Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi LITERASI SANG NAKHODA Kity Karenisa Syafrudin Diadaptasi dari buku Nahkoda Pesisir Barat Untuk Pembaca Lancar (10—12 Tahun) (Ivan Adilla, 2018)
MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Literasi sang Nakhoda Kity Karenisa Syafrudin Diadaptasi dari buku Nahkoda Pesisir Barat (Ivan Adilla, 2018) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Literasi sang Nakhoda Penulis Skenario: Kity Karenisa 'HVDLQ*UDÀV 6XU\\D(YHQGL Ilustrator : Syafrudin Penata Letak : Irwan 3HQ\\XQWLQJ (QGDK1XU)DWLPDK 'LWHUELWNDQSDGDWDKXQ ROHK %DGDQ3HQJHPEDQJDQGDQ3HPELQDDQ%DKDVD Jalan Daksinapati Barat IV 5DZDPDQJXQ -DNDUWD7LPXU Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ,VLEXNXLQLEDLNVHEDJLDQPDXSXQVHOXUXKQ\\DGLODUDQJGLSHUEDQ\\DN GDODP EHQWXN DSD SXQ WDQSD L]LQ WHUWXOLV GDUL SHQHUELW NHFXDOL GDODP KDO SHQJXWLSDQ XQWXN NHSHUOXDQ SHQXOLVDQ DUWLNHO DWDX NDUDQJDQLOPLDK PB Katalog Dalam Terbitan (KDT) 398.209 598 Karenisa, Kity Kar Literasi sang Nakhoda: Diadaptasi dari buku Nahkda Pesisir Barat (Ivan l Adila, 2018)/Kity Karenisa; Penyunting: Endah Nur Fatimah. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2020. iv; 24 hlm.; 29,7 cm. ISBN 978-623-307-041-6 1. CERITA ANAK-INDONESIA 2. KOMIK
KATA PENGANTAR MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI BUKU LITERASI BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA Literasi tidak dapat dipisahkan dari sejarah kelahiran serta perkembangan bangsa dan negara Indonesia. Perjuangan dalam menyusun teks Proklamasi Kemerdekaan sampai akhimya dibacakan oleh Bung Kamo merupakan bukti bahwa negara ini terlahir dari kata-kata. Bergerak menuju abad ke-21 saat ini, literasi menjadi kecakapan hidup yang harus dimiliki semua orang. Literasi bukan hanya kemampuan membaca dan menulis, melainkan juga kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan informasi secara cerdas. Sebagaimana kemampuan literasi telah menjadi faktor penentu kualitas hidup manusia dan pertumbuhan negara, upaya untuk meningkatkan kemampuan literasi masyarakat Indonesia harus terus digencarkan. Berkenaan dengan hal tersebut, pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menginisiasi sebuah gerakan yang ditujukan untuk meningkatkan budaya literasi di Indonesia, yakni Gerakan Literasi Nasional. Gerakan tersebut hadir untuk mendorong masyarakat Indonesia terus aktif meningkatkan kemampuan literasi guna mewujudkan cita-cita Merdeka Belajar, yakni terciptanya pendidikan yang memerdekakan dan mencerdaskan. Sebagai salah satu unit utama di lingkungan Kemendikbudristek, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa berperan aktif dalam upaya peningkatan kemampuan literasi dengan menyediakan bahan bacaan yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan pembaca. Bahan bacaan ini merupakan sumber pustaka pengayaan kegiatan literasi yang diharapkan akan menjadi daya tarik bagi masyarakat Indonesia untuk terus melatih dan mengembangkan keterampilan literasi. Mengingat pentingnya kehadiran buku ini, ucapan terima kasih dan apresiasi saya sampaikan kepada Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa serta para penulis bahan bacaan literasi ini. Saya berharap buku ini akan memberikan manfaat bagi anak-anak Indonesia, para penggerak literasi, pelaku perbukuan, serta masyarakat luas. Mari, bergotong royong mencerdaskan bangsa Indonesia dengan meningkatkan kemampuan literasi serta bergerak serentak mewujudkan Merdeka Belajar. iii
Sekapur Sirih Anak-Anak, apakah kalian tahu bahwa pada hampir dua abad yang lalu anak-anak seumur kalian tidak bersekolah? Lalu, pada umur sembilan tahun, anak-anak itu harus mulai bekerja? Bagaimana jika mereka ingin bisa membaca, menulis, dan berhitung? Kalian akan tahu jawabannya dengan membaca cerita kehidupan Muhammad Saleh ini. Saleh adalah seorang pedagang besar yang menakhodai kapalnya sendiri. Kemungkinan besar, perusahaannya yang bernama Maskapai Dagang Pariaman merupakan perusahaan dagang pertama milik pribumi yang berdiri di Sumatra. Lalu, dari mana kita tahu cerita kehidupan Saleh? Saleh yang menuliskan sendiri kisah hidupnya. Kemampuan literasinya dalam berhitung, membaca, dan menulis ternyata tidak hanya membuatnya menjadi nakhoda dan pedagang sukses, tetapi juga membuat kita mengetahui kisah hidupnya, lalu memetik pelajaran dari perjalanan hidup Saleh. Bersumber dari tulisan Saleh itu, kisah hidup Saleh telah dituliskan oleh beberapa orang. Salah satunya ditulis oleh Ivan Adilla berjudul Nakhoda Pesisir Barat sebagai bahan bacaan literasi yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa pada tahun 2018. Berdasarkan buku itulah cerita bergambar ini dibuat. Semoga penggambaran hidup Saleh dalam bentuk cerita bergambar ini membuat kita semakin menyadari betapa pentingnya literasi dalam kehidupan kita. Ternyata, dari dahulu pun, kemampuan literasi telah membawa kebaikan pada hidup seseorang. Selamat menikmati dan memetik kebaikan dari kisah hidup Saleh. Jakarta, Agustus 2020 Kity Karenisa Syafrudin iv
Namaku Muhammad Saleh. Aku lahir tanggal 13 Rabiulawal 1257 Hijriah atau tahun 1841 Masehi. Ayahku Peto Radjo, keturunan bangsawan Aceh. Ibuku Tarus. Nagari Guguk Tinggi asalnya. Aku piatu. Ibuku meninggal ketika aku baru belajar merangkak. Aku punya dua orang kakak perempuan. Sejak ditinggal ibuku, aku hanya tinggal bersama ayah dan dua kakak perempuanku. Ayahku dulu punya kedai yang cukup besar. Salah satu pelanggannya adalah seorang Belanda bernama van den Berg. Dia mengajari ayahku membuat catatan jual beli. Mereka membangun usaha dan berhasil. Ayahku memiliki toko besar dan tiga kapal untuk mengirim barang. Sayangnya, ayahku bangkrut. Saat itu aku masih sangat kecil. 1
Ketika kakakku menikah dan mempunyai anak ... Saleh, tinggallah Saleh, bantu berjualan di warung, bersamaku membantu ya? Mak ajari. menjaga anakku ini. Baik, Mak Ongga, Ambo mau. Kasihan sekali anak ini, masih kecil, tetapi Baik, Mak Ongga. pekerjaannya berat. Hati-hati di jalan. Beberapa hari kemudian ... Ada banyak barang yang harus dicari. Ke pasar yang lebih jauh, Tek. Saleh, kau sudah bisa menjaga Alhamdulillah. warung ini sendiri. Mak akan berbelanja ke pasar. Beberapa minggu kemudian ... Berbelanja di mana kau, Saleh? Di pasar yang ada di dekat sini? Makin maju warung ini. 2
Sudah tujuh bulan aku berdagang dengan Mak Ongga. Uangku semakin banyak. Semua Aku berhenti saja uangku berdagang di warung hilang! Mak Ongga dan kembali tinggal bersama kakakku. 3
Hampir malam, Awak ingin pandai Saleh, pandai pekerjaanku di rumah yang lain. sekali kau kakak baru selesai. Untung pula tadi ada teman datang bermain gasing. bermain sebentar. Awak ingin Temuilah Engku Ismail. Teman sekali belajar yang lain belajar salat dan mengaji sembahyang dan mengaji. kepada beliau. Ambo benar-benar Ambo tidak punya ingin belajar, Engku. kitab Juz Amma untuk belajar, Engku. Belajarlah mulai malam ini, Saleh. Untuk sementara, Saleh bisa memakai Juz Amma milik teman. alif Terima kasih. ba ta ... alif ba 4 ta ...
Saleh, jangan pulang dahulu. Saleh masih harus belajar salat. Baik, Engku. Saleh, hari sudah terlalu malam. Menginaplah di rumah kami. Ya, Saleh. Kakak ambo Biar nanti saya Menginaplah di sini. bagaimana? Ambo sampaikan kepada kakakmu kalau kamu pun lupa minta tidur di rumah kami. izin untuk mengaji sampai larut malam. Terima kasih. 5
Sudah ada tempatku Malu jika aku pun menumpang belajar mengaji dan salat. makan. Bagaimana aku bisa Sudah ada pula tempatku makan sehari-hari? Ah, aku menumpang tidur. coba saja menarik pukat besok. Untuk menjadi anak pukat, aku melapor kepada ketua pukat. Ambo ingin bekerja sebagai anak pukat. Bekerjalah mulai hari ini. Sarapan dahulu di warung itu. Jika kau tidak punya uang, bayarlah sore setelah diberi upah. 6
Begitulah kehidupanku. Pada malam Setelah lebih dari dua Pada siang hari aku bekerja hari aku belajar bulan bekerja, aku menjadi anak pukat. salat dan mengambil hari libur. mengaji, lalu tidur di rumah Engku Ismail. Ini ada penganan kesukaan Terima kasih, Apa Ayah. Tidak banyak. Saleh. pekerjaanmu sekarang? Hmmm, apa tidak ada Janganlah Menarik pekerjaan yang lain? berlama-lama pukat, Ayah. menjadi tukang Belum Pikirkanlah kata- ada, Ayah. pukat. kata Ayah tadi. Mengapa, Baik, Ayah. Ayah? Saya pamit. Assalamualaikum. Pekerjaan Waalaikumsalam. itu tidak menambah akal budi. 7
Hmmm, uang ini tidak Berhenti jadi anak pukat, lalu banyak, tetapi tampak mulai jadi pembeli ikan, ya? cukup untuk modal Ambo membeli untuk berjualan. dijual lagi, Pak. Berjualan Pintar pula kamu memilih ikan yang laku dijual karena apakah disukai banyak orang. Dijual keliling kampung, Saleh? baiknya? Ah, Ya, Pak. baik. Aku tahu apa yang bisa dijual. Ikan. Ikan. Ikan segar. Ikan segar. Ikan. Ikan segar. Ikan. ,KGLQDVLUŇWDO PXVWDTşP 8
Ternyata, keuntungan berjualan ikan keliling ini cukup banyak. Aku bisa mencoba usaha yang lebih besar. Mulai besok aku akan mencoba menjadi agen ikan kering yang dibawa kapal dari luar Pariaman. Mungkin famili di pasar bisa membantu. Nanti saja kami datang Tidak apa-apa, lagi jika Mamak sudah Saleh. Lagi pula, sudah lama kita tidak sibuk. tidak bertemu. Begitulah, Mamak. Ikan baru turun dari kapal. Kami jadi agen ikan kering Jadi, belum sempat dihitung dengan membelinya dari berapa modalnya. Mamak. Cukup ikan Untuk permulaan, Saya tidak sempat menghitung modal untuk yang kalian tampaknya cukup, ikan yang kalian bawa ini. Ini catatan biaya dan pilih ini? Mak. harganya. Silakan kalian hitung sendiri. 9
Maaf, Mamak. Untuk Kami sama sekali menghitung tidak mengerti. angka itu, Kami tidak bisa begini. membaca dan berhitung. Coba hitung ini. Kalau begitu, duduklah lagi. Mamak tunjukkan cara berhitung. Terima kasih sudah mau Baik, Mak. mengajari kami berhitung, Jika kau tidak bisa mengaji, seandainya ayahmu ini juga membantu kami meninggal, tentulah kau tidak akan bisa membacakan berdagang ikan kering. doa. Kalau kau tidak pula mau belajar membaca dan Terima kasih, menulis, hidupmu tidak akan lengkap. Mamak. Kami pamit. Kalian sudah Sekarang anakmu sudah bisa menghitung mulai bisa berhitung. dengan bantuan Anakmu ini ingin bisa jari. Setelah ini, membaca dan menulis, Ayah. rajin-rajinlah belajar berhitung 10 sambil berdagang.
Siang hari aku sibuk Nanti malam aku akan mencoba berdagang. Aku pun dapat menemui Engku Maridin, guru berhitung itu. Aku harus membeli batu tulis dahulu banyak pelanggan. sebelum ke sana. Ya, lebih baik saya membeli ikan kering dengan cara berlangganan, Saleh. Minggu depan, Ambo ingin pandai ambo akan datang berhitung, Engku. lagi ke warung ini. Ambo ingin berguru kepada Engku. Setelah sebulan belajar ... Engku melihat bahwa Saleh ingin sekali belajar. Batu Saleh, tulis pun sudah dibawa. kau sudah pandai menambah, Malam ini pun Saleh sudah bisa belajar. mengurang, mengali, dan membagi. Kau pun sudah bisa Apa rencanamu setelah pandai berhitung begini, Saleh? mengukur. Ambo ingin belajar membaca dan menulis. 11
Laris ikan keringmu? Iya, Bapak. Alhamdulillah. Bapak, apa Bapak Coba kau cari orang bernama Bapak tahu di tahu di mana ambo Engku Mahmud. Dia perantau asal mana ambo bisa bisa belajar membaca Bengkulu. Dahulu Engku Mahmud mencari Engku dan menulis? bekerja di perusahaan Belanda Mahmud? dan sekarang sudah pensiun. Rumahnya ada di belakang pasar. Ada rumah bertiang bambu. Itu rumah Engku Mahmud. Banyak anak belajar di sana pada malam hari. Terima kasih, Bapak. Terima kasih, Engku. Ambo berjanji akan rajin belajar. Tidak apa-apa kaudatang 12 sendiri karena ayahmu ada di kampung. Paling penting, rajin-rajinlah belajar.
Saleh tidak perlu membayar Baca, Saleh. uang belajar. Jika ada, G u r u. cukup bawa sedikit beras dan sebotol kecil minyak goreng setiap bulan. Terima kasih, Engku. Engku, ambo terlambat mulai belajar jika dibandingkan dengan teman-teman lainnya. Ambo ingin sepandai mereka. Maukah Engku menambah waktu pelajaran? Saleh, datanglah ke sini pagi Sudah dua minggu kalian belajar. Sudah bagus hari untuk mengulang pelajaran tulisan kalian di atas batu tulis itu. Jika datang belajar besok, bawalah kertas, tinta, dan mata pena. sebelumnya. Terima kasih, Engku. Besok ambo mulai dan berjualan setelahnya. Baik, Engku. 13
Berlatihlah dengan Beberapa minggu kemudian ... sabar. Kalian akan bisa Kau cepat pandai, Saleh. jika rajin berlatih. Engku ingin kau menjadi guru bantu, membantu mengajar murid lain. Baik, Engku. Terima kasih atas kepercayaan Engku. Ditekan Betul sekali, Engku. Saleh, kulihat sedikit. Kaf- kau kini alif-wau-alif- nun. Kawan. berjualan. Hmmm, bagus sekali. Namun, apa kau %HUDNLWUDNLWNHKXOX tahu bagaimana menjadi pedagang? %HUHQDQJUHQDQJNHWHSLDQ Belum, Dengar baik- %HUVDNLWVDNLWGDKXOX Engku. baik. Agar %HUVHQDQJVHQDQJNHPXGLDQ menjadi pedagang .DPELQJEHUNDODVDSLWLGDN %HUFDZDWODOXNH0DODND yang berhasil, $ZDOGLLQJDWDNKLUWLGDN engkau harus $ODPDWEDGDQDNDQELQDVD hemat dan Orang tua kita dahulu cermat, juga menasihati dengan pantun harus mampu menahan nafsu. ini, Saleh. Bagaimana maksudnya, Engku? 14
Pelabuhan Pariaman Dari negeri mana barang-barang itu dibawa? Bagaimana rasanya berlayar dengan kapal dagang? 8GD6D·DW Apa kabarmu? Lama tidak melihat kau menghela pukat lagi. ̜SDDGD Untungnya untungnya? tidak banyak. Iya, Uda. Sekarang Hmmm, begitu. Lebih baik kau berhenti berjualan ikan ambo berjualan ikan kering. Akal pun tidak bertambah dengan berjualan keliling kering sambil belajar berhitung, menulis, kampung. Kau bisa bekerja di kapal dagang. dan membaca. 15
Benar, Uda? Baik, Uda. Saleh. Baik. Kapal yang Bagaimana caranya? kaubawa akan memuat Ini saudara ambo, Pak 150 pikul beras. Bandaro. Namanya Saleh. Dia bisa membawa kapal berlayar ke Sibolga. Ada kapal kosong di tempat Ya, itu tadi orang yang harus kautemui di Sibolga dan aturan Bandaro Mudo. Bawalah dagang di sana. Besok lihatlah kapal, lalu segera kaucari juru kapal itu berlayar ke mudi dan awak kapal. Lalu, belilah beras untuk dimuat di kapal. Sibolga. Nanti malam kita ke rumah Bandaro Mudo. Aku senang karena akan Nanti aku mencari juru mudi Beras dan gula tebu sudah berlayar. Semoga kapal tidak dan awak kapal di warung itu. masuk kapal. Besok tinggal dirampok orang atau terbalik. Semoga pula tidak rugi. berangkat berlayar. 16
Ya, sekarang beras dan gula tebu sedang mahal. Persediaan menipis. Ayo, kita cari tahu harga beras dan gula di sini. Kami pun menjual bawaan di Air Bangis. Setelah memuat sagu dan rotan, kami kembali ke Pariaman. Cepat sekali kau Kerja bagus, Saleh. kembali, Saleh. Saya ambil sejumlah ongkos kapal saja. Sisanya untukmu dan modal pelayaran berikutnya. Ya. Kita Karena harga bagus, semua tidak perlu dijual di Air Bangis. Lalu, kami berlayar sampai membawa sagu dan rotan Sibolga. dari sana. Ini catatan modal, ongkos, dan penjualan barang. Terima kasih, 17 Pak Bandaro.
Sejak pelayaran pertama ke Sibolga, aku menjadi Bapak, kami kehabisan bekal di nakhoda kapal dagang. Perjalanannya tidak selalu kapal. Saya ingin bertemu dengan semulus perjalanan pertama. Banyak pengalaman kepala kampung di sini. Di mana menarik aku alami sebagai nakhoda. rumahnya? Kita terpaksa turun di Kepulauan Nias ini. Sebentar, Bapak. Akan saya antar Bapak ke sana. Bapak perlu saya karena kepala kampung tidak bisa berbahasa Melayu. Kepala kampung mengatakan akan mengabulkan permintaan Bapak. Orang-orang kampung akan menyiapkan aneka sayur dan lauk untuk bekal di kapal. Ini rumah Terimalah beberapa lempeng kepala kampung di Pulau tembakau ini sebagai pembayarannya. Uwa-Uwa ini. Dalam perjalanan, kesan-kesan itu kutulis. 18
Suatu hari, sepulang dari Singkil di Aceh ... Saleh, apa Kabar apa? Kami kau sudah baru tiba kemarin mendengar kabar dari Singkil? dari Sibolga setelah dari Singkil. Kemarin? Alhamdulillah, kau selamat. Kalau saja terlambat sehari, mungkin kapalmu hancur diterjang ombak tinggi. Apa yang terjadi di Singkil? Kabarnya, Pasar Singkil tenggelam Beberapa bulan dibenamkan air laut yang menggelora kemudian ... disertai gempa bumi ... oleh air bah. Kita harus menunggu sampai besok. Sagu belum cukup banyak untuk dibawa ke Pariaman. Gempaaa! Nakhoda! Cepat turun! Gemuruh ombak sudah terdengar. Cepat! Lari ke Bagaimana? bukit! Kami akan tetap di kapal. 19
Alhamdulillah, kita Jangan buru-buru kembali ke selamat, rumah Pariaman. Kalau-kalau gempa selamat, barang selamat. datang, lalu ombak besar datang, kapal pasti celaka. Kami mengikuti perkataan Baba Gadang dan tinggal di Pulau Telo beberapa hari. Ternyata, gempa dan gelombang tinggi kemarin malam membuat banyak orang di Pulau Simuk celaka. 20
Setelah 12 tahun menjadi nakhoda ... Itu kabar tentang ayahmu, Saleh. Buyung, dengarkan Ya, Ayah. pesan ayahmu baik- baik. Terima kasih. Apabila kau sudah ditolong orang, pernah mendapat kepercayaan dari orang lain, Ambo tidak janganlah kepercayaan itu disalahgunakan. Harta, uang, atau apa pun juga yang jadi berlayar dititipkan orang kepadamu, segera pulangkan jika diminta pemiliknya. Tepati janji! dan segera ke Hak milik orang jangan dikatakan hak milikmu, walau kau dalam keadaan melarat sekalipun. Hanya dengan demikian hidupmu akan selamat, meskipun kau tidak kaya kampung. dan tidak berharta. Orang jujur, insyaallah, tidak akan kekurangan rezeki. Sepeninggal Ayah, malaria Menurut catatan, gajiku menyerangku. Aku tidak lagi sebagai nakhoda masih berlayar. Kerbau pedatiku pun banyak di induk semang. ikut sakit. Anakku juga sakit. Uang pun kami tidak punya. Ambo tidak Sekarang tidak ada uang. menuntut keuntungan yang Bundo, mohonkanlah menjadi hak ambo kepada Allah agar atau harga sewa anakmu ini sehat dan pedati. Ambo hanya mau meminjam uang dapat rezeki. untuk berobat anak ambo. Urusan dagang dan sewa sudah diserahkan ke orang lain. Urus sendiri padanya. 21
Setelah sembuh, berbekal kemampuan baca-tulis dan berhitung ... Saleh, mampirlah! Jadi, tahun ini penjualan gula tebu ini untung. Terima kasih kau telah membantu kami, para pedagang menghitungnya, Saleh. Sutan Suma! Abdul Kebetulan kau lewat, Saleh. Wahid, saudagar Sudah dua hari ini kami berhitung, Pulau Telo! tak juga beres. Jadi, Sutan membeli damar dari Abdul Wahid. Sebagian ditukar dengan beras, sebagian dengan uang. Berapa banyak damarnya? Setelah satu jam menghitung, ... Kau Jika kau mau memang menjualkan, bagus pandai sekali, Saleh. berhitung, Itu berkat Saleh. belajar pada Engku Maridin. Kalau begitu, ambo akan Lalu, siapa yang akan pergi mencari pedati menjualkan damar, Sutan? pengangkut damar. Untung harga bagus. Damar sekejap Karena membantu sudah habis. berhitung laba-rugi, ada kesempatan berdagang damar. Ini ada uang untuk membeli gelang untuk anak kita. Ini berkat kecermatan dan kepandaian Uda baca-tulis dan berhitung. 22
Selain minyak busuk dari kopra ini untuk lampu, apa kita juga bisa membuat dan menjual minyak makan, Si Hasi? Kau bisa membawa sebagian yang kami buat kemarin. Usaha keras itu membuahkan hasil. Alhamdulillah. Uda memasok Sudah kaya raya, Pertama, kau rajinlah bahan makanan Saudagar Saleh tidak belajar agar pandai berhitung dan baca- itu ke rumah tinggi hati. Ambo orang Belanda. ingin kaya seperti dia. tulis seperti dia. Kemarin ambo Kedua, kau harus jujur dengar Uda dan bekerja keras. juga menang lelang menjadi juragan garam. 23
Aku senang bisa duduk tenang di masa tuaku. Anak-anak dan kemanakan telah kusekolahkan dengan baik sehingga mereka bisa meneruskan usaha ini ketika aku sudah tiada. Usaha dagangku tidak hanya sampai Sibolga dan Singkil, tetapi sampai di negeri jauh: Eropa dan Jepang. Dalam duduk tenang di masa tua ini, akhirnya aku bisa menyalin ulang catatan perjalanan, pengalaman, kesan, dan catatan perdaganganku. Sejak sudah bisa baca-tulis dan berhitung, aku terbiasa menuliskan semuanya. Betapa berharganya kemampuan kita dalam membaca, menulis, dan berhitung itu. Harapanku, catatan harianku ini berguna untuk anak-cucu dan siapa saja yang ingin belajar dari kisah hidupku. 24
Biodata Penulis Skenario .LW\\.DUHQLVDEHNHUMDGL%DGDQ3HQJHPEDQJDQGDQ3HPELQDDQ %DKDVD 'L NDQWRUQ\\D LWX GLD PHPEDQWX SHQXOLVDQ EDKDQ EDFDDQ OLWHUDVL VHMDN 'LD MXJD PHQXOLV EHEHUDSD DUWLNHO GL MXUQDO NHEDKDVDDQ GDQ PHQXOLV EHEHUDSD EXNX EHUVDPD WHPDQWHPDQQ\\D%XNXEXNXLWXDGDODKEXNXEDKDQDMDUEDKDVD ,QGRQHVLDXQWXNSHQXWXUDVLQJEXNXNHPDKLUDQEHUEDKDVDGDQ EXNXEXNX ODLQQ\\D \\DQJ PHPEDQWX RUDQJ XQWXN PHPSXQ\\DL NHPDPSXDQ EHUEDKDVD ,QGRQHVLD 6HODLQ LWX GLD MXJD PHQMDGL SHQ\\XQWLQJEDKDVDXQWXNEHEHUDSDOHPEDJD 6HMDN PDVLK NDQDNNDQDN GLD VXND PHPEDFD %HEHUDSD EXNX \\DQJ GLEDFDQ\\D SDGD PDVD NDQDNNDQDN VDQJDW PHPEHNDV GL LQJDWDQQ\\D 2OHK NDUHQD LWX GLD EHUFLWDFLWD PHQMDGL VHRUDQJ SHQXOLV\\DQJEXNXQ\\DELVDPHPEHNDVGLLQJDWDQSHPEDFDQ\\D Ilustrator 1DPD 6\\DIUXGLQ -DPEXO ODKLU GL -DNDUWD $JXVWXV ,D VHRUDQJ ,OXVWUDWRU GDQ DPLQDWRU ' 6HODLQ LWX ,D DGDODK VHRUDQJNRPLNXV'HVDLQ\\DQJGDSDW,DNHUMDNDQDGDODKGHVLJQ FKDUDNWHU&RPLFGDQ$QLPDVL 25
Literasi Informasi “Kemampuan untuk melakukan manajemen pengetahuan dan kemampuan untuk belajar terus-menerus. Literasi informasi merupakan kemampuan untuk menyadari kebutuhan ĚĹčŃŠķÒŧĚôÒĹŧÒÒŰĚĹčŃŠķÒŧĚôĚŝúŠĮŸīÒĹȢķúĹĎĚôúĹŰĚƥīÒŧĚôÒĹ menemukan lokasi informasi yang diperlukan, mengevaluasi informasi secara kritis, mengorganisasikan dan mengintegrasikan informasi ke dalam pengetahuan yang sudah ada, memanfaatkan serta mengkomunikasikannya secara efektif, legal, dan etis.” (sebagaimana dirilis dalam www.unesco.org, dikutip dari Panduan Gerakan Literasi Sekolah, Kemdikbud 2019) 26
Tahukah Kamu Kamu bisa membaca buku literasi lainnya di laman buku digital Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, yaitu www.budi.kemdikbud.go.id. Mari, selangkah lebih dekat dengan buku melalui Budi! Baca buku bisa di mana saja dan kapan saja. 27
28
Bagaimana seorang anak pada hampir dua abad lalu mewujudkan keinginannya untuk bisaberhitung, membaca, dan menulis, padahal tidak ada sekolah pada masa itu? Bagaimana dia kemudian bisa memperoleh kemampuan literasi itu sehingga kita bisa membaca kisah hidupnya? Cerita bergambar ini akan membawa kita mengikuti perjalanan hidup Muhammad Saleh, seorang nakhoda dan pedagang besar pendiri Maskapai Dagang Pariaman. Kita akan mengikuti bagaimana Saleh mencari guru untuk bisa belajar berhitung, membaca, dan menulis. Kita juga akan mengikuti pasang-surut dan manis-pahit perjalanan hidup Saleh dalam belajar berdagang sehingga menjadi pedagang sukses serta bagaimana kemampuan literasi Saleh membantunya untuk meraih kesuksesan itu. Buku nonteks pelajaran ini telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 001/P/2022 Tanggal 19 Januari 2022 tentang Buku Nonteks Pelajaran Pendidikan Anak Usia Dini, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan yang Memenuhi Syarat Kelayakan untuk Digunakan sebagai Buku Pengayaan dalam Mendukung Proses Pembelajaran. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta Timur
Search
Read the Text Version
- 1 - 36
Pages: