Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Pidato Pengukuhan Prof Dewi Irawati 3 Juli 2021 edited

Pidato Pengukuhan Prof Dewi Irawati 3 Juli 2021 edited

Published by Lembaga Penerbit, 2021-06-30 07:55:56

Description: Pidato pada Upacara Pengukuhan sebagai
Guru Besar dalam Bidang Ilmu Fisiologi Kedokteran
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Jakarta, 3 Juli 2021

Search

Read the Text Version

PERAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN FISIOLOGI DALAM MENGHASILKAN DOKTER YANG MUMPUNI DI ERA PANDEMI COVID-19 Prof. Dr. dr. Dewi Irawati Soeria Santoso, MS, AIFM Pidato pada Upacara Pengukuhan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Fisiologi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta, 3 Juli 2021

PERAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN FISIOLOGI DALAM MENGHASILKAN DOKTER YANG MUMPUNI DI ERA PANDEMI COVID-19 Prof. Dr. dr. Dewi Irawati Soeria Santoso, MS, AIFM Pidato pada Upacara Pengukuhan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Fisiologi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta, 3 Juli 2021



Peran Pendidikan Dan Pembelajaran Fisiologi Dalam Menghasilkan Dokter Yang Mumpuni Di Era Pandemi Covid-19 Bismillahirahmaanirrahiim Assalamualalikum warahmatullahi wabarakaatuh Yang Terhormat 1. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia 2. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia 3. Ketua dan anggota Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia 4. Ketua dan anggota Senat Akademik Universitas Indonesia 5. Ketua dan anggota Dewan Guru Besar Universitas Indonesia 6. Rektor, para Wakil Rektor, dan Sekretaris Universitas, Universitas Indonesia 7. Para Dekan, Pimpinan Sekolah dan Direktur di Lingkungan Universitas Indonesia 8. Dekan, para Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia beserta seluruh jajarannya 9. Ketua dan Anggota Senat Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 10. Ketua dan Anggota Dewan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 11. Direktur Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo dan Direktur rumah sakit yang tergabung dalam Academic Health System Universitas Indonesia 12. Direktur Rumah Sakit Pendidikan Universitas Indonesia 13. Para Guru Besar dan Guru Besar Tamu 14. Para Ketua Departemen dan Ketua Program Studi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 15. Para teman sejawat, staf pengajar, mahasiswa dan staf tendik di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 16. Bapak dan Ibu, para tamu undangan serta seluruh hadirin yang saya muliakan 1

Dewi Irawati Soeria Santoso Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT saya panjatkan karena atas Rahmat dan Karunia Nya-lah kita dapat hadir pada acara hari ini dalam keadaan sehat walafiat. Shalawat dan salam saya haturkan pula kepada junjungan kita Nabi Besar Rasullulah Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan segenap kerabatnya. Hadirin yang saya muliakan, Perkenankan saya dengan segala kerendahan hati menyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru Besar di bidang Fisiologi Kedokteran FKUI yang berjudul: Peran Pendidikan dan Pembelajaran Fisiologi dalam Menghasilkan Dokter yang Mumpuni di Era Pandemi COVID-19 Hadirin yang saya hormati, Fisiologi (atau dalam Bahasa Indonesia disebut ilmu Faal) berasal dari kata physis-alam, dan logos-ilmu, yang merupakan cabang utama ilmu biologi. Dalam kamus Merriam-Webster, fisiologi diartikan sebagai cabang biologi yang berhubungan dengan fungsi dan aktivitas kehidupan atau materi hidup (seperti organ, jaringan, atau sel) dan fenomena fisik dan kimia yang terlibat. Ilmu Faal mempelajari proses yang terjadi pada organisme hidup, yang dapat ditelaah mulai dari tingkat sel, jaringan, organ, sistem tubuh, sampai pada tingkat organisme utuh. Prosesnya mencakup mekanisme yang mendasari kerja sistem tubuh, fungsi dan interaksi berbagai sistem organ, serta aktivitas sistem organ dalam interaksinya dengan lingkungan sekitar. Fisiologi adalah ilmu yang khas, yang memberikan dasar ilmiah yang sangat komprehensif untuk Ilmu Kedokteran. 1 Pada pertemuan International Union of Physiological Societies tahun 1997 di St Peterburg, dalam kuliahnya, Profesor Eric Kandel, yang saat itu belum menjadi Nobel laureate, berkata bahwa riset akan semakin terfokus, di tingkat selular, molekular, bahkan kimiawi, yang hasilnya belum tentu bermakna dalam organisme yang utuh. Padahal, hakikat Fisiologi adalah bagaimana mekanisme-mekanisme ini berperan dalam menunjang kehidupan normal pada satu organisme utuh. 2

Peran Pendidikan Dan Pembelajaran Fisiologi Dalam Menghasilkan Dokter Yang Mumpuni Di Era Pandemi Covid-19 Bersama dengan ilmu-ilmu dasar lain yang berkaitan erat, seperti biologi, anatomi, histologi dan biokimia, fisiologi secara runut dan seksama menelusuri berbagai mekanisme yang berperan dalam menunjang kehidupan. Ilmu fisika dan kimia juga mempunyai sumbangsih yang besar untuk pengetahuan fisiologi. Fisiologi mempelajari berbagai proses atau kegiatan yang terjadi dalam tubuh organisme hidup. Fisiologi ditunjang oleh pengetahuan fisika yang berkaitan dengan sifat dan karakteristik materi dan energi beserta hukum-hukumnya. Hukum fisika itu meliputi mekanika, panas, cahaya dan radiasi lainnya, bunyi, listrik, magnet, dan struktur atom. Tidak kalah penting adalah pemahaman kimia. Pemahaman itu berkaitan dengan identifikasi zat penyusun materi, sifat, caranya berinteraksi, bergabung, dan berubah yang menjadi dasar untuk menjelaskan setiap fungsi fisiologis. Pada saat ini Departemen Fisiologi Kedokteran FKUI sedang giat menjalin kerjasama dengan Departemen Fisika FKUI. Kedua departemen bersama-sama menyusun program studi di tingkat pascasarjana serta meningkatkan kolaborasi riset yang ditujukan untuk mengembangkan inovasi teknologi di bidang kedokteran, khususnya perangkat pengukur parameter fisiologis berbasis fisika. Bahkan, saat ini, diharapkan kerja sama ini dapat berkembang menjadi pembauran kedua departemen menjadi Departemen Fisiologi dan Biofisika Kedokteran. Diharapkan bahwa pembauran ini akan memperkuat kinerja kedua departemen dan menghasilkan luaran di bidang pendidikan, penelitian dan pelayanan masyarakat yang mampu bersaing secara global. Fisiologi adalah salah satu mata pelajaran ilmu dasar yang sangat penting dalam kurikulum kedokteran dan ilmu kesehatan terkait. Tanpa ilmu-ilmu ini tidak akan mungkin dipahami dampak atau perubahan fungsi dan mekanisme kerja berbagai sistem tubuh akibat suatu penyakit. Fisiologi mendukung kemajuan dalam pemahaman dokter tentang penyakit dan kemampuan untuk mengobatinya secara lebih efektif. 3

Dewi Irawati Soeria Santoso Hadirin yang saya muliakan. Izinkan saya membawa para hadirin kembali menjelajahi waktu ke masa silam. Studi mengenai Fisiologi dapat ditelusuri kembali setidaknya ke zaman Hippocrates yang dikenal sebagai “bapak kedokteran” sekitar 420 SM. Hippocrates menciptakan teori tentang 4 (empat) humor atau cairan yang terkandung dalam tubuh yaitu: empedu yang hitam, dahak, darah dan empedu yang kuning. Teori yang dikemukakan adalah bahwa gangguan imbangan dari keempat cairan ini akan menyebabkan seseorang jatuh sakit. Beberapa ratus tahun kemudian, Claudius Galenus atau Galen (sekitar 130-200 M), memodifikasi teori Hippocrates. Galen merupakan orang pertama yang menggunakan metoda eksperimental untuk memperoleh pengertian tentang sistem tubuh. Beliau dikenal sebagai pendiri fisiologi eksperimental. Setelah itu, Jean Fernel (1497-1558), seorang dokter Prancis, yang pertama kali memperkenalkan istilah \"fisiologi\". Istilah ini berasal dari bahasa Yunani Kuno, yang berarti \"ilmu mengenai alam, asal- usul.\" Beliau pertama kali mengemukakan mengenai kanal tulang belakang. Sebagai penghormatan kepada Fernel, sebuah kawah di bulan diberi nama Fernelius. Wiliam Harvey, pada tahun 1628 menambah pengetahuan mengenai fisiologi sistem kardiovaskuler. Di dalam bukunya yang berjudul Exercitatio Anatomica de Motu Cordis et Sanguinis in Animalibus (An Anatomical Dissertation Upon the Movement of the Heart and Blood in Animals), pertama kali diuraikan mengenai sirkulasi sistemik dan peran jantung dalam mendorong darah melalui otak dan tubuh. Teori empat humor (cairan) dari Hippocrates bertahan sampai tahun 1800-an. Pada tahun 1838 terjadi pergeseran pemikiran ketika teori sel dari Matthias Schleiden dan Theodor Schwann muncul, yang memaparkan teori bahwa tubuh terdiri dari sel-sel individu yang sangat kecil.2,3 Sejak saat itu, studi di bidang fisiologi meluas dan berkembang dengan cepat. Sebagai contoh, dalam mengantisipasi hal ini, salah satu kategori Hadiah Nobel, yang pertama kali dianugerahkan pada tahun 1901, adalah bidang Fisiologi atau Kedokteran. Perkembangan pesat selanjutnya dalam bidang biologi molekuler memungkinkan para ahli fisiologi menempatkan tema homeostasis menjadi dasar molekuler yang 4

Peran Pendidikan Dan Pembelajaran Fisiologi Dalam Menghasilkan Dokter Yang Mumpuni Di Era Pandemi Covid-19 kuat dan sekaligus menggunakannya untuk meneliti lebih lanjut fungsi tubuh secara utuh.4,5 Cabang penelitian fisiologi yang paling relevan dengan Medical News Today adalah fisiologi manusia terapan. Bidang ini menyelidiki sistem biologis pada tingkat sel, organ, sistem, anatomi, sampai tingkat organisme, dan semua hal yang tercakup di antaranya. Berikut akan saya kaitkan sejarah bidang fisiologi ini dengan kedudukan kita sebagai institusi pendidikan yang akan menghasilkan dokter-dokter yang mumpuni dalam bidangnya. Hadirin yang berbahagia, Visi FKUI adalah: “Menjadi pusat ilmu pengetahuan, teknologi kedokteran, dan budaya yang unggul dan berdaya saing, melalui upaya mencerdaskan kehidupan bangsa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga berkontribusi bagi pembangunan Indonesia dan dunia”. Salah satu misinya adalah: “Menciptakan lulusan yang berintelektualitas tinggi, berbudi pekerti luhur, dan mampu bersaing secara global”. Dengan demikian, sesuai dengan asal kata dari Bahasa Latin “docere” yang berarti mendidik, maka seorang dokter FKUI yang mumpuni, layaknya seorang dosen, harus memiliki ilmu pengetahuan yang luas serta mampu meneruskan keilmuannya kepada pihak lain. Dalam arti yang lebih luas, seorang dokter harus berilmu, terlatih, dan terampil sehingga perencanaan pengobatan dan perawatan pasien dapat dilakukan sebaik mungkin. Selain tugas utama dan tak tergantikan yakni memeriksa, menganalisis, mengambil keputusan, dan memberikan pengobatan, seorang dokter juga harus mampu mengedukasi dan memberi layanan konseling kepada pasien, keluarga bahkan masyarakat luas. Pola pikir fisiologis akan memengaruhi persepsi seorang dokter dan memungkinkan dokter membedakan proses yang sangat penting dari temuan pengalih lainnya.6 Namun, perubahan dalam strategi pendidikan ilmu-ilmu dasar di kedokteran disertai dengan perubahan dalam hubungan antar departemen di sekolah kedokteran, mengakibatkan \"keresahan dan ketidakpastian dalam cara siswa kedokteran dipersiapkan 5

Dewi Irawati Soeria Santoso dalam fisiologi ”.Kenyataan ini diungkapkan oleh Walter Randall. 7 Pengajaran ilmu dasar yang disebut \"preklinik\" diturunkan ke peran sekunder atau pendukung program pengajaran departemen klinis. Tidak jarang ungkapan seperti “Kamu diajarin apa saja di preklinik?” atau “Masak kamu tidak ingat diajar apa tentang fisiologi?” mencontohkan ketidakpuasan klinisi terhadap kesiapan mahasiswa saat terjun ke tingkat klinik. Berbagai wawasan berbasis fisiologis dan pendekatan terapeutik telah membuat terobosan besar dan signifikan ke dalam kedokteran klinis. Contoh yang paling menonjol dari kesuksesan fisiologi sebagai tulang punggung kedokteran adalah penemuan faktor relaksasi dari endotel (Endothelium Derived Relaxing Factor/EDRF) dan identifikasi NO (Nitric Oxide) sebagai EDRF utama. Penemuan yang mendasari semua ini dibuat dalam suatu organ bath yang menggunakan sediaan pembuluh darah yang terisolasi. 4 Kemampuan menyusun pola-pikir fisiologis integratif berkontribusi untuk menjelaskan proses perjalanan penyakit dan menyediakan jalan menuju solusi. Selain itu, kemampuan tersebut berkontribusi pula dalam menghasilkan ide dan pertanyaan termasuk pertanyaan kontraintuitif. Kontribusi ini kemudian diperkuat oleh dokter yang memiliki pemahaman yang kuat tentang fisiologi. Dengan demikian, secara intelektual, seorang dokter siap untuk mengintegrasikan ide-ide baru ke dalam model konseptual patofisiologis mereka sendiri.8,9,10 Kepentingan pembelajaran fisiologi dan ilmu dasar lainnya terlihat juga dari diwajibkannya peserta didik program spesialisasi untuk menjalani program pengayaan selama beberapa minggu. Melihat kenyataan ini, tampaknya ada suatu masalah yang harus diidentifikasi dan dipecahkan bersama. Hadirin yang saya muliakan, Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, staf pengajar di FKUI mengabdikan diri melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian 6

Peran Pendidikan Dan Pembelajaran Fisiologi Dalam Menghasilkan Dokter Yang Mumpuni Di Era Pandemi Covid-19 masyarakat. Salah satu misi FKUI adalah meningkatkan luaran riset FKUI secara konsisten dan berkesinambungan melalui kolaborasi riset, baik secara internasional maupun nasional, dalam upaya menghasilkan produk inovasi riset. Kita semua menyadari dan merasakan tekanan luar biasa pada penelitian di berbagai departemen, yang kadang-kadang mengalihkan tanggung jawab kita akan pengajaran. Di beberapa perguruan tinggi dunia, klausul khusus dimasukkan dalam perjanjian penelitian kolaborasi yang menyatakan bahwa hanya waktu terbatas yang dapat dihabiskan untuk mengajar. Banyak departemen telah merasakan dampak dari penghargaan finansial yang besar untuk penelitian, tetapi, sebaliknya relatif sedikit imbalan untuk pengajaran. 11 Kemajuan pesat dan minat yang tinggi terhadap riset memungkinkan seseorang mandapatkan gelar Magister by Research dan PhD by research. Tidaklah mengherankan jika banyak ahli fisiologi muda yang lulus doktoral, Ph.D., membawa kesan bahwa mengajar adalah suatu tugas (beban) dan bukan tantangan atau pengalaman pribadi yang bermanfaat. Hadirin yang saya hormati, Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS dicantumkan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.12 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata dasar “didik” (mendidik), yaitu memelihara dan memberi latihan (ajaran pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan adalah usaha membina dan mengembangkan kepribadian manusia baik rohani maupun jasmani. Beberapa orang ahli mengartikan pendidikan itu sebagai “suatu proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam mendewasakan diri melalui pengajaran dan latihan”. Dengan demikian, Fakultas Kedokteran dituntut untuk bertanggung jawab dan akuntabel 7

Dewi Irawati Soeria Santoso secara sosial, dengan penekanan untuk juga meningkatkan profesionalisasi dalam pengajaran. Tugas seorang dosen perguruan tinggi mencakup banyak dimensi. Mulai dari: 1. menyediakan konteks pengetahuan yang luas, tempat mahasiswa menemukan dan memahami isi dari pelajaran yang spesifik; 2. menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, tempat mahasiswa didorong untuk berpikir dengan cermat dan kritis, mengekspresikan pemikiran mereka, juga menelaah dan menyelesaikan berbagai masalah; 3. memantau dan melakukan refleksi berkesinambungan terhadap proses pembelajaran dan pengertian mahasiswa; hingga 4. mengupayakan peningkatann keseluruhannya. Mungkin, hal yang paling sulit untuk dilakukan adalah mencari cara untuk membantu mahasiswa agar dapat mencapai tujuan mereka sendiri serta menerapkan gagasan yang mendasari pendidikan di perguruan tinggi. Mahasiswa perlu menyadari bahwa pembelajaran di perguruan tinggi memerlukan komitmen, kerja keras, tanggung jawab, serta kemauan untuk mengambil risiko. Tidak boleh dilupakan pula untuk menekankan kepada mahasiswa bahwa belajar itu menyenangkan.13,14,15,16 Dahulu ada anggapan bahwa siapa pun yang lulus fakultas kedokteran dianggap mampu mengajar. Namun ternyata mengajar bukanlah suatu anugerah bawaan. Selain isi pelajaran, mengajar juga melibatkan 'proses', 'seni' mengajar, dan membutuhkan dukungan akademik yang mumpuni. Seorang guru yang baik harus memiliki 8 karakteristik yaitu: 1. memiliki pengetahuan mengenai materi ajar; 2. mampu mengambil keputusan; 3. berpola pikir kritis dan mampu memecahkan masalah; 4. mampu memahami diri sendiri dan mengoreksi diri sendiri; 5. mampu mawas diri dan berefleksi; 8

Peran Pendidikan Dan Pembelajaran Fisiologi Dalam Menghasilkan Dokter Yang Mumpuni Di Era Pandemi Covid-19 6. mampu mengenali mahasiswa dan kebutuhan pemelajaran mereka; 7. mampu menerapkan penemuan baru di bidang pendidikan; serta 8. mampu mengajar dan berkomunikasi dengan baik. Pengembangan kepribadian dan keberhasilan mahasiswa sangat dipengaruhi oleh sikap pengajar. Sikap positif maupun negatif dalam berkomunikasi dengan mahasiswa akan membentuk kehidupan mahasiswa. Sikap positif atau negatif terhadap diri sendiri atau masyarakat pada umumnya, pada akhirnya juga akan mempengaruhi perkembangan kemampuan seorang dokter dalam berkomunikasi, meneliti dan menjadi kreatif.13 Jadi seorang dosen/pengajar harus juga mendidik mahasiswanya untuk menjadi dokter yang mumpuni. Artinya, dokter yang mampu berpikir positif, kreatif dan mampu memanusiakan pasiennya. Hadirin yang berbahagia, Sebagai contoh keparipurnaan Tridharma Perguruan Tinggi, saya ingin mengisahkan perjuangan Prof. dr. Abdulrachman Saleh. Kami di Departemen Fisiologi Kedokteran FKUI sangat beruntung mempunyai beliau sebagai sosok seorang teladan pendidik fisiologi yang sangat utuh (role model). Setelah lulus dari Stovia beliau masuk departemen Fisiologi untuk menjadi staf pengajar. Sewaktu perang kemerdakaan, perguruan tinggi kedokteran di Jakarta dipindahkan ke Klaten. Setiap hari, beliau harus mengajar ke Klaten yang berjarak cukup jauh dari Malang. Untuk melaksanakan tugas mengajar di Klaten beliau menggunakan pesawat Hayabusa yang diterbangkannya sendiri melalui Pangkalan Udara Maospati. Kadang kala, beliau menggunakan sepeda motor untuk menyampaikan bahan kuliah Fisiologi. Sungguh dedikasi pengajar yang sangat tinggi. Tidak mengherankan jika pada 5 Desember 1958, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia meresmikan dr. Abdulrachman Saleh sebagai Bapak IImu Faal lndonesia. 9

Dewi Irawati Soeria Santoso Semasa hidupnya Profesor dr. Abdulrachman Saleh banyak berperan dalam pendidikan. Beliau mendirikan Sekolah Tehnik Udara yang pertama di Madiun dan Sekolah Radio Udara, serta memelopori pendirian Radio Republik Indonesia. Cikal bakal RRI ada di gudang Departemen Fisiologi Kedokteran FKUI. Beliau juga yang menciptakan moto RRI, “Sekali di udara tetap di udara”. Di gudang faal ini, Presiden Sukarno dan juga Wakil Presiden M Hatta pertamakali mengumandangkan kemerdekaan Republik Indonesia ke seluruh dunia. Atas jasanya, Presiden Sukarno mendirikan plakat kepahlawanan Prof dr Abdulrachman di dinding laboratorium Fisiologi FKUI. Profesor dr. Abdulrachman Saleh juga adalah salah satu pendiri Akademi Angkatan Udara. Sampai sekarang para taruna AU disebut Karbol, nama panggilan beliau. Beliau turut berperan dalam pembentukan Kepanduan Bangsa Indonesia atau KBI. Selain itu, meskipun tidak sempat menyaksikan sendiri, Prof dr. Abdulrachman Saleh juga menjadi salah satu pelopor terwujudnya Pekan Olah Raga 1. Pengabdian Prof Abdulrachman Saleh terpaksa terhenti saat menjalankan tugas membawa bantuan obat-obatan dari India pada tahun 1947. Pada tanggal 29 Juli 1947. Belanda menembak pesawat AURI dekat Maguwo, Komodor Muda Udara Agustinus Adisutjipto, Komodor Muda Udara Abdulrachman Saleh dan Opsir Muda Udara I Adisumarmo gugur dalam tugas.17,18 Kisah mengenai Prof. dr. Abdulrachman Saleh ini merupakan ilustrasi dari karakter yang berdedikasi kepada ilmunya, Namun, di samping itu, beliau juga menerapkan ilmunya bagi masyarakat pada umumnya, dalam contoh ini dedikasi kepada negaranya. Karakter seperti inilah yang wajib dibentuk oleh dosen perguruan tinggi, terutama di FKUI, kepada para mahasiswanya. Hadirin yang saya hormati, Saat ini dunia sedang dilanda pandemi yang disebabkan oleh penyebaran Coronavirus 2 (SARSCoV2). Penyakit dengan sindrom 10

Peran Pendidikan Dan Pembelajaran Fisiologi Dalam Menghasilkan Dokter Yang Mumpuni Di Era Pandemi Covid-19 pernapasan akut yang parah ini mengganggu banyak aspek masyarakat dan ekonomi, termasuk berdampak besar pada sektor pendidikan. Banyak negara di dunia memberlakukan aturan yang dirancang untuk membatasi penyebaran virus. Masyarakat diharuskan untuk tinggal di rumah dan mematuhi jarak sosial. Jenis usaha yang tidak penting harus ditutup, termasuk restoran, teater, pusat seni pertunjukan, toko tukang cukur, klub kesehatan, dan bahkan tempat ibadah. Universitas terpaksa menghentikan pengajaran berbasis kampus, dan mendukung kursus berkelanjutan melalui sumber daya daring/online. Banyak perguruan tinggi mengumumkan penutupan, setidaknya untuk sementara, laboratorium penelitian, peralihan ke pembelajaran jarak jauh dan pelaksanaan ujian secara daring bagi mahasiswa.19,20 Pandemi ini bukanlah yang pertama kalinya terjadi dalam kehidupan manusia dan pasti juga bukan keadaan darurat kesehatan global yang terakhir. Pengaruh pandemi saat ini membawa transformasi berkepanjangan pada pendidikan dokter dan pembelajaran mahasiswa. Kepemimpinan akademik ditempatkan di bawah tekanan luar biasa dalam hal penyampaian, akses, dan penilaian pembelajaran. Selain itu, tetap harus diupayakan untuk menjaga prinsip-prinsip integritas, kesetaraan dan inklusif, keadilan, etika, dan keamanan. Adaptasi ke “new normal” membawa tantangan dan sekaligus peluang bagi pendidikan kedokteran. Dampak berskala besar yang diakibatkannya memaksa kita untuk memikirkan kembali pendidikan kedokteran. Pandemi COVID-19 memaksa terjadinya transisi cepat dari pembelajaran tatap muka di kampus menjadi pembelajaran melalui daring, terutama pada tingkat awal pendidikan sarjana kedokteran.19-21 Sebelum pandemi COVID-19, dalam pendidikan konvensional, pemelajaran pengetahuan dan pengalaman praktik menggunakan perangkat video/audio relatif terbatas. Namun, pandemi COVID-19 telah memicu minat terhadap penggunaan berbagai perangkat elektronik dalam memfasilitasi pembelajaran jarak jauh. Perangkat elektronik ini juga digunakan dalam memberi dukungan afektif bagi mahasiswa, terlepas dari lokasi geografis antara pengajar dan mahasiswa. Bahkan beberapa komponen pengajaran klinis (selain pemeriksaan fisik) juga 11

Dewi Irawati Soeria Santoso dilakukan dalam format elektronis ini. Keterlibatan mahasiswa dalam layanan klinis juga menjadi sangat heterogen, mulai dari pembatalan total kepaniteraan hingga keterlibatan penuh di garis depan. Hambatan utama untuk menyediakan pembelajaran online termasuk kurangnya infrastruktur jaringan yang dapat diandalkan (perangkat keras dan perangkat lunak, bandwidth jaringan) dan platform online yang kompatibel dengan sistem manajemen pembelajaran yang ada. Tantangan lain termasuk kekurangan personel TI yang kompeten untuk memperluas dukungan teknis, ledakan penggunaan zoom/serangan siber pada platform online, peningkatan biaya (sekolah, siswa, dan fakultas), keterbatasan waktu, keterampilan teknis komputer staf fakultas dan mahasiswa yang buruk, infrastruktur dan sumber daya yang tidak memadai, dan tidak adanya kebijakan kelembagaan, dapat menjadi kendala dalam pelaksanaan pendidikan kedokteran.20- 22 Beruntunglah kita hidup dalam era industri 4.0, sehingga transisi mendadak ke pembelajaran jarak jauh memicu perkembangan yang pesat dari berbagai cara penyampaian materi pembelajaran. Dengan demikian, tujuan pembelajaran teori yang kompleks pada pendidikan dokter dapat dicapai. Namun demikian, perlu diingat, bahwa seorang dokter masih dituntut untuk bekerja dalam ranah interaksi sosial yang sangat memerlukan interaksi langsung antara sesama manusia. Keterampilan pemeriksaan kedokteran, seperti anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang sampai interaksi dokter-pasien dalam pengobatan maupun tindakan medis diperoleh sebagian besar melalui pembelajaran secara interaksi langsung dengan pasien. Transisi dari lingkungan sekolah kedokteran di kampus ke lingkungan rumah menghasilkan isolasi, kurang konsentrasi, berkurangnya interaksi dengan teman sebaya, dan gangguan yang disebabkan oleh urusan keluarga. Peralihan yang tiba-tiba dari pembelajaran di kelas ke pembelajaran di rumah mempengaruhi kinerja mahasiswa dan dosen. Kemampuan beradaptasi dengan pembelajaran di rumah akan menjadi tugas yang menantang. Selain itu, siswa kehilangan akses ke ruang bedah dan laboratorium praktis, prosection, model, spesimen patologi, kerangka, 12

Peran Pendidikan Dan Pembelajaran Fisiologi Dalam Menghasilkan Dokter Yang Mumpuni Di Era Pandemi Covid-19 dan bahan dan peralatan berbasis lab atau praktis lainnya. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa isolasi berkepanjangan berkaitan erat dengan dampak psikososial negatif, termasuk gejala depresi, kecemasan, dan stres. Banyak pula mahasiswa yang merasa kehilangan efek positif dari sosialisasi yang terkait dengan belajar dan bekerja sama.20,21 Tugas kita sebagai staf pengajar FKUI untuk mencari berbagai upaya agar kehilangan sumber pemelajaran tersebut tidak menurunkan kualitas dokter di masa datang sehingga masih tetap menghasilkan lulusan yang mumpuni. Hadirin yang saya hormati, Rasanya, inilah saatnya bagi kita semua untuk meninjau kembali dampak COVID-19 pada kelangsungan pembelajaran kedokteran teoretis. Kita harus membuat daftar perubahan dalam praktik yang dilakukan selama periode tersebut. Kita juga wajib mengevaluasi keberhasilan dan kegagalan relatif dalam pengalaman belajar jarak jauh ini di bidang kedokteran, khususnya di bidang fisiologi, dalam membentuk dokter masa depan. Terutama kita harus mengkaji kembali keselarasan bidang fisiologi dengan keterampilan dan kemampuan yang mahasiswa butuhkan dalam membangun karir mereka. Jelas, kita perlu memfasilitasi pengembangan kerja tim dan keterampilan komunikasi, yang akan mempersiapkan mahasiswa untuk perawatan pasien yang efektif dan praktik multidisiplin serta interprofesional. Selain itu, kita memiliki kewajiban untuk mendukung mahasiswa kedokteran dalam mengembangkan 1. keterampilan dalam refleksi, 2. pemecahan masalah adaptif, 3. kepemimpinan, dan 4. pembelajaran seumur hidup. Keempat hal itu diperlukan mahasiswa untuk beradaptasi dengan lingkungan perawatan kesehatan yang berubah dengan cepat. Beberapa aspek penting dalam kehidupan universitas, seperti seperti persahabatan, pengembangan identitas pribadi, paparan keragaman dan keterampilan 13

Dewi Irawati Soeria Santoso perawatan diri, akan jauh lebih sulit dicapai dalam lingkungan daring/online semata.19,20 Akan tetapi, ketika mengembangkan rencana untuk memperkenalkan kembali elemen pengajaran tatap muka, kita perlu memastikan bahwa rencana ini terintegrasi dan diinformasikan bersama kemajuan yang dicapai dalam pendidikan kedokteran selama beberapa bulan terakhir. Adalah tanggung jawab kita bersama sebagai pengajar dan pendidik untuk mempersiapkan calon dokter masa depan dalam menghadap era new-normal. PENUTUP Hadirin yang saya muliakan, Sebagai penutup saya ingin menggaris bawahi kembali pentingnya fisiologi sebagai mata pelajaran ilmu dasar pada kurikulum kedokteran. Pola-pikir fisiologis integratif yang runut dan seksama membantu dokter dalam memahami proses perjalanan penyakit, memberikan pengobatan yang tepat serta mengedukasi pasien, keluarga maupun masyarakat luas. Staf pengajar fakultas kedokteran bertanggung jawab atas pengembangan kepribadian dan keberhasian mahasiswa menjadi dokter yang mumpuni. Dituntut dedikasi tinggi serta sikap positif sebagai role model (panutan) dalam membentuk karakteristik mahasiswa. Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia seyogyanya adalah dokter yang mampu berpikir positif, kreatif dan mampu memanusiakan pasiennya. Era pandemi COVID-19 membawa transformasi berskala besar dan berkepanjangan pada kelangsungan pembelajaran mahasiswa kedokteran. Kita perlu mengevaluasi keberhasilan ataupun kegagalan pembelajaran jarak jauh terhadap lulusan dokter di era new-normal, meliputi keilmuannya maupun sikap dan perilaku. Berbagai upaya perbaikan harus terus dilakukan demi menjamin keberhasilan pendidikan dokter. 14

Peran Pendidikan Dan Pembelajaran Fisiologi Dalam Menghasilkan Dokter Yang Mumpuni Di Era Pandemi Covid-19 Akhirul kalam, izinkan saya mengutip ungkapan Charles Darwin: It is not the strongest of the species that survive, nor the most intelligent, but the one most responsive to change. Ucapan Terima kasih Hadirin yang saya hormati, Sebelum mengakhiri pidato ini, perkenankan saya menghaturkan rasa terimakasih yang mendalam atas dukungan yang tak terhingga dalam perjalanan saya dalam memperoleh gelar Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Terima kasih dan penghargaan saya haturkan kepada pemerintah RI yang diwakili oleh Bapak Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Bapak Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. atas keputusannya dalam memberikan gelar Guru Besar di bidang Fisiologi Kedokteran. Terima kasih juga saya sampaikan kepada Bapak Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Prof. Ir. Nizam,M.Sc, DIC., Ph.D. IPU, Asean Eng. Terima kasih yang sebesarnya saya sampaikan kepada Bapak Rektor Universitas Indonesia Prof. Ari Kuncoro, SE., MA, Ph.D. yang dengan segala kebijakannya telah menyetujui pengusulan saya sebagai Guru Besar dan berkenan untuk mengukuhkan saya sebagai Guru Besar di bidang Fisiologi Kedokteran FKUI. Saya menyampaikan terima kasih kepada Ketua Dewan Guru Besar UI, Prof. Harkristuti Harkrisnowo, SH, MA, Ph.D. beserta seluruh anggota Dewan Guru Besar UI. Juga kepada Ketua Dewan Guru Besar FKUI, Prof. Dr. dr. Siti Setiati, Sp.PD-KGer, M.Epid. dan seluruh anggota Dewan Guru Besar FKUI yang telah mempertimbangkan dan merekomendasikan pengusulan Guru Besar saya. Terima kasih yang setulusnya saya sampaikan kepada bapak Dekan FKUI, Prof. Dr. dr Ari Fahrial Syam, SpPDKGEH, MMB, FINASIM, FACP., Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan, 15

Dewi Irawati Soeria Santoso Prof. Dr. dr Dwiana Octviyanti, SpOG(K) dan Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Ventura, dan Administrasi Umum, dr Anis Karuniawati, Sp.MK (K), Ph.D, Sekretaris Pimpinan Fakultas Dr. dr. Yuli Budiningsih, Sp.F beserta seluruh jajaran dekanat atas perkenan, dukungan dan perhatiannya pada jenjang karir dosen di FKUI. Terima kasih yang sebesarnya saya sampaikan kepada Prof. dr. Saleha Sungkar, DAP&E, MS, Sp.Par(K) atas arahannya pada proses pengusulan Guru Besar, kepada Prof. dr Jeanne Adiwinata Pawitan, MS., Ph.D. sebagai promotor, juga kepada Prof. Dr. dr. Ambrosius Purba, M.Sc.,AIFO dan Prof. Dr. Hj. Qomariyah, MS, PKK, AIFM atas rekomendari yang diberikan bagi saya, serta Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo SpPD-KHOM, FACP, dan Prof. Dr. dr. Sri Widia Jusman, MS. selaku tim reviewer, atas dukungan dan kepercayaannya pada saya. Kepada Dr. dr. Minarma Siagian, MS yang dengan tulus hati membantu dalam mempersiapkan pengusulan Guru Besar ini, saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga. Ucapan terima kasih khusus saya haturkan kepada ibu Dr. Felicia Nuradi Utorodewo atas dukungan dan bantuan dalam persiapan pengukuhan saya sebagai Guru Besar. Pada kesempatan ini saya juga secara khusus menghaturkan terima kasih yang sebesarnya kepada Prof. Dr. dr. Neng Tine Kartinah, M.Kes. sebagai Ketua Departemen Fisiologi Kedokteran yang dengan sepenuh hati mendorong dan mendukung saya dalam pengusulan Guru Besar ini. Kepada Dr. dr Ermita I. Ibrahim, MS, dr Nurul paramitha, M.Biomed, SpRM, dr. Sophie Yolanda, M.Biomed, dr Trinovita Andraini, M.Biomed, Ph.D, dr Imelda Rosalyn Sianipar, M.Biomed., Ph.D, dr Nurhadi Ibrahim, Ph.D, dr. Roman Adrian Goenarjo, M.Biomed., Ph.D, El Fahmi Gulshan, S.Gz., M.biomed, Dr drg. Antonia Tanzil, MS, dan dr. VSS Sutarmo, Ph.D atas dorongan semangat dan kebersamaanya dalam menjalani kegiatan pengajaran, penelitian dan pelayanan masyarakat dalam suasana kekeluargaan. Terima kasih juga saya sampaikan kepada Dr. dr Sri Redjeki, MS, dr. M. Djauhari Wijayakusumah, drg. Eti Thamrin dan Ibu Frieda Maging atas kebersamaannya dalam lingkungan keluarga besar ilmu faal FKUI. 16

Peran Pendidikan Dan Pembelajaran Fisiologi Dalam Menghasilkan Dokter Yang Mumpuni Di Era Pandemi Covid-19 Ucapan terima kasih yang tidak terhingga serta penghargaan yang tinggi saya sampaikan kepada guru2 saya, almarhum Dr. B. Gunawan, almarhum dr. M. Dana, almarhumah dr. Suryani Suyono, almarhumah Dra. F.I. Haryadi serta dr. Sawitono Amin Singgih yang telah membekali dan membimbing saya, hingga akhirnya saya dapat meraih jenjang akademik tertinggi ini. Hanya Allah SWT yang senantiasa akan membalas kebaikan dan melimpahkan Rahmat dan Hidayahnya kepada para guru sekalian Kepada seluruh mahasiswa Program Magister Ilmu Biomedik peminatan Fisiologi yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu dan telah turut mendukung berbagai penelitian di bawah payung penelitian Departemen Fisiologi Kedokteran FKUI, terima kasih saya ucapkan atas kerja samanya. Tidak lupa saya haturkan terimakasih atas dukungannya kepada staf tenaga pendidikan pak Makhsan, ibu Rini, pak Satam, pak Sugeng dan pak Andi. Terima kasih juga kepada Staf SDM FKUI yaitu Dini Sutrisno, SE, Mira Hartiningsih, Dini Iswandari, Siti Zubaidah atas bantuannya dalam proses pengusulan jabatan fungsional. Terima kasih juga kepada Vinka yang telah membantu dalam melengkapi informasi utnuk penulisan pidato ini. Terima kasih saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan selama menjalani pendidikan di FKUI semasa mahasiswa yaitu Grujulan (Grup Tujuh Sembilan) dan khususnya Yos, Ani, Eri, Geni, Hanny, Sussie, Yani, Anna, atas tali persaudaraan yang masih terus berlangsung sampai saat ini. Juga kepada sahabat sekaligus senior saya di FKUI yang tergabung dalam grup Rumah Luwih: Dotty, Poppy, Meh, Tizzy, Hera, Titiek, Dini, Pat dan Tini, semoga persahabatan dan tali kekeluargaan ini semakin erat. Kepada kelompok sahabat dari masa sekolah menengah – One Liners – Cis, Anny, Amee, Nita, Nanny, Harry, Anes, Doddie, Ferry dan almarhumah Tienpop, begitu banyak suka dan duka kita lewatkan bersama. Terima kasih untuk kebersamaan ini. Pada kesempatan yang berbahagia ini saya juga ingin menyampaikan sembah sujud dan ungkapan terima kasih yang tidak 17

Dewi Irawati Soeria Santoso terhingga kepada ayah-ibu saya, Almarhum dr. R. Irawan Soeria Santoso dan Almarhumah dr. R.A. Kadarien Ismaniah Notosoedirdjo yang telah melimpahkan kasih sayang, menunjukkan makna kehidupan dan menjadi panutan dalam hidup saya. Semoga pencapaian dan pengamalan ilmu saya senantiasa menjadi amal jariyah bagi keduanya. To both my daughters whom I love dearly, Indra Jona Perdita and her husband Chriss McIntosh, and dr. Adinda Marita Sp.BP; my four granddaughters, whom are the apples of my eye: Alia, Maggie, Kayana and Anakya, thank you from the bottom of my heart for always being there for me and for each other. May all of you become humble, dignified and virtuous persons and dedicate your live to your family and society. Kepada satu-satunya adik saya tersayang Ariyanto, beserta istri, Ossy B. dan kedua keponakan saya, Satria dan Putri, terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini. Juga kepada segenap sesepuh, sepupu, keponakan beserta keluarga dari pihak ayah maupun ibu saya yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu, terima kasih saya haturkan atas semua doa dan dukungan selama ini. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat dan HidayahNya kepada kita semua. Akhir kata, ungkapan penghargaan dan terima kasih saya sampaikan kepada Bapak, Ibu, Saudara, Sejawat dan Teman-teman yang telah berkenan meluangkan waktu untuk mengikuti acara pengukuhan ini. Terima kasih juga saya haturkan kepada semua pihak yang telah turut membantu terlaksananya acara ini. Teriring ucapan alhamdulillahi rabbil’aalamiin saya akhiri pidato pengukuhan ini. Wabillahittaufiq wal hidayah, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. 18

Peran Pendidikan Dan Pembelajaran Fisiologi Dalam Menghasilkan Dokter Yang Mumpuni Di Era Pandemi Covid-19 REFERENSI 1. Petersen H. IUPS Congresses: Personal observations. IUPS 36th Congress, Kyoto 2009. 2. Westerhof N. Editorial: A short history of physiology. Acta Physiol. 2011; 202:601-603 3. Westerhof N. A short history of physiology in the Netherlands. Acta Physiologica. August 2011. 4. Neill JD, Benos DJ. Relationship of molecular biology to integrative physiology. Physiology, 1993; 8(5):233-235. 5. Avinash kS. Physiology and its importance. JPRPC. June 2015;3(2): 32-42. 6. Tobin MJ. Why physiology is critical to the practice of medicine: A 40-year personal perspective. Clin Chest Med. 2019; 40:243-257. 7. Randall W. The role of physiology in medical Education. https://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.584 .7927&rep=rep1&type=pdf 8. Joyner MJ. Editorial: Physiology as the underpinning of medicine. Physiology. 2011; 26:72-75. 9. Sieck GC, Haddad GG, Lucchesi P. Physiology’s Impact: Discovering life. Physiology (Bethesda). 2013; 28(2):62-63. 10. Beijaard, D. De leraar van morgen: versterking en verandering van de identiteit en het beroepsbeeld van leraren. Technische Universiteit Eindhoven. 2019. ISBN: 978-90-386-4809-5. 11. Schwinn DA. Scientific integrity: Positive & negative academic/ industry relationship. The Physiologist. 2011; 54(1):1-8 12. .UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/uuno20th2003ttgsis diknas.pdf 19

Dewi Irawati Soeria Santoso 13. Kumari KL, Rao PL, Sekhar RC, Elena GK. Qualities of best medical teacher: a student perceptive study. International Journal of Research in Medical Sciences. Dec. 2016; 4(12):5436-5439 14. Ulug M, Ozden MS, Erilmaz A. The effect of teacher’s attitudes on student’s personality and performance. Procedia-Social and Behavioral Science. 2011; 30:738-742. 15. Goldie J, Dowie A, Goldie A, Cotton P, Morrison J. What makes a good clinical student and teacher? An exploratory study. BMC Medical Education. 2015;15:1-8. 16. Adi AH, Alturkmani HJ. Physiologically lucky: the role of medical physiology in modern medical education. Perspect Med Educ. 2013;2:99-103. 17. Abdulrachman Saleh, tokoh multi talenta. https://tni- au.mil.id/portfolio/abdulrachman-saleh-tokoh-auri-multi- talenta/. 18. Marsekal muda Prof. dr. Abdulrachman Saleh (1909-1947). https://sejarah-tni.mil.id/2021/03/09/marsekal-muda-prof-dr- abdulrachman-saleh-1909-1947-2/. 19. Barman SM, Csernoch L, Sengupta J. Physiological Societies Across the Globe Unite in an Effort to Handle the COVID-19 Pandemic. Physiology (Bethesda). 2021; 36(2):62-70 20. Vatier C, Carriè A, Renaud MC, Tillaux NS, Hertig A, Jèru I. Lessons from the impact of COVID-19 on medical educational continuity and practices. Adv Physiol Educ. 2021; 45:390-398. 21. Gaur U, Majumder MdAA, Sa B, Sarkar S, Williams A, Singh K. Challenges and opportunities of preclinical medical education: COVID-19 crisis and beyond. SN Comprehensive Clinical Medicine. 2020; 2:1992-7. 22. Abdulla MH, Brint E, Rae MG. Teaching physiology to medical students in the COVID-19 era with synchronous formative assessments utilizing simultaneous, combined Zoom and Socrative platform. https://www.researchgate.net/publication/347827435 20

Peran Pendidikan Dan Pembelajaran Fisiologi Dalam Menghasilkan Dokter Yang Mumpuni Di Era Pandemi Covid-19 RIWAYAT HIDUP Nama Lengkap : Prof. Dr.dr. Dewi Irawati Soeria Santoso, M.S. NIP : 011903052/8849023419 Pangkat : Pembina Utama Madya IVd Tempat, Tanggal Lahir : Heerlen, 13 Juli1954 Jenis Kelamin : Wanita Agama E-mail : Islam Orang Tua : [email protected] : Ayah : Irawan Soeria santoso Ibu : Kadarin Ismaniah Riwayat Pendidikan Formal Tahun Jenjang Institusi 1979 Dokter Universitas Indonesia 1985 Magister Ilmu Kedokteran Dasar Universitas Indonesia 2015 Doktor Universitas Indonesia Riwayat Pendidikan/Pelatihan/Kursus Tambahan Tahun Jenis Pendidikan/Pelatihan/Kursus Penyelenggara Tambahan 1980 FKUI 1982 Workshop on Student Assessment Indonesia Navy 1984 Course on Hyperbaric Medicine FKUI 1986 Teacher's Orientation Course FKUI 1987 Workshop on Medical Engineering Medical Jakarta Continental Sports Medicine Commision Course IOC/OCA 21

Dewi Irawati Soeria Santoso Tahun Jenis Pendidikan/Pelatihan/Kursus Penyelenggara 1989 Tambahan IUPS 1997 2000 Advanced European Course on Sports IUPS Medicine Workshop and Training Course Teaching Monash Univ Physiology Melbourne Immunohistochemistry technique IUPS 2001 Workshop and Training Course Teaching IUPS 2005 Physiology 2006 Workshop and Training Course Teaching FKUI 2006 Physiology 2009 Pelatihan konseling bagi pembimbing FKUI akademik mahasiswa FKUI Pelatihan Staf Pengajar untuk IUPS Edu Pelaksanaan Kurfak FKUI 2005 Commite IUPS teaching workshop UI FKUI 2009 Pelatihan e-learning 2009 Pelatihan penyusunan modul berbasis FKUI TIK Unit Penjamin 2009 Pelatihan staf pengajar sebagai lecturer Mutu FKUI 2009 Workshop Buku Penjaminan Mutu IAIFI Akademik FKUI Palembang 2010 Teaching workshop in the 20th UI international meeting of physiology 2011 Pelatihan Pengembangan Keterampilan FAOPS danTeknik Instruksional 2011 Congress of the Federation of Asian & MRU FKUI Oceanian Physiological 2011 Wokshop Pembimbing Skripsi FKUI-RSCM Mahasiswa FKUI-RSCM 2011 \"Workshop Quality and Safety FKUI\" 2011 Workshop TOT Quality and Safety Ujikom Dokter RSCM/FKUI Indonesia 2012 OSCE - UKDI Kompetensi Dokter Indonesia 22

Peran Pendidikan Dan Pembelajaran Fisiologi Dalam Menghasilkan Dokter Yang Mumpuni Di Era Pandemi Covid-19 Tahun Jenis Pendidikan/Pelatihan/Kursus Penyelenggara 2012 Tambahan UI 2012 2012 Pelatihan Ancangan Aplikasi Fakultas FKUI 2012 Kedokteran 2013 Pelatihan Staf Pengajar Sebagai Role FKUI 2014 Model 2014 Pelatihan Staf Pengajar Sebagai Student Ujikom Dokter 2015 Assessor Indonesia 2015 Workshop Nasional Penguji&Pelatih SP FKUI 2015 OSCEUKDI 2016 Join Symposium UI and National FKUI-RSCM University of Singapore CEEBM Pelatihan Evidence-Based Practice FKUI IAIFI Utilizing the Latest Technology in Dept ME FMUI TeachingPhysiology Full-day \"Clinical Teaching:Micro-teaching FAOPS Bangkok similation\" Federation of the Asian and Oceanian UI Directorate Physiological Societies International Collaborative Research and PB IDI writingworkshop The 18th International Meeting on RespiratoryCare Indonesia Riwayat Pekerjaan Jabatan Institusi Pengajar FKUI Tahun/Periode Asisten Ahli FKUI 1980 Lektor FKUI 1985 Lektor Kepala FKUI 2000 Guru Besar FKUI 2001 2021 23

Dewi Irawati Soeria Santoso Riwayat Partisipasi dalam Seminar, Konferensi, Training, dan Workshop Tahun Posisi, Nama Forum, Lokasi 1997 Peserta, International congress of physiological sciences 1997 Peserta, 33th International congress of physiological sciences 1998 Moderator, Kursus penyegaran terapi cairan dan workshop 2007 Peserta, National scientific meeting of IAIFI 2007 2008 Peserta, Seminar akhir riset unggulan universitas Indonesia 2008 Peserta, 4th Malaysia Indonesia Brunei Medical Sciences Conference 2009 Peserta, 36th international congress of physiology sciences (IUPS 2009) 2009 Peserta, IUPS teaching workshop 2010 Peserta, Teaching workshop in the 20 international meeting of physiology 2010 Peserta, International Seminar IAIFI: The 20th International Meeting of Physiology 2010 Peserta, Symposium in the 20 international meeting of physiology 2011 Fasilitator, Workshop TOT Quality And Safety FKUI 2011 Peserta, Satellite Symposium on Physiological Education 2011 Peserta, The7th Congress of the Federation of Asia and Oceanian Physiological Societies 2011 Peserta, Workshop Pembimbingan Skripsi Mahasiswa 2012 Peserta, \"9th Asia Pasific Medical Education Conference (FKUI & Yong Loo Lin School)” 2012 Peserta, Pelatihan Staf Pengajar Sebagai Role Model FKUI 2012 Peserta, Panitia, narasumber, Fasilitator pada Lokakarya Item Development and Review 2012 Peserta, Workshop Nasional Penguji&Pelatih SP OSCE UKDI 2012 Penguji, Partisipasi sebagai penguji OSCE-UJI Kompetensi dokter Indonesia 2013 Peserta, Joint Symposium FKUI and National Univesity of Singapore 24

Tahun Peran Pendidikan Dan Pembelajaran Fisiologi 2014 Dalam Menghasilkan Dokter Yang Mumpuni Di Era Pandemi Covid-19 2014 2014 Posisi, Nama Forum, Lokasi Pembicara, Pocari Sweat Conference 2015 Pembicara, Pocari Sweat Conference(PSC) Pembicara, Utilizing the Latest Technology in Teaching 2015 Physiology Full-day Workshop Peserta, workshop titled\"Clinical Teaching:Micro- 2015 teaching simulation Peserta, has atttended the above workshop held in 2016 Universitas Indonesia Peserta, Federation of the Asian and Oceanian 2016 Physiological Societies of Thailand Speaker, The 18th International Meeting on Respiratory 2017 Care Indonesia (Respina) Peserta, Workshop on Sport Physiology & International 2020 Symposium onGlobal Physiology Peserta, Preliminary and Semifinal Round Judge of Research Paper and Poster Competition held at the IMERI Peserta, Workshop and Training CourseTeaching Physiology Riwayat Daftar Publikasi Tahun Judul Penerbit 1989 Lung function test in Sample Proceeding of The Population of Sub-urban International Congress of PhysiologycalSciences, Helsinki 1990 Pharmaco¬kinetic and J. Clin. Pharmacol 1990: Pharmacodynamic Properties of 30: S39-S45 Con-trolled Release (CR/ZOK) Metoprolol in Healthy Oriental Subjects: A Comparison with Conventional Formulations of Metoprolol and Atenolol 25

Dewi Irawati Soeria Santoso 1991 Adaptative changes in physical MKI 1991: 41: 340-346 training (Indonesian language) 1991 Identification of potential as MKI 1991: 41: 335-339 athletes in children(Indonesian language) 1995 Endothelial cell culture from MJUI 1994;3:65-68 human umbilical cordvein 1995 Reduced endothelial cell Human Reproduction, vol migratory signal production by 10, no. 10, pp 2579-2583 endometrial explants from womenusing Norplant contraception 1997 Active learning in laboratory XXXIII International practical through Modified Congress of Physiological Problem Based Learning Sciences 1997 Body fat percentage and Workshop and training VO2max of orhiba participants course “Teaching from 13 villages in Bali, Physiology” Indonesia 1997 Integrated teaching of XXXIII International physiology, biochemistry and Congress of Physiological nutrition through Modified Sciences Problem Based Learning 1997 Retention of knowledge 1 year Workshop and training after undergoing Modified course Teaching Problem Based Learning in Physiology Physiology at the University of Indonesia 26

Peran Pendidikan Dan Pembelajaran Fisiologi Dalam Menghasilkan Dokter Yang Mumpuni Di Era Pandemi Covid-19 1997 The effects of intermittent Workshop and training 2001 hyperbaric oxygen exposure on course Teaching 2001 blood oxygen transport system Physiology 2001 ECG pattern during normoxia, XXXIII International 2001 hypoxia and reoxygenation in Congress of Physiological 2002 isolated perfused working Sciences 2005 guineapig heart Localization of the tryptophan- XXXIV International consuming enzymeindoleamine Congress of Physiologycal 2,3-dioxygenase in the human Sciences placenta, Perinatal Society of Australia & New Zealand 5th annual Congress in Conjunction withthe Australasian Society for the Study of Hypertension in Pregnancy Oxydative stress in preeclamptic 5th Annual Conggres placentae Proceedings Teaching Physiology: The XXXIV International medical student’s perspective Congress of Physiologycal Sciences Localization of Indoleamine 2,3- International Teaching Dioxygenase and4- Workshop Abstracts and Hydroxynonenal in Normal and Notes, 21-24 Pre-eclamptic Placentae Comparison between VARK Placenta (2002), 23, 373- Scores to Actual Learning Styles 379 of Second Year FKUI Medical Students 2002 27

Dewi Irawati Soeria Santoso 2005 Distribution of VARK The XXXV International Preferences of Second YearFKUI Congress of Physiological Medical Students 2002 Sciences:Teaching Workshop 2006 Nervous system, muscular and The XXXV International respiratoryfunctions Congress of Physiological Sciences:Teaching Workshop 2008 Kadar MDA dan HSP 70 pada The Eighth International plasenta penderitaPreeklampsi Meeting on Respiratory Care Indonesia (RESPINA 2006) 2009 Implementation of the Makara Kesehatan, integrated curriculum offaculty Vol.12, No.2 Desember of dentistry, Universitas 2008: 92-94 Indonesia 2011 Effect of depth breathing Indonesian Journal Of manuvers on respiratorysinus Dentistry, arrythmia (RSA) magnitude Vo1.16/No.2/2009 2011 Effect of long-term physical 7th Congress of the 2013 training and detrainingon Federation of Asian and myocyte structure and Oceanian Physiological connective tissue of Wistar rat's Societies ventrikel: prelimenary experiment in rats Aerobic exercise increases MJI, volume 20, number 4 connexin-43expression in rat cardiac musle 28

Peran Pendidikan Dan Pembelajaran Fisiologi Dalam Menghasilkan Dokter Yang Mumpuni Di Era Pandemi Covid-19 2013 Blood lactate level in Wistar rats Universa Medicina 2013 2015 after four andtwelve week 2013;32: 155-64 2015 internmittent aerobic training 2015 Fisiologi manusia sebuah Medical Journal vol.22 2016 pendekatan terintegrasi edisi 6 no,3 Agustus 2013:141- 2016 145 2016 Effects of anaerobic exercise ISBN 0321750071 2016 and detraining onthe caspase-3 Medical Journal of expression of rat ventricular Indonesia 2015; 24:84-90 cardiomycyte Penuntun kuliah dan diskusi Departemen Fisiologi Faal Ginjal dan Berkemih FKUI, ISBN: 978-602- 72817-0-7 Perubahan Aktivitas Listrik Jurnal Kedokteran Jantung pada Tikusyang Diberi Meditek Vol 21 No.55 Latihan Fisik Aerobik Serta Henti Latih Fisiologi Sistem Pernapasan Badan Penerbit FKUI, ISBN 978-979-496-888-8 Guyton dan Hall Buku ajar ISBN 9780981-4570-23-7 fisiologi kedokteranedisi revisi berwarna ke-12 Preferensi mahasiswa FKUI MKI, volume 56, Nomor memperoleh informasi dalam 11 upaya menunjang proses belajar The Effects of Aerobic Exercise Jurnal Kedokteran YARSI and Detraining onLeft 24(3): 157-165(2016) Ventricular Cardiomyocyte Apoptosis 29

Dewi Irawati Soeria Santoso 2017 Combination of aerobic exercise Universa Medicina vol. and hibiscussabdariffa linn. 36-no2 DOI: Increased nitric oxide in rats http://dx.doi.org/10.18051 /univmed.2017.v36.80-87 2017 Effects of moderate-intensity International Journal of exercise training onstress Research Granthaalayah, oxidative marker: ilyas.et.al,Vol.5(Iss.12) malondialdehyde and superoxide dismutase activity in abdominal aortaof juvenile rats 2017 The Potency of International Journal of Hibiscussabdariffa Linn, on Recent Scientific research Decreasedd memory Function Vol.8 Issue 5,pp-17097- Related to TheLevel of BDNF 17103 and Creb in Hippocampus of Overtrained Rats 2018 Prolonged QTc Interval in Rat eJKI Vol. 6, No.3 after Long-termHigh-Intensity Interval Training and Detraining 2018 The effect of aerobic exercise F1000 Research on relative leukocyte telomere https://doi.org/10.12688/ length in male Sprague-Dawley f1000research.15127.1 rats given a high fat-diet 2019 Cobalamin Restric- tion with AIP Conference AIN-93M chow modification : Proceedings, Hematology and car- diovascular https://doi.org/10.1063/1 parameter assessment 2019 Combination of Aerobic Exercise The Indonesian and Contin- uous Environmental Biomedical Journal, Enrichment Improves Adult Vol.11, No.2, August Male Ratsâ Spa- tial Memory: 2019,p.210-6, Print ISSN: Study on Hippocampal Insulin 30

Peran Pendidikan Dan Pembelajaran Fisiologi Dalam Menghasilkan Dokter Yang Mumpuni Di Era Pandemi Covid-19 Like Growth Factor 1 (IGF-1) and 2085-3297, Online ISSN: Fibrob last Growth Factor 2 2355-9179 (FGF-2) Expression 2019 Developing vitaminB12 AIP Conference deficient rat model based on Proceedings, 2019 duration ofrestriction diet: As- https://doi.org/10.1063 2019 sessment of plasma vitamin 2019 B12, homocysteine (Hcy), and 2019 bloodglucose levels 2019 Effect of Aerobic Exercise and Journal of Exercise High Intensity Interval Training Physiologyonline. Vol.22, on Relative LeukocyteTelomere no. 3. June 2019. ISSN Length inSprague Dawley Rats 1097-9751 Effect of Hibiscus sabdariffa linn International Journal of methanolic extract, on heart Applied Pharmaceutics, hypertrophy index and PGC 11 DOI https://doi.org/10. ±INov Ertrainedrat 22159/ , ISSN :0975-7058 Effect of Hibiscus Sabdarifa Linn International Journal of Onil-6 and TNF-I Level in Applied Pharmaceutics, Overtrained Rat Heart DOI https://doi.org/10. 22159/, ISSN :0975-7058 Effect of Interval and Journal of Natural Continuous Training on Science, Biology and Proliferator Activated Receptor Medicine, vol:10 DOI: Gamma Coactivator 10.4103/jnsbm.JNSBM_69 Guyton dan Hall Buku ajar Paperback ISBN: fisiologi kedokteran edisi 13 9789814666015 Imprint: Elsevier (Singapore) Pte LtdPublished Date: 9th June 2018 31

Dewi Irawati Soeria Santoso 2019 Low vitamin B12 diet increases UNIVERSA MEDICINA, liver homo- cysteine levels and Vol.38- No.3, pISSN: leads to liver steatosis in rats 1907 3062/ eISSN: 2407- 2230, DOI:http://dx.doi.org/10. 1805 2019 Peran Latihan Fisik Dalam Jurnal Ilmu Faal Olahraga. Penanganan Obesitas: Aksi Irisin Vol.1, no. 1 .ISSN: 2087 â Pada Proses Pencokelatan 2747 2019 Skeletal Muscle Response to Pertanika Journal of 2019 High Intensity Interval Training Tropical Agricultural Sci- (HIIT) in Older Adult Wistar Rats ence, ISSN: 0128-7702 e- 2019 ISSN: 2231-8534 2019 The benefits and physiological Universa Medicina, DOI: changes of high intensity Universa Medicina, Vol interval training 38 no 3, eISSN 2407- 2230, pISSN 1907-3062 http://dx.doi.org/10.1805 216 The Effect of Inter- val versus Journal of Natural Continuous Training on Actin Science, Biology and and Myosin Heavy Chain Levels Medicine, Vol 10, Issue 3, in Adult Rat Skeletal Muscle DOI:10.4103/jnsbm.JNSBM The Impact Of Cobalamin Defi- International Journal of Ciency On Heart Function; A Applied Study On AbnormalitiesIn Pharmaceutics,DOI Electrocardio Graphy Patterns https://doi.org/10.22159/ ISSN :0975-7058 32

Peran Pendidikan Dan Pembelajaran Fisiologi Dalam Menghasilkan Dokter Yang Mumpuni Di Era Pandemi Covid-19 Riwayat Penghargaan Tahun Nama Penghargaan, Diberikan Oleh 2013 Narasumber Kuliah Terbaik dalam Kuesioner Evaluasi modul Tumbuh Kembang KKI Th akademik 2012-2013 dari FKUI 2013 Fasilitator Dalam Evaluasi Dosen oleh mahasiswa(EDOM) di modul XFA 22016 Gastrointestinal th akademik 2012-2013 dari FKUI 2013 Fasilitator Atas Kinerjanya memperoleh nilai 5.65(baik sekali) modul XFA 32022 Infeksi dan imunologi th akademik 2012-2013 dari FKUI 2014 Narasumber kuliah terbaik dalam Kuesioner Evaluasi modul Respirasi Kelas Reguler Th Akademik 2013-2014 dari FKUI 2014 Narasumber Kuliah Terbaik dalam kuesioner evaluasi modul Respirasi KKI th akademik 2013-2014 dari FKUI 2015 Narasumber terbaik hasil penilaian 76% mhs kuliah modul 2016 kardiovakuler th akademik 2015-2016 dari FKUI Narasumber terbaik hasil penilaian 71% mhs kuliah modul kardiovaskuler th akademik 2015-2016 dari FKUI 2016 Fasilitator terbaik dg nilai 5.71(baik sekali) hasil penilaian 90% mhs dlm Evaluasi dari FKUI 2016 Fasilitator oleh mhs(EFOM) di mulai modul MD04600217 Infeksi Tropis T.A. 2015-2016 dari FKUI 2016 Narasumber terbaik dg penilaian 57% mhs kuliah modul Respirasi T.A 2015-2016 dari FKUI 2016 Narasumber terbaik hasil penilaian 41% mhs kuliah modul Respirasi KKI T.A. 2015-2016 dari FKUI 2016 Fasilitator terbaik dg nilai 5.78(Baik sekali) hasil penilaian 100% mhs dlm Evaluasi Fasilitator oleh mhs (EFOM) di modul MD04600204 tumbuh kembang T.A. 2015-2016 2019 Staf pengajar Terfavorit di Tahun-II tahun ajaran 2015/2016 dari FKUI 2019 Fasilitator diskusi kelompok dengan predikat baik sekali modul respirasi dan hematologi dan onkologi dari FKUI 33

Dewi Irawati Soeria Santoso 34

Setting & Percetakan Oleh: UI PUBLISHING JI. Salemba Raya No. 4, Jakarta Pusat - 10430 WA : 0818 436 500 Komplek ILRC Gedung B Lt. 1 & 2 E-mail: [email protected] Perpustakaan Lama Universitas Indonesia, Kampus UI, Depok, Jawa Barat - 16424


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook