BAB VII LAYOUT/PLANOGRAM PENATAAN PRODUK Kompetensi Inti KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung-jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunyatentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI-4: Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang kerja Bisnis Daring dan Pemasaran. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempresepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Kompetensi Dasar 1.1. Mensyukuri karunia Tuhan Yang Mahaesa, atas pemberian amanah untuk mengelola SOP penataan produk. 1.2 Mengamalkan ajaran agama dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menghasilkan informasi keuangan yang mudah difahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan 2.1. Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam menemukan dan memahami pengetahuan dasar tentang SOP penataan produk. 2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, responsif dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif dalam lingkungan sosial sesuai dengan prinsip etika profesi bidang SOP penataan produk. 2.3. Menghargai kerja individu dan kelompok serta mempunyai kepedulian yang tinggi 3.7 Menganalisis layout/planogram penataan produk drink, food, fresh dan kosmetik di supermarket fashion dan sport 4.7 Menganalisis layout/ planogram penataan produk drink, food, fresh dan kosmetik di supermarket, fashion dan sport OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 18
Indikator Pencapaian Kompetensi: 3.7.1 Menguraikan pengertian layout 3.7.2 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi layout 3.7.3 Menentukan kriteria tata ruang toko yang baik 3.7.4 Menganalisis hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tata letak toko 3.7.5 Menentukan penempatan peralatan toko 3.7.6 Menelaah bentuk-bentuk layout toko 4.7.1 Menelaah layout/planogram penataan produk drink, food, fresh dan kosmetik di supermarket, fashion dan sport 4.7.2 Memilih layout/planogram penataan produk drink, food, fresh dan kosmetik di supermarket, fashion dan sport Tujuan Pembelajaran Setelah berdiskusi dan mengali informasi peserta didik dapat: 1. Menelaah pengertian layout 2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi layout 3. Merinci kriteria tata ruang toko yang baik 4. Menganalisis hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tata letak toko 5. Menganalisis penempatan peralatan toko 6. Menganalisis bentuk-bentuk layout toko Materi Pembelajaran LAYOUT/PLANOGRAM PRODUK : 1. Pengertian Layout 2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Layout 3. Kriteria Tata Ruang Toko yang Baik 4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Tata Letak Toko 5. Penempatan Peralatan Toko 6. Bentuk-Bentuk Layout Toko Uraian Materi A. Lay Out/Tata Letak Toko Salah satu yang paling berpengaruh dalam pembelian impulsive dalam minimarket adalah layout (tata letak) toko. Layout toko mempengaruhi berapa lama konsumen tinggal di dalam toko dan seberapa banyak item produk yang terlihat secara visual dan secara rute lalulintas konsumen. 1. Pengertian Tata Letak (Lay Out) / Denah Toko Tata letak (Lay Out) Toko adalah Area yang dirancang (di design) sebagai tempat untuk menjual berbagai barang dengan maksud membantu konsumen dalam berbelanja dan untuk mempermudah pencarian barang yang akan dibeli. Suatu situasi sirkulasi/arus pengunjung yang memberikan kemungkinan maksimal bagi pelanggan untuk dapat melihat keseluruhan barang dagangan yang bermacam-macam, dalam sekali pandang. 2. Fungsi Tata Letak (Lay Out) Toko Sebagai pengalokasian tempat perbelanjaan dan pengelompokan produk sesuai dengan kategorinya. 3. Tujuan Tata Letak (Lay Out) Toko Untuk membantu konsumen dalam berbelanja terhadap barang yang dikehendakinya. Tempat dan lingkungan yang strategis serta tata ruang yang apik OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 19
dan menarik, diharapkan memberikan kenikmatan dan keleluasaan tersendiri bagi calon pembeli untuk berbelanja. Kondisi seperti ini dapat menambah jumlah pengunjung dan dapat memperbesar volume penjualan yang menguntungkan. Namun lokasi strategis dan tata ruang yang didesain dengan baik belumlah cukup jika tidak didukung oleh kelengkapan prasarana lainnya, seperti : etalase, teknik display dan peralatan penjualan lainnya. 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi lay out : 1. Ukuran dan bentuk ruangan 2. Lokasi pintu masuk, tangga, koridor, tiang dan lain-lain 3. Jenis dan jumlah barang dagangan 4. Jenis operasi toko yang dilaksanakan misalnya self service 5. Ciri-ciri dan kebiasaan membeli dari pelanggan 6. Sifat dan jumlah fixtures, counter/Island display 5. Syarat-Syarat Ruangan Toko yang Baik. Toko yang baik adalah toko yang memberikan rasa aman dan terkesan sehat bagi pengunjungnya. Toko yang aman dan sehat jika ruangan toko memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Mempunyai ruang relatif luas dan etalase yang memadai. b. Mempunyai sirkulasi udara yang cukup baik dan sehat. c. Memiliki tempat informasi dan keamanan yang familiar. d. Tersedianya tempat penitipan barang bawaan calon pembeli. e. Tersedianya ruang pamer yang representatif. f. Mempunyai kamar pas (fitting room) yang bersih. g. Tersedianya kamar kecil yang sehat dan bersih. h. Memiliki ruang administrasi yang rapih. i. Memiliki tempat persediaan yang teratur. j. Tersedianya fasilitas pelayanan umum, seperti telepon umum, air conditioning, TV monitor, penerangan lampu yang memadai. k. Peralatan atau mesin bisnis yang modern, seperti cash register, credit card machine, retail scale dan pricing machine. Contoh lay out ruangan toko dapat dilihat di bawah ini : 12 11 PINTU GERBANG / PINTU MASUK 20 OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK
Keterangan : 1. Ruang etalase toko 7. Ruang administrasi dan keuangan 2. Ruang etalase roko 8. Ruang kasir utama 3. Ruang tunggu pengunjung 9. Ruang serbaguna 4. Ruang penitipan barang 10. Ruang penyimpanan barang 5. Ruang pamer 11. Musholla 6. Ruang direksi/pimpinan toko 12. Kamar untuk berwudhu. 6. Kriteria Tata Ruang Toko yang Baik Tata ruang toko yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Dapat mengarahkan dan membimbing calon pembeli dari satu ruangan ke ruangan lain secara sistematis. 2. Memberikan kemudahan kepada calon pembeli dalam mencari dan memilih barang yang dibutuhkannya. 3. Menciptakan suasana menyenangkan dan nyaman bagi calon pembeli. 4. Situasi tata ruangf yang komunikatif. 5. Penempatan peralatan dan barang serasi dengan modelnya. 6. Memberi kesan dan menanamkan prestise tersendiri kepada calon pembeli. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tata ruang toko mudah diganti dan dirubah dengan desain-desain yang trend yang lebih menarik serta arsitektur yang lebih artistik dan aman. Di sisi lain, tenaga penjual/pramuniaga yang melayani haruslah orang yang memiliki keterampilan, sehingga sempurnalah pelayanan yang diberikan kepada calon pembeli. 7. Penelitian Kebutuhan Ruangan Langkah ini memerlukan taksiran besarnya penjualan dalam rangka jangka pendek dan jangka panjang. Jika ramalan penjualan jangka pendek diperoleh, maka dapatlah ditentukan luas minimum toko yang dibutuhkan, yaitu dengan membagi jumlah hasil penjualan itu dengan suatu angka yang diperoleh dari pengalaman. Jika ada kemungkinan peningkatan penjualan di masa depan, maka hendaklah diadakan cadangan perluasan ruangan. Pada umumnya pengelola toko harusnya telah menyediakan ruangan untuk kebutuhan berikut: a. bagian barang dagangan termasuk ruang penyimpanan barang (running stock) dan tempat penjualan (sales area) yang sesuai. b. semua bagian penunjang penjualan (bagian pengiriman barang, penyimpanan, pengembalian barang, dan lain-lain). c. kemudahan bagi pelanggan dan karyawan d. ruangan kantor, termasuk ruangan untuk pembelian barang e. pintu masuk dan keluar toko, tangga f. gang-gang yang cukup lebar, yang memudahkan arus lintas pelanggan g. ruangan etalase menurut bentuk dan jenis yang dikehendaki h. ruangan yang cocok untuk peralatan computer dan keperluan lain dari teknologi baru. Luas area penjualan (sales space) dan non area penjualan tergantung dari tipe bisnis yang dilakukan: a. supermarket : kurang lebih 60% :40% b. special store : kurang lebih 80% : 20% c. department store : kurang lebih 70% : 30% Alokasi area penjualan berdasarkan pengalaman di toko dipadu dengan: a. penjualan per m2 (meter persegi) OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 21
b. laba kotor per m2 (meter persegi) c. perputaran stock barang. 8. Pengaturan Ruangan Toko Pengaturan ruangan toko dapat dilakukan sesuai dengan jenis toko yang dikelola. Misalnya pengaturan ruangan toko yang bersifat tradisional dan toko yang bersifat modern seperti department store sangat berbeda. Karena pengaturan ruangan toko tradisional tidak akan sebaik pengaturan ruangan toko modern, hal ini dapat kita lihat dari sudut ruangan yang dimiliki oleh masing-masing toko. Seperti ruangan khusus dan pengelompokan barang tidak dimiliki oleh toko tradisional, akan tetapi toko modern seperti department store atau toserba dikelola dengan baik, penempatan dan pengelompokan barang dilakukan secara jelas,sehingga konsumen dengan mudah untuk melayani sendiri (self service). Pengaturan barang pada areal toko tidak boleh dilakukan secara asal atau sembarangan, karena hal ini akan berpengaruh terhadap kenyaman di dalam ruangan. Ruangan toko diatur sedemikian rupa,seindah dan serapi mungkin dengan menggunakan sarana yang ada secara optimal. Dengan tujuan agar situasi ruangan nyaman, semarak, enak dipandang mata dll. Jika perlu berikan pula sentuhan seni (estetika) yang dapat menciptakan image yang baik kepada konsumen. Dengan demikian pengaturan ruangan toko dan pengelompokan barang-barang harus jelas. Kategori dan spesifikasi barang disesuaikan dengan jenisnya dan penataan produk sesuai dengan prosedur perusahaan yang berlaku. 9. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Tata Letak (Lay Out) Toko Dalam tata letak toko ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah : ①Menempatkan produk sesuai dengan kategorinya. ②Area Penjualan dibagi berdasarkan pengelompokan produk. ③Posisi kassa ditempatkan berada di pintu keluar. ④Tata letak yang satu dengan yang lain dibatasi dengan lorong minimal 120 cm. ⑤Tata letak rak diatur dan dirancang sedemikian rupa sehingga tidak terlihat ada area yang kosong. 10. Tips Pengelolaan Lay Out : 1. Pengelolaan ruang yang lebih efektif dan efisien. Tempatkan barang yang berlaba tinggi di tempat yang paling nyaman bagi pembeli. 2. Barang yang bersifat impulse buying, misalnya coklat, rokok, permen, baterai, makanan ringan, dan minuman, diletakkan di tempat yang paling mudah dilihat dan dijangkau pengunjung, karena justru barang-barang inilah yang meningkatkan laba toko. 3. Hindari tampilan toko yang terlalu menumpuk, mengelompokkan dan meletakkan barang sembarangan tanpa memperhatikan klasifikasi, akan menciptakan kesan “semrawut” dan membuat konsumen malas menjangkau lebih area toko anda. Sebaiknya gunakan rak gondola minimarket untuk membuat tampilan toko menjadi lebih menarik. 4. Hindari penampilan toko yang terlalu rapi dalam mengatur tata letak barang, agar tidak menimbulkan kesan segan pagi pengunjung untuk memilah-milah barang yang akan dibelinya. Model rak dari Rak Gondola Minimarket memberikan kesan welcome kepada pengunjung untuk melihat, mengambil, dan membandingkan OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 22
kualitas dan harga berbagai merk produk, sehingga pengunjung akan merasa lebih nyaman dan leluasa. 5. Secara periodik perlu dilakukan re-layout atau mendesain ulang tata letak toko yang bertujuan untuk menyegarkan dan menciptakan kesan dan suasana baru sehingga konsumen tidak bosan berkunjung di toko anda. 6. Faktor yang menimbulkan pembelian impulsif misalnya : diskon, pelayanan maksimal, display produk, dll perlu diupayakan secara berkala dan termanage dengan baik. 11. Penempatan Peralatan Toko. Peralatan merupakan bagian dari kelengkapan toko yang harus ditata secara teratur, sehingga memberikan kemudahan dan kelancaran proses penjualan barang itu sendiri. Penempatan peralatan harus disesuaikan dengan barang dagangan yang ditempatkan, dengan demikian letak dan posisi barang akan serasi. Contoh denah penempatan peralatan barang dapat dilihat di bawah ini Ke ruang istirahat MASUK Gambar : Adams Convenience Store Layout (Sumber; Diadaptasi dari Roger W. Scmenner, (1992)), Plant and Service Tours in operations Management, Maxwill, Macmillan International Editions) Keterangan : 11. Makanan ringan, majalah 1. Refrigerators (susu, soft drinks, OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 23
produk dari susu, daging, sayur-sayuran). 12. Counter untuk beberapa jenis barang dagangan 2. Minuman 13. Mainan anak-anak, perlengkapan rias 3. Freezers (ice cream, makanan dingin) 14. Ovens dan griller 4. Chips, kue kering, snack 15. Penyiapan sandwich 5. Makanan binatang, popok/serbet 16. Kopi (minuman) 6. Barang-barang dari kertas, sabun 17. Kran air minum (air putih) 7. Biji-bijian, barang-barang pengembang 18. Area untuk fast foods makanan 19. Counter untuk sandwich 8. Makanan kaleng 20. Register 1 9. Gula-gula, permen dan sejenisnya 21. Register 2 10. Display terbuka 12. Area Penjualan di Swalayan a. Area Kantor; b. Area Kasir, terdiri atas 1) Kasir 2) Counter COC (Contract Of Counter) yaitu counter yang disewa secara khusus oleh supplier untuk menempatkan barang miliknya di area kasir. 3) Deposit yaitu tempat menitipkan tas atau barang customer c. Area Perishable atau fresh food; terdiri atas 1) Area Fruit yaitu tempat aneka buah segar, 2) Area vegetable yaitu tempat sayur dan bumbu segar serta makanan olahan beku (diletakkan pada frezzer), 3) Area Meat yaitu tempat daging, ikan, ayam dan olahannya serta 4) Area makanan siap santap (Ready to Eat) a. Area Merchadiser atau Dairy daily , terdiri atas; 1) Area tempat menyimpan barang persediaan (gudang); 2) Area rak shelving / gondola Yaitu tempat meletakan barang barang. dagangan 13. Tata Letak dan Arus Pengunjung Agar terbentuk citra positif terhadap toko maka pengaturan layout harus meliputi hal-hal berikut ini : 1. Floor Layout Yaitu tata ruang/lantai di mana peralatan toko ditempatkan 2. Fixturing Yaitu pemilihan dan penggunaan peralatan display dan peralatan lainnya 3. Display Yaitu bagaimana barang ditata dan disajikan sehingga menarik 4. Atmosphere Yaitu penciptaan suasana sehingga konsumen menjadi nyaman 14. Kebiasaan-kebiasaan yang mempengaruhi dalam pembagian area dan pengaturan display Pertimbangan pokok dalam tata letak adalah pengaturan arus pengunjung (traffic flow). Dalam menentukan traffic flow harus melihat kebiasaan-kebiasaan pembeli saat berbelanja, yakni arah dan bagian mana yang sering dilewati/diminati dan mana yang kurang dilewati. Berdasarkan kebiasaan tersebut, dalam pembagian area dan pengaturan display dikenal 3 istilah yakni : 1. Hot spot OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 24
adalah area toko yang umumnya sering dan selalu dilewati pembeli, misalnya bagian depan, area dekat kasir. 2. Warm spot adalah area toko yang banyak dilewati, seperti bagian tengah toko 3. Cold spot adalah area toko yang agak jarang dilewati, misalnya sudut-sudut belakang 15. Komponen Barang Dagangan Dalam meletakkan dan menempatkan barang dagangan pada area tersebut, harus memperhatikan komponen barang dagangan yang meliputi : 1. Bestseller adalah kelompok barang yang mempunyai tingkat perputaran tinggi krn banyak diperlukan konsumen. Produk ini bisa sepanjng tahun atau pada saat tertentu saja, contoh : seragam sekolah pada tahun ajaran baru, baju anak-anak pada saat menjelang Natal. 2. Impulse line adalah penempatan barang pada posisi yang strategis sehingga mendorong orang membeli secara tiba-tiba tanpa direncanakan. Contoh : makanan kecil, permen, coklat pada rak dekat kasir. 3. Advertise line adalah penempatan barang yang sedang dipromosikan. Barang diletakkan pada posisi yang strategis, yakni pada posisi yang sering dilalui oleh pengunjung, biasanya pada area hot spot. 4. Problem stock adalah berbagai barang yang mempunyi tingkat perputaran sangat lambat. Hal ini kemungkinan terjadi karena kesalahan dalam memperhitungkan pembelian/disebabkan oleh kurangnya perhatian terhadap produk sehingga kelihatan lama dan kurang bersih. Untuk barang problem stock dilakukan obral/diskon dengan menggunakan jumble display. 16. Bentuk-Bentuk Lay Out Toko Hal yang sangat mendasar dalam tata ruang dan penempatan peralatan serta penataan barang sehingga memudahkan arus pengunjung toko adalah bentuk Layoutnya. Pada dasarnya terdapat dua bentuk layout toko yaitu; a. Grid Pattern Bentuk ini umumnya digunakan pada super market, karena model Grid ini dapat mengarahkan pengunjung berkeliling mengikuti lorong rak. Selain itu melalui cara ini toko dapat menampilkan berbagai macam barang dagangan pada rak- rak display tersebut Kebaikan Grid pattern: • Tampilan barang dagangan dapat maksimal • Semua tempat/ lantai dapat termanfaatkan • Memudahkan pembeli untuk menelusuri setiap jalan antar rak/ gang ( aisle ) guna mencari barang • Memudahkan pengawasan terhadap barang OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 25
Kelemahan Grid pattern: • Ruang gerak pembeli kurang bebas karena diarahkan jalurnya • Pada saat padat pengunjung, suasana menjadi kurang nyaman karena padat pengaturan dan padat barang Contoh lay out grid pattern b. Free Flow Pattern Bentuk ini umumnya digunakan pada Departemen store atau toko- toko fashion lainnya. Dalam bentuk ini pengunjung bebas dan tidak diarahkan mengikuti jalur tetapi dapat memilih dan mencari barang yang diperlukan.Untuk itu pada titik- titik tertentu harus ditempatkan pajangan- pajangan yang berkaitan dengan produk yang dipromosikan. Keuntungan Free flow pattern: • Suasana terbuka dan terasa santai OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 26
• Memudahkan pembeli untuk berkeliling melihat dan mencari barang kebutuhan • Mudah untuk mengatur barang yang dipromosikan • Mudah untuk mengatur display dengan menggunakan tema tertentu misalnya Lebaran, Natal, Valentine Day dan sebagainya Kelemahan Free flow pattern: • Memerlukan banyak tenaga untuk melayani pembeli • Pembeli akan membuang banyak waktu untuk berkeliling atau menjadi binggung/ ragu dengan apa yang telah dilihat Kedua bentuk tata ruang dan tata letak tersebut pada dasarnya memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun pertimbangan utama dalam memilih bentuk Layout adalah jenis/ kelompok barang serta harga barang dagangan. c. Combination Pattern Bentuk ini umumnya digunakan pada Departemen strore besar dan modern yang terdiri dari beberapa area. Untuk barang- barang fashion mengacu pada Free flow pattern sedang untuk area buku dan alat- alat tulis menggunakan Grid pattern . Dengan model ini pengaturan ruang dan arus pengunjung menjadi lebih efektif. OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 27
B. Planogram Planogram atau space management merupakan suatu kosep yang secara sederhana dapat dipahami sebagai suatu tempat konsep atau rencana pemajangan produk berdasarkan alur kebiasaan belanja konsumen. Terdapat 2 maam planogram yaitu lau out took secara keseluruhan yang nebunjukan lokasi dai kategori pada area pejualan, dan diagram atau foto yang menunjukkan lokasi dan nomor untuk setiap barang pada setiap grup produk atau kategori. Planogram memiliki kegunaan yaitu digunakan untuk menata barang agar dapat terlihat lebih menarik, selain itu barang dapat ditata sesuai dengan kategori produknya, juga dapat memudahkan karyawan dalam menata barang dan mengkategorikan produknya serta membantu konsumen agar tidak susah dalam mencari barang yang akan dibeli karena sudah dikategorikan sesuai dengan jenisnya. Planogram terdiri atas tiga kegiatan, yaitu a. Pembuatan planogram Pembuatan planogram harus mengacu pada segala prose yang mendukung terancang dan terbentuknya sebuah planogram. b. Pemeliharaan planogram Sedangkan dalam proses pemeliharaan planogram bertujuan untuk memperbaharui planogram sesuai dengan produk yang ada. Mengkomunikasikan planogram yang ada dan menerbitkan planogram. c. Penyesuaian planogram Dan penyesuaian planogram merupakan proses penyesuaian planogram yng dibuat agar dapat digunakan pada ritel. Tata produk atau planogam yang baik dapat terbentuk apabila terdiri atas komponen-komponen desain planogram. Adapun komponen penentu desain planogram tersebut adalah: a. Riwayat penjualan (history sales atau regular movement) b. Dimensi rak shelving (panjang, tinggi, dan lebar) dan jumlah rak shelving c. Dimensi produk (panjang, tinggi dan lebar) Pembuatan desain planogram dilakukan melalui beberapa langkah-langkah, yaitu sebagai berikut: OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 28
a. Mengkategorikan barang slow dan fast moving Untuk melihat barang slow dan fast moving dapat dilakukan dengan melihat tiga bulan terakhir data penjualan yang ada pada took retail tersebut. Barang slow adalah barang yang perputarannya lambat, sedangkan fast moving adalah barang yang perputarannya cepat. Data penjualan digunakan untuk mengetahui barang mana yang seharusnya lebih banyak dipesan dan barang mana yang seharusnya tidak perlu banyak dipesan, dan juga dapat digunakan sebagai salah satu cara penentu dalam meletakkan barang-barang yang kosong pad arak di end caps dan juga sebagai penambah space untuk barang fast apabila terdapat barang yang kosong dalam satu rak dengan kategori yang sejenis dan juga barang fast bias ditata pada shelving yang strategis yaitu sejajar dengan pandangan mata (eye level). Selain di atas maka pengkategoriana barang juga dapat dilakukan dengan merchandise hierarchy yaitu merupakan proses penentuan tingkatan dalam pemilihan barang berdasarkan proses konsumen mengambil keputusan dalam membeli barang tersebut. b. Mengklasifikasikan barang sesuai dengan kategorinya (category management) Category management adalah sebuah proses antara pihak retaier dengan pihak supplier untuk melakukan manajemen pada kategori-kategori produk dlam sebuah retail, sebagai suatu strategi bisnis yang terfokus untu menyalurkan nilai tambah produk kepada konsumen.kategori yang ada dalam sebuah retail adalah berdasarkan dari bagaimana konsumen membeli produk dan bukan berdasarkan apa yang pihak retail pikirkan. Pada dasarnya terdapat 5 proses dalam mendefinisikan kategori-kategori pada sebuah retail, yaitu: 1. Menentukan kebutuhan dari konsumen 2. Menentukan apa yang memberikan solusi serupa untuk memenuhi kebutuhan konsumen 3. Menentukan produk barang terkait dan produk barang subsitusi untuk konsumen 4. Menentukan tipe pengelolaan berbagai produk 5. Melakukan pengelompokan pada produk-produk sesuai dengan kategorinya c. Membuat layout dari swalayan Layout toko atau tata letak berhubungan erat dengan alokasi ruang guna penempatan produk yang akan dijual. Layout adalah pemetaan area yang dirancang sebagai tempat menjual suatu produk untuk membantu konsumen dalam berbelanja dan pencarian barang yang akan dibeli. Layout toko mencakup layout ruang pamer di mana fixture (perengkapan/alat peraga ditempatkan), fixturing (tipe fixture, seperti rak kaca, gondola, dan lain-lain yang digunakan untuk menata barang), display, dan suasana toko (perlengkapan toko, pencahayaan, dan pemberian kartu produk). Layout toko akan mempengaruhi konsumen terhadap toko. d. Membuat desain planogram 1. Data riwayat penjualan Untuk perhitungan selanjutnya berdasarkan kontribusi regular movement, terlihat di table di atas bahwa penjualan berdasarkan kuantiti dan rupiah sma saja, tapi berbeda bila menggunakan kontribusi margin. Untuk kolom TOP (term of payment) boleh diabaikan. 2. Dimensi rak display Selanjutnya kita hitung lebar display per-item produk, dengan catatan panjang rak display adalah 3 x 100 cm (karena ada 3 rak selfing), serta sekaligus bias menentukan kapasitas pajang maksimum dengan rumus volume total pajang maksimum dibagi dengan volume satuan produk. 3. Dimensi produk OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 29
Buat table berdasarkan dimensi rak shelving dan dimensi produk/barang, seperti pada table berikut. Dari data perhitungan table di atas dapat diketahui lebar display planogrm per-item produk masing-masing. Kemudian langkah selanjutnya adalah ploting data lebar planogram per item ke dalam rak display, seperti pada gambar berikut. Pada proses ploting lebar planogram masing-masing produk terlihat produk B, C, dan lebih dominan dibandingkan produk A, D dan F, ini disebabkan history salesnya lebih besar. Kemudian factor lain pada saat proses ploting planogrm bias dipengaruhi karena arah traffic customer yang dominan (dari kiri atau kanan), pengaruh product captaincy, tinggi rata-rata visibility mata konsumen ataupun kebijakan tata letak home brand yang menjadi prioritas. Dengan planogram, retailer mempunyai bargaining positition dalam prose negosiasi dan pengendalian barang secara keseluruhan. Sebagai catatan akhir, nilai-nilai hasil perhitungan di atas adalah nilai teoritis empiris sehingga masih bias dikoreksi dengan karakteristik dimensi rak sesungguhnya ataupun kebijakan retailer untuk mengisi jumlah produk dalam desain planogram. C. Rangkuman/Ringkasan Materi 1. Lay out/Tata letak toko Tata letak (Lay Out) Toko adalah :Area yang dirancang (di design) sebagai tempat untuk menjual berbagai barang dengan maksud membantu konsumen dalam berbelanja dan untuk mempermudah pencarian barang yang akan dibeli. 2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Layout Ukuran dan bentuk ruangan, Lokasi pintu masuk, tangga, koridor, tiang dan lain-lain, Jenis dan jumlah barang dagangan, Jenis operasi toko yang dilaksanakan misalnya self service, Ciri-ciri dan kebiasaan membeli dari pelanggan, dan Sifat dan jumlah fixtures, counter/Island display 3. Kriteria Tata Ruang Toko yang Baik Dapat mengarahkan dan membimbing calon pembeli dari satu ruangan ke ruangan lain secara sistematis, Memberikan kemudahan kepada calon pembeli dalam mencari dan memilih barang yang dibutuhkannya, Menciptakan suasana menyenangkan dan nyaman bagi calon pembeli, Situasi tata ruangf yang komunikatif, Penempatan peralatan dan barang serasi dengan modelnya, dan Memberi kesan dan menanamkan prestise tersendiri kepada calon pembeli. 4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Tata Letak Toko Menempatkan produk sesuai dengan kategorinya Area Penjualan dibagi berdasarkan pengelompokan produk, Posisi kassa ditempatkan berada di pintu keluar, Tata letak yang satu dengan yang lain dibatasi dengan lorong minimal 120 cm, dan Tata letak rak diatur dan dirancang sedemikian rupa sehingga tidak terlihat ada area yang kosong. 5. Penempatan Peralatan Toko Penempatan peralatan harus disesuaikan dengan barang dagangan yang ditempatkan, dengan demikian letak dan posisi barang akan serasi. 6. Bentuk-Bentuk Layout Toko Grid Pattern, Free Flow Pattern, Combination Pattern c. Latihan/Tes Kemampuan a. Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada alternative jawaban a, b, c, d, dan e ! OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 30
1. Faedah dari tata ruang adalah….. a. Untuk memperbesar modal b. Untuk menambah tengaga kerja c. Untuk bersaing dengan toko lain d. Untuk memperbanyak barang dagangan e. Meningkatkan daya tarik bagi para pengunjung 2. Ruangan yang ditata dengan rapi dan menarik dapat membantu meningkatkan efisiensi pekerjaan, karena ruangan diperlukan sebagai : a. Tempat mengolah barang yang akan diperdagangkan b. Tempat penyimpanan barang dagangan c. Tempat mengirim barang yang dipesan d. Tempat menerima barang simpanan e. Tempat menyetor pembayaran 3. Pemilihan perabot dan peralatan toko yang aakan digunakan harus disesuaikan dengan….. a. Konsumen b. Keinginan para pekerja c. Kemampuan perusahaan d. Modal yang dimiliki perusahaan e. Jenis usaha toko yang bersangkutan 4. Syarat utama ruangan yang baik diantaranya adalah sebagai berikut, kecuali….. a. Mempunyai ruang untuk mencoba b. Mempunyai rusng informasi c. Mempunyai ruang etalase d. Mempunyai ruang pamer e. Mempunyai ruang tidur 5. Pedoman utama dari asas tata ruang adalah asas….. a. keadilan b. Jarak pendek c. Rangkaian kerja d. Perubahan susunan kerja e. Penggunaan segenap ruang 6. Ruang serbaguna dapatdipergunakan/dimanfaatkan sebagai tempat ….. a. Rekreasi b. Mencoba pakaian c. Istirahat dan rapat d. Makan dan ruang tunggu e. Pertemuan pengelola toko 7. Tujuan utama dari asas tata ruang rangkaian kerja adalah ….. a. Menghindari kejenuhan pegawai b. Menghindari pemborosan ruangan c. Memanfaatkan luas ruangan yang tersedia d. Mempersingkat jarak antara pegawai yang berkepentingan e. Mencegah bertemunya antara pegawai yang tidak berkepentingan 8. Salah satu keuntungan tata ruang berdasarkan produk adalah ….. 31 OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK
a. Investasi relative kecil b. Memperkecil biaya produksi c. Proses produksi mudah dipantau d. Duplikasi mesin dan peralatan dapat dihindari e. Pengawasan barang dan tenaga kerja mudah dilakukan 9. Tata ruang berdasarkan produk tempat diterapkan untuk kegiatan usaha jenis ….. a. Distributor b. Multiproduct c. Monoproduct d. Public service e. Manufacturing 10. Tempat penitipan barang sebaiknya berada di dekat ….. a. Kasir b. Gudang c. Pos satpam d. Pos keluar e. Pos masuk 11. Pemetaan area yang dirancang (design) sebagai tempat menjual suatu barang untuk membantu konsumen berbelanja dan mempermudah pencarian barang yang akandibeli merupakan ..... a. Fungsi layout b. Bentuk layout c. Pengertian layout d. Tujuan layout e. Ciri-ciri layout 12. Sebagai pengalokasian tempat perbelanjaan dan pengelompokan produk sesuai dengan kategorinya, merupakan ..... a. Fungsi layout b. Tujuan layout c. Bentuk layout d. Ciri-ciri layout e. Pengertian layout 13. Berikut ini yang tidak termasuk hal-hal yang harus diperhatikan dalam bentuk citra positif toko dalam pengaturan layout toko adalah ..... a. Display b. Fixturing c. Atmosphere d. Floor lay out e. Jumble display 14. Tata ruang/lantai di mana peralatan toko ditempatkan, disebut ..... a. Display b. Fixturing c. Atmosphere d. Floor lay out e. Jumble display OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 32
15. Pemilihan dan penggunaan peralatan display dan peralatan lainnya, dalam pengaturan lay out, disebut . a. Display b. Fixturing c. Atmosphere d. Floor lay out e. Jumble display 16. Bagaimana barang ditata dan disajikan sehingga menarik, disebut ..... a. Display b. Fixturing c. Atmosphere d. Floor lay out e. Jumble display 17. Penciptaan suasana toko sehingga konsumen menjadi nyaman pada saat berbelanja, disebut ..... a. Display b. Fixturing c. Atmosphere d. Floor lay out e. Jumble display 18. Hal yang sangat mendasar dala tata ruang, penempatan peralatan, serta penataan barang sehingg memudahkan arus pengunjung toko adalah bentuk ..... a. Barangnya b. Lay outnya c. Penataannya d. Peralatannya e. Asesoris yang dipakai 19. Bentuk layout toko ini umumnya digunakan pada supermarket, karena model ini dapat mengarahkan pengunjung berkeliling mengikuti lorong rak dan dapat menampilkan berbagai macam barang dagangan pada rak-rak display, yaitu..... a. Layout b. Grid pattern c. Display produk d. Free flow pattern e. Combination pattern 20. Dalam bentuk ini pengunjung bebas dan tidak diarahkan mengikuti jalur tetapi dapat memilih dan mencari barang yang diperlukan disebut bentuk ..... a. Layout b. Grid pattern c. Display produk d. Free flow pattern e. Combination pattern 21. Bentuk ini umumnya digunakan pada departemen store besar dan modern yang terdiri dari beberapa area, dan dengan model ini, pengaturan ruang dan arus pengunjung menjadi lebih efektif. Disebut ..... a. Layout OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 33
b. Grid pattern c. Display produk d. Free flow pattern e. Combination pattern 22. Dalam combination pattern, untuk barang-barang fashion layoutnya mengacu pada ..... a. Layout b. Grid pattern c. Display produk d. Free flow pattern e. Combination pattern 23. Sedangkan untuk area buku dan alat-alat tulis menggunakan bentuk layout ..... a. Layout b. Grid pattern c. Display produk d. Free flow pattern e. Combination pattern 24. Hal lain yang merupakan pertimbangan pokok dalam tata letak toko adalah ..... a. Pengaturan barangnya b. Pengaturan layoutnya c. Pengaturan peralatannya d. Pengaturan penataannnya e. Pengaturan arus pengunjung 25. Area toko yang umumnya sering dan selalu dilewati pembeli, misalnya bagian depan area dekat kasir, disebut ..... a. Hot spot b. Cold spot c. Best seller d. Warm spot e. Impulse line b. Mengisi titik-titik Isilah titik-titik pada soal-soal berikut dengan jawaban yang benar ! 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi lay out toko, antara lain .................................................................................................................. 2. Tempat manajer toko dan staf melakukan kegiatan operasional toko terletak pada area ..................................................................................... 3. Area perishable, terdiri atas .................................................................... 4. di dalam menempatkan perlatan toko yang perlu diperhatikan seorang pengelola toko antara lain ....................................................................... 5. Tujuan pengaturan barang pada areal toko tidak boleh asal atau sembarang agar ........................................................................................ 6. Bentuk lay out Grid pattern umumnya digunakan pada .................................................................................................................. 7. Bentuk lay out Free Flow Pattern cocok digunakan untuk departement store yang menjual produk ...................................................................... 8. Bentuk lay out combination Pattern digunakan pada departement store ................................................ dan ......................................................... OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 34
9. Dengan bentuk Combination Pattern, pengaturan ruang dan arus pengunjung menjadi labih ....................................................................... 10. Mengatur tata letak ruangan toko dan mengarahkan arus pengunjung adalah suatu hal yang sangat penting untuk menciptakan .................................................................................................................. 11. Pada dasarnya fungsi desain toko adalah .......................................... 12. Desain toko yang baik adalah desain ...................................................... 13. Pencahayaan eksterior akan sangat menonjolkan etalase maupun papan nama toko, khususnya pada saat ............................................................. 14. Karakter toko menjadi kata kunci yang harus dijabarkan seorang desainer karena desain interior toko berfungsi sebagai .............................................................................. yaitu sesuatu yang special, unik dan membuat toko tertentu menjadi lebih menonjol di banding toko sejenis. 15. Secara keseluruhan desain toko berfungsi mirip .............................................................................................. perusahaan. c. Essay Berstruktur Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar ! 1. Apa yang dimaksud dengan lay out itu, jelaskan menurut pendapat Anda ! ………………………………………………………………….................................. ...................................................................................................................................... .......................................................................... 2. Sebutkan criteria yang perlu diperhatikan dalam menata tata letak toko? ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………….. 3. Tuliskanlah syarat-syarat ruangan toko yang baik! ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………… 4. Sebutkan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum penempatan barang di ruangan toko dimulai! ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………...... .................................................. 5. Mengapa barang dangangan harus disusun dan ditata dengan rapi dan baik? ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 35
……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… f. Tugas Perorangan Lihatlah desain toko yang kalian kunjungi dan yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggalmu. Toko yang di amati boleh mini market, supermarket, departemen store atau hypermarket. Buatlah laporan dan tulis di kertas folio. g. Tugas Kelompok 1. Bentuklah 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 7 – 10 orang. 2. Gambarlah sebuah lay out toko / mini market yang menyediakan produk yang dijual berupa : a. Kelompok 1: Kebutuhan bayi Macam-macam produk : Pakaian bayi Peralatan bayi Buah-buahan khusus untuk bayi Makanan, susu untuk bayi b. Kelompok 2: Barang Elektronik Macam-macam produk: Televisi Kulkas Mesin cuci AC, dll c. Kelompok 3: Produk Fashion Macam-macam produk: Pakaian Tas Sepatu Aksesoris d. Kelompok 4: Produk fresh Macam-macam produk: Sayuran Buah Daging Dairy product 3. Peralatan pendukung : Meja kasir 2 buah Penitipan barang OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 36
Search
Read the Text Version
- 1 - 19
Pages: