Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore BAB VI

BAB VI

Published by osda.manurung, 2020-10-08 00:51:53

Description: BAB VI PENATAAN PRODUK KELAS XII BDP

Search

Read the Text Version

BAB VI MENGANALISIS STOCK FLOOR SESUAI SOP PRODUK Kompetensi Inti KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggungjawab-jawab, responsive, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Bisnis Daring dan Pemasaran pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.. KI-4: Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang kerja Bisnis Daring dan Pemasaran. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempresepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Kompetensi Dasar 1.1. Mensyukuri karunia Tuhan Yang Mahaesa, atas pemberian amanah untuk mengelola pengamatan display berkala. OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 100

1.2 Mengamalkan ajaran agama dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menghasilkan informasi keuangan yang mudah difahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan 2.1. Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam menemukan dan memahami pengetahuan dasar tentang pengamatan display berkala. 2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, responsif dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif dalam lingkungan sosial sesuai dengan prinsip etika profesi bidang pengamatan display berkala. 2.3. Menghargai kerja individu dan kelompok serta mempunyai kepedulian yang tinggi 3.15 Menganalisis stock floor sesuai SOP produk drink, food, fresh dan kosmetik di supermarket, fashion dan sport 4.15 Membuat laporan stock floor sesuai SOP produk drink, food, fresh dan kosmetik di supermarket, fashion dan sport Indikator Pencapaian Kompetensi: 3.15.1 Menjelaskan stock floor pada produk sesuai SOP 3.15.2 Menjelaskan tujuan stock floor produk sesuai SOP 3.15.3 Menganalisis stock floor produk sesuai SOP 4.15.1 Menyalin format yang diperlukan dalam membuat laporan stock floor produk sesuai SOP 4.15.3 Membuat laporan sock floor produk sesuai SOP Tujuan Pembelajaran Melalui proses mengamati, diskusi dan Menganalisis stock floor sesuai SOP produk, siswa mampu: 1. Menjelaskan stock floor pada produk sesuai SOP 2. Menjelaskan tujuan stock floor produk sesuai SOP 3. Menganalisis stock floor produk sesuai SOP 4. Menyalin format yang diperlukan dalam membuat laporan stock floor produk sesuai SOP 5. Membuat laporan sock floor produk sesuai SOP Materi Pembelajaran Analisis Stock Floor sesuai SOP Produk  Pengertian stock floor  Tujuan stock floor  Fungsi stock floor OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 101

 Kegunaan stock floor  Periode stock floor  Manfaat stock floor  Jenis stock floor  Cara melakukan stock floor  Prosedur stock floor  Tahapan stock floor  Dokumen yang diperlukan dalam stock Opname  Metode Pencatatan Stock Opname (Persediaan Barang) di Gudang  Tips stock floor Uraian Materi Pernahkah Anda membayangkan atau bertanya-tanya bagaimana cara menghitung persediaan barang-barang di sebuah swalayan atau supermarket? Apakah anda pernah membayangkan bagaimana pemilik supermarket atau toko mengelola setiap barang yang ada di toko tersebut? Sudah pasti tidak mungkin karyawan toko atau supermarket tersebut mengecek setiap barang yang ada satu per satu saat menjalankan stock opname. Alasannya satu, karena satu toko saja jumlah persediaan barangnya bisa mencapai ribuan.Apakah manajemen mengetahui jika terdapat barang miliknya mengalami kerusakan atau hilang? Stock opname adalah jawabannya. Lalu, apa yang dimakud dengan hal tersebut dan kapan Anda harus melakukannya? Pengertian Stock Opname Istilah „stock floor atau \"stock opname\" berasal dari bahasa Belanda, sementara dalam bahasa Inggris disebut sebagai \"stocktaking“.Istilah lain disebut Penghitungan Fisik Persediaan/Stock/Stock Take. Stock opname merupakan kegiatan perhitungan persediaan fisik (barang dagang) atau stok yang berada di dalam toko atau gudang. Secara umum, kegiatan ini dilakukan guna mengetahui secara pasti dan akurat mengenai catatan pembukuan yang merupakan fungsi dari salah satu sistem pengendalian internal. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang cukup menyita waktu karena Anda akan benar-benar secara langsung memeriksa keadaan serta kondisi persediaan barang perusahaan Anda. Untuk mengatasi persoalan ini, perusahaan sudah harus mengatur waktu secara efisien ketika ingin melakukan stock opname. Karena membutuhkan waktu yang efisien, kini perhitungan persediaan barang sudah semakin dimudahkan dengan menggunakan bar code. Bar Code diyakini dapat dengan mudah dan akurat membantu perusahaan untuk mengurangi kesalahan pencatatan dan perhitungan barang. OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 102

Tujuan Stock Opname Tujuan dari stock opname adalah untuk mengetahui kebenaran catatan dalam pembukuan perusahaan, yang mana termasuk salah satu fungsi untuk sistem pengendalian intern (SPI). Melalui kegiatan ini maka akan diketahui keadaan yang terjadi antara catatan pembukuan dan persediaan fisik yang ada. Untuk menjalankan stock opname, Anda membutuhkan sebuah tim yaitu tim penghitung dan tim input. Stock opname sering kali dilakukan pada akhir tahun. Namun, sejumlah perusahaan yang menerapkan sistem pengendalian yang lebih tertata biasanya melakukan stock opaname setiap tiga atau empat bulan sekali. Tentu saja, hal ini dipengaruhi oleh tingkat kepentingan serta kemampuan stock opname. Semakin banyak barang, maka jarak waktu stock opname pun akan semakin lama. Hal ini dilakukan tidak hanya untuk mengetahui persediaan perusahaan saja, melainkan juga diharapkan dapat membantu menghitung kas, aktiva, piutang, dan utang. Pada beberapa perusahaan, kegiatan ini dilakukan untuk menghitung persediaan barang dan kas. Namun, khusus di perusahaan manufaktur, biasanya hal ini dilakukan guna mengetahui persediaan bahan baku, bahan penolong, barang setengah jadi, dan barang jadi. Petugas yang biasanya diberi tugas untuk melakukan stock opname adalah petugas audit yang bukan personel pencatat persediaan dari internal perusahaan. Dengan begitu, Anda dapat melakukannya secara independen dengan harapan dapat memberikan hasil yang benar-benar akurat. Jika ditemukan selisih setelah dilakukan stock opname, maka tindakan selanjutnya akan disesuaikan dengan kebijakan perusahaan Anda. Apabila selisih yang didapat kurang, kekurangan tersebut dapat dibebankan pada perusahaan untuk membuat jurnal penyesuaian. Namun, jika peraturan perusahaan Anda mewajibkan petugas di bagian persediaan untuk mengganti kekurangan tersebut, maka jurnal penyesuaian tidak perlu dibuat kecuali jika harga penggantian tersebut berbeda dari harga pokok persediaan. Namun, jika yang ditemukan adalah selisih lebih antara persediaan barang atau kas, maka perusahaan harus melakukan pengecekan ulang untuk mengetahui apakah terdapat kemungkinan transaksi yang belum dicatat. Fungsi dan kegunaan Stock Opname :  Memastikan data stock actual barang atau kargo dilokasi ( rak / gudang ) sesuai dengan data stock inventory system setiap harinya.  Membantu memastikan seluruh aktifitas receiving dan delivery berjalan dengan benar tepat dan lancar sesuai dengan prosedur kerja yang dibuat.  Mengetahui arus barang / kargo yang keluar atau masuk setiap harinya.  Mengetahui kondisi persediaan stock barang secara rill. OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 103

Periode Stock Opname  Stock Opname Movement ( harian ) / Mingguan Barang yang di stock (dihitung) hanya sebagian barang saja. Hal ini hanya bisa dilakukan jika Anda sudah punya system komputer yang baku ( Contoh seperti IndoMart atau AlfaMart)  Stock Opname Bulanan Hal ini di tentukan tingkat urgenitas (kepentingan) dan kemampuan dalam malakukan stock opname. Semakin banyak barang, seharusnya jarak waktu stock opname juga harus semakin lama. Agar pekerjaan kita sehari-hari tidak habis hanya untuk melakukan stock opname  Stock Opname Tahunan Stock opnme dilakukan di akhir tahun karena berhubungan dengan pembuatan laporan keuangan ditahun yang baru Pada umumnya, stock opname dilakukan setiap akhir tahun atau bahkan setiap akhir bulan, tergantung pada kebijakan perusahaan tersebut. Berbeda dari perusahaan dengan SPI yang rapi, biasanya hal ini dilakukan setiap triwulan dan caturwulan. Menentukan periode yang tepat untuk melakukan stock opname bisa disesuaikan dengan tingkat kepentingan dan kemampuan perusahaan dalam melakukannya. Di beberapa perusahaan, guna menekan risiko selisih dari stok, kegiatan stock opname ini dilakukan setiap awal bulan. Tujuannya adalah agar perbedaan stok dapat segera diketahui dan dicari tahu akar dari analisis perhitungannya. Apabila penyebabnya adalah jumlah barang, maka jarak waktu ketika melakukan stock opname juga semakin lama. Kegiatan ini dapat Anda lakukan di sela hari kerja atau ketika perusahaan Anda sedang tidak beroperasi. Manfaat yang didapat dengan Stock Opname Perlu diketahui bahwa selain mengetahui secara pasti jumlah barang yang ada di gudang, stock opname memiliki manfaat lainnya juga loh, yaitu sebagai berikut:  Meminimalisir penyimpangan terhadap barang, baik itu kekurangan atau kelebihan. Manfaat yang pertama adalah meminimalisir terjadinya penyimpangan terhadap barang. Yang mana penyimpangan ini berpotensi membuat jumlah barang mengalami penyusutan atau justru memiliki jumlah berlebihan dari kebutuhan pasar. OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 104

Jumlah barang berkurang maupun berlebihan juga memengaruhi terjadinya persediaan produk yang akan dijual. Maka dari itu jumlah produk atau barang yang ideal mutlak harus tercatat dengan baik. Maka dari itu dibutuhkan lah yang namanya strategi pencatatan stock barang.  Mempercepat Penanganan Masalah Bisa untuk tindak lanjut secara cepat jika ada barang hilang atau kekurangan barang, sehingga tidak sampai terjadi kekosongan stok barang. Perhitungan persediaan barang di gudang jika menggunakan strategi stock opname penanganan masalah menjadi lebih cepat. Terutama jika ditemukan kasus di mana barang mengalami kekurangan. Ini juga bisa dimanfaatkan sebagai solusi apabila terjadi kekosongan stock barang padahal baru saja mendapatkan pengiriman. Bisa dipastikan ini terjadi karena adanya penyimpangan atas kesalahan penghitungan yang dilakukan oleh petugas yang bertugas.  Dapat digunakan sebagai analisis stock barang tahun-tahun sebelumnya sehingga perkembangan perusahaan bisa diketahui. Jika ketersediaan barang dicatat dengan menggunakan sistem stock opname maka ada data-data akurat yang terjaga dari tahun-tahun sebelumnya. Jika data ini dianalisis maka bisa menjadi informasi bekal untuk melakukan evaluasi terkait dengan persediaan barang yang akan datang. Dari sisi ini, proses tersebut ternyata juga membantu terjadinya proses manajemen yang baik, terutama untuk manajemen rantai pasok, yang berhubungan dengan mengukur ketersediaan barang dalam periode tertentu agar tidak mengganggu pada penjualan produk di periode berikutnya.  Mengetahui secara pasti arus masuk dan keluar barang secara pasti. Manfaat yang berikutnya adalah untuk mengetahui secara pasti arus masuk maupun arus keluar dari barang perusahaan. Tentunya semua komponen tersebut akan tercatat di dalam pembukuan secara khusus yang mana kolom keduanya juga terpisah. Artinya jika ketersediaan barang dihitung dengan proses pemeriksaan dan penghitungan yang baik, maka proses barang yang masuk dan keluar akan tercatat secara terperinci. Ini yang membuat arus masuk dan keluarnya barang menjadi data-data yang valid, dan juga terbukukan dengan baik dan sistematis. OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 105

 Mengetahui kondisi barang di gudang secara pasti. Ketika barang sudah masuk ke gudang penguasaan terhadap barang tersebut tentu diserahkan kepada petugas bagian gudang. Sekalipun demikian manajemen harus mengecek kondisi barang tersebut apakah masih layak untuk dijual kepada pelanggan atau sebaliknya. Jika perusahaan Anda melakukan proses stock opname dengan interval waltu tertentu, seluruh barang terpantau dengan pasti. Karena petugas yang berwenang langsung masuk ke dalam gudang untuk melakukan pengecekan secara menyeluruh. Mencatat mana produk yang masih layak untuk dikonsumsi konsumen maupun yang sudah mengalami kerusakan-kerusakan. Jenis Stock Opname 1. Daily Stock Taking Kegiatan stock opname ini dijalankan setiap hari oleh petugas yang berwenang. Kegiatan ini dilakukan setiap hari dengan tujuan untuk memastikan stok barang selalu sama dengan yang ada di laporan. Dengan demikian, data yang diperoleh bersifat aktual. Jenis daily stock taking umumnya dilakukan dalam bisnis toko kelontong atau minimarket sebab setiap harinya selalu ada barang yang terjual. Kegiatan ini biasa dilakukan setiap malam, sebelum toko tutup. Sehingga tidak heran jika setiap malam selalu ada karyawan minimarket yang mengecek stok barang. 2. Annual Stock Taking Sesuai dengan namanya, kegiatan stock opname dilakukan setiap satu tahun sekali. Jenis satu ini lebih cocok dilakukan jika produk yang dijual bersifat tahan lama dan dalam kuantitas yang besar. Jenis satu ini sering digunakan pada bisnis yang memiliki gudang-gudang besar sebagai tempat penyimpanan. Tentu saja, annual stock taking tidak cocok diterapkan pada bisnis F&B yang stok barangnya relatif lebih cepat terjual. Biasanya, annual stock taking dilakukan di penghujung tahun atau saat penutupan laporan keuangan tahunan. Oleh karena itu, stock opname harus dilakukan dengan menyeluruh guna mengetahui apakah setiap produk masih dalam kondisi layak jual. Jika ternyata ditemukan banyak kerusakan, maka itu bisa menjadi masukan untuk tahun berikutnya. OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 106

3. Periodic Stock Taking Metode ini dilakukan secara berkala, yang biasanya mengikuti perhitungan kuartal. Artinya, Anda akan menghitung stok barang setiap tiga atau empat bulan sekali. Kemudian, metode ini lebih cocok diterapkan pada bisnis-bisnis kecil atau mikro karena tidak membutuhkan banyak orang untuk menyelesaikannya. Cara Melakukan stock opname Sebelum menjalankan stock opname, ada baiknya kita perhatikan dulu hal- hal apa saja yang harus dipersiapkan sebelumnya. Berikut lengkapnya:  Lakukan di luar hari kerja: untuk mengurangi kemungkinan terjadinya selisih perhitungan barang, ada baiknya stock opname dilakukan pada hari libur. Dengan berhentinya lalu lintas barang dari dan ke gudang, menghitung jumlah barang akan jadi lebih mudah.  Jangan lakukan sendirian: jika perusahaan anda memiliki lebih dari satu gudang di tempat yang berbeda, jangan lakukan kegiatan ini sendirian. Cari orang yang bisa membantu anda agar pekerjaan ini semakin mudah dan cepat diselesaikan.  Lengkapi dokumen yang dibutuhkan: Pengecekan inventory pastinya disertai dokumen. Oleh karena itu, pastikan dokumen yang diperlukan sudah tersedia sebelum melakukan pekerjaan anda. Setelah melengkapi hal-hal yang dibutuhkan, selanjutnya adalah pelaksanaan. Ada sejumlah hal yang harus anda perhatikan pada saat pelaksanaan dan sesudahnya. Beberapa di antaranya adalah:  Lakukan dengan teliti dan seksama: seperti yang sudah disinggung sebelumnya, pekerjaan ini membutuhkan sumber daya manusia dengan ketelitian level tinggi. Tanpanya, salah hitung ata salah input barang akan sering terjadi dan hal ini sudah pasti akan merugikan anda.  Buat laporannya: laporan adalah hal penting yang tak boleh dilewatkan setelah pengecekan inventaris selesai dilaksanakan. Melalui laporan lah pihak direksi bisa mengetahui apa yang terjadi dengan persediaan barang di gudang beberapa bulan ke belakang. Prosedure Stock Opname Proses stock opname secara sederhana dapat dilakukan sebagai berikut: • Persiapan stock opname yaitu dengan menghentikan seluruh pergerakan barang. • Pembagian lokasi stock opname. • Pelaksanaan stock opname pastikan semua dokumen terkait dengan persediaan OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 107

barang sudah selesai dicatat. • Lakukan perhitungan fisik barang. • Pengumpulan data stock opname. • Bandingkan data stock opname yaitu antara catatan (sistem) dengan persediaan yang tersedia. • Melaporkan hasil stock opname. Tahap melakukan Stock Opname Tahap Awal Tahap ini biasanya dilakukan jauh-jauh hari, sekitar satu minggu sebelum proses stock opname. Di tahap ini, komunikasi akan lebih banyak dilakukan dengan orang gudang. Yang perlu dilakukan pada tahap ini antara lain: 1. Menginstruksikan bagian gudang untuk menyiapkan tag/stiker yang digunakan untuk memberi tanda stok yang telah dihitung nantinya pada saat stock opname. 2. Menginstruksikan orang gudang untuk merapikan stok dengan menatanya sesuai kode dan jenis barang, sehingga pada saat melakukan stock opname tidak terjadi kerancuan karena masalah lokasi barang yang tidak beraturan. 3. Menginstruksikan bagian gudang untuk melengkapi stok gudang dengan barcode yang sesuai dengan program. Jadi setiap barang yang ada di gudang harus dilengkapi dengan kode barang, ini untuk memudahkan tim penghitung pada saat dilakukannya proses stock opname. OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 108

4. Menginstruksikan bagian gudang untuk menyiapkan stiker dengan tulisan “TIDAK DIHITUNG”. Stiker ini nantinya digunakan untuk barang-barang yang tidak perlu dihitung pada saat dilakukannya stock opname. Barang-barang yang tidak perlu dihitung ini antara lain: – Barang/stok yang masuk selama proses stock opname, atau yang masuk setelah tanggal cut off stock opname. – Barang yang bersifat titipan dari pihak lain atau yang sering disebut konsinyasi. Barang ini tidak perlu dihitung karena tidak boleh diakui sebagai stok. – Barang rusak yang sudah tidak bisa diretur dan yang nilainya disepakati untuk dihapus. Barang seperti ini sebaiknya juga disendirikan penyimpanannya di dalam gudang. Tahap Persiapan Pada tahap ini artinya hari pelaksanaan stock opname sudah mendekati hari H. Tahap persiapan ini biasanya dilakukan pada H-1. Hal yang perlu dilakukan pada tahap ini antara lain: 1. Memanggil semua tim untuk melakukan briefing terkait pelaksanaan stock opname. Di sini perlu dijelaskan mengenai tugas masing- masing orang yang akan terlibat dalam proses stock opname. 2. Menginstruksikan bagian gudang untuk melengkapi inputan terkait mutasi barang sampai dengan jam tutup operasional pada H-1. 3. Menginstruksikan bagian gudang untuk menghentikan mutasi barang terhitung sejak tutupnya jam operasional sampai dengan selesainya proses stock opname. OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 109

Tahap Stock Opname Tahap ini adalah hari di mana stock opname dilakukan. Hal yang harus dilakukan pada langkah ini adalah: 1. Memastikan kembali bahwa semua transaksi terkait stok sudah ter-input semua ke program. 2. Setelah semua stok sudah ter-input ke program, print semua stok dari program sebagai pedoman stok. Hasil print ini kemudian dibagikan kepada bagian accounting di masing-masing tim stock opname. Usahakan yang menerima hasil print bukanlah orang gudang, karena orang gudang tidak boleh tahu stok versi program pada saat melakukan penghitungan. 3. Proses stock opname mulai berjalan, setiap stok yang sudah dihitung diberi tag/stiker agar tidak terjadi dobel penghitungan. 4. Setiap lembar stok yang telah penuh diisi dengan hasil opname diserahkan ke bagian tim input untuk mulai disalin ke excel terlebih dahulu. Format excel yang digunakan ini harus bisa menunjukkan perbandingan stok versi program dengan hasil stock opname, sehingga bisa diketahui stok mana saja yang terjadi selisih. 5. Setelah proses stock opname selesai, yang perlu dilakukan selanjutnya adalah melakukan pengecekan ulang atas stok yang selisih. Apakah terjadi salah hitung atau memang terjadi selisih atas stok. 6. Jika semua proses sudah selesai, maka hasil stock opname tersebut diserahkan ke bagian accounting untuk dilakukan adjustment stock atau penyesuaian persediaan ke program. Sampai pada tahap tersebut, prosedur stock opname bisa dikatakan telah selesai. Dokumen yang diperlukan dalam Stock Opname a. Kartu Persediaan / Kartu Barang Dokumen ini memberikan informasi spesifik terkait pergerakan suatu barang sejenis. Dokumen ini diperlukan pada saat karyawan ingin melihat aktifitas suatu barang dengan mudah karena khusus menyediakan informasi tentang suatu barang tertentu. OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 110

b. Bukti Barang Masuk Bukti barang masuk adalah catatan yang berisi informasi tentang supplyer mana barang berasal, harga awal dan kategori lainnya yang dimiliki suatu barang dan dapat digunakan untuk mencocokkan data pembukuan dengan barang yang ada di gudang. OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 111

c. Bukti Barang Keluar d. Bukti Keluar Masuk Barang Dokumen yang menggambarkan dan menyajikan informasi lengkap tentang keluar masuk barang pada suatu periode. Dokumen ini digunakan pada saat ingin melihat data pencatatan barang yang masuk atau keluar secara lengkap dibandingkan dengan kedua dokumen sebelumnya. OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 112

e. Kartu Count Tag Dokumen ini merupakan dokumen yang digunakan pada saat terjadi pelaksanaan stock opname. Kartu ini akan menyediakan informasi tentang nama barang, tipe barang, lokasi barang dan lokasi kosong untuk jumlah, jenis kemasan satuan, tanda tangan orang gudang non gudang dan auditor. Pada pelaksanaannya biasanya kartu count tag ini dibuat dua rangkap yaitu yang asli diberikan kepada team Admin dan yang copy di tempelkan di barang yang sudah dihitung. OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 113

Metode Pencatatan Stock Opname (Persediaan Barang) di Gudang Pencatatan persediaan barang di gudang bisa dilakukan dengan cara: 1. Manual 2. Komputerisasi Pencatatan barang secara manual pada dasarnya terdiri atas 2, yaitu: a. Sistem Pencatatan Terus-Menerus (Perpetual System)/(Perpetual Inventory System) Adalah suatu sistem yang menyelenggarakan pencatatan terus-menerus yang menelusuri persediaan dan harga pokok penjualan atas dasar harian. Perkiraan persediaan didukung dalam kartu-kartu pembantu persediaan (kartu persediaan). Penggunaan sistem persediaan terus-menerus (perpetual) untuk barang dagangan dianggap sebagai usaha yang paling efektif untuk melaksanakan pengendalian persediaan barang. Dengan penggunaan sistem ini dimungkinkan pembuatan catatan- catatan yang lengkap dan jika dimungkinkan dapat digabungkan dengan buku besar (general ledge). Dasar dari sistem ini adalah catatan untuk semua penambahan dan pengurangannya dilakukan dengan cara yang sama seperti pencatatan kas. Akan tetapi tidak sepenuhnya seperti kas, karena barang dagangan mempunyai banyak jenis. Perincian harga pokok tiap barang dagangan yang dibeli maupun dijual, berhubungan dengan pengambilan dan pengurangan harga (returns and allowances) harus dibukukan dalam buku pembantu (subsidiaty ledget) , dengan penggunaan perkiraan yang terpisah untuk setiap jenisnya. Jadi, kalau perusahaan mempunyai 300 jenis barang maka diperlukan pula 300 perkiraan tersendiri dalam buku persediaan (inventory ledget). Contoh persediaan yang dicatat dengan metode perpetual adalah: Dealer mobil dan Toko emas. b. Sistem Pencatatan Secara Periodik (Periodic Inventory System) Disebut sistem periodik karena penghitungan jumlah dan nilai persediaan hanya akan diketahui pada akhir periode saja untuk penyiapan pembuatan laporan keuangan. Sistem fisik digunakan untuk menentukan jumlah kuantitas persediaan barang dan dilakukan pada akhir periode Akuntansi. Sistem ini biasanya digunakan pada perusahaan yang jenis persediaannya banyak tetapi nilai OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 114

persediaan perunitnya kecil. Contoh persediaan yang dicatat dengan metode periodic adalah Toko bahan bangunan. Dalam melaksanakan sistem pencatatan persediaan barang, baik dengan sistem pencatatan terus-menerus (perpetual) maupun dengan sistem pencatatan secara periodik (periodic), dapat dilakukan dengan berbagai metode. Dalam praktik, yang sering digunakan adalah metode pencatatan: a. First In First Out (FIFO) Pencatatan dengan metode FIFO berarti barang yang pertama masuk, barang itulah yang lebih dahulu dikeluarkan, atau secara mudah dapat dikatakan masuk pertama, keluar pertama (MPKP). Berikut contoh dari penerapan pencatatan metode FIFO. Jika diketahui data keluar masuk dan persediaan barang adalah sebagai berikut. Tanggal Keterangan Kuantitas Harga per unit (Rp) 1 Januari Persediaan Awal 200 10.000 2 Februari Pembelian 300 10.000 2 Maret Penjualan 100 15.000 2 April Penjualan 100 15.000 4 Mei Pembelian 200 15.000 2 Juni Penjualan 200 20.000 Tgl Pembelian Harga Pokok Persediaan 01/01 Penjualan Unit Harga Total 02/02 */Unit Harga* Unit Harga Total Unit Harga Total 200 10 2000 */unit Harga* */unit Harga* 200 10 2000 300 10 3000 -- - -- - 300 10 3000 -- - -- - -- - 02/03 - - - 100 10 1000 400 10 4000 02/04 - - - 100 10 1000 300 10 3000 04/05 200 15 3000 - 10 5000 02/06 - - - 200 - - 500 15 4500 Total 500 - 6000 400 10 2000 300 - 4500 - 4000 300 b. Last In First Out (LIFO) Barang yang paling akhir masuk, barang itulah yang lebih dahulu dikeluarkan atau dikatakan bahwa masuk akhir, pertama keluar (MAKP). OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 115

Masih dengan menggunakan data dari contoh FIFO, berikut penerapan pencatatan jika menggunakan metode LIFO. Tgl Pembelian Harga Pokok Persediaan 01/01 Penjualan Unit Harga Total 02/02 */Unit Harga* Unit Harga Total Unit Harga Total 200 10 2000 */unit Harga* */unit Harga* 200 10 2000 300 10 3000 -- - -- - 300 10 3000 -- - -- - -- - 02/03 - - - 100 10 1000 400 10 4000 - 100 10 1000 300 10 3000 02/04 - - 3000 15 7500 - - - - 500 10 3000 04/05 200 15 6000 200 15 3000 300 400 - 3000 02/06 - - - 6000 300 Total 500 - *harga dalam ribu c. Weighted Average Cost (WAC) atau disebut pula “Average Cost”. Pencatatan dengan metode AC berarti bahwa barang-barang yang dikeluarkan dicatat berdasarkan harga rata-ratanya. Contoh sederhana dari penerapan metode rata-rata ini bisa dilihat pada tabel berikut. Data yang digunakan masih menggunakan data pada contoh FIFO di atas. Tgl Pembelian Harga Pokok Persediaan 01/01 Penjualan Unit Harga Total 02/02 */Unit Harga* Unit Harga Total Unit Harga Total 200 10 2000 */unit Harga* */unit Harga* 200 10 2000 300 10 3000 -- - -- - 300 10 3000 -- - -- - -- - 02/03 - - - 100 10 1000 400 10 4000 - 100 10 1500 300 10 3000 02/04 - - 3000 12 6000 - - - - 500 12 3600 04/05 200 15 6000 200 10 2000 300 400 - 3600 02/06 - - - 4000 300 Total 500 - *harga dalam ribu OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 116

Tips Stock Opname :  Pada saat melakukan stock opname tidak boleh ada barang yang keluar atau masuk (stock opname Total). Artinya toko akan tutup sementara hingga proses stock opname selesai.  Perhitungan dilakukan oleh pihak Independen (pihak yang tidak ada kaitan dengan barang yang akan dihitung).  Jika diperlukan akurasi yang tinggi, sebaiknya satu jenis barang dihitung oleh dua orang / kelompok dalam waktu yang tidak bersamaan.  Menggunakan peralatan pendukung yang telah terkomputerisasi Rangkuman/Ringkasan 1. Istilah „stock floor atau \"stock opname\" berasal dari bahasa Belanda, sementara dalam bahasa Inggris disebut sebagai \"stocktaking“. 2. Istilah lain disebut Penghitungan Fisik Persediaan/Stock/Stock Take. 3. Stock opname merupakan kegiatan perhitungan persediaan fisik (barang dagang) atau stok yang berada di dalam toko atau gudang. Latihan/Penugasan Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat ! 1. Apa itu Stock Opname dan kapan seharusnya dilakukan? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 2. Kegiatan apa yang dilakukan pada proses SO ? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 3. Apa beda persediaan dan barang inventaris ? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 4. Apakah prosedur Stock Opname semua perusahaan sama atau berbeda? Berikan alasannya. ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 117

5. Langkah-langkah SO pada perusahaan besar ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 6. Kapankah Stock Opname dilakukan? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 7. Apa yang mempengaruhi penentuan jangka waktu pelaksanaan Stock Opname ! ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 8. Mengapa tidak boleh melakukan Stock Op name di waktu Peak Season (waktu laris) ? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 9. Siapa yang melakukan kegiatan Stock Opname? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 10. Mengapa stock opname perlu dilakukan oleh toko, berikan alasanmu ? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 11. Jika setelah dilakukan stock opname maka kemungkinan apakah yang akan terjadi terhadap persediaan ? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 12. Apakah penyebab terjadinya selisih antara stock opname dengan catatan pembukuan ? OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 118

………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 13. Jika terdapat selisih saat selesai dilakukan stock opname, maka perlakuan apakah yang akan dilakukan terhadap selisih tersebut ? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 14. Jika terjadi selisih lebih antara stock opname dengan catatan pembukuan, tindakan apa yang akan dilakukan ? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 15. Jika terjadi selisih kurang antara stock opname dengan catatan pembukuan, tindakan apa yang akan dilakukan ? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 16. Apakah stock opname dilakukan hanya untuk persediaan barang saja, berikan alasanmu ? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 17. Apa yang akan terjadi jikalau pencatatan persediaan barang tidak benar dan mengakibatkan tidak adanya persediaan barang ? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 18. Untuk perusahaan manufaktur, SO persediaan barang dilakukan untuk apa saja ? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 119

19. Apakah istilah lain dari system pencatatan perpetual dan system periodic ! ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 20. Uraikanlah kelebihan system pencatatan perpetual dan kekurangan system periodic ! ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan benar dan tepat ! Berikut ini data persediaan barang dagangan Toko Raya selama Bulan April 2010: • April 1 Persediaan barang dagangan awal 100 unit @Rp.10.000,- • 5 Pembelian barang dagangan 700 unit @ Rp.12000,- • 6 Penjualan barang dagangan 400 unit @ Rp.19.000,- • 17 Pembelian barang dagangan 1.000 unit @ Rp.14.000,- • 19 Penjualan barang dagangan 700 unit @ Rp.21.000,- • 21 Pembelian barang dagangan 200 unit @ Rp.15.000,- • 29 Penjualan barang dagangan 600 unit @ Rp.23000,- Dari data diatas apabila perhitungan persediaan akhir dihitung menggunakan ; Metode FIFO dan Metode LIFO OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 120


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook