Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore BAB II KLS XI SMTR GANJIL

BAB II KLS XI SMTR GANJIL

Published by osda.manurung, 2021-07-19 07:24:50

Description: BAB II KLS XI SMTR GANJIL

Search

Read the Text Version

BAB II TAMPILAN BARANG DALAM PENATAAN PRODUK Kompetensi Inti (KI.1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya (KI.2) Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, (gotong royong, kerjasama, cinta damai), responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. (KI.3) Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Bisnis Daring dan Pemasaran pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. (KI.4) Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang kerja Bisnis Daring dan Pemasaran. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempresepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Kompetensi Dasar 1.1 Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya 1.2 Mendeskripsikan kebesaran Tuhan yang menciptakan berbagai sumber energi di alam 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 41

3.2 Merencanakan tampilan barang dalam penataan produk supermarket, fashion, sport, drink, food, fresh dan kosmetik, fashion dan sport 4.2 Menyusun rencana tampilan produk, drink, food, fresh dan kosmetik di supermarket, fashion dan sport Indikator Pencapaian Kompetensi 1.1 Menunjukkan rasa syukur terhadap kebesaran Tuhan 1.2 Menyadari kebesaran Tuhan 2.1 Bersikap dengan perilaku rasa ingin tahu, jujur, kreatif dan inovatif 3.2.1 Merancang tipe display 3.2.2 Menampilkan teknik pengaturan display 3.2.3 Menyusun penempatan barang 3.2.4 Menampilkan teknik pemajangan tampilan barang 4.2.1 Merancang rencana tampilan produk, drink, food, fresh dan kosmetik di supermarket, fashion dan sport 4.2.2 Menentukan rencana tampilan produk, drink, food, fresh dan kosmetik di supermarket, fashion dan sport Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dalam pembelajaran konsep ekonomi diharapkan siswa dapat : 1.1 Menunjukkan rasa syukur terhadap kebesaran Tuhan 1.2 Menyadari kebesaran Tuhan 2.1 Bersikap dengan perilaku rasa ingin tahu, jujur, kreatif dan inovatif 3.2.1 Merancang tipe display 3.2.2 Menerapkan teknik pengaturan display 3.2.3 Menyusun penempatan barang 3.4.2 Menampilkan teknik tampilan pemajangan barang 4.2.1 Merancang rencana tampilan produk, drink, food, fresh dan kosmetik di supermarket, fashion dan sport 4.2.2 Menentukan rencana tampilan produk, drink, food, fresh dan kosmetik di supermarket, fashion dan sport Materi Pokok Tampilan Barang Dalam Penataan : 1. Tipe Display 2. Teknik Pengaturan Display 3. Penempatan Barang 4. Teknik pemajangan tampilan barang supermarket, food, fresh, fashion, kosmetik dan sport A. Uraian Materi 1. Type Display Lima type display yang dapat digunakan dalam penataan barang dagangan, yaitu: • Realistic Setting (nyata) OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 42

Gambaran suatu ruang dengan menggunakan setting yang nyata, artinya display yang menirukan keadaan yang sebenarnya, misalnya: interior rumah atau pemandangan alam. Gambar 2.1 Realistic Setting (sumber:internet) • Environmental Selling Setting, display dengan campuran berbagai item Penyajian barang dagangan yang menunjukkan suatu campuran berbagai item yang berkaitan dalam suatu setting yang realistic setting menggambarkan bagaimana dan di mana barang- barang tersebut sesungguhnya digunakan. Contoh: setting ruang tidur, lengkap dengan perabot. Gambar 2.2 Environmental Selling Setting (sumber: internet) • Semirealitas Setting Penyajian barang dagangan yang merupakan intisari/pokok, tetapi merupakan perwakilan dari sejumlah barang dagangan OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 43

Gambar 2.3 Semirealitas Setting (sumber:internet) • Fantasi Setting, display tidak realistic/tidak ada dalam kenyataan Merupakan setting display yang tidak realistic atau tidak ada dalam kenyataan. Untuk tipe display seperti ini memerlukan kreativitas dan imajinasi yang tinggi. Misalnya peletakan benda- benda yang tidak umum. Gambar 2.4 Fantasi Setting (sumber: internet) • Abstrack Setting Type display ini, kelihatannya mudah untuk dibuat, tetapi sering menimbulkan kesulitan. Dalam abstrack setting barang dagangan menjadi pendukung dan penyampaian pesan. Abstract setting atau arsitectural dikuasai oleh susunan garis dan bentuk, panel, kubus, silinder, segi tiga, kurva, busur dan lingkaran. Contoh: annequin yang mengenakan lingerie bagus, selonjor di depan yang berkilau, penonton akan tahu bahwa lingerie ini yang paling mulus dan feminim OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 44

Gambar 2.5 Abstrack Setting (sumber: internet) a. Rambu-Rambu Display Produk 1) Tidak membingungkan 2) Accessories seimbang 3) Tidak berlawanan dengan trend pada umumnya 4) Unsur thema, suasana external dan internal dipertimbangkan 5) Image outlet dan display harus berkorelasi 6) Material produk tidak rusak 7) Label dan identitas produk jelas 8) Warna sesuai asli (tidak belang, pudar, usam) 9) Ukuran/stock barang tersedia 10) Penempatan display tidak menganggu traffic dari customer, sales assistant dan alat lainnya 11) Penerangan yg terlalu gelap atau terang b. Prinsip-Prinsip Visual Display Terdapat 4 prinsip visual display yaitu sebagai berikut: • Proximity, jarak terhadap susunan display yang disusun secara bersama-sama dan saling memiliki dapat membuat suatu perkiraan/pernyataan • Similarity, menyatakan bahwa item-item yang sama dikelompokkan bersama- sama (dalam konsep warna, bentuk dan ukuran), bahwa pada sebuah display tidak boleh menggunakan lebih dari 3 warna • Symetry, menjelaskan perancangan untuk memaksimalkan display artinya elemn-elemen dalam perancangan display akan lebih baik dalam bentuk simetrikal, antara tulisan dan gambar harus seimbang • Continuity, menjelaskan system perseptual mengekstrakan informasi kualitatif menjadi satu kesatuan yang utuh c. Pola Kerja Display 1. Visual Impact meliputi: pusat perhatian, cahaya, kebersihan dan warna OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 45

2. Visual balance Dipengaruhi oleh: warna, latar belakang, dan keseimbangan ukuran produk, dengan ketentuan sebagai berikut: a) Susunan warna dari tua ke muda, dan warna terang disimpan di ujung b) Latar belakang tidak boleh mendominasi daya tarik barang yang ditampilkan c) Produk yang sama dengan ukuran yang berbeda disusun di rak di atas maupun yang dibawahnya secara pengelompokan vertikal d) Produk yang sama dengan ukuran yang berbeda disusun bersebelahan pada rak, dengan ukuran lebih kecil ke arah kiri, dan ukuran yang lebih besar ke arah kanan. 3. Posisi (Produk Facing) Letak barang harus menghadap ke pelanggan dengan persediaan yang ada disusun dibelakangnya sekitar 36 % posisi barang yang menghadap ke pelanggan searah jam 2 dan jam 4 juga mengalami peningkatan penjualan. Label harga juga termasuk produk facing dan harus diletakkan secara seragam pada tiap produk dan sebaliknya ditempel pada ujung kanan/di atas produk 2. Teknik Pengaturan Display Tujuan display di atas akan dapat dicapai jika display yang ada diatur sedemikian rupa dengan menggunakan teknik-teknik yang ada. Display produk dapat dilakukan berdasarkan pada pengelompokan atau kombinasi produk, warna, gaya, ukuran, kualitas, harga dan karakteristik produk itu sendiri. Berikut adalah tipe display yang ada: a. Tema pengaturan (theme setting), dalam satu musim atau peringatan tertentu retailer dapat mendesain dekorasi toko atau ditetapkan untuk menarik perhatian konsumen. b. Cut cases and dump bins, kotak yang digunakan untuk membawa atau membungkus barang- barang yang berukuran kecil. Dump bins adalah kotak yang berisi tumpukan barang yang telah diturunkan harganya. Dump bins dapat menciptakan open assortments dengan penanganan yang tidak rapi dan seadanya, keuntungan menciptakan kesan harga murah dan dapat mengurangi biaya display. c. Racks and cases, rack mempunyai fungsi utama untuk memajang dan meletakkan barang dagangan secara rapih. Cases berfungsi untuk memajang barang yang lebih berat atau besar dari pada di rak. OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 46

d. Posters, signs, and cards, tanda-tanda yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang lokasi barang di dalam toko. Iklan dapat mendorong barang baru atau diskon khusus untuk barang tertentu. Tujuan dari tanda-tanda ini sendiri untuk meningkatkan penjualan barang melalui informasi yang diberikan konsumen secara baik dan benar daerah belanja yang kurang diminati biasanya dibuat menarik dengan tampilan tanda-tanda yang sifatnya komunikatif pada konsumen. e. Assortment display, pemajangan barang-barang diatur sedemikian rupa sehingga memberikan banyak pilihan kepada konsumen. f. Wall decoration, tekstur dinding dapat menimbulkan kesan tertentu pada konsumen dan dapat membuat dinding terlihat menarik. g. Ensemble display, suatu yang mengkombinasikan berbagai barang dan beberapa departemen dalam toko. h. Mobile, merupakan suatu tipe display yang dapat bergerak dan pada umumnya diganti, mempunyai tujuan yang sama dengan poster, sign, dan card tetap lebih menarik untuk dilihat dan lebih mencolok 3. Penempatan Barang Dagangan Mengatur atau menempatkan barang dagangan bukanlah hal yang mudah, untuk hal ini diberikan beberapa cara penempatan barang agar dapat membantu penjualan. Barang yang ditempatkan hendaknya terdiri beberapa jenis barang, antara lain : 1. Barang yang sangat dibutuhkan oleh konsumen. 2. Barang yang sama dan efisien penggunaannya. 3. Barang yang sedang trend. 4. Barang yang berkualitas baik. 5. Barang yang berprestise. Penempatan barang di ruangan toko dimulai dengan membagi ruang yang disebut department dan setiap department dibagi menjadi beberapa counter. Counter-counter ini merupakan perwujudan dari klasifikasi (penggolongan) barang yang dijual dalam took tersebut, misalnya Deparement I (satu) merupakan kelompok pakaian dan counter-counternya terdiri dari counter pakaian wanita, counter pakaian pria dan counter pakaian anak dan bayi, dan seterusnya. Semakin banyak kelompok yang dijual semakin banyak pula counternya dan tentunya luas ruang toko yang harus dimilikinya. OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 47

Gambar 2.6 Tata letak penempatan barang-barang dagangan Dari Pembagian kelompok di atas, langkah selanjutnya adalah menempatkan barang dagangan dan tentunya diperlukan system penempatan yang tepat dengan kondisi pembagian kelompok barang dan department tersebut. Sistem yang dapat digunakan untuk menempatkan barang tersebut dengan cara sebagai berikut : a. Penempatan Barang Secara Vertikal Dengan menempatkan barang dagangan secara vertical, kita dapat memamerekan barang dagangan lebih banyak, dapat memanfaatkan setiap jengkal ruangan dan meningkatkan nilai jualnya serta dapat menghemat biaya (ingat ruangan sangat mahal). Pelanggan dengan mudah dapat melihat klasifikasi dan jenis barang secara langsung di hadapannya sebatas penglihatannya dan jangkauan tangan pelanggan dengan mudah menjangkau barang dagangan yang dibutuhkannya. Dengan penempatan barang vertical pun pelanggan tidak mondar- mandir untuk mencari jenis-jenis dan klasifikasi barang yang dijual di toko itu. Penempatan barang secara vertical berarti menempatkan barang dengan cara : a. Menempatkan barang dari atas ke bawah secara sistematis. b. Disusun sesuai jenis dan klasifikasinya. c. Barang disusun berdasarkan ukuran, dari yang terkecil sampai ukuran terbesar atau sebaliknya. d. Warna barang disusun dari warna termuda sampai warna tua atau sebaliknya. e. Harga barang diletakkan dari harga murah ke harga yang mahal atau sebaliknya. OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 48

f. Barang disusun dari atas ke bawah atau sebaliknya sesuai dengan jenisnya, kategori, bentuk dan sifatnya. Gambar 2.7 penempatan Secara vertikal b. Penempatan Barang Secara Horizontal Penempatan barang secara horizontal jarang dipergunakan di department store karena penempatan gorizontal sering dianggap cara penempatan barang yang salah dan tidak efisien. Jika barang dagangan disusun horizontal sesuai dengan datangnya barang, belanja pun menjadi sulit karena pelanggan tidak dapat melihat susunan yang lengkap sesuai dengan jangkauan penglihatan dan tangannya. Pelanggan hanya melihat sebagian barang, sedangkan sisanya hanya dapat dilihat oleh anak kecil. Karena anak kecil bukan konsumen yang memutuskan untuk melakukan pembelian, maka kita harus menyusun barang dagangan secara vertical agar pelanggan dapat melihat dengan jelas. Kelemahan dari penempatan barang secara horizontal adalah :  Pelanggan perlu mondar-mandir untuk mencari barang kebutuhannya.  Memberi kesan terbatasnya barang dagangan yang dijual.  Barang yang dilihat dan dijangkau pembeli terbatas.  Kesannya tidak beraturan. OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 49

Gambar 2.8 Penempatan barang dagangan secara horizontal Penempatan barang secara vertical maupun horizontal dapat dilakukan di berbagai peralatan display, seperti di bawah ini : 1) Penempatan barang pada gantungan ganda Biasanya gantungan ganda ini diperlukan untuk kelompok berbagai macam busana (pakaian), seperti pakaian wanita, pria atau anak dan bayi. Alat ini lebih praktis digunakan karena barang cukup digantungkan tidak perlu melipatnya, sehinggan barang tetap rapih dan bersih. Keuntungan bagi pembeli adalah mudah melakukan memilih, praktis untuk menilai karakteristik barang dan langsung dapat dipegang. Untuk menarik perhatian, penjual tinggal menata secara apik, tersusun dan tetap menjaga kerapihannya. Menata barang sebaiknya mulai dari pengelompokkan, misalnya pakaian pria, kemudian ditata mulai dari ukuran (size) besar ke ukuran kecil dan warna muda ke warna yang lebih tua dan seterusnya. Untuk menjaga kebersihan barng, sebelum digantung terlebih dahulu dilapis atau dibungkus oleh plastic transparan. Lihat gambar di bawah ini : OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 50

Gambar 2.9 Gantungan (sumber: internet) 2) Penempatan barang pada rak Rak barang biasanya digunakan untuk barang dagangan kebutuhan sehari-hari,misalnya pasta gigi, sabun mandi dan cuci, shampoo, pembersih lantai, dll. Susunan barang dimulai dari atas ke bawah sesuai dengan kelompok dan spesifikasinya dan usahakan penataan memberikan kesan bahwa barang lengkap dan praktis bagi pembeli. Jagalah jangan menempatkan barang terlalu bawah sehingga sulit dilihat pembeli dan perlakukanlah setiap jenis barang dengan baik. Contoh penempatan barang dagangan di atas rak dapat dilihat di bawah ini : Gambar 2.10 (sumber : internet) 3) Gondola Gondola merupakan jenis rak barang yang bentuknya memiliki 2 (dua) muka dan masing-masing muka mempunyai fungsi yang sama. Gondola dapat digunakan untuk menempatkan barang berupa, makanan dan minuman dengan kemasan dapat berdiri, seperti susu kaleng, susu kotak dus, atau barang kemasan botol. OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 51

Satu sisinya dapat digunakan ala-alat kosmetik, seperti shampoo, sabun, barang dari kulit, hiasan rumah, supenir, mainan dan lain-lain. Ukuran gondola harus sejajar dengan tinggi manusia, sehingga mudah dilihat dan dijangkau tangan. Lihat gambar 2.11 berikut ini : (sumber:dokumentasi pribadi) 4) Rak berlengan Rak berlengan merupakan alat seperti kastop untuk menggantung pakaian dan terdapat berbagai macam rak berlengan, seperti rak berlengan dua, tiga, atau empat. Pada prinsipnya kegunaan rak berlengan untuk menggantung barang, seperti pakaian wanita atau pria, kaos kaki, sweater, stelan jas dan lain-lain. Dan pada umumnya di department store banyak menggunakan rak berlengan empat, karena pada rak berlengan empat kita dapat menempatkan pakaian atasan dan bawahan bersamaan. Selain itu tidak memerlukan tempat yang luas dan kelihatannya rapih. Penempatan pakaian atasan ditempatkan pada bagian lengan yang menurun, sementara pakaian bawahan (celana panjang, rok) ditempatkan pada bagian lengan yang lurus karena biasanya pakaian bawah lebih panjang. Lihatlah gambar 2.12 berikut ini berbagai penempatan barang pada rak berlengan : OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 52

(sumber: internet) 5) Rak gantung Rak gantung biasanya di department store ditempelkan pada dinding dan terbuat dari kaca cermin, kaca transparan, atau kayu yang dipelitur. Rak semacam ini dipergunakan untuk tas, sepatu, atau barang supenir lainnya. Jika rak ditempati tas, susunlah tas-tas ukuran kecil di bagian atas dan ukuran yang lebih besar ditempatkan di bawah. Susunan barang disesuaikan dengan warnanya secara vertical. Lihatlah gambar 2.13 di bawah ini : (sumber: internet) 6) Rak bertrap Rak bertrap biasanya ditempatkan di tengah ruang toko atau dalam etalase, dengan maksud untuk memberikan kesan kepada calon pembeli bahwa took menjual barang yang bervariasi dan berprestise. Rak bertrap digunakan untuk barang-barang yang bermerek dan memberikan kesan mewah kepada pembelinya, seperti sepatu bermerek atau kacamata. Alat ini bias dibuat dari kaca atau kayu. OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 53

Jika sepatu yang ditempatkan dalam rak bertrap, maka tatalah sepatu sesuai dengan warnya dan jangan menempatkan bagian dalam sepatu langsung menghadap pembeli. Tempatkanlah jenis-jenis sepatu yang sama pada rak yang sama, misalnya sepatu bertumit tinggi ,tumit rendah atau sandal. Lihatlah gambar 2.14 di bawah ini : (sumber: internet) 7) Wall display (pajangan di rak dinding) Digunakan untuk mengarahkan arus pengunjung. Gambar 2.15 Wall Display (sumber: internet) 8) Floor display (pajangan barang di lantai) Biasanya diletakkan dibagian depan kasir atau gang tengah yang sering dilewati pengunjung. OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 54

Gambar 2.16 Floor display (Sumber: internet) 9) Sampling display (barang pajangan untuk contoh) Cocok dipergunakan untuk produk-produk baru berupa makanan (untuk dicicipi), dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan. Gambar 2.17 Sampling Display (sumber: internet) 10) Showcase display (pajangan di lemari kaca) Untuk barang kecil, tetapi berharga atau untuk barang-barang mahal. Gambar 2.18 Showcase Display (sumber: internet) 55 OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK

12) Theme display (pajangan untuk barang yang dipromosikan) Untuk mempromosikan sekelompok produk tertentu di satu masa (event). Gambar 2.19 Theme Display (sumber: dokumentasi pribadi) c. Macam-Macam Cara Memajang Barang 1) Pemajangan Menurut Kelompok Barang Barang yang dapat dikelompokkan menurut jenisnya, misalnya kelompok makanan, biskuit, susu, makanan ringan, makanan kecil, kopi, teh, dikelompokkan sendiri-sendiri. 2) Pemajangan Menurut Ukuran - Secara vertical Paling atas paling kecil makin kebawah makin besar untuk barang yang sama tetapi berbeda ukurannya. - Secara horizontal Paling besar paling kiri makin ke kanan makin kecil. 3) Pemajangan Menurut Bentuk Untuk barang-barang yang sejenis (beda merek) tetapi bentuknya sama akan lebih menarik kalau dipajang berdekatan. 4) Pemajangan Menurut Warna Untuk pemajangan barang sejenis dengan ukuran dan bentuk yang sama bial dipajang berdekatan hendaknya memperhitungkan kombinasi warna dari barang-barang tersebut sehingga tampak lebih menarik. Kombinasi warna yang paling dianjurkan adalah kombinasi warna pelangi. 5) Pemajangan Menurut Desain Dasar Posisi Penampilan Produk dari Produsen - Setiap barang yang diproduksi sudah didesain sedemikian rupa sehingga jelas posisinya ketika dipajang di toko, baik dlam posisi berdiri (vertikal) maupun dalam posisi tidur (horizontal). OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 56

- Petugas pemajangn barang (display) harus mempelajari posisi terbaik bagi setiap barang sebagaimana yang dikehendaki oleh produsen - Setiap barang hendaknya diberi kesempatan untuk tampil dan menunjukkan penampilannya yang tebaik. 6) Pemajangan Barang Menurut Harga Barang ˉ Barang-barang ayng harganya mahal di rak paling atas ˉ Barang-barang yang cepat laku di rak bagian tengah (eye level) setinggi pandangan mata rata-rata orang ˉ Barang-barang yang murah di rak yang paling bawah. 2. Rangkuman/Ringkasan Materi a) Terdapat 4 prinsip visual display yaitu sebagai berikut: Proximity, Similarity, Symetry, Continuity. b) Type display yang dapat digunakan dalam penataan barang dagangan, yaitu: Realistic Setting (nyata), Environmental Selling Setting, Semirealitas Setting, Fantasi Setting, Abstrack Setting. c) Tipe display terdiri atas: tema pengaturan, cut cases and dump bins, racks and cases, posters, sign, and cards, assortment display, wall decoration, ensemble display, and mobile. d) Sistem yang dapat digunakan untuk menempatkan barang dagangan dengan cara sebagai berikut, yaitu: penempatan barang secara vertikal dan horizontal 3. Latihan/Tugas/Tes Kemampuan A. Menjodohkan Jodohkanlah pernyataan di kolom A dengan jawaban yang telah tersedia di kolom B ! No. Kelompok A Kelompok B 1. Penataan barang dagangan harus A. Abstract Setting mengacu pada 2. Iklan yang diletakkan di rak dan B. Karakter Produk di depan produk 3. Perancangan display antara C. Logika Konsumen tulisan dan gambar harus seimbang 4. Setting ruang tidur lengkap D. Produk Facing dengan perabot, merupakan contoh 5. Type display ini kelihatannya E. Shelf Vision mudah untuk dibuat, tetapi sering menimbulkan kesulitan 6. Untuk tipe display ini, F. Events tradisi/Agama/ memerlukan kreativitas dan Budaya imajinasi yang tinggi 7. Feminim, maskulin, anak bayi G. Proximity dan professional adalah display OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 57

dan decoration dikaitkan 8. Natal, Idul Fitri, Paskah, Imlek H. Visual Impact dan Tahun Baru adalah display dan decoration dikaitkan 9. Letak barang harus menghadap I. Fantasi Setting kelanggan 10. Meliputi pusat perhatian, cahaya J. Environmental Selling serta kebersihan dan kerapihan Setting 4. Tuliskanlah nama gambar di bawah ini ! a……………………………………. b…………………………………... c…………………………………… d…………………………………… OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 58

e……………………………………. f…………………………………… g…………………………………… h…………………………………… i…………………………………… j…………………………………….. OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 59

k…………………………………. l…………………………………….. m…………………………………… n…………………………………… o……………………………………… p……………………………………… OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 60

q……………………………………… r……………………………………… B. Penempatan Barang Dagangan a. Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada alternative jawaban a, b, c, d, dan e ! 1. Berikut adalah Hal-hal yang tidak perlu dilakukan dalam penataan produk di swalayan ….. a. Rotasi produk FIFO b. Produk ditempatkan dalam kategorinya c. Facing/jumlah tier produk sesuai dengan market share d. Pengaturan produk sesuai dengan arah lalu lintas pengunjung lain e. Pengaturan secara vertical/horizontal untuk masing-masing jenis brand 2. Jenis rak barang yang bentuknya memiliki 2 muka dan masing- masing muka mempunyai fungsi sama adalah ….. a. Gondola b. Shelving c. Rak gantung d. Rak bertrap e. Rak berlengan 3. Pemajangan menurut desain dasar posisi penampilan produk dari produsen diantaranya, yaitu setiap barang hendaknya ….. a. Dijaga b. Diobral c. Ditutup rapat d. Disimpan supaya aman e. Diberi kesempatan untuk tampil 4. Keuntungan dari rak yang berbentuk gang-gang lurus dengan gang kembar adalah untuk mempermudah ….. OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 61

a. Pengawasan b. Memperindah ruangan c. Menangani kebersihan d. Penglihatan konsumen e. Pencarian produk yang dibutuhkan 5. Pemajangan barang menurut harga barang adalah ….. a. Sesuai harganya b. Barang yang murah disimpan c. Barang yang mahal di rak bawah d. Barang yang murah dibelakang yang mahal e. Barang yang mahal harganya disimpan di rak paling atas 6. Jumlah barang yang akan di display hendaknya memperhitungkan. a. Jenis barang b. Warna barang c. Luas area jual d. Perputaran barang e. Jumlah sumber daya manusia 7. Criteria dari penataan produk yang baik adalah sesuai dengan ….. a. Trend b. Musim c. keindahan/artistic d. Image perusahaan e. Prinsip penataan produk 8. Untuk barang-barang sejenis (beda merek), tetapi bentuknya sama lebih menarik jika dipajang secara ….. a. Berjauhan b. Berdekatan c. Berhimpitan d. Diberi jarak e. Diberi penghalang 9. Pemajangan barang yang menempel di depan kassa adalah ….. a. Showcase b. Frozen islan c. POS (Point of Sale) d. COC (Check on Counter) e. POP (Point Of Purchasing) 10. Barang disusun berdasarkan ukuran, dari jenis yang terkecil sampai ukuran besar atau sebaliknya merupakan penempatan barang secara ….. a. Warna b. bentuk c. Vertical OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 62

d. Horizontal e. Harga barang b. Essay Berstruktur Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar ! 1. Sebutkanlah cara pemajangan barang menurut harga barang ! ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… …………………………………………………………………….. 2. Sebutkan prinsip penataan barang yang sudah tidak lengkap ! ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… …………………………………………………………………….. 3. Sebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila stock barang sedang dalam keadaan menurun/sedikit ! ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… 4. Sebutkan prinsip-prinsip penggunaan fixture kombinasi antara rak dan T-stand ! ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… 5. Sebutkanlah kelebihan dari penempatan barang secara vertical ! ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… …………………………………………………………………….. c. Lembar Kerja Siswa 1. Sebutkanlah beberapa peralatan display yang dapat digunakan dalam penempatan barang dagangan secara vertical/horizontal dan sebutkan pulalah nama-nama produk yang dapat ditata dengan menggunakan peralatan tersebut ! No. Nama Peralatan Produk yang Menggunakannya 1. 2. 3. 4. OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 63

5. 6. d. Praktik 1. Buatlah gambar rak pada sehelai karton dan susunlah secara vertical nama merk barang sesuai dengan jenisnya, di bawah ini : a. Lifebuoy, Lux, Brisk, Nuvo, Asepso. b. Sunsilk, Pantene, Clear, Emeron, Acsend. c. Pepsodent, Ciptadent, Enzime, Close Up, Siwax. d. Viva, Mirabella, Sari Ayu, Citra. e. Tugas Kelompok 1. Kunjungilah beberapa supermarket dan lihatlah barang / produk apa saja yang biasanya didisplay secara horizontal, vertical, floor display, wall display, di rak, dan di gondola. a. buatlah laporanmu lengkap dengan dokumentasinya. b. presentasikanlah hasil laporanmu. OSDA-SMKN9 JAKARTA-PENATAAN PRODUK 64