Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Ayo Membatik - Edisi Batik Ngawi (Motif Alam)

Ayo Membatik - Edisi Batik Ngawi (Motif Alam)

Published by yunialhesti, 2020-10-27 11:48:40

Description: Buku "Ayo Membatik Edisi Motif Batik Ngawi". Buku ini berisi sejarah batik Ngawi, perlengkapan dan cara pembuatan batik Ngawi, serta motif-motif alam batik Ngawi. Buku ini ditujukan untuk anak sekolah dasar. Diharapkan dapat membantu dalam mempelajari pembuatan batik dan motif batik Ngawi.

Keywords: Motif Batik Ngawi

Search

Read the Text Version

Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dapat terselesaikannya buku “Ayo Membatik Edisi Motif Batik Ngawi”. Buku ini bertujuan untuk membantu peserta didik Sekolah Dasar dalam memahami pengetahuan, pembuatan, dan macam-macam motif batik Ngawi agar lebih terarah. Kami berharap buku ini dapat menambah referensi bagi peserta didik Sekolah Dasar dalam membatik. Buku ini memuat tentang uraian materi-materi yang berkaitan dengan Sejarah Batik Ngawi, cara membatik, dan motif Batik Ngawi. Selain itu, untuk memudahkan pemahaman juga terdapat rangkuman. Kami juga menyisipkan gambar-gambar motif batik dalam pembelajaran yang berkaitan dengan materi. Kami berusaha menyusun buku membatik untuk Sekolah Dasar ini sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan guru sehingga dapat terjadi kegiatan belajar mengajar yang lebih komunikatif dan optimal. Akhirnya, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan modul ini, semoga dapat memberikan andil dalam kemajuan peserta didik untuk mempelajari Batik Ngawi. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan buku ini. Untuk itu, kritik dan saran bagi kesempurnaan buku ini sangat kami harapkan. Semoga buku bergambar ini dapat memberikan manfaat bagi pembentukan ketrampilan generik dan hasil belajar siswa dalam kegiatan membatik. Ngawi, Oktober 2020 Penulis, Hesti Yuni Ayu Lestari iii

Daftar Isi Halaman Judul i Kata Pengantar iii Daftar Isi iv Petunjuk Penggunaan Buku v Tujuan Pembelajaran dan Peta Konsep vi Bagian 1 Batik Daerahku 1 3 Kegiatan 1 Sejarah Motif Batik Ngawi 7 Kegiatan 2 Belajar Membatik 16 Rangkuman 17 Ayo Berlatih! 18 Uji Kompetensi 1 20 Bagian 2 Motif Batik Ngawi (Motif Alam) 21 Kegiatan 1 Motif Batik Bambu 23 Kegiatan 2 Motif Batik Padi 25 Kegiatan 3 Motif Batik Jati 27 Kegiatan 4 Motif Batik Melon 29 Kegiatan 5 Motif Batik Srambang 30 Rangkuman 31 Ayo Berlatih! 32 Uji Kompetensi 2 35 Uji Kompetensi Akhir 39 Daftar Pustaka 40 Biografi Penulis iv

Petunjuk Penggunaan Buku Agar memperoleh hasil yang maksimal dalam penggunaan bahan ajar ini, maka lebih baik baca petunjuk penggunaan bahan ajar berikut: 1. Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran berisikan kemampuan yang harus diperoleh peserta didik setelah kegiatan belajar menggunakan bahan ajar ini. Guru dan peserta didik harus paham target yang akan dicapai sehingga memiliki acuan dalam kegiatan pembelajaran. 2. Peta Konsep Peta konsep ditunjukkan untuk mengetahui apa saja yang akan dipelajari dalam buku ini. Peta konsep dibuat dengan maksud untuk mempermudah pembaca dalam memahami materi dalam buku ini. 3. Materi Materi berisikan sejarah batik Ngawi, pembuatan batik, dan motif-motif batik Ngawi yang dijabarkan secara singkat tanpa mengurangi makna atau maksud dari konsep di dalamnya. Bahasanya muda di pahami pembaca. 4. Uji Kompetensi Uji kompetensi dibuat untuk mengukur tingkat pemahaman pembaca dalam menggunakan buku ini. Selain itu, uji kompetensi dapat meningkatkan psikomotor dan kreativitas peserta didik. v

Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi dalam buku ini, peserta didik diharapkan dapat: 1. Memahami dan menceritakan sejarah batik Ngawi dengan benar. 2. Memahami dan mempraktikkan cara pembuatan batik Ngawi dengan tepat. 3. Mengetahui motif-motif alam batik Ngawi dengan tepat. 4. Memahami makna dari motif-motif alam batik Ngawi dengan benar. Peta Konsep Ayo Membatik! Edisi Motif Batik Ngawi Batik Daerahku Motif Batik Ngawi Sejarah Batik Ngawi Belajar Membatik M. B Bambu M. B Padi M. B Melon M. B Pohon Jati M. B Srambang vi

Bagian 1 Batik Daerahku Bagian 1 Batik Daerahku

Gambar 1.1 Profil Ngawi Gambar 1.2 Bambu Ngawi Gambar 1.3 Motif Bambu Ngawi merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki potensi alam dan sejarah yang luar biasa. Potensi alamnya dapat menginspirasi para seniman dalam mengembangkan perekonomian melalui karya seniman itu sendiri. Contohnya seperti yang dilakukan oleh para pengrajin batik. Bambu Tahukah Kamu? yang menjadi ikon Kabupaten Ngawi dijadikan motif pokok khas Kabupaten Ngawi. Dan Bambu merupakan salah tentunya masih banyak lagi. Kita akan belajar satu tumbuhan yang tumbuh subur bersama-sama pada materi bagian 1 tentang di Ngawi. Dulu banyak tumbuhan sejarah batik Ngawi dan cara membatik. bambu yang tumbuh di pinggir sungai Bengawan Solo dan Kali Madiun. Karena itulah bambu menjadi ikon Ngawi. Kata “Ngawi” sendiri berasal dari kata “Awi” berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti bambu. 2

Kegiatan 1 Tahukah kalian tentang sejarah motif batik ngawi? Yuk kita simak teks berikut ini! Sejarah Motif Batik Ngawi 1. Batik Indonesia memiliki kebudayaan yang beragam. Setiap daerah memiliki kebudayaan dengan ciri khas masing-masing. Salah satu warisan budaya Indonesia yaitu Batik. Batik lahir dari tangan-tangan kreatif orang Indonesia khususnya orang daerah Jawa. Zaman dahulu, batik hanya digunakan oleh golongan keraton dengan aturan-aturan yang harus dipatuhi. Tidak sembarangan orang yang boleh mengenakan batik. Namun seiring berkembangnya zaman, batik digunakan untuk salah satu “pakaian nasional” dalam berbagai kesempatan. Bahkan UNESCO telah menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk budaya Lisan dan Nonbendawi pada tanggal 2 Oktober tahun 2009. Sehingga tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional. Batik berasal dari kata “mba” dan “titik”. Kata “mba” berarti ngembat, sedangkan “tik” berarti titik. Jadi arti kata “mbatik” yaitu “ngembat titik” (melemparkan titik). Bisa dikatakan bahwa kata “batik” berarti membuat titik-titik yang dalam bahasa jawa dikatakan “cecek”. Dengan kata lain batik berarti menghubungkan atau merangkai titik-titik menjadi suatu pola tertntu pada kain yang lebar (kain mori). 3

2. Batik Ngawi Batik di Indonesia memiliki motif berbeda-beda sesuai dengan masing-masing daerah. Salah satu daerah yang memiliki motif batik yang menampilkan kekhasan daerahnya yaitu daerah Ngawi. Ngawi berasal dari kata “awi” yang berarti “bambu”. Hal ini dikarenakan di Kabupaten Ngawi dahulunya terdapat banyak pohon bambu. Motif batik Ngawi juga terinspirasi dari sejarah dan keadaan alam di Kabupaten Ngawi. Contohnya motif batik bambu, padi, cengkeh, jati, manusia purba, kali tempuk, benteng pendem, dan masih banyak lagi. Motif-motif tersebut lalu dikembangkan menjadi berbagai macam motif batik. Ruang Baca Batik Sidomulyo (Ariyo Suwandi) Gambar 1.6 Batik Wahyu Ngawiat Sumber: Dokumen pribadi Batik Ngawi yang sebenarnya sudah ada sejak zaman nenek moyang terdahulu tapi sempat mengalami mati suri. Pada tahun 1990-an, terdapat pengrajin batik yang memulai mendirikan kembali kerajinan batik tulis yaitu Bapak Ariyo Suwandi yang batiknya dikenal dengan nama “Batik Sidomulyo” dan sekarang berubah menjadi “Batik Ariyo Suwandi”. Galerinya berada di dusun Sukorejo, Desa Banyubiru, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi. Ciri khas 4

motif batik yang dibuat klasik yang dipadukan dengan motif gringsing, sidomukti, parang, Wahyu Ngawiat dan lain sebagainya. Beliau memproduksi batik tulis, cap, dan printing. Batik Sidomulyo milik Bapak Suwandi sudah banyak dikenal. Selain motifnya yang beragam, harga yang dikenakan dalam kain batiknya kisaran 40 ribu hingga ratusan ribu. Di rumah produksinya, Pak Suwandi pernah menerima 7000 pesanan seragam batik printing. Beliau dibantu oleh sekitar 25 karyawan. Sehingga bisa dikatakan beliau juga mampu meningkatkan perekonomian warga sekitar tempat tinggalnya. Batik Widi Nugraha (ME Budi Siwi R.) Gambar 1.7 Motif Jati Widi Nugraha Sumber: Dokumen pribadi Pengrajin batik Ngawi lainnya yang menjadi pelopor yaitu ME. Budi Siwi R. yang tinggal di Dusun Munggut, Kecamatan Padas, Kabupaten Ngawi. Beliau membuat sekaligus sebagai pelopor motif batik khas Ngawi yaitu bambu, manusia purba, kali tempuk (Sungai Bengawan Solo dengan Kali Madiun), padi, dan pohon jati. Kelima motif tersebut dijadikan lima motif pokok atau utama di Kabupaten Ngawi. Dari situlah dikembangkan motif-motif batik lainnya hingga lebih dari 50an motif batik yang ada di Ngawi. Batik Widi Nugraha sudah terkenal hingga ke manca negara. Fashion show dan pameran yang melibatkan dunia internasional juga diikuti oleh beliau dan tim. Bahkan Ibu Siwi pernah meraih Pro Poor Award pada tahun 2014 kategori perseorangan. Karya beliau dipakai oleh para tokoh penting di Indonesia seperti Bapak SBY, mantan presiden kelima Indonesia Bahkan griya Batik Widi Nugraha ini sudah membuka cabang di beberapa kota selain Ngawi, salah satunya di Jakarta. 5

Batik Enjang Pelangi (Ajeng Estu Trisnawatie) Gambar 1.8 Batik Karya Enjang Pelangi Sumber: internet Batik Enjang Pelangi merupakan usaha batik milik Ibu Ajeng Estu Trisnawatie. Ibu Ajeng adalah salah satu dari 13 pembatik yang menggiatkan dunia batik selama sepuluh tahun terakhir. Berawal dari kesenangan beliau membuat lukisan, kemudian sempat menekuni dunia industri kreatif untuk perkawinan. Dari situlah beliau mulai menekuni membuat batik, yaitu batik jumput, batik jumputan, batik cap, dan batik kontemporer. Motif yang dibuat diantaranya motif gading, motif bambu, batik benteng pendem, dan motif lainnya yang dikembangkan. Selain itu, “Enjang Pelangi” juga menerima pesanan motif sesuai dengan diminta pembeli. Karya batik “Enjang Pelangi” sudah merebah hingga keluar kota. Pemasaran batiknya yaitu Ngawi dan sekitarnya, mulai merambah ke Kalimantan juga. Harga untuk kain batik “Enjang Pelangi” mulai dari 60 ribu hingga ratusan ribu. Karyanya beberapa kali mendapat penghargaan dari pemerintah. Batiknya juga sering mengikuti pameran di daerah Ngawi maupun luar kota. 6

Kegiatan 2 Belajar Membatik Halo teman, pernahkah kalian melihat orang sedang membatik? Pernahkah kalian mencoba belajar membatik? Yuk, sekarang kita belajar membatik bersama-sama! Simak Info Berikut ini! Perlengkapan Membatik Bapak Soeharto orang yang pertama kali memperkenalkan batik ke dunia. Tahun 1974, ketika perdana menteri Australia, Gough Whitlam, berkunjung ke Yogyakarta. Waktu berkunjung itulah Ibu Tien Soeharto memberi hadiah berupa baju batik. Begitu pula ketika presiden Amerika Serikat Ronald Reagan dan ibu negara Lady Nancy Reagan berkunjung ke Bali pada 29 April 1986. Suami istri itu dihadiahi dan memakai kain batik tulis buatan anak bangsa. Nelson Mandela, tokoh reformasi dari Afrika Selatan sanga jatuh cinta dengan batik. Hal ini bermula ketika pada Oktober 1990, dalam kunjungan ke Indonesia sebagai wakil ketua organisasi Kongres Nasional Afrika, Nelson Mandela mendapat hadiah berupa baju batik. Ia langsung jatuh cinta. Pada tahun 1997 Nelson Mandela mengadakan kunjungan kenegaraan ke Indonesia sebagai Presiden Afrika Selatan. Kali itu, ia dihadiahi batik. Lalu, keseharian Nelson hampir selalu memakai batik buatan Indonesia. Perlengkapan Membatik Perlengkapan membatik dari tahun ke tahun tidak banyak yang berubah hingga sekarang. Membatik merupakan suatu ketrampilan tradisional. Perlengkapannya pun masih mengacu pada zaman dahulu. Berikut ini alat dan bahan batik tulis: 7

a. Alat Gambar (1) Pensil Gambar (2) Canting Gambar (3) Wajan Gambar (4) Kompor Gambar (5) Gawangan Gambar (6) Clemek 1) Pensil merupakan alat yang digunakan untuk menggambar pola atau motif pada kain putih sebelum dicanting. 2) Canting merupakan alat yang digunakan untuk mengambil maupun memindahkan cairan (lilin/malam) pada pembuatan batik. Canting terbuat dari kayu atau tembaga untuk bagian pegangan dan kepalanya (nyamplungan) serta cucuknya terbuat dari tembaga. Alat ini digunakan untuk menutup pola motif batik menggunakan lilin untuk pemisahan warna. 3) Wajan merupakan wadah yang digunakan untuk mencairkan lilin pada proses pembuatan batik. Wajan yang digunakan biasanya terbuat dari tembaga atau tanah liat. 4) Kompor merupakan alat pemanas. Kompor kecil digunakan untuk memanaskan wajan berisi lilin agar lilin tetap dalam keadaan cair sehingga mudah menyerap pada kain. Kompor besar digunakan untuk memanaskan air untuk proses nglorot/pelepasan malam. 5) Gawangan merupakan alat yang digunakan untuk membentangkan kain batik saat proses mbatik. Gawangan terbuat dari kayu yang tidak begitu berat sehingga mudah untuk dipindah-pindahkan. 6) Taplak/clemek merupakan selembar kain penutup atau bahan lainnya yang dapat digunakan untuk menutup paha pembatik agar tidak terkena tetesan lilin panas di saat proses membatik. 8

Gambar (7) Saringan Gambar (8) Dingklik Gambar (9) Panci Pelorodan Gambar (10) Tempat Pembilasan Gambar (11) Kapas dan Katengbat Gambar (12) Bandul 7) Saringan malam merupakan alat yang berbetuk lingkaran mencekung dan berbingkai. Fungsi saringan untuk menyaring malam panas yang banyak kotorannya. 8) Dingklik merupakan tempat duduk pembatik terbuat dari kayu maupun plastik yang berukuran rendah atau tidak terlalu tinggi. 9) Panci besar/tempat pelorotan merupakan tempat besar yang digunakan untuk mendidihkan air sebagai tempat pelorotan atau pelepasan lilin. 10) Bak atau tempat pembilasan sesudah kain dilorod. 11) Katengbat atau kapas digunakan untuk mempermudah dalam mewarnai batik. Dengan katengbad maka motif yang berukuran kecil dapat terjangkau. 12) Bandul merupakan alat yang terbuat dari kayu atau timah atau batu yang digunakan untuk menahan kain agar tidak goyang saat tertiup angin. b. Bahan Gambar (1) Kain Gambar (2) Lilin/Malam Gambar (3.1) Pewarna Sintesis 1) Kain yang digunakan untuk membatik tidaklah sama dengan kain untuk pembuatan kaos oblong. Berikut ini kain yang dapat digunakan untuk membatik yaitu kain mori, kain katun, kain paris, kain serat nanas, dan kain sutera. Kain-kain di atas memiliki kualitas yang berbeda-beda dan membawa harga yang berbeda-beda juga. Kain yang biasa digunakan untuk belajar membatik yaitu kain prima atau primisima. 9

2) Lilin atau malam merupakan bahan yang berasal dari alam yang memiliki kandungan lemak. Lilin pada proses membatik digunakan untuk mempertegas pola atau motif batik dan sebagai pemisah warna pada batik. 3) Pewarna batik merupakan zat yang digunakan untuk mewarnai batik. Biasanya menggunakan pewarna sintetis dan pewarna alami. Pewarna sintetis contohnya seperti remasol, napthol, indgosol, rapid, direk, dan sebagainya. Sedangkan untuk pewarna alami bisa dari tumbuh-tumbuhan seperti kunyit, mahoni, manggis, tageran, tigi, jambal, secang, dan masih banyak lagi. Gambar (3.2) Mahoni Gambar (4) Soda Abu Gambar (5) Watergloss (Pewarna Alami) 4) Soda abu sebagai obat untuk membantu pada saat proses pelorodan. 5) Waterglass merupakan zat yang digunakan untuk proses fiksasi seperti mengunci warna dan menguatkan zat warna, biasanya untuk mendukung pewarna remasol. 10

Cara Pembuatan Batik Batik memiliki tiga jenis menurut cara pembuatannya. Jenis batik menurut cara pembuatanya antara lain: batik tulis, batik cap, dan batik printing (tiruan batik). Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Batik tulis dibuat menggunakan canting, prosesnya lebih banyak dan lebih mahal harganya. Batik cap menggunakan alat cap secara manual yang dicelupkan ke dalam lilin panas. Sedangkan batik printing dibuat menggunakan alat seperti membuat sablon. Gambar 1.6 Proses mbatik (Nglowong) Hallo Jaja, kamu tahu tidak bagaimana proses membatik? Hallo Tata, belum. Kamu tahu bagaimana prosesnya? Belum, ya sudah agar kita tahu, yuk kita simak penjelasan di bawah ini! 11

a. Batik Tulis Proses pembuatan batik tulis lebih panjang dan rumit daripada pembuatan batik cap maupun batik printing. Perhatikan proses pembuatan batik berikut ini: 1) Menyiapkan alat dan bahan (Sketsa dan kain) Sebelum melakukan proses membatik tentunya kita harus menyiapkan alat dan bahan. Mulai dari memotong kain sesuai ukuran yang diinginkan dan menyiapkan perlengkapan lainnya. 2) Membuat pola (Sketsa atau motif) Sebelum membuat pola, tentunya kita harus menentukan pola motif apa yang akan dibuat.kita harus menentukan ide. Langkah selanjutnya membuat garis bantu vertikal atau horizontal jika diperlukan untuk memudahkan proses pembuatan pola di kain. Gambar 2.a membuat garis Gambar 2.b menggambar pola dengan bantuan garis Membuat pola atau motif pada kertas (Nyungging) dengan ukuran sesuai dengan ukuran sebenarnya di kain. Pensil yang digunakan bisa 3B maupun 4B agar ketebalannya sesuai. Gambar 2.c Proses pemindahan pola pada kain Kain diletakkan di atas kertas yang sudah dipola. Pola dapat kita jiplak pada kain menggunakan pensil (Njaplak). Atau bisa juga digambar secara langsung pada kainnya (Nyorek). 3) Pemberian malam (Nglowong dan Ngiseni) Proses selanjutnya yaitu pemberian atau pelekatkan malam di kain dengan canting sesuai garis pola. Pada proses ini yang diperlukan yaitu kain berpola batik, malam/lilin, canting, kompor kecil, wajan, gawangan, taplak, dan perlengkan penunjang lainnya. Malam yang digunakan antara lain malam lowong (warna kuning dan lebih kuat), malam cetak (warna coklat, kurang kuning dan lebih liat), malam cetak (warna coklat, sifatnya kurang liat), dan warna putih/paraffin (rapuh dan mudah retak). 12

Proses pemberian malam sebagai berikut: (a) Memanaskan malam dalam wajan di atas kompor sampai mencair; (b) Pemberian atau menorehkan cairan malam di atas permukaan kain menggunakan canting. Caranya dengan mengikuti pola yang sudah digambar pada kain. (b) Pengecekkan pada permukaan belakang kain untuk melihat malam sudah tembus atau belum. Jika belum maka dilakukan proses nerusi, dimana dalam proses ini malam yang belum tembus, dicanting lagi menggunakan lilin panas. Hal ini digunakan agar nantinya pada proses pewarnaan, warna-warnanya tidak bocor atau tercampur dengan warna lain (mudahnya, si lilin digunakan untuk membatasi warna-warna pada kain batik). Gambar 3.a Nglowong Gambar 3.b Ngiseni Gambar 3.c Nyolet Pada proses pemberian malam ini ada beberapa bentuk yaitu nglowong (pemberian malam sesuai dengan pola utama yang digambar), ngiseni (memberikan motif isian pada motif utama yang telah diberi malam), nyolet (pemberian malam pada motif batik menggunakan kuas), mopok (menutup bagian yang dicolet malam), dan nembok (menutup bagian dasar kain yang tidak perlu diwarna yang dibarengi dengan tahap mopok). 4) Pewarnaan Pada proses pewarnaan ini ada beberapa cara. Ada yang dilakukan dengan melakukan pencelupan langsung untuk pewarnaan dasar (Melerek) pada bidang kain. Ada yang proses pewarnaannya dilakukan dengan cara pencoletan atau mewarnai motif-motif kecil menggunakan cutton buds dan kuas kecil (colet). Bisa juga menggunakan teknik gosok yaitu dengan menggunakan kuas yang lebar, kapas, atau bisa spon. Jika menggunakan teknik celup untuk warna dasar kemudian dikeringkan. Maka setelah itu motif atau pola yang hendak diberi warna bebas ditutup menggunakan lilin (mopok atau nembok). Setelah itu dilakukan proses pewarnaan terakhir. Zat warna yang digunakan biasanya menggunakan naphol, zat warna reaktif, atau indigosol. Gambar 4.a Nyolet Gambar 4.b Teknik gosok 13

Jika menggunakan zat warna reaktif (contohnya remasol) maka ada proses pengolesan water glass 2-3 kali ke kain batik yang sudah diwarna atau perendaman water glass selama ±4-5 jam. Kemudian dikeringkan tidak di bawah sinar matahari langsung. Jika sudah kering baru dibilas menggunakan air bersih tanpa diperas. Proses ini dilakukan untuk menguatkan warna dan mengunci warna agar tidak luntur. 5) Pelorodan (Nglorod) Proses pelorodan merupakan proses pembilasan atau penghilangan malam yang menempel pada kain sampai bersih. Pelorodan dilakukan dengan menggunakan air dalam drum atau panci khusus untuk menghilangkan malam yang sudah dipanaskan hingga mendidih. Kain batik dicelupkan 2-3 kali ke dalam air dengan bantuan capit atau kayu. Proses ini dilakukan hingga malam benar-benar hilang. Gambar Nglorot Setelah dilorod, selanjutnya menyiapkan 3 bak yang terdiri dari 2 bak berisi penuh air bersih dan 1 bak berisi air kanji. Ketiga bak ini digunakan untuk pembilasan setelah pelorodan. Kain batik dimasukkan ke dalam bak secara bergantian, urutannya air kanji berada diurutan terakhir. Air kanji digunakan untuk membuat si kain batik sedikit kaku. 6) Penjemuran (Pengeringan kain batik) Proses terakhir dalam pembuatan batik yaitu penjemuran. Kain batik yang sudah dilorod dan dibilas, kemudian dijemur tanpa diperas. Dalam penjemuran, diusahakan agar tidak terkena sinar matahari langsung. Setelah kering kain batik siap untuk dilipat dan dipasarkan atau digunakan. Gambar Proses Penjemuran 14

b. Batik Cap Gambar alat cap Gambar proses pengecapan Proses pembuatan batik cap cukup sederhana. Hampir mirik dengan proses pembuatan batik tulis. Proses batik cap pertama dengan menyiapkan kain, malam yang dipanaskan, dan alat cap yang memiliki motif. kain tanpa motif digelar di atas meja dengan permukaan rata. Alat cap yang menyerupai setrika dicelupkan ke dalam malam panas. Alat cap ditempelkan dengan menekannya pada kain. Maka motif batik akan terbentuk sesuai dengan motif yang terdapat pada alat cap. Hallo teman-teman, sekarang kalian sudah paham bukan bagaimana proses pembuatan batik tulis ataupun batik cap? Selamat mencoba. 15

Rangkuman 1. Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang diakusi oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi pada tanggal 2 Oktober tahun 2009. Sehingga pada tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional. 2. Batik berasal dari kata “mba” dan “titik” yang berarti “ngembat titik” atau dapat dikatakan menghubungkan atau merangkai titik-titik menjadi suatu pola pada kain. 3. Batik Ngawi memiliki ciri khas sesuai dengan sejarah dan potensi alam di Ngawi. Batik Ngawi memiliki 5 motif utama yaitu motif manusia purba, motif bambu, motif padi, motif pohon jati, dan motif kali tempuk. Motif pokok tersebut dikembangkan menjadi lebih dari 30 motif. Pengembangan motif batiknya pun sesuai dengan ciri khas dari masing-masing pengrajin. 4. Perlengkapan membatik meliputi alat dan bahan. Alat yang digunakan seperti pensil, canting, wajan, kompor, gawangan, taplak/clemek, saringan malam, dingklik, paanci besar, bak atau tempat pembilasan, Cutton buds, kapas, dan bandul. Sedangkan bahan yang digunakan seperti kain, malam/lilin, pewarna batik, soda abu, dan water glass. 5. Berdasarkan tenik pembuatannya, batik dibedakan menjadi tiga jenis yaitu batik tulis, batik cap, dan batik printing (tiruan batik). 6. Tahapan pembuatan pada batik tulis yaitu menyiapkan alat dan bahan, membuat pola atau motif, pemberian malam (nglowong dan ngiseni), pewarnaan, dan penjemuran. 7. Proses pebuatan batik cap lebih sederhana yaitu tidak perlu menggambar motif batik di kain tetapi langsung mencelupkan cap bermotif batik dan menempelkan ke kain, pemberian warna, pelorodan, dan penjemuran. 16

Agar kamu lebih paham lagi dengan materi bagian 1. Mari kita bermain sambil belajar menggunakan teka-teki silang di bawah ini! Mendatar Menurun 1. Ngawi berasal dari kata 4. Menutup bagian dasar kain yang tidak 2. Arti kata awi perlu diwarnadibarengi dengan tahap 3. Tokoh yang memperkenalkan mopok batik Indonesia ke dunia 5. Alat yang digunakan untuk memindahkan 6. Tokoh yang mengembangkan malam ke pola pada kain kembali kerajinan batik di Ngawi 7. Motif makna kemakmuran 8. Pengunci dan penguat warna 9. Makna motif batik jati 10. Zat pewarna reaktif 17

Uji Kompetensi 1 A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar! 1. Batik sudah ada sejak zaman nenek moyang kita. Yang boleh menggunakan batik pada zaman dahulu adalah.... a. Orang asli Jawa b. Golongan keraton c. Golongan pejabat d. Suku tertentu 2. Hari Batik Nasional dirayakan setiap tanggal... a. 2 Oktober b. 3 Oktober c. 1 Oktober d. 5 Oktober 3. Perhatikan motif-motif batik berikut! 1. Motif Wahyu Ngawiat 4. Motif Melon 2. Motif Bambu 5. Motif Kali Tempuk 3. Motif Padi 6. Motif Jati Dari pernyataan di atas yang termasuk ke dalam lima motif utama batik Ngawi adalah... a. 1,3,5,6 b. 2,3,4,5 c. 1,2,3,6 d. 2,3,5,6 4 Batik sampai sekaang masih dicintai oleh dunia. Hal ini dimulai sejak salah satu tokoh tersohor Indonesia memperkenalkan batik. Tokoh Indonesia yang memperkenalkan batik ke dunia yaitu.... a. Soeharto b. Ir. Sokearno c. Moh. Hatta . d. Ki Hajar Dewatara 5. Alat yang digunakan untuk memindahkan malam ke kain sesuai dengan motif yang dibuat adalah.... a. Gawangan b. Clemek c. Pensil d. Canting 18

6. Jika motif yang akan diwarna berukuran kecil, maka alat yang digunakan dalam proses pewarnaan yaitu.... a. Kuas b. Canting c. Cutton buds d. Bandul 7. Berikut ini merupakan zat yang digunakan dalam penguatan warna dan penguncian warna adalah.... a. Remasol b. Water glass c. Tageran d. Indigosol 8. Pada proses pemberian malam terdapat proses nerusi. Proses nerusi dilakukan untuk.... a. Menutup bagian motif kecil b. Memberikan motif isian c. Menyanting bagian belakang kain yang belum tembus malam d. Menutu bahian motif batik menggunakan kuas 9. Berikut ini tahapan dalam pembuatan batik: 1) Pelorodan 2) Membuat motif 3) Pewarnaan 4) Pemberian malam 5) Penjemuran Urutan yang tepat tahapan dalam proses membatik adalah.... a. 1,2,3,4,5 b. 2,4,3,1,5 c. 3,2,4,1,5 d. 2,4,3,1,5 10. Perhatikan gambar di bawah ini! Di atas merupakan alat yang digunakan untuk... a. Proses pembuatan batik cap b. Proses pembuatan batik printing c. Proses pembuatan motif d. Proses pembuatan batik tulis 19

Bagian 2 Motif Batik Ngawi Motif Alam Bagian 2 Motif Batik Ngawi

Hai teman-teman, kalian punya baju yang memiliki motif alam khas Ngawi seperti padi, bambu, atau yang lain tidak? Kalian mengetahui makna dari motif yang kalian punya? Mari kita belajar bersama-sama! Sekilas Info! Teman-teman pasti sudah mengetahui bahwa di Kabupaten Ngawi potensi alamnya sangat beragam. Ngawi menjadi salah satu tempat penghasil padi. Potensi alam lainnya seperti bambu, jati, dan melon khas Ngawi. Di Ngawi juga memiliki tempat wisata alam yang indah seperti Srambangan. Potensi alam tersebut menjadi inspirasi untuk para pengrajin dalam membuat motif batik yang menggambarkan Ngawi. Untuk lebih jelasnya, kita akan belajar lebih banyak lagi pada materi berikutnya. Kegiatan 1 Motif Batik Bambu Kenapa motifnya mengambil motif bambu? Kalian pasti tahu kenapa mengambil motif bambu? Iya betul, itu karena dari kata Ngawi yaitu “awi” yang artinya “bambu”. Dahulu sepanjang pinggir Sungai Bengawan Solo dan Sungai Madiun terdapat tumbuhan bambu. Para pengrajin Ngawi terinspirasi dari kekayaan alam di Kabupaten Ngawi yaitu salah satunya bambu dan kehidupan masyarakat di Ngawi. Motif bambu sebenarnya sudah ada di Kabupaten Magetan. Perbedaannya kalau di Kabupaten Magetan bambunya disebut motif pring sedapur yang artinya motif bambu yang digambarkan serumpun bambu atau sedapur serta burung yang bertengger di atasnya (Anshori, 2011: 177). 21

Gambar 2.1.1 Motif Pring Sedapur Gambar 2.1.2 Motif Bambu Ngawi Pada motif bambu tergambar potongan bambu yang berukuran kecil. Motifnya terkadang berbentuk batang bambu saja yang berjajar tanpa ada daunnya. Tetapi ada juga motif bambu yang ada daunnya. Awal mulanya motif bambu dibuat diulang-ulang lalu seiring berjalannya waktu dibuat lebih luwes. Motif bambu tidak hanya dibuat dengan gambar bambu saja, tetapi dikombinasikan dengan motif lainnya. Biasanya motif bambu dipadukan atau dikombinasi dengan motif jati, motif kali tempuk, atau motif alam dan sejarah lainnya. Tahukah Kamu? Makna dari motif bambu Ngawi yaitu menggambarkan kota Ngawi yang memiliki ikon Bambu. Motif bambu dalam bahasa jawa “pring” bermaknakan “eling”. Artinya eling yaitu ingat, ingat terhadap Sang Pencipta yang sudah memberikan Ngawi potensi-potensi yang luar biasa beragam. Motif bambu juga memiliki makna megingatkan dengan asal-usul Kabupaten Ngawi. Jadi motif bambu dibuat agar orang yang melihat maupun memakainya bisa teringat dengan Ngawi dan Sang Pencipta. 22

Kegiatan 2 Motif Batik Padi Bagaimana dengan motif Padi? Mengapa memilih padi sebagai motif khas Ngawi? Alasan pemilih padi sebagai motif Ngawi. Kabupaten Ngawi sebagian besar warganya memiliki matapencarian sebagai petani. Hasil panen terbesarnya yaitu padi. Dapat dikatakan juga bahwa Kabupaten Ngawi merupakan lumbung padi di Jawa Timur. Bahkan dari berita tebaru di bulan Oktober 2020 ini menyatakan bahwa Jawa Timur menjadi lumbung padi terbesar. Dari tahun 2019 ke 2020 meningkat 0,44 juta ton. Salah satu kabupaten yang menyuplai ketersediaan pangan terbesar sebagai lumbung padi yaitu Ngawi. Gambar 2.2.1 Motif batik padi karya Bapak Suwandi Motif padi yang digambarkan berbeda-beda. Pengrajin batik masing-masing berkreasi. Motif batik padi yang digambarkan terkadang menyerupai butiran-butiran padi yang menyebar. Ada pula motif batik padi dengan menampilkan tangkai dan isian padi. Motif lainnya ada yang membuat butiran-butiran beras. Biasanya pemilihan warna yang digunakan untuk menggambarkan motif batik padi adalah putih atau krem. Motif batik padi saat digambar di kain batik pasti dikombinasikan dengan motif lain. Kombinasinya biasanya dengan daun jati, kali temput, atau bahkan motif batik manusia purba. Gambar 2.2.2 Motif Batik Padi karya Widi Nugraha kombinasi motif manusia purba 23

Tahukah Kamu? Makna dari motif batik padi menggambarkan kemakmuran Ngawi sebagai lumbung padi Jawa Timur. Selain itu maknanya yaitu diharapkan Ngawi menjadi daerah yang gemah rimpah dengan hasil alamnya. Makna lain juga padi menjadi kiasan bahwa semakin tinggi ilmu seseorang maka semakin menunduk atau merendah. 24

Kegiatan 3 Motif Batik Pohon Jati Tahukan kamu tentang motif batik pohon jati? Motif batik jati merupakan motif batik yang pembuatannya terinspirasi dari alam sekitar para pengrajin. Misalnya daun jati yang berterbangan. Ketika pengrajin sedang berada di jalan melihat duan jati berguguran dan jatuh di tanah. Ide yang muncul yaitu membuat motif daun jati yang berguguran dan jatuh di tanah. Selain itu ada motif pohon jati yang tidak memiliki daun. Serta ada motif akar pohon jati. Gambar 2.3.1 Motif batik Jati karya Widi Nugraha Motif batik jati yang digambarkan oleh pengrajin lainnya menekankan pada daun jati. Daun jati seringkali dirangkai atau disebar. Motif batik jati ini dibuat dan dikembangkan dengan ciri khas masing-masing dari pengrajin batik Ngawi. Kemudian sama halnya dengan pengrajin lainnya dikombinasikan dengan motif batik lainnya. Pengembangan yang dilakukan oleh para pengrajin juga berbeda-beda. Ada yang mengkombinasi motif batik jati dengan motof padi, benteng pendem, atau motif lainnya. Gambar 2.3.2 Motif Batik jati karya Bapak Suwandi Tahukah Kamu? Makna dari motif batik jati yaitu pohon jati merupakan tumbahan yang sangat “nrima” artinya pohon yang dapat tumbuh dalam segala keadaan. Walaupun 25

sedang kemarau pun pohon jati masih bisa tumbuh. Ini dikarenakan pohon jati dapat mengeluarkan sumber. Pohon jati merupakan paru-paru dunia. Segala bagian dari pohon jati dapat digunakan oleh manusia dan mengandung nilai ekonomi. Misalnya pohonnya dapat digunakan untuk dibuat furnitur atau kerajinan kayu lainnya. Daun jati bisa digunakan untuk membungkus makanan seperti yang dilakukan orang zaman dahulu. Daun yang berguguran bisa menjadi humus dan pupuk. Pohon jati dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat Ngawi daru dahulu hingga sekarang. Pohon jati mencerminkan agar orang menjadi kuat dan bermanfaat untuk orang lain. 26

Kegiatan 4 Motif Batik Melon Pernahkah kamu melihat motif batik melon? Tahukah kamu tentang motif batik Melon khas Ngawi? Motif batik melon khas Ngawi dibuat karena melihat hasil panen atau kekayaan alam khas Ngawi. Ngawi merupakan salah satu daerah penghasil buah melon terbesar selain Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali. Melon khas Ngawi merupakan melon madu yang terkenal manis. Bahkan di daerah Ngrambe banyak petani yang menanam melon. Melon Ngawi berbeda dengan melon daerah lainnya karena teksturnya yang lebih padat bisa membuat meon bertahan hingga 1 minggu. Karena banyaknya melon membuat pengrajin batik terinspirasi untuk membuat motif batik melon. Gambar 2.4.1 Motif batik melon karya Bapak Suwandi Secara penggambaran motif batik melon versi para pengrajin berbeda. Ada yang menggambarkan melon pada motif batinya seperti melon yang sudah dibelah sehingga terlihat isinya yang menyerupai bunga. Sedangkan ada juga yang menggambarkan melon dengan ada garis-garis dipermukaannya dan sedikit gepeng menyerupai semangka. Keduanya mengkombinasikan motif batik melon dengan motif khas Ngawi lainnya. Gambar 2.4.2 Motif batik melon karya Ibu Miyati Waluyo 27

Tahukah Kamu? Makna dari motif batik melon memberikan energi yang positif karena melon merupakan buah yang kaya akan manfaat untuk tubuh. Melon mengandung banyak air yang bermanfaat untuk kesehatan dan kesegaran badan. Jadi bagi yang memakai motif batik melon diharapkan dapat menjadi pribadi yang menyegarkan dan membawa energi positif bagi orang maupun lingkungan sekitar. 28

Kegiatan 5 Motif Batik Srambang Kalian tahu tentang wisata alam Srambangan? Dan tahukah kalian tentang motif batik srambang? Iya, motif batik srambang yang terinspirasi dari tempat wisata Srambangan. Tempat wisata ini berisi tanaman-tanaman hijau daerah pegunungan yang masih alamiah, terdapat air terjun dari pegunungan, dan beberapa hewan langka. Motif batik ini menggambarkan keadaan wisata alam Srambangan. Motif batik tersebut diberi nama motif batik Srambang yang menjadi motif khas Ngawi. Gambar 2.5.1 Motif batik srambang karya Ibu Miyati Waluyo Bentuk motif batik srambang cukup padat. Dalam satu kain terdiri dari beberapa gambaran alam, seperti terdapat motif daun jati, pinus, bunga, padi, teh, mawar, melati, dan tanaman-tanaman yang ada di Srambangan. Bahkan terdapat semacam aliran air yang menggambarkan aliran air dari air terjun Srambangan. Terlihat warna yang digunakan juga sangat beraneka dan padat. Tahukah Kamu? Makna dari motif batik srambang menggambarkan kekayaan alam daerah Ngawi. Ngawi digambarkan menjadi daerah yang subur karena beraneka macam tanaman bisa tumbuh di daerah Ngawi. Motif tersebut menggambarkan alam yang ramah. Hal ini sesuai dengan slogan Ngawi ramah. Bisa juga dimaknai berbeda-beda tetapi masyarakatnya tetap bersatu. Dibuktikan dengan perbedaan tanaman di dalam motif srambang tetapi menghasilkan ssuatu motif batik yang sangat indah. 29

Rangkuman 1. Motif batik Ngawi terdapat motif alam yang mencerminkan kekayaan alam daerah Ngawi. 2. Motif alam batik Ngawi antara lain ada motif bambu, motif padi, motif jati, motif melon, dan motif srambang. 3. Motif bambu dibuat karena terinspirasi dari kata Ngawi yaitu “awi” berarti bambu dan memiliki makna ingat terhadap asal-usul dan kepada Sang Pencipta. 4. Motif padi dibuat karena terinspirasi dari Ngawi yang menjadi salah satu daerah yang menyediakan pangan terbesar di Jawa Timur. Makna dari motif ini Ngawi menjadi daerah yang makmur. 5. Motif jati dibuat karena pengrajin terinspirasi saat di jalan melihat daun jati berguguran. Makna motif ini menjadi orang yang kuat dan bermanfaat untuk orang lain. 6. Motif melon dibuat karena terinspirasi karena Ngawi salah satu daerah penghasil buah melon terbesar dan banyak dicari orang. Makna dari motif ini dapat memberikan energi positif dan kesegaran bagi lingkungan sekitar. 7. Motif srambang dibuat karena terinspirasi dari tempat wisata Srambangan. Makna dari motif ini kesuburan dan keramahan. 30

Teman-teman mari kita belajar menggambar motif batik Ngawi! Gambar salah satu motif alam khas Ngawi pada kolom di bawah ini! 31

Uji Kompetensi 2 A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar! 1. Alasan para pengrajin batik Ngawi menjadikan bambu sebagai motif batik khas adalah..... a. Karena diambil dari kata “awi” yang berari daerah subur b. Karean diambil dari kata “awi” yang berarti bambu c. Karena Ngawi banyak terdapat bambu d. Karena Ngawi daerah yang subur 2. Perhatikan gambar di bawah ini: Di atas merupakan gambar motif batik..... a. Bunga melati b. Daun jati c. Buah melon d. Bunga mawar 3. Motif batik Ngawi yang memiliki makna kemakmuran yaitu.... a. Motif bambu b. Motif padi c. Motif jati d. Motif srambang 4. Motif batik daun jati terinspirasi dari perjalanan pengrajin batik yang melihat keadaan alam sekitar. Makna dari motif batik jati yaitu.... a. Kuat dan bermanfaat b. Kesuburun c. Kemakmuran d. Keramahan 5. Di bawah ini yang terdapat motif batik padi khas Ngawi ditunjukkan gambar... . a. b. 32

c. d. 6. Ngawi merupakan salah satu penyuplai pangan terbesar di Jawa Timur. Hal itulah yang menjadi insprasi pengrajin membuat batik motif padi. Bentuk penggambaran motif batik padi khas Ngawi adalah... a. Berumpun b. Sedapur c. Butiran-butiran biji d. Dibelah buahnya 7. Ngawi merupakan daerah yang memiliki kekayaan alam. Salah satau tempa yang menginspirasi dan dijadikan motif batik khas Ngawi adalah.... a. Motif batik srambang b. Motif batik bambu c. Motif batik jati d. Motif batik melon 8. Yang membedakan melon khas Ngawi dengan melon daerah lain adalah... a. Rasanya lebih manis b. Rasanya tidak manis c. Teksturnya lebih padat d. Tidak tahan lama 9. Pada motif srambang terdapat beberapa ornamen di dalamnya. Makna yang tergambar dalam motif srambang adalah.... a. Daerah yang makmur b. Daerah yang subur c. Daerah yang damai d. Daerah yang ramah 10. Perhatikan penjodohan motif batik beserta maknanya! Motif batik Makna 1. Motif bambu Kemakmuran 2. Motif padi Eling 3. Motif jati Kuat 4. Motif srambang Ramah dan sejuk 33

Penjodohan motif batik dan maknanya yang benar ditujukan oleh... a. 1 dan 3 b. 2 dan 4 c. 3 dan 4 d. 1 dan 4 34

Uji Kompetensi Akhir A. Berilah tanda silang (X) pada huruf (a, b, c, atau d) yang merupakan jawaban yang paling benar! 1. Pada tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai peringatan hari.... a. Bayangkara b. Batik Nasional c. Pendidikan Nasional d. Kesaktian Pancasila 2. Pada zaman dahulu yang bisa mengenakan pakaian batik yaitu.... a. Kaum abangan b. Kaum bangsawan c. Golongan keraton d. Golongan pejabat 3. Salah satu motif batik yaitu kali tempuk. Kali tersebut mempertemukan.... a. Kali Madiun dan Sungai Bengawan Solo b. Kali Ngawi dengan Sungai Bengawan Soli c. Kali Ciliwung dan Sungai Bengawan Solo d. Kali Ngawi dan Kali Madiun 4. Perlengkapan yang digunakan untuk membatik salah satunya gawangan. Fungsi gawangan untuk...... a. Memberi warna pada kain b. Memberi lilin pada kain c. Menjemur kain setelah diwarna d. Membentangkan kain saat pemberian lilin 5. Perhatikan gambar di bawah ini! . Makna yang digambarkan motif batik di atas adalah... a. Kesuburan b. Mengingatkan dnegan Sang Pencipta c. Bermanfaat untuk orang dan lingkungan sekitar d. Kemakmuran 35

6. Bahan campuran yang digunakan untuk membantu proses pelorodan adalah... a. Water glass b. Soda abu c. Lilin d. Remasol 7. Setiap motif batik memiliki makna masing-masing. Ada motif yang menggambarkan keramahan Kabupaten Ngawi. Motif tersebut adalah... a. Motif bambu b. Motif srambang c. Motif jati d. Motif melon 8. Di bawah ini yang merupakan urutan dari proses pembuatan batik yang benar adalah.... a. Pewarnaan, pemberian lilin, pelorodan, pembuatan pola, penejemuran b. Pemberiian lilin, pembuatan pola, pewarnaan, pelorodan, penjemuran c. Pembuatan pola, pemberian lilin, pewarnaan, pelorodan, penjemuran d. Pelorodan, pembuatan pola, pewarnaan, pemberian lilin, penjemuran 9. Perbedaan proses membatik pada batik tulis dan batik cap adalah terletak pada proses.... a. Pemberian warna b. Penglorodan c. Penggambaran pola d. Penjemuran 10. Perhatikan motif batik di bawah ini! 1. Motif srambang 4.Motif benteng pendem 2, Motif jati 5. Motif kali tempuk 3. Motif bambu 6. Motid manusia purba Dari motif-motif di atas yang termasuk ke dalam lima motif utama batik Ngawi antara lain.... a. 1,4,6 b. 3,5,6 c. 3,4,5 d. 1,5,6 11. Perhatikan zat warna yang digunakan untuk membatik di bawah ini: 1) Napthol 4) Jambal 2) Mahoni 5) Kunyit 3) Remasol 6) Indigosol Dari zat warna di atas yang merupakan zat warna alam ditunjukkan pada nomor... 36

a. 1,4,3 b. 2,6,5 c. 1,3,5 d. 2,4,5 12. Setelah proses penguncian warna selanjutnya adalah proses nglorod. Tempat yang digunakan untuk proses nglorod adalah... a. Dingklik b. Baskom c. Panci besar d. Ember 13. Di bawah ini merupakan alat yang digunakan untuk pembuatan batik cap adalah.... a. b. c. d. 14. Proses yang paling terakhir dalam pembuatan batik yaitu... a. Nglorod b. Nyanting c. Penjemuran d. Pewarnaan 15. Motif batik yang menggambarkan membawa energi yang positif bagi orang maupun lingkungan sekitarnya adalah motif.... a. Srambang b. Melon c. Bambu d. Padi 37

B. Kerjakanlah soal di bawah ini dengan jawaban yang benar! 1. Jelaskan sejarah singkat motif batik Ngawi! 2. Pada proses pembuatan batik tulis terdapat banyak perlengkpan yang digunakan. Sebutkan minimal 5 perlengkapan yang digunakan untuk proses batik tulis! 3. Sebutkan dan jelaskan cara pembuatan motif batik Ngawi! 4. Bagaimanakah perbedaan proses pembuatan batik tulis dan batik cap? 5. Bagaimana makna dari masing-masing motif batik alam di Ngawi? jelaskan secara singkat! 38

Daftar Pustaka Arista, R. (2018). PROSES KREATIF PENCIPTAAN BATIK MOTIF BAMBU KHAS KOTA MAGETAN DAN NGAWI. EKSPRESI SENI Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 20(2). Efi, A., & Sahara, N. (2020). PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PADA PELATIHAN MEMBATIKBERBASIS BUDAYA LOKAL. Seni Rupa, 09(01). Gratha, B. (2012). Panduan Mudah Belajar Membatik. Jakarta Selatan: Demedia Pustaka. GURRAM, S. R. (2007). BATIK : SELAYANG PANDANG Pada. Journal of Experimental Psychology: General, 136(1), 23–42. Kudiya, K. (2019). Kreativitas dalam Desain Batik. Jawa Barat: ITB Press. Magh’firoh, R. H. (2019). PERANCANGAN BUKU AJAR DESAIN MOTIF BATIK BERBASIS BUDAYA LOKAL TRENGGALEK UNTUK EKSTRAKURIKULER BATIK TINGKAT SMP. Artika, 4(1), 30–43. Suparmanto, N., & Astoetik, T. (2019). Modul Pelatihan Batik Sman 1 Srandakan. Astoetik. Susanti, H. (2017). PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN MEMBUAT BATIK TEKNIK TULIS JUMPUT PADA PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN KELAS V DI SD MUHAMMADIYAH 16 SEMARANG. UNNES. Trisakti, L. U. (2020). Pedoman Penyusunan dan Pengusulan Hibah Buku Ajar Universitas Trisakti. Jakarta: Universitas Trisakti. Widodo, D. I., Baramantio, & Dukut Publishing, Tim. (2017). Ngawi Bertutur. Surabaya: Dukut Publishing. Widodo, D. I., Widarmanto, T., & Dukut Publising, Tim. (2014). Ngawi Tempo Doeloe. Surabaya: Dukut Publishing. Yusak , A., & Kusrianto, A. (2011). Keeksotisan Batik Jawa Timur. Jakarta: Gramedia Chandra, Julius Kreativtas. 39

Biografi Penulis Hesti Yuni Ayu Lestari lahir pada tanggal 19 Juni 1998. Putra sulung dari empat bersaudara dari Bapak Yateni dan Ibu Kanti Winarsi. Pernah bersekolah di SDN 1 Karangan pada tahun 2005-2011. Selanjutnya menempuh pendidikan di SMPN 1 Balong pada tahun 2011-2014. Kemudian menempuh pendidikan di SMAN 2 Ponorogo pada tahun 2014-2017. Sekarang menempuh pendidik S1 program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hobi olahraga dan menulis. Buku “Ayo Membatik! Edisi Motif Batik Ngawi” merupakan karya tulis pertama. Buku ini memiliki kegunaan sebagai bahan ajar dalam materi membatik untuk Sekolah Dasar. Dan buku ini dapat digunakan untuk referensi baru dalam pembelajaran kesenian. 40


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook