METODE PENELITIAN SOSIAL DAN STATISTIK Oleh : Prof.Dr.H.Syahruddin Nawi SH.,MH.
APA YANG DIMAKSUD PENELITIAN ▪ Penelitian adalah terjemahan dari kata inggris research. ▪ Para ahli menerjemahkan research sebagai riset. ▪ Research itu sendiri berasal dari - kata re, yang berarti “kembali” - dan to search yang berarti ”mencari”. - Jadi research atau riset adalah “ mencari kembali”.
▪ Menurut kamus Webster’s New International, penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip- prinsip; suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu. ▪ HILWAY Penelitian tidak lain dari suatu metode studi yang dilakukan seseorang terhadap pemecahan yang tepat terhadap suatu masalahs.
▪ WHITNEY Menyatakan bahwa di samping untuk memperoleh kebenaran, kerja menyelidik harus pula dilakukan secara sungguh- sungguh dalam waktu yang lama. Penelitian merupakan suatu metode untuk menemukan kebenaran, shg penelitian juga merupakan metode berpikir secara kritis. ▪ PARSONS Penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan.
▪ JOHN Penelitian adalah suatu pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antarfakta dan menghasilkan dalil atau hukum. ▪ DEWEY Penelitian adalah transformasi yang terkendalikan atau terarah dari situasi yang dikenal dalam kenyataan-kenyataan yang ada padanya dan hubungannya, seperti mengubah unsure dari situasi orisinal menjadi suatu keseluruhan yang bersatu padu.
▪ Penelitian merupakansebuah metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (Critical thinking). ▪ WOODY Penelitian meliputi pemberian defenisi dan redefenisi terhadap masalah, menformulasikan hipotesa atau jawaban sementara, membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan untuk menentukan apakah ia cocok dengan hipotesa.
UNSUR-UNSUR PENELITIAN MENURUT DEFINISI → Ada masalah → Penyelidikan/pengamatan → Fakta/hub antar fakta → Hati-hati/akurat (menghindari kesalahan) → Cerdas/penalaran → Pemecahan masalah
→ Sistematis → Obyektif → Pemikiran kritis → Menemukan kebenaran → Pembuktian hipotesis → konsisten
Peran utama penelitian 1. Pengembangan ilmu pengetahuan 2. Pemecahan masalah (problem solving)
Apa itu masalah ? Kesenjangan antara: Harapan dengan kenyataan Teori dengan praktek Das sollen dengan Das sain Law in books dengan law in action
CONTOH MASALAH ▪ Kesenjangan ekonomi ▪ Pelayanan eksekutif tidak memuaskan ▪ Pemerintahan yang buruk ▪ Kerusuhan dalam masyarakat ▪ Meningkatnya Kemiskinan ▪ Pengangguran meningkat ▪ Derajat kesehatan yang rendah
Masalah Bidang Hukum SEMUA PENYIMPANGAN HUKUM ▪ Bangunan tanpa IMB ▪ Penyelesaian perkara yang lama ▪ Biaya perkara yang mahal ▪ Meningkatnya pelecehan seksual ▪ Meningkatnya KDRT ▪ Meningkatnya pencurian ▪ Perkawinan tidak tercatat ▪ Perkawinan dibawah umur
Ilmu, Penelitian, dan Kebenaran ▪ Ilmu adalah suatu pengetahuan yang sistematis dan terorganisasi. ▪ Penelitian, yaitu suatu penyelidikan yang hati-hati serta teratur dan terus- menerus untuk memecahkan suatu masalah. ▪ Berpikir refliktif, sebagai suatu proses memecahkan sesuatu dalam menghadapi kesulitan. ▪ Bagaimana hubungan antara ilmu, penelitian, dan berpikir refliktif.
▪ Pertama-tama mari kita lihat hubungan antara ilmu dan penelitian. ▪ Ilmu dan penelitian mempunyai hubungan yang sangat erat. ▪ Menurut Almack (1930), hubungan antara ilmu dan penelitian adalah seperti hasil dan proses. Penelitian adalah proses, sedangkan hasilnya adalah ilmu. ▪ (Lihat gambar 1)
Gambar 1.1 Ilmu pengetahua Penelitian n (Proses) (Hasil)
▪ Tetapi Whitney (1960) , berpendapat bahwa ilmu dan penelitian adalah sama-sama proses, sehingga ilmu dan penelitian adalah proses yang sama. ▪ Hasil dari proses tersebut adalah kebenaran (truth), pemecahan masalah ▪ (Lihat gambar 2)
▪ Gambar 1.2 Ilmu Kebenaran pengthn Pemecahan Penelitian masalah (proses) (Proses) (Hasil)
Umumnya, suatu kebenaran ilmiah dapat diterima dikarena- kan oleh tiga hal, yaitu: ▪ Adanya Koheren; ▪ Adanya Koresponden; dan ▪ Pragmatis.
KOHEREN ▪ Suatu pernyataan dianggap benar jika pernyataan tersebut koheren atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. ▪ Misalnya suatu penyataan bahwa si Badu akan mati dapat dipercaya, karena pernyata- an tersebut koheren dengan penyataan bahwa semua orang akan mati. ▪ Berfikir secara induktif, berarti peneliti menggunakan sifat koheren dalam menentukan kebenaran.
KORESPONDENSI ▪ Suatu penyataan dianggap benar, jika materi pengetahuan yang terkandung dalam penyataan tsb berhubungan atau mempunyai korespondensi dengan objek yang dituju oleh penyataan tersebut. ▪ Jika orang mengatakan bhw ibu kota RI Kuala Lumpur, maka orang tidak akan percaya krn tidak tdp objek yg mempunyai korespondensi dgn pernyataan tsb. Secara faktual, ibukota RI adalah Jakarta, bukan Kuala Lumpur. ▪ Berfikir deduktif, berarti peneliti mengguna- kan sifat koresponden dlm menentukan kebenaran.
PRAGMATIS ▪ Kebenaran lain dipercaya karena adanya sifat pragmatis. Dengan perkataan lain, pernyataan dipercayai benar karena pernyataan tersebut mempunyai sifat fungsional dalam kehidupan praktis. ▪ Suatu pernyataan atau suatu kesimpulan dianggap benar jika pernyataan tersebut mempunyai sifat pragmatis dlm kehidupan sehari-hari.
Kebenaran Nonilmiah Tidak selamanya penemuan kebenaran diperoleh secara ilmiah. kebenaran dapat ditemukan melalui proses nonilmiah: ▪ Penemuan kebenaran secara kebetulan. ▪ Penemuan kebenaran secara common sense (akal sehat). ▪ Penemuan kebenaran melalui wahyu. ▪ Penemuan kebenaran secara intuitif. ▪ Penemuan kebenaran secara trial dan error. ▪ Penemuan kebenaran melalui spekulasi. ▪ Penemuan kebenaran karena kewibawaan.
a. Penemuan Kebenaran Secara Kebetulan Penemuan kebenaran secara kebetulan tidak lain dari takdir Allah. Walaupun penemuan kebenaran secara kebetulan bukanlah kebenaran yang ditemukan secara ilmiah, tetapi banyak penemuan tersebut telah menggon-cangkan dunia ilmi pengetahuan.
b. Penemuan Kebenaran Secara Common Sense (Akal Sehat). Common Sense merupakan serangkaian konsep atau bagan konseptual yang memuaskan untuk digunakan secara praktis. Akal sehat dapat menghasilkan kebenaran dan dapat pula menyesatkan. Misalnya di abad ke-19 dengan akal sehat (common sense) orang percaya bahwa hukuman untuk anak didik meru- pakan alat utama dalam pendidikan.
c. Penemuan Kebenaran Melalui Wahyu. Kebenaran yang didasarkan kepada wahyu merupakan kebenaran mutlak, jika wahyu datangnya dari Allah melalui Rasul dan Nabi. Kebenaran yang diterima sebagai wahyu bukan disebabkan oleh hasil usaha penalaran manusia secara aktif. Wahyu diturunkan Allah kepada Rasul dan Nabi. Tetapi kebenaran yang dibawakan melalui wahyu merupakan kebenaran yang asasi.
d. Penemuan Kebenaran Secara Intuitif. Kebenaran dengan intuisi diperoleh secara cepat sekali melalui proses luar sadar tampa menggunakan penalaran dan proses berpikir, ataupun melalui suatu renungan. Kebenaran yang diperoleh secara intuisi sukar dipercaya, karena kebenaran ini tidak menggunakan langkah yang sistematis untuk memperolehnya.
e.Penemuan Kebenaran Secara Trial & Error. Bekerja secara trial dan error adalah melakukan sesuatu secara aktif dengan mengulang-ulang pekerjaan tersebut berkali- kali dengan menukar-nukar cara atau materi. Pengulangan tersebut tanpa dituntun oleh suatu petunjuk yang jelas sampai seseorang menemukan sesuatu. Penemuan dengan trial dan error memakan waktu yang lama, memerlukan biaya yang tinggi dan selalu dalam keadaan meraba- raba. Penemuannya dengan cara trial dan error tidak dikategorikan sebagai penemuan ilmiah.
f. Penemuan Kebenaran Melalui Spekulasi. Penemuan kebenaran secara spekulasi sedikit lebih tinggi tarafnya dari penemuan secara trial and error. JIka dalam penemuan secara trial dan error peneliti tidak mempunyai panduan sama sekali, maka dalam penemuan dengan spekulasi, seseorang dibimbing oleh suatu pertimbangan, walaupun dengan pertimbangan tersebut kurang dipikirkan secara matang tetapi dikerjakan dalam suasana penuh dengan resiko.
g. Penemuan Kebenaran Karena Kewibawaan. Kebenaran ada kalanya diterima karena dipengaruhi oleh kewibawaan seseorang. Pendapat dari seorang ilmuwan yang berbobot tinggi ataupun yang mempunyai otorita dalam suatu bidang ilmu dan mem-punyai banyak pengalaman sering diterima begitu saja tanpa perlu diuji kebenarannya lebih dahulu. Kebenaran tersebut diterima karena wibawa belaka.
A. Kegunaan dan Peranan Penelitian ▪ Kegunaan penelitian a/ untuk menyelidiki keadaan dari, alasan untuk, dan konsekuensi thdp suatu set keadaan khusus. ▪ Keadaan tsb bisa saja dikontrol melalui percobaan (eksperimen) ataupun berdsrkan observasi. ▪ Penelitian memegang peranan yg amat penting dlm memberikan fondasi thdp tindak serta keputusan dlm segala aspek pemb guna memecahkan masalah. ▪ Sangat sulit, bahkan tdk mungkin sama sekali, u/ mempero/ data yg terpecaya yg dpt digunakan dlm perencanaan pemb, jika penelitian tdk pernah diadakan, serta kenyataan2 tdk pernah diuji melalui penelitian. ▪ Tidak ada satu Negara yang sudah maju dan berhasil dalam pembangunan, tanpa melibatkan banyak daya dan dana dalam bidang penelitian.
B. Jenis-Jenis Penelitian Secara umum, penelitian dapat dibagi atas dua jenis, yaitu: 1. Penelitian dasar (basic research) dan 2. Penelitian terapan (applied research).
a. Penelitian Dasar (Basic Research) ▪ Penelitian dasar atau penelitian murni a/ pencarian thdp sesuatu krn ada perhatian & keingintahuan thdp hasil suatu aktivitas. ▪ Penelitian dasar dikerjakan tanpa memikirkan ujung praktis atau titik terapan.
▪ Hasil dari penelitian dasar a/ pengetahuan umum dan pengertian2 tentang alam serta hukum-2-nya. ▪ Pengetahuan umum ini merupakan alat u/ memecahkan masalah2 praktiks, walaupun ia tdk memberikan jawaban yg menyeluruh u/ tiap masalah tsb.
b. Penelitian Terapan ▪ Penyelidikan yang hati2, sistematik, & terus- menerus thdp suatu masalah dgn tujuan u/ digunakan dgn segera u/ keperluan t3. ▪ Hasil penelitian tidak perlu sebagai suatu penemuan baru, tetapi merupakan aplikasi baru dari penelitian yang telah ada. ▪ Peneliti2 terapanlah yang akan memerinci penemuan penelitian dasar untuk keperluan praktis dalam bidang2 tertentu.
▪ Tiap ilmuwan yang mengerjakan penelitian terapan mempunyai keinginan agar dgn segera hasil penelitiannya dpt digunakan masy, baik u/ keperluan ek, pol, maupun sos. ▪ Penelitian terapan memilih masalah yang ada hubungannya dengan keinginan masyserta u/ memperbaiki praktek2 yang ada. ▪ Penelitian terapan hrs dgn segera mengumum- kan hasil penelitiannya dlm wkt yg tepat supaya penemuan tsb tdk menjadi daluwarsa.
BEBERAPA SIFAT (CIRI) KHAS PENELITIAN ▪ Penelitian harus berkisar disekeliling masalah yang ingin dipecahkan. ▪ Penelitian sedikit-dikitnya hrs mengandung unsur2 originalitas. ▪ Penelitian harus didasarkan pada pandangan “Ingin tahu”. ▪ Penelitian harus dilakukan dengan pandangan terbuka ▪ Penelitian harus didasarkan pada asumsi bahwa suatu penomena mempunyai hukum dan peraturan (order). ▪ Penelitian berkehendak untuk menemukan generalisasi atau dalil. ▪ Penelitian merupakan studi tentang sebab-akibat. ▪ Penelitian harus menggunakan pengukuranjh yang akurat. ▪ Penelitian harus menggunakan teknik yang secara sadar diketahui.
A. Metode Penelitian ▪ Metode penelitian dpt dikatakan suatu pengejaran thdp kebenaran yg diatur oleh pertimbangan2 logis. ▪ ideal dari ilmu a/ untuk memperoleh intere- lasi yg sistematis dari fakta2, maka metode ilmiah berkehendak untuk mencari jawaban tentang fakta2 dengan menggunakan pendekatan kesangsian sistematis. ▪ Karena itu, penelitian dan metode ilmiah yang mempunyai hubungan yang dekat sekali, jika tidak dikatakan sama.
▪ Dgn adanya metode ilmiah, pertanyaan2 dlm mencari dalil umum akan mudah terjawab, seperti seberapa jauh, mengapa begitu, apakah benar, faktor apa dsb. ▪ Menurut Almack (1939), metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip2 logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. ▪ Sedangkan Ostle (1975) berbdpt bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.
Metode Ilmiah ▪ Supaya st metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, maka metode tsb harus mempunyai kriteria sbb: 1. Berdasarkan fakta. 2. Bebas dari prasangka (bias). 3. Menggunakan prinsip-prinsip analisa. 4. Menggunakan hipotesa. 5. Menggunakan ukuran objektif. 6. Menggunakan teknik kuantifikasi.
1. Berdasarkan Fakta. ▪ Keterangan-2 yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikumpulkan & dianalisa haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata. ▪ Janganlah penemuan atau pembuktian didasarkan pada dayakhayal, kira-kira, legenda-legenda atau kegiatan sejenis.
2. Bebas dari prasangka ▪ Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan subjektif. ▪ Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alasan dan bukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang objektif.
3. Menggunakan prinsip2 analisa. ▪ Dalam memahami serta memberi arti thdp fenomena yang kompleks, harus digunakan prinsip analisa. ▪ Semua masalah harus dicari sebab- musabab serta pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis. ▪ Fakta yang mendukung tidaklah dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibuat deksripsinya saja, ttp semua kejadian harus dicari sebab- akibat dgn mengguna-kan analisa yang tajam.
4. Menggunakan hipotesa. ▪ Dalam metode ilmiah, penelitian harus dituntun dalam proses berpikir dengan menggunakan analisa. ▪ Hipotesa harus ada untuk mengarahkan persoalan serta memandu jalan pikiran kea rah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yangt ingin diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat. ▪ Hipotesa merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran peneliti.
5. Menggunakan ukuran objektif. ▪ Kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang objektif. ▪ Ukuran tidak boleh dengan merasa- rasa atau menuruti hati nurani. ▪ Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara objektif dan dengan menggunakan pikiran yang waras.
6. Menggunakan teknik kuantifikasi ▪ Dalam memperlakukan data, ukuran kuantitatif yang lazim harus digunakan, kecuali untuk atribut-atribut yg tidak dpt dikuantifikasikan. ▪ Ukuran2 seperti; ton, mm, detik, kilogram, dan sebagainya harus selalu digunakan. ▪ Jauhi ukuran2 spt: sejauh mata memandang, sehitam aspal, sejauh sebatang rokok, dan sebagainya. ▪ Kuantifikasi yang termudah a/ dgn menggun- akan ukuran nominal, ranking dan rating.
PADA PENELITIAN DIKENAL 5W + H 1. WHAT ? 2. WHO ? 3. WHERE ? 4. WHEN ? 5. WHY ? HOW ?
DATA YANG BAIK DALAM PENELITIAN: 1. Sebagai representasi populasi/wakil populasi 2. Data harus isomorpis, nilai yang ditarik sebagai sampel sama dengan populasi 3. Margin error kecil 4. Data harus aktual 5. Berhubungan dengan masalah penelitian
Variabel penelitian ▪ 1. VARIABEL TERIKAT = DEPENDENT VARIABLE = VARIABEL TERPENGARUH = VARIABEL YG DIPENGARUHI = UMUMNYA HANYA 1 = SIMBOL Y
2. VARIABEL BEBAS = INDEPENDENT VARIABLE = VARIABEL BERPENGARUH = VARIABEL PEUBAH = UMUMNYA LEBIH DARI 1 = SIMBOL X (X1,X2,X3,X4, DST) = FAKTOR2 YG BERPENGARUH
Search