Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Compay Profile SCF-Final

Compay Profile SCF-Final

Published by saifulyachya, 2018-11-12 02:14:21

Description: Compay Profile SCF-Final

Search

Read the Text Version

Second Chance FoundationHalo! Kami mengajak Anda untuk turut berpartisipasi dalam pemberdayaan warga binaan



03 Makna Logo 04 Kata Pengantar 08 Pendahuluan 10 Tentang Kami Visi & MisiDaftar Isi 12 Sejarah 14 Pro l Yayasan 17 Kegiatan Kami 18 Potensi Lapas 21 Buku 22 Mitra Second Chance Foundation 23 Kontak Kami

Melambangkan warga binaan yangmemiliki semangat serta optimis yangtinggi dan berusaha mendapatkankesempatan kedua dengan merubahdirinya menjadi pribadi yang lebihbaik guna meraih harapan dan impiansetinggi bintang di langit.Sebagai mana pepatah mengatakan“langit adalah batasannya” meskipundemikian sebenarnya langit tidaklahterbatas, sejalan dengan harapankami Yayasan Second Chance, wargabinaan dapat menjadi pribadi yangproduktif dan terus berkreatifitastanpa batas.MaknaLogo 3

KataPengantar Assalamu’alaikum Wr. Wb. sehingga banyak dari warga binaan Shalom yang terkucil dari lingkungan, sulit Omswastiastu mendapatkan pekerjaan, bahkan Kesempatan kedua adalah hak setiap dibuang dari keluarganya. Akhirnya manusia, tanpa kecuali. Keyakinan itulah banyak eks warga binaan justru dengan yang selalu menjadi semangat kami di mudah kembali terpeleset kepada Yayasan Second Chance, satu dari dunia yang gelap, karena tak ada orang sedikit organisasi nirlaba mandiri di yang cukup peduli untuk memberikan Indonesia yang memfokuskan diri untuk terang. memajukan kehidupan warga binaan Yayasan Second Chance Foundation lembaga pemasyarakatan atau yang bercita-cita menjadi secercah cahaya umum dikenal masyarakat dengan itu, yang membantu mendampingi sebutan narapidana. warga binaan agar bisa membangun Narapidana adalah kelompok yang kembali kehidupan mereka. Agar bisa selalu diliputi begitu banyak stigma bersinar bagi hidup mereka dan negatif sehingga amat sedikit pula pihak orang-orang yang mereka cintai. yang memberikan perhatian khusus Program kami adalah memberikan kepada mereka. Justru karena itulah saya pelatihan kepada warga binaan agar terpanggil untuk mendirikan yayasan ini. memiliki ketrampilan dan pendapatan Ketika mendampingi suami saya Amir selama berada di penjara dan setelah Syamsudin menjabat Menteri Hukum kembali ke masyarakat. Di dalam dan Hak Asasi Manusia Kabinet penjara, ada lebih dari 200 ribu warga Indonesia Bersatu II 2011-2014, saya binaan di seluruh Indonesia yang berjumpa dengan ratusan narapidana. berada di usia produktif dan terpaksa Saya menyaksikan bagaimana terhenti kehidupannya karena mesti kehidupan warga binaan di balik menjalani hukuman. Kami ingin tembok penjara dan tak jarang mendukung warga binaan untuk dapat berbincang dari hati ke hati dengan memanfaatkan waktu semaksimal mereka. Kebanyakan dari mereka mungkin dengan berbagai kegiatan ternyata adalah manusia-manusia yang positif. Kebebasan mereka boleh jadi tulus dan santun yang sekali waktu terampas secara fisik, namun tak ada terjerumus berbuat keliru. Mereka pun yang dapat mengekang kreativitas dan rata-rata ingin bertaubat dan imajinasi mereka sebagai manusia. memperbaiki diri, kembali kepada jalan Ternyata banyak sekali produk dan yang lurus karya yang dihasilkan warga binaan Namun sayangnya kehidupan setelah yang memiliki nilai seni dan ekonomi penjara kerap tak mudah. Masyarakat yang tinggi. biasanya sudah melekatkan prasangka tertentu,4

SyEavmysAumdiinr Founder 5

Yayasan Second Chance dengan Salah satu kegiatan rutin yang telah dukungan sepenuhnya dari kami lakukan sejak 2012 adalah Napi Kementerian Hukum dan HAM Republik Craft yaitu pameran produk unggulan Indonesia ingin turut membantu para warga binaan dari seluruh menjembatani antara warga binaan dan Indonesia. Napi Craft memungkinkan publik yang secara umum masih minim masyarakat untuk menyaksikan pengetahuan dan kepedulian akan langsung kreativitas para warga binaan isu-isu yang terkait dengan lembaga dan diharapkan dapat tergugah ikut pemasyarakatan. terlibat dalam upaya memajukan mereka. Kami sangat mengharapkan Tujuan luhur dari lembaga stigma negatif yang sangat kental pemasyarakatan adalah mengem- melekat pada warga binaan ini dapat balikan individu yang telah tersesat jalan berangsur-angsur berubah. untuk kembali kepada harkatnya Akhir kata, Yayasan Second Chance ini sebagai manusia seutuhnya, yang kami persembahkan kepada seluruh sejatinya merindukan nilai-nilai kebaikan. masyarakat Indonesia, dengan harapan Lembaga Pemasyarakatan seharusnya agar hati kita semua semakin lapang bukan tempat pembuangan yang untuk menerima kembali para warga menakutkan dan tanpa harapan, namun binaan. Karena bangsa yang hebat justru mempersiapkan para warga adalah bangsa yang mampu binaannya untuk siap kembali kepada memaafkan dan memberikan masyarakat. Kehidupan di penjara kesempatan kedua. adalah masa yang penuh tantangan bagi para warga binaan, namun Assalamu’alaikum Wr. Wb. tantangan yang lebih berat lagi terberat Shalom sesungguhnya datang setelah masa Omswastiastu hukuman selesai. Alangkah ironisnya jika ketika masyarakat justru menampik dan memalingkan muka kepada mereka, yang telah bersungguh-sungguh ingin bertaubat dan memperbaiki diri. Evi Amir Syamsudin Founder6

“Secercah cahaya, yangmembantu mendampingiwarga binaan agar bisamembangun kembali”kehidupan mereka. Second Chance Foundation 7

Pendahuluan Second Chance Foundation8

Kami merupakan yayasan nirlaba mandiri pertama diIndonesia pada saat didirikan yang memfokuskan diri untukmeningkatkan kualitas hidup warga binaanpemasyarakatan (WBP) di seluruh Indonesia melaluiprogram pelatihan dan pendampingan yangberkesinambungan.Sebagaimana tercermin pada namanya Second Chanceingin meningkatkan kualitas hidup serta memberikankesempatan kedua bagi warga binaan agar setelah bebasmereka menjadi manusia yang kreatif, produktif, mandiridan dapat diterima kembali di lingkungannya sebagaimanusia yang bermartabat dan tidak melakukan kembalikesalahannya.Selain itu kami juga mengedukasi masyarakat agarberharap perlahan-lahan asumsi negatif yang berkembangdi masyarakat dapat tergantikan oleh semangat positifuntuk turut serta membantu mengangkat derajat kaumyang termarjinalisasi khususnya warga binaan. 9

Tentang Kami Second Chance Foundation bekerjasama dengan Direktorat Jendral Pemasyarakatan yang dibawahi oleh Kementrian Hukum dan HAM RI, didirikan di Jakarta pada tanggal 15 Oktober tahun 2014 yang diprakarsai oleh Bapak DR. Amir Syamsudin, S.H., M.H. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Kabinet Indonesia Bersatu II 2011-2014. dan di sahkan oleh Kementrian Hukum dan HAM RI No. PAS.7-PK.01.08.03-613 dan No. 001/SCF/PKS/V/2015.10

VisiMenjadi lembaga terdepan dalam upayapemberdayaan Warga BinaanPemasyarakatan (WBP) untuk menjadimandiri, produktif, dan dapat diterimakembali oleh masyarakat sebagai wargayang bermartabatMisi1. Memberikan pelatihan, pembinaan, dan pendampingan yang berkesinambungan agar tercipta kemandirian.2. Memberikan kesempatan yang sama pada WBP untuk turut serta dalam pelatihan, pembinaan, dan pendampingan.3. Menggalang keterlibatan masyarakat dalam upaya integrasi kembali WBP ke masyarakat.4. Menjalin kemitraan strategis dengan pihak pemerintah, swasta, dan masyarakat.5. Mendukung tumbuhnya perkembangan ekonomi kreatif di dalam dan luar Lembaga Pemasyarakatan. 11

Sejarah 2012 Cikal bakal dari Second Chance Foundation yaitu Napi Craft pertama 2013 kali berlangsung di Gedung The East Jakarta atas prakarsa dari Dharma 2014 Wanita Persatuan Kemenkumham yang dipimpin Evy Amir Syamsudin dan Kementerian Hukum dan HAM serta sejumlah pihak swasta. 2015 Pameran diresmikan Amir Syamsudin, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Kabinet Indonesia Bersatu II dan berlangsung 17-21 Desember12 2012. Napi Craft kembali terselenggara kali ini bekerja sama dengan Katumbiri Expo 2013 berlangsung di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC). Perhelatan ini merupakan prakarsa Dharma Wanita Persatuan Kemenkumham bekerja sama dengan sejumlah instansi yaitu Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Koperasi dan Ekonomi Kreatif. Pameran berlangsung 11-15 Desember 2013 dan diresmikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA), Linda Gumelar.PP-PA), Linda Gumelar. Napi Craft terselenggara bekerja sama dengan Festival Ekonomi Kreatif (FESRA) yang merupakan kolaborasi sejumlah instansi : Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Hukum dan HAM, dan Kementerian BUMN. Ibu Evy Amir Syamsudin bertindak sebagai ketua panitia FESRA. Napi Craft berlangsung 11-14 Juli di Cendrawasih Assembly Main Lobby dan Plenary Hall dengan tema Harmoni Tanpa Batas dalam Bentuk dan Corak. Pameran dibuka Ibu Negara, Hj. Ani Bambang Yudhoyono. Second Chance Foundation resmi berdiri secara legal formal pada 15 Oktober 2014. Peluncuran buku Voicing the Voiceless (KPG, 2015) oleh Evy Amir Syamsudin yang merupakan catatan pemikiran, pengalaman dan perenungannya selama mendampingi suaminya, Amir Syamsudin yang menjabat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Kabinet Indonesia Bersatu II 2011-2014. Dalam tiga tahun itu, Evy melakukan kunjungan ke berbagai lembaga pemasyarakatan di seluruh Indonesia, bertemu dengan ratusan narapidana dan mendengarkan kisah hidup mereka. Acara peluncuran berlangsung di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki Jakarta pada 6 Mei 2015.

2016 Tahun ini Napi Craft kembali berlangsung di Gedung The East, Jakarta2017 dengan tema Creativity from the Voiceless pada 21-24 Desember. Pameran ini diresmikan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly.2018 Napi Craft kembali dilaksanakan dan kali ini ingin lebih mendekatkan diri kepada publik dengan memilih lokasi di Mall Grand Indonesia pada 10-13 November 2016. Pameran bertajuk WE CARE ini dibuka oleh Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly. Napi Craft 2016 dapat terwujud atas kerjasama Second Chance Foundation dengan Kementerian Hukum dan HAM dan sejumlah korporat yang memiliki kepedulian sosial tinggi. Second Chance Foundation bekerja sama dengan Kementerian Hukum dan HAM serta Pusat Kebudayaan Italia menyelenggarakan perayaan Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret 2017 dengan tema \"Be Bold for Change\" atau Berani Untuk Perubahan. Acara ini bertujuan agar publik memberikan perhatian lebih besar kepada para perempuan narapidana dan mantan narapidana yang tetap memiliki peran penting untuk pembangunan, namun kerap terpinggirkan karena status sosial mereka yang dianggap tercemar. Buku \"Made in Prison\" : Evy Amir Syamsudin Memajukan Karya Narapidana (KPG, 2017) resmi terbit dan beredar di publik pada 25 September 2017. Buku ini merupakan seri kedua dari catatan dari visi dan gagasan Evy Amir Syamsudin untuk memajukan lembaga pemasyarakatan dan warga binaan. Second Chance Foundation bekerjasama dengan The East menggelar Second Chance Charity Run yang merupakan ajang sosialisasi dan pengumpulan dana publik untuk program pembinaan warga binaan di lembaga pemasyarakatan. Second Chance Foundation kembali bekerja sama dengan Kementerian Hukum dan HAM serta Pusat Kebudayaan Italia menyelenggarakan perayaan Hari Perempuan Internasional pada 9 Maret 2018 dengan tema \"Liberty in Creativity\". Acara ini merupakan pagelaran seni warga binaan pemasyarakatan dan berkolaborasi dengan musisi asal italia Vinicio Capossela, kegiatan ini sekaligus juga Book Launching \"Made In Prison\" Evy Amir Syamsudin 13

Profil Yayasan Second Chance Foundation14

DR. Amir Evy Amir SyamsudinSyamsudin,SH,MH Ketua & PendiriPembina Anggota Pengawas Cahyo Rahadian MuzharHarkristuti Ebenezer Tarigan AnggotaHarkrisnowo Anggota Pengawas Baskoro Dwi PrabowoKetua Pengawas Wahyu Hendrajati SetyoRatna Christina Didi Irawadi Michelle Kusuma SyamsudinBendahara Riset & Pengembangan Hubungan Masyarakat 15

Kegiatan Kami16

Dalam kegiatannya kami mewujudkan 15kesempatan kedua bagi warga binaan 17pemasyarakatan dalam bentuk pelatihandan pendampingan agar mereka dapatmengenali potensi diri serta meningkatkanketerampilan. Menjahit, merajut, melukis,dan memasak menjadi beberapa bentukkegiatan pelatihan keterampilan yang kamilakukan, sehingga warga binaan dapatmenjadi produktif dan mandiri, serta siapkembali bermasyarakat di kemudian hari.Di samping itu, kami juga turut berperanserta dalam meningkatkan kesadaranmasyarakat mengenai potensi yang dimilikioleh warga binaan pemasyarakatan melaluiprogram tahunan berupa Napi Craft danNapi Art Indonesia, yaitu pameran produk,karya seni, dan pertunjukan seni. Kami jugamenyebarkan semangat positif melaluiSecond Chance Charity Run, yangmerupakan kegiatan berlari bersama gunameningkatkan kepedulian masyarakat danpengumpulan dana untuk programpelatihan keterampilan dan bantuan saranaprasarana untuk warga binaan sertalembaga pemasyarakatan di seluruhIndonesia.Second Chance Foundation

PotensiLapas Padat Karya18

KeterampilanBatik, jahit, memaak, cocok tanam, dankerajinanKesenianLukis, peran, tari dan suara 19

Buku Pertama Buku Kedua “Voicing The “Made In Voiceless” Prison” Tahun Rilis : 2015 Tahun Rilis : 2018 Buku “Voicing The Voiceless” “Made In Prison” menggambarkan mengajak kita untuk melihat sisi lain berbagai karya kreatif yang telah dari bayangan suram di balik tembok dihasilkan dari balik jeruji besi: roti-roti penjara, bahwa sesungguhnya di lezat, lukisan bernilai tinggi, bahkan dalam tembok penjara banyak hal produk garmen berkualitas ekspor. yang bisa ditumbuhkan. Antara lain Semua itu merupakan buah karya adalah bengkel-bengkel kerja narapidana, atau yang kerap disebut produktif yang ada di lembaga warga binaan. Produk-produk buatan pemasyarakatan, Pada 2014 tercatat warga binaan tersebut menyimpan sekitar 160.000 jumlah warga binaan beragam cerita dari yang getir hingga yang ada di seluruh Indonesia, hal ini yang haru. Melalui kegiatan produktif, merupakan potensi yang sangat luar mereka mengubah penyesalan biasa bila diperdayakan. Fakta ini menjadi harapan akan kesempatan membangun optimisme Ibu Evy Amir kedua untuk kembali hidup di Syamsudin bahwa lembaga tengah-tengahmasyarakat. pemasyarakatan mempunyai potensi ekonomi yang besar. Tentunya hal ini bukan hanya untuk memperbaiki kualitas kehidupan warga binaan, melainkan juga masyarakat secara keseluruhan.20

Mitra Kementrian Hukum dan Direktorat JendralSecond Hak Asasi Manusia PemasyrakatanChance Republik IndonesiaUnited Nations Office on The East PT. Surya Toto Indonesia Drugs and CrimeInsituto Italiano Di Cultura Double Tree Woka Finance Jakarta By Hilton JakartaPT. Kusuma Megahperdana Accor Novotel dan Ibis Bogor Raya 21

Kontak Kami Alamat The East Tower JL. Dr Ide anak Agung Gde Agung Kav. E3.2 No.1, Jakarta 12950, Indonesia Telepon +62 21 579 00701 Website www.secondchance-foundation.org E-mail contact@secondchance-foundation.org Rekening 1233355677 Bank BNI a/n Yayasan Second Chance23

Ikuti kami di media sosial Second Chance Foundation Indonesia @scfoundationid @scfoundationid