i
i
KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Allah SWT karena Rahmat dan Karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Buku “ Batikku Kebanggaanku Motif Batik Ngawi” untuk sekolah dasar di Kabupaten Ngawi. Buku ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa serta menambah refrerensi bagi siswa sekolah dasar dalam membatik. Buku ini memuat tentang uraian materi asal mula batik Ngawi, cara membatik dan motif batik Ngawi. Selain itu, dalam buku ini juga disisipkan latihan-latihan sederhana terkait dengan membatik, khususnya batik Ngawi.Saya berusaha menyusun buku “ Batikku Kebanggaanku Motif Batik Ngawi” untuk sekolah dasar ini sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru sehingga tercipta kegiatan belajar mengajar yang optimal. Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam penyusunan buku ini. Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan buku ini. Oleh karena itu, kritik dan saran untuk menyempurnakan buku ini saya harapkan. Semoga buku ini memberikan sumbangan pada peningkatkan minat mempelajari batik Ngawi dan memotivasi siswa untuk melestarikan batik di Kabupaten Ngawi Ngawi, 14 Oktober 2020 Penulis ii
DAFTAR ISI Judul................................................................................................i Kata Pengantar.................................................................................ii Daftar Isi ........................................................................................ iii Petunjuk Penggunaan Buku..............................................................ivv Tujuan Pembelajaran........................................................................ v Peta Konsep..................................................................................... vi Bagian 1 Batik Daerahku ..................................................7 Kegiatan 1 Asal Mula Batik Ngawi ........................................7 Kegiatan 2 Belajar Membatik ...............................................7 Ayo Berlatih ............................................................................7 Rangkuman .............................................................................7 Uji Kompetensi I......................................................................7 Bagian 2 Motif Batik Ngawi..................................................7 Kegiatan 1 Motif Batik Benteng Van Den Bosch ........................7 Kegiatan 2 Motif Batik Pithecanthropus Erectus........................7 Kegiatan 3 Motif Batik Perang Antar Suku ................................7 Kegiatan 4 Motif Batik Gading..................................................7 Kegiatan 5 Motif Batik Wahyu Ngawiyatan ...............................7 Ayo Berlatih ............................................................................7 Rangkuman .............................................................................7 Uji Kompetensi II ..................................................................45 Daftar Pustaka................................................................................49 Tentang Penulis ..............................................................................50 iii
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU Agar memperoleh hasil yang masimal dalam penggunaan bahan ajar ini, maka lebih baik baca petunjuk penggunaan bahan ajar berikut: 1. Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran berisikan kemampuan yang harus diperoleh peserta didik setelah belajar dengan menggunakan bahan ajar. Guru dan peserta didik harus paham tentang target yang akan diperoleh dalam proses pembelajaran, sehingga terdapat acuan dalam kegiatan belajar mengajar. 2. Peta Konsep Peta konsep berisi tentang ringkasan materi berbentuk peta. Dengan membaca peta konsep siswa dan guru mengetahui materi yang ada di dalam buku ini. 3. Materi Pada bagian materi berisikan asal mula batik Ngawi, teknik dan perlengkapan membatik serta motif-motif batik khas Kabupaten Ngawi. Materi dalam bahan ajar ini disajikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh peserta didik. 3. Latihan Latihan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta kreativitas siswa terhadap materi yang telah disampaikan 4. Rangkuman Berisi ringkasan keseluruhan materi yang telah disampaikan. iv
TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi dalam buku ini, siswa diharapkan dapat : 1. Memahami sejarah batik Ngawi 2. Memahami teknik dan peralatan dalam membatik 3. Mengetahui motif-motif motif Batik Ngawi v
PETA KONSEP Bagian 1 Batik Daerahku Kegiatan 1 Kegiatan 2 Membuat Asal Mula Batik Ngawi Batik Teknik Perlengkapan Membatik Membatik Bagian 2 Motif Batik Ngawi Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Motif Gading Motif Batik Motif Batik Motif Batik Benteng Pendem Pithecanthropus Wahyu Van Den Bosch Erectus Ngawiyatan vi
vii
BAGIAN 1 BATIK DAERAHKU Gambar 1.1.1 Tugu Kartonyono Gambar 1.1.2. Benteng Pendem Ngawi Gambar 1.1.3. Batik Ngawi Sumber : Dokumen pribadi Sumber : Dokumen pribadi Sumbr: Dokumen pribadi Kita pasti mengetahui potensi di daerah kita yaitu Kabupaten Ngawi. Beragam potensi ada di Kabupaten Ngawi, dari potensi unggulan daerah hingga potensi wisata. Salah satu potensi yang ada di Kabupaten Ngawi adalah batik motif khas Ngawi. Tahukah kamu ternyata di Kabupaten Ngawi terdapat banyak motif batik ? Ada kurang lebih 30 Motif pengembanga batik Ngawi. Wah banyak sekali ya ? Motifnya apa saja ya ? Dari 30 pengembangan motif khas Ngawi hanya beberapa yang sering dikenal oleh masyarakat dan dipilih wisatawan. Motif yang dikenal masyarakat pastinya motif yang melekat erat dengan ciri khas Kabupaten Ngawi. Ciri khas Ngawi yang mendasari terciptanya motif batik diantaranya Benteng Pendem Van Den Bosch, Manusia Purba Pithecanthropus Erectus, Fosil Purba Gading Gajah dan hasil bumi dari daerah Ngawi. Kita akan melakukan dua aktivitas berikut : (1) Mengetahui Asal Mula Batik Ngawi dan (2) Mengetahui Teknik dan Perlengkapan Membatik. 2
Kegiatan 1 ASAL MULA BATIK NGAWI Pasti kalian sudah mengetahui batik bukan ? Batik sudah menjadi warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 lho... Lalu Bagaimana ya tentang asal mula batik di Kabupaten Ngawi ya ? Berkembangnya batik di Kabupaten Ngawi tidak terlepas dari para pengerajin batik dari berbagai daerah di Kabupaten Ngawi. Para pengerajin batik menuangkan ide serta gagasannya kedalam kain-kain yang digambar dengan indah. Pengerajin batik terinspirasi dari potensi yang ada di Kabupaten Ngawi dalam membentuk motif. Maka Motif yang tercipta menjadi ciri khas batik Ngawi. Terdapat daerah yang terkenal sebagai daerah penghasil batik di Kabupaten Ngawi antara lain Desa Banyubiru, Desa Munggut dan Desa Krandegan namun masih banyak pengerajin batik lainnya yang ada di Kabupaten Ngawi ini. Berbagai macam teknik yang terdapat dalam pembuatan batik di Kabupaten Ngawi, antara lain batik tulis, batik cap dan batik printing. Batik tulis khas Ngawi yang dihasilkan oleh pengerajin batik sering mendapatkan penghargaan baik melalui perlombaan maupun fashion show. 3
Tahukah kamu pengerajin batik di daerahmu ? Pernahkah kamu pergi kesana ? Berikut akan disajikan beberapa pengerajin batik yang ada di Kabupaten Ngawi termasuk pelopor pengembangan batik yang ada di Kabupaten Ngawi. Ayo kita baca bacaan dibawah ini ! Mari Membaca ! Batik Ariyo Suwandi (Sidomulyo) Gambar 1.1.4. Batik Ariyo Suwandi Sumber : Buku Dekranasda Ngawi Desa Banyubiru, Kecamatan Widodaren terdapat produk batik unggulan yang bernama “ Batik Sidomulyo” namun saat ini dikenal dengan nama “Ariyo Suwandi”. Usaha milik Bapak Suwandi ini berdiri seBjearkiktuathuanka1n99d5is.aKjiakrayna bbeabtiekraypaangpdeinhgaesrialkjainn bBaatpikakySaunwg aanddai sdeiring Kabupdaiptaemn eNrgkaawn idtaelarmmakseugkiaptealnopFoarshpieonngsehmobwa,nbgaahnkbaantsikejyaaknpgeratdaamdai kali kegiatan Fashion show batik digelar di Kabupaten Ngawi. Kabupaten Ngawi. 4
Usaha Bapak Suwandi semakin dikenal. Wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Ngawi sering menyempatkan waktu untuk membeli oleh-oleh batik yang dipilih dari galeri batik “ Ariyo Suwandi ”. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, mulai dari 40 ribu rupiah hingga 600 ribu rupiah. Mofif yang diproduksi beragam antara lain motif benteng pendem, Pithecanthropus Erectus, Perang antar suku, Gading dan masih banyak lagi.Banyak kegiatan pelatihan membatik yang mempercayai Bapak Suwandi sebagai pelatih. Selama Bapak Suwandi menjalankan usahanya banyak sekali penghargaan yang beliau peroleh dari berbagai acara. Bapak Suwandi mampu memproduksi 500 helai batik dalam setiap bulannya. Saat ini beliau memiliki sebanyak 25 tenaga kerja. Batik Ariyo Suwandi terbukti mampu meningkatkan taraf ekonomi warga setempat. Pemasaran produk batik Ariyo Suwandi mencakup wilayah Ngawi, Madiun, Nganjuk dan sekitarnya. Batik Widi Nugraha Gambar 1.1.5. Galeri Widi Nugraha Gambar 1.1.6. Batik Widi Nugraha Sumber : Dokumen pribadi Sumber : Dokumen pribadi 5
Sebagian besar masyarakat Ngawi tentunya tidak asing dengan Widi Nugraha. Merek batik milik Ibu Budi Siwi ini sudah cukup terkenal hingga ke luar negeri. Usaha batik ini berlokasi di Desa munggut Padas, Ibu Budi Siwi ini memulai usahanya sejak 1 Desember 2010. Tidak mudah dalam membangun sebuah usaha. Batik Widi Nugraha sempat mengalami pasang surut dalam merintis kesuksesannya. Kini produk batik Widi Nugraha sering mengikuti Fashion show bahkan karyanya sudah mengikuti pameran Internasional di Tokyo Jepang, Brunnei dan London. Batik Widi Nugraha juga dipasarkan secara online dengan rentang harga 5 ribu rupiah hingga 3 juta rupiah. Batik Enjang Pelangi Gambar 1.1.7. Batik Enjang Pelangi Sumber : Dokumen pribadi Usaha batik Enjang Pelangi milik Ibu Ajeng ini berdiri sejak tahun 2013. Lokasi di Desa Munggut Kecamatan Padas. Batik Enjang Pelangi mampu memproduksi 150 helai kain batik setiap bulannya. Enjang pelangi mulai berkembang pesat, hanya saja kurang memiliki ahli pendistribusian dan banyaknya persaingan. 6
Kegiatan 2 BELAJAR MEMBATIK Hai Ello, Pernahkah kamu melihat seseorang sedang membatik? Iya Ola, aku pernah melihatnya. Wah pasti seru ya ! Kamu pasti tahu jenis batik yang dibuat ya Ello? Tentu, disana ada batik tulis dan batik cap Bagaimana proses membuatnya? Apa saja perlengkapan membatiknya? Ayo Ola, bersamaku Ayo ! menyimak penjelasan dibawah ini ! 7
Teman-teman tahu tidak apa itu batik tulis dan batik cap ? Ayo kita simak bacaan dibawah ini ! Perlu kita ketahui pengertian dari batik ya.. Batik merupakan suatu produk tekstil berupa melukis diatas kain dengan menggunakan malam dan canting. Teknik yang digunakan dalam membatik adalah teknik tulis dan cap. A. TEKNIK MEMBATIK Batik Tulis Berikut merupakan bagan proses membuat batik tulis Persiapan Menggambar Klowongan Pewarnaan Kain dan sketa/ Motif dan isen dasar Motif Pengeringan Penghilangan Pewarnaan Penutupan batik lilin Terakhir bagian bidang motif Gambar 1.2.1 bagan proses membuat batik tulis ( Komar,2018 ) Dalam menerapkan teknik batik tulis dimulai dari tahap a. Persiapan Kain dan Motif Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan seperti kain mori jenis prima dan primissima, dan motif yang akan digambar pada kain tersebut 8
b. Menggambar Motif Terlebih dahulu gambarlah motif pada kertas. Kemudian, motif yang telah dibuat dipindahkan pada kain dengan cara dijiplak atau digambarkan langsung pada kain menggunakan pensil. c. Klowongan dan Isen-isen Klowongan adalah proses pelilinan pada kain yang telah diberi gambar motif, seluruh bidang gambar ditindas dengan lelehan lilin panas atau malam . Setelah seluruh motif sudah diberi lilin selanjutnya dengan memberikan isen-isen batik berupa garis atau titik-titik pada bagian yang diinginkan . d. Pewarnaan dasar Pada tahap pewarnaan dasar ini bisa dengan mewarnai bagian bagian kecil dari motif batik yang dibuat dengan menggunakan kuas. e. Penutupan bagian Penutupan malam atau lelehan lilin panas pada bagian-bagian tertentu. f. Pewarnaan terakhir Tahap pewarnaan total seluruh bagian kain batik. g. Penghilangan lilin ( Pelorodan ) Proses penghilangan lilin yang menempel pada kain tersebut hingga bersih, Dihilangkan dengan cara direbus . h. Pengeringan batik Kain yang telah diproses kemudian dijemur hingga kering, maka kain tersebut sudah dapat disebut dengan kain batik. Gambar 1.2.2. Proses mencanting pada batik tulis Sumber : Dokumen pribadi 9
Batik Cap Batik cap merupakan batik yang dalam proses pembuatannya dengan menggunakan alat cap / canting cap. Alat cap biasanya terbuat dari tembaga yang dibentuk dengan pola tertentu sesuai dengan motif batik yang diharapkan. Batik cap merupakan sebuah solusi ketika konsumen menghendaki jumlah kain batik yang banyak dan corak yang seragam. Harga batik cap lebih murah dibandingkan dengan batik tulis. Namun, dari sisi corak batik cap tidak kalah dengan batik tulis. Terdapat dua cara untuk mengerjakan batik cap antara lain : a. Batik cap manual Gambar 1.2.3. Proses cap manual Sumber : Dokumen pribadi Seluruh proses dalam pembuatan batik cap manual dikerjakan dengan tangan manusia tanpa bantuan mesin. Pembuatan batik cap ini diawali dengan pembuatan pola cap pada alat cap tembaga, kemudian cap tembaga ini diatas loyang panas berisi lelehan malam/lilin panas. Lalu, cap tembaga dari loyang panas diangkat dan ditempelkan pada kain putih yang dibentangkan diatas “kasuran” pengecapan. b. Batik cap mesin Dalam pembuatan batik cap mesin pembuatan dibantu dengan alat mekanik atau mesin. Tahapan yang dilakukan dalam pembuatan batik cap mesin hampir sama dengan pembuatan batik tulisa hanya ketika mencetak 10
Sama dengan batik cap tangan. Perbedaannya hanya terletak pada matras yang digunakan lebih luas serta mendapat bantuan dari mesin. Batik cap mesin ini masih dikategorikan batik karena tetap menggunakan lilin panas saat pembuatannya. Nah.. bagaimana? Sudah jelas bukan dengan teknik pembuatan batik ? Wah terimakasih Ello.. Aku jadi tahu.. Tetapi Ello, Perlengkapan apa saja yang dibutuhkan untuk membatik ya ? Tenang Ola, ayo kita perhatikan penjelasan ini ! 11
Perlengkapan membatik tidak banyak perubahan sejak dahulu, baik dari cara membuatnya maupn perlengkapannya. Batik termasuk karya seni yang bersifat tradisional. Berikut adalah perlengkapan yang dibutuhkan dalam membatik antara lain : 1. Pensil dan Penghapus Pensil dan penghapus merupakan alat yang digunakan dalam menggambarkan motif pada kain sebelum ditindas dengan lelehan lilin panas. Gambar 1.2.4. Pensil dan penghapus Sumber : Internet 2. Canting Canting merupakan alat yang dipakai untuk mengambil dan memindahkan lelehan lilin untuk diletakkan pada kain mengikuti motif. Canting terbuat dari tembaga dan bambu sebagai peganganny. Canting memiliki ukuran yang Berbeda, ada yang berlubang kecil dan besar. Gambar 1.2.5. Canting dan bagiannya Sumber : Internet 12
3. Alat Cap Alat cap merupakan alat yang digunakan ketika membuat batik dengan teknik cap. Alat cap terbuat dari tembaga yang dibentuk mengikuti pola yang telah dibuat di kertas. Gambar 1.2.6. Alat cap Sumber : Internet 4. Alat Dulit Alat dulit merupakan alat yang digunakan untuk mewarnai dengan teknik colet. Alat dulit membantu memberikan warna pada bagian kecil yang diinginkan dengan dibatasi oleh garis lilin sehingga warna tidak menyatu. 5. Canting Nembok Canting nembok adalah alat yang digunakan untuk menutupi daerah yang tidak boleh terkena warna dasar. Seperti membuat tembok pada kain dengan lilin untuk menahan masuknya pewarna ketika proses pencelupan. 6. Wajan Wajan dalam membatik digunakan untuk melelehkan malam atau lilin hingga mudah dipindahkan pada kain. Gambar 1.2.7. Wajan Kecil Sumber : Internet 13
7. Kompor kecil Kompor kecil dengan bahan bakar minyak ini membantu untuk melelehkan lilin supaya mudah diterapkan pada kain yang telah diberi motif . Gambar 1.2.8. Kompor kecil Sumber : Internet 8. Gawangan Gawangan merupakan peralatan yang digunakan untuk membentangkan kain sewaktu dicanting. Gawangan bisa terbuat dari kayu, bambu atau besi ringan yang mudah dipindah. Gambar 1.2.9. Gawangan Sumber : Internet 9. Bandul Bandul merupakan alat penahan berupa kayu, timah atau batu yang berfungsi agar kain yang baru dibatik tidak mudah bergeser. Gambar 1.2.9 Bandul (Internet) 14
10.Taplak Taplat berupa kain untuk menutupi paha pembatik supaya tidak terkena lelehan lilin panas ketika membatik. 11.Saringan malam Saringan malam berfungsi untuk menyaring malam atau lilin yang kotor supaya tidak menghambat jalannya lelehan lilin pada canting ketika digunakan. Gambar 1.2.10. Saringan Malam Sumber : Internet 12. Dingklik Dingklik berupa kursi kecil yang digunakan pembatik untuk duduk ketika membatik supaya nyaman dan tidak merasa lelah. Gambar 1.2.11. Dingklik Sumber : Internet 13. Kompor besar Kompor besar digunakan untuk memanaskan air yang akan digunakan pada proses pelepasan malam atau nglorod. 15
14.Panci Besar / Drum Panci besar biasanya berupa drum yang berfungsi untuk tempat merebus air ketika proses penglorodan. Gambar 1.2.12. Drum (Komar,2018) 15. Bak besar untuk pencelupan warna Berfungsi untuk proses pewarnaan 1,2 hingga seterusnya dengan air dingin. 16. Bak besar untuk pembilas Bak pembilas berfungsi ketika kain selesai direbus atau dilorod kemudian dibilas pada bak pembilas ini. 17. Jemuran Alat jemur ditempatkan ditempat yang teduh untuk membentangkan kain yang telah melewati proses batik hingga kering, maka kain tersebut bisa disebut dengan kain batik 16
18.Lilin atau Malam Lilin berfungsi sebagai penutup bidang yang sudah disesuaikan agar tidak terkena warna. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan lilin batik terdiri dari tujuh macam, yaitu damar mata kucing, getah pinus, kote (lilin lebah), parafin (hasil samping dari pengolahan minyak mentah), microwax. Gambar 1.2.13. Lilin Batik (Internet) 19. Kain Mori membatik tidak sembarang kain dapat digunakan, kain yang sering digunakan yaitu kain moti putih Gambar 1.2.14. Kain Mori Putih (Internet ) 20. Pewarna Pewarna dalam membatik dikelompokkan menjadi dua, pewarna buatan dan pewarna alami. Pewarna buatan terbuat dari bahan kimia, sedangkan pewarna alami terbuat bagian tumbuhan. Gambar 1.2.15. Pewarna buatan Gambar 1.2.16. Pewarna alami Sumber : Internet Sumber : Internet 17
AYO BERLATIH Setelah kalian mempelajari teknik dan perlengkapan membatik diatas, Cobalah untuk menyelesaikan tgas dibawah ini dengan tepat. Petunjuk : Amati gambar diawah ini pasangkan dengan nama dan fungsinya dengan tepat. Hubungkan dengan garis ! Alat Cap merupakan sebuah alat yang digunakan untuk memberi pola pada teknik batik cap, biasanya terbuat dari tembaga. Canting adalah alat yang dipakai untuk mengambil dan memindahkan lelehan lilin untuk diletakkan pada kain mengikuti motif Bandul berfungsi supaya kain yang baru saja selesai dibatik tidak mudah bergeser Gawangan merupakan peralatan untuk yang digunakan sewaktu membentangkan kain dicanting. 18
RANGKUMAN Banyak pengusaha batik di Kabupaten Ngawi yang menjadi pelopor dan pengembang dari industri batik. Batik yang telah memiliki nama di Kabupaten Ngawi yaitu produksi dari Batik Ariyo Suwandi, Widi Nugraha, Enjang pelangi dan masih banyak lagi. Teknik batik tulis dan batik cap .Batik tulis merupakan teknik membuat motif pada kain menggunakan canting dilakukan secara manual dengan tangan dan satu persatu. Batik cap dalam pembuatannya dibantu dengan alat cap dari tembaga yang telah dibentuk sesuai motif yang diinginkan. Perlengkapan yang digunakan dalam membatik antara lain Lilin, kain, canting, canting nembok, pensil, kompor kecil, wajan, gawangan, bandul, kompor besar, alat cap, taplak, saringan lilin, alat coletan, pewarna, drum/panci pelorotan, bak pewarnaan, bak pembilas,dingklik dan jemuran 19
Uji Kompetensi I A. Berilah tanda (x) pada jawaban yang benar ! 1. Salah satu pengerajin batik di Kabupaten Ngawi yang memulai usahanya sejak tahun 1995 adalah ... a. Enjang Pelangi b. Widi Nugraha c. Karunia d. Ariyo Suwandi 2. Teknik membatik menggunakan canting dan dikerjakan secara manual satu persatu motifnya hingga selesai disebut dengan teknik batik... a. Tulis b. Cap c. Printing d. Sablon 3. Perlengkapan yang digunakan dalam proses pembuatan batik tulis kecuali.. a. Dingklik b. Wajan c. Alat Cap d. Canting 20
4. Alat yang digunakan untuk merentangkan kain pada saat proses mencanting adalah ... a. Canting Nembok b. Jemuran c. Gawangan d. Bandul 5. Amati urutan membuat batik tulis yang tepat .. a. Mencanting, Membuat motif, isen-isen, pewarnaan, penghilangan lilin, pengeringan batik b. Menggambar motif, mencanting, isen-isen, pewarnaan, penghilangan lilin, pengeringan batik c. Isen-isen, mencanting, pewarnaan dasar, pengeringan batik, penghilangan lilin d. Menggambar motif, isen-isen, mencanting, pewarnaan, pengeringan batik, penghilangan lilin 6. Gambar diatas menunjukkan proses ... a. Menempelkan alat cap motif batik pada kain b. Mencanting kain c. Menggambar motif pada kain d. Membuat batik tulis pada kain 21
7. Pada canting terdiri dari 3 bagian secara urut yaitu .. a. Gagang, ujung, tempat lilin b. Nyamplung, gagang, cucuk c. Cucuk, nyamplung, gagang d. Ujung, nyamplung, cucuk 8. Alat untuk membuat motif batik pada kain adalah.. a. Canting b. Lilin c. Wajan d. Pensil 9. Bahan yang digunakan sebagai penutup atau pelindung terhadap zat warna adalah a. Pensil b. Lilin c. Canting d. Alat Cap 10.Kain yang biasanya digunakan untuk membatik adalah kain.. a. Mori b. Katun c. Satin d. Sifon B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat ! 1. Sebutkan pengerajin penggerak perkembangan batik di Kabupaten Ngawi! 2. Sebutkan perlengkapan yang digunakan untuk membuat batik tulis ! 3. Sebutkan bagian-bagian pada canting! 4. Jelaskan rankaian proses pembuatan batik tulis dengan runtut! 5. Jelaskan perbedaan batik cap tangan dengan batik cap mesin! 22
23
Bagian 2 Motif Batik Ngawi Hallo.. Pernahkah kalian berkunjung ke Museum Trinil ?Pernahkah kalian berkunjung ke benteng Van Den Bosch ? Apa yang kalian jumpai disana ? Benteng Van Den Bosch atau benteng pendem dan Museum Trinil merupakan 2 dari sekian potensi eduwisata yang dimiliki oleh Kabupaten Ngawi. Banyak masyarakat Ngawi dan sekitarnya datang untuk berwisata bahkan belajar sejarah. Benteng pendem yang terkenal tentang megahnya peninggalan masa kolonial serta Museum Trinil yang menggambarkan tentang sejarah penemuan fosil manusia dan hewan purba. Dua bangunan bersejarah itu juga menginspirasi pengerajin batik dalam membuat motif. Motif yang di produksi oleh produsen batik di Kabupaten Ngawi sebagian besar memang diambil dari potensi yanga ada di Kabupaten Ngawi baik potensi alam maupun sejarah. Motif batik yang dihasilkan antara lain Motif Benteng Pendem, Motif Pithecanthropus Erectus, Motif Perang Antar Suku, Motif Gading dan Motif batik Wahyu Ngawiyatan. Kita akan melakukan aktivitas berikut : Mempelajari Motif batik Benteng Pendem, Motif Pithecanthropus Erectus, Motif Perang Antar Suku, Motif Gading dan Motif batik Wahyu Ngawiyatan. 24
Kegiatan 1 MOTIF BATIK BENTENG VAN DEN BOSCH ( BENTENG PENDEM ) Benteng Van Den Bosch Gambar 2.1.1 Benteng Van Den Bosch (Doukumen pribadi) Sejarah Singkat Benteng Van Den Bosch Dimasa lalu sungai di Jawa merupakan jalur perdagangan yang penting, oleh karena itu, Pemerintah kolonial Belanda membangun sebuah benteng untuk mengasai jalur perdagangan air sekaligus mempertahankan kedudukan Belanda di Ngawi. 25
Ngawi terletak di posisi yang strategis, Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Jawa Tengah, dan merupakan ujung pertemuan dua sungai yaitu Bengawan Solo dan Bengawan Madiun yang dapat disebut dengan kali tempuk. Pada abat 19 Ngawi menjadi salah satu pusat perdagangan, pelayaran dan pusat pertahanan Belanda di Jawa Timur. Mengetahui hal tersebut, Pangeran Diponegoro tidak tinggal diam dan melakukan perlawanan kepada Belanda. Benteng Van Den Bosch menjadi bukti sejarah Pangeran Diponegoro melawan Belanda. Benteng tersebut dibangun oleh Jenderal Hindia belanda Johannes Van Den Bosch untuk menghadapi serangan rakyat Ngawi yang dipimpin Wirotani, Pengikut setia Pangeran Diponegoro. Namun kala itu perlawanan masih bersifat kedaerahan sehingga Ngawi pada tahun 1825 berhasil direbut dan diduduki oleh Belanda. Gambar 2.1.2 Pajangan dalam Benteng Van Den Bosch 26
Nah kawan.. kita sudah membaca tentang sejarah singkat tentang Benteng Van Den Bosch Ngawi ya.. Tetapi, apakah kalian mengetahui bahwa Benteng Van Den Bosch menginspirasi pengerajin batik untuk membuat motif batik Benteng khas Kabupaten Ngawi ? Kabupaten Ngawi selain terkenal karena banyak tempat wisata ternyata memiliki potensi produk unggulan yaitu batik. Batik khas Ngawi telah diproduksi oleh beberapa pengerajin yang ada di Kabupaten Ngawi. Daerah yang terkenal dengan produksi batiknya antara lain Desa Banyubiru, Desa Munggut dan masih banyak desa lainnya. Motif batik yang dihasilkan sebagian besar merupakan pengembangan dari potensi yang ada di Kabupaten Ngawi, baik dari sejarah maupun hasil bumi. Motif yang diproduksi salah satunya adalah motif benteng Van Den Bosch atau Benteng Pendem. Batik motif benteng pendem memiliki beberapa versi dari beberapa pengerajin batik di Kabupaten Ngawi. 27
Motif Batik “ Benteng Van Den Bosch “ Gambar 2.1.3. Batik Benteng Van Den Bosch Karya Suwandi Sumber : Dokumen pribadi Hasil karya batik Bapak Suwandi dari rumah produksi batik “Ariyo Suwandi” dalam membuat batik motif Benteng Van Den Bosch lebih menekankan pada ornamen batu bata benteng yang diletakkan pada kain bagian bawah, sedangkan bagian atas kain dipadukan dengan hasil bumi Kabupaten Ngawi berupa cengkeh . Batu bata yang tersusun rapi ditambah dengan gambar jendela besar benar menggambarkan wujud dari bentuk bangunan berupa Benteng. Bentuk serta ornamen yang ada pada batik tersebut dibuat dengan proporsi yang pas sehingga terlihat indah. Perpaduan warna merah, hitam dan putih dalam kain tersebut membuat batik terlihat menyala dengan tujuan lebih menarik minat konsumen. 28
G Gambar 2.1.4. Batik Benteng Van Den Bosch Karya Budi Siwi Sumber : Dokumen pribadi Berbeda dengan karya Bapak Suwandi, Motif Batik Benteng Van Den Bosch milik Ibu Siwi dari Widi Nugraha ini memiliki bentuk benteng yang lebih utuh. Pada bagian benteng tertutupi oleh motif dedaunan hal ini sesuai dengan keadaan benteng Van Den Bosch sesungguhnya. Terlihat beberapa bagian dari benteng tertutupi oleh akar-akar pohon besar yang tampak seperti mengikat. Letak motif benteng pada batik karya Ibu Siwi ini lebih menyebar pada berbagai sisi kain. Warna yang dipilih oleh Ibu Siwi dalam membuat batik motif benteng Van Den Bosch ini terlihat lebih lembut. Perpaduan warna coklat tua, coklat muda dan putih menambah kesan klasik dan mewah. Gambar 2.1.5. Gerbang Depan Benteng Gambar 2.1.6 Bagian dalam Benteng Sumber : Dokumen pribadi Sumber : Dokumen pribadi 29
Kegiatan 2 MOTIF BATIK PITHECANTHROPUS ERECTUS Pithecanthropus Erectus Pernahkah kalian berkunjung ke Museum ? Pasti disana menyimpan benda bersejarah bukan ? Di Kabupaten Ngawi terdapat Museum Trini lho.. Apakah kalian pernah mengunjunginya? Kira-kira ada apa ya di Museum Trinil? Museum Trinil Gambar 2.2.1. Diorama kehidupan manusia purba Sumber : Dokumen pribadi Museum trinil terletak di Dukuh Pilang, Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur, tepatnya di bantaran Sungai Bengawan Solo. Hal tersebut mengingatkan bahwa di sekitar bantaran sungai inilah dahulu manusia purba tinggal dan membangun kebudayaannya. 30
Museum Trinil menjadi salah satu objek wisata yang menarik untuk dikunjungi wisatawan. Selain berlibur, wisatawan juga belajar tentang sejarah manusia dan hewan purba di Museum ini. Museum Trinil penting bagi pelajar bahkan peneliti, karena pada museum ini wisatawan akan mengetahui kehidupan manusia purba, ekosistem, flora dan fauna pada zaman tersebut. Kawasan Trinil merupakan salah satu kawasan penemu fosil dari masa Pliosen, sekitar 1,5 juta tahun yang lalu. Pada museum ini terdapat monumen penemuan Pithecanthropus Erectus yang dibuat oleh Eugene Dubois seorang dokter berkebangsaan Belanda. Pada monumen itu bertulDisitkeamnukPa.nes.e1ki7ta5rm175(Gmadmarbiamroanunmakenpanah) 1891/95. Maksud dari tulisan tersebut adalah, Pithecanthropus Erectus (P.e), ditemukan sekitar 175 m dari monumen, arah anak panah menunjukkan lokasi penemuan dan pada tahun 1891-1895 dilakukan ekskavasi. Gambar 2.2.2 Monumen Penemuan Pithecanthropus Erectus Sumber : Dokumen pribadi 31
Nah itulah cerita singkat mengenai Museum Trinil ya kawan Penemuan fosil manusia di Kawasan Trinil Ngawi, ternyata juga memberi sumbangan berupa ide pada pengerajin batik di Kabupaten Ngawi. Pengerajin batik Ngawi memahami potensi khas tersebut dan menginspirasi mereka untuk membuat motif batik yang berhubungan dengan manusia purba. Seperti yang dilakukan oleh Bapak Suwandi, pengerajin batik dari Desa Banyubiru, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi. Motif Pithecanthropus Erectus Gambar 2.2.3 Motif Batik Pithecanthropus Erectus karya Suwandi Sumber : Dokumen pribadi Pada gambar motif batik Pithecanthropus Erectus karya Bapak Suwandi, Menampilkan sosok manusia purba dengan utuh. Bagian sisi atas kain tersebut diberi ornamen pohon bambu yang merupakan simbol dari kota Ngawi. 32
Gambar 2.2.4 Perjalanan menuju manusia modern Sumber : Dokumen pribadi Gambar 2.2.5. Motif batik Pithecanthropus Erectus Sumber : Dokumen pribadi Dari gambar diatas dapat kita lihat bahwa motif pada batik benar gambaran dari manusia purba. Manusia pada motif batik tersebut menunjukkan bahwa terinspirasi dari Pithecanthropus Erectus. Ciri fisik Pithecanthropus Erectus antara lain bentuk wajah menyerupai kera, memiliki dagu yang kecil dan mulut menonjol, dan memiliki postur tubuh yang tegap. Berikut adalah fosil manusia purba yang ditelah diteliti dan disimpan di Museum Trinil, Ngawi. Gambar 2.2.6 Tengkorak Manusia Purba Gambar 2.2.7 Koleksi Museum Trinil Sumber : Dokumen pribadi Sumber ; Dokumen pribadi 33
Kegiatan 3 MOTIF BATIK PERANG ANTAR SUKU Perang Antar Suku Masih seputar tentang kehidupan manusia purba. Mereka hidup sekitar 1,5 juta tahun lalu. Kehidupan mereka masih nomaden, tidak heran jika sering ada peperangan diantara mereka unutuk sekadar mendapatkan tempat tinggal. Mereka hidup dengan sederhana dan menggunakan alat-alat seadanya, seperti hanya menggunakan batu dan kayu untuk melindungi diri.Conth alat yang digunakan adalah kapak genggam, kapak perimbas, dan alat serpih. Berikut adalah temuan peneliti terkait alat yang digunakan oleh manusia purba yang saat ini menjadi salah satu koleksi Museum Trinil. Gambar 2.3.1 Kapak genggam dan alat serpih Sumber : Dokumen pribadi Cerita tentang peperangan pada kelompok manusia purba ini juga menginspirasi pengerajin batik untuk menciptakan motif yaitu sering disebut dengan motif Perang Antar Suku. 34
Motif Batik Perang Antar Suku Gambar 2.3.2 Motif Perang Antar Suku Sumber : Dokumen pribadi Pada motif batik perang antar suku tersebut digambarkan beberapa manusia purba sedang mengangkat senjata. Terlihat beberapa manusia purba saling berhadapan yang menandakan sedang ada peperangan. Motif pada batik tersebut memfokuskan pada gambar manusianya saja tanpa adanya penambahan ornamen utama hanya diberi pemanis berupa titik titik pada bagian bawah kain. Dari kain batik motif perang antar suku kita dapat mengetahui bahwa di Ngawi dahulu memang menjadi tempat tinggal manusia purba bahkan mereka berkelompok. 35
KKeeggiiaattaann44 MOTI F BATI K GADI NG MOTIF BATIK GADING Pernahkah kalian melihat gajah ?Ternyat a Gajah sudah ada sejak zaman purba lo. Fosil gajah purba ( I ncisivus St egodon t rigonocephalus ) banyak dit emukan di Kawasan Trini Ngawi. Pada saat kita berkunjung ke Museum Trinil, kita tidak hanya melihat beberapa fosil manusia purba saja, tetapi fosil dari binatang purba banyak dipamerkan. Salah satunya adalah fosil Incisivus Stegodon trigonocephalus atau yang disebut dengan gajah purba. Gajah purba memiliki ciri fisik beratap tengkorak menonjol membentuk segitiga. Ukuran tubuhnya lebih besar daripada gajah yang ada saat ini. Tingginya bisa mencapai 2,5 – 3 meter. Memiliki gading berbentuk membulat dan agak melengkung. Gigi stegodon berfungsi untuk melumat dedaunan yang lembut. Fosil ini banyak ditemukan di sepanjang sungai bengawan Solo. 36
Berikut merupakan fosil gajah purba yang menjadi koleksi dari Museum Trinil, Ngawi Gambar 2.4.1. Fosil Gading Gajah Purba Sumber : Dokumen pribadi Gambar 2.4.2. Fosil Gading Gajah Purba Sumber : Dokumen pribadi Penemuan fosil gajah purba di Kabupaten Ngawi ini memberikan dorongan bagi pengerajin batik di Kabupaten Ngawi untuk mengembangkan motif batik produksinya. Seperti yang dilakukan oleh Ibu Siwi yang memproduksi batik motif gading gajah. 37
Motif batik Gading Kalian sudah mengetahui bukan jika di Kawasan Trinil banyak ditemukan fosil gading gajah purba ? Lalu apakah kalian mengetahui tentang Motif batik khas Ngawi yang mengangkat tema gading gajah purba ? Gambar 2.4.3 Motif Batik Gading Widi Nugraha Sumber: Dokumen pribadi Motif batik gading karya Ibu Siwi dengan Brand Widi Nugraha terlihat mewah dengan paduan warna yang pas. Gambar gading melengkung sesuai dengan ciri fisik gajah purba. Motif gading disusun membentuk pola yang indah. Disamping pola gading tersebut terlihat motif bunga yang jika diamati merupakan gambar dari potongan tulang atau fosil. Selain gambar gading dan rangkaian tulang yang membentuk bunga pada kain tersebut terdapat beberapa ornamen daun yang memperindah kain batik motif gading ini. 38
Kegiatan 5 MOTIF BATIK WAHYU NGAWIYATAN Wahyu Ngawiyatan Wahyu Ngawiyatan yang artinya wahyu atau anugerah dari Tuhan YME yang diturunkan di Kabupaten Ngawi. Kabupaten Ngawi memiliki kekayaan hasil bumi, memiliki banyak potensi. Potensi dan kekayaan hasil bumi tersebut dapat digunakan untuk menyejahterakan kehidupan masyarakat Ngawi. Motif Batik Wahyu Ngawiyatan Gambar 2.5.1. Motif batik Wahyu Ngawiyatan Sumber : Dokumen pribadi Motif batik Wahyu Ngawiyatan khas Ngawi, diproduksi oleh rumah produksi Ariyo Suwandi. Motif pada kain tampak ramai dan bermacam-macam. Motif yang tergambar pada kain batik ini ternyata masih berhubungan dengan Kabupaten Ngawi. 39
Setelah kalian amati gambar batik motif Wahyu Ngawiyatan , motif apa saja yang kalian temukan? Banyak sekali bukan ? Gambar 2.5.1. Motif batik Wahyu Ngawiyatan Sumber : Dokumen Pribadi Pada batik Wahyu Ngawiyatan diatas dihiasi oleh beberapa motif khas Ngawi. Motif Wahyu Ngawiyatan merupakan perpaduan motif alam dengan motif sejarah Kabupaten Ngawi. Motif yang termuat pada kain tersebut antara lain bambu, daun jati, akar jati, ayam bekisar, motif simbol wahyu, tulang (fosil) dan kali tempuk. Seluruh motif pada kain tersebut memiliki makna . Ornamen bambu merupakan simbol khas Ngawi “Awi” selain itu bambu juga banyak ditemukan di Kabupaten Ngawi. Ornamen Daun dan akar jati. Jati merupakan tumbuhan yang banyak dijumpai di Kabupaten Ngawi, jati memiliki banyak manfaat untuk kehidupan manusia. Kemudian terdapat ornamen ayam bekisar, ayam bekisar merupakan fauna maskot Provinsi Jawa Timur. Ayam bekisar berbentuk seperti ayam jago namun memiliki postur tubuh yang sedikit membulat. 40
Terdapat pula ornamen yang melambangkan “ Wahyu” atau Anugerah dari Tuhan YME berbentuk seperti kepakan sayap burung. Pada kain tersebut juga terlihat motif yang diambil dari sejarah di Kabupaten Ngawi yaitu tulang (fosil) dan kali tempuk. Ornamen tulang atau fosil yang disusun membentuk bunga tersebut merupakan simbol bahwa di Kabupaten Ngawi tepatnya di kawasan Trinil merupakan situs purbakala. Banyak fosil manusia purba seperti Pithecanthropus Erectus sampai hewan purba seperti gajah purba (stegodon), banteng, rusa purba ditemukan di sekitar sungai Bengawan Solo. Di kawaan Trinil didirikan museum yang menyimpan fosil-fosil yang dinamakan dengan “Museum Trinil ” Kemudian terdapat motif kali tempuk pada bagian bawah kain. Kali tempuk merupakan pertemuan dua sungai, sungai Bengawan Solo dan Bengawan Madiun. Letak pertemuan kedua sungai ini dapat dilihat ketika mengunjungi Benteng Van Den Bosch yang terletak di Kabupaten Ngawi. Maka dari beberapa ornamen khas Ngawi tersebut diwujudkan dalam suatu karya batik motif “ Wahyu Ngawiyatan” Gambar 2.5.3. Kali Tempuk Sumber : Dokumen Pribadi 41
AYO BERLATIH Petunjuk Setelah kalian mengamati beberapa motif batik khas Ngawi diatas, Buatlah sketsa motif batik yang mengandung minimal 2 motif khas dari Ngawi tersebut. Contoh : motif benteng dan motif gading (dipadukan) Gambarlah pada kotak yang tersedia di bawah ini ! 42
Rangkuman Banyak motif batik yang ada di Kabupaten Ngawi antara lain Motif batik benteng Van Den Bosch, motif batik manusia purba ( Pithecanthropus Erectus ) , motif batik perang antar suku, motif batik gading dan motif batik Wahyu Ngawiyatan. Motif batik “Benteng Van Den Bosch ” Terinspirasi dari adanya sejarah pada masa kolonial Belanda yang ingin berkuasa namun Pangeran Diponegoro tidak tinggal diam dan menggerakkan sebuah perlawanan. Belanda kemudian mendirikan sebuah benteng untuk melawan rakyat Indonesia. Motif batik “Pithecanthropus Erectus” Motif batik ini dikembangkan berdasarkan pada kenyataan bahwa Kabupaten Ngawi. Kawasan Trinil merupakan sebuah situs purbakala. Banyak fosil ditemukan termasuk fosil manusia purba atau yang disebut dengan Pithecanthropus Erectus. Motif batik “Perang antar suku” Terinspirasi dari kehidupan manusia purba, dari gambar motif batik tampak dua kelompok manusia yang saling berhadapan dan sedang mengangkat senjata. 43
Search