Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore admin,+UII-SNATI-Perancangan+Model+Enterprise+Architecture+dengan+Togaf+Architecture+Development+Method-Yunis-Surendro

admin,+UII-SNATI-Perancangan+Model+Enterprise+Architecture+dengan+Togaf+Architecture+Development+Method-Yunis-Surendro

Published by rindaaul utamii, 2023-05-09 22:00:55

Description: admin,+UII-SNATI-Perancangan+Model+Enterprise+Architecture+dengan+Togaf+Architecture+Development+Method-Yunis-Surendro

Search

Read the Text Version

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: 1907-5022 Yogyakarta, 20 Juni 2009 PERANCANGAN MODEL ENTERPRISE ARCHITECTURE DENGAN TOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD Roni Yunis1, Kridanto Surendro2 1Jurusan Sistem Informasi, STMIK – Mikroskil; Jl. Thamrin No. 140 Medan 20212 Telp. (061) 4573767, Faks. (061) 4567789 2Program Studi Teknik Informatika, STEI ITB; Jl. Ganesha No. 10 Bandung 40132 Telp. (022) 2508135, Faks. (022) 2500940 E-mail: [email protected], [email protected] ABSTRAK Salah satu tujuan dari penerapan arsitektur enterprise adalah menciptakan keselarasan antara bisnis dan teknologi informasi bagi kebutuhan organisasi, penerapan arsitektur enterprise tidak terlepas dari bagaimana sebuah organisasi merencanakan dan merancang arsitektur enterprise tersebut. Untuk melakukan perancangan arsitektur enterpise diperlukan suatu metodologi yang lengkap serta mudah digunakan, TOGAF ADM merupakan metodologi yang lengkap, banyak organisasi yang tidak memahami secara jelas bagaimana tahapan-tahapan dari metodologi tersebut diterjemahkan kedalam aktivitas perancangan arsitektur enterprise. Tahapan dalam perancangan arsitektur enterprise sangatlah penting dan akan berlanjut pada tahapan berikutnya yaitu rencana implementasi. Luaran dari tahapan ini akan menghasilkan sebuah arsitektur enterprise yang pada nantinya bisa dijadikan oleh organisasi untuk mencapai tujuan strategisnya. Kata Kunci: arsitektur enterprise, TOGAF ADM, arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi, arsitektur teknologi 1. PENDAHULUAN adalah untuk mengurangi kesenjangan yang terjadi Salah satu faktor pendorong pemanfaatan sistem dalam proses pengembangan sistem. Untuk menurunkan kesenjangan tersebut, maka informasi dalam organisasi adalah semakin diperlukanlah sebuah paradigma dalam meningkatnya kebutuhan dalam fungsi bisnis yang merencanakan, merancang, dan mengelola sistem dijalankan. Dampak dari itu semua, banyak informasi yang disebut dengan arsitektur enterprise organisasi yang berlomba-lomba untuk menerapkan (enterprise architecture). Arsitektur enterprise sistem informasi dengan teknologinya dengan hanya adalah sebuah pendekatan logis, komprehensif, dan memperhatikan kebutuhan sesaat dan memungkin holistik untuk merancang dan mengimplementasikan penerapan sistem informasi yang saling tumpang sistem dan komponen sistem secara bersamaan tindih dan adanya pulau-pulau sistem yang berbeda (Perizaue, 2002). satu dengan yang lainnya. Kondisi tersebut membuat sistem informasi tidak dapat dimanfaatkan sesuai Berbagai macam paradigma dan metode bisa dengan yang diharapkan berdasarkan misi dan digunakan dalam perancangan arsitektur enterprise, tujuan penerapan sistem informasi, yaitu efesiensi diantaranya adalah Zachman Framework, TOGAF dan efektifitas dalam pemenuhan kebutuhan ADM, EAP dan lainnya. Dalam hal ini akan dibahas organisasi, mulai dari pemenuhan kebutuhan pada bagaimana menggunakan TOGAF ADM dalam level yang tertinggi dalam organisasi sampai pada perancangan arsitektur enterprise, sehingga kebutuhan paling bawah yaitu kebutuhan didapatkan gambaran yang jelas bagaimana operasional. melakukan perancangan arsitektur enterprise, untuk mendapatkan sebuah arsitektur enterprise yang baik Salah satu penyebab utama dari ini semua dan bisa digunakan oleh organisasi untuk mencapai adalah, karena kurangnya perencanaan dan tanpa tujuan strategisnya. memikirkan kunci utama dalam proses pengembangan sistem informasi yaitu perancangan, Luaran yang dapat dicapai dari rancangan perancangan sistem informasi yang baik harus arsitektur enterprise tersebut adalah menghasilkan melihat dari berbagai sudut pandang pengembangan model dan kerangka dasar (blue print) dalam sistem, dimulai dari mendefinisikan arsitektur bisnis mengembangkan sistem informasi yang terintegrasi yang ada dalam organisasi, mendefinisikan untuk mendukung kebutuhan organisasi. arsitektur data yang akan digunakan, mendefinisikan arsitektur aplikasi yang akan dibangun serta 2. TINJAUAN PUSTAKA mendefinisikan arsitektur teknologi yang 2.1 Enterprise Architecture mendukung jalannya sistem informasi tersebut. Enterprise architecture atau lebih dikenal Keselarasan penerapan sistem informasi dengan dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi dari kebutuhan organisasi hanya mampu dijawab dengan misi stakeholder yang di dalamnya termasuk memperhatikan faktor integrasi didalam informasi, fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi pengembangnnya, tujuan integrasi yang sebenarnya dan parameter kinerja. Arsitektur enterprise E-25

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: 1907-5022 Yogyakarta, 20 Juni 2009 keberhasilan dari pengembangan arsitektur mengambarkan rencana untuk mengembangkan enterprise oleh organisasi (Open Group, 2009), sebuah sistem atau sekumpulan sistem (Osvalds, prinsip-prinisip tersebut dapat dijelaskan sebagai 2001). berikut: a. Prinsip Enterprise Bagaimana implementasi dari arsitektur enterprise bisa digunakan oleh organisasi, sebaiknya Pengembangan arsitektur yang dilakukan organisasi mengadopsi sebuah metode atau diharapkan mendukung seluruh bagian framework yang bisa digunakan dalam melakukan organisasi, termasuk unit-unit organisasi yang pengembangan arsitektur enterprise tersebut. membutuhkan. Sehingga dengan ada metode enterprise arsitektur b. Prinsip Teknologi Informasi (TI) diharapkan dapat mengelola sistem yang komplek Lebih mengarahkan konsistensi penggunaan TI dan dapat menyelaraskan bisnis dan TI yang akan di pada seluruh bagian organisasi, termasuk unit- investasikan (Kourdi, 2007). unit organisasi yang akan menggunakan. c. Prinsip Arsitektur 2.2 TOGAF ADM Merancang arsitektur sistem berdasarkan TOGAF memberikan metode yang detil kebutuhan proses bisnis dan bagaimana mengimplementasikannya. bagaimana membangun dan mengelola serta mengimplementasikan arsitektur enterprise dan Langkah awal yang perlu diperhatikan pada saat sistem informasi yang disebut dengan Architecture mengimplementasikan TOGAF ADM adalah Development Method (ADM) (Open Group, 2009). mendefinisikan persiapan-persiapan yaitu dengan cara mengidentifikasi kontek arsitektur yang akan ADM merupakan metode generik yang berisikan dikembangkan, kedua adalah mendefenisikan sekumpulan aktivitas yang digunakan dalam strategi dari arsitektur dan menetapkan bagian- memodelkan pengembangan arsitektur enterprise. bagian arsitektur yang akan dirancang, yaitu mulai Metode ini juga dibisa digunakan sebagai panduan dari arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi, atau alat untuk merencanakan, merancang, arsitektur teknologi, serta menetapkan kemampuan mengembangkan dan mengimplementasikan dari arsitektur yang akan dirancang dan arsitektur sistem informasi untuk organisasi (Yunis dikembangkan (Harrison dan Varveris, 2006). dan Surendro, 2008). 3. ARCHITECTURE DEVELOPMENT TOGAF ADM seperti ditunjukkan pada Gambar METHOD 1, juga merupakan metode yang fleksibel yang dapat mengantifikasi berbagai macam teknik pemodelan Tahapan dari TOGAF ADM secara ringkas bisa yang digunakan dalam perancangan, karena metode dijelaskan sebagai berikut: ini bisa disesuaikan dengan perubahan dan a. Architecture Vision kebutuhan selama perancangan dilakukan. Menciptakan keseragaman pandangan mengenai Gambar 1. Architecture development method pentingnya arsitektur enterprise untuk mencapai tujuan organisasi yang dirumuskan dalam bentuk TOGAF ADM juga menyatakan visi dan prinsip strategi serta menentukan lingkup dari arsitektur yang jelas tentang bagaimana melakukan yang akan dikembangkan. Pada tahapan ini pengembangan arsitektur enterprise, prinsip tersebut berisikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan digunakan sebagai ukuran dalam menilai untuk mendapatkan arsitektur yang ideal. b. Business Architecture Mendefinisikan kondisi awal arsitektur bisnis, menentukan model bisnis atau aktivitas bisnis yang diinginkan berdasarkan skenario bisnis. Pada tahap ini tools dan metode umum untuk pemodelan seperti: BPMN, IDEF dan UML bisa digunakan untuk membangun model yang diperlukan. c. Information System Architecture Pada tahapan ini lebih menekankan pada aktivitas bagaimana arsitektur sistem informasi dikembangkan. Pendefinisian arsitektur sistem informasi dalam tahapan ini meliputi arsitektur data dan arsitektur aplikasi yang akan digunakan oleh organisasi. Arsitekur data lebih memfokuskan pada bagaimana data digunakan untuk kebutuhan fungsi bisnis, proses dan layanan. Teknik yang bisa digunakan dengan E-26

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: 1907-5022 Yogyakarta, 20 Juni 2009 TOGAF ADM juga merupakan metode yang yaitu: ER-Diagram, Class Diagram, dan Object bersifat generik dan mudah di implementasikan Diagram. berdasarkan kebutuhan banyak organisasi, baik Pada arsitektur aplikasi lebih menekan pada organisasi industri ataupun industri akademik seperti bagaimana kebutuhan aplikasi direncanakan perguruan tinggi (Mutyarini dan Sembiring, 2006). dengan menggunakan Application Portfolio Catalog, serta menitik beratkan pada model Berdasarkan uraian diatas maka, bisa dimodelkan aplikasi yang akan dirancang. Teknik yang bisa secara umum bagaimana tahapan-tahapan dari digunakan meliputi: Application Communication TOGAF ADM tersebut dilaksanakan dalam Diagram, Application and User Location perancangan arsitektur enterprise, hal ini bisa dilihat Diagram dan lainnya. pada Gambar 3. d. Technology Architecture Membangun arsitektur teknologi yang 4. STUDI KASUS diinginkan, dimulai dari penentuan jenis kandidat Dari beberapa penelitian yang sudah mencoba teknologi yang diperlukan dengan menggunakan Technology Portfolio Catalog yang meliputi mengimplementasikan metodologi pengembangan perangkat lunak dan perangkat keras. Dalam arsitektur enterprise, salah satu yang menarik adalah tahapan ini juga mempertimbangkan alternatif- bagaimana pemanfaatan metodologi tersebut dalam alternatif yang diperlukan dalam pemilihan merancang arsitektur enterprise untuk perguruan teknologi. Teknik yang digunakan meliputi tinggi. Dalam studi kasus ini, akan mencoba Environment and Location Diagram, Network membahas secara singkat bagaimana perancangan Computing Diagram, dan lainnya. arsitektur enterprise untuk perguruan tinggi dengan e. Opportunities and Solution memanfaatkan metode TOGAF ADM. Pada tahapan ini lebih menekan pada manfaat yang diperoleh dari arsitektur enterprise yang Di Indonesia secara umum perguruan tinggi (PT) meliputi arsitektur bisnis, arsitektur data, dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu PTN dan PTS. arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi, Kalau dilihat dari kebutuhan inti akan sistem sehingga menjadi dasar bagi stakeholder untuk informasi sebuah PT tidaklah ada perbedaan yang memilih dan menentukan arsitektur yang akan mendasar, hanya perbedaan terletak pada diimplementasikan. Untuk memodelkan tahapan manajemen perguruan tinggi dan besar atau kecilnya ini dalam rancangan bisa menggunakan teknik sebuah PT. Sehingga diperlukan suatu model yang Project Context Diagram dan Benefit Diagram. standar dan generik yang nantinya bisa di sesuaikan f. Migration Planning dengan kebutuhan PT tersebut, yaitu mudah diambil, Pada tahapan ini akan dilakukan penilaian dalam mudah digunakan dan tepat sasaran. menentukan rencana migrasi dari suatu sistem informasi. Biasanya pada tahapan ini untuk Pendefinisikan visi arsitektur seperti pemodelannya menggunakaan matrik penilaian digambarkan pada Gambar 4, merupakan langkah dan keputusan terhadap kebutuhan utama dan penting dalam analisis rantai nilai yang meliputi pendukung dalam organisasi terhadap domain dan fungsi bisnis utama dan fungsi bisnis impelemtasi sistem informasi pendukung di dalam organisasi. Tujuan dari analisis g. Implementation Governance rantai nilai adalah mengidentifikasi proses-proses Menyusun rekomendasi untuk pelaksanaan yang terjadi di dalam organisasi dan memberikan tatakelola implementasi yang sudah dilakukan, margin yang tertinggi bagi stakeholder (Surendro, tatakelola yang dilakukan meliputi tatakelola 2007) organisasi, tatakelola teknologi informasi, dan tatakelola arsitektur. Pemetaaan dari tahapan ini Analisis rantai nilai internal PT bisa bisa juga dipadukan dengan framework yang digambarkan dengan memetakan kebutuhan dalam digunakan untuk tatakelola seperti COBITS dari lingkup fungsi bisnis utama dan fungsi pendukung IT Governance Institute (ITGI) (Open Group, yang ada dalam PT, hal ini bisa dilihat pada 2009). Gambar 2. h. Arcitecture Change Management Menetapkan rencana manajemen arsitektur dari uc Rantai Nilai Diagram sistem yang baru dengan cara melakukan Fungsi Bisnis Pendukung pengawasan terhadap perkembangan teknologi dan perubahan lingkungan organisasi, baik Manajemen Aset dan Sarana Prasaran internal maupun eksternal serta menentukan apakah akan dilakukan siklus pengembangan Manajemen Sumber Daya Manusia arsitektur enterprise berikutnya. Pe neri m aa n Manajemen Keuangan Pe ngl e pasa n M ah asi swa Akad em i k Fungsi Bisnis Utama Ope rasi ona l Akade m i k Gambar 2. Rantai nilai perguruan tinggi E-27

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: 1907-5022 Yogyakarta, 20 Juni 2009 Gambar 3. Model perancangan arsitektur enterprise dengan TOGAF ADM uc Model Prinsip Arsitektur Enterprise -Interface Enterprise Architecture -Systems -Ap p l i ca ti on s IT Architecture Business Architecture -Structures -Products Application -Go a l s Business Organization -Se rvi ce s (Softw are) -Vi si on Process and -Un i ts -Framework -Strategy -L ocati on s -Pl a tfo rm s -Pri nci p l es Information -Po si ti o ns -Infrastrucure -Do m a i n -So l uti on -M a tri cs -Im pl em en tati on -Efi ci e ncys -T asks Technology Data -Processess Business (Infrastructure) (Information) -Kn owl ed ge Performance -Use bi l i ty -Databases -Wo rkfl o ws -En ti tys -Structures -Fl ows -Acti vi ti es -T a sks -Events Gambar 4. Komponen dari prinsip arsitektur enterprise E-28

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: 1907-5022 Yogyakarta, 20 Juni 2009 kasi teknologi bisa menggunakan Technical Analisis rantai nilai internal perguruan tinggi Reference Model dari TOGAF (Open Group, 2009) tidak terlepas dari analisis rantai nilai eksternal yang diatur oleh pemerintah, yang dituangkan dalam Hasil dari klasifikasi teknologi adalah peraturan pendidikan tinggi di Indonesia. menghasilkan pemilihan teknologi untuk platform teknologi yang ada dalam aplikasi, mulai dari Arsitektur bisnis dimulai dengan mendefinisikan perangkat lunak aplikasi, sistem operasi, jaringan fungsi bisnis yang ada dalam rantai nilai yang sudah dan teknologi keamanan serta arsitektur internet ditetapkan, langkah yang dilakukan adalah yang mendukung aplikasi. Model arsitektur merumuskan daftar katalog dari proses-proses bisnis teknologi seperti yang terlihat pada Gambar 8, yang ada pada fungsi bisnis utama dan pendukung secara umum akan menggambarkan bagaimana PT. interaksi pengguna dalam menggunakan teknologi serta aplikasi (Satzinger, Jackson dan Burd, 2005). Untuk mendefinisikan fungsi dan layanan yang ada pada masing-masing fungsi bisnis, akan Sebelum implementasi dilakukan terhadap model dimodelkan dalam bentuk proses bisnis. Untuk arsitektur enterprise yang sudah dihasilkan, pemodelan proses bisnis tersebut bisa menggunakan diperlukan analisis kesenjangan terhadap resource artefak yang sudah disediakan TOGAF ADM atau base dengan strategi migrasi sistem informasi yang dengan UML Diagram. baru. Hal yang penting didalam tahapan ini adalah analisis faktor perubahan dan pengambilan Pemodelan proses bisnis dalam arsitektur bisnis keputusan terhadap investasi TI yang baru atau mempunyai tujuan, untuk memberikan gambaran mempertahankan platform TI yang sudah dimiliki yang jelas terhadap keadaan organisasi pada saat ini. sebelumnya (Open Group, 2009). Contoh bagaimana bentuk dari analisis proses bisnis pada PT untuk fungsi operasional akademik, bisa Untuk mendukung pelaksanaan perancangan dilihat pada Gambar 5. model arsitektur enterprise di dalam perguruan tinggi, diperlukan juga pemetaan proses yang Arsitektur data seperti terlihat pada Gambar 6, standar dalam sebuah perguruan tinggi, sehingga dibuat melalui identifikasi entitas fungsi bisnis dan proses yang standar bisa dijadikan sebagai acuan entitas organisasi. Hasil identifikasi dipetakan oleh perguruan tinggi lainnya. Pendefinisian model kedalam diagram kelas (class diagram) atau bisa arsitektur yang komplek akan menjawab semua juga menggunakan matrik fungsional data sehingga kebutuhan yang ada dalam perguruan tinggi, dan tergambar hubungan proses bisnis dengan entitas apabila kebutuhan tersebut belum ada, bukan berarti data melalui penanda created, uses, read dan delete suatu perguruan tinggi memaksakan diri untuk (CURD). Penyusunan matrik ini harus menciptakan proses tersebut, tapi cukup mengambil memperhatikan hubungan relasi antara entitas data bagian yang menjadi kebutuhannya atau disesuaikan dengan fungsi bisnis, sehingga didapatkan dengan kebutuhan masing-masing perguruan tinggi. konsistensi fungsi dan data yang akan digunakan. Perancangan arsitektur enterprise untuk Arsitektur aplikasi dibuat berdasarkan kebutuhan organisasi sangat dipengaruhi oleh bagaimana fungsi bisnis, untuk menggambarkan arsitektur organisasi memilih metode arsitektur enterprise aplikasi salah satu teknik yang bisa digunakan yang cocok dengan lingkungan pengembangan adalah application communication diagram, atau arsitektur organisasi, ada beberapa strategi yang bisa juga menggunakan matrik interaksi aplikasi harus ditentukan dalam memilih metode tersebut. terhadap fungsi bisnis dan data yang ada di dalam organisasi atau menggunakan technical reference TOGAF ADM merupakan suatu metode yang model (TRM) yang sudah disediakan oleh TOGAF komplek dan syarat dengan model yang bisa (Open Group, 2009). digunakan dalam proses pengembangan arsitektur. Dari beberapa penelitian yang sudah mencoba Arsitektur aplikasi berasosiasi dengan data dan membandingkan metode arsitektur enterprise, lebih pengguna sistem, gambaran dari aplikasi dipecah cendrung menyatakan bahwa TOGAF ADM adalah menjadi 2 (dua) yaitu secara logikal dan fisikal sebuah metode yang komplek (Zarvic dan Wieringa, (Open Group, 2009). Komponen aplikasi secara 2006). TOGAF ADM juga bisa digunakan untuk logikal lebih menekankan bagaimana perencanaan arsitektur enterprise, perancangan, dan menggambarkan kebutuhan sistem secara logikal pengembangan serta pengelolaan arsitektur sistem melalui prosedur, fungsi dan layanan yang ada informasi organisasi (Yunis, 2006). dalam sistem. Sedangkan komponen fisikal dari sistem lebih menekankan bentuk fisik dari aplikasi Selain dari itu TOGAF ADM juga bisa yang akan dibangun, mulai dari identifikasi diasosiasikan dengan framework atau metode lain, interface, database dan output sistem (Open Group, seperti Zachman Framework, COBIT dan lainnya 2009). Salah satu contoh dari arsitektur aplikasi (Open Group, 2009). Hal yang menarik adalah secara logikal dapat dilihat pada Gambar 7. TOGAF ADM juga bisa diasosiasikan dengan metode pengembangan sistem yang berorientasi Arsitektur teknologi dibuat untuk mendefinisikan objek seperti Rational Unified Process (RUP) kebutuhan teknologi untuk mengolah data, langkah karena secara tidak langsung tahapan yang ada awal yang dilakukan adalah, mendefinisikan dalam TOGAF ADM bisa dimodel pada RUP. kandidat teknologi yang akan digunakan berdasarkan katalog teknologi. Untuk mengklasifi- E-29

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: 1907-5022 Yogyakarta, 20 Juni 2009 RUP diposisikan pada tahapan F (Migration uc Use Case Model Planning) dan H (Implementation Governance), sehingga dalam tahapan ini RUP bisa dijadikan Operasional Akademik acuan detil dalam merancang blueprint sistem informasi karena pendekatan dan teknik pemodelan Perencanaan Operasional Akademik Ev aluasi serta tools yang digunakan juga hampir sama + Penetapan Kalender Akademik (Temnenco, 2007). + Penetapan Kurikulum + Pelaksanaan Ujian + Penilaian 5. PENUTUP «fl o w» + Ujian Akhir Model rancangan arsitektur enterprise yang Akademik «fl o w» digunakan dalam makalah ini sepenuhnya «fl o w» «fl o w» mengadopsi pada penerapan TOGAF ADM sebagai Pendaftaran Ulang salah satu metode yang bisa digunakan untuk melakukan perancangan arsitektur enterprise. Setiap + Heregistrasi Akademik Pelaporan Akademik tahapan pada TOGAF ADM dapat dilakukan secara + Pembuatan KRS dan KTM + Pelaporan Semester benar apabila proses bisnis yang ada di dalam + Pemrosesan Rencana Studi organisasi benar-benar harus dipahami dan mampu «fl o w» + Penawaran Matakuliah Program Studi di identifikasi secara lengkap dan benar. Mahasisw a + Perubahan Rencana Studi «fl o w» + Perwalian Khususnya untuk perguruan tinggi, pemahaman proses bisnis perguruan tinggi merupakan hal yang « fl ow» Perkuliahan Cuti Akademik sangat penting, karena proses bisnis perguruan tinggi Program Studi + Cuti Akademik Semester memiliki kompleksitas dan karakteristik yang + Pelaporan Pelaksanan Kuliah «fl o w» berbeda jika dibandingkan dengan proses bisnis + Penetapan Dosen Mahasisw a organisasi jasa lainnya. Dengan adanya model awal + Penyusunan Jadwal Kuliah untuk perancangan arsitektur dalam makalah ini, diharapkan melahirkan sebuah model perancangan Gambar 5. Arsitektur bisnis untuk fungsi bisnis arsitektur enterprise perguruan tinggi yang utuh dan operasional akademik lengkap, sehingga bisa diterapkan oleh perguruan tinggi khususnya di Indonesia. class Operasional Akademik Daftar_Hadir_Mahasisw a Bukti_Pembayaran Pe rw alian 6. TERIMA KASIH Penulis berterima kasih kepada Dirjen Biaya Operasional Kurikulum Ruang_Kuliah Akademik Nilai Pendidikan Tinggi, karena penelitian ini dapat Mahasisw a terlaksana berkat adanya dana Hibah Pekerti yang Jurusan penulis terima. Daftar_Hadir_Dosen Dosen M a ta k ulia h Registrasi Kelas Kelender_Akademik PUSTAKA Harrison, K., Varveris, L. (2006). TOGAF: Gambar 6. Arsitektur data untuk fungsi bisnis operasional akademik Establishing Itself As The Devenitive Method for Building Enterprise Architecture in The sd Pengisian Rencana Studi Commercial World. Kourdi, H, S. (2007). Framework for Enterprise Kartu Rencana :M ahasi swa Architecture, IEEE. Septermber. Studi Mutyarini, K., Sembering, J. (2006). Arsitektur «pri ntfi l e(KRS)» Sistem Informasi untuk Institusi Perguruan Mahasisw a Tinggi di Indonesia, Prosiding KNTI&K. pp102- «targeted link» 107. Osvalds, G. (2001). Definition od Enterprise :pageKRS Architecture – Centric Models for The Systems « l i nk» Engineers, TASC Inc. Open Group. (2009). The Open Group Architecture «submits» Framework:Architecture Development Method. Diakses pada Tanggal 31 Maret 2009 dari «access» :Con trol l er «bui l ds» http://www.opengroup.org/architecture/togaf9- «targeted link» doc/arch/. nimID, Surendro, K. (2007). Pemanfaatan Enterprise m ataku l i ahID, Architecture Planning untuk Perencanaan SemesterID Strategis Sistem Informasi, Jurnal Informtika, Fak. Teknolog Industri, Universitas Kristen :KRS Petra. Vol. 8, No.1: pp1-9. M ataku l i ah Gambar 7. Arsitektur aplikasi logikal untuk aplikasi perencanaan studi Gambar 8. Arsitektur teknologi untuk model arsitektur internet E-30

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: 1907-5022 Yogyakarta, 20 Juni 2009 Satzinger, W, J., Jackson, B, R., Burd, D, S., (2005). Object – Oriented Analysis and Design with the Unified Process, Thomson. Course Technology. Temnenco, V. (2007). TOGAF or Not TOGAF: Extending Enterprise Architecture beyond RUP, IBM Whitepaper. Januari. Yunis, R., Surendro, K. (2008). Pemilihan Metodologi Pengembangan Enterprise Architecture untuk Indonesia. Prosiding SNIKA. Vol. 3, No.1:pp A53-A59. Yunis, R., (2006). Pemilihan Metodologi Pengembangan Enterprise Architecture untuk Indonesia. Thesis Magister Teknik Informatika, ITB, Bandung. Zarvic, N., Wieringa, N. (2006). An Integrated Enterprise Architecture Framework for Business-IT Alignment, University of Twente, Information System Groups. Netherlands. E-31


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook