Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore LITERASI IPAS_IPA PERGERAKAN BUMI,BULAN DAN MATAHARI

LITERASI IPAS_IPA PERGERAKAN BUMI,BULAN DAN MATAHARI

Published by rinariviani.rr, 2022-02-22 14:25:32

Description: LITERASI IPAS_IPA PERGERAKAN BUMI,BULAN DAN MATAHARI

Search

Read the Text Version

LITERASI IPAS_IPA I. GERHANA MATAHARI Gerhana Matahari: Total, Sebagian, dan Cincin Gerhana secara umum diartikan sebagai fenomena alam berupa benda langit yang masuk ke dalam bayangan benda langit lainnya. Gerhana Matahari adalah fenomena alam saat bumi masuk ke dalam bayangan bulan. Akibatnya, sebagian penduduk bumi akan menjadi gelap selama beberapa waktu. Pada umumnya peristiwa gerhana tidak berlangsung lama, sekitar hitungan menit atau bisa juga terjadi dalam beberapa jam. Pada peristiwa gerhana matahari, posisi bulan berada diantara bumi dan matahari dalam satu garis lurus. Posisi bulan yang seperti ini akan menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari ke bumi. Peristiwa gerhana matahari dapat diamati dalam tiga kondisi antara lain gerhana matahari total, sebagian, dan cincin. Apa perbedaan dari ketiga jenis gerhana tersebut? Kapan waktu terjadi gerhana matahari sebagian, total, dan cincin? Cari tahu jawabannya melalui ulasan peristiwa gerhana di bawah. Gerhana Matahari Total dan Sebagian Gerhana matahari terjadi saat posisi bulan berada diantara bumi dan matahari dalam satu garis lurus. Karenanya, bulan akan menghalangi sebagian atau seluruh sinar matahari ke bumi. Posisi bulan yang demikian bisa membuat bayangan bulan menutupi sejumlah wilayah di bumi. Akibatnya daerah yang mengalami gerhana akan menjadi lebih gelap sesaat pada siang hari. Bayangan bulan yang nampak dari bumi dapat terlihat sebagian atau keseluruhan. Daerah yang tertutup seluruhnya oleh bayangan bulan disebut umbra (bayangan inti). Daerah yang hanya tertutup sebagian oleh bayangan bulan disebut penumbra. Ada dua macam daerah di bumi yang masuk pada bayangan bulan yaitu pada daerah penumbra dan umbra. Kedua daerah tersebut menjadi pembeda jenis gerhana.  Gerhana matahari total adalah gerhana yang terjadi pada daerah-daerah yang berada pada umbra/bayangan inti bulan. Cahaya matahari pada daerah yang mengalami gerhana total akan tidak tampak sama sekali.  Gerhana matahari sebagian adalah gerhana yang terjadi pada daerah-daerah yang berada pada penumbra bulan (bayangan kabur). Cahaya matahari sehingga matahari kelihatan sebagian. Peristiwa gerhana ini biasanya berlangsung dalam hitungan menit, setelah itu kondisi akan kembali normal. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari ukuran matahari, namun bulan mampu menutupi seluruh permukaan matahari. Hal ini dikarenakan jarak bulan lebih dekat ke bumi dari pada jarak matahari ke bumi. Jarak rata – rata bulan ke bumi adalah 384.400 kilometer. Sedangkan jarak jarak rata-rata matahari ke bumi adalah 149.680.000 kilometer. Objek dengan jarak lebih dekat akan terlihat lebih besar dari pada objek besar dengan jarak yang sangat jauh. Alasan ini menjadi jawaban dari mengapa bulan (seakan-akan) mampu menutupi seluruh permukaan matahari. Gerhana Matahari Cincin Peristiwa gerhana cincin sebenarnya sama dengan gerhana matahari total. Namun ada tambahan kondisi lain yang membuat terjadinya peristiwa gerhana cincin. Kondisi ini terjadi ketika bulan tidak cukup besar menutupi seluruh permukaan matahari. Sehingga, matahari tampak seperti cincin cahaya di sekeliling bulan. 1|Literasi IPAS_IPA / Pergerakan bumi,bulan dan matahari

LITERASI IPAS_IPA Daerah yang mengalami gerhana matahari cincin berada pada wilayah yang berada pada antumbra bulan (bayangan hasil perpanjangan dari umbra). Bulan menglilingi bumi dalam lintasan berbentuk elips/oval. Posisi bulan yang terdekat jaraknya dengan bumi disebut perigee/apsis. Sedangkan posisi di mana bulan berada pada titik terjauh dari bumi disebut apogee. Saat posisi bulan berada pada titik terjauh akan terlihat lebih kecil dan jauh dari biasanya. Pada posisi bulan berada pada titik terjauh dan terjadi gerhana matahari total, bulan tidak mampu menutupi seluruh permukaan matahari. Akibatnya, dari bumi akan terlihat cincin cahaya yang mengelilingi bulan. Kesimpulan: gerhana matahari cincin terjadi apabila bulan terletak segaris di antara matahari dan bumi pada saat bulan berada pada titik terjauh. Daerah yang mengalami gerhana cincin terjadi pada wilayah yang terkena lanjutan umbra (antumbra). Demikianlah tadi ulasan materi mengenai gerhana matahari yang meliputi tiga jenis gerhana yaitu gerhana total, sebagian, dan cincin. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat. 2|Literasi IPAS_IPA / Pergerakan bumi,bulan dan matahari

LITERASI IPAS_IPA II. GERHANA BULAN Tahapan Terjadinya Gerhana Bulan (Total, Sebagian, dan Penumbra) Gerhana adalah peristiwa alam berupa tertutupnya sebuah objek disebabkan adanya benda atau objek yang melintas di depannya. Atau dapat dikatakan bahwa gerhana adalah masuknya suatu objek ke dalam bayangan objek lain. Peristiwa gerhana yang banyak menjadi perhatian penduduk Bumi adalah gerhana bulan dan matahari. Dua jenis gerhana ini bisa diamati dan dirasakan langsung dari bumi yaitu gerhana matahari dan bulan. Peristiwa gerhana melibatkan tiga benda langit. Misalnya pada peristiwa gerhana bulan, tiga objek yang menjadi pengamatan adalah matahari, bumi, dan bulan. Peristiwa gerhana bulan terjadi saat bumi berada di antara matahari dan bulan dalam satu garis lurus. Bagaimanakah tahapan terjadinya gerhana bulan? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah. Waktu terjadinya gerhana bulan biasanya berlangsung pada malam hari. Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan permukaan bulan tertutup oleh bayangan bumi. Akibatnya, cahaya matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalang oleh bumi. Tahapan terjadinya gerhana bulan diawali saat bulan memasuki penumbra bumi. Selanjutnya bulan bergerak menuju umbra, kemudian masuk pada penumbra bumi bagian lainnya. Tahapan gerhana bulan berakhir saat bulan keluar dari bayangan penumbra ini. Tahapan – tahapan tersebut dapat dilihat seperti gambar di bawah. Dalam tahapan terjadinya gerhana bulan seperti yang telah disebutkan di atas terdiri dari dua jenis gerhana. Kedua jenis gerhana tersebut adalah gerhana bulan total dan sebagian. Apa itu gerhana bulan total? Apa itu gerhana bulan sebagian? Cari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah. Gerhana Bulan Total Gerhana bulan total terjadi saat seluruh bagian bulan berada di wilayah umbra bumi (bayangan inti bumi). Istilah lain yang digunakan untuk menyebut peristiwa gerhana bulan total adalah blood moon. Sebutan ini sesuai dengan warna bulan yang menjadi kemarahan seperti blood (darah). Saat terjadi gerhana bulan total, warna bulan dari bumi terlihat kemerahan, semakin pekat polusi udara akan membuat warna merah semakin pekat. 3|Literasi IPAS_IPA / Pergerakan bumi,bulan dan matahari

LITERASI IPAS_IPA Mengapa bulan yang tertutup bayangan bumi namun masih dapat terlihat berwarna orange atau kemerahan? Kondisi ini dikarenakan terjadinya pembiasan cahaya matahari. Warna merah darah saat gerhana bulan total terjadi karena atmosfer Bumi membiaskan cahaya Matahari. Gerhana Bulan Penumbra dan Sebagian Beberapa sumber menjadi gerhana bulan penumbra dan gerhana bulan merupakan satu tahapan. Beberapa sumber menyatakan bahwa gerhana bulan penumbra dan sebagian merupakan tahapan yang berbeda. Gerhana bulan sebagian terjadi saat piringan bulan yang masuk ke dalam umbra Bumi dan sebagian lainnya berada pada penumbra (bayangan samar) bumi. Sedangkan gerhana bulan penumbra terjadi saat bulan hanya melintasi bagian penumbra atau bayangan samar Bumi. 4|Literasi IPAS_IPA / Pergerakan bumi,bulan dan matahari

LITERASI IPAS_IPA Pada jenis gerhana ini, sinar matahari ke bulan tidak seluruhnya terhalang oleh bumi. Sehingga masih ada sebagian sinar matahari yang sampai ke permukaan bulan. Adanya sinar matahari yang samapi ke Bulan menjadikannya terlihat bercahaya. Keismpulannya, tahapan yang terjadi pada gerhana bulan diberikan seperti daftar berikut.  Tahapan dimulainya gerhana  Gerhana bulan penumbra  Gerhana bulan sebagian  Puncak gerhana  Gerhana sebagian berakhir  Peristiwa gerhana berakhir 5|Literasi IPAS_IPA / Pergerakan bumi,bulan dan matahari

LITERASI IPAS_IPA III. FASE BULAN Mengenal Fase-Fase Bulan, Penjelasan Bentuk Bulan dan Ukurannya Fase Bulan. Sistem Tata Surya/Sumberbe;ajar penunjangplpg/https://www.usd.ac.id/Kemendikbud Fase bulan adalah perubahan bentuk bulan yang terlihat dari permukaan bumi. tirto.id - Bulan merupakan benda langit yang tampak dari bumi dan memancarkan sinar sehingga tampil dengan berbagai macam bentuk yang menarik. Jika diteliti dengan menggunakan mata telanjang, tampak bulan memiliki bagian yang gelap dan terang. Bagian gelap pada bulan merupakan bagian yang tidak pernah terkena sinar matahari. Sedangkan bagian yang terang merupakan bagian bulan yang tidak sepenuhnya terkena pancaran sinar matahari. Pengertian Bulan  Bulan memiliki bentuk bulat seperti bumi dan memiliki ukuran atau volume 80 kali lebih kecil dari bumi. Diameternya sepanjang 3.476 km. Jarak antara bulan dan bumi bisa dikatakan sangat dekat, yaitu rata-rata sepanjang 384.400 km.  Bulan merupakan satelit bumi yang memancarkan sinar di malam hari akibat pantulan sinar matahari ke bumi.  Satelit adalah sebuah benda langit yang bergerak di sekitar planet dikarenakan adanya gaya tarik menarik dari planet tersebut.  Bulan juga disebut sebagai satelit yang mengelilingi bumi selama 27 hari, 7 jam, 43 menit dan 11,5 detik atau selama satu bulan.  Pada saat yang sama bulan juga berputar pada porosnya sehingga permukaan bulan yang terlihat di bumi selalu pada sisi yang sama yaitu sebesar 59 persen dari permukaannya.  Struktur permukaan bulan dilapisi oleh materi seperti pasir yang menyebabkan permukaan bulan tampak berkilau.  Pada permukaan bulan terdapat daerah yang tidak pernah terkena sinar matahari sejak terbentuknya bulan.  Daerah ini memiliki luas sekitar 15.000 km yang di dalamnya terdapat kawah dan bukit-bukit retak. 6|Literasi IPAS_IPA / Pergerakan bumi,bulan dan matahari

LITERASI IPAS_IPA Bulan Sebagai Satelit Bumi Bulan merupakan satelit sekaligus benda angkasa yang paling dekat dengan bumi. Bulan mengelilingi bumi pada bidang edar yang memiliki jarak rata-rata 348.404 km. Arah revolusi bulan sama dengan arah revolusi bumi terhadap matahari. Kala revolusi bulan adalah 27 1/3 hari, dan waktu ini disebut satu bulan sideris. Satu bulan sideris tidak sama dengan waktu sejak munculnya bulan purnama sampai bulan purnama berikutnya. Lama selang waktu antara dua bulan purnama adalah 29 ½ hari. Waktu ini disebut satu bulan sinodis. Bulan sideris dan sinodis menjadi berbeda akibat adanya revolusi bumi. Selain berevolusi mengelilingi matahari, bulan juga berotasi terhadap porosnya. Kala rotasi bulan persis sama dengan kala revolusinya, yaitu 27 1/3 hari, sehingga permukaan bulan yang menghadap bumi selalu hanya separuhnya. Karena bulan berevolusi terhdap bumi, bulan juga ikut mengelilingi matahari bersama bumi. Bentuk dan Ukuran Bulan Bulan berbentuk bulat dengan massa 7,4 1022 kg. Garis tengah bulan sama dengan ¼ garis tengah bumi yaitu 3.476 km dengan massa jenis 3340 kg/m3. Massa bulan yang kecil menyebabkan gaya tarik pada benda di permukaannya juga kecil. Kekuatan gaya tarik bulan hanya 1/6 gaya tarik bumi. Akibatnya, bulan tidak mampu menahan molekul-molekul udara tetap berada di sekelilingnya untuk membentuk atmosfer. Tidak adanya atmosfer di bulan menyebabkan terjadinya hal-hal berikut :  Di bulan tidak ada kehidupan.  Permukaan di bulan sangat kasar (berlubang) dikarenakan benda-benda yang jatuh tidak ada yang menahan.  Suara tidak dapat merambat di bulan, hal ini karena udara atau gas merupakan medium tempat perambatan suara.  Langit bulan tampak hitam legam. Atmosfer bumi berwarna biru karena cahaya matahari yang mengenai molekul-molekul udara menghamburkan cahaya warna biru 7|Literasi IPAS_IPA / Pergerakan bumi,bulan dan matahari

LITERASI IPAS_IPA Fase Bulan Fase bulan adalah perubahan bentuk bulan yang terlihat dari permukaan bumi. Perubahan bentuk bulan tersebut disebabkan oleh pantulan sinar matahari yang mengenai permukaan bulan yang berbeda-beda dalam setiap fasenya. Waktu setiap fase bulan adalah masing-masing 7 hari atau seminggu, sehingga seluruh fase ini berlangsung selama 28 hari. Fase bulan yang terjadi adalah sebagai berikut. 1. Bulan baru, yaitu posisi bulan terletak hampir sejajar dengan bumi dan matahari. Dalam kondisi ini bulan dalam keadaan gelap dan tidak terlihat. Banyak orang memberikan istilah sebagai “bulan mati” pada keadaan ini. 2. Seperempat pertama, yaitu posisi bulan membentuk sudut tertentu terhadap matahari dan bumi. Dalam posisi ini bulan mulai terlihat, baik dalam keadaan sabit maupun separuh. Istilah bagi kedua kondisi bulan ini dikenal sebagai bulan sabit dan bulan separuh. 3. Bulan purnama, yaitu posisi bulan terletak hampir segaris dengan bumi dan matahari, dengan posisi bumi di tengah. Dalam posisi ini bagian bulan yang terkena sinar matahari adalah bagian permukaan bulan yang terang, sehingga bulan tampak penuh bulat seperti bumi. 4. Seperempat terakhir, sama halnya seperti keadaan seperempat pertama yaitu posisi bulan membentuk sudut tertentu terhadap matahari dan bumi. Dalam posisi ini separuh bulan dalam keadaan gelap dan tidak bisa dilihat. Dalam posisi ini pula bulan kembali membentuk bulan separuh dan bulan sabit, namun posisinya bertolak belakang dengan posisi ketika seperempat terakhir. Pada posisi seperempat terakhir inilah bulan sabit separuh cakram menghadap ke kiri. 8|Literasi IPAS_IPA / Pergerakan bumi,bulan dan matahari

LITERASI IPAS_IPA Setelah melalui fase seperempat terakhir, bulan kembali ke posisi bulan mati yang kemudian kembali lagi ke fase berikutnya. Kembalinya posisi bulan ke bulan mati merupakan pergantian bulan dalam sistem penanggalan tahun Hijriah. Fase – Fase Bulan Beserta Penjelasannya Bulan menjadi satu – satunya satelit alami yang dimiliki bumi. Orbit bulan mengelilingi bumi dengan lintasan oval. Revolusi bulan mengelilingi bumi menjadi dasar dari sistem penanggalan hijriah (disebut juga sistem penanggalan komariah). Adanya revolusi bulan inilah yang juga membuat bentuk bulan yang terlihat berbeda pada waktu tertentu. Bulan tidak memiliki cahaya sendiri. Sinar bulan yang terlihat dari bumi merupakan sinar matahari yang dipantulkan oleh bulan. Bentuk bulan beberapa kali akan terlihat berbeda. Kondisi tersebut bukan dikarenakan bentuk bulan yang berubah. Bentuk bulan yang terlihat berbeda dari bumi dikarenakan hanya bagian bulan yang mendapat sinar matahari. Sisi bulan yang tidak mendapat sinar matahari tidak terlihat dari bumi. Setidaknya ada lima bentuk bulan berbeda yang terjadi dalam satu periode putaran bulan. Kelima bentuk tersebut meliputi bulan baru, sabit, perbani, cembung, dan purnama. Bentuk bulan yang berbeda terlihat pada setiap fase – fase bulan. Bagaimana bentuk bulan pada seiap fasenya? Bagaimana penjelasan fase – fase bulan? Sobat idschool dapat mencari tahu lebih lanjut melalui ulasan di bawah. Bentuk Bulan pada Setiap Fase – Fase Bulan Revolusi bulan membuat bentuk bulan terlihat berbeda dari permukaan bumi. Bentuk bulan yang berbeda ini kemudian disebut sebagai fase – fase bulan. Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa ada bentuk bulan yang lima fase bulan yang terjadi pada satu kali periode bulan mengelilingi bumi (revolusi bulan). Kelima fase tersebut adalah bulan baru (new moon), bulan sabit (waxing crescent dan waning crescent), perbani (first quarter dan third quarter), cembung (waning gibbous dan waxing gibbous), dan purnama. Penjelasan masing – masing bentuk dan fase bulan diberikan pada ulasan berikut. 9|Literasi IPAS_IPA / Pergerakan bumi,bulan dan matahari

LITERASI IPAS_IPA 1. Bulan Baru (New Moon) Bulan baru disebut juga bulan mati merupakan fase bulan pertama. Fase bulan baru ini terjadi pada saat Bulan berada antara Matahari dan Bumi dalam posisi sejajar. Bulan baru biasanya terjadi pada siang hari sehingga tidak dapat melihatnya karena sinar matahari lebih terang. Pada fase bulan ini, bagian permukaan bulan yang terkena sinar matahari matahari berada di bagian belakang (permukaan bulan yang tidak menghadap bumi). Bagian bulan yang lain yaitu bagian yang tidak mendapat sinar matahari menghadap Bumi. Sehingga, bentuk bulan pada fase pertama tidak terlihat seluruhnya. 2. Bulan Sabit (Waxing Crescent dan Waning Crescent) Sinar matahari mengenai bagian bulan yang menghadap bumi semakin bertambah pada pekan pertama awal fase bulan. Pada fase bulan sabit, bagian bulan yang mendapat sinar matahari kurang dari setengahnya. Bentuk bulan sabit yang terlihat dari bumi dapat terlihat saat dua fase yaitu fase waxing crescent (bulat sabit awal) dan waning crescent (bulat sabit akhir). Bentuk bulan pada fase waxing crescent dan waning crescent terlihat mirip dari permukaan bumi. Perbedaan antara keduanya terlihat pada kekuatan sinar yang dipancarkan bulan. Pada fase bulan sabit akhir atau waning crescent, sinar bulan semakin memudar karena sinar matahari semakin menjauh dari posisi menerangi bulan yang bisa terlihat dari bumi. 3. Bulan Perbani (Kuartal Pertama/First Quarter dan Seperempat Ketiga/Third Quarter) Bentuk bulan perbani dalam satu peride fase bulan terjadi dalam dua fase yaitu pada kuartal pertama (first quarter) dan seperempat ketiga (third quarter). Fase bulan ini terjadi ketika bulan berada pada sudut 90o antara bumi dan matahari. Pada fase ini, bentuk Bulan dari permukaan bumi terlihat setengah bulan terang dan setengah bulan dalam bayangan. Sehingga, fase bulan perbani biasa juga disebut sebagai fase setengah bulan. 10 | L i t e r a s i I P A S _ I P A / P e r g e r a k a n b u m i , b u l a n d a n m a t a h a r i

LITERASI IPAS_IPA Pada fase ini, posisi bulan yang menyebabkan pasang air laut terendah/surut yang disebut disebut pasang perbani. Peristiwa tersebut disebabkan posisi matahari, bumi, dan bulan membentuk sudu 90⁰ sehingga gaya tarik bulan dan matahari tidak optimal. 4. Bulan Cembung (Waxing Gibbous dan Waning Gibbous) Bentuk bulan cembung terlihat hampir pada seluruh bagian bulan yang menghadap bumi. yang disinari oleh matahari terlihat bersinar. Bentuk bulan cembung dapat terlihat dalam dua fase pasa satu periode fase bulan yaitu pada bagian awal (waxing gibbous) dan bagian akhir (waning gibbous). Bentuk bulan cembung pada fase waning gibbous dan fase waxing gibbous terlihat sama. Meskipun demikian, fase waxing gibbous dan waning gibbous memiliki perbedaan. Pada fase waxing gibbous, sebagian kecil pada sisi kiri bulan terlihat gelap. Sedangkan pada fase waning gibbous ini, sebagian kecil pada sisi kanan bulan terlihat gelap. Bagian gelap tersebut merupakan bagian permukaan bulan menghadap bumi yang tidak mendapat sinar matahari. 5. Bulan Purnama (Full Moon) Pada bulan purnama, bulan, bumi, dan matahari juga berada pada posisi yang sejajar seperti bulan baru. Posisi pada fase ini bulan berada pada sisi yang berlawanan dari bumi sehingga seluruh bagian bulan yang diterangi matahari menghadap ke bumi. Bagian yang tidak diterangi tersembunyi sepenuhnya. Bulan purnama biasanya terjadi di antara hari ke – 14 dan hari ke – 15 dalam kalender lunar. Pada fase ini, posisi bulan menyebabkan pasang air laut terbesar di bumi yang disebut pasang purnama. Peristiwa tersebut terjadi karena posisi matahari, bumi, dan bulan berada pada satu garis lurus. Kondisi tersebut menyebabkan gaya tarik bulan dan matahari menjadi optimal, sehingga permukaan bumi mengalami pasang tertinggi. Ringkasnya, urutan fase – fase bulan dalam satu periode diberikan seperti daftar berikut. 1. New Moon (Bulan Baru) 2. Waxing Crescent (Bulan Sabit Awal) 3. First Quarter (Bulan Perbani) 4. Waxing Gibbous (Bulan Cembung Awal) 5. Full Moon (Bulan Purnama) 6. Waning Gibbous (Bulan Cembung Akhir) 7. Third Quarter (Bulan Perbani) 8. Waning Crescent (Bulan Sabit Akhir) Baca Juga: Gerhana Matahari Total, Cincin, dan Sebagian 11 | L i t e r a s i I P A S _ I P A / P e r g e r a k a n b u m i , b u l a n d a n m a t a h a r i

LITERASI IPAS_IPA Contoh Soal dan Pembahasan Beberapa contoh soal di bawah dapat membantu sobat idschool dalam memahami materi fase – fase bulan. Setiap contoh soal dilengkapi dengan pembahasan soal. Pembahasan tersebut dapat sobat idschool gunakan sebagai tolak ukur keberhasilan mengerjakan soal. Selamat Berlatih! Contoh 1 – Soal Menentukan Nama Fase Bulan yang Tepat Berdasarkan Gambar Perhatikan gambar berikut! Fase bulan sabit ditunjukkan oleh posisi bulan nomor …. A. 1 dan 5 B. 2 dan 8 C. 3 dan 7 D. 4 dan 6 Pembahasan: Keterangan bentuk bulan dan nomor yang sesuai pada fase – fase bulan pada soal diberikan seperti daftar berikut.  Bulan baru: nomor 1  Bulan Sabit: nomor 2 dan nomor 8  Bulan Perbani: nomor 3 dan 7  Bulan Cembung: nomor 4 dan nomor 6  Bulan Purnama: nomor 5 Jadi, fase bulan sabit ditunjukkan pada nomer 2 dan 8. Jawaban: B 12 | L i t e r a s i I P A S _ I P A / P e r g e r a k a n b u m i , b u l a n d a n m a t a h a r i

LITERASI IPAS_IPA Contoh 2 – Soal Pengaruh Fase Bulan pada Kondisi Permukaan Bumi Perhatikan gambar di bawah ini! Kedudukan bulan yang menyebabkan pasang air laut tertinggi ditunjukkan oleh nomor …. A. 1) dan 2) B. 1) dan 3) C. 1) dan 4) D. 2) dan 4) Pembahasan: Gravitasi bulan mempengaruhi kondisi pasang surut surut air laut pada permukaan bumi. Posisi bulan yang menyebabkan pasang air laut terbesar terjadi saat berada pada satu garis dengan matahari dan bumi. Posisi matahari, bumi, dan bulan berada pada satu garis lurus akan menyebabkan gaya tarik bulan dan matahari menjadi optimal. Kondisi tersebut terjadi pada fase bulan purnama (nomor 1) dan bulan baru (nomor 3). Jawaban: B Contoh 3 – Soal Fase Bulan Waktu yang dibutuhkan oleh bulan mulai dari fase bulan baru hingga bulan purnama adalah sekitar …. A. 30 hari B. 29 hari C. 15 hari D. 1,5 hari Pembahasan: Fase bulan purnama terjadi pada sekitar hari ke – 14 atau ke – 15 dari fase bulan baru. Jadi, waktu yang dibutuhkan oleh bulan mulai dari fase bulan baru hingga bulan purnama adalah sekitar 15 hari. Jawaban: C Demikianlah ulasan materi fase – fase bulan yang menyebabkan bentuk permukaan bulan terlihat berbeda. Bentuk bulan pada fase – fase bulan tersebut meliputi bulan baru (new moon), sabit (waxing crescent dan waning crescent), cembung (waxing gibbous dan waning gibbous), perbani (first quarter dan third quarter), dan purnama. 13 | L i t e r a s i I P A S _ I P A / P e r g e r a k a n b u m i , b u l a n d a n m a t a h a r i

LITERASI IPAS_IPA III. Akibat Revolusi Bumi dan Rotasi Bumi Bumi mengalami dua gerakan, yaitu rotasi dan revolusi. Rotasi bumi adalah gerakan bumi berputar pada porosnya. Sedangkan revolusi bumi adalah gerakan bumi mengelilingi matahari sesuai garis edarnya. Adanya dua gerakan ini menyebabkan bumi mengalami kondisi yang berbeda pada setiap harinya. Melalui halaman ini akan diulas akibat rotasi bumi dan akibat revolusi bumi. Di Indonesia, dalam satu tahun ada dua musim yang terjadi. Kedua musim tersebut adalah musim kemarau dan musim hujan. Di negara lain, ada empat musim yaitu musim panas, musim dingin, musim gugur, dan musim semi. Pernahkah sobat idschool mengamati letak matahari terbit atau terbenam? Kadang kita melihat matahari terbit dari timur agak sedikit ke utara. Suatu waktu, kadang kita melihat matahari terbit dari timur agak ke selatan. Mengapa kondisi ini bisa terjadi? Hal ini terjadi akibat dari revolusi bumi. Seluruh wilayah Indonesia memiliki tiga waktu berbeda. Ketiga waktu tersebut adalah Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Timur (WIT). Perbedaan waktu ini dapat dilihat setiap hari. Contohnya, pada perayaan tahun baru, Indonesia bagian timur akan merayakan tahun baru pada 2 jam lebih awal dari wilayah Indonesia yang berada di bagian barat. Mengapa hal ini dapat terjadi? Ini adalah keadaan yang terjadi akibat rotasi bumi. Berikutnya, akan diulas lebih jauh lagi tentang fenomena – fenomena apa saja yang akan dialami penduduk bumi. Ulasan pertama yang akan diberikan adalah akibat rotasi bumi. Simak ulasan lebih lengkapnya pada pembahasan di bawah. Akibat Revolusi Bumi Revolusi bumi adalah gerakan bumi mengelilingi matahari sesuai garis edarnya. Waktu yang dibutuhkan bumi untuk mengelilingi matahari disebut kala revolusi bumi. Lamanya waktu yang dibutuhkan bumi untuk mengelilingi matahari untuk satu putaran adalah 365¼ hari. Biasanya, dalam satu tahun digenapkan menjadi 365 hari. Hasil pembulatan ini kemudian digenapkan menjadi satu pada setiap tahun kabisat, yaitu tahun yang dapat dibagi empat. Tahun kabisat terjadi setiap empat tahun sekali. Pada tahun kabisat, ada penambahan jumlah hari pada bulan Februari. Pada tahun biasa, jumlah hari pada bulan Februari adalah 28. Sedangkan pada tahun kabisat, jumlah hari pada bulan Februari adalah 29. Hasil pembulatan ¼ hari selama empat tahun. Adanya musim hujan dan musim kemarau merupakan contoh akibat revolusi bumi yang dapat diamati secara mudah. Apakah hanya itu saja? Tentu tidak. Ada akibat revolusi bumi lain yang dapat diamati sobat idschool. 14 | L i t e r a s i I P A S _ I P A / P e r g e r a k a n b u m i , b u l a n d a n m a t a h a r i

LITERASI IPAS_IPA Berikut ini adalah beberapa akibat dari adanya revolusi bumi. 1. Adanya Perbedaan Lamanya Waktu Siang dan Malam Negara-negara di belahan bumi utara memliki lama waktu siang dan malam yang berbeda dengan negara-negara di belahan bumi selatan. Di Indonesia, waktu siang dan malam hampir sama. Hal ini dikarenakan Indonesia terletak di daerah khatulistiwa. Inilah yang menyebabkan waktu siang di Indonesia hampir sama dengan waktu malamnya. Di daerah yang dekat kutub, perbedaan antara siang dan malam dapat diamati secara lebih jelas. Pada musim dingin, waktu siang akan lebih singkat dari waktu malam. Kondisi sebaliknya terjadi pada musim panas, waktu siang akan lebih lama dari waktu malam. Hal ini terjadi karena dalam gerakan perputaran bumi mengelilingi matahari, revolusi bumi, ada daerah yang terletak di apotema atau hipotema. Apotema adalah titik terjauh bumi dengan matahari sedangkan hipotema kebalikannya yakni titik terdekat bumi dengan matahari. 2. Adanya Perubahan Rasi Bintang Fenomena lain yang dapat diamati akibat dari revolusi bumi adalah adanya perubahan rasi bintang. Rasi bintang di langit akan terlihat berbeda pada setiap bulannya. Hal ini terjadi dikarenakan akibat revolusi bumi. Rasi bintang yang terlihat di langit akan terlihat berbeda dari satu waktu ke waktu lainnya. 3. Adanya Gerak Semu Tahunan Matahari Kejadian gerak semu tahunan matahari diamati melalui posisi matahari dalam satu tahun. Suatu waktu, sobat idschool melihat matahari terbit dari timur agak sedikit ke utara. Suatu waktu, kadang sobat idschool akan melihat matahari terbit dari timur agak ke selatan. Kejadian ini terjadi akibat dari revolusi bumi. 4. Adanya Perubahan Musim Indonesia terletak di daerah khatulistiwa, sehingga hanya mempunyai dua musim, yaitu musim panan dan musim hujan. Beberapa negara yang terletak dekat dengan kutub bumi, baik utara atau selatan, mempunyai empat musim. Keempat musim tersebut adalah musim dingin, musim semi, musim gugur, dan musim panas. Musim ini akan selalu berganti sepanjang tahun karena bumi akan terus berputar mengelilingi matahari, akibat revolusi bumi. Itulah beberapa contoh akibat revolusi bumi yang dapat diamati dan secara tidak langsung dirasakan serta dialami oleh sobat idschool. Bagaimana untuk akibat rotasi bumi? Ulasan lebih lengkapnya akan diulas melalui materi di bawah. Akibat Rotasi Bumi Rotasi adalah gerakan bumi berputar pada sumbu porosnya. Meskipun bumi berputar, namun penduduk bumi tidak merasakan adanya perputaran ini. Hal ini dikarenakan adanya gravitasi bumi dan kecepatan rotasi bumi yang sangat cepat. Sehingga, penduduk bumi tidak merasakan adanya perputaran ini. 15 | L i t e r a s i I P A S _ I P A / P e r g e r a k a n b u m i , b u l a n d a n m a t a h a r i

LITERASI IPAS_IPA Waktu yang dibutuhkan bumi, disebut kala rotasi bumi, untuk berputar pada porosnya dalam satu kali putaran membutuhkan waktu 23 jam 56 menit 41 detik, dibulatkan menjadi 24 jam dalam satu hari. Perputaran bumi pada porosnya ini tidak dirasakan oleh sebagian besar penduduk bumi, bahkan semuanya. Namun, akibat pergerakan ini dapat menimbulkan beberapa kejadian yang dapat diamati oleh penduduk bumi. Contoh kejadian yang paling sering dialami dan dapat diamati dengan mudah oleh penduduk bumi adalah adanya pergantian siang dan malam. Selain adanya pergantian siang dan malam, ada beberapa kejadian lain yang dialami oleh penduduk bumi. Simak kejadian-kejadian akibat rotasi bumi melalui ulasan daftar materi dibawah. 1. Terjadinya Siang dan Malam Dalam satu hari, biasanya sobat idschool akan melewati waktu siang dan waktu malam. Biasanya, waktu siang digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Sedangkan waktu malam digunakan untuk beristirahat. Terjadinya siang dan malam merupakan salah satu akibat rotasi bumi yang paling sering dan cukup mudah untuk diamati. Mengapa hal ini dapat terjadi? Bagian bumi terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian bumi yang menghadap matahari dan bagian bumi yang membelakangi matahari. Pada bagian bumi yang menghadap matahari, daerah tersebut akan mengalami siang hari. Sedangkan pada bagian bumi yang membelakangi matahari, daerahnya akan mengalami malam hari. Bumi terus berputar pada porosnya, kondisi ini berjalan terus menerus, sehingga penduduk di bumi selalu mengalami kondisi siang dan malam secara bergantian. 2. Adanya Perbedaan Waktu di Berbagai Daerah Pada saat sobat idschool menelpon sobat idschool yang tinggal di Tokyo pada pukul 20.00 WIB dari Indonesia. Kemungkinan, saudara sobat idschool tidak akan mengangkat telfon karena sudah tidur. Hal ini dikarenakan Tokyo, Jepang memiliki waktu 2 jam lebih cepat dari waktu di Jakarta, Indonesia. Sehingga, ketika sobat idschool menelfon pada pukul 20.00 dari Jakarta, waktu di Jepang sudah menunjukkan pukul 22.00 (10 malam). Waktu yang biasanya digunakan untuk beristirahat. 16 | L i t e r a s i I P A S _ I P A / P e r g e r a k a n b u m i , b u l a n d a n m a t a h a r i

LITERASI IPAS_IPA Keadaan ini terjadi juga akibat dari perputaran bumi pada porosnya. Daerah yang menghadap matahari akan selalu berbeda sehingga mengakibatkan perbedaan waktu antara satu daerah dengan daerah lainnya. 3. Gerak Semu Harian Matahari Gerak semu harian matahari ditunjukkan oleh adanya matahari yang seolah-olah bergerak mengelilingi bumi. Sebenarnya, matahari yang menjadi pusat dan bumi bergerak mengelilingi matahari. Kejadian yang sobat idschool alami setiap hari, yaitu melihat matahari terbit dari timur dan bergerak ke arah barat kemudian tenggelam di barat. Hal ini terjadi juga dikarenakan akibat rotasi bumi. 4. Pembelokan Arah Arus Laut Adanya ombak di pantai dan arus laut diakibatkan adanya angin. Arah arus laut berbelok searah perputaran jarum jam pada belahan bumi selatan. Sedangkan pada belahan bumi bagian utara, arah arus laut berbelok berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Pembelokan arah arus laut ini disebabkan juga akibat rotasi bumi. Penjelasan mengenai perubahan arah arus laut dijelaskan melalui efek Coriolis. Benda yang bebas bergerak di udara akan nampak bergerak ke kanan di belahan bumi utara dan ke kiri di belahan bumi selatan. Bumi berputar di bawah benda yang bergerak seperti air dan udara bebas. Benda yang bebas bergerak di udara akan nampak bergerak ke kanan di belahan bumi utara dan ke kiri di belahan bumi selatan. 5. Perbedaan Percepatan Gravitasi Bumi Bentuk bumi pada kedua kutub adalah pepat dan mengembang di bagian khatulistiwa. Gerakan bumi berputar pada porosnya, rotasi bumi, mengakibatkan gerakan yang arahnya menjauhi pusat. Sehingga, bumi menjadi tidak bulat sempurna, diameter kutub bumi lebih kecil daripada diameter khatulistiwa. Kondisi ini mengakibatkan percepatan gravitasi di daerah kutub lebih besar dibandingkan khatulistiwa. Selain lima akibat rotasi bumi yang telah disebutkan di atas, ada akibat rotasi bumi lainnya yang dapat diamati penduduk bumi. Contoh lain akibat rotasi bumi adalah perbedaan ketebalan atmosfer, bentuk bumi menjadi bulat spheroid, efek Coriolis, dapat berfungsinya satelit, dan fenomena jetleg bila kita naik pesawat. Pengertian dan Perbedaan Angin Darat dan Angin Laut Terjadinya angin darat dan angin Laut merupakan contoh peristiwa dari perpindahan panas secara konveksi. Pengertian perpindahan panas secara konveksi sendiri adalah perpindahan panas/kalor yang disertai dengan perpindahan partikel zat. Dalam hal ini, partikel zat yang ikut bergerak untuk menghantarkan panas/kalor adalah udara atau gas. Perpindahan panas terjadi dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Begitu juga pada suatu wilayah dengan suhu kalor yang lebih tinggi akan bergerak ke daerah dengan suhu kalor yang lebih rendah. Perpindahan kalor melalui udara ini membuat terjadinya peristiwa angin darat dan angin laut. Apa itu angin darat? Apa itu angin laut? Apa perbedaan angin darat dan angin laut? Melalui halaman pengertian dan perbedaan angin darat dan angin laut ini, sobat idschool dapat mencari tahu jawaban dari pertanyaan – pertanyaan tersebut. Sebelumnya, perlu sobat idschool ketahui bahwa daratan memiliki kecenderungan untuk lebih cepat panas dan juga lebih cepat dingin. Perbedaan sifat fisis antara permukaan daratan dan lautan dalam menyerap dan melepaskan energi panas matahari inilah yang menjadi sebab proses terjadinya angin darat dan angin laut. Pada siang hari, daratan akan menyerap energi panas dari malam hari yang berakibat pada suhu daratan pada siang hari akan lebih cepat panas. Dan pada malam hari, daratan akan melepas energi panas lebih cepat daripada lautan yang berakibat pada suhu daratan pada malam hari akan cepat dingin. Perbedaan pelepasan kalor/panas antara kedua jenis wilayah ini yang menjadi sebab adanya angin darat dan angin laut. 17 | L i t e r a s i I P A S _ I P A / P e r g e r a k a n b u m i , b u l a n d a n m a t a h a r i

LITERASI IPAS_IPA Penjelasan mengenai masing – masing pengertian angin darat dan angin laut akan menjadi bahasan berikutnya. Setelah mengetahui bagaimana proses terjadinya angin darat dan angin laut, coba lihat perbedaan angin darat dan angin laut yang akan diberikan pada akhir bagian. Jadi, jangan sampai kelewatan untuk menyimak ulasan sampai akhir bagian. Selamat belajar! Pengertian Angin Darat Angin darat terjadi ketika malam hari. Bagaimanakah proses terjadinya angin darat? Simak penjelasannya seperti berikut. Energi panas yang diserap permukaan bumi sepanjang hari akan dilepaskan lebih cepat oleh daratan, udara menjadi dingin. Sementara itu, energi panas sedang dalam proses dilepaskan ke udara daerah lautan. Sehingga terjadilah gerakan konvektif yang menyebabkan udara dingin dari daratan bergerak menggantikan udara yang naik di lautan. Jadi, proses yang terjadi adalah udara panas di atas laut bergerak naik, kemudian tempatnya digantikan oleh udara yang lebih dingin dari daratan. Terjadilah aliran udara yang bergerak dari daratan ke lautan, yang kemudian dikenal sebagai angin darat (the land breeze). Arah angin darat yang menuju ke laut ini banyak dimanfaat nelayan tradisional untuk berangkat berlayar untuk mencari ikan di laut. Waktu terjadinya angin darat adalah pada tengah malam dan dini hari. Sehingga, pada waktu – waktu inilah nelayan akan mulai berlayar ke tengah laut. Pengertian Angin Laut Proses terjadinya angin laut hampir sama dengan proses terjadinya angin darat, sama – sama diakibatkan oleh perbedaan suhu pada kedua wilayah tersebut. Penjelasan proses terjadinya angin laut dapat disimak melalui bahasan berikut .Pada siang hari, wilayah daratan mempunyai kemampuan menyerap suhu/kalor dari matahari lebih cepat. Kondisi sebaliknya terjadi di wilayah lautan, proses penyerapan panas/kalor berlangsung lebih lambat. Kondisi ini membuat suhu di daratan lebih cepat panas daripada wilayah lautan. Akibatnya udara di atas daratan akan bergerak naik, kemudian udara dingin dari lautan akan menggantikannya. Sehingga terjadilah aliran udara dari wilayah lautan ke daratan yang kemudian disebut sebagai angin laut (the sea breeze). 18 | L i t e r a s i I P A S _ I P A / P e r g e r a k a n b u m i , b u l a n d a n m a t a h a r i

LITERASI IPAS_IPA Angin laut terjadi pada sekitar pagi hingga menjelang sore hari. Arah angin laut yang bergerak dari lautan ke daratan ini kemudian dimanfaatkan oleh nelayan tradisional untuk kembali ke daratan setelah bermalam di lautan untuk mencari ikan. Itulah tadi penjelasan mengenai bagaimana proses terjadinya angin darat dan angin laut. Dapatkah sobat idschool menyebutkan apa perbedaan angin darat dan angin laut? Perbedaan Angin Darat dan Angin Laut Setelah mengulas pengertian angin darat dan angin laut di atas, dapatkan sobat idschool menemukan perbedaan dari angin darat dan angin laut? Setidaknya ada 5 perbedaan angin darat dan angin laut. Kelima perbedaan angin darat dan angin laut tersebut diberikan melalui karakteristik masing – masing jenis angin berikut. Karakteristik Angin Darat: 1. bertiup dari darat ke laut 2. berhembus pada malam hari 3. merupakan jenis angin kering 4. angin lepas pantai 5. dimanfaatkan oleh nelayan guna berangkat ke laut Karakteristika Angin laut: 1. bertiup dari laut ke darat 2. berhembus pada pagi sampai siang hari 3. merupakan angin yang membawa kelembapan 4. angin yang berada di pantai 5. dimanfaatkan oleh nelayan kembali ke daratan setelah berlayar semalaman Demikianlah tadi ulasan materi pengertian dan perbedaan angin darat dan angin laut, meliputi bahasan pengertian angin darat, pengertian angin laut, dan perbedaan angin darat dan angin laut. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat. 19 | L i t e r a s i I P A S _ I P A / P e r g e r a k a n b u m i , b u l a n d a n m a t a h a r i


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook