Sistem Koordinasi dari Samantha Howells E-MODUL SMA/MA XI SEMESTER 2 SILVA NOVITA
Kata Pengantar Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga dapat menyelesiakan e-modul ini denga tepat waktu. Slawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat kelak. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa fisik maupun akal fikiran, sehingga penlis mampu untuk menyelesaikan e-modul ini. Penulis juga mngucapkan terimah kasih kepada simua pihak khususnya kepada dosen pembimbing yang telah membimbing dalam menulis e-modul ini. Demikian, semoga e-modul ini bermanfaat. Terimah kasih. Penulis tentu menyadari bahwa e-modul ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis membuhkan kritik serta saran dari pembaca untuk E-Modul ini, agar E-Modul ini nantinya dapat menjadi E-Modul yang lebih baik. Majene, 3 Juni 2022 Penulis
Daftar Isi KATA PENGANTAR ................................................................. i KARTU IDENTITAS ................................................................. ii KATA PENGANTAR ............................................................... iii DAFTAR ISI .............................................................................. iv Kompetensi Inti ........................................................................... 1 Kompetensi Dasar ....................................................................... 1 Indikator Pembelajaran ............................................................... 1 Petunjuk Penggunaan E-Modul ................................................... 2 Deskripsi E-Modul ...................................................................... 3 Sistem Saraf ................................................................................. 4 Sistem Hormon ............................................................................ 5 Sistem Indera ............................................................................... 6 Soal-Soal Latihan ........................................................................ 7 Glosararium ................................................................................. 8 Daftar Pustaka ............................................................................ 9
Kartu Identitas Nama : Silva Novita Kelas : Biologi B SISWA KELAS XI SMA/MA BIOLOGI Pembimbing 1 Gaby Maulida Nurdin S.Si., M.Si Pembimbing 2 Nur Amaliah S,Pd., M.Pd
Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti Kompetensi Inti : Kompetensi Dasar : KI3 : Mamahami, 3.10. Manganalisis menerapkan, dan hubungan antara menganalisis pengetahuan struktur jaringan factual, konseptual, penyusun organ pada procedural, dan sistem koordinasi metakognitif berdasarkan (saraf, hormon dan rasa ingin tahunya tentang alat indera) dalam ilmu pengetahuan, kaitannya dengan teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan mekanisme koordinasi wawasan kemanusiaan, dan regulasi serta kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait gangguan fungsi yang fenomena dan kejadian dapat terjadi pada sistem koordinasi manusia.
KI4 : Mengolah, 4.10. Manganalisis menalar, dan menyaji hubungan antara dalam ranah konkret struktur jaringan penyusun organ pada dan ranah abstrak sistem koordinasi terkait dengan (saraf, hormon dan alat indera) dalam pengembangan dari kaitannya dengan yang dipelajarinya di mekanisme Sekolah secara koordinasi dan mandiri, bertindak regulasi serta secara efektif dan gangguan fungsi kreatif, serta mampu yang dapat terjadi menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan pada sistem koordinasi manusia. .
Indikator Pembelajaran 3.10.1. 3.10.2. Menjelaskan 3.10.3. Menjelaska jenis sistem saraf Menjelaskan n struktur (sistem saraf pusat dan gangguan sel saraf sistem saraf tepi) pada sistem saraf 3.10.4. 3.10.5. 3.10.6. Menjelaskan Menjelaska Menjelaskan sistem hormon gangguan pada n jenis sistem hormone sistem hormon 3.10.7. Menjelaskan struktur 3.10.8. Menjelaskan gangguan pada sistem dan jenis sistem indera indera (gangguan kelainan indera (Indera penglihat, Indera penglihatan, gangguan kelainan indera pembau, Indera pengecap, pembau, gangguan kelainan indera pengecap, Indera peraba dan Indera gangguan kelainan indera peraba dan pendengaran) gangguan kelainan indera pendengaran) 4.10.1. Mempresentasikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada struktur dan fungsi organ sistem koordinasi yang menyebabkan gangguan sistem saraf dan hormon pada manusia
Petunjuk penggunaan E-modul 01. Berdoalah 02. Lakukan sebelum pengamatan sesuai dengan mengerjakan petunjuk guru e- modul dan lembar kerja 03. Bekerjalah 04. kegiatan secara berkelompok setelah baik saat pengamatan, pengamatan perhatikan arahan guru dan petunjuk maupun diskusidengan tiap poin kelompok anda! pengerjaan E- modul
Deskripsi E-Modul Judul E-Modul: Pengembangan E-Modul Berbasis Case Based Learning (CBL) Sebagai Bahan Ajar Biologi Kelas XI SMA Materi Sistem Koordinasi. Sintaks CBL: 1. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil yang beranggotakan 5 orang siswa 2.Guru memberikan kepada masing-masing kelompok evaluasi 3.Masing-masing kelompok diberikan waktu untuk diskusi dengan kelompoknya 4.Tanya jawab dan diskusi untuk membandingkan respon masing-masing kelompok. Ruang Lingkup materi yang terdapat dalam E-Modul pembelajaran ini antara lain sebagai berikut: 1. Pertemuan 1 : Sistem saraf 2. Pertemuan 2 : Sistem Hormon 3. Pertemuan 3 : Sistem Indera
Pertemuan I : Sistem Saraf (Neuron) e Sistem saraf manusia merupakan bagian tubuh yang sangat kompleks dan dibentuk oleh lebih dari 100 juta sel saraf (neuron). Neuron yang satu yang saling berhubungan membentuk suatu sistem komunikasi yang sangat kompleks pula.
A. Struktur Sel Saraf : 1. Dendrit Dendrit merupakan serabut saraf yang mempunyai suluran saluran panjang, biasanya bercabang-cabang dengan bentuk dan ukursn yang berbeda-beda. Dendrit berfungsi untuk menerima Implus (rangsangan) yang datang dari ujung akson neuron lain.
2. Badan sel Badan sel merupakan bagian yang paling besar, di dalamnya terdapat nukleus dan sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat mitokondria yang berfungsi membangkitkan energi untuk membawa rangsangan. Badan sel merupakan pusat trofik untuk semua sel-sel saraf yang sangat peka terhadap rangsangan. Badan sel saraf mengandung inti sel yang besar dan berbentuk vesikuler (seperti pembulu) dengan membran yang tipis. inti sel mengandung satu anak inti besar yang kaya akan RNA (asam ribonukleat) dan sitoplasma yang disebut neuroplasma. 3. Akson Akson ata neurit merupakan serabut yang panjang dan umumnya tidak bercabang. akson berfungsi meneruskan rangsangan yang berasal dari badan sel saraf ke kelenjar dan serabut-serabut otot.
Berdasarkan ukuran dan bentuk jalurnya, neuron dBiebrdeadsaarkkaannukumranendajnadbeintuktigjaalurnyma,anceuarmon,dibyedaaiktaun mesnejbadaigtiagai bmeacraimku, yta:itu sebagai berikut: ada.u.aNN: esuaertuuonrsoembnauglmatiipauokllastori,npydoaailntausra,nteuyusraeoibntaugyaanindgeeunmrdeormitnpuynayanigjumlureanmlpebuihnydaarii jbu. Nlueuraronn bliepobliahr, ydaiaturineduruoan:desnagatun sasteubakasgoanisaanksastou ndenddarint. satu sc.ebNaeugraoni dpesenuddorpitolar, yaitu neuron yang hanya terdiri atas juluran tunggal, terletak sekat perikarion yang bercabang dua. bB.erNdaseaurkraonnpebrainpdoalnafru,ngysianiytau, nenuerounrdoinbeddakeanngmaennjasdai ttiuga amkascaomn, ysaaintu snaeuturondemnotdorriist.(eferen), neuron sensorik (aferen), dan interneuron (cn.eurNoneiunrteormnedpiest)eudopolar, yaitu neuron yang hanya terdiri atas juluran tunggal, terletak sekat perikarion yang bercabang dua. Berdasarkan peran dan fungsinya, neuron dibedakan menjadi tiga macam, yaitu neuron motoris (eferen), neuron sensorik (aferen), dan interneuron (neuron intermediet)
B. Jenis Sistem Saraf (sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi) 1. Saraf Pusat Saraf pusat meliputi otak dan sum-sum tulang belakang. Otak merupakan pusat koordinasi dalam tubuh, yang terletak di dalam tulang tengkorak dan diselubungi oleh jaringan yaang disebut meninges. Selaput meninges dibedakan menjadi tiga, yaitu lapisan keluar yang melekat pada tulang (duramater), lapisan tengah yang berbentuk saraf laba-laba (arachnoid), dan lapisan dalam yang melekat pada permukaan otak (piamater).
Sum-sum tulang belakang merupa kan bagian dari sistem saraf pusat yang berada di dalam ruas-ruas tulang belakang. Pada bagian tengah atau pusat terdapat saluran sumsum tulang belakang yang berisi cairan serebrospinal. 2. Saraf Tepi Saraf tepi terdiri dari sistem sadar (somatik) dan sistem saraf tidak sadar (sistem saraf otonom). sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan seres keringat. Sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom) terdiri dari neuron sensori dan neuron motor yang terdapat di antara sistem saraf pusat (khususnya hipotalamus) dan berbagai neuron (interneurone space), jaringan ini dinamakan neuropil.
C. Gangguan Pada Sistem Saraf Kelainan sistem saraf, termasuk skizofrenia, depresi, kecanduan obat, penyakit Alzheimer, dan penyakit Parkinson, merupakan masalah kesehatan masyarakat yang besar. Secara bersamaan penyakit iti menyebabkan banyak orang yang dirawat inap di Amerika Serikat dari pada pasien penyakit jantung dan kanker. 1. Skizofernia Sekitar 1% dari populasi dunia menderita skizofernia (schizophrenia), suatu gangguan mental parah yang dicirikan oleh episode-episode psikotik ketika para pasien memperoleh persepsi realitas yang terdistori. Para penderita skisofernia biasanya menderita halusinasi (misalnya 'suara-suara' yang hanya bisa didngar oleh mereka) dengan delusi (misalnya, pikiran bahwa orang lain berkelompok untuk mencederai mereka).
2. Depresi Depresi adalah suatu kelaian yang dicirikan oleh suasana hati yang tertekan , serta abnormalitas dalam tidur, nafsu makan, dan tingkat energi. Ada dua bentuk yang luas dari penyakit depresi yang dikenal: gangguan depresi mayor dan gangguan bipolar. 3. Kecanduan Obat dan Sistem Reward Otak Kecanduan obat adalah kelainan yang dicirikan oleh konsumsi suatu obat yang kompulsif dan kehilangan kontrol untuk membatasi aspan obat. Obat apapun dengan berbagai macam efek di SPP dapat bersifat aditif. Misalnya, kokain dan amfrtamin bekerja sebagai stimulan (perangsang), sementara heroin adalah sedatif (penenang) yang meredahkan nyeri.
4. Penyakit Alzheimer Penyakit Alzheimer (Alzheimer's disease)) adalah deteriorasi mental, atau demensia, yang dicirikan oleh rasa bingung, kehilangan memori, dan berbagai macam gejala-gejala yang lain. Kemunculan penyakit ini terkait dengan usia, naik dari sekitar 10% pada usia 65 hingga sekitar 35% pada usia 85. Penyakit ini progresif, dengan pasien yang semakin tidak mampu berfungsi dan akhirnya harus dibantu untuk berpakaian, mandi, dan disuapi oleh orang lain. 5. Penyakit Parkison Suatu gangguan motorik, penyakit Parkison (Parkinson's disease) dicirikan oleh kesulitan dalam menginisiasi gerakan-gerakan, pergerakan yang lambat, dan kekakuan tbuh. Para pasien seringkali mengalami tremor otot, keseimbangan yang buruk, postur yang membungkuk, dan jalan yang tertatih-tatih.
Video Pembelajaran gangguan Pada Sistem Saraf:
Pertemuan II Sistem Hormon 1. Sistem Hormon Seperti yang diilustrasikan, hormon-hormon yang disekresikan ke dalam cairan ekstraseluler oleh sel-sel endokrin mencapai sel-sel target melalui aliran darah (atau hemolimfe). Beberapa sel endokrin dijumpai dalam organ-organ yang merupakan bagian dari sistem-sistem organ yang lain. Hormon-hormon melaksanakan berbagai fungsi dalam tubuh. mereka mempertahankan homeostasis; memerantarai respons-respons terhadap rangsangan-rangsangan lingkungan; dan meregulasi pertumbuhan, perkembangan, serta reproduksi.
2. Jenis Sistem Hormon a. Kelenjar Hipofisis Kelenjar hipofisis terletak dalam rongga tulang dari tulang sfenoid yang disebut sela tursika. Hipofisis berhubungan dengan hipotalamus di dasar otak yang memiliki hubungan anatomis dan hubungan penting. Kelenjar hipofisis terdiri atas tiga lobus, yaitu lobus anterior, intermediet, dan posterior. Lobus anterior merupakan penghasil hormon paling bervariasi dan memiliki pterhadap bermacam-macam organ. Akan tetapi, pada dasarnya hormon hanya dibutuhkan dalam jumlah tertentu. Lobus intermediet terdapatvdalam kelenjar pituitari bayi. Lobus intermendiet memiliki peran dalam pembentukan warna kulit individu. b. Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok) Kelenjar tiroid terletak pada leher bagian depan di sebelah bawah jakun. Kelenjar ini kaya akan pembuluh darah. kelenjar tiroid berperan dalam produksi hormon penting pada proses metabolisme,pertumbuhan, dan oksidasi dalam tubuh. Hormon terpenting yang disekresikan adalah hormon tiroksin. Kelaianan kerja hormon ini dibedakan menjadi dua, yaitu hipertiroid dan hipotiroid. Hipertiroid (kelebihan produksi hormon tiroksin) menyebabkan gejala hipermetabolisme atau disebut juga morbus basedowi. Gejala yang tampak pada penderita, antara lain gugup, nadi dan nafas cepat dan tidak teratur, mulut ternganga, serta mata melebar (eksolftamus). Adapun hipotiroid (kekurangan hormon tiroid) sebelum dewasa menyebabkan kretinisme (kerdil), penderita tidak dapat mencapai pertumbuhan fisik dan mental yang normal.
c. Kelenjar Anak Gondok (Gladula Paratiroid) Kelenjar ini menyekresikan hormon yang dinamakan parathormon. (PTH). Kelenjar anak gondok terdiri atas empat struktur kecil menempel dipermukaan belakang kelenjar tiroid. Kelainankerja hormon ini juga dibedakan menjadi dua, yaitu hipoparathormon dan hiperparathormon. Hopoparathormon (kekurangan parathormon) dapat menyebabkan gejala kekejangan otot, sedangkan hiperparathormon menyebabkan kelaianaan pada tulang, seperti rapuh, abnormal, mudah patah. d. Kelenjar Anak Ginjal (Gladula Adrenal) Kelenjar adrenal adalah kelenjar yang kaya akan persediaan darah. Kelenjar adrenal terletak di atas ginjal sehingga disebut juga kelenjar supratrnalis. Bagian luar disebut korteks adrenal dan bagian dalam disebut medula adrenal. 1. Medula adrenal menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin). Hormon ini sering disebut hormon kerja karena fungsinya miningkatkan tekanan darah dan denyut jantung akibat adanya penyempitan pembuluh darah. Selain itu, hormon ini juga berfungsi mengubah glikogen (gula otot) menjadi glukosa (gula darah. Adrenalin berfungsi mengatur kadar gula dalam darah sampai 0,1%
2. Korteks adrenal (bagian luar) menyekresikan beberapa hormon, yaitu sebagai berikut: a. Hormon glukokortikoid Hormon ini berperan dalam mengubah lemak dan protein ke metabolit- metabolit intermindiet yang kemudian diubah menjadi glukosa. b. Mineralokortikoid (Hormon Kortikoid) Hormon ini berperan dalam reabsorpsi natrium dan Cl dalam tubulus ginjal sehingga tekanan osmosis menjadi seimbang. Keadaan ini mengakibatkan volume dan tekanan darah menjadi normal. e. Kelenjar Langerhans (Pangkreas) Kelenjar langerhans menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Hormon insulin berfungsi mengubah gula darah (glukosa) menjadi gula otot (glikogen) di hati sehingga mengurangi kadar gula dalam darah. Glikogen berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa.
3. Gangguan Pada Sistem Hormon Gangguan dalam homeostasis glukosa dapat menjadi cukup serius, memengaruhi jantung, pembuluh darah, mata, dan ginjal. salah satu kelainan semacam itu, diabetes melitus (diabetes mellitus), disebabkan oleh defisiensi insulin atau penurunan respons terhadap insulin dalam jaringan target. Kadar glukosa darah naik, namun sel-sel tidak mampu mengambil cukup banyak glukosa untuk memenuhi kebutuhan metabolik. Pada penderita diabetes melitus, kadar glukosa dalam darah tinggi melampaui kapasitas ginjal untuk merabsorpsi nutrien ini. Glukosa yang tersisa di dalam filtrat pun diekskresikan. Karena alasan ini, keberadaan gula dalam urin merupakan salah satu tes untuk kelainan ini.
Video Pembelajaran gangguan Pada Sistem Hormon:
Pertemuan III Sistem Indera A. Struktur dan Jenis Sistem Indera 1. Indera Penglihatan Mata merupakan organ indera penglihat yang kompleks. Indera ini memungkinkan analisis yang cepat tentang bentuk, intensitas cahaya, dan warna yang dipantulkan objek. Mata terletak di dalam arbita, yaitu struktur tengkorak yang melindunginya.
Mata tersusun atas bagian-bagian yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda. Walaupun demikian, fungsi masing-masing bekerja secara koordinatif-ensamble sehingga memungkinkan bekerja secara maksimal. Mata terdiri atas bagian-bagian yang berperan penting dalam proses penglihatan. Berikit ini akan kita cermati lebih jauh bagian-bagaian bola mata beserta fungsinya.
1.Konjungtiva, berfungsi untuk melindungi kornea dari gesekan. 2.Sklera, berfungsi untuk melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan memungkinkan melekatnya otot mata. 3.Kornea, berfungsi untuk memungkinkan lewatnya cahaya dan merefraksikan cahaya. 4.Karoid, mengandung pembuluh darah, berfungsi sebagai penyuplai retina dan melindungi refleksi cahaya dalam mata. 5.Badan sirialis, berfungsi untuk menyokong lensa, mengandung otot yang memungkinkan lensa berubah bentuk, dan menyekresikan aqueoushumor. 6.Iris (pupil), berfungsi untuk mengendalikan ukuran pupil, sedangkan pigmennya mengurangi lewatnya cahaya.Lensa, berfungsi sebagai pemfokus dengan mengubah bentuk 7.Retina, mengandung sel batang dan kerucut 8.Fovea (bintik kuning), bagian retina yang mengandung sel kerucut.
2. Indera Pembau Kemampuan untuk membau sering digunakan untuk keperluan tertentu, pada olfaksi tidak seperti gustasi, sel-sel sensori adalah hormon. Sel-sel reseptor olfaktori melapisin bagian atas rongga hidung dan mengirimkan implus melalui akson langsung ke gelembung olfaktori di otak. manusi dapat membedakan ribuan aroma yang berbeda, masing-masing disebabkan oleh odoran yang berbeda secara struktural.
Hal yang menarik, antara reseptor bau dan pengecap ternyata saling berhubungan dan bekerja sama. Indera pembau menerima stimulus gas, sedangkan indera pengecap menerima stimulus cair. Berdasarkan strukturnya, epitel olfaktori tersusun atas dua sel resptor yang dapat dibedakan, dan berdasarkan fungsinya, terdapat tujuh macam sel-sel reseptor. 3. Indera Pengecap
Sel-sel pengecap pada mamalia adalah sel epitel termodifikasi yang terorganisasi menjadi kuncup pengecap (taste bud), yang tersebar di sejumlah area lidah dan mulut. Sebagaian besar kuncup pengecap di lidah terasosiasi dengan penjuluran berbentuk puting yang disebut papila (papillae). Reseptor pada kuncup pengecap bertanggung jawab untuk mengenali lima tipe tastan. Empat tastan merepresentasikan persepsi rasa yang familiar-manis, asam, asin, dan pahit. Tastan kelima disebut umami (bahasa jepang untuk 'lezat'), ditimbulkan oleh asam amino glutamat. Pada lidah terdapat tiga macam papil, yaitu sebagai berikut. a. Papil bentuk benang, merupakan papil peraba dan tersebar diseluruh permukaan lidah. b. Papil seperti huruf V, tersusun dalam lingkungan yang dilingkari oleh suatu saluran pada daerah dekat pangkal lidah dan merupakan papil pengecap c. Papil nerbentuk palu, terdapat pada daerah tepi-tepi lidah juga merupakan papil pengecap.
4. Indera Peraba Dalam kajian spa yang dimaksud dengan relaksasi indera peraba adalah relaksasi melalui sentukan dan tekanan untuk merelaksasi otot. Melalui pemijatan otot-otot yang kaku dapat dilemaskan dan peredaran darah menjadi lancar. Melalui indera peraba sentuhan dan tekanan hal yang dapat pula dilakukan adalah refleksi, yaitu teknik penekanan pada beberapa titik dari bagian kaki, tangan dan telinga dengan tujuan untuk memulihkan kesehatan atau mendeteksi penyakit dalam.
Kulit tersusun atas dua lapis, yaitu epidemis dan dermis. Pada lapisan epidermis terdapat reseptor untuk rasa sakit dan tekanan lemah. Reseptor untuk tekanan disebut mekanoreseptor. Pada dermis terdapat reseptor untuk panas, dingin, dan tekanan yang kuat. Bagian-bagian reseptor tersebut tersusun sebagai berikut. a. Korpuskula rufini, merupakan ujung saraf perasa panas b. Ujung saraf krause, merupakan ujung saraf dingin c. Korpuskula meissner, merupakan ujung saraf peraba d. Korpuskula pacini, merupakan ujung saraf perasa tekanan kuat e. Ujung saraf sekeliling rambut, merupakan ujung saraf peraba f. Ujung saraf tanpa selaput, merupakan ujung saraf peraba g. Lempeng merkel, merupakan ujung saraf perasa tekanan kuat.
5. Indera Pendengaran Objek yang bergetar, misalnya senar gitar yang dipetik atau tali suara dosen Anda, menciptakan gelombang tekanan di udara sekeliling. Dalam pendengaran, telingah mengubah energi gelombang ini menjadi implus daraf yang dipersepsi oleh otak sebagai suara. Untuk mendengar musik, pembicara, atau binyi berisik dilingkungan kita, kita mengandalakan pada reseptor sensosris yang merupakan sel rambut, suatu tipe mekanoreseptor.
Berdasarkan tata letak bagian-bagian telinga, yaitu tiga bagian dominan: telingah dala, tengah, dan luar. Telinga luar yang terdiri atas daun telinga dan liang telinga berfungsi membantu mengonsentrasikan gelombang suara. Rongga telinga tengah terdiri atas tulang-tulang pendengaran. Sedangkan rongga telinga dalam terisi oleh organ-organ pendengaran dan cairan linfa. Berikut tata urutan dan kerja tiap bagian dalam telinga uamh saling mendukung sehingga dapat mendengar suara. a. Gelombang suara ditangkap oleh telinga luar dan disalurkan melalui liang telinga menuju gendang telinga b. Gelombang suara mengetarkan gendang telinga. Ketiga tulang di telinga tengah meneruskan dan memperkuat getaran kearah telingah dalam c. cairan telinga dalam merangsang ujung saraf yang disebut sel rambut. Sinyal listrik dikirim dari sel ramb ut sepanjang saraf pendengaran menuju ke otak.
2. Gangguan pada Sistem Indera a. Indera Penglihatan Berikut ini adalah beberapa gangguan pada penyakit mata manusi. 1. Rabun Jauh (Miopi) Rabun jauh atau miopi merupakan kondisi ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang berjarak jauh. Rabun jauh disebut miopi. Penyebab rabun jauh adalah ukuran bola mata terlalu panjang dari ukuran normal, sehingga bayangan jatuh di depan retina.
2. Rabun Dekat (Hipermetropi) Rabun dekat (hipermetropi) adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda jarak dekat. Hal ini disebabkan oleh ukuran bola mata yang terlalu pendek, sehingga bayangan jatuh di belakang retina.
3. Buta Warna Buta warna adalah kondisi dimana mata tidak mampu membedakan warna. Buta warna merupakan penyakit yang bersifat menurun. Apabila seseorang hanya mampu melihat warna hitam dan putih saja, maka dikatakan buta warna total. Akan tetapi, jika seseorang tidak bisa membedakan warna tertentu, disebut buta warna persial.
b. Indera Pembau Indera pembau pada hidung dapat mengalami kelainan. Kelainan- kelainan itu antara lain sebagai berikut. 1. Anosmia; gangguan hidung karena hidung tidak dapat mencium bau. angguan ini dapat disebabkan oleh penyumbatan rongga hidung karena polip atau tumor, atau reseptor pembau rusak karena infeksi virus. 2. Influenza; penyebab influenza adalah infeksi virus flu yang menyebabkan tersumbatnya rongga hidung sehingga kemampuan pembau menjadi hulang. 3. Polip hidung; polip hidung atau benjolan pada hidung memiliki ciri- ciri berstektur lunak, tidak menimbulkan rasa saki, dan bukan dikategorikan sebagai kanker. Biasanya benjolan tumbuh dalam saluran atau rongga sistem pernafasan.
c. Indera Pengecap Berikut adalah beberapa gangguan dan penyakit pada lidah. 1. Lidah berubah warna; perubahan warna pada lidah menjadi pink terang sering disebabkan kekurangan vitamin B12, atau zat besi. Lidah menjadi warna putih biasanya disebabkan oleh kebiasaan minum alkohol, merokok, infeksi jamur, dan sisa-sisa makanan yang tidak dibersihkan. 2. Lidah berubah tekstur; tekstur lidah menjadi pembulu atau tampak pembulu hitam, kemungkinan disebabkan oleh antibiotik atau kebiasaan merokok, sering mengonsumsi kopi, menggunakan obat kumur, serta paparan radiasi di kepala atau leher.
d. Indera Peraba Berikut ini adalah beberapa gangguan kulit. 1. Jerawat; Jerawat adalah salah satu masalah kulit yang disebabkan karena ada gangguan pada bagian kelenjar kulit. Kelenjar kulit terhubung secara langsung dengan bagian pori-pori kulit. Kelenjar minyak yang ada dibagian kulit dapat terkena infeksi dari kotoran luar yang masuk lewat pori-pori, sel-sel kulit matu dan bakteri atau virus, sehingga terbentuk jerawat. 2.Panu; panu termasuk dalam penyakit kulit yang disebabkan karena infeksi jamur yang menyerang pada bagian pigmen kulit. Infeksi panu yang terjadi menyebabkan bercak putih yang akan terlihat karena berbeda dengan bagian kulit yang lain. 3.Eksim; eksim ditunjukkan dengan benjolan kecil yang akan berkembang menjadi ruam. Pada tahap yang lebih parah, maka eksim bisa menyebabkan infeksi.
e. Indera Pendengaran Berikut ini beberapa gangguan dan penyakit telinga sebagai indera pendengaran manusia. 1.Tuli, disebabkan gangguan tranmisi suara ke dalam koklea akibat penumpukan kotoran atau bisa juga terjadi karena kerusakan koklea. 2.Infeksi telinga bagian luar (otitis eksternal), infeksi telinga bagian luar menyebabkan bagian yang terinfeksi mengeluarkan nanah sehingga harus diobati. 3.Infeksi telinga bagian dalam (otitis internal), disebut juga otitis media akut, infeksi saluran telingah biasanya terjadi karena bakteri atau infeksi virus yang menyerang bagian tengah saluran telinga.
Pengaruh Pola Hidup Terhadap Kelainan pada Struktur dan Fungsi Organ Sistem Koordinasi yang Menyebabkan Gangguan Sistem Saraf dan Hormon pada Manusia Akibat pola hidup yang tidak baik dapat menyebabkan kelainan pada struktur, koordinasi sistem saraf dan hormon yang terdapat pada tubuh manusia. Contoh penyekit tersebut adalah stroke. Stroke merupakan penyakit rusaknya pembuluh darah di otak sehingga mengakibatkan sebagian tubuh tidak dapat bergerak. Penyakit ini sering terjadi pada orang yang memiliki pola hidup yang buruk, seperti jarang olahraga, tidak mengkonsumsi makanan menyehatkan, kurang istirahat, serta memiliki penyakit bawaan darah tinggi.
Video Pembelajaran gangguan Pada Sistem Indera:
Soal Latihan 1. Sel-sel organ dan organ-organ sensoris, serta struktur-struktur di dalam sel-sel sensoris yang merespon rangsangan positif disebut? a. Reseptor sensoris b. Tranduksi c. Transmisi d. Persepsi 2. Telinga mengantarkan informasi keotak tentang dua variable suara yang penting yaitu: a. Gelombang dan volume b. Volume dan titinada c. Titinada dan gelombang d. Volume dan titinada 3. Apa yang dimaksud titinada (pitch) pada telinga? a. Menangkap suara b. Frekuensi gelombang suara c. Variable suara d. Getaran suara
4. Berdasarkan gambar di bawah membrane timpani ditunjukkan pada nomor….. a. 1 b. 4 c. 6 d. 9 5. Bagian mata yang berfungsi menangkap bayangan benda adalah…. a. Iris b. Kornea c. Bintik d. Retina
6. Alat pengatur cahaya pada mata yang bekerja seperti diafragma pada kamera adalah…. a. Iris b. Sclera c. Lensa d. Retina 7. Fungsi utama bulu mata adalah…. a. Melindungi mata dari debu dan keringat agar tidak masuk ke dalam mata b. Membantu proses melihat c. Membantu membuka dan menutup mata d. Membiaskan cahaya 8. Dina memiliki mata berwarna hitam, sedangkan Ica memiliki mata berwarna biru. Perbedaan warna mata kedua gadis ini sebenarnya ditentukan oleh bagian mata, yaitu: a. Lensa b. Retina c. Iris d. Kornea
9. Indera pengecap menerima rangsangan berupa: a. Perubahan suhu lingkungan b. Zat kimia dalam bentuk padat c. Zat kimia dalam bentuk gas d. Zat kimia dalam bentuk larutan 10. Perhatikan gambar berikut! Bagian lidah yang berfungsi mengecap rasa pahit adalah…. a. A b. B c. C d. D
11. Dibawah ini fungsi lidah, kecuali…. a. Sebagai indera pencium b. Alat bicara c. Indera pengecap d. Mengatur letak makanan dan membantu menelan makanan 12. Kulit sebagai indera peraba berdasarkan asal reseptor bertindak sebagai…. a. Tangoreseptor b. Fotoreseptor c. Kemoreseptor d. Mekanoreseptor 13. Lapisan luar kulit disebut…. a. Dermis b. Epidermis c. Malphigi d. Reseptor
14. Perhatikan tabel berikut! Yang termasuk fungsi hidung adalah…. a. 1A, 1B, 1C b. 1A, 2B, 3C c. 1A, 2B, 2C d. 3A, 2C, 3B 15. Perhatikan bagian-bagian hidung di bawah ini!
Search