Seri Pengantar Bisnis Bioenergi Lima Paradigma untuk Kesuksesan Bioenergi Indonesia Dr. M. Syukri Nur Dosen Pascasarjana Energi Terbarukan, Universitas Darma Persada, Jakarta dan Direktur Proyek di PT. Insan Fajar Mandiri Nusantara, Serta Pengelola website: http://bioenerginusantara.com Bogor, November 2016
Kata Pengantar 2 Dr. M. Syukri Nur • Bioenergi sebagai salah satu sumber energi terbarukan menjadi sebuah harapan besar dalam pemenuhan nasional. Argumentasinya Dosen Pascasarjana Energi Terbarukan, terletak pada kemampuan bioenergi memenuhi tuntutan Universitas Darma Persada, Jakarta lingkungan, ekonomi, dan sosial. Email: [email protected] • Jika indikator keberhasilan adalah keberlanjutan pendayagunaan bioenergi dan secara total energi terbarukan mampu berkontribusi hingga 25% dari kebutuhan energi nasional pada tahun 2025, maka semua pemangku kepentingan energi mampu menggunakan lima paradigma yang disajikan dalam tulisan ini. Terutama pada konsentrasi pendayagunaan biomassa menjadi produk energi. Penggunaan 5 paradigma itu akan mengantarkan diri sebagai motor penggerak untuk memanfaatkan sumberdaya manusia, hasil R & D dalam bentuk teknologi dan inovasi, modal, serta strategi manajemen untuk mendapatkan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan. Tiga pilar ini menjadi pilar untuk pembangunan berkelanjutan pada tingkat daerah dan nasional.
Daftar Isi 3 1. Pendahuluan 4 2. Kerangka Pikir 5 3. Paradigma 1: Dari skala subsisten ke skala industri (komersial) 8 4. Paradigma 2: Dari limbah ke produk (energi) 9 5. Paradigma 3: Dari mono ke multi produk 10 6. Paradigma 4: Dari tunggal pertanian ke tautan energi 7. Paradigma 5: Dari tumbuh secara ekonomi ke keberlanjutan 12 8. Contoh Kasus: Agroindustri Kelapa Sawit 13 14
1. Pendahuluan 4 Kelangkaan dan makin mahalnya sumber energi fosil, serta Kebutuhan pasokan listrik untuk daerah-daerah desakan untuk lebih peduli pada penurunan kualitas (luar Pulau Jawa) di Indonesia sudah sangat pelayanan lingkungan global, merupakan pemicu untuk mendesak dan menjadi tantangan utama untuk mendayagunakan sumber energi terbarukan. unjuk kinerja kesuksesan pendayagunaan bioenergi. Sumber energi terbarukan berasal dari sinar matahari, angin, hidro, biomassa, dan kelautan (marine). Sumber daya biomassa diubah melalui penggunaan teknologi konversi untuk mendapatkan bioenergi. Bagi Indonesia yang berada di wilayah tropis, memiliki potensi besar untuk mendayagunakan biomassa sebagai sumber energi terbarukan. Bagaimana strategi dan program untuk mencapai kesuksesan dalam pendayagunaan bioenergi di Indonesia? Jawabannya tersaji dalam publikasi ini !
2. Kerangka Pikir Modal Manajemen P1: Dari skala subsisten 5 ke skala industri Tuntutan perbaikan P2: Dari limbah ke lingkungan global produk Tuntutan peningkatan P3: Dari mono ke poli Program Manfaat nilai ekonomi pada unit produk Kerja usaha P4: dari tunggal pertanian ke tautan Tuntutan sosial dari energi masyarakat dan pemerintah P5: Dari tumbuh secara ekonomi ke keberlanjutan SDM R&D
Penjelasan Kerangka Pikir 6 • Pada Gambar 1, tampak lima kotak berwarna kuning yang P1: Dari skala subsisten Modal menunjukkan paradigma yang harus dibangun dan dimasukkan ke skala industri kedalam rencana bisnis yang terkait dengan energi terbarukan. Pro Terutama dalam pendayagunaan biomassa menjadi energi. P2: Dari limbah ke Ke produk • Selain paradigma tersebut, keembpearthasfialkatnorpeTllaunininengtrukautpyanaangnnapgnebrgbmilooaeeibknnaajlenardgii SDM pertimbangan dan penentu P3: Dari mono ke poli adalah sumberdaya manusia, penelitian dan penerapan (R & D), produk manajemen, dan modal (keuangan). Tuntutan peningkatan P4: dari tunggal pertanian ke tautan • Kombinasi lima paradigma dan empat fankiltaoirekotenrosmebi puatdahuanruits energi digunakan dengan tepat pada aspek waktu, lokasi, duasnahkaebutuhan wilayah supaya penggunaan sumberdaya energi dan manusia P5: Dari tumbuh (tenaga-pemikiran) dapat lebih efisien. secara ekonomi ke Tuntutan sosial dari keberlanjutan • Manfaat yang diperoleh adalah indikator penmialasiyarkaekbaetrdhaansilan pelaksanaan kombinasi paradigma dengan peemmeprainttahfaktor pertimbangan tersebut. Semakin banyak manfaat ekonomi, lingkingan, dan sosial akan menunjukkan semakin berhasilnya pelaksanaan konsep ini.
3 Tuntutan untuk Mencapai Keberlanjutan 7 Masyarakat dan lingkungan juga menuntut kepedulian dari kegiatan ekonomi- pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan perusahaan. Lingkungan menuntuk pelestarian sedangkan masyarakat menuntut peningkatan kesejahteraan melalui kesempatan berusaha dan bekerja.
Paradigma 1: Dari skala subsisten ke skala 8 industri (komersial)
Paradigma 2: Dari limbah ke produk (energi) 9 • Pertanian memiliki kontribusi besar dalam pasokan limbah yang tidak dapat diubah menjadi bahan pangan, namun menjadi bahan baku utama untuk dikonversi menjadi energi seperti biogas, biosolid, dan biofuel. • Konversi limbah pertanian di suatu wilayah maka akan mampu memenuhi target untuk kemandirian atau ketahanan energinya. • Kebutuhan energi di suatu daerah saat ini, adalah listrik untuk perumahan dan aktivitas ekonomi masyarakat.
Paradigma 3: Dari mono ke multi produk 10 Kemampuan unit usaha yang hanya bias menghasilkan satu produk (produk tunggal) akan memiliki nilai ekonomi yang lebih rendah daripada produk majemuk. Kemampuan ini harus didukung oleh inovasi dan teknologi yang dihasilkan perjalanan panjang R & D. Produk tunggal Produk majemuk R & D : Research and Development (Penelitian dan Pengembangan)
Dayagunakan lintasan konversi bioenergi 11 Dayagunakan lintasan konversi energi melalui penggunaan teknologi konversi yang sesuai dengan kondisi ekologi, sosial, ekonomi, politik (budaya) pada suatu wilayah. Tujuannya untuk mendapatkan nilai ekonomi yang baik tanpa meninggalkan manfaat sosial dan upaya pelestarian lingkungan. Kemampuan manajemen yang profesional menjadi kuncu keberhasilan pemanfaatan lintasan konversi bioenergy ini.
Paradigma 4: Dari tunggal pertanian ke 12 tautan energi Sistem pertanian di suatu wilayah harus meninggalkan target produksi dan berorientasi pada komoditi pangan saja. Orientasi pertanian harus melibatkan pemikiran dan professional untuk memanfaatkan limbah pertanian menjadi produk energi. Dukungan teknologi-inovasi dari R&D, permodalan, dan orientasi pasar energi harus terlibat untuk menjalankan paradigma ini.
Paradigma 5: Dari tumbuh hanya secara 13 ekonomi ke keberlanjutan Perusahaan – Negara yang hanya memikirkan aspek pertumbuhan ekonomi akan terhadang pada kepedulian lingkungan global, dan tuntutan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bahkan unit usaha yang dibangun akan cepat tumbang karena tidak mendapat dukungan masyarakat dunia. Pembangunan berkelanjutan pada tingkat unit usaha dan negara harus melibatkan realisasi keberlanjutan pada lingkungan dan sosial.
Contoh Kasus: Agroindustri Kelapa Sawit 14 Paradigma Lama: Sistem agroindustri kelapa sawit hanya menghasilkan CPO. Penghasilan hanya CPO yang digunakan untuk membiayai operasional pabrik/perusahaan, program CSR dan perlindungan lingkungan. Keuntungan ekonomi perusahaan kecil. Paradigma Baru: Sistem agroindustri kelapa sawit mampu menghasilkan pupuk, produk bioenergi, listrik, dan CPO. Multi produk ini mampu mengatasi biaya dari lingkungan dan kegiatan social (CSR).
Perubahan Paradigma Agroindustri Sawit 15
Kabupaten Rokan Hulu - Riau 16 Additional information 34 POM number Total Cluster 7 Electricity 36.5 MW production potential
Estimasi Investasi Pembangkit listrik : Biomass-Gas Fired Power Plant – Schottdorf System Technology Cluster Potential Fruit Bunch of Palm Potential of Power Total Investment IRR Oil (Ton/Year) Generation (MWe) (Rp) A 18,41% B 162.540 8 245.000.000.000 18,71% C 18,01% D 361.200 17 518.000.000.000 18,12% E 17.07% F 270.900 13 398.000.000.000 18,41% G 19,08% 216.720 10 306.500.000.000 72.240 3,5 110.000.000.000 162.540 8 245.000.000.000 144.480 7 216.500.000.000 66,5 2.039.000.000.000 Total Investment: Rp 2.039.000.000.000 = USD 145.642.857 LCOE (USD/MW) = USD 2.190.118
Manfaat 18 NO Manfaat Ekonomi Manfaat Sosial Manfaat Lingkungan Membuka peluang bisnis baru bagi Membuka lapangan usaha dan Mengatasi persoalan limbah padat agroindustri kelapa sawit 1 perusahaan namun tetap bertumpu pada lapangan pekerjaan baru bagi bidang usaha utama. masyarakat 2 Membuka unit usaha baru dengan Pemerintah Daerah dan PLN Mendapatkan pupuk organik membangun kerjasama bisnis menerima manfaat sosial berupa dengan kualitas bagus tanpa peningkatan pelayanan kepada melakukan investasi baru. rakyatnya terutama pasokan listrik yang cukup dan berkualitas Mendapatkan nilai tambah ekonomi Mencapai standar pengelolaan Agroindustri Sawit berdasarkan 3 karena mampu mengubah limbah menjadi penilaian ISPO - RSPO energi dan produk bioenergi serta bernilai ekonomi.
Ucapan Terimakasih - Sponsor Penerbitan 19 Penulis ucapkan terimakasih atas dukungan Universitas Darma Persada dan berberapa perusahaan sehingga publikasi bertipe micro learning ini dapat diselesaikan dan diterbitkan dalam bentuk digital kepada publik di Indonesia.
Berminat jadi Sponsor ? 20 • Jika perusahaan anda berminat menjadi sponsor penulisan buku seperti ini, silakan kontak melalui email ke: • [email protected] atau [email protected] untuk mendapatkan informasi lengkap. • Logo perusahaan anda akan ditampilkan dalam lembaran khusus pada buku yang diterbitkan. • Tipe buku adalah microlearning dengan menyajikan sebuah materi yang diawali dengan kerangka pikir dan dlengkapi diagram atau skema. • Penulisan buku ini disampaikan ke publik dalam Bahasa Indonesia sebagai upaya sosialisasi tentang bioenergi kepada masyarakat Indonesia. • Buku digital akan ditautkan di Media digital: academia.edu, bioenerginusantara.com, dan issuu.com
Search
Read the Text Version
- 1 - 20
Pages: