Pedoman Penjenjangan Buku

Pedoman Penjenjangan Buku Hak cipta © 2019 Room to Read. Sebagian hak cipta dilindungi undang- undang. Sumber ini berlisensi CC BY 4.0. Dengan atribusi, Anda dapat menyalin, mengubah dan mendistribusikan karya. Untuk ketentuan penggunaan dan atribusi selengkapnya, https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/deed.id

Pedoman Penjenjangan Buku Jenjang Kerumitan Kata dan Rata-Rata Kalimat Rata-Rata Kata per Kalimat per Halaman Kalimat 1 Sangat sederhana: 0-2 1-4 - Kata-kata tunggal - Frasa KUMBANG Anjing hitam Anjing cepat Topik yang - Sederhana, konsep mudah dikenali Sesuai - Mungkin tidak memiliki alur cerita yang jelas - Dapat jadi menamai benda /hewan yang dikenali Ilustrasi - Setidaknya 90% dari halaman - Mendukung teks secara kuat dan langsung Pertimbangan - Sederhana, jelas, tidak berantakan Edit - Pola dan pengulangan - Kata-kata dasar yang sering digunakan - Kata-kata kunci - Jumlah suku kata sedikit Pertimbangan - 8-12 halaman Tata Letak - Untuk kemudahan membaca, ukuran besar lebih disukai (Lihat juga - Penempatan teks selalu konsisten Pedoman - Empat warna Produksi QRM) - Satu baris per halaman Alasan: Anak-anak yang membaca buku-buku jenjang 1 seringnya belajar untuk memahami dan masih membaca perlahan. Mereka membutuhkan kalimat yang lebih pendek untuk memudahkan pemahamannya. Untuk alasan ini, kami merekomendasikan rata-rata 1-4 kata per kalimat dibandingkan lebih dari itu. 1 Pedoman Penjenjangan Buku

Jenjang Kerumitan Kata dan Rata-Rata Kalimat Rata-Rata Kata per Kalimat per Halaman Kalimat 2 - Kalimat-kalimat 1-3 2-6 BURUNG sederhana - Tanda baca sederhana, biasanya hanya tanda titik - Biasanya kalimat lengkap Anjing itu hitam. Anjing itu cepat. Topik yang - Konsep-konsep sederhana Sesuai - Situasi-situasi yang lazim - Mungkin tidak memiliki alur cerita yang jelas - Dapat mempertimbangkan topik-topik menarik bagi pembaca lanjutan yang mungkin membaca pada jenjang ini Ilustrasi - Setidaknya 80% dari halaman - Ilustrasi mendukung makna teks Pertimbangan - Pola dan pengulangan Edit - Kata-kata dasar yang lebih tinggi - Teks yang dapat diper-kirakan - Jumlah suku kata sedikit - Hindari kata-kata tidak lazim atau abstrak (cth. Kehormatan atau harga diri) - Tidak ada gelembung teks Pertimbangan - 12-16 halaman Tata Letak - Untuk kemudahan membaca, ukuran besar lebih disukai (Lihat juga - Seringnya teks ditempatkan secara konsisten Pedoman - Empat warna Produksi QRM) - 1-3 baris per halaman - Spasi lebar Alasan: Beberapa pedoman menggunakan 8 hingga 10 kata per kalimat untuk jenjang 2, tetapi untuk alasan yang sama seperti di atas, sangat penting untuk membuat kalimatnya pendek. Namun, kami dapat meningkatkan jenjang 2 menjadi 2-6 kata per kalimat (naik dari 1-5 kata per kalimat) mengingat secara tipikal ada lebih banyak kata per kalimat dalam bahasa Indonesia. 2 Pedoman Penjenjangan Buku

Jenjang Kerumitan Kata dan Rata-Rata Kalimat Rata-Rata Kata per Kalimat per Halaman Kalimat 3 - Kalimat-kalimat 2-5 4-10 IKAN sederhana, lebih panjang - Tanda baca ditingkat- kan, biasanya titik, koma, dan tanda tanya Anjing hitam itu berlari kencang. Dia punya dua teman cepat. Topik yang - Konsep-konsep lazim atau tidak lazim, mulai perluas dunia anak Sesuai - Serangkaian kejadian sederhana - Alur cerita sederhana - Dapat mempertimbangkan topik-topik menarik bagi pembaca lanjutan yang mungkin membaca pada level ini Ilustrasi - Setidaknya 80% dari halaman - Ilustrasi mendukung makna, tetapi tidak eksplisit seperti jenjang 1 dan 2 Pertimbangan - Beberapa kata tidak lazim Edit - Kebanyakan kata-kata yang bisa diterapkan - Hati-hati dengan konsep-konsep abstrak - Lebih banyak dialog yang sesuai—tetap tidak ada gelembung teks Pertimbangan - 12-24 halaman Tata Letak - Untuk kemudahan membaca, ukuran besar lebih disukai (Lihat juga - Penempatan teks bisa lebih fleksibel, tetapi harus pada satu garis lurus Pedoman - Empat warna Produksi QRM) - 2-4 baris per halaman Alasan: N/A 3 Pedoman Penjenjangan Buku

Jenjang Kerumitan Kata dan Rata-Rata Kalimat Rata-Rata Kata per Kalimat per Halaman Kalimat 4 Kalimat-kalimat sederhana 4-8 6-12 RUSA dan majemuk; kata-kata dan struktur lebih rumit Anjing hitam itu punya dua teman yang berlari sangat cepat. Namun, dia adalah anjing tercepat! Topik yang - Tambahkan tema dan topik baru Sesuai - Dapat mengenalkan konsep-konsep abstrak Ilustrasi - Setidaknya 70% dari halaman - Ilustrasi memberi sedikit petunjuk dan makna teks Pertimbangan - Gelembung teks boleh digunakan Edit - Mengulang perbendaharaan kata baru dapat membantu Pertimbangan - 16-32 halaman Tata Letak - Cenderung portrait (Lihat juga - Fon dan tata letak dapat berorientasi pada desain Pedoman - Empat warna lebih disukai Produksi QRM) - 3-5 baris per halaman Alasan: Anak-anak pada jenjang 4 biasanya lebih fasih, tetapi seringnya membutuhkan motivasi dan dorongan untuk membaca. Beberapa pedoman menggunakan 10 hingga 12 kalimat per halaman, yang tentunya akan mengisi nyaris satu halaman penuh. Sehingga, teks akan terlalu padat untuk jenjang ini dan tidak akan memberikan ruang yang cukup untuk ilustrasi. Ilustrasi harus mencakup setidaknya 50% dari halaman untuk jenjang 4 dan teks sebaiknya tidak terlalu padat sehingga anak-anak tertarik dan termotivasi untuk membaca cerita. Dengan begitu, kita dapat meningkatkan rata-rata kalimat per halaman menjadi 4-7 untuk mengadaptasi bahasa Indonesia dan memastikan buku tetap menarik bagi anak-anak. 4 Pedoman Penjenjangan Buku

Jenjang Kerumitan Kata dan Rata-Rata Kalimat Rata-Rata Kata per Kalimat per Halaman Kalimat 5 Beberapa kalimat dan 6-10 Sampai dengan 20 SINGA paragraf rumit. Pada suatu hari, anjing hitam yang menyukai es krim itu memiliki dua teman. Teman- temannya berlari cepat, tetapi dia lebih cepat. Dia adalah anjing tercepat dari semuanya. Topik yang - Alur cerita lebih kompleks, banyak peristiwa atau satu peristiwa Sesuai bersambung - Dapat menyertakan konsep-konsep dan ide-ide abstrak - Dapat memiliki twist pada akhir cerita (lebih sulit diprediksi) - Beberapa bahasa kiasan diperbolehkan Ilustrasi - Setidaknya 60% dari halaman - Ilustrasi mendukung konsep cerita dan bukan detail cerita Pertimbangan - Lebih banyak kata-kata tak lazim per halaman, jarang sekali diulang Edit - Percakapan antara beberapa karakter diperbolehkan Pertimbangan - 20-48 halaman Tata Letak - Cenderung portrait (Lihat juga - Empat warna lebih disukai Pedoman - Maksimal 10 baris per halaman Produksi QRM) Alasan: Beberapa pedoman menggunakan 15 hingga 20 kalimat per halaman untuk jenjang 5 dan tidak ada batasan untuk jumlah kata per kalimat. Parameter-paramater ini lebih cocok untuk jenjang 6 di mana halaman-halamannya penuh teks dan sedikit ilustrasi, termasuk novel anak. Bagaimana pun, jenjang 5 harus berada di antara teks yang penuh dan jenjang 4. Ilustrasi pada buku jenjang 5 biasanya kurang dari 50% dari halaman dan teks dapat dibuat lebih kecil. Untuk alasan ini, kita dapat meningkatkan jumlah rata-rata kalimat per halaman menjadi 6-10 dan menyertakan “hingga 20” kata per kalimat untuk mendukung beberapa kalimat panjang pada jenjang ini. 5 Pedoman Penjenjangan Buku

Jenjang Kerumitan Kata dan Rata-Rata Kalimat Rata-Rata Kata per Kalimat per Halaman Kalimat 6+ Penuh dengan kata-kata, Tidak ada batasan Tidak ada batasan GAJAH struktur-struktur, dan (teks boleh sehalaman bahasa yang rumit—masih diperuntukkan untuk penuh) pembaca muda Topik yang Tidak ada batasan asal sesuai dengan anak-anak Sesuai Mungkin tidak memiliki ilustrasi Ilustrasi Pertimbangan N/A Edit Pertimbangan N/A Tata Letak (Lihat juga Pedoman Produksi QRM) Alasan: Seringnya satu halaman penuh teks, sedikit ilustrasi. Banyak novel anak akan masuk ke dalam jenjang ini. 6 Pedoman Penjenjangan Buku

Berdasarkan Perpustakaan Sekolah Room to Read, Pedoman Pen- jenjangan Buku, dan Pedoman Bahan Bacaan Berkualitas Untuk Pembaca Pemula, secara konteks negara dan global, juga berdasar- kan artikel berikut: • BlueTree Group. Best Practices for Developing Supplementary Reading Materials. USAID, February 2014. • Davidson, Marcia. Books Children CAN Read. USAID, October 2014. • Department for International Development. Learning and teaching materials: policy and practice for provision.