Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Insight 04082022

Insight 04082022

Published by nevykusuma, 2022-08-04 08:58:12

Description: Insight 04082022

Search

Read the Text Version

I N S I G H TInformasi Ekonomi & Perdagangan Global TerkiniPUSAT PENANGANANISU STRATEGIS 4 Agustus 20222022

PUSAT PENANGANAN ISUSTRATEGISDAFTAR ISI0102OPEC PLUS MEMBERS AGREE TO A SMALLINCREASE IN OIL PRODUCTION03TRANSPORTATION DEPARTMENT PROPOSESSTRICTER RULES FOR AIRLINE REFUNDS AFTERCOMPLAINTS SURGEINDIA'S FALTERING RICE OUTPUT CANCAUSE A NEW FOOD CRISISSUMBER BERITA

OPEC PLUS MEMBERS AGREEKelompok produsen minyak yang dikenal sebagaiOPEC Plus menyetujui sedikit peningkatanproduksi minyak setelah Presiden Bidenmengunjungi Putra Mahkota Mohammed binSalman dari Arab Saudi sebagai jaminan untukmendinginkan pasar. OPEC dan sekutunyamengatakan mereka akan meningkatkanproduksi 100.000 barel per hari pada September,jauh lebih sedikit dari hampir 650.000 barel perhari yang disetujui kelompok untuk ditambahkanpada Juli dan Agustus. OPEC Plus kini telahmeningkatkan produksi ke tingkat prapandemi,tetapi pasokan minyak global masih rendah, danharga energi yang tinggi telah berkontribusi padameroketnya inflasi di seluruh dunia.Keputusan Arab Saudi dalam meningkatkanproduksi bukan didasarkan pada kepentinganpolitik, tetapi karena negara tersebut berperansebagai Bank Central Minyak perlu memastikanbahwa volume minyak yang signifikan perludisimpan untuk keadaan darurat. Peningkatanvolume produksi minyak hanya sedikit karenaproduksi minyak di alam sangat terbatas.Keterbatasan tersebut mengakibatkan hargaminyak naik dengan harga $97 per barel daritahun sebelumnya yang hanya mencapai sekitar$70 per barel.The New York Times3 Agustus 20221TO A SMALL INCREASE IN OIL PRODUCTIONLink :https://www.nytimes.com/2022/08/03/business/energy-environment/opec-plus-meeting.html?searchResultPosition=7

India's faltering rice outputcan cause a new food crisisAljazeera,3 Agustus 2022India sebagai negara pengekspor berasterbesar dunia sedang mengalamipenurunan intensitas curah hujan dibeberapa wilayahnya. Hal tersebut dapatberdampak pada penurunan produksi berasdan akan menjadi salah satu tantanganuntuk pasokan pangan global. Penurunanproduksi beras juga terjadi karena areapenanaman padi menyusut dalam waktutiga tahun terakhir. Total area yang ditanamipadi telah menurun 13% sejauh musim inikarena kurangnya curah hujan di beberapadaerah, termasuk Benggala Barat dan UttarPradesh, yang merupakan seperempat dariproduksi India. Ancaman terhadap produksiberas India datang pada saat negara-negarabergulat dengan melonjaknya biaya pangandan inflasi yang merajalela.Pedagang khawatir penurunan produksiberas akan memperumit perjuangan inflasiIndia dan memicu pembatasan ekspor.Langkah tersebut memiliki implikasi yangluas bagi miliaran orang yang bergantungpada bahan pokok. India menyumbang 40% dari perdaganganberas global, dan pemerintah telahmembatasi ekspor gandum dan gula untukmenjaga keamanan pangan danmengendalikan harga lokal. Harga eksporakan naik menjadi $400 per ton pada bulanSeptember dari $365 secara free-on-board.Harga konsumen telah bertahan di atas batastoleransi Reserve Bank of India sebesar 6%tahun ini, mendorong kenaikan tajam sukubunga. Bank sentral dapat meningkatkanbiaya pinjaman lebih lanjut minggu ini karenapelemahan rupee mengimbangi dampakpenurunan harga komoditas seperti bahanbakar dan minyak nabati. Dalam hal ini, pemerintah harusmempertimbangkan untuk meninjaukembali kebijakannya dalam mengalokasikanberas untuk produksi etanol. India berusahauntuk meningkatkan produksi etanolmenggunakan kelebihan gula dan berassebagai bagian dari upaya untuk memotongbiaya bahan bakar. Lonjakan harga pangansetelah perang di Ukraina telahmeningkatkan risiko kelaparan dan memicuperdebatan antara makanan vs bahan bakar.2Linkhttps://www.aljazeera.com/economy/2022/8/3/indias-faltering-rice-output-can-cause-a-new-food-crisis

TRANSPORTATION DEPARTMENTPROPOSES STRICTER RULESPada Rabu (03/08/2022), DepartemenPerhubungan atau Department ofTransportation (DOT) mengusulkan aturanyang lebih ketat tentang kapan maskapaiharus memberi kompensasi kepadapenumpang untuk penerbangan yangdibatalkan atau ditunda. Sebuah langkahyang mengikuti lonjakan keluhanwisatawan setelah Covid19. Penumpangpesawat udara saat ini berhak ataspengembalian uang apabila penerbangandibatalkan atau secara signifikan berubahatau tertunda. Usulan tersebut antara lainmendefinisikan waktu keberangkatan atauwaktu kedatangan yang melesetsetidaknya tiga jam untuk penerbangandomestik dan enam jam untukpenerbangan internasional, wisatawanberhak mendapatkan pengembalian danaapabila rute berubah atau koneksiditambahkan serta jika pesawatmenyebabkan penurunan peringkat yangsignifikan.Menteri Transportasi secara terbukamemperingatkan maskapaipenerbangan dalam beberapa pekanterakhir atas peningkatan pembatalandan penundaan penerbangan. DOTmenerima keluhan sebanyak 10.250dimana 87% berasal dari keluhanpengembalian uang maskapai padatahun 2020 dan sekitar 60% dari49.958 keluhan pada tahun 2021.Berlangsungnya pandemi danpenurunan permintaan perjalananudara mendorong beberapa maskapaiuntuk menyediakan tiket denganketentuan yang lebih fleksibel, sepertiAmerican, United, dan Delta yangmenghilangkan biaya perubahan tiketuntuk kelas ekonomi pada 2020.3CNBC,3 Agustus 2022FOR AIRLINE REFUNDS AFTER COMPLAINTS SURGELink :https://www.cnbc.com/2022/08/03/transportation-department-proposes-stricter-rules-for-airline-refunds-after-complaints-surge.html?&qsearchterm=economy

https://bit.ly/insight01082022Link E-Magazine 1 Agustus 2022DAFTAR LINK BERITAEDISI AGUSTUShttps://bit.ly/insight02082022Link E-Magazine 2 Agustus 2022https://bit.ly/insight03082022Link E-Magazine 3 Agustus 2022

Nevy Dwi Kusumawati Ega Hani Ariesi Kania Altiasari Siti Maisaroh Adluyana Wal Hamdir Abdul AzisPimpinan Redaksi: Fajarini PuntodewiKoordinator: Sindhu Wahyu MurtiTim Penyusun:1.2.3.4.5.6.