Bersatu dalam keberagaman
Kompetensi Dasar Tujuan 1. Mengenalkan konsep keberagaman sosial budaya masyarakat; 2. Menerapkan sikap toleran kepada peserta didik kelas V Sekolah Dasar; 3. Memberikan contoh keberagaman sosial budaya masyarakat kepada peserta didik kelas V Sekolah Dasar; 4. Memberikan materi mengenai manfaat keberagaman sosial budaya masyarakat; 5. Peserta didik dapat melakukan kegiatan yang mendukung keberagaman sosial budaya di masyarakat.
Tahukah kamu? Tuhan menciptakan negara Indonesia dengan penuh keindahan. Alam yang membentang dan keberagaman sosial budaya yang ada membuat Indonesia menjadi lebih indah.Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau dengan 1.340 suku dan 718 bahasa daerah yang tersebar dari sabang sampa merauke.Setiap daerah di Indonesia memiliki keadaan sosial budaya yang berbeda-beda. Kita dapat mengetahui keberagaman budaya yang ada di Indonesia melalui suku, bahasa, rumah adat, pakaian tradisional, senjata tradisional, makanan khas, upacara adat, kesenian, dan agama. “Ayo kita mengenal lebih dalam keberagaman sosial budaya masayarakat Indonesia!”
Keberagaman sosial-budaya masyarakat
Rumah adat Rumah merupakan salah satu kebutuhan primer bagi manusia yang berfungsi sebagai tempat berlindung dan tempat beristirahat. Namun di megara kita, tepatnya di beberapa daerah, terdapat rumah-rumah yang didesain khusus karena alasan atau fungsi tertentu yang menjadikannya ciri khas dari daerah tersebut
Keberagaman rumah adat Rumah Adat Rumah Adat Rumah Adat Aceh “Krong Bade” Sumatera Barat Riau “Selaso “Rumah Gadang” Jatuh Kembar” Rumah Adat Rumah Adat Rumah Adat Sumatera Selatan DKI Jakarta Jawa barat “Rumah Sunda” “Limas” “Kebaya” Rumah Adat Rumah Adat Rumah Adat Yogyakarta Jawa Tengah Bali “Gapura “Bangsal Kencono” Candi Bentar” “Joglo”
Rumah Adat Rumah Adat Rumah Adat Nusa Tenggara Kalimantan Sulawesi Selatan Barat “Dalam Loka” Barat “Panjang” “Tongkonan” Rumah Adat Rumah Adat Rumah Adat Gorontalo Maluku Papua “Dulohupa” “Sasadu” “Dalam Kariwari” Rumah Adat Papua Barat “Honai” 6
Pakaian Adat Pakaian merupakan kebutuhan primer manusia. Pakaian adat tiap daerah mengekspresikan identitas tiap etnis atau suku tertentu Pakaian adat juga biasa dikenakan untuk prosesi suatu upacara adat.
Keberagaman Pakaian adat Pakaian Adat Pakaian Adat Pakaian Adat Aceh “Ulee Balang” Sumatera Barat “Batu Sangkar” Riau “Kurung Cekak Musang (Pria) & Kebaya Laboh (Wanita) Pakaian Adat Pakaian Adat Pakaian Adat Sumatera Selatan DKI Jakarta Jawa barat “Baju Sadariah (Pria) “Baju Pangsi “Aesan Gede” & Baju Kurung (Wanita)” (Pria) & Kebaya Sunda (Wanita)” Pakaian Adat Pakaian Adat Pakaian Adat Yogyakarta Jawa Tengah Adat Bali “Paes Ageng” “Jawi Jangkep” “Payas Agung”
Pakaian Adat Pakaian Adat Pakaian Adat NTB Kalimantan Barat “King Baba (Pria) Sulawesi Selatan “Pegon” & King Bibinge “Baju Bodo” (Wanita)” Pakaian Adat Pakaian Adat Pakaian Adat Gorontalo Adat Maluku Papua “Mukuta (Laki-laki) “Cele” “Koteka” & Biliu (Perempuan)” Pakaian Adat Papua Barat “Serui” 9
Makanan Khas Tiap negara bahkan tiap daerah pasti memiliki makanan yang menjadi identitas sekaligus kebanggaan bagi daerah tertentu. Adanya makanan khas biasanya dipengaruhi oleh kondisi geografis dan kekayaan alam yang ada di daerah tersebut. Dengan adanya bahan-bahan tertentu dapat dihasilkan makanan yang memiliki cita rasa unik dan khas di tiap daerah.
KKeebbeerraaggaammaann Makanan Khas Makanan Khas Makanan Khas Makanan Khas Khas Aceh Sumatera Barat Khas Riau “Gulai Keumamah “Rendang” “Gulai Belacan” Makanan Khas Makanan Khas Makanan Khas Sumatera Selatan DKI Jakarta Jawa barat “Kerak Telor” “Serabi” “Pempek” Makanan Khas Makanan Khas Makanan Khas Yogyakarta Jawa Tengah Bali “Nasi Gudeg” “Lumpia” “Ayam Betutu” 8
Makanan Khas Makanan Khas Makanan Khas NTB Kalimantan Barat Sulawesi Selatan “Bubur Pedas Sambas” “Ayam Taliwang” “Sup Konro” Makanan Khas Makanan Khas Makanan Khas Gorontalo Khas Maluku “Ikan Asar” Khas Papua “Binte Biluhuta” “Bubur Sagu/Papeda” Makanan Khas Papua Barat “Ikan Bakar Manokwari” 99
Kesenian tradisional Kesenian merupakan unsur budaya yang universal. Kesenian sendiri merupakan bentuk dari gagasan, kepercayaan, pikiran, dan ide yang disampaikan dalam bentuk tertentu dan memiliki nilai fungsional dan indah. Kesenian tradisional itu sendiri merupakan sebuah bentuk gagasan, kepercayaan dan ide dari suatu daerah yang berfungsi untuk mengekspresikan sesuatu nilai yang mereka percayai.
KKeebbeerraaggaammaann Kesenian tradisional Tari Tradisional Tari Tradisional Tari Tradisional Aceh : “Tari Saman” Sumatera Barat: Riau ”Tari Tandak” “Tari Piring”Lagu Lagu Daerah: Daerah: “Kembanglah Lagu Daerah: Bungong Jeumpa Soleram Tari Tradisional Tari Tradisional Tari Tradisional Sumatera Selatan: DKI Jakarta: Jawa Barat: “Tari Tanggai” “Tari Topeng” “Tari Jaipong” Lagu Daerah: Lagu Daerah: Jali-Jali Lagu Daerah: Manuk Dadali Kabile-bile Tari Tradisional Tari Tradisional Tari Tradisional Yogyakarta: Jawa Tengah: Bali: “Tari Pendet” “Tari Serimpi” Lagu Daerah: Janger “Tari Bedhaya” Lagu Daerah: Lagu Daerah: Gundul Pacul Suwe Ora Jamu
Tari Tradisional Tari Tradisional Tari Tradisional NTB: “Tari Lenggo” Kalimantan Barat: Sulawesi Selatan: Lagu Daerah: Moree “Tari Monong” “Tari Kipas” Lagu Daerah: Lagu Daerah: Aek Kapuas “Pakarena” Tari Tradisional Tari Tradisional Tari Tradisional Maluku: Papua: Gorontalo: “Tari Saronde” “Tari Cakalele” “Tari Selamat Lagu Daerah: Lagu Daerah: Datang”Lagu “Dabu-Dabu” Daerah: Sajojo Buka Pintu Rumah Adat Papua Barat: “Tari suanggi” Lagu Daerah: Apuse
TTSrSraeaedndnjijisasaitiotoananaall Senjata tradisional, dibuat dan digunakan oleh etnis atau suku tertentu untuk melindungi diri serta melakukan beberapa peker- jaan seperti berburu ataupun berladang. Setiap daerah memiliki jenis dan bentuk khas pada senjata yang digunakan.
Keberagaman Senjata tradisional Senjata Tradisional Senjata Tradisional Senjata Tradisional Aceh “Rencong” Sumatera Barat Riau “Karih/Keris” “Pedang Jenawi” Senjata Tradisional Senjata Tradisional Senjata Tradisional Sumatera Selatan DKI Jakarta Jawa barat “Siwar” “Golok” “Kujang” Senjata Tradisional Senjata Tradisional Senjata Tradisional Yogyakarta Jawa Tengah Bali “Keris” “Keris” “Keris” 5
Senjata Tradisional Senjata Tradisional Senjata Tradisional NTB Kalimantan Barat Sulawesi Selatan “Mandau” “Badik” “Sampari” Senjata Tradisional Senjata Tradisional Senjata Tradisional Gorontalo Maluku Papua “Wamilo” “Tombak” “Pisau Belati” Senjata Tradisional Papua Barat “Busur dan Panah”
KUKUeeppbabaececraraarargagaaaAmAmdadaanantt Upacara adat merupakan sebuah kegiatan aktivitas yang dilaku- kan oleh suku tertentu dengan tujuan tertentu yang biasanya didasari oleh kepercayaan yang dianut oleh suku tersebut.
Keberagaman Upacara adat Upacara Adat Aceh “Upacara Peusijuk” Upacara Peusijuk dilakukan dalam rangka mewujudkan rasa syukur atas peristiwa pernikahan, kelahiran, dll. Upacara Adat Sumatera Barat “Upacara Turun Mandi” Upacara Turun Mandi dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas kelahiran seorang bayi. Upacara Adat Riau “Upacara Balimau Kasai” Tradisi ini dilakukan untuk menyambut bulan suci Ramadan. Makna Balimau sendiri yaitu mandi dengan menggunakan air yang dicampur jeruk limau. Upacara Adat Bengkulu “Upacara Bakar Gunung Api” Upacara ini dilakukan dengan menyusun batok kelapa hingga membentuk gunungan kemudian membakarnya sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan sekaligus mendoakan arwah keluar- ga agar tentram di akhirat. Upacara Adat Balli “Upacara Ngaben” Merupakan upacara kematian yang dilakukan dengan mengkremasi(membakar) jenazah kemudian abunya dihanyut- kan ke laut Upacara Adat Jawa Barat “Upacara Sisingaan” Ini merupakan tradisi yang dilakukan dengan cara mengarak anak sehari sebelum dikhitan dengan menggunakan tandu ber- bentuk singa.
Upacara Adat Jawa Tengah “Upacara Ruwatan” Kegiatan yang dilakukan dalam tradisi ini yaitu dengan cara meruwat atau menyucikan seseorang dari segala kesialan, nasib buruk, serta memberikan keselamatan dalam menjalani hidup. Upacara Adat Yogyakarta “Upacara Sekaten” Upacara adat Sekaten dilakukan oleh warga Yogyakarta untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW pada setiap tanggal 5 bulan Jawa – Mulud (Rabiul Awal – Tahun Hijriah). Upacara Adat Maluku “Upacara Pukul Sapu” Upacara ini dilakukan oleh masyarakat Desa Mamala, Ambon. Upacara adat ini digelar sepekan setelah hari raya Idul Fitri atau setiap 7 Syawal oleh para lelaki dengan bertelanjang dada dan menggunakan celana pendek serta ikat kepala. Upacara Adat Nusa Tenggara Barat “Upacara U‛a Pua” Upacara adat ini dilangsungkan selama tujuh hari ber- turut-turut dan berkaitan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Upacara Adat Kalimantan Barat “Upacara Naik Dango” Ini merupakan kegiatan tahunan yang diadakan masyarakat Dayak di Kalimantan Barat secara rutin sebagai ungkapan rasa syukur kepada Nek Jubata (sang pencipta) atas panen padi yang diperoleh. UpUacpaarcaarAadAatdaPtapJuaawBaaBrarta“tU“pUapcacrarTa aSniasmingSaaasni”” Upacara ini adalah bagian dari rangkaian upacara adat kema- tian, dimana upacara ini dilakukan dengan menanam Sasi (se- jenis kayu) 40 hari setelah kematian seseorang dan kemudian
Upacara Adat Sulawesi Utara “Upacara Mekikuwa” Merupakan upacara yang dilakukan untuk mengungkapkan rasa syukur atas pemeliharaan sepanjang tahun oleh Tuhan YME Upacara Adat Gorontalo “Upacara Momondho” Upacara ini memiliki makna mengenai pengesahan kedua mem- pelai yang siap untuk menikah Upacara Adat Papua “ Upacara Pesta Bakar Batu” Upacara adat ini adalah sebuah ungkapan syukur sekaligus untuk bersilaturahmi dengan cara memasak makanan dengan batu yang dibakar sebagai alat untuk memasaknya. Upacara Adat Kalimantan Timur “Upacara Dahau” Merupakan upacara dalam rangka pemberian nama kepada seorang anak bangsawan yang baru lahir
Suku dan bahasa Suatu bangsa terdiri atas gabungan suku-suku yang berbeda asal dan keturunannya.Suku merupakan kelompok atau golongan yang dapat dibedakan dari golongan yang lain berdasarkan keturunan, identitas, kebudayaan, dan juga bahasa.Sedangkan bahasa merupakan alat komunikasi suatu suku yang dapat dipahami oleh anggota sukunya serta menjadi identitas suku tersebut.
Peta IInnddoonneessiiaa Suku: Kerinci Suku: Ngaju Suku: Kutai Bahasa: Kerinci Bahasa: Dayak Ngaju Bahasa: Be Suku: Batak Karo Suku: Sekak, Bahasa: Batak Bahasa: Kay Agung Suku: Dayak Bahasa: Kayaan Suku: Gayo Bahasa: Gayo Suku : Bugis Bahasa: Bugis Suku:Minangkabau Suku: Banjar Bahasa:Minangkabau Bahasa: Banjar Suku:Renjang bahasa:Renjang Suku: Suku laut Suku: Tengger Suku bahasa: Melayu Bahasa: Tengger Baha Suku: Melayu Suku: Jawa Palembang Bahasa: Jawa Bahasa: Melayu Suku: Sunda Suku: Manda Bahasa: Sunda Bahasa: Mand Suku: Badui Bahasa: Sunda Suku: Betawi Suku: Bali Bahasa: Betawi Bahasa: Bali
ai enuaq Suku: Kaili Suku: Hulontalo, Bahasa: Kaili Bahasa: Gorontalo Suku: Minahasa, Suku: Onim bahasa: Minahasa Bahasa: Abun Suku: Madole Bahasa: Madole u: Sasak Suku: Ambon Suku: Asmat asa: Sasak Bahasa: Banda Bahasa: Asmat safan ar Suku: Toraja ndar Bahasa: Toraja Suku: Abui Suku: Tolaki Bahasa: Abui Bahasa: Tolaki, cia cia
Keberagaman Agama Agama merupakan suatu sistem yang mengatur kepercayaan serta peribadatan suatu umat kepada tuhannya. Agama juga menjadi sebuah pegangan, sandaran, serta landasan seseorang dalam kehidupan.
KKeebbeerraaggaammaann Agama Islam Kristen Protestan Kristen Katolik (231, 06 juta) (20, 5 juta), (8,5 juta) Hindu Buddha konghucu (4, 67 juta) (2, 03 juta) (71.999) 6
Setelah melihat dan mendalami keberagaman so- sial-budaya masyarakat dapat kita pahami bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat kaya. Walaupun Indonesia memiliki banyak keberagaman tetapi kita tetap satu. Satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. Maka dari itu, di tengah ke- hidupan yang beragam ini, hendaknya kita senan- tiasa menjaga persatuan dan kesatuan dengan saling menghargai, saling menghormati dan saling menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara. Sesuai dengan semboyan negara kita yaitu “Bhin- neka Tunggal Ika” yang artinya walaupun berbe- da-beda tetapi tetap satu jua.
“Yuk” Scan code ini untuk masuk ke kuis yang menyenangkan!” https://quizizz.com/join?gc=30609179 https://quizizz.com/join?gc=30609179
Profil penulis Syifa Adriany Lahir di Tangerang pada tanggal 13 Desember 2001. Penulis menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMAN 28 Kabupaten Tangerang pada tahun 2018 dan memiliki cita-cita menjadi seorang guru sekolah dasar karena kesukaannya pada anak-anak dan mengajar sehingga saat ini melanjutkan pendidikan strata satu di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Jakarta.
Search
Read the Text Version
- 1 - 31
Pages: