Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore LAPORAN KEGIATAN PKW DEKRANASDA BATU BARA TAHUN 2022

LAPORAN KEGIATAN PKW DEKRANASDA BATU BARA TAHUN 2022

Published by Rumah Kemasan Batu Bara, 2023-02-23 04:11:04

Description: LAPORAN KEGIATAN PKW DEKRANASDA BATU BARA TAHUN 2022

Keywords: DEKRANASDA BATU BARA

Search

Read the Text Version

KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT , serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, atas kemudahan dari Allah SWT dalam penyusunan laporan kegiatan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) tahun 2022 Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Batu Bara. Laporan ini disampaikan sebagai gambaran umum pelaksanaan program kerja Dekranasda Kabupaten Batu Bara yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi Dekranasda Kabupaten Batu Bara kedepannya. Kami meyadari sepenuhnya, kerja yang kami lakukan hasilnya belum sempurna sebagaimana terangkup dalam laporan ini. Oleh karena itu kami mengharapkan dalam laporan evaluasi ini dapat memberikan saran dan bimbingan untuk mensukseskan apa yang menjadi visi dan misi Dekranasda Batu Bara yaitu Dekranasda Menjadi Motor Penggerak Sektor Kerajinan Untuk Mewujudkan Perekonomian Provinsi Sumatera Utara yang Maju dan Bermartabat. Terakhir, kepada Allah SWT kami berserah diri, dengan harapan laporan kami mendapat perhatian dan penilaian. Atas perhatian Bapak/Ibu diucapkan terimakasih. Batu Bara, 31 Desember 2022 KETUA DEKRANASDA KABUPATEN BATU BARA NY. MAYA INDRIASARI ZAHIR, S.E i

DAFTAR ISI i KATA PENGANTAR………………………………………………………………… ii DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… BAB I .................................................................................................................................... PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG............................................................................ B. DASAR PELAKSANAAN .................................................................... C. TUJUAN ................................................................................................. D. SASARAN............................................................................................... E. SUMBER PEMBIAYAAN .................................................................... BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN BATU BARA ............................... A. PROFIL KABUPATEN BATU BARA ................................................ BAB III PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN ................................................. 1. BIMTEK APLIKASI DI MEDAN ....................................................... 2. BIMTEK APLIKASI SE-NASIONAL................................................. 3. SOSIALISASI PESERTA DIDIK PKW.............................................. 4. PEMBUKAAN PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN WIRAUSAHA SE-SUMUT ................................................................... 5. PEMBUKAAN PROGRAM SE-NASIONAL ..................................... 6. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENENUN ........................... 7. EVALUASI PENYELENGGARAAN SEKALIGUS PENUTUPAN 8. PENDAMPINGAN RINTISAN USAHA ............................................. BAB IV KEBERHASILAN YANG TELAH DICAPAI.......................................... 1. KEBERHASILAN PESERTA DIDIK ................................................. 2. KEBERHASILAN DEKRANASDA BATU BARA ............................ BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................... A. KESIMPULAN....................................................................................... B. SARAN .................................................................................................... BAB VI PENUTUP ..................................................................................................... LAMPIRAN ii

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut World Economic Forum, sebuah lembaga nirlaba yang didirikan oleh 1000 perusahaan papan atas dunia yang berkedudukan di Jenewa, kewirausahaan merupakan penggerak yang sangat penting bagi kemajuan perekonomian dan sosial suatu negara. Pertumbuhan yang begitu cepat dari banyak perusahaan tidak lepas dari adanya peran kewirausahaan yang dinilai sebagai sumber pertumbuhan inovasi, produktivitas dan peluang kerja. Oleh karena itu, menurutnya, banyak negara secara aktif mempromosikan program kewirausahaan melalui berbagai bentuk dukungan dari berbagai negara. Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan dana bantuan program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW), dengan latar belakang sebagai berikut: Jumlah anak putus sekolah (drop out) SD/SMP/SMK/SMU ditambah lulusan SD dan SMP yang tidak melanjutkan sekolah tahun 2014/2015 sebesar 1.611.955 anak (sumber: Pusat Data Statistik Pendidikan dan Kebudayaan, 2015); Penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2015 sebesar 28,59 juta jiwa atau sebesar 11,22% dari total penduduk Indonesia (sumber : Berita resmi statistik BPS, 15 September 2015); Penganggur Terbuka di Indonesia pada Agustus 2015 sebesar 7,56 juta jiwa atau 6,18 % dari jumlah angkatan kerja sebesar 122,38 juta jiwa (sumber: Berita resmi statistik BPS, 5 November 2015); Keadaan tersebut akan memberikan beban tersendiri bagi pemerintah. Dengan banyaknya putus sekolah (drop out) atau lulus tidak melanjutkan dapat berdampak pada bertambahnya kemiskinan dan pengangguran selanjutnya akan dapat memicu munculnya permasalahan sosial seperti kejahatan, penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, perdagangan orang (trafficking), maraknya demo yang anarkis, dan lemahnya daya saing bangsa. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia mendorong tumbuhnya semangat kewirausahaan masyarakat melalui program pendidikan kecakapan wirausaha dalam bentuk regulasi dan implementasi di lapangan, diantaranya melalui instruksi Presiden 1

Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif. Presiden Republik Indonesia juga telah mencanangkan Gerakan Kewirausahaan Nasional pada tanggal 2 Februari 2011. Pada konteks dunia bisnis, wirausahawan adalah seseorang yang menemukan produk (barang dan/atau jasa) baru, membuka pasar yang tadinya belum ada, memberikan nilai tambah terhadap produk yang diproduksi selama ini, yang menghubungkan modal dan pekerja, agar modal itu semakin berkembang, digunakan semakin baik, sehingga hasilnya semakin optimal. Sebagai salah satu kabupaten panghasil tenun terbanyak danterbaik di Sumatera Utara, Kabupaten Batu Bara memiliki tenun yang unik dengan motif khas daerah Batu Bara yang layak dipasarkan dan dilestarikan. Wujud cipta pelestarian tenun di masyarakat Batu Bara adalah dengan adanya kampung tenun Batu Bara di Desa Padang Genting, Kecamatan Talawi. Kesempatan ini membuat Dekranasda Batu Bara mengambil langkah pasti sebagai pelaksana program kecakapan wirausaha yang dibuat khusus oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk masyarakat dapat menempa diri agar kelak dapat membuka usaha sendiri. Letak strategis yang berdekatan dengan laut selat Melaka membuat para penduduk di Kabupaten Batu Bara berpenghasilan melaut. Tak jarang pula anak-anak yang tamat sekolah menengah atas langsung membantu orang tuanya pergi melaut. Begitu pula dengan perempuan di pesisir Batu Bara, kebanyakan masyarakat perempuan di Batu Bara yang tidak merantau mencari penghasilan dengan bertenun. Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha ini membantu memfasilitasi masyarakat putus sekolah untuk menjaga kelestarian wastra Batu Bara. Di susun dengan kurikulum pemula membuat seluruh peserta mudah mengikuti program ini sampai akhir. Berdasarkan pemikiran diatas maka dibutuhkan program pendidikan kecakapan wirausaha. B. DASAR PELAKSANAAN a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; b. Undang – Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. c. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; d. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif; e. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga; 2

f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2013 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Bantuan di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; h. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional tahun 2021-2024. C. TUJUAN Tujuan penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) sebagai berikut: 1. Mendorong dan menciptakan wirausahawan baru melalui kursus dan pelatihan yang didukung oleh dunia usaha dan dunia industri, mitra usaha dan dinas/instansi terkait, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja/merintis usaha baru. 2. Menanamkan pola pikir (mindset) dan sikap mental wirausaha kepada peserta didik. 3. Memberikan bekal pengetahuan kewirausahaan kepada peserta didik. 4. Memberikan bekal keterampilan di bidang produksi barang/jasa kepada peserta didik. 5. Melatih keterampilan berwirausaha kepada peserta didik melalui praktik berwirausaha. 6. Peserta didik mampu secara mandiri berwirausaha. D. SASARAN Sasaran program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) adalah peserta didik yang memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. putus sekolah atau lulus tidak melanjutkan (tidak sedang menempuh pembelajaran disekolah/kuliah atau program pendidikan kesetaraan); 2. menganggur atau tidak memiliki pekerjaan tetap; 3. berusia 16 - 45 tahun, direkrut khusus untuk program PKW. Prioritas yang telah memiliki keterampilan tertentu yang prospektif untuk dijadikan wirausaha; 4. peserta didik PKW harus dipisahkan dengan peserta didik reguler/swadaya pada lembaga kursus penyelenggara PKW; 5. tidak sedang mengikuti program pendidikan dan pelatihan sejenis yang dibiayai dari APBN/APBD; 6. memiliki kemauan mengikuti program pembelajaran hingga selesai dan 3

mengembangkan rintisan usaha (inkubator) bisnis, dinyatakan dengan surat pernyataan peserta didik kepada lembaga setelah lembaga ditetapkan sebagai penyelenggara program PKW. E. SUMBER PEMBIYAAN Sifat dana ini adalah bantuan sehingga tidak semua komponen dibantu 100%. Total dana Bantuan Program PKW tahun 2022 secara nasional sebesar Rp. 150.000.000,- untuk 25 peserta didik. Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) ini dibiayai oleh Direktorat Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk kemudian disalurkan ke para peserta dan instruktur. Adapun jumlah pembiayaan untuk pelaksaan program ini yaitu sebesar Rp. 150.000.000 yang diterima langsung Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Batu Bara melalui rekening Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Batu Bara. 1. Besaran Dana Besaran dana yang disediakan oleh pemerintah untuk program PKW adalah Rp 6.000.000,-per orang (peserta didik), 2. Pemanfatan Dana Pemanfaatan dana bantuan disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilakukan penyelenggara program PKW dan disusun dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang meliputi komponen biaya seperti disajikan pada tabel berikut: Administrasi persiapan NO JENIS PENGGUNAAN JUMLAH NOMINAL Dokumentasi 1 100.000 1 Rapat Koordinasi 2 Orientasi peserta didik dengan Konsumsi 25 420.000 Instruktur, Mitra usaha dll Total 0.35% 520.000 dari 7.500.000 Pelaksanaan Pembelajaran NO JENIS PENGGUNAAN JUMLAH NOMINAL Honorarium Instruktur 4 18.000.000 1 Proses pembelajaran sesuai jam Konsumsi 825 23.100.000 pelajaran (honor/transport/dll) 4 2 Proses pembelajaran sesuai jam

NO JENIS PENGGUNAAN JUMLAH NOMINAL pelajaran (honor/transport/dll) 3 Administrasi pendukung Belanja Pengadaan 25 625.000 pelaksanaan ATK 25 250.000 4 Administrasi pendukung Penggandaan Modul pelaksanaan 5 Administrasi pendukung Perlengkapan Peserta 25 2.125.000 pelaksanaan 6 Administrasi pendukung Cetak Spanduk 1 250.000 pelaksanaan 7 Pengelolaan laporan harian Penyusunan Video 1 2.925.000 (upload foto) Pembelajaran Total 31.52% 47.275.000 dari 60.000.000 Dana Stimulan Rintisan/ Modal Usaha NO JENIS PENGGUNAAN JUMLAH NOMINAL 25 13.900.000 1 Pengadaan Bahan Pengadaan Bahan Rintisan Usaha 2 Pengadaan Alat Pengadaan Alat Rintisan 25 83.425.000 Usaha 97.325.000 dari 60.000.000 Total 64.88% Laporan dan Video NO JENIS PENGGUNAAN JUMLAH NOMINAL Foto Copy Laporan 3 1.050.000 1 Penyusunan laporan administrasi dan teknis 2 Penyusunan laporan Jilid Laporan 3 450.000 administrasi dan teknis 3 Laporan dalam bentuk video Seting dan Editing Video 1 2.680.000 kegiatan 4 Laporan dalam bentuk video Peyusunan Naskah Video 1 100.000 kegiatan 5 Laporan dalam bentuk video Review Naskah Video 1 100.000 kegiatan 6 Laporan dalam bentuk video Peraga, Sewa Model 1 500.000 kegiatan Total 3.25% 4.880.000 dari 22.500.000 5

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN BATU BARA A. Profil Kabupaten Batu Bara Kabupaten Batu Bara berada di Provinsi Sumatera Utara, Negara Republik Indonesia. Merupakan salah satu Pemerintahan Kabupaten dari 33 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara. Berjarak sekitar 131,6 Km dari Kota Medan (Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara). Kabupaten Batu Bara merupakan Kabupaten yang berada dikawasan Pantai Timur Sumatera yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Luas wilayah Kabupaten Batu Bara adalah 90.496 Ha dengan Ibukota Kabupaten berada di Lima Puluh yang merupakan Kecamatan terbesar di Kabupaten Batu Bara. Sebagian besar Kecamatan yang berada di Kabupaten Batu Bara berada dipesisir Pantai Timur. B. Kondisi Geografis Kabupaten Batu Bara menempati area seluas 90.496 Ha yang terdiri dari 12 Kecamatan serta 141 Desa/Kelurahan definitif. Wilayah Kabupaten Batu Bara di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai, di sebelah Selatan dengan Kabupaten Asahan, di sebelah Barat dengan Kabupaten Simalungun dan di sebelah Timur berbatasan dengan Selat Malaka. C. Batas Wilayah Kabupaten Batu Bara • Sebelah Utara : Berbatasan dengan Bandar Khalipah Kabupaten Serdang Bedagai • Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Meranti Kabupaten Asahan • Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Simalungun • Sebelah Timur : Berbatasan dengan Air Joman (Kabupaten Asahan) dan Selat Malaka D. Pemerintahan Kabupaten Batu Bara terdiri dari 12 Kecamatan yaitu : 6

1. Lima Puluh 5. Tanjung Tiram 9. Lima Puluh Pesisir 2. Air Putih 6. Talawi 10. Laut Tador 3. Sei Suka 7. Sei Balai 11. Nibung Hangus 4. Medang Deras 8. Datuk Lima Puluh 12. Datuk Tanah Datar PETA KABUPATEN BATU BARA Foto 1.1 Peta Kabupaten Batu Bara Luas Kabupaten Batu Bara keseluruhan adalah sekitar 922,2 Km2 yang terdiri dari 12 (dua belas) kecamatan. Wilayah Kabupaten Batu Bara adalah merupakan wilayah yang bertopografi relatif datar dan landai dengan ketinggian 0 – 80 m dpl (di atas permukaan laut). Wilayah ini terletak di tepi pantai pulau Sumatera (Sumatera Utara) yang merupakan daerah endapan, dikenal sebagai daerah dataran rendah yang relatif datar, dimana seluruh wilayahnya sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka, dengan panjang pantai ± 110 Km. Daerah ini sangat cocok untuk dimanfaatkan sebagai daerah pusat pemukiman, perkebunan, pertanian sawah, perdagangan, industri dan jasa. Letak suatu daerah akan mempengaruhi keadaan iklim pada wilayah tersebut. Kemudian lebih lanjut iklim akan mempengaruhi kehidupan yang ada di wilayah tersebut. Kabupaten Batu Bara beriklim tropis sebagaimana iklim di Indonesia secara umumnya 7

dengan temperatur tinggi dan suhu udara yang tinggi pula sepanjang tahun, yaitu 230 - 270 C, dengan dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim penghujan terjadi pada bulan September s/d Maret dan musim kemarau pada bulan Maret s/d September. Pada bulan Maret dan bulan September adalah musim peralihan atau musim pancaroba. Tingkat curah hujan adalah 1.702 mm/tahun. Luas Kabupaten Batu Bara keseluruhan adalah sekitar 922,2 Km2 yang terdiri dari 12 (dua belas) kecamatan. Wilayah Kabupaten Batu Bara adalah merupakan wilayah yang bertopografi relatif datar dan landai dengan ketinggian 0 – 80 m dpl (di atas permukaan laut). Wilayah ini terletak di tepi pantai pulau Sumatera (Sumatera Utara), merupakan daerah endapan yang dikenal sebagai daerah dataran rendah yang relatif datar, dimana seluruh wilayahnya sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka, dengan panjang pantai ± 110 Km. Penduduk Kabupaten Batu Bara akhir Desember 2017 yaitu 419.901 jiwa terdiri dari 11.495 Kepala Keluarga (KK), yang bersifat heterogen yang terdiri dari beberapa etnis antara lain : 1. Melayu 2. Simalungun 3. Jawa 4. Batak 5. Aceh Kerukunan umat beragama di Kabupaten Batu Bara terjaga dengan baik dan hidup saling berdampingan, keadaan yang kondusif menambah indahnya warna kehidupan bermasyarakat yang hidup dalam Kebhinekaan. Di Kabupaten Batu Bara agama yang dianut oleh masyarakat yaitu Islam, Kristen, Katholik, Budha dan Hindu. Kabupaten Batu Bara adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. DPR menyetujui Rancangan Undang-Undang pembentukannya tanggal 8 Desember 2006. Kabupaten ini diresmikan pada tanggal 15 Juni 2007, bersamaan dengan dilantiknya Penjabat Bupati Batu Bara, Drs H Sofyan Nasution, SH. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Asahan dan beribukota di Kecamatan Lima Puluh. Kabupaten Batu Bara adalah salah satu dari 16 kabupaten dan kota baru yang dimekarkan pada tahun 2006. 8

Kabupaten Batu Bara merupakan pemekaran dari Kabupaten Asahan di mana tujuh Kecamatan di Kabupaten Asahan dikurangi dan dipindahkan wilayahnya menjadi wilayah Kabupaten Batu Bara. Kabupaten ini terletak di tepi pantai Selat Malaka, sekitar 175 km selatan ibu kota Medan. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Kabupaten Batu Bara termasuk ke dalam keresidenan Sumatera Timur. Penduduk Kabupaten Batu Bara didominasi oleh etnis melayu, kemudian diikuti oleh orang-orang jawa, dan suku batak. Orang mandailing merupakan sub-etnis batak yang paling banyak bermukim disini. Etnis jawa atau yang dikenal dengan Pujakesuma (Putra Jawa Kelahiran Sumatra) mencapai 43% dari keseluruhan penduduk Batu Bara. Mereka merupakan keturunan kuli- kuli perkebunan yang dibawa para pekebun Eropa pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Selain itu orang minangkabau juga banyak ditemui di Kabupaten ini. Sejak abad ke- 18, Batu Bara telah menjadi pangkalan bagi orang-orang kaya minangkabau yang melakukan perdagangan lintas selat. Mereka membawa hasil-hasil bumi dari pedalaman Sumatra, untuk dijual kepada orang-orang Eropa di Penang dan Singapura. Seperti halnya Pelalawan, Siak, dan Jambi. Batu Bara merupakan koloni dagang orang-orang minang di pesisir timur Sumatra. Dari lima suku asli yang terdapat di Batu Bara yakni Lima Laras, Tanah Datar, Pesisir, Lima Puluh dan Suku Boga, dua di antaranya teridentifikasi sebagai nama luhak di Minangkabau, yang diperkirakan sebagai tempat asal masyarakat suku tersebut. 9

BAB III PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN a. Bimtek Aplikasi di Medan Bimtek dilakukan demi meningkatkan kompetensi peserta untuk membangun kualitas sebuah program kerja. Termasuk dalam hal bimbingan teknis pada program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) ini. Bimtek dilakukan pada tanggal 4-5 Agustus 2022 di Kantor Dekranasda Provinsi Sumatera Utara di Medan dengan diikuti oleh 4 perwakilan dari Dekranasda Kabupaten Batu Bara. Dalam pelaksanaan bimtek kali ini, peserta berasal dari 5 Dekranasda penyelenggara se-sumut yaitu dari Simalungun, Langkat, Samosir, Tapanuli Selatan dan Batu Bara. Seluruh peserta bimtek diarahkan untuk mengisi proposal kegiatan PKW dalam laman web PKW yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Di mana nantinya, web ini akan digunakan untuk mengisi pelaksanaan selama kegiatan berlangsung. Proposal ini diajukan sebagai acuan bagi Dekranasda terkait dalam menjalankan progam PKW kedepannya. Foto 3.1 Pewakilan Dekranasda Batu Bara mengikuti Bimtek di Medan 10

Foto 3.2 Pewakilan Dekranasda Batu Bara mengikuti Bimtek di Medan b. Bimtek Aplikasi Se-Nasional Bimtek kali ini merupakan Bimtek Nasional yang diikuti oleh seluruh penyelenggara dari berbagai Dekranasda se-Nasional termasuk Dekranasda Kabupaten Batu Bara. Bimtek dilakukan tanggal 3 September 2022 melalui Zoom Meeting. Adapun pelaksanaan Bimtek Nasional ini yaitu pengarahan penggunaan Website Banper PKW Binsuslat. Dalam zoom meeting kali ini peserta diajarkan bagaimana mengisi laporan pelaksanaan, laporan awal, hingga laporan akhir untuk nanti dijadikan sebagai laporan dalam pelaksanaan PKW langsung kepada Kemendikbud. 11

Foto 3.3 Zoom meeting Bimtek Aplikasi Se-Nasional c. Sosialisasi Peserta didik PKW Setelah persiapan awal yang dilakukan oleh Dekranasda Batu Bara, selanjutnya Dekranasda Batu Bara mengumpulkan seluruh peserta PKW dalam Sosialisasi peserta didik PKW. Dalam sosialisasi ini peserta dikumpulkan untuk diberi pengarahan terkait pelaksanaan program ini kedepannya. Peserta terdiri dari 25 remaja putus sekolah. Dalam sosialisasi ini membahas apa saja yang harus dipersiapkan untuk dilakukan para peserta pelatihan. Sosialisasi dilakukan tanggal 29 September 2022 di Rumah Batik Batu Bara. Foto 3.4 Sosialisasi Peserta PKW 12

Foto 3.5 Sosialisasi Peserta PKW Foto 3.6 Sosialisasi Peserta PKW d. Pembukaan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Se-Sumut Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha dibuka pada 10 Oktober 2022 di Simalungun dan dihadiri oleh seluruh Dekranasda Se-Sumatera Utara yang menjadi wadah program pelatihan ini termasuk Dekranasda Kabupaten Batu Bara. 13

Foto 3.7 Pembukaan PKW di Simalungun Foto 3.8 Pembukaan PKW di Simalungun 14

Foto 3.9 Pembukaan PKW di Simalungun e. Pembukaan Secara Nasional (Zoom) Setelah melakukan pembukaan program PKW se-sumatera utara, Dekranasda Kabupaten Batu Bara juga mengikuti pembukaan program Pendidikan Kecakapan Wirausaha secara nasional melalui zoom meeting pada Kamis, 20 Oktober 2022. Pembukaan melalui zoom meeting ini diikuti oleh seluruh pelaksana program PKW dari berbagai provinsi di Indonesia yang tergabung dalam program ini. Melalui zoom meeting ini, seluruh Dekranasda yang mengikuti zoom ini diarahkan untuk melaksanakan program ini sesuai dengan aturan dan arahan yang berlaku dari Dewan Kerajinan Nasional. Foto 3.10 Pembukaan Zoom Meeting Nasional 15

f. Pelaksanaan Pembelajaran Menenun Proses pembelajaran kepada peserta didik di mulai tanggal 10 Oktober-23 November 2022 di salah satu tempat menenun di Kabupaten Batu Bara yaitu di Tenun An-Nur, Jalan Sutan Syahrir, Dusun V Bunga Cina, Desa Barung-Barung, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kabupaten Batu Bara. Proses pembelajaran di mulai sesuai dengan kurikulum yang telah dibuat sebagai berikut: Pendidikan Karakter Kewirausahaan NO MATERI PEMBELAJARAN SUB MATERI 1 Pembelajaran Kewirausahaan Memahami sikap wirausaha yang harus dimiliki dan 2 Pembelajaran Kewirausahaan langkah merintis usaha secara sistematis 3 Pembelajaran Kewirausahaan Mengenal dan memahami kondisi diri dan situasi 4 Pembelajaran Kewirausahaan lingkungan, sehingga menjadi motivasi untuk memulai 5 Pembelajaran Kewirausahaan suatu usaha Menetapkan jenis usaha yang akan dijalankan secara matang sesuai potensi pasar & lingkungan Melaksanakan penguatan keterampilan teknis usaha untuk dirinya secara efektif dan efisien Menjalankan usaha secara konsekwen sesuai dengan rencana yang telah disusun. Pendidikan Keterampilan yang Akan Dibelajarkan NO MATERI PEMBELAJARAN SUB MATERI 1 Pembelajaran Teori Keterampilan 2 Pembelajaran Teori Keterampilan Menyiapkan alat 3 Pembelajaran Teori Keterampilan tenun gedogan 4 Pembelajaran Teori Keterampilan Mengelos benang 5 Pembelajaran Teori Keterampilan Menghani/Menyusun benang tenun ikat lungsi 6 Pembelajaran Teori Keterampilan pada alat tenun gedogan 7 Pembelajaran Teori Keterampilan Membuat motif kain tenun 8 Pembelajaran Teori Keterampilan songket pada alat tenun 9 Pembelajaran Teori Keterampilan gedogan 10 Pembelajaran Teori Keterampilan Menenun tenun datar pada alat tenun gedogan Menenun kain rangrang dengan alat tenun gedogan Menenun songket dengan menggunakan alat tenun gedogan Membuat kabakil Membuat rumbai Menyambung kain tenun dengan jahitan 16

NO MATERI PEMBELAJARAN SUB MATERI 11 Pembelajaran Teori Keterampilan 12 Pembelajaran Teori Keterampilan Mengelola unit industri rumah tangga tenun tangan (IRT3) Tradisional Evaluasi Materi dan Praktek Pemasaran dan Akses Permodalan NO MATERI PEMBELAJARAN SUB MATERI 1 Pembelajaran Manajemen Usaha Akses permodalan 2 Pembelajaran Manajemen Usaha Pemasaran 3 Pembelajaran Manajemen Usaha Managemen usaha dan keuangan 4 Pembelajaran Manajemen Usaha Aspek legal Pengelolaan Hasil Usaha NO MATERI PEMBELAJARAN SUB MATERI 1 Pembelajaran Kewirausahaan Perencanaan 2 Pembelajaran Kewirausahaan - Kelompok Usaha 3 Pembelajaran Kewirausahaan - Produksi Usaha 4 Pembelajaran Kewirausahaan - Pemasaran Usaha - Keuangan Usaha Pengorganisasian - Pengorganisasian kelompok - Pengorganisasian Kebutuhan - Pengorganisasian Usaha Pelaksanaan - Pelaksanaan proses usaha - Pelaksanaan pemasaran - Pembuatan buku keuangan Evaluasi - Evaluasi kelompok usaha - Evaluasi hasil usaha - Evaluasi kinerja 17

Foto 3.11 Pelaksanaan Pembelajaran Menenun Foto 3.12 Pelaksanaan Pembelajaran Menenun 18

Foto 3.13 Pelaksanaan Pembelajaran Menenun Foto 3.14 Pelaksanaan Pembelajaran Menenun Pelaksanaan program ini berhasil dilakukan dengan mengikuti kurikulum yang telah dibuat. Dengan diinstruksikan oleh instruktur/pelatih yang berasal dari para penenun Batu Bara asli membuat peserta dengan mudah mengikuti pelatihan ini sampai selesai. Ke-25 peserta didik mampu mengikuti pelatihan dan materi yang telah diajarkan mulai dari 19

materi pokok hingga praktik pembuatan tenun oleh instruktur yang di rekrut langsung dari Dekranasda Kabupaten Batu Bara. g. Evaluasi Penyelenggaraan Sekaligus Penutupan Setelah sebulan penyelenggaraan program PKW dilaksanakan, pada 25 November 2022 penutupan program PKW dilakukan. Dalam penutupan program ini sekaligus membahas mengenai evaluasi program PKW. Adapun hasil evaluasi yang dibahas yaitu Dekranasda Kabupaten Batu Bara memiliki hambatan dalam pencarian peserta PKW ini. Mayoritas penenun yang ada di Kabupaten Batu Bara merupakan para orang tua paruh baya. Hanya sedikit anak muda atau para remaja yang memiliki minat tinggi dalam menenun. Oleh karena itu, Dekranasda Batu Bara cukup kesulitan mendapatkan peserta yang sesuai kriteria yaitu remaja berusia 18-25 tahun meski pada akhirnya Dekranasda Batu Bara berhasil mengumpulkan 25 peserta dengan syarat yang berlaku. Foto 3.15 Penutupan dan Evaluasi Pembelajaran Menenun 20

Foto 3.16 Penutupan dan Evaluasi Pembelajaran Menenun Foto 3.17 Penutupan dan Evaluasi Pembelajaran Menenun h. Pendampingan Rintisan Usaha Setelah evaluasi penyelenggaraan, para peserta akan mendapatkan pendampingan rintisan usaha sebagai kelanjutan proses pelatihan peserta didik. Pendampingan rintisan usaha dilaksanakan tanggal 2 Desember 2022 di masing-masing tempat peserta. Adapun pendampingan rintisan usaha pendidikan kecakapan wirausaha (PKW) tenun sebagai berikut: 21

1. Setelah peserta didik berhasil mengikuti evaluasi yang dilakukan oleh lembaga/pihak lain yang kompeten, maka lembaga berkewajiban untuk mendampingi peserta didik dalam merintis usaha sesuai dengan jenis keterampilan dan usaha yang diajarkan; 2. Pendampingan rintisan usaha dilakukan minimal 3 bulan; 3. Peserta didik yang belum berhasil mengikuti evaluasi, maka lembaga penyelenggara tetap berkewajiban membimbing sampai peserta didik tuntas belajar dan sekaligus memberikan pendampingan usaha; 4. Jenis pendampingan yang diberikan lembaga kepada peserta didik yaitu: - pendampingan permodalan; - pendampingan produksi; - pendampingan pemasaran. Foto 3.18 Pendampingan Rintisan Usaha 22

Foto 3.19 Pendampingan Rintisan Usaha Foto 3.20 Pendampingan Rintisan Usaha 23

BAB IV KEBERHASILAN YANG TELAH DICAPAI 1. Keberhasilan Peserta Didik Dengan terjalannya program Pendidikan Kecakapan Wirausaha hingga akhir memberi dampak dan perubahan yang cukup signifikan kepada para peserta. Para peserta yang mengikuti program ini dari awal diajarkan mengetahui seluk beluk tenun serta peralatan yang digunakan untuk menenun (okik). Peserta berhasil mendapatkan ilmu pengetahuan dasar mengenai asal tenun serta penggunaan kain tenun setelah kain berhasil dibuat. Materi ini diajarkan di awal pertemuan untuk menambah kecintaan peserta terhadap kain tenun sehingga memudahkan peserta melangkah ke tahap selanjutnya yaitu proses pembuatan tenun. Dalam proses pembuatan tenun, peserta yang sejak awal merupakan masyarakat awam yang tidak mengetahui tentang tenun, setelah hadir di pertemuan awal hingga seterusnya akhirnya berhasil mempelajari dan mengetahui alat tenun untuk pembuatan kain tenun. Peserta mengetahui dengan jelas alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan kain tenun dan cara membuat motif. Hal ini sangat penting untuk diketahui sebab melalui motif ini yang membedakan kain tenun Batu Bara dengan kain tenun dari daerah lain. Motif yang ada pada kain tenun Batu Bara adalah motif khas yang hanya ada di Batu Bara yang sudah ada sejak zaman nenek moyang dahulu. Peserta dengan ini memahami bentuk motif khas Batu Bara yang ada pada kain tenun yang dibuat pada pelatihan ini. Setelah mengetahui alat dan motif yang digunakan untuk membuat sebuah kain tenun, peserta akhirnya berhasil menenun sehelai kain dengan motif khas Batu Bara. Sehingga dalam pembuatan kain tenun, seluruh peserta sudah memahami proses pembuatan kain tenun khas Batu Bara. Hal ini membuat seluruh peserta berhasil menenun 2 helai kain tenun dengan motif yang berbeda-beda satu sama lainnya. 24

Foto 4.1 Peserta berhasil membuat sehelai kain tenun. Foto 4.2 Peserta berhasil membuat sehelai kain tenun. 25

Foto 4.3 Peserta berhasil membuat sehelai kain tenun. Dengan berakhirnya pelaksanaan program Pendidikan Kecakapan Wirausaha ini, para peserta berhasil menyelesaikan 2 helai kain tenun khas Batu Bara. Kain tenun yang berhasil dibuat oleh seluruh peserta berjumlah 50 helai kain dengan masing-masing peserta menyumbang 2 helai kain yang dibuat oleh peserta sendiri selama pelatihan berlangsung. Kain yang dihasilkan tak lepas dari alat yang digunakan oleh para peserta. Oleh karena itu, para peserta mendapatkan alat yang digunakan saat belajar menenun. Hal ini diperlukan sebagai modal awal rintisan usaha untuk peserta kedepannya untuk terus melestarikan warisan budaya tenun Kabupaten Batu Bara. 26

2. Keberhasilan Dekranasda Kabupaten Batu Bara Penggunaan kain tenun bagi aktivitas sehari-hari menjadikan tenun banyak di konsumsi oleh masyarakat Batu Bara. Sehingga segmentasi pasar untuk penjualan tenun menjadi lebih luas. Hal ini membuat Dekranasda Kabupaten Batu Bara mengambil kesempatan untuk menjadi wadah bagi pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Wirausahaan yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebagaimana tujuan dari program ini adalah sebagai wadah para remaja putus sekolah untuk memiliki bekal kewirausahaan berupa pembuatan kain tenun, maka Dekranasda Kabupaten Batu Bara berhasil mengumpulkan 25 peserta yang merupakan remaja berusia 18-25 tahun putus sekolah untuk memiliki skill menenun sehingga menjadikan modal untuk berwirausaha dalam segmen wastra. Di mana, di Kabupaten Batu Bara sendiri, tenun sangat sering dipakai dan diperjualbelikan baik secara lokal maupun sampai ke luar kota. Dengan penyelenggaraan ini, Dekranasda Kabupaten Batu Bara berhasil menjadi wadah yang kredibel dalam pelaksanaan program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW). Foto 4.4 Dekranasda berhasil mengumpulkan peserta sesuai dengan kriteria yang telah dibuat 27

Foto 4.5 Dekranasda berhasil mengumpulkan peserta sesuai dengan kriteria yang telah dibuat 28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) dalam hal pembuatan kain tenun telah berhasil dilaksanakan oleh Dekranasda Batu Bara mulai dari proses pembuatan proposal, pembuatan kurikulum bagi peserta, hingga pelaksanaan proses pembelajaran bagi seluruh peserta. Dekranasda Kabupaten Batu Bara berhasil mengumpulkan 25 peserta pada program ini sesuai dengan aturan yang telah dibuat. Sehingga pelaksanaan program ini dapat berjalan dengan baik hingga para peserta berhasil membuat 2 helai kain tenun yang dibuat oleh peserta sendiri. Kain tenun yang telah dibuat oleh peserta ini nantinya akan diberikan kepada Dekranasda Batu Bara sebagai bukti nyata keberhasilan program ini. Setelah program ini berakhir, seluruh peserta mendapatkan alat yang dipakai saat pelatihan berlangsung sebagai modal awal berjalannya proses kewirausahaan bagi peserta. Sehingga kedepannya seluruh peserta dapat melanjutkan program ini di rumah masing-masing dan wujud kecintaan wastra Batu Bara dapat terealisasi dengan baik bagi Dekranasda Batu Bara dan seluruh peserta program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) pelatihan tenun. Dengan berjalannya program ini dengan baik, para peserta yang berasal dari remaja putus sekolah kini memiliki modal untuk berwirausaha sehingga terus meningkatkan perekonomian masyarakat Batu Bara dan meneruskan warisan budaya Batu Bara yaitu pelestarian tenun khas Batu Bara. b. Saran Program ini dilaksanakan dengan mengikutsertakan banyak pihak yaitu Kemendikbud, Dewan Kerajinan Nasional, Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Sumatera Utara dan Dekranasda Kabupaten Batu Bara, serta seluruh peserta yang mengikuti program ini. Sehingga, dalam program ini membutuhkan komunikasi yang baik antar seluruh pihak. Sehingga saran kedepannya adalah program ini diharapkan dapat meningkatkan komunikasi dengan lebih baik lagi antar seluruh pihak yang mendukung program ini. Selain itu, kedepannya program ini dapat dilakukan dengan lebih transparan antar seluruh pihak. 29

BAB VI PENUTUP Demikianlah laporan kegiatan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) ini diperbuat, program ini diharapkan akan terus berkelanjutan kedepannya baik bagi Dekranasda Batu Bara maupun kepada seluruh peserta didik yang tergabung pada program ini. Tidak hanya berhenti di sini, Dekranasda Batu Bara akan memantau keberhasilan para peserta didik dalam mewujudkan kewirausahaan dalam segi wastra tenun dengan melakukan pendampingan rintisan usaha. Terimakasih kami lanturkan kepada Direktorat Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud yang telah memberikan bantuan berupa dana yang digunakan untuk membiayai pelatihan ini, serta terimakasih kami sampaikan kepada Dewan Kerjaninan Nasional (Dekranas) dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Sumatera Utara (Dekranasda Provsu) yang telah memberikan dukungan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Terimakasih juga kami ucapkan kepada Tenun Annur (Closter Workshop Tenun Annur) yang telah meminjamkan lokasi tempat tenun sebagai tempat pembelajaran bagi peserta didik PKW ini, juga kepada Bank SUMUT yang telah memberikan pemahaman mengenai materi akses permodalan sebagai pegangan bagi peserta didik agar tidak bingung untuk mencari modal usaha jika ingin membuka usaha/berwirausaha kelak, serta ucapan terimakasih kepada seluruh pihak terkait yang membantu dan mendukung selama Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) ini berlangsung. Apabila terdapat kesalahan atau kekurangan dalam pembuatan laporan ini kami mohon maaf, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih. Batu Bara, 31 Desember 2022 KETUA DEKRANASDA KABUPATEN BATU BARA NY. MAYA INDRIASARI ZAHIR, S.E 30


































Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook