Tjan Tjoe Som muda berfoto bersama kerabat dan karyawan percetakan De Bliksem. FOTO: KOLEKSI KELUARGA HERWIN KARNADI kemudian di AMS (Algemeene (penulis A Christian Message in Middlebare School) di Yogyakarta. a Non Christian World, kepala Oecumenical Institute) yang Sebelum sempat menyelesaikan mendorong Som belajar Sinologi ke AMS, Som muda kembali ke Belanda untuk menjadi murid Prof. Solo untuk melanjutkan bisnis Duyvendak. percetakan “De Bliksem” milik keluarganya yang mengalami JJL Duyvendak (28 Juni 1889 penurunan sejak akhir Perang – 9 juli 1954) menjadi Profesor di Dunia I. Saat berada Solo itulah Universitas Leiden sejak 1930. Ia ia mempelajari Sinologi dan kemudian mendirikan Sinological Islamologi secara autodidak. Ia Institute dan Som menjadi juga tertarik kepada filsafat dan pustakawan di konservatori naskah antropologi. Kemudian ia berjumpa Cina. dengan seorang orientalis yang berada di Solo, Dr. H. Kraemer Som ternyata juga aktif pada organisasi pendidikan. Pada 1934 ia 51 FEBRUARI 2023
SOROTAN Arsip tulisan tangan Tjan Tjoe Som 52 FEBRUARI 2023
Tjan Tjoe Som, Bapak Sinologi yang Berkarya dalam Sunyi 53 FEBRUARI 2023
SOROTAN aktif bekerja pada Asosiasi Pemuda ARSIP YANG Tionghoa yang pada waktu itu TERUNGKAP menyelenggarakan konferensi di “Soal-soal politik tak pernah termasuk perhatian saya. Saya Tawangmangu. Setelah adiknya tak pernah menjadi anggota partai politik. Ketika ada tahun lulus kuliah, menjadi pegawai 1957 dalam surat kabar saya membaca bahwa saya telah negeri dan berkarier di Universitas diangkat sebagai salah satu anggota Dewan Nasional, Indonesia, ia memutuskan saya hanya menerimanya atas desakan keras Prof. Prijono berangkat ke Belanda. (pada waktu itu Menteri PPK).” Som tiba di Belanda pada 1935 Salah satu kutipan tersebut terdapat dalam dokumen dan masuk Universitas Leiden tulisan tangan Tjan Tjoe Som (di halaman sebelumnya)— jurusan Sinologi setahun kemudian. sebuah tulisan yang disiapkan sebagai pembelaan diri Dalam tulisan A.H di jurnal terhadap tuduhan yang dilayangkan kepadanya. Pak T’oung Pao, disebutkan bahwa Som berharap akan datangnya hari pengadilan formal, Som mengisi hari-harinya dengan namun hari itu tak pernah datang hingga ia wafat. Saya belajar tekun bahkan menjadi mendapat tulisan tangan Tjan Tjoe Som dari Helwin pustakawan andal yang mengurusi Karnadi, cucu beliau pada Sabtu pagi pada 21 Januari koleksi Institut Sinologi Leiden. 2023. Tulisan ini belum pernah terpublikasikan. Pada 1947 Leiden mempunyai “Bila tulisan tangan Kong ide untuk mendirikan semacam Som yang selama ini saya simpan, dapat dibaca orang perkumpulan Studi Cina di Eropa. banyak, mungkin saya akan dapat meringankan beban Ide ini mendapat sambutan ‘hutang moral’ yang ada dalam hati saya untuk memberikan baik dari beberapa universitas kesempatan almarhum untuk memberikan pembelaan atas penyelenggara kajian Cina. segala tuduhan dugaan atas dirinya,” ungkap Helwin. Perwakilan beberapa kampus ini kemudian bertemu di Universitas Cambridge (Inggris) dalam acara Conference of Junior Sinologues, Cambridge and Oxford, pada 1948. Saat itu Leiden diwakili oleh Tjan Tjoe Som, AFH Hulwese, R.P.Kramers, P. Swann, dan Mrs. H.Wink. Hasil pertemuan perwakilan Sinolog Junior dari Leiden, Cambridge, Oxford, Stockholm, Paris, dan London itu berhasil membentuk Eropean Association for Chinese Studies, EACS, ( ). Pada 1949 Som mendapat gelar 54 FEBRUARI 2023
Tjan Tjoe Som, Bapak Sinologi yang Berkarya dalam Sunyi FOTO: OEY SIANG KIEM Para guru dan para pelajar Sinologi Institut di Leiden sedang memahami suatu naskah klasik (Duduk: Prof. Dr. J. J. L. Duyvendak. Berdiri Kanan: Prof. Dr. Tjan Tjoe Som.) doktor bidang Cina Klasik setelah Pada tahun 1952 terbit volume mempertahankan disertasinya kedua dari Po Hu T’ung. Pada yang berjudul Po Hu T’ung: The tahun ini pula ia pulang untuk Comprehensive Discussions in the memenuhi panggilan negara serta White Tiger Hall: A Contribution mengabdikan diri sepenuhnya to the History of Classical Studies kepada negara Indonesia. in the Han Period, dengan predikat Kepulangannya bahkan diberitakan Cum Laude (diberitakan pada oleh sejumlah koran berbahasa koran Belanda, Trow tertanggal Belanda seperti Het vaderland 11/07/1949). (28/05/1952), De Locomotief (30/05/1952), Het nieuwsblad Puncak karier ahli Cina voor Sumatra (31/05/1952), Java Klasik ini pun ditandai dengan Bode (29/5/1952), Het Parool pengangkatannya sebagai (28/05/1952), Indische courant profesor luar biasa bidang Filsafat voor Nederland (04/06/1952), dan Cina di Universitas Leiden. lainnya. Pemahamannya tentang filsafat Cina dan Islam membuatnya Berkarier di Indonesia dikenal sebagai orang yang sangat halus dan bijak. Setelah Tahun 1952, Pemerintah itu, Som diangkat sebagai kepala Republik Indonesia memintanya Departemen Filsafat Cina. untuk datang dan menduduki 55 FEBRUARI 2023
SOROTAN jabatan sebagai ketua Lembaga mengangkat Som sebagai salah Sinologi di Universitas Indonesia. seorang anggota Madjelis Demikian pula Tjan Tjoe Siem Permusjawaratan Rakjat memintanya untuk segera pulang. Sementara tahun 1959. Pada tahun Setelah 17 tahun di Belanda, yang sama, ia juga diangkat sebagai Som yang gemar menghabiskan anggota Dewan Perancang Nasional waktunya di perpustakaan ini pun Perwakilan Ilmuwan (terdiri dari kemudian memutuskan kembali 20 orang), bersama beberapa ke Tanah Airnya. Ia meninggalkan di antaranya adalah Herman C. kemapanan dan nama besar Johanes, G.A. Siwabessy, Boentaran sebagai seorang Sinolog di Belanda Martoatmodjo, Sudarisman sekaligus Eropa pada masa itu, serta Purwokusumo, Djuneid seorang kekasih. Pusponegoro, Djokosutono, Imam Sutikno dan Henk Ngantung. Koleganya di Leiden sempat mencoba mengalangi niat Som. Pada 1960, ia diundang Namun ia sudah memutuskan, dalam acara XIII International dari pada duduk di menara gading, Conference on the Problems of ia memilih kembali walaupun Chin di Moskow, Rusia. Beberapa penuh ketidakpastian. Ia percaya kali Som juga mengadakan bahwa selain dapat terus belajar kunjungan ke Peking, RRT. Pada dan mengajar di Indonesia, ia akan masa Demokrasi Terpimpin (1959 mampu melakukan sesuatu untuk - 1968) Som menjadi anggota HSI Republik Indonesia yang masih (Himpunan Sardjana Indonesia) belia. yang dianggap sebagai organisasi underbow Partai Komunis Tahun-tahun pertama Som Indonesia (PKI). kembali ke Indonesia, ia disibukkan mengurusi Lembaga Sinologi yang Dalam arsip catatan surat masuk dipimpinnya bersama beberapa dan surat keluar Program Studi pengajar, di antaranya Drs. Sie Ing Cina sejak tahun 1957 tercatat, Djiang, Oe Soan Nio, Koh Chung Som melakukan lawatan ke luar Chuen, dan Aman Kombali. Buku- negeri, di antaranya ke Rusia, Italia, buku dari pelbagai penerbit pun dan Cina. Tahun 1963 – 1965 Tjan dipesan dalam jumlah besar dan menjadi penasihat di kantor berita berkelanjutan. Tak heran, koleksi Warta Bakti versi bahasa Cina, perpustakaan Sinologi sampai saat Zhong Cheng Bao. ini memiliki koleksi terbitan sejak awal abad 19. Pemikiran yang dinamis Presiden Sukarno juga memberi Selama tinggal di Belanda, penghargaan kepadanya dengan Tjan Tjoe Som dikenal sebagai 56 FEBRUARI 2023
Tjan Tjoe Som, Bapak Sinologi yang Berkarya dalam Sunyi ahli filsafat Cina. Disertasinya dan tinggal di Barat, Som memiliki pun dianggap sangat memuaskan pemikiran tentang Barat dan Timur sehingga ia mendapatkan gelar yang dinamis. Semasa muda ia profesor. Pemikirannya tentang bersahabat dengan Orientalis – filsafat dan spiritualitas Cina/ Kraemers. Pemikiran Som sang Tiongkok begitu mendalam cendikia terasa sebagai pemikiran seperti yang ia ungkapkan dalam Oksidentalis. Ia mengkritisi tulisannya yang berjudul Het Budaya Barat dan juga Budaya geestelijk leven der Chineezen in Timur. Namun, ia pada akhirnya ia Indonesië (Kehidupan Spiritual berusaha memberikan penilaian Orang Tionghoa di Indonesia) yang pada kedua magnet Barat dan terbit pada Jurnal De Nieuwe Stem Timur. tahun 1946: “Orang Barat dan Non Barat Dalam tulisan, antara lain Som melihat budaya tandingannya menulis: “Prinsip-prinsip yang seolah seperti menyerang, karena ditetapkan oleh Konfusius telah mereka tidak masuk menembus tumbuh dari waktu ke waktu esensi sesungguhnya dari masing- dan diletakkan dalam sebuah masing budaya. Jika masing- sistem yang mapan, yang telah masing orang melihat budaya membentuk dasar bagi kehidupan liyannya secara berbeda dari politik dan spiritual Tiongkok. sekedar menyerang nilai-nilai yang Kebajikan dalam Konfusianisme, terkandung di dalam kebudayaan adalah kekuatan yang mengatur itu maka akan muncul dialog setara. alam semesta, termasuk dunia Seperti kata Kipling: Oh, East is dan masyarakat manusia. Namun East, and West is West, and never pada perkembangannya, kondisi the twain shall meet; Till Earth and itu bergerak melampaui fase Sky stand presently at God’s great pergolakan radikal kehidupan Judgment Seat; mental dan sosial Tiongkok dengan But there is neither East nor West, adanya perubahan... Dunia sains Border, nor Breed, nor Birth; When yang profan dan sekuler, di mana two strong men stand face to face, orang Barat modern bergerak, though they come from the ends of dan kini sarjana Cina juga menuju the earth!” arah modern, bergerak, namun tidak memiliki suasana sakral Dianggap terlibat G 30 S lagi. Demikian pula dengan orang Tionghoa di Indonesia.” Peristiwa Gerakan G-30-S/1965 agaknya menjadi titik balik seorang Tak hanya itu, ternyata sebagai ahli filsafat Cina dan hukum Islam cendekia yang berasal dari Timur ini. Tak dinyana tak diduga, pada 57 FEBRUARI 2023
SOROTAN 10 November 1965 berdasarkan Ronggowarsito, Multatuli, surat Dekan FS UI No: S/18/FS/XI/ Universitas Rakyat dan Lekra. Pedek.II/65 mengenai Pembebasan Sementara dari Segala Tugas dan Pada 1968, datang Surat Kewajiban di FS UI bagi Mahasiswa keputusan Menteri Pendidikan dan di Lingkungan FS UI kemudian Kebudajaan Republik Indonesia dilanjutkan Surat Rektor No: S/17/ tertanggal 12 Januari 1968 yang FS/XI/65 tertanggal 13 November menyebutkan bahwa Som yang 1965 tentang lampiran nama para memiliki status Guru Besar dosen, maka Som dinonakti an (gol/VII) pada FS UI di Jakarta, dari dunia akademis Universitas diberhentikan tidak dengan hormat Indonesia. Bahkan adiknya— dengan hak pensiun. Prof. Dr. Tjan Tjoe Siem pun ikut dinonakti an. Surat keputusan tersebut jelas menyebutkan bahwa atas dasar Kala itu ada 18 orang pengajar pemeriksaan yang teliti dan seksama di Universitas Indonesia yang terdapat petunjuk atau patut diduga dinonakti an yaitu Prof. Dr. Tjan bahwa ia secara langsung atau tidak Tjoe Som, Prof. Dr. Tjan Tjoe langsung terlibat dalam gerakan Siem, Ny. E Kamil, Drs Ave, Drs. apa yang menamakan dirinya Rahardjo, Drs. Sie Ing Djiang, Dra. ”G-30-S” dan karena ia ternyata Ina Slamet – Velsink, Ny. J.B. Ave, menjadi anggota biasa dari bekas Aman Kombali, Ny. Soehadiono, organisasi massa terlarang yang Soehadiono, Ny. Hartini Soegiono, seazas/bernaung/berlindung di Ny. Murtini Suwardhi Pendit, bawah partai terlarang PKI. Abdullah Umar, Tjipta Trunadjaja, Sjukri Siregar, Usaha Tarigan, Disebutkan juga bahwa ia sebagai T.W.Kamil serta 43 mahasiswa. pegawai negeri dianggap telah melakukan perbuatan/pelanggaran Dalam Seruan Rektor Universitas yang ternyata yang bertentangan Indonesia, Prof. Dr. Soemantri dengan kepentingan dinas dan Brodjonegoro, tertanggal 11 negara. Desember 1965, mereka yang dinonakti an kemudian disebut Pada waktu surat tersebut oknum-oknum kontrarevolusioner. dikeluarkan, Som berusia 64 tahun Dalam seruan tersebut disebutkan 10 bulan. kategori para oknum yaitu orang yang menjadi ketua/ Beberapa bulan sebelum ia anggota pengurus pusat HSI, meninggal, ia menulis: “after all, anggota pimpinan Universitas I have had such a curious life that Republica, pengajar Aliarcham, my present experiences should not astonish me. Who knows what all this is good for.” Ia meninggal di Bandung, enam 58 FEBRUARI 2023
Tjan Tjoe Som, Bapak Sinologi yang Berkarya dalam Sunyi FOTO: OEY SIANG KIEM Para dosen Lembaga Sinologi. Dari kiri: Dr. R. P. Krames, Mr. J. Khing (siu- tjhay), Prof. Dr. Tjan Tjoen Som, dan Sie Ing Djiang (asisten ahli muda Sinologi) minggu sebelum ulang tahunnya kenangan bersama pamannya. ke-66 karena serangan jantung. “Kebetulan sayalah yang paling Kemudian jenazahnya dimakamkan akhir berbicara dengan beliau pada di Kompleks Makam Lestari, malam hari sebelum kepergiannya Kelurahan Pajang, Solo. Pada 1976, dalam tidurnya, dalam kegetiran. Tjan Tjoe Siem juga meninggal dan Terus terang saya menulis ini dimakamkan bersebelahan dengan sekarang sampai menitikkan sang kakak. airmata, karena terkenang kembali saat-saat itu,” ujar Helwin berbagi Siem lahir di Solo, 3 April 1909. ingatan melalui surat elektronik. Ia adalah ahli Jawa Kuno. Lulus dari Universitas Leiden, kembali Rupanya, setelah non-aktif ke Indonesia dan menjadi pengajar dari Universitas Indonesia, Som di Jurusan Nusantara. Pada 1976 harus mengungsi dari rumah ia meninggal dunia ketika sedang Rawamangun ke beberapa tempat mengambil air wudu kemudian sampai akhirnya menetap di Jalan dimakamkan di Solo. Cikapayang, Bandung bersama kemenakan dan dua orang cucu Helwin Karnadi, seorang cucu kemenakannya. “Kong (engkong) keponakan yang menjaga Som Som wafat setelah tahun baru 1969. ketika sang sinolog mengembuskan Tanggal 1 kami kumpul. Tanggal napas terakhir menyampaikan 59 FEBRUARI 2023
SOROTAN 2, beliau wafat. Lalu waktu Kong pribadi yang penuh ketelitian, Som pindah ke Bandung, tidak keahliannya dalam filsafat Cina banyak barang yang dibawa. Ayah tentu tak perlu diragukan. saya membawa Kong Som ke rumah dengan tegar. Ada terbersit Saya menemukan tulisan-tulisan kekhawatiran karier ayah sebagai terjemahan naskah klasik yang pegawai negeri akan terpengaruh kiranya hanya untuk digunakan dengan hadirnya Kong Som di sebagai catatan pribadi Som. rumah kami. Namun ayah tetap Bundelan-bundelan kertas aus teguh karena kasih,”ungkap Helwin itu tentu menjadi saksi bisu menyampaikan kisah di saat dirinya pengabdiannya kepada dunia baru berusia 14 tahun. “Selama di Sinologi di Indonesia. Karyanya sini, Kong Som terus mendalami besarnya Po Hu T’ung yang filsafat ya. Membaca, menulis. diterbitkan oleh Leiden Brill Mempelajari kitab-kitab agama. menjadi saksi kebesaran namanya. Tidak hanya Islam. Ada catatan Beberapa karya ilmiah sempat tulisan Kong Som yang sebenarnya ia tulis, seperti De Plaats van menanti jika terjadi pengadilan, de Studie der Kanonieke Boeken tapi ternyata tidak pernah terjadi. in de Chinese Filosofie, Leiden: Kong Som merasa tidak bisa Brill (1950 dan 1952); On the membela diri. Kong Som tidak Rendering of the Word “Ti” as pernah terlibat politik,”pungkas “Emperor” (Journal of American Helwin. Oriental Society Vol. 71 No.2, Apr – Jun, 1951); Sardjana Sastra dan Memoar Tjan Tjoe Som Pembangunan Kebudyaan Nasional: Sebuah Prasaran (Jakarta, 1961); Tak mudah melacak biografi Tao de Tjing (Jakarta, 1962); Laozi Som. Saya pun menemukan (Bhratara, 1962), Chinese Historical serpihan-serpihan surat-surat lama Sources and Historiography. secara tak sengaja. Namun seolah dokumen-dokumen itu muncul Ia memang ahli filsafat Cina untuk menjawab pertanyaan saya namun ia turut mengembangkan ketika pertama kali saya mendengar pemahaman multidisiplin terhadap nama Som ketika menjadi Studi Cina di Universitas Indonesia. mahasiswa tingkat pertama Terlihat dari skripsi lulusan tahun Program Studi Cina, Fakultas Sastra 1955 pun jenisnya beraneka ragam, Universitas Indonesia pada tahun linguistik, sejarah, sastra, filsafat 1999. Pak Som, saya biasa membatin pun dipilih mahasiswa Sinologi saat memanggil nama beliau, muncul itu sebagai bahan kajian. Kurikulum dalam imajinasi saya sebagai sekitar tahun 1950 sampai 1960 pun sangat menekankan pada bidang 60 FEBRUARI 2023
Tjan Tjoe Som, Bapak Sinologi yang Berkarya dalam Sunyi keterampilan berbahasa, dan Dewan Ilmu Akademi Ilmu Sosial pengetahuan tentang studi Cina. Aliarcham (AISA) yang terkena tuduhan sama. Keterlibatannya Semasa Som menjadi pengajar, dengan kegiatan politik PKI pun didampingi koleganya yang tak tidak dapat dibuktikan. Bagi saya, putus semangat mampu mencetak pemikirannya yang murni terkait sinolog-sinolog seperti Lie Chuan filsafat Cina Klasik dan kewajiban Siu, Sie Ing Djiang, Tan Lang Hiang, moralnya sebagai cendekia Lie Swan Nio, Oe Soan Nio, Oei tampaknya harus dihargai sebagai Ertie Nio, Tan Giok Lan (Mely Tan), kerja suci intelektual, bukan Gondomono, Warin Dijo Sukisman, dikriminalisasi. Bastomi Ervan, Abdulah Dahana. Som yang mengabdikan seumur Sistem pengembangan Sinologi hidupnya untuk perkembangan di Indonesia dibawa oleh Som Sinologi di Indonesia pada akhirnya dari Leiden Belanda sekaligus menghabiskan tahun-tahun meneruskan pendahulunya terakhir hidupnya dalam isolasi. Dr. M.J. Meijer. Maka sejarah Kini, semua kisah perjalanan hidup perkembangan Sinologi/Studi Cina Pak Som terkubur bersama lukanya. dapat disebut mengadopsi sistem Namun sejarah Indonesia tidak Eropa, sebagaimana diketahui pada bisa menafikan bahwa Som adalah masanya, Eropa sebagai pelopor peletak batu pertama Studi Cina di studi Cina di dunia. Som pun Indonesia. Putra bangsa pertama mampu mengawinkan Studi Cina yang memimpin Lembaga Sinologi dengan ilmu lainnya yaitu sosiologi tertua di Nusantara. dan antropologi. Maka lahirlah formula studi Cina di Indonesia Ia akan tetap menjadi bagian yang sangat khas, kajian Cina di dari sejarah perjalanan Studi Indonesia pun sah menjadi bahan Cina di Universitas Indonesia. kajian di Universitas Indonesia. Juga menjadi bagian dari sejarah Sinologi di Indonesia. Ya, 70 tahun Ia mungkin menjadi korban pendidikan Sinologi di Indonesia, tuduhan karena ia anggota Tjan Tjoe Som sejatinya layak Himpunan Sarjana Indonesia dijuluki sebagai Bapak Sinologi yang dianggap berafiliasi dengan Indonesia. PKI. Ia juga terlibat dalam Mutiara Kata “Sepanjang saya bernapas. menurut saya, saya baru saja mulai.” -Criss Jami, pengarang 61 FEBRUARI 2023
5 KOLEKSI TAK TERNILAI AZMI ABUBAKAR Penulis: T. Tjahjo Widyasmoro Bagi Azmi Abubakar, 50, dari edisi pertama yang terbit 4 pemilik Museum Pustaka Oktober 1910. Azmi sendiri bahkan Peranakan Tionghoa, dari mengaku kurang yakin apakah sekitar 40 ribuan koleksi di kalau Perpustakaan Nasional RI museumnya yang berlokasi juga memiliki arsip berharga ini. di Serpong, Banten, sebenarnya tidak ada yang tidak bernilai. Menariknya, sejumlah lembaga Apalagi ia mengumpulkan berbagai pendidikan dari luar negeri pernah benda koleksi museum dengan menawarkan untuk mendigitalkan susah payah, efektif sejak sejak tahun 2000. Akan tetapi di antara benda- benda seperti buku, iklan kuno, surat-surat, dokumen, dan berbagai koleksi lainnya; paling tidak ada lima benda koleksi yang ternyata punya cerita tersendiri. Ada yang karena nilainya sangat langka, mengandung nilai kesejarahan tertentu, atau cara mendapatkannya yang unik. Apa saja? Mari kita lihat satu per satu: #1: Koran Sin Po Tahun Pertama Bundel koran Sin Po ini jadi berharga karena merupakan terbitan tahun pertama, dimulai 62 FEBRUARI 2023
FOTO FOTO: T. TJAHJO WIDYASMORO 63 FEBRUARI 2023
#KITADIGDAYA koran-koran ini, namun Azmi adalah media yang mempopulerkan menolaknya. Ia memilih untuk kata “Indonesia” pertama kali. Pada mendigitalkannya sendiri, suatu Sin Po terbitan 1926 terdapat rubrik saat nanti. “Saya menganggap bernama “Hindia” yang kemudian (penolakan ini sebagai) bagian dari diganti menjadi “Indonesia”. kedaulatan bangsa, nanti akan kami Artinya, kaum Tionghoa peranakan digitalkan sendiri saja,” tuturnya. kala itu bahkan sudah mendukung keberadaan Indonesia, jauh Dari arsip koran ini pula, Azmi sebelum kemerdekaan diraih. bisa menunjukkan bahwa Sin Po 64 FEBRUARI 2023
5 Koleksi Tak Ternilai Azmi Abubakar beraneka barang dari luar negeri untuk kepentingan perjuangan semasa revolusi. Pada 2009, John Lie mendapat gelar Pahlawan Nasional. Langka karena John beretnis Tionghoa. Surat Nasution, kata Azmi, merupakan salah satu koleksi berharga di samping beraneka koleksi lain tentang John Lie yang didapatnya dari seorang pedagang. #3: Biogra i Sukarno Karya Im Jang Tjoe Soekarno Sebagai Manoesia karya Im Jang Tjoe adalah biografi pertama Sukarno yang ditulis sekitar tahun 1931-1932. Azmi yakin buku yang ditulis setelah Sukarno bebas dari LP Sukamiskin ini sangat #2: Surat Jenderal AH Nasution kepada Laksamana John Lie Jenderal A.H. Nasution pernah berkirim surat kepada Laksamana John Lie, meminta agar John menuliskan pengalamannya pada masa Revolusi. Kata Nasution, pengalaman John akan dimuat di dalam buku yang ditulis Nasution. Kita kemudian mengenal buku itu dengan judul Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia yang terbit sampai 11 jilid. John Lie atau Jahja Daniel Dharma adalah pejuang dari TNI Angkatan Laut. Di masa kemerdekaan, John dengan kapalnya menyelundupkan 65 FEBRUARI 2023
#KITADIGDAYA langka. “Buktinya foto-foto buku ini #4: Papan Nama Sekolah di internet adalah sampul dari buku THHK milik kami,” tuturnya. Dari pedagang barang antik Azmi begitu terkesan karena di Solo, Azmi membeli sebuah ada penulis yang mengapresiasi papan besar beraksara Tiongkok Sukarno pada masa awal untuk dipasang sebagai penanda perjuangannya di tahun 1930-an. di depan museum. Baik pedagang Itu artinya sang penulis yakin maupun Azmi sendiri tak tahu Sukarno akan menjadi tokoh arti tulisannya. Sampai suatu hari, penting di kemudian hari. Fakta seorang pengunjung memberi tahu ini pula yang menjadi bukti itulah papan sekolah Tiong Hoa bahwa orang-orang Tionghoa Hwe Koan (THHK) di Sokaraja, sudah mendukung tokoh-tokoh Banyumas, yang berdiri pada 1904. pergerakan bangsa Indonesia jauh sebelum kemerdekaan tercapai. Sejak itulah Azmi merasa beruntung mendapat benda yang sangat langka ini. Bahkan kemudian ada seorang kolektor “kelas 66 FEBRUARI 2023
5 Koleksi Tak Ternilai Azmi Abubakar atas” yang begitu berminat dan merayunya berkali-kali. Namun Azmi tidak mau melepasnya. “Papan ini kan milik museum, artinya milik bangsa. Kalau dibeli, nanti jadi bukan milik bangsa lagi,” katanya. #5: Buku Masakan Setidaknya sudah tiga kali Tionghoa Betawi resep-resep di dalam buku ini diwujudkan dalam bentuk masakan Judul bukunya cukup unik: oleh komunitas pencinta kuliner. Boekoe Masakkan Betawi, dengan Ternyata beberapa masakan sudah penulis Lie Tek Long. Buku terbitan cukup langka. Bahkan masakan tahun 1915 ini berisi beraneka resep tertentu kini hanya dihidangkan di masakan Tionghoa yang sekaligus daerah tertentu di Jawa saja. menjadi bukti bahwa proses akulturasi budaya di Nusantara sudah terjadi sejak lama. Terutama di bidang kuliner. Awalnya Azmi punya buku jilid pertamanya. Suatu kali, ia dikontak seorang perempuan lansia usia 90 tahunan asal Bogor yang hendak menyumbang sebuah buku masakan. Ternyata setelah Azmi menyambangi rumah ibu tersebut, buku yang akan disumbangkan adalah jilid duanya. Azmi merasa beruntung karena koleksinya jadi lengkap. Mutiara Kata “Jadilah seorang pemula setiap pagi menjelang.” -Meister Eckhart (3260-3328), Teolog asal Jerman 67 FEBRUARI 2023
SOROTAN Memorabilia Sang Dokter Mata 68 FEBRUARI 2023
A.S. Rimbawana FOTO: A.S. RIMBAWANA Reporter Intisari Seorang dokter Tionghoa dari Yogyakarta bercita-cita membangun rumah sakit untuk kesehatan mata. Kini, rumah sakit mata itu dinamai dengan namanya –dokter Yap— yang telah berdiri seabad lalu. Sayang, kisah ihwal Yap jarang diriwayatkan. 69 FEBRUARI 2023
SOROTAN Di Yogyakarta Yap memang Sebagai titik awal menyigi sohor sebagai nama rumah sosok Yap, sebuah koran sakit mata. Letaknya di Terban, Gondokusuman, berbahasa Belanda tepatnya di Jalan Cik Ditiro sohor di Semarang, De No. 5. Usia bangunan berkelir hijau Locomotief, sempat itu kini telah menginjak seabad. menulis ihwal sosok ini. Dalam artikel 6 Mei 1919, Di bagian sayap kanan bangunan, Yap Hong Tjoen disebut terdapat beberapa ruang khusus sebagai seorang yang untuk menyimpan memorabilia “sangat terkemuka dan Yap —Museum dr. Yap. Satu- begitu disegani di kalangan satunya rumah sakit mata di orang Tionghoa dan bahkan Yogyakarta yang memiliki museum. juga di negeri Belanda”. Akan tetapi kisah tentang sosok Sakit Mata Putri Juliana yang resmi Yap sendiri nyaris luput. Boleh jadi, berdiri pada 1923. Dokter Yap Hong sebab di masa senja ia bertolak ke Tjoen adalah direktur pertama. Belanda. Sebutan Rumah Sakit Mata dr. Selain marga, penamaan Yap Yap baru dikenal seusai Jepang untuk rumah sakit mata ini menduduki Indonesia, pada 1942. sesungguhnya merujuk kepada Balatentara Dai Nippon emoh dan dua sosok, Yap Hong Tjoen dan mengenyahkan seluruh nama Yap Kie Tiong. Hubungan mereka berbau Barat. adalah ayah dan anak. Semula rumah sakit itu bernama Princess Sebagai titik awal menyigi sosok Juliana Gasthuis voor Ooglijders Yap, sebuah koran berbahasa atau Rumah Sakit untuk Penderita Belanda sohor di Semarang, De Locomotief, sempat menulis ihwal Prasasti peletakan batu pertama sosok ini. Dalam artikel 6 Mei 1919, pembangunan Rumah Sakit Yap Hong Tjoen disebut sebagai Mata dokter Yap. seorang yang “sangat terkemuka dan begitu disegani di kalangan orang Tionghoa dan bahkan juga di negeri Belanda”. 70 FEBRUARI 2023
Museum dokter Yap Prawirohusodo. Prawirohusodo merupakan nama pemberian oleh Paku Alam VIII usai Yap Hong Tjoen ke Belanda. Boleh jadi Prawirohusodo diambil dari khazanah bahasa Jawa yang berarti “perwira kesehatan”. FOTO: A.S. RIMBAWANA Tidak terlena Di ujung artikel itu turut disebut nama-nama putra Yap Ping Liem Yap lahir di Yogyakarta, 30 yang berduka, yakni: Yap Hong Maret 1885. Ayahnya adalah Sing, Yap Hong Liat, Yap Hong Yap Ping Liem, seorang Kapiten Tjoen, Yap Hong An. Terang bahwa Tionghoa di Yogyakarta –sebutan Yap Hong Tjoen adalah putra bagi pemimpin Tionghoa di suatu ketiga dari Yap Ping Liem. Kelak kawasan. diketahui, Yap Hong Sing, sang kakak tertua, juga menjadi Kapiten Sayang, belum diketahui nama Tionghoa. sang ibu. Koran berbahasa Belanda lainnya, Het Nieuws van Der Dag, Untuk menelusuri kiprah pada 20 Oktober 1928 hanya Yap Hong Tjoen, mari kita lacak mengabarkan pada 7 Oktober 1928 latar pendidikannya. Pendidikan istri Yap Ping Liem meninggal. dasar Yap ditempuh di Sekolah Pemakaman janda Yap Ping Liem Hokkian selama 4 tahun. Lalu ia berlangsung pada Oktober 1928. 71 FEBRUARI 2023
SOROTAN Pernikahan Yap dengan istri pertama. FOTO: A.S. RIMBAWANA Nahas, istrinya meninggal usai kecelakaan pada 1924. melanjutkan studi di Europeesche isu kesehatan di Indonesia Lagere School (ELS) di Yogyakarta. mengatakan, pada masa itu justru Usai lulus, Hogere Burger School Yap makin menajamkan jiwa (HBS) di Semarang pun jadi tujuan sosialnya. dan mentas pada 1908. “Ia menyaksikan betul Keluarga Yap sungguh berada. ketimpangan yang terjadi antara si Untuk masuk sekolah Eropa, HBS kaya dan si miskin, terutama soal misalnya, pada waktu itu orang kesehatan,” terang Ravando. Boleh mesti fasih berbahasa Belanda, jadi, hal itu yang mendorongnya memiliki tingkat kekayaan dan untuk studi kedokteran di Belanda. pendapatan tertentu, menerapkan gaya hidup Eropa, serta mencapai Maka itu, pada 1909 Yap pergi ke tingkat pendidikan tertentu. Hal Belanda untuk menempuh studi yang pasti tak sanggup dilakukan kedokteran. Setahun berselang oleh kebanyakan bumiputera Yap meneruskan studinya di maupun timur asing. Rijksuniversiteit Leiden, Belanda. Ia mendalami oftalmologi, ilmu Jelas keluarganya memiliki ihwal penyakit mata. Ketika Yap privilese. Tapi itu tidak membuat menempuh pendidikan dokter di serta-merta Yap terlena. Ravando Belanda, sebaliknya, profesi itu tak Lie, sejarawan yang akrab ihwal lazim di kalangan Tionghoa, apalagi 72 FEBRUARI 2023
Memorabilia Sang Dokter Mata Saat Indonesisch Verbond agen kesehatan modern. Mereka van Studeerenden atau berharap usai mengambil studi Perserikatan Pelajar di Belanda, bisa kembali dan Indonesia (PPI) berkongres memodernisasi sistem kesehatan di pada 1918, Chung Hwa tanah koloni. Hwi juga ada di dalam daftar organisasi yang Di Belanda, kata Ravando, Yap mengirimkan wakil. Yap tidak hanya aktif menuntut ilmu bahkan juga dikenal sebagai di ruang-ruang kelas. Ia juga salah satu sosok dibalik aktif berorganisasi. Ia bahkan redaksi Hindia Poetra — tercatat sebagai salah satu pelopor majalah pelantang PPI. organisasi Chung Hwa Hwi cabang Belanda. Yap sempat memimpin dokter mata. Dokter cenderung organisasi itu antara 1912–1914. lekat dengan orang Eropa. Meski dokter Tionghoa belum populer, Di Chung Hwa Hwi, ia juga Yap lanjut terus. memanfaatkan kecakapan dengan menulis. Ia adalah pengasuh Chung Menurut Ravando, Yap adalah Hwa Hwee Tsai Chih, majalah salah satu pelajar Tionghoa Chung Hwa Hwi. Majalah itu kerap generasi pertama yang menempuh menampung tulisan kritisnya ihwal studi di Belanda. Sesudah Yap, politik maupun kesehatan. terdapat sekitar 15 pelajar Tionghoa yang juga menempuh studi di Saat Indonesisch Verbond van negeri Ratu Wilhelmina itu. Studeerenden atau Perserikatan Pelajar Indonesia (PPI) berkongres Yap kemudian menjadi pada 1918, Chung Hwa Hwi juga mahasiswa keturunan Tionghoa ada di dalam daftar organisasi yang generasi pertama yang mengirimkan wakil. Yap bahkan mempertahankan tesis di Leiden juga dikenal sebagai salah satu pada 19 Januari 1919. Tesisnya sosok dibalik redaksi Hindia Poetra membahas persoalan gangguan —majalah pelantang PPI. mata akibat glaukoma. Para siswa yang bersekolah kedokteran di Di Hindia Poetra pula, sosok Belanda sebetulnya adalah agen- Soewardi Soerjaningrat –kelak kita kenal sebagai Ki Hajar Dewantara, karib Yap— Yap, dan seorang Belanda, Jonkman, juga pernah membayangkan bagaimana Indonesia kelak. Di redaksi itu telah tercermin Indonesia yang beragam, saling bertemu, dan aktif bekerja sama. Meski saat itu terang 73 FEBRUARI 2023
SOROTAN Indonesia yang kita kenal baik hari Dana pembangunan juga ini masih sekadar angan. berhasil dikumpulkan oleh Komitee Erecomite Saat masih menimba ilmu tot Steunverlening aan het kedokteran di Belanda, Yap juga Nederlandsche Roode Kruis sempat meraup ilmu langsung atau Komite Kehormatan dari beberapa dokter sohor. “Di untuk Pemberian Dukungan antaranya ada Dokter Th. L. Kan, Palang Merah Belanda. Meski seorang ahli telinga hidung dan begitu, penggalangan dana ini tenggorokan (THT) dan juga masih terus dilanjutkan untuk Profesor pengajar di Leiden. Ada mewujudkan pembangunan juga Profesor W. Koster, seorang rumah sakit yang lengkap. dokter spesialis mata terkemuka dari Groningen,” ungkap Ravando. masyarakat, terutama yang tidak mampu secara keuangan, begitu Sebelum Yap kembali ke sulit mendapatkan pelayanan Indonesia, ia juga sempat kesehatan yang layak. bekerja dengan seorang profesor, Hazewinkel namanya, di salah Untuk mewujudkan rencana satu rumah sakit mata sohor di Yap itu, sebuah komite akhirnya Den Haag. Bahkan konon, saat itu dibentuk pada 1919 di Belanda, menyandang rumah sakit mata bernama Fonds Dokter Yap terbaik di antero Belanda. Hong Tjoen atau Yayasan Yap Hong Tjoen. Komite itu bertugas Urun dana melakukan penggalangan dana. Di Belanda, keinginan Yap Komite itu juga bertabur nama- mendirikan lembaga kesehatan nama penting. Di antaranya ada untuk para penderita penyakit Gerard Visering, presiden Bank mata di Hindia pun berkembang. Ia Belanda, dan W. C. Bonebakker, ingin seluruh warga koloni mampu mantan pejabat bank koloni. “Dua mengakses kedokteran mata tokoh ini kagum dengan cita dokter modern secara terbuka. Sebab, Yap Yap,” kata Ravando. Rencana untuk paham betul penyakit mata menjadi membangun rumah sakit pun persoalan saat itu. Menurut mendapat dukungan penuh dari Ravando, tingkat kebutaan yang terjadi di tanah koloni memang masih tinggi. Saat itu tidak bisa dipungkiri pelayanan kesehatan mata cenderung diskriminatif. Informasi pun masih begitu terbatas. Hingga 74 FEBRUARI 2023
Gedung Mardi Wuto, dulu Vorstenlandsche Blinden Instituut, panti rehabilitasi bagi penyandang tunanetra. FOTO: A.S. RIMBAWANA Ratu Wilhelmina dan juga putrinya, tiba di Tanjung Priok, Batavia. Ia Putri Juliana. disambut oleh seorang anggota Volksraad –parlemen saat itu— dan Dana pembangunan juga berhasil Khouw Kim An Mayor Tionghoa dikumpulkan oleh Komitee di Batavia. Kelak, mereka berperan Erecomite tot Steunverlening aan penting dalam pendirian Centrale het Nederlandsche Roode Kruis Vereniging tot bevordering der atau Komite Kehormatan untuk Oogheelkunde atau Asosiasi Pusat Pemberian Dukungan Palang untuk Kemajuan Oftalmologi Merah Belanda. Meski begitu, (CVO). penggalangan dana ini masih terus dilanjutkan untuk mewujudkan Sebelum memulai aktivitas medis pembangunan rumah sakit yang di Yogyakarta, Yap juga sempat lengkap. ditunjuk sebagai direktur di rumah sakit mata Wilhelmina –sekarang Disokong banyak pihak dikenal dengan nama Rumah Sakit Mata Cicendo, Bandung, pada Setelah mengarungi Samudra Januari 1920. Ia menggantikan Hindia, pada 19 April 1919, Yap pun 75 FEBRUARI 2023
SOROTAN FOTO: A.S. RIMBAWANA Lukisan foto diri Yap oleh Henk Ngantung, kelak menjabat Gubernur Jakarta pada 1964 1965, pada 1948, setahun menjelang Yap berangkat ke Belanda. Kini menjadi salah satu koleksi Museum dokter Yap di Yogyakarta. 76 FEBRUARI 2023
Memorabilia Sang Dokter Mata posisi Dr. Wijn yang akan pensiun dengan memberikan pelayanan dan kembali ke Belanda. Pada awal kesehatan dan juga pengobatan 1921, Yap juga terpilih menjadi mata di perdesaan. Selain itu, anggota dewan daerah Priangan. juga mendirikan sebuah lembaga tunanetra untuk membekali Sementara penggalangan dana para tunanetra berbagai dan di Belanda tetap berlangsung, keterampilan. di Indonesia muncul ide dari Ede Abraham Zeilinga, presiden Penggalangan dana itu mereka dari Javasche Bank. Ia terpikir peroleh melalui berbagai cara. melakukan gerakan serupa di Sebagai contoh, pada 3-11 koloni. Pada 24 September 1920 Januari 1922 sempat berlangsung CVO akhirnya berdiri di Batavia. pasar malam di Yogyakarta. “Yap menjadi salah satu orang Sebagian keuntungan acara penting yang berperan di balik itu juga disumbangkan untuk berdirinya CVO. Ia juga duduk pembangunan klinik mata Yap itu. sebagai pengurus,” terang Ravando. Perkumpulan Wanita Oetomo, Zeilinga tidak sendiri. Ia bekerja sayap perempuan Boedi Oetomo, sama dengan, misalnya, para juga turut menyumbang. Ada pula jutawan Tionghoa, seperti Phoa Paku Alam yang mengadakan Keng Hek dan Tjong A Fie. “Pucuk pertunjukan wayang. Seluruh pimpinan dari CVO ini Mayor keuntungannya juga disumbangkan Tionghoa Batavia, Khouw Kim bagi pembangunan rumah sakit An, dengan total 10 komisaris di mata itu. dalamnya, salah satunya dipegang oleh dokter Yap,” terang Ravando. “Jadi beberapa fakta ini semakin menegaskan bahwa Rumah Sakit Asosiasi ini bertujuan untuk Mata dokter Yap ini merupakan memberi akses kesehatan kepada Rumah Sakit sosial, “ kata Ravando. orang-orang yang membutuhkan, Sebab, ada berbagai pihak yang tanpa memandang latar belakang turut menyokong Rumah Sakit ini. ras serta agama. Salah satu caranya adalah dengan mendirikan Gubernur Jenderal Hindia poliklinik mata. Belanda yang menjabat saat itu, Dirk Fock, akhirnya yang Poliklinik mata ini juga pertama meresmikan Prinses Juliana dikerjakan Yap. Sebelum rumah Gasthuis voor Ooglijders pada 29 sakit berdiri, ia berpraktik Mei 1923. Rumah sakit anyar itu di sebuah klinik mata kecil mampu menampung 120 pasien di Gondolayu, di timur Tugu dengan paviliun kelas 1, 2 dan 3. Yogyakarta. “Bangunan ini sudah memiliki 2 ruang operasi yang menunjukkan Sementara, cara lainnya adalah 77 FEBRUARI 2023
SOROTAN betapa majunya pada saat itu,” ucap Saat Yap memutuskan Ravando. pensiun dan ke Belanda, kepengurusan rumah sakit Seperti diberitakan oleh Het diserahkan kepada anak Nieuws van der dag, 16 Juni 1923, keduanya, Yap Kie Tiong. bangunan ini diarsiteki oleh Insinyur Hulswit, Fermont dan Ed. Sayang, kisah Yap di Cuypers. Belanda kali ini tak lama. Ia Empat tahun berselang, 1927, meninggal di Den Haag diresmikan pula bangunan Vorstenlandsche Blinden Instituut, Yap, dan bertahan hingga kini. rumah yang berfungsi agar para Yap terus mengupayakan agar penyandang tunanetra bisa berkarya. Tempat ini menjadi rumah sakit ini beroperasi. Bahkan semacam pusat rehabilitasi bagi ketika masa revolusi, saat desing tunanetra sebelum mereka kembali peluru antara pasukan revolusi ke masyarakat. Saat itu, tidak ada melawan Belanda wajar terdengar. institusi serupa di Yogyakarta. Kini Keberadaannya rumah sakit makin institusi itu bernama Mardi Wuto, vital. Saat banyak orang Tionghoa di dalam kompleks Rumah Sakit menjadikorban kekerasan, Mata dokter Yap. terutama pasca Agresi Militer Belanda II, Yap juga semakin Para tunanetra di Blinden terancam keselamatannya.Tapi Instituut datang dari berbagai yang kita tahu, beruntung Yap penjuru. Di sana, mereka dilatih selamat. untuk menganyam dan produknya dipamerkan di pasar malam yang Setelah masa-masa genting diadakan saat itu. Mereka juga berlalu, Yap memutuskan pindah ke melakukan demonstrasi membikin Belanda pada 1949. Dia membuka produk-produk langsung di depan praktik di Den Haag. Setahun pengunjung pasar malam. Selain sebelum Yap berangkat, sebuah itu, secara berkala berlangsung lukisan diberikan oleh Henk pula blinden week sebagai upaya Ngantung, boleh jadi sebagai mencegah penyakit trakoma. persembahan untuk Yap. Henk kelak jadi Gubernur Jakarta pada Prinses Juliana Gasthuis voor 1964–1965. Lukisan itu kini jadi Ooglijders terus membesar. Pasien salah satu barang koleksi Museum mereka terus-menerus bertambah, dokter Yap. hingga kedatangan Jepang pada 1942 dan mengusir Belanda. Rumah sakit ini pun berganti nama menjadi Rumah Sakit Mata dokter 78 FEBRUARI 2023
Memorabilia Sang Dokter Mata FOTO: A.S. RIMBAWANA Kuburan dokter Yap di Mrisi, Bantul, Yogyakarta. Di lukisan itu, Yap tampak dalam rumah sakit diserahkan kepada setelan yang amat sederhana. anak keduanya, Yap Kie Tiong. Duduk, berkemeja dan bercelana putih sembari memegang rokok, Sayang, kisah Yap di Belanda yang boleh jadi klobot –daun jagung kali ini tak lama. Ia meninggal yang dikeringkan– terselip di di Den Haag, Belanda pada 25 antara jemari di tangan kiri. November. Setahun sesudahnya, abu jenazahnya dipulangkan ke Saat Yap memutuskan pensiun Indonesia dan dikuburkan di Mrisi, dan ke Belanda, kepengurusan Bantul, Yogyakarta. Mutiara Kata “Jangan hidup di tahun yang sama 75 kali dan menyebutnya sebagai kehidupan.” -Robin Sharma, penulis 79 FEBRUARI 2023
SOROTAN 1885, 30 Maret Yap Hong Tjoen, putra dari Yap Ping Liem, Kapiten Tionghoa Yogyakarta lahir. Ia adalah putra ketiga dari empat bersaudara, antara lain: Yap Hong Sing, Yap Hong Liat, Yap Hong Tjoen, dan Yap Hong An. Kelak, Yap Hong Sing juga menjadi Kapiten Tionghoa. 1908 1909 –1910 Yap lulus Yap berangkat ke dari Hogere Belanda. Di sana, Burgerschool ia mengambil (HBS) di studi mata di Semarang Rijksuniversiteit Leiden. 1923 1920 Pada 29 Mei, Prinses Centrale Juliana Gasthuis voor Vereniging tot Ooglijders diresmikan oleh bevordering der Gubernur Jenderal Hindia Oogheelkunde Belanda, Dirk Fock. (CVO) berdiri. 80 FEBRUARI 2023
Memorabilia Sang Dokter Mata LINIMASA SANG DOKTER MATA RISET: A.S. RIMBAWANA 1912–1914 1919 Menjadi anggota Chung Yap lulus. Ia sempat Hwa Hui di Belanda. Di bekerja di Rumah sana ia banyak menulis Sakit Mata di untuk majalah organisasi Belanda. Pada tahun itu. Ia kerap menulis ihwal ini Yap juga kembali politik dan kesehatan di ke Indonesia. Chung Hwa Hui Tsa Tci. 1921, 12 Januari 1920 Yap diangkat sebagai anggota Menjadi direktur dari dewan daerah Priangan. Ia juga RS Mata Wilhelmina, mulai berpraktik di Yogyakarta kini RS Cicendo, dengan mendirikan klinik mata Bandung. di Gondolayu, sekarang jadi Kantor Pos Gondolayu. 81 FEBRUARI 2023
SOROTAN 1924 1927 Istri Yap Hong Tjoen Vorstenlandsche Blinden tewas dalam kecelakaan Instituut, rumah yang berfungsi agar para mobil. Ketiga anaknya orang tunanetra bisa luka berat. berkarya diresmikan. 1942 1934 Jepang tiba di Jawa. Lebih dari 11.000 Aturan baru diterapkan pasien tiap tahun terhadap Prinses Juliana berobat ke Rumah Gasthuis voor Ooglijders Sakit Mata dokter Yap. dan berganti nama dengan RS Mata Dr. Yap. 1945 — 1949 1949 Selama revolusi RS Yap ke Den Haag Mata Dr. Yap tetap dan membuka beroperasi, justru praktik di sana. semakin vital. 82 FEBRUARI 2023
Memorabilia Sang Dokter Mata 1928 1929 Pada 7 Oktober ibu Yap Berlangsung kongres meninggal dunia dengan damai tentang penyakit mata di Belanda. Yap datang saat di usia 79 tahun. Yap juga itu. Di tahun ini, Rama VII, mengambil cuti sementara. Posisinya digantikan Gouw Ing Raja Thailand juga Hoen. Yap berniat ke Eropa menyambangi Prinses untuk mempelajari kebaruan Juliana Gasthuis voor ilmu penyakit mata. Ooglijders. 1931, 12 Agustus 1930 Pada usia 63, Yap Hong De Jonge, Gubernur Sing, Kapiten Tionghoa, Jenderal Hindia Belanda meninggal dunia di waktu itu, kagum Yogyakarta. Ia adalah kakak atas upaya Yap dan dari Dokter Yap Hong Tjoen. mengatakan hendak menyokong RS Mata itu. 1952 Yap meninggal di Den Haag, Belanda pada 25 November. Setahun sesudahnya, sisa jenazahnya dipulangkan ke Indonesia dan dimakamkan bersama dengan anaknya, di pemakaman Mrisi, Bantul, Yogyakarta. 83 FEBRUARI 2023
SOROTAN 84 FEBRUARI 2023
Oei Hiem Hwie, FOTO: GANDHI WASONO M. Selamatkan Buku Sebelum ke Buru Gandhi Wasono M. Kontributor Intisari Kepeduliannya terhadap buku dan ilmu pengetahuan membuat Hwie rela menyelamatkan ribuan buku dari kekacauan pasca peristiwa G 30 S 1965. Perpustakaan sederhananya diniatkan menjadi warisan berharga kepada generasi selanjutnya. 85 FEBRUARI 2023
SOROTAN Jika berjalan langkahnya Koran TM adalah koran sudah melambat. Pun perjuangan yang didirikan demikian ketika berdiri agak lama, kedua tulang lutut pada September 1947 merasa berat menahan beban oleh Goei Poo Aan, tubuhnya yang tingginya 170-an cm. Namun, kendati fisiknya lemah, sebagai sumbangan untuk wajahnya mendadak berbinar kemerdekaan Indonesia ketika diajak berbicara tentang dari penjajahan Belanda perjalanan masa lalunya yang penuh warna. yang saat itu tengah berkuasa. “Orang bisa mati, tapi peninggalan untuk generasi muda Bagaimana Hwie sampai masuk adalah abadi,” kata Oei Hiem Hwie dalam penjara, sejarahnya panjang. (87), pendiri sekaligus pemilik Hwie yang asli Malang, lulus perpustakaan Medayu Agung, dari SMA Tiong Hoa Hwe Koan Surabaya mengutip salah satu (THHK) Malang pada 1962. Setelah pepatah Tiongkok. menerima ijazah, cita-citanya sudah bulat menjadi wartawan. Perjalanan hidup Hwie, demikian bapak dua orang anak Hwie kemudian ikut sejenis tersebut dipanggil, memang kursus jurnalistik selama 7 penuh liku. Bukan diwarnai oleh bulan pada Perguruan Nasional keindahan namun justru lebih Penyebar Pendidikan “ Pro Patria‘’ banyak nestapa. Belasan tahun Yogyakarta. Sistem pengajarannya ia merasakan beratnya hidup tidak harus datang ke kota sebagai tapol yang sebagian besar pelajar itu, tetapi bisa dilakukan dilakoninya di Pulau Buru. Belum secara korespondensi jarak jauh. lagi gerak sosialnya yang dimatikan Kebetulan saat itu ia aktif sebagai karena cap mantan tahanan politik penulis lepas di berbagai koran, melekat kepadanya. tetapi lebih banyak untuk harian Trompet Masjarakat (TM) yang di Ketika Intisari menunjukkan masa itu adalah salah satu media hasil reportase di Pulau Buru dua ternama. Kliping koran hasil tulisan tahun silam, Hwie dengan antusias di media kemudian dikirim untuk mengamati halaman demi halaman. kemudian dikoreksi oleh pihak “Sekarang Pulau Buru sudah pengajar di Yogyakarta. berubah bagus, ya. Dulu yang babat alas adalah kami para tapol di sana,” Setelah Hwie lulus kursus, kata Hwie yang saat masuk ke Buru kondisinya masih hutan lebat. 86 FEBRUARI 2023
Oei Hiem Hwie, Selamatkan Buku Sebelum ke Buru FOTO: GANDHI WASONO M. Hwie di depan perpustakaan Medayu Agung yang dibangun dari sebagian koleksi buku-bukunya di masa lalu. redaksi TM kemudian Koran TM adalah koran menerimanya sebagai wartawan perjuangan yang didirikan pada tetap. “Koran tersebut pusatnya di September 1947 oleh Goei Poo Surabaya tetapi kebetulan kantor Aan, sebagai sumbangan untuk perwakilannya ada di Malang. kemerdekaan Indonesia dari Kebetulan letaknya ada di seberang penjajahan Belanda yang saat itu depan rumah saya di Klojen Kidul, tengah berkuasa. Malang,” katanya menceritakan. Meski kala itu sebagian besar 87 FEBRUARI 2023
SOROTAN Hwie menunjukkan koran Trompet FOTO: GANDHI WASONO M. Masjarakat tempat ia pernah berkarier pada tahun 1960-an orang Tionghoa berdagang, namun dan pengikut setia Soekarno. kedua orangtua Hwie yakni Oei Sebagai wartawan muda, Hwie Bing Kie dan The Lekas Nio, sangat mendukung cita-citanya. begitu enerjik dan semangatnya Ia menganggap wartawan adalah menggelora. “Saya punya cita-cita profesi agung yang menjadi jadi wartawan, karena wartawan cita-citanya sejak belia. Apalagi adalah ratu dunia. Profesi yang ditunjang kegemarannya membaca karyanya memiliki dampak dan berorganisasi. sosial begitu kuat. Dengan tulisan wartawan sebesar apapun Ketika akhir SMP misalnya, seseorang akan jatuh dibuatnya,” ia sudah bergabung dengan demikian alasannya. Apalagi di organisasi Badan Permusyawaratan masa itu jumlah media maupun Kewarganegaraan atau Baperki. wartawan sangat sedikit sehingga Tujuan utama organisasi ini adalah profesi tersebut begitu prestisius. untuk menentang diskririminasi berdasarkan keturunan. Meski Kemampuan Hwie dalam anggotanya banyak keturunan membuat tulisan terutama politik Tionghoa tetapi juga banyak sangat kuat karena wawasannya masyarakat pribumi. Garis politik yang luas ditunjang kegemaran dari organisasi ini adalah Nasakom membaca dengan koleksi bukunya cukup banyak. “Bapak saya adalah 88 FEBRUARI 2023
Oei Hiem Hwie, Selamatkan Buku Sebelum ke Buru PROFIL SINGKAT OEI HIEM HWIE Nama Asli Tempat/Tanggal Lahir Oei Hiem Hwie Malang/26 November 1935 Istri • 1959 Penulis lepas di berbagai surat kabar Sri Widiati • 1962 Wartawan tetap anak koran Trompet Masjarakat Adi Sandika dan Yudi Sandika • 24 Nopember 1965 – 1970 : Ditangkap dengan riwayat tuduhan anggota Baperki dan wartawan • 1954 Ikut organisasi Trompet Masjarakat yang Permusyawaratan berhaluan Nasakom dan Pemuda Indonesia pengikut Sukarno. (PPI) dan Badan Permusyawaratan • 1970 Ditahan di Pulau Kewarganegaraan Buru Indonesia (Baperki) jabatan terakhir sebagai • 1978 Dibebaskan sebagai sekretaris untuk Kab. tapol dari Pulau Buru Malang. • 2001 Mendirikan • 1958 Lulus SMA Tiong Perpustakaan Medayu Hoa Hwe Koan (THHK) Agung, Surabaya. pedagang arang cukup besar di Bahkan Hwie, menggambarkan Malang jadi secara ekonomi cukup kehebatan Sukarno sebagai seorang mapan,” ceritanya. orator ulung. Ketika berbicara di podium ibaratnya bukan hanya Pada masa itu nama Bung Karno manusia saja, semut yang ada di begitu besar. Hwie sendiri adalah sarangnya pun akan mendengar pengagum berat pemimpin yang bagaimana hebatnya Sang namanya amat sohor di mata dunia Proklamator berbicara. kala itu. 89 FEBRUARI 2023
SOROTAN Karena ulasannya yang bagus, situasi politik yang makin tak Hwie begitu bangga saat pihak menentu. Hwie yakin pada saatnya kantor redaksinya di Surabaya nanti dirinya juga bakal menyusul menugaskannya ke Jakarta untuk kawan-kawannya masuk penjara. membuat wawancara khusus dengan Presiden Sukarno di Istana Menariknya, saat itu Hwie Merdeka. Pihak redaksi meminta berpikir, sebelum ditangkap, ia hasil wawancara tersebut akan harus mengamankan semua buku- dibuat dalam sebuah buku. “Jadi bukunya di rumah. Akhirnya ia tidak sekadar liputan biasa tetapi memindahkan buku-buku tersebut sebagai bahan buku,” ceritanya ke atas plafon rumah dengan dengan bangga. dibantu tiga saudaranya. “Sebagai kamuflase yang ada di meja dan Ada satu pengalaman tak lemari adalah buku dan koran- terlupakan ketika wawancara koran biasa yang tidak seberapa empat mata dengan Sukarno penting sehingga meski kalau di Istana. Karena udara panas, diambi oleh petugas tidak masalah.” wawancara dilakukan halaman belakang dalam suasana santai. Ternyata firasatnya benar. Nama Sukarno yang dikenal sangat Hwie rupanya sudah dikantongi sederhana itu hanya mengenakan petugas. Apalagi beberapa media kaus singlet yang bagian juga memberitakan kalau dirinya belakangnya sudah robek. pernah mewawancarai Sukarno, bahkan hendak dijadikan buku. Buku di atas plafon Ia akhirnya diminta wajib lapor ke Kodim. “Setiap hari kegiatan Peristiwa G-30-S 1965 mengubah saya naik sepeda ontel ke Kodim segala tatanan kehidupan kala untuk wajib lapor. Sementara itu. Segala sesuatu yang terkait kegiatan dunia kewartawanan dengan Sukarno mendadak menjadi sudah mandek, sebab koran- incaran petugas keamanan. koran yang pro-Sukarno semua Organisasi-organisasi politik dibredel, kecuali media menjadi dibubarkan. Demikian pula corong pemerintah yang tetap beberapa surat kabar ikut dibredel, diperbolehkan terbit,” ujarnya. termasuk TM. Ketika wajib lapor masuk hari Ketua pengurus Baperki Malang, keempat, saat itu pula menjadi titik Tan Hwie Liong dan Soedjarwo, balik catatan buruk hidupnya. Ia serta pengurus Baperki Jatim juga tidak boleh pulang dan langsung ditangkap. Kejadian itu membuat ditahan. “Saat saya dibawa dengan Hwie bersama pengurus Baperki mobil jip tentara dari seberang lainnya makin mencemaskan jalan ada anak SMP bernama Oei 90 FEBRUARI 2023
Oei Hiem Hwie sedang pose di depan presiden kebangaannya FOTO: GANDHI WASONO M. Sing Look yang mengenali saya para Gerakan Wanita Indonesia kemudian menyampaikan kepada (Gerwani). Kondisi di kamp Mama saya kalau saya ditangkap,” amatlah mengenaskan. Setiap hari cerita Hwie. dilakukan interograsi. Belum lagi fasilitas sangat minim. Tentara membawa Hwie ke Batu dan dimasukkan ke kamp yang Malam hari para tahanan tidur disebut Gapsin. Disebut Gapsin di lantai beralaskan tikar dan tanpa karena tempat tersebut bukanlah selimut. Padahal suhu udara di Batu penjara resmi tetapi bekas pabrik pada malam hari sangatlah dingin. makanan kaleng merek Gapsin yang Tahanan tidak mandi di kamar sudah tutup kemudian dijadikan mandi, melainkan di sungai depan tempat penahanan tapol. tempat penahanan yang letaknya dekat kawasan wisata Songgoriti. Di kamp tersebut ternyata sudah berkumpul banyak tapol termasuk Kendati sudah berada di dalam kawan-kawan dari Baperki, juga tahanan, kekhawatiran masih terus anggota ormas-ormas lain seperti membayang. Karena sering kali ada Barisan Tani Indonesia (BTI) juga tahanan dibawa keluar tetapi tidak 91 FEBRUARI 2023
SOROTAN Bersama Pramoedya Ananta Toer FOTO: ARSIP FOTO OEI HIEM HWIE di Pulau Buru. Hwie nomor dua dari kanan. kembali lagi. Bukan hanya tahanan Jika saat itu ada yang layak pria saja, tahanan perempuan juga disebut keberuntungan, semasa mengalami tindakan kekerasan. dalam penahanan, Hwie tidak pernah dianiaya. Kemungkinan Dalam pemeriksaan rupanya karena ia sama sekali tidak pernah yang menjadi tuduhan utama melawan semua perlakuan petugas. Hwie dianggap sebagai pengikut “Paling dimaki-maki saja,” katanya. Sukarno. “Kamu Sukarnosentris, begundalnya Sukarno,” demikian Setelah sekitar 3 bulan di umpatan-umpatan yang tahanan Gapsin, pada 12 Januari dilontarkan petugas kepada saya. 1966 dengan 12 truk tahanan dipindah ke Lapas Lowokwaru, Informasi yang kemudian Malang. Hwie ditempatkan di Blok diterima saat Mamanya menjenguk, 9. Di sana ternyata sudah ada Na tak lama setelah penangkapan, Hong Siong, kawannya yang sehari- rumah Hwie didatangi banyak hari menjadi koordinator wartawan orang. Semua buku serta kliping TM Malang serta kawan-kawan koran diobrak-abrik, lalu dibakar. aktivis lainnya. Saat itu ia menyayangkan di antara buku-buku yang diangkut, ada Ada berbagai macam tahanan di draft buku Sukarno yang lupa Lapas Lowokwaru kala itu. Selain diselamatkan. aktivis, ada juga tentara, pejabat 92 FEBRUARI 2023
Oei Hiem Hwie, Selamatkan Buku Sebelum ke Buru pemerintah bahkan mantan Begitu turun di Pelabuhan Walikota Surabaya Moerachman, Namlea, ibukota Pulau Buru, tapol maupun Soewarso Kanapi, mantan kemudian diangkut menggunakan Bupati Banyuwangi. perahu kecil menuju sebuah sudut pulau sebagai kamp pengasingan. Enam bulan kemudian, Hwie Hwie kaget karena tempat barunya mendapat kabar kalau akan dibawa tersebut masih berupa hamparan ke Pulau Buru tetapi sebelumnya hutan lebat yang sangat luas. Ia akan transit dulu ke penjara ditempatkan di sebuah tempat militer RTM Koblen Surabaya dan bernama Unit IV Savana Jaya. Nusakambangan, Jateng. Pada 11 Juli 1970, dengan linangan air mata, Perlakuan petugas saat itu sangat Mama dan kakaknya Oei Loan Nio tegas bahkan kejam. Para tapol menyaksikan dirinya dinaikkan harus berbaris teratur. Sedikit ke truk RTM Koblen. “Hati kami pelanggaran akan berakibat hajaran benar-benar hancur dan tak tahu popor senapan. “Tapi, saya tidak kelak bagaimana nasib ini,” katanya pernah kena pukul, karena tak menceritakan. pernah melanggar,” cerita Hwie tentang masa lalunya yang pahit. Pada 15 Juli 1970 dari RTM Koblen Hwie diangkut lagi ke Pada awalnya untuk tidur di penjara Nusakambangan naik hutan belantara para tapol hanya kereta api khusus dari stasiun dibekali terpal sebagai tempat Semut Surabaya menuju stasiun berteduh tidur. Tetapi itu hanya Kroya, Cilacap. Di Nusakambangan sementara karena selanjutnya para ia menghuni Lapas Karang Tengah, tapol yang masing-masing dibekali salah satu lapas yang dijuluki sabit dan cangkul diminta membuat Alcatraz-nya Indonesia tersebut. gubuk-gubuk kayu sebagai tempat berteduh bersama. Setelah empat bulan di Nusakambangan, pada 19 Pada masa-masa awal, beban para November 1970 ia bersama sekitar tapol terasa berat. Mereka harus 3.400-an tapol diangkut menuju mencangkul dan bercocok tanam Pulau Buru dengan naik kapal laut. untuk membuka lahan persawahan. Enam hari berlayar merupakan Sebuah pekerjaan yang sama sekali siksaan luar biasa baginya. belum pernah dilakukan. “Jam 5 Terutama oleh ombak yang terus pagi sudah dibangunkan dengan menghantam lambung kapal. “Saya suara lonceng kemudian jam 6 tak berhenti muntah karena mabuk sudah harus mencangkul di sawah,” laut, terutama ketika melintas laut kata Hwie menceritakan masa Banda yang ombaknya dikenal suramnya. ganas,” ceritanya. 93 FEBRUARI 2023
SOROTAN Dibantu tentara temannya, selama penahanan di selundupkan naskah Pulau Buru, sastrawan besar itu akhirnya menghasilkan tetralogi, Tapol di Pulau Buru datang dari di antaranya Bumi Manusia, Anak berbagai latar belakang. Aktivis, Semua Bangsa, Rumah Kaca dan pejabat pemerintahan, sampai Jejak Langkah. jenderal ada di sana. Di tempat itu pula Hwie bertemu dengan Pada 1977 ada kabar kalau para Pramodya Ananta Toer, seorang tapol yang berjumlah sekitar sastrawan besar. Sebagai wartawan 12.000 orang secara berangsur- sebenarnya dia sudah pernah angsur akan dibebaskan. “Tetapi, bertemu dan kenal dengan Pram. tidak ada yang tahu siapa saja Pernah suatu ketika Pram yang yang bakal dipulangkan duluan. tinggal di Mako berkunjung ke Unit Karena petugas tidak akan pernah IV tempatnya tinggal. Akibatnya, memberitahu kapan masing- sepulang dari bertemu dirinya, masing tapol akan dibebaskan,” Pram dimarahi habis-habisan oleh imbuhnya. petugas. Baru pada 1978, petugas Meski tidak tinggal dalam satu mengabari Hwie agar berkemas- tempat namun ia mulai kerap kemas karena akan segera berhubungan dengan Pram melalui dibebaskan. Kabar gembira perantara. Jika menginginkan data tersebut kemudian disampaikannya tentang sesuatu hal sesuai dengan kepada Pram. Pram akhirnya topik yang akan ditulis, Pram minta meminta agar Hwie membawa bantuan Hwie untuk bertanya sebagian lembaran-lembaran kepada tapol lain yang mengetahui. naskah tulisannya, sambil tentu Nanti hasilnya akan disampaikan mewanti-wanti agar jangan sampai melalui perantara tapol lain kepada diketahui petugas. Pram. Beruntung saat hari kepulangan, Karena saat itu tak ada kertas ada salah seorang tentara yang dan alat tulis, Hwie adalah salah sangat baik dan secara diam-diam satu orang yang mengusahakannya justru menawari untuk membantu agar Pram bisa menulis. Caranya, membawakan naskah dengan ia meminta kawan-kawan sesama memasukkan dalam ranselnya. tapol yang dipekerjakan di Namlea, Baru kemudian setelah kapal agar selalu membawa kertas merapat di Pelabuhan Tanjung apapun, termasuk kertas semen Perak, Surabaya, naskah diberikan sekalipun, serta ballpoin, jika kembali. pulang ke kamp. Tiba di Surabaya, Hwie dan Dengan bantuan teman- beberapa tapol disediakan bus 94 FEBRUARI 2023
Oei Hiem Hwie, Selamatkan Buku Sebelum ke Buru FOTO: GANDHI WASONO M. Karya Pramoedya Ananta Toer yang disimpan di dalam perpustakaannya menuju Malang. Setiba di asrama Dibantu Haji Masagung Kodim Malang, sanak keluarga para tapol menyambut dengan Kendati sudah bebas tetapi suka cita. Tangisan haru terdengar nasib mantan tapol pada masa itu di mana-mana. Sementara Hwie sangatlah berat. Predikat sebagai tidak ada yang menjemput karena mantan tapol itu terus melekat keluarganya belum mendapat dan stigmanya sangat buruk di kabar. masyarakat. “Bahkan di belakang nomor induk KTP ada tulisan “Sampai di rumah saya disambut ET kepanjangan dari Eks Tapol. kakak saya Oei Loan Nio dan Tanda itu baru dihilangkan ketika adik perempuan Oei Pek Hong, presidennya dijabat Gus Dur,” sementara ayah sudah meninggal papar Hwie. sejak lama, demikian Mama saya meninggal 50 hari sebelum Setahun setelah Hwie bebas, pada kedatangan saya,” paparnya. 1979 menyusul Pram. Ia kemudian menjenguk Pram di rumahnya di Jakarta sambil membawa naskah 95 FEBRUARI 2023
SOROTAN Mesin stensil yang pernah dipakai untuk mencetak karya Pramoedya Ananta Toer yang pernah dititipkan. Setelah menjadikannya sekretaris pribadi FOTO: GANDHI WASONO M. dicetak dalam bentuk stensilan, dan diberi kepercayaan mengelola Pram kemudian meminta agar perusahaan miliknya yang lain. sebagian naskah untuk dibawa “Haji Mas Agung, orang yang sangat kembali ke Surabaya. Sebabnya berjasa pada kehidupan saya,” saat itu karya Pram masih dilarang. katanya. Perjalanan itu dituangkan “Daripada diambil petugas lebih dalam memoar: Oei Hiem Hwie, baik saya disuruh membawa Dari Pulau Buru Sampai Medayu kembali ke Surabaya,” kata Hwie Agung yang dicetak pada 2015. yang hingga kini masih menyimpan naskah tulisan Pram itu. Sementara itu atas saran sahabat- sahabatnya, ribuan buku yang Di tengah kesulitan karena tak dulu berhasil diselamatkan, mulai ada pekerjaan, ia kemudian dibantu dari buku sejarah, politik sampai oleh Haji Masagung, Tionghoa kliping koran akan diwariskan pada muslim pemilik Toko Buku Gunung generasi muda dalam sebuah wadah Agung sebagai tenaga marketing di berbentuk perpustakaan. toko buku miliknya. Tak hanya itu Haji Masagung kemudian malah “Ada istilah Cina yang mengatakan, Orang bisa mati 96 FEBRUARI 2023
Oei Hiem Hwie, Selamatkan Buku Sebelum ke Buru King Gaudi Medayu Selatan, Rungkut, Surabaya. “Tempat ini pun adalah pinjaman tapi peninggalan untuk generasi seorang kawan yang dalam waktu muda adalah abadi. Salah satu dekat akan ditarik karena akan peninggalan itu adalah buku digunakan,” papar Hwie. sebagai sumber ilmu,” kata Hwie yang pada 1980-an menikah dengan Selepas keluar dari Pulau Buru, Sri Widiati. Hwie sering diminta tampil sebagai pembicara di berbagai perguruan Tekad itu kemudian membuat tinggi. Tetapi kendati sudah lama Hwie mendirikan Perpustakaan berlalu, namun Hwie mengaku Medayu Agung yang menempati selalu merasa berat dan trauma jika sebuah rumah kontrakan. Tetapi mengingat masa lalunya. karena ruangannya tidak cukup untuk menampung koleksi buku, Perpustakaan yang kerap perpustakaan kemudian pindah Jln. menjadi rujukan para peneliti serta mahasiswa tersebut berapa tahun belakangan dipimpin oleh sahabat dekatnya King Gaudi. “Selama ini yang bekerja di perpustakaan adalah para relawan yang bekerja tanpa digaji. Sedang pengeluaran tetap bulanan untuk listrik juga PDAM kami mendapat pasokan dari para dermawan,” kata King Gaudi, yang mengaku makin hari makin berat dalam mendapatkan bantuan pendanaan. Bahkan, menurut King Gaudi, kebutuhan Hwie sendiri kini juga dibantu oleh teman-teman yang masih peduli dengannya. Mutiara Kata “Saya suka mimpi akan masa depan daripada sejarah masa lalu.” -Thomas Jefferson (1743 - 1826), presiden AS ke-3 97 FEBRUARI 2023
E BULAN INI S 5 Februari 1924 Sinyal Waktu Greenwich Mulai Disiarkan Sinyal berupa 6 pip (bunyi “tit”) dibunyikan di berbagai stasiun radio BBC sebagai penanda waktu. Sinyal ini dikendalikan oleh dua jam mekanik di Royal Greenwich Observatory, di London. 1 Februari 2003 Tahun Baru Imlek Jadi Libur Nasional Presiden Megawati menetapkan Tahun Baru Imlek menjadi hari libur nasional. Sebuah kemajuan setelah lebih dari 30 tahun (1968-1999) perayaan Imlek bahkan tidak boleh dirayakan di muka umum. 8 Februari 1971 Bursa Elektronik Nasdaq Dibuka Nasdaq (National Association of Securities Dealers Automated Quotations Stock Market) menjadi pusat perdagangan pertama yang menggunakan fasilitas elektronik. Kapitalisasi Nasdaq kemudian jadi nomor dua terbesar setelah Bursa Saham New York.
DALAM SEJARAH Penulis: Tjahjo Widyasmoro 13 Februari 1955 Israel Mendapatkan 4 Dari 7 Naskah Laut Mati Naskah ini adalah bagian dari 981 naskah yang ditemukan antara tahun 1946 dan 1956 dalam 11 gua di sekitar pemukiman kuno di Khirbet Qumran di Tepi Barat. 26 Februari 1815 Napoleon Bonaparte Melarikan Diri Dari Elba Napoleon yang kabur bersama 1.150 prajurit sudah merencanakan pelariannya ini selama setahun. Ia lalu menuju Paris dan memerintah selama 100 hari kemudian. 16 Februari 1959 Fidel Castro Dilantik Menjadi Perdana Menteri Kuba Castro menjadi perdana menteri setelah menjatuhkan Presiden Fulgencio Batista yang dianggap kejam dan setidaknya telah membunuh 20 ribuan orang.
SOROTAN Para Kesatria di Balik Wiracarita Lasem 100 FEBRUARI 2023
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116