23 Oktober 2021 Volume 8 Editorial ASMIHA Highlight - The Role of Temporary Mechanical Support - Publish or Perish - Current Updates in Peripheral Artery Disease - Pulmonary Hypertension and CHD - Memorial Lecture Ismoyo Sunu, MD, PhD - Update on Acute Coronary Syndrom: Mini Symposium - Cardiovascular Prevention and Rehabilitation - Closing the Gaps in Current Lipid Management - Metabolic Drugs Effect on Cardiovascular Disease - ISCI:Current updates on multimodality cardiovascular - Understanding and Recognizing Cardiac Amyloidosis - Heart Failure Updated Role of Tolvaptan in HF - Update on Cardiovascular Medicine Digital Health - Patent Foramen Ovale: to Close or Not to Close? - From AMI to Cardiogenic Shock: Indonesian Data - Mechanical Complication in Acute Coronary Syndrome - Clinical Cardiology & Rehabilitation - Konvokasi Snapshot Redaction Team
Daftar Isi Cover 2 Editorial 5 Wawancara Eksklusif 16 ASMIHA Insight ASMIHA Highlight 19 - The Role of Temporary Mechanical Support 21 - Publish or Perish 23 - Current Updates in Peripheral Artery Disease 24 - Pulmonary Hypertension and CHD 26 - Memorial Lecture Ismoyo Sunu, MD, PhD 29 - Update on Acute Coronary Syndrom: Mini Symposium 31 - Cardiovascular Prevention and Rehabilitation 32 - Closing the Gaps in Current Lipid Management 33 - Metabolic Drugs Effect on Cardiovascular Disease 35 - ISCI:Current updates on multimodality cardiovascular 37 - Understanding and Recognizing Cardiac Amyloidosis 39 - Heart Failure Updated Role of Tolvaptan in HF 41 - Update on Cardiovascular Medicine Digital Health 42 - Patent Foramen Ovale: to Close or Not to Close? 44 - From AMI to Cardiogenic Shock: Indonesian Data 46 - Mechanical Complication in Acute Coronary Syndrome 48 - Clinical Cardiology & Rehabilitation 49 - Konvokasi Kesan Pesan 51 Snapshot 55
Editorial This is it! ASMIHA 2021! Kardiologi sudah amat Konvokasiyangdiselenggarakan berkembang dalam ranah ilmu dan kemarindihadiri125konvokansdari12 akademik serta kemajuan tekonologi. universitas di Indonesia, berlangsung sakral. Terdapat 4 pesan dari Presiden Setiap sesi berlangsung hangat. PERKI untuk para konvokan: patuhi Antusias! Rasanya seperti menonton peraturan, junjung etika kedokteran, film seri dengan berbagai topik yang jalankan profesionalisme, dan selalu menarik. Uniknya, kali ini semua bekerjasama dgn SpJP dan sejawat update dan guideline seolah disarikan lain. Jangan jadikan kompetitor. dan diceritakan oleh expert di topik masing masing. Jika dulu perlu Jadi teringat suatu kalimat waktu lama untuk membaca buku “Barangsiapa yang berangkat atau jurnal yang berlembar lembar, menimba ilmu untuk mengamalkan kita sekarang tinggal menonton ilmu, niscaya ilmu yang sedikit pun intisarinya. Rasanya perkembangan akan bermanfaat baginya”. ilmu kardiovaskular yang cepat butuh disrupsi juga untuk diikuti dan Sampai jumpa di ASMIHA 2022! ASMIHA ini jawabannya. Vito A. Damay, MD President Asean Federation of Yusra Pintaningrum, MD Cardiology dan para cardiologist di Asean mengakui bahwa scientific Suci Indriani, MD content ASMIHA itu sebenarnya sudah memenuhi internationally standard dibandingkan forum serupa di Asean atau Asia Pacific. Tercermin saat mereka menjadi juri pada acara Young Investigator Award. 2 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
Editorial | 3
ASMIHA 2021 ASMIHA 2021: its a wrap and its a nice one! ASMIHA 30th digital experience peserta regional bahkan di Lain benua finally come to end!! Setelah 9 hari agar Indonesia dikenal lebih jauh memiliki digelar, ASMIHA 2021 sudah memasuki pembicara berkelas internasional dan hari terakhir. Partisipasi peserta sangat mampu meyelenggarakan acara ilmiah ber baik, dan antusiasme partisipan seluruh standar internasional. Indonesia sangat tinggi meskipun Sekali lagi, terimakasih untuk ASMIHA ini masih dalam bentuk digital. seluruh peserta, panitia, sponsor yang telah Hal ini menunjukkan bahwa format digital mendukung kami dalam penyelenggaraan masih diminati dan sangat memudahkan ASMIHA. suatu acara ilmiah diikuti oleh peserta dari Sampai bertemu kembali tahun depan! berbagai wilayah bukan saja di Indonesia tapi juga lintas negara. Ketua ASMIHA 2021 dr. BRM Ario Soeryo Kuncoro, SpJP (K) ASMIHA kali ini sangat berbeda dengan berbagai acara kardiovaskular FIHA FAsCC di Indonesia. topik, jumlah sesi, jenis sesi dan jumlah faculty merupakan yang terbesar di Indonesia untuk format digital. Meskipun demikian, dalam hal penyelenggaraan tahun ini berjalan lancar dan seluruh sesi bisa diikuti dengan baik oleh peserta. Tentunya tidak ada gading yang tak retak, terdapat permasalahan seperti registrasi, koneksi ke acara yang menjadi bahan evaluasi kami untuk perbaikan acara ASMIHA berikutnya. Kami berharap dapat memuaskan harapan para peminat kardiovaskular Indonesia dan kami berharap ASMIHA bisa menjadi jembatan untuk berbagi ilmu dengan 4 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
Wawancara Eksklusif Anwar Santoso MD PhD Kiprah beliau sebagai President Ada 2 variable kemajuan penting ASEAN College of Cardiology dan expert yg amat diperlukan yaitu: 1. Penguasaan dalam berbagai event ilmiah nasional dan Pengembangan Iptek dalam dan Internasional, tetap membuat beliau Bioinformatics dan implementasi nya ramah dan down to earth pada murid pada penguasaan Artificial Intelligence; dan kolega nya. Berikut wawancara tim 2. Kemajuan dalam Bioteknologi tampak buletin ASMIHA dengan Anwar Santoso adanya kebutuhan drugs development MD PhD. dan vaccine development utk mengatasi Pandemik. Bidang Kardiovaskular juga 1. Saat ini Cardiologist sedang memasuki harus mengikuti perkembangan 2 bidang era disrupsi, juga kompetisi global. Ada tersebut. yang mungkin gamang, namun ada yang antusias. Adakah perspektif Dr Anwar Baik dok, jadi bukan hanya mengenai hal ini? kompeten di keilmuan kardiovaskular namun juga menyesuaikan dengan Benar sekali dengan adanya perkembangan digital dan teknologi ya Global Pandemics era disrupsi ini makin dok. jelas dan berdampak pada Pelayanan Kadiovaskular Kemajuan Kardiologi itu di akibatkan oleh kemajuan 2 hal penting diatas. Sbg contoh, kemajuan Bioteknologi semisal si RNA (small interference) RNA ditemukan nya Obat Inclisiran utk pasien high- and very high- risk CVD dan di suntikan setiap 6 bulan sekali serta LDLC bisa turun > 50%. Serta CVD event diharapkan bisa dicegah secara signifikan serta adherence rate meningkat. Contoh lain adalah kemajuan bioinformatics membuat wearable medical devices seperti jam tangan dg ECG rhythm, Rekanan Darah serta Saturasi O-2 bisa utk primary dan secondary prevention program. Dok terkait kompetisi global, Editorial | 5
ini sudah sempat dibahas juga dalam 2. Kemajuan drugs development juga wawancara eksklusif buletin tahun lalu. akan pesat seperti poly pill utk CVD Tahun ini “ kompetisi global” makin Prevention. hangat karena isu akan dibukanya pintu bagi dokter asing. Pesan Dr Anwar Ini hasil kerja kami dengan yang juga president AFC dan banyak 10 Negara Berkembang melakukan pengalaman di kancah internasional tentu Internasional RCT utk primary prevention penting untuk kardiolog Indonesia. dg Polypill bagi subyek Intermediate risk population. The dawn in on the horizon. Kemajuan IT 4.0 akan ada digital Jenis obat ini mungkin dianggap hospital yg dibangun di Indonesia dan paling berpengaruh ya dok? kompetisi global akan semakin ketat… tak banyak kita yang berani mengikuti dan Ya those bullets are already on adaptasi dengan perubahan. Kemajuan board. Cardiac Imaging karena dasarnya adalah Obat obatnya padahal pakai obat Bioinfirmatics dan AI akan menjadi yang down to earth ya, termasuk HCT pendorong kemajuan Kardiologi di ramipril. Tapi hasilnya memuaskan utk Indonesia. populasi intermediate risk ini. Baik dok kalau begitu kardiolog Indonesia on their way mengarah ke kemajuan IT dan Bioinformatics. Modal untuk kompetisi global juga. Ya and I’m proud of you all, the young Indonesian Cardiologist. Dr Anwar, ijin bertanya sekarang mengenai preventif di bidang kardiologi. Ke depan, apa saja yang menjadi “ light of hope” dalam hal mengurangi burden CV seperti halnya Inclisiran. Banyak hal-2 yang bisa dikembangkan antara lain: 1. Implementasi IT 4.0 bisa meningkatkan program CVD Prevention dan setiap subyek akan terhubung dengan IoT (internet of things) dan misal monitoring Tekanan Darah, olah raga mereka dg menghitung energy expenditure yg dilakukan. Juta bisa dipakai sbg drugs and diet reminders. 6 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
Ya benar sekali publikasi tersebut diharapkan merubah the next guideline …that is the impact… Papers in sudah accepted dan akan jadi Asia Pacific Guidelines. Guideline Asia yang sesuai dengan kondisi di ASEAN bukan nya statement dari Eropa atau Amerika saja sebagau acuan. Ini akan jadi lebih relevan doc untuk practicing cardiologist di asia pasific. Penelitian ini juga memberikan motivasi dalam hal aspek preventif pada pasien dengan intermediate risk adalah titik krusial sebelum sampai ke point of no return misalnya advance heart failure atau CV event. Artinya masih polypill dengan jenis obat tadi yg relatif murah dan mudah didapat ,masih ada role yang penting dan masih memungkinkan dilakukan di negara berkembang sekalipun. Demikian kah dok? Ya you’ve touched the point. Jadi siapkah Cardiologist Indonesia menghadapi kompetisi global dan era disrupsi ? Saya yakin generasi muda SpJp Indonesia siap menghadapi global competition. Bahkan saya melihat ada beberapa yang akan dan bisa bekerja di luar negeri. Terimakasih untuk motivasi dan inspirasi nya Dr Anwar. Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mbangun karso, tut wuri handayani. /VAD Editorial | 7
Wawancara Eksklusif Prof. Yudi Her Oktaviono, MD, PhD Pada kesempatan ini, tim bulletin Sedangkan intervensi koroner ASMIHA mendapat kesempatan untuk perkembangannya lebih kearah melakukan wawancara dengan Vice farmakologi dan teknologi yang President PERKI 2019-2022, Prof. membuat prosedur kompleks agar lebih Yudi Her Oktaviono, MD, MM, PhD. mudah dilakukan dengan tujuan untuk Beberapa pertanyaan yang kami ajukan mengurangi in stent restenosis dan instent diantaranya thrombosis. 1. Apa hal yang baru di bidang 2. Apa yg menyebabkan Prof tertarik intervensi saat ini? mendalami stem sel, dan bagaimana dengan kaitannya intervensi? Sangat luas sekali ya. Di bidang intervensi koroner, semua usaha sekarang Selama menjadi interventionist, adalah menghindari kejadian instent banyak penderita dengan CAD yang restenosis dan instent thrombosis. tidak bisa dilakukan revaskularisasi Dengan perkembangan teknologi, desain baik secara intervensi maupun surgical. dari stent, tatalaksana farmakologi seperti Penderita merasa kualitas hidupnya dual antiplatelet, device yaitu material menurun oleh karena keluhan angina atau stent itu sendiri, semuanya bertujuan pun sesak, meskipun telah mendapatkan untuk menurunkan kejadian in stent optimal medical treatment. Terapi stem thrombosis, dan tentunya perkembangan cell merupakan peluang untuk kelompok alat-alat untuk mempermudah teknik PCI penderita tersebut. Diharapkan dengan terutama pada kasus kompleks PCI. terapi stem cell dapat memperbaiki gejala Saat ini yang sangat berkembang adalah melalui proses neovaskularisasi. Kejadian structural intervension seperti TAVI. instent restenosis dan in stent thrombosis 8 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
juga masih merupakan kendala paska produk dari stem sel. Hal ini masih dalam pemasangan stent. Reendotelialisasi uji proposal dan belum kita lakukan yg lambat akibat kurangnya endotelial langsung pada manusia, sementara kita progenitor cell (EPC) pada penderita melakukan secretom secara in vitro CAD menjadi perhatian, bagaimana bagaimana supaya bisa memproliferasi cara meningkatkan EPC dalam sirkulasi dan diferensiasi, mobilisasi, dan migrasi darah agar proses reendotelialisasi EPC lebih baik. Selain itu juga dilakukan menjadi lebih cepat. Sehingga masalah beberapa penelitian intervensi dengan in stent restenosis dan in stent trombosis beberapa agen misalnya ACE-I, statin, bisa ditekan melalui pendekatan ini. dan antioksidan seperti bawang putih, vitamin C, maupun ubi ungu. 3. Apa limitasi terapi stem sel utk saat ini? apakah sdh bisa diaplikasikan Jadi terapi stem sel intrakoroner utk pasien2 jantung sehari2? masih menjadi masalah, belum tahu suhu terbaik untuk mengantarkan sel tersebut Sebenarnya saya sudah melakukan pada arteri koroner. Kedepan bukan uji klinis pendahuluan, yaitu memberikan sel yang diterapi namun secretom bisa uji stem cell pada penderita no option menjadi jawaban. treatment CAD yang kurang layak untuk dilakukan PCI maupun CABG, terutama pasien dengan diffuse disease dan masih ada keluhan angina atau gagal jantung . Saya sudah melakukan stem cell intrakoroner pada 6 orang namun sayangnya 3 dari penderita mengalami beberapa masalah. Diantaranya adalah 1 orang coronary flow menurun, 1 orang dengan keluhan chest pain, dan satunya mengalami spasme sehingga penelitian ini saya hentikan. `Terapi stem cell intrakoroner masih belum menemukan cara terbaik, diduga adanya limitasi dalam sel itu sendiri. Sehingga yang akan dilakukan sekarang adalah pemberian secretom intrakoroner bukan fokus pada terapi selnya. Secretom merupakan suatu Wawancara Eksklusif | 9
Prof Saifur Rohman, MD, PhD Penelitian adalah bagian dari Pelayanan seorang Kardiolog Tim ASMIHA kali ini Tak hanya sampai disana kami berkesempatan untuk melakukan juga menggali pendapat beliau mengenai wawancara dengan beberapa cardiologist kesan antusiasme riset dan ilmiah di di Indonesia, salah satunya adalah Prof. ASMIHA 2021 ini, beliau menyampaikan Mohammad Saifur Rohman, MD, PhD, Rasa syukurnya, “Alhamdulillah semakin pada kesempatan kali ini kami menggali hari semakin banyak yg menghasilkan lebih dalam mengenai Bagaimana cara karya ilmiah yg bagus-bagus baik membangkitkan minat riset ditengah kasus, penelitian maupun meta analysis” kesibukan pelayanan medis bagi seorang tuturnya, SpJP, ia menjawab “Bagi saya riset adalah bagian dari pelayanan, untuk memberikan Terakhir kami meminta wejangan feedback layanan yg lebih baik dan beliau bagaimana agar anggota PERKI untuk menjelaskan sesuatu yg belum di bisa melakukan riset ditengah kewajiban ketahui baik dari respon terhadap terapi rutin pelayanan medis, beliau menjawab personal maupun maupun pola perbaikan dengan singkat namun tepat sasaran, atau perburukan penyakit yg unik pada yakni dengan melakukan pencaatatan setiap pasien” ungkapnya, beliau juga mengenai rise tapa yang perlu untuk menyampaikan bahwa banyak topik-topik dikembangkan,lakukan pengumpulanan riset bidang kardiologi yang menarik data secara holistik dan tuliskan serta untuk digali dan tentu akan menambah publikasikan tulisan tersebut sehingga wawasan dan meningkatkan performa dapat menuai lebih banyak manfaat dan seorang dokter dibaca oleh lebih banyak klinisi/ATN 10 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
Wawancara Eksklusif Dari Cardio ACC Operasi Kah Dok? Sebagai seorang kardiolog, seringkali diminta dalam praktek sehari-hari menjadi bagian dalam team operasi non kardiak. Hal ini sangat penting karena sebetulnya mungkin malah praktek sehari hari kebanyakan kardiolog yang berpraktek di Rumah Sakit yang melayani pasien umum. Memang dalam hal ini kapten team, adalah sejawat spesialis lain bukan spesialis jantung. Justru disinilah seorang spesialis jan ditantang khazanah serta keluasan wawasan ilmunya dan kemampuannya bekerjasama dalam team dan dengan bidang spesialis lain. Dalam kesempatan ini Vito Anggarino Damay, MD berhasil mewawancarai seorang kardiolog yang berdidakasi tinggi sehingga diapresiasi oleh organisasi spesialis lainnya, beliau adalah Jetty Sedyawan, MD. Beberapa pertanyaan ditanyakan oleh Vito, MD dalam kesempatan ini kepada beliau. Bagaimana hasil wawancara Vito, MD? Mari kita simak dibawah ini. Wawancara Eksklusif | 11
12 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
Jetty Sedyawan, MD akrab dipanggil Bunda oleh murid murid dan kardiolog generasi yang lebih muda, konsisten mengajarkan mengenai pre-op assessment. Kebanggaan pula bagi PERKI bahwa salah satu anggotanya diapresiasi dengan diberikan anggota kehormatan dalam organisasi spesialis lain. Semoga menjadi inspirasi dan semangat bagi spesialis jantung lain agar terus rendah hati, berilmu mumpuni dan mampu bekerja sama dalam team dengan sejawat lainnya. / VAD/IKSP Wawancara Eksklusif | 13
Wawancara Eksklusif IJC dapat Menjadi Platform Jurnal Ilmiah Internasional Terakreditasi Scopus Sunu Budhi Raharjo, MD, PhD, menambahkan untuk mencapai mimpi beliau adalah seorang dokter spesialis itu tidaklah mudah, sehingga dibutuhkan jantung dan pembuluh darah yang juga peran maksimal dari semua kardiologis, aktif dalam melakukan riset-riset dan GP ataupun penulis yang berminat penerbitan jurnal kardiologi, pada menulis topik kardiologi agar dapat rutin kesempatan kali ini kami berkesampatan mengirimkan karya tulisnya baik berupa menggali beberapa opini beliau artikel, sebagai reviewer dan Political berkaitan dengan dunia kepenulisan Will dari pengurus PERKI. khususnya di bidang kardiologi, kami menanyakan mengenai apa saja harapan Tidak hanya sampai disana, kami IJC (Indonesian Journal of Cardiology) juga meminta wejangan dan rekomendasi kedepan dan bagaimana kontribusi para beliau terkait tips dan trik menulis ilmiah kardiologis yang dapat dilakukan untuk untuk anggota PERKI ditengah kepadatan kemajuan IJC, beliau menyampaikan pelayanan medis, beliau menyampaikan harapannya adalah agar IJC dapat menjadi hal yang terpenting ialah Niat dan Motivasi platform jurnal ilmiah internasional yang karena kedua hal ini adalah sebagai bereputasi, terakreditasi Scopus atau dasar untuk tindakan selanjutnya, “Niat, Pubmed dan tentu saja dapat menjadi Motivasi, Kuatkan dan pastikan motivasi kebanggan para kardiologis Indonesia menulis kita” ungkapnya, selain itu yang sebagai bagian dari ikhtiar untuk menurut beliau penting adalah Protected membangun peradaban ilmiah kardiologi Time. “Kalau sudah ada niat, kita harus Indonesia di masa mendatang, beliau juga mengatur jadwal yg memungkinkan kita punya waktu khusus yg bebas dari 14 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021 pelayanan (dan pendidikan)”, Dedicated yourself for writing” ungkapnya./ATN
Wawancara Eksklusif Pengalaman S3 di Luar Negeri Pada kesempatan clinical skill. 2. Saya ambil yg English speaking ini, tim buletin country, karena additional advantage utk mengupgrade English conversation dan ASMIHA academic written skills, bukan hanya untuk saya, tetapi juga untuk anak-anak. melakukan 3. Keluarga - ada beberapa tempat yang saya tahu tidak kondusif utk yang sudah wawancara dengan berkeluarga. Nah, di sini supervisor saya sangat mendukung kedatangan keluarga. Dian Andina • Bagaimana terkait pengalaman Munawar, MD, dokter saat sekolah di luar: Ngeri-ngeri sedap. Di bidang PhD, FRACP, akademik,tidak dapat dipungkiri bahwa merasakan banyak hal yang saya pelajari FACC terkait di sini baik segi clinical atau research. Tapi tidak hanya di bidang akademik, saya rasa pengalaman beliau justru social skills yang banyak juga diasah. Saat pertama kali datang merasakan cultural saat melanjutkan shocks yang luar biasa. Yang paling nyata adalah menyadari bahwa kalimat “dunia pendidikan di luar negeri. Berikut ini tidak cuma sebesar daun kelor” itu bener sekali. Kita jadi sadar bahwa di dunia ini pertanyaan yang kami ajukan. ada begitu banyak jenis kebudayaan, gaya hidup, agama, ilmu, cara pikir, dan segala • Bagaimana cara dokter mengambil macamnya. Jadi apa yang selama ini kita PhD? jalani sehari-hari belum tentu bisa diterima Pertama cari topik yang diminati, dengan mudah oleh orang lain di sekitar terus mencari supervisor, mencoba kita, tapi penerimaan orang-orang lain menghubungi, kalau sudah ada yang yang sangat baik terhadap sesuatu dari saya terhubung, mencoba “apply” ke yg berbeda inilah. universitas tempat supervisornya. Yang membuat saya sadar bahwa Jangan lupa mencari beasiswa yg perbedaan itu tidak seharusnya membuat bisa di”apply”. Ada yang nasional seperti perselisihan, tetapi bagaimana justru LPDP atau beasiswa kementerian, atau perbedaan itulah yg membuat kebersamaan yang negara based seperti AAS (australian semakin menarik. /NNH award), nah jadi tergantung negara mana yg dituju. Wawancara Eksklusif | 15 Kemudianlengkapipersyaratannya, jangan lupa IELTS/TOEFL nya karena masing-masing negara berbeda. Ada beberapa hal yang saya pertimbangkan waktu memutuskan ke mana saya harus pergi: 1. Topik - saya cari tempat yang sesuai dengan minat tentunya. Di samping itu di sini bisa mengambil clinical fellowship dan PhD secara bersamaan. Jadi tidak hanya akademik research saja, tapi saya juga tidak melupakan utk mengupgrade
23 Oktober 2021 ASMIHA Insight Sabtu, 23 Oktober 2021. Hari puncak ASMIHA 2021 telah tiba. Ikuti sesi pagi, paralel, siang dan sore hari yang menarik hari ini! Total 12 sesi seru kali ini dimulai jam 9 pagi hingga jam 3 sore hari. See you on session! Sesi Simposium
Last but not least, masih dengan semangat yang sama, Asmiha hari terakhir 23 Oktober 2021 akan memberikan kesempatan kepada para peserta yang telah mengirimkan abstrak nya baik Original Research atau Meta Analysis and Case Report untuk melakukan presentasi pada sesi Moderated Poster and Young Investigator Award. Pada sesi ini akan ditampilkan 15 topik penelitian moderated poster dan 12 topik Young Investigator Award, untuk mengetahui lebih jauh mengenai topik apa saja yang akan dipresentasikan pada sesi ini silahkan simak pada kolom dibawah, jangan sampai anda melewatkan kesempatan untuk turut serta bergabung dalam sesi diskusi dan presentasi di hari terakhir ASMIHA ke-30 ini! Mark the time and see you soon!
ASMIHA In-Depth The Role of Temporary Mechanical Support in Circulatory Shock Memasuki hari ke-8 kegiatan algoritma atau konsensus apa pun. Banyak ASMIHA ke-30. Pada sesi kali ini diisi ketidakpastian tentang manajemen syok. oleh beberapa topik yang sangat menarik. Beliau menyampaikan bahwa kebutuhan Mengangkat tema “The Role ofTemporary akan kateter arteri pulmonalis sangat Mechanical Support in Circulatory Shock” diperlukan untuk pengambilan keputusan yang dibawakan oleh beberapa pemateri klinis. Dokter harus memperhatikan waktu yang ahli pada bidangnya. Kesempatan dan keterbatasan dukungan vasopressor/ kali ini diisi oleh Isman Firdaus, MD, inotrope serta waktu terapi perangkat Indra Prasetya, MD dan Dafsah A. AMCS. Juzar, MD. Topik pertama yakni “IABP Placement Benefit and Its Controversy Kemudian dilanjutkan oleh pemateri in Cardiogenic Shock: Is it the device kedua yakni Indra Prasetya, MD yang of Choice? yang dibawakan oleh Isman, dalam kesempatannya menyampaikan MD. Beliau dalam materi menyampaikan materi yang begitu menarik mengenai syok bahwa selama beberapa dekade, uji kardiogenik. Beliau membawakan topik coba syok telah menjadi rekomendasi dengan judul Pathophysiology and How andalan untuk manajemen CS. Namun to Diagnose Cardiagonic Shock. Dalam manajemen kotemporer CS tetap samar- penjelasannya, beliau menyampaikan samar tanpa adanya keseragaman bahwa angka kematian pasien dengan The Role of Temporary Mechanical Support in Circulatory Shock | 19
Acute Myocardial Infarction semakin Topik terakhir pada sesi ini, lama semakin menurun. Hal ini menurut disampaikan oleh seorang cardiologist beliau berkorelasi dengan perkembangan yang sudah ahli dengan materi yang ilmu pengetahuan dan teknologi yang disampaikannya. Dengan topik terjadi di dunia. Namun pasien-pasien “ECMO Tempory Circulatory Support yang memiliki resiko syok kardiogenik in Cardiogenic Shock and Bridge to tetap memiliki resiko kematian yang Durable Mechanical Circulatory Support lebih tinggi dibandingkan dengan pasien- dibawakan dengan sangat baik oleh pasien yang tidak mengalami syok. Dafsah A. Juzar, MD. Dalam materinya beliau menjelaskan bahwa syok Adapun beliau menyampaikan kardiogenik sendiri dimulai dari stadium bahwa untuk mengidentifikasi syok A (at risk), B (beginning), C (Classic), D kardiogenik, dokter hendaknya tahu (Deteriorating) dan E (Extremis). Beliau mekanisme penyebab terjadinya syok menekankan bahwa waktu memiliki dan dapat menyingkirkan kemungkinan peranan penting bagi setiap dokter untuk syok non kardiak. Pada pasien dengan dapat mengidentifikasi masalah pasien. kardiogenik syok, pengamatan yang diperoleh dari pemeriksaan fisik juga Tedapat perubahan paradigma memiliki nilai prognostik kemudian dalam syok kardiogenik, yang semula dapat juga ditambah dengan fenotipe non “Door to Baloon” dalam hal ini congestive, kardio renal maupun kardio primary PCI menjadi “door to support” metabolic. Pemeriksaan penunjang karena masalah utamanya adalah agar seperti rontgen thoraks, EKG dan dapat menunjang hipoperfusinya agar Echocardiography komprehensif harus tidak berkembang menjadi gangguan dilakukan pada semua pasien CS untuk mikrosirkulasi, inflamasi yang hebat dan mengetahui mekanisme terjadinya multiorgan disfungsi. ketidakstabilan hemodinamik akut. Terakhir pesan beliau, adalah pentingnya Adapun sebagai penutup beliau untuk membentuk tim mutidisplin dan menyampaikan kesimpulan bahwa fasilitas special dalam menangani pasien penanganan syok merupakan upaya tersebut. tim. Pengenalan awal syok kardiogenik sangat diperlukan, sehingga penting bagi setiap dokter dapat mengetahuinya dan menggunakan kriteria syok kardiogenik SCAI. Pemanfaatan sumber daya perawatan secara optimal dan tepat waktu sangat-sangat ditekankan. Perlu Eskalasi yang sesuai ke ECMO dan kerja tim ini akan dapat meningkatkan hasil dari tatalaksana pasien./IKSP 20 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
ASMIHA Highlight Publish or Perish Menulis sebuah jurnal sama Tips and Tricks”. Dalam kesempatannya pentingnya dengan menerbitkannya, hal beliau menjelaskan mengenai penulisan ini menjadi salah satu bentuk kontribusi jurnal yang baik, serta bagaimana agar dalam ilmu pengetahuan. Sehingga pada reviewer dapat “berempati” terhadap kegiatan symposium 30 tahun ASMIHA tulisan yang dimuat oleh penulis. Pada tema “Your Simplified Guide to Get lain kesempatan Sunanto Ng, MD Published in High Impact Journals” membawakan materi dengan judul diangkat menjadi salah satu topic yang “Demystifying the Publication Process: menarik dibahas lebih lanjut. Dalam Advice from the Editorial Board of kegiatan ini hadir Januar Wibawa Indonesian Journal of Cardiology”. Martha, MD sebagai chairperson, Dasdo Antonius, MD dan Dyana Sarvasti, Pada kesempatan kali ini juga hadir MD, Ph.D sebagai panelist, dan Sunu B Sunu B Raharjo, MD, Ph.D membawakan Raharjo, MD,Ph.D, Kausik K. Ray, MD, materi dengan judul “Publish of Perish: dan Sunanto Ng,MD sebagai pembicara Benefits of Publishing Research Paper”. dalam kesempatan kali ini. Dalam kesempatan memaparkan materi, beliau menjelaskan mengapa seseorang Pada symposium ini Kausik K. seharusnya mulai menulis, apa yang harus Ray, MD membawakan materi dengan ditulis, serta tips dalam memulai menulis. judul “Pearls for writing scientific papers: Publish or Perish | 21
Beliau berpesan dalam TOP LEADERBOARD kesempatannya seseorang yang akan Kamis, 21 October 2021 memulai menulis harus memiliki motivasi 1 EMIR FAKHRIZA PURBA 2 RAOULIAN IRFON kuat terkait keinginannya, memiliki support 3 SAI VHIMAL RAJ 4 NIKITA PRATAMA TODING LABI dari lingkungan sekitar, meluangkan 5 JESSE LESMANA 6 DR. SHERLY YOSEPHINA FERRIANI SP.JP waktu khusus, serta memberikan reward 7 DR .LIRA FIRIANA SPJP 8 RACHMAT HAMONANGAN terhadap diri sendiri atas pencapaian yang 9 DR. RENDRA MAHARDHIKA P., SP.JP 10 DR. FIQI QUINTA DECROLI didapatkan. Prize: KKJI VOUCHER “Writing is a historical act. The Congratulations! role of written communication has been to document human history. Our knowledge of human culture and values exist because someone has written about it”. /NNH *Winners are selected by lottery from the 12 top equivalent daily scorer 22 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
ASMIHA Highlight Current Updates in Peripheral Artery Disease Selamat datang di ASMIHA ke- Disease” dan Kumara Gurupparan,MD 30 tahun 2021 hari ke-7, kali ini Tim yang menyampaikan topik mengenai ASMIHA akan memberikan gambaran “Recent Advances in Peripheral Artery kepada anda mengenai highlight kegiatan Intervention”, kedua topik ini merupakan MS-6 Joint Session 5 dengan topik (AFC) topik yang sangat menarik dan tentu Current Updates in Peripheral Artery saja sangat penting mengingat kejadian Disease. PAD di Indonesia saat ini cukup tinggi, kejadian PAD berkaitan dengan adanya Sebagai konferensi ilmiah komorbiditas metabolic yang berperan kardiovaskular terbesar di Indonesia, cukup signifikan yakni Diabetes ratusan pakar dari seluruh dunia bergabung Melitus dan Hipertensi, hal ini diketahui di ASMIHA untuk mendiskusikan topik- bersama masih menjadi beban penyakit topik terhangat di bidang kardiologi dan tidak menular tertinggi di Indonesia, kedokteran vaskuler, salah satunya adalah berdasarkan fakta tersebut maka diskusi dengan memberikan wadah diskusi bagi ini menjadi penting untuk dilakukan guna para pakar dan seluruh peserta yang melakukan upgrade ilmu mengenai PAD tergabung dalam konferensi ini. Sebagai seorang interventionist Penyakit arteri perifer adalah tentunya sudah menjadi barang wajib indikator penting untuk kejadian untuk memiliki kemampuan yang aterosklerosis dan risiko kardiovaskular mumpuni dalam melakukan artery yang tinggi. Sesi ini dipimpin oleh intervention terutama pada kasus yang Iwan Dakota,MD dari Pusat Jantung sering ditemukan di praktik klinis sehari- Nasional Harapan Kita. Iwan Dakota,MD hari seperti PAD dan ALI, sesi diskusi ini menyelesaikan fellowship intervensi juga dihadiri oleh 2 orang panelis yakni koroner dan pembuluh darah perifer di Novi Kurnianingsih, MD dan Emanoel Institut Jantung Negara Kuala Lumpur Oepangat,MD yang membuat sesi diskusi pada 2003-2004. Beliau saat ini merupakan menjadi “hidup” dengan pertanyaan direktur utama di Pusat Jantung dan serta trigger diskusi yang kemudian Pembuluh Darah Harapan Kita dan staf berkembang menjadi pembahasan medis pada divisi kedokteran vaskular. topik-topik baru yang berkaitan dengan intervensi vaskular/ATN Pada sesi ini telah bergabung 2 orang speakers yakni Johanes Nugroho Eko Putranto,MD yang menyampaikan topik mengenai “Current Update in Medical Treatment of Peripheral Artery Current Updates in Peripheral Artery Disease | 23
ASMIHA Highlight Pulmonary Hypertension and Congenital Heart Disease Selamat datang di konferensi mendapatkan pemahaman yang lebih baik digital ASMIHA ke-30 2021 hari ke-7, tentang manajemen orang dewasa dengan konferensi kardiovaskular terbesar di penyakit jantung bawaan/ Grown-Ups with Indonesia, di ASMIHA, kami bergabung Congenital Heart disease (GUCH). dengan ratusan ahli dari seluruh dunia untuk memberikan kemajuan terbaru Sesi ini dipimpin oleh Hary dalam bidang kardiologi dan kedokteran Sakti Muliawan,MD, PhD dari Rumah vaskular. Sakit Universitas Indonesia. Hary Sakti Muliawan,MD, PhD menyelesaikan PhD Penyakit Jantung Bawaan di bidang Cardiovascular Science di Kobe merupakan faktor penyebab terbesar University, Jepang, pada tahun 2015 terjadinya Pediatric Heart Failure, dengan dan residensi kardiologi di Universitas semakin meningkatnya angka kejadian Indonesia pada tahun 2019. Saat ini Congenital Heart Disease pada dewasa, beliau praktik di Rumah Sakit Universitas maka kejadian HF yang disebabkan Indonesia. oleh karena CHD/PJB juga semakin meningkat Sesi yang akan di ulas kali ini Pada sesi ini telah bergabung 2 orang adalah Simposium Sore ke-9 dengan tema speakers yakni Prof. Nikolaus Alexander “Pulmonary Hypertension and Congenital Haas, MD, beliau adalah Professor Heart Disease”. Pada sesi ini kita akan of Paediatric Cardiology di Ludwig 24 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
Maximilians University Medical Hospital, tingginya kasus HF yang disebabkan University of Munich Germany, beliau oleh PJB pada pasien dewasa sehingga menyampaikan topik mengenai “The Role dibutuhkan adanya update ilmu guna ofAtrial Flow Regulator in Life-Threatening mencegah terjadinya missed diagnosis Pulmonary Hypertension” dan Sisca Natalia dan ketidak tepatan penatalaksanaan. Siagian, MD, beliau adalah Staf Medik Kardiologi Pediatrik dan Penyakit Jantung Pada sesi kali ini juga Bawaan di RS Pusat Jantung Nasional dipaparkan update terbaru mengenai Harapan Kita Jakarta, beliau menyampaikan penatalaksanaan yang tepat pada pasien topik mengenai “Heart Failure in Congenital HF oleh karena PJB serta bagaimana Heart Disease: A Growing Population”. melakukan pertimbangan tatalaksana pasien sesuai dengan kondisi pasien, Bergabung juga dalam sesi ini 2 termasuk pertimbangan mengani orang panelis yakni Prof Ganesja Mulia transplantasi jantung./ ATN Harimurti,MD yang merupakan Senior Staff of Cardiology and Vascular Department di Universitas Indonesia dan RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta, dan Prof Bambang Budi Siswanto,MD, beliau adalah ketua kelompok staff medik kardiologi klinik di RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta, topik ini menjadi penting karena beberapa waktu terakhir kasus-kasus kelainan jantung bawaan pada orang dewasa seringkali tidak di notice oleh klinisi pada praktik klinis sehari-hari, ditambah lagi Pulmonary Hypertension and Congenital Heart Disease | 25
Memorial Lecture Ismoyo Sunu, MD, PhD Vascular Medicine - Historical Legacy of Vascular Medicine in Indonesia: A Cardiologist Perspective ASMIHA ke-30 2021 konferensi in Indonesia: A Cardiologist Perspective. kardiovaskular terbesar di Indonesia telah sampai di hari ke-7 pelaksanaan, Kedokteran vaskular fokus pada topik-topik yang disajikan pun semakin diagnosis dan tatalaksana masalah sirkulasi hari semakin menarik, di ASMIHA tahun di dalam pembuluh darah diluar jantung, ini, kami melakukan diskusi dengan khususnyqa arteri, vena, dan limfe. Jantung ratusan ahli jantung dari seluruh dunia dan pembuluh darah harus dilihat sebagai untuk memberikan kemajuan terbaru satu kesatuan berdasarkan kesatuan dalam bidang kardiologi dan kedokteran embriogenesis dan fisiologi sirkulasi. vaskular. Perkumpulan Kardiologi Indonesia ASMIHA ke-30 ini merupakan (PERKI) berdiri pada tahun 1957. Berubah momen penting untuk belajar, bertukar nama menjadi Perhimpunan Dokter pikiran, dan mengingat kembali memori Spesialis Kardiovaskular Indonesia dan usaha kita selama ini. Termasuk (PERKI). Pada tahun 2002 dibentuk dengan pendiriannya organisasi profesi. Kolegium Ilmu Penyakit Jantung dan Plenary session kali ini diisi dengan Pembuluh Darah Indonesia (IPJPDI). Memorial Lecture Ismoyo Sunu, MD DR oleh RWM Kaligis, MD, dengan topik Bagian Kardiologi sendiri di Historical Legacy of Vascular Medicine FKUI/RSCM didirikan pada tahun 26 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
1976. Kemudian Rumah Sakit Jantung dan pelatihan perfusi kardiovaskular Harapan Kita (RSJHK) resmi pada 1985 dan bedah jantung pasca operasi di diikuti bagian kardiologi FKUI/RSJHK. Texas, AS. saat ini beliau bekerja Pada tahun 2002 berubah nama menjadi sebagai staff di departemen kardiologi Departemen Kardiologi dan Kedokteran dan kedokteran vaskular serta program Vaskular FKUI / Rumah Sakit Jantung dan obstetri dan ginekologi Universitas Pembuluh Darah Harapan Kita. Indonesia. Asosiasi peminatan mulai ada sejak Sesi kali ini telah bergabung 3 orang speakers yakni Suci Indriani,MD 2004 dengan nama ANVIN, perkumpulan dengan topik “Saphenous Vein Intervention: what was and what Vaskular Indonesia. Kemudian flowing next?” , Hariadi Hariawan,MD dengan topik “Lower Extremity Perhimpunan Pembuluh Darah dan Limfe Revascularization: Recent, Past, and FutureDirections” danIwanDakota,MD Indonesia pada 2014. dengan topik “The Advances In Aortic Intervention”, ketiga topik ini banyak Dalam simposium ini, para ahli membahas mengenai intervensi medis menghadirkan wawasan terbaru tentang pada vaskular, topik pertama yang pengobatan vaskular dari masalah yang disampaikan oleh Suci Indriani,MD sederhana hingga yang sangat kompleks. membahas mengenai intervensi Vena Sesi ini dipimpin oleh Jetty Sedyawan,MD Saphena serta update terbarunya, topik dari Pusat Kardiovaskular Nasional kedua Hariadi Hariawan, MD lebih Harapan Kita Jetty Sedyawan,MD memperoleh dua pelatihan klinis, Pelatihan Pencitraan dan Hemodinamik di Mayo Clinic, Rochester Minnesota, AS, Vascular Medicine - Historical Legacy of Vascular Medicine in Indonesia: A Cardiologist Perspective | 27
banyak membahas mengenai bagaimana dan mendeteksi dini penyakit vaskular revaskularisasi pada ekstremitas bawah secara dini dan tepat. /AR&ATN dari A-Z, dan topik terakhir yang disampaikan oleh Iwan Dakota,MD banyak membahas mengenai Aortic Intervention Hadir juga sebagai panelis pada sesi ini Hananto Adriantoro, MD, dan R.W.M. Kaligis, MD. Sesi diskusi berjalan sangat baik dengan pertanyaan dan diskusi baik dari panelis maupun peserta, salah satu bahan diskusi yang cukup menarik ialah mengenai permasaalahan yang timbul pada pasien dengan Acute Limb Ischaemia (ALI). Pada pasien dengan ALI permasalahan terbesar yang sering timbul adalah terlambatnya deteksi dini dan missed diagnosis sehingga berpengaruh pada outcome yang buruk dari pasien, oleh karenanya diharapkan seluruh general practitioner di Indonesia agar lebih aware 28 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
ASMIHA Highlight Update on Acute Coronary Syndrom: Mini Symposium Indonesian Society of sensitivitasnya mencapai 85-90% dengan sensitivitas 80-85%, kemudian pada CT Cardiovascular Imaging Annual Meeting Angiography didapatkan sensitivitas 96% dengan spesitivitas 82%, dan pada (ISCI) yang berlangsung pada hari Jum’at pemeriksaan coronary angiography didapatkan hasil maksimal untuk sensitivitas 22 Oktober 2021 kali ini mengangkat dan spesifisitas. Pada kesempatan ini juga beliau menjelaskan bahwa ischemia testing tema mengenai Acute Coronery Syndrom dan CT Angiography keduanya merupakan pemeriksaan dengan status rekomendasi (ACS). Kegiatan tersebut dihadiri oleh kelas I pada pasien dengan suspek osbtruktif CAD. Elen,MD sebagai chairperson, Meiti Materi kemudian dilanjutkan dengan Andriana, MD dan Putrika Prastuti Ratna Manoefris Kasim, MD dengan judul “Myocardial Edema and Salvage Index by Gharini, MD sebagai panelist. Dalam Cardiac MRI” dalam kesempatan ini beliau menekankan bahwa tujuan penatalaksanaan kesempatan ini terdapat beberapa pemateri infark miokard akut adalah untuk diantaranya Prof. Stephan Achenbach, Palliative Care | 29 MD yang membawakan materi dengan judul “Positioning Cardiac Imaging in Latest Guidelines of Acute Coronary Syndrom and Chronic Stable Angina” dalam kesempatan ini beliau menjelaskan terkait beberapa pemeriksan pada kasus dengan coronary stenosis yang dimana pada pemeriksaan imaging stress test
mencegah kerusakan miokard lebih lanjut, judul “How to Detect Vulnerable Plaques beberapa faktor yang harus diperhatikan with Cardiac CT” pada kesempatannya adalah penurunan angka mortalitas setelah beliau menyampaikan bahwa CTA stemi, adanya kondisi gagal jantung dapat mendeteksi tampakan HRP, 2 akibat peningkatan keparahan MI, kondisi gambaran dengan desnitas rendah dan reperfusi yang dapat menyebabkan cedera PR didokumentasikan dengan baik untuk reperfusi miokard, hingga tidak terdapat dapat dikaitkan dengan kejadian jantung terapi kardioprotektif yang tegas, sehingga yang merugikan, adanya gambaran lain dibutuhkan pencarian berlanjut untuk jika dilihat juga dapat membatu deteksi, terapi baru dan efektif yang mengurangi perkembangan plak termasuk volume, HF sebagai tambahan untuk PPCI. Materi jumlah plak dan adanya stenosis juga ketiga dilanjutkan oleh Habibie Arifianto, berhubungan dengan efek samping. MDdenganjudul“CardiacImaginginCases Mimicking Acute Coronary Syndrom” Pada kegiatan ini, materi terakhir pada kesempatan ini beliau menyampaikan disampaikan oleh Al Fariz Omar, MD bahwa nyeri dada akut adalah kondisi dengan judul materi “What interventionist jantung umum yang terkadang memerlukan need from non invasive CV Imaging modalitas pencitraan lanjutan untuk in Managing Acute Coronary Syndrom menyingkirkannya, CTA adalah modalitas and Stable Angina Patients”. Diskusi pencitraan 24/7 yang paling banyak yang berlangsung mendapat antusias tersedia untuk menyingkirkan diseksi aorta yang sangat tinggi dari peserta, dalam toraks ACS dan emboli paru akut, CT-TRO kesempatan ini para pemateri mendapat cepat dilakukan dan mudah diinterpetasi berbagai pertanyaan dari peserta. oleh dokter ahli melalui pembacaan secara Setiap pemateri dalam kesempatan ini online. memaparkan penjelasan yang sangat baik terkait dengan materi yang ditanyakan. / Pada kesempatan lainnya John NNH Hoe, MD membawakan materi dengan 30 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
ASMIHA Highlight Cardiovascular Prevention and Rehabilitation in the Era of Pandemic COVID-19 Pencegahan dan rehabilitasi Society Cardiology telah melakukan kardiovaskular di era pandemi konsensus Delphi mengenai pengiriman COVID-19 saat ini memerlukan adaptasi program rehabilitasi jantung selama serta terjadi beberapa perubahan pandemi COVID-19. Sangat disarankan dalam pelaksanaannya. Pada kegiatan agar telerehabilitasi menjadi andalan untuk symposium ini, para pemateri dan melanjutkan program rehabilitasi jantung. panelist mendapatkan kesempatan untuk Pelaksanaan rehabilitasi jantung virtual berdiskusi dan memperbaharui ilmu direkomendasikan mengingat perlindungan terkait tema yang diangkat. Kegiatan ini staf rehabilitasi jantung dan pasien dari dihadiri oleh Dede Kusuma, MD sebagai risiko penularan infeksi yang tidak perlu. chairperson, Siti Fadilah Supari, MD dan Pada kesempatan lainnya Bambang A.A.Ayu Dwi Adelia Yasmin, MD sebagai Dwiputra, MD membawakan materi panelist. Kemudian pada kesempatan ini dengan judul “Benefical Effect of COVID hadir Anggoro Budi Hartopo, MD, Victor 19 Vaccination to Prevent Cardiovascular Joseph, MD, dan Bambang Dwiputra, Event”. Beliau menjelaskan bahwa CVD MD sebagai pemateri. dan hipertensi bertanggung jawab atas Dalam kesempatannya Victor sebagian besar kematian terkait COVID-19 Joseph, MD menjelaskan mengenai dan hipertensi adalah kontributor utama “Cardiovaskular Prevention and kematian COVID-19. Sejauh ini Manfaat Rehabilitation In the Era of COVID 19 vaksinasi covid 19 jauh lebih besar daripada Pandemic”. Beliau menjelaskan bahwa risiko yang sangat rendah dan jarang terjadi International Council of Cardiovascular setelah vaksinasi termasuk kemungkinan Prevention and Rehabilitation (ICCPR) komplikasi jantung. Sangat dianjurkan melakukan survei dan menunjukkan agar semua orang dewasa dan bahkan data bahwa 49,1% fasilitas rehabilitasi anak-anak di atas 12 tahun untuk menerima jantung benar-benar menghentikan vaksin. Secara khusus termasuk orang- pengiriman rehabilitasi jantung selama orang dengan faktor risiko kardiovaskular./ pandemi COVID-19.The European NNH Update on Acute Coronary Syndrom: Mini Symposium | 31
ASMIHA Highlight Closing the Gaps in Current Lipid Management Pengobatan untuk dislipidemia sangat tinggi, target LDL-C saat ini sulit tidak berhenti berkembang sejak semakin untuk dicapai, sehingga kombinasi statin banyak penelitian yang dipublikasikan dengan agen non statin efektif dan aman mengenai strategi terbaik untuk mengelola untuk menurunkan LDL-C. Kemudian dislipidemia. Dalam simposium kali ini, pada kesempatan lainnya Prof. Yudi Her para ahli memberikan informasi terbaru Oktaviono, MD, MM, PhD membawakan dengan pengetahuan terbaru mengenai materi dengan judul “Advantage of cara mengontrol entitas ini dengan tepat. Fixed Dose Combination in High Risk Kegiatan ini dihadiri oleh EkoAntono, MD Dyslipidemia Patients”. Kegiatan diskusi sebagai chairperson, Nelly Mulyaningsih, pada symposium ini berlangsung interaktif MD dan Basuki Rahmat, MD, sebagai dengan pertanyaan-pertanyaan menarik panelist serta Siska S. Danny, MD, dan dari setiap peserta yang hadir. Prof. Yudi Her Oktaviono, MD, MM, Dalam kesempatan ini juga para PhD sebagai pemateri. panelist yaitu Nelly Mulyaningsih, MD Pada kesempatan ini Siska S. dan Basuki Rahmat, MD memberikan Danny, MD membawakan materi dengan pandangan beliau masing-masing terkait judul “Think Beyond Statin Monotherapy” tema pada symposium kali ini. Pada dalam kesempatannya beliau menjelaskan kesempatan ini, setiap pertanyaan dari bahwa LDL-C merupakan target masing-masing peserta dijawab dengan utama untuk pengurangan kejadian sangat jelas oleh setiap pemateri dan kardiovaskular, baik sebagai pencegahan tanggapan dari para panelist yang hadir. primer maupun sekunder. Paradigma Kegiatan symposium ini diharapkan saat ini mengenai LDL adalah poin mampu memberikan ilmu serta membuka terendah dan terawal. Dalam hal ini, pandangan tenaga kesehatan terkait meskipun penggunaan statin secara tatalaksana yang berkaitan dengan kadar luas pada pasien dengan risiko tinggi/ LDL pada kasus kardiovaskular. /NNH 32 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
ASMIHA Highlight Metabolic Drugs Effect on Cardiovascular Disease Selamat datang di ASMIHA ke- obat tertentu untuk menghasilkan efek 30 tahun 2021 hari ke-7, kali ini Tim yang diinginkan. Sesi ini dipimpin oleh ASMIHA akan memberikan gambaran Bambang Budiono,MD yang merupakan kepada anda mengenai highlight ketua divisi jantung dan pembuluh kegiatan ES 20 Metabolic Drugs Effect darah RS Awal Bros Makassar, Sulawesi on Cardiovascular Disease Sebagai Selatan Indonesia. konferensi ilmiah kardiovaskular terbesar di Indonesia, ratusan pakar dari seluruh Pada sesi ini telah bergabung 2 dunia bergabung di ASMIHA untuk orang speakers yakni Salva Reverentia mendiskusikan topik-topik terhangat Yurista,MD yang menyampaikan topik di bidang kardiologi dan kedokteran mengenai “Metabolic Modulation to vaskuler, salah satunya adalah dengan Treat Cardiac Diseases” dan Prof. Saifur memberikan wadah diskusi bagi para Rohman,MD yang menyampaikan topik pakar dan seluruh peserta yang tergabung mengenai “Lower Risk of Ischemic dalam konferensi ini. Cardiovascular Events with Colchicine in Recent Myocardial Infarction Patients: Sebagai seorang dokter yang Learning from COLCOT trial”, kedua kompeten, diharapkan tidak hanya topik ini merupakan topik yang sangat mengetahui cara melakukan tatalaksana menarik dan tentu saja sangat penting pasien tetapi juga mengetahui cara kerja mengingat kejadian infark miokard di Metabolic Drugs Effect on Cardiovascular Disease | 33
Indonesia saat ini cukup tinggi, kejadian atrial fibrilasi, hal ini diperkuat dengan Infark miokard tak lepas dengan adanya penelitian yang dilakukan mengenai komorbiditas metabolik yang berperan topik ini merupakan penelitian dengan cukup signifikan yakni Diabetes Melitus dan skala besar dan dapat di generalisasi dan Hipertensi, berdasarkan fakta tersebut maka diterapkan pada praktik klinis sehari-hari/ diskusi ini menjadi penting untuk dilakukan ATN guna melakukan upgrade ilmu mengenai infark miokard dan tatalaksana yang saat ini dapat mempertimbangkan obat-obatan metabolik, salah satunya adalah colchicine. Sesi ini dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dihadiri oleh 2 orang panelis yakni Edrian Zulkarnain,MD dan Wahyu Widjarnako,MD yang membuat sesi diskusi menjadi “hidup” dengan pertanyaan serta trigger diskusi yang kemudian berkembang menjadi pembahasan topik-topik baru yang berkaitan tatalaksana cardiac disease dengan obat penyakit metabolik, yang menarik dari diskusi kali ini salah satunya disampaikan oleh Prof. Siafur bahwa penatalaksanaan menggunakan colchicine menghasilkan insidensi stroke dan kebutuhan perawatan rumah sakit yang lebih rendah hal ini dikarenakan mekanisme aksi dari obat ini terdiri dari beberapa titik intraselular sehingga dapat dikembangkan menjadi tatalaksana ACS, CAD stabil, HF dan 34 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
ASMIHA Highlight Indonesia Society of Cardiovascular Imaging (ISCI): Current updates on multimodality cardiovascular imaging Indonesian Society of wadah diskusi pembaharuan modalitas pencitraan terutama berkaitan dengan Cardiovascular Imaging (ISCI) intervensi coronary dan structural. Merupakan suatu perhimpunan yang Multimodality cardiac imaging sangat diperlukan untuk diagnosa dan berkomitmen untuk melakukan promosi evaluasi Penyakit Jantung Koroner yang dibahas pada hari kedua 2nd ISCI terhadap pembaharuan-pembaharuan Symposium and Workshop. Pada Mini Symposium dan Workshop 2nd ISCI berkesinambungan terkait dengan adapun topik yang dibahas pada 2nd ISCI kali ini ialah Cardiovascular Magnetic setiap aspek dari modalitas pencitraan Resonance Evaluation of Myocardial Function, Perfussion, and Viability oleh kardiovaskular, pertemuan ilmiah ISCI Paskariatine Probo Dewi Yamin,MD, pada topik ini banyak dibahas dibuat untuk menyediakan wadah diskusi pemahaman mengenai pentingnya CMR untuk melakukan evaluasi terhadap pembaharuan dan penyebaran informasi Indonesia Society of Cardiovascular Imaging (ISCI) | 35 mengenai relevansi klinis dan modalitas yang dapat digunakan untuk pencitraan kardiovaskular. Program ini dilakukan selama dua hari dan dilaksanakan sebagai bagian dari ASMIHAke 30 tahun ini, tujuan utama dari program ini adalah untuk menyediakan
fungsi miokardiak, perfusi dan viability. Coronary Stent, oleh John Hoe MD. John Hoe MD merupakan seorang konsultan Topik selanjutnya ialah Cardiac radiologist di Mt. Elizabeth Hospital and Magnetic Resonance Imaging in the Parkway East Hospital, Singapore beliau Diagnosis of Ischaemic Heart Disease oleh mengupas tuntas mengenai CABG dan Prof. Joseph Selvanayagam, MD, beliau juga stenting koroner adalah ketua kedokteran kardiovaskular Sesi selanjutnya yakni sesi Hands di Universitas Flinders dan merupakan on Workstation oleh Astri Astuti, MD dan ahli kardiologi klinis senior di Flinders Janeline Rivana, MD, dan dilanjutkan Medical Centre. Topik selanjutnya dengan topik Evaluating the Patency of adalah Hands on Workstation oleh Astri Coronary Artery Bypass Graft (CABG) Astuti,MD, pada sesi ini dilakukan and Coronary Stent oleh John Hoe,MD pembahasan beberapa pasien dan review Topik terakhir pada sesi ini dibahas berdasarkan CMR. mengenai Echocardiography in Myacardial Infarction oleh Anna Fuji Sesiselanjutnyayaknipenyampaian Rahimah, MD yang dilanjutkan dengan topik mengenai Risk Asessment with sesi diskusi serta post test, beberapa hal Coronary Artery Calcium Screening oleh yang menarik dalam sesi ini ialah bahwa Hilfan Ade Putra Lubis, MD, pada topik posisi CCTA yang superior sebagai ini banyak dibahas mengenai bagaimana modalitas diagnostic kardiovaskular melakukan peniliaian risiko berdasarkan karena beberapa keunggulan, diantaranya screening profil kalsium pada arteri sensitifitas dan spesifisitas yang tinggi, koroner, dilanjutkan dengan topik cost effective, dan nilai NPV 99%./ATN Detection and Exclusion of Coronary Artery Bypass Graft (CABG) and 36 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
ASMIHA Highlight Joint Session APSC - Understanding and Recognizing Cardiac Amyloidosis ASMIHA ke-30 tahun 2021 yang bahwa amyloidosis merupakan suatu telah memasuki hari ke-8, kegiatan penyakit akibat misfolding protein serta ini terus menampilkan materi-materi gangguan infiltrate yang disebabkan yang menarik. Pagi, siang, sore bahkan oleh deposisi abnormal agregat malam hari, peserta terus diberikan bekal protein misfolded. Beliau menegaskan ilmu yang tentunya dapat berguna bagi bahwa penyakit ini bukanlah hanya praktiknya sehari-hari. Pada malam hari mitos, penyakit ini benar adanya. CA ke-8, ditampilkan kembali topik menarik merupakan salah satu penyebab HFpEF yakni dengan tema “Understanding and yang kurang di apresiasi dan AS aliran Recognizing Cardiac Amyloidosis”. rendah. Pencitraan multimodalitas pada Dalam kesempatan kali ini, terdapat dua pasien merupakan salah satu pendekatan orang pembicara yang telah meluangkan terbaik dalam mendiagnosis CA dan tipe waktunya untuk berbagi ilmu dan dari CA. Ini merupakan kunci untuk berdiskusi dengan para peserta. mengidentifikasi pasien dengan CA dan memfasilitasi diagnosis dini untuk Pembicara pertama dibawakan oleh mempertimbangkan DD Hawani Sasmaya, MD yang memberikan materi dengan topik “Understanding Dilanjutkan oleh penyampaian and Recognizing Amyloidosis”. Pada pemateri terakhir oleh Oon Yen Yee, kesempatannya beliau menjelaskan MD. Jumlah peserta yang menyaksikan Understanding and Recognizing Cardiac Amyloidosis | 37
beliau terus meningkat mengingat bahwa TOP LEADERBOARD materinya yang disampaikan sangatlah penting. Dalam kesempatan yang baik ini, Jum’at, 22 October 2021 beliau berhasil menyampaikan mengenai 1 BAYU ARIEF PERMANA materi “Lastest Update and Management of 2 DR. FAIZIN, SP. JP FIHA Cardiac Amyloidosis”. 3 GUSTI NGURAH PRANA J. 4 RAKHMAT RAMADHANI Dalam penyampaian materinya 5 DR. ANDRO DIASMADA, SP.JP beliau menyampaikan bahwa telah terjadi 6 PRANA JAGANNATHA GN gangguan irama jantung, yakni kasus aritmia 7 FIRMAN S DULLAH atrium sering terjadi karena dilatasi atrial dan 8 RACHMAT HAMONANGAN infiltrasi amyloid ke dinding atrium. Dalam 9 HAFIED HIMAWAN kutipan beliau terhadap 2 orang peneliti, 10 SEPTIAN SENO NUGROHO didapatkan bahwa prevalensi dari AF yakni 44,6% sedangkan peneliti lain menemukan Prize: KKJI VOUCHER hanya 15% saja. Pada kesempatannya beliau Congratulations! menjelaskan pula terapi dari gejala kardiak pada CA serta treatment spesifik ATTR./ *Winners are selected by lottery from the 12 top equivalent IKSP daily scorer 38 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021 1 RAOULIAN IRFON 2 RACHMAT HAMONANGAN Prize: Doorprize Nescafe Coffee Maker Congratulations!
ASMIHA Highlight Heart Failure Updated Role of Tolvaptan in Heart Failure Management Teriknya sinar matahari tidak Materi pertama yang dibawakan mematahkan semangat para peserta oleh Triwedya, MD membahas simposium. Meskipun ditengah mengenai “The Importance of Early panasnya siang hari, para tetap Decongestive Treatment in Acute Heart mendengarkan materi-materi yang Failure”. Beliau dalam penyampaian disampaikan oleh para pemateri. materinya menjelaskan mengenai Acute Memasuki sesi siang, kali ini Heart Failure yang merupakan penyebab mengangkat mengenai tema “Update hospitalisasi yang utama dan berkaitan Role of Tolvaptan in Heart Failure dengan tingginya angka mortalitas dan Management”. Dibawakan langsung rata-rata kembali kerumah sakit. oleh dua orang pemateri yang sangat cantik, murah senyum dan juga cerdas, Pada kesempatannya beliau yakni oleh Triwedya Indra Dewi, MD memberitahu kepada para dokter bahwa dan Rarsari Soeraso, MD. Materi kali tindakan dekongesti diawal kondisi ini tentu saja berbeda dengan hari-hari pasien dengan AHF penting karena jika sebelumnya karena telah diselingi oleh gagal dalam mengenali dan memberikan waktu istirahat, sehingga semangat terapi di awal akan meningkatkan para pemateri juga menjadi meningkat. angka morbiditas dan mortalitas. Dalam penanganan, beliau menyampaikan bahwa pemberian diuretic dosis tinggi Heart Failure Updated Role of Tolvaptan in Heart Failure Management | 39
pada pasien akan meningkatkan risiko efek samping dari pengobatan tersebut. Tak kalah pentingnya juga materi mengenai “The advantage of Vasopressin V2-Receptor Antagonist in Heart Failure Outpatient Setting” yang disampaikan juga pada sesi ini oleh Rarsari, MD. Dalam penyampaiannya beliau menjelaskan bahwa 3 pasien yang baik untuk diberikan tolvaptan adalah pasien HF dengan risiko tinggi untuk rehospitalisasi, pasien HF dengan hyponatremia dan pasien dengan disfungsi ginjal. Sedangkan keuntungan dari penggunaan tovaltan pada pasien yakni untuk mencegah dari rehospitalisasi, memperbaiki elektrolit dan fungsi ginjal serta dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. Beliau menjelaskan didalam materinya bahwa pemberian Tolvaptan yang dianjurkan yakni dengan dosis harian 7,5 – 15 mg/hari. /IKSP 40 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
ASMIHA Highlight Update on Cardiovascular Medicine Digital Health Teknologi berkembang lebih cepat mesin tergantung pada kasusnya dari sebelumnya dan mempengaruhi seperti masalah segmentasi dapat banyak mekanisme layanan kesehatan dievaluasi dengan akurat, segmentasi kardiovaskular. Pada kegiatan ilmiah dapat dievaluasi menggunakan indeks 30 tahun ASMIHA ini peserta dapat Jaccard atau Intersection Over Union berdiskusi mengenai bagaimana jika ingin melihat area segmentasi, kesehatan kardiovaskular berkembang model pembelajaran mesin populer dari awal hingga saat ini. Dalam lainnya adalah clustering. Clustering kegiatan yang berlangsung pada Jum’at adalah salah satu model pembelajaran 22 Oktober 2021 terdapat beberapa mesin tanpa pengawasan. Clustering pemateri diantaranya Prof. Eng. Wisnu biasanya digunakan ketika label kelas Jatmiko, Ph.D menyampaikan materi tidak diketahui sehingga kita tidak dapat dengan judul “Artificial Intelligence in menggunakan metode prediksi atau Medical World” dan Bernhard Mumm, klasifikasi apapun. MS dengan materi “Digital Health Dalam kesempatan ini panelist inCVD Medicine: Present and Future dan pemateri mengemukakan pendapat Perspective”. Dalam kegiatan ini juga serta berdiskusi secara interaktif selama hadir Ario Soeryo Kuncoro, MD dan proses symposium berlangsung. Sudut Wee Ser, MD sebagai panelist, serta pandang yang diberikan oleh Prof. Eng. Idar Mappanggara, MD, Ph.D sebagai Wisnu Jatmiko, Ph.D dan Bernhard chairperson. Mumm, MS membuka wawasan terkait Dalam kesempatan ini, Prof. materi diluar sisi ilmu kedokteran dan Eng. Wisnu Jatmiko, Ph.D menjelaskan lebih mendetail pada sisi teknologi. / bahwa terdapat beberapa cara untuk NNH mengevaluasi model pembelajaran Update on Cardiovascular Medicine Digital Health | 41
ASMIHA Highlight Patent Foramen Ovale: to Close or Not to Close? Memasuki hari ke 8 ASMIHA, Events: Determining the Culprit”, Nur berbagai kegiatan, symposium, serta Haryono, MD dan Afif Abdullah Siregar, workshop sudah dilaksanakan dan MD sebagai panelist, serta Hasanah tidak terasa saat ini sudah mendekati Mumpuni, MD sebagai chairperson. hari akhir rangkaian acara 30 tahun ASMIHA. Pada kesempatan kali ini Dalam kesempatannya ASMIHA memberikan kesempatan Muhammad Munawar, MD menjelaskan dan ruang diskusi bagi para dokter dan beberapa prosedur yang dapat dilakukan cardiologist mengenai kasus patent seperti anestesi lokal,penentuan foramen ovale. Dalam kegiatan ini akses vena femoralis komunis kanan, hadir beberapa pemateri diantaranya, menggunakan teknik tusukan mikro, Ida Bagus Rangga Wibuthi, MD, masukkan dua kabel 0,035”/0,038 dengan judul materi “Identification dari kit selubung melalui tusukan vena and Characterization of PFO by yang terpisah tetapi terletak dekat, Echocardiography” Muhammad antikoagulasi dengan heparin dengan Munawar, MD, dengan judul materi target ACT sekitar 300 detik dengan “PFO Closure: Yechnique and antibiotik, dan evaluasi TEE awal dari Challenges” dan Eka Harmeiwaty, MD segi fisiologi dan anatomi. dengan materi “PFO and Neurogical 42 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
Penutupan PFO dengan Amplatzer bersifat sederhana, aman, dan efektif yang memakan waktu sekitar 30-45 menit dan memungkinkan pelepasan pada hari yang sama pada 90% pasien. Beberapa subset anatomi sulit untuk diakases pada 5-10% kasus dengan PFO sangat besar (>20mm), aneurisma septum atrium ekstrim, terowongan yang panjang, dan tidak sesuai sehingga rawat inap semalam dengan kasus tersebut masuk akal pada pasien tertentu. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi yang berlangsung interaktif disertai dengan antusias peserta yang tinggi membuat diskusi pada kesempatan kali ini terasa hidup disertai dengan pemaparan serta penjelasan dari pemateri dan panelis yang membuka wawasan bagi para paserta. /NNH Patent Foramen Ovale: to Close or Not to Close? | 43
ASMIHA Highlight From AMI to Cardiogenic Shock: What Have We Learned from Indonesian Data? Syok kardiogenik adalah salah Dalam kesempatannya Safir satu komplikasi dengan prognosis Sungkar, MD membawakan materi tidak baik dari infark miokard akut. dengan judul “Acute Myocardial Dalam kesempatan ini ASMIHA Infarction Complicating Cardiogenic memberikan ruang bagi para dokter Shock: What Have We Learn from dan cardiologist untuk memperdalam Harapan Kita Shock Registry?”. Pada ilmu serta memperluas wawasan terkait kesempatan ini beliau menjelaskan tema yang diangkat pada symposium beberapa data yang didapatkan di kali ini. Symposium ini terdiri dari Indonesia terkait angka mortalitas pasien 4 materi yang akan dibawakan oleh Akut Miokard Infark- Cardiogenik Safir Sungkar, MD, Faisal Habib, MD, Shock (AMI-CS) di rumah sakit berkisar Marshell Luntungan, MD, dan A.A.Sg 51,1% untuk yang mendapat perawatan Mas Meiswaryasti Putra, MD. Dalam di CVCU dan sebesar 55,6% pada pasien kesemptan ini juga hadir Ramang rawat inap di rumah sakit. Napu, MD sebagai chairperson, Bimo Bintoro, MD dan Vidya Gilang Rejeki, Kematian yang lebih tinggi MD sebagai panelist. pada populasi penelitian tersebut dibandingkan dengan populasi lain dapat disebabkan oleh beberapa faktor 44 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
seperti profil klinis dan hemodinamik yang dan dapat digunakan untuk memprediksi lebih parah, mayoritas (63,2%) dengan perkembangan syok kardiogenik pada presentasi syok saat masuk, keterlambatan pasien STEMI untuk pengobatan dengan transfer pasien ke rumah sakit, dan tingkat target yang lebih baik. revaskularisasi yang lebih rendah (64,7%). Dalam parallel symposium ini, Pada kesempatan yang lain Marshell peserta aktif bertanya kepada setiap Luntungan, MD membawakan materi pemateri dan juga berdiskusi terkait dengan judul “Role of Neutrofil-Albumin tema yang diangkat. Setiap pemateri Ratio to Predict Outcomes in Cardiogenic dan panelist memberikan jawaban dan Shock”. Dalam kesempatannya beliau masukan yang jelas kepada peserta menyampaikan bahwa rasio neutrofil- didasarkan atas data sehingga diskusi albumin yang tinggi (≥25) dikaitkan dengan berjalan dengan interaktif. /NNH peningkatan mortalitas di rumah sakit pada pasien dengan CS, rasio neutrofil-albumin juga dapat digunakan sebagai prediktor independen dalam memprediksi kematian di rumah sakit pada pasien dengan CS. Pemaparan materi kemudian dilanjutkan oleh A.A.Sg Mas Meiswaryasti Putra, MD yang dalam kesempatan ini membawakan materi dengan judul “Predictors and Scoring System of Cardiogenic Shock After Primary PCI”. Pada kesempatan ini beliau menjelaskan bahwa ORBI risk score valid From AMI to Cardiogenic Shock: What Have We Learned from Indonesian Data? | 45
ASMIHA Highlight Mechanical Complication in Acute Coronary Syndrome Focused on IVS Rupture Semakin malam, semakin benar-benar dimanfaatkan oleh beliau seru. Itulah kata-kata yang mungkin untuk dapat berbagi ilmu sebaik-baiknya tertanam dalam hati. ASMIHA ke-30 untuk para dokter lainnya. Beliau tidak bosan-bosannya memberikan menjelaskan bahwa VSR post Infark bekal-bekal ilmu bagi para mengancam nyawa, dengan mortalitas pesertanya. Malam ke-8 ASMIHA tinggi meskipun telah dilakukan segera. ini, menampilkan parallel session dengan “Mechanical Complication in MCS mungkin dapat memberikan Acute Coronary Syndrome : Focused stabilisasi pada pasien serta dapat in IVS Rupture”. Disampaikan oleh memberikan dukungan hemodinamik tiga pemateri yang sangat expert pada pasien dan merupakan prosedur dibidangnya yakni ada Endang yang lebih aman. Beliau juga menjelaskan Ratnaningsih, MD, Doni Firman, MD bahwa interaksi dan efek merugikan dan terakhir adalah Sugisman, MD. dari MCS dengan patofisiologi VSR Pemateri pertama yakni Endang, MD harus dipertimbangkan. MCS yang menyampaikan mengenai materi telah disesuaikan dengan pasien dapat “Bridging Management in Ventricular memberikan dukungan dan menghindari Septal Rupture”. Kesempatan kali ini efek yang berbahaya bagi pasien. 46 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
Kemudian dilanjutkan oleh paling fatal dari AMI. Pembedahan pemateri kedua yang dibawakan oleh sampai saat ini masih menjadi Doni, MD dengan materi mengenai pengobatan definitive untuk rupture IVS “Ventricular Septal Rupture Closure with karena AMI. Pesan beliau yakni seluruh Device”. Beliau mengawali pemaparan dokter harus mengutamakan waktu, beliau dengan penjelasan mengenai karena waktu adalah hal yang paling bagaimana rupture septal ventricular penting untuk dapat memutuskan course akut yang merupakan kompliasi AMI. dari treatment./IKSP Beliau membahas mengenai VSD yang dijelaskan secara baik dan berpotensi terjadinya AMI. Pendekatan kateter merupakan terapi alternatif yang dapat diberikan sebagai tatalaksana. Beliau mengungkapkan bahwa obat ini sendiri masih perlu dilakukan peneltian lebih lanjut. Terakhir yakni materi yang disampaikan oleh Sugisman, MD. Kesempatan menjadi pemateri kali ini beliau manfaatkan sebaik- baiknya untuk memberikan materi mengenai “Ventricular Septal Rupture – Surgical Experience”agar dapat memberikan tambahan ilmu bagi dokter lainnya. Dalam penjelasannya, beliau memberitahu bahwa meskipun insidennya jarang, rupture IVS masih merupakan salah satu kompliasi mekanis Mechanical Complication in Acute Coronary Syndrome Focused on IVS Rupture | 47
Meet the Expert Clinical Cardiology & Rehabilitation Malam bukanlah hal yang berarti Usaha-usaha untuk meningkatan bagi para peserta. Demi pengalaman kondisi kaki, tangan, dada, perut dan ilmu yang begitu derasnya mengalir dll. Diskusi berlangsung sangat baik dari kegiatan ASMIHA 2021. Salah dan banyak sekali bapak-ibu yang satu kegiatan yang menjadi daya serius dalam mendengarkan topik tarik peserta sehingga tidak pernah ini. Pertanyaan, saran dan masukan terlewatkan satu haripun di perhelatan dari para expert memberikan author ASMIHA yakni sesi Meet the Expert. pengalaman yang luar biasa sehingga Goals dari kegiatan ini sendiri yakni dapat menjadi bekal untuk pada untuk menumbuhkan rasa ingin tahu, author dalam menangani kasus-kasus serta untuk dapat menjadi seorang yang vascular dikemudian hari. Diharapkan profesional. Dalam kegiatan ini juga dengan adanya sesi ini kemudian akan seluruh profesionalisme diberikan ruang memberikan manfaat lebih bagi para untuk mendiskusikan kasus-kasus yang peserta dan teman sejawat./IKSP mereka ditemui di lapangan. Pada malam hari ke-8 ASMIHA tahun 2021, terdapat 8 author yang mempresentasikan kasus yang ditemukan di lapangan untuk dapat meminta pendapat, arahan ataupun diskusi dengan dokter. Author tersebut yakni M. Hustiah, MD, Wenny Widyastuti, MD, Abinisa Inaya, MD, Dea Ari Kurniawan, MD, Maulana Ibrahim, MD, Danang Setia Budi, MD, Willy Suryawan, MD dan terakhir yakni M. Rizky Felani. Diskusi yang berjalan ±30 menit tersebut berjalan sangat tenang dan baik. 48 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
Search