18 Oktober 2021 Volume 4 Editorial ASMIHA Insight ASMIHA Highlight - Cardiovascular Referal Networking - Perioperative Management in Heart Disease - Multimechanism of Hypertension Pathogenesis and Its Translational Clinical and Theraupeutic Impact - ASD and Pregnancy: How Far Can We Go? - The Changing Landscape of ACS Management in Indonesia: The Role of Antiplatelet Agent - State of The Art of Cardiometabolic Health Management - TAVR in Asia: Current Update - Kawasaki Disease - Fibrinolytic Strategy in Current STEMI Condition - What the Indonesia Journal of Cardiology*s Editors Think You Should Know - The Recent Update on Vascular Vein Disease in Current - ACC Guidelines Update for CPR - Meet the Expert: Arrhytmia What’s Next
Daftar Isi Cover 2 Editorial 4 Wawancara Eksklusif 5 ASMIHA Insight 7 ASMIHA Highlight 9 - Cardiovascular Referal Networking 11 - Perioperative Management in Heart Disease 13 - Cardio-oncology 14 - Multimechanism of Hypertension Pathogenesis and Its Translational Clinical and Theraupeutic Impact 16 - ASD and Pregnancy: How Far Can We Go? 17 - The Changing Landscape of ACS Management in 19 Indonesia: The Role of Antiplatelet Agent 20 - State of The Art of Cardiometabolic Health Management 22 - TAVR in Asia: Current Update - Kawasaki Disease 23 - Fibrinolytic Strategy in Current STEMI Condition 25 - What the Indonesia Journal of Cardiology’s Editors Think 27 You Should Know 29 - The Recent Update on Vascular Vein Disease in Current - ACC Guidelines Update for CPR 30 - Meet the Expert: Arrhytmia 31 Snapshot What’s Next
Editorial 4/9 Masih semangat di hari ke-4 ASMIHA! akut dan untuk mempermudah akses ke RS rujukan. Acara simposium paralel cukup membuat peserta pusing memilih channel, Acara Meet The Expert pun mendapat bagaikan memilih menu makanan di perhatian lebih, kasus yang ditampilkan restoran yang disukainya. Peserta tidak beragam dan sangat menarik, setiap harinya perlu khawatir, bagi yang ketinggalan bertemakan bervariasi dari imaging, acara masih bisa mendapatkan video on intensive & emergency, arrhythmia, demand sebulan setelah acara. vascular, Invasive & Emergency, pediatric, clinical cardiology & rehabilitation. ASMIHA tidak hanya bergema di Transfer ilmu berbasis kasus akan lebih Nusantara. Kemarin pagi pun American mudah dipahami utamanya untuk dokter- College of Cardiology broadcast email dokter di daerah. mengenai sesi “Guidelines Update for CPR” oleh Joseph Marine , MD, MBBA, Bagi yang ingin memperdalam FACC di acara ASMIHA, menunjukkan aritmia, bisa mengikuti workshop hari ini, bahwa ASMIHA mendapat perhatian yaitu management of arrhythmias : update luas. and controversies. Begitu juga bila ingin memperdalam exercise stress test bisa Masa pandemi, teknologi digital mengikuti workshop mulai pukul 13.00 menjadi kekuatan penting untuk WIB. berinovasi dalam hal peningkatan ilmu utamanya pelatihan ACLS. Masih ada 5 hari ke depan, dengan Makassar telah membuktikan bahwa pilihanmenutopikilmiahyangmenggiurkan. ACLS teletraining sangat membantu Catat jadwal topik yang menarik menurut dokter umum dalam menangani anda. Jangan lupa mengunjungi booth kegawatdaruratan kardiovaskular. Salah serta menjawab pertanyaan kuis, raih poin satu topik yang juga tak kalah menarik sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan kemarin adalah mengenai cardiovascular doorprize, pemenang akan diumumkan referral networking. Aplikasi Jaringan lewat email dan buletin ASMIHA setiap Kardiovaskular Malang (JKM) via harinya. smartphone bisa dicontoh di berbagai daerah untuk bisa meningkatkan kualitas Salam, pelayanan kardiovaskular, seperti Dr Yusra Pintaningrum, SpJP(K),FIHA, penapisan penderita sindroma koroner FAPSC, FAsCC 2 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
Editorial | 3
Wawancara Eksklusif dr. Isman Firdaus, Sp.JP(K), FIHA, FAsCC, FAPSIC, FESC, FSCAI dan pembuluh darah juga tidak bisa sendirian bergerak memainkan perannya Sebagai ketua PP, apa pesan dalam kemajuan bidang Kardiovaskular. yang ingin disampaikan kepada segenap Update ilmu yg berkesinambungan bidang dokter-dokter terkait PERKI yang hari ini kardiovaskukar suatu keharusan bagi menggelar plenary lecture berkolaborasi anggota PERKI. dengan 5 OP dan Kemenkes. Tentu hal ini membanggakan bagi Pesan pertama dalam kegiatan kami bahwa PERKI sebagai organisasi ASMIHA 2021 ini adalah pentingnya besar dan matang. Anggota PERKI pun seluruh anggota PERKI untuk sinergi berarti mengemban amanah harus berlaku dalam mensukseskan program kesehatan dan bertindak selayaknya anggota PP yg dijalankan oleh pemerintah (dalam PERKI (membawa nama baik berpraktik kesempatan ini ditandai sambutan dari dengan kompeten dan selalu update ilmu). menkes). Ada yg istimewa dalam ASMIHA Pesan kedua adalah bahwa anggota 2021 ini yaitu kehadiran Bapak Menteri PERKI harus siap bekerja sama saling Kesehatan dan gelaran plenary lecture sinergi untuk melayani masyarakat dan dari Ketua-Ketua Umum 5 organisasi mampu atasi perbedaan dengan silaturahmi profesi PERKI, PAPDI, IDAI, PDPI (ditandai plenary lecture oleh para ketua 5 dan PERDATIN. Pesan yg ingin kita organisasi profesi). sampaikan kepada seluruh sejawat dokter Pesan ketiga adalah bahwa seluruh di Indonesia bahwa salah satu kunci anggota PERKI harus taat hukum keberhasilan untuk tetap memberikan dan menjada Etika Kedokteran dalam pelayanan kesehatan dimasa pandemi menjalankan profesinya sebagai SpJP adalah dengan kerjasama dan kolaborasi. (ditandai kuliah etik oleh Dr. dr. Anwar Dalam bidang Kardiovaskular Santoso), dan yang terakhir barulah kita di Indonesia PERKI sebagai organisasi senantiasa profesional bekerja sesuai perhimpunan dokter spesialis jantung panduan PERKI dan evidence base medicine bahkan menempatkan diri kita (SpJP Indonesia) di kancah Internasional. Sinergi dengan pemerintah, siap bekerjasama, senantiasa taat thd hukum dan menjunjung etika kedokteran, serta meningkatkan profesionalisme sebagai kardiolog menjadi keharusan bagi Anggota PERKI. /VAD&AR 4 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
18 Oktober 2021 ASMIHA Insight Asmiha hari ke-4 (18 Oktober 2021) akan mengupas tuntas mengenai Aritmia mulai dari A-Z serta update sesuai dengan guideline terbaru, akan dibahas juga mengenai pro dan kontra penggunaan ablasi kateter, akan ada 2 kubu yang beradu pendapat pada sesi esok hari yakni kubu pro dan kontra dengan pendapatnya masing-masing. Selain topik aritmia akan dibahas juga dari A-Z mengenai exercise stress test yang tentunya tidak kalah menarik, jangan sampai anda melewatkan kesempatan untuk turut serta bergabung dalam sesi diskusi ini! Sesi Workshop
ASMIHA Highlight Cardiovascular Referal Networking Kebutuhan akan ilmu dan skills salah satu usaha new normal dalam sistem mengharuskan seorang profesionalisme pelatihan. Pada kesempatan kali ini juga untuk terus belajar serta memperdalam Prof. dr. Mohammad Saifur Rohman, ilmu yang mereka miliki. Saat ini Sp.JP, Ph.D, FIHA berkesempatan Indonesia sedang mengalami kondisi memberikan materi dengan tema “One pandemic yang mengharuskan perubahan Stop Cardiovascular Service via Your kebiasaan hidup dalam berbagai aspek Smartphone” beliau menjelaskan baik dari segi ekonomi, kesehatan dan mengenai program algoritma berbasis tidak terkecuali sistem pendidikan. ACLS smartphone dalam upaya screening dan menjadi salah satu program pendidikan mendeteksi ACS. Dalam program ini juga yang dibutuhkan terutama oleh dokter terdapat beberapa aplikasi yang dapat umum di Indonesia. Terkait hal ini PERKI digunakan oleh pasien dan cardiologist Pusat telah melakukan regulasi sistem dalam upaya peningkatan mutu pelayanan guna melanjutkan keberlangsungan seperti informasi mengenai akses rumah pelatihan bagi dokter di Indonesia. sakit rujukan. Pada kesempatannya menjadi Pada kegiatan kali ini dr. Hendry pemateri pada Symposium 30th ASMIHA Purnasidha Bagaswoto, Sp.JP juga Dr.dr.Idar Mappangara, Sp.JP(K) berkesempatan menjadi salah satu menjelaskan terkait ACLS Teletraining pemarteri, beliau memaparkan materi khususnya di Kota Makasar yang menjadi terkait Management of ACS in Indonesia: 6 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
One ACS Registry. Sebagaimana istilah TOP LEADERBOARD “time is muscle” maka diperlukan tatalaksana cepat dan komprehensif pada Sabtu, 16 October 2021 pasien khususnya pasien STEMI yang dimana primary PCI masih menjadi 1 MUHAIMIN MUNIZU tatalaksana utama pada kasus ini. 2 DYLAN 3 MUHAMMAD GILANG PERDANA Pentingnya sebuah regulasi dan 4 IKA RAHMAWATI CAESARINA upaya peningkatan mutu kesehatan 5 SORAYA RATNA AINULIA menjadikan tema ini penting untuk dibahas 6 DR. FAIZIN, SP. JP FIHA dan didiskusikan lebih lanjut, ASMIHA 7 ALI ZAENAL ABIDIN memberikan wadah serta kesempatan bagi 8 JUNAIDI SURYA LESMANA para practitioner untuk dapat berdiskusi 9 DR. LIEMENA HAROLD ADRIAN, SP.JP serta berinovasi sebagai upaya dan bentuk 10 MEIDIANASER PUTRA pengabdian pada negeri. /NNH Prize: KKJI VOUCHER Congratulations! 1 HAFIED HIMAWAN 2 MUHAIMIN MUNIZU Prize: Smart Watch Congratulations! Cardiovascular Referal Networking | 7
ASMIHA Highlight Perioperative Management in Heart Disease Sesi ini dengan tema Perioperative fisik dan penilaian kapasitas fungsional Management in Heart Disease yang selama kehidupan sehari-hari untuk disampaikan oleh 3 orang pemateri yang risiko kardiovaskular. Risiko komplikasi ahli dalam bidangnya. Pemateri-pemateri perioperative sendiri bergantung pada tersebut yakni Dr. dr. Jetty RH Sedyawan, kondisi pasien sebelum operasi, penyakit Sp.JP (K) FIHA, FAsCC selaku pemateri penyerta, urgensi operasi, jenis dan pertama, kemudian Dr. dr. Rita Zahara, durasi prosedur bedah yang dilakukan. SpJP (K) dan terakhir yakni penyampaian Menurut beliau bahwa hal tersebutlah yang materi oleh dr. Ardiyan, SpAn KAKV menjadikan tes kardiovaskular sebelum KIC. Topik pertama dengan judul dilakukan operasi menjadi penting untuk Perioperative Management Non Cardiac dilakukan. Surgery merupakan materi yang penting untuk disampaikan karena sekitar 200 Dilanjutkan dengan materi kedua juta orang telah melakukan operasi bedah dengan judul Perioperatif Management in noncardiac, dimana >5% pasien benar- Cardiac Surgery. Dalam pemaparannya benar mengalami efek samping jantung dr. Rita menyampaikan bahwa cardiac utamanya pada 30 hari pasca operasi. surgery merupakan operasi yang signifikan Beliau menyampaikan bahwa komplikasi morbiditas dan mortalitasnya dan sangat kardiovaskular masih menjadi penyebab berhubungan dengan biaya sosioekonomi utama kematian di perioperative. pasien. Untuk melakukan operasi maka Evaluasi perioperative pada bedah dokter hendaknya tahu bagaimana riwayat noncardiac adalah penting, ini termasuk dari pasiennya serta setelah dilakukan juga riwayat komprehensif, pemeriksaan operasi haruslah dilakukan evaluasi untuk 8 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
mengetahui apakah akan mengakibatkan mengutarakan bahwa kondisi jantung komplikasi atau tidak. Terapi dan rehabilitasi merupakan faktor untuk dilakukan penting dilakukan setelah dilakukan operasi anastesia dan salah satu risiko komplikasi karena akan menurunkan angka morbiditas dapat dilihat dari kondisi jantung dan mortalitas pasien. Partisipasi jangka sebelumnya, komorbiditas, tipe dan panjang dalam rehabilitasi jantung akan durasi dari prosedur pembedahan. Hal menurunkan sekitar 10 tahun semua yang paling penting yakni bagaimana penyebab mortalitas setelah CABG. dokter dapat menilai kondisi pasien Tindakan pencegahan tambahan sering saat preoperative dan mengoptimalkan diambil untuk melindungi sternotomy yang kondisi pasien untuk siap dilakukan baru dilakukan termasuk batasan berat anestesia. Kesimpulan dari materi ini saat mengangkat menggunakan ekstemitas yakni semua pasien dengan kelainan atas, menjaga lengan atas dekat tubuh dan jantung akan berisiko jika dilakukan pembatasan penggunaan lengan untuk tindakan anestesia dan dokter harus menarik atau mendorong saat keluar dari mengassesment dengan baik, identifikasi tempat tidur atau ambulasi dengan alat faktor-faktor risiko adalah hal terpenting bantu. yang harus dilakukan, serta bagaimana dokter dapat menjaga hubungan supply Materi terakhir yakni materi yang dan demand pada perioperative. Pesan disampaikan oleh dr. Ardiyan yang beliau untuk seluruh dokter yang merupakan satu-satunya spesialis anestesi menangani operasi dengan penyakit yang memberikan materi dalam sesi ini. jantung yakni perlu kolaborasi dan tentu Adapun dr. Ardiyan menyampaikan materi saja “Team Work Sevice” adalah hal mengenai Perioperative Management in yang utama. /IKSP Heart Disease “Anesthesiologist point of view”. Didalam penyampaiannya beliau Perioperative Management in Heart Disease | 9
ASMIHA Highlight Cardio-Oncology Kardio-onkologi merupakan Pada awalnya, pertimbangan kardiovaskular dilakukan dengan disiplin ilmu baru yang berfokus pada mengevaluasi risiko sebelum pengobatan kanker. Kemudian manajemen terpadu penapisan dan pengobatan penyakit yang dibuat khusus untuk individiu pasien tersebut perlu direncanakan melalui jantung, sebelum dan setelah tatalaksana riwayat/anamnesis dan pemeriksaan fisik, faktor kondisi jantung seperti gagal antikanker. Pendekatannya harus jantung, faktor pengobatan terkait efek samping, dan faktor terkait kanker seperti dilakukan secara multi disiplin. lokasi, hasil histologi, dan status stadium kanker saat itu. Strategi yang dapat diberikan berupa Pada sesi ini, dilakukan pemaparan strategi primer pada pasien tanpa penyakit kardiovaskular dan strategi pencegahan materi oleh dr. Noorsasiwi, Sp.JP sekunder pada pasien dengan penyakit kardiovaskular. Regimen yang dapat mengenai pertimbangan awal dan jangka digunakan untuk kedua strategi tersebut diantaranya adalah ACE inhibitor, ARB, panjang penyakit jantung pada pasien B-Blocker, dan Statin. dengan kanker. Sesi selanjutnya diberikan oleh dr. Anasthasia Sari Mumpuni, Sp.JP dengan topik Emboli pada pasien kanker, bagaimana cara mengurangi risikonya. Saat ini tatalaksana yang semakin modern akan antikanker meningkatkan jumlah pasien yang selamat. Peningkatan kualitas hidup ini pun teranyata memiliki efek samping yang perlu diperhatikan lebih lanjut. Diantaranya adalah toksisitas kardiovaskular yang disebabkan oleh pengobatan antikanker. 10 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
Pencegahan lainnya adalah intervensi gaya hidup dan olahraga. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kadar CRF yang rendah akibat peningkatan insiden toksisitas berkaitan dengan tatalaksana antikanker dan gejala/fatigue pasien. Dengan intervensi ini, pengembalian fungsi kardiovaskular, fungsi arterial/endothelial, dan fungsi otot skelet diharapkan dapat membaik. Luaran akhirnya adalah sehatnya kardiorespirasi, penurunan fatigue, dan penurunan faktor risiko penyakit jantung sehingga morbiditas kronik dapat ditekan. Kardio-onkologi merupakan multidisiplin baru yang sangat penting dan membutuhkan kolaborasi antar spesialis. Penilaian risiko dan pencegahan sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Manajemen kardiovaskular pada pasien kanker dimulai dari waktu pasien dengan kanker direncanakan untuk mendapat terapi antianker agari bisa menjadi survivor dari kanker tersebut. /AR Cardio-Oncology | 11
ASMIHA Highlight Multimechanism of Hypertension Pathogenesis and Its Translational Clinical and Theraupeutic Impact Hipertensi menjadi salah satu memaparkan materi dengan judul “LVH penyakit bidang cardiovascular yang Regression: What The Studies Say”, umum terjadi dan disebut sebagai si beliau menjelaskan bahwasannya LVH pembunuh senyap. Dalam kegiatan merupakan suatu kondisi yang umum dan symposium 30th ASMIHA yang menjadi salah satu risk factor pada CVD dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober dan hipertensi pada kondisi ini umum 2021 terdapat beberapa materi yang ditemukan. LVH sering kali menjadi salah membahas mengenai hipertensi serta satu manifestasi klinis yang tampak pada tatalaksana dan pemilihan terapi pada kasus hipertensi. Pada kesempatan ini beliau kasus hipertensi. Beberapa diantaranya juga menjelaskan terkait ACEi yang dapat adalah dr. Badai Bhatara Triskandi yang mempengaruhi regresi LVH, sebagaimana bekesempatan untuk memaparkan materi ACEi dipercaya dapat mengurangi masa dengan judul “Cardiac Remodeling pada left ventricle. Concepts and Clinical Implication in Hypertension”. Materi dilanjutkan dengan pemaparan oleh dr. Riana Handayani, Pada kesempatan kali ini beliau Sp.JP(K) dengan judul “Non Steroid Anti menjelaskan bahwa cardiac remodeling Inflammation Drugs and Hypertension” adalah suatu proses yang kompleks dalam kesempatan ini beliau menjelaskan dan merupakan suatu respon dari bahwa penggunaan NSAIDs memiliki cardiomyocytes, sel miokardium, kontribusi dalam peningkatan risiko perekrutan sel dari sirkulasi. Selain itu, terjadinya CVD. /NNH dr.Rosana B, Sp.JP(K) berkesempatan 12 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
ASMIHA Highlight ASD and Pregnancy: How Far Can We Go? Penyakit jantung pada kehamilan Dalam kesempatan yang diberikan merupakan salah satu faktor resiko pada symposium 30th ASMIHA yang terjadinya kematian janin pada trimester berlangsung hari Minggu, 17 Oktober pertama dan faktor resiko kejadian 2021 dr. Harjo Sakmono Bajuadji, M.Kes, kelahiran prematuritas. Sehingga Sp.OG(K) berkesempatan membawakan penting untuk dilakukan diskusi terkait materi dengan judul “Pregnant women preconception konseling pada keluarga with ASD, are there real obstetric yang akan merencakan kehamilan. Pada burden?’’. Dalam kesempatan ini, beliau kesempatankaliiniASMIHAmenyediakan mengenai tatalaksana terkait penyakit symposium terkait penyakit jantung pada jantung pada kondisi kehamilan serta kehamilan dengan judul “WGT Pediatric berbagai komplikasi baik dari sisi Cardiology and Congenital Heart cardiology dan dari sisi obstetric. Disease- ASD and Pregnancy; How Far We Can Go?” Beberapa pemateri yang Selain itu, dr. Yovi Kurniawati, berkonstribusi pada kesempatan kali ini Sp.JP (K) mendapatkan kesempatan diantaranya adalah dr.Radityo Prakoso, untuk memaparkan materi mengenai Sp.JP(K) FIHA,FAPSCC, FAsCC, dr. “Risk Assessment of Atrial Septal Yovi Kurniawati, Sp.JP (K), dan dr. Harjo Defect Patients Before and During Sakmono Bajuadji, M.Kes, Sp.OG(K). Pregnancy” dalam kesempatannya beliau menekankan bahwa penilaian dan ASD and Pregnancy: How Far Can We Go? | 13
screening faktor resiko merupakan kunci obstetric. utama untuk mengurangi komplikasi selama kehamilan. Pemaparan yang sangat jelas dan informatif dari para pemateri Pada kesempatan yang diberikan, menjadikan diskusi yang berlangsung dr.Radityo Prakoso, Sp.JP(K) FIHA, sangat interaktif, menarik, dan FAPSCC, FAsCC membawakan materi hangat untuk disimak. Sehingga terkait pilihan tatalaksana transcatheter diharapkan pada kesempatan ini para pada kehamilan dengan judul profesionalisme dapat mengambil “Transcatheter Option for Pregnant Atrial ilmu guna memberikan pelayanan Septal Defect Woman; a Zero fluoroscopy yang lebih baik. /NNH Approach”. Dalam presentasinya beliau menekankan bahwa menentukan diagnosis definitif pada wanita hamil dengan penyakit jantung bawaan merupakan hal yang penting. Percutaneus Intervention (PCI) merupakan salah satu pilihan tatalaksana terkait kasus penyakit jantung bawaan pada kehamilan yang baik dilakukan pada usia kehamilan 20 minggu dengan berpegangan pada prinsip “as low as reasonably”. Penyakit jantung bawaan pada ibu hamil merupakan suatu kondisi yang melibatkan berbagai bidang keilmuan, sehingga penting untuk dilakukan diskusi secara comprehensive baik dari sisi cardiology maupun bidang 14 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
ASMIHA Highlight The Changing Landscape of ACS Management in Indonesia: The Role of Antiplatelet Agent Semakin hari semangat para peserta Ng Sp.JP PhD FIHA, pada topik pertama ASMIHA ke-30 untuk mengembangkan pada sesi ini dr. Dafsah menyampaikan skill dan pengetahuan di bidang pembaharuan-pembaharuan tatalaksana kardiologi tentu saja semakin menggebu- ACS berdasarkan guideline. Dilanjutkan gebu, pada hari ini 17 Oktober 2021 yang dengan penyampaian topik dari dr. merupakan hari ke-3 ASMIHA menjadi Sunanto, beliau banyak menyampaikan sesi diskusi yang sangat menarik dan mengenai pemilihan antiplatelet yang interaktif, sesi ini dihadiri oleh dua orang tepat dosis, tepat Indikasi sesuai dengan panelis yakni dr Masrul Syafri, Sp.jp (K), kebutuhan pasien, disampaikan juga Sp.PD, FIHA dan dr. Achmad Sunarya mengenai indikasi serta kontraindikasi S. Sp.JP (K) FIHA, sesi ini dipandu oleh penggunaan antiplatelet tertentu dr. Hisyam A. Sp.Jp yang berdiskusi sehingga dari kedua topik ini klinisi mengenai pertimbangan dan rekomendasi dapat melakukan tatalaksana ACS sesuai penggunaan agen antiplatelet. dengan guideline terbaru dan tepat dalam pemberian antiplatelet. Pada sesi kali ini dibahas 2 topik penting yakni Update management of Diskusi yang dipandu oleh dr. ACS: from GuideIine to Practice yang Hisyam kali ini sangat menarik, timbul disampaikan oleh dr. Dafsah A. Juzar beberapa pertanyaan-pertanyaan dan Sp.JP (K) FIHA dan dilanjutkan dengan tanggapan dari panelis yang membuat topik Choosing the Right Antiplatelet for sesi diskusi menjadi sangat interaktif. / ACS yang disampaikan oleh dr. Sunanto ATN The Changing Landscape of ACS Management in Indonesia: The Role of Antiplatelet Agent | 15
ASMIHA Highlight State of The Art of Cardiometabolic Health Management Topik-topik ASMIHA ke-30 adalah cardiologist di RS dr. Sutomo semakin hari semakin menarik, pada sesi Surabaya, pada topik yang pertama cukup kali ini dilakukan diskusi panel dengan 2 mendalam dibahas mengenai bagaimana topik yang sangat menarik, yang pertama penyakit metabolik dapat menjadi suatu ialah The Metabolic Face of Heart Failure komorbiditas dari Heart Failure, salah yang disampaikan oleh dr. Paskariatne satu yang dibahas cukup mendalam Probo Dewi Yamin Sp.JP dan topik kedua adalah bagaimana tatalaksana HF apabila The Comprehensive Cardiovascular Risk disertai dengan hipertensi, ada 2 tahap Reduction in Dyslipidemia Patients oleh terapi yakni initial therapy dengan ACEI dr. I Gde Rurus Suryawan SP.JP (K) atau ARB ditambah diuretik dan BB, FIHA, dr. Paskariatne adalah cardiologist dilanjutkan dengan terapi tahap kedua di RSPAD Gatot Subroto Jakarta, dan dr. yakni dengan tambahan MRA, selain Rurus Suryawan adalah interventional komorbid hipertensi, disampaikan juga cardiologist di RS dr. Sutomo Surabaya, rekomendasi tatalaksana HF dengan komorbid lain seperti DM, Obesitas dan Sesi ini turut dihadiri oleh dua sindrom metabolik. panelis, yaitu dr. Erwin Mulia Sp.JP dan dr. Andria Priyana Sp.JP. Sesi ini dipandu oleh dr. Achmad Lefi, Sp.JP sebagai chairperson, dr. Achmad Lefi 16 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
Topik kedua membahas mengenai bagaimana kiat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular pada pasien dislipidemia, disampaikan terdapat 3 faktor risiko utama pasien yang dapat menyebabkan atherosclerosis yakni behavioral risk factor contohnya merokok, kurangnya aktivitas fisik,diettidaksehatdanpenggunaanalkohol, metabolic risk factors seperti hipertensi dan DM dan other risk factors seperti gender, jenis kelamin, status ekonomi, dll, target terapi yang saat ini direkomendasikan adalah kadar LDL-C, karena peningkatan LDL merupakan atherogenic lipopretin utama, pada sesi ini juga disampaikan pertimbangan menggunakan PCSK9- Inhibitor pada pasien risiko tinggi yang tidak mencapai kadar kolesterol yang di targetkan. / ATN State of The Art of Cardiometabolic Health Management | 17
ASMIHA Highlight TAVR in Asia: Current Update Sebagai seorang professional Pada topik pertama, disampaikan di bidang kesehatan, sudah menjadi bagaimana melakukan TAVR pada suatu keharusan klinisi untuk selalu stenosis katup bicuspid aorta, disampaikan mengembangkan skill dan ilmu di beberapa tips dan trik spesifik dalam bidangnya, ASMIHA menyediakan wadah hal ini, diantaranya adalah menentukan untuk mengembangkan ilmu sekaligus ukuran atau sizing, Ao-V crossing, ballon bertukar pendapat dan ide, seperti yang aortic valvuloplasty, implantation, Aorto- dilakukan pada sesi ini yang membahas pathy, dan yang terakhir disampaikan mengenai TAVR dengan dua topik menarik kemungkinan komplikasi yang terjadi yakni “TAVR for Bicuspid Aortic Valve dan cara melakukan pencegahan terhadap Stenosis: Tips and Tricks “ oleh Prof. Dr. komplikasi, selanjutnya topik kedua dr. Teguh Santoso Sp.PD-KKV, Sp.JP, membahas mengenai bagaimana TAVR PhD, dan topik kedua “TAVR in Indonesia: di Indonesia, tantangan serta peluang- Challenges and Opportunities” oleh Dr. dr. peluang pengembangan yang mungkin Doni Firman, SpJP(K). dilakukan, dengan memahami topik ini dapat lebih membuka jalan bagi klinisi Sesi ini dihadiri juga oleh 2 untuk mawas diri terhadap hal-hal apa orang panelis yakni Dr. dr. Linda Lison, yang harus di evaluasi dan mendorong SpJP(K) dan dr. Ario Suryo Kuncoro, kardiologis untuk merealisasikan peluang Sp.Jp (K) FIHA, dr. Ario adalah ketua pengembangan TAVR di Indonesia./ ATN Echocardiography working group, Indonesian Heart Association. Sesi ini dipimpin oleh dr. Sodiqur Rifqi, Sp.JP (K), dr Rifqi. 18 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
ASMIHA Highlight Kawasaki Disease Kemampuan klinisi untuk penyakit yang didasari oleh inflamasi memahami penyakit-penyakit yang pada arteri di seluruh tubuh, inflamasi ini terjadi di masyarakat merupakan suatu cenderung terjadi di arteri koroner yang kompetensi utama yang harus di miliki, menyuplai darah ke otot-otot jantung. kemampuan ini tidak hanya terbatas pada pemahaman mengenai penyakit Pada sesi kali ini dibahas 2 topik yang sering terjadi yang ditemukan utama yakni Cardiac Manifestation of hamper setiap hari di poliklinik, namun Kawasaki Disease oleh dr. Poppy S. juga penyakit-penyakit yang mungkin Roebiono Sp.JP (K) dan Imaging and jarang ditemukan namun membutuhkan Management of Kawasaki Disease pemahaman yang mendalam untuk Sequelae oleh dr. Oktavia Lilyasari Sp.JP melakukan tatalaksana secara adekuat, (K), dr. Poppy adalah staf senior divisi pada sesi kali ini ASMIHA ke-30 kardiologi pediatrik dan penyakit jantung menyediakan wadah untuk klinsi agar bawaan di pusat jantung nasional harapan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan kita, sedangkan dr. Oktavia adalah kepala dalam melakukan pengenalan dan staf medis divisi kardiologi pediatrik dan tatalaksana penyakit Kawasaki. penyakit jantung bawaan di pusat jantung nasional harapan kita, Sesi ini diikuti oleh dua panelis, yaitu dr. Charlotte Kawasaki Disease merupakan Johana Cool Sp.JP FIHA dan dr. Valerina Kawasaki Disease | 19
Yogibuana Sp.JP, dr. Charlotte adalah staf di Departemen Kardiologi Universitas Padjajaran Bandung dan dr. Valerina adalah kardiologis di RS dr.Saiful Anwar Malang, Sesi ini dipandu oleh dr. Abdullah Afif Siregar, Sp.A (K) Sp.JP FIHA sebagai chairperson. Dr. Abdullah Afif Siregar adalah kardiolog di RS Adam Malik Medan Pada topik pertama cukup detail disampaikan mengenai manifestasi klinis di jantung yang biasanya terjadi pada pasien dengan Kawasaki disease, dan komplikasi jantung yang mungkin terjadi, dengan mengetahui hal ini, diharapkan klinisi dapat lebih aware untuk melakukan investigasi dan mempertimbangkan Kawasaki disease sebagai suatu diagnosa ataupun diagnosa banding guna melakukan deteksi dan tatalaksana dini terhadap pasien./ ATN 20 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
ASMIHA Highlight Fibrinolytic Strategy in Current STEMI Condition Sebagai konferensi ilmiah Sp.JP (K) FIHA, setelah penyampaian kardiovaskular terbesar di Indonesia, ketiga topik diatas dilakukan sesi diskusi ratusan pakar dari seluruh dunia bergabung interaktif yang membahas lebih dalam di ASMIHA untuk mendiskusikan topik- mengenai penggunaan fibrinolitik yang topik terhangat di bidang kardiologi rutin dilakukan sehari-hari. dan kedokteran vaskuler. Sesi kali ini Ada hal menarik pada sesi ini yang adalah Sesi Parallel Session 13 dengan disampaikan oleh dr. Tri, saat ini banyak topik “Fibrinolytic Strategy in Current klinisi kurang memerhatikan mengenai STEMI Condition” yang dipimpin oleh pentingnya pemahaman mengenai dr. Yusuf Galenta Sp.JP (K) FIHA, sesi indikasi dan kontraindikasi diberikannya ini dihadiri oleh dua orang panelis yakni terapi fibrinolitik pada pasien, hal ini dapat dr. Irwan Harpen Siahaan Sp.JP (K) menyebabkan timbulnya komplikasi (FIHA) dan dr. Farhanah Meutia, Sp.JP yang sebenarnya dapat dicegah, oleh (K), pada sesi ini telah dibahas mengenai karenanya pakar jantung diharapkan bagaimana melakukan tatalaksana sudah mengetahui dengan pasti kondisi STEMI di Era pandemi oleh dr. Dian pasien yang merupakan suatu indikasi Zamroni, Sp.JP (K) FIHA, bagaimana dan kontraindikasi diberikannya terapi melakukan tatalaksana komplikasi yang fibrinolitik, kontraindikasi yang perlu ditimbulkan oleh fibrinolitik oleh dr. Tri diperhatikan diantaranya adalah riwayat Astiawati, Sp.JP (K) serta didiskusikan ICH, riwayat stroke iskemi, riwayat secara mendetail mengenai patofisiologi diseksi aorta dan tentu saja kontraindikasi infark miokard oleh dr. Rio Herdyanto, relatif pada pasien. /ATN Fibrinolytic Strategy in Current STEMI Condition | 21
ASMIHA Highlight What the Indonesia Journal of Cardiology’s Editors Think You Should Know Kegiatan ASMIHA ke-30 telah utama kematian di dunia dan dikaitkan memasuki hari ke-3. Semangat dari dengan prognosis yang buruk. Insidennya para peserta belum luntur, terbukti dari sendiri di Eropa berkisar antara 43 hingga antusiasme peserta mengikuti setiap 144 kasus per 100.000 pertahunnya, kegiatan yang dilaksanakan. Pelaksanaan sedangkan di Indonesia prevalensi STEMI kegiatan hari ke-3 diisi oleh beberapa meningkat dari 20% menjadi 40%. Pada tema utama, salah satunya yakni dengan materi beliau menjelaskan penelitian tema What the Indonesia Journal of mengenai ekspresi miRNA-145. Cardiology’s Editors Think You Should Berdasarkan hasil dari penelitian Know yang di bawakan oleh 3 orang tersebut didapatkan bahwa terdapat pemateri. Topik pertama diberikan oleh peningkatan ekspresi miRNA-145 di dr. Pradita Diah Permata Sari, SpJP yang kelompok PPCI+RIPC dibandingkan special hari ini membawakan materi dengan PPCI tanpa kelompok RIPC, dengan topik Effect of Remote Ischemic tetapi tidak signifikan secara statistik. Postconditioning on miRNA-145 and Dari materi beliau juga dipaparkan bahwa Troponin I levels in STEMI patients pasien yang menjalani PPCI+RIPC undergoing primary percutaneous. mengalami peningkatan troponin I, yang Kesempatan pertama ini digunakan lebih rendah dibandingkan dengan pasien beliau untuk menjelaskan mengenai IMA. yang menjalani PPCI tanpa kelompok IMA merupakan salah satu penyebab RIPC. 22 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
Kemudian dilanjutkan dengan Left Ventricular Fractional Shortening materi kedua dengan bahasan mengenai to Ejection Fraction Correlated Improvement of Exercise Capacity after with Global Longitudinal Strain Early Phase II Cardiac Rehabilitation in Value in Predicting Major Acute Patients who Undergo Rheumatic Mitral Cardiovascular Event in Patients with Valve Surgery yang dibawakan langsung Acute Coronary Syndrome. Dalam oleh dr. Ade Meidian Ambari, SpJP, FIHA. materinya menjelaskan bahwa Global Didalam pemaparannya beliau menjelaskan Longitudinal Strain (GLS) ditemukan bahwa penyakit jantung rematik masih sebagai indeks yang signifikan untuk menjadi perhatian didunia karena terjadi menentukan prognosis jangka Panjang banyak dinegara-negara berkembang. dan berfungsi sebagai predictor Adapun Tindakan yang dapat diambil peningkatan fungsi sistolik dan untuk kasus-kasus yang berat yakni dengan peristiwa reverse remodeling dalam melakukan Tindakan operasi. Beliau waktu 6 bulan setelah ACS. Tidak menjelaskan bahwa terdapat keuntungan semua perangkat EKG dilengkapi dan kerugian yang dihasilkan dari cardiac dengan STE sebagai kemungkinan 2D rehabilitation. Berdasarkan pengalaman dan ketersedian M-Mode lebih tinggi beliau, dengan melakukan cardiac dari STE. Kesimpulan dalam materi ini rehabilitation maka efek samping negative yakni GLS memiliki nilai prognostic pada pasien sangatlah sedikit asalkan pada pasien dengan ACS. dokter bisa memilah pasien yang sekiranya LV Conventional M-mode FS mampu untuk dilakukan tindakan CR. selain simpson EF adalah berkolerasi Kesimpulan yang beliau sampaikan atas baik dengan GLS sehingga dapat materinya yakni Early Phase II CR pada dinaggap sebagai alternatif untuk pasien-pasien Stenosis Mitral Rheumatic memprediksi MACEs. Dan wawasan setelah melakukan mitral valve surgery dalam kasus ACS, ada titik keadaan maka itu akan memperbaiki kapasitas miokard yang tidak dapat dihindari fungsional dari pasien dan berdasarkan MACEs, dimana optimalisasi gejala 6MWD kita dapat memprediksi nilai dari terkait terapi farmakologis sangat VO2 peak pada pasien setelah melakukan penting serta kemungkinan yang pembedahan stenosis mitral rheumatic. lebih tinggi untuk perangkat jantung Sebagai penutup dari sesi ini, dr. diperlukan untuk menghentikan Bertha Gabriela N Napitupulu, SpJP remodelling miokard./IKSP membawakan materi yang luar biasa dengan judul A Significant Addition of What the Indonesia Journal of Cardiology’s Editors Think You Should Know | 23
ASMIHA Highlight The Recent Update on Vascular Vein Disease in Current Semangat dari para peserta terus dari VTE, diagnostic approach dari VTE diperlihatkan dengan partisipasi aktif yakni manifestasi klinis, diagnostic dalam setiap kegiatannya. Hari ini penunjang dan algoritma serta bagaimana ASMIHA 30th telah memasuki hari ke- cara memanajemen dari VTE dalam 3. Pada tema kali ini yakni The Recent Guideline terbaru. Adapun pesan beliau Update on Vascular Vein Disease in untuk para dokter dalam menangani Current Era akan dibawakan oleh 3 VTE yakni apabila dokter menjumpai pemateri kembali dengan sub topik yang atau mendiagnosis pasien dengan PE berbeda-beda. Pemateri kali ini yakni dr. akut, maka inisiasi koagulan dapat Taofan, SpJP (K), dr. Novi Kurnianingsih, diberikan secepat mungkin, kemudian SpJP (K) FIHA dan dr. Novi Anggriyani, wajib bagi dokter untuk menggunakan SpJP (K) FIHA FICA. rekomendasi algoritma yang sudah tervalidasi untuk menangani PE termasuk Materi pertama yakni dengan standar dalam penanganan. Pada pasien judul Venous Thromboembolism : From yang terkonfirmasi PE tanpa instabilitas Diagnosis to Management Based on the hemodinamik maka perlu dilakukan lebih Recent Guideline yang dibawakan oleh dr. jauh dari faktor resiko untuk kejadian Taofan. Pada kesempatan kali ini beliau PE, sedangkan pada PE sedang-berat menjelaskan mengenai epidemiologi tatalaksana reperfusi bukanlah terapi dari VTE, patofisiologi dan faktor risiko pertama tetapi harus dipertimbangkan dan 24 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
dipersiapkan. Pengguanaan antikoagulan menyesuaikan dengan fungsi ginjal, yang digunakan yakni NOAC. Hal yang berat badan dan severitas dari penyakit terpenting adalah pasien-pasien yang covid-19 dan thromboprofilaksis tidak telah di terapi tidak boleh sampai lost to rutin diberikan pada pasien covid-19 follow up. kecuali memiliki risiko thrombosis yang tinggi. Venous Thromboembolism and Covid-19 : From Prevention to treatment Materi terakhir yakni dengan merupakan topik kedua didalam tema judul The newest perspective of ini. Topik ini dibawakan oleh dr. Novi chronic venous insufficiency: It’s not Kurnianingsih dengan sangat menarik. just Aestethics yang dibawakan oleh Topik ini membahas mengenai sebuah dr. Novi Anggriyani. Kesempatan meta Analisa dari 42 studi evaluasi kali ini, beliau menjelaskan mulai tromboembolisme di COVID-19 dengan dari definisi CVD dan CVI, kemudian 8271 pasien. Beliau menjelaskan bahwa dilanjutkan penjelasan beliau mengenai 74% pasien dengan covid-19 bisa epidemiologi dan barulah masuk kepada meningkatkan kematian akibat dari materi utamanya. Kesimpulan yang tromboembolisme. Pesan beliau kepada dapat ditarik dari materi yang beliau para dokter yakni VTE merupakan sampaikan yakni CVI tidaklah hanya penyakit hipercoagulabel yang bisa masalah estetika, jumlah kejadian CVI meningkatkan angka kematian jika tidak sebenarnya banyak yang akan berimbas ditangani dengan segera. Perlu penilaian terhadap kesejahteraan pasien baik segera oleh dokter yang menangani segi ekonomi maupun dari segi psikis. yakni penilaian thrombosis dan risiko Tujuan utama dari penanganan CVI perdarahan untuk dapat memberikan adalah untuk mengurangi keluhan dan tatalaksana profilaksis yang aman dan mencegah terjadinya ulserasi. Salah satu tepat untuk pasien dengan Covid-19. alat esensial yang dapat mengarahkan dokter dalam memutuskan diagnosis Dokter juga perlu melakukan dan terapi adalah venous duplex. Beliau parameter pemeriksaan laboratorium menuturkan bahwa pesatnya kemajuan seperti pemeriksaan D-Dimer, PT, tekonologi saat ini menawarkan banyak FibrinogendanPlateleteCount padapasien pilihan yang tidak invasive saat ini. / covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit IKSP baik untuk mendiagnosis, mengevaluasi maupun untuk menentukan prognosis pasien. Beliau tidak menyarankan untuk melakukan skrining rutin seperti duplex ultrasound pada pasien dengan covid-19 diruang intensive. Adapun terapi yang bisa disarankan thromboprofilaksis antikoagulan dengan dosis adjustment The Recent Update on Vascular Vein Disease in Current | 25
ASMIHA Highlight WGT Electrophysiology and Pacing - Current Trends in Clinical Electrophysiology Pada ASMIHA kali ini banyak dengan penyakit jantung. Terdapat 17% perkembangan ilmu baru yang dibahas dari kasus pasien COVID disertai aritmia dan didiskusikan. Salah satu diantaranya di rawat inap umum, dan 44% di pasien adalah tren ilmu elektrofisiologi alat ICU. pacu jantung yang digunakan pada Berdasarkan studi meta-analisis, ranah klinis. Materi pada sesi pertama 9-28% pasien COVID-19 akan terjadi dibawakan oleh dr. Muhammad Yamin, aritmia. Angka kejadian meningkat SpJP dengan topik aritmia jantung dan hingga 48% pada pasien dengan luaran COVID-19. Selanjutnya dr. Mohammad buruk dan 6% pada pasien tanpa luaran Iqbal, SpJP memaparkan materi DOAC yang buruk. 81% dari kasus aritmia yang pada pengaturan klinis yang sulit. Topik terjadi tersebut adalah atrial aritmia (AF, terakhir tentang pacu jantung fisiologis atrial flutter, dan SVT lain). Pada pasien HBP dan LBBP. dengan aritmia ventricular diasosiasikan dengan mortalitas yang lebih tinggi Saat ini COVID-19 telah mencapai dibandingkan dengan atrial atau bradi 211 juta kasus dengan 4.4 juta kematian aritmia, yaitu hanya 38% kehidupan secara global per Agustus 2021. setelah pasien lepas rawat inap. Manifestasi klinis utamanya adalah gejala respirasi dan organ lain, khususnya pada Mekanisme terjadinya aritmia pada jantung yaitu aritmia. Pasien rawat inap pasien COVID-19 masih terus diteliti. COVID-19 paling banyak diasosiasikan Pemahaman akan mekanisme tersebut 26 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
merupakan langkah penting dalam pacu jantung harusnya dapat menjadi menentukan dan memperbaiki manajemen alternatif terapi BiVp pada pasien tatalaksana pada individu pasien. dengan gagal jantung dan dissinkron Meskipun telah sembuh dari COVID-19, ventricular, khususnya Ketika BiVp aritmia masih bisa lanjut terjadi. Sehingga tidak dapat dicapai. pencegahan dan pengenalan aritmia secara dini harus menjadi prioritas kita. Manfaat dari HBp diantaranya menstimulasikonduksielektrikjantung His bundle pacing (HBP) adalah sebanyak mungkin, memastikan teknik yang lebih maju untuk menanamkan sinkronisasi atrioventricular dan alat pacu jantung ke posisi tertentu di jantung interventricular. Meskipun panduan agar bisa memanfaatkan sistem konduksi saat ini merekomendasikan HBP listrik normal jantung. Sejak demonstrasi pada pasien dengan LVEF 36-50% akan kecocokannya pada tahun 2000, yang membutuhkan alat pacu jantung berbagai penelitian telah membuktikan permanen, di masa yang akan datang efektifitas dari HBP yang permanen. mungkin menjadi sistem pacu jantung Diantara pasien yang direkomendasikan yang umum di masa depan. /AR HBP adalah pasien dengan atrioventricular block. Selain HBP juga direkomendasikan cardiac resynchronization therapy/CRT. CRTtelahterbuktiuntukmeringankan gejala pasien gagal jantung, mengurangi angka kematian, serta dapat memperbaiki dan meningkatkan keselamatan pasien dalam jangka panjang. Sistem konduksi WGT Electrophysiology and Pacing - Current Trends in Clinical Electrophysiology | 27
ASMIHA Highlight Angina Is Not Important! Pada kegiatan 30th ASMIHA yang terjadi dibandingkan dengan pasien dilaksanakan Minggu 17 Oktober 2021 tanpa angina yaitu berkisar 64% pasien. dalam diskusi interaktif Symposium Beliau juga menegaskan terkait konsep Afternoon Session kali ini dengan tema umum angina yaitu angina tidak selalu “Angina as Multifactorial Entity: Is It berbanding lurus dengan derajat obstruksi Acknowledged Today?” telah hadir dr. PJK. Basuki Rahmat, Sp.JP (K) FIHA, dr. Dalam kesempatan ini, beliau Renan Sukmawan, Sp.JP(K), Ph.D, FIHA, menjelaskan bahwa pada kasus pasien FACC, dr. Yan Herry, Sp.JP(K) FIHA, dengan angina, walaupun sudah diberikan dan Dr. Ilham Uddin, Sp.JP(K), FIHA, golongan obat-obatan standar beberapa FASCC sebagai pemateri dan chairman pasien masih mengeluhkan terkait kondisi pada kegiatan ini. Dalam kesempatan yangmerekarasakan.Sehinggatatalaksana ini terdapat pemaparan materi yang yang tepat dan pemberian anti angina, disampaikan oleh dr. Made Putra Swi terutama once daily medication yang Antara, Sp.JP(K) dengan judul “ Metabolic tepat harus diberikan guna memperbaiki Approach in Angina: Overcoming the kondisi pasien dan kepatuhan pasien Pitfalls” dalam kesempatan ini beliau dalam berobat. Kegiatan diskusi yang menegaskan konsep mengenai “angina is berlangsung interaktif diharapkan mampu not important!”. Namun pada kesempatan memberikan wawasan serta ilmu baru bagi ini beliau menekankan mengenai kondisi peserta dan practitioner pada kegiatan ini. depresi pada pasien angina lebih banyak /NNH 28 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
ASMIHA Highlight Management Revisited in Real World Experience Tidak terasa kegiatan ASMIHA farmakologinya Beta Blocker memiliki 3 sudah berlangsung selama 3 hari, berbagai kategori generasi yaitu generasi pertama, workshop dan symposium serta kegiatan kedua, dan ketiga. Dalam presentasinya menarik sudah terlaksana. Dalam beliau memaparkan bahwa Nebivolol kesempatan Afternoon Session yang pada Beta Blocker generasi tiga dapat dilaksanakan hari Minggu 17 Oktober digunakan pada populasi ASIA efektif 2021 kali ini dengan tema “Management dan aman dalam upaya merunkan tekanan Revisited in Real World Experience” dr. darah. Erwinanto, Sp.JP FIHA, FasCC mendapat Pemaparan materi yang jelas serta kesempatan untuk memaparkan materi informatif diikuti oleh antusiasme peserta dengan judul “Benefit of Vasodilator Beta membuat diskusi pada kesempatan kali Blocker in Hypertension: A Real World ini berjalan sangat interaktif. Sehingga Evidence” dalam kesempatan ini beliau diharapkan acara Symposium Afternoon menjelaskan mengenai penggunaan Beta Session ini dapat memberikan pengethuan Blocker yang dapat menurunkan tekanan serta wawasan baru bagi para practitioner. darah seimbang tetapi efek proteksi /NNH cardiovascular pada Beta Blocker dianggap kurang baik. Management Revisited in Real World Experience | 29 Pada kesempatan ini beliau menjelaskan bahwa Beta Blocker selama ini menjadi salah satu obat anti hipertensi lini pertama yang dapat diberikan, namun tidak semua Beta Blocker memiliki efek yang sama. Dalam hal ini berdasarkan sifat
Joint Session ACC Guidelines Update for CPR Hari ketiga ASMIHA 30th menjadi dengan baik. Beliau dalam kesempatan daya tarik para kardiologis. Sesi kali ini yang baik ini menyampaikan bahwa yakni Joint Session 4 (ACC) Guidelines pedoman baru yang ada saat ini untuk Update for CPR yang terdiri dari 3 sub resusitasi orang dewasa Sebagian besar topik bahasan yang tentu saja menarik mirip dengan yang dikeluarkan pada serta dapat menambah bekal ilmu bagi tahun 2015. Adapun beberapa perubahan para dokter. Topik pertama yakni dengan dan penekanan yang dapat dilihat dari judul Whats’s New in the 2020 AHA pedoman terbaru yakni pentingnya CPR Resuscitation Guidelines yang dibawakan yang berkualitas, defibrilasi Double- oleh Joseph Marine, MD, MBA, FACC, sequential pada VF Refrakter, pemberian FHRS. IV sebelum IO, penggunaan epinefrin awal dan pemulihan & kelangsungan Materi ini disampaikan salah hidup ditambahkan. Terdapat juga bagian satunya karena tingginya kasus henti baru tentang Pendidikan dan system jantung di rumah sakit pada tahun 2015 perawatan. di Amerika Serikat dan menurut beliau hal ini disebabkan oleh 3 komponen Kemudian dilanjutkan dengan penting untuk hasil yang baik yakni topik yang kedua yakni How to Adapt the pedoman berdasarkan ilmu pengetahuan, ACLS Algorithm during the Pandemic in Pendidikan yang efektif dan rantai Indonesia yang dibawakan oleh dr. Rizki, kelangsungan hidup yang berfungsi SpJP. Materi penting untuk dibawah 30 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
karena tenaga Kesehatan paling berisiko in Pediatric ACLS : A New Surging tertular Covid-19, pandemic covid-19 Population. Topik ini penting untuk menghadirkan tantangan baru bagi proses dibahas dalam ASMIHA 30th kali ini resusitasi jantung paru dan pentingnya karena pada tahun 2015 sendiri telah modifikasi praktik ACLS untuk beradaptasi terjadi serangan jantung diluar rumah dengan kondisi pandemi. sakit yang terjadi pada >7.000 bayi dan anak-anak, dimana hanya 11,4% yang Terdapat prinsip dasar resusitasi berhasil selamat sampai keluar rumah yang harus dipegang/dikuasai oleh setiap sakit. Berdasarkan insidensinya, henti dokter untuk pasien-pasien yang suspek/ jantung dirumah sakit memiliki insidensi terkonfimasi covid-19 yakni mengurangi yakni 12,66 per 1000 kejadian. Secara paparan penyelamat terhadap virus, keseluruhan tingkat kelangsungan hidup menggunakan strategi oksigenisasi dan hingga keluar dari rumah sakit hanya ventilasi dengan risiko aerosolisasi yang sebesar 41,1%. lebih rendah dan pertimbangan untuk memulai dan melanjutkan resutiasi. Menurut beliau bahwa Adapun beliau menyampaikan pesan bahwa sesungguhnya rata-rata henti jantung Latihan ACLS selama pandemi covid-19 pada bayi dan anak-anak relative rendah membutuhkan banyak sekali penyesuaian hanya saja sering fatal karena tidak untuk dapat menyeimbangkan keselamatan mendapat penanganan segera. Penilaian penolong dan pasien serta pelatihan ACLS yang cepat dan akurat dari kondisi dengan modifikasi yang diperlukan perlu klinis anak atau bayi dan pemilihan dilanjutkan dimasa pandemi dengan tetap serrta pengiriman yang sesuai intervensi kesehatan protokol. untuk situasi tertentu. Pada kasus-kasus yang terjadi pada anak dan bayi, dokter Topik terakhir dalam sesi ini yakni haruslah bisa melakukan CPR yang dibawakan oleh dr. Sisca Natalia Siagian, berkualitas tinggi untuk meningkatkan Sp.JP (K), FIHA mengenai Resuscitation kemungkinan hidup dari pasien./IKSP ACC Guidelines Update for CPR | 31
Meet the Expert Arrhytmia Pada kegiatan kali yang sangat jelas oleh setiap pembicara ini ASMIHA menyediakan menjadikan kegiatan ini sangat interaktif kesempatan bagi seluruh dan menarik, serta diharapkan dapat profesionalisme untuk dapat memberikan manfaat bagi peserta dan berdiskusi serta memperdalam teman sejawat seluruhnya. /NNH ilmu khususnya bidang cardiology, sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas serta mutu dan sebagai bentuk pengabdian PERKI untuk negeri. Pada kegiatan ASMIHA ke-30 yang berlangsung hari Minggu, 17 Oktober 2021 telah dilaksanakan diskusi dengan para expert dengan tema Meet The Expert Arrhytmia yang dipaparkan oleh dr. Desy Ayu Permitasari, dr. Akbar Sinaga, dr. Basten Jeremiah Siahan, dr. Rizal Rahmanda Akbar, dr. Puspa Lestari, dr. Emil Fathoni, dr. Nimas Ayu Suri Patriyana, dr. Zaki Horizon Islami. Diskusi yang berlangsung sangat hangat dengan pemaparan materi 32 | 30thASMIHA 15-23 Oktober 2021
Snapshot
DOORPRIZE Dalam kegiatan ASMIHA tahun ini, kami mempersiapkan doorprize. Jangan lupa sering kunjungi booth ASMIHA, anda berpeluang mendapatkan doorprize sebagai berikut : - 10 KKJI vouchers/hari untuk 10 orang dengan nilai visit both dan quiz tertinggi - 2 buah air purifier - 3 buah grandprize berupa 2 buah sepeda dan 1 masker ultra filtration - 3 prizes untuk 3 best oral presenter - dan 3 prizes untuk 3 best presenter kategori young investigator *poin minimal untuk lotere grandprize adalah 5,500 poin
What’s Next Workshop berikutnya dilaksanakan besok, Selasa, 19 Oktober 2021. Terdapat dua sesi yang dimulai pagi hari jam 08.30 WIB. Simposium selanjutnya akan dilaksanakan pada hari Kamis, 21 Oktober 2021 dengan dua sesi paralel. So, mark the time and see you tomorrow!
Vol.4 EDITOR IN CHIEF dr. Suci Indriani, SpJP (K), FIHA dr. Yusra Pintaningrum, SpJP(K), FIHA dr. Vito A. Damay, SpJP(K), MKes, FIHA, AIFO-K MEDICAL WRITER Alya Tanti Nurjanah, S.Ked Nada Nafisha Humaera, S.Ked I Ketut Suarthaputra Pratama, S.Ked GRAPHIC DESIGN & LAYOUT Azhar Rafiq, S.Ked Web: www.asmiha.org Email: [email protected] Call: +62215681149 ext 101-104/108 WA: +6282120003065 IG: @asmiha2021 Tim Redaksi | 37
Search
Read the Text Version
- 1 - 39
Pages: