Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Warta 11 Agustus 2019

Warta 11 Agustus 2019

Published by gulf201074, 2019-08-07 06:18:30

Description: Warta 11 Agustus 2019

Search

Read the Text Version

Warta Sepekan, 11 Agustus 2019 Gereja yang Berdoa, Menyembah, Bersaksi dan Melayani BETHANY CHURCH PERAK MALAYSIA 73A, Jln Perempuan Mazwin, Roundabout, Silibin; 64A, Jln Pengkalan Indah 1, Bandar Pengkalan (05-3212812); 67A, Jalan Laluan Klebang Restu 3, Medan Klebang Restu, Ipoh ; No 51A, 1st floor,Persiaran PM 2/3, Pusat Perniagaan seksyen 2 Sri Manjong, Sitiawan-: Desa Merbau Air Tawar. Pastor in charge : Ps. Robert James (email : [email protected]) KHOTBAH GEMBALA Yesus, Yesus mulia Nama-Mu Yesus, Yesus mulia Nama-Mu “JADIKAN SEMUA BANGSA MURID TU- HAN YESUS!” Sehingga nyanyian itu menjadi seperti ini: Dengarlah doaku, ya Tuhan doaku Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan, Setiap hari Kamis minggu pertama saya melakukan Biar semua suku bangsa datang menyembahMu „shooting‟ untuk Pastor Message yang Saudara lihat setiap Yesus, Yesus mulia Nama-Mu minggu di Ibadah Raya, dan juga untuk TV Program. Ka- Yesus, Yesus mulia Nama-Mu mis yang lalu kami mau „shooting‟, naskahnya kami semua lihat bersama-sama, biasanya saya didampingi juga oleh Pada suatu hari murid-murid Tuhan Yesus bertanya Pak Welyar dan Pak Timotius Hardono. Nah, memang ada kepada Tuhan Yesus, “Guru, apa sih tanda-tanda sesuatu yang hendak Tuhan katakan kepada kita hari-hari kedatangan-Mu untuk kali yang kedua ke dunia ini?” ini. Biasanya saya bertanya, “Ini yang cocok lagu apa ya?” Salah satu jawaban Tuhan Yesus adalah: Kemudian tiba-tiba diingatkan lagunya Pak Djohan Hando- jo: “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, Dengarlah doaku, ya Tuhan doaku sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” Matius Biar semua suku bangsa datang menyembahMu 24:14 Saudara, ini doanya Tuhan Yesus yang diberikan kepada Jadi, Tuhan Yesus akan datang kembali setelah Injil kita. Hari-hari ini kita diminta untuk berdoa seperti itu. Ada Kerajaan ini diberitakan di seluruh dunia menjadi berapa banyak yang berkata, “Saya mau, Tuhan; agar kesaksian bagi semua bangsa. Amin! Tuhan Yesus setiap suku bangsa menyembah Tuhan Yesus.” Ini la- pasti datang kembali, karena itu Tuhan Yesus mem- gunya panjang, tetapi saya cuma butuh bagian ini saja. berikan amanat yang kita kenal dengan Amanat Jadi kita mendiskusikan hal ini, “Kalau ini terlalu pendek, Agung Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya. jadi perlu ada seperti chorusnya, yang di luar lagu aslinya.” “Harus ada kata Yesus, ya.” Lalu saya dengan Pak Welyar Amanat Agung Tuhan Yesus tertulis dalam 2 Injil, yai- mendapat inspirasi untuk chorusnya: tu: Dalam Injil Matius “Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku

telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir za- man.” Matius 28:18-20 Ini Amanat Agung Tuhan Yesus yang diberikan kepada murid-murid-Nya; yaitu supaya Injil Kerajaan itu diberitakan ke seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa. Dalam Injil Markus “Lalu Ia berkata kepada mereka: ”Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan me- nyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara da- lam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” Markus 16:15-18 Apakah Saudara percaya? Bagi yang memberitakan Injil, ini akan dialaminya. Mari perkatakan bersama dengan saya, “Amanat Agung Tuhan Yesus! Amanat Agung Tuhan Yesus!” Ada sebuah badan research di Amerika yang terkenal sekali, yaitu Barna Research. Mereka meriset ada berapa ban- yak orang Kristen pengunjung yang setia di gereja yang pernah mendengar apa yang disebut dengan Amanat Agung. Ternyata hasilnya adalah: 51% tidak pernah mendengar 7% tidak yakin pernah dengar 25% ya, pernah dengar tapi tidak tahu artinya 17% ya, pernah dengar dan tahu artinya Artinya: Lebih dari setengah pengunjung setia gereja-gereja di Amerika Serikat belum pernah mendengar ten- tang Amanat Agung! Saudara bayangkan; 51% tidak pernah mendengar! Apakah Saudara pernah mendengar? Puji Tuhan kalau Saudara lebih banyak dari data di sini atau mungkin karena saya selama beberapa minggu sudah memperkatakan terus. Saudara, kalau dilihat begitu, yang salah itu siapa? Yang salah pasti Pemberita Firman Tuhan! Gembalanya atau siapa saja yang tidak pernah menyinggung tentang ini, padahal ini sangat penting. Amin! Saya kadang-kadang bertan- ya, mengapa Barna Research sampai membuat penelitian itu yang membutuhkan biaya yang luar biasa? Karena ini sesuatu yang sangat penting! Dengarlah, kita biasanya sering mendengar kata „Penginjilan‟, tetapi kalau kita tadi membaca Amanat Agung, itu lebih jelas karena di sana dikatakan, “….pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku...”. Ini kata kuncinya: MURID-KU! Jadi Saudara, kita akan menginjil, ada berapa banyak yang berkata, “Saya mau menginjil…”. Saudara jangan lupa, di dalam menginjil di mana orang itu percaya kepada Tuhan Yesus, tetapi itu tidak cukup sampai di situ, Saudara harus menjadikan mereka sebagai murid Tuhan Yesus. Camkan baik-baik! Murid Tuhan Yesus! Ada 2 dokumen pemberitaan Injil dari 2 aliran gereja utama, yaitu Katolik dan Kristen: Dari Katolik, Yaitu Seri Dokumen Gerejawi No. 94. EVANGELII GAUDIUM (Sukacita Injil). Ini adalah Seruan Apostolik dari Paus Fransiskus tanggal 24 November 2013. Ini tentang penginjilan. Dari Kristen yang bercampur dengan Katolik Yaitu Kesaksian Kristiani dalam Kemajemukan Agama Dunia. Kemudian tahun yang lalu, yaitu tanggal 29 - 31 Mei 2018 di Brastagi – Sumatera Utara di Indonesia ada Konferensi Pekabaran Injil dalam Konteks Kemajemukan di Indonesia. Temanya: “Berjalan dalam Roh” - Dipanggil kepada Kemuridan yang berubah dan mengubah. Tema dari Church of God yaitu, “Finish in the Spirit and Power of Pentecost”. Finish di sini artinya menyelesaikan Amanat Agung dengan Roh dan Kuasa dari Pentakosta. Pesan ini tiba-tiba datang kepada saya dan saya tahu bahwa saya harus menyampaikan sesuatu kepada jemaat di mana saja berada, bahwa hari-hari ini Tuhan sedang berbicara kepada gereja-Nya untuk menyelesaikan Amanat

Agung Tuhan Yesus, dan untuk menyelesaikan Amanat Agung itu tidak bisa dengan kekuatan sendiri. Kita harus mendapatkan kuasa dari Roh Kudus untuk melakukan itu. Tanpa Roh Kudus, kita tidak mungkin bisa melakukan sep- erti tadi, yaitu menginjil dan menjadikan murid, karena itu pesan Tuhan Yesus yang terakhir sebelum Dia naik ke sor- ga dari Kisah 1:8, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi- Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Ini berlaku untuk murid-murid-Nya. Ada berapa banyak murid-murid Tuhan Yesus di tempat ini? Berarti ini buat kita semua. Amin! Setelah itu Tuhan Yesus naik ke sorga. Murid-murid-Nya terheran-heran, Tuhan Yesus tiba-tiba terangkat. Makin lama makin kecil dan semakin kecil. Akhirnya ditutup awan dan hilang dari pandangan mata. Nah Saudara, pada waktu itu ada 2 orang berpakaian putih yang saya percaya itu adalah malaikat Tuhan dan berkata kepada mereka, “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sor- ga.” Saudara, dari ayat ini saya sangat yakin dan percaya, kalau yang melihat Tuhan Yesus naik ke sorga itu adalah murid -murid-Nya, maka yang akan melihat Dia turun dari sorga itu adalah murid-murid-Nya. Amin! Kita tahu bahwa kedatangan Tuhan Yesus untuk kali yang kedua ke dalam dunia ini dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: Pertama, Tuhan Yesus akan datang di awan-awan. Ini yang akan mengangkat gereja-Nya. Karena itu saya sering berkata, “Siapa yang mau diangkat?”, ini di tahap pertama dan setelah itu kita dibawa ke rumah Bapa, masuk sorga. Kedua, Tuhan Yesus nanti turun bersama dengan orang-orang kudus-Nya dan menginjakkan kaki di bumi ini. Dan akan mendirikan Kerajaan 1000 tahun. Karena itu fokus kita saat ini sebagai gereja Tuhan, yaitu Tuhan Yesus datang di awan-awan dan kita ikut di dalam pengangkatan. Hanya murid-murid Tuhan Yesus yang diangkat. Amin! MURID YESUS Saudara, siapakah yang dimaksud dengan murid Tuhan Yesus? Sesuai dengan 1 Yoh 2:6 yang berkata, “Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” Murid Tuhan Yesus adalah mereka-mereka yang hidup sama seperti Kristus telah hidup. Karena mereka hidup sama seperti Kristus telah hidup, maka mereka akan menjadi serupa dengan gambar Yesus. Amin! Goal kita sebagai orang Kristen adalah menjadi serupa dengan gambar Yesus, yaitu murid Yesus! Jadi, orang Kristen bukan artinya begini, “Wah, saya jadi orang Kristen, nanti saya jadi kaya. Mungkin jadi Presiden atau Menteri…” Itu OK - OK saja, tidak ada masalah, tetapi yang paling penting goal Saudara sesuai dengan Alkitab yaitu Saudara harus menjadi serupa dengan gambar-Nya. Amin! “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.” Roma 8:29 - 30 “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula…” Saudara ingat, kita adalah orang-orang pilihan Allah. Kita dipilih sejak dalam kandungan ibu kita. Kita dipilih sejak sebelum dunia dijadikan. Saya mau katakan kepada Saudara, betapa berharganya kita di mata Tuhan! Karena itu, Saudara harus sering mengingat ini. Dan saya mau berpesan kepada Saudara, ingat baik-baik hal ini setiap kali Saudara mau melakukan hal yang aneh-aneh. “Saya ini orang pilihan, saya ini berharga di mata Tuhan.” Kalau Saudara sering mengingat ini, itu akan mengerem. Ketika Saudara akan berbuat yang aneh-aneh, kita akan di- ingatkan. Ini penting! Kita ini orang pilihan yang sudah ditentukan dari semula untuk menjadi serupa dengan gambar Tuhan Yesus. Ingat sekali lagi, goal kita sebagai orang Kristen adalah menjadi serupa dengan gambar Yesus. Itu ada- lah murid Tuhan Yesus. Amin!

Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya. Jadi Saudara, orang pilihan itu dipanggil. Karena kita orang pilihan, maka pasti kita mendengar panggilan itu. Pada waktu Saudara dipanggil, Saudara akan menjawab apa? Kujawab, “Ya…ya…ya, Tuhan.” JUSTIFICATION – SANCTIFICATION - GLORIFICATION Saya mau mengajak Saudara bernostalgia. Pada waktu Saudara menjawab “ya” kepada panggilan Tuhan, keadaan Saudara pada waktu itu seperti apa? Babak-belur atau dalam keadaan enak? Tetapi kebanyakan babak-belur, terma- suk saya. Itu tidak apa-apa, babak-belur „no problem‟, yang paling penting kita dengar panggilan itu. Kalau kita dengar panggilan itu, apa artinya? Kita percaya kepada Tuhan Yesus, kita bertobat dan kita mengalami kelahiran baru. Dalam proses keselamatan itu disebut dengan proses Justification (proses pembenaran). Saudara dibenarkan! Dibenarkan itu tidak berhenti pada proses orang itu mengalami kelahiran baru. Kalau hyper-grace berkata bahwa ke- lahiran baru itu sudah yang terakhir. Jadi setelah itu, dia mau melakukan apa saja, no problem, Bapa tetap tersenyum. Wah, tidak begitu! Sebab setelah mengalami kelahiran baru, kita masuk dalam proses yang disebut dengan Sanctifi- cation (proses pengudusan). Di sini kita yang sudah mengalami kelahiran baru akan dikuduskan terus-menerus sela- ma hidup ini; oleh Roh Kudus dan Firman Allah. Kita masuk dalam proses-proses, supaya apa? Goal dari proses pengudusan itu adalah kita menjadi serupa dengan gambar Tuhan Yesus! Jadi, kalau Saudara mengalami masalah yang tidak enak di mana seringkali kita ngomel- ngomel, “Kenapa saya begini?”, kita sekarang mengerti bahwa semua itu akan membuat kita menjadi serupa dengan gambar Yesus. Setelah itu, orang-orang yang menjadi serupa dengan gambar Yesus akan masuk dalam proses berikutnya, yang disebut dengan proses Glorification (proses pemuliaan), yaitu proses pengangkatan. Karena itu dengar baik-baik sekali lagi, yang diangkat adalah mereka-mereka yang serupa dengan gambar Yesus, yaitu murid Tuhan Yesus! Saudara yang dikasihi Tuhan, Setelah Tuhan Yesus naik ke sorga, 120 murid Tuhan Yesus pergi ke Yerusalem di kamar loteng. Apa yang mereka lakukan di sana? Mereka bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama. Mereka memuji dan menyembah Tuhan dalam unity siang dan malam. Ini sama dengan Restorasi Pondok Daud, ini yang disebutkan dengan Menara Doa. Itulah yang mereka lakukan selama 10 hari. Tiba-tiba pada Hari Raya Pentakosta, Roh Kudus dicurahkan! Mereka dipenuhi dengan Roh Kudus; mulai berkata-kata dalam bahasa lain seperti yang diberikan oleh Roh Kudus kepada mereka, yaitu bahasa roh. Tanda awal daripada orang yang dipenuhi dengan Roh Kudus, mereka berbahasa roh. Amin! Setelah itu apa yang terjadi? Mereka dipakai oleh Tuhan untuk melakukan Amanat Agung Tuhan Yesus. Itulah yang saya sebutkan dengan Pentakosta yang pertama. Pentakosta Pertama ini dahsyat. Mengapa? Sebab dalam kurun 100 tahun, 70% dari dunia yang dikenal pada waktu itu yaitu yang di bawah pemerintahan Kekaisaran Romawi, itu menjadi Kristen! Pentakosta Pertama itu dahsyat! Saudara yang dikasihi Tuhan, saya mau tanya apakah Amanat Agung itu selesai? Belum selesai waktu itu, Injil belum diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa. Tetapi hasilnya luar biasa! Pada tahun 1906, yang disebut dengan Pentakosta Kedua, Roh Kudus kembali dicurahkan luar biasa di Azusa Street – Los Angeles, Amerika Serikat. Pentakosta yang kedua ini dahsyat! Mengapa? Sebab 30% dari kekristenan di dunia, 70%-nya dimenangkan sejak saat itu. Saya baru sadar bahwa: Penuaian Pentakosta Pertama itu 70%, dan Penuaian Pentakosta Kedua juga 70%! William Seymour, seorang berkulit hitam yang dipakai oleh Tuhan dalam Pentakosta Kedua pada tahun 1909 bernu- buat bahwa, “100 tahun ke depan….(berarti kapan? NOW!) Roh Kudus akan dicurahkan double portion! Lebih dahsyat dibanding Azusa Street.” Dikatakan bahwa pencurahan ini akan melanda seluruh dunia dan dia bernubuat, “Gerakan ini bahkan tidak akan berhenti sampai Tuhan Yesus datang kembali.” Berarti ini adalah yang terakhir! Tahun 2009, jadi 100 tahun setelah tahun 1909; Tuhan mulai berbicara kepada saya tentang pencurahan Roh Kudus. Dan pada tahun 2013 Tuhan berkata, “Yang Aku maksudkan dengan pencurahan Roh Kudus itu adalah Pentakosta yang Ketiga!” Saudara, saya percaya ini yang terakhir karena Pentakosta Ketiga itu adalah pencurahan yang dahsyat dari Roh Ku-

dus di zaman NOW! Yang akan membuat penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus da- tang untuk kali yang kedua. Pentakosta Ketiga diperlukan untuk menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus. Saya percaya dengan Pentakosta Ketiga, Amanat Agung diselesaikan! Injil diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa dan Tuhan Yesus datang! Pentakosta Ketiga itu dimulai di Indonesia dan itu dicurahkan di SICC dan ini akan menyebar ke seluruh dunia. Pen- takosta akan memunculkan Generasi Yeremia, yaitu generasi anak-anak muda yang dipenuhi dengan Roh Kudus, berkobar dalam Api Roh Kudus, cinta mati-matian kepada Tuhan Yesus, tidak kompromi terhadap dosa dan akan me- layani bangsa ini seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya. Anak-anak muda yang secara umur dibawah 40 tahun, dengarlah: Saudara-saudara inilah yang dilihat oleh para nabi! Dan ini akan mempengaruhi dunia. Dan ini adalah saat yang luar biasa, gerakan ini akan mempengaruhi dunia. Amin! Saudara, hari-hari ini lawatan Tuhan sedang terjadi luar biasa. Kemarin waktu di Sentul sekitar lebih dari 20 menit hadirat Tuhan tidak bisa berhenti. Lawatan Tuhan turun! Api Pentakosta Ketiga sedang dicurahkan. Api Pentakosta Ketiga akan membuat gereja-gereja bangkit untuk menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus. Pentakosta Ketiga akan membuat Tubuh Kristus bersatu. Kalau Saudara membaca Yohanes 17 yang adalah doa Tuhan Yesus, Tuhan Yesus berdoa, “Bapa, Aku telah memberikan kemuliaan yang telah Engkau berikan kepada-Ku kepada mereka, supaya mereka menjadi satu. Dan kalau mereka sudah sempurna menjadi satu, dunia akan melihat, dunia akan tahu dan dunia akan percaya bahwa Engkaulah yang mengutus Aku dan Engkau mengasihi mereka.” Artinya, kalau dunia tahu, melihat dan percaya? Artinya, akan terjadi penuaian jiwa besar-besaran! Jadi kunci utama untuk terjadinya penuaian jiwa besar-besaran adalah kalau tubuh Kristus bersatu. Karena itu, Pen- takosta Ketiga dicurahkan supaya tubuh Kristus bersatu dalam kesatuan hati sehingga penuaian terjadi. Kalau belum menjadi satu, maka tidak akan terjadi penuaian. Tetapi saya percaya bahwa penuaian harus terjadi, karena itu tubuh Kristus pasti bersatu. Amin! Pada tanggal 17 Agustus nanti kita akan merayakan Hari Kemerdekaan negara kita yang tercinta, Indonesia yang ke- 74. Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia! Saya minta, setiap hari Saudara berdoa dan perkatakan seperti ini, “Damailah Indonesiaku! “Damailah Indonesiaku! “Damailah Indonesiaku!” Perkatakan terus dalam doa! “Damailah In- donesiaku!” pasti akan terjadi kalau ada kesatuan hati dari Tubuh Kristus. Dan saya percaya, karena itu Pentakosta Ketiga dicurahkan supaya Tubuh Kristus bersatu dan Indonesia mengalami, “Damailah Indonesiaku!” Khotbah Bapak Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo JCC, 4 Agustus 2019

Apa yang Milenium Inginkan Ketika Mereka Mengunjungi Gereja Suka atau tidak — dan ada banyak alasan untuk tidak mengunjungi— budaya konsumen memben- tuk apa yang orang harapkan dari gereja dan bagaimana beberapa gereja mendekati pelayanan. Akan terus menggoda untuk menganggap bahwa gereja sebagai salah satu bagian dari \"industri jasa keagamaan\" - sektor ekonomi yang menyediakan barang-barang spiritual dan pengalaman bagi kon- sumen. Ketika para pemimpin memahami komunitas iman mereka dengan cara ini, bahkan tanpa disadari, mereka melihat kesulitan mereka untuk menarik Millenial sebagai juga kegagalan saat menciptakan loyalitas merek — kegagalan yang solusinya adalah produk yang lebih baik dan / atau pemasaran yang lebih baik. Untuk menjadi sukses dalam industri ini, gereja harus bersaing di pasar yang mengalami gangguan besar ketika generasi konsumen muda menjadi semakin berpengetahuan dan selektif tentang apa yang mereka lakukan dan tidak inginkan. Jika gereja hanyalah bisnis lain yang mencari pangsa pasar, kerangka berpikir ini tidak akan berba- haya atau bahkan bermanfaat. Tetapi gereja tidak. Dan banyak dari orang-orang yang berusaha di- jangkau oleh gereja — Millenial — sangat sadar dan curiga terhadap persimpangan gereja dan bu- daya konsumen. Ini tidak berarti mereka bukan konsumen yang rajin, karena sebagian besar me- mang begitu. Tetapi banyak juga yang merasa bahwa gereja harus berbeda, entah di atas atau di luar bisnis kotor dengan hanya menjual, menjual, dan menjual. Jadi, apa yang orang-orang Millenial pikirkan tentang gereja? Apa yang mendorong mereka dan apa yang menarik mereka? Dan ketika mereka mengunjungi sebuah gereja, bagaimana mereka berharap untuk didekati? Pintu Tertutup Mengapa begitu banyak kaum Millenial menutup pintu keterlibatan gereja? Mengapa, bahkan di an- tara mereka yang dibesarkan di gereja, hampir enam dari sepuluh orang keluar pada titik tertentu? Mengapa lebih dari setengahnya absen dari gereja selama enam bulan terakhir? Mengapa tiga dari sepuluh milenium mengatakan gereja sama sekali tidak penting sementara empat dari sepuluh lainnya merasa ambivalen, mengatakan gereja entah agak penting atau agak tidak penting? Selama penelitian Sacred Roots, sebuah buku dalam seri Barna FRAMES, Barna bertanya kepada kaum Millenial mengapa mereka melakukan atau tidak menganggap gereja itu penting. Jawaban mereka mengungkapkan perasaan umum bahwa gereja sama sekali tidak perlu — dan, bagi sebagian

orang, itu berbahaya. Di antara mereka yang mengatakan gereja tidak penting, sebagian besar terbagi antara dua alasan: dua dari lima mengatakan gereja tidak penting karena mereka dapat menemukan Tuhan di tempat lain (39%), dan sepertiga mengatakan itu karena gereja secara pribadi tidak relevan dengan mereka ( 35%). Satu dari tiga hanya merasa gereja membosankan (31%) dan satu dari lima mengatakan rasanya Tuhan hilang dari gereja (20%). Hanya 8% mengatakan mereka tidak hadir karena gereja \"ketinggalan zaman,\" meremehkan gagasan bahwa semua gereja perlu lakukan untuk milenium ada- lah untuk membuat ibadah \"lebih dingin.\" Sejumlah besar orang dewasa muda memiliki keluhan yang lebih dalam tentang gereja. Lebih dari sepertiga mengatakan persepsi negatif mereka adalah hasil dari kegagalan moral dalam kepemimpi- nan gereja (35%). Dan mayoritas besar kaum Millenial yang tidak pergi ke gereja mengatakan mere- ka melihat orang Kristen sebagai orang yang menghakimi (87%), munafik (85%), anti-homoseksual (91%) dan tidak peka terhadap orang lain (70%). Selama program penelitian multi-fase nasional di antara Millennial, yang dilakukan dalam kemitraan dengan Cornerstone Knowledge Network, para peserta diminta untuk menilai seberapa baik setiap pernyataan dalam rangkaian menggambarkan komunitas Kristen di Amerika. Kurang dari setengah Millenial setuju bahwa pernyataan “Orang-orang di gereja toleran terhadap mereka yang berbeda keyakinan” menggambarkan gereja (banyak + agak = 46%). Tentang proporsi yang sama menga- takan \"Gereja sepertinya terlalu seperti klub eksklusif\" adalah deskripsi yang akurat (44%). Secara bersama-sama, sejumlah besar orang dewasa muda merasakan kurangnya kemurahan hati relasion- al dalam komunitas Kristen A.S. Mungkin yang lebih memprihatinkan adalah dua pertiga kaum Mille- nial yang percaya bahwa pengunjung gereja Amerika banyak atau agak munafik (66%). Bagi gen- erasi yang bangga akan kemampuan mencium yang palsu dengan kecepatan sepuluh langkah, kemunafikan adalah dakwaan yang mengkhawatirkan. Persepsi negatif ini tidak terbatas pada deskripsi kata. Satu fase dari program penelitian Barna / CKN termasuk jajak pendapat visual, dan ketika diminta untuk memilih gambar yang paling me- wakili \"Kekristenan masa kini,\" Millenials menunjukkan pola dasar yang sama. Mayoritas — dari semua latar belakang agama, termasuk agama Kristen — memilih satu dari dua citra negatif. Lebih dari sepertiga memilih jari yang menunjuk (37%), dan satu dari enam lainnya memilih pemrotes yang menggunakan pengeras suara (16%). Secara total, 52% responden me- mandang kekristenan masa kini sebagai agresif dan kritis. Namun persepsi tidak semuanya negatif. Sekitar satu dari empat memilih kerumunan penyembah (23%). Beberapa mungkin memilih penyembah karena mereka melihat agama Kristen sebagai hidup dan komunal (di antara orang-orang Kristen yang taat, 31% memilih gambar ini), dan yang lain kare- na mereka memandang agama Kristen sebagai emosional dan berorientasi konsumen. Either way, ilustrasi ini tidak memiliki resonansi negatif yang sama dengan Millennials seperti halnya gambar yang lebih bermusuhan dan menghakimi. Satu dari empat memilih gambar yang jelas-jelas positif, uluran tangan menjangkau seseorang yang membutuhkan (24%). Sangat membesarkan hati bahwa sebagian besar kaum Millenial memandang agama Kristen dengan cara ini. Persentasenya bahkan lebih tinggi di antara orang dewasa muda Kristen yang taat (34%), yang menunjukkan bahwa mereka yang terlibat dalam gereja lokal ingin menghayati iman yang secara aktif menjangkau masyarakat. Mayoritas — dari semua latar belakang agama, termasuk agama Kristen— pilih satu dari dua gambar negatif. Lebih dari sepertiga memilih jari yang menunjuk (37%), dan satu dari enam lainnya memilih pemrotes yang menggunakan pengeras suara (16%). Secara total, 52% responden memandang kekristenan masa kini sebagai agresif dan kritis. Namun persepsi tidak semuanya negatif. Sekitar satu dari empat memilih kerumunan penyembah (23%). Beberapa mungkin memilih penyembah karena mereka melihat agama Kristen sebagai hidup

dan komunal (di antara orang-orang Kristen yang taat, 31% memilih gambar ini), dan yang lain kare- na mereka memandang agama Kristen sebagai emosional dan berorientasi konsumen. Either way, ilustrasi ini tidak memiliki resonansi negatif yang sama dengan Millennials seperti halnya gambar yang lebih bermusuhan dan menghakimi. Satu dari empat memilih gambar yang jelas-jelas positif, uluran tangan menjangkau seseorang yang membutuhkan (24%). Sangat membesarkan hati bahwa sebagian besar kaum Millenial memandang agama Kristen dengan cara ini. Persentasenya bahkan lebih tinggi di antara orang dewasa muda Kristen yang taat (34%), yang menunjukkan bahwa mereka yang terlibat dalam gereja lokal ingin menghayati iman yang secara aktif menjangkau masyarakat. Membuka Jendela Jendela Jika itu adalah pintu tertutup pandangan negatif tentang gereja, persepsi positif adalah jendela yang menunjukkan keterbukaan Millenial untuk terhubung dengan komunitas Yesus. Apa yang mereka anggap berharga di gereja? Jawaban mereka dapat memberikan wawasan tentang apa yang harus diprioritaskan dalam pelayanan ke dan dengan Milenium. Sebuah pluralitas mengatakan mereka menghadiri gereja untuk lebih dekat dengan Tuhan (44%) dan lebih dari sepertiga mengatakan mereka pergi untuk belajar lebih banyak tentang Tuhan (37%). Keluar dari hiruk pikuk kehidupan sehari-hari mereka untuk mengalami transendensi — dalam iba- dat, dalam doa, dalam pengajaran — adalah keinginan utama bagi banyak kaum Millenial ketika menyangkut gereja. Dua pertiga dari peserta survei mengatakan bahwa deskripsi gereja yang baik adalah “tempat untuk menemukan jawaban untuk menjalani kehidupan yang bermakna” (banyak + agak = 65%). Lebih dari setengahnya mengatakan “gereja itu relevan untuk hidup saya” (54%), dan sekitar setengahnya “merasa saya bisa 'menjadi diri sendiri' di gereja” (49%). Tiga dari lima responden yang disurvei tid- ak setuju bahwa “iman dan pengajaran yang saya temui di gereja tampak agak dangkal” (tidak terlalu banyak + tidak sama sekali = 62%), dan tentang jumlah yang sama tidak percaya “gereja adalah bukan tempat yang aman untuk mengekspresikan keraguan ”(60%). Banyak jendela terbuka. Kami meminta Millenials untuk memilih gambar aspirasional tentang gereja yang seharusnya ada di dunia dan menemukan bahwa, pada umumnya, orang dewasa muda menghargai potensi agama yang terorganisasi. Hampir setengahnya memilih gambar studi Alkitab kelompok kecil (48%), yang meng- gabungkan aspek sosial dan intelektual Kristen. Sebagian besar sisanya memilih gambar bunga yang sedang tumbuh (33%), yang menyiratkan kemungkinan untuk pertumbuhan pribadi dan untuk me- numbuhkan keindahan (dan ... alam lagi!). Dua gambar lainnya — rumah sakit dan klub kesehatan — jauh kurang populer (masing-masing 12% dan 7%). Milenium skeptis tentang peran yang dimainkan gereja dalam masyarakat. Ini pintu yang tertutup. Tetapi harapan mereka untuk peran yang bisa dimainkan oleh gereja? Itu jendela yang terbuka. Jadi apa yang terjadi ketika seorang milenial masuk melalui jendela yang terbuka? Bagaimana seha- rusnya gereja menanggapi tamu Millenial mereka? Generasi Milenium Yang Berkunjung Dalam survei nasional Barna / CKN, Millennial ditanya informasi apa yang akan mereka berikan kepada gereja ketika mereka berkunjung. (Ingat, dengan kurang dari setengah dari milenium telah menghadiri gereja dalam enam bulan terakhir, itu adil untuk mengatakan bahwa jika dan ketika mereka pergi ke gereja, itu sering sebagai orang luar. Bahkan mereka yang tidak asing dengan gereja mungkin merasa seperti orang luar jika sudah beberapa saat sejak mereka hadir.)

Satu-satunya informasi yang sebagian besar dari kaum Millenial merasa nyaman untuk dibagikan dengan sebuah gereja adalah nama depan mereka (82%). Hanya setengah yang mau memberikan nama belakang mereka (53%). Hanya sepertiga yang merasa nyaman berbagi alamat email mereka (33%). Itu berarti dua dari tiga pengunjung dewasa muda tidak ingin gereja memiliki informasi itu. Hanya satu dari lima generasi Millenial yang merasa nyaman menyerahkan alamat fisik mereka (19%), dan bahkan lebih sedikit nomor telepon mereka (12%). Hanya 6% bersedia untuk mem- berikan akses di media sosial, seperti berteman di Facebook atau mengikuti di Twitter atau Insta- gram. Sekitar satu dari enam milenium lebih suka tidak berbagi apa pun (15%). Di antara orang dewasa muda non-Kristen, lebih dari satu dari empat (28%). Generasi Millenial umumnya tidak membatasi informasi pribadi dan privasi mereka, tetapi mereka cenderung tidak mempercayai gereja. Faktanya, menurut penelitian yang dilakukan Barna untuk seri FRAMES, generasi Millenial adalah generasi yang paling tidak mungkin untuk mengatakan bahwa gereja memiliki minat terbaik di hati mereka (30%, dibandingkan dengan 34% dari Gen-Xers dan 41% dari Boomers dan Elder). Ini adalah salah satu alasan mengapa mereka lebih suka menghindari radar sampai mereka merasa nyaman di gereja.

Berdoa Buat Bangsa Singapore Nama Negara : Singapore Populasi : 5,8 juta jiwa Agama : Mayoritas Buddha POKOK DOA UNTUK SINGAPORE Sekalipun kehidupan bangsa Singapura termasuk diberkati dan sejahtera, tetapi ada kemiski- nan rohani bagi mayoritas penduduknya yang belum mengenal akan kasih Tuhan. Berdoa agar hati bangsa ini dilembutkan dan ketika Injil diberitakan, mereka membuka hati mere- ka, percaya dan diselamatkan. Setiap siasat dan kubu yang dibangun oleh keangkungan bangsa ini untuk menentang akan Allah dihancurkan dalam nama Tuhan Yesus. Bersyukur untuk kebebasan beragama dan toleransi antar bangsa yang ada di negeri ini. Anugrah yang diberikan ini, biarlah tetap terjaga dengan baik. Gereja Tuhan berperan be- sar untuk menyuarakan kebenaran ditengah kondisi kehidupan bangsa Singapura yang modern dan maju ini. Berdoa untuk anak-anak muda di negeri ini. Banyak mereka yang mengalami tekanan baik itu dalam pelajaran di sekolah, di keluarga, dalam pergaulan dan di masyarakat. Rasa putus asa dan kehilangan pengharapan, menjadi alasan untuk mengakhiri hidup mereka. Biarlah melalui badan-badan sosial pemerintah setempat dan juga kepedulian dari gereja banyak jiwa dari anak-anak ini tertolong dan diselamatkan. Bersyukur untuk gereja BCS yang boleh ada untuk melayani jiwa-jiwa khususnya bangsa Indo- nesia yang berdomisili di Singapore. Berdoa agar BCS lebih lagi dipakai Tuhan untuk mem- perlebar KerajaanNya dan membawa dampak bagi bangsa ini dan bangsa-bangsa lain.

Daftar Community Of Love (COoL) Daftar Community Of LoVe (COoL) BCM PENGKALAN BCM SILIBIN Kord A/Shift : Cassie Ratih 2 Kordinator Asmur dan Meru : Esterlina Hutasoit 0116153704 1. COoL Filadelfia : Vivi L 2. COoL Alfa&Omega : Safira Nopika 1. COoL Keluarga 1 ; Ibu Kezia Kembaren 3. COoL Gloria : Natalia Sembiring 2. COoL Taman Meru : Dorcas Dewi 4. COoL Immanuel ; Joan Butar Butar 3. Taman Meru AA : Yosi Anna 5. COoL Sangkakala A : Evelyn 4. Taman Meru BB1 : Marni Lumban Gaol 6. COoL Faith : Rina Ambarita 5. Taman Meru BB 2 : Laura Elfrida 7. COoL Rajawali ; Roulina 6. Asrama Murni AA1 : Marissa Hillary 8. COoL Anak Baru ; Cassie Ratih 7. Asrama Murni AA2 : Sari Zega 8. Asrama Murni AA3 : Esterlina Hutasoit Kord B/Shift : Nia Suardina 9. Asmur BB1– Victory : Othniela Evi 10. Asmur BB3- : Ester Nellly 1. COoL Sangkakala B : Sartika Napitu 11. Asmur BB4 —Glory : Sarmiani Damanik 2. COoL Bethesda : Betaria Lumban Batu 12. Asmur CC1-Grace : Ruth Ira 3. COoL Wanita Bijak : Helty Samosir 13. Asmur CC2-Alena : Ika Alexandra Saragi 4. COOL Ekklesia ; Tabitha Ginting 14. Asmur CC3-Helsa : Rina Tambunan 5. COoL Anugerah : Rebecca Situmorang 15. COOl Mapa : Eninta Florentina 6. COoL Glory ; Annaria Sihombing Kord C/Shift : Ibu Roma Aritonang Daftar Community Of Love (COoL) Sitiawan 1. COoL Maranatha :Siska Telambanua 2. COoL Haleluya1: Martha Indri 1. Keluarga Sitiawan ; Ibu Novi Simanjuntak 3. COoL Haleluya2: Ibu Roma Aritonang 2. COoL Cengkat jering ; 4. COoL Putri Sion : Naomi Triana 3. COoL Kampung Baru ; 5. COoL Igrea : Lindy Tetty R 6. COoL Grace : Helmi Sihite 7. COoL Yobel : Tabitha Helmi 8. COoL Boru Ni Raja: Renia Sihombing 9. COoL Sangkakala C : Riwani Kord Panorama dan Pinji : Yenida Sinaga No HP Kordinator Lainnya 1. COoL Eirene : Yenida Kordi Ibadah Sitiawan ; Ibu Novi 01131741224 2. COoL Agape : Agustria Hasibuan Tamborine : Amelia Bestaria 0189530694 3. COoL Hebron : Ibu Saut Dancer : Joan Romantika 0165274396 4. COoL Batsyeba : Firma Tiang Doa : Naomi Triana 0184628027 5. COoL Faith ; Meiria Purba Sek Minggu Silibin: Dorcas Dewi 01136139590 6. COoL Agatha : Melidar Simbolon 7. COoL Emmanuel ; Given Unisem A/S ; Cassie Ratih 011114210060 8. COoL Talent : Arlina Unisem B/S : Nia Suardina 01137882528 9. COoL Joy : Novita Unisem C/S : Ibu Roma 01137810720 10. COoL Gift : Lela Manik Panorama & Salutica ; Yenida 0102912209 11. COoL Atarah : Risda Manik 12. COoL Betsaida 1: Susiwanti 13. COoL Betsaida 2: Asri Manurung 14. COoL Liora : Juwita 15. COoL Grace : Agustina Tinambunan 16. COoL Angela 1; Ivana 17. COoL Angela 2 ; Fitri Eka 18. COoL Alpha : Irawati 19. COoL Wanita Teladan : Uli Ulina Pinem 20.COoL CC3 : Samot

Daftar Community Of Love (COoL) No HP Kordinator KLEBANG RESTU 1. Finisar Q/S : Mida Sagala 0142381370 Kord Finisar S/Shift : Lena Veronica 1. Wing Onn S ; Bertha 2. Finisar R/ S : Hilda L 01151937101 2. Putri Sion 1 : Elisabateh 3. Putri Sion 2 ; Tirza Manalu 2 3. Finisar S/S : Veronica Lena 01136138864 4. Putri Sion 4 ; Cornelia 5. Putri Sion 5 : Hanna Sirait 4. Yamaha ; Irma Hariyati —0123439536 Kord Kamaya : Trisna Sheba 5. Kamaya X : Lamria Nababan —0 1116393061 1. COoL Kemenangan: Irma Aritonang 2. COoL Kasih : Fitry Simatupang 6. Kamaya Y : Chritin—01139529821 3. COoL Yehovah Shalom: Lamria N 4. COoL Selomitha ; Ester Maniar 7. MMC ; Saurma Sinaga—01139520436 5. COoL Tehilah : Mery Aritonang 6. COoL Yehovah Jireh : Yohana Kord Yamaha ; Irma Hariyati Napituptuulu 7. Purti Sion : Nurhayati M 1. COoL Gab Yamaha ; Siska Maria 8. Filadelfia : Christina Kord Finisar R/Shift: Adriel 1. Cool Wing Onn : Stevani Siburian Kord Finisar Q /Shift : Helmida Sagala 2. COoL Anugrah 1 : Rokaya Simanjuntak 1. Wing Onn 1 : Zelda 3. COoL Anugrah 2 : Hilda 2. Wing Onn 2 : Eti Rachel 4. COoL Anugrah 3; Roindah Tamba 3. Wing Onn 3 : Bintang Siburian 5. COoL Anugrah 4 : Satriani 4. Khantan Immanuel 1 : Rini Sinaga 5. Khantan Immanuel 2 : Mastinar Sinaga 6. Khantan Immanuel 3 : Martha S 7. Khantan Immanuel 4 : Winda N Kord MMC; Saurma Sinaga 1. COoL Eklesia : Romaito S 2. COoL Eliezer : Debora Purba 3. COoL Putri Sion : Yemima Bakara 4. MMC Gefira (Klebang Restu 1); Evelyn 5. MMC Talitakum (Klebang 2) : Salsa 6. MMC Gloria (Klebang Ria) : Selfrida Imperial Tambun & Klebang Kord : Tamara Esti 1. Blok Unshakeable Woman ; Emelia Sinaga 2. Blok A Tambun : Evi Sialagan 3. Blok F Tambun : Mai Santa Clara 4. Imperial Kasih : Tamara 5. Imperial Hosana : Debora Hutasoit 6. Imperial YES ; Mida Manurung 7. Imperial Blok H ; Romma Haloho 8. Ibu Ibu Bijaksana ; Ibu Dewi S

Tema Agustus 2019 : “ DOA YANG BERKERAJAAN” 1. Minggu ini 11 Agustus 2019 sekuruh ibadah Raya disertai dengan Perjamuan Kudus. Mari persiap- kan diri dengan sebaik baiknya. 2. Selamat Wisuda untuk 45 lulusan KOM 100 angkatan XIII Silibin dan Tambun. Semakin dasyat me- layani Tuhan. Wisuda KOM 100 akan dilaksanakan di BCM Silibin jam 8.30 am dan pm. 3. Minggu ini belum ada perkuliahan di seluruh kelas yang ada. Namun masih dibuka pendaftaran Angkatan IX di Silibin. Perkuliahan selanjutnya angkatan IX Senin 19 Agustus 2019. Daftarkan diri dengan segera segera kepada Ps Joni Gultom. Biaya pendaftaran RM 150 . Kelas perkuliahan akan ditentukan menurut jumlah asal hostel mahasiswa yang terbanyak. Mari raihlah masa depan mu sekarang juga. 4. Bagi jemaat yang rindu di layani Baptisan Air, daftarkan diri anda kepada Ps Kristina dan akan dil- aksanakan Pengarahan Baptisan terlebih dahulu. Selamat untuk jiwa jiwa yang telah mengambil baptisan air minggu ini. 5. Bagi jemaat yang belum mendapatkan sertifikat baptisan, berhubungan langsung dengan Ps Joni dengan membawa foto 3x4 sebanyak 2 lembar. 6. Mari bertumbuh dalam kelompok sel Community of Love (COoL) di tempat masing mas- ing. Dengan tema KESATUAN HATI, TUMBUH BERSAMA DAN MENANGKAN JIWA BUAT KRISTUS Pelayanan Umum / STT Real Ipoh : Ps Joni Gultom : 0165120731 / +62895603721262 Pelayanan Baptisan : Ps Kristiana - 016-5635082 Kordinator Sitiawan dan Pos PI : Ps Sarce - 019-5698350 Pelayanan Ipoh dan sekitarnya ; Ps Kristiana - 016-5635082 Pelayanan Praise And Worship : Doni (0165959012) dan Mida Sagala (0142381370) Selamat datang bagi jiwa jiwa baru di gerejaTuhan, mari bertumbuh dan berakar dalam Kristus. Tuhan memberkati No Jadwal Ibadah Hari Jam Tempat Ahad/ Pengkalan 1 Ibadah Raya Pengkalan 1 Minggu 08.30-10.30am Ibadah Raya Pengkalan 2 10.45—12.45 pm Silibin Ibadah Raya Pengkalan 3 Sabtu 08.30—10.30 pm Ibadah Raya Silibin 1 Senin– 08.30– 10.30pm Klebang Restu Ibadah Raya Silibin 2 Jumat 08.30-10.30pm Ibadah Raya Klebang 1 Sabtu 08.45-10.45 am Tambun Ibadah Raya Klebang 2 Sabtu 11.00– 12.45 pm Sitiawan Ibadah Raya Klebang 3 08.45-10.45 pm Ibadah Raya Tambun 03.00-05.00 pm Hostel, rumah Ibadah Raya Sitiawan 09.00-11.00 am doa, gereja POS PI Cengkat Jering 07.00-08.30pm Semua Cabang POS PI Kampung Baru 07.00-08.30 pm Gereja dan ru- mah doa 2 Ibadah Community Of Pagi dan malam Love 08.30-10.00am 3 Doa Puasa 08.00-09.00pm 4 Doa Persiapan Pengkalan, S P, Silibin, Sitiawan dan Klebang Restu

MO T I V A S I & ART I KE L NILAI NILAI DALAM PELAYANAN  Dasar Pelayanan bukan Kemampuan tetapi Karakter Karakter adalah Dasar kompetensi dari bangunan rohani kita.  Sifat Pelayanan bukan dilYayani, tetapi Melayani. Melayani tanpa mengharapkan pengembalian atau balas jasa dari aktif itas yang kita laksanakan  Motivasi pelayanan bukan Kekuasaan, tetapi Kasih. Tujuan kita Melayani bukan agar berkuasa atas mereka, tetapi karean dorongan kasih.  Ukuran Pelayanan bukan Kesuksesan, tetapi Pengorbanan. Sukses yang sejati ialaha membawa jiwa jiwa semakin serupa dengan Kristus dan memuliakan Nama Yesus di dalam kehidupan kita.  Otoritas pelayanan bukan dengan memilih Jabatan, tetapi Ketaatan. Cari fungsi masing masing, bukan posisi!  Tujuan Pelayanan bukan Popularitas, tetapi Kemuliaan Tu- han Motivasi yang tidak murni, adalah sebuah kejahatan rohani.  Alat Pelayanan bukan Fasilitas, tetapi Firman allah dan Doa. Firman Allah dan Doa, menarik urapan Allah turun atas pelayanan kita. Dampak pengurapan adalah keberhasilan pelayanan. Bukan fasilitas yang mendatangkan urapan, tetapi urapanlah yang men datangkan fasilitas.  Hasil pelayanan bukan Kuantitas , tetapi Kualitas (Mutu). Kuantitas belum tentu akan diikuti dengan kualitas, tetapi kualitas sudah pasti akan diikuti dengan kuantitas.  Kuasa Pelayanan bukan Hikmat Dunia atau Manusia, teta- pi Roh Kudus. Belajarlah, dan persiapkanlah diri dengan sebaik baiknya, tetapi andal kan Roh Kudus agar kedua hal itu disertai dengan Kuasa allah  Modal utama dalam Pelayanan bukan Tokoh Utama, Pem- bicara Terkenal, Para Pemimpin, tetapi Tuhan Yesus Kristus. Keberhasilan menjadikan Kristus sebagai teladan, akan membuat mereka berhasil dalam pelayanan.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook