Warta Sepekan, 10 November 2019 Gereja yang Berdoa, Menyembah, Bersaksi dan Melayani BETHANY CHURCH PERAK MALAYSIA 73A, Jln Perempuan Mazwin, Roundabout, Silibin; 64A, Jln Pengkalan Indah 1, Bandar Pengkalan (05-3212812); 67A, Jalan Laluan Klebang Restu 3, Medan Klebang Restu, Ipoh ; No 51A, 1st floor,Persiaran PM 2/3, Pusat Perniagaan seksyen 2 Sri Manjong, Sitiawan-: Desa Merbau Air Tawar, No 22, Taman Pertama 2, Taman Pertama, Taiping Pastor in charge : Ps. Robert James (email : gulf201074@hotmail.com) KHOTBAH GEMBALA orang yang percaya, yaitu Saudara dan saya. Hati-hati menggunakan kata-kata sia-sia! Dengan jelas “TUHAN MEMBERIKAN NYANYIAN BARU DALAM MULUT- dikatakan, KU” “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan, diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya Dari tanggal 29 September 2019 sampai dengan 18 September pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu 2020, kalender Ibrani memasuki tahun 5780 yang disebut engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula dengan TAHUN PEY, ‘Pey’ itu artinya 80. Kita baru saja engkau akan dihukum.” meninggalkan dekade Ayin (dekade 70-an), jadi selama 10 ta- hun yang lalu kita telah masuk dalam dekade Ayin (5770 – Jadi, hati-hati dengan gosip, fitnah, hoax, ujaran keben- 5779), dan sekarang kita memasuki tahun yang baru yang dise- cian. Jangan sampai kita mengeluarkan kata-kata itu! but dengan TAHUN PEY. ‘Pey’ menggambarkan sebuah mulut: Saya melihat akhir-akhir peredaran hoax itu luar biasa! Mungkin ada yang berkata, “Tidak Pak, saya tidak pernah berkata yang seperti itu!”, tetapi berkata melalui apa? Melalui jari-jari yang mengetik pesan di hand- phone! Melalui media sosial itu lebih jahat lagi, itu seb- etulnya; apa yang ada di dalam hatinya dituangkan dalam bentuk pesan yang diketik dengan jari-jarinya. Itu sama saja! Hati-hati! Sehubungan dengan Tahun Pey yang digambarkan dengan Berapa banyak saya lihat akhir-akhir ini yang namanya sebuah mulut, maka Tuhan memberikan pesan-pesan kepada hoax dan ujaran kebencian. Yang menuliskan itu bukan kita sebagai berikut: orang-orang luar yang tidak percaya, tetapi justru anak- anak Tuhan. Hari ini kalau Saudara mendengarkan ini, MULUT KITA HANYA DIPAKAI UNTUK MEMULIAKAN TU- mungkin ada di antara Saudara yang menganggap itu HAN hal yang biasa, tetapi saya mau beritahu bahwa itu tidak biasa! Dengan jelas sekali lagi mari kita baca ber- “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucap- sama-sama, kan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan di- diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya hukum.” Matius 12:36-37 pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu Ayat ini bukan untuk orang yang tidak percaya, tetapi kepada
engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.” Apa yang Tuhan kehendaki keluar dari mulut ini? Yang Tuhan mau adalah seperti ini, “Mulutku penuh dengan pujian kepada-Mu, ya Yesus Tuhan. Sepanjang hari kuberi penghormatan kepada-Mu, ya Allahku.” Ada berapa banyak yang mau berjanji, “Tuhan, ampuni saya. Selama ini banyak kata-kata sia-sia keluar dari mulut saya. Saya juga salurkan itu melalui media sosial dan sebagainya, tetapi hari ini saya mendengar Firman-Mu, Tuhan dan saya bertobat. Biarlah mulai hari ini, dari mulut ini yang keluar hanya puji-pujian.” Ada berapa banyak yang mau melakukan itu? Tuhan pasti senang melihat Saudara yang mau. TUHAN MEMBERIKAN NYANYIAN BARU KEPADA YANG MENGASIHI-NYA “Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN.” Mazmur 40:4 Kata-kata itu ditulis oleh Daud, di mana ia berkata, “Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Ban- yak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN.” Ini ada lagunya dan lagu ini merupakan isi hati Tuhan. Biasanya lagu ini digabung dengan syair, “Yesus cinta saya, Yesus cinta kamu, Yesus cinta semuanya, Firman-Nya digenapi.” Firman Tuhan berkata, “Berilah, maka kamu akan diberi…”, oleh sebab itu mari kita memberkati yang lain terlebih dahulu, “Yesus cinta kamu, Yesus cinta saya, Yesus cinta semuanya, Firman-Nya digenapi.” Saudara, tentang ‘Yesus cinta kamu dan saya ini’, saya ingat di setiap kali KKR Healing di mana saya sudah 316 kali KKR, saya selalu mengatakan: “Saya tidak tahu keadaan Saudara yang datang pada hari ini, tetapi apapun masalah yang Saudara hadapi, problema apa pun yang Saudara hadapi, Saudara harus tahu satu hal; yaitu bahwa Tuhan Yesus sangat-sangat mencintai Saudara!” Ingat baik-baik Saudara, Tuhan Yesus itu mengasihi kita semua. Apa pun masalah Saudara, saya tidak tahu mungkin ada yang datang dengan beban berat, sedang, ringan atau apa saja, bahkan mungkin ada yang berkata: “Tuhan, saya tidak kuat…” Ingatlah bahwa Saudara pasti kuat karena Tuhan Yesus mengasihi Saudara! Tuhan Yesus mencintai Saudara. Amin! Biarlah kita berkata seperti Daud, “Ia (Tuhan Yesus) memberikan nyanyian baru di dalam mulutku untuk memuji-muji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada Tuhan!” NYANYIAN BARU Apa yang disebut dengan “nyanyian baru?” Nyanyian baru adalah nyanyian untuk memuji-muji Allah kita dan itu diberikan/ dinyanyikan oleh orang-orang yang mengasihi Dia, artinya orang-orang yang mengikuti atau hidup sesuai dengan Firman- Nya. Ada berapa banyak orang-orang yang seperti itu? Tuhan pasti memberikan nyanyian baru kepada kita. Amin! Ketika Saudara menyanyikan nyanyian itu; orang melihatnya, menjadi takut, lalu percaya kepada Tuhan. Ini pesan yang luar biasa di Era Pentakosta Ketiga dimana kita sedang memasuki penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang untuk kali yang kedua. Tuhan katakan: “Aku akan memberikan nyanyian baru kepada anak-anak-Ku yang mengasihi Aku, yang hidup sesuai kehendak-Ku!” Ketika kita menyanyikan itu, orang melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada Tuhan. Amin! Ketika Paulus dan Silas menyembuhkan seorang anak yang mempunyai roh tenung di mana tenungannya itu menghasilkan uang yang banyak bagi majikannya. Begitu roh tenungnya diusir keluar, marahlah majikannya karena kehilangan mata pen- caharian. Mereka membawa Paulus dan Silas, pokoknya difitnah macam-macam sehingga setelah didera dan dipukul berkali -kali Paulus dan Silas harus masuk penjara bagian tengah. Tangannya dirantai dan kakinya dipasung. Secara manusia mere- ka dan juga kita akan berkata, “Tuhan, saya ini kan melakukan kehendak-Mu, ya Tuhan, mengusir setan yang ada, kenapa saya harus mengalami ini?” Mungkin itu yang terbesit dari Paulus dan Silas. Mereka lalu mengikuti apa yang Firman Tuhan katakan dalam: 1 Tes 5:18, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” Amin! Apa yang dilakukan Paulus dan Silas? Mereka menyanyikan puji-pujian! Di tengah-tengah mereka kesakitan dengan darah yang mengucur keluar, di tengah-tengah kesakitan di mana mereka dipasung, mereka menyanyikan puji-pujian! Saya tidak tahu puji-pujian apa yang mereka nyanyikan, tetapi yang saya tahu yang mereka nyanyikan itu adalah nyanyian baru! Apa yang
terjadi? Ketika Paulus dan Silas menyanyikan nyanyian baru, tiba-tiba terjadilah gempa bumi yang hebat. Sendi-sendi pintu penjara ber- goyang, pintu-pintu penjara terbuka, belenggu terlepas, pasungan terlepas, Paulus dan Silas bebas! Saudara, kepala pen- jaranya melihat semua itu dan menjadi takut. Apa yang ditakutkan? Dia takut para orang hukumannya melarikan diri terma- suk; Paulus dan Silas. Dia menghunus pedangnya hendak bunuh diri, tetapi pada waktu itu Paulus dan Silas berkata, “Hei, jangan kamu lakukan itu, kami masih ada di sini!” Kemudian kepala penjara tersungkur di hadapan Paulus dan Silas dan dia berkata, “Tuan-tuan, apa yang harus aku perbuat supaya aku mendapatkan selamat?” Langsung Paulus berkata, “Engkau harus percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, engkau akan selamat, engkau dan seisi rumah tanggamu.” Kemudian setelah itu diinjili oleh Paulus dan Silas dan kepala penjara pada malam itu juga beserta keluarganya percaya kepada Tuhan dan mere- ka dibaptis! Saudara, saya ingat pada waktu saya mulai merekam lagu-lagu volume pertama saya, yaitu lagu-lagu yang saya dapatkan dari Tuhan dan saya tahu itu adalah nyanyian baru. Pada waktu itu karena baru pertama kali saya mempersiapkan diri sebaik- baiknya. Saya melakukan latihan suara dan pernafasan supaya nanti pada waktu direkam, saya dalam keadaan yang fit dan suaranya bagus. Tetapi apa yang terjadi? Pada waktu saya akan merekam volume pertama, tiba-tiba saya mengalami flu berat. Untuk bicara saja suaranya ‘gerok’! Saya bilang, “Waduh, ini bagaimana ya Tuhan?” dan Tuhan tidak menjawab. Saya tetap harus merekam lagu-lagu karena sudah dipersiapkan semua. Saya ingat pada waktu itu setiap kali saya menyanyi baru dapat beberapa bait harus di-stop karena suaranya habis dan ‘gerok’. Saya dikasih air asam dan saya minum air asam be- rapa botol sampai kembung. Dengan suara dan usaha yang berat sekali selesailah volume itu direkam. Saya ingat ketika album tersebut akan di-launching, produsernya mengundang saya untuk mendoakan kaset-kaset yang akan dijual (waktu itu masih berupa kaset). Kemudian saya menumpangkan tangan atas kaset-kaset itu dan berdoa. Kemudian produsernya berkata kepada saya, “Pak Niko mau dengar lagunya?” “Oh enggak…enggak…”, sebab saya tahu pasti tidak karu-karuan. Nah, Saudara apa yang terjadi? 3 bulan setelah itu tiba-tiba saya mendengar, “Eh, itu lagunya Ir. Niko volume pertama yang judulnya “Darah Yesus” itu luar biasa lho! Itu banyak orang sembuh ketika mendengar itu. Banyak orang yang bertobat!” WOW! Lalu saya berkata, “Oh ya? Coba…coba, kalau gitu saya mau mendengarnya.” Tadinya saya tidak mau mendengar, tetapi kali ini saya mau, karena ingin tahu; ada apanya sih? Begitu saya dengar ternyata benar, suaranya tidak karu-karuan, tetapi saya melakukan Firman Tuhan, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” Jadi saya dalam keadaan tidak enak harus menyanyi dan saya tahu itu nyanyian baru. Saya percaya Saudara juga akan mengalami hal yang seperti itu, bukan hanya saya. Ini masa penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang untuk kali yang kedua! Saudara ingat lagu “S’gala puji syukur?” Mungkin Saudara sudah dengar kesaksiannya, tetapi marilah dengar lagi. Saya waktu dipanggil Tuhan itu dengan cara yang tidak enak menurut saya karena saya berkali-kali dipanggil dan saya jawab, “Oh eng- gak…enggak…enggak!” Yang saya takutkan apa? Yang saya takutkan kalau jadi hamba Tuhan itu adalah jadi miskin, kare- na ibu saya sering merawat pendeta-pendeta desa yang miskin-miskin semua! Jadi saya menggangap kalau jadi pendeta ya seperti itu. Saudara tahu apa yang terjadi? Apa yang saya takutkan terjadi! Ketika saya dipanggil Tuhan saya mengalami apa yang disebut dengan “ludes…des…”. The first ‘des’, habis semua, the second ‘des’ ditambahi hutang. Bayangkan, habis semua! Bukan hanya habis tetapi bahkan minus! Jadi, saya lebih miskin daripada pendeta-pendeta itu. Apa yang saya takutkan itu terjadi dan saya mengikuti Tuhan. Saya tidak punya latar belakang Teologia karena saya seorang Sarjana Per- tanian. Saudara tahu pelayanan saya pertama itu di mana? Itu di antara tukang-tukang bangunan. Saya tidak menghina atau merendahkan mereka, tetapi saya dulu sempat jadi pengusaha kecil-kecilan di mana saya punya pegawai-pegawai yang sep- erti mereka dan itu banyak, ada ratusan orang dalam pekerjaan saya. Jadi saya harus melayani mereka dengan meren- dahkan diri di mana dulunya saya seperti ‘boss’ yang memerintahkan mereka, tetapi sekarang harus melayani, “Ayo…ayo...”. Karena mereka bukan orang Kristen, maka ketika saya mengajak mereka menyanyi, mereka tidak menyanyi tetapi malah mengambil batu dan diketuk-ketukkan sehingga saya yang menyanyi sendiri dan itu rasanya bagaimana di hati, tetapi itu semua bisa saya lalui. Namun lama-lama saya tidak kuat, pada satu titik di puncaknya saya tidak kuat dan pada saat saya seperti itu Tuhan berbicara kepada saya, “Niko, dalam keadaan seperti ini, hendaklah kamu mengucap syukur.” Saya tidak bisa lupa itu dan saya menangis. Di sebelah saya ada gitar dan saya pegang gitar itu sehingga keluarlah lagu ini:
“S’gala puji syukur hanya bagi-Mu Tuhan…(saya nyanyikan itu sambil menangis)…Sebab Kau yang layak dipuja. Kami mau ber- sorak tinggikan nama-Mu. Haleluya…” Lagu ini awal mulanya dinyanyikan dengan tempo yang lambat, karena saya menyan- yikannya sambil menangis. Saya percaya itu adalah nyanyian baru yang Tuhan berikan kepada orang yang mengasihi Tuhan yang hidup sesuai dengan Firman Tuhan. Saya mengikuti apa yang Tuhan mau, yaitu mengucap syukur dalam segala hal, sebab itulah yang Allah kehendaki dalam Kristus Yesus bagi kita! Saudara yang dikasihi Tuhan, lagu itu sekarang sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa-bahasa. Kalau di Taiwan, orang Taiwan itu pasti tahu lagu ini sampai mereka mengira bahwa penulisnya adalah orang Taiwan. Demikian juga di Jepang, lagu ini kerap dinyanyikan. Saya ingat seorang hamba Tuhan yang bernama Okuyama, mungkin sekarang umurnya 85 atau 86 tahun, tetapi masih sehat. Ketika saya ke sana Pdt. Okuyama yang bisa berbahasa Indonesia ini berkata, “Pak Niko, orang di Jepang kalau namanya Kristen pasti tahu lagu ini.” Saya jawab, “Oh ya?” Sekarang lagu ini sudah jadi dampak di mana-mana dan saya percaya banyak orang yang bertobat, tetapi yang luar biasa saya baru terima sebuah artikel yang berkata, “Praise The Lord! Lagu ‘S’gala Puji Syukur – Shout For Joy’ oleh Ps. Niko Njotorahardjo terpilih menjadi lagu Indonesia pertama yang masuk Songs Book – Voices Together, buku panduan lagu-lagu yang akan dinyanyikan gereja-gereja Mennonite di se- luruh United States.” Saudaraku yang dikasihi Tuhan, saya tahu bahwa bukan hanya saya, tetapi Saudara juga akan dikasih. Ini masa penuaian, jadi saya percaya hari-hari ini akan terjadi di mana Tuhan akan memberikan kepada kita nyanyian baru seperti Daud yang berka- ta, “Tuhan memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN.” Coba Saudara bayangkan, kalau setiap Saudara diberikan yang seperti ini, jangan banyak-banyak; 1000 orang saja, maka ketika Saudara menyanyikan nyanyian baru; orang-orang yang ‘melihat’ akan menjadi takut; tidak tahu kenapa. Mungkin seperti kepala penjara tadi dan tiba-tiba mereka bertobat. Bayangkan kalau ada di antara Saudara seperti ini, 1 orang saja yang ‘bernyanyi’ ada 1000 orang yang bertobat, kalau ada 1500 atau 1700 orang di sini yang bernyanyi seperti itu, belum lagi di luar sana anak-anak Tuhan yang bernyanyi seperti itu, maka benarlah akan terjadi penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang untuk kali yang kedua. Amin! MULUT KITA MENGELUARKAN DOA-DOA Saya juga ingat nyanyian baru yang ditulis oleh Pak Djohan: “Dengarlah doaku, ya Tuhan doaku. Biar semua suku bangsa datang menyembah-Mu.” Ketika saya mendengarkan lagu ini, saya tahu ini juga nyanyian baru, ini yang harus menjadi doa kita, agar semua suku bangsa datang menyembah Tuhan Yesus. Ada berapa banyak yang berkata, “Saya mau, Tuhan. Saya mau berdoa seperti itu.” Kemudian setelah lagu itu keluar, reffrainnya saya dapatkan: “Yesus, Yesus mulia nama-mu. Yesus, Yesus mulia nama-Mu.” Saudara, memasuki Tahun Pey, Tuhan mau dari mulut ini keluar doa. Amin! POKOK DOA YANG HARUS KITA DOAKAN Ada beberapa pokok doa yang harus kita doakan pada hari-hari ini: Berdoa untuk Indonesia Saudara berdoa, “Damailah Indonesiaku! Damailah Indonesiaku!”. Di situ termasuk Saudara berdoa untuk khilafah, radikalisme, terorisme, supaya semua dijadikan baik oleh Tuhan. Berdoa untuk Gereja Bethel Indonesia #WePrayGBI# Berdoa untuk Church Of God #WePrayCOG# Berdoa untuk Oral Robert University #WePrayORU# Mengapa kita berdoa untuk GBI, COG dan ORU? Karena ketiganya ini sekarang sedang dipakai oleh Tuhan menjadi “Messenger Pentakosta Ketiga”. Tuhan menunjuk saya dan kita semua untuk menjadi messenger Pentakosta Ketiga dan mereka hari-hari ini juga sedang dipakai oleh Tuhan untuk menjadi messenger Pentakosta Ketiga. Dan Tuhan katakan ketika saya mendapatkan itu tahun lalu, “Waktunya tidak lama…” dan setelah itu Tuhan Yesus datang! Berdoa untuk Penuaian Jiwa Besar-besaran Berdoa untuk Generasi Yeremia Anak-anak muda yang berkobar dalam Api Roh Kudus, cinta mati-matian kepada Tuhan Yesus, tidak kompromi terhadap dosa dan akan melayani bangsa ini seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya. Doakan, doakan! Doa Bapa Kami Kita diminta oleh Tuhan untuk berdoa seperti yang diajarkan oleh Tuhan Yesus dalam “Doa Bapa Kami”, “Datanglah Kera- jaan-Mu…Your Kingdom come! Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga!”
Pada saat Saudara berdoa, “Datanglah Kerajaan-Mu…”, maka artinya: Saudara sedang berdoa untuk mujizat, kesembuhan, pemulihan, pertobatan, keselamatan. Sebab pada waktu Kerajaan Allah datang, hal-hal itu itu akan terjadi dan itu memang dikehendaki oleh Tuhan Yesus. Saudara sedang berdoa untuk kedatangan Tuhan Yesus kembali, karena kita merindukan kedatangan-Nya. Saya mau tanya kepada Saudara, ada berapa banyak yang merindukan kedatangan Tuhan Yesus? Saudara mari kita berdoa, “Datanglah Kerajaan-Mu…”. Mungkin ada di antara Saudara yang tidak berdoa seperti itu, tetapi saya minta agar setiap hari Saudara mendoakan itu. Ada berapa banyak yang mau berjanji mulai hari ini, “Tuhan, saya mau berjanji untuk berdoa setiap hari, “Datanglah Kerajaan -Mu…” Ayo, benar-benar kita lakukan! Hal ini juga dilakukan oleh jemaat mula-mula di mana mereka selalu berkata, “Maranatha…Maranatha…Tuhan, datanglah!” Sampai kata ‘Maranatha’ ini dipakai sebagai salam kalau bertemu seorang dengan yang lain. Dan juga untuk berdoa sungguh-sungguh bagi kedatangan Tuhan Yesus. Sekali lagi saya mau tanya, ada berapa banyak yang merindukan Tuhan Yesus datang segera? Amin! Tuhan Yesus sendiri berkata bahwa Ia akan datang kalau Injil Kerajaan sudah diberitakan ke seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa! Karena itu, Saudara yang merindukan kedatangan Tuhan Yesus pasti menginginkan Injil Kerajaan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa. Amin! Dan Tuhan Yesus memberikan Amanat-Nya kepada kita, yaitu: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Matius 28:19-20 Ada berapa banyak yang berkata, “Tuhan, saya mau menjadikan semua bangsa murid Tuhan Yesus”? Kita harus menginjil dan bersaksi dimana saja kita berada. Saksikan tentang kebaikan Tuhan dan saya percaya pada saat itu Saudara akan diberi nyanyian baru oleh Tuhan. Kalau Saudara bersaksi tentang Tuhan Yesus berarti Saudara meninggikan Tuhan Yesus. Itu nyanyian baru! Pada saat Saudara berkata seperti itu, orang tiba-tiba takut dan saya tidak tahu kenapa; tiba- tiba menjadi takut! Lalu orang itu percaya kepada Tuhan Yesus. Amin! Saudara yang dikasihi Tuhan, memang kita tidak bisa melakukan semua itu dengan kekuatan sendiri, tetapi Tuhan sudah se- diakan Roh Kudus. Hari-hari ini Tuhan mau kita menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus. Karena itu Tuhan Yesus mencu- rahkan Roh-Nya yang luar biasa pada zaman now yang kita sebutkan dengan Pentakosta Ketiga. Saya percaya; dengan Pen- takosta Ketiga - Amanat Agung Tuhan Yesus akan selesai! Khotbah Bapak Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo , JCC - 3 November 2019
CHINA Nama negara : China Populasi : 1,4 milyar jiwa Agama : Mayoritas Tao and Buddha. Pokok doa 1. Berdoa agar bangsa China yang merupakan populasi terbanyak di dunia ini, dilimpahi dengan kasih anugrah Tuhan. Bangsa China yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat melihat terang yang be- sar, mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar (Yes. 9 : 2). Bangsa China diselamatkan. Amin. 2. Inilah waktu penuian itu, kuasa Roh Tuhan akan dilepaskan lebih besar lagi atas bangsa ini dan berita Injil akan menjangkau setiap jiwa yang ada di negeri ini. Kami katakan lepaskan jiwa-jiwa dari Utara, Barat, Timur dan Selatan China, dalam nama Tuhan Yesus. 3. Berdoa untuk pemerintahan yang ada. Hati dari pemimpin negeri ini, ada di tangan Tuhan dan Tuhan sanggup untuk mengubahkan hati yang keras menjadi hati yang lembut, agar kekristenan di China di- akui dan diberikan kebebasan untuk berkumpul bersama dalam ibadah-ibadah yang ada diseluruh pelosok negeri ini. 4. Roh Kudus lawat negeri ini, kebangunan rohani terjadi. Kegelapan yang menguasai negeri ini akan dihalaukan dengan terang Tuhan. China akan diubahkan menjadi bangsa yang allahnya adalah Tuhan.
Teologi: Gereja sebagai Sarana Ujian Gereja tetap menjadi salah satu dari sedikit tubuh budaya kita yang mampu menciptakan dan memper- tahankan transisi yang penuh makna. Karena itu, sidang disebut “cawan unik” karena menjelajahi banyak proses pengembangan identitas dan iman. 12 Bagaimana cara kerjanya? 1. Upacara Agama (Ritual) mengajarkan kita. Will Willimon membantu kita mengarahkan kembali pemahaman kita tentang perlunya ritual dalam ibadat: “Ritual - pola, tujuan, perilaku yang dapat diprediksi - adalah komponen dari semua ibadah Kristen ... Ritu- al tidak hanya perilaku yang terpola dan dapat diprediksi; itu juga bertujuan. Ritual melakukan hal-hal un- tuk kita yang tidak dapat dilakukan dengan cara lain. ” Pada dasarnya, ritual mengajarkan kita. Itu berlaku apakah ritual pribadi kita melibatkan menyikat gigi sebelum tidur atau setelah setiap makan, apakah mengangkat tangan kita selama ibadah atau berlutut di bangku kecil di bawah bangku. Ritual memiliki fungsi mengajar yang dimanfaatkan oleh para orangtua dan ahli pendidikan, sementara itu sangat diremehkan di gereja. Karena beberapa penyalahgunaan ritual keaga- maan, dan apa yang dalam banyak kasus telah menjadi ritual basi, kementerian pemuda biasanya menghindari berpikir kritis tentang cara ritual yang tepat dapat menularkan iman. Namun ritual mengajar, dan di dalamnya “kita diberi tempat yang aman untuk menjelajahi janji-janji Allah.” 14 Sebagai Pendeta muda atau pelayanan Anak Muda , kita perlu mendengar ini dengan jelas. Kita sering menjadi orang pertama yang meninggalkan \"liturgi\" gereja, termasuk ritual yang sangat penting yang membantu kaum muda dan orang dewasa memahami realitas. Bagi sebagian besar dari kita, ketika kita ber- pikir \"liturgi,\" kita berpikir \"kuno\" atau \"doa sekolah lama.\" Kenyataannya adalah bahwa kita semua mengikuti liturgi, bahkan ketika kita tidak menyadarinya. Liturgi berarti \"pelayanan / pekerjaan rakyat,\" biasanya dianggap menyiratkan, \"cara kita beribadah bersama,\" [[Untuk lebih banyak tentang ibadat dan pembentukan identitas, terutama mengingat praktik rutin kami dan \"liturgi\" dalam pelayanan kaum muda kami , lihat “Bernyanyilah sendiri di mana-mana: dampak suka atau tidaknya ibadah pada pembentukan identitas,” dan merupakan sesuatu yang mau tidak mau menjadi bagian dari identitas kolektif kita. Sebagi- an besar dari kita melayani di gereja-gereja di mana ada beberapa bentuk alami untuk penyembahan, bahkan jika bentuk itu ditandai dengan waktu untuk spontanitas. Apa liturgi kita mengajar siswa tentang identitas mereka? 2. Ritual iman merevisi narasi pribadi kita. “Cawan” utama kita untuk mengeksplorasi kebenaran Allah sehubungan dengan identitas kita sering kali merupakan ibadah bersama. John Witvliet menunjukkan bahwa “ibadah bersama” inilah yang menye- diakan konteks untuk narasi dan kosa kata gereja: “Liturgi, seperti halnya dimensi lain dari kehidupan gereja, menulis“ teologi yang hidup ”dari komunitas Kristen - yaitu, visi teologis yang dijalani oleh kebanyakan orang percaya, terlepas dari apakah visi itu co- cok dengan keyakinan resmi, pengakuan dan teks klasik. ” Seiring dengan penulisan narasi komunal, ritual memiliki kekuatan untuk menulis ulang narasi pribadi kita. Liturgi Nathan Mitchell menunjukkan, “Dalam liturgi, ritual 'pengalaman yang akrab, memungkinkannya untuk membuat pola dan definisi baru. Dengan cara ini, ritual juga 'menulis ulang' mereka yang ber- partisipasi di dalamnya. ” Penulisan ulang dan penulisan ulang ini adalah fungsi liminal dari ibadah.
Perjamuan Tuhan memberikan contoh kuat dari proses ini. Berbagi dalam persekutuan menggugurkan se- jarah Yesus - menjadikannya kehadiran yang aktif dan aktif di tengah-tengah kita - dan menulis ulang se- jarah kita sehubungan dengan Firman Allah yang Hidup. Dalam hal ini, kita mengalami peristiwa ambang ketika kita bersekutu, terutama untuk pertama kalinya. Demikian pula, pikirkan tentang seorang anak lelaki berusia 12 tahun yang memasuki masa remaja. Ritual usia datang yang ditempatkan dalam konteks petua- langan di hutan belantara dapat mengubah pengalaman yang akrab seperti backpacking dengan makna baru menyeberang ke fase baru kehidupan. Penulisan ulang ini kemudian menulis ulang narasi anak berusia 12 tahun itu sehingga ia mulai melihat dirinya meninggalkan tanah masa kanak-kanak dan memasuki zona eksplorasi remaja. 3. Gereja diposisikan secara unik untuk merayakan acara-acara dalam siklus kehidupan. Ritus-ritus peralihan khas yang dikenal oleh kebanyakan tradisi gereja meliputi pernikahan, pemakaman, pembaptisan, dan upacara peneguhan. Baptisan berdiri sebagai acara agama penganugerahan identitas ab- adi dan utama dalam Gereja universal. Tetapi seperti yang kita semua tahu, baptisan terjadi pada waktu dan zaman yang berbeda di seluruh tradisi gereja. Gereja Anda dapat mempraktekkan penyerahan bayi, atau mendorong \"baptisan orang percaya\" pada usia tertentu . Sementara baptisan merupakan suatu ritus periji- nan yang sah ke dalam identitas Kristen, itu menurut definisi tidak ada hubungannya dengan menjadi de- wasa. Jadi apa yang terjadi di gereja ketika kita tidak memiliki cara untuk memanggil atau merayakan bah- wa seorang anak telah menjadi remaja, atau seorang remaja telah menjadi dewasa? Bagi kebanyakan dari kita, ini adalah krisis komunitas kita. Sebaliknya, iman Yahudi tidak meninggalkan peristiwa siklus hidup yang menersukan makna dan tujuan kepada anak-anak. Kita dapat belajar dari kesengajaan praktik bar dan bat mitzvah yang membahas pintu masuk fase transisi masa remaja. Upacara-upacara ini menyambut kaum muda ke dalam lapisan tanggung jawab baru kepada Tuhan dan komunitas. Beberapa jemaat mengharuskan para calon mitzvah untuk ber- partisipasi dalam proyek-proyek layanan masyarakat “memperbaiki bumi” sebagai bagian dari proses. Melibatkan kaum muda dalam tingkat tanggung jawab sosial dan kesadaran moral yang baru terhadap komunitas membantu perjalanan spiritual menjadi cara baru untuk menjadi bagian dari komunitas sebagai pribadi beragama Yahudi. Praktek Kristen terdekat dengan bar dan bat mitzvah adalah proses konfirmasi, di mana beberapa tradisi menghabiskan waktu mulai dari beberapa bulan hingga satu atau dua tahun (seperti di banyak gereja Lu- theran dan Perjanjian Injili) mempersiapkan remaja muda untuk upacara yang \"menegaskan\" mereka iman dan masukkan mereka ke dalam keanggotaan resmi gereja. Sementara proses-proses dan upacara-upacara yang menyertainya kadang-kadang bisa basi dan formal, mereka memiliki potensi besar untuk memberi kehidupan dengan cara-cara remaja dipandu ke ambang remaja oleh orang dewasa di gereja mereka. Be- berapa gereja memasangkan siswa dengan mentor dewasa yang berkomitmen untuk berdoa dan mendorong remaja sepanjang masa remajanya, dimulai dengan pelatihan konfirmasi mereka. Pesan Upacaa keagamaan (ritual) apa yang Dapat Gereja Berikan bagi Remaja? Ilmu-ilmu sosial menggunakan istilah \"Ritual yang Muncul\" untuk merujuk pada kenyataan bahwa keluar- ga dan masyarakat sering mencari cara mereka sendiri di ambang batas kehidupan. Ritus peralihan tidak harus kuno untuk menjadi efektif dalam mentransmisikan identitas, meskipun kita dapat memanfaatkan kebijaksanaan dari praktik bersejarah. Yang benar adalah bahwa improvisasi adalah bagian dari setiap ritu- al. Bahkan ritual yang bertahan sepanjang waktu diciptakan kembali sampai batas tertentu setiap kali digunakan.
Mungkin tradisi Anda mempraktikkan proses peneguhan penting, atau tradisi yang dapat direvitalisasi dengan tujuan baru. Atau mungkin Anda adalah bagian dari gereja yang tidak hadir dalam ritus signifikan yang dapat diikuti oleh anak-anak. Mengingat pentingnya praktik-praktik ini untuk menerjemahkan dan mentransfer makna kepada siswa, mungkin staf pastoral Anda, tim pelayanan kaum muda, atau seke- lompok orang tua dan para pemimpin gereja dapat berkumpul untuk membahas potensi untuk menciptakan ritus peralihan baru untuk siswa Anda. Anda dapat membuat ritual yang muncul dan bereksperimen dengan cara mereka bekerja untuk menciptakan makna yang otentik bagi komunitas Anda yang beribadah. Bebera- pa kategori yang perlu dipertimbangkan adalah: Memasuki masa remaja - Retret, pengalaman orang tua-anak, atau kebaktian mengakui bahwa seorang anak memasuki masa remaja. Nama bersama sebagai komunitas yang anak-anak mulai fase pembatasan. Kata-kata \"sekolah menengah\" atau \"sekolah menengah pertama\" tidak benar-benar mengkomunikasikan pentingnya perubahan hidup ini, dan anak-anak membutuhkan lebih dari sekadar uji coba berjalan me- nyusuri lorong-lorong sekolah baru mereka untuk berfungsi sebagai inisiasi dalam hal ini. perjalanan. Tonggak Sejarah - Berdoa atas siswa ketika mereka menerima KTP/SIM mereka, mungkin dengan upacara formal doa berkat untuk perlindungan dan keputusan bijak di belakang kemudi. Mungkin memasuki tahun sekolah menengah atas harus mencakup pelukan gereja dengan doa-doa yang diucapkan dan kepastian fisik: “Kami bersama Anda. Kita tahu tahun ini akan membawa campuran emosi dan ketegangan. Kami merayakan bahwa Anda telah sampai pada titik transisi ini, dan kami akan terus berjalan bersama Anda ketika Anda menghadapi tantangan perjalanan ini. ”Tonggak sejarah spiritual, meskipun tidak berhub- ungan dengan siklus kehidupan, tentu saja merupakan ritus peralihan yang perlu dipertimbangkan. Per- hatikan dengan cermat bagaimana gereja Anda merayakan pembaptisan dan / atau pengakuan iman di da- lam Kristus. Tanpa mengeksploitasi perjalanan spiritual anak-anak atau memamerkannya, peran apa yang berarti yang dilakukan berkat dan pertunjukan dukungan komunitas dalam memberikan identitas baru “di dalam Kristus”? Jamuan makan setelah upacara agama - Di hampir semua budaya, makan dan minum bersama berfungsi sebagai kebiasaan rohani penyatuan dan persatuan. Itu adalah tindakan sakral. Di Gereja kita berbagi komuni sebagai perjamuan ritual yang sangat penting. Makanan apa lagi yang bisa dimasukkan untuk merayakan ritus perjalanan? Yesus selalu tampak bersemangat untuk berbagi makanan dengan siapa saja - sangat banyak sehingga ia dianggap oleh beberapa orang sebagai rakus dan peminum berat! Apakah orang- orang di gerejamu menyambut remaja ke meja mereka? Apakah komunitas menemukan alasan untuk merayakan anak-anak dengan perjamuan akbar atau bahkan upacara kecil persekutuan meja? Bisakah Anda menggabungkan tradisi mengumpulkan warga lanjut usia di gereja Anda dengan para senior di sekolah menengah di meja yang sama, untuk belajar dan saling memberkati? November 7th, 2019 6 Missionaris Kristen yang Memberi Seluruh Hidupnya Untuk Tuhan, Keren! Dalam sebuah kesempatan, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma Paus Fransiskus menyampaikan bahwa para missionaris adalah pahlawan penginjilan. Secara pribadi, Paus bahkan memuji orang-orang yang telah memberitakan injil ke berbagai belahan dunia dengan memberikan seluruh hidupnya untuk Tuhan. “Aku memikirkan tentang hari-hari tera- khir mereka di dunia, jauh dari kampung halaman, keluarga dan orang-orang yang mereka kasihi, tapi mereka berkata: “Apa yang aku lakukan ini sangat pantas!” ucap Paus. Paus pun menyampaikan bagaimana mereka melakukan sama seperti yang dilakukan Rasul Paulus. “Aku pikir kita patut bersyukur kepada Tuhan atas kesaksian mereka. Kita bersukacita karena sudah
memiliki para missionaris yang menjadi saksi iman…Mereka mati martir dengan menyerahkan hidup mereka untuk pemberitaan injil. Mereka patut mendapatkan pujian! Mereka patut mendapatkan pu- jian dari gereja kita!” lanjutnya. Di dalam sejarah penginjilan yang dilakukan oleh negara Barat (Amerika dan Eropa), terdapat 6 mis- sionaris Kristen yang patut diteladani karena rela memberikan seluruh hidupnya untuk Tuhan. Mereka adalah: 1. Jim Elliot Jim Elliot adalah salah satu dari missionaris asal Amerika yang terpanggil bermisi ke Waodani di Ekuador pada tahun 1950-an. Di masa itu, Waodani ditinggal oleh orang-orang yang paling kejam di dunia. Mereka tak segan mem- bunuh orang-orang yang berusaha mengeksploitasi lahan di hutan Amazon yang kaya. Elliot dan empat teman missionaris yang lain lalu mempelajari bahasa suku setempat sebelum pergi ke sana. Setelah itu mereka melakukan pendekatan dengan menjatuhkan bekal kepada masyarakat Waodani. Setelah itu mereka mendirikan kemah tak jauh dari pemukiman penduduk. Sayangnya, pada Januari 1956, Elliot dan empat rekannya dibunuh oleh anggota suku ketika mereka mencoba mendekat mereka secara langsung untuk membagikan injil. Kabar kematian Elliot pun jadi berita yang menghebohkan kala itu. Istri Elliot, Elisabeth akhirnya menulis buku tentang perjalanan iman suaminya itu. Siapa sangka, perjuangan Elliot dalam menjangkau suku Waodani akhirnya berbuah masih. Pada sua- tu kesempatan Elisabeth dan rekan missionaris lain bernama Rahel diundang secara khusus oleh suku Waodani dan mereka dipersilahkan tinggal di sana. Saat itulah penduduk setempat kembali mendengar injil. 2. William Carey William Carey sendiri dikenal sebagai Bapak Penginjil Modern. Dia pertama kali bermisi ke India dan kemudian mendorong semua orang Kristen untuk wajib membagikan injil ke seluruh dunia. Dia lalu mendirikan Baptist Missionary Society pada tahun 1792. Di tahun berikutnya dia melakukan perjalanan misi bersama keluarganya ke India. Sayangnya, di tujuh tahun pertama menetap di sana dia sama sekali tidak melihat terjadiya pertobatan. Putranya Peter meninggal karena disentri dan kesehatan mental istrinya semakin memburuk. Tapi dalam keadaannya yang memprihatinkan, Carey tak mau menyerah. Pada tahun 1800, dia membaptis orang pertama yang memutuskan menjadi Kristen dan lebih dari 20 tahun kemudian dia menerjemahkan Alkitab ke dalam puluhan bahasa dan dialek utama India. Dia juga mendirikan Serampore College untuk melatih para pekerja gereja setempat. 3. George Grenfell George Grenfell adalah seorang missionaris yang bermisi ke Kamerun. Pada tahun 1874, saat berada di sana, tiga tahun kemudian istrinya Mary meninggal. Dia kemudian dipindahkan ke Kongo. Dia akhirnya menikah dengan seorang perempuan Jamaika dan kembali bermisi melayani masyara- kat. Dia adalah missionaris pertama yang menabur injil di Afrika. 4. Mary Slessor Lahir di Aberdeen tahun 1848, Mary Slessor memutuskan menjadi missionaris ke Nigeria di bawah payung Gereja Presbyterian. Di usia 28 tahun, dia pergi ke Afrika Barat. Di sanalah, Mary tinggal bersama di tengah komunitas masyarakat Afrika Barat yang sarat dengan takhayul dan tindakan pembunuhan.
Di sana Tuhan memberkati dia dan berhasil menyelamatkan ratusan anak. Dia bahkan mengadopsi seorang gadis muda dan diangkat sebagai anak. Dia melakukan perjalanan ke daerah-daerah yang sangat berbahaya. Tapi dia bisa menghadapi segala rintangan tersebut berkat kefasihannya dalam bertutur kata dan selera humornya yang baik. Di sana , dia memperjuangkan hak-hak kaum per- empuan dan mendirikan rumah sakit misi bagi penduduk setempat. Sayangnya, dia meninggal karena mengidap penyakit malaria dan penyakit tropis lainnya. Dalam keadaan sekarat, dia sempat dipulangkan ke Skotlandia untuk menjalani pengobatan. Namun sayang dia meninggal di usia 67 tahun. 5. Gladys Aylward Galdys Aylward adalah missionaris KKristen asal Inggris yang bermisi ke China pada abad ke-20. Awalnya dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Namun impiannya sebagai missionaris ke Chi- na pada akhirnya terwujud setelah menghadapi kegagalan. Tapi berkat seorang penginjil perempuan yang memutuskan untuk pensiun, Aylward pun terpilih menggantikannya. Di China, dia lalu melayani di pemerintahan China dalam mengurus kaum perempuan. Dia juga men- gadopsi ratusan anak yatim piatu dan memberikan mereka tempat tinggal yang layak. Setelah perjuangan misinya, Aylward pun meninggal di usia 67 tahun pada tahun 1970. Kisah hidup- nya bahkan dibuat jadi film yang berjudul ‘The Inn of the Sixth HHappiness’. 6. CT Studd Missionaris bernama lengkap Charles Thomas Studd ini adalah seorang pemain kriket Inggris. Dia kemudian memutuskan untuk bermisi ke China, Afrika dan India. Meskipun sangat berbakat di dunia olahraga kriket, namun kecintaannya kepada Tuhan setelah men- galami pertobatan jauh lebih kuat. Akhirnya di usia dua pulihan, dia melayani ke China Daratan. Dia lalu menikah dengan sesama missionaris Priscilla Livingstone Stewart. Mereka menetap di China sela- ma 10 tahun, lalu memutuskan untuk pindah ke Inggris karena Studd jatuh sakit. Setelah sembuh, Priscilla dan keempat putrinya menetap di Inggris. Sementara Studd kembali bermisi ke Afrika Tengah sampai akhir hayatnya pada tahun 1931. Studd adalah sosok missionaris yang begitu mencintai Tuhan. Dia mengaku bahwa satu-satunya sukacita dalam hidupnya adalah menyampaikan kabar kebaikan dari Tuhan kepada semua orang. Di masa ini, panggilan Tuhan atas kita masih tetap sama. Kita dipanggil untuk menjadi penberita injil ke seluruh ujung bumi. Tak perlu harus memulainya ke tempat yang jauh, tapi mungkin kita bisa memulainya dari tempat dimana kita tinggal dan menyampaikan kebenaran Tuhan atas orang-orang yang ada di sekitar kita. Sudahkah kamu siap dipakai Tuhan untuk memenangkan lebih banyak jiwa untuk kerajaan surga? Sumber : CT | Jawaban.com
Daftar Community Of Love (COoL) Daftar Community Of LoVe (COoL) BCM PENGKALAN BCM SILIBIN Kord A/Shift : Cassie Ratih 1. COoL Filadelfia : Vivi L 2. COoL Alfa&Omega : Kiki Maria Kordinator Asmur dan Meru : Esterlina Hutasoit 3. COoL Gloria : Natalia Sembiring 0116153704 4. COoL Immanuel ; Joan Butar Butar 2 5. COoL Sangkakala A : Evelyn 1. COoL Keluarga 1 ; Ibu Kezia Sri 6. COoL Faith : Rina Ambarita 2. COoL Taman Meru : Dorcas Dewi 7. COoL Rajawali ; Rinta 3. Taman Meru BB 2 : Laura Elfrida 8. COoL Anak Baru; Cassie Ratih 4. Asrama Murni AA1 : Marissa Hillary 5. Asrama Murni AA2 : Sari Zega Kord B/Shift : Nia Suardina 6. Asrama Murni AA3 : Esterlina Hutasoit 7. Asmur BB1– Victory : Othniela Evi 1. COoL Sangkakala B : Sartika Napitu 8. Asmur BB3- : Ester Nellly 2. COoL Bethesda : Betaria Lumban Batu 9. Asmur BB4 —Glory : Sarmiani Damanik 3. COoL Wanita Bijak : Helty Samosir 10. Asmur CC1-Grace : Ruth Ira 4. COOL Ekklesia ; Ibu Lydia Ginting 11. Asmur CC2-Alena : Ika Alexandra Saragi 5. COoL Anugerah : Rebecca Situmorang 12. Asmur CC3-Helsa : Rina Tambunan 6. COoL Glory ; Annaria Sihombing 13. COOl Mapa : Eninta Florentina Kord C/Shift : Ibu Roma Aritonang Daftar Community Of Love (COoL) Sitiawan 1. COoL Maranatha :Siska Telaumbanua 2. COoL Haleluya1 : Martha Indri 1. Keluarga Sitiawan ; Ibu Novi Simanjuntak 3. COoL Haleluya2: Ibu Roma Aritonang 2. COoL Cengkat jering ; 4. COoL Putri Sion : Naomi Triana 3. COoL Kampung Baru ; 5. COoL Igreya : Lindy Tetty R 6. COoL Grace boru ni Raja : Helmi S No HP Kordinator Lainnya 7. COoL Yobel 1 : Berliana Limbong 8. COoL Yobel 2 : Tabitha Helmi 9. COoL Elshadai : Renia Sihombing 10. COoL Sangkakala C : Riwani Kord Panorama dan Pinji : Yenida Sinaga Kordi Ibadah Sitiawan ; Ibu Novi 01131741224 Tamborine : Amelia Bestaria 89530694 1. COoL Eirene : Yenida 2. COoL Agape : Agustria Dancer : Nahum 01121511736 3. COoL Hebron : Ibu Saut 4. COoL Batsyeba : Firma Tiang Doa : Naomi Triana 0184628027 Sek Minggu Silibin: Dorcas Dewi 01136139590 5. COoL Faith ; Meiria Purba 6. COoL Agatha : Melidar Simbolon 7. COoL Emmanuel ; Given Unisem A/S ; Cassie Ratih 011114210060 8. COoL Talent : Lestary Unisem B/S : Nia Suardina 01137882528 9. COoL Joy : Novita Unisem C/S : Ibu Roma 01137810720 10. COoL Gift : Lela Manik Panorama & Salutica ; Yenida 0102912209 11. COoL Atarah : Risda Manik 12. COoL Filadelfia : Susiwanti 13. COoL Betsaida : Asri Manurung 14. COoL Liora : Juwita 15. COoL Grace : Astri Hutapea 16. COoL Angela 1 ; Ivana 17. COoL Angela 2 : Fitri Eka 18. COoL Alpha : Irawati 19. COoL Wanita Teladan : Uli Ulina P 20.COoL CC3 : Samot 21. COoL Pinji Anak Baru: Elma Theana
Daftar Community Of Love (COoL) No HP Kordinator KLEBANG RESTU 1. Finisar Q/S : Mida Sagala 0142381370 Kord Finisar S/Shift : Lena Veronica 1. Wing Onn S ; 2. Finisar R/ S : Hilda Neni 01151937101 2. Putri Sion 1 : Elisabateh 3. Putri Sion 2 ; Tirza Manalu 2 3. Finisar S/S : Veronica Lena 01136138864 4. Putri Sion 4 ; Cornelia 5. Putri Sion 5 : Hanna Sirait 4. Yamaha ; Irma Hariyati —0123439536 Kord Kamaya X : Lamria Nababan 5. Kamaya 1 : Lamria — 0 11116393061 1. COoL Kemenangan: Irma Aritonang 6. Kamaya 2 : Christina —01139529821 2. COoL Kasih : Fitry Simatupang 7. MMC ; Saurma Sinaga—01139520436 3. COoL Yehovah Shalom: Lamria N 4. COoL Yehovah Jireh : Yohana Kord Kamaya Y : Christina Kord Yamaha ; Irma Hariyati Napitupulu 1. COoL Tehilah : Mery Aritonang 1. COoL Gab Yamaha ; Siska Maria 2. COoL Kelbang Ria : Dina Sihombing Kord Finisar R/Shift: Hilda 3. COoL Immanuel ; Risma 1. Cool Wing Onn : Aramintha 4. Putri Sion : Nurhayati 2. COoL Anugrah 1 : Rokaya Simanjuntak 5. Filadelfia : Christina 3. COoL Anugrah 2 : Hilda 4. COoL Anugrah 3 ; Roindah Tamba Kord Finisar Q /Shift : Helmida Sagala 5. COoL Anugrah 4 : Satriani 1. Wing Onn 1 : Zelda 2. Wing Onn 2 : Kata Bijak Untuk Para Pemimpin dan Gembala 3. Khantan Immanuel 1 : Rini Sinaga 4. Khantan Immanuel 2 : Mastinar S “Seorang pemimpin mampu menyen- 5. Khantan Immanuel 3 : Martha S tuh hati orang lain sebelum meminta 6. Khantan Immanuel 4 : Winda N mereka melakukan sesuatu.” Kord MMC; Saurma Sinaga 1. COoL Eklesia : Romaito – John Maxwell 2. COoL Eliezer : Debora Purba 3. COoL Putri Sion : Nira Ambarita Kamu harus menjadi pribadi yang baik. 4. MMC Gefira : Dewinta Purba Kamu harus mampu mendekati orang lain se- 5. MMC Talitakum : Yusnita hingga mereka bisa menyukaimu. Apabila hal 6. MMC Kasih : Lydia Simanjuntak ini sudah kamu lakukan, meminta mereka un- Imperial Tambun & Klebang tuk melakukan sesuatu akan sangat mudah bagimu. Hasil yang diberikan pun tentunya Kord : Tamara Esti akan lebih baik karena mereka ikhlas dan se- 1. Blok Unshakeable Woman ; Emelia mangat dalam menjalankannya. Sinaga 2. Blok A Tambun : Evi Sialagan “Seorang pemimpin adalah seorang 3. Blok F Tambun : Mai Santa Clara penjual harapan.“ 4. Imperial Kasih : Tamara 5. Imperial Hosana : Debora Hutasoit – Napoleon Bonaparte 6. Imperial YES ; Mida Manurung 7. Imperial Blok H ; Romma Haloho Pemimpin yang baik ialah pemimpin yang 8. Ibu Ibu Bijaksana ; Ibu Hertina S bisa menumbuhkan sebuah harapan pada pengikutnya. Dengan adanya harapan yang tumbuh di hati, akan tergerak untuk melakukan suatu tindakan nyata demi mereal- isasikan suatu harapan tersebut menjadi ken- yataan.
1. Terimakasih untuk pelayanan Ps Raymond Pakasih (Pillar Of Christ-Jakarta) di sepanjang hari Minggu ini . Tuhan Yesus memberkati 2. Minggu 17 November 2019 Ibadah Minggu akan di layani oleh Ps Ester Situmorang dari Batam. Dengan tema “ Menjadi Generasi Milenial Pemuji dan Penyembah Allah dalam Kapasitas Surga sehingga menjadi Generasi Yang Profetik”. 3. Minggu ini kita bawa perpuluhan kita dihadapan Tuhan bersama sama. (Maleakhi 3:10) 4. Mari Dukung dan doakan pelayanan Firman Tuhan oleh Anak Muda Generasi Milenial dari Gereja Lokal Bethany Church Malaysia Perak di seluruh ibadah Minggu, 24 November 2019 . Biar Kuasa Tuhan bekerja melawat dan menjadi berkat buat kita semua. 5. Perkuliahan lanjutan Senin—Jumat 11 - 15 November 2019 untuk seluruh kelas Klebang Restu Angkatan VIB dengan MK Penilaian Tindakan Kelas, Angkatan VIIA bergabung dengan Angkatan VIIIA dengan MK Teologi Sistematis 2. 6. Bagi jemaat yang rindu di layani Baptisan Air, daftarkan diri anda kepada Ps Kristina dan akan di laksanakan Pengarahan Baptisan terlebih dahulu. Selamat untuk jiwa jiwa yang telah mengambil baptisan air minggu ini. 7. Bagi jemaat yang belum mendapatkan sertifikat baptisan, berhubungan langsung dengan Ps Joni dengan membawa foto 3x4 sebanyak 2 lembar. 8. Pelayanan Community of Love (COoL) tahun 2019 akan berakhir pada akhir bulan Novem- ber dengan ucapan syukur dan fellowship. Pelayanan Umum / STT Real Ipoh : Ps Joni Gultom : 0165120731 / +62895603721262 Pelayanan Baptisan : Ps Kristiana - 016-5635082 Kordinator Sitiawan dan Pos PI : Ps Sarce - 019-5698350 Pelayanan Ipoh dan sekitarnya ; Ps Kristiana - 016-5635082 Pelayanan Praise And Worship : Doni (0165959012) dan Mida Sagala (0142381370) Dukung dan doakan Natal bersama Bethany Church Perak , Rabu 25 Desember 2019 dengan tempat Anglican Hall Church Of The Holy Spirit , Buntong, Silibin pada pukul 5.30 pm (Petang). No Jadwal Ibadah Hari Jam Tempat 1 Ibadah Raya Pengkalan 1 Ahad/ 08.30-10.30am Pengkalan Ibadah Raya Pengkalan 2 Minggu 10.45—12.45 pm 08.30—10.30 pm Ibadah Raya Pengkalan 3 08.30– 10.30pm Silibin Ibadah Raya Silibin 1 08.30-10.30pm Ibadah Raya Silibin 2 08.45-10.45 am Klebang Restu Ibadah Raya Klebang 1 08.45-10.45 pm Ibadah Raya Klebang 2 03.00-05.00 pm Tambun Ibadah Raya Tambun 09.00-11.00 am Sitiawan Ibadah Raya Sitiawan 01.00-03.00pm Taiping Ibadah Raya Kamunting 07.00-08.30pm POS PI Cengkat Jering Sabtu 07.00-08.30 pm POS PI Kampung Baru 2 Ibadah Community Of Senin– Pagi dan malam Hostel, rumah Love Jumat doa, gereja 3 Doa Puasa Sabtu 08.30-10.00am Semua Cabang 4 Doa Persiapan Pengkalan, Sabtu 08.00-09.00pm Gereja dan ru- S P, Silibin, Sitiawan dan mah doa Klebang Restu
MO T I V A S I & ART I KE L NILAI NILAI DALAM PELAYANAN Dasar Pelayanan bukan Kemampuan tetapi Karakter Karakter adalah Dasar kompetensi dari bangunan rohani kita. Sifat Pelayanan bukan dilYayani, tetapi Melayani. Melayani tanpa mengharapkan pengembalian atau balas jasa dari aktif itas yang kita laksanakan Motivasi pelayanan bukan Kekuasaan, tetapi Kasih. Tujuan kita Melayani bukan agar berkuasa atas mereka, tetapi karean dorongan kasih. Ukuran Pelayanan bukan Kesuksesan, tetapi Pengorbanan. Sukses yang sejati ialaha membawa jiwa jiwa semakin serupa dengan Kristus dan memuliakan Nama Yesus di dalam kehidupan kita. Otoritas pelayanan bukan dengan memilih Jabatan, tetapi Ketaatan. Cari fungsi masing masing, bukan posisi! Tujuan Pelayanan bukan Popularitas, tetapi Kemuliaan Tu- han Motivasi yang tidak murni, adalah sebuah kejahatan rohani. Alat Pelayanan bukan Fasilitas, tetapi Firman allah dan Doa. Firman Allah dan Doa, menarik urapan Allah turun atas pelayanan kita. Dampak pengurapan adalah keberhasilan pelayanan. Bukan fasilitas yang mendatangkan urapan, tetapi urapanlah yang men datangkan fasilitas. Hasil pelayanan bukan Kuantitas , tetapi Kualitas (Mutu). Kuantitas belum tentu akan diikuti dengan kualitas, tetapi kualitas sudah pasti akan diikuti dengan kuantitas. Kuasa Pelayanan bukan Hikmat Dunia atau Manusia, teta- pi Roh Kudus. Belajarlah, dan persiapkanlah diri dengan sebaik baiknya, tetapi andal kan Roh Kudus agar kedua hal itu disertai dengan Kuasa allah Modal utama dalam Pelayanan bukan Tokoh Utama, Pem- bicara Terkenal, Para Pemimpin, tetapi Tuhan Yesus Kristus. Keberhasilan menjadikan Kristus sebagai teladan, akan membuat mereka
Search
Read the Text Version
- 1 - 15
Pages: