Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Warta 7 Juni 2020

Warta 7 Juni 2020

Published by gulf201074, 2020-06-07 00:52:59

Description: Warta 7 Juni 2020

Search

Read the Text Version

Warta Sepekan, 7 Juni 2020 Gereja yang Berdoa, Menyem- bah, Bersaksi dan Melayani BETHANY CHURCH PERAK MALAYSIA 73A, Jln Perempuan Mazwin, Roundabout, Silibin; 64A, Jln Pengkalan Indah 1, Bandar Pengkalan (05-3212812); 67A, Jalan Laluan Klebang Restu 3, Medan Klebang Restu, Ipoh ; 45, Jalan Sejahtera 4, 32000 Sitiawan-: Desa Merbau Air Tawar, No 22, Taman Pertama 2, Taman Pertama, Taiping Pastor in charge : Ps. Robert James (email : [email protected]) Hp ; 016-5120731, : +62895603721262 (Indonesia) RENUNGAN KHUSUS kepada keadaan yang baru, namun tidak terlalu jauh dari yang lama. Mengapa ada pola DIMENSI BARU YANG TIDAK TER- pikir seperti ini? Alkitab menjelaskan bahwa DUGA manusia tidak terlalu senang menghadapi sebuah perubahan yang drastis. Bila mereka “Demikian juga tidak seorang pun mengisikan sudah menikmati anggur tua, maka mereka anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tidak akan suka anggur yang baru. Perubahan tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu drastis sepertinya akan mengganggu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu kenyamanan manusia. Perubahan drastis akan mengganggu rasa aman. Manusia selalu akan terbuang dan kantong itu pun hancur. ingin dapat mengendalikan keadaan, Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam walaupun telah terjadi perubahan. Bila kita kantong yang baru pula. Dan tidak seorang pun akan mengukur “Apa itu keadaan baru yang telah minum anggur tua ingin minum anggur menurut setiap individu?”, hasilnya pasti yang baru, sebab ia akan berkata: Anggur yang tua tidak akan sama satu dengan yang lain, karena arti kata ‘baru’ yang manusia inginkan sangat itu baik.” Lukas 5:37-39 relatif. DIMENSI BARU Dimensi Yang Absolut Dimensi Yang Relatif Memasuki bulan Maret 2020, manusia Beberapa orang mungkin berpikir bahwa dan dunia mengalami dimensi baru, suatu dimensi baru yang akan kita temui di tahun 2020 dimensi yang benar-benar baru. Membuka lebih merupakan perubahan atau pengubahan tahun 2020, banjir dadakan terjadi di Jakarta, keadaan saja. Pola pikir seperti ini membuat bukan hanya di Jakarta saja; ternyata secara mereka melihat bahwa tahun dimensi baru itu sebagai sekedar kelanjutan saja dari keadaan masif juga terjadi di beberapa tempat di bumi yang sebelumnya. Suatu kelanjutan yang bisa saja ini, mungkin hal ini belum membuat kita membelokkan keadaan dahulu, untuk menuju mampu membayangkan apa yang akan terjadi. Banyak orang yang hanya berpendapat “Wow, banjir.” Kemudian situasi

yang berubah dengan cepat datang, Cina diserang COVID-19, sepanjang Januari hingga Februari, dan mengalami perlambatan ekonomi yang masif dan itu ternyata mulai mempengaruhi situasi makro ekonomi banyak negara. Bayangan resesi ekonomi mulai terbit seperti fajar. Kita dikejutkan dan mendadak semua berubah. Virus itu menyebar keluar dari Cina ke Asia, Eropa, Asia Tenggara, Amerika dan masih berkelanjutan hingga saat ini, dan jika kita lihat apa yang terjadi ini, sepertinya dunia tidak siap. Bahkan ketika pelajaran demi pelajaran untuk menghadapi COVID-19 diterima dari China, Korea Selatan dan Singapore, informasi itu tidak membuat manusia mau belajar dan berubah dengan cepat. Korban mulai berjatuhan, fokus perhatian dunia berubah, resesi mendadak tiba di depan mata. Korban di Korea Selatan semakin bertambah karena gereja mengabaikan seruan untuk tidak berkumpul. Korban di Italia meningkat karena penduduknya tidak mau dibatasi karantina. Korban di USA melompat jumlahnya karena anak-anak muda lebih mementingkan ‘Spring Break’ yaitu pesta gila para remaja/mahasiswa pada musim liburan yang penuh dengan kebebasan daripada keamanan para manula dan anak kecil di keluarga mereka. Di Indonesia, juga mirip-mirip walau belum separah di negara-negara itu. Para manusia yang tidak mau diubah itu, dipaksa untuk melihat harga yang mereka bayar, ketika orang-orang di sekitar mereka menghembuskan nafas terakhirnya. Dimensi baru ini benar-benar baru, ternyata kata ‘baru’ yang Tuhan maksudkan adalah, tentang sesuatu yang belum pernah terjadi, yang bila ditinjau dari sudut apapun akan tetapi mengejutkan, akan tetap baru. Baru yang Tuhan maksudkan itu absolut. “Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini.” Ulangan 29:29 Hal-hal yang Tersembunyi Perubahan dan keadaan yang baru melahirkan banyak pertanyaan. Mengapa? Mengapa dia yang terkena, dia kan orang baik? Mengapa aku? Bagaimana nanti? Bagaimana hari depanku? Mengapa tidak dapat ditolong? Ada banyak pertanyaan yang tidak dapat dijawab. Mungkin karena keterbatasan manusia, atau ada alasan lain? Alkitab berkata bahwa hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita. Kecenderungan manusia adalah ingin segera dapat menguasai keadaan, ingin berada di zona aman dan nyaman, dan ini membuat banyak manusia hidup terjebak dalam kekhawatiran hari-hari ini. Khawatir ini akan memicu ketakutan, ketakutan mendorong kekacauan, ketakutan menurunkan daya tahan tubuh, dan akhirnya kekhawatiran tidak pernah berakibat lebih baik. Tuhan Yesus dalam Matius 6 mengajarkan agar janganlah kita khawatir. (Yun) μή μεριμνά ω (merimnao) yang merupakan sebuah kata kerja. Artinya untuk tidak khawatir manusia harus dengan aktif memastikannya. Sehingga terjemahannya mungkin dapat juga dikatakan “Buatlah khawatir tidak hadir”. Karena Tuhan tahu yang kita perlukan. Definisi “Orang beriman atau orang percaya” sedang diuji saat ini. Apakah kita semua termasuk dalam bilangan orang yang benar-benar duduk dalam naungan dan perlindungan Tuhan? (Mazmur 91) Karena orang benar hidup dari percayanya. Mati atau hidup, sakit atau sembuh, aman atau kritis, harus dipercayakan kembali kepada kedaulatan Tuhan (Kurios). Kata ‘Iman’ dalam Perjanjian Baru, memakai kata ‘Pistis’ atau kerja ‘Pisteuo’ (beriman), yang bila diterjemahkan langsung kira-kira berarti mempercayakan diri pada apa atau siapa yang dipercaya. Bisa jadi, puncak dari ‘Shalom’, bukan tidak mengalami masalah. Bisa jadi, puncak dari ‘Shalom’ adalah damai sejahtera walau di tengah badai. Seperti rajawali yang justru naik terbang tinggi di pusat badai, hingga di atas badai. (Yes 40: 31) Hal-hal yang tersembunyi, yang tidak dapat dimengerti, atau yang Tuhan belum bukakan, serahkanlah dan percayakanlah di tangan Tuhan. Hal-hal yang Dinyatakan Jangan sepelekan apapun yang sudah tidak tersembunyi lagi. Hal-hal yang sudah dinyatakan,

jadi bagian kita, serta keturunan kita, untuk diperhatikan dan dilakukan. Mungkin hal-hal yang Tuhan masih sembunyikan, memang tidak ada gunanya dinyatakan pada kita saat ini. Mungkin bila dinyatakan pun manusia belum dapat meresponinya. Tetapi bila Tuhan sudah mewahyukannya, dan membukakannya, Firman Tuhan katakan, itu bagian kita. Betapa bodohnya manusia, ketika ia tidak mengerti dan paham, manusia hanya sibuk bertanya-tanya tanpa jawaban. Ketika Tuhan sudah menyatakan situasinya, banyak manusia yang tidak mau mengerjakan bagiannya. Ada bagian Tuhan, ada bagian kita. Mempercayakan hal-hal yang tidak kita mengerti pada Tuhan, itu adalah iman. Tetapi melakukan bagian kita, karena sudah Tuhan nyatakan kepada kita, itupun juga iman. Semuanya sudah dinyatakan, supaya diperhatikan dan dilakukan. Apa yang sudah Tuhan nyatakan yang harus menjadi perhatian kita? Secara Rohani 1. Pentakosta Ketiga sedang terjadi, yaitu pencurahan Roh Kudus yang dahsyat untuk penuaian besar dan terakhir sebelum kedatangan Tuhan yang kedua kali. 2. Pencurahan Roh Kudus akan disertai goncangan, supaya setiap orang yang berseru kepada Tuhan akan diselamatkan. 3. Pencurahan Roh Kudus memberdayakan Gereja agar dapat menyelesaikan Amanat Agung. 4. Indonesia memimpin di depan dalam gerakan penuaian ini, dan Generasi Yeremia sedang (bukan akan) dibangkitkan. 5. Rapatkan barisan dan fokus pada semua yang Tuhan sudah sampaikan. 6. Terus perkatakan apa yang kita percayai, seperti Mazmur 91. Banyak membaca Alkitab dan berdoa, memuji dan menyembah Tuhan serta bahasa Roh. Secara Jasmani 1. Taati pemerintah, sebab merekalah yang dipilih mewakili Tuhan untuk mengatur Indonesia. 2. Terapkan social distancing dengan tinggal di rumah, batasi keluar rumah dan batasi kontak fisik dengan manusia lain. 3. Rajin cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, hand sanitizer atau tissue basah. 4. Jaga kesehatan dan tingkatkan daya tahan tubuh, baik dengan istirahat cukup, olahraga maupun dengan suplemen. 5. Sebisanya lakukan WFH (Work from Home) atau online meeting, baik dalam hal-hal sekuler maupun kegiatan rohani dan ibadah. Batasi Media Sosial, khususnya hindari berita-berita yang dapat memicu kekhawatiran dan menurunkan daya tahan tubuh. Jadilah pembawa kabar baik bagi sesama, dan bukan penyebar hoaks. Bukankah hal-hal di atas ini sudah dinyatakan sejak lama dan hingga hari-hari ini. Apa yang sudah dikenali dan diajarkan, adalah untuk manusia percaya lakukan. Baik yang Tuhan nyatakan lewat Gembala Sidang kita, ataupun lewat pemerintah. Mungkinkah akan ada pernyataan lain yang berikutnya? Mungkin saja. Tetapi apa yang sudah dinyatakan saat ini, lakukanlah! Tuhan Pegang Kendali Merenungkan semua yang terjadi, sepantasnya kita kagum akan kasih dan kuasa Tuhan. Dia begitu mengasihi Gereja, sehingga menyatakan rahasia rencana-Nya lebih dahulu pada kita sebelum semuanya terjadi. Kekaguman akan kuasa-Nya, karena apa yang Tuhan katakan, Dia mampu melakukannya. Pesan dan nubuatan sudah disampaikan. Tuhan juga akan melakukannya. Dimensi Baru sudah datang, dimensi yang belum pernah kita alami sebelumnya dan kita termasuk di dalamnya. Kebingungan yang muncul harus dengan aktif disingkirkan. Bangkitkan percaya, bangkitkan iman, dan mulailah berkata-kata, mulailah berdoa dan bertobat, marilah kita lakukan bagian kita, hingga kita tidak sempat khawatir. Nantikanlah Tuhan, dengan percaya, orang benar akan terbang bagai rajawali, berjalan tidak menjadi lelah dan berlari tidak menjadi lesu. Amin (JR).

Pengorbanan Hidup Dalam Kekacauan - Seorang Kristen yang Istimewa Ketika pesan dari The Map Maker menjadi fokus, beberapa pemimpin di tempat kerja yang bermaksud baik menasihati saya untuk tetap memimpin dari pada menyerah, berkorban, dan tun- duk. Panggilan untuk berkorban telah menjadi pesan yang sangat sulit bagi para pemimpin di dunia pekerjaan untuk didengar. Tetapi Tuhan tidak akan mengingininya. Sebagai Pencipta Peta, Ia menekankan kebenaran: Kepem- impinan Kristen membutuhkan pengorbanan budaya. Tidak ada waktu lain yang lebih jelas da- ripada di tengah krisis dan kekacauan. Pandemi COVID-19 adalah contohnya. Mungkin sedikit konteks akan sangat membantu. Pencipta Peta ditulis untuk membantu pa- ra pemimpin Kristen menemukan sukacita, pelayanan yang dipenuhi Roh di tempat kerja, dengan menjadi agen transformasi pemuridan. Tentu saja, menjadi agen transformasi pertama-tama membutuhkan transformasi. Dari perspektif Sang Pencipta Peta, transformasi dimulai dengan penyerahan diri pada keinginan yang telah Allah masukkan ke dalam hati kita. Itu berakhir dengan pekerjaan baik yang Dia ciptakan bagi kita untuk berjalan secara supernatural, sebagaimana kita tunduk kepada Roh Kudus. Persiapan perjalanan dari keinginan ke pekerjaan yang baik membutuhkan pengorbanan dan ter- masuk juga kekacauan; Kedua hal ini berjalan beriringan. Kami tahu ini dari setidaknya dua per- spektif. Pertama, pertimbangkan kata Yunani yang diterjemahkan sebagai \"diubah\" dalam 2 Korin- tus 3:18 dan Roma 12: 2: Metamorphoo. Apakah Anda mendapatkan gambarannya? Bagaimana Anda menggambarkan apa yang terjadi di dalam kepompong itu? Bukankah ini kekacauan yang beran- takan dari ulat yang mengorbankan beberapa bagian dari kehidupan sebelumnya untuk menjadi seperti yang Tuhan kehendaki? Tuhan menciptakan bahasa Yunani untuk membantu kita memahami proses yang Dia gunakan un- tuk menjadikan kita sebagai instrumen dari pekerjaan baik-Nya. Kemudian Dia mengutus Anak- Nya untuk berjalan melalui proses bersama kami. Kemudian Yesus berkata kepada mereka, \"Ikutlah Aku, dan Aku akan menjadikan kamu menjadi penjala manusia.\" Mereka segera meninggalkan jala mereka dan mengikuti Dia. Markus 1: 17-18 Hal pertama dari banyak persyaratan untuk menjadi murid Yesus Kristus adalah mengikuti Dia. Hanya hal berikut inilah yang kita bisa dibuat. Kita tahu dari Filipi 2: 5-8 bahwa Yesus telah memulai pelayanannya di bumi ini, berakhir, dan dipenuhi dengan pengorbanan. Inilah jalan yang Dia telah panggil kita untuk ikuti - jalan krisis dan kekacauan. Hal-hal ini telah Kukatakan kepadamu, supaya di dalam Aku kamu memiliki kedamaian. Di dunia ini Anda akan mengalami kesusahan; tetapi bersoraklah, aku telah mengalahkan dunia. Yo- hanes 16:33 Maka Yesus berkata lagi kepada mereka, “Damai sejahtera bagi kamu! Seperti Bapa telah mengu- tus Aku, Aku juga mengutus kamu. \"Yohanes 20:21 Kedamaian di tengah-tengah kesusahan adalah satu lagi ciri khas Kristen yang tidak mung- kin terlewatkan dalam ayat-ayat ini (dan mungkin merupakan subjek untuk waktu lain). Namun, untuk saat ini, mari kita lihat apakah kita bisa sampai pada titik artikel ini: pengorbanan kita kontra dengan budaya kita di tengah-tengah pandemi. Sebenarnya ada dua hal yang harus diutarakan - keduanya berhubungan dengan peluang. Pertama, adanya peluang kebutuhan. Krisis ini telah menemukan jalannya tersendiri ke da- lam kehidupan kita, telah menciptakan, dan akan terus menciptakan, peluang bagi kita untuk menggunakan kasih Tuhan yang berkorban (catatan: tidak ada kasih Tuhan yang tidak berkorban). Pengorbanan kesempatan bukanlah investasi yang harus kita lakukan, tetapi hilangnya kesem- patan yang ada. Ini bertentangan dengan pemikiran duniawi dan oleh karena itu lh ciri seorang Kristen yang istimewa. Kedua, ada peluang untuk persiapan. Tidak ada jalan lain: transformasi membutuhkan pen- gorbanan. Jalan yang menuju kehidupan kekal itu sulit (Matius 7:14). Kita harus berusaha keras un-

tuk masuk (Lukas 13:24). Hanya mereka yang akan kehilangan nyawanya demi Yesus yang akan menemukannya (Matius 16:25). Tuhan menggunakan krisis dan kekacauan untuk mengidentifikasi dan membebaskan hal-hal yang bukan miliknya (mis. Keserakahan, ketakutan, kesombongan); dan untuk meningkatkan hal-hal itu yang membuat kita lebih memuliakan bagian bagian anugerah -Nya (mis., iman, kedamaian, kerendahan hati).. Dunia tidak dapat memahami pekerjaan Allah ini dalam pengorbanan diri kita; itu bertentangan dengan budaya mereka. Itu adalah kekristenan yang khas. Ada begitu banyak hal yang dapat dikatakan di sini, tetapi tampaknya kita telah membuat ti- tik. Tolong, tolong, tolong, jangan lewatkan kesempatan spesial ini untuk mengembangkan dan mengekspresikan ciri khas pengorbanan orang Kristen dalam kekacauan. Anda diciptakan untuk itu! Tuhan memberkati Anda dengan keberanian dan rahmat untuk saat-saat seperti ini. Rob Streetman melayani tubuh Kristus sebagai Presiden dari dua pelayanan parachurch: inLight Consulting (pelayanan transfor- masi tempat kerja) dan Kolektif 2: 2 (pelayanan persatuan dan pertumbuhan gereja). Dia adalah penulis dua buku: The Map Maker dan A Storm is Coming. Keinginan hati Rob adalah mendorong, membangun, dan memperlengkapi para pemimpin Kristen se- bagai pembuat murid dan agen transformasi — bahwa mereka akan menjadi rumah yang berdiri di tengah badai ke- hidupan ini. Dia sebelumnya bekerja di berbagai posisi industri TI. Jemaat yang menurun: dilema, keputusasaan, dan Harapan yang Alkitabiah Selama beberapa dekade ketika ditanya tentang persentase jemaat yang mengalami pening- katan atau penurunan, jawaban standarnya adalah 75 hingga 85 persen. Survei LifeWay 2017 mengungkapkan angka itu menjadi 65 persen. Thom Rainer menyampaikan peringatan bahwa penelitian ini adalah di antara jemaat Baptis Selatan yang secara historis lebih intens tentang penanaman gereja dan penginjilan. Jumlahnya mungkin lebih tinggi di antara beberapa denominasi lain yang menekankan belas kasih dan keadilan. Profesor Gary McIntosh yang telah berkonsultasi di lebih dari 90 denominasi / asosiasi melaporkan bahwa beberapa pengawas daerah mengisyaratkan kepadanya bahwa hampir setiap jemaat mereka mendekam. Dalam The Apostolic Congregation (hal.9), Profesor George Hunter mengklaim: \"Kurang dari satu persen dari semua gereja di Amerika Serikat tumbuh secara signifikan dari pertumbuhan perto- batan di tahun tertentu.\" Putar arah yang Sulit Khususnya sangat sulit bagi sidang-sidang yang jumlahnya lebih kecil untuk berbalik arah. Sebagai rujukan setidaknya empat studi nasional besar mengungkapkan bahwa jumlah rata-rata saat ibadah sekitar 75, artinya setengah dari sidang yang disurvei melaporkan kurang dari 75 yang hadir dan setengah lainnya. Hebatnya survei ini termasuk megachurches. Juga patut dicatat adalah bahwa angka ini tetap stabil selama beberapa dekade. Bahkan mungkin lebih rendah karena sosiolog jarang mendapatkan laporan dari gerakan “gereja rumah” yang sedang tumbuh. Banyak orang percaya bahwa jemaat yang mandek dapat dicirikan oleh pepatah: \"Kami tidak pernah melakukannya dengan cara seperti itu sebelumnya.\" Hari ini ini dapat lebih akurat digambarkan se- bagai: “Pernah ke sana; melakukan itu; tidak bekerja. \" Dilema ini menggemakan kata-kata pembuka Pengkhotbah: \"Kesombongan sia sia!\" Ini telah menjadi terjemahan standar, tetapi yang lain termasuk \"tidak berarti\" (NIV), \"kesia-siaan\" (NJB), \"kekosongan\" (NEB), dan bahkan \"perut kembung\" (Frank Zimmerman). Penafsiran terakhir ini, be- tapapun tidak sopan, sangat mencerminkan nuansa kata Ibrani hebel yang didefinisikan sebagai ”embusan udara yang menghilang.” Hebelalso berarti cepat berlalu, kurang permanen, atau putus asa dan digunakan dalam Al-

kitab untuk menggambarkan berhala atau dewa palsu yang merupakan penipuan kosong yang tidak berharga. Kemungkinan untuk turnaround Lyle E. Schaller yang berkonsultasi dengan 6.000 jemaat mengungkapkan dalam Growing Plans bahwa gereja tipe yang lebih kecil jarang tumbuh, dengan enggan dan hanya dengan menerima perubahan yang signifikan . Strategi yang paling menjanjikan adalah untuk 10 atau 12 anggota untuk berkomitmen untuk mengundang seseorang untuk beribadah atau \"menggunakan acara sampingan \" kemudian membantu mengasimilasi setidaknya satu anggota baru selama masing-masing lima tahun ke depan. Mulai dari mana Dalam bukunya, Create Your Own Future, Schaller melaporkan model perencanaan yang ban- yak digunakan yang pertama kali mengidentifikasi masalah yang dihadapi suatu sidang. Dalam pen- galamannya dengan gereja-gereja dalam keputus-asaan, ia menemukan: \"Model yang lebih baik membutuhkan pengidentifikasian dan penegasan kekuatan, sumber daya, dan aset dan mem- bangunnya untuk menciptakan masa depan yang baru.\" Sebagian besar jemaat memiliki lekuk pent- ing dalam komunitas mereka untuk membangun. Guru manajemen Peter Drucker telah lama menyarankan organisasi untuk \"membangun di dalam area kesehatan dan kekuatan.\" Kita seharusnya tidak mengabaikan kelemahan tetapi mudah untuk macet saat berusaha memperbaiki semua masalah sekaligus dalam satu waktu. Metode utama Yesus Dalam Lukas 10:25 dst, Yesus menanggapi pertanyaan tentang perintah terbesar. Dia men- gutip dari Ulangan 6: 5 dan menjelaskan bahwa prioritasnya adalah untuk mencintai Tuhan Allah sepenuhnya. Ini bisa diparafrasekan: \"Untuk mengutamakan Allah Yang Mahatinggi.\" Selain itu, kita harus mengutamakan Tuhan daripada berhala lainnya. Banyak keputusan jemaat dipengaruhi oleh berhala tradisi (\"Kami tidak pernah melakukannya dengan cara itu\"), atau berhala ketakutan Perintah kedua Yesus, yang dikutip dari Imamat 19:18, adalah untuk \"mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri.\" Ketika ditanya: \"Siapa tetangga saya?\" Yesus mengikuti dengan perumpa- maan tentang Orang Samaria yang Baik Hati. Bagi banyak orang Yahudi, orang Samaria dianggap pengkhianat politik dan bidat agama. Profesor Oxford G.B. Caird dalam komentarnya Santo Lukas menggambarkan orang Samaria sebagai \"orang asing semi-kafir.\" Yesus menghabiskan banyak wak- tu di antara ini dan \"orang luar\" lainnya. Orang yang berada di luar gereja hari ini Amerika Serikat mewakili populasi terbesar ketiga di dunia yang tidak memiliki hak gereja. George Hunter termasuk di antara orang-orang yang belum bergereja: mereka yang tampak diimunisasi karena kekristenan di bawah standar, orang lain yang hidupnya di luar kendali dan \"orang-orang bodoh\" yang tahu sedikit tentang Yesus yang asli. Dalam Matius 5:16, Yesus memerintahkan: \"Kamu sekarang harus membiarkan cahayamu bersinar di depan orang lain.\" Respon Terhadap Krisis Di masa-masa yang tidak biasa dan sulit, bahkan sidang yang paling kecil hati pun dapat ber- harap dengan harapan. Psikiater M. Scott Peck dalam The Different Drum (hal.145) menegaskan: \"... komunitas berkembang secara alami hanya sebagai respons terhadap krisis.\" Jim Farrer Seorang konsultan gereja yang terlatih secara luas, Jim Farrer adalah pendiri Vital Signs Church Consulting dan anggota Society for Church Consulting. Seorang veteran jabatan kementerian di Kanada dan AS,

7 cara untuk mengalami pembaruan pribadi Jika Tuhan membawa pembaruan dan kebangunan rohani ke gereja Anda, itu akan mulai dengan Anda — di dalam hati pemimpin. Anda tidak dapat membawa orang lebih jauh da- lam hubungan mereka dengan Tuhan daripada diri Anda sendiri. Ketika pembaruan spiritual terjadi dalam hidup Anda, Anda diingatkan bahwa ini bukan tentang aga- ma, ritual, aturan, dan peraturan. Ini tentang hubungan dengan Yesus. Tiba-tiba, Anda menyadari bahwa Tuhan tidak hanya mencintaimu — dia juga menyukaimu! Bagaimana Anda bisa mengalami pembaruan semacam ini? Berikut adalah tujuh saran praktis: Belajarlah untuk menikmati rahmat Tuhan. Jangan pernah melupakan kebenaran bahwa segala sesuatu yang Tuhan lakukan melalui Anda, oleh Anda, dan untuk Anda, ia lakukan melalui kasih karunia melalui iman. Setiap bagian dari pekerjaannya dalam hidup Anda adalah hadiah. Setan suka berbisik di telinga kita bahwa kita tidak cukup baik. Tetapi kasih karunia memberi tahu kita bahwa Tuhan tahu setiap kesalahan bodoh, dan dia masih memilih untuk menggunakan kita. Jika kami tidak memahami ini, kami akan terjebak dalam perangkap kinerja. Beberapa pria mengkhotbahkan rahmat sepanjang hidup mereka tetapi tidak pernah merasakan kasih Allah yang tanpa syarat dan tak berkesudahan. Ketika Anda mengalami cinta semacam ini, itu akan mengubah pelayanan Anda. Otentik. (Originalitas) Anda tidak akan bertahan dalam pelayanan jika Anda berpura-pura menjadi sesuatu yang bukan An- da. Anda harus menjadi yang Tuhan jadikan Anda menjadi. Jika Anda mencoba menjalani hidup Anda untuk harapan dan persetujuan orang lain, Anda akan selalu berada di bawah tekanan. Anda akan takut diekspos. Paulus menulis dalam 2 Korintus 4: 2, “Kami telah meninggalkan cara rahasia dan memalukan; kita tid- ak menggunakan tipu daya, kita juga tidak mengubah kata-kata Tuhan. Sebaliknya, dengan mengemukakan kebenaran secara gamblang, kami memuji diri sendiri atas nurani semua orang di hadapan Allah ”(NIV). Paul tidak menyembunyikan apa pun. Dia benar-benar transparan. Jika kita menginginkan kebangkitan pribadi dalam hidup kita, kita harus transparan dan jujur dengan diri kita sendiri dan orang lain. Ingat ini bukan tentang Anda. Ketika Anda lupa itu bukan tentang Anda, semuanya menjadi pribadi. Jika Anda dalam pelayanan un- tuk diri sendiri atau persetujuan orang lain, Anda akan menjadi pahit atau sombong — dan Anda tidak akan bertahan lama. Paulus sangat jelas tentang mengapa ia dalam pelayanan: \"Karena apa yang kami beritakan bukanlah diri kami sendiri, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sendiri sebagai hambamu karena kehendak Yesus\" (2 Korintus 4: 5 NIV). Paulus hidup untuk satu pendengar. Terima keterbatasan manusia Anda. Cara tercepat untuk kehabisan tenaga adalah dengan mencoba menjadi Superman. Anda tidak dapat memperbaiki masalah semua orang. Pendeta yang tersedia untuk orang setiap saat tidak ada nilainya ketika dia ada di sana. Bahkan Yesus tidak bisa berada di mana-mana sekaligus ketika dia ada di bumi. Jadi mengapa Anda berpikir Anda bisa menghadiri empat pertemuan berbeda sekaligus? Ketahui batasan Anda. Paulus menulis dalam 2 Korintus 4: 7, “Kami memiliki harta ini dalam guci-guci tanah liat untuk menun- jukkan bahwa kuasa yang melampaui segalanya ini berasal dari Allah dan bukan dari kita” (NIV). Tubuh kita yang lemah seperti toples tanah liat. Ketika Anda menjatuhkan pot tanah liat, itu rusak. Kita semua cacat — dan sedikit retak. Tidak apa-apa. Tuhan menggunakan kelemahan kita.

Lakukan semuanya karena cinta. Anda dapat mengkhotbahkan khotbah-khotbah besar, memimpin kelompok-kelompok besar, dan menasihati orang secara efektif, tetapi jika Anda tidak memiliki cinta, itu tidak ada nilainya. Untuk ber- tahan dalam pelayanan, Anda perlu melakukan semuanya karena kasih. Saya tidak pernah terkesan ketika pendeta memberi tahu saya betapa mereka suka berkhotbah. Saya tidak peduli jika Anda suka berkhotbah. Saya ingin tahu apakah Anda menyukai orang-orang yang An- da khotbahkan. Saya sudah bertemu banyak pendeta yang suka orang banyak dan benci orang. Mere- ka ingin pendengar, tetapi mereka seperti ikan dingin ketika Anda mengajak mereka berkeliling. Luangkan waktu untuk pembaruan rutin. Saya pernah memiliki mobil yang bertahan selama 20 tahun karena saya sudah sering melakukan ser- vis. Jika Anda tidak merawat diri sendiri secara teratur, Anda tidak akan 20 tahun terakhir dalam pela- yanan. Saya sarankan mengikuti formula kecil ini: Alihkan setiap hari. Lakukan sesuatu yang menyenangkan setiap hari yang menghilangkan stres. Penarikan mingguan. Sabat setiap minggu. Tinggalkan setiap tahun. Pergi berlibur setiap tahun. Anda tidak akan secara tidak sengaja mengembangkan keseimbangan dalam hidup Anda. Anda butuh rencana. Anda juga membutuhkan pasangan untuk membuat Anda tetap bertanggung jawab. Belajar hidup dalam terang keabadian. Rahasia untuk tetap berkuasa dalam pelayanan adalah tidak kehilangan perspektif Anda. Vince Lom- bardi biasa berkata, \"Kelelahan membuat kita semua pengecut.\" Saya pikir beberapa bulan terakhir kita semua bisa menggemakan kata-kata itu. Ketika Yesus menghadapi masa tersulit dalam kehidupannya di bumi, ia mengarahkan pandangannya pada keabadian. Ibrani 12: 2 mengatakan tentang Yesus, “Karena sukacita menantinya, ia memikul salib, mengabaikan rasa malunya” (NLT). Anda hanya dapat mencapai hal yang mustahil ketika Anda melihat yang tidak terlihat. Jika Anda fokus pada masalah Anda, Anda akan kewalahan. Selalu merupakan saat yang tepat untuk mengejar pembaruan pribadi, tetapi saat ini sangat penting. Saya berdoa agar selama hari-hari ini Anda jatuh cinta kepada Yesus dengan cara yang segar! Rick Warren Rick Warren adalah seorang pendeta, ahli strategi global, teolog, dermawan dan pendiri pastors.com. Sebagai seorang pendeta, Rick mendirikan Gereja Saddleback di Lake Forest, California, pada tahun 1980 dengan satu keluarga. Ia juga memimpin Jaringan Tujuan Gereja-gereja, sebuah koalisi global jemaat di 162 negara. Buku sebelumnya, The Purpose Driv- en Church terdaftar dalam \"100 Buku Kristen yang Mengubah Abad ke-20.\" 5 hal penting yang diperlukan untuk mem- bangun kesatuan gereja dan tim Setiap pemimpin menginginkan organisasi, tim, atau gerejanya dipersatukan. Tanpanya tim kalah, gereja-gereja runtuh, dan bisnis-bisnis melayang. Namun, ketika grup Anda dipersatukan, itu me- nyenangkan, menyegarkan, menyegarkan, memotivasi, dan produktif. Pemimpin besar Nehemia tidak dapat menyelesaikan proyek pembangunan besarnya untuk mem- bangun kembali tembok Yerusalem tanpa persatuan. Nehemia 3 mendaftar sejumlah proyek dan orang-orang yang terlibat dalam proyek dan memberikan wawasan tentang 5 hal penting yang di- perlukan untuk membangun persatuan. Saya menggunakan akronim UNITY untuk memudahkan

mengingatnya. Memahami: kejelasan tentang arti sebenarnya. Persatuan tidak menyiratkan keseragaman, artinya setiap orang adalah sama atau menyukai hal yang sama. Persatuan tidak berarti bahwa kita merangkul orang yang mementingkan diri sendiri, memecah belah, berpantang, atau tidak bertanggung jawab demi kesatuan. Itu bukan perdamaian dengan harga berapa pun. Sebaliknya, persatuan menyiratkan bahwa kita semua merangkul tujuan yang sama dan tujuan itu mengesampingkan preferensi pribadi kita. Tujuan Nehemia adalah untuk mematuhi bisikan Tuhan untuk membangun kembali tembok. Bagaimana persatuan sejati menunjukkan dirinya Saya membutuhkan”seseorang” untuk membuat akronim bekerja. Kita melihat beberapa sikap kunci yang diperlukan untuk persatuan yang langgeng. Sikap itu termasuk membutuhkan orang lain Sikap apa pun yang dibutuhkan alih-alih “itu bukan pekerjaan saya.” Banyak yang datang dari luar Yerusalem untuk bekerja di tembok meskipun penyelesaiannya tidak secara langsung menguntungkan mereka. Sikap ekstra-mil. Beberapa orang yang terdaftar dalam proyek pembangunan bekerja di lebih dari satu area. Akhirnya, semangat, optimisme, dan semangat. Seorang pembangun, Baruch, bekerja dengan seman- gat tinggi. Tim terpadu membutuhkan lebih banyak orang dengan sikap \"mencari-kuda\". Intentionality: Penyelarasan seputar misi bersama Misi bersama mereka adalah membangun kembali tembok. Dengan memulihkan dinding, itu akan menunjukkan kemuliaan Tuhan. Tim: bersama semua orang mencapai lebih banyak Anda akan menemukan frasa umum yang disebutkan 14 kali dalam bab ini, \"di sebelahnya.\" Mereka bekerja sebagai sebuah tim, bahu-membahu, dengan tangan-tangan yang terhubung untuk me- nyelesaikan proyek hebat ini. Kesenjangan di dinding dipenuhi karena setiap orang dan kelompok mengisi celah. Titik Hasil: Ini bukan tentang saya Banyak kelompok membantu meskipun mereka tidak akan secara langsung mendapat manfaat sebanyak yang lain. Namun, mereka memilih untuk meninggalkan rumah mereka di pedesaan dan datang ke Yerusalem untuk membantu demi kebaikan yang lebih besar. Dan, Nehemia tidak mem- biarkan \"apa untungnya buat saya\" orang-orang memainkan peran penting atau menentukan arah. Bagi saya apa yang ada di dalamnya hanya peduli pada apa yang diinginkannya, agendanya, dan kesukaannya. Titik Hasil adalah sikap yang menyatakan bahwa saya menginginkan yang terbaik untuk kelompok dan misi. Charles Stone adalah Pimpinan Gembala di Gereja West Park (London, Ontario) dan pendiri StoneWell Ministries. Dia telah menulis enam buku termasuk Holy Noticing: The Bible, Your Brain, dan Mindful Space between Moments (Moody, Maret 2019) dan yang terbaru, Every Pastor's 180 Days Pertama: Cara Memulai dan Tetap Kuat dalam Pekerjaan Gereja Baru ( Equip Press, 2019). Dia bersemangat tentang memotong wawasan tentang otak dengan wawasan Alkitab. Dia mempost- ing secara teratur di charlesstone.com.



Daftar Community Of Love (COoL) Daftar Community Of LoVe (COoL) BCM PENGKALAN BCM SILIBIN Kord A/Shift : Cassie Ratih 1. COoL Filadelfia : Vivi L 2. COoL Alfa&Omega : Kiki Maria Kordinator Asmur dan Meru : Esterlina Hutasoit 3. COoL Gloria : Natalia Sembiring 0116153704 4. COoL Immanuel ; Joan Butar Butar 2 5. COoL Sangkakala A : Evelyn 1. COoL Keluarga 1 ; Ibu Kezia Sri 6. COoL Faith : Rina Ambarita 2. COoL Taman Meru : Dorcas Dewi 7. COoL Rajawali ; Rinta 3. Taman Meru BB 2 : Laura Elfrida 8. COoL Anak Baru; Cassie Ratih 4. Asrama Murni AA1 : Marissa Hillary 5. Asrama Murni AA2 : Sari Zega Kord B/Shift : Sartika Napitu 6. Asrama Murni AA3 : Esterlina Hutasoit 7. Asmur BB1– Victory : Indah 1. COoL Sangkakala B : Sartika Napitu 8. Asmur BB3- : Ester Nellly 2. COoL Bethesda : Betaria Lumban Batu 9. Asmur BB4 —Glory : Sarmiani Damanik 3. COOL Ekklesia ; Ibu Lydia Ginting 10. Asmur CC1-Grace : Ruth Ira 4. COoL Anugerah : Rebecca Situmorang 11. Asmur CC2-Alena : Ika Alexandra Saragi 5. COoL Glory ; Annaria Sihombing 12. Asmur CC3-Helsa : Rina Tambunan 13. COOl Mapa : Eninta Florentina Kord C/Shift : Ibu Roma Aritonang Daftar Community Of Love (COoL) 1. COoL Maranatha :Siska Telaumbanua Sitiawan 2. COoL Haleluya1 : Martha Indri 3. COoL Haleluya2: Ibu Roma Aritonang 1. Keluarga Sitiawan ; Ibu Novi Simanjuntak 4. COoL Putri Sion : Naomi Triana 2. COoL Cengkat jering ; 5. COoL Igreya : Lindy Tetty R 3. COoL Merbau : 6. COoL Grace boru ni Raja : Helmi S 7. COoL Yobel 1 : Berliana Limbong 8. COoL Yobel 2 : Tabitha Helmi 9. COoL Elshadai : Renia Sihombing 10. COoL Sangkakala C : Riwani Kord Panorama dan Pinji : Yenida Sinaga No HP Kordinator Lainnya Kordi Ibadah Sitiawan ; Ibu Novi 01131741224 1. COoL Eirene : Yenida 2. COoL Agape : Agustria Tamborine : Amelia Bestaria 89530694 3. COoL Hebron : Ibu Saut 4. COoL Batsyeba : Firma Dancer : Nahum 01121511736 Tiang Doa : Naomi Triana 0184628027 5. COoL Agatha : Melidar Simbolon Sek Minggu Silibin: Dorcas Dewi 01136139590 6. COoL Emmanuel ; Lestary 7. COoL Joy : Novita 8. COoL Talent : Laura Unisem A/S ; Cassie Ratih 011114210060 9. COoL Gift : Frida Unisem B/S : Nia Suardina 01137882528 10. COoL Atarah : Risda Manik Unisem C/S : Ibu Roma 01137810720 11. COoL Filadelfia : Susiwanti Panorama & Salutica ; Yenida 0102912209 12. COoL Betsaida : Asri Manurung 13. COoL Liora : Juwita 14. COoL Grace : Astri Hutapea 15. COoL Angela 1 ; Ivana 16. COoL Angela 2 : Fitri Eka 17. COoL Alpha : Irawati 18. COoL Wanita Teladan : Uli Ulina P 19. COoL CC3 : Samot 20.COoL Pinji Anak Baru: Elma Theana 21. COoL Faith : Meiria Purba 22.COoL Sofia : Meisi Simbolon

Daftar Community Of Love (COoL) No HP Kordinator KLEBANG RESTU 1. Finisar Q/S : Mida Sagala 0142381370 Kord Finisar S/Shift : Lena Veronica 1. Putri Sion 1 : Elisabateh 2. Finisar R/ S : Hilda Neni 01151937101 2. Putri Sion 2 ; Tirza Manalu 3. Putri Sion 4 ; Cornelia 2 3. Finisar S/S : Veronica Lena 01136138864 4. Putri Sion 5 : Hanna Sirait Kord Kamaya X : Lamria Nababan 4. Yamaha ; Irma Hariyati —0123439536 1. COoL Kemenangan: Irma Aritonang 5. Kamaya 1 : Lamria — 0 11116393061 2. COoL Kasih : Fitry Simatupang 6. Kamaya 2 : Christina —01139529821 3. COoL Yehovah Shalom: Lamria N 7. MMC ; Saurma Sinaga—01139520436 4. COoL Yehovah Jireh : Yohana Kord Yamaha ; Irma Hariyati Napitupulu Kord Kamaya Y : Christina 1. COoL Gab Yamaha ; Siska Maria 1. COoL Tehilah : Mery Aritonang Kord Finisar R/Shift: Hilda 2. COoL Kelbang Ria : Dina Sihombing 1. Cool Wing Onn : Aramintha 3. COoL Immanuel ; Risma 2. COoL Anugrah 1 : Rokaya Simanjuntak 4. Putri Sion : Nurhayati 3. COoL Anugrah 2 : Hilda 5. Filadelfia : Christina 4. COoL Anugrah 3 ; Roindah Tamba 5. COoL Anugrah 4 : Satriani Kord Finisar Q /Shift : Helmida Sagala 1. Wing Onn 1 : Zelda Kata Bijak Untuk Para Pemimpin dan Gembala 2. Khantan Immanuel 1 : Rini Sinaga 3. Khantan Immanuel 2 : Mastinar S “Seorang pemimpin mampu menyen- 4. Khantan Immanuel 3 : Martha S tuh hati orang lain sebelum meminta 5. Khantan Immanuel 4 : Winda N mereka melakukan sesuatu.” Kord MMC; Saurma Sinaga 1. COoL Eklesia : Romaito – John Maxwell 2. COoL Eliezer : Debora Purba 3. COoL Putri Sion : Nira Ambarita Kamu harus menjadi pribadi yang baik. 4. MMC Gefira : Dewinta Purba Kamu harus mampu mendekati orang lain se- 5. MMC Talitakum : Yusnita hingga mereka bisa menyukaimu. Apabila hal 6. MMC Kasih : Lydia Simanjuntak ini sudah kamu lakukan, meminta mereka un- Imperial Tambun & Klebang tuk melakukan sesuatu akan sangat mudah bagimu. Hasil yang diberikan pun tentunya Kord : Tamara Esti akan lebih baik karena mereka ikhlas dan se- 1. Blok Unshakeable Woman ; Emelia mangat dalam menjalankannya. Sinaga 2. Blok A Tambun : Evi Sialagan “Seorang pemimpin adalah seorang 3. Blok F Tambun : Mai Santa Clara penjual harapan.“ 4. Imperial Kasih : Tamara 5. Imperial Hosana : Debora Hutasoit – Napoleon Bonaparte 6. Imperial YES ; Mida Manurung 7. Imperial Blok H ; Romma Haloho Pemimpin yang baik ialah pemimpin yang 8. Ibu Ibu Bijaksana ; Ibu Hertina S bisa menumbuhkan sebuah harapan pada pengikutnya. Dengan adanya harapan yang tumbuh di hati, akan tergerak untuk melakukan suatu tindakan nyata demi mereal- isasikan suatu harapan tersebut menjadi ken- yataan.

 Mulai Minggu ini , 7 Juni 2020 kita akan mencoba ibadah online secara sederhana lewat media FB dengan akun Bethany Church Ipoh. Tentu hal ini memerlukan partisipasi dan kerinduan saudara semua untuk bisa beribadah satu keluarga bersama sama.  Hal ini menjadi keputusan dan langkah persiapan pertama untuk menyambut New Normal (Kehidupan Baru) setelah pandemic ini selesai atau berkurang. Hal kedua adalah ketidak pastian adanya waktu untuk bisa beribadah kembali di Ipoh, hal ini menyangkut syarat dan ke- tentuan yang berlaku. Hal yang ketiga sebagai sarana untuk mengatasi keterbatasan ibadah online yang terlalu siang atau rekaman ibadah (untuk yang malam) atau bahkan beberapa hal tertentu yang dirasa ku- rang puas. Hal keempat adalah untuk mengantisipasi pengajaran yang tidak jelas. Tidak semua jemaat mengenal pengkotbah dan jenis kotbah yang disampaikan. Hal kelima adalah sebagai media unity dan pen- jangkauan kita semua untuk rekan , sahabat bahkan keluarga dan man- tan Ipoh yang bisa bergabung dalam Ibadah Raya Online ini bersama sama.  Oleh sebab itu , saya menghimbau dan mengajak kita semua bersama jemaat dan seluruh sahabat khususnya di Ipoh untuk mendoakan dan mendukung ibadah Online kita lewat FB (Bethany Church Ipoh) ini dengan waktu dan jam: 1. Ibadah pagi (pertama) Minggu jam 08.30 am –10.00 am 2. Ibadah Malam (kedua), Minggu jam 08.30 pm-10.00 pm  Doa Puasa setiap hari Sabtu, jam 08.15 am (pagi) dan Doa terobosan Sabtu, Jam 08.15 pm (Malam). Mari bergabung bersama sama dalam kehidupan doa .Ajak rekan yang lainnya juga. Semua ibadah menggunakan metode online tidak hanya untuk jemaat Ipoh saja, boleh mengundang jemaat lain yang ada dimanapun mereka berada baik lewat FB dan juga ZOOM. Tuhan memberkati.

MO T I V A S I & ART I KE L VISI, MISI DAN TUJUAN LOKAL BETHANY CHURCH IPOH PERAK 2020 Y VISI LOKAL : GENERASI MILENIAL MEMENUHI PANGGILAN SPESIAL PANTEKOSTA KETIGA DI AKHIR ZAMAN. MISI : MENJADI GENERASI GENERASI MUDA YANG AKAN MEMIMPIN GEREJA – GEREJA TUHAN AKHIR ZAMAN DENGAN KAPASITAS KERAJAAN SURGA DALAM DOA, PUJIAN DAN PENYEMBAHAN YANG INTIM DENGAN TUHAN SEHINGGA MENJADI GENERASI PENEROBOS DALAM KEHIDUPAN ROHANI DI SELURUH ASPEK KEHIDUPAN . GEN- ERASI MILENIAL MENJADI GENERASI YANG PROFETIK , TAJAM DAN PEKA DENGAN ROH KUDUS DALAM KARUNIA KARUNIA PELAYANAN YANG PADA AKHIRNYA MEN- JADI GENERASI YANG MENUAI JIWA JIWA UNTUK KEMULIAAN TUHAN. TUJUAN : 1. SUPAYA GENERASI INI MENERIMA WARISAN GEREJA DALAM MATIUS 16:18-19, YAITU ALAM MAUT TIDAK AKAN MENGUASAINYA DAN KEDUA MEREKA AKAN MENERIMA KUNCI KERAJAN SURGA. 2. SUPAYA GENERASI INI BERPALING KEPADA ORANG TUA MEREKA DAN ORANGTUA MEREKA JUGA BERPALING KEPADA ANAK ANAK SEHINGGA MENERIMA WARISAN KELUARGA YANG PERNAH HILANG KARENA DOSA DAN KUTUK (KEJADIAN 1:26- 28).


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook