Warta Sepekan, 6 Oktober 2019 Gereja yang Berdoa, Menyembah, Bersaksi dan Melayani BETHANY CHURCH PERAK MALAYSIA 73A, Jln Perempuan Mazwin, Roundabout, Silibin; 64A, Jln Pengkalan Indah 1, Bandar Pengkalan (05-3212812); 67A, Jalan Laluan Klebang Restu 3, Medan Klebang Restu, Ipoh ; No 51A, 1st floor,Persiaran PM 2/3, Pusat Perniagaan seksyen 2 Sri Manjong, Sitiawan-: Desa Merbau Air Tawar. Pastor in charge : Ps. Robert James (email : [email protected]) KHOTBAH GEMBALA Saudara, kalau tadi dikatakan, “Umur manusia 70 ta- hun, kalau kuat 80 tahun…”, Pengalaman Musa di “TAHUN PEY - 5780” usia 80 tahun mirip dengan pengalaman saya di usia 70 Tuhan. Yaitu Tuhan berikan kepada saya tugas Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan, Saya baru pulang dari satu perjalanan yang panjang dan sebagai “Messenger dari Pentakosta yang ketiga.” berat secara fisik. Selama 19 hari saya ke Amerika dan Wow! setelah itu saya ke pergi ke Tanah Perjanjian. Rencana Jadi ini umurnya pas, “Umur manusia itu 70 tahun, semula, dalam waktu 19 hari itu saya harus naik-turun pe- kalau kuat 80 tahun…”, Umur 80 adalah tahunnya sawat 16 kali, tetapi realisasinya 13 kali. Saya menginap Musa, sedangkan yang umur 70 itu tahunnya saya. atau keluar-masuk 7 hotel dan saya tidur malam di pe- Saya tahu Tuhan akan pakai saya ke depan, tetapi sawat dengan jam yang berbeda sebanyak 3 kali. Saya saya tidak tahu berapa lama lagi, namun saya tahu ini juga harus melakukan perjalanan darat dengan mobil yang pelayanan yang terakhir. Dan waktu Tuhan bicara cukup jauh sebanyak 2 kali. kepada saya, “Pentakosta Ketiga itu tidak lama…”, Melihat jadwal yang seperti ini, saya sebagai orang yang setelah itu Tuhan Yesus datang! Hanya berapa lama, ‘baru’ berumur 70 tahun, berseru:”Waduh!” Tetapi saya saya tidak tahu. Dan saya percaya ini pelayanan saya tahu Tuhan yang memberikan ini. Sebagai manusia saya yang terakhir. agak ragu-ragu, lalu saya bertanya kepada Tuhan, “Ini Ketika saya diingatkan itu, Tuhan berkata: “Kamu bagaimana ya Tuhan?” Saya diingatkan apa yang Tuhan akan kuat seperti Musa!” Saya hanya berkata, “Oh pernah katakan kepada saya, yaitu tentang perkataan Mu- begitu, Tuhan…Terima kasih, Tuhan…Terima sa. Musa berkata begini, “Umur manusia itu 70 tahun, ka- lau kuat 80 tahun.” Nah, ini Musa yang berkata, tetapi pa- kasih…” Tetapi menghadapi perjalanan ini, sebagai da waktu berumur 80 tahun, dia justru dipakai Tuhan untuk manusia hati saya cukup berdebar! Akhirnya saya membawa orang Israel keluar dari tanah Mesir! Dan untuk ingat apa yang Dr. Janto yang adalah dokter saya dan itu Tuhan tambahkan 40 tahun lagi buat dia, jadi umur Mu- salah satu gembala sidang di tempat kita, dia bicara sa 120 tahun! pada saya, “Pak Niko, jantung Pak Niko dicek saja.” Memang saya sudah lama tidak mengecek jantung saya, sudah beberapa tahun. Setiap tahun dia mengajak saya mengecek jantung dan saya jawab, “Ya, ok…ok…”, tetapi hingga setahun lagi ketemu saya tetap hanya menjawab yang sama. Tetapi kali ini saya yang berinisiatif untuk mengecek jantung saya.
Pada waktu saya mau mengecek jantung saya, saya diingatkan salah seorang rekan saya yang namanya tidak usah saya sebutkan yang umurnya sama dengan saya. Waktu kami berumur sekitar 60 tahun, dia berkata begini kepada saya, “Pak Niko, saya ini baru periksa dokter. Dokter bilang jantung saya seperti orang yang umurnya 80 tahun.” Wow! Saudara yang dikasihi Tuhan, jadi umur jantungnya lebih tua dari umur secara biologis. Saya itu kepingin Saudara, “Tuhan, kalau boleh dokternya itu ngomong umur jantung saya lebih muda dari umur saya.” Lalu saya diperiksa oleh dokter jantung saya, dr. Denio. Dia berkata, “Wah, bagus Pak Niko..bagus…semua bagus!”. Saya sangat bersukacita, tetapi bagusnya itu seberapa? Sebab ini belum menjawab apa yang saya minta. Malam harinya saya mendapatkan Whatsapp dari Dr. Janto, “Pak Niko, hasil pemeriksaan jantung hari ini untuk Pak Niko itu sangat memuaskan! Pak Niko tahu, kondisi jantung Pak Niko saat ini lebih bagus dari pada kondisi 11 - 12 tahun yang lalu!” Wow! Saudara, perlu saya berikan catatan, 11 - 12 tahun yang lalu jantung saya tidak jelek, kalau jelek artinya sama aja! Tetapi ini kondisi jantung saya lebih bagus dari pada 11 - 12 tahun lalu. Jadi umur jantung saya seperti orang umur 40 atau 50; saya tidak tahu. Waktu membaca itu saya menangis, “Tuhan, terima kasih! Saya mau berangkat…saya mau berangkat!” Ini penting Saudara, secara psikologis itu seperti ada dorongan. Saya menghadapi perjalanan yang begitu panjang, “Waduh, ini apa-apaan?” Saya berangkat dan saya pulang dengan selamat, sejahtera dan dengan kesehatan yang baik saat ini. Nah Saudara, satu hal yang ingin saya katakan, apa pun yang saya lakukan ke depan ini, apa pun yang orang-orang berikan kepada saya, itu semua mengacu kepada tugas saya yang terakhir yaitu se- bagai ‘Messenger Pentakosta yang Ketiga’. Jadi kalau tadi Saudara melihat “The Niko Njotorahardjo Hall”, itu semua dalam rangka saya sebagai ‘Messenger Pentakosta Ketiga’. Amin! Saudara yang dikasihi Tuhan, itu bukan untuk kebanggaan bagi saya. Pada Januari 2019, Billy Wilson datang kepada saya, satu bulan sebelum saya ulang tahun yang ke-70. Dia datang dan berkata mengenai hal ini. Terus-terang pada waktu itu saya berdoa, “Tuhan, ini bagaimana, ya Tuhan? Di mana ini resiko buat saya cukup banyak, ya Tuhan?” Dikira saya akan membesar-besarkan nama saya, padahal saya tidak perlu nama saya ditulis begitu, sebab tanpa itu pun saya juga sudah dikenal. Tetapi Saudara harus tahu karena akhirnya Tuhan menyuruh, “Kamu terima!” dan saya terima. Saudara, kenapa nama dari salah-satu dormitory itu dibangun setelah 43 tahun dari dormitory yang lama. Jadi ini sesuatu yang luar biasa dan nama itu Tuhan berikan kepada saya. Nah Saudara, kenapa itu diberikan? Yang pertama, pada waktu saya pertama kali ke ORU (Oral Roberts University), yaitu university yang paling terkenal di antara Gereja Pantekosta pada tahun 2010 dalam rangka Empowered 21 yang pertama, pada waktu saya memper- siapkan diri tiba-tiba Tuhan berbicara kepada saya, “Niko, kamu akan menerima tongkat estafet dari Oral Roberts.” Waduh! Dan yang seperti ini saya susah bercerita kepada orang lain, “Benar tidak ya? Benar tidak ya, apa yang saya dengar?” Nah, ternyata Billy Wilson datang dan ngomong kepada saya, “Saya dapatkan Anda, Pak Niko, itu menerima mantelnya dari Oral Roberts.” Saya kaget! Dia katakan ada 4 alasan yang Billy Wilson berikan yaitu: Yang pertama, Anda punya pelayanan yang sama, yaitu pelayanan ‘healing’ dengan Oral Roberts. Yang kedua, Anda punya banyak businessmen, demikian juga Oral Roberts. Yang ketiga, Oral Roberts membangun (seperti diketahui kompleksnya itu cukup besar dan di sini kita juga punya bangunan-bangunan yang cukup banyak, termasuk SICC, dsb). Yang keempat, tentang memberi. Saudara, memberi itu penting, sebab semua itu tidak ada artinya kalau tidak memberi; terutama kepada orang-orang yang berkekurangan. Dan itu kita lakukan! Melalui pelayanan ‘healing’ Tuhan menyuruh, “Kumpulkan gereja-gereja di satu kota, ajak gereja-gereja untuk membawa orang-orang miskin, orang-orang sakit, orang-orang yang tidak punya uang untuk ke dokter sebab AKU akan menyembuhkan mereka! Dan biayanya kamu bawa sendiri!” Itu yang kita lakukan, jadi dengan dasar itu dia melihat bahwa mantelnya Oral Roberts itu jatuh kepada saya. Lima tahun yang lalu saya diundang oleh Billy Wilson datang ke sana untuk berkhotbah di Chapel, di antara anak- anak mahasiswa tadi. Kemudian saya diajak ke kantornya, di sana ada kursi dan mejanya Oral Roberts dulu. Lalu Billy Wilson mendudukkan saya di kursinya Oral Roberts, selesai itu dia berkata, “Selesailah tugas saya!”, jadi secara pro- fetik saya didudukkan di sana. Itu terjadi 5 tahun yang lalu! Yang kedua, seperti tadi Saudara dengar Billy Wilson berkata, “Kita berteman cukup lama (10 tahun saya mengenal dia), kita sama-sama di Empowered 21…” Saya sebagai orang pertama di Empowered 21 yang lahir di Oral Roberts University ini dan kita berjalan bersama-sama. Dan dia bilang bahwa dia itu sudah banyak dekat dengan seseorang atau satu pelayanan, tiba-tiba dia merasa bahwa orang itu tidak karu-karuan lalu akhirnya dia tinggalkan, tetapi dengan kita itu sebaliknya, justru semakin dekat atau semakin masuk, dia itu semakin tahu dan semakin dekat dengan kita. Ini yang Billy Wilson katakan.
Yang ketiga, karena Pentakosta yang Ketiga! Ini yang paling penting! Saudara, kalau waktu itu Billy Wilson tidak ber- kata tentang Pentakosta Ketiga, saya pasti tidak mau. Untuk apa nama saya ada disitu? Tanpa itu nama saya juga sudah dikenal! Tetapi ini karena di salah satu dinding ada penjelasan tentang Pentakosta Ketiga, ketika saya pergi ke sana, saya terkejut. Saudara tahu, saya sebagai ‘Messenger dari Pentakosta Ketiga’ yang juga berarti kita semua, yang paling penting adalah untuk disebarkan ke seluruh dunia. Jadi waktu itu saya berkata, “Pentakosta Ketiga itu terjadi di Indonesia… from East to West dan sekarang ke Amerika. Dan tugasnya Amerika itu menyebarkan ke seluruh dunia. Dan setelah itu kembali ke Yerusalem.” Ada 2 (dua) tempat yang Tuhan pakai sebagai sarana untuk terjadinya kegerakan Pentakosta Ketiga, yaitu: Oral Roberts University Karena mahasiswa universitas tersebut berasal dari 114 negara dan 50 states di Amerika. Pada waktu peresmian, gubernurnya juga datang. Gubernurnya adalah seorang anak Tuhan yang sungguh-sungguh dengan Tuhan. Church Of God Gereja ini dipakai Tuhan untuk menyebar-luaskan Pentakosta Ketiga ke cabang-cabangnya yang tersebar di 185 negara di seluruh dunia. Dan itulah yang Tuhan kerjakan selama 1 tahun, sehingga saya sendiri terheran-heran. Sekali lagi, tentang “Niko Njotorahardjo Hall” itu bukan namanya yang saya pentingkan, tetapi karena ada Pentakosta Ketiga nya di dalamnya! Dan jangan lupa yang membangun itu adalah Oral Roberts University, bukan saya! Saya hanya memberikan sekedar untuk ikatan, tetapi yang membangunnya adalah Oral Roberts University! TAHUN PEY - 5780 Dari tanggal 29 September 2019 - 18 September 2020, kalender Ibrani memasuki tahun 5780 yang disebut dengan Tahun Pey (80). Kita baru saja meninggalkan Tahun Ayin (70) selama 1 dekade (5770 – 5779) yang berbicara tentang sebuah mata, yaitu mata Tuhan dan mata kita. Dikatakan, “Mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia dan yang berharap kepada kasih setia-Nya.” Untuk mengajar, menasehati, menunjukkan jalan yang harus kita tempuh. Ini baru bisa kita pahami hanya kalau mata kita tertuju kepada Dia. Selama 10 tahun pesan ini disampaikan kepada Saudara dan saya. Sekarang kita memasuki dekade yang baru, ta- hun yang baru yang disebut dengan dekade ‘Pey’ (80). ‘Pey’ ini bukan sekedar memasuki tahun yang baru atau deka- de yang baru, tetapi ini sebetulnya adalah era baru dalam sejarah. Karena dalam dekade ‘Pey’ itu akan banyak pewahyuan dari Tuhan yang akan turun. Dekade ‘Pey’ ini merupakan awal dari musim yang baru buat Saudara dan saya. Amin! ‘Pey’ Menggambarkan Sebuah Mulut Itu berbicara tentang perkataan, ekspresi verbal, vokalisasi, berbicara, komunikasi, pemberitaan atau sebaliknya, berdiam, mengunyah, meniup itulah yang dimaksud dengan mulut. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan tentang mulut, yaitu: Lidah Seorang Murid “Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seperti seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu.” (Yesaya 50:4a) Ada berapa banyak murid Tuhan Yesus di tempat ini? Saudara ingat, perkataan kita adalah untuk memberikan se- mangat baru kepada orang yang letih lesu, bukan sebaliknya! Kalau justru membuat orang yang tadinya seman- gat jadi letih lesu, itu bukanlah murid! Kalau kita murid maka perkataan kita akan memberi semangat baru kepada yang letih lesu. Mari kita berjanji di hadapan Tuhan. Amin! Tidak Boleh Ada Perkataan Kotor “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.” (Efesus 4:29) Judul perikop dari ayat ini adalah Manusia Baru. Saudara ingat!! Janganlah ada perkataan kotor di mulutmu, tetapi
perkataan yang baik untuk membangun, dimana perlu; supaya mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia. Yang mau berjanji di hadapan Tuhan, katakan: “Amin!” Ramah Seorang Terhadap yang Lain “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaima- na Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” (Efesus 4:32) Ramah, bukan marah! Orang ramah dengan marah terus-menerus itu berbeda, tetapi saya percaya jemaat di tempat ini sebagai manusia baru, kita mau bersikap ramah. Tidak Mengeluarkan Perkataan yang Sia-sia Setiap kata yang sia-sia harus dipertanggungjawabkan pada hari penghakiman “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.” (Matius 12:36 - 37) Saudara, hati-hati dengan mulut kita. Perkataan yang sia-sia, fitnah, gosip, kata-kata kotor, bohong, hoax, ujaran kebencian, jangan sampai kita ucapkan sebab itu semua harus kita pertanggungjawabkan nanti di hari pengha- kiman. Karena dengan ucapan kita akan dibenarkan dan dengan ucapan kita juga akan dihukum! Mungkin ada yang berkata, “Enggak Pak. Saya tidak pernah berkata bohong atau hoax.” Lalu dengan jari-jari apa yang kita ketik di handphone? Itu lebih jahat dari ngomong. Hati-hati! Saya percaya ini peringatan yang luar biasa! Kalau saya lihat hari-hari ini, banyak orang Kristen, bukan hanya orang awam, Pendeta pun maaf ya, mulutnya banyak mengucapkan kata sia-sia. Itu yang namanya ujaran kebencian dan hoax dikiranya biasa saja! Dan kalau kita lihat orang Kristen lebih dahsyat. Buktinya, saya diberi data bahwa penjara wanita di Cipinang 40%-nya adalah orang Kristen. Padahal berapa persen orang Kristen di Indonesia? Sedangkan tadi 40% yang di penjara adalah orang Kristen! Yang namanya orang Kristen, hoax, ujaran kebencian dan fitnah itu seenaknya saja. Hati- hati dengan mulut kita! Biasanya hati-hati dengan hatimu, tetapi sekarang saya mau ngomong, hati-hati dengan mulut kita. Amin! Apakah Saudara punya agenda? Tulis di sana, “Tanggal 13 Oktober 2019, di hadapan Tuhan saya berkata, “Mulutku penuh dengan pujian, pada-Mu ya Yesus, Tuhan…!” Dekade ‘Pey’ Akan Banyak Deklarasi Tentang Kemerdekaan Dan Kemenangan Deklarasi tentang kemerdekaan dan kemenangan, sebab kita ada di Era Pentakosta Ketiga dimana akan banyak terjadi penuaian jiwa yang terbesar dan terakhir sebelum Tuhan Yesus datang untuk kali yang kedua. Mereka akan mendeklarasikan dengan mulut ini! Dekade ‘Pey’ Akan Banyak Bertemu Muka Dengan Muka Dengan Tuhan Kata ‘Pey’ ada hubungannya dengan kata ‘PNIEL’. Dalam Kejadian 32:30, “Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: “Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku terto- long!” Jadi ini adalah kisah pada waktu Yakub harus lari dari rumah orang tuanya, ke Padan-Aram karena hendak dibunuh oleh Esau, kakaknya gara-gara Esau ditipu oleh Yakub. Maka larilah Yakub, dan selama 20 tahun di perantauan itu dia bekerja membanting tulang. Dia ditipu habis-habisan oleh mertuanya sendiri. Pada suatu hari dia digerakkan oleh Tuhan untuk kembali ke rumah bapanya. Dan dalam perjalanan pulang, pada malam hari Yakub bergumul dengan laki-laki yang saya percaya itu adalah malaikat Tuhan. Karena dikatakan tid- ak dapat mengalahkan, maka laki-laki atau malaikat Tuhan itu memukul sendi pangkal paha Yakub sehingga ter- pelecok. Saudara, Yakub memeganginya terus sampai waktu fajar menyingsing. Lalu malaikat Tuhan itu berkata, “Biarkan aku pergi, sebab fajar telah menyingsing.” Tetapi Yakub berkata, “Tidak! Pokoknya tidak akan aku lepas- kan sebelum engkau memberkati aku.” Kemudian laki-laki atau malaikat Tuhan itu bertanya kepada Yakub, “Siapakah namamu?” “Yakub.” “Mulai hari ini namamu diubah, bukan Yakub lagi tetapi Israel, sebab engkau te- lah bergumul melawan Allah dan manusia dan engkau menang.” Jadi Yakub keluar sebagai pemenang! Namanya diganti menjadi Israel. Pemenang karena dia bergumul melawan Al- lah dan manusia dan dia menang! Apakah Saudara mau jadi pemenang? Saudara, hanya pemenang yang masuk sorga! Siapakah pemenang itu? Kalau kita mau jadi pemenang, kita harus bergumul melakukan Firman Tuhan dan ber- gumul melawan sifat kedagingan kita sebagai manusia dan kita menang! Karena itu kita jadi pemenang. Amin!
Saudara, untuk melakukan Firman Tuhan itu perlu bergumul. Firman Tuhan berkata, “Kita harus mengampuni orang yang bersalah kepada kita.” Berapa banyak? 70 x 7 kali! Apakah Saudara bisa meng-aminkan ini? Saudara harus bergumul! Dan saya percaya Saudara bisa! Kita harus bergumul untuk bisa melakukan Firman Tuhan dan melawan sifat kedagingan kita. “Kasihilah musuhmu. Berbuat baik bagi yang membenci kamu. Mintakan berkat bagi yang mengutuk kamu. Kalau ditampar pipi kanan, berikan pipi kiri. Kalau ada orang yang memaksa minta bajumu, berikan juga jubahmu. Kalau ada orang yang memaksa kita berjalan 1 mil, berjalanlah 2 mil.” Apakah mudah melakukan ini? Tidak! Kita harus bergumul! Dan saya berdoa, mari kita seperti Yakub. Maka nama Saudara akan diubah, yang tadinya kalah terus akan jadi pemenang karena Saudara bergumul untuk melakukan Firman Allah dan sifat kedagingan dan Saudara menang! Tempat di mana Yakub mengalami kemenangan itu, dia namakan ‘Pniel’. Dikatakan, “Aku telah melihat Allah muka dengan muka, tetapi nyawaku tertolong!” Saudara, pesan Tuhan masuk dekade ‘Pey’, kita diminta untuk banyak bertemu muka dengan muka dengan Tuhan. Kalau dekade ‘Ayin’ berbicara tentang mata dimana mata Tuhan tertuju kepada kita dan mata kita harus tertuju kepada Tuhan, maka dekade ‘Pey’ ini saya percaya sudah lebih naik lagi. Kita harus berhadapan muka dengan muka dengan Tuhan, banyak berada di hadirat Tuhan. Supa- ya apa? Kalau kita bertemu muka dengan muka dengan Tuhan, maka dari mulut kita itu tidak ada hoax atau uja- ran kebencian. Karena kita bertemu muka dengan muka dengan Tuhan, kita mendengarkan Dia berbicara, dan itulah yang keluar dari mulut kita. Amin! Ingat kisah pada waktu Tuhan Yesus datang ke rumah Marta dan Maria? Marta menyambut dengan cara yang luar biasa karena dia senangnya luar biasa. Langsung dia ngepel lantai, siapkan tempat tidur dan sepreinya di- ganti, lalu memasak, “Tuhan Yesus kesukaannya apa ya? Oh pasti rawon sama pecel!” Dia masak rawon dan pecel sehingga badannya bau rawon semua dan dia keringatan. Begitu dia datang melihat Maria, “Lho, enaknya Maria duduk di kaki Yesus melihat muka dengan muka. Apa yang Tuhan Yesus katakan dia dengarkan, karena berhadapan muka dengan muka.” Dia kemudian komplain, “Guru, enaknya Maria! Saya seperti ini, baju saya bau rawon semua, dia enak-enakan!”. Jawab Tuhan Yesus: “Marta, Marta, engkau kuatir dan sibuk dengan banyak perkara, tetapi Maria telah memilih bagian yang terbaik yang tidak akan diambil daripadanya.” Saudara, berhadapan muka dengan muka dengan Tuhan; di hadapan Tuhan itu adalah hal yang terbaik! Supaya dari mulut kita keluar perkataan Tuhan, bukan hoax, bukan ujaran kebencian, bukan fitnah, bukan bohong, tetapi yang keluar dari mulut kita adalah, “Mulutku penuh dengan pujian kepada-Mu, ya Yesus Tuhan. Sepanjang hari kuberi penghormatan kepada-Mu, ya Allahku!” Mungkin ada di antara Saudara yang sekarang sedang dipersimpangan jalan seperti Yakub pada waktu itu. Dia kerja, kerja, kerja, banting tulang dan sering ditipu. Mungkin keadaan Saudara seperti itu, tetapi Yakub memutus- kan untuk kembali ke rumah bapa dan karena itu dia jadi pemenang! Kalau Saudara mau jadi pemenang di mana kondisi Saudara seperti Yakub yang kerja dan banting tulang, kena tipu kanan-kiri, Saudara harus ambil kepu- tusan untuk kembali pulang ke rumah Bapa. Artinya, carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya… apa yang Saudara perlukan? Saudara kerja banting tulang itu untuk apa? Maka semuanya, yaitu apa yang Saudara perlukan akan ditambahkan kepada Saudara. Amin! Di Tahun Pey Dari Mulut Kita Harus Keluar Doa, Pujian Dan Penyembahan Saudara, saya melihat untuk Indonesia, Tuhan “ciptakan” kondisi supaya anak Tuhan yang di Indonesia berdoa! Saudara pikir sekarang yang terjadi gonjang-ganjing di Indonesia itu untuk apa? Salah-satunya yang paling pent- ing di hadapan Tuhan adalah supaya Saudara dan saya itu berdoa! Doakan Indonesia! Damailah Indonesiaku! Damailah Indonesiaku! Doakan Indonesia setiap hari, terutama sampai dengan tanggal 20 Oktober ini. Setelah itu pun terus doakan! Saudara lihat, gonjang-ganjing ini tidak akan berhenti! Tuhan “ciptakan” situasi ini, tetapi percayalah dengan hal ini Pentakosta Ketiga, penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir itu terjadi. Amin! Saudara, di Amerika saya juga menghadiri acara lain. Tim Hill yang adalah Ketua Umum dari Church of God mendapatkan dari Tuhan untuk mencanangkan apa yang dia sebutkan dengan “We Pray COG.” Ini khusus yang
Church of God dan dia minta saya bersama dia untuk menjadi Co-Chair. Church of God, Gereja partner kita dimana saya juga ada di sana, itu umurnya sudah 133 tahun dan ada di 185 negara. Di sini Tim Hill sebagai Ketua Umumnya bersama saya sekarang menjadi Co-Chair untuk doa “We Pray COG.” Dan saya percaya kita bukan hanya berdoa untuk COG saja tetapi juga Indonesia didoakan dan dunia pun didoakan. Amin! Nah, pada waktu saya di sana, diumumkan atau dideklarasikan tentang ini di hadapan para pemimpin utusan dari seluruh dunia yang sedang berkumpul di Cleveland – Tennessee di kantor pusatnya Church of God. Pada waktu itu dia minta saya maju ke depan dan ketika Tim Hill memberikan pengertian apa yang dimaksud dengan “We Pray COG”, saya diminta untuk berbicara. Disitu saya katakan, “Saudara-saudara, Pentakosta Ketiga itu berasal dari Indonesia, sekarang from East to West. Dan bergerak sekarang ke Amerika dan COG ini adalah salah- satunya yang dipakai oleh Tuhan untuk menyebarkan tentang Pentakosta Ketiga ke seluruh dunia.” Setelah itu kami berdoa bersama-sama dan berlutut bersama-sama. Dan yang luar biasa hari itu Tim Hill meminta yang memimpin pujian hari itu dari Indonesia, yaitu team saya dimana hal ini belum pernah terjadi. Itu adalah rapat atau pertemuan pemimpin dunia di Church of God, pokoknya yang ikut dengan saya disuruh datang untuk worship seperti kita ini. Di situ Pak Welyar mulai, Saudara tahu apa yang terjadi? Begitu saya berlutut, saya me- nangis dan semua orang pun menangis dilawat Tuhan! Lalu keluar berbagai nubuatan dan penglihatan dan sela- ma 2 jam itu tidak bisa berhenti! Hal ini belum pernah terjadi dalam sejarah Church of God selama 133 tahun dan ini disaksikan sendiri oleh Tim Hill! Pada waktu itu Tim Hill tiba-tiba berkata, “Siapa di antara Saudara yang sakit, boleh maju ke depan.” Ada bebera- pa Pendeta yang maju ke depan, karena ini adalah pertemuan para pemimpin. Lalu saya datang kepada mereka dan menumpangkan tangan. Nah, ada seorang yang saya tumpangkan tangan di kepalanya; namanya Barry. Dia juga anggota dari Council of Eighteen sama dengan saya. Dia itu sudah sakit selama 5½ bulan tetapi dokter tidak bisa menemukan apa penyakitnya! Nah, malam hari sebelum hari itu dia bermimpi di mana saya datang kepadan- ya dan menumpangkan tangan atasnya dan mengucapkan kata-kata kesembuhan. Besoknya ketika saya menumpangkan tangan atasnya, dia kaget karena apa yang dia lihat dalam mimpi itu dia lihat sekarang! Saya ucapkan, “Be healed in the Name of Jesus!” Apa yang terjadi? Tidak lama kemudian dia langsung sembuh! Dia merasakan penyakitnya hilang, tetapi dia juga perlu konfirmasi sehingga dia pulang dan tidak ikut meeting. Dia pulang ke kotanya dan memeriksakan diri ke dokter dan ternyata dokternya berkata, “Saya tidak menemukan pen- yakit apa pun, berarti Anda sembuh!” Tahun Pey Adalah Tahun Di Mana Kita Menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus Dari mulut ini kita menginjil, mengabarkan kabar baik. Di mana saja Saudara berada, kabarkan itu! Jadikan mere- ka semua murid Tuhan Yesus. Karena itulah Pentakosta Ketiga dicurahkan, supaya Saudara bisa melakukan ini. Saya percaya waktunya tidak lama dan ini adalah untuk menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus dan Tuhan Yesus segera datang untuk kali yang kedua. Amin! Khotbah Bapak Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo JCC, 13 Oktober 2019
Berdoa untuk Kebebasan berAgama Pokok doa Berdoa agar agama Kristen yang menjadi agama terbesar pengikutnya di dunia, dapat menjadi agama yang dihormati dan dihargai oleh karena pengikutnya memberikan teladan dan kesaksian hidup yang baik, di manapun mereka berada sehingga nama Tuhan dimuliakan dan ditinggikan. Banyak orang dimenangkan bagi Kerajaan Allah. Berdoa agar pemerintah setempat yang menjadi penjamin atas kebebasan beragama warganya, melindungi dan mengayomi kegiatan-kegiatan ibadah yang ada dari segala bentuk ancaman, in- timidasi dan larangan. Berdoa untuk mayoritas mereka yang tidak beragama dan mengakui adanya Tuhan, hati dan pikiran mereka diubahkan, karena Tuhan menghendaki untuk tidak ada seorangpun yang binasa tetapi semua orang berbalik dan bertobat (2 Pet. 3 : 9). Berdoa agar masing-masing penganut agama yang ada, menghormati dan menghargai perbedaan, ke- percayaan dan cara-cara beribadah agama lain. Dijauhkan dari pertikaian dan permusuhan.
Bagaimana berbicara dengan orang muda tentang keraguan Kara Powell Saya telah melewati 26 kelas sekolah, termasuk gelar Master of Divinity dan PhD dalam Praktik Teologi. Dan pertanyaan saya yang berusia 12 tahun tentang Tuhan dapat membuat saya bingung. Tapi saya tidak merasa sedih tentang itu. Untuk satu hal, jika Tuhan dapat sepenuhnya dipahami dan dijelaskan, Tuhan tidak akan benar-benar menjadi Tuhan. Tuhan kemudian akan lebih dari \"orang yang keren.\" Agar Tuhan menjadi Tuhan, perlu ada aspek sifat dan tindakannya yang tidak bisa dijelaskan. Tidak hanya itu, tetapi saatnya untuk membingkai ulang pertanyaan dan keraguan anak muda bukan sebagai tantangan, tetapi sebagai peluang. Dalam penelitian Sticky Faith dan Growing Young kami, kami menemukan bahwa merasakan kebebasan untuk mengungkapkan keraguan sebenarnya berkorelasi dengan kedewasaan iman. Sederhananya, tidak diragukan bahwa itu beracun bagi iman, itu diam. Bahkan jika Anda dan saya dapat menyetujui kedua alasan tersebut untuk menyambut keraguan kaum muda, itu tidak berarti kami selalu tahu bagaimana cara terbaik merespons. Cara kita menanggapi keraguan mengirimkan pesan tentang Tuhan. Kami menemukan bahwa ketika para pemimpin dan orang tua cenderung membungkam keraguan kaum muda, kaum muda tidak hanya mengetahui bahwa gereja dan keluarga mereka tidak dapat menangani keraguan; mereka pikir Tuhan juga tidak bisa mengatasi keraguan. Notes: Ketika para pemimpin dan orang tua cenderung membungkam keraguan kaum muda, kaum muda tidak hanya mengetahui bahwa gereja dan keluarga mereka tidak dapat menangani keraguan; mereka pikir Tuhan juga tidak bisa mengatasi keraguan. Tuhan dapat mengatasi semua keraguan kita. Dan kemudian beberapa. 4 langkah untuk menangani keraguan kaum muda dengan lebih baik 1. Hafalkan frasa ini: “Pertanyaan bagus. Saya tidak tahu, tapi ... \" Kemungkinannya bagus bahwa dalam waktu dekat, seorang remaja atau dewasa muda akan mengajukan pertanyaan sulit tentang Tuhan yang tidak dapat Anda jawab. Mengapa Tuhan yang pengasih membiarkan penderitaan seperti itu di dunia? Mengapa Tuhan mengirim orang ke neraka? Bukankah sempit untuk percaya bahwa Yesus adalah satu- satunya jalan menuju Tuhan? Bagi kebanyakan dari kita, sulit untuk memberikan jawaban yang bagus untuk pertanyaan-pertanyaan semacam ini. Kami membutuhkan pengganti. Kami membutuhkan cara untuk menegaskan rasa ingin tahu anak muda itu dan memastikan pembicaraan berlanjut di masa depan. Jadi coba katakan sesuatu seperti ...
\"Pertanyaan yang bagus. Saya tidak tahu, tetapi bagaimana jika Anda dan saya berkumpul untuk minum kopi minggu depan dan membicarakannya? \" \"Pertanyaan yang bagus. Saya tidak tahu, tetapi saya tahu seorang ilmuwan [terapis, insinyur, artis, dll] di gereja kami yang menyukai jenis-jenis pertanyaan itu. Bagaimana kalau kita bertiga makan siang minggu ini? ” Di saat-saat yang dipenuhi adrenalin ketika seorang anak muda mengajukan pertanyaan yang membuat kita bingung, kita membutuhkan ungkapan \"masuk\" yang menghormati keingintahuan anak muda itu dan menetapkan lintasan untuk percakapan berikutnya. 2. Pertahankan hubungan dengan cara apa pun. Ketika orang-orang muda kita mendapatkan sayap intelektual mereka dan menjadi pemikir yang lebih abstrak, mereka lebih memperhatikan dunia kita yang tidak bertambah. Itu berarti mereka akan memiliki pertanyaan baru. Untuk remaja dan dewasa muda yang telah tumbuh besar di gereja, pertanyaan-pertanyaan baru ini bukan hanya “intelektual,” mereka juga berhubungan. Tantangan internal tentang iman sering kali menimbulkan keprihatinan internal tentang komunitas iman mereka. Apakah komunitas iman saya dapat mengatasi keraguan saya? Apakah saya masih akan disambut, atau akankah saya ditinggalkan? Saya merindukan gereja menjadi tempat pertama orang-orang muda pergi dengan pertanyaan-pertanyaan sulit mereka tentang Tuhan. Tetapi mereka hanya akan menuju ke arah kita jika mereka tahu bahwa kita tidak akan menolak mereka — apa pun yang terjadi. Jadi ketika Anda berinteraksi dengan seorang anak muda yang ragu-ragu, keluarlah dari jalan Anda untuk menunjukkan bahwa Anda, dan komunitas tempat Anda berdua menjadi bagian, tidak menghakimi mereka, tetapi bepergian bersama mereka. 3. Hubungkan kaum muda dengan sumber daya lainnya. Berita baiknya adalah Anda tidak harus bertindak solo. Anda dapat mengintegrasikan kebijaksanaan orang lain ke dalam percakapan Anda yang berkelanjutan dengan orang-orang muda. Mungkin Anda mengundang orang yang Anda kenal yang telah mengajukan pertanyaan yang sama dan bergumul dengan Kitab Suci untuk menuliskan jawaban untuk bergabung dengan percakapan Anda berikutnya. Mungkin Anda mengirim email kepada peneliti yang telah memikirkan secara mendalam tentang peran Tuhan dalam penciptaan dunia kita atau peristiwa dunia hari ini. Atau mungkin Anda mencari buku atau sumber daring yang dapat membantu anak muda Anda menavigasi pertanyaan mereka dengan lebih baik. Anda tidak harus melakukan ini sendirian. Jadi mengapa Anda mau? Rencana Anda harus sederhana, dengan terukur yang jelas. Jika seseorang bertanya apakah Anda menekan \"Measurable\" Anda, tetapi Anda tidak dapat menjawab dengan jawaban \"ya\" atau \"tidak\" yang sederhana, maka itu tidak cukup jelas. Siapa yang dapat Anda undang untuk menjadi bagian dari membuat rencana di gereja Anda? Bagaimana Anda bisa membuat rencana Anda sejernih kristal? 4. Perhatikan keraguan Anda sendiri. Para pemimpin spiritual yang luar biasa — mulai dari Martin Luther pada abad keenam belas hingga Bunda Teresa pada abad terakhir — memiliki pertanyaan internal mereka sendiri. Bagaimana jika keraguan bukanlah pertanda ketidakdewasaan spiritual yang perlu kita tekan, tetapi sebagai tanda rasa ingin tahu, pertumbuhan, dan eksplorasi yang bisa kita lakukan? Kicauan: Bagaimana jika keraguan bukanlah tanda ketidakdewasaan spiritual yang perlu kita tekan, tetapi sebagai tanda rasa ingin tahu, pertumbuhan, dan eksplorasi yang dapat kita lakukan?
Bagaimana Mengenal Diri Kita ? Oleh: Dr. Josh McDowell. 1. Siapakah Anda? Ini bukan atribut fisik Anda, pendidikan Anda, sejarah karir Anda, prestasi Anda, atau talenta rohani Anda, bukan pula asal-muasal etnis Anda. Semua ini hanya bungkus luar dari identitas Anda. a. Sesungguhnya, pengertian kita mengenai siapa sebenarnya diri kita jauh lebih penting dari kehidupan kita dari pada karir prestisius yang menguntungkan. b. Identitas diri kita, dan terutama persepsi kita tentang identitas itu memainkan peran vital dalam menen- tukan bagaimana Anda menbawa diri Anda dalam kehidupan sehari-hari, seberapa besar kebahagiaan yang kita alami, bagainama kita memperlakukan orang lain, bagaimana kita tanggap terhadap Tuhan. c. Tanpa mengerti dengan benar siapa Anda sebenarnya di bawah begitu banyak lapisan luar, Anda kemungkinan mengalami ketidakpuasan, dan kehilangan arah dalam kehidupan. d. Siapa yang menjadikan Anda seperti Anda sekarang ini? Ada banyak pengaruh yang berbeda telah mem- bentuk bagaimana Anda melihat diri Anda. Ada banyak pengaruh negative yang membuat kita gagal melihat siapa diri kita yang sesungguhnya seperti yang Tuhan katakan, kita gagal mengidentifikasikan diri sebagai orang yang sangat bernilai, sangat berharga yang dicipta serupa dengan gambar Allah, dan di- mahkotai dengan kemualiaan dan hormat (Mazmur 8:6, 139:14). 2. Diidentifikasikan dengan sang Pencipta. a. Tuhan mengenal diri kita jauh dibandingkan dengan kita mengenal diri kita. b. Hanya Tuhan yang tahu nilai yang sebenarnya, yang jauh lebih berharga daripada penampilan kita, kinerja kita, dan status kita. c. Hanya Tuhan yang bisa mengisi hidup kita dengan kasih, cinta dan arti. d. Tuhan mengasihi kita secara penuh. Kasih-Nya tulus, murni, suci, tanpa memandang rupa kita. e. Kita dindentifikasikan sebagai anak-anak Raja, Ahli waris kerajaan Allah (Roma 8:17), anak-anak Allah. f. Siapakah yang lebih berbahagia dengan identitas seperti itu? g. Begitu kita mengidentifikasikan diri kita dengan sang raja, maka kita akan menjalani kehidupan sebagai seorang pangeran dan putri raja yang adalah Anda sendiri. h. Identitas Anda sebagai anak Allah akan membuat perbedaan besar dalam bagaimana Anda memandangi kehidupan Anda, pergumulan Anda, hubungan Anda dengan orang lain dan dengan Allah. 3. Apa yang bukan diri Anda. a. Penampilan fisik. Semakin cantik, cakep, indah, saya akan dihargai. Manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati (1 Samuel 16:7) b. Kinerja Kita. Kinerja kita menentukan nilai dan identitas kita. Semakin giat dan semakin baik anda bekerja, anda akan semakin dihargai. c. Kedudukan/kekuasaan (seberapa pentingkah aku ini?). Identitas mereka terbungkus dalam jumlah status yang sudah mereka capai. Orang-orang semacam ini didorong untukmencari kedudukan yang tinggi dalam bisnis, politik, gereja dan persahabatan supaya bisa merasa bahwa kehidupan mereka itu berarti dan ber- makna.
4. Akibat salah memandang diri. a. Orang dengan pandangan yang suram mengenai identitas diri mereka sulit berkomunikasi dengan orang lain. b. Orang dengan wawasan identitas yang buruk juga melihat ke orang lain untuk menentukan bagaimana mereka setiap kali memandang diri sendiri. c. Orang dengan persepsi negatif mengenai identitas diri mereka juga berkutat dengan pengharapan negatif. Persepsi yang jelas dari identitas yang benar adalah aset yang tak ternilai bagi kehidupan yang sehat, baha- gia dan produktif. Apabila anda meluruskan potret diri Anda dengan pandangan Allah mengenai diri Anda, maka Anda akan menemukan jati diri yang sehat. “Identitas diri yang sehat adalah melihat diri sendiri sebagaimana Allah melihat Anda – tidak lebih dan tidak kurang” 5. Bagaimana Allah melihat Anda? a. Allah melihat kita sebagai sosok yang selamanya patut dikasihi. Ia menciptakan kita menurut gam- bar diri-Nya (Kejadian 1:26-27). Kita adalah puncak dari kejeniusan kreatifitasnya. b. Allah melihat Anda sebagai sosok yang tak terbatas harga dan nilainya. Seberapa berharga nilai an- da bagi Allah? Kematian-Nya (1 Korintus 6:19-20, 1 Petrus 1:18-19). c. Allah melihat Anda sebagai sosok yang kompeten dalam segala hal (Kisah 1:8). Allah memberi anda kuasa-Nya dalam bentuk Roh Kudus yang tinggal dalam diri anda dan menyatakan bahwa anda berkompe- ten menjadi duta/utusan-Nya. Tuhan sangat mempercayai anda sehingga Ia meninggalkan anda di bumi untuk menyelesaikan tugas pendamaian yang dimulai Yesus (2 Korintus 5:20). 6. Mengapa kita tidak mampu melihat diri kita sebagaimana Allah melihat diri kita? a. Dosa telah menggelapkan mata dan pikiran kita (Efesus 2:1, 5:8). Cahaya Allah menerangi kita dan memperlihatkan kepada kita untuk apa Ia menciptakan kita. Namun dosa dan keadaan disekitar kita telah memblokir cahaya Tuhan dan visi kita mengenai siapa diri kita sesungguhnya telah dirintangi. b. Anda membutuhkan terang/cahaya ilahi untuk menerangi hidup anda. 7. Bagaimana Allah membuat cahaya/terang itu masuk dalam hidup kita. a. Serahkanlah hidup Anda sepenuhnya kepada Yesus kristus dan terimalah Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat dalam hidup Anda secara pribadi. Yesus adalah terang (Yohanes 1:4, 8:12). Terang Kristus akan bercahaya dalam hidup kita jika kita menjalin hubungan secara pribadi dengan-Nya. Kita akan melihat Allah menghargai kita, mengasihi kita, jika kita hidup dalam persekutuan yang intim dengan Yesus Kristus. b. Berjalanlah dalam terang Firman Allah (Alkitab). Mazmur 119:105, Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Semakin kita membuka pikiran dan hati kita kepada Firman Allah, semakin ban- yak cahaya yang kita nikmati. Dalam cahaya firman Allah kita melihat bahwa Allah mengasihi kita, menghargai kita, dan menbuat kita kompeten. c. Bersekutulah dengan sesama orang-orang percaya lainnya (Ibrani 10:25). Kita membutuhkan in- teraksi dengan umat percaya lainnya supaya kita membanjiri kehidupan kita dengan terang Allah, yang mengungkapkan identitas kita yang sesungguhnya. Diadaptasi dari buku yang berjudul Bagaimana Mengenal Diri Kita karya Dr. Josh McDowell. Dr. Josh McDowell adalah salah satu apologet terkemuka di dunia dan seorang penulis buku-buku terlaris di dunia. Beberapa bukunya yang memenangkan penghargaan di antaranya: Evidence That Demands a Verdict, The Resurrection Factor, dan He Walked Among Us.
Orang-orang non-Kristen milenial lebih penasaran secara rohani daripada orang-orang yang tidak beriman lebih tua (Penelitian Barna) Orang Milenial Amerika yang mengidentifikasi diri mereka sebagai non-Kristen lebih tertarik pada masalah rohani daripada yang bukan Kristen dari generasi yang lebih tua, menurut laporan penelitian Barna Group. Dalam sampel penelitian yang dirilis Selasa, Barna menemukan bahwa 70% dari milenium non-Kristen melaporkan memiliki setid- aknya satu percakapan tentang kepercayaan agama mereka dengan teman dekat atau anggota keluarga. Se- baliknya, 52% non-Kristen yang lebih tua mengatakan hal yang sama. Barna juga menemukan bahwa 64% dari milenium non-Kristen melaporkan memiliki satu atau lebih percakapan tentang kepercayaan mereka dengan seorang Kristen, dibandingkan 44% untuk non-Kristen yang lebih tua. \"Milenium non-Kristen jauh lebih mungkin untuk memiliki satu atau lebih percakapan tentang iman da- ripada rekan-rekan mereka yang lebih tua dan dua kali lebih mungkin untuk menyatakan minat pribadi da- lam agama Kristen (26% vs 16%),\" jelas Barna. “Mereka juga memiliki pengalaman pribadi yang jauh lebih banyak dengan semua jenis metode penginjilan daripada orang non-Kristen yang lebih tua, termasuk melalui traktat (45% vs 26%) atau ber- temu dengan seseorang baik di gereja (35% vs 19%) atau di jalan (30% vs 16%). \" Temuan ini adalah bagian dari laporan yang lebih besar berjudul Reviving Evangelism, yang menarik temuannya dari studi orang dewasa Amerika dari tahun lalu. Satu survei termasuk ruang sampel dari 992 responden yang diidentifikasi sebagai Kristen. Yang lainnya adalah dari 1.001 orang dewasa yang tidak mempraktekkan orang Kristen. Kedua studi memiliki margin kesalahan ± 3 persen. Pada bulan Februari, Barna memposting sampel lain dari laporan Reviving Evangelism, yang mencatat bahwa orang-orang non-Kristen yang bersedia berbicara tentang iman dengan orang-orang Kristen sering tidak memiliki preferensi untuk dialog. Barna menemukan bahwa sementara 62% responden non-Kristen dan Kristen yang kadaluwarsa ingin ber- bicara dengan rekan Kristen yang taat yang “mendengarkan tanpa penghakiman,” hanya 34% mengatakan bahwa praktik ini ditemukan di antara orang Kristen yang taat yang mereka kenal secara pribadi. Juga, 50% responden non-Kristen dan Kristen yang kadaluwarsa mengatakan mereka ingin berdialog dengan seseorang yang \"tidak memaksakan kesimpulan,\" namun hanya 26% mengatakan bahwa diterapkan untuk mempraktikkan orang Kristen yang mereka kenal. \"Tidak semua orang mungkin siap untuk beralih dari A ke Z dalam satu percakapan tunggal, dan menekan topik ke depan mungkin terasa dipaksakan kepada orang non-Kristen - hingga membuat mereka berpal- ing,\" kata Brooke Hempell, wakil presiden senior penelitian di Barna Group, dalam wawancara sebe- lumnya dengan The Christian Post. “Mengizinkan orang lain untuk menarik kesimpulan mereka sendiri membuka kemungkinan bahwa mereka dapat meninggalkan percakapan tanpa membuat keputusan untuk Kristus - oleh beberapa langkah penginjilan, bahwa percakapan akan gagal.”
Lebih dari setengah pengunjung gereja Protestan gagal untuk membagikan Injil dalam 6 bulan ter- akhir: LifeWay Michael Gryboski, Christian Post Reporter Lebih dari lima puluh persen peserta gereja Protestan telah mengakui tidak terlibat dalam penginjilan dalam setengah tahun terakhir, menurut laporan yang baru-baru ini dirilis oleh Life- Way Research. Ketika ditanya berapa kali mereka berbagi dengan entah bagaimana \"bagaimana menjadi seorang Kristen,\" 55 persen responden menjawab nol. 24 persen responden mengatakan bahwa mereka telah membagikan cara menjadi seorang Kris- ten kepada seseorang 1-2 kali, 12 persen merespons 3-5 kali, 5 persen mengatakan 6-10 kali, 1 per- sen mengatakan 11-15 kali, dan 3 persen melaporkan 16 kali atau lebih. Scott McConnell, direktur eksekutif LifeWay Research, mengatakan dalam komentar yang dirilis Selasa bahwa penginjilan “tampaknya tidak menjadi prioritas para pengunjung gereja.” \"Tugas memuridkan semua bangsa belum sepenuhnya dipeluk di gereja Amerika - terutama oleh budaya mayoritas,\" kata McConnell. \"Ini terlepas dari kenyamanan memiliki etnis dan imigran lain dari negara lain yang sering tinggal di lingkungan yang sama.\" Data untuk laporan LifeWay berasal dari survei online terhadap 2.500 pengunjung gereja Protestan yang dilakukan 14-29 Januari dengan margin kesalahan plus atau minus 2 poin persen- tase. Meskipun laporan itu menemukan kurang dari setengahnya terlibat dalam penginjilan dalam enam bulan terakhir, itu juga menemukan bahwa sebagian besar responden telah mengundang orang yang belum bergereja untuk beribadah dalam enam bulan terakhir. Di antara kelompok etnis yang disurvei untuk laporan itu, responden Hispanik adalah yang paling mungkin telah berbicara dengan seseorang tentang bagaimana menjadi seorang Kristen dalam enam bulan terakhir, dengan hanya 32 persen melaporkan bahwa mereka belum melakukannya. Pengunjung gereja Hispanik juga merupakan kelompok etnis yang paling mungkin mengundang seseorang ke gereja, dengan 71 persen responden Hispanik mengatakan mereka telah melakukannya. LifeWay juga menemukan bahwa responden berusia 65 tahun ke atas adalah yang paling tidak memiliki percakapan penginjilan dalam setengah tahun terakhir. “Baru-baru ini, ada banyak diskusi tentang orang dewasa muda yang kurang berpartisipasi dalam penginjilan. Namun, bukan itu masalahnya, \"kata McConnell. “Faktanya, orang dewasa muda dan pengunjung gereja setengah baya lebih mungkin untuk berbagi dengan seseorang bagaimana menjadi seorang Kristen dalam enam bulan terakhir daripada orang dewasa yang pergi ke gereja yang lebih tua.” Pada bulan Februari, Barna Group merilis sebuah laporan yang ditugaskan oleh Alpha USA yang mengindikasikan bahwa hampir setengah dari orang-orang Kristen berusia milenium percaya bahwa evangelisasi adalah salah. \"Hampir setengah dari generasi Millenial (47%) setuju setidaknya sedikit bahwa berbagi ke- percayaan pribadi seseorang dengan seseorang yang berbeda keyakinan dengan harapan bahwa
suatu hari mereka akan memiliki keyakinan yang sama. Ini dibandingkan dengan sedikit lebih dari seperempatnya. Gen X (27%), dan satu dari lima Boomers (19%) dan Sesepuh (20%), \"baca laporan Barna. \"Orang-orang Kristen yang lebih muda cenderung lebih sadar secara pribadi tentang suhu budaya di sekitar percakapan spiritual. Di antara orang-orang Kristen yang taat, Millenial melaporkan rata -rata (median) dari empat teman dekat atau anggota keluarga yang mempraktikkan agama selain Kristen; kebanyakan orangtua dan kakek nenek Boomer mereka. , sebagai perbandingan, hanya memiliki satu. \" Craig Springer, direktur eksekutif Alpha USA, mengatakan kepada The Christian Post dalam wa- wancara podcast bahwa masalah ini mungkin lebih merupakan masalah metodologi daripada opo- sisi aktual terhadap penginjilan. Springer menunjukkan bahwa penelitian yang sama juga menemukan bahwa 94 persen orang Kristen Millenial percaya bahwa hal terbaik yang dapat terjadi pada seseorang adalah agar mereka mengenal Yesus. \"Hasrat untuk orang-orang Kristen Milenial untuk melihat teman-teman dan keluarga mereka mengenal Kristus sama kuatnya dengan generasi sebelumnya,\" kata Springer, \"Saya percaya ada sesuatu untuk dilihat pada metodologinya.\"
Daftar Community Of Love (COoL) Daftar Community Of LoVe (COoL) BCM PENGKALAN BCM SILIBIN Kord A/Shift : Cassie Ratih 2 Kordinator Asmur dan Meru : Esterlina Hutasoit 0116153704 1. COoL Filadelfia : Vivi L 2. COoL Alfa&Omega : Safira Nopika 1. COoL Keluarga 1 ; Ibu Kezia Sri 3. COoL Gloria : Natalia Sembiring 2. COoL Taman Meru : Dorcas Dewi 4. COoL Immanuel ; Joan Butar Butar 3. Taman Meru AA : Yosi Anna 5. COoL Sangkakala A : Evelyn 4. Taman Meru BB 2 : Laura Elfrida 6. COoL Faith : Rina Ambarita 5. Asrama Murni AA1 : Marissa Hillary 7. COoL Rajawali ; Rinta 6. Asrama Murni AA2 : Sari Zega 8. COoL Anak Baru ; Cassie Ratih 7. Asrama Murni AA3 : Esterlina Hutasoit 8. Asmur BB1– Victory : Othniela Evi Kord B/Shift : Nia Suardina 9. Asmur BB3- : Ester Nellly 10. Asmur BB4 —Glory : Sarmiani Damanik 1. COoL Sangkakala B : Sartika Napitu 11. Asmur CC1-Grace : Ruth Ira 2. COoL Bethesda : Betaria Lumban Batu 12. Asmur CC2-Alena : Ika Alexandra Saragi 3. COoL Wanita Bijak : Helty Samosir 13. Asmur CC3-Helsa : Rina Tambunan 4. COOL Ekklesia ; Ibu Lydia Ginting 14. COOl Mapa : Eninta Florentina 5. COoL Anugerah : Rebecca Situmorang 6. COoL Glory ; Annaria Sihombing Kord C/Shift : Ibu Roma Aritonang Daftar Community Of Love (COoL) Sitiawan 1. COoL Maranatha :Siska Telaumbanua 2. COoL Haleluya1: Martha Indri 1. Keluarga Sitiawan ; Ibu Novi Simanjuntak 3. COoL Haleluya2: Ibu Roma Aritonang 2. COoL Cengkat jering ; 4. COoL Putri Sion : Naomi Triana 3. COoL Kampung Baru ; 5. COoL Igreya : Lindy Tetty R 6. COoL Grace boru ni Raja : Helmi S 7. COoL Yobel 1 : Berliana Limbong 8. COoL Yobel 2 : Tabitha Helmi 9. COoL Elshadai: Renia Sihombing 10. COoL Sangkakala C : Riwani Kord Panorama dan Pinji : Yenida Sinaga No HP Kordinator Lainnya 1. COoL Eirene : Yenida Kordi Ibadah Sitiawan ; Ibu Novi 01131741224 2. COoL Agape : Agustria Tamborine : Amelia Bestaria 89530694 3. COoL Hebron : Ibu Saut Dancer : Nahum 01121511736 4. COoL Batsyeba : Firma Tiang Doa : Naomi Triana 0184628027 5. COoL Faith ; Meiria Purba Sek Minggu Silibin: Dorcas Dewi 01136139590 6. COoL Agatha : Melidar Simbolon 7. COoL Emmanuel ; Given Unisem A/S ; Cassie Ratih 011114210060 8. COoL Talent : Arlina Unisem B/S : Nia Suardina 01137882528 9. COoL Joy : Novita Unisem C/S : Ibu Roma 01137810720 10. COoL Gift : Lela Manik Panorama & Salutica ; Yenida 0102912209 11. COoL Atarah : Risda Manik 12. COoL Filadelfia : Susiwanti 13. COoL Betsaida : Asri Manurung 14. COoL Liora : Juwita 15. COoL Grace : Astri Hutapea 16. COoL Angela 1 ; Ivana 17. COoL Angela 2 : Fitri Eka 18. COoL Alpha : Irawati 19. COoL Wanita Teladan : Uli Ulina P 20.COoL CC3 : Samot 21. COoL Pinji Anak Baru: Elma Theana
Daftar Community Of Love (COoL) No HP Kordinator KLEBANG RESTU 1. Finisar Q/S : Mida Sagala 0142381370 Kord Finisar S/Shift : Lena Veronica 1. Wing Onn S ; 2. Finisar R/ S : Hilda Neni 01151937101 2. Putri Sion 1 : Elisabateh 3. Putri Sion 2 ; Tirza Manalu 2 3. Finisar S/S : Veronica Lena 01136138864 4. Putri Sion 4 ; Cornelia 5. Putri Sion 5 : Hanna Sirait 4. Yamaha ; Irma Hariyati —0123439536 Kord Kamaya X : Lamria Nababan 5. Kamaya 1 : Lamria — 0 11116393061 1. COoL Kemenangan: Irma Aritonang 2. COoL Kasih : Fitry Simatupang 6. Kamaya 2 : Christina —01139529821 3. COoL Yehovah Shalom: Lamria N 4. COoL Yehovah Jireh : Yohana 7. MMC ; Saurma Sinaga—01139520436 Kord Kamaya Y: Christina 1. COoL Tehilah : Mery Aritonang Kord Yamaha ; Irma Hariyati Napitupulu 2. COoL Kelbang Ria : Dina Sihombing 1. COoL Gab Yamaha ; Siska Maria 3. COoL Immanuel ; Risma Kord Finisar R/Shift: Adriel 4. Putri Sion : Nurhayati 1. Cool Wing Onn : Aramintha 5. Filadelfia : Christina 2. COoL Anugrah 1 : Rokaya Simanjuntak 3. COoL Anugrah 2 : Hilda Kord Finisar Q /Shift : Helmida Sagala 4. COoL Anugrah 3; Roindah Tamba 1. Wing Onn 1 : Zelda 5. COoL Anugrah 4 : Satriani 2. Wing Onn 2 : 3. Khantan Immanuel 1 : Rini Sinaga Kata Bijak Untuk Para Pemimpin dan Gembala 4. Khantan Immanuel 2 : Mastinar S 5. Khantan Immanuel 3 : Martha S “Seorang pemimpin mampu menyen- 6. Khantan Immanuel 4 : Winda N tuh hati orang lain sebelum meminta Kord MMC; Saurma Sinaga mereka melakukan sesuatu.” 1. COoL Eklesia : Romaito 2. COoL Eliezer : Debora Purba – John Maxwell 3. COoL Putri Sion : Nira Ambarita 4. MMC Gefira : Dewinta Purba Kamu harus menjadi pribadi yang baik. 5. MMC Talitakum : Yusnita Kamu harus mampu mendekati orang lain se- 6. MMC Kasih : Lydia Simanjuntak hingga mereka bisa menyukaimu. Apabila hal ini sudah kamu lakukan, meminta mereka un- Imperial Tambun & Klebang tuk melakukan sesuatu akan sangat mudah Kord : Tamara Esti bagimu. Hasil yang diberikan pun tentunya 1. Blok Unshakeable Woman ; Emelia akan lebih baik karena mereka ikhlas dan se- Sinaga mangat dalam menjalankannya. 2. Blok A Tambun : Evi Sialagan 3. Blok F Tambun : Mai Santa Clara “Seorang pemimpin adalah seorang 4. Imperial Kasih : Tamara penjual harapan.“ 5. Imperial Hosana : Debora Hutasoit 6. Imperial YES ; Mida Manurung – Napoleon Bonaparte 7. Imperial Blok H ; Romma Haloho 8. Ibu Ibu Bijaksana ; Ibu Dewi S Pemimpin yang baik ialah pemimpin yang bisa menumbuhkan sebuah harapan pada pengikutnya. Dengan adanya harapan yang tumbuh di hati, akan tergerak untuk melakukan suatu tindakan nyata demi mereal- isasikan suatu harapan tersebut menjadi ken- yataan.
TEMA LOKAL Oktober 2019 “ Karakter Kerajaan Allah ” 1. Terimakasih untuk pelayanan Ps Sapto Nainggolan (Jakarta) dan PS Candra Simajuntak (Tanjung Pinang) dalam kebenaran Firman Tuhan di sepanjang Ibadah Minggu ini. 2. Minggu ini ada peresembahan khusus untuk Natal BCM Ipoh Perak, 25 Desember 2019 bertempat di Anglican Hall Church Of The Holy Spirit , Buntong Silibin jam 5.30 pm 3. Minggu depan 27 Oktober 2019 pelayanan Firman Tuhan akan dilayani oleh Ps Daniel Hombing dari Batam sebab pelayanan Firman Tuhan yang sekiranya akan dilayani oleh Ps dr Horas Tobing dari Tanjung Pinang Kepulauan Riau dibatalkan karena sakit. Ajak rekan dan sahabat menikmati berkat Tuhan yang special. 4. Perkuliahan lanjutan Senin—Jumat 21 -15 Oktober 2019 untuk seluruh kelas Via Pengkalan dengan MK Evaluasi Pembelajaran PAK, Angkatan VIIB dengan MK Sejarah Gereja Umum dan Ang VIIIB- dengan MK Bahasa Ibrani . Seluruh Mahasiswa memperhatikan. 5. Bagi jemaat yang rindu di layani Baptisan Air, daftarkan diri anda kepada Ps Kristina dan akan di laksanakan Pengarahan Baptisan terlebih dahulu. Selamat untuk jiwa jiwa yang telah mengambil baptisan air minggu ini. 6. Bagi jemaat yang belum mendapatkan sertifikat baptisan, berhubungan langsung dengan Ps Joni dengan membawa foto 3x4 sebanyak 2 lembar. 7. Mari bertumbuh dalam kelompok sel Community of Love (COoL) di tempat masing mas- ing. Dengan tema KESATUAN HATI, TUMBUH BERSAMA DAN MENANGKAN JIWA BUAT KRISTUS Pelayanan Umum / STT Real Ipoh : Ps Joni Gultom : 0165120731 / +62895603721262 Pelayanan Baptisan : Ps Kristiana - 016-5635082 Kordinator Sitiawan dan Pos PI : Ps Sarce - 019-5698350 Pelayanan Ipoh dan sekitarnya ; Ps Kristiana - 016-5635082 Pelayanan Praise And Worship : Doni (0165959012) dan Mida Sagala (0142381370) No Jadwal Ibadah Hari Jam Tempat 1 Ibadah Raya Pengkalan 1 Ahad/ 08.30-10.30am Pengkalan Ibadah Raya Pengkalan 2 Minggu 10.45—12.45 pm 08.30—10.30 pm Ibadah Raya Pengkalan 3 08.30– 10.30pm Silibin Ibadah Raya Silibin 1 08.30-10.30pm Ibadah Raya Silibin 2 08.45-10.45 am Klebang Restu Ibadah Raya Klebang 1 08.45-10.45 pm Ibadah Raya Klebang 2 03.00-05.00 pm Tambun Ibadah Raya Tambun 09.00-11.00 am Sitiawan Ibadah Raya Sitiawan 01.00-03.00pm Taiping Ibadah Raya Kamunting 07.00-08.30pm POS PI Cengkat Jering Sabtu 07.00-08.30 pm POS PI Kampung Baru 2 Ibadah Community Of Senin– Pagi dan malam Hostel, rumah Love Jumat doa, gereja 3 Doa Puasa Sabtu 08.30-10.00am Semua Cabang 4 Doa Persiapan Pengkalan, Sabtu 08.00-09.00pm Gereja dan ru- S P, Silibin, Sitiawan dan mah doa Klebang Restu
MO T I V A S I & ART I KE L NILAI NILAI DALAM PELAYANAN Dasar Pelayanan bukan Kemampuan tetapi Karakter Karakter adalah Dasar kompetensi dari bangunan rohani kita. Sifat Pelayanan bukan dilYayani, tetapi Melayani. Melayani tanpa mengharapkan pengembalian atau balas jasa dari aktif itas yang kita laksanakan Motivasi pelayanan bukan Kekuasaan, tetapi Kasih. Tujuan kita Melayani bukan agar berkuasa atas mereka, tetapi karean dorongan kasih. Ukuran Pelayanan bukan Kesuksesan, tetapi Pengorbanan. Sukses yang sejati ialaha membawa jiwa jiwa semakin serupa dengan Kristus dan memuliakan Nama Yesus di dalam kehidupan kita. Otoritas pelayanan bukan dengan memilih Jabatan, tetapi Ketaatan. Cari fungsi masing masing, bukan posisi! Tujuan Pelayanan bukan Popularitas, tetapi Kemuliaan Tu- han Motivasi yang tidak murni, adalah sebuah kejahatan rohani. Alat Pelayanan bukan Fasilitas, tetapi Firman allah dan Doa. Firman Allah dan Doa, menarik urapan Allah turun atas pelayanan kita. Dampak pengurapan adalah keberhasilan pelayanan. Bukan fasilitas yang mendatangkan urapan, tetapi urapanlah yang men datangkan fasilitas. Hasil pelayanan bukan Kuantitas , tetapi Kualitas (Mutu). Kuantitas belum tentu akan diikuti dengan kualitas, tetapi kualitas sudah pasti akan diikuti dengan kuantitas. Kuasa Pelayanan bukan Hikmat Dunia atau Manusia, teta- pi Roh Kudus. Belajarlah, dan persiapkanlah diri dengan sebaik baiknya, tetapi andal kan Roh Kudus agar kedua hal itu disertai dengan Kuasa allah Modal utama dalam Pelayanan bukan Tokoh Utama, Pem- bicara Terkenal, Para Pemimpin, tetapi Tuhan Yesus Kristus. Keberhasilan menjadikan Kristus sebagai teladan, akan membuat mereka berhasil dalam pelayanan.
Search
Read the Text Version
- 1 - 18
Pages: