Warta Sepekan, 31 Mei 2020 Gereja yang Berdoa, Menyem- bah, Bersaksi dan Melayani BETHANY CHURCH PERAK MALAYSIA 73A, Jln Perempuan Mazwin, Roundabout, Silibin; 64A, Jln Pengkalan Indah 1, Bandar Pengkalan (05-3212812); 67A, Jalan Laluan Klebang Restu 3, Medan Klebang Restu, Ipoh ; 45, Jalan Sejahtera 4, 32000 Sitiawan-: Desa Merbau Air Tawar, No 22, Taman Pertama 2, Taman Pertama, Taiping Pastor in charge : Ps. Robert James (email : [email protected]) Hp ; 016-5120731, : +62895603721262 (Indonesia) RENUNGAN KHUSUS adalah hari yang sangat bermakna. Kata \"penta\" yang artinya 50 (limapuluh) merujuk kepada 50 PENTAKOSTA hari setelah kebangkitan Yesus Kristus dari kematian. Kisah Para Rasul 2 mencatat bahwa “Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya hari itu sebagai hari terjadinya pencurahan Roh berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari Kudus kepada 120 orang di loteng atas dan mereka berbahasa roh sebagai tanda awal langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras baptisan Roh Kudus. Tanda awal ini secara yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka konsisten muncul dalam berbagai peristiwa duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah serupa yang dicatat dalam kitab Kisah Para seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada Rasul. Peristiwa ini juga sebagai hari lahirnya mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka Gereja secara universal. Jadi bagi kita Pentakosta dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata memiliki makna: dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.\" Pencurahan Roh Kudus bagi orang yang percaya kepada Kristus, untuk memiliki Kisah Para Rasul 2:1-4 kuasa menuai jiwa-jiwa bagi Tuhan. (Kis 1:8) Dalam masyarakat Yahudi, Pentakosta merupakan hari raya penuaian, yaitu momen mereka Penggenapan janji Kristus bahwa Roh Kudus bersukacita karena panen yang mereka terima. akan menuntun kita untuk mengerti Masyarakat Yahudi harus merayakan Pentakosta, firman (‘hukum’) Tuhan yang ditorehkan sekalipun mungkin tidak secara langsung memiliki dalam hidup kita. (Yoh 14:26 ; Ibr 8:10) usaha agraria (pertanian atau perkebunan). Secara tradisional, masyarakat Yahudi percaya bahwa hari Hari di mana Allah meng-inagurasi lahirnya di mana Musa menerima hukum-hukum Allah adalah persekutuan orang-orang yang percaya juga hari Pentakosta. Jadi dari sudut pandang kepada-Nya di dalam Kristus Yesus. (Kis Yudaisme, Pentakosta berarti penuaian dan 2:47) diterimanya hukum Allah. Gereja tidak mungkin ada jika tidak ada Hari Raya Pentakosta bagi umat Kristiani pencurahan Roh Kudus! Patut juga diingat, bahwa ketika orang Israel berjalan di padang gurun selepas mereka bebas dari Mesir, maka Allah menuntun mereka dengan tiang awan dan tiang api. Ini adalah
perlambangan Roh Kudus yang akan menuntun umat-Nya dalam perjalanan hidup mereka. Di era Perjanjian Baru, perlambangan kehadiran Roh Kudus untuk menuntun umat-Nya muncul kembali dalam lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap di antara pengikut Yesus di loteng atas pada hari raya Pentakosta yang pertama. (Kis 2:3) Di sini kita bisa melihat adanya hubungan yang erat antara apa yang didapatkan oleh masyarakat Yahudi di zaman Perjanjian Lama dengan apa yang didapatkan oleh orang Kristen di zaman Perjanjian Baru. Dari sini juga kita bisa melihat bahwa apa yang dikerjakan oleh Roh Kudus di Perjanjian Lama tetap berlangsung (continue) di Perjanjian Baru, artinya tetap ada sampai sekarang. Sebelum para murid menerima pencurahan Roh Kudus, mereka menantikan dengan setia janji Yesus akan hal tersebut. (Kis 1:8) Mereka tidak langsung menjalankan Amanat Agung Tuhan Yesus (Mat 28:19-20; Mrk 16:15-16) kar ena tahu bahwa tidak mungkin menjalankan apa yang Tuhan per intahkan tanpa kepenuhan Roh Kudus (bdk. Kis 4:31). Prinsip inilah yang dengan setia kita terapkan dalam pelayanan, demikian juga yang dilakukan oleh berbagai jemaat. Sebagai umat Kristen Perjanjian Baru, kita mengerti bahwa baptisan Roh Kudus dengan tanda awal berbahasa roh hanya terjadi sekali dalam hidup kita, tetapi kita perlu terus-menerus dipenuhi oleh Roh Kudus. (Kis 11:26,13:52; Ef 5:17-19) EMPAT ALASAN MENGAPA KITA PERLU TERUS DIPENUHI ROH KUDUS Untuk Menghasilkan Hidup yang Kudus \"Pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima.\" (Titus 3:5-7) Kita diselamatkan oleh karena anugerah yang Tuhan berikan melalui pengorbanan Yesus Kristus di atas kayu salib. Kita diselamatkan bukan karena perbuatan baik, tetapi semata-mata karena kasih karunia-Nya. Roh Kudus-lah yang menggerakkan hati kita untuk percaya kepada anugerah keselamatan yang Kristus sediakan buat kita. Apakah berhenti di situ? Tentu tidak. Kita masih harus diajar, dituntun dan diperbaharui oleh Roh Kudus dan firman-Nya, agar pada akhirnya keselamatan kita dituntaskan pada saat kita berjumpa dengan Tuhan. Rasul Petrus dengan jelas dalam Kisah Para Rasul 2:38 dan 2:40 mengatakan bahwa hanya orang yang percaya kepada Kristus-lah yang berhak menerima kepenuhan Roh Kudus. Siapa yang dinyatakan sebagai \"percaya kepada Kristus\"? Itu adalah mereka yang bertobat dan memberi diri dibaptis (selam) dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosa. Setelah itulah orang percaya perlu dipenuhi Roh Kudus agar mereka diselamatkan dari cara-cara hidup dunia yang jahat ini. Jadi kepenuhan Roh Kudus akan membantu kita dalam menjalani hidup yang kudus. Memberi Kuasa untuk Mengabarkan Injil dan Menjadi Saksi Bagi Kristus \"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi- Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.\" (Kisah Para Rasul 1:8) Salah satu tujuan utama Roh Kudus dicurahkan kepada kita adalah agar kita mampu mengabarkan Injil dan menjadi saksi-saksi kasih karunia Tuhan. Pada titik ini mungkin ada yang bertanya: “Bisakah seseorang mengabarkan injil atau menjadi saksi tanpa Roh Kudus? Bagaimana dengan para misionaris non-pentakostal yang menjalankan pengabaran injil, apakah tanpa Roh Kudus?” Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini adalah adalah bahwa bisa saja seseorang mengabarkan injil dan menjadi saksi tanpa kepenuhan Roh Kudus, tetapi hasilnya sangat jauh berbeda dengan mereka yang dipenuhi Roh Kudus. Kekristenan di abad-abad pertama meluas dengan sangat cepat karena para pengikut Kristus dipenuhi Roh Kudus. Kita tidak bisa memungkiri sejarah, bahwa sesudah itu pengabaran Injil tidak secepat yang terjadi pada era para rasul. Namun ketika memasuki abad 20, khususnya setelah revival di Azusa Street (‘Pentakosta Kedua’), pengabaran injil berlangsung jauh lebih cepat, dan jutaan orang menjadi saksi bagi kemuliaan Tuhan. Dari fakta sejarah ini saja kita bisa melihat betapa significant-nya kepenuhan Roh Kudus dalam menggerakkan orang percaya untuk mengabarkan Injil.
Satu hal yang harus kita perhatikan juga adalah Markus 16:15-18. J ika kita per hatikan baik-baik ayat- ayat ini maka jelaslah bahwa mujizat-mujizat menyertai orang-orang yang memberitakan injil. Pemberitaan injil harus disertai dengan kuasa dan kepenuhan Roh Kudus. Menggairahkan Kehidupan Doa dan Persekutuan Dengan Allah \"Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati.\" (Kisah Para Rasul 2:46) Salah satu hal yang tercatat dari gaya hidup jemaat mula-mula yang dipenuhi Roh Kudus adalah mereka suka untuk berkumpul, senang untuk bersekutu, senang untuk belajar firman Tuhan dan senang untuk memuji dan menyembah Tuhan. Ini adalah gaya hidup dari orang-orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus. Terdapat suatu kegairahan di dalam diri orang percaya untuk selalu senang berdoa, berhubungan erat dengan Tuhan dan sesama anak Tuhan. Kita juga melihat dalam Kisah Para Rasul 16 misalnya, Paulus dan Silas tetap berdoa dan memuji-muji Allah sekalipun mereka sedang dipasung dalam penjara. Orang percaya yang dipenuhi Roh Kudus, akan selalu on fire dalam kehidupan doa-pujian-penyembahan. Pastor Niko Njotorahardjo dalam suatu session pernah mengajar, bahwa orang-orang yang penuh dengan Roh Kudus tidak akan pernah merasa lelah atau burn-out dalam pelayanan. Jika ada diantara kita yang saat ini sedang merasakan hal yang demikian, maka segeralah membangun hubungan yang erat dengan Tuhan, masuk hadirat-Nya, dipenuhi kembali dengan Roh Kudus, banyak berdoa, memuji, dan menyembah, sehingga kita akan kembali berapi-api untuk melayani Dia (Rm 12:11). Menyatakan Hadirat Allah dalam Hidup Kita \"Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.\" (Yohanes 4:23) Perhatikanlah kata-kata yang diucapkan Yesus dalam ayat di atas. Yesus mengatakan bahwa Bapa menghendaki agar kita menyembah Dia di dalam roh dan kebenaran. Ini artinya, mereka yang menyembah Dia di dalam kepenuhan Roh Kudus dan hidupnya sesuai dengan Firman Tuhan, melakukan kehendak Bapa dan yang melakukan kehendak Bapa pasti mengalami/merasakan hadirat Tuhan dalam hidup mereka. Di tengah-tengah situasi apapun, orang-orang yang dipenuhi Roh Kudus akan tetap kuat dan bersukacita, karena Roh Kudus yang ada dalam diri mereka jauh lebih besar daripada apapun yang ada di dunia. (1 Yoh 4:4) Di hari Pentakosta ini, marilah kita kembali menyatakan kepada Tuhan bahwa kita tidak bisa hidup tanpa Dia dan kita sangat membutuhkan kepenuhan Roh Kudus dalam kehidupan kita. Amin. (CS) Datanglah s'karang penuhi kami dengan kuasa-Mu Penuhi kami sekarang ini dengan api Roh-Mu Roh Kudus, ini hamba-Mu Roh Kudus, penuhi hamba-Mu
Pemberontakan Misi /Penjangkauan Jiwa : Bagaimana Gerakan Misi hidup dalam pandemi dan seterusnya (Bagian 1) Sebagian besar dari kita memiliki banyak peralatan yang kita rencanakan pada suatu saat un- tuk digunakan, atau mungkin kita lakukan sebentar. Tetapi bagi banyak dari kita, kita berencana un- tuk menggunakan peralatan lebih dari yang sebenarnya kita gunakan. Kembali pada Januari saya melihat potensi kerusakan yang bisa datang dari pandemi global saat ini. Salah satu hal yang saya putuskan untuk lakukan adalah menjadi lebih sehat. Saya memulai kembali Hour of Power dari latihan yang konsisten. Saya telah kehilangan hampir 50 pound hingga saat ini. Saya ingin kesehatan saya menjadi percepatan efektivitas dan bukan pertanggungjawaban pribadi. Selama bertahun-tahun sekarang banyak dari kita menyadari bahwa Amerika Serikat telah berubah dari menjadi negara pengirim misi ke ladang misi juga. Seperti kejutan yang dialami Lesslie Newbigin pada tahun 1974 ketika dia kembali ke Inggris Raya yang sangat berbeda dari yang dia tinggalkan bertahun-tahun sebelumnya, kita melihat kebutuhan akan Injil di tanah kita lebih besar dari sebelumnya. Menanggapi hal ini, percakapan dimulai di sekitar gagasan gereja menjadi misi (penjangkauan jiwa). Sejauh yang saya tahu istilah itu pertama kali digunakan dalam arti yang kita lakukan sekarang oleh Francis DuBose. Pada tahun 1983, DuBose, profesor di Golden Gate Baptist Theological Seminary (sekarang Gateway Seminary), menerbitkan buku The God Who Send. Selama bertahun-tahun sejak buku telah diterbitkan tentang ide misi. Saya telah menambahkan bagi- an saya. Tetapi saya khawatir kita telah melakukan lebih banyak membicarakannya daripada mem- praktikkannya. Ini adalah momen kita sekarang ini. Memiliki peralatan olahraga dan rencana tidak harus diterjemahkan ke dalam tindakan yang diperlukan untuk berolahraga secara konsisten. Sesuatu harus terjadi untuk memotivasi kami: kun- jungan ke dokter mengungkapkan masalah kesehatan yang dapat diselesaikan dengan olahraga; ka- mi menyewa pelatih pribadi; atau mungkin kita benar-benar sakit dan lelah karena sakit dan lelah. COVID-19 telah mendorong gereja untuk melakukan lebih dari membuat rencana misi. Pandemi te- lah memaksa kami untuk berpikir tentang gereja secara berbeda. Ini membawa kita kembali ke alasan keberadaan kita di komunitas kita. Ini termasuk ibadah bersama, tetapi seperti yang saya ka- takan di sini, masalah yang lebih besar adalah bagaimana gereja akan mengeksekusi untuk melayani dan berbagi dengan komunitas kita. Missional berarti menjadi orang yang diutus, dan COVID-19 te- lah mengirim kami keluar dari gedung kami. Gereja awal dapat membantu kita di sini. Dalam Kisah Para Rasul 8 kita membaca tentang penganiayaan besar dari rajam Stefanus. Orang-orang Kristen terpencar-pencar, berlari demi hidup mereka. Ketika mereka benar-benar dikirim, apa yang mereka lakukan? Mereka \"pergi member-
itakan firman\" (Kis 8: 4). Tidak, ini bukan sekelompok pengkhotbah; kata di sini bukanlah istilah dari mana kita dapat \"menginjili.\" Mereka membagikan Kristus saat mereka pergi. Filipus diberikan se- bagai contoh, pergi ke Samaria untuk berkhotbah kepada orang-orang di sana, dan kemudian mem- bagikan Kristus secara pribadi dengan Seorang bendahara dari Ethiopia. Kisah ini terulang lagi dalam Kisah Para Rasul 11, di mana kita membaca tentang orang-orang yang tersebar dari penganiayaan yang sama yang tiba di Antiokhia. Anda dapat membaca kisah luar biasa dalam 11: 19-26, tetapi sebuah gereja didirikan di kota besar ini yang penuh dengan orang- orang bukan Israel. Para saksi yang tidak disebutkan namanya dan diutus dari Kirene dan Siprus membagikan Injil ketika mereka pergi. Mungkin ada keadaan yang lebih baik bagi gereja mula-mula untuk dikirim daripada penganiayaan. Kami lebih suka keadaan lain daripada pandemi. Tetapi kenyataannya adalah, kita telah diusir dari pola ibadah, persekutuan, dan kehidupan kita secara umum. Ini bukan waktu untuk mengecilkan kembali dalam ketakutan tetapi untuk memanfaatkan momen untuk Injil. Banyak gereja melakukan hal itu. Kami melihat gereja-gereja besar lebih menonjol, tetapi gereja-gereja dari berbagai ukuran menyentuh komunitas mereka untuk Kristus. Church of the Highlands di Alabama, sebuah gereja multisite yang sangat besar, telah memimpin donor darah, menjahit topeng yang tak terhitung jumlahnya, mengadakan sejumlah tempat pengujian, berkumpul di mobil-mobil di tempat parkir rumah sakit dan penjara untuk bernyanyi dan memberkati para petugas kesehatan dan penjara, dan mendistribusikan berton-ton makanan. Mereka telah mencatat ribuan keputusan untuk Kristus selama beberapa minggu terakhir. Banyak gereja melakukan pekerjaan serupa di komunitas mereka. Pertanyaan bagi kita adalah apakah ini akan menjadi ketidaknyamanan jangka pendek untuk ditinggalkan ketika kita kembali ke cara lama kita dalam melakukan sesuatu, atau akankah kita melihat ini sebagai kesempatan untuk memfokuskan kembali misi untuk dikirim keluar demi kepentingan Injil dan kebaikan orang lain. Ed Stetzer, Ph.D., memegang Ketua Gereja Billy Graham, Misi, dan Penginjilan di Wheaton College dan melayani sebagai Direktur Eksekutif Billy Graham Center for Evangelism. Dia telah menanam, merevitalisasi, dan menggembalakan gereja, melatih pendeta dan pendiri gereja di enam benua, memegang dua gelar master dan dua doktor, dan telah menulis pulu- han artikel dan buku. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Direktur Eksekutif LifeWay Research.
7 cara untuk mengalami pembaruan pribadi Jika Tuhan membawa pembaruan dan kebangunan rohani ke gereja Anda, itu akan mulai dengan Anda — di dalam hati pemimpin. Anda tidak dapat membawa orang lebih jauh da- lam hubungan mereka dengan Tuhan daripada diri Anda sendiri. Ketika pembaruan spiritual terjadi dalam hidup Anda, Anda diingatkan bahwa ini bukan tentang aga- ma, ritual, aturan, dan peraturan. Ini tentang hubungan dengan Yesus. Tiba-tiba, Anda menyadari bahwa Tuhan tidak hanya mencintaimu — dia juga menyukaimu! Bagaimana Anda bisa mengalami pembaruan semacam ini? Berikut adalah tujuh saran praktis: Belajarlah untuk menikmati rahmat Tuhan. Jangan pernah melupakan kebenaran bahwa segala sesuatu yang Tuhan lakukan melalui Anda, oleh Anda, dan untuk Anda, ia lakukan melalui kasih karunia melalui iman. Setiap bagian dari pekerjaannya dalam hidup Anda adalah hadiah. Setan suka berbisik di telinga kita bahwa kita tidak cukup baik. Tetapi kasih karunia memberi tahu kita bahwa Tuhan tahu setiap kesalahan bodoh, dan dia masih memilih untuk menggunakan kita. Jika kami tidak memahami ini, kami akan terjebak dalam perangkap kinerja. Beberapa pria mengkhotbahkan rahmat sepanjang hidup mereka tetapi tidak pernah merasakan kasih Allah yang tanpa syarat dan tak berkesudahan. Ketika Anda mengalami cinta semacam ini, itu akan mengubah pelayanan Anda. Otentik. (Originalitas) Anda tidak akan bertahan dalam pelayanan jika Anda berpura-pura menjadi sesuatu yang bukan An- da. Anda harus menjadi yang Tuhan jadikan Anda menjadi. Jika Anda mencoba menjalani hidup Anda untuk harapan dan persetujuan orang lain, Anda akan selalu berada di bawah tekanan. Anda akan takut diekspos. Paulus menulis dalam 2 Korintus 4: 2, “Kami telah meninggalkan cara rahasia dan memalukan; kita tid- ak menggunakan tipu daya, kita juga tidak mengubah kata-kata Tuhan. Sebaliknya, dengan mengemukakan kebenaran secara gamblang, kami memuji diri sendiri atas nurani semua orang di hadapan Allah ”(NIV). Paul tidak menyembunyikan apa pun. Dia benar-benar transparan. Jika kita menginginkan kebangkitan pribadi dalam hidup kita, kita harus transparan dan jujur dengan diri kita sendiri dan orang lain. Ingat ini bukan tentang Anda. Ketika Anda lupa itu bukan tentang Anda, semuanya menjadi pribadi. Jika Anda dalam pelayanan un- tuk diri sendiri atau persetujuan orang lain, Anda akan menjadi pahit atau sombong — dan Anda tidak akan bertahan lama. Paulus sangat jelas tentang mengapa ia dalam pelayanan: \"Karena apa yang kami beritakan bukanlah diri kami sendiri, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sendiri sebagai hambamu karena kehendak Yesus\" (2 Korintus 4: 5 NIV). Paulus hidup untuk satu pendengar. Terima keterbatasan manusia Anda. Cara tercepat untuk kehabisan tenaga adalah dengan mencoba menjadi Superman. Anda tidak dapat memperbaiki masalah semua orang. Pendeta yang tersedia untuk orang setiap saat tidak ada nilainya ketika dia ada di sana. Bahkan Yesus tidak bisa berada di mana-mana sekaligus ketika dia ada di bumi. Jadi mengapa Anda berpikir Anda bisa menghadiri empat pertemuan berbeda sekaligus? Ketahui batasan Anda. Paulus menulis dalam 2 Korintus 4: 7, “Kami memiliki harta ini dalam guci-guci tanah liat untuk menun- jukkan bahwa kuasa yang melampaui segalanya ini berasal dari Allah dan bukan dari kita” (NIV). Tubuh kita yang lemah seperti toples tanah liat. Ketika Anda menjatuhkan pot tanah liat, itu rusak. Kita semua cacat — dan sedikit retak. Tidak apa-apa. Tuhan menggunakan kelemahan kita.
Lakukan semuanya karena cinta. Anda dapat mengkhotbahkan khotbah-khotbah besar, memimpin kelompok-kelompok besar, dan menasihati orang secara efektif, tetapi jika Anda tidak memiliki cinta, itu tidak ada nilainya. Untuk ber- tahan dalam pelayanan, Anda perlu melakukan semuanya karena kasih. Saya tidak pernah terkesan ketika pendeta memberi tahu saya betapa mereka suka berkhotbah. Saya tidak peduli jika Anda suka berkhotbah. Saya ingin tahu apakah Anda menyukai orang-orang yang An- da khotbahkan. Saya sudah bertemu banyak pendeta yang suka orang banyak dan benci orang. Mere- ka ingin pendengar, tetapi mereka seperti ikan dingin ketika Anda mengajak mereka berkeliling. Luangkan waktu untuk pembaruan rutin. Saya pernah memiliki mobil yang bertahan selama 20 tahun karena saya sudah sering melakukan ser- vis. Jika Anda tidak merawat diri sendiri secara teratur, Anda tidak akan 20 tahun terakhir dalam pela- yanan. Saya sarankan mengikuti formula kecil ini: Alihkan setiap hari. Lakukan sesuatu yang menyenangkan setiap hari yang menghilangkan stres. Penarikan mingguan. Sabat setiap minggu. Tinggalkan setiap tahun. Pergi berlibur setiap tahun. Anda tidak akan secara tidak sengaja mengembangkan keseimbangan dalam hidup Anda. Anda butuh rencana. Anda juga membutuhkan pasangan untuk membuat Anda tetap bertanggung jawab. Belajar hidup dalam terang keabadian. Rahasia untuk tetap berkuasa dalam pelayanan adalah tidak kehilangan perspektif Anda. Vince Lom- bardi biasa berkata, \"Kelelahan membuat kita semua pengecut.\" Saya pikir beberapa bulan terakhir kita semua bisa menggemakan kata-kata itu. Ketika Yesus menghadapi masa tersulit dalam kehidupannya di bumi, ia mengarahkan pandangannya pada keabadian. Ibrani 12: 2 mengatakan tentang Yesus, “Karena sukacita menantinya, ia memikul salib, mengabaikan rasa malunya” (NLT). Anda hanya dapat mencapai hal yang mustahil ketika Anda melihat yang tidak terlihat. Jika Anda fokus pada masalah Anda, Anda akan kewalahan. Selalu merupakan saat yang tepat untuk mengejar pembaruan pribadi, tetapi saat ini sangat penting. Saya berdoa agar selama hari-hari ini Anda jatuh cinta kepada Yesus dengan cara yang segar! Rick Warren Rick Warren adalah seorang pendeta, ahli strategi global, teolog, dermawan dan pendiri pastors.com. Sebagai seorang pendeta, Rick mendirikan Gereja Saddleback di Lake Forest, California, pada tahun 1980 dengan satu keluarga. Ia juga memimpin Jaringan Tujuan Gereja-gereja, sebuah koalisi global jemaat di 162 negara. Buku sebelumnya, The Purpose Driv- en Church terdaftar dalam \"100 Buku Kristen yang Mengubah Abad ke-20.\" 5 hal penting yang diperlukan untuk mem- bangun kesatuan gereja dan tim Setiap pemimpin menginginkan organisasi, tim, atau gerejanya dipersatukan. Tanpanya tim kalah, gereja-gereja runtuh, dan bisnis-bisnis melayang. Namun, ketika grup Anda dipersatukan, itu me- nyenangkan, menyegarkan, menyegarkan, memotivasi, dan produktif. Pemimpin besar Nehemia tidak dapat menyelesaikan proyek pembangunan besarnya untuk mem- bangun kembali tembok Yerusalem tanpa persatuan. Nehemia 3 mendaftar sejumlah proyek dan orang-orang yang terlibat dalam proyek dan memberikan wawasan tentang 5 hal penting yang di- perlukan untuk membangun persatuan. Saya menggunakan akronim UNITY untuk memudahkan
mengingatnya. Memahami: kejelasan tentang arti sebenarnya. Persatuan tidak menyiratkan keseragaman, artinya setiap orang adalah sama atau menyukai hal yang sama. Persatuan tidak berarti bahwa kita merangkul orang yang mementingkan diri sendiri, memecah belah, berpantang, atau tidak bertanggung jawab demi kesatuan. Itu bukan perdamaian dengan harga berapa pun. Sebaliknya, persatuan menyiratkan bahwa kita semua merangkul tujuan yang sama dan tujuan itu mengesampingkan preferensi pribadi kita. Tujuan Nehemia adalah untuk mematuhi bisikan Tuhan untuk membangun kembali tembok. Bagaimana persatuan sejati menunjukkan dirinya Saya membutuhkan”seseorang” untuk membuat akronim bekerja. Kita melihat beberapa sikap kunci yang diperlukan untuk persatuan yang langgeng. Sikap itu termasuk membutuhkan orang lain Sikap apa pun yang dibutuhkan alih-alih “itu bukan pekerjaan saya.” Banyak yang datang dari luar Yerusalem untuk bekerja di tembok meskipun penyelesaiannya tidak secara langsung menguntungkan mereka. Sikap ekstra-mil. Beberapa orang yang terdaftar dalam proyek pembangunan bekerja di lebih dari satu area. Akhirnya, semangat, optimisme, dan semangat. Seorang pembangun, Baruch, bekerja dengan seman- gat tinggi. Tim terpadu membutuhkan lebih banyak orang dengan sikap \"mencari-kuda\". Intentionality: Penyelarasan seputar misi bersama Misi bersama mereka adalah membangun kembali tembok. Dengan memulihkan dinding, itu akan menunjukkan kemuliaan Tuhan. Tim: bersama semua orang mencapai lebih banyak Anda akan menemukan frasa umum yang disebutkan 14 kali dalam bab ini, \"di sebelahnya.\" Mereka bekerja sebagai sebuah tim, bahu-membahu, dengan tangan-tangan yang terhubung untuk me- nyelesaikan proyek hebat ini. Kesenjangan di dinding dipenuhi karena setiap orang dan kelompok mengisi celah. Titik Hasil: Ini bukan tentang saya Banyak kelompok membantu meskipun mereka tidak akan secara langsung mendapat manfaat sebanyak yang lain. Namun, mereka memilih untuk meninggalkan rumah mereka di pedesaan dan datang ke Yerusalem untuk membantu demi kebaikan yang lebih besar. Dan, Nehemia tidak mem- biarkan \"apa untungnya buat saya\" orang-orang memainkan peran penting atau menentukan arah. Bagi saya apa yang ada di dalamnya hanya peduli pada apa yang diinginkannya, agendanya, dan kesukaannya. Titik Hasil adalah sikap yang menyatakan bahwa saya menginginkan yang terbaik untuk kelompok dan misi. Charles Stone adalah Pimpinan Gembala di Gereja West Park (London, Ontario) dan pendiri StoneWell Ministries. Dia telah menulis enam buku termasuk Holy Noticing: The Bible, Your Brain, dan Mindful Space between Moments (Moody, Maret 2019) dan yang terbaru, Every Pastor's 180 Days Pertama: Cara Memulai dan Tetap Kuat dalam Pekerjaan Gereja Baru ( Equip Press, 2019). Dia bersemangat tentang memotong wawasan tentang otak dengan wawasan Alkitab. Dia mempost- ing secara teratur di charlesstone.com.
Daftar Community Of Love (COoL) Daftar Community Of LoVe (COoL) BCM PENGKALAN BCM SILIBIN Kord A/Shift : Cassie Ratih 1. COoL Filadelfia : Vivi L 2. COoL Alfa&Omega : Kiki Maria Kordinator Asmur dan Meru : Esterlina Hutasoit 3. COoL Gloria : Natalia Sembiring 0116153704 4. COoL Immanuel ; Joan Butar Butar 2 5. COoL Sangkakala A : Evelyn 1. COoL Keluarga 1 ; Ibu Kezia Sri 6. COoL Faith : Rina Ambarita 2. COoL Taman Meru : Dorcas Dewi 7. COoL Rajawali ; Rinta 3. Taman Meru BB 2 : Laura Elfrida 8. COoL Anak Baru; Cassie Ratih 4. Asrama Murni AA1 : Marissa Hillary 5. Asrama Murni AA2 : Sari Zega Kord B/Shift : Sartika Napitu 6. Asrama Murni AA3 : Esterlina Hutasoit 7. Asmur BB1– Victory : Indah 1. COoL Sangkakala B : Sartika Napitu 8. Asmur BB3- : Ester Nellly 2. COoL Bethesda : Betaria Lumban Batu 9. Asmur BB4 —Glory : Sarmiani Damanik 3. COOL Ekklesia ; Ibu Lydia Ginting 10. Asmur CC1-Grace : Ruth Ira 4. COoL Anugerah : Rebecca Situmorang 11. Asmur CC2-Alena : Ika Alexandra Saragi 5. COoL Glory ; Annaria Sihombing 12. Asmur CC3-Helsa : Rina Tambunan 13. COOl Mapa : Eninta Florentina Kord C/Shift : Ibu Roma Aritonang Daftar Community Of Love (COoL) 1. COoL Maranatha :Siska Telaumbanua Sitiawan 2. COoL Haleluya1 : Martha Indri 3. COoL Haleluya2: Ibu Roma Aritonang 1. Keluarga Sitiawan ; Ibu Novi Simanjuntak 4. COoL Putri Sion : Naomi Triana 2. COoL Cengkat jering ; 5. COoL Igreya : Lindy Tetty R 3. COoL Merbau : 6. COoL Grace boru ni Raja : Helmi S 7. COoL Yobel 1 : Berliana Limbong 8. COoL Yobel 2 : Tabitha Helmi 9. COoL Elshadai : Renia Sihombing 10. COoL Sangkakala C : Riwani Kord Panorama dan Pinji : Yenida Sinaga No HP Kordinator Lainnya Kordi Ibadah Sitiawan ; Ibu Novi 01131741224 1. COoL Eirene : Yenida 2. COoL Agape : Agustria Tamborine : Amelia Bestaria 89530694 3. COoL Hebron : Ibu Saut 4. COoL Batsyeba : Firma Dancer : Nahum 01121511736 Tiang Doa : Naomi Triana 0184628027 5. COoL Agatha : Melidar Simbolon Sek Minggu Silibin: Dorcas Dewi 01136139590 6. COoL Emmanuel ; Lestary 7. COoL Joy : Novita 8. COoL Talent : Laura Unisem A/S ; Cassie Ratih 011114210060 9. COoL Gift : Frida Unisem B/S : Nia Suardina 01137882528 10. COoL Atarah : Risda Manik Unisem C/S : Ibu Roma 01137810720 11. COoL Filadelfia : Susiwanti Panorama & Salutica ; Yenida 0102912209 12. COoL Betsaida : Asri Manurung 13. COoL Liora : Juwita 14. COoL Grace : Astri Hutapea 15. COoL Angela 1 ; Ivana 16. COoL Angela 2 : Fitri Eka 17. COoL Alpha : Irawati 18. COoL Wanita Teladan : Uli Ulina P 19. COoL CC3 : Samot 20.COoL Pinji Anak Baru: Elma Theana 21. COoL Faith : Meiria Purba 22.COoL Sofia : Meisi Simbolon
Daftar Community Of Love (COoL) No HP Kordinator KLEBANG RESTU 1. Finisar Q/S : Mida Sagala 0142381370 Kord Finisar S/Shift : Lena Veronica 1. Putri Sion 1 : Elisabateh 2. Finisar R/ S : Hilda Neni 01151937101 2. Putri Sion 2 ; Tirza Manalu 3. Putri Sion 4 ; Cornelia 2 3. Finisar S/S : Veronica Lena 01136138864 4. Putri Sion 5 : Hanna Sirait Kord Kamaya X : Lamria Nababan 4. Yamaha ; Irma Hariyati —0123439536 1. COoL Kemenangan: Irma Aritonang 5. Kamaya 1 : Lamria — 0 11116393061 2. COoL Kasih : Fitry Simatupang 6. Kamaya 2 : Christina —01139529821 3. COoL Yehovah Shalom: Lamria N 7. MMC ; Saurma Sinaga—01139520436 4. COoL Yehovah Jireh : Yohana Kord Yamaha ; Irma Hariyati Napitupulu Kord Kamaya Y : Christina 1. COoL Gab Yamaha ; Siska Maria 1. COoL Tehilah : Mery Aritonang Kord Finisar R/Shift: Hilda 2. COoL Kelbang Ria : Dina Sihombing 1. Cool Wing Onn : Aramintha 3. COoL Immanuel ; Risma 2. COoL Anugrah 1 : Rokaya Simanjuntak 4. Putri Sion : Nurhayati 3. COoL Anugrah 2 : Hilda 5. Filadelfia : Christina 4. COoL Anugrah 3 ; Roindah Tamba 5. COoL Anugrah 4 : Satriani Kord Finisar Q /Shift : Helmida Sagala 1. Wing Onn 1 : Zelda Kata Bijak Untuk Para Pemimpin dan Gembala 2. Khantan Immanuel 1 : Rini Sinaga 3. Khantan Immanuel 2 : Mastinar S “Seorang pemimpin mampu menyen- 4. Khantan Immanuel 3 : Martha S tuh hati orang lain sebelum meminta 5. Khantan Immanuel 4 : Winda N mereka melakukan sesuatu.” Kord MMC; Saurma Sinaga 1. COoL Eklesia : Romaito – John Maxwell 2. COoL Eliezer : Debora Purba 3. COoL Putri Sion : Nira Ambarita Kamu harus menjadi pribadi yang baik. 4. MMC Gefira : Dewinta Purba Kamu harus mampu mendekati orang lain se- 5. MMC Talitakum : Yusnita hingga mereka bisa menyukaimu. Apabila hal 6. MMC Kasih : Lydia Simanjuntak ini sudah kamu lakukan, meminta mereka un- Imperial Tambun & Klebang tuk melakukan sesuatu akan sangat mudah bagimu. Hasil yang diberikan pun tentunya Kord : Tamara Esti akan lebih baik karena mereka ikhlas dan se- 1. Blok Unshakeable Woman ; Emelia mangat dalam menjalankannya. Sinaga 2. Blok A Tambun : Evi Sialagan “Seorang pemimpin adalah seorang 3. Blok F Tambun : Mai Santa Clara penjual harapan.“ 4. Imperial Kasih : Tamara 5. Imperial Hosana : Debora Hutasoit – Napoleon Bonaparte 6. Imperial YES ; Mida Manurung 7. Imperial Blok H ; Romma Haloho Pemimpin yang baik ialah pemimpin yang 8. Ibu Ibu Bijaksana ; Ibu Hertina S bisa menumbuhkan sebuah harapan pada pengikutnya. Dengan adanya harapan yang tumbuh di hati, akan tergerak untuk melakukan suatu tindakan nyata demi mereal- isasikan suatu harapan tersebut menjadi ken- yataan.
Mulai Minggu depan , 7 Juni 2020 kita akan mencoba ibadah online secara sederhana lewat media zoom. Tentu hal ini memerlukan partisipasi dan kerinduan saudara semua untuk bisa beribadah satu kelurga Allah Bethany Church Ipoh Malaysia. Hal ini menjadi keputusan dan langkah persiapan pertama untuk menyambut New Normal (Kehidupan Baru) setelah pandemic ini selesai atau berkurang. Hal kedua adalah ketidak pastian adanya waktu untuk bisa beribadah kembali di Ipoh, hal ini menyangkut syarat dan ke- tentuan yang berlaku. Hal yang ketiga sebagai sarana untuk mengatasi keterbatasan ibadah online yang terlalu siang atau rekaman ibadah (untuk yang malam) atau bahkan beberapa hal tertentu yang dirasa kurang puas. Hal keempat adalah untuk mengantisipasi pengajaran yang tidak jelas. Tidak semua jemaat mengenal pengkotbah dan jenis kotbah yang disampaikan. Hal kelima adalah sebagai media unity dan penjangkauan kita semua untuk rekan , sahabat bahkan keluarga dan mantan Ipoh yang bisa bergabung dalam Ibadah Raya Online ini bersama sama. Oleh sebab itu , saya menghimbau dan mengajak kita semua bersama jemaat dan seluruh sahabat khususnya di Ipoh untuk mendoakan dan mendukung ibadah Online kita lewat ZOOM ini dengan waktu dan jam: 1. Ibadah pagi (pertama) Minggu jam 08.00 am –09.30 am 2. Ibadah Siang (kedua) , Minggu jam 01.00 pm-02.30 pm 3. Ibadah Malam (ketiga ), Minggu jam 08.00 pm-09.30 pm Doa Puasa setiap hari Sabtu, jam 08.00 am (pagi) dan Doa terobosan Sabtu, Jam 08.00 pm (Malam). Mari bergabung bersama sama dalam kehidupan doa .Ajak rekan yang lainnya juga Semua metode online tidak hanya untuk jemaat Ipoh saja, boleh mengundang jemaat lain yang ada dimanapun mereka berada. Tuhan memberkati.
MO T I V A S I & ART I KE L VISI, MISI DAN TUJUAN LOKAL BETHANY CHURCH IPOH PERAK 2020 Y VISI LOKAL : GENERASI MILENIAL MEMENUHI PANGGILAN SPESIAL PANTEKOSTA KETIGA DI AKHIR ZAMAN. MISI : MENJADI GENERASI GENERASI MUDA YANG AKAN MEMIMPIN GEREJA – GEREJA TUHAN AKHIR ZAMAN DENGAN KAPASITAS KERAJAAN SURGA DALAM DOA, PUJIAN DAN PENYEMBAHAN YANG INTIM DENGAN TUHAN SEHINGGA MENJADI GENERASI PENEROBOS DALAM KEHIDUPAN ROHANI DI SELURUH ASPEK KEHIDUPAN . GEN- ERASI MILENIAL MENJADI GENERASI YANG PROFETIK , TAJAM DAN PEKA DENGAN ROH KUDUS DALAM KARUNIA KARUNIA PELAYANAN YANG PADA AKHIRNYA MEN- JADI GENERASI YANG MENUAI JIWA JIWA UNTUK KEMULIAAN TUHAN. TUJUAN : 1. SUPAYA GENERASI INI MENERIMA WARISAN GEREJA DALAM MATIUS 16:18-19, YAITU ALAM MAUT TIDAK AKAN MENGUASAINYA DAN KEDUA MEREKA AKAN MENERIMA KUNCI KERAJAN SURGA. 2. SUPAYA GENERASI INI BERPALING KEPADA ORANG TUA MEREKA DAN ORANGTUA MEREKA JUGA BERPALING KEPADA ANAK ANAK SEHINGGA MENERIMA WARISAN KELUARGA YANG PERNAH HILANG KARENA DOSA DAN KUTUK (KEJADIAN 1:26- 28).
Search
Read the Text Version
- 1 - 13
Pages: