Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Wart A 22 September 2019

Wart A 22 September 2019

Published by gulf201074, 2019-09-20 06:12:35

Description: Wart A 22 September 2019

Search

Read the Text Version

Warta Sepekan, 22 September 2019 Gereja yang Berdoa, Menyembah, Bersaksi dan Melayani BETHANY CHURCH PERAK MALAYSIA 73A, Jln Perempuan Mazwin, Roundabout, Silibin; 64A, Jln Pengkalan Indah 1, Bandar Pengkalan (05-3212812); 67A, Jalan Laluan Klebang Restu 3, Medan Klebang Restu, Ipoh ; No 51A, 1st floor,Persiaran PM 2/3, Pusat Perniagaan seksyen 2 Sri Manjong, Sitiawan-: Desa Merbau Air Tawar. Pastor in charge : Ps. Robert James (email : [email protected]) RENUNGAN KHUSUS nabi Yeremia adalah “point of no return” di mana terjadi pergeseran pesan kepada KELAHIRAN GENERASI YEREMIA bangsa Israel yang berbeda dibandingkan dengan nabi-nabi sebelumnya. Firman Tuhan datang kepadaku, bunyinya: Sebelum masa pelayanan Yeremia, nabi-nabi “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim yang diutus Tuhan (terutama Amos) masih ibumu , Aku telah mengenal engkau, dan sebelum menyampaikan pesan yang berbunyi, engkau keluar dari kandungan, Aku telah men- “Bertobatlah; karena murka Tuhan akan guduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau tiba. Masih ada waktu untuk memperbaiki kelakuanmu supaya bisa terhindar dari menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” murka tersebut.” Yeremia 1:4-5 Mulai dari pasal ke 7 kitab nabi Yeremia pe- Di dalam Alkitab ada beberapa tokoh yang pada san dari Tuhan berbunyi kira-kira waktu mudanya memiliki sifat panggilan yang lu- demikian “Apapun yang kalian lakukan tid- ar biasa. Sejak di masa mudanya karakteristik ak akan mampu mengubah rencana Tuhan. panggilan mereka diperjelas. Hal ini terlihat di Lebih baik kalian bersiap-siap untuk pergi dalam kehidupan Yusuf, Daud, Samson dan juga dalam pembuangan ke Babel karena sehabis Yeremia. itu Tuhan masih punya rencana untuk Berikut ini beberapa hal yang unik yang melatar- memulihkan kalian.” belakangi panggilan Yeremia: Kitab nabi Yeremia menandai perubahan nada Zaman Di mana Yeremia Hidup Adalah Unik dalam rencana Tuhan. Bangsa Israel telah Ahli-ahli sejarah Alkitab hampir semua setuju melewati “point of no return” sehingga tu- gas nabi Yeremia adalah nabi yang harus bahwa Yeremia hidup dan melayani kurang mendampingi mereka di dalam pembu- lebih tahun 605 SM. Di dalam beberapa tahun angan. Coba bayangkan jika ini terjadi pada kemudian (586 SM) Yeremia akan menyaksi- zaman kita sekarang. Hal ini adalah sesuatu kan kehancuran kerajaan Yehuda. Para sarjana yang membuat orang kehilangan semangat. -sarjana Alkitab juga percaya bahwa tulisan

Banyak studi psikologi menunjukkan bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa harapan. Saking per- lunya manusia akan harapan, seringkali iblis si musuh jiwa kita menawarkan harapan-harapan yang bersifat semu. Saat-saat sulitlah yang akan membuktikan; mana harapan yang sebenarnya dan mana harapan yang semu. Di masa-masa sulitlah harapan semu yang diandalkan bangsa Isra- el dihancur leburkan oleh Tuhan, dan di situlah Yeremia menawarkan harapan yang sebenarnya. Panggilan Yeremia Bersifat Unik “Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: “Sesungguhnya, aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu. Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam.” Yeremia 1:9-10 Tuhan dengan jelas berkata kepada Yeremia bahwa Ia memberikan kuasa di dalam mulut dan per- kataannya. Kuasa untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, un- tuk membangun dan menanam. Pada saat yang sama Tuhan juga berkata kepada Yeremia bahwa apapun yang akan ia katakan kepada bangsa Israel, mereka tidak akan mendengarkannya. Mereka akan terus bersikeras di dalam pemberontakan mereka. Hal ini pasti akan membuat orang merasa tertekan. Seberapa besar kuasa yang kita miliki, tetap tidak akan menghasilkan keberhasilan secara langsung di hadapan mata kita. Manusia modern cenderung terlena di dalam naratif yang mengidolakan sukses instan. Tidak banyak orang yang menghargai proses. Di sini kita melihat keistimewaan pelayanan nabi Yeremia. Ia rela ditempatkan Tuhan di dalam bagian proses meskipun ia tidak diijinkan untuk melihat keberhasi- lan pelayanannya. Keberhasilannya ini baru mulai terlihat satu generasi sesudahnya. Panggilan Hidup Yeremia Bersifat Unik “Janganlah mengambil isteri dan janganlah mempunyai anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan di tempat ini.” Yeremia 16:2 Tuhan melarang Yeremia menikah, mengingat sulit dan beratnya zaman di mana ia hidup. Melajang menjadi pilihan yang lebih baik bagi dirinya. Di sini kita melihat tingkat pengorbanan yang Tuhan tuntut dari kehidupan Yeremia sungguh sangat dalam. Bukan hanya pesannya yang bersifat ‘gelap’ dan tidak populer; sebagai konsekuensi ia harus rela melepaskan harapan untuk kebahagi- aan kehidupan pribadinya. Yeremia seringkali disebut sebagai nabi yang menangis. Reputasi ini begitu terkenal sehingga di dalam bahasa Inggris terlahir kata “Jeremiad” yang berarti lagu atau puisi yang menyayat hati. Kembali pada zaman modern; seringkali generasi muda sangat terobsesi mengenai naratif kebahagi- aan bagi kehidupan pribadinya, entah itu didapat dari persahabatan, percintaan, petualangan, permainan atau prestasi hidup. Naratif yang ditawarkan Tuhan kepada hidup nabi Yeremia sanga- tlah bertentangan dengan apa yang dicari anak muda pada umumnya. LETAK SIGNIFIKANSI PELAYANAN YEREMIA Meskipun secara jasmani nasib hidup Yeremia begitu sengsara sehingga tidak banyak orang atau angkatan yang mau menempelkan label Yeremia kepada generasinya, namun di mata Tuhan pela- yanan nabi Yeremia sangatlah berhasil. Kita melihat kontribusinya di dalam hal-hal ini: Yeremia menjadi titik referensi bagi pelayanan Daniel di dalam memetakan lokasi umat Allah di da- lam kerangka waktu rencana Allah. Daniel 9:2, “Pada tahun pertama kerajaannya itu aku, Daniel memperhatikan dalam kumpulan Kitab jumlah tahun yang menurut firman TUHAN kepada nabi Yeremia akan berlaku atas timbunan puing Yerusalem, yakni tujuh puluh tahun.”

Daniel sebagai nabi dan perdana menteri kekaisaran Media Persia merasakan di dalam rohnya bah- wa waktu yang ditetapkan Tuhan atas pembuangan orang Yehuda dan pemulihan Yerusalem akan segera tiba. Tujuh Puluh tahun akan segera berlalu. (Yeremia 25:11, 29:10) Berarti Yeremia mendirikan dasar supaya bangsa Israel tidak kehilangan harapan di dalam menghadapi hari-hari yang kelam di depan mereka. Di balik kekerasan penghukuman rencana Al- lah untuk membersihkan dosa dari tengah-tengah umatnya (kaum Yehuda) kasih setia Tuhan tetap menyertai mereka. Tidak heran nabi Yeremia juga menulis satu kitab lagi yaitu Ratapan, di dalamnya terdapat ayat yang sangat terkenal, “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis- habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!” Ratapan 3:22-23 Kehidupan nabi Yeremia menjadi “template” ketaatan hamba-hamba Tuhan kepada panggilan Tu- han. Jika kita melihat pelayanan Yesus, rasul Paulus, dan bapa-bapa Gereja abad pertama kita dapat mengatakan bahwa ketaatan mereka menghadapi aniaya dan penderitaan adalah mengikuti tem- plate yang dipelopori oleh nabi Yeremia. Bahkan Tuhan Yesus sendiri, jika kita mengukur dengan standar kesuksesan pada zaman ini, dapat disebutkan bahwa Ia sebenarnya adalah orang ‘gagal’. Karena meskipun kuasa yang menyertai pelayanan-Nya disertai dengan mujizat-mujizat yang ajaib, namun pada akhirnya murid-murid-Nya pun meninggalkan Dia, dan pada saat kenaikan-Nya ke sorga paling hanya sekitar 120 orang yang tersisa di kelompok-Nya. Tetapi apa yang ditinggal- kan oleh Tuhan Yesus di dalam kehidupan mereka lama-lama menjadi bola salju yang berdampak kepada milyaran manusia yang ada di muka bumi ini. Konflik antar generasi bukanlah sesuatu hal yang baru, hal ini terus menerus terjadi sepanjang se- jarah manusia. Namun mulai tahun 1950-an ke atas, konflik antar generasi semakin tajam karena hal ini dibarengi dengan perubahan percepatan teknologi yang begitu menggila. Di abad-abad sebelum abad ke-20 sudah terjadi Generation Gap, tetapi setidak-tidaknya generasi anak dan generasi bapa memiliki teknologi, musik dan kerangka budaya yang kurang lebih sama. Tetapi di abad ke-20 dan 21 perbedaan antara satu generasi dengan generasi di bawahnya diperburuk dengan perbedaan teknologi, selera dan budaya. Pada umumnya generasi yang lebih senior menganggap generasi dibawahnya cenderung lebih malas, tidak tahu bakti, hedonistik dan egosentris. Dengan mengadopsi paradigma generasi Yeremia diharapkan generasi yang lebih senior menghargai bahwa generasi yang ada di bawahnya juga ternyata generasi yang siap menderita, siap bayar harga, bersedia taat kepada Tuhan tanpa kompromi meskipun menghadapi masa depan yang kelihatannya suram. Generasi Yeremia adalah pahlawan-pahlawan yang meletakkan rel rencana Allah untuk ter- jadi di atas bumi ini melalui kehidupan kita masing-masing.

SENIOR / KALANGAN ORANG YANG LEBIH TUA Pokok doa 1. Menjadi senior bukanlah berarti tidak lagi memiliki ke- hidupan yang cerah dan bersemangat. Hati yang gembira adalah obat yang manjur. Berdoa agar para senior tetap dapat menikmati kehidupan mereka dan melayani Tuhan, sekalipun ada keterbatasan usia. 2. Tuhan memberkati keluar masuk para senior ini. Ber- syukur untuk keteladanan yang mereka berikan dalam hal iman, pengharapan dan kasih. Berdoa agar kehidupan mereka tidak kekurangan sesuatu yang baik. Pemeliharaan Tuhan sempurna untuk mereka semua. 3. Berdoa untuk para senior yang harus tinggal dirumah- rumah jompo. Tuhan menghiburkan mereka yang kesepian dan menyembuhkan mereka yang sakit. Belas kasihan Tu- han ada pada mereka semua. 4. Sampai masa tua dan masa putih rambut mereka, Tuhan akan menggendong mereka.Tuhan akan menanggung, memikul dan menyelamatkan mereka (Yes. 46 : 4). Amin.

September 20th, 2019 Didatangi Yesus, Pria Timur Tengah Ini Diminta Tulis- kan Kitab Yohanes Setiap Malam Sumber: britannica.com David Platt, penulis dan pendiri Gereja Alkitab McLean di Timur Tengah meyakinkan orang Kristen kalau Tuhan sendiri bekerja dengan cara yang ajaib di Timur Tengah. Dalam sebuah acara bertema Something Needs to Change, Platt menceritakan kisah seorang pria Timur Tengah bernama Yazim benar-benar mengalami perjumpaan dengan Tuhan.

“Dia tinggal dan bekerja di wilayah Timur Tengah, dimana di negara ini bukan saja ilegal membagikan injil, tapi juga bisa membahayakan nyawa jika menyampaikan tentang pekerjaan injil di sana,” kata Platt. Dari sebuah wawancara yang dilakukan bersama Yazim, Platt mulai menceritakan kisah pria tersebut didatangi oleh Tuhan di rumahnya. “Pria ini mengatakan kesaksiannya kepada kamu saat kamu mengunjungi dia.Katanya, “Seorang pria yang mengenakan pakaian putih mengetuk pintu ru- mahku setiap malam dan aku tak bisa memandangnya karena wakahnya sangat mengkilap dan terang. Saat dia akan masuk, dia memintaku untuk menuliskan apa yang dia katakan. Saat aku menulis, aku pun tertidur. Di malam berikutnya, dia da- tang lagi sampai bulan berikutnya.”” Demikian Platt mengisahkan. Yazim lalu bertanya kepada sosok pria itu, “Apa yang sedang Anda tulis? Bolehkah aku melihat buku catatan Anda?” Lalu pria itupun menunjukkan catatannya. Di dalamnya tertulis , “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.” Kalimat yang dituliskan dalam pembukaan kitab Yohanes,” ucap Platt. Yesus pun mengunjungi Yazim setiap makam sampai dia menyelesaikan buku itu. Yang menakjubkan adalah, pria itu bertanya kepada David Platt soal sosok yang mengunjunginya itu. “Aku memetik pelajaran berharga. Tuhan akan melakukan bagiannya, tapi kita masih harus melakukan bagian kita,” katanya. Dia bahkan mengisahkan tentang pertobatan Yazim yang begitu menakjubkan. Dia dan istrinya adalah non-Kristen, yang kerap ditekan untuk melakukan aturan-aturan dalam agamanya. Dia bahkan pernah berencana untuk bunuh diri. Tapi di malam itu, dia mendengar injil untuk pertama kalinya dan akhirnya menyerahkan dirinya kepada Yesus. Setelah peristiwa itu, Yazim dan istrinya memutuskan untuk tinggal di negaranya dan mendedikasikan hidup mereka untuk menyampaikan injil kepada orang-orang. “Fokus kamu adalah membuat murid yang menjadikan murid yang kemudian memu- lai gereja baru. Kami percaya bahwa apa yang diperintahkan Allah untuk kita lakukan tertulis dalam Matius 28. Kami percaya bahwa jika Anda memuridkan, ger- eja akan bertumbuh,” kata Yazim. Saat ini Yazim da istrinya terus membagikan injil dan membangun gereja-gereja ba- ru dengan cara yan sangat rahasia. Bahkan Kristen-kristen baru dibawa ke suatu tempat yang tak diketahui untuk fokus belajar injil. Platt pun memuji Yazim atas apa yang dia lakukan untuk pekerjaan pelayanan Tu- han di Timur Tengah. Dia mendukungnya dan meyakinkan bahwa dia tidak sendiri.

Orang-orang non-Kristen milenial lebih penasaran secara rohani daripada orang-orang yang tidak beriman lebih tua (Penelitian Barna) Orang Milenial Amerika yang mengidentifikasi diri mereka sebagai non-Kristen lebih tertarik pada masalah rohani daripada yang bukan Kristen dari generasi yang lebih tua, menurut laporan penelitian Barna Group. Dalam sampel penelitian yang dirilis Selasa, Barna menemukan bahwa 70% dari milenium non-Kristen melaporkan memiliki setid- aknya satu percakapan tentang kepercayaan agama mereka dengan teman dekat atau anggota keluarga. Se- baliknya, 52% non-Kristen yang lebih tua mengatakan hal yang sama. Barna juga menemukan bahwa 64% dari milenium non-Kristen melaporkan memiliki satu atau lebih percakapan tentang kepercayaan mereka dengan seorang Kristen, dibandingkan 44% untuk non-Kristen yang lebih tua. \"Milenium non-Kristen jauh lebih mungkin untuk memiliki satu atau lebih percakapan tentang iman da- ripada rekan-rekan mereka yang lebih tua dan dua kali lebih mungkin untuk menyatakan minat pribadi da- lam agama Kristen (26% vs 16%),\" jelas Barna. “Mereka juga memiliki pengalaman pribadi yang jauh lebih banyak dengan semua jenis metode penginjilan daripada orang non-Kristen yang lebih tua, termasuk melalui traktat (45% vs 26%) atau ber- temu dengan seseorang baik di gereja (35% vs 19%) atau di jalan (30% vs 16%). \" Temuan ini adalah bagian dari laporan yang lebih besar berjudul Reviving Evangelism, yang menarik temuannya dari studi orang dewasa Amerika dari tahun lalu. Satu survei termasuk ruang sampel dari 992 responden yang diidentifikasi sebagai Kristen. Yang lainnya adalah dari 1.001 orang dewasa yang tidak mempraktekkan orang Kristen. Kedua studi memiliki margin kesalahan ± 3 persen. Pada bulan Februari, Barna memposting sampel lain dari laporan Reviving Evangelism, yang mencatat bahwa orang-orang non-Kristen yang bersedia berbicara tentang iman dengan orang-orang Kristen sering tidak memiliki preferensi untuk dialog. Barna menemukan bahwa sementara 62% responden non-Kristen dan Kristen yang kadaluwarsa ingin ber- bicara dengan rekan Kristen yang taat yang “mendengarkan tanpa penghakiman,” hanya 34% mengatakan bahwa praktik ini ditemukan di antara orang Kristen yang taat yang mereka kenal secara pribadi. Juga, 50% responden non-Kristen dan Kristen yang kadaluwarsa mengatakan mereka ingin berdialog dengan seseorang yang \"tidak memaksakan kesimpulan,\" namun hanya 26% mengatakan bahwa diterapkan untuk mempraktikkan orang Kristen yang mereka kenal. \"Tidak semua orang mungkin siap untuk beralih dari A ke Z dalam satu percakapan tunggal, dan menekan topik ke depan mungkin terasa dipaksakan kepada orang non-Kristen - hingga membuat mereka berpal- ing,\" kata Brooke Hempell, wakil presiden senior penelitian di Barna Group, dalam wawancara sebe- lumnya dengan The Christian Post. “Mengizinkan orang lain untuk menarik kesimpulan mereka sendiri membuka kemungkinan bahwa mereka dapat meninggalkan percakapan tanpa membuat keputusan untuk Kristus - oleh beberapa langkah penginjilan, bahwa percakapan akan gagal.”

Lebih dari setengah pengunjung gereja Protestan gagal untuk membagikan Injil dalam 6 bulan ter- akhir: LifeWay Michael Gryboski, Christian Post Reporter Lebih dari lima puluh persen peserta gereja Protestan telah mengakui tidak terlibat dalam penginjilan dalam setengah tahun terakhir, menurut laporan yang baru-baru ini dirilis oleh Life- Way Research. Ketika ditanya berapa kali mereka berbagi dengan entah bagaimana \"bagaimana menjadi seorang Kristen,\" 55 persen responden menjawab nol. 24 persen responden mengatakan bahwa mereka telah membagikan cara menjadi seorang Kris- ten kepada seseorang 1-2 kali, 12 persen merespons 3-5 kali, 5 persen mengatakan 6-10 kali, 1 per- sen mengatakan 11-15 kali, dan 3 persen melaporkan 16 kali atau lebih. Scott McConnell, direktur eksekutif LifeWay Research, mengatakan dalam komentar yang dirilis Selasa bahwa penginjilan “tampaknya tidak menjadi prioritas para pengunjung gereja.” \"Tugas memuridkan semua bangsa belum sepenuhnya dipeluk di gereja Amerika - terutama oleh budaya mayoritas,\" kata McConnell. \"Ini terlepas dari kenyamanan memiliki etnis dan imigran lain dari negara lain yang sering tinggal di lingkungan yang sama.\" Data untuk laporan LifeWay berasal dari survei online terhadap 2.500 pengunjung gereja Protestan yang dilakukan 14-29 Januari dengan margin kesalahan plus atau minus 2 poin persen- tase. Meskipun laporan itu menemukan kurang dari setengahnya terlibat dalam penginjilan dalam enam bulan terakhir, itu juga menemukan bahwa sebagian besar responden telah mengundang orang yang belum bergereja untuk beribadah dalam enam bulan terakhir. Di antara kelompok etnis yang disurvei untuk laporan itu, responden Hispanik adalah yang paling mungkin telah berbicara dengan seseorang tentang bagaimana menjadi seorang Kristen dalam enam bulan terakhir, dengan hanya 32 persen melaporkan bahwa mereka belum melakukannya. Pengunjung gereja Hispanik juga merupakan kelompok etnis yang paling mungkin mengundang seseorang ke gereja, dengan 71 persen responden Hispanik mengatakan mereka telah melakukannya. LifeWay juga menemukan bahwa responden berusia 65 tahun ke atas adalah yang paling tidak memiliki percakapan penginjilan dalam setengah tahun terakhir. “Baru-baru ini, ada banyak diskusi tentang orang dewasa muda yang kurang berpartisipasi dalam penginjilan. Namun, bukan itu masalahnya, \"kata McConnell. “Faktanya, orang dewasa muda dan pengunjung gereja setengah baya lebih mungkin untuk berbagi dengan seseorang bagaimana menjadi seorang Kristen dalam enam bulan terakhir daripada orang dewasa yang pergi ke gereja yang lebih tua.” Pada bulan Februari, Barna Group merilis sebuah laporan yang ditugaskan oleh Alpha USA yang mengindikasikan bahwa hampir setengah dari orang-orang Kristen berusia milenium percaya bahwa evangelisasi adalah salah. \"Hampir setengah dari generasi Millenial (47%) setuju setidaknya sedikit bahwa berbagi ke- percayaan pribadi seseorang dengan seseorang yang berbeda keyakinan dengan harapan bahwa

suatu hari mereka akan memiliki keyakinan yang sama. Ini dibandingkan dengan sedikit lebih dari seperempatnya. Gen X (27%), dan satu dari lima Boomers (19%) dan Sesepuh (20%), \"baca laporan Barna. \"Orang-orang Kristen yang lebih muda cenderung lebih sadar secara pribadi tentang suhu budaya di sekitar percakapan spiritual. Di antara orang-orang Kristen yang taat, Millenial melaporkan rata -rata (median) dari empat teman dekat atau anggota keluarga yang mempraktikkan agama selain Kristen; kebanyakan orangtua dan kakek nenek Boomer mereka. , sebagai perbandingan, hanya memiliki satu. \" Craig Springer, direktur eksekutif Alpha USA, mengatakan kepada The Christian Post dalam wa- wancara podcast bahwa masalah ini mungkin lebih merupakan masalah metodologi daripada opo- sisi aktual terhadap penginjilan. Springer menunjukkan bahwa penelitian yang sama juga menemukan bahwa 94 persen orang Kristen Millenial percaya bahwa hal terbaik yang dapat terjadi pada seseorang adalah agar mereka mengenal Yesus. \"Hasrat untuk orang-orang Kristen Milenial untuk melihat teman-teman dan keluarga mereka mengenal Kristus sama kuatnya dengan generasi sebelumnya,\" kata Springer, \"Saya percaya ada sesuatu untuk dilihat pada metodologinya.\" Harga Yang Sangat Mahal dari Melupakan Tuhan By Jerry Newcombe, D.Min., Author of American Amnesia: Is America Paying the Price for Forget- ting God, the Source of Our Liberty? (Nordskog Publishing, Inc., 2018) Baru-baru ini sebuah survei terhadap orang Amerika menemukan kurangnya pengetahuan ten- tang sejarah kita dan beberapa dasar kewarganegaraan Amerika. Para jajak pendapat menyim- pulkan: \"Pengetahuan yang menyusut tentang sejarah Amerika mungkin menjadi salah satu tan- tangan pendidikan terbesar yang dihadapi A.S.\" Saya pernah mewawancarai Mel dan Norma Gabler dari Longview, Texas, yang mengulas buku pelajaran dari perspektif Kristen dan konservatif. Mereka memberi tahu saya tentang buku teks lama yang didedikasikan tujuh halaman untuk Marilyn Monroe, tetapi hanya beberapa kalimat un- tuk George Washington. Orang-orang muda kita saat ini tahu lebih banyak tentang hal-hal sepele dari selebriti dewasa ini daripada mereka yang pria dan wanita yang mengorbankan segalanya un- tuk mewariskan kebebasan kita kepada kita. Karl Marx pernah berkata, \"Singkirkan akar masyarakat, dan mereka dapat dengan mudah dipin- dahkan.\" Dr. Peter Lillback, yang dengannya saya memiliki hak istimewa untuk menulis buku ten- tang iman George Washington, mengatakan dalam bukunya tentang gereja / negara bagian hub- ungan, Wall of Misconception, “Salah satu bahaya besar nasional kita adalah ketidaktahuan ten- tang warisan kebebasan Amerika yang mendalam. Saya sangat percaya bahwa ketidaktahuan adalah ancaman bagi kebebasan. \" Hilangnya pengetahuan kita tentang sejarah dasar dan kewarganegaraan adalah sebuah tragedi. Kami menderita apa yang saya sebut Amnesia Amerika. Saya bahkan menulis seluruh buku ten- tang itu. Tuhan adalah sumber kebebasan kita — kita memiliki hak yang diberikan kepada kita oleh Sang Pencipta — tetapi kita melupakan ini karena bahaya kita. Dalam buku itu, saya menyusun segala macam kutipan dari orang-orang Amerika hebat selama bertahun-tahun, menunjukkan bahwa Tuhan adalah fondasi kebebasan kita.

Berikut adalah contoh, seperti yang ditemukan di Amnesia Amerika: George Washington berkata, \"Akan sangat tidak tepat untuk mengabaikan, dalam tindakan resmi pertama ini, permohonan saya yang sungguh-sungguh kepada Yang Mahakuasa yang memerintah atas alam semesta ....\" (p. 85) Ben Franklin mengatakan kepada Konvensi Konstitusi, “Saya telah hidup, Pak, sudah lama, dan se- makin lama saya hidup, semakin banyak bukti meyakinkan yang saya lihat tentang kebenaran ini — bahwa Tuhan berkuasa dalam urusan manusia. Dan jika seekor burung gereja tidak dapat jatuh ke tanah tanpa pemberitahuan-Nya, mungkinkah sebuah kerajaan dapat bangkit tanpa bantuan-Nya? ”(Hal. 281) Apa pun keraguan tentang doktrin-doktrin inti Kristen yang ia miliki kemudian, bapak pendiri Thomas Jefferson tidak pernah mengabaikan pentingnya hak-hak kita seperti yang diberikan Tu- han. Terukir di batu pada Peringatannya adalah kata-kata ini: \"Bisakah kebebasan suatu bangsa aman ketika kita telah menghilangkan keyakinan bahwa kebebasan ini adalah karunia Tuhan?\" Ja- wabannya adalah Tidak (p. 278) Selama masa-masa kelam Perang Saudara, Abraham Lincoln menyatakan 30 April 1863, sebagai hari puasa dan doa nasional. Dalam proklamasinya, ia mencatat, “Kami telah tumbuh dalam jumlah, kekayaan, dan kekuasaan, karena tidak ada bangsa lain yang pernah tumbuh. Tapi kami su- dah melupakan Tuhan. Mabuk dengan kesuksesan yang tak terputus, kita menjadi terlalu mandiri untuk merasakan perlunya menebus dan melestarikan kasih karunia, terlalu bangga untuk berdoa kepada Tuhan yang membuat kita! Maka penting bagi kita, untuk merendahkan diri di hadapan Kuasa yang tersinggung, untuk mengakui dosa-dosa nasional kita, dan untuk berdoa bagi pengam- punan dan pengampunan. ”(Hal. 28) Presiden Eisenhower berkata pada tahun 1955, “Tanpa Tuhan, tidak mungkin ada bentuk pemerintahan Amerika, atau cara hidup orang Amerika. Pengakuan terhadap Makhluk Tertinggi adalah ekspresi pertama dari Amerikanisme. ”(Hal. 8) Martin Luther King Jr. mencatat, \"Agama memberi kita keyakinan bahwa kita tidak sendirian di alam semesta yang luas dan tidak pasti ini.\" (Hal. 76) Ronald Reagan berkata, “Amerika membutuhkan Tuhan lebih dari Tuhan membutuhkan Amerika. Jika kita pernah lupa bahwa kita adalah satu bangsa di bawah Tuhan, maka kita akan menjadi bangsa yang hilang. ”(Hal. 60)

Daftar Community Of Love (COoL) Daftar Community Of LoVe (COoL) BCM PENGKALAN BCM SILIBIN Kord A/Shift : Cassie Ratih 2 Kordinator Asmur dan Meru : Esterlina Hutasoit 0116153704 1. COoL Filadelfia : Vivi L 2. COoL Alfa&Omega : Safira Nopika 1. COoL Keluarga 1 ; Ibu Kezia Sri 3. COoL Gloria : Natalia Sembiring 2. COoL Taman Meru : Dorcas Dewi 4. COoL Immanuel ; Joan Butar Butar 3. Taman Meru AA : Yosi Anna 5. COoL Sangkakala A : Evelyn 4. Taman Meru BB 2 : Laura Elfrida 6. COoL Faith : Rina Ambarita 5. Asrama Murni AA1 : Marissa Hillary 7. COoL Rajawali ; Rinta 6. Asrama Murni AA2 : Sari Zega 8. COoL Anak Baru ; Cassie Ratih 7. Asrama Murni AA3 : Esterlina Hutasoit 8. Asmur BB1– Victory : Othniela Evi Kord B/Shift : Nia Suardina 9. Asmur BB3- : Ester Nellly 10. Asmur BB4 —Glory : Sarmiani Damanik 1. COoL Sangkakala B : Sartika Napitu 11. Asmur CC1-Grace : Ruth Ira 2. COoL Bethesda : Betaria Lumban Batu 12. Asmur CC2-Alena : Ika Alexandra Saragi 3. COoL Wanita Bijak : Helty Samosir 13. Asmur CC3-Helsa : Rina Tambunan 4. COOL Ekklesia ; Ibu Lydia Ginting 14. COOl Mapa : Eninta Florentina 5. COoL Anugerah : Rebecca Situmorang 6. COoL Glory ; Annaria Sihombing Kord C/Shift : Ibu Roma Aritonang Daftar Community Of Love (COoL) Sitiawan 1. COoL Maranatha :Siska Telambanua 2. COoL Haleluya1: Martha Indri 1. Keluarga Sitiawan ; Ibu Novi Simanjuntak 3. COoL Haleluya2: Ibu Roma Aritonang 2. COoL Cengkat jering ; 4. COoL Putri Sion : Naomi Triana 3. COoL Kampung Baru ; 5. COoL Igrea : Lindy Tetty R 6. COoL Grace : Helmi Sihite 7. COoL Yobel : Tabitha Helmi 8. COoL Boru Ni Raja: Renia Sihombing 9. COoL Sangkakala C : Riwani Kord Panorama dan Pinji : Yenida Sinaga No HP Kordinator Lainnya 1. COoL Eirene : Yenida Kordi Ibadah Sitiawan ; Ibu Novi 01131741224 2. COoL Agape : Agustria Tamborine : Amelia Bestaria 89530694 3. COoL Hebron : Ibu Saut Dancer : Joan Romantika 0165274396 4. COoL Batsyeba : Firma Tiang Doa : Naomi Triana 0184628027 5. COoL Faith ; Meiria Purba Sek Minggu Silibin: Dorcas Dewi 01136139590 6. COoL Agatha : Melidar Simbolon 7. COoL Emmanuel ; Given Unisem A/S ; Cassie Ratih 011114210060 8. COoL Talent : Arlina Unisem B/S : Nia Suardina 01137882528 9. COoL Joy : Novita Unisem C/S : Ibu Roma 01137810720 10. COoL Gift : Lela Manik Panorama & Salutica ; Yenida 0102912209 11. COoL Atarah : Risda Manik 12. COoL Betsaida 1: Susiwanti 13. COoL Betsaida 2: Asri Manurung 14. COoL Liora : Juwita 15. COoL Grace : Agustina Tinambunan 16. COoL Angela 1 ; Ivana 17. COoL Angela 2 : Fitri Eka 18. COoL Alpha : Irawati 19. COoL Wanita Teladan : Uli Ulina P 20.COoL CC3 : Samot 21. COoL Pinji Anak Baru: Elma Theana

Daftar Community Of Love (COoL) No HP Kordinator KLEBANG RESTU 1. Finisar Q/S : Mida Sagala 0142381370 Kord Finisar S/Shift : Lena Veronica 1. Wing Onn S ; 2. Finisar R/ S : Hilda Neni 01151937101 2. Putri Sion 1 : Elisabateh 3. Putri Sion 2 ; Tirza Manalu 2 3. Finisar S/S : Veronica Lena 01136138864 4. Putri Sion 4 ; Cornelia 5. Putri Sion 5 : Hanna Sirait 4. Yamaha ; Irma Hariyati —0123439536 Kord Kamaya X : Lamria Nababan 5. Kamaya 1 : Lamria — 0 11116393061 1. COoL Kemenangan: Irma Aritonang 2. COoL Kasih : Fitry Simatupang 6. Kamaya 2 : Christina —01139529821 3. COoL Yehovah Shalom: Lamria N 4. COoL Yehovah Jireh : Yohana 7. MMC ; Saurma Sinaga—01139520436 Kord Kamaya Y: Christina 1. COoL Tehilah : Mery Aritonang Kord Yamaha ; Irma Hariyati Napitupulu 2. COoL Kelbang Ria : Dina Sihombing 1. COoL Gab Yamaha ; Siska Maria 3. COoL Immanuel ; Risma Kord Finisar R/Shift: Adriel 4. Putri Sion : Nurhayati 1. Cool Wing Onn : Aramintha 5. Filadelfia : Christina 2. COoL Anugrah 1 : Rokaya Simanjuntak 3. COoL Anugrah 2 : Hilda Kord Finisar Q /Shift : Helmida Sagala 4. COoL Anugrah 3; Roindah Tamba 1. Wing Onn 1 : Zelda 5. COoL Anugrah 4 : Satriani 2. Wing Onn 2 : Eti Rachel 3. Khantan Immanuel 1 : Rini Sinaga Kata Bijak Untuk Para Pemimpin dan Gembala 4. Khantan Immanuel 2 : Mastinar S 5. Khantan Immanuel 3 : Martha S “Seorang pemimpin mampu menyen- 6. Khantan Immanuel 4 : Winda N tuh hati orang lain sebelum meminta Kord MMC; Saurma Sinaga mereka melakukan sesuatu.” 1. COoL Eklesia : Romaito 2. COoL Eliezer : Debora Purba – John Maxwell 3. COoL Putri Sion : Yemima Bakara 4. MMC Gefira (Klebang Restu 1); Evelyn Kamu harus menjadi pribadi yang baik. 5. MMC Talitakum (Klebang 2) : Yusnita Kamu harus mampu mendekati orang lain se- 6. MMC Gloria (Klebang Ria) : Selfrida hingga mereka bisa menyukaimu. Apabila hal ini sudah kamu lakukan, meminta mereka un- Imperial Tambun & Klebang tuk melakukan sesuatu akan sangat mudah Kord : Tamara Esti bagimu. Hasil yang diberikan pun tentunya 1. Blok Unshakeable Woman ; Emelia akan lebih baik karena mereka ikhlas dan se- Sinaga mangat dalam menjalankannya. 2. Blok A Tambun : Evi Sialagan 3. Blok F Tambun : Mai Santa Clara “Seorang pemimpin adalah seorang 4. Imperial Kasih : Tamara penjual harapan.“ 5. Imperial Hosana : Debora Hutasoit 6. Imperial YES ; Mida Manurung – Napoleon Bonaparte 7. Imperial Blok H ; Romma Haloho 8. Ibu Ibu Bijaksana ; Ibu Dewi S Pemimpin yang baik ialah pemimpin yang bisa menumbuhkan sebuah harapan pada pengikutnya. Dengan adanya harapan yang tumbuh di hati, akan tergerak untuk melakukan suatu tindakan nyata demi mereal- isasikan suatu harapan tersebut menjadi ken- yataan.

TEMA LOKAL SEPTEMBER 2019 “ PERUMPAMAAN TENTANG KERA- JAAN ALLAH ” Telah dibuka Ibadah BCM Kamunting –Taiping setiap hari Ahad (Minggu) pukul 01.00pm bertempat Hope Community Church , No 22 Taman Pertama 2, Taman Pertama Taiping. 1. Terimakasih untuk pelayanan Ps Timotius Togatorop dan PS Hendri Hutapea di selpanjang Ibadah Raya hari ini. Tuhan Yesus memberkati. 2. Minggu depan 22 September 2019 pelayanan Firman Tuhan akan dilayani oleh Ps Sabar Hutaga- lung dari GBI Kijang, Tanjung Pinang dan Pastor Lokal dari gereja sahabat sekitar Ipoh. Ajak rekan dan sahabat menikmati berkat Tuhan yang special. 3. Perkuliahan lanjutan Senin—Jumat 23-27September 2019 untuk seluruh kelas Klebang Restu. Ke- las Angkatan VIA dengan MK Metodologi Penelitian, Kelas Ang VIIB dengan MK Teologi PB 1, Ke- las Angk VIIIB MK Tafsir PB dan Kelas angk IX dengan MK Ilmu Komunikasi Dasar. Seluruh Maha- siswa memperhatikan. 4. Bagi jemaat yang rindu di layani Baptisan Air, daftarkan diri anda kepada Ps Kristina dan akan di laksanakan Pengarahan Baptisan terlebih dahulu. Selamat untuk jiwa jiwa yang telah mengambil baptisan air minggu ini. 5. Bagi jemaat yang belum mendapatkan sertifikat baptisan, berhubungan langsung dengan Ps Joni dengan membawa foto 3x4 sebanyak 2 lembar. 6. Mari bertumbuh dalam kelompok sel Community of Love (COoL) di tempat masing mas- ing. Dengan tema KESATUAN HATI, TUMBUH BERSAMA DAN MENANGKAN JIWA BUAT KRISTUS Pelayanan Umum / STT Real Ipoh : Ps Joni Gultom : 0165120731 / +62895603721262 No Jadwal Ibadah Hari Jam Tempat 1 Ibadah Raya Pengkalan 1 Ahad/ 08.30-10.30am Pengkalan Ibadah Raya Pengkalan 2 Minggu 10.45—12.45 pm 08.30—10.30 pm Ibadah Raya Pengkalan 3 08.30– 10.30pm Silibin Ibadah Raya Silibin 1 08.30-10.30pm Ibadah Raya Silibin 2 08.45-10.45 am Klebang Restu Ibadah Raya Klebang 1 08.45-10.45 pm Ibadah Raya Klebang 2 03.00-05.00 pm Tambun Ibadah Raya Tambun 09.00-11.00 am Sitiawan Ibadah Raya Sitiawan 01.00-03.00pm Taiping Ibadah Raya Kamunting 07.00-08.30pm POS PI Cengkat Jering Sabtu 07.00-08.30 pm POS PI Kampung Baru 2 Ibadah Community Of Senin– Pagi dan malam Hostel, rumah Love Jumat doa, gereja 3 Doa Puasa Sabtu 08.30-10.00am Semua Cabang 4 Doa Persiapan Pengkalan, Sabtu 08.00-09.00pm Gereja dan ru- S P, Silibin, Sitiawan dan mah doa Klebang Restu

MO T I V A S I & ART I KE L NILAI NILAI DALAM PELAYANAN  Dasar Pelayanan bukan Kemampuan tetapi Karakter Karakter adalah Dasar kompetensi dari bangunan rohani kita.  Sifat Pelayanan bukan dilYayani, tetapi Melayani. Melayani tanpa mengharapkan pengembalian atau balas jasa dari aktif itas yang kita laksanakan  Motivasi pelayanan bukan Kekuasaan, tetapi Kasih. Tujuan kita Melayani bukan agar berkuasa atas mereka, tetapi karean dorongan kasih.  Ukuran Pelayanan bukan Kesuksesan, tetapi Pengorbanan. Sukses yang sejati ialaha membawa jiwa jiwa semakin serupa dengan Kristus dan memuliakan Nama Yesus di dalam kehidupan kita.  Otoritas pelayanan bukan dengan memilih Jabatan, tetapi Ketaatan. Cari fungsi masing masing, bukan posisi!  Tujuan Pelayanan bukan Popularitas, tetapi Kemuliaan Tu- han Motivasi yang tidak murni, adalah sebuah kejahatan rohani.  Alat Pelayanan bukan Fasilitas, tetapi Firman allah dan Doa. Firman Allah dan Doa, menarik urapan Allah turun atas pelayanan kita. Dampak pengurapan adalah keberhasilan pelayanan. Bukan fasilitas yang mendatangkan urapan, tetapi urapanlah yang men datangkan fasilitas.  Hasil pelayanan bukan Kuantitas , tetapi Kualitas (Mutu). Kuantitas belum tentu akan diikuti dengan kualitas, tetapi kualitas sudah pasti akan diikuti dengan kuantitas.  Kuasa Pelayanan bukan Hikmat Dunia atau Manusia, teta- pi Roh Kudus. Belajarlah, dan persiapkanlah diri dengan sebaik baiknya, tetapi andal kan Roh Kudus agar kedua hal itu disertai dengan Kuasa allah  Modal utama dalam Pelayanan bukan Tokoh Utama, Pem- bicara Terkenal, Para Pemimpin, tetapi Tuhan Yesus Kristus. Keberhasilan menjadikan Kristus sebagai teladan, akan membuat mereka berhasil dalam pelayanan.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook