Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Jendela 8

Jendela 8

Published by gatra pustaka, 2021-07-09 08:56:25

Description: Jendela 8

Search

Read the Text Version

BERBAGI PENGETAHUAN, MEMPERLUAS KEMITRAAN Dorong Kemandirian Negara-Negara Berkembang Melalui Kewirausahaan Salah satu fokus Kerja Sama Selatan-Selatan (KSS) Kewirausahaan juga merupakan salah satu aspek penting bagi ialah pembangunan ekonomi. KSS berperan sebagai perkembagan ekonomi di Indonesia. Pemerintah Indonesia wadah bagi negara-negara berkembang untuk saling terus berupaya memfasilitasi dan mendorong berkembangnya berbagi keahlian dan pengalaman guna memajukan perekonomian negaranya. Kewirausahaan yang usaha kecil dan menengah (UKM) yang memungkinkan berkontribusi besar terhadap pergerakan perekonomian masyarakat menjadi mandiri dalam meningkatkan dunia merupakan salah satu sektor yang didorong ekonominya. Sektor kewirausahaan semakin berkembang melalui berbagai pelatihan dalam kerangka di Indonesia dewasa ini, salah satunya nampak dari KSS. Kewirausahaan dapat merangsang banyaknya pemuda yang memanfaatkan ekonomi terjadinya inovasi dan menyerap digital untuk berwirausaha dan menciptakan lapangan tenaga kerja sehingga dapat menekan pekerjaan mereka sendiri. angka pengangguran. Selain itu, Dengan semakin berkembangnya kewirausahaan juga dapat memajukan kewirausahaan di Indonesia, upaya untuk kesejahteraan dan meningkatkan mendorong sektor tersebut dalam KSS juga kualitas hidup masyarakat. semakin digalakkan. Indonesia menggelar berbagai pelatihan UKM untuk 12 negara Melihat manfaat kewirausahaan di Kawasan Asia dan Pasifik pada tahun bagi pembangunan ekonomi, KSS 2018 lalu. Selain itu, pada tahun 2017 sudah mewadahi beberapa kegiatan Indonesia juga telah menyelenggarakan yang berfungsi memberikan pemahaman pelatihan kewirausahaan di Fiji. yang mendalam guna memajukan sektor Berbagai pelatihan yang sudah kewirausahaan di suatu negara. Berbagai dilaksanakan ini bertujuan untuk macam best practices dalam memajukan sektor memenuhi komitmen KSS Indonesia yakni kewirausahaan serta menciptakan ruang bagi kerja sama mendorong kesejahteraan negara-negara berkembang. pembangunan di bidang kewirausahaan telah dibahas dalam Global South-South Development Expo 2018 yang diselenggarakan Ke depannya, tentunya Indonesia akan terus meningkatkan di New York,Amerika Serikat. perannya dalam memajukan kesejahteraan dunia melalui KSS. Edisi VIII/Maret/2019 n Indonesia Gelar Pelatihan Kss Bidang Pertanian n Tumbuhkan SemangatWirausaha Pemuda Di Myanmar _ _ __ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ 6 di Perbatasan _ _ _ _ _ __ _ _ _ __ _ _ _ ___ _ _ __ _ _ _ _ _ 12 n Pakdir's Note _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ 2 n Indonesia Ekspor Keahlian KerajinanTempurung Kelapa ke n Indonesia Tingkatkan Pemberdayaan Umkm Palestina n Kemlu Dukung Peningkatan Kapasitas Bahasa Inggris Belize _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ __ _ _ 7 Melalui Kerjasama Selatan-Selatan _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ __ 14 PenyelenggaraKss ________________________ 3 n Mantapkan Peran Indonesia DiTataran Global Melalui n Gambia Belajar Manajemen Konferensi Internasional n Country Partnership Strategy: Tingkatkan Kesiapan Peran Aktif Dalam Gssd Expo Di NewYork _ _ _ _ _ _ __ _ _ 8 Dari Indonesia _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ __ _ __ _ __ _ __ _ __ _ _ 16 n BersamaTingkatkan Pemberdayaan Perempuan n Membangun Kualitas Generasi PenerusTimor Leste Indonesia Sebagai Negara Pemberi Bantuan Di Perbatasan _ _ _ _ _ __ _ _ _ __ _ _ _ ___ _ _ __ _ _ _ _ _ 10 Melalui PengirimanTenaga Ahli Di Bidang Kesehatan _ 18 Teknik _ _ __ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ 4 1 Apa Kata MeErdeiksai N_o_._1_/J_u_n_i/_2_01__4_ _J_e_n__d_e_l_a_ __ _ _ 20

PAKDIR’S NOTE Selamat tahun baru 2019! mempersiapkan berbagai dokumen pendukung dalam rangka penguatan peran Indonesia sebagai negara pemberi sekaligus Semoga pada tahun ini kita semua lebih bersemangat dan perbaikan pengelolaan KSS Indonesia, seperti dokumen Country Partnership Strategy (CPS) pertama Indonesia untuk Timor-Leste lebih inovatif dalam berkarya. Kami di Direktorat KST berharap serta panduan untuk monitoring dan evaluasi pengiriman tenaga ahli ke luar negeri (Monitoring and Evaluation Instrument and Guidelines tahun 2019 dapat menjadi momentum untuk semakin meningkatkan for Expert under the Framework of South-South Cooperation). semangat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan Seiring dengan terus meningkatnya peran Indonesia dalam KSS, kegiatan Dit. KST pada Semester II tahun 2018 negara-negara lain, khususnya melalui Kerja Sama Selatan- sangat padat. Banyak dari kegiatan Dit. KST berfokus pada upaya mendorong UMKM dan kewirausahaan bagi masyarakat Selatan (KSS). Penghargaan yang diperoleh Indonesia dari United negara berkembang. Seperti yang diulas dalam bulletin kali ini, Dit. KST telah melaksanakan pelatihan di bidang UMKM untuk Nations Economic and Social Commission for Asia and the Palestina dan Jordania di Amman, pelatihan kewirausahaan bagi pemuda PNG di Jayapura, pelatihan pemberdayaan perempuan di Pacific (UNESCAP) dan United Nations Office for South-South Jayapura, pengiriman tenaga ahli bidang pertanian ke Myanmar, dan pengiriman tenaga ahli pengolahan kerajinan dari tempurung kelapa Cooperation (UNOSSC) pada September 2018 lalu atas kontribusi ke Belize. Penekanan pada sektor kewirausahaan pada pelatihan- pelatihan tersebut secara khusus dimaksudkan untuk mendukung terhadap KSS terutama di wilayah Asia dan Pasifik menjadi sebuah kemandirian para peserta agar dapat memanfaatkan potensi yang dimilikinya untuk terus mengembangkan ekonomi di negara tempat kebanggaan tersendiri bagi Pemerintah Indonesia, khusunya kami di asalnya. Dit. KST, Kementerian Luar Negeri. Apresiasi dan dukungan yang Di luar bidang kewirausahaan Dit. KST juga melaksanakan pengiriman tenaga ahli bidang kesehatan ke Timor-Leste dan ditunjukkan oleh dunia internasional sangat berarti bagi kami untuk pelatihan keprotokolan di Gambia. Guna meningkatkan kapasitas para tenaga ahli Indonesia, Dit. KST melaksanakan bimbingan terus memajukan KSS Indonesia. teknis bagi para tenaga ahli KSS Indonesia di bidang Bahasa Inggris. Pada akhir tahun 2018, Dit. KST juga telah berpartisipasi dalam Berangkat dari capaian ini, tahun 2019 juga merupakan awal forum internasional yaitu Global South-South Development Expo di New York,Amerika Serikat. dari sebuah langkah baru dalam meningkatkan postur Indonesia di Semakin padatnya kegiatan pemberian bantuan teknik tingkat global. Seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia telah menandakan semakin besarnya peran Indonesia sebagai negara pemberi dalam konteks KSS. Kami berharap di tahun 2019 ini, resmi menjadiAnggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB periode kegiatan pemberian bantuan teknik dari Indonesia dapat terus meningkat baik secara kuantitas maupun kualitas guna memperkuat 2019- 2020. Untuk itu, kegiatan pemberian bantuan posisi Indonesia di tingkat global. Semoga di tahun 2019 ini kami dapat terus memperbaiki pengelolaan program-program pemberian teknik tahun 2019-2020 akan dioptimalkan bantuan teknik dan mendukung peningkatan kapasitas para tenaga ahli Indonesia. salah satunya guna mendukung peran Mohammad SyarifAlatas Indonesia di DK PBB tersebut. Selain itu, pada bulan Oktober 2018 lalu, Presiden RI telah menetapkan PP 48/2018 yang merupakan rujukan utama bagi tata cara pemberian bantuan hibah kepada pemerintah asing/lembaga asing. Dengan demikian, Indonesia sudah selangkah lebih maju lagi untuk mewujudkan cita-cita bersama dalam membangun kebijakan satu pintu yang kelak menjadi suatu badan khusus untuk mengelola bantuan internasional. Sebagai Ketua Tim Pelaksana Tim Koordinasi Nasional (Tim Kornas) KSS, Dit. KST juga tengah SUSUNAN REDAKSI Pembina: Dirjen IDP - Cecep Herawan | Penanggung Jawab: Direktur KST - Mohammad Syarif Alatas | Pimpinan Redaksi:Victor S. Hardjono | Penyunting/Editor: Ary Adiati | Desain Grafis: Febrizki Bagja Mukti, Etty UtamiW., Faraiditto S.| Pembuat Artikel: Neti Rahmi, Daniel Nugroho, Danny Rahdiansyah,Yomi Eka Putra, Rizky Agustina | Sekretariat/Umum: John Admiral, Sabenna, Rudiyanto

KEMLU DUKUNG PENINGKATAN KAPASITAS BAHASA INGGRIS PENYELENGGARA KSS DOK. JENDELA Hanya dalam dua minggu, dua puluh orang Aparatur asing melalui kegiatan field trip di sejumlah tempat pariwisata di Sipil Negara (ASN) berhasil meningkatkan Bali. kemampuan dan kepercayaan diri untuk berkomunikasi dalam Bahasa Inggris. Keberhasilan Beragamnya latar belakang pekerjaan dan asal daerah ini merupakan salah satu capaian utama pelaksanaan peserta Bimtek ini turut menjadi aspek pembelajaran yang kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Penyelenggara menarik tidak hanya bagi para peserta, namun juga bagi tim Kerja Sama Selatan-Selatan (KSS) di Bidang Bahasa Inggris pengajar dan panitia penyelenggara. Selama masa Bimtek, yang diselenggarakan oleh Direktorat Kerja Sama Teknik (KST), peserta saling bertukar ilmu dan pengalaman mereka Kementerian Luar Negeri (Kemlu). sebagai instruktur dalam kegiatan pelatihan internasional, dan tidak hanya itu, salah seorang peserta dari Panti Sosial Dengan semangat untuk meningkatkan kapasitas para Mahatmiya Bali juga menunjukkan keahliannya dalam bidang instruktur atau fasilitator yang terlibat dalam pelatihan KSS pijat tradisional Indonesia, Direktorat KST kembali menyelenggarakan Bimtek pada tanggal 2–16 September 2018 di Bali melalui kerja sama Direktorat KST turut berkesempatan untuk berbagi informasi dengan Universitas Udayana. Bimtek ini menjadi salah satu bentuk mengenai perkembangan KSS Indonesia yang saat ini sedang komitmen Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kontribusi melanjutkan proses penguatan tata kelola yang tengah disiapkan dan peran aktif Indonesia dalam mendukung terwujudnya oleh Tim Kornas KSS, serta finalisasi kerangka hukum nasional Sustainable Development Goals (SDGs) dengan memastikan terkait pemberian bantuan internasional Indonesia yang seluruhnya terlaksananya kemandirian dan kehidupan sosial yang lebih baik mengarah pada penerapan kebijakan satu pintu. dengan mengedepankan prinsip no one left behind. Secara khusus, Direktur KST kembali menekankan Bimtek diikuti oleh 10 ASN wanita dan 10 ASN pria dari pentingnya peran Balai dan Pusat Pelatihan sebagai salah satu garda 12 Balai/Pusat Pendidikan K/L teknis yakni Balit Palma Manado, terdepan dan salah satu komponen utama penyokong terlaksananya BPPP Ambon, BPPP Banyuwangi, BPPP Batu Malang, BPPP program-program KSS. Kemlu senantiasa mendorong peran aktif Ketindan, Balai Pengendalian Perubahan Iklim Bali, Panti Sosial K/L dalam pengayaan database kontribusi KSS Indonesia. Mahatmiya Bali, Damkar DKI Jakarta, MKAA, ANRI, BNPB, dan Kementerian KUKM. Selama 2 minggu, para peserta mendapatkan Pada akhir acara, para peserta menyatakan apresiasi atas pengajaran dari tenaga pengajar profesional Universitas Udayana pelaksanaan Bimtek yang tidak hanya membekali mereka dengan dan narasumber penutur asing (native speaker) dari Australia. ilmu pengetahuan, namun juga kesempatan untuk berinteraksi Selain itu, peserta juga mendapatkan kesempatan untuk melatih dengan sesama instruktur dari berbagai daerah di Indonesia. kemampuan komunikasi verbal mereka langsung dengan wisatawan Rizky Agustina – Agita Natalia Edisi VIII/Maret/2019 Jendela 3

Country Partnership Strategy: TINGKATKAN KESIAPAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA PEMBERI BANTUAN TEKNIK FOTO-FOTO DOK. JENDELA Diskusi Delri dengan Pemerintah Timor Leste Istilah Country Partnership Strategy (CPS) bukanlah kerja sama pembangunan antara negara atau organisasi pemberi istilah asing dalam dunia pembangunan internasional. dengan negara penerima, juga berfungsi sebagai upaya memperkuat CPS merupakan dokumen yang menjelaskan kerangka peran pemberian bantuan internasional sebagai bentuk kemitraan pendekatan strategis negara atau organisasi pemberi (donor) antarnegara ataupun organisasi internasional. kepada negara penerima (beneficiary) dalam konteks kerja sama pembangunan internasional. Negara maju seperti Amerika Indonesia sebagai newly emerging donor menyadari Serikat, Jepang, Korea Selatan, maupun organisasi internasional diperlukannya CPS sebagai suatu formulasi strategi pendekatan seperti World Bank hingga ADB pada umumnya selalu memiliki yang terintegrasi dalam pemberian bantuan kepada negara- dokumen srategi kemitraan bagi negara yang menjadi prioritas negara berkembang lainnya. Selama ini, Indonesia belum sasaran implementasi program kerja sama pembangunan yang telah memiliki dokumen strategis serupa sebagai panduan pelaksanaan mereka susun. CPS selain dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan program bantuan teknik internasional. Selain itu, Indonesia juga masih menghadapi tantangan dalam hal menjaga keberlanjutan 4 Jendela Edisi VIII/Maret/2019

(sustainability) dari bantuan yang diberikan. Bantuan yang diberikan 2018 ini bertujuan untuk menggali data dan informasi dari berbagai Pemerintah Indonesia pada umumnya bersifat one-off sehingga pemangku kepentingan diTimor-Leste sekaligus mengonfirmasikan upaya Indonesia dalam meninggalkan footprint di negara penerima informasi yang telah diperoleh melalui background study. Delegasi melalui bantuan teknik tersebut belum optimal. RI (delri) pada kegiatan scoping mission ini terdiri dari unsur Tim Koordinasi Nasional Kerja Sama Selatan-Selatan (Tim Kornas Guna memperbaiki strategi pemberian bantuan sekaligus KSS) Indonesia yang diwakili Kementerian Luar Negeri dan memperkuat perannya sebagai negara pemberi, pada tahun 2017 Kementerian Sekretariat Negara, serta K/Lteknis yaitu Kementerian hingga 2018 Indonesia mulai menyusun dokumen CPS pertamanya Pertanian, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional untuk salah satu negara sahabat yakni Timor-Leste. Sebagai negara (BKKBN), dan Badan Pusat Statistik (BPS). yang belum lama merdeka, Timor-Leste saat ini tengah menjalani tahap-tahap awal dari proses pembangunannya, baik dari sisi Dari hasil scoping mission tersebut, Delri mengidentifikasi ekonomi, infrastruktur, maupun pemerintahan. Dalam menjalani beberapa sektor prioritas untuk bantuan internasional di Timor-Leste, proses pembangunan tersebut, Timor-Leste tentunya memerlukan meliputi peningkatan kualitas SDM (terutama di bidang pendidikan, dukungan internasional di berbagai bidang. gender, kesehatan, dan pemerintahan), ekonomi, pengembangan infrastruktur serta fasilitas kesehatan dan pendidikan. Selain itu, Untuk itu, atas dasar kedekatan kedua negara baik secara terdapat pula potensi kerja sama peningkatan kapasitas di bidang geografis, historis, maupun kultural, Indonesia berkomitmen untuk pembangunan data statistik nasional Timor-Leste dan peningkatan mendukung pembangunan di Timor-Leste dan menjadikan Timor- produktivitas UKM dan pertanian. Leste salah satu negara prioritas dalam pemberian bantuan teknik. Timor-Leste kemudian terpilih menjadi negara pertama untuk Informasi yang diperoleh dari hasil scoping mission penyusunan CPS. CPS Indonesia untuk Timor-Leste akan menjadi kemudian dituangkan ke dalam dokumen CPS yang tengah disusun. pedoman kebijakan strategis pemberian bantuan teknik Pemri Dokumen tersebut selanjutnya kembali didiskusikan bersama K/L kepada negara tersebut dari tahun 2020 hingga 2024. terkait lainnya guna memperoleh masukan. Proses penyusunan CPS untuk Timor-Leste dimulai dengan Dokumen CPS Indonesia untuk Timor-Leste telah memasuki pembuatan background study guna menganalisis kebutuhan tahap finalisasi pada 18 Desember 2018. Selanjutnya, dokumen CPS peningkatan kapasitas di Timor-Leste. Background study yang yang telah disepakati akan disosialisasikan baik kepada K/L dan dimaksud menyajikan informasi awal terkait koridor serta sektor- pemangku kepentingan dalam negeri, maupun kepada Pemerintah sektor potensial kerja sama pembangunan Indonesia dan Timor- dan pemangku kepentingan di Timor-Leste. Leste yang menjadi dasar penyusunan draft awal CPS. Dengan disusunnya CPS, diharapkan bantuan Indonesia Setelah penyusunan awal draft CPS selesai, proses kepada Timor-Leste ke depannya dapat menjadi lebih terukur dan dilanjutkan dengan kegiatan scoping mission Pemerintah RI ke terarah, serta sesuai dengan kebutuhan Timor-Leste dan kapasitas Timor-Leste. Kegiatan yang dilaksanakan pada 23-27 September Indonesia. Ary Adiati Edisi VIII/Maret/2019 Jendela 5

DOK. JENDELA Pengiriman Tenaga Ahli ke Myanmar INDONESIA GELAR PELATIHAN KSS BIDANG PERTANIAN DI MYANMAR Dua orang tenaga ahli dari Balai Besar Pelatihan dan pengalaman baru selama pelatihan ini. Saya betekad akan Pertanian (BPPB) Lembang diberangkatkan ke mempraktikkan dan membagikan ilmu yang telah saya peroleh Myanmar sebagai fasilitator kegiatan pelatihan setelah kembali ke kampong halaman saya,“ ungkapnya saat KSS di bidang pertanian. Pelatihan yang bertajuk ditanya mengenai pendapatnya terkait pelatihan ini. “Dispatch Expert on Agriculture for Myanmar” ini diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri RI bekerja Direktur Central of Agriculture Research and Training sama dengan Kementerian Pertanian dan Non-Aligned Movement Center (CARTC) menyampaikan bahwa pelatihan yang diberikan Center for South-South Technical Cooperation (NAM CSSTC). oleh Indonesia sangat praktis. Model pelatihan yang diberikan juga Bertempat di Hlegu Township, Yangon, Myanmar pelatihan sangat mudah dipraktikkan baik oleh penyuluh maupun petani. dimaksud digelar selama empat hari mulai dari tanggal 7-10 Selain itu, para petani juga berkesempatan untuk memperoleh Desember 2018 dan diikuti peserta yang terdiri dari 23 orang petani penguatan kapasitas secara langsung dari pakarnya. dan 7 orang pegawai instansi pemerintah dan akademisi Myanmar. Menurutnya, sistem penyuluhan di Myanmar sedikit Dalam kegiatan ini, kedua tenaga ahli dari Indonesia berbeda dengan di Indonesia. Di Myanmar, pemerintah berkesempatan membagikan keahlian dan pengalamannya kepada memberikan pelatihan kepada para penyuluh pertanian yang para peserta dalam hal praktik teknik budi daya hortikultura dan kemudian ditugaskan untuk menyebarkan kembali ilmu yang pengolahan sayuran menjadi berbagai olahan pangan. Para peserta diperolehnya kepada para petani di berbagai pelosok Myanmar. terlihat sangat antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan ini. Dengan demikian, kesempatan untuk bertatap muka dengan Hal ini wajar, mengingat teknik hortikultura belum tersebar luas pakarnya relatif minim bagi petani setempat. dan pengolahan aneka sayur menjadi berbagai olahan pangan merupakan hal yang baru bagi mereka. Peserta memberikan apresiasi mereka atas pelaksanaan pelatihan dan berharap dapat memperoleh kesempatan lagi di Pihak Myanmar menyampaikan apresiasi mereka atas masa mendatang untuk mendapatkan pengayaan dan peningkatan program pelatihan ini. Menurut Direktur Regional Yangon, ilmu serta pengalaman dalam teknik budi daya dan pengolahan program pelatihan ini meskipun berdurasi cukup singkat, namun hasil panen. Informasi dan teknik yang yang diberikan telah manfaat dan perannya bagi pengembangan sektor pertanian mengajarkan mereka bahwa dengan menggunakan teknik yang Myanmar sangat besar. sederhana dan murah, mereka dapat meningkatkan hasil panen dan menghasilkan nilai tambah pada komoditi sayuran yang Apresiasi lain datang dari salah satu peserta pelatihan yang dibudidayakan. mengatakan “Saya bersyukur karena mendapatkan pengetahuan Etty Utami Wulandari – Agita Natalia 6 Jendela Edisi VIII/Maret/2019

INDONESIA EKSPOR KEAHLIAN KERAJINAN TEMPURUNG KELAPA KE BELIZE Belize merupakan negara yang terletak di Amerika untuk mempraktikkan secara langsung pembuatan kerajinan dari Tengah, berbatasan dengan Meksiko dan berhadapan tempurung kelapa serta memberikan bantuan pemecahan masalah langsung dengan Laut Karibia. Negara tersebut yang dihadapi peserta. merupakan satu-satunya negara di Kawasan Amerika Tengah yang berbahasa Inggris. Masyarakatnya Pelatihan kerajinan tempurung kelapa yang berlangsung cukup beragam, terdiri dari masyarakat Karibia, Latin dan Afrika selama 5 hari memberikan wawasan baru dan menginspirasi warga yang memiliki kemiripan dengan masyarakat di Pasifik. Belize agar dapat menggunakan tempurung kelapa secara kreatif dan inovatif agar dapat menjadi produk yang memiliki nilai tambah Belize, kaya akan pohon kelapa, namun keberadaan tanaman secara ekonomi. Para peserta telah menghasilkan berbagai bentuk tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal untuk memenuhi kerajinan dari kelapa seperti meja, bingkai cermin, teko, nampan, berbagai kebutuhan, termasuk membuat berbagai kerajinan tangan. ornamen hewan dan mangkuk. Pengrajin tempurung kelapa di negara tersebut masih sangat sedikit dan memiliki kemampuan yang sederhana dalam membuat kerajinan Pelatihan ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari untuk suvenir atau hiasan di rumah-rumah. para peserta, Kementerian Luar Negeri dan ITVET. Peserta akhirnya mengetahui bahwa dengan teknik berbeda mereka dapat Untuk itu, atas permintaan Kementerian Luar Negeri Belize , menghasilkan produk kerajinan tempurung kelapa yang lebih Direktorat Kerja Sama Teknik Kementerian Luar Negeri RI bekerja beragam, halus dan berkualitas tinggi. Selain itu, mereka juga tertarik sama dengan KBRI di Mexico City dan didukung oleh Kementerian untuk membeli alat pemecah tempurung kelapa yang hasilnya dapat Luar Negeri Belize menyelenggarakan kegiatan “Coconut Shell dijadikan bahan untuk membuat berbagai kreasi kerajinan tangan. Craft Training in Contributing to the Global SDGsAgenda” di Belize City, Belize pada tanggal 5-9 November 2018. Pada penutupan maupun pembicaraan bilateral, Kemlu Belize mengapresiasi pelaksanaan dan hasil pelatihan ini karena Pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada dapat memberikan wawasan baru bagi masyarakat Belize untuk masyarakat Belize manfaat tempurung kelapa untuk membuat mengembangkan kreasi dan inovasi dalam pembuatan kerajinan kerajinan tangan dalam berbagai bentuk dan kreasi produk yang tempurung kelapa. Kemlu Belize juga menyampaikan terima kasih memiliki nilai ekonomi tinggi, sekaligus mendukung upaya atas bantuan Pemerintah Indonesia dan mengharapkan adanya Indonesia untuk berkontribusi bagi pencapaian Tujuan Pembangunan program lanjutan di masa mendatang. Berkelanjutan (SDGs) dalam kerangka Kerjasama Selatan-Selatan. Faraiditto S. Kegiatan Pelatihan ini diikuti oleh sekitar 50 peserta yang terdiri dari masyarakat setempat, perwakilan asosiasi kerajinan, perwakilan masyarakat dari berbagai daerah dan siswa ITVET (Institute for Technical and Vocational Education and Training). Selama pelatihan, para peserta dibimbing oleh 2 tenaga ahli dari Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta. Pelatihan ini bertempat di Lembaga Kejuruan Teknik ITVET (Institute for Technical and Vocational Education and Training). Kegiatan dibuka oleh Direktur Kerja Sama Teknik Kementerian Luar Negeri Indonesia dan dihadiri oleh wakil Kementerian Luar Negeri Belize, Direktur ITVET dan Konsul Kehormatan Indonesia untuk Belize serta peserta pelatihan. Kegiatan diawali dengan pemutaran video mengenai kegiatan pelatihan yang dilakukan di Balai Kerajinan dan BatikYogyakarta serta produk-produk kerajinan yang dihasilkan. Pelaksanaan kegiatan pelatihan dibagi menjadi 2 sesi kegiatan. Pertama adalah sesi pengenalan dan teori yang berisi pemaparan dan pemutaran video mengenai kerajinan tempurung kelapa serta pengenalan peralatan dan bahan untuk membuat kerajinan. Sesi kedua adalah sesi kegiatan praktik yang mencakup 90% dari seluruh kegiatan pelatihan. Tim ahli membimbing para peserta Edisi VIII/Maret/2019 Jendela 7

MANTAPKAN PERAN INDONESIA DI TATARAN GLOBAL MELALUI PERAN AKTIF DALAM GSSD EXPO DI NEW YORK DOK. UN pertemuan Asia-Pacific Directors General Forum. Pertemuan APDG Forum ini merupakan pengakuan atas Direktur Kerja Sama Teknik, M.Syarif Alatas menyampaikan intervensi Delri DOK. NOVI DR pada pertemuan Asia-Pacific Directors General Forum for South-South and kepemimpinan dan kontribusi Indonesia pada penguatan kerjasama Triangular Cooperation/APDG Forum (27 November) antarnegara berkembang melalui mekanisme KSS. Selain itu, pertemuan ini juga menjadi wahana untuk mempromosikan peran Seiring dengan upaya peningkatan postur Kerja Sama Tim Kornas KSS Indonesia, yang terus memperkuat mekanisme Selatan-Selatan (KSS) Indonesia, promosi KSS kelembagaan dan proses bisnisnya, menuju sebuah single agency Indonesia terus digalakkan, salah satunya melalui yang terintegrasi di masa depan. partisipasi dalam berbagai fora internasional, termasuk Global South-South Development (GSSD) Expo yang Pertemuan GSSD Expo 2018 sendiri secara resmi dibuka hampir setiap tahun diikuti oleh Pemerintah Indonesia. Pada tanggal oleh Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, pada tanggal 28 27-30 November 2018 lalu, UN Office for South-South Cooperation November. GSSD Expo menampilkan 10 thematic solutions forum (UNOSSC) menyelenggarakan rangkaian kegiatan GSSD Expo di dengan tema yang beragam, antara lain KSS dalam pengentasan NewYork dengan tema “Showcasing Institutions Supporting South- kemiskinan, mekanisme pendanaan inovatif, penguatan peran South and Triangular Cooperation (BAPA+ 40 Conference)”. perempuan dan pemuda, KSS dan sustaining peace, serta kemitraan pemerintah dan swasta. Selain itu, ditampilkan juga pameran Dalam kesempatan tersebut, delegasi Republik Indonesia dengan tema Good Practices in South-South Cooperation for (Delri) yang terdiri dari unsur Kementerian Luar Negeri Sustainable Development. dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau BAPPENAS mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang diawali “KSS merupakan instrumen kunci untuk pencapaian target dengan Asia-Pacific Directors General Forum for South-South and Agenda 2030. Melalui KSS, negara-negara berkembang telah Triangular Cooperation, Exhibition, Thematic Solution Forum dan memberikan kontribusi dalam pembangunan global, termasuk ditutup dengan Directors General Forum. pengentasan kemiskinan, peningkatan perdagangan, serta tanggap darurat bencana. KSS bukan merupakan substitusi bagi kerjasama Dalam pertemuan Asia-Pacific Directors General Forum Utara-Selatan.” demikian disampaikan oleh Sekjen PBB pada for South-South and Triangular Cooperation/APDG Forum pada pidato pembukaannya. tanggal 27 November, Indonesia dipercaya menjadi ketua sidang (co-chair bersama) dengan UNESCAP guna membahas agenda Delri di depan panel eksibisi yang menampilkan program KSS di Indonesia substansi yang mencakup prioritas kawasan Asia Pasifik menuju yaitu Indonesia’s Maternal &Child Health Handbook pertemuan BAPA+40 di Argentina, serta langkah selanjutnya bagi 8 Jendela Edisi VIII/Maret/2019

DOK. UN DOK. UN Delri menyampaikan intervensi pada salah satu sesi dari pertemuan Directors- Sesi penutupan GSSD Expo 2018, 30 November 2018 General Forum (30 November) DOK. UN DOK. DANNY RAHDIANSYAH Delri menjadi salah satu panelis pada thematic solutions forum 6 dengan tema Duta Besar Mulya Wirana memimpin pertemuan Asia-Pacific Directors General South-South and Triangular Cooperation in Sustaining Peace and Promoting Forum for South-South and Triangular Cooperation/APDG Forum Inclusive Development (29 November) (27 November) Indonesia secara khusus menjadi salah satu panelis pada ditampilkan dalam pameran GSSD Expo merupakan pengakuan thematic solutions forum 6 dengan tema South-South and Triangular bahwa program KSS Indonesia sudah dapat dijadikan best practices Cooperation in Sustaining Peace and Promoting Inclusive dan lessons learned bagi negara lain dalam implementasi KSSnya. Development pada tanggal 29 November. Indonesia menyampaikan perkembangan proyek kerja sama triangular Indonesia-Norwegia Di sela-sela rangkaian pertemuan GSSD ini, Delri juga dan UNDPdi perbatasan Indonesia-Timor Leste yang menggunakan melakukan 7 (tujuh) pertemuan bilateral dengan berbagai negara, konsep Local Economic Development (LED) dalam konteks KSS organisasi internasional, maupun mitra pembangunan. Sebagian sebagai pendekatan baru dalam mekanisme peacebuilding atau bina besar dari pertemuan bilateral tersebut merupakan permintaan dari damai di wilayah rawan konflik. Proyek di perbatasan kedua negara mitra kerja. Hal ini menunjukkan pentingnya Indonesia di mata ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi di wilayah perbatasan, dunia internasional dalam konteks KSS. Tema-tema yang diangkat menciptakan saling ketergantungan ekonomi antara komunitas dalam pertemuan bilateral tersebut sangat beragam, namun benang lokal yang tinggal di wilayah perbatasan, melalui berbagai aktivitas merah yang dapat ditarik adalah terdapat keinginan besar dari ekonomi bersama yang berkelanjutan. negara-negara berkembang untuk meningkatkan kerjasama teknik dalam kerangka KSS dengan Indonesia. Pameran dalam GSSD Expo 2018 mengambil tema Good Practices in South-South Cooperation for Sustainable Development Sebagai penutup, dapat disampaikan bahwa partisipasi dengan menampilkan berbagai capaian KSS yang dirangkum dalam Indonesia dalam GSSD Expo 2018 telah berhasil menunjukkan publikasi UNOSCC yang berjudul Good Practices in South-South kepemimpinan serta posisi penting Indonesia dalam KSS di tingkat Cooperation for Sustainable Development Vol.2 terbitan September regional dan multilateral. Hal ini akan menjadi modal penting bagi 2018. Dalam publikasi ini, terdapat fitur mengenai dua program pengembangan KSS Indonesia di masa depan, termasuk dalam upaya KSS di Indonesia, yaitu Indonesia’s Maternal & Child Health bersama mencapai target Tujuan Pembangunan Global (Sustainable Handbook, dan Promoting Family Planning. Masuknya kedua Development Goals/SDGs) dan juga dalam mempromosikan bina program Indonesia di atas dalam publikasi UNOSCC tersebut dan damai dalam kerangka Sustaining Peace. Danny Rahdiansyah Edisi VIII/Maret/2019 Jendela 9

FOTO-FOTO: DOK. JENDELA Para peserta wanita dari PNG belajar membuat kerajinan BERSAMA TINGKATKAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI PERBATASAN Perbedaan bahasa tidak menjadi kendala bagi 12 orang dalam pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas peserta dari Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, dan masyarakat di wilayah perbatasan. Pelatihan ini sendiri merupakan 9 orang peserta dari Provinsi Sandaun, Papua Nugini salah satu bentuk komitmen Indonesia untuk mendukung untuk bersama-sama mengikuti kegiatan Training terwujudnya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan on Youth and Women Empowerment for Border mengedepankan prinsip no one left behind. Indonesia berkomitmen Communities in Indonesia and Papua New Guinea pada tanggal untuk terus meningkatkan kontribusi dan memainkan peran 29–31 Oktober 2018 di Jayapura, Papua Barat. aktifnya dalam mendukung kesejahteraan global khususnya melalui kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan (KSS). Selama tiga hari tersebut mereka dengan aktif berpartisipasi 10 Jendela Edisi VIII/Maret/2019

Senada dengan semangat tersebut, Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia mengapresiasi upaya nyata Kementerian Luar Negeri yang bekerja sama dengan Badan Pengelola Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri (BPPKLN) Provinsi Papua dalam mendorong pembangunan daerah. Upaya-upaya yang dimaksud yaitu mendorong peningkatan kesejahteraan dari tingkat keluarga, mendorong nilai tambah yang dapat dihasilkan oleh keluarga, dan mendorong pembangunan kesejahteraan masyarakat di daerah. Selama pelatihan berlangsung, peserta saling belajar dan berbagi ilmu serta mendapatkan materi dan praktik seperti pembuatan kerajinan tangan dan pembuatan makanan dari bahan lokal. Peserta dibagi menjadi dua kelas, yakni kelas pengolahan makanan dan kelas pembuatan kerajinan tangan. Selain itu, peserta juga dilatih agar mampu berbagi ilmu dengan teman-teman, kenalan maupun keluarga begitu kembali ke kampung masing-masing. Rangkaian kegiatan ditutup oleh Pejabat Fungsional Kementerian Luar Negeri pada tanggal 31 Oktober 2018. Dalam sambutan penutupannya, ditekankan pentingnya peran pemuda dan perempuan dalam pembangunan masyarakat. Pelatihan ini merupakan bukti komitmen Indonesia untuk meningkatkan kerja sama antarnegara berkembang dalam kerangka KSS guna membangun kemitraan yang lebih baik bagi kesejahteraan. Indonesia meyakini bahwa melalui KSS dapat diwujudkan kemitraan global yang berdasar pada prinsip-prinsip kesetaraan, saling menghormati, serta semangat mendukung pembangunan sesama negara berkembang yang saling menguntungkan. Kepala BPKLN Pemprov Papua memberikan apresiasi kepada Kementerian Luar Negeri karena telah memberi perhatian pada pengembangan masyarakat di daerah perbatasan. Menurut beliau, pelatihan yang telah diselenggarakan merupakan hal- hal yang menyentuh langsung masyarakat di perbatasan yang memerlukan pengembangan kapasitas. Peserta juga memberikan apresiasi mereka terhadap Kementerian Luar Negeri dan BPKLN Papua. Seorang peserta dari Kabupaten Keerom, Papua, mengutarakan, “Saya rasa pelatihan ini sangat bermanfaat. Sebagai peserta, saya sangat berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia. Saya bertekad untuk meningkatkan keterampilan dan berharap pemerintah dapat memberi dukungan untuk mendapat kesempatan mengembangkan usaha.“ Hal serupa diungkapkan salah seorang peserta lainnya, “Pelatihan ini, menurut saya, akan bermanfaat untuk kaum perempuan di Provinsi Sandaun, Papua Nugini. Ini tentunya dapat dikembangkan bagi kesejahteraan masyarakat melalui gereja dan komunitas setempat. Ditambah lagi, pelatihan ini memberikan kesempatan bagi masyarakat di daerah perbatasan untuk saling berinteraksi.” Rizky Agustina – Agita Natalia 11Edisi VIII/Maret/2019 Jendela

ø RESENSI TUMBUHKAN SEMANGAT WIRAUSAHA PEMUDA DI PERBATASAN Roda ekonomi yang berputar cukup pesat di Tumbuhkan Passion Wirausaha Pemuda di Perbatasan perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini menjadi pendorong utama dari peningkatan kepedulian sosial kepada komunitas di sekitarnya guna membantu ekonomi masyarakat setempat. Untuk membangun meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat maupun dalam dan memperkuat people-to-people contact bagi perekonomian nasional. masyarakat di perbatasan Indonesia, Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Wakil dari Direktorat Kerja Sama Teknik, Kementerian dan Menengah, telah melaksanakan Workshop on Young Social Luar Negeri, menyampaikan bahwa pengembangan ekonomi Entrepreneurship: Achieving Sustainable Development Goals kreatif sangat penting bagi peningkatan kesejahteraan negara- (SDGs) through Creative Economy di Jayapura, Papua, 11 Desember 2018. Lokakarya ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Forum Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia dan Pasifik Selatan yang berlangsung di Jayapura, tanggal 10 sampai 11 Desember 2018. Lokakarya mengambil tema kewirausahaan sosial dalam upaya mencapai SDGs melalui usaha berbasis ekonomi kreatif dan diikuti oleh 35 orang peserta yang terdiri atas pelaku usaha muda, aparat pemerintah dan pemangku kepentingan di bidang usaha mikro, kecil dan menengah dari kawasan perbatasan di Provinsi Papua, Papua Nugini dan Fiji. Lokakarya ini menjadi wahana untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada negara-negara sahabat di kawasan Pasifik Selatan. Selain itu, lokakarya ini juga merupakan sarana untuk mengembangkan jejaring dan kerja sama di bidang kewirausahaan sosial dan ekonomi kreatif. Dengan adanya lokakarya ini, peserta diharapkan dapat termotivasi untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan, kreativitas, inovasi dan 12 Jendela Edisi VIII/Maret/2019

FOTO-FOTO: DOK. JENDELA program peningkatan kapasitas bagi masyarakat perbatasan Papua dan Papua Nugini yang telah dilaksanakan sebelumnya – negara berkembang. Indonesia telah memiliki kebijakan yang seperti Training on Youth and Women Empowerment for Border ditujukan untuk mendorong peningkatan kegiatan ekonomi Communities in Indonesia and Papua New Guinea, 29-31 Oktober kreatif dalam rangka memberdayakan masyarakat. 2018. Lebih lanjut, ditekankan pula arti penting lokakarya ini dalam mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Perbatasan dan Provinsi Papua dan Papua Nugini terutama di perbatasan kedua Hubungan Luar Negeri Provinsi Papua menyampaikan tanggapan negara, serta dapat meningkatkan people-to-people contact antara positif atas pelaksanaan lokakarya ini sebagai tindak lanjut dari masyarakat Indonesia, Papua Nugini dan Fiji. Wakil Kedutaan Besar Fiji untuk Indonesia mengapresiasi lokakarya ini dan memberikan gambaran mengenai bagaimana kegiatan ekonomi kreatif dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu pencapaian target SDGs. Fiji kembali megharapkan pelatihan serupa yang pernah dilaksanakan bagi Fiji di bidang entrepreneurship pada tahun 2016-2017 kiranya dapat dilaksanakan kembali di masa mendatang. Lokakarya menghadirkan tenaga ahli dari PT. Bina Mitra Usaha, yang merupakan mitra binaan Kementerian Usaha kecil dan Menengah. Adapun materi yang disampaikan meliputi business scale-up, inovasi produk serta social engagement dan pemberdayaan masyarakat. Para peserta juga berkesempatan mengunjungi pasar Mama-Mama Jayapura dan berburu kain batik khas Papua. Indonesia berkomitmen untuk terus memajukan kerja sama bantuan teknik dalam Kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan di berbagai bidang termasuk UKM dan ekonomi kreatif dengan negara-negara berkembang untuk mencapai target SDGs. Neti Rahmi 13Edisi VIII/Maret/2019 Jendela

INDONESIA TINGKATKAN PEMBERDAYAAN UMKM PALESTINA MELALUI KERJASAMA SELATAN-SELATAN Indonesia telah menjadi salah satu negara yang berhasil berupaya membantu Palestina dalam mengembangkan kapasitas memanfaatkan potensi perekonomiannya melalui UMKM, UMKM melalui pertukaran pengetahuan dan pengalaman. Salah tentunya dengan diiringi pemanfaatan teknologi secara satu perwujudan upaya tersebut adalah dengan penyelenggaraan maksimal. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai inspirasi International Workshop on Small and Medium-Sized Enterprises atau role model bagi negara lain dalam memanfaatkan dan (SMEs) Empowerment for Palestine and Jordan: Working memaksimalkan potensi sektor perekonomian informalnya. Together to Achieve Sustainable Development Goals (SDGs) di Amman, Yordania, pada tanggal 17-21 November 2018. Kegiatan Peningkatan pemberdayaan UMKM dapat menjadi salah ini diikuti oleh 30 peserta dari kalangan pengungsi Palestina di satu solusi bagi negara-negara berkembang lainnya dalam upaya Yordania dan Tepi Barat, wirausahawan kecil, pekerja sosial dan menghadapi persoalan kemiskinan dan pengangguran. Melalui koordinator UKM di UNRWA, pemangku kepentingan UKM tata kelola yang baik, sektor informal seperti UMKM dapat di Palestina dan pegiat UKM di Jordan Hashemite Charity menjadi sektor yang produktif dan bahkan berkontribusi secara Organization (JHCO). Kegiatan ini mendapat sambutan baik dari baik dan besar terhadap perekonomian suatu negara. perwakilan dan pengungsi Palestina di Yordania. Melalui kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan (KSS), Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari ini dilaksanakan Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia 14 Jendela Edisi VIII/Maret/2019

informasi dan pengetahuan yang diberikan oleh para tenaga ahli. Diharapkan kegiatan kerja sama ini nantinya dapat berpengaruh untuk mendukung pembangunan Sumber Daya Manusia di Palestina dan mendorong peningkatan kerja sama ekonomi RI- Palestina dan RI-Yordania. Kegiatan ini juga merupakan cerminan dari komitmen Pemerintah Republik Indonesia yang disampaikan dalam pertemuan-pertemuan bilateral RI-Palestina, forum-forum regional dan multilateral, termasuk Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD) yang merupakan bentuk dukungan dan implementasi kebijakan Pemerintah Republik Indonesia terhadap peningkatan pembangunan, ekonomi dan perdamaian di Palestina. Daniel Nugroho – Aulia Ramadhan melalui pemaparan materi tentang arti penting UKM, kewirausahaan, penyusunan model bisnis skala kecil melalui business model canvas, product design dan packaging, serta strategi pemasaran melalui media sosial. Selain itu, para peserta dilatih melalui kegiatan workshop di dalam kelas yang terdiri dari model pembelajaran klasikal, diskusi dan praktik penyusunan model bisnis serta strategi pemasaran melalui promosi audio- visual di media sosial. Peserta juga berkesempatan untuk mempresentasikan masing-masing model bisnis yang telah dibuat kepada peserta lainnya untuk mendapatkan kritik dan masukan. Kegiatan ini tidak hanya menjadi inspirasi dan menambah wawasan bagi para pengungsi Palestina untuk mulai berwirausaha, namun lebih dari itu, juga menjadi wadah bagi mereka untuk secara langsung mempraktekkan segala sesuatu yang telah dipelajari guna menjalankan usaha atau bisnisnya secara efektif. Kegiatan ini pun mendapatkan respon positif dari para peserta. Kehadiran tenaga ahli asal Indonesia juga menjadi perhatian bagi pemerintah Palestina. Wakil Kedutaan Besar Palestina di Yordania menyampaikan bahwa kegiatan workshop ini dapat dikategorikan sebagai jenis kegiatan yang lebih advanced dari sebelumnya dan berharap peserta dapat mengambil manfaat dari 15Edisi VIII/Maret/2019 Jendela

FOTO-FOTO: DOK. JENDELA Pelatihan Protokol Gambia GAMBIA BELAJAR MANAJEMEN KONFERENSI INTERNASIONAL DARI INDONESIA Jarak lebih dari 14.000 kilometer tidak menjadi kendala terselenggara atas kerja sama antara Direktorat Kerja Sama Teknik bagi Indonesia untuk memberikan bantuan bagi Gambia. dan Direktorat Protokol Kemlu, Kedutaan Besar RI Dakar dengan Workshop on International Management Conference Kementerian Luar Negeri Gambia. Workshop diikuti lebih dari 80 for Gambia: Partnership in Achieving Sustainable peserta dari berbagai instansi dan lembaga pemerintahan di Gambia. Development Goals (SDGs) adalah salah satu program bantuan yang diberikan Pemri kepada Gambia pada tahun 2018. Wakil Presiden Gambia menyampaikan langsung permintaan bantuan pelatihan manajemen konferensi internasional Workshop tersebut dilaksanakan pada tanggal 27-30 kepada Wakil Presiden RI pada saat kunjungan ke Indonesia di November 2018 di Banjul, Gambia dengan berfokus pada bidang bulan Juli 2018. Beliau mengapresiasi kesuksesan Indonesia keprotokolan dan manajemen konferensi internasional. Workshop dalam menyelenggarakan berbagai KTT internasional dan 16 Jendela Edisi VIII/Maret/2019

berharap Gambia banyak belajar dari Indonesia dalam rangka Sementara itu, kunjungan lapangan dilakukan ke lokasi KTT mempersiapkan diri sebagai tuan rumah KTT OKI pada bulan OKI 2019, The Gambia International Conference Centre (GICC) November 2019. dan Bandara Internasional Banjul. Pada kunjungan ke Bandara Internasional Banjul, peserta berkesempatan melihat situasi dan Workshop yang terselenggara pada tahun 2018 ini pada kondisi ruang VVIP, mengukur kesiapan landasan, memperhatikan dasarnya merupakan kelanjutan pelatihan keprotokolan yang akses dan pengamanan bandara serta mempelajari prosedur telah dilaksanakan Pemri di Gambia pada bulan Desember 2017. imigrasi dan bea cukai. Rupanya Pemerintah Gambia mendapatkan manfaat yang cukup banyak dan berharap Pemri dapat melanjutkan pelatihan dengan Selama mengikuti workshop ini, peserta menunjukkan materi-materi Manajemen Konferensi Internasional yang lebih antusiasme yang tinggi. Mereka sangat aktif mengajukan berbagai mendalam. pertanyaan kepada narasumber dan memberikan tanggapan positif atas pelaksanaan workshop serta berharap Pemri dapat melanjutkan Keseriusan Pemerintah Gambia yang ingin banyak belajar kerja sama dengan Gambia dalam mempersiapkan KTT OKI 2019. dari Indonesia disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Gambia dalam pembukaan workshop. Dalam sambutannya, Apresiasi juga datang dari media setempat, seperti surat Menteri Luar Negeri Gambia juga menekankan kepada peserta kabar nasional Gambia dan beberapa situs berita. Hal tersebut mengenai pentingnya mempelajari dan memahami protokol dan tentu cukup membanggakan, ditambah lagi, Indonesia hingga saat pengamanan VIP/VVIP karena dapat memberikan citra yang baik ini merupakan satu-satunya negara yang memberikan bantuan bagi suatu negara. Karenanya, pengalaman dan pembelajaran dari peningkatan kapasitas di bidang keprotokolan dan manajemen Indonesia merupakan modal yang sangat baik bagi Pemerintah konferensi internasional bagi Gambia. Gambia. Baik dalam sambutan pembukaan maupun penutupan, Agenda workshop terdiri dari sesi kelas dan sesi kunjungan Pemri menegaskan bahwa workshop ini dilakukan dalam kerangka lapangan. Paduan kedua sesi tersebut diharapkan dapat Kerja Sama Selatan-Selatan (KSS) sebagai bentuk kontribusi memberikan gambaran dan pemahaman yang komprehensif kepada Pemri dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan peserta terkait pengaturan protokol dan manajemen konferensi (SDGs) dan juga sejalan dengan komitmen Pemri dalam Indonesia- internasional, khususnya terkait langsung dengan persiapan KTT Africa Forum pada April 2018 lalu. Pemri siap memperluas kerja OKI 2019. sama pembangunan internasional ke wilayah Afrika dan berharap bantuan-bantuan yang diberikan Indonesia berkontribusi pada Direktur Protokol Kemlu, wakil dari Sekretariat Militer kemandirian sosial-ekonomi negara-negara di Afrika dengan Kantor Presiden RI dan staf Direktorat Protokol Kemlu berperan mengedepankan prinsip no one left behind. sebagai narasumber dengan memberikan paparan materi yang dibuat interaktif dan menampilkan berbagai contoh kasus dan video Ririn Dwi Fitriani-Agita Natalia dokumentasi agar peserta dapat memahami hal teknis dan detail dengan lebih jelas. 17Edisi VIII/Maret/2019 Jendela

MEMBANGUN KUALITAS GENERASI PENERUS TIMOR LESTE MELALUI PENGIRIMAN TENAGA AHLI DI BIDANG KESEHATAN Akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas Yomi-Membangun Kualitas Generasi Penerus Timor merupakan salah satu amanat dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Global Timor-Leste, para peserta pelatihan dan juga segenap siswa Instituto dan Indonesia berkomitmen kuat untuk mencapai Nacional De Saude (INS) Timor-Leste. tujuan SDGs Global tersebut. Salah satu indikator utama dalam pencapaian SDGs bidang kesehatan adalah “Indonesia sebagai tetangga terdekat senantiasa berkomitmen berkurangnya angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Laporan dalam membantu Timor-Leste di berbagai bidang termasuk melalui WHO tahun 2015 tentang rasio kematian ibu global mencatat bahwa bantuan teknis Indonesia dibawah kerangka Kerja Sama Selatan- target pengurangan angka kematian Ibu dan Bayi masih jauh dari Selatan. Kami berharap agar pengetahuan dan keterampilan yang Agenda SDGs 2030. Untuk itu dibutuhkan komitmen setiap pihak telah diperoleh dapat dibagikan kepada rekan-rekan tenaga medis di untuk mencapai target ini. daerah yang belum memiliki kesempatan untuk mengikuti pelatihan dimaksud demi mencapai target kualitas kesehatan masyarakat Sebagai tindak lanjut dari permintaan Timor-Leste dalam yang baik di Timor-Leste,” ungkap Duta Besar RI untuk Timor- peningkatan kapasitas kemampuan praktisi kesehatan, serta upaya Leste ketika membuka kegiatan tersebut. Pemerintah Indonesia dalam mempererat hubungan diplomatik kedua negara, Indonesia pada 19-23 November 2018 telah Beliau menambahkan bahwa Indonesia dan Timor-Leste menyelenggarakan pelatihan teknis bertajuk “Dispatch of Expert on Health and Medical Assistance for Timor-Leste 2018”. Pelatihan ini difokuskan kepada upaya penanganan bayi baru lahir dan kesehatan balita yang diikuti oleh 33 peserta yang terdiri atas dokter, perawat dan bidan dari berbagai distrik di Timor-Leste. Pelatihan ini merupakan bentuk kerja sama antara Direktorat Kerja Sama Teknik Kementerian Luar Negeri Indonesia dengan Non-Aligned Movement (NAM) Center, Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Kementerian Kesehatan, Koica Timor-Leste dan Instituto Nacional De Saude (INS) Timor-Leste. Peserta pelatihan yang terdiri atas dokter, perawat maupun bidan berasal dari berbagai distrik di wilayah Timor-Leste termasuk wilayah Oecusse. Para tenaga ahli merupakan widyaiswara senior di lingkungan kementerian kesehatan yang telah memiliki pengalaman dalam memberikan pelatihan di berbagai balai besar pelatihan kesehatan di Indonesia. Kegiatan “Dispatch of Expert on Health and Medical Assistance for Timor-Leste 2018” dibuka secara resmi oleh Duta Besar RI di Dili pada tanggal 19 November 2018 yang bertempat di ruang auditorium Instituto Nacional De Saude (INS) Timor- Leste. Selain Duta Besar RI di Dili, acara tersebut juga dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Kelembagaan/Direktur NAM Center, Jajaran Pimpinan Instituto Nacional De Saude (INS) 18 Jendela Edisi VIII/Maret/2019

sebagai sesama negara berkembang harus terus memiliki komitmen yang kuat dan ikut serta berkontribusi dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Global, terutama dalam mencapai tujuan No.3 yakni tercapainya kehidupan bermasyarakat yang sehat dan sejahtera bagi semua. Pelatihan ini terdiri atas 2 kelas yakni kelas “Essential New Born Care Training” (ENBC) dengan 18 peserta dan kelas “Integrated Management Child Illnesses” (IMCI) dengan 15 peserta. Kurikulum untuk kelas ENBC difokuskan kepada penanganan bayi baru lahir dan upaya pencegahan kematian bayi FOTO-FOTO DOK. JENDELA JICA dll namun selalu bersifat “one off” tanpa adanya tindak lanjut ataupun evaluasi atas keterampilan yang telah didapat. Diharapkan akibat komplikasi baik bawaan maupun akibat penanganan yang pelatihan tenaga kesehatan Indonesia ini dapat dilaksanakan secara kurang tepat. berkelanjutan sehingga ilmu yang telah diperoleh dapat terus dikembangkan. Sementara kurikulum untuk IMCI yakni; kebijakan kesehatan anak dan pedoman penerapan Manajemen Terpadu Balita Berbagai pelatihan Indonesia ini selain bertujuan untuk Sakit (MTBS). Selain mempelajari materi pelatihan di kelas, para meningkatkan kapasitas dan kemampuan para praktisi kesehatan peserta juga berkesempatan untuk mempraktikkan teori yang telah Timor-Leste, dapat pula membuka peluang ekonomi bagi Industri diperoleh di beberapa Puskesmas di Dili seperti Puskesmas Vera Kesehatan dan obat-obatan Indonesia karena saat ini Timor-Leste Cruz dan Puskesmas Komodor. membutuhkan berbagai alat-alat medis dan tenaga teknisi perawatan alat medis. Dengan diberikannya berbagai pelatihan menggunakan Dari pelatihan tersebut terlihat bahwa Timor-Leste sangat kurikulum Indonesia maka diharapkan praktisi kesehatan di Timor- membutuhkan bantuan untuk tenaga medis dan kesehatan. Sebagian Leste akan lebih memahami metode atau teknologi Indonesia yang besar peserta pelatihan telah menerima berbagai pelatihan kesehatan pada akhirnya akan membuka peluang pasar lebih besar bagi produk dari beberapa organisasi internasional seperti UNICEF, WHO, kesehatan Indonesia. Melalui pelatihan inipun para peserta diajarkan untuk menggunakan berbagai Alat Medis Habis Pakai (AMHP), Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) dan Alat Medis Sederhana buatan Indonesia. Para praktisi kesehatan Timor-Leste diharapkan dapat terus menggunakan alat-alat tersebut sehingga dapat membuka peluang ekspor alat medis Indonesia. Dari praktik lapangan di Puskesmas Komoro dan Vera Cruz diketahui bahwa 50% obat-obatan dan antiseptik yang dipakai merupakan produksi Indonesia, sisanya merupakan obat-obatan impor dari Portugal dan Australia. Penggunaan obat-obatan Indonesia ini masih dapat terus ditingkatkan mengingat harganya yang lebih murah dibandingkan obat impor dari negara lain. Kedekatan budaya, sejarah dan bahasa juga membuka peluang bagi tenaga medis Indonesia untuk bekerja di Timor-Leste sebab di kedua Puskesmas diatas saat ini terdapat dokter asal Filipina, Australia dan Kuba namun belum terdapat dokter asal Indonesia. Yomi Eka Putra 19Edisi VIII/Maret/2019 Jendela

APA KATA MEREKA “Saya berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas penyelenggaraan workshop ini. Terus terang, saya sangat merasakan manfaatnya, pengetahuan dan keterampilan saya di bidang UKM semakin kaya. Saya harap peningkatan kapasitas di bidang UKM akan dapat mendorong perekonomian di Palestina.” Dr. Amineh Altamimi Peserta International Workshop on Small and Medium-Sized Enterprises (SMEs) Empowerment for Palestine and Jordan: Working Together toAchieve Sustainable Development Goals (SDGs). “Seperti peserta lainnya, saya berpendapat workshop ini sangat bermanfaat. Untuk itu, saya mengharapkan adanya tindak lanjut program peningkatan kapasitas di masa yang akan datang.” Mr. MohammedAbdulla Sarhan Peserta International Workshop on Small and Medium-Sized Enterprises (SMEs) Empowerment for Palestine and Jordan: Working Together toAchieve Sustainable Development Goals (SDGs) “Pelatihan ini sangat membantu kami para tenaga kesehatan dibidang kesehatan Ibu dan Anak, materi pelatihan tidak saja fokus kepada bagaimana menangani berbagai kondisi bayi baru lahir, namun juga mempersiapkan kami menjadi tenaga trainer untuk melatih rekan kami di daerah asal masing-masing” Ana Januario Pereira Ornai Peserta International Training on Health and MedicalAssistance for Timor-Leste, 2018. DIREKTORAT KERJASAMA TEKNIK, DIREKTORAT JENDERAL INFORMASI DAN DIPLOMASI PUBLIK JL. TAMAN PEJAMBON 6, JAKARTA, TELP 021-3849350, FAX 021-3813087 EMAIL TECHNICAL.COOPERATION@KEMLU.GO.ID HTTP://KEMLU.GO.ID/ID/MAJALAH-DAN-BUKU.ASPX