Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Perempuan di Titik Nol

Perempuan di Titik Nol

Published by SPEGASALIBRARY, 2023-08-28 06:31:19

Description: Novel ini menceritakan seorang wanita yang bernama Firdaus. Ayahnya seorang petani miskin yang buta huruf dan kasar. Firdaus sering membantu orang tuanya di ladang. Dari kecil Firdaus hidup dalam tekanan dan sudah mendapatkan perlakuan asusila dari temannya bernama Muhammadain dan pamannya. Setelah orang tuanya meninggal, Firdaus tinggal bersama pamannya di Kairo. Firdaus semakin mendapatkan tindak asusila dari pamannya.

Keywords: Nawl El Saadl,Perempuan di titik nol,Fiksi,Novel

Search

Read the Text Version

["\u201cSaya\takan\tmembawanya.\u201d \u201cKau\tmengancam,\tFawzi?\tSaya\ttidak\ttakut\tkepada ancamanmu\tlagi.\tKau\ttidak\tbisa\tmengirim\tpolisi\tke\tsini. Saya\tlebih\tbanyak\tpunya\tkawan\tdan\thubungan\tdi\tkepolisian daripada\tkamu. \u201cApakah\tsay\ta\tseorang\tlelaki\tyang\tpunya\thubungan dengan\tpolisi?\tHanya\tseorang\tlelaki\tyang\tlemah\tperlu melakukan\titu.\tDan\tapakah\tkau\tpikir\tsaya\tini\tseorang\tlelaki yang\tlemah,\tSharifa?\u201d \u201cApa\tyang\tkau\tmaksud?\u201d \u201cKau\ttahu\tapa\tyang\tkumaksud.\u201d \u201cKau\takan\tmemukul\taku\thabis-habisan,\tbukan\tbegitu?\u201d \u201cSudah\tlama\tsekali\tsejak\tsaya\ttidak\tmemukulmu. Kelihatannya\tkau\tmerindukan\tsuatu\thajaran.\u201d \u201cJika\tkau\tmemukulku,\taku\takan\tmemukulmu\tkembali, Fawzi.\u201d 85","Nawal\tel-Saadawi \u201cItu\tbagus.\tKita\takan\ttahu\tsiapa\tdi\tantara\tkita\tyang\tlebih kuat.\u201d \u201cJika\tkau\tberani\tmenyentuh,\takan\tkukirim\tShawki kepadamu.\u201d \u201cPersetan,\tsiapa\tShawki\titu?\tApakah\tkau\tpunya\tlelaki lain?\tApakah\tkau\tmencintai\torang\tlain?\tKau\tberani?\u201d Saya\ttidak\tdapat\tmendengar\tjawaban\tSharifa\tmelalui dinding.\tBarangkali\tsuaranya\tbegitu\trendah\tsehingga\ttidak mencapai\tsaya.\tAtau\tFawzi\tmenutup\tmulut\tSharifa\tsebelum ia\tbisa\tberbuat\tapa-apa\tlagi.\tKarena,\tyang\tsaya\tdengar\tialah seakan-akan\tbunyi\tlain\tyang\tmenyerupai\tbunyi\ttampa\tran tangan\torang\tmengenai\tmuka.\tKemudian\tterdengar\tbunyi rangkaian\tbergumam.\tSaya\ttidak\tdapat\tmengatakan\tapakah itu\ttamparan-tamparan\tyang\tlembut\tpada\tmuka,\tatau ciuman\tkeras.\tTetapi\ttak\tlama\tkemudian\tsaya\tden\tgar\tSharifa memprotes: \u201cTidak\tFawzi,\ttidak.\u201d Suara\tFawzi\tbunyinya\tseperti\tdesis\tpenuh\tamarah. \u201cTidak?\tApanya\tyang\ttidak?\tBukankah\tkau\tpelacur?\u201d Tempat\ttidur\tberderik\tdi\tbawah\tmereka,\tkemudian\tsekali lagi\tsaya\tdengar\tsuara\tSharifa\tseperti\tserangkaian\tbunyi napas\tterengah-engah\tdiikuti\tnada\tprotes\tyang\tsarna. \u201cTidak,\tFawzi.\tAtas\tnama\tNabi.\tKau\ttidak\tboleh,\tkau tidak\tboleh!!\u201d Melalui\tdinding\tterdengar\tlagi\tdesis-desis\tpenuh amarahnya.\t\u201cNeraka\tjahanam,\tperempuan.\tApa\tyang\ttidak boleh,\tdan\tapa\tNabi?\tSiapa\titu\tShawki.\tAkan\tkupotong lehernya.\u201d Bunyi\tderik\tsemakin\tkeras\tdi\tbawah\tberat\tbadan keduanya,\tketika\tmereka\tsedang\tberpelukan,\tbergumul satu\tsarna\tlainnya,\tsaling\tmendekat\tdan\tmenjauh\tdi\tdalam","gerakan\tbersinambungan\tyang\tsegera\tberalih\tmenjadi 86 Perempuan\tdi\tTitik\tNol getaran-getaran\tyang\thampir\tgila,\tdengan\tkecepatan\tyang aneh,\tmenggoyang-goyangkan\ttempat\ttidur\tdengan ganasnya\tdi\tbawah\tkeduanya,\tdengan\tgetaran\tbinatang buas\tyang\tkehabisan\tnapas.\tLantai\tpun\tseakan-akan\tikut bergoyang\tdan\tterengah-engah.\tKem\tud\tian\td\ti\tnd\ti\tngnya juga.\tMatahari\ttempat\ttidur\ttempat\tsaya\tberbaring\tturut\tserta dengan\tirama\tyang\tkegila-gilaan\titu,\tdan\tmulai\tbergoyanggoyang. Goyangan-goyangan\tyang\tganas\titu\tnaik\tke\tkepala\tsaya. Seperti\tsaya\tsekonyong-konyong\tterbangun\tkarena\tkejadian di\tsekeliling\tsaya.\tSaya\tmelihat\tmuka\tFawzi\tmuncul\tdari kabut,\tseperti\tdi\tdalam\tmimpi,\tdan\tsaya\tdengar\tsuaranya bergema\tkembali\tdalam\ttelinga\tsaya: \u201cSharifa\tmenipumu.\tDia\tmenghasilkan\tuang\tdari\tkamu.\u201d Saya\tmembuka\tmata.\tTubuh\tsaya\tterlentang\tdi\tatas","tempat\ttidur\ttanpa\tseorang\tlelaki\tdi\tsebelah\tsaya,\tdan\tdi sekitar\tkamar\tkeadaannya\tgelap\tdan\tkosong.\tSaya\tberjalan berjingkat-jingkat\tmenuju\tkamar\tSharifa,\tdan\tmenemukan dia\tsedang\tberbaring\ttelanjang\tbulat\tdengan\tFawzi\tdi sampingnya.\tSaya\tberjingkat\tkembali\tke\tkamar\tsaya, mengenakan\tpakaian\tyang\tpertama\tteraih\toleh\ttangan\tsaya dan\tsambil\tmembawa\ttas\tkecil\tsaya\tcepat-cepat\tmenuruni anak\ttangga\tmenuju\tjalan\traya. SAAT\tITU\tSUDAH\tlarut\tmalam,\tgelap\tgulita\ttanpa\tbulan. Malam\tmusim\tdingin,\tteramat\tdingin,\tdengan\tjalan-jalan\tdi dalam\tkota\tteramat\tsunyi\ttak\tada\torang,\tdan\tdengan\tjendela serta\tpintu-pintu\trumah\tyang\ttertutup\trapat\tuntuk\tmencegah merembesnya\thembusan\tudara\tsedikit\tapa\tpun\tke\tdalam 87 Nawal\tel-Saadawi rumah.\tMaka\tsaya\tberjalan\tdi\thawa\tdingin,\thanya\tmemakai baju\ttipis\thampir\ttembus\tpandang\ttetapi\ttoh\ttidak\tsaya","rasakan.\tSaya\tdikelilingi\tkegelapan\tdari\tsegala\tarah,\ttanpa tujuan,\ttetapi\ttidak\tlagi\tdicekam\trasa\ttakut.\tTiada\tsesuatu pun\tdi\tjalan\tyang\tdapat\tmembuat\tsaya\tmerasa\ttakut\tlagi, dan\tangin\tyang\tpaling\tdingin\tpun\ttak\tdapat\tmenggigit tubuh\tsaya.\tApakah\ttubuh\tsaya\ttelah\tberubah?\tApakah\tsaya telah\tdipindahkan\tke\tdalam\ttubuh\tseorang\tperempuan\tlain? Dan\tke\tmana\tperginya\ttubuh\tsaya,\ttubuh\tyang\tnyata? Saya\tmu\tlai\tmemeriksa\tjemari\tpada\ttangan\tsaya.\tJarijarinya\tmilik\tsaya,\ttidak\tberubah. Jari-jari\tyang\tpanjang\tdan\tlemah-gemulai.\tSalah\tseorang\tlelaki\tsuatu\tketika\tpernah berkata\tbahwa\tia\tbelum\tpernah\tmelihat\tjari-jari\tmacam milik\tsaya.\tDia\tberkata\tjari-jari\titu\tkuat\tdan\tcerdas.\tBahwa mereka\titu\tmemiliki\tbahasa\tmereka\tsendiri.\tApabila\tia menciumnya,\tmaka\tmereka\titu\tseakan-akan\tberbicara kepadanya\tdengan\tsuara\tyang\thampir\tdapat\tia\tdengar. Saya\ttertawa\tdan\tmendekatkan\tjari-jari\tsaya\tke\ttel\tinga\tsaya. Saya\tagak\tterkejut\tmendengar\tsuara\ttertawa\tsendiri\tpada malam\tsunyi\titu.\tSaya\tmemandang\tsekeliling\tdengan\trasa curiga,\ttakut\tada\torang\tyang\tmungkin\tmendengar\tsaya tertawa\tsendirian,\tdan\tmembawa\tsaya\tke\tRumah\tSakit\tJiwa Abbasseya.\tMula-mula\tsaya\ttak\tdapat\tmelihat\tapa-apa, tetapi\tsejenak\tkemudian\tsaya\tmetihat\tseorang\tpetugas\tpolisi mendekat\tdi\tdalam\tkegelapan.\tDia\tdatang\tlangsung\tkepada saya,\tmemegang\tlengan\tsaya\tlalu\tberkata: \u201cMau\tke\tmana\tkau?\u201d \u201cSaya\ttidak\ttahu.\u201d \u201cKau\tmau\tikut\tsaya?\u201d NKe\tmana?\u201d \u201cKe\trumahku.\u201d \u201cTidak\t\u2026\tsaya\tsudah\ttidak\tpercaya\tlagi\tkepada\tlelaki.\u201d 88","Perempuan\tdi\tTitik\tNol Saya\tbuka\ttas\tkecil\tsaya,\tdan\tmenunjukkan\tijazah sekolah\tmenengah\tsaya.\tSaya\tkatakan\tkepadanya\tbahwa saya\tsedang\tmencari\tpekerjaan\tdengan\tijazah\titu,\tatau malahan\tjuga\tdengan\tijazah\tsekolah\tdasar\tsaya.\tBahwa,\tjika saya\ttidak\tmenemukan\tsesuatu\tpekerjaan\tdengan\tcara\tini, saya\tbersedia\tuntuk\tmelakukan\tpekerjaan\tapa\tpun\tjuga. la\tberkata,\t\u201cSaya\takan\tmembayar\tkau.\tJangan\tmengira saya\tmau\tmemakaimu\tdengan\tpercuma.\tSaya\tbukannya seperti\tpetugas\tpolisi\tlainnya.\tBerapa\tkau\tminta?\u201d \u201cBerapa\tyang\tsaya\tminta?\tTidak\ttahu.\u201d \u201cjangan\tmain-main\tdengan\tsaya,\tdan\tjuga\tjangan\ttawarmenawar,\tatau\takan\tsaya\tbawa kamu\tke\tkantor\tpolisi.\u201d \u201cMengapa?\tSaya\ttidak\tberbuat\tapa-apa.\u201d \u201cKau\tseorang\tpelacur,\tdan\tmenjadi\ttugasku\tuntuk menangkap\tkamu\tdan\tlain-lain\tyang\tsejenis\tdenganmu. Untuk\tmembersihkan\tnegeri\tini,\tdan\tmelindungi\tkaum","keluarga\tyang\tterhormat\tdari\tjenis\tkalian.\tTetapi\tsaya\ttidak suka\tmempergunakan\tkekerasan.\tBarangkal\ti\tkita\tdengan diam-diam\tdapat\tmufakat\ttanpa\tpertengkaran.\tAku\takan memberimu\tsatu\tpon,\tsatu\tpon\tpenuh.\tApa\tjawabmu?\u201d Saya\tmencoba\tuntuk\tmelepaskan\tdiri\tdarinya,\ttetapi\tdia memegang\tlengan\tsaya\tdengan\teratnya,\tdan\tmulai membawa\tsaya\tdari\ttempat\tkami\tberdiri.\tDia\tmembawa saya,\tmelalui\tsatu\tlorong\tkecil\tyang\tsempit\tdan\tgelap\tke lorong\tlainnya,\tkemudian\tmelalui\tsebuah\tpintu\tkayu\tmasuk ke\tdalam\truangan,\tlalu\tia\tmembaringkan\tsaya\tdi\tatas sebuah\ttempat\ttidur.\tla\tmenanggalkan\tbajunya.\tSaya memejamkan\tmata\tkarena\tsaya\tmerasa\tsesuatu\tbeban\tyang telah\tbiasa\tmenindih\ttubuh\tsaya,\tgerakan\tyang\tsudah\tsaya kenai\tdari\tjari-jari\tdengan\tkuku-kuku\tyang\tkotor\thitam menjelajahi\ttubuh\tsaya,\tberdesahnya\tnapas,\tkeringat\tkotor dan\tlengket,\tbergoyangnya\ttempat\ttidur,\tlantai\tdan\tdinding 89","Nawal\tel-Saadawi sepertinya\tdunia\tini\tsedang\tberputar-putar.\tSaya\tmembuka mata,\tberdiri\tdari\ttempat\ttidur,\tmengenakan\tbaju,\tdan kemudian\tmenyandarkan\tkepala\tsaya,\tkepala\tyang\tlelah, ke\tpintu\tsejenak,\tsebelum\tmeninggalkan\trumah\titu.\tSaya dengar\tsuaranya\tberkata\tdari\tbelakang: \u201cApalagi\tyang\tkau\ttunggu?\tAku\ttak\tada\tuang\tmalam\tini. Aku\takan\tberikan\tkepadamu\tlain\tkali.\u201d Saya\tpergi\tmelalui\tjalan\tyang\tsempit.\tHari\tmasih\tmalam dan\tudara\tsangat\tdingin.\tKini\thujan\tmulai\tturun\tmengubah tanah\tberdebu\tdi\tbawah\tkaki\tsaya\tmenjadi\tlumpur.\tAda keranjang-keranjang\tberisi\tsampah\tdi\tmuka\trumah-rumah, dan\tbaunya\tseakan-akan\tmenyelubungi\tsay\ta\tdari\tsegala sisi,\tmenguasai\tsaya,\tmenenggelamkan\tsaya\tdi\tbawahnya, dan\tsaya\tberjalan\tlebih\tcepat,\tmencoba\tuntuk\tmelarikan diri,\tke\tluar\tdari\tjalan\tyang\tsempit\tberliku-liku\tmenuju\tjalan yang\tdiaspal,\tsetiap\tjalan\taspal\tyang\tdi\tatasnya\tsaya\tdapat melangkah\ttanpa\tmembenamkan\tsepatu\tke\tdalam\tlumpur. Ketika\tsaya\ttelah\ttiba\tpada\tsalah\tsatu\tjalan\tutama,\thujan masih\ttetap\tturun\tdi\tatas\tkepala\tsaya.\tSaya\tberteduh\tdi salah\tsebuah\tperhentian\tbis,\tmengambil\tsaputangan\tdari tas\tkecil\tsaya,\tdan\tmulai\tmengusap\tmuka,\trambut\tdan\tmata saya.\tSuatu\tsinar\tputih\tmenembus\tmata\tsaya,\tdan\tmulamula\tsaya\tmenyangka\titu\tadalah warna\tputih\tsaputangan\tsaya,\ttetapi\tketika\tsaya\tmenyingkirkannya,\tcahaya\titu\ttetap menyorot\tterang\tke\tdalam\tmata\tsaya,\tseperti\tlampu\tbis. Saya\tpikir\thari\ttelah\tpagi,\tdan\tbis-bis\tsudah\tmulai bermunculan.\tTetapi\tternyata\tbukan\tbis.\tMelainkan\tsebuah mobil\tyang\tberhenti\tdi\tdepan\tsaya\tdengan\tlampu disorotkan\tke\tarah\tmata\tsaya.\tKemudian\tseorang\tlelaki\tke luar\tdan\tdengan\tcepatnya\tmemutari\tmobil,\tmembuka\tpintu pada\tsisi\tdekat\tsaya,\tsambi\tI\tmembungkuk\tsedikit\tkemudian dengan\tsangat\tsopan\tberkata: 90","Perempuan\tdi\tTitik\tNol \u00b7Silakan\tmasuk\tke\tdalam\tsupaya\ttidak\tkehujanan.H Saya\tmenggigil\tkedinginan,\tdan\tbaju\ttipis\tsaya menempel\tpada\ttubuh,\tbasah\tkuyup\tkena\thujan.\tBuah dada\tsaya\ttampak\thampir\tseperti\ttelanjang\tdi\tbawah\tbaju saya,\tputing-putingnya\tmenonjol\tdalam\tbentuk\tdua lingkaran\tgelap.\tKetika\tdia\tmembantu\tsaya\tmasuk\tke\tdalam mobil,\tdia\tmenekankan\tlengannya\tke\tdada\tsaya. Hangat\tbenar\tdi\tdalam\trumahnya,\tdan\tdia\tmenolong saya\tmenanggalkan\tbaju,\tmembukakan\tsepatu\tsaya\tyang penuh\tlumpur,\tlalu\tmemandikan\tsaya\tdengan\tair\thangat dan\tsabun.\tKemudian\tdia\tmendukung\tsaya\tke\tatas\ttempat tidur.\tSaya\tmenutup\tmata\tketika\tmerasakan\tberat\tbadannya menekan\tdada\tdan\tperut\tsaya,\tdan\tjari-jari\tnya\tbergerak meraba\ttubuh\tsaya.\tTetapi\tkuku-kukunya\tbersih\tdan terawat,\tnapasnya\tyang\tberdesah\tmemiliki\tbau\tharum,\tdan keringatnya\tmengalir\tlengket,\ttetapi\tsegar.","Ketika\tmembuka\tmata,\tsaya\tsedang\tbermandikan\tdiri dalam\tcahaya\tmatahari.\tSaya\tmelihat\tke\tsekeliling,\ttak sanggup\tuntuk\tmengetahui\tdi\tmana\tsaya\tberada.\tInilah saya,\tberbaring\tdi\tkamar\ttidur\tyang\tindah,\tdengan\torang asing\tberdiri\tdi\tdepan\tsaya.\tSaya\tcepat\tbangun\tdan mengenakan\tbaju\tserta\tsepatu\tsaya,\tKetika\tsaya\ttelah mengambil\ttas\tkecil\tsaya\tdan\tbergerak\tmenuju\tpintu,\tia mengulurkan\ttangannya\tdan\tmenyelipkan\tuang\tkertas sepuluh\tpon\tdi\tantara\tjari-jari\tsaya.\tSeakan-akan\tsuatu\ttabir disingkapkan\tdari\tmata\tsaya,\tdan\tsaya\tbaru\tdapat\tmelihat. Pada\tsaat\ttangan\tsaya\tmemegang\tuang\tkertas\tsepuluh\tpon itu,\ttelah\tterjawab\tsuatu\tteka-teki\tyang\tmembungkus kenyataan\tyang\ttelah\tsaya\talami\tketika\tmasih\tkecil,\tketika untuk\tpertama\tkali\tAyah\tmemberi\tsekeping\tpiaster, sekeping\tuang\tuntuk\tdigenggam\tdi\ttangan,\tdan\tmenjadi milik\tsaya.\tAyah\tbelum\tpernah\tmemberi\tsaya\tuang.\tSaya 91","Nawal\tel-Saadawi bekerja\tdi\tladang,\tbekerja\tdi\trumah,\tdan\tbersama-sama\tIbu makan\tsisa-sisa\tmakanan\tAyah.\tDan\tpada\thari-hari\ttak\tada sisa\tmakanan\tdari\tAyah,\tsaya\tpergi\ttidur\ttanpa\tmakan malam.\tPada\thari\tIdul\tAdha\tsaya\tmelihat\takan-anak membeli\tgula-gula\tdari\twarung\tjajanan.\tSaya\tpergi\tke\tIbu sambil\tmenangis\tdengan\tkerasnya.\t\u201cBeri\tsaya\tsatu\tpiaster!\u201d Dia\tmenjawab,\t\u201cSaya\ttak\tpunya\tpiaster.\tAyahmu\titulah yang\tpunya\tpiaster.\u201d Lalu,\tsaya\tmencari\tAyah\tdan\tminta\tkepadanya\tsatu piaster.\tla\tmemukul\ttangan\tdan\tpundak\tsaya\tserta menghardik,\t\u201cAku\ttak\tpunya\tpiaster.\u201d Tetapi\tsejenak\tkemudian\tia\tmemanggil\tsaya\tkembali dan\tberkata.\t\u00b7Saya\takan\tmemberimu\tsatu\tpiaster\tapabila Allah\tbermurah\thati\tkepada\tkita\tsehingga\tberhasil\tmenjual kerbau\tsebelum\tdia\tmati.\u201d Setelah\titu\tsaya\tlihat\tdia\tberdoa\tdan\tmeminta\tdengan sangat\tkepada\tAllah\tuntuk\tmenunda\twaktu\tkematian kerbaunya.\tTetapi\tkerbau\titu\tmati\tsebelum\tsiapa\tpun\tdapat berbuat\tsesuatu.\tAyah\tberhenti\tberdoa\tdan\tmeminta kepada\tAllah\tsepanjang\tId,\tdan\tjika\tIbu\tmengatakan\tsesuatu kepadanya\tdia\takan\tmenyerang\tdan\tmemukulnya.\tSaya menahan\tdiri\tuntuk\tminta\tkepadanya\tuang\tsatu\tpiaster, tetapi\tkemudian,\tpada\tsaat\tId\tel\tSagir,\tsaya\tmelihat\tmacammacam\tjajanan\tyang\tmanis telah\tmenumpuk\tdi\twarung,\tdan\tberkata\tkepada\tAyah: \u201cBerikanlah\tsaya\tsatu\tpiaster.\u201d Kali\tini\tdia\tberkata,\t\u201cKau\tminta\tsatu\tpiaster,\tpagi\thari ini?\tPergilah\tdan\tbersihkan\tdahulu\tkotoran\tdi\tbawah\tternak itu\tdan\tbebanilah\tkeledai\titu\tdan\tbawa\tdia\tke\tladang.\tPada petang\thari\tAyah\takan\tmemberimu\tsatu\tpiaster.\u201d Dah\tkenyataannya,\tketika\tsaya\tkembali\tdari\tladang\tpada petang\thari,\tdia\tmemberi\tsaya\tpiaster\titu.\tItu\tadalah\tpiaster 92","Perempuan\tdi\tTitik\tNol pertama\tyang\tpernah\tia\tberikan,\tpiaster\tpertama\tyang seluruhnya\tmenjadi\tmilik\tsaya,\tuntuk\tdigenggam\tdi\ttelapak tangan,\tdan\tdipegang\tserta\tdijepit\toleh\tjari-jari\tsaya.\tUang itu\tbukan\tmilik\tAyah,\tbukan\tpula\tmilik\tIbu,\ttetapi\tmilik saya;\tmilik\tsaya\tuntuk\tdiperbuat\tmenurut\tkemauan\tsaya, untuk\tmembeli\tapa\tyang\tsaya\tkehendaki,\tuntuk\tmembeli makanan\tapa\tsaja\tyang\tsaya\tinginkan,\tapakah\tgula-gula atau\tcarob,\tsirup\tgula,\tatau\tapa\tsaja\tselain\titu\tyang\tdapat saya\tpilih. Matahari\tbersinar\tdengan\tterangnya\thari\titu.\tSaya berjalan\tdengan\tlangkah\tcepat\tdan\tbersemangat,\tkepalan tangan\tyang\tkanan\tmenggenggam\tsesuatu,\tsesuatu\tyang benar-benar\tberharga,\tbukan\thanya\tsatu\tpiaster,\ttetapi sepuluh\tpon\tyang\tutuh.\tItu\tadalah\tyang\tpertama\tkali\tsaya memegang\tuang\tkertas\tsebesar\titu.\tSebenarnya\tmemang baru\tpertama\tkali\tjari-jari\tsaya\tmenyentuh\tuang\tkertas","macam\titu.\tKontak\tyang\tsekonyong-konyong\titu\ttelah menyebabkan\tsuatu\tketegangan\tdi\tseluruh\ttubuh\tsaya, suatu\tkontraksi\tdi\tdalam\tseakan-akan\tada\tsesuatu\tyang meloncat\tdi\tdalam\ttubuh\tsay-a\tdan\tmenggoncangkannya dengan\thebat\tdan\thampir\tterasa\tsakit.\tSaya\trasakan\tseperti ada\tsesuatu\tyang\tmuncul\tdari\tsebuah\tluka\tyang\tterbenam di\tdalam\tusus\tsaya.\tJika\tsaya\tmenegangkan\totot-otot punggung\tsaya,\tberdiri\ttegak\tdan\tmengambil\tnapas\tdalamdalam,\tmaka\tterasa\tsakitnya. Saya\tdapat\tmerasakannya\tmuncul\tke\tperut,\tseperti\tsuatu\tgetaran,\tseperti\tdarah\tyang dengan\tderasnya\tberdenyut\tmelalui\turat-urat\tnadi.\tDarah panas\tdi\tdalam\trongga\tdada\tmengalir\tke\tIe\ther\tsaya,\tterus melalui\ttenggorokan,\tuntuk\tmenjadi\taliran\tair\tliur\tyang\thangat, membawa\tserta\tsuatu\tperasaan\tyang\tnikmat,\tbegitu\tkuatnya, begitu\tpedasnya\tsehingga\thampir\tterasa\tpahit. 93 Nawal\tel-Saadawi Saya\ttelan\tair\tliur\tsaya\tbeberapa\tkali\tketika\tsaya\tberdiri di\tmuka\tdinding\tkaca\tyang\tdi\tbelakangnya\tsedang","dipanggang\tayam\tdi\tatas\tapi\tyang\tmenyala\tterang.\tMata saya\tmemandang\tayam\titu\tyang\tberputar-putar\tpada\ttusuk besi\tdi\tatas\tapi\tyang\tmenyambar-nyambar.\tSaya\tmemilih meja\tdekat\tjendela\tsehingga\tmeja\titu\tmendapat\tsinar matahari\tpenuh\tdan\tmemesan\tseekor\tayam\tyang\tberwarna coklat\tdan\tgemuk.\tSaya\tduduk\tdan\tmulai\tmakan\tdengan lambat-Iambat,\tsangat\tlambat,\tmengunyah\tsetiap\tpotong daging,\tmenahannya\tdalam\trongga\tmulut\tuntuk\twaktu\tyang lama\tsebelum\tmenelannya.\tMulut\tsaya\tpenuh,\tseperti\tanak kecil\tyang\tsedang\tmenjejali\tmulutnya\tdengan\tpermen,\tdan makanannya\tmemiliki\trasa\tlezat\tdan\trasa\tmanis\tyang\tluar biasa\tdan\taneh,\tseperti\tmanisnya\tbatang\ttetes\tyang\tpernah saya\tbel\ti\tdengan\tuang\tpiaster\tsaya\tyang\tpertama.\tPadahal itu\tbukan\tbatang\ttetes\tpertama\tyang\tsaya\tcicipi,\tkarena\tIbu pernah\tmembeli\tsebelum\titu.\tTetapi\titu\tadalah\tyang\tpertama saya\tpilih\tsendiri\tdi\tantara\tsedemikian\tbanyak\tjajanan\tmanis di\twarung\tyang\tpertama\tkali\tdibeli\tdengan\tuang\tpiaster saya\tsendiri. Pelayan\tmembungkuk\tdi\tatas\tmeja\tuntuk\tmeletakkan piring-piring\tlainnya\tdi\thadapan\tsaya.\tla\tmengulurkan tangannya\tdengan\tsebuah\tpiring\tyang\tpenuh\tmakanan, tetapi\tmatanya\tmemandang\tke\tarah\tlain,\ttidak\tmelirik\tke arah\tpiring\tsaya.\tGerakan\tmatanya\tyang\tmenghindari\tpiring saya,\tmemotong\tseperti\tsebuah\tpisau\tmelalui\tcadar\tyang bergantung\tdi\tdepan\tmata\tsaya,\tdan\tsaya\tmenyadari\tbahwa baru\tpertama\tkali\tselama\thidup,\tsaya\tmakan\ttanpa\tdiamati oleh\tdua\tbuah\tmata\tyang\tmemandang\tke\tarah\tpiring\tsaya untuk\tmelihat\tberapa\tbanyak\tmakanan\tyang\tsaya\tambil. Sejak\tsaya\tlahir,\tkedua\tmata\titu\tsenantiasa\thadir,\tterbuka 94","Perempuan\tdi\tTitik\tNol lebar,\tmenatap,\ttak\tberkedip,\tmengikuti\tsetiap\tpotong makanan\tdi\tatas\tpiring\tsaya. Apakah\tmungkin\tbahwa\ttidak\tlebih\tdari\tsecarik\tkertas dan\tmembuat\tperubahan\tyang\tdemikian\thebatnya? Mengapa\tsaya\ttidak\tmenyadarinya\tsebelum\tini?\tApakah saya\tbenar-benar\ttidak\tsadar\takan\thal\tini\tselama\tbertahun-tahun\tJtu?\tTidak.\tKini,\tsetelah saya\tmemikirkannya\tsaya\tsadar\tbahwa\tsay\ta\ttelah\tmengetahui\tsejak\tlama sekali,\tsejak\tpermulaan\tketika\tsaya\tlahir\tdan\tmembuka mata\tsaya\tunluk\tmelihat\tkepada\tAyah\tuntuk\tpertama kalinya.\tYang\thanya\tdapat\tsaya\tlihat\tdari\tAyah\tialah sebuClh\tkepalan\ttangan,\tjari-jarinya\tlertlJtup\terat\tmenggenggam\tsesuatu\tdi\tdalamnya.\tla tidak\tpernah\tmembuka\tjemarinya,\tdan\tsekalipun\tia\tberbuat\tdemikian,\tdia\tselalu menyembunyikan\tscsuatu\tdi\tbalik\ttangannya,\tsesuatu yang\tbcrwarna\tccrah\tberbentuk\tbulat\tseperti\tlingkaran, sesuatu\tyang\tia\tperlakukan\tdengan\tlembut\tdengan\tjarijarinya\tyang\tbesar\tserla\tkasar\tatau meletakkannya\tdi\tatas\tsebuah\tbalu\tyang\thalus\tpermukaannya\tsehingga\tbenda itu\tmengeluarkan\tbunyi\tberdenting.","Saya\tmasih\tduduk\tdalam\tcahaya\tmatahari.\tUang kertas\tsepuluh\tpon\titu\tmasih\tterletak\tdi\tdalam\ttas\tsaya, karena\tsaya\tbelum\tmembayar\tmakanan\tsaya.\tSaya mengeluarkannya\tdari\ttas.\tPelayan\tmendekat,\tmembungkuk\tdi\tatJS\tmeja\tdengan\tsuatu gerakan\tsikap\tpenuh\thormat\tdan\tmulai\tmengumpulkan\tpiring-piringnya.\tla tetap\tmengJlihkan\tpandangannya\tdari\ttas\tsaya, sementJr<l\tmemandang\tke\tarah\tlain\tseakan-Jkan\tmenghindJri\tuang\tkertas\tsepuluh\tpon tersebut.\tSaya\tpcrnah\tmel\ti\that\tgerakJn\tmata\tseperti\tin\ti,\tmen\tund\tukkan\tkelopakkelopak mata,\tlirikan\tdiam-diam\tyang\thampir\ttak\tterlihat\tke\ttangan\tsaya.\tHal\titu\tmengingatkan saya\tkepada\tsuami 95 Nawal\tel-Saadawi saya,\tSyekh\tMahmoud,\tjika\tdia\tsedang\tduduk\tbersimpuh\tsambil\tberdoa,\tkedua\tmatanya setengah\ttertutup,\tsekilas\tpandangan\tmatanya\tyang\tsekali-sekali\tditujukan ke\tarah\tpiring\tsaya;\tdan\ttentang\tPaman,\tapabila\tdia sedang\tmengikuti\tbaris-baris\thuruf\tdalam\tbukunya dengan\tpandangan\tyang\ttajam\tsedangkan\ttangannya mencuri\tkesempatan\tdari\tbelakangnya,\tmencari-cari paha\tsaya.\tPelayan\tmasih\ttetap\tberdiri\ttegak\tdi\tsebelah","saya.\tKelopak\tmatanya\tyang\tsetengah\ttertutup\titu\tberat di\tatas\tmatanya,\tcaranya\tdia\tmencuri\tpandang\tdengan melirik\tke\tsamping\tadalah\tsama.\tSaya\tpegang\tuang kertas\tsepuluh\tpon\titu,\tdengan\ttangan\tsaya,\tdan\tdia mengamatinya\tmelalui\tsudut\tmatanya,\tsedangkan\tmala yang\tsatunya\tmemandang\tke\tarah\tlain\tseakan-akan menghindar\tmemandang\tbagian-bagian\tterlarang\ttubuh seorang\twanita.\tSaya\ttercekam\toleh\tperasaan\theran. Apakah\thal\titu\tkarena\tuang\tkertas\tsepuluh\tpon\tdi\ttangan saya\titu\tsama\ttidak\tsah\tdan\tterlarang\tsebagai\tgetMan kenikmatan\ta\tsusila? Saya\thampir\tmembuka\tmulut\tuntuk\tbertanya\tkepada pelayan,\t\u00b7Siapa\tyang\tmemutuskan\tapakah\tuang\tsepuluh pon\titu\tharus\tdianggap\tbarang\tterlarang?\u201d\tTetapi\tsaya tetap\tmengatup\trapat\tbibir\tsaya\titu\tkarena,\tsebenarnya, saya\ttelah\tlama\tmengetahui\tjawabannya,\ttelah\tmenemukannya\tsejak\tbertahun-tahun\tyang lampau,\ttepat\tsejak\tsaat\tAyah\tmemukul\ttangan\tsaya\tuntuk\tpertama kalinya\tketika\tsaya\tmengulurkannya\tuntuk\tmeminta sekeping\tmata\tuang.\tHal\titu\tmerupakan\tpelajaran\tyang seringkali\tterulang,\tsepanjang\twaktu\tyang\tlalu.\tIbu\tsuatu ketika,\ttelah\tmemukul\tsay\ta\tkarena\tmenghilangkan\tsatu piaster\tdi\tpasar,\tdan\tkembali\tke\trumah\ttanpa\tmembawanya.\tPaman\tpunya\tkebiasaan memberi\tsaya\tuang,\t96","Perempuan\tdi\tTitik\tNol tetapi\tdia\tmemperingatkan\tsupaya\ttidak\tmemberitahukannya\tkepada\tIbu.\tIsteri\tPilman biasanya\tmenyembunyikan\tuang\tpiasternya\tdalam\tkorset\tapabila dia\tmendengar\tsaya\tsedang\tmendekat\tsebelum\tdia selesai\tmenghitung\tuangnya.\tSuami\tsaya\tmenghitung liang\tpiasternya\thampir\tsetiap\thari,\ttetapi\tbegitu\tdia melihat\tsaya\tdatang,\tsecepat\titu\tpula\tdia\tmembenahinya. Sharifa\tjuga\tbegitu,\tdia\tmenghitung\tlembaran\tsepuluh pon,\tdan\tsegera\tmenyimpannya\tdi\tsuatll\ttempat persembunyian\tpada\tsaat\tdia\tmendengar\tsuara\tsaya. Dan\tbegitulah,\tselama\ttahun\tdemi\ttahun\tberlalu,\tsaya mlilai\tmelihat\tke\tarah\tyang\tlain\tsetiap\tkali\tseseorang sedang\tmenghitung\tuangnya,\tatau\tsedang\tmengambil beberapa\tmata\tuang\tdari\tkantongnya.\tSeakan-akan\tuang itu\tsesuatu\tyang\tmcmbuat\tmalu,\tdibuat\tuntuk\td\tisembunyikan,\tsuatu\tobjek\tdosa\tbagi\tsaya tetapi\tdiperbolehkan\tbagi\torang\tlain,\tseperti\tdibllat\tsah\thanya bagi\tmereka\titu.\tSaya\thampir\takan\tbertanya\tkepada pelayan\titu,\tsiapakah\tsebenarnya\tyang\tmemutuskan","semuanya\titll,\tsiapa\tyang\tmemutuskan\tbagi\tsiapa diperbolehkan,\tdan\tbagi\tsiapa\thal\titu\tdilarang.\tTetapi saya\tmengatupkan\tbibir\tsaya\tlebih\terat\tlagi\tdan menahan\tkata-kata\tyang\ttadinya\takan\tsaya\tkeluarkan. Sebaliknya,\tsaya\tsodorkan\tuang\tkertas\tsepuluh\tpon\titu kepadanya.\tDia\ttetap\tmenundukkan\tkepalanya,\tkedua matanya\tseakan-akan\tmemandang\tke\tarah\tyang\tjauh, ketika\tdia\tmengulurkan\ttangannya\tdan\tmengambil\tuang itu\tdari\tsaya. 97 Nawal\tel-Saadawi SEJAK\tHARI\tITU\tdan\tseterusnya\tsaya\ttidak\tlagi menundukkan\tkepala\tatau\tmengalihkan\tpandangan saya.\tSaya\tberjalan\tmelalui\tjalan\traya\tdengan\tkepala tegak,\tdan\tmata\tdiarahkan\tl\turus\tke\tdepan.\tSaya memandang\torang\tke\tarah\tmatanya,\tdan\tapabila\tsaya melihat\tseseorang\tmenghitung\tuang\tsaya\tmemandangnya\ttanpa\tberkedip.\tSaya\tlanjutkan dengan\tberjalan\tdi\tjalan\traya.\tMatahari\tada\tdi\tbelakang\tsaya.\tla\tmengaliri\tdiri","saya\tdengan\tsinarnya.\tHangatnya\tmakanan\tlezat\tmeluncur dengan\tdarah\tdalam\turat-urat\tnadi\tdi\ttubuh\tsaya.\tSisa\tdari uang\tsepuluh\tpon\titu\tdengan\taman\tberada\tdalam\tkantung saya.\tLangkah-Iangkah\tsaya\tdi\tjalanan\tberaspal\tyang\tgelap itu\tmemukul-mukul\ttanah\tdengan\tkerasnya,\tdengan kegembiraan\tyang\tbaru,\tseperti\tkeriangan\tseorang\tanak yang\tbaru\tsaja\tmembongkar\tsebuah\tmainan\tdan\tmenemukan\trahasia\tbagaimana\tmainan ilu\tbisa\tbergerak. Seorang\tlaki-Iaki\tmenghampiri\tsaya\tdan\tberbisikbisik.\tSaya\tpandang\tlurus\tke\tdalam matanya\tdan\tberkata,\tHTidak.N\tSeorang\tlelaki\tlain\tdatang\tpula\tkepada\tsaya\tdan menggumamkan\tsesuatu\tdengan\tsuara\tpenuh\trahasia yang\thampir\ttak\tdapat\tdidengar.\tSaya\tamati\tdia\tdengan cermatnya\tdari\tkepala\tsampai\tke\tkaki\tdan\tsaya\tberkata, \u201cTidak.\u00b7\tDia\tbertanya:\t\u201cMengapa\ttidak?\u201d\tSaya\tjawab: HKarena\tbanyak\tsekali\tlelaki\tdan\tsaya\tingin\tmemilih\tdengan siapa\tsaya\tmau\tberkencan.\u201d Maka\tdia\tberkata,\t\u201cNah,\tkalau\tbegitu,\tmengapa\ttidak memilih\tsaya?N \u201cKarena\tkuku\tjari-jarimu\tkotor,\tdan\taku\thanya\tsenang kepada\tyang\tbersih.\u201d Orang\tketiga\tmendekat.\tDia\tmengucapkan\tkata-kata rahasia\titu,\tkunci\tpembuka\tteka-teki\tyang\tsudah\tsaya pecahkan.\tSaya\tbertanya: 98","Perempuan\tdi\tTitik\tNol \u201cBerapa\tkau\tmau\tbayar?\u201d \u201cSepuluh\tpon.\u201d \u201cTidak,\tdua\tpuluh.\u201d \u201cKehendak\tAnda\tadalah\tperintah\tbagi\tsaya,\u201d\tdan\tdia membayar\tsaya\tdi\tsitu\tjuga. BERAPA\tTAHUNKAH\tDARI\tyang\ttelah\tlalu\tdari\tkehidupan saya\tsebelum\ttubuh\tdan\tdiri\tsaya\tsendiri\tmenjadi\tbenarbenar\tmilik\tsaya,\tuntuk memperlakukannya\tsebagaimana\tyang\tsaya\tinginkan?\tBerapa\ttahunkah\tdari\tkehidupan saya telah\thi\tlang\tsebelum\tsaya\tmelepaskan\ttubuh\tdan\tdiri\tsaya sendiri\tmenjauhi\tmereka\tyang\tmemegang\tsaya\tdalam genggaman\tmereka\tsejak\thari\tpertama?\tKini\tsaya\tdapat menentukan\tmakanan\tapa\tyang\tsaya\tingin\tmakan,\trumah mana\tyang\tsaya\tlebih\tsuka\ttempati,\tmenolak\tlaki-Iaki\tyang menimbulkan\trasa\tenggan,\tapa\tpun\tdlasannya,\tdan memilih\tlaki-Iaki\tyang\tsaya\tinginkan,\tsekalipun\thanyalah karena\tdia\titu\tbersih\tdan\tkukunya\tterawat\tbaik.\tSeperempat","abad\ttelah\tlewat,\tkarena\tsaya\tmenginjak\tumur\tdua\tpuluh lima\tketika\tsaya\tmulai\tmemiliki\tsebuah\tapartemen\tsendiri yang\tbersih,\tdengan\tpemandangan\tke\tarah\tjalan\tutama, menggaji\tseorang\tkoki\tyang\tmenyiapkan\tmakanan\tyang saya\tpesan,\tdan\tmempekerjakan\tseorang\tlainnya\tuntuk mengatur\tpertemuan-pertemuan\tpad\ta\tjam-jam\tyang\tcocok dengan\tsaya,\tdan\tyang\tsesuai\tdengan\tpersyaratan\tyang saya\tanggap\tdapat\tditerima.\tRekening\tbank\tsaya\tbertambah terus.\tKini\tsaya\tmempunyai\twaktu\tsenggang\tyang\tdapat saya\tgunakan\tuntuk\tbersantai,\tpergi\tberjalan-jalan,\tke bioskop,\tatau\tke\tteater,\twaktu\tuntuk\tmembaca\tsurat-surat 99 Nawal\tel-Saadawi kabar\tdan\tuntuk\tmendiskusikan\tsoal-soal\tpolitik\tdengan kawan-kawan\tdekat\tyang\ttelah\tsaya\tpilih\tdari\tsekian\tbanyak orang\tyang\tmengel\ti\tlingi\u00b7\tsaya\tmencari\tkesempatan\tuntuk berkawan.","Salah\tseorang\tkawan\tsaya\titu\tbernama\tOi\u2019aa.\tla\tseorang wartawan,\tatau\tpenulis,\tatau\tsemacam\titu,\tSaya\tlebih\tsuka kepadanya\tdaripada\tkawan-kawan\tlainnya\tkarena\tia seorang\tLelaki\tberpendidikan,\tdan\tsaya\ttelah\tmengembangkan\tsuatu\tkegemaran\tterhadap kebudayaan,\tsejak\tsaya\tmulai\tsekolah\tdan\ttelah\tbelajar\tmembaca,\ttetapi\tkhususnya selama\tperiode\tterakhir\titu\tkarena\tsaya\tdapat\tmembeli buku-buku\tbaru.\tSaya\tmemiliki\tsebuah\tperpustakaan\tyang besar\tdi\tdalam\tapartemen\tsay\ta,\tdan\tdi\tsitulah\tsaya\tmenghabiskan\tlebih\tban\tyak\twaktu senggang\tsaya.\tOi\tdinding\tsaya\tgantungkan\tbeberapa\tlukisan\tyang\tbaik\tdan\ttepat\tdi tengahnya\ttergantung\tijazah\tsekolah\tmenengah\tsaya dilingkari\tsebuah\tbingkai\tyang\tmahal.\tSaya\ttak\tpernah menerima\tseseorang\tpun\tdi\tdalam\truang\tperpustakaan. Sebuah\truangan\tyang\tsangat\tkhusus\tdiperuntukkan\thanya bagi\tsaya\tsendiri.\tRuangan\ttidur\tsaya\tadalah\truangan\tdi mana\tsaya\tmenerima\ttamu-tamu.\tPertama\tkali\tOi\u2019aa\tdatang ke\trumah\tsaya,\tsebelum\tsaya\tsempat\tmengangkat\tpenutup tempat\ttidur\tsaya\tyang\tdisulam,\tia\tberkata: \u201cTunggu\tsebentar,\tmarilah\tkita\tberbincang-bincang\tdulu sebentar.\tSaya\tlebih\tsuka\tberbincang-bincang\tdaripada lainnya.\u201d Saya\tsedang\tmenghadapi\ttempat\ttidur\tdengan\trnembelakangi\tdia,\tsehingga\tsaya\ttidak rnelihat\tekspresi\twajahnya\tketika\tdia\tmengucapkan\tkata-kata\titu.\tTetapi suaranya\tmemiliki\tnada\tyang\tberlainan\tbagi\ttelinga\tsaya, sebuah\tnada\tyang\tbel\tum\tpernah\tsaya\tdengar\tdalam\tsuara lelaki\tlainnya. 100","Perempuan\tdi\tTitik\tNol Saya\tberbalik\tsedemikian\trupa\tsehingga\tdapat\tmelihat mukanya.\tSaya\ttidak\tbiasa\tberbalik\tuntuk\tmelihat\twajah laki-Iaki.\tSaya\tbiasanya\tmengangkat\tpenutup\ttempat\ttidur yang\tdisulam\titu\tdari\ttempat\ttidur\ttanpa\tmelihat\tkepadanya, tanpa\tberusaha\tmelihat\tsekilas\tpun\traut\tmukanya.\tBiasanya saya\ttetap\tmenutup\tmata\trapat-rapat\tsepanjang\twaktu\tdan hanya\tmembukanya\tketika\tbeban\tyang\tmenindih\ttubuh saya\tsudah\tterangkat\tdari\tbadan\tsaya. Saya\tberbalik,\tmengangkat\tkepala\tsaya,\tdan\tmemandang\ttepat\tke\tarah\tmukanya.\tSaya dapat\tmelihat\tbahwa\traut\tmukanya\tseperti\tsuaranya,\tmemiliki\tsesuatu\tyang\tbelum pernah\tsaya\tjumpai\tsebelumnya.\tKepalanya\tseakan-akan terlalu\tbesar\tbagi\ttubuhnya,\tdan\tkedua\tmatanya\tkelihatan kecil\tbagi\tmukanya.\tKulitnya\thitam,\ttetapi\tmatanya\ttidak, meskipun\tsaya\ttidak\tdapat\tmelihat\twarnanya\tyang\ttepat dalam\tcahaya\tlistrik\tyang\tredup.\tOahinya\tyang\tlebar\tmulai jauh\tdi\tatas\tdan\tmembujur\tke\tbawah\tsampai\tpada\thidung yang\tkecil.\tOi\tbawah\thidungnya,\tbibir\tatas\ttercukur\tlicin,","dan\trambutnya\tyang\tmen\tipis\tterl\tihat\tjarang-jarang\tdi\tatas kepalanya\tyang\tkebesaran\titu. Karena\tsaya\tberdiri\tberhadapan\tdengan\tdia\ttanpa berkata\tsepatah\tpun,\tdia\tpikir\tsaya\ttidak\tmendengar. Oiulanginya\tkata-katanya: \u201cMarilah\tkita\tberbincang\tsebentar.\tSaya\tlebih\tsuka berbincang-bincang\tdaripada\tlainnya.\u201d HBagaimanapun\tjuga\tkau\tharus\tmembayar\tsaya\tseperti yang\tlain.\tWaktu\tyang\tkau\tdapat\thabiskan\tdenganku\tsudah ditentukan,\tdan\tsetiap\tmenit\tdihitung\tdengan\tuang.\u201d \u201cKau\tmembuat\taku\tmerasa\tberada\tdi\tdalam\tklinik. Mengapa\tbukannya\tkau\tgantung\tsaja\tsebuah\tdaftar\tharga di\truang\ttunggu?\tApakah\tkau\tjuga\tmenyediakan\twaktu untuk\tkunjungan\tdarurat?\u201d 101 Nawal\tel-Saadawi Terdapat\tsebuah\tnada\tironi\tdalam\tsuaranya,\ttetapi\tsaya","tidak\ttahu\tsebabnya,\tsehingga\tsaya\tberkata: \u201cApakah\tkau\tmulai\tsarkastis\ttentang\tpekerjaanku,\tatau tentang\tprofesi\tmed\tis?\u201d \u201cTentang\tkeduanya,\u201d\tkatanya. \u201cApakah\tkeduanya\tada\tpersamaan\tsatu\tsama\tlain?\u201d \u201cYa,\u201d\tkatanya,\t\u201ckecuali\tbahwa\tseorang\tdokter\tyang sedang\tbertugas\titu\tmerasa\tdirinya\tpatut\tdihormati.\u201d \u201cHagaimana\ttentang\tsaya?\u201d\tujarnya. \u201cKau\ttidak\tterhormat,\u201d\tjawabnya,\ttetapi\tsebelum\tkatakata\t\u201ctidak\tterhormat\u201d\titu\tsampai\tke telinga\tsaya,\ttangan\tsaya\ttelah\tmenutupinya\tcepat-cepat,\ttetapi\tkata-kata\titu telah\tmenembus\tmasuk\tke\tkepala\tsaya\tbagaikan\tujung tajam\tdari\tsebuah\tpisau\tbelati\tyang\tsedang\tditusukkan. Dia\tmengatupkan\tkedua\tbibirnya\tdengan\tamat\tketal. Kesunyian\tyang\tsekonyong-konyong\ttiba-tiba\ttelah meliputi\truangan\titu,\ttetapi\tkata-kata\titu\tterus\tmenggema di\tdalam\ttelinga\tsaya,\tberlindung\tdi\tdalam\tlubuk-Iubuknya\tyang\tpaling\tdalam, menguburkan\tdiri\tdi\tdalam\tkepala\tsaya,\tseperti\tbeberapa\tbenda\tyang\tjelas,\tseperti sebentuk\tbenda\tsetajam\tmata\tpisau,\tyang\tmencari jalannya\tsendi\tri\tmelal\tui\ttel\ti\tnga\tdan\ttu\tlang-tu\tlang\tkepala saya\tmenuju\tbenak\tdi\tdalamnya. Tangan-tangan\tsaya\tmasih\tterangkat\tmenutupi\ttelinga saya\tdan\tmenghalangi\tbunyi\tsuaranya.\tSuaranya\ttidak dapat\tsaya\tdengar\tlagi,\tdan\tketika\tdia\tberkata,\tsaya\ttidak dapat\tmelihat\tgerakan\tbibirnya,\tseperti\ttetap\ttidak tampak.\tKata-kata\titu\tkelihatannya\tseperti\tmenembus kedua\tbibir-nya\titu,\tkeluar\tsendiri.\tSaya\thampir\tdapat mel\ti\thatnya\tketi\tka\tkata-kata\titu\tme\tIi\tntasi\truangan\tyang memisahkan\tbibirnya\tdari\ttelinga\tsaya,\tseperti\tbendabenda\tyang\tdapat\tdiraba\tdengan permukaan\tyang\tpasti,\t102","Perempuan\tdi\tTitik\tNol tepatnya\tseperti\tgumpalan-gumpalan\tair\tliur,\tseperti\tditujukan\tke\tarah\tsaya\tdari\tantara kedua\tbibirnya. Ketika\tia\tberusaha\tmengusapkan\tbibirnya\tke\tbibir saya,\tkata-katanya\tmasih\tmenggema\tdi\tdalam\tbenak saya.\tSaya\tdorong\tdia\tmenjauhi\ttubuh\tsaya\tdan\tberkata: \u201cPekerjaanku\ttidak\tpatut\tdihormati.\tMengapa\tkau\tmenggabungkan\tdirimu\tdenganku?\u201d Dia\tmencoba\tmenguasai\tsaya\tdengan\tpaksa,\ttetapi saya\tmenolak\tsetiap\tupaya\tpendekatannya,\tkemudian\tsaya pergi\tke\tpintu\tdan\tmembukanya,\tdan\tdia\tsegera\tpergi. Tetapi,\tsekalipun\tDi\u2019aa\tsudah\tpergi\tdari\trumah\tsaya, kata-katanya\ttidak\tmeninggalkan\ttelinga\tsaya\tdan\tpergi bersamanya.\tKata-katanya\ttelah\tmenerobos\tjalan\tmenuju benak\tsaya\tdalam\tsuatu\tmasa\tyang\tkini\tsesungguhnya sudah\ttermasuk\tmasa\tlalu.\tTetapi\ttiada\tkekuatan\tdi\tdunia yang\tdapat\tmemutar\tkembali\tjarum\tjam,\tsekalipun\tuntuk sejenak\tsaja.\tSebelumnya\tpikiran\ttelah\ttenang\tsentosa,\ttidak terganggu.\tSetiap\tmalam\tsaya\tbiasa\tmeletakkan\tkepala\tsaya","di\tatas\tbanta\tI\tdan\ttidur\tsangat\tnyenyak,\tsepanjang\tmalam sampai\tpagi.\tTetapi\tsekarang,\tkepala\tsaya\tbergetar\tdengan gerakan\tyang\ttiada\tputus-putusnya,\tsepanjang\thari,\tdan sepanjang\tmalam,\tseperti\tpasang\tsurutnya\tombak\tdi\ttepi pantai,\tmendidih\tdan\tberbuih\tbagaikan\tair\tmendidih. Sebuah\tsuara\tseperti\traungan\tlaut\tyang\tsedang\tmarah terdengar\tbolak-balik\tdari\ttelinga\tke\tbantal,\tdan\tdari\tbantal ke\ttelinga\tsaya.\tDi\tdalam\tamukan\ttaufan\titu\tsaya\ttak\tdapat lagi\tmembedakan\tyang\tmana\tsuara\tgemuruh\tlaut,\tdan mana\tsuara\thembusan\tangin,\tkarena\tsegalanya\ttelah menjadi\tserangkaian\thembusan\tyang\tdiikuti\toleh\thembusan lainnya,\tseperti\tdan\tsiang,\tseperti\tdenyut\tjantung\tsaya berburu\tdi\tdalam\tsebuah\tbarisan,\tseperti\tsebuah\tpalu\tdi dalam\tkepala\tsaya\tyang\tmemukul-mukul\tsatu\tkalimat 103 Nawal\te\/-Saadawi dengan\tsetiap\thantamannya:\t\u201ctak\tterhormat,\u201d\t\u201ctak\tterhormat,\u201d\t\u201cmukul-mukulnya\tke\tluar, pukulan\tdemi\tpukulan\tke\tdalam\ttulang\tdi\tluar\ttulang,\tdi\talas\ttempat\ttidur\tsaya;\tdi","lantai,\tdi\tdalam\truang\tmakar.,\tdi\tatas\ttangga,\tdi\tjalanan,\tdi dinding.\tKe\tmana\tsaja\tsaya\tpergi\tpukulan-pukulan\tpalu\titu berdentaman\tpada\tkepala\tsaya,\tpad\ta\tmuka,\tpada\ttubuh, pad\ta\ttulang-tulang\tsaya.\tKe\tmana\tsaja\tsaya\tpergi\tkata-kata itu\tmenempel\tpada\tsaya,\tdingin\tdan\tlekat\tseperti\tair\tliur, seperti\tair\tliur\tpenghinaan\tmenggema\tke\tdalam\ttelinga, seperti\tair\tliur\tmata\tkurang\tajar\tke\tatas\tbadan\tsaya\tyang telanjang,\tseperti\tair\tliur\tsemua\tkata-kata\tpenghinaan\tyang saya\tdengar\tberdering\tdi\tdalam\ttelinga\tsaya\tpada\tsaat\tatau lain\tsaat,\tseperti\tair\tliur\tsemua\tmata\tkurang\tajar\tyang menelanjangi\tdan\tmemeriksa\tbadan\tsaya\tyang\ttelanjang dengan\tsikap\tangkuh\tyang\tlambat,\tseperti\tair\tliur\tmata sopan\tyang\tmemandang\tke\tsamping\tapabila\tsaya\tmernbuka baju,\tmenyembunyikan\tkejijikan\tmereka\tdalam\tsikap\tpenuh hormat. Sepatah\tkalimat,\tsepatah\tkalimat\tpendek\tyang\tterdiri\tdari dua\tkata\tmenyorotkan\tcahaya\tyang\tmenyilaukan\tpad\ta keseluruhan\tkehidupan\tsaya,\tdan\tmembuat\tsaya\tmelihat keadaan\tsebenarnya.\tTirainya\ttelah\tdisingkapkan\tdari\tmata saya.\tSaya\tsedang\tmembukanya\tuntuk\tpertama\tkali,\tmelihat hidup\tsaya\tdengan\tcara\tyang\tbaru.\tSaya\tbukan\twanita\tyang terhormat.\tIni\tadalah\tsesuatu\tyang\tselarna\titu\ttidak\tsaya ketahui.\tAda\tbaiknya\tbahwa\tsaya\ttetap\tawam\tterhadap kenyataan\titu.\tSaya\tbisa\tmakan\tenak\tdan\ttidur\tlelap. Adakah\tsuatu\tcara\tuntuk\tmembongkar\takar-akar\tpengetahuan\tyang\tbaru\tini\tdari\tbenak saya?\t8agaimanapun\tjuga,\titu\thanyalah\tseperti\tsuatu\trasa\tsakit,\tirisan\tdengan\tmata yang\ttajam\tdari\tsebuah\tpisau\tpad\ta\tkepala\tsaya.\tDalam kenyataannya,\tmalahan\tbukan\tirisan\tsebuah\tpisau,\ttetapi 104","Perempuan\tdi\tTitik\tNol hanya\tkalimat\tyang\tterdiri\tdari\tdua\tbuah\tperkataan, sepotong\tkalimat\tkecil\tyang\ttelah\tmenembus\tke\tdalam seperti\tsebuah\tanak\tpanah\tmenembus\tke\tdalam\totak\tsaya sebelum\tsempat\tmeletakkan\ttangan\tpada\ttelinga\tdan mencegahnya\tmasuk.\tApakah\tada\tsesuatu\tyang\tdapat membongkarnya\tdari\tkepala\tsaya\tseperti\tcara\torang mengeluarkan\tsebuah\tpeluru\tatau\tmemotong\tsebuah\ttumor dari\totak? TIAOA\tSESUATU\tPUN\t01\tOUNIA\tini\tyang\tagaknya mampu\tmembuat\tsaya\tmenjadi\tperempuan\tyang\tsama seperti\tsebelum\tsaya\tmendengar\tdua\tperkataan\tyang diucapkan\toleh\tlaki-Iaki\ttersebut\tpada\tmalam\titu.\tSejak saat\titu\tdan\tuntuk\tseterusnya\tsaya\ttelah\tmenjadi\tseorang perempuan\tyang\tlain.\tKehidupan\tsaya\tyang\tsebelumnya telah\tlampau.\tSaya\ttidak\tmau\tkembali\tkepada\tkehidupan yang\tlalu\tbagaimanapun\tberatnya\tsiksaan\tdan\tpenderitaan\tyang\tharus\tsaya\talami, sekalipun\tsaya\tharus\ttahu\tlapar\tdan\tdingin,\tserta\tkemelaratan\tluar\tbiasa.\tApa\tpun","yang\takan\tterjadi,\tsaya\tharus\tmenjadi\tseorang\twan\tita yang\tterhormat,\twalaupun\tharus\tdibayar\tdengan\tnyawa saya.\tSaya\tsudah\tsiap\tuntuk\tmelakukan\tapa\tsaja\tuntuk menghentikan\tpergunjingan\tyang\tbiasa\tmembisingkan telinga\tsaya,\tuntuk\tmencegah\tmata-mata\tyang\tkurang ajar\tmenjelajahi\tseluruh\ttubuh\tsaya. Say\ta\ttetap\tmasih\tpunya\tijazah\tsekolah\tmenengah saya,\tsurat\tpenghargaan\tsaya,\tdan\totak\tyang\ttajam\tdan bertekad\tuntuk\tmencari\tpekerjaan\tyang\tterhormat.\tsaya tetap\tmemiliki\tdua\tmata\tyang\thitam\tyang\tdapat\tmenatap 105 Nawal\te\/-Saadawi mata\torang\tdan\tsiap\tmelawan\tpandangan\torang\tyang mengerling\tlicik\tyang\tdilontarkan\tkepada\tsaya\tdalam menempuh\tjalan\thidup\tsaya.\tSetiap\tkali\tada\tiklan\tsaya ajukan\tlamaran\tuntuk\tmendapatkan\tpekerjaan\titu.\tSaya pergi\tke\tsemua\tkementerian,\tdepartemen\tdan\tkantor-kantor","perusahaan\tyang\tmungkin\tada\tlowongan.\tDan\takhirnya, berkat\tdaya\tupaya\titu,\tsaya\tmemperoleh\tsuatu\tpekerjaan pada\tsalah\tsatu\tperusahaan\tindustri\tbesar. Kini\tsaya\tmemiliki\tsebuah\truangan\tkecil\tsendiri, terpisah\tdari\truangan\tluas\tdirektur\toleh\tsebuah\tpintu yang\tkecil.\tDi\tatas\tpintu\tterpasang\tsebuah\tlampu\tmerah, dan\tdi\tdekatnya\tada\tsebuah\tbel.\tApabila\tbelnya berbunyi\tsaya\takan\tmembuka\tpintu\tdan\tmasuk\tke\tdalam ruang\tker\tjanya.\tDi\tsanalah\tia\tduduk\tdi\tbelakang mejanya,\tseorang\tlelaki\tberusia\tkira-kira\tlima\tpuluh tahun,\tgemuk\tdan\tbotak\t,\tmerokok\tsepanjang\thari. Beberapa\tdi\tantara\tgigi-giginya\tsudah\ttidak\tada,\tdan yang\tmasih\tada\tberwarna\tmerah\tdengan\tbagian-bagian berwarna\thitam.\tla\takan\tmenengadah\tdari\tkertas-kertas yang\tada\tdi\tdepannya\tdengan\tsebatang\trokok\ttergantung di\tbibirnya\tdan\tberkata: \u201cHari\tini\tsaya\ttidak\tmau\tmenerima\tsiapa\tpun\tjuga kecuali\tbagi\torang-orang\tyang\tamat\tpenting.\tMengerti?\u201d Dan\tsebelum\tsaya\tdapat\tbertanya\tkepadanya\tapa yang\tia\tmaksudkan\tdengan\t\u201corang-orang\tyang\tamat penting\u201d\tkepalanya\takan\tkembali\tmenunduk\tdi\tatas berkas-berkasnya,\tdan\thampir-hampir\tmenghilang\tdi dalam\tawan\tkepulan\tasap\trokoknya. Setelah\tkerja\tseharian\ti\ttu\tselesai,\tsaya\takan mengambil\ttas\tkecil\tsaya\tdan\tpulang\tke\trumah.\tApa yang\tsaya\tsebut\trumah\tbukanlah\trumah,\tatau\tsebuah flat,\ttetapi\thanyalah\tsebuah\tbilik\tkecil\ttanpa\tkamar 106","Perempuan\tdi\tTitik\tNol mandi.\tSaya\tmenyewanya\tdari\tseorang\tperempuan\ttua yang\tbiasa\tbangun\tpagi-pagi\tuntuk\tshalat,\tkemudian mengetuk\tpintu\tsaya.\tPekerjaan\tsaya\tbaru\tdimulai\tpukul delapan\tpagi,\ttetapi\tsaya\tselalu\tbangun\tpukul\tlima, sehingga\tmasih\tada\twaktu\tuntuk\tmengambil\thanduk,\tdan turun\tkc\tbawah\tlalu\tturut\tberbaris\tdengan\tlaki-Iaki\tdan perempuan\tyang\tberdiri\tdi\tdepan\tkamar\tmandi.\tKarena dengan\tgaji\tsaya\tyang\tamat\tkecil\titu\tsaya\ttak\tdapat tinggal\tdi\ttempat\tlain\tkecuali\tdi\trumah\tini,\tyang\tterletak di\tsebuah\tgang\tyang\tdipenuhi\tbarisan\twarung-warung tempat\ttukang\tkayu\tdan\tpandai\tbesi\tmelakukan\tusaha dagangnya.\tSaya\tharus\tmclalui\tjalan-jalan\tyang\tsempit dan\tberjalan\tlagi\tdi\tsebagian\tjalan\tutama\tsebelum sampai\tke\ttempat\tperhentian\tbis.\tApabila\tbis\ttiba\tdan berhenti,\tsetiap\torang\tlaki-Iaki\tmaupun\tperempuan\takan berjuang\tuntuk\tdapat\tnaik\tdan\tsaya\takan\tbergabung","dengan\ttubuh-tubuh\tyang\tsedang\tsaling\tdorong,\tdesak dan\tberkelahi.\tTetapi\tbegitu\tberada\tdalam\tbis\tseakanakan\tsaya\tmelangkah\tmemasuki sebuah\ttungku,\tdengan\ttubuh-tubuh\tyang\tberdesakkan\tsudah\tmenjadi\tsebuah gumpalan\tmassa. Gedung\tperusahaan\ttempat\tsaya\tbekerja,\tmemiliki dua\tpintu:\tsebuah\tuntuk\tpara\tkaryawan\tyang\tkedudukan atau\tpangkatnya\tlebih\ttinggi\tyang\ttak\tdijaga,\tdan\tsebuah pintu\tlainnya\tbagi\tpara\tkaryawan\trendahan\tyang\tdijaga oleh\tsalah\tseorang\tkaryawan,\tsemacam\tseorang\tpenjaga pintu.\tBiasanya\tdia\tduduk\tdi\tbelakang\tmeja\tkecil\tdengan sebuah\tbuku\tpendaftaran\tbesar\tdi\tdepannya.\tPara karyawan\tmenandatangani\tdaftar\titu\tbila\tmereka\ttiba\tdi pagi\thari\tatau\tmeninggalkan\tkantor\tdi\takhir\thari\tkerja. Biasanya\tsaya\tharus\tmembaca\tdaftar\tyang\tpanjang\titu untuk\tmenemukan\tnama\tsaya\tdan\tmenulis\ttanda\ttangan 107 Nawal\tel-Saadawi saya\tdi\tsebelahnya.\tLalu\tdi\tsebelahnya\tpetugas\takan","menuliskan\twaktunya\tyang\ttepat,\tsampai\tkepada\tmenitnya,\tkedatangan\tsaya\titu.\tla mendaftarkan\tkeberangkatan\tsaya\tdengan\tcatatan\tyang\tsarna\ttelitinya. Tetapi\tkaryawan-karyawan\tyang\tberpangkat\ttinggi akan\tdatang\tdan\tpergi\tsesuka\tmereka.\tMereka\tsemuanya mengendarai\tmobil\tbesar\tatau\tkecil.\tSaya\tbiasanya melihat\tsepintas\tmereka\tyang\tsedang\tduduk\tdalam mobil\tketika\tsaya\tsedang\tberdiri\tdengan\tsatll\tkaki\tdi dalam\tbis,\tterjepit\toleh\tgumpalan\tmassa\tsekian\tbanyak tubuh\tman\tusia.\tPada\tsuatu\thari,\tketika\tsaya\tsedang berlari\tdi\tbelakang\tbis,\tberusaha\tuntuk\tmendapatkan tempat\tberpijak\tdan\tdapat\tmeloncat\tke\tdalam,\tsalah seorang\tdari\tmereka\tmelihat\tsaya.\tPandangan\tmatanya seperti\torang\tberpangkat\ttinggi\tterhadap\tyang\trendah. Saya\tmerasakannya\tdi\tatas\tkepala\tsaya,\tkemudian\tturun ke\tbawah\tke\ttubuh\tsaya\tseperti\tsiraman\tair\tdingin,\tdarah mengalir\tderas\tke\tkepala,\tdan\tkaki\tsaya\ttersandung\tsesuatu,\tsehingga\tsaya\tsekonyong- konyong\tberhenti.\tDia\tmendekatkan\tmobilnya\tsampai\tke\ttempat\tsaya\tberdiri dan\tberkata: \u201cAnda\tdapat\tikut\tbersama\tsaya.\u201d Saya\tmenatap\tmatanya.\tMatanya\tdengan\tjelas\tberkata, \u201cKau\tpegawai\thina\tdan\tmiskin,\tyang\ttak\tada\tharganya,\tberlari mengejar\tbis\tuntuk\tmenaikinya.\tSaya\takan\tmembawamu dalam\tmobil\tsaya\tkarena\ttubuh\tkewanitaanmu\ttelah menimbulkan\tberahi.\tSuatu\tkehormatan\tbagimu\tuntuk diingini\tseorang\tpejabat\tberpangkat\tyang\tterhormat\tseperti saya\tini.\tDan\tsiapa\ttahu,\tbarangkali\tkelak\tdi\tsuatu\thari,\tsaya dapat\tmembantumu\tuntuk\tnaik\tgaji\tlebih\tdulu\tdari\tyang lainnya.\u201d 108","Perempuan\tdi\tTitik\tNol Ketika\tsaya\ttidak\tberkata\tapa-apa,\tia\tmenyangka\tsaya tidak\tmendengarnya.\tMaka\tia\tmengulangi:\t\u201cAnda\tdapat ikut\tbersama\tsaya. Dengan\ttenang\tsaya\tmenjawab,\t\u201cHarga\ttubuh\tsaya lebih\ttinggi\tdaripada\tyang\tdapat\tdibayar\tdengan\tsuatu krnaikan\tgaji.\u201d Dia\tmembelalakkan\tmatanya\tkarena\tterkejut.\tBarangkali\tia\theran\tbagaimana\tmungkin saya\tdengan\tmudah\tmengetahui\tpikirannya. Saya\tmengamatinya\tketika\tia\tpergi\tdengan\tmobilnya dalam\tkecepatan\ttinggi. SELAMA\tTlGA\tTAHUN\tbekerja\tpad\ta\tperusahaan\titu, saya\tmenyadari,\tbahwa\tsebagai\tpelacur\tsaya\ttelah dipandang\tdengan\tlebih\thormat,\tdan\tdihargai\tlebih tinggi\tdaripada\tsemua\tkaryawan\tperempuan,\ttermasuk saya.\tPada\tmasa\titu\tsaya\ttinggal\tdi\tsebuah\trumah\tdengan kamar\tmandi\tpribadi.\tSaya\tdapat\tmasuk\tke\tsitu\tsetiap saat,\tdan\tmengunci\tdiri\ttanpa\tada\torang\tyang\tmenyuruh","buru-buru.\tTubuh\tsaya\ttidak\tpernah\tterjepit\tdi\tantara tubuh-tubuh\torang\tlain\tdi\tdalam\tbis,\tjuga\ttak\tpernah ditekan\toleh\ttubun\torang\tlelaki\tbaik\tdari\tdepan\tmaupun dari\tbelakang.\tHarganya\ttidak\tmurah,\tdan\ttidak\tbisa dibayar\thanya\tdengan\tkenaikan\tgaji,\toleh\tundangan untuk\tmakan\tmalam,\toleh\tpelesiran\tsepanjang\tSungai Nil\tdengan\tkendaraan\tseseorang.\tJuga\ttidak\tpernah dianggap\tsebagai\tharga\tyang\tseharusnya\tsaya\tbayar untuk\tmemperoleh\tjasa\tbaik\tdirektur\tsaya,\tatau\tuntuk menghindari\tamarah\tsang\tpresiden\tdirektur. 109 Nawal\tel-Saadawi Selama\ttiga\ttahun\titu\ttak\tsatu\tkali\tpun\tpernah\tada seorang\tpejabat\teksekutif\tatau\tatasan\tlain\tmenyentuh saya.\tSaya\ttak\tpunya\tkeinginan\tuntuk\tmenghina\ttubuh say\ta\tdengan\tharga\trendah,\tkhususnya\tsetelah\tsaya terbiasa\tdibayar\tsangat\tmahal\tuntuk\tpelayanan\tapa\tpun","bentuknya\tyang\tharus\tsaya\tberikan.\tMalahan\tsaya\tpun menolak\tundangan-undangan\tmakan\tsiang\tatau\tpesiar dengan\tmobil\tsepanjang\tSungai\tNil.\tSetelah\thari\tkerja yang\tamat\tpanjang,\tlebih\tbaik\tsaya\tpulang\tke\trumah\tdan pergi\ttidur.\tSaya\tmerasa\tkasihan\tkepada\tgadis-gadis lainnya\tyang\tbegitu\tpolosnya\tuntuk\tmenyediakan\ttubuh dan\tupaya\tfisik\tmereka\tsetiap\tmalam\tuntuk\tmemperoleh imbalan\tmakan,\tatau\tuntuk\tmendapatkan\tlaporan\ttahunan yang\tbaik,\tatau\thanya\tuntuk\tmemperoleh\tkepastian\tbahwa mereka\ttidak\takan\tdiperlakukan\tsemena-mena,\tmengalami diskriminasi,\tatau\tdipindahkan.\tSetiap\tkali\tsalah\tseorang direktur\tmengajak\tsaya\tberbuat\tcabul,\tsaya\takan\tmengatakan kepadanya: \u201cBukan\tkarena\tsaya\tlebih\tmenghargai\tkehormatan dan\treputasi\tsaya\tdari\tgadis-gadis\tyang\tlainnya,\ttetapi harga\tsaya\tjauh\tlebih\ttinggi\tdari\tmereka.\u201d Saya\tmenyadari\tbahwa\tseorang\tkarYdwati\tlebih\ttakut kehilangan\tpekerjaannyd\tdaripada\tseorang\tpelacur\takan kehilangan\tnyawanya.\tSeorang\tkaryawati\ttakut\tkehilangan pekerjaannya\tdan\tmenjadi\tseorang\tpelacur\tkarena\tdia\ttidak mengerti\tbahwa\tkehidupan\tseorang\tpelacur\tmenurut kenyataannya\tlebih\tbaik\tdari\tkehidupan\tmerekd.\tDan karena\titulah\tdia\tmembayar\tharga\tdari\tketakutan\tyang dibuat-buat\tilu\tdengan\tjiwanya,\tkesehatannya,\tdengan badan,\tdan\tdengan\tpikirannya.\tDia\tmembayar\tharga tertinggi\tbagi\tbenda-benda\tyang\tpaling\tbernilai\trendah. Saya\ttahu\tsekarang\tbahwa\tkita\tsemua\tadalah\tpelacur 110","Perempuan\tdi\tTitik\tNol yang\tmeniual\tdiri\tdengan\tmaeam-maeam\tharga,\tdan bahwa\tseorang\tpelaeur\tyang\tmahal\tjauh\tlebih\tbaik daripada\tseorang\tpelaeur\tyang\tmurahan.\tSaya\tpun\ttahu, bahwa\tapabila\tsaya\tkehilangan\tpekerjaan,\tapa\tyang hi\tlang\titu\thanyalah\tgaji\tyang\tkeeilnya\tmenyebalkan, hukurnan\tyang\tsanksinya\tsaya\tdapat\tbaea\ttiap\thari\tdi dalam\tmala\tpara\tpejabat\teksekutif\tyang\ttinggi\tapabila mereka\tmemandang\tkepada\tpara\tkaryawati\tyang pangkalnya\tlebih\trendah,\ttekanan\tyang\tmenghinakan dari\ttubuh\tlaki-Iaki\tterhadap\ttubuh\tsaya\tapabila\tsaya mengendarai\tbis,\tdan\tsedang\tberbaris\tdalam\tbarisan pagi\thari\tdi\tmub\tkamar\tkeeil\tyang\tterus-rnenerus\tpenuh pengunjungnya. Saya\ttidak\tbegitu\tbergairah\tuntuk\tmempertahankan pekerjaan\titu,\tdan\tbarangkali\titulah\tyang\tmenjadi\talasan bagi\tpara\tpejabat\tyang\tberkuasa\tdi\tperusahaan\titu\tuntuk","semakin\tlama\tsemakin\ttertarik\tuntuk\tmempertahankan saya.\tSaya\ttidak\tberusaha\tkhusus\tunluk\tmengambil\thati salah\tseorang\tpejabat\ttinggi\titu.\tTelapi\tsebaliknya,\tjustru rnereka\tyang\tmulai\tbersaing\tuntuk\tmemperoleh\tbudi baik\tsaya.\tDengan\tdemikian\tmaka\ttersebarlah\tkata-kata bahwa\tsaya\tadalah\twanita\tyang\tpaling\tterhormat, seorang\tpejabat\tyang\tpaling\tterpandang\tdi\tantara karyawati\tdi\tperusahaan\titu.\tJuga\tdikatakan\tbahwa\ttak seorang\tpun\tdari\tpria-pria\titu\tberhasil\tmematahkan\trasa harga\tdiri\tsaya\tdan\ttak\tseorang\tpejabat\ttinggi\tpun\tyang telah\tmampu\tuntuk\tmembuat\tsaya\tmenundukkan\tkepala, atau\tmembuat\tmata\tsaya\tmemandang\tke\tarah\ttanah. Tetapi\tbagaimanapun\tjuga\tsaya\tmenyenangi\tpekerjaan saya.\tPada\twaktu\tbekerja\tsaya\tbertemu\tdengan\tteman sejawat\twan\tita\tkami,\tdapat\tsaling\tberbineang.\tKantor\tsaya lebih\tbagus\tdari\tkamar\ttempat\ttinggal\tsaya.\tTidak\tada 111","Nawal\tel-Saadawi barisan\tantri\tdi\tluar\tkamar\tkecil\tkantor,\tdan\ttak\tseorang pun\tyang\tmenyuruh\tsaya\tcepat-cepat\tjika\tsaya\tsedang berada\tdi\tkamar\tkecil.\tTanah\tdi\tsekitar\tgedung\tperkantoran itu\tmemiliki\tsebuah\ttaman\tkecil,\tdi\tsana\tsaya\tdapat\tduduk sejenak\tpada\takhir\thari\tkerja\tsebelum\tpulang\tke\trumah. Kadang-kadang\tmalam\ttiba\tdan\tsaya\tmasih\ttetap\tberada\tdi situ,\ttidak\ttergesa-gesa\tpu\tlang\tke\tkamar\tsay\ta\tyang\tsuram, lorong-Iorong\tyang\tkotor\tdan\tkamar\tmandi\tberbau\tbusuk. PADA\tSUATU\tHARI\tketika\tsaya\tsedang\tduduk\tdi\tsitu, salah\tseorang\tkaryawan\tmelihat\tsaya.\tUntuk\tsesaat\tia takut\tketika\tmelihat\tada\twujud\tsebesar\tmanusia, merunduk\ttak\tbergerak\tdi\tdalam\tkegelapan\tmalam.\tDari jauh\tia\tberteriak: \u201cSiapa\titu?\tSiapa\tyang\tduduk\tdi\tsitu?\u201d Saya\tberkata\tdengan\tnada\tsuara\tyang\tsedih,\t\u201cIni\tsaya, Firdaus. Ketika\tia\tlebih\tmendekat\tia\tmengenali\tsaya,\tdan tampaknya\tterkejut\tmelihat\tsaya\tsedang\tduduk\tdi\tsitu seorang\tdiri,\tkarena\tsaya\tdianggap\tsebagai\tsalah\tseorang karyawati\tyang\tterbaik,\tdan\tkaryawan-karyawan\tyang terbaik\tdiharapkan\tuntuk\tsegera\tfJulang\tseusai\thari\tkerja. Saya\tberkata\tbahwa\tsaya\tsedang\tistirahat\tkarena\tmerasa lelah.\tla\tduduk\tdi\tsebelah\tsaya.\tNamanya\tIbrahim. Orangnya\tpendek,\tgemuk,\tdengan\trambut\tyang\thitam dan\thal\tus,\tserta\tbermata\thitam.\tSaya\tdapat\tmelihatnya dalam\tkegelapan\tmalam\tmemandang\tkepada\tsaya,\tdan saya\tmerasa\tbahwa\tkedua\tmatanya\titu\tmampu\tmelihat saya\tsekalipun\tdalam\tkeadaan\tyang\tgelap.\tSetiap\tkali 112","Perempuan\tdi\tTitik\tNol saya\tmenoleh\tke\tarah\tlain\tkedua\tmata\titu\tmengikuti gerakan\tsaya,\tmenatap\tseakan-akan\ttak\tmau\tmelepaskannya.\tSekalipun\tketika\tsaya menyembunyikan\tmata\tsaya\tdengan\ttangan\tsaya,\tkedua\tmatanya\titu\tseakan-akan menembus\tmasuk\tsampai\tkepada\tyang\tberada\tdi belakangnya.\tTetapi\tsetelah\tsejenak\tia\tmemegang\ttangan saya,\tdengan\tsopan\tmenariknya\tdari\tmuka\tsaya,\tdan berkata: \u201cFirdaus,\taku\tmohon.\tJanganlah\tmenangis.\u201d \u201cBiarkan\tsaya\tmenangis,\u201d\tkata\tsaya. \u201cTetapi\tsaya\tbelum\tpernah\tmelihatmu\tmenangis. Apakah\tyang\tterjadi?\u201d \u201cTidak\tapa-apa\t\u2026\tSama\tsekali\ttak\tada\tapa-apa.\u201d \u201cItu\ttilk\tmungkin.\tSesuatu\tpasti\ttelah\tterjadi.n \u201cSama\tsekali\ttak\tterjadi\tapa-apa,\u201d\tulang\tsaya. la\ttampaknya\tterkejut.\t\u201cKau\tmenangis\tbukan\tkarena apa-apa?\u201d","\u201cSaya\ttak\ttahu\trnengapa\tsaya\tmenangis.\tTak\tada\thal baru\tyang\tterjadi\tdalam\thidup\tsaya.\u201d la\ttetap\tduduk\tdi\tsebelah\tsaya\tdan\tberdiam\tdiri. Matanya\tyang\thitam\tmenerawang\tke\tdalam\tkegelapan malam,\tdan\tair\tmata\ttergenang\tdi\tdalamnya\tuntuk\tsesaat dengan\tcahaya\tberkilat.\tla\tmengatupkan\tbibirnya\tdan menelan\tdengan\tkeras,\tlalu\tsekonyong-konyong\tcahaya di\tdalam\tmatanya\tmemudar.\tKemudian\tmulai\tbercahaya lagi,\ttetapi\tsesaat\tkemudian\tmenjadi\tgelap,\tseperti\tlidahlidah\tapi\tkecil\tyang\tmenjilat-jilat di\ttengah\tmalam.\tla\ttetap\tmengatupkan\tbibirnya\tdan\tmenelan\tkeras,\ttetapi\takhirnya saya\tlihat\tdua\tbutir\tair\tmata\tmengalir\tdari\tkedua\tmatanya, dan\tjatuh\tke\tbawah\tdi\tkedua\tsisinya.\tla\tmenyembunyikan wajahnya\tdengan\ttangannya\tyang\tsatu,\tyang\tlainnya mengambil\tsaputangan,\tdan\tmenyeka\thidungnya. 113 Nawal\tel-Saadawi dKau\tmenangis,\tIbrahim?\u201d\ttanya\tsaya.","\u201cTidak,\tFirdaus.\u201d la\tsembunyikan\tsaputangannya,\tmenelan\tdengan\tsusahpayah\tdan\ttersenyum\tkepada\tsaya. Halaman\tdi\tsekeliling\tkami\tdiliputi\tkesunyian\tyang mendalam.\tTak\tada\tsuara\tterdengar\tdan\tsegala\tsesuatunya tak\tbergerak,\tdiam,\ttanpa\tgerak.\tLangit\tdi\tatas\ttertutup kegelapan\ttanpa\tsebuah\tsinar\tcahaya\tmatahari\tatau\tbulan. Muka\tsaya\tmenghadap\tke\tarah\tmukanya,\tdan\tmata\tsaya memandang\tke\tdalam\tmatanya.\tSaya\tdapat\tmelihat\tdua cincin\tdengan\twarna\tputih\tbersih\tmelingkari\tdua\tlingkaran hitam\tpekat\tmemandang\tke\tarah\tsaya.\tSaya\tterus\tmemandangnya.\tYang\tputih\tseperti semakin\tputih,\tdan\tyang\thitam\tmenjadi\tsemakin\thitam,\tseperti\tcahaya\tyang membayang\tdari,\tsumber\tyang\ttak\tdiketahui,\tyang misterius,\tbukan\tyang\tada\tdi\tbumi,\tjuga\tbukan\tdi\tlangit, karena\tbumi\tberselimut\tmalam,\tdan\tlangit\ttak\tbermatahari pun\ttak\tberbulan\tuntuk\tmeneranginya. Saya\tmemandang\tmatanya\tterus.\tSaya\tulurkan\ttangan saya\tdan\tmemegang\ttangannya.\tPerasaan\ttangan-tangan kami\tyang\tbersentuhan\tadalah\taneh,\tmendadak.\tSentuhan itu\tmembuat\ttubuh\tsaya\tgemetar\toleh\trasa\tnikmat\tyang\tjauh dan\tdalam,\tlebih\ttua\tdari\tusia\thidup\tyang\tdapat\tdiingat, lebih\tdalam\tdari\tkesadaran\tyang\tdibawa\tdalam\tdiri\tsaya. Saya\tdapat\tmerasakannya\tdalam\tdiri\tsaya,\tseperti\tbagian yang\ttelah\tlahir\tbersama\tsaya\tketika\tsaya\tdilahirkan,\ttetapi tidak\ttumbuh\tketika\tsaya\tmakin\tbesar.\tAtau\tseperti\tsesuatu yang\tsaya\tkenai\tsebelum\tdilahirkan,\tdan\tditinggalkan. Pad\ta\tsaat\titu\tsebuah\tkenangan\tteringat\tkembali\tdan bibir\tsaya\thendak\tmengungkapkannya\tdengan\tkata-kata, tetapi\tsuara\tsaya\tgagal\tuntuk\tkeluar,\tkarena\tbegitu\tteringat begitu\tpula\tsaya\ttelah\tmelupakannya.\tHati\tsaya\tmenjadi 114","Perempuan\tdi\tTitik\tNol bimbang\tdikuasai\toleh\tdenyut\tketakutan\tdan\thampir\tkegilagilaan\tkarena\tsaya\tbaru kehilangan\tsesuatu\tatau\tyang\tham\tpi\tr\thilang\tuntuk\tselama-Iamanya.\tJemari\tsaya meremas tangannya\tdengan\tkekuatan\tyang\tdahsyat\tsehingga\ttak\tada kekuatan\tmana\tpun\tdi\tdunia\tini,\tsebesar\tapa\tpun,\tdapat merenggutkannya\tdari\tsaya. SETELAH\tMALAM\tITU\tkami\thanya\tperlu\tbertemu\tdan bibir\tsaya\takan\tmulai\tmengatakan\tsesuatu.\tTetapi\tbegitu teringat,\tbegitu\tpula\tsaya\tlupa\tapa\tyang\takan\tsaya katakan.\tHati\tsaya\tberdebar-debar\tdengan\trasa\ttakut, atau\tdengan\tperasaan\tyang\tmenyerupai\trasa\ttakut.\tSaya ingin\tmengulurkan\ttangan\tdan\tmemegang\ttangannya, tetapi\tia\takan\tmemasuki\tkompleks\tgedung\tdan\tmeninggalkannya\ttanpa\tmemperhatikan saya,\tdan\tbila\tia\tmelihat\tkepada\tsaya,\tmaka\tia\tlakukan\tseperti\tia\tmelihat kepada\tpara\tkaryawati\tlainnya. Pada\tsuatu\trapat\tbesar\tbagi\tpara\tkaryawan\tsaya dengar\tia\tberbicara\ttertang\tkeadilan\tdan\ttentang\tpenghapusan\thak-hak\tistimewa\tyang diperoleh\tpihak\tmanajemen\tdibandingkan\tdengan\tyang\tdiperoleh\tpara","karyawan.\tKami\tbertepuk\ttangan\tdengan\tpenuh seman\tgat\tdan\tberdiri\tdekat\tpintu\tuntuk\twaktu\tyang\tlama untuk\tmemberikan\tselamat.\tKetika\ttiba\tgiliran\tsaya,\tsaya pegang\ttangannya,\tdan\tmatanya\tsaya\ttatap\tdengan\tmata saya\tuntuk\twaktu\tyang\tlama.\tSambil\tduduk\tdi\tmeja,\tsaya seperti\tmelamun\tsaja\tmenuliskan\tnama\t\u201cIbrahim;\u201d\tdi atas\tpermukaan\tmeja\tyang\tterbuat\tdari\tkayu,\tatau\tdi punggung\ttangan\tsaya,\tdan\tbegitu\tsaya\tmelihatnya 115 Nawal\tel-Saadawi menyeberangi\thalaman\tdalam,\tmaka\tsaya\takan\tberdiri seakan-akan\tsiap\tuntuk\tberlari\tdan\tbergabung\tdengannya. Tetapi\tsesaat\tkemudian\tsaya\takan\tduduk\tkembali.\tKawan saya,\tFatheya,\ttelah\tmelihat\tsaya\tberdiri\tdan\tduduk\tkembali seperti\titu\ttadi\tbeberapa\tkali.\tla\tmendatangi\tsaya\tdan berbisik\tdi\ttelinga\tsaya: \u201cApa\tyang\tterjadi\tdengan\tkau,\tFirdaus?\u201d","Dan\tsaya\tbertanya\tdengan\tsuara\tmerenung.\t\u201cApakah Ibrahim\ttelah\tlupa?\u201d \u201cLupa\tapa?\u201d\ttanyanya. \u201cSaya\ttak\ttahu,\tFatheya.\u201d \u201cKau\thidup\tdi\tdunia\tmimpi,\tsayang.\u201d \u201cItu\ttak\tbenar.\tItu\ttak\tbenar,\tFatheya.\tMemang\tbenar telah\tterjadi.\u201d Kemudian\tia\tbertanya,\t\u201cApa\tyang\tsebenarnya\ttelah terjadi?\u201d Saya\tberusaha\tuntuk\tmenceriterakan\tkepadanya\tapa yang\ttelah\tterjadi,\ttetapi\ttak\ttahu\tbagaimana\tmelukiskannya kepadanya,\tatau\tbarangkali\tsaya\ttak\tdapat\tmenemukan sesuatu\tuntuk\tdikatakan,\tseperti\tapa\tyang\ttelah\tterjadi, tetapi\tsaya\tlupa\tapa\tsebenarnya\tatau\tseolah-olah\tsama sekali\ttidak\tpernah\tterjadi\tapa-apa. Saya\takan\tmemejamkan\tmata\tsaya,\tdan\tberusaha\tuntuk membayangkan\tkembali\tadegan\ttersebut.\tKedua\tlingkaran hitam\tpekat\tyang\tdikelilingi\toleh\tdua\tbuah\tcincin\tyang putih\tbersih\titu\tsecara\tberangsur\takan\tmuncul\tdi\tdepan mata\tsaya.\tApabila\tsaya\tmemandang\tke\tarah\tmata\titu beberapa\twaktu\tlamanya,\tkedua\tlingkaran\titu\takan\tmulai membesar,\tdengan\tcepat\tmenjadi\tmakin\tlama\tmakin\tbesar, sehingga\tpada\tsuatu\tsaat\tyang\thitam\tmencapai\tukuran sebesar\tbumi,\tdan\tyang\tputih\ttumbuh\tmenjadi\tgumpalan massa\tyang\tberwarna\tputih\tsekali,\tsebesar\tbulatan 116","","Nawal\tel-Saadawi mengel\ti\tI\tingi\tsaya\ttidak\tlagi\tmembuat\tsaya\tmerasa\tterh\tina. Pada\tsuatu\thari\tIbrahim\tmelihat\tsaya\tberlari-Iari\tmengejar bis,\tlalu\tmenghentikan\tmobilnya\tyang\tkecil\tdan\tmemanggil saya.\tSaya\tnaik\tdan\tduduk\tdi\tsampingnya.\tSesaat\tkemudian saya\tdengar\tia\tberkata: \u201cSaya\tkagum\tpadamu\tFirdaus.\tJika\tada\tlima\torang\tsaja di\tperusahaan\tkita\tdengan\tsemangat,\tenergi\tdan\tpendirian seperti\tyang\tkau\tmiliki,\tkita\tdapat\tberbuat\thampir\tapa\tsaja di\tdunia\tini.\u201d Saya\ttcik\tberkata\tapa-apa.\tSaya\tmenekan\ttas\tkeci\tI\tsaya pada\tdada,\tmencoba\tuntuk\tmen\tutupi\tdebaran\tjantung\tdan mengatur\tnapas\tsaya\tsupaya\tkembali\twajar.\tTetapi\tsetelah beberapa\tlama\tsaya\tmenyadari\tbahwa\tnapas\tsaya\tmasih saja\ttidak\ttenang.\tDalam\tsuatu\tusaha\tuntuk\tmenyembunyikan\temosi\tyang\tsaya\trasakan, saya\tmengajukan\talasan,\ttetapi\tnadanya\tagak\tlemah: \u201cSaya\tmasih\tkehabisan\tnapas\tkarena\tmengejar\tbis\titu tadi.\u201d","la\tpasti\tmenyadari\tapa\tyang\tsedang\tsaya\tcoba\tlakukan, karena\tia\ttersenyum\ttanpa\tkomentar.\tSetelah\tsejenak\tia bertanya\tkepada\tsaya: \u201cApakah\tkau\tingin\tlangsung\tpulang\tatau\tapakah\tkita\tdapat duduk-duduk\tdan\tberbincang-bincang\tdulu\tentah\tdi\tmana?\u201d Pertanyaan\titu\tmembuat\tsaya\tterkejut\tdan\tsaya\tjawab tanpa\tberpikir\tdulu. \u201cSaya\ttak\tmau\tpulang.\u201d\tKemudian\tuntuk\tmemperbaiki salah\tucap\ttadi,\tdengan\tcepat\tsaya\ttambahkan,\t\u201cKau\ttentu leiah\tsesudah\thari\tkerja\tyang\tpanjang.\tBarangkali\tkau\tlebih baik\tlangsung\tpulang\tdan\tistirahat.\u201d \u201cBarangkali\takan\tlebih\tbaik\tbagiku\tuntuk\tmengobrol dengan\tkau\tsejenak.\tItu\ttentunya\tjika\tkau\tsendiri\ttidak merasa\tlelah\tdan\tlebih\tsuka\tistirahat\tdi\trumah.\u201d 118 Perempuan\tdi\tTitik\tNol Hampir\ttak\tsadar\tapa\tyang\tsaya\tucapkan,\tsaya\tjawab,"]


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook