Dewi Mashithoh Fatmawati CGP Angkatan 6 Dari SDIT Kota Mojokerto
Jurnal Refleksi Model 4C
CONNECTION (hubungan) a. Keterkaitan antara materi Pembelajaran Sosial dan Emosional yang saya dapat dengan peran saya sebagai guru adalah materi ini sangatlah penting karena bertujuan mencipatakan lingkungan belajar yang nyaman dan aman agar siswa dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis yang optimal. a. Dengan pembelajaran sosial dan emosional model CASEL guru dapat mengembangkan 5 kompetensi yang ada baik untuk dirinya maupun untuk siswa, yaitu : 1. kesadaran diri 2. manajemen diri 3. kesadaran sosial 4. keterampilan berelasi 5. pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
c. Dengan pembelajaran Sosial dan emosional ini guru juga dapat menerapkan praktik kesadaran penuh. Mempraktikkan kesadaran penuh membawa fokus kita untuk mengenal emosi, perasaan dan pikiran apa adanya, tanpa penilain dan penghakiman, namun dengan kepedulian. Pengenalan ini akan membuat anda mampu mengidentifikasi cara pengelolaan yang tepat. Selanjutnya emosi yang telah kita kenali, diterima dan dikelola akan menumbuhkan empati da pikirab terbuka untuk memahami orang lain dan situasi di luar diri dengan sikap netral. Hal inilah yang membuka ruang luas bagi kita(guru) untuk berelasi positif . Dengan kesdaran penuh maka kesadaran sosial dan keterampilan berelasi semakin terasah dengan kuat. Saat kita mengmabil keputusan baik keputusan hidup besar, memilih metode pengajaran, merancang kegiatan sekolah, memberi konsekuensi pada murid, dll dengan kesadaran penuh dapat menjadi dasar bagi kita untuk membuat rancangan yang akan membawa kebaikan dan juga memiliki rasa bertanggung jawab atas setiap keptusan yang dibuat apapun hasilnya. Selain itu kesadran penuh juga akan menjadikan kita lebih responsif dalam hubungan interpersonal dan pengambilan keputusan. Sebagai seorang guru, mengenali diri sendiri, mengendalikan emosi dan mampu mengambil keputusan yang bertanggungjawab sangatlah penting, sehingga saat seorang guru menghadapi suatu kondisi yang sangat rumit atau penuh tekanan, seorang guru dapat menyelesaikannya dengan sangat baik dan penuh rasa percaya diri dan tanpa tekanan. Melalui materi PSE, guru diberikan wawasan bagaimana semua itu dapat dilakukan, bagamana menjalan peran guru penggerak dengan penuh rasa percaya diri, pengendalian emosi yang stabil dan mengambil keputusan yang bijaksana.
CHALLENGE (tantangan) Pada kegiatan elaborasi tanggal 23 November 2022 dengan narasumber Ibu Delima Primasari. dimana saya mendapat banyak pencerahan yang luar biasa tentang pembelajaran sosial emosional ( PSE), saya sangat sepaham dengan Beliau tentang bagaimana kita sebagai guru harus dapat mengendalikan emosi, mengenal diri dan mengelola kelas dengan segala control yang baik. Terjadi pemahaman yang sama antara saya dengan narasumber tentang tujuan, konsep dan bagaimana penerapan pembelajaran social emosional di kelas nantinya. Memang bukan hal mudah untuk melakukan perubahan pada sosial dan emosional kita,, namun untuk bisa berubah, saya harus terus berusaha dari sekarang, dari hal kecil dan dari diri saya sendiri. Semua yang disampaikan narasumber sangat mungkin untuk diterapkan dicsetiap kelas belajar, selama kita sebagai guru memiliki kemauan dan tekad yang tinggi untuk berubah kearah yang lebih baik. Berkait dengan modul 2.2 Pembelajaran Sosial emosional, maka pemahaman akan pembelajaran diferensiasi harus didukung dengan penguasaan social emosional dari guru terhadap perbedaan karakteristik murid yang sangat heterogen, sehingga seorang guru dapat benar benar memahami murid dan menjadi penuntun bagi murid untuk mendapatkan pembelajaran bermakna. Inilah tantangan yang harus saya hadapi dan Bismillah saya optimis bisa, karena saya mengajar di 4 kelas jadi saya juga harus benar-benar bisa menerapkan pembelajaran ini demi kemajuan murid dan diri saya.
CONCEPT (gagasan/ide) Ada beberapa konsep penting yang akan saya terapkan di kelas terkait pembelajaran Sosial emosional yaitu : Menerapkan BUDAYA TERTIB yang terintegrasi pada saat awal masuk kedalam kelas yaitu dengan menerapkan Kompetensi KSE (kesadaran diri) Menerapkan kegiatan RUTIN (waktu khusus di luar kegiatan akademik) atau sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung dan dilakukan kurang dari 5 menit. Teknik: Bernafas dengan kesadaran penuh. Selanjutnya Komunikasi Aktif dengan murid yaitu murid diminta untuk saling bercerita dengan teman sabangkunya mengutarakan dan menceritakan apa yang dirasakan ketika melakukan teknik kesadaran diri. Guru berkomunikasi kepada murid dimulai dengan menyapanya, mengintruksikan untuk berdoa dan menanyakan kesiapannya dalam menerima pembelajaran didalam kelas sehingga tampak perasaan yang dirasakan murid dan mengidentifikasinya yaitu dengan cara melihat gambar roda emosi. Guru untuk selalu mengingatkan kepada murid untuk melakukan teknik Bernafas dengan kesadaran penuh yaitu murid melakukan teknik bernafas dengan kesadaran penuh apabila pada saat kondisi otak dan tubuhnya menunjukkan sikap negatif. Guru membentuk pembelajaran dengan berdiskusi atau berkolaborasi dalam menyelesaikan soal (kesadaran berelasi) Guru menerapkan teknik mengucap kan terima kasih dan mengutarakannya. Murid sadar untuk mengucapkan terima kasih ketika sudah dibantu oleh temannya dalam menyelesaikan masalah (kesadaran sosial) Guru mengarahkan siswa untuk mengungkapkan pengalamannya bekerjasama dalam kelompok apa yang menjadi keberhasilan dan kendala yang dihadapi Memberikan pertanyaan di setiap pembelajaran terkait pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
CHANGE (perubahan) Hal pasti yang harus saya lakukan adalah, berani berubah. Saya harus bisa mengenal diri saya dengan lebih baik, mampu mengenal emosi saya, mengendalikan emosi dan mengelola emosi dengan baik pada setiap situasi apapun dan selalu belajar untuk mengambil keputusan dengan bertanggungjawab dan bijaksana. Karena selama ini saya masih belum bisa dan bahkan cenderung kurang dalam manajemen diri. Setelah belajar dari modul 2.2 saya harus berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam mengelola emosi. Melalui pehaman materi PSE, saya berharap bisa mengelola kelas belajar saya dengan lebih baik lagi, mengeloal emosi siswa yang sangat beragam dan memberikan pelayanan terbaik untuk setiap murid. Membina komunikasi yang baik dan selalu membangun empati dengan orang lain harus selalu ditumbuhkan untuk menimbulkan kepedulian , kerjasama yang baik dan kolaborasi yang apik sehingga apa yang menjadi tujuan bersama dapat diperoleh. Dan di kelas saya menemukan beberapa anak yang belum terketuk empatinya kepada teman di sekelilingnya, ini adalah tantangan saya untuk membentuk empati pada murid saya tadi. Melalui penerapan PSE saya akan dapat menjalin kolaborasi dan kerjasama dengan banyak pihak untuk bisa mewujudkan pembelajaran yang aman dan menyenangkan. Perubahan harus di mulai dari dalam diri saya setelah mempelajari materi pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran social emosional ( PSE). Saya harus bisa mengimbaskan dan menggerakkan rekan guru sejawat untuk berbuat hal yang sama, yaitu menerapkan pembelajaran berdiferensiasi bagi siswa kami, dan mulai lebih dalam lagi memahami bagaimana pembelajaran social emosional akan sangat membantu guru mengelola pembelajaran dengan lebih baik.
Sekian dan Terima Kasih Salam Bahagia
Search
Read the Text Version
- 1 - 8
Pages: