JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 3.2 Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya DEWI MASHITHOH FATMAWATI CGP ANGKATAN 6 KOTA MOJOKERTO Jurnal refleksi ini saya susun untuk menggambarkan perasaan, pengalaman, gagasan, dan praktik baik yang saya lakukan dan alami dalam menjalani alur pembelajaran pada modul 3.2 Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya. Alhamdulillah modul 3.2 telah saya lewati dengan lancar, walaupun dengan jadwal yang sangat padat, Pada refleksi kali ini saya menggunakan model segitiga refleksi. Berikut adalah refleksi saya: Keterangan saya tulis di bawah biar lebih leluasa dalam menjabarkan! 1. Setelah pembelajaran minggu ini saya memahami bahwa selama ini cara berfikir saya salah, karena semula saya banyak melakukan paradigma berpikir dengan berbasis kekurangan/masalah (deficit-based approach), saya sering melihat sesuatu dari kelemahan dan kekurangan dan juga sering mengeluh dengan kurangnya fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah. Sekarang saya memahami cara berpikir saya itu salah, seharusnya saya menggunakan paradigma berbasis aset/kekuatan dalam
segala kegiatan, baik aktifitas di luar kelas (sekolah) maupun pada saat pembelajaran di kelas. 2. Setelah pembelajaran minggu ini saya mampu Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ekosistem sekolah, yaitu faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Kedua unsur ini saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis di lingkungan sekolah. Membedakan pendekatan berbasis aset/ kekuatan dengan pendekatan berbasis kekurangan/masalah/hambatan. Menganalisis 7 aset utama dalam sebuah komunitas yang terdiri dari; modal manusia, modal sosial, modal politik, modal agama dan budaya, modal fisik, modal lingkungan/ alam, dan modal finansial mengidentifikasi pemetaan potensi aset/kekuatan yang ada di sekolah dan mampu memanfaatkan aset yang ada untuk memecahkan sebuah masalah secara kreatif. 3. Perasaan saya setelah pembelajaran minggu ini adalah saya merasa bersyukur dan senang sekali karena saya mendapatkan pencerahan dan imu baru dari modul ini. Saya sangat termotivasi untuk bangkit dan melakukan perubahan setelah belajar materi ini, kalau dulu saya masih sering melihat kekurangan dan fokus mencari strategi pemecahan masalah dibandingkan focus pada pengelolaan aset yang dimiliki. Sekarang saya tertantang dan termotivasi untuk belajar memetakan aset untuk diberdayakan dan dioptimalkan menuju pembelajaran yang berpihak pada murid. 4. Setelah melakukan pembelajaran minggu ini target saya berikutnya adalah terus belajar serta memanfaatkan 7 aset yang ada di sekolah , melakukan kolaborasi dengan rekan sejawat, wali murid, dan masyarakat sekitar. Selalu berpikir pendekatan berbasis aset/ kekuatan/potensi baik dalam pembelajaran ataupun komunitas sekolah dalam setiap aktifitas yang saya jalani, untuk mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid. Melibatkan semua murid secara aktif sebagai modal utama saya dalam pembelajaran di kelas. Bersama dengan siswa
memetakan aset/potensi/kekuatan yang dimiliki kemudian merancang kegiatan bersama dengan alur bagja. Selain itu saya juga akan berkolaborasi dengan teman sejawat dan warga sekolah untuk membangun koneksi dan memetakan aset yang dimiliki sekolah sekaligus pemanfaatannya untuk mencapai visi sekolah impian. Terkait ini Saya juga akan berkolaborasi dengan rekan sejawat, kepala sekolah, wali murid, masyarakat sekitar dan juga semua warga sekolah mengenai program baru yang diberikan kepala sekolah kepada saya, mengenai pemilahan dan pembuangan sampah sesuai dengan tempatnya. Saya akan menerapkan ilmu saya ini dengan membuat bagja dan menerapkan pendekatan pemikiran berbasis kekuatan yang ada di lingkungan sekolah saya.
Search
Read the Text Version
- 1 - 3
Pages: