Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore E-Modul Sifat Bahan Hasil Pertanian

E-Modul Sifat Bahan Hasil Pertanian

Published by Putri Auli, 2021-12-28 01:22:35

Description: E-Modul Sifat Bahan Hasil Pertanian

Search

Read the Text Version

MODUL SIFAT BAHAN HASIL PERTANIAN DASAR PENANGANAN BAHAN HASIL PERTANIAN KELAS X / SEMESTER GANJIL PUTRI AULIA FITRAH R 1908260

KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maya Penyayang, saya panjatkan puji dan syukur karena atas limpanan rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan modul pembelajaran ini. Modul pembelajaran dengan judul Sifat Bahan Hasil Pertanian ini berisikan materi- materi yang berkaitan dengan pangan dan sifat bahan hasil pertanian. Modul ini disusun untuk memudahkan proses pembelajaran di sekolah dan diharapkan dapat membantu siswa untuk memahami materi dan memperluas pengetahuan. Penulis mengucapkan terim kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu sehingga dapat diterbitkannya tulisan ini. Penulis juga mersa bahwa buku ini jauh dari sempurna, oleh karena itu segala masukan baik berupa saran maupun kritik yang membangun sangat diharapkan. Bandung, 27 Desember 2021 Penulis i|Modul Sifat Bahan Hasil Pertanian

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................................i DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii DAFTAR TABEL.................................................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................iv GLOSARIUM ............................................................................................................................ v BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1 A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi .............................................1 B. Deskripsi .........................................................................................................................1 C. Waktu..............................................................................................................................1 D. Prasyarat..........................................................................................................................1 E. Petunjuk modul ...............................................................................................................2 F. Tujuan akhir ....................................................................................................................2 G. Cek Kompetensi Awal....................................................................................................3 BAB II PEMBELAJARAN .......................................................................................................4 A. Tujuan .............................................................................................................................4 B. Uraian Materi ..................................................................................................................4 1. Sifat Bahan Hasil Pertanian secara umum ..................................................................4 2. Metabolisme Bahan Pangan ........................................................................................5 3. Klimaterik dan Kelayuan ............................................................................................6 4. Karakteristik per kelompok komoditas .......................................................................7 5. Buah-buahan................................................................................................................8 6. Perubahan Fisik dan Kimia Selama Pematangan ........................................................9 7. Sayuran......................................................................................................................10 8. Umbi-umbian ............................................................................................................10 9. Serealia dan kacang-kacangan ..................................................................................11 C. Tugas.............................................................................................................................11 D. Latihan ..........................................................................................................................11 RANGKUMAN .......................................................................................................................13 EVALUASI.............................................................................................................................. 14 DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................20 LAMPIRAN ............................................................................................................................. 21 ii | M o d u l S i f a t B a h a n H a s i l P e r t a n i a n

DAFTAR TABEL Tabel 1. Cek Kompetensi Awal……………………………………………………..2 Tabel 2. Komposisi berbagai jenis buah-buahan……………………………………7 Tabel 3. Sifat fisik serealia………………………………………………………….11 iii | M o d u l S i f a t B a h a n H a s i l P e r t a n i a n

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Buah Klimaterik…………………………………………………………………8 Gambar 2. Buah Non Klimaterik……………………………………………………………9 iv | M o d u l S i f a t B a h a n H a s i l P e r t a n i a n

GLOSARIUM  ATP (Adenosin Triposfat) : suatu nukleotida yang dalam biokimia dikenal sebagai \"satuan molekular\" pertukaran energi intraselular; artinya, ATP dapat digunakan untuk menyimpan dan mentranspor energi kimia dalam sel.  Flavor : kesan perseptual makanan atau zat lain yang ditentukan terutama oleh indera kimiawi dari sistem gustatory dan olfactory.  Gustatory : suatu bentuk kemoreseptor langsung dan merupakan satu dari lima indra tradisional.  Olfactory : penangkapan atau perasaan bau.  Pati : Karbohidrat yang merupakan polimer glukosa, dan terdiri atas amilosa dan amilo pectin  RNA ( Ribose Nucleic Acid) : molekul polimer yang terlibat dalam berbagai peran biologis dalam mengkode, dekode, regulasi, dan ekspresi gen. v|Modul Sifat Bahan Hasil Pertanian

BAB I Pendahuluan A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.2. Menyimpulkan sifat bahan hasil 3.2.1. Menganalisis sifat bahan hasil pertanian pertanian 3.2.2. Menganalisis sifat fisik/fisis bahan hasil pertanian 3.2.3 Menganalisis sifat fisiologis bahan hasil pertanian 3.3.4. Menganalisis sifat kimia bahan hasil pertanian 4.3. Menyimpulkan sifat bahan hasil 4.3.1. Mengidentifikasi sifat bahan hasil pertanian pertanian 4.3.2. Menyimpulkan sifat fisis/fisik, fisiologis, dan kimia bahan hasil pertanian B. Deskripsi Kegiatan pembelajaran sifat-sifat/karakteristik komoditas hasil pertanian dan perikanan mempelajari tentang bahan hasil pertanian dan perikanan yang memilki keunikan sifat dan keragaman karakteristik. Keunikan sifat dan keragaman karakteristik tersebut sangat penting dipelajari untuk tujuan penanganan dan pengolahan lebih lanjut. Secara umum bahan hasil pertanian dan perikanan tersebut merupakan komoditas yang memiliki sifat cepat mengalami kerusakan (perishable). Dengan demikian membutuhkan penanganan yang tepat dan cepat untuk mempertahankan kualitasnya agar komoditas hasil pertanian dan perikanan tersebut masih memenuhi kriteria mutu sesuai persyaratan konsumen, layak dan aman dikonsumsi. C. Waktu 4 x 45 menit (2x pertemuan) D. Prasyarat Untuk mempelajati dan memahami modul ini, peserta didik diharapkan telah memahami materi mengenai Penanganan Bahan Hasil Pertanian. 1|Modul Sifat Bahan Hasil Pertanian

E. Petunjuk modul Modul ini merupakan nodul untuk mencapai kompetensi dasar menyangkut materi pengolahan hasil buah-buahan pada mata pelajaran produksi pengolahan hasil nabati. Petunjuk bagi siswa : 1. Baca dan pelajari isi modul dengan baik. 2. Catat hal-hal yang belum dipahami dan diskusikan dengan guru. 3. Kerjakan tugas-tugas yang terdapat dalam modul. 4. Guru akan bertindak sebagai fasilitator,motivator,dan organisator dalam kegiatan pembelajaran ini. Petunjuk untuk guru : 1. Membantu siswa dalam memahami konsep dan praktik serta menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar siswa. 2. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar. Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar. 3. Memfasilitasi untuk berdiskusi. 4. Merencanakan proses penilaian dan menyiapkan perangkatnya. 5. Menjelaskan kepada siswa mengenai sikap,pengetahuan,dan keterampilan dari suatu kompetensi. Mencatat pencapaian kemajuan belajar siswa. F. Tujuan akhir 1. Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan bumi dan seisinya khususnya buah- buahan sebagai hasil pertanian yang dimanfaatkan manusia sebagai kebutuhan pangan 2. Menunjukan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; ulet; bertanggung jawab; kritis; kreatif; inovatif; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas seharihari sebagai wujud implementasi sikap ilmiah dalam melakukan percobaan dan diskusi 3. Mengembangkan pengalaman menggunakan metode ilmiah untuk merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit intrumen percobaan, mengumpulkan dan mengolah data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan maupun tulisan 4. Menguasai konsep dan dan mampu menerapkan prinsip pengolahan pangan, pengemasan, perencanaan usaha dan pemasaran serta mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan dan sikap percaya diri sebagai bekal kesempatan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang pengolahan hasil pertanian 2|Modul Sifat Bahan Hasil Pertanian

G. Cek Kompetensi Awal No. Pertanyaan Ya Tidak Apakah anda dapat menjelaskan 1. definisi sifat bahan hasil pertanian? Apakah anda mampu 2. menganalisis sifat fisik, fisiologis, dan kimia bahan hasil pertanian? Apakah anda mampu 3. menyimpulkan sifat bahan hasil pertanian? Tabel 1. Cek Kompetensi Awal 3|Modul Sifat Bahan Hasil Pertanian

BAB II Pembelajaran A. Tujuan Peserta didik dapat menganalisis dan menyimpulkan sifat bahan hasil pertanian pada komoditas buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan dan serealia, umbi-umbian. B. Uraian Materi Pemahaman tentang sifat-sifat komoditas hasil pertanian sangat diperlukan di dalam pengananan bahan hasil pertanian baik proses pengawetan maupun pengolahan. Beberapa sifat komoditas hasil pertanian yang penting diantaranya adalah sifat fisis, sifat kimia dan sifat fisiologis. Sifat fisis dikelompokkan ke dalam sifat fisis yang bersifat umum dan yang bersifat khusus. Sifat fisis umum merupakan sifat-sifat yang berlaku secara umum pada komoditas pertanian dan sifat fisis khusus, yaitu sifat-sifat yang mencirikan komoditas atau sekelompok jenis komoditas. Ada beberapa macam sifat fisis, yaitu sifat morfologis, sifat spektral, sifat thermal dan sifat reologis atau kinestatis (Soewarno T Soekarto, 1992). Sifat morfologi, meliputi bentuk, ukuran, sifat permukaan, susunan dan warna. Untuk menentukan karakteristik bahan sifat fisik yang umum digunakan sebagai ukuran adalah bentuk dan ukuran, warna dan kilap, tekstur atau kinestatis. Sifat morfologi terutama ada pada produk padat, baik produk pangan maupun hasil pertanian segar. Pengukuran sifat morfologi dapat dilakukan secara visual (organoleptis) dan alat fisika (pengukuran secara obyektif), misal penggunaan timbangan untuk mengukur berat dan penggunaan penggaris atau jangka sorong untuk mengetahui panjang, lebar/diameter. Sifat kimia adalah bahan hasil pertanian adalah sifat yang berkaitan dengan zat gizi yang tergandung didalamnya. Kandungan zat gizi yang terdapat di dalam bahan pangan terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan kadar air. Pengukuran sifat kimia ini tidak bisa dilakukan secara organoleptis melainkan harus dengan peralatan laboratorium. Sifat fisiologis bahan hasil pertanian adalah sifat yang berkaitan dengan proses metabolisme yang terjadi mulai bahan hasil pertanian tersebut tumbuh sampai bahan hasil pertanian tersebut dipanen bahkan setelah panen. Sifat fisiologi dari bahan hasil pertanian yang perlu dipahami terutama adalah perubahan-perubahan yang terjadi selepas panen pada komoditas hasil pertanian, dikarenakan hal ini sangat erat kaitannya dengan kerusakan yang mengakibatkan penurunan mutu komoditas hasil pertanian. 1. Sifat Bahan Hasil Pertanian secara umum  Sifat Fisik Sifat fisik bahan, berhubungan erat dengan struktur dan penampilan bahan. Bahan hasil pertanian umumnya berupa masa yang keadaannya relatif lunak dan mengandung air dalam jumlah yang cukup tinggi sehingga bersifat labil. Sebagian produk pertanian akan menampakkan penampilan fisik yang tetap baik meskipun bahan telah dikeringkan dan sebagian lagi sifat fisiknya akan berubah. Sifat fisik bahan merupakan 4|Modul Sifat Bahan Hasil Pertanian

ciri khas dari suatu produk pertanian yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi tingkat penerimaan konsumen. Oleh karena itu sifat fisik bahan harus senantiasa terpelihara agar tidak mengalami banyak perubahan dari sifat aslinya.  Sifat Fisiologis/Biologis Bahan hasil pertanian dapat dipandang sebagai masa yang masih memiliki sifat kehidupan. Meskipun telah dipetik atau dipisahkan dengan tanaman induknya, hasil pertanian tetap masih dapat melanjutkan perubahan. Perubahan yang terjadi berupa proses pertumbuhan lanjutan dan proses fisiologis lainnya. Seperti buah dan sayur segar akan mengalami proses pematangan.  Sifat Kimia Hasil pertanian secara kimia tersusun atas komponen komponen penting seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Senyawa senyawa tersebut dijadikan sebagai suatu sumber energi dan pembangun sel bagi tubuh manusia maupun hewan. Oleh karena itu, sangat diharapkan bahan hasil pertanian tetap dapat mempertahankan isi kandungannya sampai bahan dikonsumsi. Kandungan nilai gizi bahan hasil pertanian secara langsung dapat dipengaruhi oleh peristiwa yang berlangsung secara biologis, misalnya perkecambahan biji. Untuk berlangsungnya perkecambahan diperlukan energi. 2. Metabolisme Bahan Pangan Bahan pangan merupakan mahluk hidup yang melakukan berbagai prosesproses biologis untuk melangsungkan hidupnya terutama menghasilkan energi, agar segala proses biologis dan fisiologisnya dapat berkembang dengan baik. Energi ini dapat diperoleh dari matahari (fotosintesis) dengan bantuan kloroplas pada tanaman hijau, respirasi dan fermentasi.  Fotosintesis Fotosintesis adalah suatu proses metabolisme dalam tanaman untuk membentuk karbohidrat dengan bantuan CO2 dari udara dan air dari dalam tanah dengan sinar matahari dan klorofil sebagai reseptor sinar. Klorofil dan sinar matahari akan menghasilkan energi dalam tanaman yang dapat digunakan untuk sintesis makromolekul dalam sel, misalnya untuk membentuk karbohidrat dengan mereduksi CO2. Hasil reaksi sampingan yang terjadi berupa molekul O2 yang merupakan sumber oksigen bagi sistem respirasi makhluk hidup.  Respirasi Respirasi atau pernafasan adalah suatu proses metabolisme dengan cara menggunakan oksigen dalam pembakaran senyawa makromolekul seperti karbohidrat, protein, lemak, yang menghasilkan CO2, air dan sejumlah elektron-elektron. Senyawa makromolekul dioksidasi dengan membentuk NADH (Nicotiamida Adenin Dinukleotida) dan ion H+, kemudian melalui flavoprotein dan sistem cytochrom, elektron yang dihasilkan akan mereduksi oksigen dan akan menghasilkan air. Dari reaksi yang panjang tersebut akan dihasilkan energi dalam bentuk ATP (Adenosin Triposfat)yaitu sebesar 38 mol ATP/mol glukosa. 5|Modul Sifat Bahan Hasil Pertanian

 Fermentasi Fermentasi juga merupakan proses biologis yang melibatkan reaksi oksidasi reduksi, dimana baik zat yang teroksidasi (pemberi elektron) dan yang direduksi (penerima elektron) adalah zat organik. Hal ini berbeda dengan respirasi, dimana zat anorganik (O2) sebagai penerima elektron. Senyawa organik yang banyak digunakan dalam proses fermentasi pada umumnya adalah glukosa. Melalui proses glikolisis gula tersebut dipecah menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana menjadi aldehid, alkohol atau asam. 3. Klimaterik dan Kelayuan  Klimaterik Terjadinya buah adalah hasil dari beberapa jenis bentuk pertumbuhan, yaitu pembesaran bakal buah, pembesaran jaringan yang mendukung bakal buah dan gabungan dari kedua betuk tersebut. Pada umumya tahap-tahap proses pertumbuhan atau kehidupan buah dan sayuran meliputi pembelahan sel, pembesaran sel, pendewasaan sel (maturasi), pematangan (ripening), kelayuan (senescence) dan pembusukan (deterioration). Khususnya pada buah, pembelahan sel segera berlangsung setelah terjadinya pembuahan yang kemudian diikuti dengan pembesaran atau pengembangan sel sampai mencapai volume maksimum. Setelah itu sel-sel dalam buah berturut-turut mengikuti proses pendewasan, pematangan, kelayuan dan pembusukan. Meskipun tanpa melalui pembuahan. Beberapa sayuran umumnya juga mengalami proses yang sama seperti pada buah. Klimaterik adalah suatu fase yang kritis dalam kehidupan buah dan selama terjadinya proses ini banyak sekali perubahan yang berlangsung. Merupakan suatu keadaan ”auto stimulation” dari dalam buah tersebut sehingga buah menjadi matang yang disertai peningkatan proses respirasi. Selain itu klimaterik dapat diartikan sebagai suatu masa peralihan dari proses pertumbuhn menjadi layu. Meningkatnya proses respirasi ternyata tergantung pada beberapa hal diantaranya adalah jumlah etilen yang dihasilkan serta meningkatnya sintesa protein dan RNA (Ribose Nucleic Acid). Dari semua pendapat tersebut dapat disimpulkan, bahwa klimaterik adalah suatu periode mendadak bagi buah tertentu dimana selama proses ini terjadi serangkaian perubahan- perubahan biologis yang diawali dengan meningkatnya produksi etilen. Proses ini ditandai dengan dimulainya proses pematangan.  Terjadinya Klimaterik Ada dua teori yang dapat digunakan untuk menerangkan terjadinya klimaterik yaitu, teori perubahan fisik dan teori perubahan kimia. a. Teori perubahan fisik Karena banyak sekali buah yang melakukan proses klimaterik, khususnya untuk menerangkan sebab terjadinya klimaterik karena perubahan fisik, seperti apel, pisang dan advokat. Dalam proses klimaterik yang terjadi pada buah diperkirakan karena adanya perubahan permeabilitas dari sel. Perubahan tersebut akan menyebabkan enzim- 6|Modul Sifat Bahan Hasil Pertanian

enzim dan substrat yang semula dalam keadaan normal akan bergabung dan bereaksi satu dengan lainya sehingga klimaterik terjadi. b. Perubahan kimia Perubahan kimia diperkirakan dapat menyebabkan terjadinya klimaterik, karena selama proses pematangan kegiatan yang berlangsung di dalam sel buah meningkat sehingga memerlukan energi yang diperoleh dari ATP Karena kebutuhan ATP meningkat maka mitokondria sebagai penghasil ATP juga terus mengalami peningkatan aktivitas produksi dan proses respirasi akan meningkat yang akhirnya menyebabkan peristiwa klimaterik. Oleh karena itu pernafasan dapat digunakan sebagai cara untuk mengontrol klimaterik. Klimaterik terjadi apabila buah matang dan apabila buah tersebut telah matang maka klimaterik tidak akan terjadi. Buah diperkirakan hanya mengalami satu kali klimaterik selama proses pematangan.  Kelayuan Kelayuan (senescence) adalah suatu tahap normal yang selalu terjadi dalam siklus kehidupan tanaman. Dapat terjadi di setiap saat dalam tahap-tahap tertentu pada siklus kehidupan. Gejala-gejala kelayuan pada tanaman ditandai dengan adanya proses absisi pada daun, buah dan bagian bunga. Pematangan buah, menyebabkan pengurangan daya tahan terhadap penyakit. 4. Karakteristik per kelompok komoditas a. Buah Buah secara umum adalah bagian dari tanaman yang merupakan tempat biji. Buah juga dapat diartikan sebagai bagian tanaman yang merupakan hasil perkawinan putik dengan benangsari. Seringkali terdapat kerancuan dalam mengklasifikasikan antara buah dan sayuran yang secara fisik berbentuk seperti buah misalnya tomat, ketimun, gambas, labu, terong, cabe, nangka muda, dan keluwih. Secara prinsip keduanya termasuk ke dalam tanaman hortikultura.  Komposisi Buah-buahan Vitamin yang terkandung dalam berbagai jenis buah juga berbeda, baik jenis maupun jumlahnya. Selain vitamin, buah-buahan juga mengandung komponen gizi lainnya seperti protein, lemak, karbohidrat, dan air. Nama buah Air (%) Protein(%) Lemak (%) Karbohidrat (%) Alpukat 84,3 0,55 3,97 Apel 84,1 0,26 0,35 4,70 Arbei 89,9 0,77 0,48 13,11 Jambu air 87,0 0,54 0,18 7,97 Jambu bol 84,5 0,40 0,20 10,62 Jaruk keprok 87,3 0,57 0,20 9,51 Mangga golek 82,2 0,33 0,13 7,74 Nanas 85,3 0,21 0,11 10,86 Ppepaya 86,7 0,38 7,26 Pisang ambon 72,0 0,90 - 9,15 Pisang raja 65,8 0,84 0,15 19,35 0,14 22,26 7|Modul Sifat Bahan Hasil Pertanian

Tabel 2. Komposisi berbagai jenis buah-buahan 5. Buah-buahan Fisiologi buah-buahan berkaitan dengan aspek-aspek: proses pertumbuhan dan respirasi seperti pematangan, kelayuan (senescene), klimaterik, dan peran etilen pada proses pematangan buah.  Proses pertumbuhan dan respirasi Tahap-tahap proses pertumbuhan buah pada umumnya meliputi pembelahan sel, pendewasaan sel (maturation), pematangan (ripening), kelayuan (senescene) dan pembusukan (deterioration). Respirasi merupakan proses utama dan penting yang terjadi pada hampir semua makluk hidup, seperti halnya buah. Proses respirasi pada buah sangat bermafaat untuk melangsungkan proses kehidupannya. Proses respirasi ini tidak hanya terjadi pada waktu buah masih berada di pohon, akan tetapi setelah dipanen buah-buahan juga masih melangsungkan proses respirasi. Respirasi adalah proses biologis. Dalam proses ini oksigen diserap untuk digunakan pada proses pembakaran yang menghasilkan energi dan diikuti oleh pengeluaran sisa pembakaran dalam bentuk CO2 dan air.  Klimaterik dan Non Klimaterik Klimaterik dapat diartikan sebagai keadaan buah yang stimulasi menuju kematangannya terjadi secara ”auto” (auto stimulation). Proses tersebut juga disertai dengan adanya peningkatan proses respirasi. Klimaterik juga merupakan suatu periode mendadak yang unik bagi buah-buahan tertentu. Selama proses ini terjadi serangkaian perubahan biologis yang diawali dengan pembentukan etilen, yaitu suatu senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang pada suhu ruang berbentuk gas. Buah-buahan yang tergolong ke dalam buah-buah klimaterik adalah :pisang, mangga, pepaya, adpokat, tomat, sawo, apel dan sebagainya. Sebaliknya buahbuahan yang tidak mempunyai pola seperti buah klimaterik diklasifikasikan sebagai buah nonklimaterik. Contoh buah- buahan yang tergolong ke dalam kelompok buah nonklimaterik ialah semangka, jeruk, nenas, anggur, ketimun dan sebagainya. Profil buah yang tergolong ke dalam buah klimaterik dan non klimaterik dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 1. Buah Klimaterik 8|Modul Sifat Bahan Hasil Pertanian

Gambar 2. Buah Non Klimaterik  Pematangan dan Peran Etilen pada proses pematangan buah-buahan Perubahan yang secara umun mudah diamati adalah berubahnya warna kulit yang tadinya hijau menjadi kuning, buah yang tadinya bercita rasa asam menjadi manis, tekstur yang tadinya keras menjadi empuk (lunak), serta timbulnya aroma khas karena terbentuknya senyawa-senyawa volatil atau senyawa-senyawa yang mudah menguap. C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + energi Proses pematangan diartikan sebagai suatu fase akhir dari proses penguraian substrat dan merupakan suatu proses yang dibutuhkan oleh bahan untuk mensintesis enzim- enzim yang spesifik yang di antaranya digunakan dalam proses kelayuan. Etilen dapat dihasilkan oleh jaringan tanaman hidup pada waktu-waktu tertentu. Etilen juga merupakan suatu gas yang dalam kehidupan tanaman dapat digolongkan sebagai hormon yang aktif dalam proses pematangan. Disebut hormon karena memenuhi kriteria sebagai hormon tanaman yaitu bersifat mobil (mudah bergerak) dalam jaringan tanaman dan merupakan senyawa organik. Etilen dapat menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan penting dalam proses pertumbuhan dan pematangan hasil-hasil pertanian. Senyawa ini disamping dapat memulai proses klimaterik, juga dapat mempercepat terjadinya klimaterik. Etilen adalah senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang pada suhu ruang berbentuk gas. Etilen dapat dihasilkan oleh jaringan tanaman hidup pada waktu-waktu tertentu. Senyawa ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang penting dalam proses pertumbuhan dan pematangan hasil-hasil pertanian. Etilen adalah suatu gas yang dalam kehidupan tanaman dapat digolongkan sebagai hormon yang aktif dalam proses pematangan. Etilen disebut hormon karena dapat memenuhi kriteria sebagai hormon tanaman, bersifat mobil (mudah bergerak) dalam jaringan tanaman, dan merupakan senyawa organik. 6. Perubahan Fisik dan Kimia Selama Pematangan Perubahan-perubahan buah selama pematangan dapat dilihat dalam hal warna, kekerasan (tekstur), citarasa dan flavor, yang menunjukkan terjadinya perubahan komposisi. 9|Modul Sifat Bahan Hasil Pertanian

Berubahnya warna dapat disebabkan oleh proses degradasi maupun proses sintesis dari pigmen-pigmen yang terdapat dalam buah. Pelunakan buah dapat disebabkan oleh terjadinya pemecahan protopektin menjadi pektin, maupun karena terjadinya hidrolisis pati atau lemak, dan mungkin juga lignin. Pematangan akan menyebabkan naiknya kadar gula sederhana untuk memberikan rasa manis, penurunan kadar asam organik dan senyawa fenolik untuk mengurangi rasa asam dan sepat, serta kenaikan produksi zat-zat volatil untuk memberikan flavor karakteristik buah.  Turgor sel Tekanan turgor sel selalu berubah selama proses perkembangan dan pematangan. Pengempukan buah disebabkan menurunnya jumlah protopektin yang tidak larut air dan naiknya jumlah pektin yang larut air.  Karbohidrat (pati) Karbohidrat oleh tanaman disimpan didalam buah untuk persediaan energi yang kemudian digunakan untuk melangsungkan keaktifan dari sisa hidupnya, sehingga di dalam proses pematangan kandungan karbohidrat (pati) dan gula selalu berubah. 7. Sayuran Sayuran merupakan kelompok komoditas pangan yang pada umumnya sangat banyak dikonsumsi oleh masyarakat, baik sebagai sayuran mentah (lalapan) ataupun dengan cara dimasak terlebih dahulu. Mengonsumsi sayuran memberi sumbangan terutama vitamin A dan C, serta serat yang sangat penting bagi tubuh. Sayuran diklasifikasikan sebagai tanaman hortikultura. Sifat kimia sayuran meliputi :  Kandungan Air  Karbohidrat  Vitamin dan mineral 8. Umbi-umbian Umbi merupakan akar atau pangkal batang yang membesar. Jenis umbi-umbian sangat banyak ragamnya, misalnya ubi kayu, ubi jalar, kentang, garut, gadung, bawang, kimpul, talas, gembili, ganyong, bengkuang dan lain sebagainya.  Sifat fisis-fisiologis Ubi jalar atau sering dikenal sebagai ketela rambat, secara umum memiliki bentuk lonjong sedikit tidak beraturan. Memiliki kulit relatif tipis dibanding dengan kulit pada ubi kayu. Daging umbi terdiri dari berbagai warna, yaitu putih, kuning, jingga kemerah-merahan atau ungu. Warna kulit luar berbeda-beda, biasanya putih kekuningan atau merah ungu dan tidak selalu sama dengan warna daging umbi.  Sifat kimia Ubi jalar mengandung beberapa jenis gula oligosakarida yang dapat menyebabkan flatulens, yaitu stakiosa, rafinosa dan verbaskosa. Oligosakarida penyebab flatulens ini tidak dapat dicerna oleh bakteri karena tidak adanya enzim galaktosidase, tetapi dicerna oleh bakteri pada usus bagian bawah. Hal ini menyebabkan terbentuknya 10 | M o d u l S i f a t B a h a n H a s i l P e r t a n i a n

gas dalam usus besar. Daging umbi juga mengandung serat dengan jumlahnya bervariasi, ada yang sedikit ada pula yang banyak. 9. Serealia dan kacang-kacangan  Sifat fisik Nama Panjang (mm) Lebar (mm) Berat Densitas (mg/biji) Kamba Beras 5-10 1,5-5 (kg/m) Gandum 5-8 2,5-4,5 27 575-600 Jagung 8-17 37 790-825 Sorghum 3-15 5-15 285 Rye 4,5-10 2,5-4,5 23 745 Oats 6-13 1,5-3,5 21 1360 1-4,5 32 695 356-520 Tabel 3. Sifat fisik serealia Kacang-kacangan juga menpunyai sruktur yang hampir sama dengan serealia. Bagian-bagian dari biji yaitu perikarp, embrio dan endosperm. Pada umumnya prosentase kulit biji lebih tinggi pada kacang-kacangan daripada serealia. Demikian juga tiap jenis juga berbeda prosentasenya misalnya kulit kedele 6-8%, kacang gude 10,5-15,5% dan lebih banyak lagi untuk biji dengan kulit yang lebih tebal misalnya kara benguk.  Sifat kimia Serealia merupakan sumber karbohidrat utama di dunia. Di Indonesia beras dipakai sumber protein sebanyak 45-55% dan sumber kalori 60- 80%. Kacang-kacangan biasanya dipakai sebagai sumber protein nabati, meskipun beberapa diantaranya dipakai sumber minyak kedelai dan kacang tanah. Kadar minyak pada kedua kacang ini cukup besar lebih dari 30 %. C. Tugas Setelah mempelajari materi tersebut di atas, cobalah membuat rangkuman karakteristik bahan hasil pertanian kalian dapat berdiskusi dengan teman-temanmu dan meminta petunjuk guru untuk lebih memahami materi ini. Jika sudah selesai presentasikan di depan kelas. D. Latihan 1. Jelaskan pengertian buah yang anda ketahui ! 2. Apa yang anda ketahui tentang buah klimaterik dan non klimaterik ? 3. Buah-buahan mempunyai sifat fisiologis yang khas. Jelaskan ! 4. Jelaskan perubahan-perubahan yang terjadi pada buah-buahan ! 5. Sayuran mempunyai karakteristik yang membedakannya dengan buah-buahan. Jelaskan! 11 | M o d u l S i f a t B a h a n H a s i l P e r t a n i a n

Penilaian Diri Kadang- Tidak Selalu Sering  Pertanyaan tertutup kadang pernah No Pernyataan Selama Kegiatan Kelompok 1 Saya selalu berperan aktif dalam kelompok 2 Saya menghargai pendapat teman 3 Saya mengusulkan ide kepada kelompok 4 Saya sibuk mengerjakan tugas sendiri 5 Saya aktif bertanya 6 Saya melaksanakan tugas kelompok sesuai pembagian tugas yang sudah disepakati 7 Saya membuat catatan yang hal-hal penting 8 Saya mengemukakan ide untuk menyelesaikan masalah 9 Saya peduli dalam mengerjakan tugas kelompok 10 Saya bersikap lapang dada ketika pendapatnya tidak diterima oleh teman  Pertanyaan terbuka 1. Apa kontribusi Anda selama kegiatan diskusi kelompok? 2. Apa yang Anda lakukan saat terjadi perbedaan pendapat dalam diskusi kelompok? 3. Bagaimana cara Anda melakukan kerjasama dengan teman sekelompoknya? 12 | M o d u l S i f a t B a h a n H a s i l P e r t a n i a n

RANGKUMAN . Beberapa sifat komoditas hasil pertanian yang penting diantaranya adalah sifat fisis, sifat kimia dan sifat fisiologis. Sifat fisis dikelompokkan ke dalam sifat fisis yang bersifat umum dan yang bersifat khusus. Sifat fisis umum merupakan sifat-sifat yang berlaku secara umum pada komoditas pertanian dan sifat fisis khusus, yaitu sifat-sifat yang mencirikan komoditas atau sekelompok jenis komoditas.  Sifat Fisik Sifat fisik bahan, berhubungan erat dengan struktur dan penampilan bahan. Bahan hasil pertanian umumnya berupa masa yang keadaannya relatif lunak dan mengandung air dalam jumlah yang cukup tinggi sehingga bersifat labil. Sebagian produk pertanian akan menampakkan penampilan fisik yang tetap baik meskipun bahan telah dikeringkan dan sebagian lagi sifat fisiknya akan berubah. Sifat fisik bahan merupakan ciri khas dari suatu produk pertanian yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi tingkat penerimaan konsumen. Oleh karena itu sifat fisik bahan harus senantiasa terpelihara agar tidak mengalami banyak perubahan dari sifat aslinya.  Sifat Fisiologis/Biologis Bahan hasil pertanian dapat dipandang sebagai masa yang masih memiliki sifat kehidupan. Meskipun telah dipetik atau dipisahkan dengan tanaman induknya, hasil pertanian tetap masih dapat melanjutkan perubahan. Perubahan yang terjadi berupa proses pertumbuhan lanjutan dan proses fisiologis lainnya. Seperti buah dan sayur segar akan mengalami proses pematangan.  Sifat Kimia Hasil pertanian secara kimia tersusun atas komponen komponen penting seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Senyawa senyawa tersebut dijadikan sebagai suatu sumber energi dan pembangun sel bagi tubuh manusia maupun hewan. Oleh karena itu, sangat diharapkan bahan hasil pertanian tetap dapat mempertahankan isi kandungannya sampai bahan dikonsumsi. Kandungan nilai gizi bahan hasil pertanian secara langsung dapat dipengaruhi oleh peristiwa yang berlangsung secara biologis, misalnya perkecambahan biji. Untuk berlangsungnya perkecambahan diperlukan energi. 13 | M o d u l S i f a t B a h a n H a s i l P e r t a n i a n

EVALUASI Soal Pilihan Ganda 1. Hasil pertanian merupakan produk dari budidaya suatu jenis tanaman. Produk ini siap dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia ataupun hewan. Masing-masing bahan hasil pertanian memiliki sifat dan karakter yang berlainan satu dengan yang lain. Sifat dari hasil pertanian meliputi sifat fisik, biologis, dan kimia. Sifat yang membedakan antara bahan hasil pertanian dan non pertanian adalah… A. Bahan hasil pertanian memiliki banyak varietas (heterogen), tidak tahan lama dan mudah rusak B. Bahan hasil pertanian hanya memiliki satu macam varietas (homogen), tidak tahan lama dan mudah rusak C. Bahan hasil pertanian pada umumnya dapat tumbuh pada segala musim dan tempat D. Bahan hasil pertanian pada umumnya dapat tumbuh pada segala musim tetapi untuk tempat, bahan hasil pertanian tidak bisa di sembarang tempat E. Bahan hasil pertanian memiliki banyak varietas (heterogen), tidak tahan lama, dapat tumbuh di segala tempat 2. Perhatikan gambar di bawah ini! Buah tersebut penampakannya sudah tidak sempurna, biasanya kondisi seperti ini berdampak pada daging buah juga. Hal tersebut mencirikan suatu sifat dari bahan hasil pertanian. Kerusakan pada buah seperti ini dapat disebabkan karena faktor genetik atau faktor penanganan pasca panen. Prediksikan sifat bahan hasil pertanian dan penyebab terjadinya kerusakan pada buah tersebut! A. Sifat fisis buah, akibat tumbuhnya bakteri penyebab kebusukan karena pengaruh iklim dan cuaca yang tidak stabil B. Sifat kimia buah, akibat penambahan karbit yang berkonsnetrasi tinggi pada saat proses pematangan buah C. Sifat fisis buah, akibat penanganan pasca panen yang salah sehingga tumbuhnya bakteri yang menyebabkan kebusukan D. Sifat kimia buah, akibat penambahan hormone yang berlebih pada saat penyimpanan untuk menghambat pembusukan E. Sifat fisis buah, akibat penanganan pasca panen yang tidak tepat dan penyimpanan yang tidak safety sehingga terjadi benturan pada buah 3. Tumbuhan yang masih tumbuh dan berkembang tentunya mempunyai hormon, sama halnya dalam proses kelayuan. Auxin, giberelin, asam absisat, sitokinin, dan etilan merupakan hormon tumbuhan yang aktif dalam proses kelayuan. Pada daun kubis 14 | M o d u l S i f a t B a h a n H a s i l P e r t a n i a n

semakin tinggi konsentrasi sitokinin yang disintesis,maka semakin banyak klorofil yang tertinggal pada daun kubis. Umumnya terbentuknya bunga pada tanaman dapat mempercepat berlangsungnya kelayuan. Pada kubis setelah berbunga akan mati tetapi jika bunganya dipotong, pertumbuhan akan terus berlangsung sampai keluar bunga lagi. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? A. Adanya mobilisasi makanan untuk pertumbuhan biji, sebagaian besar hormone sitokinin digunakan dalam pembentukan biji, dengan adanya mobilisasi sitokinin dapat menyebabkan terjadinya proses kelayuan B. Terdapat hormone auxin yang mana hormon tersebut secara langsung tidak menyebabkan kelyuan, tetapi menghambat terjadinya proses kelayuan dan adanya mobilisasi makanan untuk pertumbuhan biji C. Terdapat hormone giberelin yang berperan untuk menghambat terjadinya pematangan, yang berarti dapat menghambat terjadinya kelayuan D. Adanya penyemprotan hormone etilen dibantu dengan auxin, dimana makin tinggi jumlah auxin maka sintesis etilen pun makin tinggi E. Adanya hormone asam absisik yang dapat merangsang terjadinya proses absisi yaitu apabila tanaman disemprot dengan asam tersebut 4. Perhatikan grafik tersebut! Gambar tersebut merupakan skema (kurva) hubungan antara proses pertumbuhan dengan jumlah CO2 yang dikeluarkan dari pola respirasi pada buah. Berdasarkan gambar tersebut, pernyataan yang paling tepat mengenai buah klimaterik adalah… A. Jumlah CO2 yang dikeluarkan akan terus menurun, kemudian pada saat mendekati ”senescene” produksi CO2 kembali meningkat, dan selanjutnya menurun lagi B. Jumlah CO2 yang dihasilkannya terus menurun secara perlahan sampai pada saat “senescene” C. Jumlah CO2 yang dihasilkannya terus menurun secara perlahan sampai pada saat “senescene” produksi CO2 kembali meningkat D. Jumlah CO2 yang dihasilkannya terus menurun secara perlahan sampai pada saat pembesaran sel, kurva meningkat kembali E. Jumlah CO2 yang dihasilkannya terus menurun secara perlahan sampai pada saat pembesaran sel 15 | M o d u l S i f a t B a h a n H a s i l P e r t a n i a n

5. Perhatikan tabel berikut! Umbi gadung mengandung alkaloid dioscorin (0,044 db) yang bersifat racun dan dioscorin yang tidak beracun. Alkaloid juga dijumpai pada dioscorea lainnya. Disamping itu umbi gadung juga mengandung sejumlah saponin yang sebagian besar berupa dioscin yang bersifat racun. Apa yang terjadi jika hal tersebut dibiarkan dan bagaimana cara menguranginya? A. Umbi yang dibiarkan tua warnanya akan berubah menjadi hijau dan kadar racunnya akan bertambah, untuk mengurangi atau menghilangkan racun yang terkandung dalam umbi gadung adalah dengan pencucian dan perendaman dengan air matang B. Umbi yang dibiarkan tua warnanya akan berubah menjadi hijau dan kadar racunnya akan bertambah apabila tidak ada penanganan, untuk mengurangi atau menghilangkan racun yang terkandung dalam umbi gadung adalah dengan penangan yang benar C. Umbi yang dibiarkan tua warnanya akan berubah menjadi hijau dan kadar racunnya akan bertambah, untuk mengurangi atau menghilangkan racun yang terkandung dalam umbi gadung, dilakukan dengan mencampur abu ke dalam umbi gadung yang sudah diirisiris, didiamkan beberapa lama, dicuci kemudian siap untuk diolah D. Umbi yang dibiarkan tua warnanya akan berubah menjadi hijau dan kadar racunnya akan tetap, untuk mengurangi atau menghilangkan racum yang terkandung dalam umbi gadung bisa dengan perebusan beberapa saat dengan air matang E. Umbi yang dibiarkan tua warnanya akan berubah menjadi hijau dan kadar racunnya akan tetap, untuk mengurangi atau menghilangkan racum yang terkandung dalam umbi gadung dapat dengan pencucian dengan air mengalir 6. Minggu pagi, Ani disuruh oleh Ibu pergi ke pasar untuk membeli buah Apel. Pada saat diperjalanan, tidak sengaja kantung belanja Ani menyenggol gerobak. Sesampainya di rumah Ibu mengecek buah Apel yang dibeli Ani, ternyata banyak ruam seperti memar pada buah Apel padahal Ani membeli buah yang bagus . Berdasarkan kejadian di atas, sifat buah apa yang menggambarkan akibat dari kejadian tersebut? A. Sifat kimia bahan hasil pertanian B. Sifat fisik bahan hasil pertanian C. Sifat umum bahan hasil pertanian D. Sifat fisiologis bahan hasil pertanian E. Sifat kimiawi bahan hasil pertanian 16 | M o d u l S i f a t B a h a n H a s i l P e r t a n i a n

7. Berikut ini merupakan buah-buahan yang dipanen oleh seorang petani dari kebunnya : 1. Jambu air 2. Apel 3. Tomat 4. Semangka 5. Anggur 6. Mentimun 7. Pisang 8. Pepaya 9. Pir 10. Jeruk 11. Nanas Buah non-klimaterik adalah buah yang tidak mengalami kenaikan atau perubahan laju respirasi. Proses pematangan buah non-klimaterik terjadi saat buah masih berada pada pohonnya. Buah-buahan non-klimaterik menghasilkan sedikit etilen dan tidak memberikan respon terhadap etilen kecuali terjadi pada saat penurunan kadar klorofil (degreening). Berdasarkan buah-buahan diatas yang termasuk dalam buah nonklimaterik adalah A. 1,2,3,4 B. 8,9,10,11 C. 1,3,4,5 D. 4,5,10,11 E. 1,2,3,118 Soal Essay 1. Berdasarkan sifatnya, bahan pangan dikelompokkan sebagai golongan biji-bijian, umbi-umbian, dan hortikultura. Jelaskan sifat-sifat dari masing-masing kelompok bahan pangan tersebut yang berkaitan dengan umur simpan! 2. Jelaskan pengelompokan sifat fisis bahan hasil pertanian dan bagaimana cara mengukur sifat fisis khusus yaitu sifat morfologis! 3. Jelaskan dan simpulkan sifat bahan hasil pertanian secara umum yang perlu kita ketahui! Soal Keterampilan 1. Lakukanlah praktikum mengenai analisis sifat bahan hasil pertanian menggunakan komoditas yang telah disediakan, kemudian identifikasikan sifat bahan hasil pertanian tersebut dan catatlah hasil praktikum! Pedoman praktikum tertera pada modul, silahkan cermati dengan seksama! 2. Buatlah laporan praktikum, kemudian presentasikan hasil praktikum di depan kelas! 17 | M o d u l S i f a t B a h a n H a s i l P e r t a n i a n

Kunci Jawaban : Pilihan Ganda 1. A 2. E 3. B 4. A 5. C 6. D 7. B Essay 1. Jawaban : Berdasarkan sifatnya, bahan pangan sering dikelompokkan sebagai golongan biji-bijian, umbi-umbian, dan hortikultura. Ini jelas berkaitan dengan komposisi dari setiap kelompok tersebut, yang berbeda satu dengan lainnya. Biji-bijian mengandung air dalam jumlah yang sedikit disbanding bahan pangan lainnya, sehingga mudah dikeringkan dan disimpan dalam keadaan kering akan sangat panjang umur simpannya. Umbi-umbian mengandung air dalam jumlah yang lebih banyak, sedangkan kelompok hortikultura (khususnya buah-buahan dan sayuran) adalah bahan yang paling tinggi kandungan airnya, sehingga agar umur simpan dapat lebih lama perlu adanya perlakuan khusus seperti pengolahan. 2. Jawaban : Sifat fisis dikelompokkan ke dalam sifat fisis yang bersifat umum dan yang bersifat khusus. Sifat fisis umum merupakan sifat-sifat yang berlaku secara umum pada komoditas pertanian dan sifat fisis khusus, yaitu sifat-sifat yang mencirikan komoditas atau sekelompok jenis komoditas. Ada beberapa macam sifat fisis, yaitu sifat morfologis, sifat spektral, sifat thermal dan sifat reologis atau kinestatis. Sifat morfologi, meliputi bentuk, ukuran, sifat permukaan, susunan dan warna. Untuk menentukan karakteristik bahan sifat fisik yang umum digunakan sebagai ukuran adalah bentuk dan ukuran, warna dan kilap, tekstur atau kinestatis. Sifat morfologi terutama ada pada produk padat, baik produk pangan maupun hasil pertanian segar. Pengukuran sifat morfologi dapat dilakukan secara visual (organoleptis) dan alat fisika (pengukuran secara obyektif), misal penggunaan timbangan untuk mengukur berat dan penggunaan penggaris atau jangka sorong untuk mengetahui panjang, lebar/diameter. 18 | M o d u l S i f a t B a h a n H a s i l P e r t a n i a n

3. Jawaban : Beberapa sifat komoditas hasil pertanian yang penting diantaranya adalah sifat fisis, sifat kimia dan sifat fisiologis. Sifat fisis dikelompokkan ke dalam sifat fisis yang bersifat umum dan yang bersifat khusus. Sifat fisis umum merupakan sifat-sifat yang berlaku secara umum pada komoditas pertanian dan sifat fisis khusus, yaitu sifat-sifat yang mencirikan komoditas atau sekelompok jenis komoditas. Ada beberapa macam sifat fisis, yaitu sifat morfologis, sifat spektral, sifat thermal dan sifat reologis atau kinestatis. Sifat morfologi, meliputi bentuk, ukuran, sifat permukaan, susunan dan warna. Sifat kimia adalah bahan hasil pertanian adalah sifat yang berkaitan dengan zat gizi yang tergandung didalamnya. Kandungan zat gizi yang terdapat di dalam bahan pangan terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan kadar air. Pengukuran sifat kimia ini tidak bisa dilakukan secara organoleptis melainkan harus dengan peralatan laboratorium. Sifat fisiologis bahan hasil pertanian adalah sifat yang berkaitan dengan proses metabolisme yang terjadi mulai bahan hasil pertanian tersebut tumbuh sampai bahan hasil pertanian tersebut dipanen bahkan setelah panen. 19 | M o d u l S i f a t B a h a n H a s i l P e r t a n i a n

DAFTAR PUSTAKA Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2018.Penanganan Bahan Hasil Pertanian dan Perikanan. Paket keahlian : Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Herawati, Heny. 2010. Potensi Pengembangan Produk Pati Tahan Cerna sebagai Pangan Fungsinal Jurnal Litbang Pertanian, 30 (1). Rusmono, Momon dan Zein Nasution. Sifat fisik dan Kimia Bahan Industri. Modul Pengolahan Hasil Pertanian. 20 | M o d u l S i f a t B a h a n H a s i l P e r t a n i a n

LAMPIRAN Modul Praktikum Dasar Penanganan Bahan Hasil Pertanian Judul Praktikum : Sifat bahan hasil pertanian Tujuan Praktikum : Mengidentifikasikan sifat fisik, fisiologis, dan kimia bahan hasil pertanian Alat dan bahan :  Alat : Pisau, Mortar dan Alu, Tabung reaksi, Kaki Tiga, Gelas Beaker,  Bahan Pembakar spirtus, Sudip, Pipet Tetes. : Umbi jalar, Pisang, Jagung, Kangkung, Wortel, Pepaya, Aquades, Larutan iodin, benedict (fehling A dan B) dan lugol. Prosedur kerja :  Uji karbohidrat dengan metode iodin 1. Bahan dikupas dan dicuci bersih kemudian dihaluskan dengan menggunakan mortar. 2. Dimasukkan ke dalam gelas ukur dan ditambahkan aquades 50 ml. 3. Masing-masing sampel ditambahkan larutan iodin 3 tetes kemudian amati perubahan warna yang terjadi.  Uji karbohidrat dengan metode benedict 1. Bahan dikupas dan dicuci bersih kemudian dihaluskan dengan menggunakan mortar. 2. Dimasukkan ke dalam gelas ukur dan ditambahkan aquades 50 ml. 3. Masing-masing sampel ditambahkan reagen benedict (fehling A dan B) 5 tetes kemudian amati perubahan warna yang terjadi.  Uji karbohidrat dengan metode lugol 1. Bahan dikupas dan dicuci bersih kemudian dihaluskan dengan menggunakan mortar. 2. Dimasukkan ke dalam gelas ukur dan ditambahkan aquades 50 ml. 3. Masing-masing sampel ditambahkan larutan lugol 2 tetes kemudian amati perubahan warna yang terjadi.  Pengamatan fisik dan fisiologis Hasil : No. Bahan hasil pertanian SIfat fisik Sifat fisiologis 1. 21 | M o d u l S i f a t B a h a n H a s i l P e r t a n i a n

2. 3. Dst. No. Bahan hasil pertanian Benedict Uji kandungan Lugol Iodin 1. 2. 3. Dst. 22 | M o d u l S i f a t B a h a n H a s i l P e r t a n i a n


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook