Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore It's About Life

It's About Life

Published by benedettanedra, 2022-05-17 23:40:36

Description: Menceritakan mengenai kisah hidup seseorang yang masih berjalan hingga saat ini. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari 31 biografi yang penulis sajikan. Untuk para pembaca, silahkan membaca hasil karya penulis dan tetap nikmati perjalanan hidup kalian. Terima kasih!

Search

Read the Text Version

ini beliau mengikuti berbagai macam lomba dan olimpiade di sekolahnya. Hal tersebut memotivasi beliau untuk lebih rajin belajar dan serius. Perjuangannya tidak sia-sia. Beliau mendapatkan prestasi peringkat kedua dalam Olimpiade Ilmu Pengetahuan Alam tingkat kecamatan. Tidak hanya prestasi pada bidang akademik, beliau juga mendapatkan prestasi di bidang sikap dan sosial. Tentunya untuk mencapai suatu prestasi akan selalu ada banyak rintangan. Terkadang beliau seringkali kurang percaya diri dan mudah putus asa. Akan tetapi dengan adanya dorongan dari keluarga, beliau dapat melewati rintangan yang ada. Pada saat saat wisuda dan kelulusan, beliau merasa yakin dan percaya diri untuk mendapat prestasi. Dan akhirnya beliau mendapatkan prestasinya. Dengan berbagai prestasi yang dicapai beliau,beliau sama sekali tidak menyombongkan prestasinya. Beliau tetap rendah hati dan mau membantu teman-temannya yang kesulitan. Pada tahun berikutnya beliau masuk ke jenjang SMP di SMP Penabur Pondok Indah, yang sama seperti sekolah beliau saat di SD.Pada jenjang ini beliau merasakan sesuatu yang berbeda dimana pada awalnya kehidupan di SMP terlihat mudah bagi beliau untuk dijalani, tetapi semakin lama beliau mulai merasakan kesusahan. Beliau menyadari bahwa SMP tidak sama dengan SD, beliau berusaha lebih keras lagi pada jenjang SMP. Ada beberapa pengalaman dimana beliau tidak bisa memenuhi ekspektasinya dalam ulangan, serta tugas dan hasilnya kurang memuaskan. Karena terlalu fokus dengan nilainya beliau menjadi kurang dalam bersosialisasi dengan teman-temannya ,seperti pada masa SD nya. 100

Walaupun pada akhirnya beliau mendapatkan peringkat kedua pada tahun itu, beliau merasa kurang dalam pertemanan nya. Pada tahun 2019, beliau memulai tahun keduanya di jenjang SMP. Di tahun ini beliau ingin meraih prestasi yang berbeda. Tidak hanya di bidang akademik tetapi juga di bidang non akademik. Beliau mulai mengikuti ekstrakurikuler non akademik yaitu basket. Dengan kemauan yang tinggi, beliau dapat mengatur waktu belajarnya dan juga waktu berlatih olahraga. Seiring berjalannya waktu beliau ditawarkan untuk mengikuti keanggotaan OSIS oleh gurunya. Akan tetapi beliau menolak untuk mengikuti OSIS dikarenakan ingin tetap fokus dengan prestasi. Setelah berbagai latihan, akhirnya beliau menjadi anggota tim basket di sekolahnya dan ikut dalam berkompetisi.Akhirnya beliau dan juga teman-temannya mendapatkan peringkat kedua dalam kompetisi basket. Hal tersebut tentunya membuat Joshua bangga dan juga kedua orang tuanya bangga atasnya. Pada tahun ini juga,Beliau mendapatkan prestasi peringkat pertama di kelasnya. Beliau menyadari bahwa “usaha tidak menghianati hasil.” Di tahun terakhir di SMP, dimana memasuki pembelajaran online dikarenakan adanya pandemi. Beliau memerlukan waktu untuk dapat beradaptasi dengan kondisi yang ada. Walaupun segala sesuatu dilakukan secara online seperti, ulangan, tugas, dll. Beliau tetap mengutamakan kejujuran. Menurut beliau ketika segala sesuatu dikerjakan tanpa kejujuran sama saja sia-sia. Meskipun pembelajaran dilakukan secara online tidak mempengaruhi beliau dalam berteman. Beliau juga seringkali 101

membantu teman-temanya dalam mempersiapkan ujian nasional dan ujian sekolah dengan melakukan tutor secara online. Akhirnya ketika mengakhiri jenjang SMP, beliau mendapatkan juara kedua di kelasnya. Beliau merasa puas dengan hasil yang diperolehnya pada jenjang SMP. Dari Biografi Joshua, terdapat nilai yang dapat diambil dari perjalanan kehidupannya yaitu, untuk selalu berusaha serta memberikan yang terbaik dan tetap rendah hati dan peduli terhadap siapapun. Victorio Caleb Pranata 102

Nestor Hutasoit Si Pemalas tetapi Cerdas Namanya Nestor Rawikara Sotarduga Hutasoit. Ia biasa dipanggil dengan nama Nestor. Nestor lahir di Kota Jakarta, Provinsi DKI Jakarta, pada tanggal 19 Oktober 2005. Ia lahir di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta. Nestor merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Nestor kecil merupakan anak yang terbilang cukup aktif. Dapat dilihat dari kulit tubuhnya yang memiliki banyak luka yang menandakan bahwa ia adalah anak yang suka bertualang dan cukup aktif. Hari-hari masa kecil dihabiskannya untuk berpetualang dan bermain bersama teman-temannya. Hal tersebut dilakukannya karena pada saat itu kedua orangtuanya sama sama bekerja dan cukup sibuk. Saat itu, ibu Nestor bekerja di sebuah perusahaan swasta dan ayahnya bekerja di bidang logistik. Memasuki jenjang pendidikan TK ( Taman Kanak - kanak), Nestor menjadi anak yang cukup aktif dan sulit untuk dikontrol sehingga terkadang perilakunya sering menyimpang. Saat Nestor masih duduk di bangku TK ( Taman Kanak - kanak), kedua orangtuanya sering dipanggil oleh Kepala Sekolah. Hal tersebut disebabkan oleh perilaku Nestor yang cukup nakal saat di sekolahnya. Maka dari itu, kedua orangtuanya sampai tidak heran apabila Kepala Sekolah menelepon atau memanggil ke sekolah. Nestor kecil juga sangat dekat dengan sepupunya. Saking 103

dekatnya, ia selalu menyempatkan dirinya untuk ke rumah Kakeknya sepulang sekolah untuk bermain dengan sepupunya. Setelah menempuh pendidikan selama dua tahun di TK ( Taman Kanak - kanak). Nestor melanjutkan pendidikan SD ( Sekolah Dasar ) di SD Sumbangsih, Jakarta. Saat duduk di bangku Sekolah Dasar, perilaku Nestor berubah menjadi lebih terkontrol dibanding masa TKnya. Di sekolah tersebut, Nestor memiliki cukup banyak teman karena sifatnya yang mudah bergaul dengan orang baru. Selama duduk di bangku Sekolah Dasar, Nestor menoreh banyak prestasi dari kelas 1 - 6. Prestasi yang ia dapat mulai dari menjadi rangking 1 dengan konsisten dari kelas 1 - 6 hingga menjadi siswa dengan nilai UN ( Ujian Nasional) tertinggi di angkatan. Memasuki SMP, Nestor juga memiliki beberapa prestasi seperti mendapat peringkat 3 saat kelas 7, lolos seleksi OSN IPS meskipun harus gugur di babak selanjutnya. Di luar pendidikan formal, Nestor juga menjadi anak yang cukup berprestasi. Prestasi non - akademik yang didapatkan Nestor di luar pendidikan formal antara lain adalah memenangkan lomba paduan suara gereja dengan menjadi juara 1 dan memenangkan lomba menciptakan lagu bersama temannya dengan meraih juara 1. Selain beberapa prestasi non - akademik tersebut, Nestor juga menorehkan prestasi gemilang dalam ajang beladiri. Dalam ajang beladiri jenis kempo, ia meraih medali di kempo tingkat KYU III dan KYU II. 104

Banyak memori dalam perjalanan kehidupan Nestor dari waktu ke waktu. Namun yang paling berkesan untuknya adalah momen saat ia menjalani kegiatan Live In saat masih duduk di bangku kelas 8 ( kelas 2 SMP). Live In merupakan suatu hal yang baru baginya. Nestor sangat bersemangat karena kegiatan live in dilaksanakan di rumah warga ( pedesaan) dengan berpasangan bersama teman yang telah dipilihnya sebelum hari dimana kegiatan live in dilaksanakan. Kebetulan pemilihan rekan untuk per - rumahnya bebas jadi hal itu menjadi salah satu faktor mengapa kegiatan live in sangat berkesan baginya. Kegiatan live in juga semakin seru baginya dengan banyaknya aktivitas di alam bersama teman - temannya. Selain kegiatan live in, kegiatan study tour juga menjadi kegiatan yang cukup berkesan baginya. Letak keseruan pada kegiatan tersebut menurut Nestor adalah ketika menyusuri jalan malioboro bersama teman - temannya di malam hari. Kebetulan saat berjalan - jalan di Jalan Malioboro tersebut seluruh siswa - siswi diberi kebebasan untuk dengan bebas tanpa pengawasan langsung dari para guru dengan tempo waktu yang telah ditentukan. Maka dari itu, dengan banyaknya momen - momen di kelas 8 ( kelas 2 SMP) menjadikan kelas 8 salah satu kelas terbaik sepanjang masa sejauh ia menempuh pendidikan formal menurutnya. Saat Nestor baru saja masuk kelas 7 ( kelas 1 SMP), ia mengalami salah satu pengalaman pahit dalam hidupnya. Tiba - tiba salah satu bapak yang merupakan pegawai tata usaha sekolah memanggilnya di saat ia sedang menjalani kegiatan ekskul basket. Nestor dipanggil oleh bapak 105

pegawai tata usaha sekolah karena ibunya mendesak agar segera memanggil Nestor dan segera mengangkat telepon dari ibunya. Dalam saluran telepon tersebut, ia diberitahu oleh ibunya bahwa neneknya telah wafat dan Nestor disuruh oleh ibunya agar segera pulang ke rumah dan bersama keluarganya berangkat ke Cepu, Blora untuk melayat neneknya tersebut. Kemudian, momen yang membuatnya merasa hampa/surut lainnya adalah ketika ia harus menerima kenyataan pahit dalam kisah asmaranya. Nestor ditolak oleh pujaan hatinya saat menyatakan perasaan cintanya. Kenyataan pahit tersebut sempat membuatnya sedih berkepanjangan dan juga membuatnya kehilangan gairah/semangat dalam hidup. Namun, Nestor segera bangkit dengan dukungan teman - teman di sekitarnya yang senantiasa menemani dan mendukungnya. Selain dua momen tersebut, momen yang membuatnya surut adalah ketika sekolah sedang rutin mengadakan ujian namun Nestor sering mempersiapkan atau mengerjakan soal- soal ujian dengan tidak maksimal. Hal tersebut terjadi disebabkan oleh kebiasaan dirinya yang seharusnya waktu digunakan untuk belajar ujian namun digunakan untuk bermain gawai dan nonton film/series. Rasa malas atau kemalasan kerap mengontrol dirinya yang dimana sering menjadi bumerang bagi dirinya ketika sekolah sering mengadakan ujian. Yeremia Haganta Kaban 106

KESAN PESAN X IPS 2 Pesan kesan dari menulis Biografi ini adalah sangat seru, namun terkadang bingung dengan cara mengarang untuk menjadikan sebuah kalimat dari hasil wawancara, dan juga senang karena dapat belajar untuk menulis dan mengarang, semoga kedepannya dengan adanya sebuah project ataupun tugas yang berupa tulisan maupun karangan dapat dilakukan dengan lebih baik. 107

108

Thank You, From X IPS 2


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook