KARAKTERISASI ECO-ENZYME #Enzyme Assay Berikut hasil uji Enzyme Assay Eco-Enzyme dari kulit buah dan sayur: Uji Enzim Amilase Zona hidrolisis dan pembersihan menunjukan Disiapkan agar-agar dengan pati 1% yang dibuat keberadaan enzim amilase secara aseptik. Sampel Eco-Enzyme hasil fermentasi diencerkan secara serial, lalu diinokulasi dengan bantuan penggerek gabus steril, dan dibuat sumur ukuran 4mm. Kemudian plat diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37 °C . Hidrolisis pati divisualisasikan sebagai zona bening di sekitar sumur pelat terhadap coklat- biru tua untuk pati dengan dibanjiri larutan yodium. Diameter zona bening diukur dan tingkat aktivitas mikroorganisme ditentukan dari diameter zona bening yang terbentuk. Pada agar hidrolisis pati, keenam sampel tersebut menunjukkan aktivitas enzim amilase. Enzim amilase merupakan enzim yang mampu mengkatalis proses hidrolisis pati untuk menghasilkan molekul lebih sederhana seperti glukosa, maltosa, dan dekstrin. Uji Enzim lipase Zona hidrolisis dan pembersihan menunjukkan Sampel Eco-Enzyme hasil fermentasi keberadaan enzim lipase diencerkan secara serial dan dioleskan sebanyak 0,1 mL pada plat agar Lipid 1% media agar hidrolisis Tween-20 (1 g Glukosa, 4 mL tributirin, 0,5 g NaCl, 4,5 g NH4Cl, 0,5 g MgSO4, dan 2,5 g agar-agar /100mL). Dengan bantuan penggerek gabus steril 4 mm, sumur dibuat menjadi satu lempengan. Sumur diberi label dengan nama sampel yang akan diinokulasi. Lalu diinkubasi selama 37 °C selama 24 jam. Setelah inkubasi, zona bening hidrolisis di sekitar sumur/cekungan diamati. Eco-Enzyme dengan bahan organik delima dan famili sitrus (jeruk, lemon, dsb.) menunjukan aktivitas biokatalitik enzim lipase. Enzim lipase merupakan enzim yang dapat menghidrolisis lemak dengan memecah ikatan ester pada triasilgliserol sehingga menjadi asam lemak dan gliserol. 47The Amazing Eco-Enzyme
KARAKTERISASI ECO-ENZYME #Enzyme Assay Uji Enzim protease Pembentukan zona bening di sekitar koloni Sampel Eco-Enzyme hasil fermentasi diencerkan mengkonfirmasi secara serial dan dioleskan di plat agar yang produksi protease alkali dibuat dengan 1% gelatin. Dengan penggerek gabus steril ukuran 4mm, dibuat sumur dalam pelat yang diinokulasi 50µl sampel. Kemudian pelat diinkubasi pada 37 °C selama 24 jam-48 jam. Lalu, plat ditambah dengan larutan asam merkuri klorida dan didiamkan selama 5-10 menit. Munculnya zona bening di sekitar koloni menunjuk- kan hasil positif untuk hidrolisis proteolitik gelatin oleh enzim gelatinase. Diameter zona bening diukur dan tingkat aktivitas mikroorganisme ditentukan dari diameter zona bening yang terbentuk. Eco-Enzyme dari ampas buah delima, nanas, pepaya, dan campuran buah menunjukan akativitas enzim protease yang mampu menghidrolisis protein menjadi senyawa sederhana (peptida dan asam amino). Uji Enzim kaseinase Uji Enzim selulase 50µl Eco-Enzyme diinokulasi pada plat 50µl Eco-Enzyme diinokulasi ke dalam agar 1% susu, Lalu diinkubasi pada plat (1% carboxy methyl-cellulose), suhu 37 °C selama 24 jam-48 jam. diinkubasi pada suhu37 °C (1-2 hari), Setelah itu plat dibanjiri oleh larutan lalu dibanjiri larutan kongo- red 0,3%, tembaga sulfat yang telah didekantasi. lalu dibilas dengan suling NaCl 1N. Tingkat aktivitas Produksi selulase mikroorganisme divisualisasikan ditentukan oleh oleh zona tembus diameter zona cahaya di sekitar bening yang koloni yang di- terbentuk. ukur diameternya. Sampel Eco-Enzyme yang diuji Selulase divisualisasikan oleh zona menunjukkan hidrolisis kasein tembus cahaya di sekitar koloni Semua sampel Eco-Enzyme Eco-Enzyme dari mosambi dan semangka mengandung selulase mengandung kaseinase yang dapat yang dapat memutuskan ikatan glikosidik beta-1,4 di dalam mengkatalisis pemecahan protein selulosa, dan turunannya. susu, menjadi peptida dan asam amino sebagai zat pembangun. 48 The Amazing Eco-Enzyme
KARAKTERISASI ECO-ENZYME #Metabolit Sekunder Metabolit sekunder merupakan metabolit non- esensial bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang khas. Golongan senyawa metabolit sekunder adalah alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, steroid dan triterpenoid. Senyawa-senyawa tersebut memiliki fungsi fisiologis dan berpotensi dijadikan sebagai senyawa obat. Karakterisasi terhadap Eco-Enzyme dilakukan pada penelitian Vama & Cherekar (2020) menguji keberadaan flavonoid, alkaloid, kuinon, cardenolides, dan saponin Berikut hasil karkterisasi Eco-Enzyme dengan uji kandungan metabolit sekunder: tes keller tes reagen alkali 5mL sampel ditambah 2 mL asam asetat 2 mL sampel ditambah beberapa tetes glasial dan beberapa tetes 5% FeCl3 lalu larutan NaOH 20% dan HCL encer ditambahkan dengan 1 mL H2SO4. secara perlahan-lahan. Cincin coklat Warna kuning yang antarmuka intens berubah menunjukkan menjadi larutan tidak adanya gula deoksi berwarna dengan (karakteristik penambahan HCl Cardinolide) encer menunjukkan adanya Flavonoid Gambar: pubs.rsc.org Gambar: pubs.rsc.org Cardenolide merupakan jenis Flavonoid adalah senyawa metabolit kardioglikosida dengan atom karbon sekunder yang terdapat dalam berbagai sebanyak 23 (C23) dan mengandung tanaman dan terbukti memiliki cincin lima cincin γ-butirolakton tidak aktivitas kardiotonik. aktivitas jenuh (butenolid). Cardenolide telah farmakologi. Aktivitas tersebut sudah digunakan sejak dahulu sebagai obat banyak diteliti, diantaranya aktivitas untuk aritmia dan gagal jantung. antioksidan, antibakteri, antiinflamasi, Contoh senyawa tersebut ialah antivirus, antimikroba, anti-aging, anti digoksin merupakan Cardenolide yang jamur, antiparasit, imunomodulator, berperan dalam aktivitas kardiotonik. kardioprotektif, dan kardiotonik The Amazing Eco-Enzyme 49
KARAKTERISASI ECO-ENZYME #Metabolit Sekunder Kuinon merupakan turunan senyawa aromatik [seperti benzena tes kuinon atau naftalena] dengan perubahan 2 mL sampel ditambah dengan HCl –CH= menjadi kelompok –C(=O)– pekat dan diamati dengan penataan ulang ikatan ganda, sehingga menjadi struktur Pembentukan dione siklik terkonjugasi . aktivitas endapan kuning biologis dan farmakologi, dan diamati, aktivitas anti tumor. menunjukkan keberadaan Saponin merupakan bahan alam Kuinon yang bersifat ampifilik (menurunan tegangan permukaan Gambar: pubs.rsc.org karena senyawa sabun dapat merusak ikatan hidrogen pada air). tes busa Saponin bermanfaat sebagai pembasmi hama udang, detergen 2 mL sampel ditambahkan 6 mL air pada industri tekstil, pembentuk dan dikocok dengan kuat busa pada alat pemadam kebakaran, bahan pembuatan Pembentukan busa, sampo, dan bahan industri farmasi. menunjukkan keberadaan Saponin Gambar: pubs.rsc.org Gambar: pubs.rsc.org Senyawa alkaloid adalah substansi- substansi yang mengandung basa tes busa nitrogen heerosiklis. Alkaloid memiliki efek fisiologis, terutama 2 mL sampel ditambahkan 3-5 tetes pada SSP (Susunan Syaraf Pusat). Reagen Wanger (1,27g yodium dan 2 g KI dalam 100 mL air Pembentukan endapan coklat kemerahan, menunjukkan kandungan alkaloid 50 The Amazing Eco-Enzyme
KARAKTERISASI ECO-ENZYME #Antimikroba Penelitian Vama & Cherekar zona hambat zona hambat zona hambat (2020) menunjukan bahwa 5 mm melawan 11 mm melawan 18 mm terhadap Eco-Enzyme terbukti dapat Pseudomas sp menurunkan pertumbuhan E.coli Bacillus sp Pseudomas sp (penyebab infeksi kulit, mata, dan telinga), E.coli (penyebab diare), Bacillus sp (penyebab infeksi saluran pencernaan). Berdasarkan uji efikasi antimikroba Eco-Enzyme terhadap Enterococcus faecalis (EF) menggunakan instrumentasi ELISA microplate reader oleh Mavani, dkk. (2020), sifat antimikroba Eco-Enzyme pada konsentrasi 100% dan 50%, sebanding dengan 2,5% NaOCl. Sehingga, Eco-Enzyme dapat menjadi irigan endodontik alternatif yang potensial untuk menggantikan NaOCl (yang membahayakan bagi jaringan periapikal) dalam menangani dan mencegah infeksi ulang pada sistem saluran akar gigi. Berikut aktivitas antimikroba Eco-Enzyme terhadap bakeri gram positif maupun bakteri gram negatif berdasarkan penelitian Neupane & Khadka (2019): 51The Amazing Eco-Enzyme
BAGIAN 4 Eco-Enzyme Sebagai Penjernih Air Integrasi QS Al-a'raf: 53 Isu Pencemaran Air Indikator Pencemaran Air Klasifikasi Pencemar Air Kriteria Kualitas Air Eco-Enzyme Menanggulangi Pencemaran Air
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: َو َﻻ ت ُ ْﻓ ِﺴ ُﺪ ْوا ِﻓﻰ ا ْﻻَ ْر ِض ﺑَ ْﻌ َﺪ اِ ْﺻ َﻼ ِﺣ َﻬﺎ َِوا ْد ُﻋ ْﻮ ُه َﺧ ْﻮ ًﻓﺎ ﱠو َﻃ َﻤ ًﻌﺎۗ اِ ﱠن َر ْﺣ َﻤ َﺖ ﷲ َﻗﺮِ ْﻳ ٌﺐ ﱢﻣ َﻦ ا ْﻟ ُﻤ ْﺤ ِﺴ ِﻨ ْﻴ َﻦ \"Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.\" QS. Al-A'raf [7] : 56
INTEGRASI QS. Al-A'raf : 56 Memperbaiki bumi adalah bentuk keta'atan pada Ilahi Membuat kerusakan di bumi merupakan salah bentuk perilaku yang melampaui batas. Alam raya diciptakan Allah ﷻdalam keadaan yang harmonis, serasi, dan memenuhi kebutuhan makhluk. Allah ﷻtelah menjadikannya dalam keadaan baik, Bumi dengan segala kelengkapannya ditujukan kepada manusia agar dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan mereka. Planet bumi sebagian besar terdiri dari air, yang merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi ini. Tidak akan ada kehidupan seandainya di bumi ini tidak ada air. Dewasa ini air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius. Air yang baik sesuai standar menjadi barang yang mahal, karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah, baik limbah dari kegiatan rumah tangga, limbah dari kegiatan industri dan kegiatan lainnya. Begitu urgennya, kata air ( ( )ﻣﺎءberulang sebanyak 59 kali dalam Al-Qur'an. Air merupakan sumber kehidupan. Dalam ekologi, air dan tanah merupakan sumber daya terbarui (renewable resources) yang esensial untuk kehidupan manusia. Selain itu, air merupakan sarana kebersihan dalam pelaksanaan ibadah yakni bersuci dari hadats dan najis. Sejatinya dalam ajaran Islam ada prinsip dasar yang harus dipegang teguh, yaitu bahwa Allah sangat menyukai orang-orang yang bersih. Ajaran dasar ini menghendaki orang Muslim untuk berperilaku bersih, tidak hanya sesaat, tetapi perilaku bersih itu menjadi sikap dan sifat yang melekat. Pada tataran praktis ada beberapa petunjuk Nabi ﷺyakni dilarang membuang kotoran ke dalam air, jalan raya dan tempat berteduh. Selain upaya mencegah timbulnya kerusakan, dalam menjaga lingkungan hidup manusia juga diperintahkan untuk memperbaiki kerusakan yang telah terjadi akibat perbuatannya. Maka dari itu, upaya pemulihan kekacauan dan kerusan yang terjadi merupakan keharusan, sebagai bentuk ikhtiyar dalam penghapusan dosa dan pengharapan ampunan dari Allah. Dalil QS. Al-A’raf : 56 diperkuat dengan hadits ke-18 pada kitab Al-Arba’in Nawawiyah, yang berbunyi: “Dari Abu Dzar Jundab bin Junadah dan Abu Abdurrahman Mu’adz bin Jabal r.a., dari Rasulullah ﷺbersabda: ‘Bertaqwalah kepada Allah dimanapun engkau berada, dan iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya ia akan menghapusnya, dan perlakukanlah manusia dengan akhlak yang baik’. (HR. Tirmidzi). Sehingga kesadaran untuk menanggulangi pencemaran terkait kualitas air perlu dimiliki oleh setiap insan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah ﷻ. Wallahu a'lam 54 The Amazing Eco-Enzyme
INVESTIGASI FAKTA DI LAPANGAN PENCEMARAN SUNGAI > SUNGAI PALING TERCEMAR DI DUNIA 82% DARI 550TERCEMAR CITARUM PR BESAR KITA SEMUA S ungai di Indonesia yang C itarum menjadi sungai paling tercemar versi kondisinya tercemar dan kritis Blacksmith institite pada 2013. Rektor Institut mencapai 82 persen dari 550 Teknologi Bandung (ITB) saat itu, Kadarsah sungai yang tersebar di Suryadi menyebutkan empat faktor yang seluruh Indonesia. Tingginya membuat Sungai Citarum tercemar. tingkat pencemaran membuat Pertama, limbah domestik. Limbah yang berasal airnya tidak layak untuk dari kegiatan rumah tangga sehari-hari, meliputi dikonsumsi. \"Dari lebih 550 limbah cair seperti air sisa cucian hingga kotoran sungai itu, 52 sungai strategis manusia, bungkus makanan hingga perabotan di Indonesia dalam keadaan bekas. Angka total fecal coliform (indikator tercemar, di antaranya ketercemaran air dari kontaminasi kotoran Sungai Ciliwung di DKI manusia dan hewan) citarum ribuan kali lebih Jakarta dan Sungai Citarum tinggi dari standar. Hal tersebut menandakan di Jawa Barat,\" kata Direktur bahwa sungai ini sudah sangat banyak tercemar oleh kedua jenis kotoran tersebut. Forest and Freshwater dari Kedua, limbah industri bekas pengolahan suatu World Wide Fund for Nature produk pada berbagai pabrik yang berdiri di (WWF) Indonesia Irwan sepanjang Sungai. Perusahaan yang tidak Gunawan. Beliau menuturkan menggunakan IPAL (Instalasi Pengelolahan Air dari sekian ratus sungai di Limbah) adalah penyumbang limbah di Sungai Indonesia, yang baru dipantau Ketiga, limbah peternakan dan perikanan. Kotoran secara intensif dan bisa ternak yang dibuang ke sungai yang dapat dilaporkan setiap tahun hanya menimbulkan bau tidak sedap, sedangkan pakan 82 sungai. Sampai dengan ikan yang tidak termakan oleh ikan akan masuk Desember 2018, dari 82 sungai ke waduk lalu masuk ke sungai yang mana juga yang dipantau itu , 50 sungai mencemari air sungai. kondisinya tetap dan relatif Keempat Pertanian terpadu menjadi faktor yang stabil, 18 sungai membaik membuat Sungai Citarum sempat mendapatkan serta 14 sungai memburuk. julukan sungai terkotor versi Washington Post. Foto: www.news.detik.com PANEN BANGKAI IKAN > Ribuan ikan berbagai jenis di saluran Sungai Sengkarang, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah mati mendadak. air sungai tampak berwarna kemerahan hingga cokelat pekat. Beberapa ikan masih ada yang terlihat aktif melompat-lompat di sungai tapi sisanya banyak juga yang mati mengambang. \"Kalau limbahnya, sering terjadi mengganggu lingkungan. Limbah itu dari industri pencucian jin dan batik yang datang dari hulu” keluh warga. 55The Amazing Eco-Enzyme
Indikator Pencemaran Air Suatu perairan dikatakan tercemar ketika terjadi perubahan keadaan air dari keadaan normal. Pada kenyataannya, air yang ditemui dalam kehidupan sehari- hari mengandung sejumlah senyawa kimia lain seperti mineral dengan konsentrasi yang beragam. Air dikatakan tercemar ketika zat pencemar dalam jumlah yang tidak normal. Pencemaran air dapat diketahui dengan membandingkan air terhadap keadaan normal berdasarkan indikator berikut: 1 . Perubahan Suhu Air Peningkatan suhu berakibat pada penurunan kelarutan oksigen dalam air. 2 . Perubahan tingkat keasaman, kebasaan, dan salinitas air Air bersih relatif bersifat netral (pH 6,0-7,5). Perubahan pH dan salinitas air sangat berpengaruh terhadap kualitas air dan kehidupan di dalamnya. 3 . Perubahan warna, bau dan ras pada air Pada keadaan normal, air bersifat tidak bewarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Adapun perubahan warna, tasa, maupun bau pada air disebabkan oleh masuknya sejumlah zat kontaminan yang melarut dalam air. 4 . Terbentuknya endapan dan koloid Koloid pada perairan terbentuk dari limbah industri yang tidak melarut sempurna di dalam air. Koloid yang melayang-layang dapat menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam air. Hal ini tentu menghambat laju fotosintesis tumbuhan air dan kadar oksigen dalam air menurun. 5 . Mikroorganisme dalam air Keberadaan mikroorganisme di dalam air, seperti fungi, bakteri dan alga, dapat menjadi patogen yang mengancam kesehatan manusia. Air yang Allah ﷻturunkan dalam bentuk air hujan menjadi anugerah yang sangat luar biasa bagi kehidupan umat manusia. Tanpa air manusia tidak dapat mempertahankan hidup dan kehidupannya. Firman-Nya dalam QS. Al-Waqiah [56] ayat 68-70: ﴾ أَأَﻧ ُﺘ ْﻢ أَﻧ َﺰ ْﻟ ُﺘ ُﻤﻮ ُه ِﻣ َﻦ ا ْﻟ ُﻤ ْﺰ ِن أَ ْم ﻧَ ْﺤ ُﻦ ا ْﻟ ُﻤﻨ ِﺰﻟُﻮ َن٦٨﴿ أَ َﻓ َﺮأَ ْﻳ ُﺘ ُﻢ ا ْﻟ َﻤﺎء اﻟﱠ ِﺬي َﺗ ْﺸ َﺮﺑُﻮ َن 70-68 : }اﻟﻮاﻗﻌﺔ.﴾٧٠﴿ ﴾ َﻟ ْﻮ ﻧَ َﺸﺎء َﺟ َﻌ ْﻠ َﻨﺎ ُه أُ َﺟﺎﺟﺎً َﻓ َﻠ ْﻮ َﻻ َﺗ ْﺸﻜُ ُﺮو َن٦٩﴿}. “Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum (68) Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan? (69) Kalau Kami kehendaki niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur? (70).” (QS. Al-Waqi’ah [56]: 68-70). Ayat tersebut secara eksplisit menyebutkan dengan tegas fungsi utama air yang rasanya tawar, sehingga bisa dikonsumsi oleh manusia (dalam bentuk minuman, untuk bersuci, dsb.) 56 The Amazing Eco-Enzyme
klasifikasi Pencemar Air Beberapa senyawa kimia dapat mengakibatkan bahaya terhadap metabolisme di dalam jaringan makhluk hidup, atau dikenal dengan istilah toksisitas. Harus diakui bahwa mayoritas zat kimia beracun berasal dari aktivitas manusia yang meliputi berbagai aspek kehidupan. Secara umum zat-zat kimia pencemar air dapat diklasifikasikan menjadi kelompok berikut: Dalam Islam ada yang disebut dengan \"Hariem\", yaitu tempat yang harus dijaga dan dilindungi yang berupa daerah perairan. Dalam ajaran Islam sumur-sumur yang telah digali seharusnya menjadi tempat yang dilindungi. Dengan keyakinan seperti itu maka daerah aliran sungai, danau, dan sungai bawah tanah juga termasuk tempat yang dilindungi karena daerah ini daerah sumber penghidupan bagi manusia. Ketetapan itu sudah jelas dalam hadits Nabi ﷺ: Mewartakan kepada kami Sahl bin Abush-Shughdi, mewartakan kepada kami Manshur bin Shuqair, mewartakan kepada kami Tsabit bin Muhamad, dari Nafi’Abu Galib, dari Abu Sa’id Al-Hudriy, dia berkata: Rasulalluh ﷺbersabda: “Hariem sebuah sumur adalah sejauh panjang tali timbanya.” Abu Abdullah Muhammad bin Yazid Ibnu Majah Terjamah Sunan Ibnu Majah Jilid III 57The Amazing Eco-Enzyme
kriteria kualitas Air Kulaitas air didasarkan pada keadaan normal tanpa adanya polutan. Gambaran umum terkait kualitas air didasarkan pada parameter berikut: 1 . Kelarutan Total Zat Padat Kelarutan zat padat dalam air atau Total Dissolve Solid (TDS) adalah terlarutnya zat padat, dalam bentuk ion, senyawa, atau koloid di dalam air. Pengukuran zat padat terlarut dalam air dapat dilakukan melalui uji laboratorium dengan menguapkan sampel air pada volume tertentu (biasanya 1 L air) di dalam oven, serta membandingkan massa wadah (biasanya gelas kimia/beaker glass) sebelum dan setelah pengeringan air. Selisih massa tersebut dinyatakan sebagai massa total zat padat terlarut yang dinyatakan dalam satuan mg per liter atau part per million (ppm) 2. Konduktivitas ionik Konduktivitas ionik merupakan nilai total konduktivitas ion-ion yang terdapat dalam larutan (perairan). Nilai konduktivitas ionik dalam air berbanding lurus dengan umlah jenis ion dan konsentrasi ion dalam air. Konduktivitas ionik dapat diukur menggunakan alat elektrokimia yang disebut konduktimeter dengan dua elektroda planar untuk mengukur daya hantar (konduktansi) air. 3 . Kelarutan oksigen Oksigen dalam air dapat berasal dari udara di atmosfer, lalu mengalami reoksidasi pada permukaan air, atau dihasilkan dari fotosintesis tumbuhan air seperti alga. Kelarutan oksigen (Dissolve Oxygen, DO) dalam air sangat mempengaruhi kelangsungan hidup organisme di dalamnya. Analisis kadar oksigen terlarut dalam air dapat dilakukan dengan titrasi menggunkan metode Winkler. Namun pengaruh senyawa pengganggu (interferen) dalam air dapat mempengaruhi titik akhir titrasi. Metode elektrokimia dengan membran/oksigen dapat digunakan untuk menentukan kadar oksigen terlarut secara lebih cepat. Prinsipnya terjadi difusi oksigen melalui membran pada elektroda menuju permukaan elektroda platina sehingga dihasilkan arus yang setara dengan konsentrasi oksigen dalam air sampel. Hasil analisa sangat dipengaruhi oleh konduktivitas air. Oleh karena itu, pengukuran kadar oksigen di dalam air perlu dilakukan secara berulang. 58 The Amazing Eco-Enzyme
4 . Kebutuhan oksigen biologis (BOD) Kebutuhan oksigen biologis atau Biological Oxygen Demand (BOD) merupakan ukuran pengurangan kadar oksigen dalam air yang dikonsumsi oleh makhluk hidup (organisme) perairan selama periode lima hari pada keadaan gelap (tidak terjadi fotosintesis). Pengurangan oksigen disebabkan oleh kegiatan organisme (bakteri) yang mengkonsumsi atau mendegradasi senyawa organik dan nutrien, sehingga pengurangan kadar oksigen selama lima hari akan rendah. Sebaliknya, air terpolusi dan mengandung banyak mikroorganisme akan mengkonsumsi lebih banyak oksigen, sehingga kadar oksigen adan berkurang secara signifikan dalam lima hari. 5. Kebutuhan oksigen kimia (COD) Kebutuhan oksigen kimia atau Chemical Oxygen Demand (COD) adalah ukuran kebutuhan oksigen untuk mengoksidasi senyawa kimia yang terdapat dalam air. Pengujian COD dilakukan Untuk mengetahui jumlah senyawa organik yang dapat dioksidasi di dalam air menggunakan senyawa kimia sebagai sumber oksigen. Penentuan COD di laboratorium dilakukan melalui titrasi, dengan mengukur banyaknya senyawa bikromat yang diperlukan pada reaksi oksidasi setara dengan banayaknya oksigen yang dibutuhkan untuk megoksidasi senyawa organik dalam sampel air. 6. Kekuatan asam (pH) dan alkalinitas Air yang tidak terpolusi umumnya memiliki keasaman pada rentang pH 6,0 - 7,5. Kenetralan suatu larutan dapat disebabkan oleh adanya kandungaan senyawa kimia seperti garam fosfat dan karbonat yang menjadikan air bersifat seperti larutan penyangga (buffer), sehingga relatif dapat mempertahankan pH. Oleh karena itu, tingkat keasaman harus dilengkapi dengan parameter alkalinitas (kebasaan). Uji alkalinitas ditentukan berdasarkan banyaknya asam yang dibutuhkan untuk mereaksikan seluruh senyawa basa yang terdapat dalam air melalui titrasi. Sebagian air hujan yang jatuh ke bumi masuk ke dalam tanah dan menetap di dalamnya. Tetapi tidak semua air hujan diserap, ada juga yang masuk ke danau, diserap tumbuhan dan bagian yang menguap ke atas karena terkena panas sinar matahari, yang kemudian menggumpal menjadi awan lalu diturunkan kembali sebagai hujan atau salju. Keberadaan pepohonan dan rerumputan sangat penting untuk mendukung ketersediaan air di bumi. Karena itu, kewajiban kita semua untuk menjaga, memelihara, dan menyelamatkan air, dengan cara yang sudah digariskan dalam Al-Qur’an dan Hadits, maupun dalam regulasi yang ada. 59The Amazing Eco-Enzyme
aplikasi eco-enzyme Menanggulangi Pencemaran Air Eco-Enzyme dapat meningkatkan kualitas air. Hal tersebut telah terbukti melalui uji laboratorium maupun eksperimen secara langsung di lapangan. Penelitian oleh Prof. A.K. Shukla dkk. menganalisis pemanfaatan Eco-Enzyme sebagai metode alternatif untuk pengolahan air limbah dengan metode STP konvensional. Eco-Enzyme tidak akan pernah kadaluarsa. Dengan penyimpanan yang baik, semakin lama penyimpanannya, semakin baik kualitas Eco-Enzyme. Adapun efektifitas Eco-Enzyme dalam menanggulangi pencemaran air berbanding lurus dengan kadar Eco-Enzyme yang ditambahkan ke dalam air limbah (tercemar) Penggunaan Eco-Enzyme untuk menanggulangi pencemaran telah terbukti di Sungai Yamuna India. Dengan perbandingan 1 : 10000* antara Eco-Enzyme dan estimasi volume air, dalam kurun waktu 57 hari kualitas air sungai membaik secara signifikan. Eco-Enzyme dinilai efektif meningkatkan kualitas air dengan biaya yang jauh lebih murah (Rs.30-50/- per liter). Berikut hasil uji kualitas air di sungai Yamuna sebelum dan setelah penuangan Eco-Enzyme. *Catatan: Perbandingan 1 : 10000 juga berlaku untuk pengingkatan kualitas air kolam, tambak, dan lain sebagainya 60 The Amazing Eco-Enzyme
aplikasi eco-enzyme Menanggulangi Pencemaran Air Selain perairan secara umum, Eco-Enzyme juga dapat menaggulangi pencemaran air oleh limbah yang mengandung logam berat. Hal tersebut telah teruji sebagaimana penelitian Hemalatha and Visantini yang menggunakan sampel limbah dari industri berbasis elektronik di wilayah Ipoh, Malaysia dengan parameter; Kebutuhan oksigen biologis (BOD), Total padatan (TS), Total padatan terlarut (TDS), Total padatan tersuspensi (TSS), pH, dan unit pembentuk koloni (CFU). BOD sampel diukur menggunakan probe (Fisher ScientificTM AccumetTM waterproof AP84 Portable Dissolved Oxygen Meter, Singapura). Berikut perbandingan kualitas air limbah sebelum dan setelah menggunakan Eco-Enzyme: Pengujian berdasarkan tetapan Environmental Protection Agency (EPA) selama 5 hari Dalam penelitian lain, Eco-Enzyme diujikan terhadap Palm Oil Mill Effluent (POME) menggunakan Casein Digestion Unit Analytical (CDU), 3,5-Dinitrosalicyclic Acid (DNS), dan Metode Titrimetri. Hasil menunjukan Eco-Enzyme dapat menurunkan 90% O&G pada pengenceran 15% , serta menurunkan 48% TSS dan 25% COD pada pengenceran 10% Penelitian tersebut juga melaporkan bahwa ketika air limbah diolah dengan Eco- Enzyme, tidak ada pertumbuhan bakteri karena adanya kandungan enzim hidrolitik yang meningkatkan aksesibilitas untuk menembus sel bakteri dan menyebabkan efek penghambatan terhadap pertumbuhan bakteri. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa Eco-Enzyme merupakan alternatif penanggulangan secara kimia karena memenuhi standar EPA. Meskipun pengolahan air limbah dengan Eco-Enzyme membutuhkan waktu yang relatif lebih lama (tidak instan), namun Eco-Enzyme tentu jauh lebih aman digunakan sebagai pengganti bahan kimia karsinogenik seperti Ethylenediaminetetraacetic acid (EDTA). The Amazing Eco-Enzyme 61
aplikasi eco-enzyme Menanggulangi Pencemaran Air Adapun di Indonesia, penggunaan Eco-Enzyme kian meningkat seiring dengan gencarnya kegiatan sosialisasi mengenai Eco-Enzyme. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk webinar ataupun lokarya yang bekerja sama dengan segenap instansi pemerintah, pihak swasta, maupun komunitas-komunitas yang menggalangkan kesadaran untuk melestarikan lingkungan. Berikut beberapa dokumentasi penggunaan Eco-Enzyme untuk penjernihan sungai dan perairan di Indonesia: Gambar: Eco-Enzyme Nusanttara Gambar: www.news.detik.com Gambar: balipuspanews.com Gambar: Eco-Enzyme Nusanttara Gambar: liputan6.com Gambar: jawapos.com 62 The Amazing Eco-Enzyme
BAGIAN 5 Eco-Enzyme Penyubur Tanah Integrasi QS. Ar-Rum: 41 Isu Pencemaran Tanah Komponen pencemar darat Zat kimia pencemar tanah Daur biogeokimia Eco-Enzyme untuk Agrikultur
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: َظ َﻫ َﺮ ا ْﻟ َﻔ َﺴﺎ ُد ِﻓﻰ ا ْﻟ َﺒﺮﱢ َوا ْﻟ َﺒ ْﺤﺮِ ﺑِ َﻤﺎ َﻛ َﺴ َﺒ ْﺖ اَ ْﻳ ِﺪى اﻟ ﱠﻨﺎ ِس ﻟِ ُﻴ ِﺬ ْﻳ َﻘ ُﻬ ْﻢ ﺑَ ْﻌ َﺾ اﻟﱠ ِﺬ ْي َﻋ ِﻤﻠُ ْﻮا ﻟَ َﻌﻠﱠ ُﻬ ْﻢ ﻳَ ْﺮ ِﺟ ُﻌ ْﻮ َن \"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). \" QS. Ar-Rum [30] : 41
INTEGRASI QS. Ar-Rum : 41 Manusia harus bertanggung jawab atas apa yang telah ia perbuat Dalam Tafsir ibnu Katsir disebutkan bahwa kerusakan di darat, di kota-kota, di desa-desa dan di laut (meliputi pulau-pulau) telah nampak sebagai akibat perbuatan dan kelakuan manusia. Dalam Tafsir Al- Mishbah, beberapa ulama kontemporer memahami Kata al-fasad sebagai kerusakan lingkungan, karena dikaitkan dengan kata darat dan laut. Laut tercemar mengakibatkan punahnya ikan dan hasil laut berkurang, daratan semakin panas sehingga terjadi kemarau panjang, sehingga keseimbangan lingkungan menjadi berantakan. Fungsi bumi atau tanah, sebagai masjid (tempat sujud) dan sifatnya yang bersih/suci, memberi isyarat, bahwa manusia harus terus menjaga dan melestarikan kebersihan dan kesuciannya itu. Sebab bila ia kotor atau tercemari oleh sampah atau bahan pencemar lain, maka tentu tidak layak lagi dijadikan sebagai tempat shalat maupun sebagai bahan untuk bersuci (ber-tayammum). Itulah sebabnya dilarang melakukan kegiatan yang akan membuatnya kotor atau rusak, sehingga tidak dapat digunakan sesuai peruntukannya. Dalam Al-Quran, tepatnya QS. An- Nazi'at (79):30-33, disebutkan dua fungsi bumi atau tanah yaitu memancarkan air dan menumbuhkan tanam-tanaman serta sebagai tempat terpancangnya gunung-gunung. Terkait dengan fungsi ini, maka ada kewajiban dalam Islam untuk mengelola tanah dan melarang menelantarkannya. Upaya pengelolaan lingkungan mendapat perhatian yang serius dari Nabi ﷺ. Ada beberapa hadis yang menjelaskan anjuran untuk Ihya al- mawat (menghidupkan tanah mati) dengan menanaminya atau tidak membiarkannya menganggur sebagaimana hadist yang berbunyi: “Jabir bin Abdullah r.a. dia berkata : Ada beberapa orang dari kami mempunyai simpanan tanah. Lalu mereka berkata: Kami akan sewakan tanah itu (untuk mengelolahnya) dengan sepertiga hasilnya, seperempat dan seperdua. Rasulullah ﷺbersabda: Barangsiapa ada memiliki tanah, maka hendaklah ia tanami atau serahkan kepada saudaranya (untuk dimanfaatkan), maka jika ia enggan, hendaklah ia memperhatikan sendiri memelihara tanah itu. “ (HR. Imam Bukhori dalam kitab Al-Hibbah). Dari keterangan di atas, sangat jelas bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan untuk menjaga kebersihan lingkungan. Sebab manusia tidak hanya berkewajiban untuk mengelola lingkungan, tetapi sekaligus juga menjaga dan memakmurkannya. Kesadaran terkait hal tersebut merupakan salah satu bentuk keta'atan kepada Allah dan ittiba' kepada Rasulullah ﷺ, serta bentuk tanggung jawab manusia atas perbuatannya. Wallahu a'lam. 65The Amazing Eco-Enzyme
INVESTIGASI FAKTA DI LAPANGAN WASPADA POLUSI TANAH > PENCEMARAN TANAH PESAWAHAN > Gambar: jawapos.com TANAH SEHAT DEMI BANGSA KUAT SAWAH TERCEMAR, PANGAN TERANCAM ood Agriculture Polutan tanah dapat mengancam manusia dengan mekanisme sederhana, yakni polutan di tanah ikut F terserap ke dalam tanaman pangan melalui aliran massa, difusi, maupun pergerakan akar, kemudian Organization (FAO) tinggal dalam jaringan tanaman sehingga membahayakan kesehatan saat dikonsumsi. Selain mendeklarasikan Soil itu, polutan menyebabkan tanaman mengalami Pollution sebagai tema besar keracunan sehingga pertumbuhan dan sepanjang 2018-2019. Tanah perkembangan tanaman terhambat, bahkan gagal berperan seperti ginjal dalam panen, sehingga memicu bahaya kelaparan pada tubuh yang mampu abad modern menetralisasi racun. Partikel tanah, yaitu fraksi liat (clay) Pada 2007 Balai Penelitian Lingkungan Pertanian beserta bahan organik (seperti telah memberi peringatan dengan menyatakan humus) memiliki muatan sebagian sawah di Daerah Aliran Sungai negatif dan bersifat koloid, Bengawan Solo tercemar limbah Cadmium (Cd) Lalu menangkap limbah dengan kandungan 0,59-1,39 ppm. Padahal, batas logam berat bermuatan positif maksimum Cd dalam tanah adalah 0,5 ppm. Kini sehingga stabil/ immobile, tentu, seperti yang FAO ulas, jumlah polutan seperti timbal (Pb), merkuri (Hg), arsenik (As), nikel Namun, ketika jumlah limbah (Ni), dan sebagainya di dalam tanah semakin semakin melonjak, maka meningkat. Pemerintah, industri, dan warga limbah yang masuk negara dapat bersinergi untuk mengelola limbah melampaui kapasitas tanah masing-masing sesuai dengan kapasitasnya. untuk menetralisasi racun. memelihra kualitas tanah sangat penting. Sebab tanah sehat menghasilkan tanaman sehat, tanaman sehat menghasilkan makanan yang sehat, makanan sehat menghasilkan manusia sehat, manusia sehat menghasilkan pikiran yang sehat, pikiran sehat menghasilkan bangsa yang kuat dan maju. RIBUAN DESA TERCEMAR, SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB? > Pendataan Potensi Desa 2018 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan bahwa 2.200 desa di Indonesia mengalami pencemaran tanah. Sebab, 2,8 persen rumah tangga yang berada di kawasan hutan merupakan rumah tangga dengan perladangan berpindah, sedangkan indeks perilaku ketidakpedulian terhadap lingkungan hidup bangsa Indonesia 0,51 (skala 0-1). Artinya, kepedulian dan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan hidupnya harus terus ditingkatkan. \"Perlu dan harus kita akui sejujurnya bahwa persepsi masyarakat kepada lingkungan hidup menempati prioritas di bawah kepentingan ekonomi dan sosial. Karena itu, ke depan berbagai kebijakan mengenai lingkungan hidup harus terintegrasi dengan indikator sosial dan ekonomi seperti yang tercantum dalam SDGs (tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan)\". - Dr. Suhariyanto, Kepala BPS - 66 The Amazing Eco-Enzyme
Komponen pencemar darat Pecemaran Tanah merupakan proses masuk atau dimasukannya bahan pencemar dalam daratan oleh kegiatan manusia sehingga kualitas daratan menurun/ rusak dan memberikan gangguan bagi kehidupan makhluk hidup. Pencemaran daratan umumnya disebut sebagai pencemaran tanah karena komponen utama daratan adalah tanah. Komponen pencemaran darat Secara umum pencemaran dapat disebabkan oleh beberapa komponen yang dikelompokan menjadi tiga bagian berikut: Komponen pencemar padat, yakni bahan pencemar dalam bentuk padatan yang masuk secara langsung ataupun tidak langsung ke dalam daratan, termasuk limbah padat yang dikumpulkan pada tempat pembuanagan sementara (TPS) ataupun Tempat pembuangan akhir (TPA). Komponen pencemar cair, yakni pencemar dalam bentuk cairan berupa limbah organik, limbah anorganik, limbah rumah tangaa, dan minyak yang masuk dan dapat mencemari daratan. Komponen biologi, yakni makhluk hidup yang memasuki tanah dan memberikan pengaruh negatif terhadap lingkungan. Komponen biologi dapat berupa organisme ataupun dihasilkan dari aktivitas manusia seperti sampah buangan dari rumahsakit dan tempat pemotongan hewan, yang berpotensi untuk mencemari tanah. Zat kimia pencemar tanah Produk dan potensinya sebagai pencemar daratan dikelompokan sebagai berikut: Zat kimia sebagai bahan pencemar dapat memasuki tanah secara langsung maupun tidak langsung. Masuknya zat kimia secara langsung memberikan dampak dalam jangka waktu yang relatif lama dan bergantung pada konsentrasi kontaminan. Sedangkan peristiwa tumpahnya senyawa kimia kedalam tanah, sangat berbahaya bagi makhluk hidup dengan cepat, namun bersifat lokal dan merusak lingkungan dalam waktu yang cukup lama. 67The Amazing Eco-Enzyme
Daur biogeokimia Biogeokimia merupakan ilmu yang mempelajari perubahan yang terus- menerus dari unsur-unsur antara komponen biosfer yang hidup dan yang tidak hidup. Zat kimia di biosfer cenderung berada dalam daur yang khas (spesifik) dari satu lingkungan dan kembali ke dalam lingkungan lain disebut sebagai daur biogeokimia. Dalam daur biogeokimia dikenal dua macam daur, diantaranya daur edafik dan daur atmosferik. Daur edafik merupakan daur yang unsur kimia pada daur tersebut tidak pernah membentuk gas di udara. Adapun daur atmosferik adalah daur yang unsur kimia pada daur tersebut mengalami fase gas di udara. Gambar: www.doesbr.org Dari sekian banyak unsur yang sudah teridentifikasi, sekitar 30 - 40 jenis unsur yang dibutuhkan organisme. Beberapa unsur yang diperlukan dalam jumlah besar (unsur makro), sedangkan unsur lainnya diperlukan dalam jumlah sedikit (unsur mikro), dan ada pula unsur yang hanya diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil (trace). Meski hanya dalam jumlah yang sangat sedikit, ketidak-hadiran suatu unsur akan mengakibatkan terganggunya perkembangan makhluk hidup. Aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan secara terus menerus dapat menyebabkan daya pengaruh alamiah tidak mampu mengatasi gangguan dan polusi. Seperti daur sedimen yang melibatkan unsur fosfor dan besi cenderung tidak sempurna dan cenderung sangat lambat. Akibatnya beberapa senyawa mengalami penurunan sementara senyawa yang lain mengalami peningkatan. Daur biogeokimia berfungsi mengatur keseimbangan ekosistem siklus materi yang membalikkan lagi seluruh unsur-unsur kimia yang telah digunakan oleh seluruh yang ada di muka bumi, dari komponen biotik ataupun komponen abiotik. Melalui daur yang berkesinambungan, terjadi keseimbangan dan kehidupan di bumi dapat terjaga. Artinya keseimbangan ekosistem tergantung pada perputaran unsur-unsur kimia tertentu yang terjadi secara berulang. Beberapa daur biogeokimia yang terjadi di lingkungan di antaranya daur Nitrogen, Fosfor, Belerang dan beberapa unsur lainnya. Untuk mengetahui daur biogeokimia, silakan scan kode QR berikut! 68 The Amazing Eco-Enzyme
aplikasi eco-enzyme Menyuburkan Tanah untuk Agrikultur Berdasarkan uji laboratorium dan eksperimrn di lapangan, Eco-Enzyme terbukti dapat meningkatkan kualitas tanah dan bermanfaat bagi bidang agrikultur. Penelitian oleh Rasit, dkk. menunjukan bahwaEco-Enzyme dapat dimanfaatkan untuk meningkaatkan kesuburan tanah. Bahkan lumpur buangan yang merupakan limbah dari industri akuakultur seolah dapat \"disulap\" menjadi media yang subur untuk ditanami. Penuangan Eco-Enzyme pada limbah lumpur menunjukkan persentase penghapusan yang lebih tinggi dari total padatan tersuspensi (TSS), padatan tersuspensi volatil (VSS), fosfor total (TP), total amonia nitrogen (TAN) dan COD secara optimal masing-masing sekitar 87%, 67%, 99%, 91% dan 77% pada kondisi optimum pengenceraan Eco-Enzyme 10%. Pada penelitian oleh Vama & Cherekar dilakukan uji coba penggunaan Eco-Enzyme pada pembibitan 25 biji gandum di dalam pot. pot (a) diberi larutan Eco- Enzyme sebanyak 5 mL dan air, sedangkan pot (b) hanya disiram dengan air. Pot (a) Hasil menunjukan bahwa jumlah vigor pada pot (a) jauh lebih banyak dalam waktu yang lebih cepat (6 hari) daripada pot (b) (9 hari). Eco-Enzyme mengandung mikroba alami yang dapat mengaktifkan biologi tanah yang membantu dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen tanaman Pot (b) Kandungan asam asetat dalam Eco-Enzyme dapat menghancurkan organis- me hama, sehingga dapat digunakan sebagai insektisida atau pestisida. Selain itu kandungan nitrat (NO3) dan karbonat (CO3) dalam pembuatan Eco-Enzyme berpotensi sebagai pupuk organik alami. Sebab kandungannya bisa meningkatkan kesuburan tanah dan secara langsung meningkatkan hasil panen tanpa polusi. Keuntungan lain dari penggunaan Eco-Enzyme adalah fungsinya sebagai katalis. Kandungan beragam enzim hidrolitik dapat mempercepat dekomposisi, komposisi dan transformasi bahan organik menjadi zat yang lebih sederhana dengan cara yang lebih aman. The Amazing Eco-Enzyme 69
aplikasi eco-enzyme Menyuburkan Tanah untuk Agrikultur Pada penelitian Tong & Liu Eco-Enzyme yang diencerkan pada perbandingan 1 : 800 dan digunakan untuk irigasi. Tanah diirigasi setiap dua hari sekali selama empat minggu, lalu nitrogen total dan bahan organik ditinjau seminggu sekali dengan metode Kjeldahl (HJ 717—2014), sedangkan bahan organik diamati dengan metode kalium dikromat (NY/T85-1988). Hasil penelitian menggambarkan bahwa Eco-Enzyme dapat meningkatkan nitrogen total tanah dan bahan organik seiring dengan peningkatan irigasi. Setelah 4 minggu, nitrogen total sampel tanah meningkat dan memuncak pada 4,27 g / kg yang diklasifikasikan sebagai level pertama (> 0,20 g / kg). Adapun bahan organik sampel memuncak pada 49,33 g / kg setelah 4 minggu yang juga diklasifikasikan sebagai tingkat pertama (> 40 g / kg). Pada penelitian M. Hemalatha and P. Visantini lumpur buangan diolah dengan 25% Eco-Enzyme (perbandingan air dan Eco-Enzyme 1:4) dan digunakan untuk menanam cabai dan lidah buaya selama 10 minggu. Pengenceran Eco-Enzyme dilakukan karena Eco-Enzyme pekat dapat menyebabkan tanah menjadi asam yang pada akhirnya mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Teramati bahwa tanah (c) yang mengandung lumpur dan Eco-Enzyme meningkatkan pertumbuhan tanaman tanaman secara signifikan (P˂0,05) dibandingkan dengan media (a) yang hanya berisi tanah dan media (b) yang berisi tanah dengan Eco-Enzyme Studi ini memberikan solusi penggunaan lumpur secara prospektif di bidang pertanian untuk memastikan pencegahan pembuangan lumpur dan memelihara kebersihan dan keberlanjutan lingkungan hidup. 70 The Amazing Eco-Enzyme
aplikasi eco-enzyme Menyuburkan Tanah untuk Agrikultur Adapun penggunaan Eco-Enzyme di Indonesia kian meningkat seiring dengan gencarnya kegiatan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pembuatan Eco- Enzyme yang sederhana, namun memiliki segudang manfaat yang luar biasa. Sejumlah komunitas petani di Indonesia pun telah menggunakan Eco-Enzyme untuk menunjang persawahan dan perkebunannya sebagai pupuk, maupun sebagai pestisida. Berikut beberapa dokumentasi penggunaan Eco-Enzyme untuk bidang agrikultur di Indonesia Gambar: Eco-Enzyme Nusantara Gambar: Eco-Enzyme Nusantara Gambar: jawapos.com Gambar: timor-media.com Gambar: Eco-Enzyme Nusantara The Amazing Eco-Enzyme 71
BAGIAN 6 Eco-Enzyme Penjernih Udara Integrasi QS. Al-Baqarah: 30 Isu Pencemaran Udara Zat Kimia Pencemar Udara Indeks Standar Pencemaran Udara Baku Mutu Udara Baku Tingkat Kebauan Eco-Enzyme meningkatkan Kualitas Udara
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: َواِ ْذ َﻗﺎ َل َرﺑﱡ َﻚ ﻟِ ْﻠ َﻤ ٰﻠۤ ٕﯩ َﻜ ِﺔ اِﻧﱢ ْﻲ َﺟﺎ ِﻋ ٌﻞ ِﻓﻰ ا ْﻻَ ْر ِض َﺧ ِﻠ ْﻴ َﻔ ًﺔ ۗ َﻗﺎﻟُ ْٓﻮا اَﺗَ ْﺠ َﻌ ُﻞ ِﻓ ْﻴ َﻬﺎ َﻣ ْﻦ ﻳﱡ ْﻔ ِﺴ ُﺪ ِﻓ ْﻴ َﻬﺎ َوﻳَ ْﺴ ِﻔ ُﻚ اﻟ ﱢﺪ َﻣﺎۤ َۚء َوﻧَ ْﺤ ُﻦ ﻧُ َﺴﺒﱢ ُﺢ ﺑِﺤَ ْﻤ ِﺪ َك َوﻧُ َﻘ ﱢﺪ ُس ﻟَ َﻚ ۗ َﻗﺎ َل اِﻧﱢ ْٓﻲ اَ ْﻋﻠَ ُﻢ َﻣﺎ َﻻ ﺗَ ْﻌﻠَ ُﻤ ْﻮ َن \"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” QS. Al-Baqarah [2] : 30
INTEGRASI QS. Al-Baqarah : 30 Tuntutan sikap manusia dalam menjalankan tugas sebagai khalifah Imam Al-Baidhawi melalui tafsirnya, Anwarut Tanzil wa Asrarut Ta’wil, mengatakan, Surat Al-Baqarah ayat 30 mengisyaratkan penciptaan, pemuliaan, pengutamaan Adam AS di atas malaikat (melalui perintah Allah ﷻkepada mereka untuk sujud kepadanya) dan berlaku umum untuk keturunan Adam AS. Sebagai makhluk yang Allah ﷻmuliakan dengan tugas menjadi khalifah, maka manusia bertanggung jawab atas pengelolaan kestabilan dan kelestarian kehidupan di bumi, sehingga berkonsekuensi terhadap dosa atas kelalaian/pengabaian tugas tersebut. Pembangunan yang berkembang pesat dalam industri dan teknologi, serta meningkatnya kendaraan bermotor berbahan bakar fosil, menyebabkan udara yang dihirup disekitar kita menjadi tercemar oleh gas-gas buangan hasil pembakaran. Padahal setiap makhluk berhak untuk mendapatkan atau menghirup udara yang bersih. Maka dari itu, upaya pemulihan kekacauan dan kerusan yang terjadi merupakan keharusan, sebagai bentuk ikhtiar dalam penghapusan dosa dan pengharapan ampunan dari Allah ﷻ. Penanganan dan penanggulangan lingkungan hidup harus dilaksanakan dalam dua mata kehidupan yakni kehidupan material yang berafiliasi pada pemenuhan hajat jasmaniah dan kehidupan spiritual yang berafiliasi kepada pemenuhan hajat rohaniah. Untuk merealisasikan tuntutan penanganan lingkungan tersebut, seorang muslim harus mempunyai sikap yang positif terhadap lingkungannya. Sikap apresiatif, menghargai lingkungan hidup. Adanya sikap menghargai lingkungan memberikan indikasi terhindarnya manusia dari sifat perusak. Sikap kreatif, memiliki daya cipta yang tumbuh dari dalam diri agar tercipta lingkungan yang baik. Sebab manusia mempunyai nilai tinggi dihadapan Allah ﷻapabila mampu melakukan tindakan yang bermanfaat bagi orang lain. Sikap proaktif, mengantisipasi diri dan orang sekitar dari berbuat kerusakan. Sebab lingkungan hidup memiliki keterkaitan erat dengan kehidupan. Sikap produktif sebagai konsekuensi dari kedudukan manusia sebagai seorang khalifah yang bertugas memakmurkan bumi. Sikap produktif harus berangkat dari prinsip kemaslahatan umat. Dalam arti membuat sesuatu produksi atas kebutuhan umum dan mendukung kelangsungan hidup semua makhluk. Sikap tersebut dapat dijadikan sebagai landasan dalam penanganan dan pengembangan lingkungan hidup, yang apabila dilaksanakan dengan tepat maka penanggulangan kerusakan lingkungan dapat berjalan efektif. Wallahu a’lam 74 The Amazing Eco-Enzyme
INVESTIGASI FAKTA DI LAPANGAN UDARA TERCEMAR > LEBIH SERAM DARI COVID-19 > POLUSI PEMBUNUH GENERASI POLUSI UDARA TERABAIKAN, SIAP MENELAN KORBAN ampir dua miliar (93%) anak H berusia di bawah 15 tahun menghirup udara beracun dan Gambar: www.antaranews.com busuk yang sangat tercemar. Akibatnya, kesehatan dan kesejahteraan mereka berisiko serius dan banyak yang meninggal. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan olusi udara di Asia Tenggara “sangat terdapat 600.000 anak meninggal pada 2016 akibat P infeksi pernapasan bawah yang disebabkan oleh udara yang memprihatinkan”, Perpaduan kebakaran hutan, kotor. Polusi udara juga kemacetan, dan pencemaran dari pabrik, bersatu mempengaruhi kemampuan untuk menciptakan udara beracun. Sekitar 89% kognitif anak, memicu asma, dari 650 juta penduduk ASEAN menempati area kanker dan penyakit kronis. dengan angka polusi udara melebihi batas yang “Udara yang tercemar ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO). meracuni jutaan anak dan Air Quality Life Index (AQLI) mengungkapkan, menghancurkan hidup ketika dunia berlomba-lomba membuat vaksin mereka. Ini tidak dapat COVID-19, pencemaran udara terus membuat ditolerir. Setiap anak berhak miliaran orang di dunia menjadi sakit dan mendapatkan udara yang memperpendek umur mereka. Indeks bersih sehingga mereka dapat menunjukkan, polusi udara ini sebagian besar tumbuh dan melakukan berasal dari bahan bakar fosil. Diketahui bahwa potensi secara utuh,” ungkap meskipun ada pengurangan materi partikulat tapi angka pencemaran udara tetap stabil selama dua dekade terakhir. Pemimpin studi mengatakan, kualitas udara buruk yang dihirup Dr. Tedros, Direktur Jenderal manusia, memiliki risiko kesehatan yang jauh Badan Kesehatan Dunia. lebih tinggi dari COVID-19. POLUSI MEREBAK, INDONESIA HARUS SIGAP BERTINDAK > erdasarkan riset Global Alliance On Health And Pollution (GAHP), polusi udara B menyumbang 40% kematian dunia dengan angka kematian 3,4 juta pada 2017. Berdasarkan riset tersebut, Indonesia menjadi negara keempat penyumbang kematian terbesar akibat polusi. Di Tanah Air, ada 232.974 kematian akibat polusi pada 2017. Dari jumlah itu, 123.700 orang meninggal akibat polusi udara. Selain itu, menurut BPS masih ada 16.000 desa yang menghadapi pencemaran air dan udara. Data tersebut menjadi bukti bahwa kesadaran untuk memelihara kualitas udara harus segera ditingkatkan dan dilaksanakan oleh seluruh pihak. 75The Amazing Eco-Enzyme
Zat kimia pencemar udara Zat kimia sebagai bahan pencemar udara secara umum digolongkan menjadi bahan pencemar berupa gas baik organik maupun anorganik dan bahan pencemar berupa partikel (partikulat). Senyawa pencemar berbentuk gas organik dan anorganik yang masuk ke atmosfer oleh aktivitas manusia dalam jumlah besar di antaranya adalah gas karbon monoksida (CO), gas belerang dioksida (SO), gas nitrogen oksida (berupa NO dan NO), dan sebagianya. Adapun pencemar udara berupa partikel di atmosfer dapat berupa zat padat atau butiran cairan dalam berbagai ukuran sehingga disebut juga partikulat. Partikulat pencemar udara dapat berupa logam beracun seperti merkuri, timbal, berilium, asbestos, partikel mineral, partikel organik, ataupun organisme seperti virus, bakteri, spora, dan serbuk sari. Tingkat toksisitas logam beracun dinyatakan dengan jumlah yang diperbolehkan di atmosfer dan tidak memberikan pengaruh terhadap kesehatan pekerja bila terkena senyawa kimia terekspos selama 8 jam perhari. Tingkatan tersebut merupakan nilai ambang batas atau Threshold Limit Value (TLV) yang diatur dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor: Kep-13/Menlh/3/1995 . Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No: Kep-13/Menlh/3/1995 dan lampirannya dapat diakses dengan memindai kode QR berikut Indeks standar pencemaran udara Indeks standar pencemaran udara merupakan angka yang menggambarkan kondisi kualitas udara ambien pada lokasi dan waktu tertentu yang didasarkan kepada dampak terhadap kesehatan manusia, nilai estetika, dan makhluk hidup lainnya. Indeks tersebut diperoleh dari pengoperasian stasiun pemantauan kualitas udara ambien otomatis. Berikut indeks standar pencemaran udara berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Kep-45/Menlh/10/1997 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Kep-45/Menlh/10/1997 dan lampirannya dapat diakses dengan memindai kode QR berikut 76 The Amazing Eco-Enzyme
baku mutu udara Udara merupakan sumber daya alam yang mempengaruhi kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya. Sehingga udara harus dijaga dan dipelihara kelestarian fungsinya untuk memelihara kesehatan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya. Agar udara dapat bermanfaat sebesar-besarnya maka udara perlu dipelihara dijaga dan dijamin mutunya. Sebagai pelaksanaan undang-undang nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup ditetapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PP ini menggantikan lima PP sebelunya dengan tema serupa yakni lingkungan hidup, cipta kerja, serta perizinan dan pelayanan publik) Dalam aturan tersebut disebutkan bahwa baku mutu udara merupakan ukuran batas atau kadar zat energi dan atau komponen yang ada atau yang seharusnya ada dan/atau unsur pencemar yang dipegang keberadaannya dalam udara ambien. Adapun yang dimaksud udara ambien ialah udara bebas di permukaan bumi pada lapisan trofosfer yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia makhluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan lampirannya dapat diakses dengan memindai kode QR berikut baku tingkat kebauan Salah satu dampak dari usaha atau kegiatan yang dapat mengganggu kesehatan manusia makhluk lain dan lingkungan adalah akibat bau yang dibuang ke lingkungan. Bau merupakan suatu rangsangan dari zat yang diterima oleh indera penciuman. Sedangkan kebauan adalah bau yang tidak diinginkan dalam kadar dan waktu tertentu yang dapat mengganggu kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Maka baku tingkat kebauan adalah batas maksimal bau dalam udara yang diperbolehkan, tidak mengganggu kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Sumber bau atau zat odoran (zat yang dapat berupa zat tunggal maupun campuran berbagai macam senyawa) yang dapat menimbulkan rangsangan bau pada keadaan tertentu. Hal tersebut ditetapkan dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: Kep- 50/Menlh/11/1996 tentang Baku tingkat kebauan. Baku tingkat kebauan untuk odoran tunggal dan campuran, metode pengukuran dan alat pengujian dicantumkan dalam lampiran keputusan menteri tersebut. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: Kep- 50/Menlh/11/1996 tentang Baku tingkat kebauan dan lampirannya dapat diakses dengan memindai kode QR berikut 77The Amazing Eco-Enzyme
aplikasi eco-enzyme Gambar: lenteratoday.com Foto: Eco-Enzyme Nusantara Memperbaiki Kualitas Udara Eco Enzyme diklaim mampu melepaskan gas ozon (03) yang dapat mereduksi karbondioksida (CO2) di atmosfer yang memerangkap panas di awan. Dengan demikian, cairan tersebut akan mengurangi efek rumah kaca dan pemanasan global. Oleh karena itu, Eco-Enzyme dapat digunakan sebagai pembersih udara (air purifier) ataupun pewangi (deodoran) untuk menghilangkan bau dan melarutkan udara beracun (melalui stabilisasi ozon). Eco-Enzyme dapat meningkatkan fotosintesis. Hasilnya, tanaman akan mendapat lebih banyak nutrisi dan akarnya bisa menyerap lebih banyak udara. Ozon yang diemisikan oleh Eco-Enzyme pun dapat membantu tanaman tumbuh lebih baik dan lebih cepat. Dengan pertumbuhan tanaman yang baik, kualitas udara sekitar pun akan membaik, dan menjadi udara yang menyehatkan untuk dihirup. →Pada proses pembuatan Eco-Enzyme terjadi reaksi berikut: CO2 + N2O + O2 O3 + NO3 + CO3 Untuk mengetahui proses stabilisasi ozon di atmosfer, silakan pindai kode QR berikut! Pada jenis bahan organik tertentu, Eco-Enzyme yang dihasilkan akan memiliki aroma yang harum dan segar, serta dapat memperbaiki kualitas pernafasan di sekitarya. Oleh karena itu, Eco-Enzyme dapat digunakan sebagai aroma terapi, ataupun disusun sebagai \"ranjang Eco-Enzyme\" untuk terapi pernafasan. Dengan aroma yang segar, Eco-Enzyme pun dapat mengurangi tingkat kebuan udara sekitar. Sehingga Eco-Enzyme banyak digunakan untuk menetralisir bau dan memperbaiki kualitas udara di sekitar peternakan. 78 The Amazing Eco-Enzyme
aplikasi eco-enzyme Memperbaiki Kualitas Udara Gambar: Eco-Enzyme Nusantara Paparan jangka panjang terhadap gelombang elektromagnetik yang dipancarkan dari listrik peralatan menyebabkan kelelahan, mata lelah, leher kaku, sakit kepala, kantuk, kegelisahan, dll. Bayi, anak-anak yang sedang tumbuh, orang tua dan wanita hamil rentan terhadap bahaya gelombang elektromagnetik. Menempatkan Eco- Enzyme di samping peralatan listrik dapat mengurangi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan, sehingga dapat mencegah berbagai macam masalah kesehatan. Pindai kode QR berikut untuk melihat pengaruh Eco-Enzyme terhadap gelombang elektromagnetik menggunakan EMF meter 79The Amazing Eco-Enzyme
Glosarium AS TAN (Aquaculture Sludge) (Total Amonia Nitogen) Lumpur buangan dari perairan alami Jumlah amonia tak terionisasi (NH3) dan yang diperkaya dengan nitrogen, fosfor, amonia tak terionisasi (NH4) dalam bahan organik, dan padatan tersuspensi sampel air maupun tanah. karena pupuk dan pakan digunakan untuk meningkatkan produksi di atas TS produktivitas alami. (Total Solid) BOD ukuran dari semua padatan baik tersuspensi, koloid,dan terlarut dalam (Biological Oxygen Demand) sampel air. jumlah oksigen terlarut yang diperlukan TDSoleh mikroorganisme untuk mengurai (Total Dissolved Solid) bahan organik didalam air. ukuran indikator dari jumlah partikel CFU atau zat ,baik berupa senyawa organik (Colony Forming Unit) maupun non-organik, dalam cairan satuan pembentuk koloni sel tunggal berbentuk molekuler,terionisasi, atau atau sekumpulan sel yang jika mikro-granular bentuk tersuspensi. ditumbuhkan dalam cawan akan TP membentuk satu koloni tunggal per satuan berat, per satuan luas, atau per (Total Phosphorus) satuan volume. Ukuran kadar fosfor di perairan karena COD mengandung orto-fosfat dan fosfor dalam fragmen tumbuhan dan hewan (Chemical Oxygen Demand) yang tersuspensi dalam air. jumlah kebutuhan senyawa kimia TSS terhadap oksigen untuk mengurai bahan organik. (Total Solid Suspension) EA Kadar partikel padatan yang ukurannya lebih besar dari 2 mikron, (Enzyme Assay) dan dapat ditemukan di kolom air. Metode laboratorium untuk mengukur Kebanyakan TSS terdiri dari bahan aktivitas enzimatik. Studi kinetika enzim anorganik, walaupun bakteri dan dan penghambatan enzim. ganggang juga dapat berkontribusi M untuk konsentrasi total padatan. (Molase) VSS Produk samping dari produksi (Volatile Solid Suspension) kristalisasi gula pasir dengan bentuk ukuran kualitas air yang diperoleh dari cairan berwarna coklat kehitaman yang hilangnya kunci kontak dari massa total memiliki kandungan 30–36% sukrosa, padatan tersuspensi diukur/ jumlah zat 10–17% (fruktosa + glukosa), 10–16% abu, volatil dalam fraksi solid larutan yag dan sejumlah polisakarida lainnya. diukur. 80 The Amazing Eco-Enzyme
Daftar Pustaka Arifin, L. W., Syambarkah, A., Purbasari, H. S., Ria, R., & Puspita, V. A. (2009). Introduction of Eco- Enzyme to Support Organic Farming in Indonesia. Asian Journal of Food and Agro-Industry, 2(Special Issue), S356–S359. Arun, C., & Sivashanmugam, P. (2017). Study on Optimization of Process Parameters for Enhancing Hydrolitoc Enzyme Activity in Garbage Enzyme Produced from Preconsumer Organic Waste. Bioresource Technology, 226, 200–210. Deepak, V., Singh, A. N., & A.K, P. S. (2019). Use of Garbage Enzyme. International Journal of Scientific Resarch and Review, 07(September No.07), 210–205. Djaenab. (2019). Polusi Dalam Perspektif Al- Qura’ n. Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, 5(2), 181–194. Dwi M., B., Desmintari, & Yuhanijaya. (2017). Pemberdayaan Masyarakat Desa Citeras Rangkasbitung Melalui Pengelolaan Sampah dengan Konsep Eco-Enzyme dan Produk Kreatif yang Bernilai Ekonomi. Prosiding Pengabdian Kepada Masyarakat 2017, 2(1), 1–6.08, 114–117. Hemalatha, M., & Visantini, P. (2020). Potential Use of Eco-Enzyme for the Treatment of Metal Based Effluent. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 716(1). Kumar, Rajshree, Yadav, Malhotra, Gupta, & Pusp. (2019). Validation of Eco-Enzyme for Improved Water Quality Effect During Large Public Gathering at River Bank. International Journal of Human Capital in Urban Management, 4(3), 181–188. Liu, J., Chen, J., Chen, G., Guo, J., & Li, Y. (2020). Enzyme Stoichiometry Indicates the Variation of Microbial Nutrient Requirements at Different Soil Depths in Subtropical Forests. PLoS ONE, 15(2), 1–17. Mavani, H. A. K., Tew, I. M., Wong, L., Yew, H. Z., Mahyuddin, A., Ghazali, R. A., & Pow, E. H. N. (2020) Antimicrobial Efficacy of Fruit Peels Eco-Enzyme Against Enterococcus Faecalis: An in Vitro Study. International Journal of Environmental Research and Public Health, 17(14), 1–12. Neupane, K., & Khadka, R. (2019). Production of Garbage Enzyme from Different Fruit and Vegetable Wastes and Evaluation of its Enzymatic and Antimicrobial Efficacy. Tribhuvan University Journal of Microbiology, 6(1), 113–118. Nusantara, E. (2020). Pembuatan Eco-Enzyme (hal. 1–45). Eco-Enzyme Community. Penmatsa, B., Sekhar, D. C., Diwakar, B. S., & Nagalakshmi, T. V. (2019). Effect of Bio-Enzyme in the Treatment of Fresh Water Bodies. International Journal of Recent Technology and Engineering, 8(1), 308–310. Ramadani, A. H., Rosalina, R., & Ningrum, R. S. (2019). Pemberdayaan Kelompok Tani Dusun Puhrejo Dalam Pengolahan Limbah Organik Kulit Nanas Sebagai Pupuk Cair Eco-enzim. Prosiding Seminar Nasional Hayati VII, 9, 1–6. Rasit, N., & Chee Kuan, O. (2018). Investigation on the Influence of Bio-catalytic Enzyme Produced from Fruit and Vegetable Waste on Palm Oil Mill Effluent. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 140(1). Rasit, N., Fern, L. H., & Ghani, A. W. A. K. (2019). Production and Characterization of Eco Enzyme Produced From Tomato and Orange Wastes and Its Influence. International Journal of Civil Engineering and Technology, 10(03), 967–980. Situmorang, Manihar. (2017). Kimia Lingkungan. Depok: Raja Grafindo Persada. Suwanditya, R. K., Wardhana, Y. W., & Sumiwi, S. A. (2020). Peran Senyawa Flavonoid dan Glikosida Jantung Dalam Aktivitas Kardiotonik. FarmasetikaUNPAD, 17(01), 58–65. Tong, Y., & Liu, B. (2020). Test Research of Different Material Made Garbage Enzymes’ effect to soil total nitrogen and organic matter. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 510(4). Vama, L., & Cherekar, M. N. (2020). Production, Extraction and Uses of Eco-Enzyme Using Citrus Fruit Waste: Wealth From Waste. Asian Jr. of Microbiol. Biotech. Env. Sc., 22(2), 346–351. Zhou, J., Olson, D. G., Lanahan, A. A., Tian, L., Murphy, S. J. J., & Lynd, L. R. (2015). Physiological Roles Of Pyruvate Ferredoxin Oxidoreductase and Pyruvate Formate-Lyase in Thermoanaerobacterium Saccharolyticum JW/SL-YS485. Biotechnology for Biofuels, 8(1), 1–14. The Amazing Eco-Enzyme 81
~PROFIL PENULIS~ Anis Mugitsah Penulis merupakan putri keempat dari pasangan bapak Diat Hadiat dan ibu Cucu Hotimah yang lahir pada 2 Mei 2000 di Garut, Jawa Barat. Penulis merupakan mahasiswi S1 Program Studi Pendidikan Kimia UIN Sunan Gunung Djati Bandung (2017-2021). Sebelumnya penulis menempuh pendidikan menengah di Ponpes At-Tajdid Islamic Boarding School Tasikmalaya (2011-2017), dan pendidikan dasar di SDN 04 Babakan Loa Garut (2005-2011). Buku ini menyajikan konsep kimia lingkungan secara kontekstual yang terintegrasi nilai Islam dengan topik Eco-Enzyme. Pembahasan pada buku mengusung 4 bagian pendidikan kontekstual terintegrasi, yakni fakta, konsep, aplikasi, dan nilai. Buku ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar dalam ranah kimia lingkungan, serta sebagai salah satu buku rujukan dalam pembuatan dan pemanfaatan Eco-enzyme bagi masyarakat luas. Dengan Integrasi nilai Islam, buku diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan sekaligus meningkatkan spiritualitas para pembaca. Konten dalam buku ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran pembaca, khususnya civitas akademika di bidang kimia, untuk lebih peduli dengan kelestarian lingkungan melalui penerapan prinsip-prinsip Green Chemistry. Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2 Dra.Cucu Z Subarkah, M.Pd. Sari, M.Pd.
Search