Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Unit Pembelajaran 11. Mengungkapkan Bahasa

Unit Pembelajaran 11. Mengungkapkan Bahasa

Published by Eve Rahmawati, 2020-01-18 20:52:23

Description: Modul PKP Tematik TK 2019 UP 11 Mengungkapkan Bahasa

Search

Read the Text Version

Unit Pembelajaran Keterampilan Mengungkapkan Bahasa di TK Anak diminta menggambar dengan tema tertentu, kemudian pilih salah satu atau beberapa anak untuk show and tell, yaitu mempresentasikan secara sederhana dengan menerangkan apa yang digambarnya. Anak lain diminta mengamati dan mepersiapkan pertanyaan kepada anak yg presentasi tentang gambarnya. Kemudian pilih anak lain untuk mengemukakakn pendapatnya tentang gambar temannya, di sini proses mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan sudah dijalankan. Bawakan permainan ini dengan santai dan menyenangkan, sehingga anak terbiasa untuk melatih keterampilan berbahasa sekaligus kognitifnya. f) Discovery, inquiry, problem based, dan project based learning Model discovery learning melatih anak untuk menyingkap kesimpulan atas suatu kasus atau peristiwa dengan didahului oleh pengumpulan data dan pembuktian. Sintaknya meliputi: pemberian rangsangan (stimulan), identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan menarik kesimpulan. Inquiry learning membawa anak ke dalam proses penelitian sederhana. Problem based learning berbasis masalah sehingga dapat melatih anak mecoba mengatasi masalahnya sendiri, baik itu individu atau dalam kelompok. Sementara project based learning adalah pembelajaran berbasis projek agar anak melalui tahapan pengalaman belajar secara ilmiah. Beberapa model pembelajaran ini terlihat terlalu rumit untuk dilakukan di kelas TK, namun jika sudah dikembangkan kesesuaiannya dengan jenjang usia anak TK, model-model ini akan menjadi metode pengajaran yang menyenangkan dan bisa meningkatkan perkembangan bahasa ekspresif anak karena memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan mendorong anak agar terbiasa mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi dan dan praktek langsung, bukan hanya diberi tahu. Contohnya pada sesi seni, anak-anak ditugaskan untuk membuat project pencampuran warna, bimbing anak-anak seperlunya di awal, 43

selebihnya biarkan anak menemukan warna baru sendiri dan minta mereka mempresentasikannya secara sederhana melalui pemainan show and tell. g) Metode penyisipan bahasa asing Anak usia TK memang belum ditargetkan untuk menguasai bahasa asing, namun seiring dengan perkembangan jaman, di era revolusi industri 4.0 ini, anak seringkali sudah memperoleh atau mempelajari bahasa asing di rumah atau di lingkungannya, baik itu dari keluarga atau pun dari berbagai media seperti film dan internet. Hal ini mengakibatkan beberapa anak mempunyai kenyamanan dan ketertarikan sendiri akan bahasa asing. Di sini peran guru dituntut untuk dapat mefasilitasinya dengan sesekali menyelipkan bahasa asing (misalnya bahasa Inggris atau bahasa Arab), maupun bahasa daerah dalam kegiatan di kelas. Tidak perlu mengajarkan struktur bahasanya secara lengkap, namun hanya pengenalan kata-kata sederhana sehingga anak-anak menjadi terbiasa. Dari beberapa alternatif metode pembelajaran ini, jangan lupa untuk selalu menumbuhkan kepercayaan diri anak dengan memberikan penghargaan berupa pujian atau bentuk penghargaan lainnya, 44

Unit Pembelajaran Keterampilan Mengungkapkan Bahasa di TK PENGEMBANGAN PENILAIAN A. Penilaian Keterampilan Mengungkapkan Bahasa di TK Penilaian merupakan proses pengukuran terhadap hasil dari kegiatan belajar anak. Penilaian kegiatan belajar di TK menggunakan pendekatan penilaian autentik. Penilaian autentik merupakan penilaian proses dan hasil belajar untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan fakta yang sesungguhnya. Penilaian dilakukan secara sistematis, terukur, berkelanjutan, dan menyeluruh yang mencakup pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun waktu tertentu. Lingkup penilaian mencakup pertumbuhan dan perkembangan anak. Penilaian perkembangan mencakup berbagai informasi yang berhubungan dengan bertambahnya fungsi psikis anak, yaitu nilai moral dan agama, perkembangan fisik motorik (gerakan motorik kasar dan halus, serta kesehatan fisik), sosial emosional, komunikasi (berbicara dan bahasa), kognitif (pengetahuan), serta seni (kreativitas). Enam program pengembangan yang menjadi area penilaian mengarah pada tercapainya Kompetensi Inti yang menjadi Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA). Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar kelompok usia 4-6 tahun pada Lampiran 1 Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014, dengan KD Pengetahuan dan Keterampilan yang berkaitan langsung dengan lingkup keterampilan mengungkapkan bahasa adalah sebagai berikut: 45

Tabel 3. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR KI-3. Mengenali diri, keluarga, 3.11 Memahami bahasa ekspresif teman, pendidik, lingkungan sekitar, (mengungkapkan bahasa secara agama, teknologi, seni, dan budaya verbal dan non verbal) di rumah, tempat bermain dan satuan PAUD dengan cara: mengamati dengan indera (melihat, mendengar, menghidu, merasa, meraba); menanya; mengumpulkan informasi; menalar; dan mengomunikasikan melalui kegiatan bermain KI-4. Menunjukkan yang diketahui, 4.11 Menunjukkan kemampuan dirasakan, dibutuhkan, dan berbahasa ekspresif dipikirkan melalui bahasa, musik, (mengungkapkan bahasa secara gerakan, dan karya secara produktif verbal dan non verbal) dan kreatif, serta mencerminkan perilaku anak berakhlak mulia B. Tahapan Penilaian Keterampilan Mengungkapkan Bahasa di TK 1. Observasi/Pengamatan Hal yang paling penting dalam melakukan penilaian terhadap anak adalah melakukan pengamatan (observasi). Observasi merupakan cara pengumpulan data/informasi melalui pengamatan langsung terhadap sikap, pengetahuan dan keterampilan anak. Observasi dapat dilakukan guru saat anak bermain atau melakukan suatu kegiatan sekalipun tidak sedang bermain di dalam ruangan. Teknik yang digunakan dalam melakukan pencatatan atau mendokumenkan perkembangan dan hasil belajar anak dengan menggunakan ceklis yang merupakan alat perekam hasil observasi terhadap aspek perkembangan anak usia dini pada akhir periode penilaian. 46

Unit Pembelajaran Keterampilan Mengungkapkan Bahasa di TK Rambu-rambu menggunakan ceklis : a. Ceklis dilaksanakan setiap bulan sekali. b. Indikator perkembangan diambil dari indikator yang terdapat pada pemetaan. Sesuaikan dengan usia anak yang diamati. c. Indikator perkembangan untuk KD 3 dan KD 4 digandeng menjadi satu untuk memberikan pemahaman bahwa pengetahuan dan keterampilan merupakan dua hal yang menyatu. d. Cara mengisi tabel ceklis dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan pada anak. Untuk menentukan status perkembangan anak pada akhir periode berdasarkan empat skala penilaian yaitu: 1) Kolom (BB), maksudnya Belum Berkembang: bila anak melakukannya harus dengan bimbingan atau dicontohkan guru. 2) Kolom (MB), maksudnya Mulai Berkembang: bila anak melakukannya masih harus diingatkan dan dibantu oleh guru. 3) Kolom (BSH), maksudnya Berkembang Sesuai Harapan: bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru. 4) Kolom (BSB), maksudnya Berkembang Sangat Baik: bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai kemampuan sesuai dengan indikator yang diharapkan. 2. Menetapkan indikator penilaian sesuai dokumen RPPH Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru terlebih dahulu membuat perencanaan pembelajaran sesuai dengan tema yang telah ditetapkan. Pada RPPH tersebut telah ditentukan rancangan penilaian yang akan dilakukan. RPPH memuat indikator pencapaian perkembangan yang disesuaikan dengan IPK yang kita telah susun sebelumnya yang selanjutnya akan dijadikan instrumen penilaian dalam bentuk ceklis dapat di buat per anak dalam satu 47

periode tertentu, atau dapat pula dibuat per periode dengan mencatat semua anak. Berikut adalah contoh penilaian berupa ceklis : Tabel 4. Contoh ceklis per kelas Format Skala Capaian Perkembangan Harian Kelompok: ........................... Tanggal: ................................. No Indikator Penilaian Karin Shaiq Nazra Dika dst BSH 1 Menyebutkan ungkapan-ungkapan yang menggambarkan perasaan BSH MB 2 Menyebutkan ungkapan kata tanya MB 3 Menyebutkan ungkapan kesukaan dan BB ketidaksukaan MB BSB 4 Menjelaskan isi cerita/dongeng MB 5 Mengungkapkan perasaan 6 Mengungkapkan keinginan 7 Mengutarakan pertanyaan 8 dst. Tabel 5. Contoh ceklis per anak Format Skala Capaian Perkembangan Harian Nama Anak: Nazra Kelompok: TK B1 Minggu: 1 Bulan : Agustus 2019 No Indikator Penilaian Tanggal ........... ........... ........... ............ .......... 1 Menyebutkan ungkapan-ungkapan yang MB menggambarkan perasaan 2 Menyebutkan ungkapan kata tanya MB 3 Menyebutkan ungkapan kesukaan dan BSH ketidaksukaan 4 Menjelaskan isi cerita/dongeng BSB 5 Mengungkapkan perasaan BSH 6 Mengungkapkan keinginan MB 48

Unit Pembelajaran Keterampilan Mengungkapkan Bahasa di TK No Indikator Penilaian Tanggal 7 Mengutarakan pertanyaan ........... ........... ........... ............ .......... 8 dst. BSH BSH 3. Mengisi data ke dalam Penilaian Perkembangan Anak Setelah semua data dianalisa langkah selanjutnya semua data dimasukkan ke dalam format penilaian perkembangan anak. Format perkembangan digunakan untuk mencatat pekembangan bulanan, juga digunkan utuk mencatat perkembangan anak selama satu semester. Untuk mengisi kolom penilaian bulanan maupun hasil akhir semester, guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Semua data yang diolah dijadikan bahan analisa. b. Apabila menggunakan guru sentra yang berarti guru sebagai tim, maka penilaian ditetapkan secara bersama oleh semua guru yang menangani anak, sedangkan pengisian laporan dilakukan oleh guru wali c. Data capaian perkembangan anak pasti cukup banyak sehingga dalam satu indikator bisa muncul data berulang-ulang dengan tingkat pencapaian yang berbeda. Untuk menentukan pengisian pada kolom capaian perkembangan, maka digunakan capaian terbaik dengan pengertian kemampuan anak berkembang tersebut. Contoh untuk kemampuan kemandirian anak: BB-MB-MB-BSH-BSH-BSB maka yang diambil BSB (Berkembang Sangat Baik) artinya kemampuan anak berkembang kearah sangat baik. 4. Pelaporan Pelaporan merupakan kegiatan mengkomunikasian dan menjelaskan hasil penilaian pendidik/guru tentang pertumbuhan dan perkembangan anak. 49

Tabel 6. LPPA LAPORAN PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK (LPPA) TAHUN AJARAN 2019/2020 Nama Anak Didik: Abil Nomor Induk: ............... Usia : 5 -6 tahun Semester: 1 (satu) Pertumbuhan 1. Berat Badan: Selalu naik tetapi mendekati garis kuning pada KMS 2. Tinggi Badan: bertambah secara norma 3. Lingkar kepala: normal 4. Panca indera: normal Perkembangan Perkembangan Bahasa Perkembangan bahasa Ananda Abil, berkembang sesuai harapan, di usianya yang menginjak lima tahun Ananda Abil telah menunjukkan keterampilan mengungkapkan perasaan dan keinginan melalui kalimat sederhana dengan baik. Keterampilan yang perlu ditingkatkan lagi adalah keterampilan bertanya. Namun demikian keterampilan menjawab pertanyaan Ananda Abil, telah menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Ananda merespon pertanyaan secara cepat, dan memberikan jawaban yang sesuai. Mengetahui, Bandung, Agustus 2019 Kepala Sekolah Guru Kelas Keterangan Komentar Orang Tua Sakit : ............ hari Izin : ............ hari Alpha : ............ hari Orang Tua 50

Unit Pembelajaran Keterampilan Mengungkapkan Bahasa di TK KESIMPULAN 1. Unit ini dikembangkan berdasarkan pasangan KD 3.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal) dan 4.11 Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal). 2. Perkembangan keterampilan berbahasa anak bervariasi karena tiap anak unik dan berkembang menurut kemampuannya masing-masing. Walaupun demikian, hampir setiap negara memiliki kurikulum pendidikan anak usia dini yang memuat capaian-capaian perkembangan anak, termasuk di Indonesia, yang lebih dikenal dengan STPPA. 3. Kemampuan berbahasa ekspresif yang dibahas dalam unit pembelajaran ini adalah kemampuan peserta didik dalam mengungkapkan perasaan, keinginan, ide, pendapat, alasan, bertanya dan menjawab pertanyaan, serta keterampilan menjelaskan isi cerita/dongeng. 4. Terdapat beberapa metode dan pendekatan pembelajaran yang bisa diterapkan guru dalam meningkatkan perkembangan Bahasa ekspresif anak, contohnya metode bermain peran, permainan, diskusi/bercakap- cakap, pendekatan saitifik, maupun discovery, inquiry, problem based, serta project based learning. 5. Berdasarkan KD Pengetahuan dan Keterampilan pada unit ini, dapat diketahui bahwa indikator-indikator yang dikembangkan cukup banyak dan beragam sehingga guru sangat diharapkan untuk berkreasi dalam melakukan aktivitas pembelajaran serta tidak terbatas hanya mengacu pada contoh kegiatan pembelajaran yang disampaikan dalam unit pembelajaran ini saja. 51

UMPAN BALIK Dalam rangka mengetahui pemahaman terhadap unit pembelajaran ini, Saudara perlu mengisi lembar persepsi pemahaman. Berdasarkan hasil pengisian instrumen ini, Saudara dapat mengetahui posisi pemahaman beserta umpan baliknya. Oleh karena itu isilah lembar persepsi diri ini dengan objektif dan jujur dengan memberikan tanda silang (X) pada kriteria yang menurut Saudara tepat. Tabel 7. Lembar Persepsi Pemahaman Unit Pembelajaran Lembar Persepsi Pemahaman Unit Pembelajaran No. Aspek Kriteria 4 1 2 3 1. Memahami indikator yang telah dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar 2. Memahami tahapan aktivitas pembelajaran yang disajikan dengan baik 3. Mampu dengan baik mengaplikasikan aktivitas pembelajaran di dalam kelas 4. Memahami dengan baik lembar kerja anak yang dikembangkan 5. Mampu melaksanakan dengan baik lembar kerja anak yang dikembangkan 6. Memahami konten secara menyeluruh dengan baik Jumlah Jumlah Total 52

Unit Pembelajaran Keterampilan Mengungkapkan Bahasa di TK Keterangan Pedoman Penskoran 1= tidak menguasai 2= cukup menguasai Skor = Jumlah Total X 100 3= menguasai 24 4= sangat menguasai Keterangan Umpan Balik Skor < 70: Masih banyak yang belum dipahami, di antara konten, cara membelajarkannya, mengembangkan penilaian dan melaksanakan penilaian. Saudara perlu membaca ulang unit ini dan mendiskusikannya dengan dengan fasilitator di PKG (Pusat Kegiatan Gugus) sampai Saudara memahaminya. 70-79: Masih ada yang belum dipahami dengan baik, di antara konten, cara membelajarkan, mengembangkan penilian dan melaksanakan penilaian. Saudara perlu mendiskusikan bagian yang belum dipahami dengan fasilitator atau teman lain di PKG. 80-89: Memahami konten, cara membelajarkan, mengembangkan penilaian dan melaksanakan penilaian dengan baik. > 90: Memahami konten, cara membelajarkan, mengembangkan penilaian dan melaksanakan penilaian dengan sangat baik. Saudara dapat menjadi fasilitator bagi teman-teman lain di PKG untuk membelajarkan unit ini. 53

PENUTUP Pembelajaran bahasa khususnya keterampilan mengungkapkan bahasa ekspresif anak TK merupakan salah satu dari bidang pengembangan kemampuan dasar bahasa yang dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Bahasa ekspresif melibatkan ungkapan lisan dan tulisan, namun dalam jenjang TK, bahasa ekspresif yang dipusatkan pada bahasa lisan verbal karena anak usia TK baru belajar menulis keaksaraan awal saja, sehingga tulisan belum menjadi wujud ungkapan ekspresinya, kecuali gambar. Mengajarkan bahasa ekspresif kepada anak usia TK harus diupayakan dengan cara menstimulasi, membimbing, mengasuh, dan memberikan permainan yang bermakna, aman, nyaman dan menyenangkan sesuai dengan tahap perkembangan anak, sehingga anak mampu mengasah keterampilan berbahasanya. Anak diharapkan mampu mengungkapkan perasaan, keinginan, ide/gagasan, pendapat, alasan, bertanya dan menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang baik dan benar walaupun masih dalam struktur kalimat sederhana. Selain itu, anak juga diharapkan mampu menceritakan kembali, melanjutkan cerita akan dongeng/cerita yang diperdengarkan, untuk selanjutnya mempersiapkan anak untuk berimajinasi sendiri dengan mendongeng cerita karangannya sendiri. Keterampilan berbahasa ekspresif perlu dilatih dan ditingkatkan karena bisa menjadi alat komunikasi yang bisa dipakai anak untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain setiap harinya. Selain itu bahasa ekspresif juga berguna bagi anak untuk memecahkan masalahnya sendiri, meluapkan emosi, menyalurkan hobi dan menghilangkan stress. 54

Unit Pembelajaran Keterampilan Mengungkapkan Bahasa di TK Unit Pembelajaran ini membahas keterampilan mengungkapkan bahasa ekspresif anak TK berikut beberapa metode pengajaran yang dapat digunakan guru dalam melatih dan membimbing anak untuk meningkatkan keterampilan berbahasanya. Akan tetapi, guru diharapkan dapat berkreasi mengembangkan sendiri sesuai dengan kondisi guru, peserta didik, sarana prasarana, serta kondisi lingkungan setempat agar pencapaian perkembangan dapat tercapai sesuai harapan. 55

DAFTAR PUSTAKA Arriyani, N. & Wismiarti. (2010). Panduan Pendidikan Sentra untuk PAUD Sentra Main Peran. Jakarta Timur: Pustaka Al-Falah. Arsanti, M. (2014). Pemerolehan Bahasa pada Anak (Kajian Psikolinguistik). Jurnal PBSI. Diakses di research.unissula.ac.id Burgoon, J.K., Guerrero, L.K., & Floyd, K. (2016). Nonverbal Communication. New York: Routledge. Badudu, JS. (1989). Inilah Bahasa yang Benar III. Jakarta: Rineka Cipta. Bredekamp, S., & Copple, C. (1997). Developmentally Appropriate Practice in Early Childhood Programs. (Revised Edition). ERIC Number: ED403023. Diakses di https://eric.ed.gov/?id=ed403023 Bromley, K.D. (1992). Language Arts: Exploring Connections (2nd ed). Boston: Allyn and Bacon. Dhieni, N., & Fridani, L. (2014). Metode Pengembangan Bahasa. Diakses di repository.ut.ac.id Gordon, A.M., & Browne, K.W. (2014). Beginnings and Beyond: Foundation in Early Childhood Education. California: Wadsworth Cengage Learning. Herschensohn, J. (2007). Language Development and Age. New York: Cambridge University Press. Hurlock, E.B. (1978). Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Kemdikbud. (2015). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan 56

Unit Pembelajaran Keterampilan Mengungkapkan Bahasa di TK Anak Usia Dini. Diakses di file:///E:/Permendikbud_146_Tahun _2014.pdf Kemdikbud. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Diakses di file:///E:/Workshop%20Soreang /Permen_2014_137%20Standar%20Nasional%20PAUD/Permen_201 4_137%20Standar%20Nasional%20PAUD%20Lampiran%201.pdf Lloyd, P. (1990). Children communication. Massachusetts: Cambridge. Madyawati, L. (2016). Strategi Pengembangan Bahasa pada Anak. Jakarta: Kencana. Many, J.E. (2009). Instructional Practices for Literacy Teacher-Educators. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc. Mulyani, D.S. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Remaja Rosdakarya. Nirmala, I., & Widodo, S. (2014). Hand Out Mata Kuliah Bermain. Purwakarta: PGPAUD Kampus Purwakarta. Shim, J. (2007). Low-Income Children’s Pretend Play: The Contributory Influences of Individual and Contextual Factors. Disertasi. Universitas Carolina Greensboro. Greensboro. Diakses di http://www.google.com/url?sa. Suhartono. 2005. Pengembangan Keterampilan Bicara Anak usia Dini. Jakarta: Depdiknas. Suyanto. 2005. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas. 57


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook