Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 31 TELAAH TEORITIS: APA ITU BELAJAR ? Siti Ma’rifah Setiawati, S.Psi Guru Bimbingan Dan Konseling MTs Negeri 4 Kota Surabaya [email protected] Abstrak Belajar adalah proses aktivitas yang dilakukan dengan sengaja untuk melakukan perubahan sikap dan perilaku yang keadaaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa dan yang bersifat menetap. Ada 4 ciri-ciri belajar yaitu : perubahan, bersifat permanen, adanya usaha, dan perubahan karena proses belajar. Aspek belajar atau tujuan belajar dibagi 3 bagian atau domain yaitu : Domain Kognitif, Domain Afektif, Domain Psikomotor. Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar yaitu : Perubahan terjadi secara sadar, bersifat kontinu dan fungsional, bersifat Positif dan aktif, bukan bersifat sementara, bertujuan atau terarah, mencakup seluruh aspek tingkah laku. Faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar, dalam arti luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Kata kunci: Belajar, Perubahan perilaku. PENDAHULUAN sekolah kalau ditanya mau apa? pasti Kebanyakan orang tua menyuruh dijawab mau belajar, tapi apakah mereka anaknya untuk belajar tapi apakah tahu apa belajar itu? Apakah kegiatan mereka tahu apa itu belajar. Mereka membaca, mendengarkan,menulis, beranggapan belajar itu aktifitas mengerjakan tugas, dan ulangan itu membaca, menghafal, dan mengerjakan dinamakan belajar? Seperti apa yang PR. Bahkan setiap anak yang berangkat dinamakan belajar itu?. “HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA Surabaya
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 32 perubahan-perubahan dalam DEFINISI BELAJAR pengelolaan pemahaman. Menurut beberapa ahli pengertian Belajar menurut W. S. Wrinkel W. S. belajar itu sebagai berikut: Wrinkel dalam bukunya Psikologi Menurut Ernest R. Hilgard dalam Pengajaran merumuskan bahwa belajar (Sumardi Suryabrata, adalah suatu aktivitas mental atau psikis 1984:252) belajar merupakan proses yang berlangsung dalam interaksi aktif pebuatan yang drilakukan dengan dengan pengetahuan, pemahaman, sengaja, yang kemudian menimbulkan ketrampilan dan nilai-nilai sikap.(W. S. perubahan, yang keadaannya berbeda Wrinkle, Psikologi Pengajaran, (Jakarta dari perubahan yang ditimbulkan oleh : Grasindo, 1996), hlm. 53) lainnya. Belajar adalah mencari informasi atau Sifat perubahannya relatif permanen, pengetahuan baru dari sesuatu yang tidak akan kembali kepada keadaan sudah ada di alam. Belajar akan semula. Tidak bisa diterapkan pada membawa suatu perubahan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti individu-individu yang belajar. perubahan akibat kelelahan, sakit, Perubahan ini bukan hanya berkaitan mabuk, dan sebagainya. dengan penambahan ilmu pengetahuan, Moh. Surya (1981:32), definisi tetapi juga bentuk kecakapan, belajar adalah suatu proses usaha yang ketrampilan, sikap, pengertian, harga dilakukan individu untuk memperoleh diri, minat, watak dan penyesuaian suatu perubahan tingkah laku yang baru diri.(Arif S. Sadiman, dkk, Media keseluruhan, sebagai hasil pengalaman Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo individu itu sendiri Persada, 2007), Cet10, hlm. 21.) dalam interaksinya dengan lingkungan. Sedangkan Pengertian Belajar menurut Menurut Winkel, Belajar adalah semua Gagne dalam bukunya The Conditions aktivitas mental atau psikis yang of Learning1977, belajar merupakan berlangsung dalam interaksi aktif dalam sejenis perubahan yang diperlihatkan lingkungan, yang menghasilkan dalam perubahan tingkah laku, yang “HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA Surabaya
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 33 keadaaannya berbeda dari sebelum takut kakinya najis jika ke masjid tanpa individu berada dalam situasi belajar dan menggunakan alas kaki. sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat Ciri-Ciri Belajar adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta Ciri-ciri belajar adalah sebagai akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah. berikut : Dari beberapa pengertian belajar di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar 1. Adanya kemampuan baru itu bukan hanya sebatas kegiatan membaca, mendengarkan, menulis, atau perubahan. Perubahan mengerjakan tugas dan ulangan saja tapi adanya perubahan tingkah laku dari hasil tingkah laku bersifat kegiatan proses belajar,dimana didalam proses belajar itu ada interaksi aktif pengetahuan (kognitif), dengan lingkungan dan perubahan tersebut bersifat permanen. keterampilan Misalnya dalam pelajaran fikih diajarkan tentang macam-macam najis, (psikomotorik), maupun setelah tahu apa itu najis dan macamnya najis maka siswa akan lebih hati-hati nilai dan sikap (afektif). tentang masalah najis itu. Contoh perilakunya yaitu sebelum belajar siswa 2. Perubahan itu tidak tersebut jika mau ke masjid tidak menggunakan alas kaki tetapi setelah berlangsung sesaat saja belajar siswa tersebut jika mau ke masjid akan selalu memakai alas kaki karena melainkan menetap atau dapat disimpan. 3. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan. 4. Perubahan tidak semata- mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik/ kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan. “HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA Surabaya
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 34 Berikut beberapa faktor pendorong 8. Untuk mengisi waktu luang. (Belajar dan Mengajar yang mengapa manusia memiliki keinginan Epektif Oleh Kelompok XIII, Pend. Teknik Mesin UNIMED untuk belajar: 2011) 1. Adanya dorongan rasa ingin CIRI UTAMA BELAJAR Menurut Gagne (Whandi: 2009) terdapat tahu tiga atribut pokok atau ciri utama belajar, yaitu: proses, perilaku, dan pengalaman, 2. Adanya keinginan untuk dengan pengertian sebagai berikut : 1) Proses Belajar adalah proses mental menguasai Ilmu Pengetahuan dan emosional atau proses berpikir dan Teknologi sebagai dan merasakan. Seseorang dikatakan belajar apabila pikiran tuntutan zaman dan dan perasaannya aktif. Aktifitas pikiran dan perasaan itu sendiri lingkungan sekitarnya. tidak dapat diamati orang lain, akan tetapi terasa oleh yang bersangkutan 3. Mengutip dari istilah yang dapat diamati guru adalah manifestasinya, yaitu kegiatan Abraham Maslow bahwa siswa sebagai akibat dari adanya aktifitas pikiran dan perasaan pada segala aktivitas manusia diri siswa tersebut. 2) Perubahan Perilaku Hasil belajar didasari atas kebutuhan yang berupa perubahan perilaku atau tingkah laku seseorang yang belajar harus dipenuhi dari akan berubah atau bertambah perilakunya, baik yang berupa kebutuhan biologis sampai aktualisasi diri. 4. Untuk melakukan penyempurnaan dari apa yang telah diketahuinya. 5. Agar mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungannya. 6. Untuk meningkatkan intelektualitas dan mengembangkan potensi diri. 7. Untuk mencapai cita-cita yang diinginkan. “HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA Surabaya
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 35 pengetahuan, ketrampilan, atau membawa suatu perubahan pada penguasaan nilai-nilai sikap. 3) Pengalaman Belajar adalah individu yang belajar. Perubahan itu mengalami, dalam arti belajar terjadi di dalam interaksi antara tidak hanya mengenai jumlah individu dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun pengetahuan melainkan juga dalam sosial. Lingkungan fisik, misalnya :buku, alat bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, peraga, alam sekitar. Lingkungan sosial, misalnya: guru, pengertian, penghargaan, minat, siswa pustakawan, dan Kepala Sekolah. Belajar bisa melalui pengalaman penyesuaian diri. Karena itu seseorang langsung maupun melalui pengalaman tidak langsung. Belajar melalui yang belajar tidak sama lagi jika pengalaman langsung, misalnya siswa belajar dengan melakukan sendiri dan dibandingkan saat sebelumnya, karena pengalaman sendiri. Belajar melalui pengalaman tidak ia lebih sanggup menghadapi kesulitan langsung, misalnya mengatahui dari membaca buku, mendengarkan memecahkan masalah atau penjelasan guru. Belajar dengan melalui pengalaman langsung hasilnya akan menyesuaikan diri dengan lebih baik karena siswa lebih memahami, lebih menguasai pelajaran keadaan.(Nasution, Didaktik: Asas-Asas tersebut, bahkan pelajaran terasa oleh siswa lebih bermakna. Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara, 2000, Belajar sebagai perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan latihan. Belajar Cet. 2, Hlm. 35) ASPEK HASIL BELAJAR Benyamin S. Bloom dkk, membagi kawasan belajar yang disebut juga tujuan belajar menjadi tiga bagian atau domain, yaitu : a. Domain kognitif terkait dengan perilaku yang berhubumgan dengan berfikir, mengetahui dan memecahkan masalah. Domain ini memiliki enam tingkatan yaitu : pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. “HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA Surabaya
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 36 b. Domain afektif terkait dengan sikap, bahwa pengetahuannya bertambah, nilai-nilai, ketertarikan, apresiasi dan penyesuaian perasaan sosial.. kecakapanya bertambah, kebiasaanya Domain ini memiliki lima tingkatan yaitu : kemauan menerima, bertambah. Jadi perubahan tingkah menanggapi,berkeyakinan, penerapan karya, ketekunan dan laku yang terjadi karena mabuk atau ketelitian. dalam keadaan tidak sadar, tidak c. Domain psikomotor terkait dengan keterampilan (skill) yang bersifat termasuk perubahan dalam manual dan motorik. Domain ini memiliki tujuh tingkatan yaitu : pengertian belajar , karena orang persepsi, kesiapan melakukan suatu kegiatan, mekanisme, respon yang bersangkutan tidak menyadari terbimbing, kemahiran, adaptasi, dan organisasi akan perubahan itu. (H. Muhammad Ali, Guru Dalam Proses 2). Perubahan dalam belajar bersifat Belajar Mengajar, (Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2004), Hlm. 42-45) kontinu dan fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan , tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. Misalnya jika seorang anak belajar CIRI-CIRI PERUBAHAN menulis maka ia akan mengalami PERILAKU DALAM BELAJAR perubahan dari tidak dapat menulis 1).Perubahan terjadi secara sadar menjadi dapat menulis. Perubahan Ini berarti bahwa seseorang yang ini berlangsung terus hingga belajar akan menyadari terjadinya kecakapan menulisnya menjadi perubahan itu atau sekurang- lebih baik dan sempurna. kurangnya ia merasakan telah terjadi 3). Perubahan dalam belajar bersifat adanya suatu perubahan dalam Positif dan aktif dirinya. Misalnya ia menyadari “HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA Surabaya
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 37 Dalam perbuatan belajar, bahkan akan semakin berkembang perubahan-perubahan itu senantiasa kalau terus dipergunakan atau bertambah dan tertuju untuk dilatih. memperoleh Sesutu yang lebih baik 5). Perubahan dalam belajar bertujuan dari sebelumnya. Dengan demikian atau terarah makin banyak usaha belajar itu Ini berarti bahwa perubahan tingkah dilakukan, makin banyak dan makin laku itu terjadi karena ada tujuan baik perubahan yang diperoleh. yang akan dicapai. Perbuatan Perubahan yang bersifat aktif belajar terarah kepada perubahan artinya bahwa perubahan itu tidak tingkah laku yang benar-benar terjadi dengan sendirinya melainkan disadari. Misalnya seseorang yang karena usaha individu sendiri. belajar mengetik sebelumnya sudah Misalnya perubahan tingkah laku menetapkan apa yang mungkin karena proses kematangan yang dapat dicapai dengan belajar terjadi dengan sendirinya karena mengetik, atau tingkat kecakapan dorongan dari dalam , tidak mana yang akan dicapainya. termasuk perubahan dalam 6). Perubahan mencakup seluruh aspek pengertian belajar. tingkah laku 4). Perubahan dalam belajar bukan Perubahan yang diperoleh bersifat sementara seseorang setelah melalui suatu Perubahan yang terjadi karena proses belajar meliputi perubahan proses belajar bersifat menetap atau keseluruhan tingkah laku. Jika permanen. Ini berarti bahwa tingkah seorang belajar Sesuatu, sebagai laku yang terjadi setelah belajar hasilnya ia akan mengalami akan bersifat menetap. Misalnya perubahan tingkah laku secara kecakapan seorang anak dalam menyeluruh dalam sikap, memainkan piano setelah belajar, keterampilan, pengetahuan, dan tidak akan hilang begitu saja sebagainya. melainkan akan terus dimiliki “HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA Surabaya
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 38 FAKTOR-FAKTOR YANG Implementasi Kurikulum 2004, MEMPENGARUHI HASIL Panduan Pembelajaran KBK, BELAJAR (Bandung : PT. Remaja Ada berbagai faktor yang dapat Rosdakarya, 2005), Cet. V, Hlm. mempengaruhi proses dan hasil belajar 193-194) siswa di sekolah. Secara umum, faktor- 2) Minat dan perhatian faktor tersebut terbagi menjadi tiga Hillgard memberikan rumusan bagian, yaitu : terkait minat sebagai berikut: “interest is persisting tendency to a. Faktor internal b. Faktor ini berasal dari dalam diri pay attention to and enjoy some activity or content”.(Slameto, siswa yakni kondisi psikologis yang berhubungan dengan jiwa Belajar Dan Faktor-Faktor Yang siswa dan keinginan yang Mempengaruhinya, (Jakarta : meliputi intelegensi, minat dan Rineka Cipta, 2010), Cet. V, perhatian, bakat, motif serta Hlm. 57) kematangan. Minat dapat diartikan sebagai 1) Intelegensi kecenderungan seseorang Intelegensi merupakan salah satu terhadap sesuatu, sedangkan faktor yang berpengaruh perhatian adalah melihat dan terhadap tinggi rendahnya mendengarkan dengan baik dan prestasi belajar siswa. teliti terhadap sesuatu.(Abdul Intelegensi merupakan dasar Wahib, Menumbuhkan Bakat yang potensial bagi pencapaian Dan Minat Anak, dalam Chabib Thoha dan Abdul Mu’thi, PBM- hasil belajar, artinya hasil belajar yang dicapai akan sangat PAI di Sekolah, Eksistensi dan bergantung pada tingkat Proses Belajar Mengajar intelegensi dan hasil belajar yang Pendidikan Agama Islam, dicapai tidak akan melebihi (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, tingkat intelegensinya.(Mulyasa, 1998), Hlm. 79) “HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA Surabaya
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 39 Perhatian dapat dipupuk dengan Secara umum bakat mirip memberikan stimulus yang baru, dengan intelegensi. Melihat beraneka ragam atau berorientasi hubungan yang erat antara bakat tinggi.(S. Nasution, Berbagai dengan hasil belajar maka Pendekatan Dalam Proses terdapat dua alasanmengapa Belajar Mengajar, (Jakarta : bakat harus diketahui oleh guru Bumi Aksara, 2000), Hlm. 180) sebagai pendidik dan orang tua Minat mempunyai pengaruh sebagai penaggung jawab masa besar terhadap belajar, karena depannya. bila bahan ajar yang dipelajari Pertama, orang tua dan guru tidak sesuai dengan minat siswa, dapat memenuhi segala maka siswa tidak akan belajar kebutuhan anak berbakat dengan sebaik-baiknya, karena tersebut sehingga bakat yang tidak adanya daya tarik. Dengan dimiliki anak dapat berkembang adanya minat siswa terhadap dengan baik. Kebutuhan tersebut materi pelajaran akan meliputi kebutuhan kognitif memberikan hasil positif maupun kebutuhan afektif. terhadap hasil atau prestasi Orang tua dapat menyediakan belajarnya. lingkungan pendidikan yang 3) Bakat tepat bagi perkembangan bakat Bakat atau aptitude menurut anak. Tujuan pemilihan Hillgard adalah “the capacity to lingkungan pendidikan tersebut learn”. Dengan kata lain bakat tidak lain adalah membantu anak adalah kemampuan untuk untuk memahami diri sendiri belajar.(5 Slameto, Op. Cit., agar menerima bakat yang Hlm. 57) dimiliki sebagai suatu anugrah Kemampuan ini akan terwujud yang harus disyukuri dan menjadi kecakapan yang nyata dikembangkan, bukan sebagai setelah belajar atau berlatih. “HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA Surabaya
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 40 suatu beban.( Abdul Wahib., mencapai tujuan tertentu. Motif yang kuat akan berpengaruh Hlm. 108) terhadap seberapa besar usaha dan kegiatan untuk mencapai Kedua, orang tua dan guru dapat tujuan belajar. 5) Kematangan membantu memberikan Kematangan adalah tingkat atau fase dalam pertumbuhan informasi yang diperlukan untuk seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk mengembangkan bakat anak melaksanakan kecakapan baru. b. Faktor eksternal yang berasal dari tersebut. Transfer informasi yang lingkungan sekitar siswa. 1) Cara orang tua mendidik terjadi diantara orang tua dan Cara orang tua mendidik sangat berpengaruh terhadap hasil guru kepada siswa akan menjadi belajar anak. Hal ini dipertegas oleh Sutjipto Wirowidjojo yang sebuah dukungan yang menyatakan bahwa : Keluarga merupakan lembaga dibutuhkan siswa dalam pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga yang sehat menjalani proses belajarnya. besar, artinya untuk pendidikan dalam ukuran kecil, tetapi 4) Motif bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran besar. James Drever memberikan Orang tua yang tidak atau kurang memperhatikan pendidikan definisi terkait motif yaitu : anak, misalnya acuh terhadap Motive is an effective-conative factor which operates in determining the direction of an individual’s behavior to wards an end or goal, consioustly apprehended or unconsioustly.(Slameto, Hlm. 58) Motif dapat diartikan sebagai dorongan yang membuat seseorang berbuat sesuatu. Motif selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk “HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA Surabaya
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 41 belajar anak dan sebagainya penting. Anak atau siswa yang dapat menyebabkan anak tidak mengalami kesulitan-kesulitan atau kurang berhasil dalam belajar dapat ditolong dengan belajarnya. Mendidik anak memberikan bimbingan belajar dengan memanjakannya adalah dengan sebaik-baiknya dan cara mendidik yang tidak baik. peran orang tua akan Orang tua yang terlalu kasihan mempengaruhi keberhasilan terhadap anak bahkan tidak bimbingan tersebut. sampai hati untuk memaksa anak 2) Pengertian orang tua untuk belajar, bahkan Anak yang belajar memerlukan membiarkan saja jika anaknya dorongan dan pengertian dari tidak belajar dengan alasan orang tua. Bila anak sedang apapun adalah tidak benar, sebab belajar tidak boleh ada gangguan jika hal ini dibiarkan berlarut- dalam bentuk apapun. Terkadang larut akan menjadikan anak anak mangalami lemah nakal, berbuat seenaknya dan semangat, kewajiban orang tua akan menimbulkan kekacauan adalah memberi pengertian dan dalam belajar anak. Mendidik dorongan semangat, membantu anak dengan cara terlalu keras sedapatnya terkait kesulitan- juga salah, sebab dengan cara kesulitan yang dialami anak. demikian anak akan diliputi 3) Relasi antaranggota keluarga ketakutan dan akhirnya benci Relasi antaranggota keluarga terhadap belajar. Bahkan dengan yang terpenting adalah relasi ketakutan tersebut dapat antara orang tua dengan anak. menyebabkan gangguan jiwa Selain itu relasi anak dengan akibat tekanan-tekanan yang saudaranya atau dengan anggota dilakukan orang tua. keluarga yang lainpun ikut Disini bimbingan dan mempengaruhi belajar anak. penyuluhan memegang peranan Sebetulnya relasi antaranggota “HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA Surabaya
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 42 keluarga erat hubungannya berlangsung, sebab materi yang dengan cara orang tua mendidik harus disampaikan oleh guru anak. Demi kelancaran belajar harus sesuai dengan kurikulum serta keberhasilan anak, perlu yang ada. Muatan kurikulum diusahakan relasi yang baik di akan mempengaruhi intensitas dalam keluarga anak tersebut. dan frekuensi belajar anak. c. Faktor pendekatan belajar 2) Metode mengajar (approach to learning), jenis Metode mengajar adalah suatu upaya belajar siswa yang cara atau jalan yang harus dilalui meliputi strategi dan metode dalam mengajar. Definisi yang digunakan siswa untuk mengajar sendiri menurut Ign. S. melakukan kegiatan Ulih Bukit Karo Karo adalah pembelajaran materi-materi menyajikan bahan pelajaran oleh pelajaran.(Muhibbin Syah, seseorang kepada orang lain agar Psikologi Pendidikan Dengan orang tersebut menerima, Pendekatan Baru, (Bandung : menguasai dan Remaja Rosdakarya, 2005), mengembangkannya. Metode Hlm. 132) mengajar sangat mempengaruhi d. Faktor sekolah belajar. Metode mengajar guru 1) Kurikulum yang kurang baik akan Kurikulum adalah a plan for mempengaruhi belajar siswa learning yang merupakan unsur yang tidak baik pula substansial dalam 3) Guru pendidikan.(Syaiful Bahri Guru mempunyai peran penting Djamarah, Psikologi Belajar, dalam menentukan hasil belajar (Jakarta : Rineka Cipta, 2002), dan prestasi siswa, karena Cet I, Hlm. 146) hampir seluruh aktivitas siswa Tanpa kurikulum, kegiatan sangat bergantung kepada guru. belajar mengajar tidak dapat Dalam hal ini efektivitas “HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA Surabaya
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 43 pengelolaan bahan ajar, Pengaruh dari teman akan lebih cepat masuk ke dalam jiwa lingkungan dan instrument siswa. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlu sebagai faktor utama yang diusahakan agar siswa dapat memiliki teman bergaul yang mempengaruhi proses dan baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari prestasi belajar. orang tua dan pendidik. 4) Bentuk kehidupan masyarakat e. Faktor lingkungan masyarakat Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga mempengaruhi 1) Kegiatan siswa dalam belajar siswa. Kehidupan masyarakat yang bermacam- masyarakat macam akan berpengaruh kuat terhadap belajar siswa. Orang tua Kegiatan siswa dalam perlu mengusahakan lingkungan yang baik agar dapat memberi masyarakat dapat memiliki pengaruh yang positif terhadap siswa, sehingga dapat belajar dampak menguntungkan tetapi dengan sebaik-baiknya. juga dapat merugikan. PENILAIAN TERHADAP HASIL BELAJAR Menguntungkan bagi Belajar mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yang dapat perkembangan pribadinya. dibedakan yaitu : tujuan pembelajaran (instruksional), pengalaman (proses) Merugikan bila siswa terlalu belajar mengajar, dan hasil belajar. Salah banyak mengikuti kegiatan dalam masyarakat. Hal ini dapat mengganggu belajarnya, bila siswa tidak bijak dalam mengatur waktu. 2) Media massa Media massa memiliki dampak positif dan juga negatif bagi perkembangan belajar siswa. Diharapkan bimbingan dari orang tua maupun pendidik dalam penggunaan media massa. 3) Teman bergaul “HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA Surabaya
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 44 satu upaya untuk mengetahui hasil d. Penyedia data tentang lulusan agar belajar yaitu melalui sistem penilaian. Penilaian adalah upaya untuk dapat ditempatkan sesuai dengan mengetahui sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran. Dengan kata lain, kemampuannya.(Nana Sudjana, penilaian berfungsi sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan proses atau Penilaian Hasil Proses Belajar hasil belajar siswa. Penilaian hasil belajar mengajar adalah proses Mengajar pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang telah dicapai siswa dengan (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1999), kriteria tertentu. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah Cet. IV, Hlm. 160 ) laku sebagai hasil belajar, dalam arti luas mencakup bidang kognitif, afektif dan DAFTAR PUSTAKA psikomotorik. Adapun fungsi dari penilaian adalah : Abdul Wahib, Menumbuhkan Bakat a. Untuk melihat sejauh mana kemajuan, Dan Minat Anak, dalam Chabib Thoha dan Abdul Mu’thi, PBM- kegagalan dan kesulitan belajar yang PAI di Sekolah, Eksistensi dan telah dialami oleh siswa dalam suatu Proses Belajar Mengajar program pembelajaran. Pendidikan Agama Islam, b. Untuk penyeleksian dalam rangka (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, penerimaan siswa baru dan atau 1998), Hlm. 79 melanjutkan ke jenjang berikutnya. c. Untuk menetapkan siswa mana yang Ali H. Muhammad, Guru Dalam Proses memenuhi ranking atau kurang, yang Belajar Mengajar, (Bandung : telah ditetapkan dalam rangka Sinar Baru Algensindo, 2004), kenaikan kelas. Hlm. 42-45 Arif S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007), Cet10, hlm. 21. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, Panduan Pembelajaran KBK, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2005), Cet. V, Hlm. 193-194) Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : Bumi Aksara, 2000), Hlm. 180 “HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA Surabaya
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 45 S. Nasution, Didaktik: Asas-Asas W. S. Wrinkle, Psikologi Pengajaran, Mengajar, Jakarta : Bumi (Jakarta : Grasindo, 1996), hlm. Aksara, 2000, Cet. 2 53 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor http://belajarpsikologi.com/pengertian- belajar-menurut-ahli/ (diakses 16 Nop Yang Mempengaruhinya, 2017) (Jakarta : Rineka Cipta, 2010), https://www.kompasiana.com/pughiyman/a pa-itu- Cet. V, Hlm. 57 belajar_55004441a333115b745101ea (diakses 17 Nop 2017) Belajar dan Mengajar yang Epektif Oleh Kelompok XIII, Pend. Teknik http://eprints.walisongo.ac.id/544/3/073 Mesin UNIMED 2011 811027_Bab2.pdf Suryabrata Sumadi, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Rajawali, 1984) “HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA Surabaya
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 46 “HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA Surabaya
Search
Read the Text Version
- 1 - 16
Pages: