Persepsi Terhadap Dukungan Orangtua dan Kesulitan......Esty Fitrah Islamadina, Alma Yulianti Persepsi Terhadap Dukungan Orangtua dan Kesulitan Pengambilan Keputusan Karir Pada Remaja Esty Fitrah Islamadina, Alma Yulianti Fakultas Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau email: [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meneliti secara empirik hubungan antara persepsi terha- dap dukungan orangtua dengan kesulitan pengambilan keputusan karir pada remaja. Penelitian ini melibatkan 261 sampel yang ditentukan melalui teknik mixed sampling yaitu perpaduan random dan non-random, random sederhana untuk kategori random dan purposive sampling untuk kategori non-random. Data penelitian dikumpulkan melalui skala Perception of Parents Scale (POPS-Robbins, 1994) dan skala Career Decision-making Difficulties Questionaire (CDDQ-Gati, 1996). Hipotesis penelitian ini adalah ada hubungan negatif dan signifikan antara persepsi terhadap dukungan or- angtua dan kesulitan pengambilan keputusan karir pada remaja. Hasil analisis kore- lasi product moment menunjukkan adanya hubungan negatif yang sangat signifikan antara persepsi terhadap dukungan orangtua dan pengambilan keputusan karir pada remaja dengan korelasi sebesar r = -0,220 dan signifikansi p = 0,000. Artinya, semakin positif persepsi remaja terhadap dukungan orangtua maka semakin rendah kesulitan yang dirasakan oleh remaja dalam mengambil keputusan karir. Kata kunci: persepsi terhadap dukungan orangtua, kesulitan pengambilan keputusan karir, remaja Perceptions of Parental Support and Career Decision-Making Difficulties In Adolescents Abstract This study aims to examine empirically the relationship between perceptions of paren- tal support with career decision-making difficulties in adolescents. The study included 261 samples were determined through mixed sampling technique which is a combina- tion of random and non-random, simple random for random and purposive sampling category to the category of non-random. The research data were collected through the scale Perception of Parents Scale (POPS-Robbins, 1994) and the scale of the Ca- reer Decision-making Difficulties Questionnaire (CDDQ-Gati, 1996). The hypothesis of this study is a negative correlation and significant correlation between perceptions of parental support and career decision-making difficulties in adolescents. The results of product moment correlation analysis showed a significant negative relationship be- tween perceptions of parental support and career decision-making in adolescents with a correlation of r = - 0.220 and significance of p = 0.000. The meaning, the positive perception of adolescents to parental support, the lower difficulties experienced by adolescents in career decision-making. Keywords: perception of parental support, career decision-making difficulties, adolescents Pendahuluan uensi kejadian berdasarkan bukti-bukti yang Manusia merupakan organisme sosial terbatas (Suharnan, 2005). Oleh karena itu, yang dalam berinteraksi dengan lingkungan- tiap individu harus menyadari bahwa ketika nya harus memilih dan membuat keputusan telah memilih sebuah pilihan, maka individu untuk menyelesaikan masalah. Pembuatan tersebut harus menerima dan bertanggung atau pengambilan keputusan itu sendiri meru- jawab atas semua konsekuensi dan risiko pakan suatu proses memilih atau menentukan yang ada pada pilihan tersebut. berbagai kemungkinan di antara situasi-situ- Setiap individu menjalani fase-fase asi yang tidak pasti. Pembuatan keputusan perkembangan dimana setiap fase perkem- terjadi di dalam situasi-situasi dimana se- bangan memiliki kemampuan pengambilan seorang harus membuat prediksi kedepan, keputusan yang berbeda-beda. Gieed (1999) memilih salah satu diantara dua pilihan atau menyimpulkan hasil penelitiannya bahwa lebih, atau membuat estimasi mengenai frek- orang dewasa akan membuat keputusan yang rasional dalam proses pengambilan 33
Jurnal Psikologi, Volume 12 Nomor 1, Juni 2016 keputusan meskipun dalam keadaan emo- san (siswa kelas X), dan menentukan pilihan sional. Sebab orang dewasa memiliki kemam- pekerjaan dalam dunia militer (siswa kelas puan mengendalikan emosi dan impuls yang XI). Hasil penelitiannya antara lain menyim- lebih besar dari pada remaja. Sementara itu, pulkan bahwa masalah yang banyak dihadapi otak remaja belum siap untuk memikirkan se- siswa adalah masalah kependidikan (43%, gala sesuatu dengan cara yang sama seperti seputar pendidikan dan karir). Temuan dia- orang dewasa. Oleh sebab itu, remaja cend- tas diperkuat dengan hasil penelitian Hayadin erung membuat keputusan yang irasional. (2007) mayoritas siswa-siswi Sekolah Me- Masa remaja merupakan masa di- nengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), mana meningkatnya pengambilan keputusan. dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Remaja yang lebih tua agaknya lebih kompe- 64,25% belum memiliki keputusan yang jelas ten dan lebih baik dalam mengambil keputu- tentang profesi yang akan digelutinya. Fakta san dibandingkan dengan remaja yang lebih lain ditemukan dari hasil analisis instrumen muda (Lewis, 1981). Sebagian besar orang perkembangan dan wawancara yang dilaku- dapat mengambil keputusan secara lebih kan Rachmaniar (2012) bahwa 80% peserta baik, apabila mereka dalam kondisi tenang didik mengalami hambatan dalam pembuatan dibandingkan apabila mereka sedang berada keputusan karir yang akan dijalaninya di masa dalam kondisi emosional. Secara khusus, depan. Hasil penelitian Muhajirin (2014) juga hal ini berlaku untuk remaja. Remaja dapat membuktikan bahwa profil kesulitan membuat mengambil keputusan yang bijaksana ketika keputusan karir yang dialami peserta didik ke- suasana hatinya tenang. Namun mungkin las XI SMAN 3 Bandung berada pada katego- saja dapat mengambil keputusan yang tidak ri tinggi. Fakta empiris tersebut menujukkan bijaksana ketika sedang berada dalam kondi- bahwa kesulitan dalam mengambil keputusan si emosional sebab pada dasarnya remaja karir dan keraguan karir remaja merupakan memiliki kesulitan dalam mengontrol perilaku gejala faktual yang dialami remaja. mereka (Santrock, 2007). Keraguan yang dialami tersebut ter- Menurut Super (Osipow, 1983) tugas manifestasi sebagai kesulitan-kesulitan yang perkembangan karir remaja berada pada ta- dihadapi remaja ketika memutuskan karir hap eksplorasi, pada tahap ini remaja mulai (Gati, Krausz & Osipow, 1996). Kesulitan-kes- memikirkan alternatif pekerjaan, pencarian ulitan ini dapat menjadikan remaja menyerah- peran dan jati diri di sekolah. Pendapat terse- kan tanggung jawab pengambilan keputusan but menggambarkan bahwa remaja pada pada orang lain, atau menunda dan meng- tahap perkembangan karir, mulai mengiden- hindar dari tugas mengambil keputusan, yang tifikasi jenis pekerjaan yang sesuai dengan dapat mengakibatkan pengambilan keputu- bakat, minat, serta potensi yang dimilikinya. sannya tidak optimal. Tekanan yang dirasa- Namun, tidak semua remaja dapat dengan kan dapat mempengaruhi beragam aspek mudah mengambil keputusan karir sebab kehidupan sehari-hari, cara remaja mengam- remaja harus berusaha mengatasi ketidakje- bil keputusan akan mempengaruhi caranya lasan mengenai kapabilitasnya, kestabilan mengambil keputusan karir di masa depan minat, prospek alternatif pilihan untuk saat (Gati & Saka, 2001). ini dan masa yang akan datang, aksesibilitas Menurut Robbins (1994) terdapat tiga karir dan identitas yang ingin dikembangkan dimensi persepsi terhadap dukungan orang- dalam diri mereka sendiri (Bandura dalam tua yaitu dukungan otonomi, keterlibatan, dan Sawitri, 2009). Hal ini yang mengakibatkan kehangatan. Menurut Keller (2004) ketika banyak diantara remaja mengalami kera- remaja merasa didukung dan dicintai oleh guan dalam memilih suatu jalur karir (Creed, orangtua, remaja memiliki lebih banyak ket- Patton, & Prideaux, 2006). Hal ini sesuai den- erampilan dalam berpikir tentang karir dan gan hasil wawancara dari beberapa siswa- dunia kerja daripada ketika remaja merasa siswi Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), tidak didukung dan dicintai oleh orangtua. dimana dapat disimpulkan bahwa mereka Sehingga remaja yang merasa didukung dan memiliki minat pada satu atau beberapa bi- dicintai akan menimbulkan persepsi terhadap dang karir, namun masih merasa bingung dan dukungan orangtua. ragu terhadap pilihan tersebut sebab bidang Dukungan dan rasa cinta yang di- karir yang mereka minati kerap berubah- berikan oleh orangtua dapat menyebabkan ubah, banyaknya pilihan karir yang tersedia, kurangnya informasi yang dimiliki remaja dan tidak percaya diri pada bakat dan ke- menjadi rendah. Hasil penelitian yang dilaku- mampuan yang dimiliki. kan oleh Keller (2004) menunjukkan bahwa Gati dan Saka (2001) melakukan studi ketika remaja didukung dan dicintai oleh or- terhadap 1843 remaja Israel, tentang jenis angtua, remaja memiliki percaya diri yang keputusan yang dihadapi remaja kelas IX, tinggi dalam kemampuan untuk menemukan X dan XI. Pengambilan keputusan tersebut informasi karir dan memilih karir yang mereka berkaitan dengan memilih sekolah menengah minati. Jadi persepsi terhadap dukungan or- lanjutan (bagi siswa kelas IX), memilih juru- angtua yang dimiliki remaja dapat memberi- 34
Persepsi Terhadap Dukungan Orangtua dan Kesulitan......Esty Fitrah Islamadina, Alma Yulianti kan pengaruh pada kesulitan pengambilan buat keputusan karir, ketidaktegasan dalam keputusan karir. membuat keputusan, memiliki keyakinan Persepsi merupakan suatu proses yang disfungsional dan kurangnya pengeta- yang didahului oleh proses penginderaan, huan tentang proses pembuatan keputusan yaitu merupakan proses diterimanya stimu- karir lus oleh individu melalui alat indera. Stimulus 2.Kurangnya informasi diterima oleh alat indera, dan melalui proses Aspek ini mencakup kurangnya informasi penginderaan tersebut stimulus itu menjadi tentang diri, pekerjaan, dan cara memper- suatu yang berarti setelah diorganisasikan oleh informasi tambahan dan diinterpretasikan (Davidoff dalam Walgi- 3.Informasi yang tidak konsisten. to, 2010). Dengan adanya persepsi mengenai Aspek ini mengacu pada adanya informasi dukungan dari orangtua dapat menimbulkan yang tidak dapat diandalkan dan adanya rasa aman dalam melakukan partisipasi aktif, konflik baik internal maupun eksternal. eksplorasi, dan eksperimentasi dalam kehidu- Persepsi menurut Atkinson dan Hil- pan remaja yang pada akhirnya akan meng- gard (1999) adalah proses dimana individu hasilkan peningkatan rasa percaya diri, ket- menafsirkan dan mengorganisasikan pola erampilan-keterampilan dan strategi-strategi stimulus dalam lingkungan. Sebagai cara coping sehingga remaja akan merasa aman pandang, persepsi timbul karena adanya re- dan lebih percaya diri untuk menghadapi spon terhadap stimulus. Stimulus yang dit- situasi-situasi baru dan tantangan. (Cutrona, erima seseorang sangat kompleks, stimulus Cole, dkk, 1994). masuk ke dalam otak, kemudian diartikan, Berdasarkan pemaparan fenomena ditafsirkan serta diberi makna melalui proses di atas, peneliti tertarik untuk melihat apa- yang rumit baru kemudian dihasilkan persep- kah ada hubungan antara persepsi terhadap si. Menurut Gottlieb (Smet, 1994) mengung- dukungan orangtua dan kesulitan pengambi- kapkan bahwa dukungan sosial terdiri dari in- lan keputusan karir pada remaja. formasi atau nasehat verbal atau non verbal, Menurut Kamus Besar Bahasa In- bantuan nyata, atau tindakan yang diberikan donesia (KBBI) kesulitan diartikan sebagai oleh keakraban sosial atau didapat karena keadaan yang sulit atau sesuatu yang sulit. kehadiran mereka dan mempunyai manfaat Menurut Narayan dan Corcoran-Perry (Sanz emosional atau efek perilaku bagi pihak pen- de Acedo Lizarraga.dkk, 2007) menganggap erima. pengambilan keputusan sebagai interaksi Persepsi terhadap dukugan orang- antara masalah yang perlu dipecahkan dan tua merupakan respon yang dihasilkan dari individu yang ingin menyelesaikannya dalam stimulus berupa perasaan keterikatan yang lingkungan tertentu. Sementara itu menurut dianggap penuh cinta atau peduli, bantuan Anoraga (2001) karir dalam arti sempit adalah nyata, atau tindakan yang diberikan seperti profesi serta kedudukan dalam kehidupan se- kehadiran kemudian diterima melalui pengin- bagai upaya mencari nafkah, sedangkan karir deraan dan diproses di dalam otak sehingga dalam arti luas adalah langkah maju sepan- menghasilkan sesuatu yang berarti setelah jang hidup yang berkaitan dengan pekerjaan diorganisasi dan diinterpretasi. dan jabatan yang dimiliki seseorang. Gati, Menurut Robbins (1994) persepsi ter- Krausz, dan Osipow (1996) mendefinisikan hadap dukungan orangtua memiliki tiga di- bahwa setiap penyimpangan dari proses mensi, yaitu: pengambilan keputusan karir yang ideal se- a. Dukungan Otonomi, yaitu memberikan bagai kesulitan yang dapat menyebabkan ke- dorongan kepada anak dengan tujuan ke- bingungan atau pengambilan keputusan karir mandirian dapat terbentuk pada anak yang kurang optimal b. Keterlibatan, yaitu orangtua yang terli- Kesulitan pengambilan keputusan bat dalam setiap proses perkembangan karir adalah suatu keadaan dimana individu anak sehingga tercipta hubungan emo- berada pada situasi yang sulit untuk meng- sianal seperti dukungan, keterlibatan, dan hasilkan suatu tindakan melalui proses evalu- hubungan pribadi. Namun, orangtua harus asi dari beberapa jumlah alternatif aktivitas mampu menunjukkan toleransi terhadap pekerjaan yang telah dibuat yang melibatkan kemandirian, keunikan pribadi, dan kebe- operasi kognitif, perilaku, kemampuan, dan basan berekspresi anak dalam mengha- sikap untuk dapat menentukan salah satu al- dapi masalah. ternatif dari sejumlah alternatif yang didasari c. Kehangatan, yaitu orangtua yang hangat pengetahuan tentang diri dan informasi yang dan responsif ketika berinteraksi dengan befungsi untuk memecahkan masalah. anak-anak mereka dimana orangtua se- Menurut Gati, Krausz, dan Osipow cara gamblang menyampaikan kecintaan- (1996) kesulitan dalam pengambilan keputu- nya kepada anak dan menanggapi kebutu- san karir memiliki tiga aspek, yaitu: han khusus anak-anak mereka. 1. Kurangnya kesiapan Aspek ini berisi keengganan untuk mem- 35
Jurnal Psikologi, Volume 12 Nomor 1, Juni 2016 Piaget (Hurlock, 1989) mengata- purposive sampling. Jumlah sample dalam kan secara psikologis, masa remaja adalah penelitian ini adalah sebanyak 261 orang. usia di mana individu berintegrasi dengan Pengukuran masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak Instrumen yang digunakan dalam pe- lagi merasa di bawah tingkatan orang-orang nelitian ini adalah skala Perceptions of Par- yang lebih tua melainkan berada dalam ting- ents Scale (POPS) yang dikembangkan oleh katan yang sama, sekurang-kurangnya dalam Robbins (1994) dan skala kesulitan pengam- masalah hak. Integrasi dalam masyarakat bilan keputusan karir pada remaja, peneliti (dewasa) mempunyai banyak aspek efek- menggunakan alat ukur yang didesain oleh tif, kurang lebih berhubungan dengan masa Gati, Krausz & Osipow (1996). Teknik analisis puber. Termasuk juga perubahan intelektual data penelitian diukur dengan meggunakan yang khas dari cara berpikir remaja ini me- rumus korelasi Product Moment Pearson. mungkinkannya untuk mencapai integrasi Sebelum digunakan dalam penelitian, dalam hubungan sosial orang dewasa, yang alat ukur diuji coba terlebih dahulu. Dalam kenyataannya merupakan ciri khas yang penelitian ini alat ukur diuijicobakan kepada umum dari periode perkembangan ini. 114 responden. Pada skala persepsi terha- Hipotesis dap dukungan orangtua, dari 42 aitem sete- Hipotesis penelitian ini adalah “ada lah diuji cobakan gugur sebanyak 5 aitem. hubungan negatif antara persepsi terha- Sedangkan pada skala kesulitan pengambi- dap dukungan orangtua dengan kesulitan lan keputusan karir, dari 34 aitem setelah diuji pengambilan keputusan karir pada remaja”. cobakan gugur sebanyak 7 aitem. Koefisien reliabilitas pada skala Metode persepsi terhadap dukungan orangtua sebe- Subjek sar 0,920, dan pada skala kesulitan pengam- Sampel adalah sebagian atau wakil bilan keputusan karir sebesar 0,961. dari populasi yang akan diteliti (Arikunto, Hasil 2010). Teknik sampling yang digunakan ada- lah mixed sampling. Mixed sampling telah Berdasarkan hasil analisis Product diklasifikasikan ke dalam kategori campuran Moment dari Pearson diperoleh koefisien sampling, karena memiliki karakteristik dari korelasi (r) sebesar -0,220 dengan taraf sig- kedua sampling random dan non random (Ku- nifikansi 0,000 (p<0,01), artinya hipotesis mar, 1999). Untuk kategori random, peneliti diterima. Berdasarkan hasil analisis per- menggunakan random sederhana dan untuk bedaan berdasarkan jenis kelamin diketahui kategori non random peneliti menggunakan bahwa tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Tabel 1. Uji Hubungan dan Kontribusi Aspek Persepsi Terhadap Dukungan Orangtua Terhadap Kesulitan Pengambilan Keputuan Karir Aspek Rsq Persentase (%) Keterlibatan Ibu 0,036 3,6 Dukungan Otonomi Ibu -0,003 -0,3 Kehangatan Ibu 0,020 2 Keterlibatan Ayah -0,003 -0,3 Dukungan Otonomi Ayah -0,001 -0,1 Kehangatan Ayah -0,000 0 Total 4,9% Berdasarkan tabel 1 menunjukkan Pembahasan bahwa aspek yang paling banyak memberi- kan kontribusi terhadap kesulitan pengambi- Ditemukan bahwa persepsi terhadap lan keputusan karir adalah keterlibatan ibu, dukungan orangtua berkorelasi negatif den- yaitu sebesar 3,6%, dan aspek yang paling gan kesulitan pengambilan keputusan karir kecil kontribusinya adalah keterlibatan ayah pada remaja. Hal ini membuktikan bahwa dan dukungan otonomi ibu. semakin positif persepsi remaja terhadap dukungan orangtua, maka semakin rendah 36
Persepsi Terhadap Dukungan Orangtua dan Kesulitan......Esty Fitrah Islamadina, Alma Yulianti kesulitan pengambilan keputusan karir pada 4,9%, artinya semakin positif persepsi remaja remaja. begitu pula sebaliknya semakin terhadap dukungan orangtua menurunkan negatif persepsi remaja terhadap dukungan kesulitan pengambilan keputusan karir yang orangtua, maka semakin tinggi kesulitan dimiliki sebesar 4,9% dan 95,1% dipengaruhi pengambilan keputusan karir pada remaja. oleh faktor-faktor selain persepsi terhadap Setelah dimasukkan dalam kategori, dukungan orangtua, seperti taraf inteligensi, secara keseluruhan subjek penelitian berada minat, informasi (pengetahuan), status sosial pada kategori tinggi pada variabel persepsi ekonomi keluarga dan pergaulan dengan te- terhadap dukungan orangtua, ini menunjuk- man sebaya. Hasil penelitian Naz, dkk (2014) kan bahwa sebagian besar persepsi subjek menunjukkan bahwa rekan dan teman-teman penelitian terhadap dukungan orangtua da- mendominasi dalam pilihan akademik dan pat mengurangi kesulitan dalam pengambilan proses pengambilan keputusan karir pada keputusan karir. Disisi lain, subjek penelitian remaja. Hal inilah yang akan memberikan berada pada kategori sedang pada variabel pengaruh dalam meningkatkan kemampuan kesulitan dalam pengambilan keputusan karir, pengambilan keputusan karir. ini menunjukkan bahwa remaja tidak terlalu Kesimpulan mengalami kesulitan, tetapi juga tiduk cukup mudah untuk mengambil keputusan karir. Berdasarkan hasil penelitian dapat di- Artinya persepsi yang positif akan mempen- tarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan garuhi rendahnya kesulitan yang dirasakan yang negatif antara persepsi terhadap dukun- remaja dalam pengambilan keputusan ka- gan orangtua dan kesulitan pengambilan rir. Sehingga persepsi yang positif terhadap keputusan karir pada remaja. Semakin positif dukungan orangtua dalam penelitian ini akan persepsi remaja terhadap dukungan orang- mengurangi kesulitan yang dirasakan remaja tua maka semakin rendah kesulitan yang dalam pengambilan keputusan karir. dirasakan remaja dalam pengambilan kepu- Berdasarkan analisis uji perbedaan tusan karir, semakin negatif persepsi remaja diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan terhadap dukungan orangtua maka semakin antara laki-laki dan perempuan baik dilihat tinggi kesulitan yang dirasakan remaja dalan dari persepsi terhadap dukungan orangtua pengambilan keputusan karir. ataupun kesulitan pengambilan keputusan Daftar Pustaka karir. Anoraga, Panji. (2001). Psikologi Kerja. Hasil analisis korelasi pada setiap as- Jakarta: Rineka Cipta pek persepsi terhadap dukungan orangtua Atkinson, R.L., Atkinson, R.C., Hilgard, E.R. dan kesulitan pengambilan keputusan karir (1999). Pengantar Psikologi: Jilid 1. menunjukkan perbedaan persentase dari se- Jakarta: Erlangga. tiap aspek persepsi terhadap dukungan or- Creed, P., Patton, W., Prideaux, L.A. (2006). angtua tersebut. Aspek keterlibatan ibu meru- Antecedents and Concequences of pakan dukungan orangtua yang paling banyak Career Decisional States in dirasakan oleh remaja jika dilihat dari nilai R Adolescence. Journal Vocational squared dengan nilai sebesar 3,8%. Artinya, Behavior 2006, Vol. 67, No. 3, 397- aspek keterlibatan ibu memberikan kontri- 412. busi terbanyak dalam kesulitan pengambilan Cutrona, C.E., Cole, V., Colangelo, N., keputusan karir pada remaja. Hasil penelitian Assouline, S.G., Russel, D.W. (1994). Grolnick, Ryan, dan Deci (1991) mengung- Perceived Parental Social Support kapkan hal yang tidak jauh berbeda dimana and Academic Achievement: An aspek keterlibatan ibu lebih mempengaruhi Attachment Theory Perspective. pengembangan motivasi anak dari pada as- Journal of Personality and Social pek lain. Persepsi remaja terhadap dukungan Psychology 1994, Vol. 66, No. 2, 369- orangtua dari aspek keterlibatan ibu sep- 378. erti menyediakan waktu untuk berbicara dan Gati, I., Krausz, M., & Osipow, S. H. (1996). menghabiskan banyak waktu bersama remaja A taxonomy of difficulties in career akan mempengaruhi remaja dalam mengam- decision making. Journal Of bil keputusan karir terlihat dari remaja yang Counseling Psychology, 43(4), 510- cukup mampu untuk membuat keputusan dan 526. doi:10.1037/0022-0167.43.4.510. tidak takut gagal. Sehingga persepsi yang Gati, I., & Saka, N. (2001). High school positif terhadap dukungan orangtua yang students’ career-related decision- berasal dari aspek keterlibatan ayah dapat making difficulties. Journal of mempengaruhi kesulitan pengambilan kepu- Counseling and Development, 79(3), tusan karir pada remaja. 331-340. Pada penelitian ini memberikan sum- Gieed, J.N., Blumenthal, J., Jeffries, N.O., bangsih efektif dari persepsi terhadap dukun- gan orangtua terhadap kesulitan pengambilan keputusan karir pada remaja yaitu sebesar 37
Jurnal Psikologi, Volume 12 Nomor 1, Juni 2016 Castellanos, F.X., Liu,H., Zi Friends and Career Decision Making: jdenbos, A., Paus, T., Evns, A.C., Journal of Scientific Research 22 (8): Rapoport, J.L. (1999). Brain 1193-1197. Development During Childhood and Osipow, Samuel. (1983). Theories of Career Adolescence: A Longitudinal MRI Development. USA: Prentice-Hall. Study. Journal Nature Neuroscience, Rachmaniar, Ananda. (2012). Program Vol. 2, No. 10 861-869. Bimbingan Karir untuk Meningkatkan Grolnick, Wendy S., Ryan, Richard M., & Kemampuan Pembuatan Keputusan Deci, Edward L. (1991). Inner Karir: Penelitian Pra Eksperimen Resources for School Achievement: terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Motivational Mediators of children’s Negeri 19 Bandung Tahun Ajaran perceptions of Their Parents. Journal 2011/2012. Skripsi. Universitas of Educational Psychology, Vol. 83, Pendidikan Indonesia. No. 4, 508-517. Robbins, R. J. (1994). An Assessment Hayadin (2007). Pengambilan Keputusan of Perceptions of Parental untuk Profesi pada Siswa Jenjang Autonomy Support and Control: Pendidikan Menengah (Survei pada Child and Parent Correlates. SMA, MA, dan SMK di DKI Jakarta). Unpublished Doctoral Dissertation, [Online]. Tersedia: http//www.masa- Department of Psychology, depanku.net (24 April 2015) University of Rochester, 1994. Hurlock, E. B. (1989). Psikologi Robbins, S.P. (2002). Prnsip-prinsip Perilaku Perkembangan Suatu Pendekatan Organisasi (Edisi kelima). Jakarta: Sepanjang Rentang Kehidupan. Erlangga. Jakarta: Erlangga. Santrock, John. W. (2007). Remaja (Edisi 11 Keller, B. K. (2004). Parental behaviours that Jilid I). Jakarta: Erlangga. influence adolescents‘ career Santrock, John. W. (2007). Remaja (Edisi 11 development. University of Jilid II). Jakarta: Erlangga. Washington, U.S.A Sanz de Acedo Lizarraga, M.L., Sanz de Kumar, Ranjit. (1999). Research Acedo Baquedano, M.T., Caedelle- Methodology: A Step by Step Guides Elawar, Maria. (2007).Factors that For Beginners. Sage Publications: Affect Decision Making: Gender and London, Thousand Oaks, New Delhi. Age Differences. International Lewis, C. C. (1981). How adolescents Journal of Psychology and approach decisions: Changes over Psychological Therapy 2007, 7, 3, grades seven to twelve and policy 381-391. implications. Child Development , 52, Sawitri, Dian. R. (2009). Pengaruh Status 538-544. Identitas Dan Efikasi Diri Keputusan Monks, F.J & Knoers, A.M.P. (2006). Psikologi Karir Terhadap Keraguan Perkembangan Pengantar Dalam Pengambilan Keptusan Karir Pada Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Mahasiswa Tahun Pertama di Gadjah Mada University Press. Universitas Diponegoro. Jurnal Muhajirin, Muhammad. (2014). Efektivitas Psikologi Undip, Vol. 5, No. 2, 2009. Konseling Karir Trait and Factor Smet, Bart (1994). Psikologi Kesehatan. untuk Mereduksi Kesulitan Membuat Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Keputusan Karir Peserta Didik. Indonesia Skripsi. Universitas Pendidikan Survey Data Collection Wave 1: Baseline Indonesia result May 2012. Pacific Adolescent Naz, Arab., Saeed, Gohar., Khan, Waseem., Career Pathways Report. Khan, Nasim., Sheikh, ’Irum., and Walgito, Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Khan, Nasar. (2014). Peer and Umum. Yogyakarta: C.V Andi Offset. 38
Search
Read the Text Version
- 1 - 6
Pages: