Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore EXPOSURE TRIANGLE oleh Roshinta

EXPOSURE TRIANGLE oleh Roshinta

Published by Selasar Aksara, 2022-02-03 10:21:14

Description: EXPOSURE TRIANGLE oleh Roshinta

Search

Read the Text Version

EXPOSURE TRIANGLE Teknik fotografi dasar terkait segitiga pencahayaan, tiga elemen dalam kamera yang mempengaruhi penggunaan cahaya dalam pengambilan gambar. Penyusun: Roshinta Dewi Arya

Exposure Exposure adalah banyak sedikitnya paparan dari cahaya yang nantinya akan bisa diterima oleh sensor yang ada di sebuah kamera agar bisa mendapatkan gambar dan juga foto yang bagus.

Exposure Triangle Segitiga Pencahayaaan atau The Exposure Triangle adalah istilah yang merujuk pada 3 elemen dasar exposure yaitu aperture, shutter speed dan ISO. Ketiga elemen ini saling berkaitan dalam mempengaruhi proses masuknya paparan cahaya/sinar kedalam kamera, sebelum mencapai film atau sensor gambar.

Pengaturan Exposure Triangle • Tujuan dari pengaturan exposure triangle adalah, menyeimbangkan intensitas cahaya yang masuk ke dalam kamera dengan mengatur ketiga elemen exposure, yaitu: • Aperture menangkap cahaya melalui lebar bukaan lensa • Shutter speed kecepatan bukaan aperture dalam menangkap cahaya yang masuk • ISO sensitifitas sensor kamera ketika memproses paparan cahaya

APERTURE • Aperture atau diafragma adalah lubang yang ada di dalam lensa kamera. Jika mata manusia punya iris, maka kamera punya aperture. Semakin rendah nomor aperture, semakin lebar pula bukaan lensa, sehingga cahaya yang masuk akan lebih terang. • Aperture diukur dengan f-stop (f/1.2, f/1.8 f/2.8) dan perlu di ingat semakin kecil angka f-stop menunjukkan semakin besar bukaan lensa.

FOTO BOKEH • Bokeh sebenarnya berasal dari bahasa Jepang “boke” yang berarti blur, buram, bias atau mengaburkan. • Untuk mendapatkan foto bokeh (biasanya untuk pemotretan manusia/potraiture), gunakan aperture terbesar (f-number terkecil) yang dimiliki oleh lensa, contoh : f/1.4 atau f/1.8. • Semakin kecil f-stop/f-number akan berdampak pada area fokus semakin sempit disebut Depth of field atau bahasa trend disebut foto bokeh.



https://fstoppers.com/education/

SHUTTER SPEED • Shutter speed adalah tingkat kecepatan atau durasi jeda jendela sensor terbuka ketika menerima paparan cahaya kemudian menutup kembali. • Jika memencet tombol shutter maka rana/penutup akan terbuka dan menutup kembali berdasarkan pada kecepatan shutter speed yang dipilih. Rana ini berkaitan dengan cahaya yang masuk ke kamera.

1/500 lebih cepat Foto terlihat seolah beku: terdjaadriipkaadraen1a/2jendela sensor hanya membutuhkan waktu 1/500 atau 0,002 second untuk menangkap gambar objek bergerak. Foto beku tersebut sebagai dampak dari shutter yang ditingkatkan. Foto terlihat berbayang: Long Exposure dampak dari shutter speed rendah. Efek yang timbul adalah gambar foto blur/bayangan akibat kamera menangkap foto

FOTO AIR TERJUN Efek beku pada shutter speed tinggi, Efek blur/bayangan dari shutter speed misal 1/125s rendah

• Semakin lama Shutter Speed terbuka, maka semakin banyak intensitas cahaya masuk ke dalam film/sensor, sehingga akan menghasilkan foto lebih terang. • Semakin cepat shutter speed, semakin sedikit cahaya yang masuk. Sebaliknya, semakin lambat shutter speed, maka semakin banyak cahaya yang masuk. • Shutter Speed diukur dengan satuan “S” (second)/detik dan dinyatakan dalam 1/250s, 1/125s, 1/60s, 1/15s, 1/8s, 1/4s, 1/2s. • Shutter 1/250s menunjukkan semakin cepat jendela sensor membuka lalu menutup kembali, sedangkan 1/2s semakin lama jendela shutter menerima paparan cahaya.

• Semakin cepat shutter speed, yaitu 1/250 maka semakin sedikit cahaya yang masuk. • Semakin rendah atau lambat shutter speed,yaitu 1/2 maka semakin banyak

ISO • ISO merupakan kemampuan yang dimiliki oleh kamera dalam menangkap sebuah cahaya. • Analogi ISO: kerikil yang dimasukkan ke dalam segelas air. Air merepresentasikan cahaya. Sehingga semakin banyak kerikil yang kita masukkan, semakin sedikit air yang kita perlukan untuk memenuhi gelas. • Semakin rendah nilai ISO maka hasil foto akan semakin gelap, sebaliknya nilai ISO semakin tinggi maka semakin terang foto yang dihasilkan. • Ukuran ISO adalah ISO 100, ISO 200, ISO 400, ISO 800 dan kelipatan tergantung spesifikasi kamera.

Semakin besar nilai ISO, ketajaman gambar menjadi berkurang.

Semakin besar nilai ISO, gambar semakin terang.

Pengambilan gambar dengan kondisi dalam ruang atau minim cahaya, berkisar antara ISO 800-1600

NOISE • Noise adalah titik-titik warna yang tidak dikehendaki yang hadir dalam foto. • Noise biasanya disebabkan karena nilai ISO yang terlalu tinggi pada pengambilan gambar dengan minim cahaya.

• Semakin tinggi nilai ISO, noise terlihat semakin jelas • Untuk mempertahankan kualitas gambar, sebaiknya gunakan ISO serendah mungkin • Cahaya cerah luar ruang, ISO berkisar 100-200 • Dalam ruang, ISO berkisar 800-1600

KESIMPULAN • Jika kondisi cahaya bagus, gunakan nilai ISO yang paling rendah agar hasil foto tetap tajam. • Jika kamu sudah merasa puas dengan ketajaman fokus gambar tapi cahaya masih dirasa underexposure, naikkan ISO. • Jika pencahayaan sudah dirasa pas tapi ternyata kamu harus memotret objek yang pergerakannya cepat, naikkan shutter speed. • Jika shutter speed minimal tidak tercapai karena kurang cahaya, maka jalan keluarnya adalah dengan menaikkan nilai ISO agar shutter speed dapat tercapai.

Sumber: • https://www.diykamera.com/pengertian-exposure/ • https://www.diykamera.com/pengertian-shutter-speed/ • https://www.pixel.web.id/segitiga-exposure/ • https://halfastop.com/examples/exposure_triangle.jpg • https://www.kamerashot.com/apa-itu-bokeh/ • https://www.pexels.com/photo/adolescence-attractive-b eautiful-blur-573299/ • https://techijau.com/noise-adalah/ • https://fotografi.lovelybogor.com/mengenal-istilah-noise -dalam-fotografi-titik-titik-berwarna-tak-dkehendaki/


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook