Perjalanan Karya bagi Bangsa tapi yakin akan menggapai deretan perusahaan besar, bahkan sa- ngat besar. Performanya harus ditingkatkan dari sisi kapasitas dan kualitas. SOP atau standard operating procedure paling krusial untuk se gera dibenahi. Begitu rapuh di semua lini. Rupanya selama ini mereka sudah cukup maksimal melayani nasabah dengan cara yang ada. Toh para pedagang tak protes. Maka tak terpikirkan untuk merevisi sistem. Namun, dengan cara yang tak terkonsep itu, banyak pekerjaan menjadi sangat bertele-tele. Volume kerja setiap orang tak terkontrol dan kacau. Bahkan bisa dibilang sera- butan. Satu orang bisa mengerjakan banyak hal. Tak jarang untuk satu jenis urusan saja, ada begitu banyak metode yang dipakai. Sa- ngat sulit mengukur kinerja staf atau memastikan efektivitas ker- ja karena tak ada standar prosedur kerja sama sekali. Kunci yang dipegang: yang penting urusan dengan nasabah beres. Apakah itu memerlukan waktu lama atau mekanisme kerja yang rumit, itu masalah kedua. Pandangan seperti ini sudah tidak bisa diperta- hankan lagi. BCA telah bermetamorfosis, siap menembus cakra- wala. Tuntutan kualitas kerja semakin besar. Tim khusus segera dibentuk untuk membidani cara kerja baru yang lebih efektif, efisien, dan berenergi, juga harus punya visi ke depan dan memiliki tujuan. Kemampuan profesionalisme setiap karyawan harus dibangun agar karier mereka berkembang. Langkah pertama yang dilakukan, semua lini dimonitor, di- perhatikan cara kerjanya. Ditemukanlah begitu banyak metode yang tidak efektif dan membuang waktu. Padahal sebuah bank atau perusahaan mana pun memerlukan standar operasional yang jelas dan rinci. Setiap urusan harus dijaga oleh mekanisme yang pasti dan dilakukan penuh kedisiplinan. Tanpa itu maka akan luar biasa sulit bagi perusahaan untuk menilai hasil kerja dan mem- buat perencanaan. BCA harus lekas berbenah diri dan merancang tata kelola perusahaan yang baik. 51 REVISI BCA APRIL.indd 51 4/25/2022 8:13:20 AM
Maka dibuatlah SOP mulai dari front office hingga bagian-bagi- an lainnya. SOP itu dibuat begitu detailnya. Misalnya, seorang teller yang semula mengerjakan sejumlah pekerjaan dengan sera- butan, kemudian diatur untuk mematuhi tahapan kerja dengan aturan main jelas. Bahkan kemudian urusan tersebut mungkin bisa dipecah untuk dilakukan beberapa orang. Tanggung jawab kerja terorganisasi rapi. Job description setiap orang dan setiap di- visi menjadi sangat clear. Perusahaan bisa memantau dengan jelas kinerja setiap divisi, mengukur kapasitas kerja setiap orang, dan menilai hasilnya. Bahkan bisa segera mengetahui berbagai penyebab yang menim- bulkan hambatan. Setiap divisi pun menyadari bahwa fungsi dan hasil kerja mereka sangat berpengaruh pada kelancaran bagian- bagian yang lain. Oleh sebab itu, mereka harus bekerja berdasar- kan sistem yang jelas dan tertib. Pada era inilah satu nilai penting disuntikkan Mochtar. Dia membangun team work yang solid dan sense of belonging yang ting- gi terhadap perusahaan. Sesuatu yang kemudian hari menjadi ke- unggulan BCA. Mentalitas bank ini dibentuk. Para staf diarahkan untuk bekerja bukan semata untuk mencari nafkah, tetapi juga membangun diri mereka, mendukung perkembangan perusa- haan. Mereka menjaga dan merawat apa yang telah dicapai dan bangga karena telah memberikan benefit bagi masyarakat luas. Hingga pada akhirnya prestasi yang baik itu akan memberi dam- pak baik bagi kehidupan mereka. Segenap staf mulai memahami makna “bekerja untuk melayani bangsa”. Dengan semangat ini, gairah kerja para staf semakin meningkat. Membuat SOP ini efektif dijalankan bukan perkara mudah. Butuh waktu sampai setahun untuk memastikan segenap lini di kantor pusat dan dua kantor cabang benar-benar melaksanakan- nya dengan baik. Sepanjang itu Mochtar dan tim khusus yang dibentuknya bekerja dengan telaten. Dia bahkan terjun langsung 52 REVISI BCA APRIL.indd 52 4/25/2022 8:13:20 AM
Perjalanan Karya bagi Bangsa ke meja-meja staf untuk memberi bimbingan. Semua dilakukan di antara tugas menghimpun nasabah, para pengusaha. Kehadir- an nasabah-nasabah besar itu harus dijawab dengan bukti bahwa bank ini mampu melayani dengan prima, lebih baik dan lebih ce- pat daripada bank yang lain. Memang di atas kertas tampak meragukan bagaimana mung- kin bank sekecil ini sanggup melayani nasabah besar sama baik- nya dengan bank sekelas Panin. Namun, dengan semangat heroik BCA sanggup membuktikan, bisa meningkatkan performa cukup dahsyat. Ini berkat kemauan keras dan kedisiplinan. Sementara itu pemerintahan Orde Baru mulai mengobarkan imbauan, perbankan harus aktif mendukung pembangunan na sional dan membantu kredit bagi para calon pengusaha. Bank bu- kan sekadar memberikan bantuan kecil bagi pedagang hilir atau eceran, tetapi juga mampu memberikan pinjaman dana bagi pen- dirian usaha. Entrepreneurship harus tumbuh dinamis, sehingga penyerapan tenaga kerja berlangsung aktif. Itu telah dilaksanakan BCA dengan baik dalam skala kecil. Namun, pertumbuhan bis- nis berkembang lebih pesat daripada yang diduga. Banyak sek- tor yang memerlukan dana sangat besar. Jelas, itu membutuhkan persediaan dana tak sedikit. Bagaimana mendapatkan dananya? Menyerap dana dari dalam negeri butuh waktu lama. Tren pe- nyimpanan dana besar dari masyarakat belum tumbuh. Sangat sulit untuk mencapai capital adequacy ratio atau rasio kecukupan modal yang memadai untuk mendanai usaha-usaha yang amat besar. Sementara potensinya ada. Bisa saja mendapatkan dana dari pasar modal, melakukan IPO. Namun, itu masih terlalu dini. Rapat internal tak menyetujui itu. Lagi pula BCA saat itu tengah giat-giatnya membenahi manajemen. Di tengah kesibukan menata internal, Mochtar melakukan percepatan kemajuan dengan membidik sayap usaha yang me- nunjang. Dia memutuskan membeli sebuah bank di Amerika 53 REVISI BCA APRIL.indd 53 4/25/2022 8:13:20 AM
Serikat, yakni Union Planters Bank. Ini sebuah bank yang tak se- berapa besar di Memphis, salah satu negara bagian Amerika. BCA menjadi pemegang saham mayoritas. Sebagai pemegang kendali bank tersebut, dia kemudian mengarahkan gerak Union Planters Bank untuk merambah Asia. Yang dituju adalah Hong Kong. Ini- lah sasaran utamanya. Didukung permodalan dari Union Planters dan kas BCA sendiri, didirikanlah perusahaan finansial bernama central Asia capital corp. Perusahaan ini sekaligus menjadi ca- bang BCA di Hong Kong, berperan aktif sebagai deposit taking com- pany. Aliran dana besar dari Amerika pun masuk ke perusahaan ini, memungkinkan tersedianya pinjaman dana bagi para nasa- bah, dan yang terbesar adalah nasabah Indonesia. Keberadaan Central Asia Capital Corp memang tidak menjadi isu yang didengungkan besar-besaran di internal BCA maupun ke eksternal karena menjadi kegiatan pendukung semata. Isu terbesar tetaplah membangun pertumbuhan BCA di dalam negeri dengan tantangan yang begitu besar di pengujung 1970-an itu. Namun, akhirnya ketika niat untuk mendirikan kantor cabang di Amerika ingin direalisasikan, prestasi gemilang di Hong Kong menjadi portofolio yang memantapkan kepercayaan diri. Tercapainya rencana membuka cabang di luar negeri untuk memperbesar ka- pital menciptakan kebanggaan luar biasa. Walau prosesnya ber- liku, targetnya tercapai. Aliran dana dari Amerika dan Hong Kong begitu besarnya, hingga Central Asia Capital Corp bisa memberi- kan fasilitas kredit yang sangat kuat. Tambahan lagi, suku bunga di Hong Kong lebih rendah daripada di Indonesia. Maka para na- sabah dalam negeri semakin bersemangat meminjam dana untuk mendirikan usaha. Keberhasilan ini membuktikan keseriusan BCA untuk men- dukung pembangunan nasional secepat mungkin. Bisa saja pada waktu itu fasilitas kredit atau pinjaman dana dijalankan apa ada- 54 REVISI BCA APRIL.indd 54 4/25/2022 8:13:20 AM
Perjalanan Karya bagi Bangsa “ Keberhasilan ini membuktikan keseriusan BCA untuk mendukung pembangunan nasional secepat mungkin. Bisa saja pada waktu itu fasilitas kredit atau pinjaman dana dijalankan apa adanya. Secukup kapital yang tersedia. Namun, sesuai dengan cita-cita besar Liem dan Mochtar Riady, bank ini harus mampu memacu dunia usaha di Indonesia. Jika jalannya sulit, ”harus dicari strategi jitu. REVISI BCA APRIL.indd 55 55 4/25/2022 8:13:20 AM
nya. Secukup kapital yang tersedia. Namun, sesuai dengan cita- cita besar Liem dan Mochtar Riady, bank ini harus mampu me- macu dunia usaha di Indonesia. Jika jalannya sulit, harus dicari strategi jitu. Setahun setelah pembenahan, perbaikan mulai terlihat. Pada 1976 BCA berhasil mencatat peningkatan aset yang signifikan dibandingkan setahun sebelumnya. Saat Mochtar masuk tahun 1975, aset BCA sebesar 12,8 miliar rupiah. Setahun kemudian menjadi 17,5 miliar rupiah. Ini juga dipengaruhi masuknya peng- usaha-pengusaha kelas kakap jejaring bisnis Liem. Namun, tanpa pelayanan yang sepadan dengan “kelas” mereka, mustahil para pengusaha itu bisa menaruh kepercayaan pada BCA. Satu hal yang patut dipujikan pada Mochtar adalah kecepatannya mem- benahi kesiapan internal untuk memburu tuntutan nasabah yang semakin tinggi. Di sinilah bukti reputasinya sebagai “dokter pe- nyembuh bank” terlihat. Pada tahun 1977 bisa dikatakan wajah pe- layanan BCA telah berubah total. Sistem menjadi lebih rapi. Alur pelayanan lebih terstruktur jelas. Namun, di mata sang pemimpin masih ada begitu banyak “PR” untuk merapikan BCA. Dia tak mau lekas puas. Selama dua tahun dia gigih membagi konsentrasinya antara merangkul nasabah baru terus-menerus dan membenahi internal semaksimal mungkin. Usai SOP, giliran data dibenahi. Kondisi ar- sip BCA kala itu jauh dari ideal. Bahkan bisa dikatakan menyedih- kan. Berbagai data dan dokumen penting menumpuk begitu saja di sebuah ruang, tanpa penataan yang rapi. Seolah berkas-berkas berharga itu hanya merupakan kertas tak berarti. Kala itu bukan hal aneh lagi bila ada keperluan yang membutuhkan data terten- tu, staf bersangkutan akan menjawab, “Beri saya waktu beberapa hari.” Setelah itu dia akan bergulat mencari data bak mendeteksi jarum di tumpukan jerami. 56 REVISI BCA APRIL.indd 56 4/25/2022 8:13:20 AM
Perjalanan Karya bagi Bangsa “Kita punya nasabah pengusaha-pengusaha terbesar negeri ini. Kalian menaruh data sekacau ini.” Mochtar geleng-geleng kepala. “Mulai detik ini, ubah keadaan yang parah ini.” Untuk membenahi itu, disadari tidak cukup hanya berbekal komando. Ini masalah mental yang telah mengakar belasan ta- hun. Mungkin selama ini BCA memang merasa baik-baik saja de- ngan keadaan semacam itu. Buktinya urusan bank para pedagang bisa dilayani baik. Maka Mochtar menggabungkan komando de- ngan kekuatan motivasi. “Kita akan maju sangat pesat. Mungkin lebih besar di luar ba- yangan kalian. Jika BCA menjadi bank yang sangat jaya, melebihi bank-bank swasta yang ada, kita semua akan sangat bangga. Ke- banggaan itu harus dimulai dari tekad dan kemauan untuk ber ubah lebih baik. Jadi, jangan anggap kerepotan kita hari ini sebagai suatu beban. Kita sedang membangun fondasi agar BCA tumbuh semakin tinggi. Kita akan menjadi sejarah.” Para staf yang semula menunjukkan rasa berat karena men- dapat beban pekerjaan yang dianggap menyusahkan, perlahan- lahan termotivasi. Tim khusus dibentuk lagi. Dengan penuh ke- sabaran bercampur ketegasan, sang pemimpin mengomando setahap demi setahap, untuk membereskan ruang arsip dengan struktur yang jelas dan rapi. Semua data disusun berdasarkan per- jalanan waktu. Teratur sejak 1960 sampai 1975. Segenap staf diberi penjelasan bahwa selembar data pun me- rupakan benda yang sangat bernilai bagi perusahaan. Ketika sa- ngat dibutuhkan, ketiadaan data akan mengacaukan banyak hal. Arsip dan data yang tersusun rapi juga akan memudahkan pro- ses kerja, mendukung kelancaran penyelesaian berbagai urusan, memudahkan perusahaan merancang perencanaan ke depan, dan menunjukkan karakter BCA. “Bagaimana nasabah bisa memercayai kita, bila menyimpan satu lembar data dengan rapi saja kita tak bisa,” ucap Mochtar. 57 REVISI BCA APRIL.indd 57 4/25/2022 8:13:21 AM
Lagi-lagi dia menegaskan: semakin hari BCA harus bisa be- kerja semakin baik, semakin cermat, dan semakin cepat. Walau baik, jika bekerja lambat, bank lain akan menyusul karena mereka mampu bekerja lebih cepat. Maka tiada boleh ada satu divisi pun yang memiliki alasan untuk bekerja lambat. Solusi harus ditemu- kan agar proses kerja bisa berjalan cepat dengan hasil excellent. Tak hanya kedisiplinan dan taat SOP, para staf saat itu juga mulai diajarkan tentang integritas yang tegas. Personil di garda depan harus menghayati makna pelayanan dalam bekerja sebagai tanggung jawab menjaga reputasi perusahaan. Mengecewakan na- sabah adalah awal dari kehancuran sebuah bank. Divisi marketing memahami bahwa di tangan mereka ada tanggung jawab krusial. Performa bank yang telah baik harus bisa membuat mereka me- ningkatkan omzet. Divisi lain, semisal audit, harus bisa menjaga keselamatan perusahaan dengan bekerja jujur dan tegas. Maka perubahan signifikan bisa dilihat dari kecepatan layanan BCA kala itu. Para nasabah yang semuanya adalah pengusaha dan pedagang mengakui, para petugas garda depan dikenal sangat ce- katan dan lincah dalam melayani. Pamor ini mengudara dengan cepat. BCA adalah bank profesional. Itu sebutan yang menjadi umum. Kehadiran Mochtar ibarat “mengacak-acak” ruang nyaman. Selama belasan tahun para staf bekerja penuh kenyamanan wa- lau bank tak maju-maju. Setelah datang pemimpin baru, mereka sudah tidak mengenal lagi yang namanya comfort zone. Dipacu un- tuk “gelisah” mencari solusi-solusi yang bisa memperbaiki segala hal. Sang pemimpin dengan agresif memacu para staf untuk tidak mendiamkan hal-hal yang tak beres. Mental pemenang sudah ditempa. Tak ada ruang untuk me- rasa berpuas diri. Perjalanan menuju cita-cita besar masih pan- jang. Mochtar mengobarkan tekad, BCA akan menjadi clearing 58 REVISI BCA APRIL.indd 58 4/25/2022 8:13:21 AM
Perjalanan Karya bagi Bangsa house terbesar kedua setelah Bank Indonesia. Tentu, menjadi bank swasta nomor satu di Indonesia. Kemajuan selanjutnya diraih lagi. Kesempatan yang digulir- kan pemerintah untuk menjadi bank devisa dimanfaatkan sebaik- baiknya oleh bank ini. Syaratnya, harus bergabung dengan dua bank lain. Ketika itu, BCA telah mengambil alih Bank Gemari dan satu bank kecil lainnya. Pada tahun 1977 BCA resmi memiliki izin sebagai bank devisa. Ini merupakan pencapaian spektakuler bagi bank yang bahkan dua tahun sebelumnya tidak diperhitungkan. Untuk selanjutnya deretan kantor Bank Gemari kemudian men- jadi cabang-cabang BCA. Pada tahun itu juga Mochtar berhasil membuktikan janjinya pada Liem, bahwa omzet BCA akan lebih besar daripada Bank Panin dalam kurun waktu dua tahun. Ini me- rupakan lompatan besar. Bisa dikatakan sepanjang era 1975–1980 merupakan masa- masa krusial dalam pembentukan BCA. Nasabah-nasabah dari enam jenis bisnis besar di Indonesia terangkul. Jati diri perusa- haan dibentuk. Etos kerja dibangun. Tata manajemen dibuat clear dengan SOP yang jelas. Sejalan dengan bertambahnya para nasabah besar secara sig- nifikan, pengembangan jumlah kantor wilayah pun sudah men- desak. Sebanyak 11 kantor wilayah di Jawa, Sumatra, dan Sulawesi didirikan. Kantor-kantor wilayah ini membawahi kantor-kantor cabang. Jelas, SDM direkrut sangat banyak. Dengan modal SOP dan tata kelola manajemen yang sudah prima, tak sulit bagi bank ini untuk segera membina para SDM baru. Namun, khusus un- tuk pejabat menengah ke atas di BCA, Mochtar memiliki syarat khusus. Mereka harus orang-orang yang paham bisnis, punya ke pekaan tajam melihat peluang, dan menangkapnya untuk kebaik- an perusahaan. Baginya, kemampuan akuntansi atau manajemen perbankan saja tidaklah cukup bagi para pemimpin BCA di kantor cabang 59 REVISI BCA APRIL.indd 59 4/25/2022 8:13:21 AM
mana pun. Karena jantung utama perbankan adalah bagaimana bisa menangkap peluang dari kehidupan bisnis yang berdenyut di tengah masyarakat. Maka, para pemimpin cabang harus benar- benar sosok pilihan. Mereka harus paham bisnis. Bahkan lebih di- minati jika mereka telah banyak mengenal sosok-sosok usahawan di daerah masing-masing dan mampu merangkul nasabah po- tensial itu ke dalam BCA. Persaingan meraih nasabah besar sudah semakin sengit di antara bank-bank swasta di Indonesia. Maka ti- dak ada cara lain selain berjuang all out. Tangkap peluang di mana pun! Para calon pemimpin kantor cabang ditempa melalui pendi- dikan langsung di bawah arahan Mochtar selama beberapa bulan di Jakarta. Kemudian mereka juga praktik di cabang-cabang yang ditunjuk sebelum berkarya di daerah mereka. Pada tahun 1980 cabang BCA bertambah lagi mencapai 19 kan- tor. Aset yang berhasil dihimpun cukup mencengangkan. Seba- nyak 107,5 miliar rupiah. Liem melihat Mochtar bukan lagi seba- gai komandan, tetapi pencipta strategi ulung. Hanya dalam waktu lima tahun reputasinya melesat meninggalkan pamor bank-bank swasta lain. Pujian banyak terarah pada bank ini. Para peng- usaha menjuluki BCA sebagai bank fenomenal. Kalangan Bank Indonesia bahkan memuji Mochtar sebagai the magic man of bank marketing. Reputasi baik yang beredar dari mulut ke mulut ini menjadi promosi dahsyat bagi BCA. Bukan hanya ranah bisnis yang ter- kait dengan Liem, selanjutnya pengusaha yang tak punya urusan sama sekali dengannya pun mulai mengarahkan dana mereka ke bank ini. Bagi para pengusaha, bank yang bisa dipercaya adalah hal vital. Julukan “BCA, bank kepercayaan para pedagang” ter- bentuk secara alamiah. Benak Mochtar pun telah terisi banyak ide lagi. Indonesia yang semakin giat membangun akan melahirkan ragam bidang baru yang sebelumnya tak ada. Sebelum berbagai 60 REVISI BCA APRIL.indd 60 4/25/2022 8:13:21 AM
Perjalanan Karya bagi Bangsa bisnis baru itu mencari bank yang cocok, BCA harus lebih dulu menangkap mereka. Dari yang semula duduk nyaman, BCA telah menjelma jadi bank yang berlari kencang. Segenap insan diarahkan untuk me- lihat tujuan, menatap masa depan, dan bergerak bersama menu- ju cita-cita indah. BCA akan menjadi bank terkemuka dan sangat berpengaruh dalam pembangunan negeri ini. ❇❇❇ REVISI BCA APRIL.indd 61 Soedono Salim Pendiri BCA. 61 4/25/2022 8:13:22 AM
Search