Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Modul K3LH_Athiya Rifqi Dhuha (1907980)

Modul K3LH_Athiya Rifqi Dhuha (1907980)

Published by Athiya Rifqi Dhuha, 2021-11-11 13:32:11

Description: Modul ajar Materi K3LH (Mata Pelajaran Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian) Kelas X semester ganjil
Oleh : Athiya Rifqi Dhuha_PTAg B 2019

Search

Read the Text Version

MODUL AJAR Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) KELAS X SEMESTER GANJIL Athiya Rifqi Dhuha 1907980 Pendidikan Teknologi Agroindustri

Daftar Isi Daftar Isi ................................................................................................................................................2 Glosarium............................................................................................................................................... 3 I. PENDAHULUAN ..............................................................................................................................4 Kompetensi Dasar..................................................................................................................................4 Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) ..........................................................................4 Deskripsi Singkat Materi ..................................................................................................4 Rasionalisasi .....................................................................................................................4 Relevansi ........................................................................................................................... 4 Prasyarat............................................................................................................................ 4 Petunjuk penggunaan e-modul..........................................................................................4 Peta materi ........................................................................................................................5 II. PEMBELAJARAN ...........................................................................................................................5 Kegiatan Pembelajaran 1. .................................................................................................5 Tujuan ...............................................................................................................................5 Pokok materi .....................................................................................................................5 Uraian materi ....................................................................................................................6 Rangkuman .....................................................................................................................18 Tugas ............................................................................................................................... 19 Latihan ............................................................................................................................20 Penilaian diri ...................................................................................................................20 III. EVALUASI....................................................................................................................................21 Kunci Jawaban & Pedoman Penskoran ..........................................................................21 Penskoran ........................................................................................................................ 22 Daftar Pustaka......................................................................................................................................24 Lampiran ..............................................................................................................................................25 A. LEMBAR INFORMASI............................................................................................25 B. LEMBAR KERJA DISKUSI.....................................................................................26

Glosarium a. Accident : suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktifitas dan dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda. Dikatakan “accident” jika potensi bahaya terjadi dan menimbulkan korban. b. Aman : kondisi tidak ada kemungkinan malapetaka (bebas dari bahaya). c. Bahaya (hazard) : suatu keadaan atau tindakan yang dapat menimbulkan kerugian terhadap manusia, harta, benda. d. Danger : pernyataan yang menggambarkan adanya potensi bahaya secara relatif. Kondisi yang berbahaya mungkin saja ada, akan tetapi dapat menjadi tidak berbahaya karena telah dilakukan beberapa tindakan pencegahan. e. Insiden (near miss) : suatu kejadian yang tidak diinginkan, yang jika sedikit saja keadaan berbeda dapat menyebabkan cedera, kerusakan properti/peralatan, kebakaran dan lain-lain kecelakaan kerja. Istilah insiden menggambarkan kejadian bahaya terjadi namun belum ada korban. f. Resiko : pernyataan kemungkinan terjadinya kecelakaan / kerugian pada priode waktu tertentu atau siklus operasi tertentu. g. Tempat kerja : tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau sering dimasuki kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber-sumber bahaya sebagaimana diperinci dalam pasal 2; yang termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan bagian- bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut (Undang- Undang No. 1 Tahun 1970 tentang “Keselamatan Kerja”, pasal 1). h. Unsafe action/tindakan tak aman : suatu pelanggaran terhadap prosedur keselamatan yang memberikan peluang terhadap terjadinya kecelakaan. i. Unsafe condition/keadaan tak aman : suatu kondisi fisik atau keadaan berbahaya yang dapat langsung mengakibatkan terjadinya kecelakaan 3

Kompetensi Dasar I. PENDAHULUAN 3.2 Menerapkan K3LH 4.2 Melaksanakan K3LH Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)  Menerapkan prinsip-prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Laboratorium  Membedakan Fungsi APD (Alat Pelindung Diri)  Membedakan simbol-simbol zat berbahaya  Menjelaskan jenis, faktor penyebab, kerugian dan cara pencegahan kecelakaan kerja Deskripsi Singkat Materi Kegiatan Belajar materi menerapkan K3LH ini disusun berdasarkan pencapaian pembelajaran yang telah ditetapkan, yaitu tentang pengertian K3LH, Keselamatan kerja, Kesehatan kerja, Kecelakaan kerja dan penerapan K3LH Rasionalisasi Pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja berguna agar seorang praktikan atau tenaga kerja memiliki pengetahuan dan kemampuan mencegah kecelakaan kerja, mengembangkan konsep dan kebiasaan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja, memahami ancaman bahaya yang ada di tempat kerja dan menggunakan langkah pencegahan kecelakaan kerja. Relevansi Kedalaman materi modul ini setara dengan KKNI level 7. Capaian pembelajaran modul ini dalam lingkup pengetahuan dan keterampilan vokasi pada Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian yang relevan pada Kelas X Semester Ganjil pada KD. 3..2. Menerapkan K3LH Prasyarat  Memahami penggunaan teknologi informasi digital (internet) dalam proses pencarian informasi yang diperlukan Petunjuk penggunaan e-modul Agar proses pembelajaran mengenai K3LH dilaksanakan dengan lancar, maka langkah- langkah belajar yang dapat diikuti adalah sebagai berikut : a. Bacalah dan pahami capaian pembelajaran dan sub capaian pembelajaran kemudian catat bagian yang belum anda kuasai b. Bacalah uraian materi pada bagian yang belum anda pahami. Dapat pula dengan membaca dari sumber pembelajaran lainnya seperti dari buku yang tertera di daftar pustaka. c. Setelah anda menguasai semua tugas dan tes formatif , silahkan lanjutkan dengan mengerjakan tugas akhir dan tes akhir 4

Peta materi 1. Deskripsi K3 K3LH 2. Keselamatan kerja di tempat kerja 3. Melaksanakan Prosedur K3 4. Syarat-syarat keselamatan kerja 5. Prosedur Penanganan Darurat II. PEMBELAJARAN Kegiatan Pembelajaran 1. Tujuan Menguasai materi ajar bidang studi Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian yang meliputi : tentang pengertian K3LH, Keselamatan kerja, Kesehatan kerja, Kecelakaan kerja dan penerapan K3LH.sehingga dapat membimbing peserta didik SMK mencapai kompetensi keahlian yang dibutuhkan oleh DUDI. Pokok materi a) Pengertian K3LH b) Keselamatan Kerja c) Kesehatan Kerja d) Kecelakaan Kerja e) Penerapan K3 LH 5

Uraian materi Perhatikanlah gambar berikut ini. Sumber : Suprijadi (2018) Apa yang dapat kalian simpulkan dari gambar-gambar di atas? Ya, gambar- gambar di atas adalah aneka alat perlindungan diri untuk melakukan aneka pekerjaan, agar pekerja selamat dan terhindar dari bahaya sewaktu bekerja. Pada bab ini, kita akan belajar tentang keselamatan dan kesehatan kerja, lingkunganhidup, dan pertolongan pertama pada kecelakaan. Mendeskripsikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) a. Deskripsi K3 Yang dimaksud dengan pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah langkah atau tahapan yang dilakukan untuk mengurangi atau men cega h terjadinya berbagaikecelakaan di tempat kerja. Jenis kecelakaan yang terjadi antara lain karena faktor pekerja itu sendiri ( ke ma mpuan, pe nge ta huan, dan keterampilan), faktor salah prosedurpenggunaan alat, faktor lingkungan sekitar saat proses kerja berlangsung,serta faktor manajemen kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dapat diskripsikan sebagai 6

persyaratan untuk meningkatkan produktivitas kerja para pekerja atau karyawan perusahaan. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, dijelaskan bahwa syarat-syarat keselamatan kerja yaitu bertujuan untuk: a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan; b. Mencegah, mengurangi danmemadamkan kebakaran; c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan; d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lainyang berbahaya; e. Memberi pertolongan pada kecelakaan; f. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja; e. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luas nya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, embusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara, dan getaran; f. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physic maupun psychis, peracunan, infeksi, dan penularan. g. Memperoleh penerangan yang cukupdan sesuai; h. Menyelenggarakan penyegaran udarayang cukup; i. Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban; j. Memperoleh keserasian antaratenaga kerja, alat kerja, lingkungan,cara, dan proses kerja nya; k. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman, atau barang; l. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan; m. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan, dan penyimpanan barang; n. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya; o. Menyesuaikan dan menyempurnakanpengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi. 7

Tujuan dari SMK3 adalah terciptanya sistem K3 di tempat kerja yang melibatkan segala pihak sehingga dapatmencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja, serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif. Sedangkan manfaat yang diperoleh dari penerapanSMK3 bagi industri atau perusahaan yakni : a. Mengurangi jam kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja. b. Menghindari kerugian material dan jiwa akibat kecelakaan kerja. c. Menciptakan tempat kerja yang efisien dan produktif karena tenaga kerja merasa aman dalam bekerja. d. Meningkatkan image pasar terhadap perusahaan. e. Menciptakan hubungan yang harmonisantara karyawan dan perusahaan. f. Perawatan terhadap mesin dan peralatan semakin baik, sehingga membuat umur alat semakin lama. Keselamatan kerja di tempat kerja Untuk mempermudah pelaksanaan penerapan K3LH tersebut, perlu di ketahui beberapa pengertianatau istilah-istilah umum yang biasa dipergunakan yaitu sebagai berikut : a. Keselamatan Kerja Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan erat dengan mesin, peralatan kerja, bahandan proses pengolahan, landasan kerja dan lingkungan, serta cara-cara melakukan pekerjaan. b. Sasaran Program K3 Sasaran program K3 adalah segalatempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air,maupun di udara. Tempat- tempat kerja tersebar pada segenap kegiatan ekonomi seperti pertanian/ perkebunan, peternakan, perikanan, industri pengolahan, pertambangan,perhubungan, jasa, dan sebagainya. c. Tempat Kerja Tempat kerja adalah setiap ruangan atau lapangan tertutup maupun terbuka, bergerak atau tetap, tempat tenaga kerja bekerja, atau yang sering digunakan oleh tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha. Di tempat kerja tersebut, terdapat sumber- sumber bahaya, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air, 8

maupun di udara yang menjadi kewenangan suatu badan usaha atau p e r u s a h a a n . D a l a m b i d a n gperkebunan, yang disebut dengantempat kerja adalah tempat kegiatan perkebunan biasa dilaksanakan, yaitu areal pembibitan, areal penanaman, termasuk laboratorium, dan bengkel pertanian. d. Perusahaan Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang mempekerjakan pekerjadengan tujuan untuk mencari laba atau tidak, baik milik perorangan, kelompok, swasta, maupun milik negara. e. Tenaga Kerja Tenaga kerja adalah setiap orang yangmampu melakukan pekerjaan, baik didalam atau di luar hubungan kerja,guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi standar kebutuhan masyarakat. f. Tujuan dan Sasaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tujuan keselamatan kerja adalah untuk menciptakan suatu sistemkeselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan semua unsur-unsur yang terdapat dalam suatu instansi atau perusahaantempat dilakukan kegiatan kerja. Sedangkan sasaran keselamatan dan kesehatan kerja adalah semua personil dan suatu instansi atau perusahaan termasuk didalamnyaadalah pihak manajer, tenaga kerjadan orang-orang yang terkait dengan kegiatan perusahaan tersebut. Melaksanakan Prosedur K3 Pengetahuan yang diperlukan dalam mengidentifikasi, mengendalikan, dan melaporkan tentang K3 Suprijadi (2018) menyatakan bahwa pengetahuan-pengetahuan yang diperlukan dalam mengidentifikasi, mengendalikan, dan melaporkan tentang K3 meliputi: 9

a. Bahaya-bahaya di tempat kerja Dampak dari bahaya di tempat kerja yang dirasakan oleh tubuh manusia dapat bersifat akut, kronis, atau kadang-kadang keduanya. Bahaya yang akut adalah reaksi langsung padabahaya yang mengenainya, misal adanya bintik-bintik merah pada kulit,batuk-batuk, sulit bernafas, tidak sadar, atau meninggal. Akibat dari terdampaknya bahaya akut dapat dialami dalam waktu singkat atau lama seperti cacat atau kerusakan yang permanen pada tubuh. Kecelakaan dapat terjadi karenakelalaian atau kecerobohan kerja. Halini dapat membuat pekerja tersebut cedera, dan bahkan bagi orang-orang yang ada di disekitarnya. Penggunaan bahan kimia berbahaya seperti bahan mudah terbakar, eksplosif, reaktif,korosif,dan toksik serta penggunaan teknik percobaan dengan suhu atau tekanan tinggi juga merupakan penyebab keadaan yang tidak aman. Di bawah ini adalah identifikasi dari beberapa penyebab kecelakaan yang sering terjadi di tempat kerja. 1) Kekurangan dalam Alat PelindungDiri (APD) Alat pelindung diri merupakan alat yang digunakan pekerja untuk melindungi diri dari adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja. Pekerja yang tidak menggunakannya secara lengkap dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaankerja. a) Tidak memakai pakaian kerja (jas laboratorium atau apron) dan tidak memakai sepatu, sehingga tumpahan bahan cair atau panas dapat menyebabkancedera kulit. b) Tidak memakai kaca mata atau goggles, sehingga semprotan bahan kimia atau pecahan kaca dapat melukai mata. c) Tidak memakai pelindung muka (face shield) dalam menangani reaktor yang eksplosif, sehinggadapat mencederai muka atau mata. d) Tidak memakai sarung tanganyang tepat untuk menangani bahan yang panas atau toksikdan korosif. e) Tidak menggunakan respirator yang tepat untuk menangani cemaran atau kontaminasi udaraoleh debu, gas beracun, atau toksik. Pekerja dapat memakai respirator debu (kain kasa) dalam kondisi udara tercemardengan gas, uap beracun, ataupun korosif. 10

2) Kekurangan dalam Ventilasi a) Pompa hisap udara atau exshauster pada ruangan- ruangan tertentu tidak berfungsi dengan baik atau terjadi kerusakan motor penghisap udara karena korosif. b) Terjadi kebocoran pipapembuangan gas atau pipa yangtidak sampai di atas gedung, sehingga cemaran kembali ke dalam ruangan. c) Sirkulasi dalam ruang produksi dan ruang penyimpanan tidak berjalan dengan baik. d) Tidak dilakukan pengukurantingkat kontaminasi di dalam area kerja. 3) Masalah Kebersihan a) Pekerja merokok, makan, dan minum di ruang produksi atau di sembarang tempat. b) Kurangnya tempat sampah tertutup di ruangan tertentu atau pekerja membuang sampahsembarangan. c) Tempat istirahat, merokok, makan, dan minum di dalam areaproduksi dan laboratorium dapat menimbulkan bahaya kebakaran atau kesehatan. d) Makanan dan minumandisimpan bersamaan dalam almari pendingin dengan bahan-bahan kimia. e) Menggunakan alat-alatlaboratorium seperti erlenmeyerat au bea k er g l as s unt uk memasak air atau makanan. f) Pekerja tidak cepat mencucitangan atau muka setelah dari toilet atau dari luar area produksi. g) Pekerja tidak membiasakan membersihkan meja, lantai, atau pakaian bila terkena tumpahan bahan. 4) Bahaya Listrik a) Beban listrik terlalu besar untuk satu stop contact sehingga dapat menimbulkan pemanasan yang dapat membakar kulit kabel. b) Sistem kabel listrik yang tidak memenuhi persyaratan standar. c) Grounding yang tidak sempurna, sehingga meninggalkan listrikdalam peralatan yang masihcukup berbahaya. d) Kesalahan menyambungkan peralatan pada sumber listrik yang 11

jauh lebih tinggi dari voltase yang seharusnya. e) Ad a n ya t ikus - t ikus yang mengerat kabel, sehingga dapat menimbulkan hubungan pendek atau kebakaran. 5) Kurangnya Pengetahuan Tentang Bahan Berbahaya a) Menggunakan bahan berbahaya seperti pengawet dan pewarna yang dilarang untuk makanan dalam proses pengolahan. b) BTP, bahan-bahan kebersihan tidak disimpan dalam tempat khusus. c) Wadah atau tempat BTP tidak diberi label yang jelas. d) Membiarkan kontak antara bahan korosif atau beracun dengan kulit, kemudian bahan tersebut masuk ke dalam tubuhlewat kulit. e) Membuka wadah bahan kimia tidak sesuai prosedur. 6) Masalah penggudangan bahan baku dan bahan pendukung Bahan bahan baku dan bahan pendukung disimpan be r tumpuk - tumpuk tanpa memperhatikan sifat kompatibilitas. Suprijadi (2018) menyatakan bahwa selain bahaya-bahaya di atas, ada beberapa kategori bahaya lainnya di tempat kerja, yaitu: 1) Bahaya Mikrobiologi Mikroorganisme pada bahan panganmerupakan salah satu faktor terbesardalam menyebabkan kerusakan bahan pangan. Meningkatnya populasi mikroorganisme dapat menimbulkan berbagai masalah yang menyangkut keamanan pangandiantaranya dapat menurunkan taraf mutu bahan makanan, dapat mengakibatkan kerusakan pangan, merupakan sarana penularan beberapa penyakit perut menular, dan keracunan makanan yang tidak jarang menimbulkan kematian. Faktor-faktor yang menentukan keberadaan mikroorganisme dalam bahan pangan yaitu faktor intrinsik, pengolahan, ekstrinsik, implisit, dan faktor makanan. Ada enam caradalam pengendalian pertumbuhan mikroorganisme , y a i t u :mengurangi kadar air, pengubahan suhu (penurunan atau peningkatan suhu), penghilangan oksigen, pengaturan pH, irradiasi, dan penggunaan bahan kimia. 2. Bahaya Kimia 12

Bahan kimia merupakan salah satusumber keracunan pangan. Walaupun ada banyak bahan kimia yang pengaruhnya tidak dirasakansecara langsung, namun hal tersebutberdampak pada waktu yang akan datang. Beberapa kontaminan kimia dalam pangan juga dapat berupa (1) toksin yang secara alami berada padabahan pangan seperti toksin padaikan dan mikotoksin; (2) kontaminan dari lingkungan,seperti merkuri, Pb; (3) senyawa kimia yang secara alami berada pada tanaman misalnya glikoalkaloid pada kentang; (4) akibat adanya korosi pada peralatan;(5) dari bahan-bahan pembersih dansanitizer akibat tidak dilakukan pembilasan dengan baik; (6) Bahan tambahan pangan yang digunakanuntuk memperbaiki mutu pangan;serta (7) pestisida dan hormon, serta obat-obatan lainnya yang digunakandalam pertanian. 3. Bahaya Suara Ada tiga bahaya yang mungkin terjadi jika kita mendengar suara kebisingan yang terlalu keras. a. Suara itu mengganggu komunikasi bicara dan tidak dapat mendengar tanda bahaya, dan karenanya bisamenyebabkan kecelakaan. b. Suara itu menurunkan semangat,efisiensi, dan kepedulian umumdari para pekerja. c. Suara yang tinggi berakibat langsung pada pekerja dengan pendengaran yang tidak seimbang dan dapat mengakibatkan tuna rungu dalam kasus yang serius. 4. Bahaya Radiasi Selama hidup di dunia ini, manusia tidak lepas dari bahaya radiasi radioaktif. Ada radiasi di dalam udara yang kita hirup, ada radiasi dalammakanan yang kita makan, dan ada radiasi dalam air yang kita minum. Hal tersebut dikarenakan telah dikembangkan dan digunakan bahan-bahan radioaktif dengankekuatan yang besar. 5. Bahaya karena getaran Getaran yang dialami para pekerja umumnya digolongkan dalam getaran tubuh secara keseluruhandan getaran tangan atau lengan. Getaran seluruh tubuh terjadi jikabekerja para pekerja duduk, berdiri,atau berbaring pada suatu struktur (bias mesin, bias alat yang berjalan) yang bergetar. Getaran yang sangat kencang dapat menyebabkan pusing, muntah, punggung sakit, dan gangguan mental. 13

Syarat-syarat Keselamatan Kerja Dalam peraturan perundang-undangan d i t e t a p k a n s ya r a t - s ya r a t untuk keselamatan kerja antara lain: a) Mencegah dan mengurangikecelakaan. b) Mencegah , dan mengurangi,danmemadamkan kebakaran. c) Mencegah dan mengurangi bahayapeledakan d) Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian lain yang berbahaya. e) Member pertolongan pada kecelakaan f) Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja. g) Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luas nya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, embusan angin, cuaca sinar atau radiasi, suara, dan getaran. h) Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun phychis, peracunan, infeksi, dan penularan. Prosedur Penanganan Darurat di ikuti Berdasarkan Standar Perusahaan danPersyaratan Kerja Untuk meminimalkan terjadinya kecelakaan di tempat kerja, ada beberapa hal yang harus dipahami oleh semua pihak, antara lain: 1) Pengusaha harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi risiko keselamatan dan kesejahteraan kerja secara sistematis yang mungkin timbul daripekerjaan di bidang pertanian/perkebunan. 2) Identifikasi meliputi potensi bahaya dan risiko yang nyata dan potensi timbulnya kecelakaan kerja dan situasi darurat. 3) Untuk masing-masing kegiatan dan tugas harus dilakukan evaluasi risiko. Setiap risiko harus diidentifikasi dandicatat. 4) Prosedur harus dipelihara untuk mengevaluasi risiko dan pengaruh dari potensi bahaya yang teridentifikasi, dengan memperhatikan frekuensi 14

kecelakaan yang sering terjadi. 5) Berdasarkan hasil evaluasi risiko,perusahaan harus menetapkan tujuan untuk menurunkan risiko sampai tingkat serendah mungkin, dan melaksanakan tindakan pencegahan yang sesuai. 6) Para manajer, penyelia dan pekerja harus terlibat dalam identifikasi risiko dan pengaruhnya terhadap keselamatan, kesehatan atau lingkungan kerja. Tahapan secara umum pertolongan pertama : a. Jangan panik b. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya c. Perhatikan pernafasan dan denyutjantung korban. d. Perhatikan tanda-tanda shocke. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru. f. Segera transportasikan korban ke tempat pengobatan. 15

Beberapa contoh kasus dan tindakan pertolongan pertama (Pasmajaya, 2008)adalah sebagai berikut. Tabel 1. Pertolongan pertama pada orang yang pingsan Gejala Penanganan Perasaan limbung Baringkan korban dalam posisi telentang Pandangan berkunang- kunang Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung Telinga berdenging Nafas tidak teratur Muka Longgarkan pakaian yang pucat mengikat dan hilangkan Biji mata melebar barang yang menghambat Lemas pernafasan Keringat dingin Menguap berlebihan Beri udara segar Tidak respon (beberapa menit) Periksa kemungkinan cedera lain Selimuti korban Denyut nadi lambat Korban diistirahatkan beberapa saat Bila tak segera sadar, periksa nafas dan nadi, posisi stabil kemudian rujuk ke instansi ke sehatan 16

Tabel 2. Pertolongan pertama pada penderita asma Gejala Penanganan Sukar bicara tanpa berhenti, Tenangkan korban untuk menarik nafas Bawa ketempat yang luas Terdengar suara nafas dan sejuk tambah-an Posisikan ½ duduk Atur Otot Bantu nafas terlihat nafas menonjol (dileher) Beri (bantu) oksigen bila diperlukan Irama nafas tidak teratur Terjadinya perubahan warna kulit merah/pucat/ kebiruan/ sianosis) Kesadaran menurun (gelisah/meracau) Tabel 3. Pertolongan pertama pada penderita memar Gejala Penanganan Warna kebiruan/merah Kompres dingin pada kulit nyeri jika di Balut tekan tekan Tinggikan bagian luka Kadang disertai bengkak 17

Tabel 4. Pertolongan pertama pada penderitaluka bakar Gejala Penanganan Matikan api dengan Luka ditutup memutuskan suplai dengan perban oksigen atau kain bersih kering yang tidak Perhatikan dapat melekat keadaan umum pada luka penderita Penderita Pendinginan dikerudungi kain dilakukan dengan putih membuka pakaian penderita/ korban. Luka jangan diberi Kemudian, zat yang tak larut merendam dalam air dalam air seperti atau air mengalir mentega, kecap selama 20 atau 30 menit. Untuk daerah Khusus untuk luka wajah, cukup di bakar di daerah kompres air. wajah, posisi kepala harus lebih tinggi dari tubuh Sumber :( Pasmajaya, 2008) Rangkuman 1. K3LH bertujuan untuk: a Membuat suasana menjadi sehat, aman, dan nyaman b Membuat tenaga kerja sehat baik fisik, mentas, dan sosial serta terhindar dari kecelakaan c Meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan d Meningkatkan kesejahteraan tenaga 2. Pekerja harus lihai dalam memilih dan menggunakan APD yang sesuai dengan jenis pekerjaannya, dan kapan ia menggunakannya; APD yang diberikan pada pekerja harus sesuai dengan lingkungan kerja dan kondisi apa yang dihadapi pekerja; Pekerja bertanggung jawab atas APD nya sendiri 3. Lingkungan hidup adalah suatu sistem yangmerupakan kesatuan ruang dengan 18

semuabenda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. 4. Masalah lingkungan timbul karena: a. Dinamika penduduk , b. Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya yang kurang bija k s ana c. Kurang terk e n d ali n ya pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi maju d.Benturan tata ruang 5. Keadaan darurat adalah berubahnya suatukegiatan/keadaan atau situasi yang semulanormal menjadi tidak normal sebagai suatuakibat dari suatu peristiwa yang tidak diduga atau tidak dikehendaki. 6. Tanggap darurat adalah suatu sikap untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, yang akanmenimbulkan kerugian. 7. Prosedur tanggap darurat adalah: a. Rencana/rancangan dalam menghadapikeadaan darurat b. Pendidikan dan latihan c. Penanggulangan keadaan darurat d. Pemindahan dan penutupan. 8. Penanggulangan keadaan darurat adalahupaya atau tindakan yang dilakukan untuk mengatasi keadaan yang tidak dikehendaki supaya dapat dinormalisir dan kerugian ditekan seminimal mungkin. Tugas Tuliskan identifikasi kalian mengenai kegunaan dan fungsi alat pelindung diri pada gambar di bawah ini. 19

Latihan 1. Gambar diatas adalah korban kecelakaan kerja yang terjatuh saat bekerja. Lakukan analisis mengapa korban bisa terjatuh dan uraikan cara pertolongan pertama korban kecelakan kerja yang mengalami patah kaki. 2. Bila Anda seorang pekerja yang memahami tentang K3, persiapan apa sajakah yang perlu disiapkan berkaitan dengan P3K? 3. Sebutkan dan jelaskan 5 simbol zat berbahaya dan sertakan contoh bahan kimia yang termasuk ke dalam masing-masing simbol zat berbahaya tersebut! Penilaian diri No Pernyataan Selalu Sering Kadang- Tidak kadang Pernah Selama Kegiatan Kelompok 1 Saya selalu berperan aktif dalam kelompok 2 Saya menghargai pendapat teman 3 Saya mengusulkan ide kepada kelompok 4 Saya sibuk mengerjakan tugas sendiri 5 Saya aktif bertanya 6 Saya melaksanakan tugas kelompok sesuai pembagian tugas yang sudah disepakati 7 Saya membuat catatan yang hal-hal penting 8 Saya mengemukakan ide untuk menyelesaikan masalah 20

9 Saya tidak acuh dalam mengerjakan tugas kelompok 10 Saya bersikap lapang dada ketika pendapat saya tidak diterima oleh teman III. EVALUASI Kunci Jawaban & Pedoman Penskoran 1. Alasan korban terjatuh sehingga menyebabkan patah tulang adalah karena terkena benturan atau tekanan yang kuat melebihi kemampuan tulang untuk meredamnya. Tekanan kuat tersebut dapat berupa aktivitas berat yang dilakukan berulang-ulang. Gejalanya dapat berupa memar, nyeri, dan bengkak. Gejala tersebut mirip dengan gejala terkilir, tetapi lebih parah. Cara pertolongan pertama pada korban kecelakaan kerja yag mengalami patah tulang adalah :  Sebisa mungkin hindari menggerakkan kaki dan tungkai yang patah.  Kompres bagian yang sakit dengan es yang dibalut handuk, untuk meredakan rasa nyeri dan pembengkakan.  Jangan mencoba untuk meluruskan tulang yang salah posisi.  Jika ada luka terbuka, tutupi dengan baju atau kain yang bersih. 2. Jika terjadi perda Jika saya seorang pekerja yang memahami K3, yang harus dipersiapkan berkaitan dengan P3K adalah: 1. Membawa obat2an utk pertolongan pertama pada kecelakaan. 2. Memakai Alat Pelindung Diri saat bekerja di tempat2 yang beresiko terjadi kecelakaan. 3. Memeriksa peralatan kerja, apakah layak pakai atau tidak. 4. Menjaga diri dan lingkungan dari segala resiko terjadi kecelakaan kerja. 5. Harus ada pengawas pekerjaan agar semua dalam pengawasan dan aman saat bekerja.rahan, tekan luka tersebut dengan kain bersih 3. 1. Mudah meledak (explosive) Bahan kimia yang diberi simbol seperti gambar disamping adalah bahan yang mudah meledak (explosive). Ledakan pada bahan tersebut bisa terjadi karena beberapa penyebab, misalnya karena benturan, pemanasan, pukulan, gesekan, reaksi dengan bahan kimia lain, atau karena adanya sumber percikan api. Ledakan pada bahan kimia dengan simbol ini kadang kali bahkan dapat terjadi meski dalam kondisi tanpa oksigen. Beberapa contoh bahan kimia dengan sifat explosive misalnya TNT, ammonium nitrat, dan nitroselulosa. 2. Mudah teroksidasi (oxidizing) 21

Bahan kimia yang diberi simbol seperti gambar di samping adalah bahan yang bersifat mudah menguap dan mudah terbakar melalui oksidasi (oxidizing). Penyebab terjadinya kebakaran umumnya terjadi akibat reaksi bahan tersebut dengan udara yang panas, percikan api, atau karena raksi dengan bahan-bahan yang bersifat reduktor. contoh bahan kimia dengan sifat ini misalnya hidrogen peroksida dan kalium perklorat. 3. Mudah terbakar (flammable) Simbol bahan kimia di samping menunjukan bahwa bahan tersebut besifat mudah terbakar (flammable). Bahan mudah terbakar dibagi menjadi 2 jenis yaitu Extremely Flammable (amat sangat mudah terbakar) dan Highly Flammable (sangat mudah terbakar. contoh bahan bersifat flammable dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Zat terbakar langsung. Contohnya : aluminium alkil fosfor. Keamanan : hindari kontak bahan dengan udara. Gas amat mudah terbakar. Contohnya : butane dan propane. Keamanan : hindari kontak bahan dengan udara dan sumber api. Cairan mudah terbakar. Contohnya: aseton dan benzene. Keamanan : jauhkan dari sumber api atau loncatan bunga api. Zat sensitive terhadap air, yakni zat yang membentuk gas mudah terbakar bila kena air atau api. Penskoran Nilai Kinerja (NKi) Skor Perolehan Persiapan Proses dan Hasil Sikap Kerja Waktu ∑ NK Skor Maksimal 1 Kerja 3 4 5 Bobot 2 NK 44 44 10 60 20 10  Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian  Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian  Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total bobot untuk komponen penilaian adalah 100  NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor maksimal 22

∑ ������������������������ ������������������������������������������������������ ������������ = ������������������������ ������������������������������������������������ × ������������������������������  NKi = Nilai Kinerja merupakan penjumlahan dari NK 23

Daftar Pustaka Anonim. 2015. Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian dan Perikanan untuk Kelas X Semester 2. Direktorat Pembinaan SMK. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta. Anonim. 2015. Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian dan Perikanan untuk Kelas X Semester 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMK. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kusyuni Astute, Henni Widiastuti, Henricus Totok, 2018. Dasar penegndalian Mutu Hasil Pertanian dan Perikanan. Direktorat Pembinaan SMK Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Susi Mindarti,S.P,M.P, 2018. Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian Kelas X. Jawa Timur : Kitto Boo 24

Lampiran A. LEMBAR INFORMASI  Kecelakaan kerja diartikan sebagai suatu kejadian yang tak terduga dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses suatu kegiatan yang telah direncanakan.  Kecelakaan akibat kerja adalah Kecelakaan yang terjadi terkait dengan pekerjaan, yaitu kecelakaan yang diakibatkan langsung oleh pekerjaan, atau pada saat melaksanakan pekerjaan.  Kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja dapat menyebabkan kerugian besar, antara lain kerusakan sarana produksi, biaya pengobatan, kompensasi akibat kecelakaan kerja dan pekerja tidak dapat bekerja kembali karena kecacatan yang ditimbulkannya.  Kecelakaan kerja berhubungan erat dengan keselamatan kerja, karena kecelakaan kerja adalah upaya menuju keselamatan kerja.  Ketentuan keselamatan kerja seperti tertuang pada Bab III pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 menyatakan bahwa tujuan keselamatan kerja adalah untuk: a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan. b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran. c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan. d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian- kejadian lain yang berbahaya. e. Memberi pertolongan pada kecelakaan. f. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja.  Berdasarkan Hukum K3 yang dimaksud dengan norma keselamatan kerja adalah sarana atau alat untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang tidak diduga yang disebabkan oleh kelalaian kerja serta lingkungan kerja yang tidak kondusif.  Berdasarkan aturan K3, Norma keselamatan kerja diharapkan mampu: 1) Menihilkan kecelakaan kerja sehingga mencegah terjadinya cacat atau kematian terhadap pekerja dan mencegah terjadinya kerusakan tempat dan peralatan kerja. 2) Mencegah pencemaran lingkungan hidup dan masyarakat sekitar tempat kerja. 3) Menjadi instrumen yang menciptakan dan memelihara derajat kesehatan kerja setinggi- tingginya.  Jenis kecelakaan kerja cukup banyak tergantung pada jenis pekerjaan dan area kerja, namun yang kemungkinan terjadi pada usaha makanan atau katering antara lain yaitu: 25

a. Terjatuh b. Tertimpa benda jatuh c. Tertumbuk d. Terjepit e. Terkilir f. Terbakar g. Tersengat arus listrik h. Terpapar radiasi/panas i. Termakan makanan tercemar  Kecelakaan kerja dapat mengakibatkan hal-hal berikut yaitu: 1) Patah tulang 2) Keseleo 3) Memar dan luka dalam 4) Luka bakar (arus listrik, terbakar) 5) Luka buka 6) Keracunan, bisa akibat makanan atau akibat racun kimia 7) Mati lemas 8) Cacat fisik 9) Kekurangan pekaan panca indera terhadap sesuatu B. LEMBAR KERJA DISKUSI Nama Kelompok : Jenis kecelakaan Akibat Kelas : yang mungkin terjadi No Nama Gambar / Proses 26


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook