TOLERANSI BERAGAMA Kompetensi Inti KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan Kompetensi Dasar Spiritual Menghayati perintah Allah swt. untuk bersikap toleran sesuai ajaran Sosial agama Islam Pengetahuan Mengamalkan sikap peduli dan toleran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang bhinneka tunggal eka Psikomotor Menganalisis QS al-Kāfirūn [109]: 1-6; QS Yūnus [10]: 40-41; QS al-Kahfi [18]: 29; QS al-Ḥujurāt [49]: 10-13 tentang toleransi dan hadis riwayat Ahmad dari Ibnu Abbas tentang akhlak kepada orang ِِِyبٍِّْثيطaُىُِمnٍََّللْْأgَىِْ ًَِِواlغرeِيئَََلbِِهطِؿiٌُلhٍَّحق ُِطػtَطَلuًِِ ْاaَثغَِىِماdسٍََحaَّحاْطnٍَََِِغوََّبyرٍِِسaيًََّمnَِْبِحبgًٌُْلِمَاlِاeًِِِطغbَِْبiنِِِّنhًام َََىتmَُْثٌم َِِمطuْْ َغُلغdًِِِِaًًْْ :ِْبََغاحَِْْكْلًَََّّسلَْػثِىَُىَِطغااِْوبل ُِِلغُس ْهفثَِِِاَْْموََلَغٍاَِلْلىَُُْنِِِهَْهبِىَُِِْبًوَِِغ ًَُِمػًَِّلََِحَاػْمَّْ ُلمِِػْىٍَنُسَِاٌَِسَِوِطَُِْبِ َػِل ًِِْمِ ْػ َُُخحؽ َُبِهْيَِِمٍأرََّىهِااَِِغَِمم 1. Mendemonstrasikan hafalan dan terjemahan ayat dan hadis tentang toleransi; 2. Menyajikan hasil analisis ayat dan hadis tentang toleransi dengan fenomena sosial di masyarakat dalam berbangsa dan bernegara yang bhinneka tunggal eka. AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 55
Tujuan Pembelajaran TOLERANSI BERAGAMA 1 Peserta didik dapat mendemonstrasikan hafalan QS al-Kāfirūn [109]: 1-6; QS Yūnus [10]: 40-41; QS al-Kahfi [18]: 29; QS al-Ḥujurāt [49]: 10-13; dan hadis tentang toleransi dan etika pergaulan. 2 Peserta didik dapat menyebutkan makna mufradat QS al-Kāfirūn [109]: 1- 6; QS Yūnus [10]: 40-41; QS al-Kahfi [18]: 29; QS al-Ḥujurāt [49]: 10-13; dan hadis tentang toleransi dan etika pergaulan. 3 Peserta didik dapat menganalisis kandungan QS al-Kāfirūn [109]: 1-6; QS Yūnus [10]: 40-41; QS al-Kahfi [18]: 29; QS al-Ḥujurāt [49]: 10-13; dan hadis tentang toleransi dan etika pergaulan. 4 Peserta didik dapat menunjukkan perilaku toleransi dan etika pergaulan Peta Konsep Menganalisis QS al- Kāfirūn [109]: 1-6 TOLERANSI Menganalisis QS Yūnus BERAGAMA [10]: 40-41 Menganalisis QS al-Kahfi [18]: 29 Menganalisis QS al- Ḥujurāt [49]: 10-13 Menganalisis hadis Nabi tentang toleransi beragama Perilaku orang yang melaksanakan toleransi beragama 56 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
A.Mari Merenungkan ti Di Indonesia terdapat banyak agama. Juga aneka ragam suku bangsa, bahasa, dan budaya. Semua ini adalah salah satu jenis kekayaan yang tidak ternilai harganya bagi bangsa kita. Oleh karena itu, sangat penting menjaga dan memelihara sikap hubungan baik antar umat beragama di Negara Indonesia. Kita menyebutnya dengan istilah tasāmuḥ atau toleransi. Toleransi secara bahasa berasal dari bahasa latin \"tolerare\", yang berarti sabar dan menahan diri, tenggang rasa, dan tepo seliro. Toleransi juga dapat berarti suatu sikap saling menghormati dan menghargai antarkelompok atau antarindividu dalam masyarakat atau dalam lingkup lainnya. Sikap toleransi dapat menghindarkan masyarakat dari terjadinya sikap membedakan pihak tertentu karena adanya alasan perbedaan (diskriminasi), walaupun perbedaan itu adalah suatu kenyataan. Sedangkan toleransi beragama adalah sifat atau sikap saling menghargai antar umat yang berbeda agama. Memperkenankan masyarakat untuk dapat beribadah sesuai dengan ajaran agama dan kepercayannya masing-masing. Bukan mencampuradukan antar ajaran agama. Hal ini didasarkan atas suatu kenyataan bahwa manusia merupakan makhluk individu sekaligus juga sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk individu ia mempunyai kecenderungan untuk sendiri dan merefleksikan kediriannya. Dan sebagai makhluk sosial manusia diwajibkan untuk mampu berinteraksi dengan yang lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam bermasyarakat, seorang individu akan dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda dengan dirinya, termasuk yang berbeda agamanya. AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 57
B. Mari Mengamati ti Amati gambar berikut ini, kemudian berikan tanggapanmu! Sumber: alif.id Sumber: Kompasiana.com Sumber: Kumparan.com 58 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
C. Mari Memahami Al- Qur’an-Hadis ti 1. QS al-Kāfirūn [109] ayat 1–6 Sebelum kita memahami secara lebih mendalam tentang kandungan QS al- Kāfirūn [109] ayat 1–6, mari kita baca dengan baik dan benar teks ayatnya yang berikut ini: ِ(ِ َوََلِ َأ َهاِ َغا ِب ٌسِ َّما١ )ِنِ(َِماِ َأ ْغ ُب ُس١َ ز(ًَُِىوٌََُل ِْ َمأِهَ ُوِخل َْيمِِ ِ َزغًا ِِبًُِس)و١ِ ِس(ِو َلَِنٌُ) ْم١ُ ب(ُِسََول َِ َنأِ َْغم ُابَُِأسَِْغمُبا ُِ َِسح ْ)ػ ُب٢ِ ا ْ(لِ ٍََ َواَ ِلقِ َُأطهوُخ َ ْنِمِ َ)غا١َُِنغ َْبلِ َسًُّجاَِْأِم ُِّيَه)ا a. Terjemah Kosa Kata/Kalimat (Mufradat) TERJEMAHAN LAFAL TERJEMAHAN LAFAL para penyembah ِ َِغا ِب ُسو َن aku tidak akan ِ ََِلِ َأ ْغ ُب ُس menyembah untukmu ِ ًِ ِ ًَوِل َيِ ِز Agamamu ِ ِ َل ٌُ ْمِ ِزً ُى ٌُ ْمuntukku agamaku b. Terjemah Ayat Katakanlah (Muhammad), ‛Wahai orang-orang kafir!. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.‛ (QS al-Kāfirūn [109]: 1-6). c. Penjelasan Ayat Surat al-Kāfirūn diturunkan secara keseluruhan untuk menjawab tawaran dan ajakan dari tokoh-tokoh kafir Quraisy kepada Nabi Muhammad saw.. Mereka antara lain: al-Walıd bin al-Mugırah, al-‘Αṣ bin Wā’il as-Sahmı, al-Aswad bin Abdul Muṭalib, dan Umaiyyah bin Khalaf. Mereka mengatakan: ‚Hai Muhammad, marilah engkau mengikuti agama kami, dan kami akan mengikuti AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 59
agamamu. Kami juga akan senantiasa mengajakmu dalam segala kegiatan kami. Kamu menyembah Tuhan kami selama setahun, dan kami menyembah Tuhanmu selama setahun juga. Jika ternyata yang engkau bawa lebih baik, maka kami akan mengikutimu dan melibatkan diri didalamnya. Dan bila ternyata yang ada pada kami itu lebih baik, maka engkau mengikuti kami dan engkau pun melibatkan diri didalam agama kami. Nabi menjawab, ‚Aku berlindung pada Allah swt. agar tidak menyekutukan-Nya dengan selain-Nya‛. Kemudian Allah swt. menurunkan surat ini sebagai balasan atas ajakan mereka. Kemudian Nabi Muhammad saw. berangkat menuju Masjidil Haram yang saat itu sedang berkumpul para pembesar Quraisy. Nabi berdiri di hadapan mereka membacakan surat al-Kāfirūn ini. Sehingga mereka berupaya mengubah siasat dengan melakukan penindasan dan penyiksaan terhadap Nabi dan para pengikutnya sehingga Nabi melakukan hijrah ke Madinah. Dalam Surat al-Kāfirūn ayat 1–2, Allah swt. secara tegas menyatakan bahwa Tuhan yang disembah oleh Nabi Muhammad saw. dan para pengikutnya bukan apa yang disembah orang-orang kafir, karena mereka menyembah tuhan yang memerlukan pembantu dan mempunyai anak. Sedangkan Nabi Muhammad saw. menyembah Tuhan yang tidak ada sekutu bagi-Nya; tidak mempunyai anak dan istri. Dalam ayat 3, Allah swt. menambahkan pernyataan yang harus disampaikan kepada orang-orang kafir dengan menyatakan bahwa mereka tidak menyembah Tuhan yang didakwahkan Nabi Muhammad, karena sifat-sifat-Nya berlainan dengan sifat-sifat tuhan yang mereka sembah dan tidak mungkin dipertemukan antara kedua macam sifat tersebut. Pada ayat 4-5 ditegaskan bahwa Nabi Muhammad saw. memiliki konsistensi dalam pengabdian. Artinya, apa yang beliau sembah tidak akan berubah-ubah. Cara ibadah kaum muslimin berdasarkan petunjuk Allah swt., sedangkan cara beribadah orang kafir berdasarkan hawa nafsu. Melalui surat ini, Nabi Muhammad saw. ingin mengajarkan kepada kita bahwa sebagai orang yang beriman, kita hendaknya mempunyai kepribadian yang teguh dan kuat yang tidak tergoyahkan oleh apapun. Pada ayat 6 dinyatakan adanya pengakuan eksistensi secara timbal balik, yaitu untukmu agamamu dan untukku agamaku. Dengan demikian masing- masing dapat melaksanakan apa yang dianggapnya benar dan baik, tanpa 60 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
memaksakan pendapat kepada orang lain dan sekaligus tidak mengabaikan keyakinan masing-masing. 2. QS Yūnus [10]: 40 – 41 Sebelum kita memahami secara lebih mendalam tentang kandungan QS Yūnus [10]: 40 – 41, mari kita baca dengan baik dan benar teks ayatnya berikut ini: ِ(ِ َوِإنِ َي َّص ُبى َىِ َق ُهلِِّلي١(١٣٢)ِ)ًَ َِ َوغِمَ ْمنُِهليمِ َِ َّوَلم ًٌُ ِْ ُمًِ ْ َإغِمَم ُُلً ٌُِِب ِْمهِِِۖ ََأوهُِمخْنُهمِ َبمِِطٍَّمُئًىَََِّنِل ِِمًُ َّ ْمإاِِمَأ ُ ًْغَِِبم ِ ُهلَِِِۚ َوَوأََهضُّباِ ََبَِِطَأي ٌْغءَلِ ُِّمم َِّمِبااِ َْْحلُ ْْػك َ ِم ُلؼ ِىس ًَن a. Terjemah Kosa Kata/Kalimat (Mufradat) TERJEMAHAN LAFAL TERJEMAHAN LAFAL Berlepas dari aku kerjakan ِ ِ َب ِطٍ ُئى َنlebih mengetahui ِ َأ ْغ َل ُِم Yang kamu kerjakan ِ َي َّص ُبى َ ِى ِ َأ ْغ َم ُِلMereka ِ َغ َمِلي Mendustakanmu ِ ِ َح ْػ َم ُلى َنPekerjaanku b. Terjemah Ayat Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (al-Qur’an), dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan (QS Yūnus [10]: 40). Dan jika mereka (tetap) mendustakanmu (Muhammad), maka katakanlah, ‛Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan‛ (QS Yūnus [10]: 41). c. Penjelasan Ayat Pada ayat 40, Allah swt. menegaskan bahwa umat manusia di zaman Nabi Muhammad saw. terbagi menjadi dua kelompok; sebagian menerima al- Qur’an, mengikuti ajaran Nabi Muhammad saw. dan mengambil manfaat dari risalah yang dibawanya, sebagian lagi mereka tidak beriman dan selalu mendustakan Nabi Muhammad. Dan Allah swt. lebih tahu tentang orang- orang yang akan membawa kerusakan di muka bumi dengan kemusyrikan, kezaliman dan kedurhakaan, karena mereka tidak mempunyai kesiapan untuk beriman. AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 61
Ayat ke 41, Allah swt. memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw. untuk tegar dalam menghadapi orang-orang yang ingkar akan ajaran yang dibawanya. Beliau diperintahkan untuk menyatakan bahwa beliau tidak bertanggungjawab atas perbuatan mereka, dan merekapun tidak bertanggungjawab terhadap perbuatan beliau. Dengan kata lain ‚Bagiku pekerjaanku, bagimu pekerjaanmu‛. Segala perbuatan sekecil apapun pasti ada balasannya. Amal baik akan mendapatkan balasan yang baik, sebaliknya amal buruk akan mendapatkan keburukan pula. Yang dimaksud amalku (perbuatanku) adalah Nabi akan terus berdakwah, menyeru kepada kebaikan mengajarkan taat kepada Allah swt., memberi kabar gembira kepada yang beriman, dan ancaman bagi orang-orang yang mendustakannya. Hasil dari amal beliaupun tidak ada kaitannya dengan orang-orang kafir. Sedangkan yang dimaksud amalmu (perbuatanmu) adalah orang-orang kafir diberi kebebasan untuk terus menerus mendustakan agama, tetap dalam kekufuran dan syirik, zalim ataupun berbuat kerusakan. Semua amal perbuatannya tidak ada kaitannya dengan amalan Nabi Muhammad saw. 3. QS al-Kahfi [18]: 29 Sebelum kita memahami secara lebih mendalam tentang kandungan QS al- Kahfi [18]: 29, mari kita baca dengan baik dan benar teks ayatnya berikut ini: َُِِِبِموهُْنطَْجِم َلكًِِاُهْػال ََطحا ِ ُّزوُنِ َِهماًَِِِْۚ َوِضِّإب ٌُْن ِْ َمٌِِْۖ َؼق ََخم ِؿًُْ ُِث َىؿااَُِءٌَِؿَقاُْلث ُُىْاإ ِِمِب ْ ًَمِا ٍَءو َمِ ًًَْا ِْْلُ َْهؿِالَءٌَِِ َق ْْلـَُ ِْىٌ ُيك ِْطاِْۚلُِِئ َّىه ُاحِ َأى َْهغَِۚخِِْبسَْئهاَِِلؽلِاَّظلا َِِّْلـي ََطانِ َُهبا ًِضَاوِ َأَػ َاح َاء َْيث a. Terjemah Kosa Kata/Kalimat (Mufradat) TERJEMAHAN LAFAL TERJEMAHAN LAFAL Gejolaknya mereka minta ِ ِ ُػ َطا ِز ُن َهاMenghendaki ِ َِِؿا َء minum ِ َِق ْل َُ ٌْ ُك ْط ِ ٌَ ْؼ َخ ِؿُ ُثىاbiarlah dia kafir Mendidih ِ َأ ْغ َخ ْس َها ِ ًَا ْْ ُل ْه ِ ِل kami telah menyediakan 62 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
Tempat ِ ُم ْطَج َك ًهاMengepung ِ َأ َحا َِي Istirahat b. Terjemah Ayat Dan katakanlah (Muhammad), ‚Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barang sia-pa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barang siapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir.‛ Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek (QS al-Kahfi [18]: 29). c. Penjelasan Ayat Ayat ini menegaskan kepada semua manusia, termasuk kaum musyrikin yang angkuh, bahwa kebenaran yang disampaikan kepada mereka itu berasal dari Allah swt., Tuhan semesta alam. Kewajiban mereka adalah mengikuti kebenaran itu dan mengamalkannya. Barangsiapa yang mau beriman kepada- Nya dan masuk ke dalam barisan orang-orang yang beriman, maka hendaklah ia beriman. Sebab manfaat dan keuntungan dari keimanan itu akan kembali pada dirinya sendiri. Juga demikian halnya bagi siapa yang ingkar atau kafir, maka biarlah ia kafir, walau kaya dan jabatannya tinggi, Allah swt. dan Nabi Muhammad tidak mengalami kerugian sedikipun. Ayat tersebut juga menerangkan tentang kerugian dan kecelakaan akibat penganiayaan diri mereka. Allah swt. memberikan ancaman yang amat keras kepada mereka, yaitu akan melemparkan mereka ke dalam api neraka. Gejolak neraka akan mengepung mereka sehingga mereka tidak bisa keluar dan menghindar dari api, dan terpaksa menjalani siksaan. Jika mereka minta pertolongan dari ganasnya api neraka, mereka akan diberi minum dengan air seperti cairan besi atau minyak yang keruh yang mendidih dan tentu akan menghanguskan badan mereka. Dan itulah seburuk-buruk minuman dan tempat istirahat yang buruk. AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 63
4. QS al-Ḥujurāt [49]: 10-13 Sebelum kita memahami secara lebih mendalam tentang kandungan QS al- Ḥujurāt [49]: 10-13, mari kita baca dengan baik dan benar teks ayatnya berikut ini: ََِّائآلَ َّقَوَلهْدمَََْميٌُحمىًَِّظَِارًَاطِػُِىّْْدِالاهًَُِِّْْمِىَخُْلَِْئناُْبُْلهمثُِإيٌَََِِّمٌقىمًُُُِْۖىأمِۖه ِِِِْۚ َوَِىَٰسُلََوَوََََِوؿئناخللَُِّجِْػَِِئََطُججَهِْىْلًِبََدُِنىجاَمهاِْىََُِّىٌَُعةومٌؼَِّموَِّنلاَُِاَلَقِبِّاََلؼمأأاِۚ ِِهئِىَّئُظاًَْكاِكَِّلَِِِْنََلُلِوَنلَِؼََُْخحىلُّىٌٍََّلََِػلىنِمٌَْاااِمَِِْ)ؿََِضَبجََُغْخيقََّو ََىَساىلنا٢خبٌََِِِِٰۚجِأىَِّ٢بَبئىَََِِّْأاَّدػَضبن(ًََُِِنَىْحأعٍُاِوَُِْوًُيَاٌُأٌٌٍَُُِِّمِيْطَبَمهم)امِۚىُْاهٌَََُِِِْبلاوْىَِّْ١لاْالَّمػَجِِِ٢هُصاِهًًَغدوِْيىَىاًاب(ًَِۚرَِِۖاِسًََِِِِآأاَِّبًََُِِّّلَّْممئأَّلَْلُُِّناىُِليَهحِاهََِلىَْااأؽُّمَِِِْػجِباَّاََِلِِلَهوَلأََُّْىااٌحلاََُْْخحِيمػِِيوُُُِْسُُمبجمَغُِۚ ِِِْيؼِِىطئائااََّْْلهٌِمَّحءُاَِنَُِكِيِأمَِِّثمَُّيدَّىلنؼًَلَلًَِرَااْنِىًِِهِِّْأُوَ)ِّىَُممغًاَِِلََُبؼَ٣يًُِلاٍِِْػٌَ٢اءممَلِلِِس ََِِّْحم(غَّادَظًََِْلِِبِمساًّإيًًَِِِخٌَٰأِأَِرَُِّشىئميََِِ)هاَّدَيأاِنٍُِِنطَِ١اۚبنِِهََِّلََِِْ٢وػًَُِأومصَُهْمًٌَُ(ًثَٰخًََِّىًاىًِِِِِِ )a. Terjemah Kosa Kata/Kalimat (Mufradat TERJEMAHAN LAFAL TERJEMAHAN LAFAL Dosa janganlah suatu ََلِ ٌَ ْس َخ ْطِ ِ janganlah kamu ِ kaum mengolok-ئ ْث ٌمِ ِ َغ َسخٰىِ ِ mencari-cari kesalahan orang olok َوََلِ َج ْل ِم ُعوا ِ janganlah ada di َوََلِ َج َىا َب ُعواِ ِ antara kamu yang َوََلِ boleh jadi ِباْْ َل ْل َها ِ ِب ِ menggunjing َج َج َّؼ ُؼىا ِ tentu kamu merasa َ َوَلِ ٌَ ْؿ َخب ِ janganlah kamu jijik saling mencela agar kamu saling mengenal َ saling memanggilق ٌَ ِط ْه ُخ ُمى ُهِ ِ ِ dengan gelar-gelarل َخ َػا َض ُقىا ِ 64 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
b. Terjemah Ayat Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat (QS al-Ḥujurāt [49]: 10) Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim (QS al-Ḥujurāt [49]: 11) Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Peneri-ma tobat, Maha Penyayang (QS al-Ḥujurāt [49]: 12) Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti (QS al-Ḥujurāt [49]: 13) c. Penjelasan Ayat Pada ayat 10, Allah swt. menegaskan bahwa walaupun kaum mukminin itu berbeda bangsa, etnis, bahasa, warna kulit, adat kebiasaan dan stratifikasi sosialnya, namun mereka satu dalam persaudaraan Islam. Sebab persaudaraan merupakan kunci sukses dalam menciptakan dan melestarikan tata kehidupan masyarakat yang baik, terhormat dan bermartabat. Al-Ittiḥādu Asās an-Najāḥ (Persatuan adalah dasar kesuksesan). Sejarah telah mencatat manfaat positif dari persaudaraan, seperti dicontohkan Rasulullah ketika mempersatukan kaum Muhajirin (dari Makkah) dengan kaum Anshar (penduduk asli Madinah). Abū Bakar aṣ-Ṣiddiq beliau persaudarakan dengan Hariṡah bin Zaid, ‘Umar bin Khaṭṭab beliau persaudarakan dengan ‘Itbah bin Mālik, demikian juga dengan sahabat yang lain. Oleh karena itu tepatlah suatu pepatah mengatakan ‚bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh‛. Begitu juga dengan suatu pepatah yang menerangkan bahwa seorang muslim itu ibarat sebatang lidi, maka ia akan mudah dipatahkan. AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 65
Berbeda bilamana ia bersatu dengan muslim lainnya diikat dalam satu ikatan laksana seratus atau ribuan lidi, maka sangat berat untuk dipatahkannya. Persaudaraan yang kokoh diantara kaum muslimin dibutuhkan akhlak atau moral yang melandasi sikap dan perilaku mereka. Sebab turun (asbābun-nuzūl) QS al-Ḥujurāt ayat 11 adalah adanya seorang laki-laki yang mempunyai dua atau tiga nama panggilan. Orang itu sering dipanggil dengan panggilan tertentu yang tidak ia senangi. Ayat ini turun sebagai larangan menggelari orang lain dengan nama-nama yang tidak menyenangkan. Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Abū Dāwud, at-Tirmiżı, an-Nasā’ı dan Ibnu Mājah, yang mengatakan bahwa ada seorang laki-laki mempunyai dua atau tiga nama panggilan. Orang itu sering disebut dengan panggilan tertentu yang tidak ia senangi. Maka turunnya ayat ini sebagai bentuk larangan menggelari orang dengan nama-nama yang tidak menyenangkan. Kandungan ayat 11 merupakan konsekuensi logis dari ayat 10, yaitu Allah swt. menegaskan bahwa umat Islam tidak boleh saling mengolok, karena perilaku tersebut dapat menimbulkan kemarahan orang lain, atau orang merasa dihina sehingga akan menimbulkan pertengkaran dan perkelahian. Orang mukmin tidak boleh saling mengolok, karena boleh jadi orang yang diperolok- olokkan itu lebih baik daripada orang yang mengolok-olok. Baik berupa ejekan, perkataan, sindiran ataupun kelakar yang merendahkan diri orang lain. Oleh karenanya, Allah swt. melarang sikap mengolok-olok itu agar terbina situasi persaudaraan, kesatuan dan persatuan di kalangan orang beriman. Allah swt. juga melarang mukmin memanggil mukmin lainnya dengan panggilan yang buruk, karena panggilan yang buruk tidak disukai oleh orang yang dipanggil, seperti memanggil orang yang beriman dengan panggilan ‚hai fasik‛. Dan pada bagian akhir ayat ini, Allah swt. memperingatkan orang yang melakukan kesalahan untuk segera bertaubat, dengan cara tidak mengulangi kesalahan yang telah dilakukannya, karena orang yang tidak bertaubat termasuk orang yang zalim. Sesungguhnya Allah swt. Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. 66 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
Sebab turun QS al-Ḥujurāt ayat 12 ini, sebagaimana yang diriwayatkan Ibnu al-Munżir, berkenaan dengan Salmān al-Fārisi yang bila selesai makan, suka terus tidur dan mendengkur. Pada waktu itu, ada orang yang menggunjingkan sikap perbuatannya. Maka turunlah ayat ini, yang melarang seseorang mengumpat dan menceritakan aib orang lain. Dalam ayat ke-12 ini, Allah swt. melarang orang-orang yang beriman cepat berprasangka. Sebab sebagian prasangka adalah dosa yang harus dijauhi. Di samping itu, juga melarang untuk mencari-cari kesalahan orang lain, menggunjing atau ghibah. Oleh karena itu, Allah swt. memerintahkan orang beriman untuk bertaqwa. QS al-Ḥujurāt ayat 13 menegaskan kepada manusia bahwa manusia diciptakan Allah swt. dari seorang laki-laki dan seorang perempuan. Allah swt. Maha Kuasa dan Pencipta yang baik. Menciptakan manusia secara beragam, berbangsa, bersuku, dengan keanekaragaman dan kemajemukan manusia bukan untuk berpecah belah, saling merasa paling benar, melainkan untuk saling mengenal, bersilaturrahmi, berkomunikasi, saling memberi dan menerima. Hal penting yang harus dicatat manusia akan adanya perintah agama. Maka seorang mukmin harus mengikuti perintah-Nya dengan penuh kesadaran dan mengakui bahwa semua manusia di sisi Allah swt. adalah sama, yang membedakan derajat mereka adalah Ketakwaannya kepada Allah swt. Orang yang paling mulia disisi Allah swt. adalah oang yang paling taqwa kepada-Nya. Manusia harus senantiasa meningkatkan ketaqwaan kepada Allah swt. Sesungguhnya Allah swt. Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Sebab turun QS al-Ḥujurāt :13, sebagaimana riwayat dari Ibnu Abı Ḥātim al-Ḥākim adalah ketika Fatḥu Makkah (penaklukan kota Makkah), Bilāl naik ke atas Ka’bah untuk mengumandangkan azan. Beberapa orang berkata: ‚Apakah pantas budak hitam ini azan di atas Ka’bah?‛, dan berkatalah yang lainnya: ‚Sekiranya Allah membenci orang ini, pastilah Dia akan menggantikannya‛. Maka turunlah ayat ini yang menegaskan bahwa tidak ada diskriminasi dalam Islam, yang paling mulia adalah yang paling bertaqwa, bukan ditentukan oleh warna kulit umpamanya. Sementara itu, menurut Ibnu ‘Asākir, ayat ke-13 ini turun berkenaan dengan Abū Hind yang dinikahkan oleh Rasulullah kepada seorang perempuan AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 67
dari Banı Bayaḍah. Namun ada tokoh dari Banı Bayaḍah yang justru berkata: ‚Wahai Rasulullah, pantaskah kalau kami menikahkan putri-putri kami kepada bekas-bekas budak kami ?‛ Maka turunnya ayat ini menjelaskan bahwa dalam Islam tidak ada perbedaan antara bekas budak dengan orang merdeka. 5. ِِP َِسمeَّْلِبnَ َغػjِوeًَ lِْ a َِغهsُِْaغثَلnٍَ هُِِِْطHٌُىلََِللaًُِْْلاdْْ َاغىiًِلsَِّ اَْنَْلَحاِلَّ َسَُِثِ َََلى ِْاِْبِ ِ َُغًؽِْثِ ََِممػَّاىاُػِِنَُِمِْبسْ ًًُِِْبَلِِ ًُْممِِ ًَُحُ َحَّىَمبٍِّْنيسٍِرطَِِِاو َْلَغ َػٌْ ًِِبمِي َْػِغرُخٌَُِْهوٍَِِطََْأمَطه ََاتحِِِ ِممَِغ ْاًِلًِِ ُاَّغْلبْث َِِؿمًي َاِر ََِغَن َّوبَِ ٍْابْأ ُِمًٍ ِْغطُِِمًَِب َْا ْحطْ ََلَّقمُْػػٍ ُسُطهِوَِِئَحِل َّفىسِ ََِثوَاَىٍلْاَّىىَِِبهَّحِيىِِِطٍَغٌَطِك Artinya: Dari Ibnu Abbas, dan dia merafa’kannya kepada Nabi beliau bersabda: ‚Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang lebih besar dan tidak menyayangi yang lebih kecil serta tidak menyuruh kepada kebaikan dan melarang yang mungkar‛ (HR. Aḥmad). Hadis ini menunjukkan tentang disyariatkannya berakhlak yang baik dan wajibnya menyayangi antar sesama kaum muslimin. Hadis ini menerangkan tentang adab atau sopan santun dalam Islam ketika kita bergaul dengan anak muda atau orang tua, masing-masing memiliki hak yang pantas diberikan baginya. Terhadap yang lebih tua maka hendaklah kita menghormati dan memuliakannya. Adapun terhadap yang lebih muda maka hendaklah kita menyayangi dan lemah lembut kepadanya. Mereka perlu dibimbing dan dipenuhi kebutuhannya serta tidak menghukumnya apabila tidak sengaja melakukan kesalahan. Demikianlah Islam mengajarkan akhlak mulia, saling menghormati dan menyayangi antar sesama muslim yang membuahkan rasa persaudaraan dan persatuan di antara kaum muslimin. Hormat menghormati harus dilakukan secara timbal balik (resiprokal). Tidak bisa dengan satu arah saja. Selain itu, agama Islam juga memerintahkan umat Islam untuk menyemai kebaikan dan mencegah kemungkaran. 68 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
D. Mari Implementasikan Sebelum menerapkan perilaku toleransi dalam pergaulan sebagai implementasi dari QS al-Kāfirūn [109]: 1-6; QS Yūnus [10]: 40-41; QS al-Kahfi [18]: 29; QS al-Ḥujurāt [49]: 10-13; dan hadis tentang toleransi dalam beragama, terlebih dahulu kalian harus membiasakan membaca al-Qur’an setiap hari. Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai penghayatan dan pengamalan QS al-Kāfirūn [109]: 1-6 sebagai berikut: 1. Hendaknya setiap mukmin memiliki kepribadian yang teguh dan kuat; 2. Masing-masing pemeluk agama bisa melaksanakan apa yang diyakininya benar dan baik sesuai dengan pemahamannya; 3. Setiap pemeluk agama akan dimintakan pertanggunganjawab di hadapan Allah swt. Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai penghayatan dan pengamalan QS Yūnus [10]: 40-41 sebagai berikut: 1. Setiap orang mukmin harus taat pada Allah swt. dan rasul-Nya; 2. Hendaknya orang mukmin mengetahui bahwa Allah swt. adalah pemelihara dan pembimbing kita semua; 3. Orang yang tidak beriman menolak mempercayai Nabi Muhammad saw. sebagai rasul Allah swt. dan semua apa yang dibawanya. Mereka berhak untuk berpisah secara baik-baik dan masing-masing akan dinilai oleh Allah swt. serta di beri balasan dan ganjaran yang sesuai. Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai penghayatan dan pengamalan QS al-Kahfi [18]: 29 sebagai berikut: 1. Nilai kebenaran (ḥaqqullāh) adalah sesuatu yang pasti dan menjadi harga mati, sebab sumbernya dari Allah Swt. yang tidak boleh diubah atau diabaikan; 2. Keuntungan dan kemanfaatan dari keimanan kita kepada Allah swt. akan kembali kepada diri kita sendiri; 3. Mereka yang mengingkari dan menolak ayat-ayat Allah swt. akan merugi dan celaka. AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 69
Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai penghayatan dan pengamalan QS al-Ḥujurāt [49]: 10-13 sebagai berikut: 1. Sesama mukmin harus mempunyai jiwa persaudaraan yang kokoh, meskipun berbeda bahasa, suku bangsa, adat kebiasaan, ekonomi-sosial tetapi mereka satu ikatan persaudaraan; 2. Sesama mukmin tidak boleh mengolok-olok, mengejek, menghina satu sama lainnya; 3. Sesama mukmin tidak boleh memanggil mukmin lain dengan panggilan atau sebutan yang buruk; 4. Orang beriman dilarang berburuk sangka. 5. Orang beriman harus mengakui bahwa di sisi Allah swt. semua manusia sama kedudukannya, yang membedakan derajat mereka adalah ketaqwaannya. E. Mari Berdiskusi Setelah mendalami materi, selanjutnya lakukanlah diskusi dengan teman sebangkumu atau dengan kelompokmu, kemudian persiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas. F. Rangkuman 1. Kandungan QS al-Kāfirūn [109]: 1-6 meliputi: Toleransi tidak berlaku dalam hal akidah dan ibadah; Umat Islam dilarang mencampuradukkan masalah aqidah dan ibadah; Tata cara beribadah dalam Islam telah ditentukan oleh Allah dan Rasulullah; Toleransi hanya dibenarkan dalam bidang sosial kemasyarakatan dan hubungan antar umat manusia (mu’amalah); 70 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
Kebebasan bagi siapapun untuk memeluk agama apapun yang menjadi keyakinannya. 2. Kandungan QS Yūnus [10]: 40-41 meliputi: Ayat 40 surat Yūnus menjelaskan orang yang tidak beriman (kaum Kafir) yang mendustakan al-Qur’an dibagi menjadi dua. Pertama, golongan yang benar- benar mempercayai dengan iktikad baik terhadap al-Qur’an, Kedua, golongan yang sama sekali tidak mempercayai dan terus menerus di dalam kekafiran, mereka termasuk orang membuat kerusakan; Ayat 41 surat Yūnus menyatakan bahwa ajaran Islam sangat menghargai perbedaan-perbedaan diantara manusia, karena masing-masing punya hak. Dan tidak boleh memaksakan orang lain memeluk agama Islam, sekalipun Islam agama yang benar. 3. Kandungan QS al-Kahfi [18]: 29 Kandungan ayat ini menegaskan bahwa manusia yang beriman atau yang tidak beriman, kelak akan merasakan akibatnya masing-masing. 4. Kandungan QS al-Ḥujurāt [49]: 10-13 meliputi: Ayat 10 menegaskan bahwa orang-orang beriman adalah bersaudara; Ayat 11 merupakan konsekuensi logis dari makna yang terkandung pada ayat 10; Ayat12, Allah swt. melarang orang-orang yang beriman cepat berperasangka. Sebab sebagian perasangka itu adalah dosa, karena itu harus dijauhi; Ayat 13 menegaskan semua manusia diciptakan oleh Allah swt. beraneka ragam yang bertujuan untuk saling mengenal, dan ukuran kemuliaan di sisi Allah swt. adalah ketakwaan seseorang. G. Ayo Berlatih 1. Penerapan Bacalah ayat-ayat al-Qur’an berikut dengan benar, kemudian isilah pada kolom di bawah ini sesuai kemampuan yang kamu miliki dengan jujur! AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 71
َُنغ َْبلِسًَُّجا ِِْمَِأ ُّي*َِه َاوََِالِْلَأٍَهاُخ ِقْمُِطوَغ َا ِنبُِس* ِوَ ََنلََِِأماِْغَأُب ُْغسُبِ َُِسماِ*َحِ َلْػ ُُبٌ ُْسمِوِزًَنِ ُى ٌُ*ِْ َمِوَ ََوِللََِيأِهِ ُزخً ْ ِمًَِِ .غا ِب ُسو َنِ َماِ َأ ْغ ُب ُسِ *ِ َ َوَلِ َأ َهاِ َغا ِب ٌسِ َّماِ Kandungan Akidah Ibadah Akhlak Hukum Sejarah Sains ayat ََووَلِم ُْنٌُه ْممِِ ََّغم َم ًُلًٌُُِ ْ ْإمِِۖمِ َُأًهُِخِب ِمهََِِبوِِطمٍُْنئُهىمَِنَِّم ِم ًَّمَِّاَِ َلأِ ًُْغ ْ َإمِم ُلًَُِِوَِبأ َِههاَِِِۚبَوَِطضُّبي ٌَءََِِِّأم َّْمغ َالِ َُحمِْػِب َامُْْللُ ْكى َِِنؼِ .سً ًَِ*ِ َوِإنِ َي َّص ُبى َىِ َق ُهلِِّليِ َغ َمِليِ Kandungan Akidah Ibadah Akhlak Hukum Sejarah Sains ayat ََِِّئئًَََِّْقمُهثدْلنٌٌََُِهمَْمٌِاَِّۖبطًِِِْْاِۖهََُْْسِقخُلَوََُأَُْوَخمإلَوَِْٰلملطِىَُُِِئىِجهَجَِْۚنََلىِجَََِْىمِونَّاٌَُُِِّمؼجعئهُِوُُِّهْاممدؼََِِىأااىىًهٌالِةَُِِِكَََّّنََّظِلقََْوَلاَأَِىْاِؼٍ ُلِۚلُمٌِِِِْكىئٌَََِْلمَّغنُِِْنؿ ََحَسِخوَََِخىّٰ*اَّللىِبلََِِبَاجَِْيأَََِّىبًََجاانْنََّػبِِىََُِاأَأًعُّ ُيٌََُووٍهدابُاٌَِِىُِىَِّْهبٍاضاَّمُِْلىٌْاحَِِلَْصُِْبلمًٌََِْۚػِهِمَد َْايًوًِاًِرَّآاجوبَُِاِۖمۚهُِِّ*ِمىِِْبنىَُْاأهئَىًُِاًَْاِمِّ َِاَّلِحَألؽََُّْايوَِحََُِّهََِبِخللالِيَِِِاػَُِبَّوأاْللػََُىٌَّىاحؼُامُِْامَسٌِِءيُاُُِْجيِثلغِّْيُْمطًِكمِرَئاَّحُِهًَُِأؼاِِّمِّمِوىنَىًَََُدِمؼََِِنلًاِاَْْأٍبلهءًَُْىِػ*َّاظَََلُغَِسًّيًَِِاسَِاِمَِْلخأئلُِِّْٰإيىَّّحًَِهمِن َََاأِممَِبًااَِّنَِِْلػأَِِنَشًِِۚص َدًُِيٌٍَََُوىَِّطًَِهمًِِاَآِِلَوًَُأمَمُِدهَّْىَّْظُليَ ًثًِٰخّْىرااماىًِِِِِِ 72 AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI
* َِو َح َػ ْل َىا ُي ْمِ ُؿ ُػىًباِ َو َن َبا ِئ َلِِل َخ َػا َض ُقىا ِِِۚئ َّنِ َأ ْي َطَم ٌُ ْمِ ِغى َسَِّ َّل ِلِاِ َأ ْج َها ُي ْم ِِِۚئ َّنَِّ َّللَاِ َغِلُ ٌمِ َد ِبي ٌر Kandungan Akidah Ibadah Akhlak Hukum Sejarah Sains ayat 2. Uraian 1. Tulis QS Yūnus 40-41 lengkap dengan syakalnya dan tulislah makna inti sarinya! 2. Terjemahkan lafal-lafal berikut ke dalam bahasa Indonesia ! a. ََِلِِ ٌَ ْس َخ ْطِ َن ْى ٌمِ ِّمًِ َن ْىٍمِ َغ َسخٰىِ َأنِ ًَ ٍُىُهىاِ َد ْي ًراِ ِّم ْنُه ْم ا ْح َخ ِي ُبىاِ َي َِثوي ًَحراَِػِّْلم َىَاًُِيالْمَِّظ ُِّؿًُِِػئ َّىًبنِاَِب َ ْوػ َن َب َا ِئىِ َاللِِل ََّظخ َِّػًاَِِئضُْثق ٌمىِۖا b. c. 3. Jelaskan kandungan QS al-Kāfirūn ayat 1-6! 4. Jelaskan kandungan QS al-Kahfi ayat 29! 5. Tulislah ayat yang menyatakan bahwa orang yang paling mulia di sisi Allah swt. adalah orang bertaqwa! 3. Tugas Setelah kalian mempelajari ayat dan hadis tentang toleransi dan etika pergaulan, amatilah perilaku-perilaku yang mencerminkan kandungan QS al- Kāfirūn [109]: 1-6; QS Yūnus [10]: 40-41; QS al-Kahfi [18]: 29; QS al-Ḥujurāt [49]: 10-13; dan hadis di lingkungan madrasah dan tempat tinggalmu! AL-QUR’AN-HADIS- KELAS XI 73
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204