Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Serial Dongeng, Kisah Kerbau dan Monyet, Muhamad Hasan, Haniya Education Center, 2022.

Serial Dongeng, Kisah Kerbau dan Monyet, Muhamad Hasan, Haniya Education Center, 2022.

Published by muhamad hasan, 2022-08-23 18:24:33

Description: Serial Dongeng, Kisah Kerbau dan Monyet, Sabar Vs Licik, Muhamad Hasan, Haniya Education Center, 2022.

Keywords: Serial Dongeng

Search

Read the Text Version

Spiritual Muhamad Hasan Building, Social Characters Enhencing Kisah Kerbau dan Monyet Sabar Vs Licik

Spiritual Muhamad Hasan Building, Social Characters Enhencing Kisah Kerbau dan Monyet Sabar Vs Licik

Spiritual Daftar Isi Building, Social Characters Enhencing 1. Pendahuluan 2.Burung dan Monyet 3.Monyet dan Kerbau 4.Sabar Vs Licik 5.Licik itu Berbahaya 6.Daftar Pustaka 7.Tentang Penyusun 8.Daftar Karya Dongeng

Spiritual 1. Pendahuluan Building, Social Characters Enhencing Di pinggir sungai yang indah nan bersih yang diapit oleh dua gunung yang dikelilingi oleh hutan konservasi, di sebelah tenggaranya ada sebuah tempat favorit bagi penghuni hutan, yang menyediakan makanan dan minuman melimpah, perkebunan nan subur dengan buahnya banyak lagi nikmat, menggoda banyak kaum hewaniah untuk datang silih berganti yaitu para burung, hewan langit yang merumput untuk mencari makan, ada juga hewan pepohonan yaitu bangsa monyet, gorila, tupai dan lain sebagainya.

Spiritual Building, Social Characters Enhencing Selain itu ada kerbau, sapi, domba dan kambing. Kali ini kiat akan menghadirkan tokoh kerbau yang sangat penyabar dan jujur, sementara kera adalah tokoh yang banyak akal, nakal, suka menipu, licik dan suka mencuri. Tokoh lain yang penting adalah para burung pembawa berita baik, periang dan baik hati.

Spiritual 2. Burung dan Monyet Building, Social Characters Enhencing Suatu hari para burung terlihat sangat bahagia, bersenadung damai, gembira ria diantara pepohonan juga hewan lainnya yang tengah bersantai seperti para bangsa monyet memenuhi sudut pepohonan nan rindang menikmati sejuknya angin sepoi-sepoi, termenung dalam lapar dan haus. \"Hei kawan bangsa burung, nampaknya kalian senang dan bahagia hari ini. Kalian bernyanyi dan bersenandung ria, sementara kami dalam kesuasahan belum ada yang bisa dimakan\" Tutur salah satu monyet.

Spiritual juga membawa banyak makanan.\" \"KalianBuilding, Social Characters kiranya kalian membagi makanmu SudilahEnhencing untuk kami di sini!\" Pinta Monyet itu. \"Wahai kawan bergegaslah ke kebun buah dekat sebuah sungai itu, terdapat makanan yang melimpah. Kalian bisa makan sepuasnya dan tidak dilarang oleh pemiliknya, asalkan kalian makan yang sudah jatuh ke tanah. Para pemiliknya tidak sama sekali melarang kami. Mereka sangat baik kepada kami\" Cerita burung meyakinkan monyet itu.

Mendengar hal itu Monyet merasa senang sekali dan ingin pergi ke kebun itu. Selang berapa lama berjalan Monyet sudah bisa melihat kebun itu. \"Sekarang ini musim kemarau hari sangat cerah.\" Ucap Monyet kegirangan. \"Aliran air juga tidak deras.\" Sambungnya. Maka Monyet dapat dengan leluasa menyebrangi sungai dan mendapati kebun itu. Monyet dengan leluasa memakan aneka buah, tidak hanya yang jatuh bahkan yang menggantung di pohon juga dimakannya, hingga berkali-kali.

Sekarang para petani mulai resah dan menjaga kembali kebun mereka. \"Para petani tidak seramah dulu\" Ucap Burung agak kecewa dengan keadaan ini. Kami selalu diusir sama petani itu. Mereka galak sekali dengan kami. Walau petani menjaga kebun mereka tetap masih ada celah untuk memburu buah di perkebunan itu. Keadaan ini benar-benar dimanfaatkan Monyet untuk beraksi kembali.

3. Monyet dan Kerbau Tanpa terasa sudah tiba musim penghujan. Aliran air di sungai sangat deras, sehingga Monyet tidak lagi leluasa menyebrangi Sungai itu. Monyet tentu sangat gelisah, bagaimana caranya agar bisa sampai ke kebun itu lagi. \"Saya harus cari cara agar bisa menyebrangi sungai itu lagi.\" Pikirnya serius. Setelah memeras otak Monyepun teringat dengan teman lamanya yang jago renang tiada lain dan tiada bukan, ia adalah kerbau.

Tak berpikir panjang Monyetpun pergi menemui Kerbau. Monyet juga pandai merayu \" Wahai Kerbau sahabat ku, lama kita tak berjumpa. Terlihat engkau lebih ramping dibanding dulu.\" Tutur Monyet. \"Ah masa sih, perasaan sama saja sama seperti dahulu, kamu saja yang terlihat gemuk sekarang\" Jawab Kerbau sambil tertawa ha ha ha.

\"Tentu saja saya bertambah gemuk. setiap hari makan enak, ada banyak buah di seberang sungai\" Sambung Monyet. \"Saya diperbolehkan untuk memakan sesuka hati di sana. Tidak dilarang sama sekali,\" Sambungya lagi. Monyet mulai berbohong, lalu melanjutkan ceritanya. \" Di sana juga banyak rerumputan di samping kebun, jika sekiranya kamu mau kesana untuk mencari makan maka, itu adalah bagus sekali. \" Tutur monyet terus mengeluarkan jurus rayunanya.

\"Wah! Benarkah?\" Tanya Kerbau. \"Ya lah, masa bohong sama teman sendiri.\" Jawab Monyet. \"Lagi pula kita bisa makan bersama, khan lebih enak, lebih seruu, bukan?\" Sambung Monyet meyakinkan. \"Kamu baik sekali!\" Ucap Kerbau. \"Ayo kita kesan!\" Ajak Kerbau dengan gembira. M0nyet mulai beraksi lagi untuk mengakali kerbau, agar ia bisa menumpang di punggungnya. \"Sabar, kawanku!, sekarang airnya meluap dan tinggi, kamu tahukan aku tidak dapat berenang\" Sambung Monyet meminta jalan agar dia bisa menumpang dipunggung kerbau. \"Ah itu si gampang, Kamu bisa menaiki punggungku.\" Kata Kerbau. \"Kau tahu sendiri, Saya khan perenang hebat!\" Kerbau sedikit memuji diri.

Setelah sampai di kebun Monyet dan kerbau makan sepuasnya,tanpa menghiraukan keadaan sekitarnya. Ternyata para petani sudah mengintai mereka sejak awal mereka masuk, petani menunggu waktu yang tepat untuk menangkap dan menghakimi mereka berdua. Para petani memang sedang mencari tahu siapa sebenarnya yang menghabiskan buah dikebun mereka. Setelah mereka tahu Monyet dan Kerbau sudah kekenyangan, maka para petani memutuskan untuk menangkap mereka.

Kerbau yang merasakan ada sesuatu yang aneh disekitar mereka. Dengan cepatnya mencoba melarikan diri, pun Monyet dengan kencangnya berlari meninggalkan kerbau yang sedang dikepun para petani. Kerbau dipukul dan dilempar petani dengan kerasnya, namun Kerbau masih bisa berlari sebisa mungkin. Sesaat beberapa lama berlari dan terus dikejar petani, tibalah kerbau di sudut sungai.

4. Sabar Vs Licik Ternyata Monyet sedang bersembunyi dibali semak belukar, agar tidak diketahui petani. Segera memanggil kerbau yang baru tiba. \"Wahai temanku, Kerbau Saya sedang menunggumu di sini,\" Tunggu sebentar pintanya. Kerbaupun menunggunya dengan sabar. \"Tadi kamu meninggalkanku, sekarang memanggil- manggil ku teman lagi\" Bisiknya dalam hati. Kerbaupu masih memaafkan perlakuan Monyet yang meninggalkannya, dan telah membohongi, dengan bebas memakan apa saja di kebun itu. \"Baiklah, segera kesini, kamu bisa menaiki punggiungku lagi.\" Ucap Kerbau dengan tulusnya.

5. Licik Itu Berbahaya Monyet yang pandai menipu itu tenggelam di sungai sebagai akibat perbuatannya yang suka memanfaat hewan lain untuk kepentingan dirinya, guna memuaskan hawa nafsunya. Tak pernah puas dengan apa yang didapat untuk dimakan namun menghabiskan semuanya karena rakus lagi suka terlena. Menipu kerbau untuk membantunya menyebrangi sungai guna mendapatkan makanan yang banyak. Menipu dengan sengaja dengan menghalalkan segala cara dengan liciknya monyet yang akhirnya mengambil nyawanya sendiri.

Dengan sigapnya Monyet melompat ingin menaiki punggung kerbau, namun sayang tumpuannya kurang baik sehingga lompatannya meleset, tidak mengenai punggung kerbau. Monyetpun tergelincir dan terbawa arus sungai yang deras. Dengan wajah yang sangat menyesal kerbau memandangi temannya itu. Begitupun monyet tak mampu menyembunyikan rasa takutnya dan dengan susah payah mempertahankan diri agar tidak hanyut. Sayang seribu kali sayang monyet terseret arus dan tenggelam di sungai.

Daftar Pustaka 1. https://www.canva.com/design-edit 2. https://id.images.search.yahoo.com/search/im ages;_ylt 3. https://dongengterbaru.blogspot.com/2014/11/d ongeng-kerbau-dan-monyet-licik- dongeng.html 4. https://histori.id/dongeng-kerbau-dan-monyet- yang-licik



Belajar Mendongeng di Medsos 1.Belajar dari Elang dan Burung Gagak, Pengganggu itu Jatuh Sendiri 2.Belajar dari Semut dan Merpati, Saling Perduli, Arti Pertemanan 3.Kancil dan Buaya; Versi Urbanites...Kacil Merantau Ke Kota... 4.Kancil dan Jerapah, Kecerdasan Vs Kesombongan 5.Kelinci dan Kura-kura. Versi Lomba Lari HUT RI 6.Kancil dan Rubah yang Baik Hati... Pohon Kebaikan akan Berbuah Kebaikan 7.Kisah Seekor Merpati Yang Pelupa (Episode Cinta dan Perjuangan Shohabat) 8.Harimau dan Sapi Yang Jujur : Episode, Muslihat VS Kejujuran 9.Singa dan Rubah yang Cerdik, Episode, Perjuangan melawan Muslihat dan Hoak 10.Kisah Kerbau dan Monyet, Sabar Vs Licik

Haniya Educatin Center SD Islam Terpadu Haniya Life Skill and Leadership SMP Islam Terpadu Haniya Penggagas Sekolah Digital


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook