Diabetes Melitus dan Penatalaksanaannya Pendahuluan Diabetes Melitus merujuk pada ketidaksesuaian metabolisme yang ditandai oleh kenaikan konsentrasi gula darah dan ketidaksusaian metabolisme insulin. Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang kita kenal sebagai penyakit kencing manis adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolute maupun relative. DM merupakan salah satu penyakit degenerative dengan sifat kronis yang jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2013, WHO merilis fakta penting mengenai diabetes mellitus, yaitu 347 juta orang di seluruh dunia mengidap diabetes mellitus. Indonesia menduduki peringkat ke-7 dunia dari 10 besar negara dengan diabetes mellitus tertinggi. Populasi penderita diabetes mellitus di Indonesia pada tahun 2013 mencapai 5,8% atau sekitar 8,5 juta penduduk dengan rentang usia 20-79 tahun Diabetes adalah penyebab utama kebutaan, amputasi dan gagal ginjal. Kurangnya kesadaran tentang diabetes, dikombinasikan dengan kurangnya akses terhadap pelayanan kesehatan dan obat - obatan esensial, dapat mengakibatkan komplikasi seperti kebutaan, amputasi dan gagal ginjal. Selain itu, diabetes telah menjadi salah satu penyebab utama penyakit dan kematian dini di sebagian besar negara, terutama melalui peningkatan risiko penyakit kardiovaskular Sebenarnya penyakit diabetes tidaklah menakutkan bila diketahui lebih awal. Kesulitan diagnosis timbul karena kadang-kadang dia dating tenang dan bila dibiarkan akan menghanyutkan pasien ke dalam komplikasi fatal. Oleh karena itu, mengenal tanda-tanda awal penyakit diabetes ini menjadi sangat penting. dr. Mohammad Robikhul Ikhsan, M.Kes., SpPD-KEMD Artikel Kesehatan
Faktor Pencetus/Faktor risiko 2. Banyak minum Rasa haus amat sering dialami oleh penderita Faktor keturunan merupakan penyebab karena banyaknya cairan yang keluar melalui timbulnya penyakit diabetes di samping kencing. Keadaan ini justru sering penyebab lain seperti infeksi, kehamilan, disalahtafsirkan. Dikiranya sebab rasa haus dan obat-obatan. Tetapi, meskipun demikian, ialah udara yang panas atau beban kerja yang pada orang dengan bibit diabetes, belumlah berat. Untuk menghilangkan rasa haus itu menjamin timbulnya penyakit diabetes. Masih penderita minum banyak. mungkin bibit ini tidak menampakkan diri secara nyata sampai akhir hayatnya. Saat ini 3. Banyak makan diketahui pola hidup yang tidak sehatlah yang Kalori dari makanan yang dimakan, setelah berperanan paling besar dimetabolisasikan menjadi glukosa dalam darah tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan, penderita Beberapa faktor yang dapat menyuburkan dan selalu merasa lapar. sering merupakan faktor pencetus diabetes mellitus adalah : 4. keluhan lain Ÿ kurang gerak/ malas 1. gangguan saraf tepi/ kesemutan penderita Ÿ makanan berlebihan mengeluh rasa sakit atau kesemutan Ÿ kehamilan terutama pada kaki di waktu malam, sehingga Ÿ kekurangan produksi hormone insulin mengganggu tidur. Ÿ Penyakit hormone yang kerjanya 2. gangguan penglihatan pada fase awal penyakit diabetes sering berlawanan dengan insulin. dijumpai gangguan penglihatan yang mendorong penderita untuk Tanda dan Gejala mengganti kacamatanya berulang kali agar ia tetap dapat melihat dengan baik. Adanya penyakit diabetes ini pada awalnya 3. gatal/bisul seringkali tidak dirasakan dan tidak disadari kelainan kulit berupa gatal, biasanya terjadi di oleh penderita. Beberapa keluhan dan gejala daerah kemaluan atau daerah lipatan kulit yang perlu mendapat perhatian ialah : seperti ketiak dan di bawah payudara. Seringpula dikeluhkan timbulnya bisul dan 1. keluhan klasik luka yang lama sembuhya. Luka ini 1. Penurunan berat badan (BB) dan rasa lemah dapat timbul akibat hal yang sepele seperti Penurunan BB yang berlangsung dalam waktu luka ecet karena sepatu atau tertusuk peniti. relative singkat harus menimbulkan kecurigaan. 4. gangguan ereksi Rasa lemah hebat yang menyebabkan gangguan ereksi ini menjadi masalah penurunan prestasi di sekolah dan lapangan tersembunyi karena sering tidak secara terus olah raga juga mencolok. Hal ini disebabkan terang dikemukakan penderitanya. Hal ini glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke terkait dengan budaya masyarakat yang dalam sel, sehingga sel kekurangan bahan masih merasa tabu membicarakan masalah bakar untuk menghasilkan tenaga. Untuk seks, apalagi menyangkut kemampuan atau kelangsungan hidup, sumber tenaga terpaksa kejantanan seseorang. diambil dari cadangan lain yaitu sel lemak dan 5. Keputihan otot. Akibatnya penderita kehilangan jaringan Pada wanita, keputihan dan gatal merupakan lemak dan otot sehingga menjadi kurus. keluhan yang sering ditemukan dan kadang- kadang merupakan satu-satunya gejala yang 1. Banyak kencing dirasakan. Karena sifatnya, kadar glukosa darah yang tinggi akan menyebabkan banyak kencing. Kencing yang sering dan dalam jumlah banyak akan sangat mengganggu penderita, terutama pada waktu malam hari. Artikel Kesehatan
Diagnosis d. Intervensi obat-obatan Terapi farmakologis harus diiringi oleh Penegakan diagnosis biasa dilakukan di pengaturan makan dan aktivitas fisik. Terapi laboratorium, yang dites adalah darah saat dapat berupa obat oral dan suntikan. Obat puasa dan postprandial. Sebelum melakukan Hipoglikemik Oral (OHO) dibagi menjadi lima tes, Anda harus berpuasa selama 12 jam. golongan, yaitu pemicu sekresi insulin Kadar gula yang normal selama berpuasa (sulfonylurea dan glinid), peningkat sensitivitas adalah di bawah 100 mg/dl. Setelah itu, terhadap insulin (metformin dan tiazolidindion), pengambilan darah akan dilakukan kembali 2 penghambat glukoneogenesis (metformin), dan jam setelah makan, bila hasilnya diatas 140 penghambat absorpsi glukosa (penghambat mg/dl dapat berarti Anda menderita diabetes. glukosidase alfa). Manajemen e. Monitoring Pemantauan berat badan, pemeriksaan gula Terdapat sebuah model skematis perilaku darah, dan profil lipid secara teratur sangat manajemen diri pasien diabetes atau yang penting untuk menghindari resiko komplikasi. lebih dikenal dengan empat pilar dalam keberhasilan penatalaksanaan DM tipe 2, yaitu Menurut PERKENI (Perkumpulan edukasi tentang DM, terapi gizi medis, aktifitas Endokrinologi Indonesia) diabetes tipe 2 fisik, intervensi farmakologis dan monitoring. umumnya terjadi pada pola gaya hidup dan Berikut adalah penjelasan dengan lebih perilaku yang sudah terbentuk pada individu. lengkap: Sehingga selain perilaku manajemen diri pasien diabetes diperlukan juga partisipasi aktif a. Edukasi pasien, keluarga, dan masyarakat. Partisipasi Pengetahuan tentang pemantauan glukosa aktif tersebut merupakan salah satu bentuk dari darah mandiri, tanda dan gejala hipoglikemia dukungan keluarga. Bentuk dukungan nyata serta cara mengatasinya harus diberikan yang dapat diterapkan seperti ikut dalam kepada pasien diabetes. berkonsultasi gizi, mengingatkan pasien DM tentang jadwal makan, jenis makanan serta b. Terapi gizi medis jumlah makanan yang harus dikonsumsi baik Terapi Gizi Medis (TGM) merupakan bagian dalam bentuk makanan utama maupun dari penatalaksanaan diabetes secara keseluruhan. Diperlukan keterlibatan secara 5,5 menyeluruh anggota tim yaitu dokter, ahli gizi, petugas medis lain serta pasien dan mmol/L keluarganya. TGM yang diberikan berupa makanan gizi seimbang sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu dengan penekanan pada jadwal, jenis, dan jumlah makanan terutama pada pasien yang menggunakan obat penurun glukosa darah atau insulin. c. Aktifitas fisik Aktifitas fisik yang dibagi menjadi kegiatan sehari-hari dan latihan fisik sebaiknya dilakukan secara teratur 3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit. Kegiatan sehari- hari meliputi berjalan kaki, menuruni tangga, berkebun, dll. Sedangkan latihan fisik bersifat aerobik seperti bersepeda santai, jogging, dan berenang. Latihan fisik dapat menjaga kebugaran, menurunkan berat badan, dan memperbaiki sensitivitas insulin sehingga akan memperbaiki kendali glukosa darah. Artikel Kesehatan
Ringkasan Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang sangat memengaruhi kualitas hidup penyandangnya sehingga perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak. Sampai saat ini memang belum ditemukan cara atau pengobatan yang dapat menyembuhkannya diabetes secara menyeluruh. Namun harus diingat bahwa diabetes dapat dikendalikan, dengan cara : diet, olahraga dan dengan menggunakan obat antidiabetik. Pada setiap penanganan penyandang DM, harus selalu ditetapkan target yang akan dicapai sebelum memulai pengobatan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan program pengobatan dan penyesuaian regimen terapi sesuai kebutuhan. Pengobatan Diabetes ini sangat spesifik dan individual untuk masing-masing pasien. Modifikasi gaya hidup sangat penting untuk dilakukan, tidak hanya untuk mengontrol kadar glukosa darah namun bila diterapkan secara umum diharapkan dapat menurunkan prevalensi diabetes melitus baik di Indonesia maupun di dunia di masa yang akan datang. *) Dari berbagai sumber Artikel Kesehatan
Search
Read the Text Version
- 1 - 4
Pages: