LAPORAN PRAKTIKUM PENGECEKAN TIMBANGAN BUKAN OTOMATIS Oleh: ALKABRUDIN PELATIHAN JURU TIMBANG PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA KEMETROLOGIAN KEMENTERIAN PERDAGANGAN 2021 i
DAFTAR ISI DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….. i DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………. ii DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………iii BAB 1 PROSEDUR PENGECEKAN TIMBANGAN BUKAN OTOMATIS (TB0) ......... 1 1.1 Prosedur Pengecekan Timbangan Pegas ................................................................. 1 1.2 Prosedur Pengecekan Timbangan Elektronik ......................................................... 2 1.3 Prosedur Pengecekan Timbangan Meja .................................................................. 3 1.4 Prosedur Pengecekan Timbangan Dacin................................................................. 5 1.5 Prosedur Pengecekan Timbangan Bobot Ingsut ..................................................... 6 BAB 2 DATA HASIL PRAKTIKUM PENGECEKAN TBO .............................................. 9 2.1 Data Hasil Praktikum Pengecekan Timbangan Pegas ............................................ 9 2.2 Data Hasil Praktikum Pengecekan Timbangan Elektronik................................... 10 2.3 Data Hasil Praktikum Pengecekan Timbangan Meja............................................ 11 2.4 Data Hasil Praktikum Pengecekan Timbangan Dacin .......................................... 13 2.5 Data Hasil Praktikum Pengecekan Timbangan Bobot Ingsut ............................... 14 BAB 3 DOKUMENTASI PELAKSANAAN PRAKTIKUM............................................. 17 3.1 Dokumentasi Praktikum Pengecekan Timbangan Pegas ...................................... 17 3.2 Dokumentasi Praktikum Pengecekan Timbangan Elektronik............................... 18 3.3 Dokumentasi Praktikum Pengecekan Timbangan Meja ....................................... 19 3.4 Dokumentasi Praktikum Pengecekan Timbangan Dacin ...................................... 20 3.5 Dokumentasi Praktikum Pengecekan Timbangan Bobot Ingsut………………...21 1
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Massa Anak Timbangan Standar untuk Pengecekan Timbangan Pegas………... 1 Tabel 1.2 Batas Kesalahan Pengecekan Timbangan Pegas………..................................... 2 Tabel 1.3 Massa Anak Timbangan Standar untuk Pengecekan Timbangan Elektronik….. 3 Tabel 1.4 Besarnya Anak Timbangan Standar untuk Pengecekan Timbangan Meja……... 5 Tabel 1.5 Besarnya Imbuh untuk Pengecekan Timbangan Meja………………………….. 5 Tabel 1.6 Besarnya Imbuh untuk Pengecekan Timbangan Dacin…………………………. 6 Tabel 2.1 Massa ATS untuk Pengecekan Timbangan Pegas……………………………….9 Tabel 2.2 Batas Kesalahan Pengecekan Timbangan Pegas…………………………….....10 Tabel 2.3 Massa Anak Timbangan Standar untuk Pengecekan Timbangan Elektronik….11 Tabel 2.4 Besarnya Anak Timbangan Standar untuk Pengecekan Timbangan Meja……..12 Tabel 2.5 Besarnya Imbuh untuk Pengecekan Timbangan Meja………………………….12 Tabel 2.6 Besarnya Imbuh untuk Pengecekan Timbangan Dacin…………………………14 2
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Timbangan pegas…………………………………………………………... 1 Gambar 1.2 Timbangan Meja…………………………………………………………… 3 Gambar 1.3 Timbangan Bobot Ingsut…………………………………………………... 7 Gambar 3.1 format Cerapan Timbangan Pegas………………………………………….. 20 Gambar 3.2 Foto Kegiatan praktikum Timbangan Pegas…………………………......... 20 Gambar 3.3 Format Cerapan Timbangan Elektronik…………………………………… 21 Gambar 3.4 Foto Kegiatan Praktikum Timbangan Eletronik…………………………… 21 Gambar 3.5 Format Cerapan Timbangan Meja…………………………………………. 22 Gambar 3.6 Foto Kegiatan Praktikum Timbangan Meja………………………………… 22 Gambar 3.7 Format Cerapan Timbangan Dacin Logam………………………………… 23 Gambar 3.8 Foto Kegiatan Praktikum Timbangan Dacin Logam………………………. 23 Gambar 3.9 Format Cerapan Timbangan Bobot Ingsut…………………………………. 24 Gambar 3.10 Foto Kegiatan Praktikum Timbangan Bobot Ingsut……………………….. 24 3
BAB I PROSEDUR PENGECEKAN TIMBANGAN BUKAN OTOMATIS (TBO) 1. Prosedur pengecekan timbangan pegas Peralatan yang diperlukan dalam pengecekan timbangan pegas timbangan standar setidaknya kelas M2 yang terdiri dari: a. 1 unit Anak Timbangan 1 kg; b. 1 unit Anak Timbangan 2 kg; c. 2 unit Anak Timbangan 5 kg; dan d. 1 unit Anak Timbangan 10 kg. Adapun prosedur pengecekan timbangan pegas adalah sebagai berikut : 1. Posisikan timbangan dalam keadaan datar di tempat yang kokoh 2. Periksa kapasitas maksimum timbangan dan skala terkecil timbangan identitas timbangan atau pada badan timbangan. 3. Setel nol timbangan dengan cara memutar sekrup seperti ditunjuk gambar sehingga jarum penunjuk berimpit pada skala nol. Gambar 1.1 Timbangan pegas 4. Pilih anak timbangan sesuai dengan kapasitas maksimum timbangan pegas pada tabel 1.1 berikut: Tabel 1.1 Massa Anak Timbangan Standar untuk Pengecekan Timbangan Pegas 4
5. Naikkan anak timbangan yang telah dipilih pada angka 4 pada lantai muatan. 6. Amati posisi jarum penunjukan dan penyimpangannya dari massa anak timbangan standar yang dinaikkan pada lantai muatan. 7. Apabila penyimpangan penunjukan tidak melebihi batas kesalahan sebagaimana tercantum pada tabel berikut, maka timbangan dinyatakan masih berfungsi dengan baik. Jika melebihi Batas Kesalahan, maka timbangan harus ditera ulang. Tabel 1.2 menunjukkan Batas Kesalahan Pengecekan Timbangan Pegas. Tabel 1.2 Batas Kesalahan Pengecekan Timbangan Pegas 2. Prosedur Pengecekan Timbangan Elektronik Peralatan yang digunakan untuk mengecek timbangan elektronik adalah anak timbangan standar setidaknya kelas M2, terdiri dari: a. 2 unit Anak Timbangan 5 kg; dan b. 1 unit Anak Timbangan 10 kg. Adapun tata cara pengecekan timbangan elektronik adalah sebagai berikut. 1. Posisikan timbangan dalam keadaan datar pada tempat yang kokoh. 2. Periksa kapasitas maksimum timbangan dan daya baca timbangan (d) pada identitas timbangan atau pada badan timbangan. 3. Pastikan timbangan menunjuk angka nol dengan menekan tombol “-0-” atau “zero”. 4. Pilih anak timbangan sesuai dengan kapasitas maksimum timbangan elektronik sesuai dengan tabel 1.3 berikut. Tabel 1.3 Massa Anak Timbangan Standar untuk Pengecekan Timbangan Elektronik 5. Naikkan anak timbangan ke atas lantai muatan dengan massa yang telah ditentukan. 5
6. Periksa penunjuk timbangan. a. Apabila penunjukan timbangan sama dengan massa muatan uji yang diletakkan, maka timbangan dinyatakan masih berfungsi dengan baik. b. Apabila penunjukan timbangan berbeda dengan massa anak timbangan tetapi tidak melebihi ± 3d (tiga kali daya baca), maka timbangan dalam keadaan baik. c. Apabila penunjukan timbangan berbeda dengan massa anak timbangan dan melebihi ± 3d (tiga kali daya baca), maka timbangan harus ditera ulang. 3. Prosedur Pengecekan Timbangan Meja Pada pengecekan timbangan meja, peralatan yang diperlukan adalah anak timbangan standar setidaknya kelas M2 yang terdiri dari: a. 1 unit anak timbangan 10 g; b. 1 unit Anak Timbangan 20 g; c. 2 unit Anak Timbangan 5 kg; dan d. 1 unit Anak Timbangan 10 kg. Berikut ini tata cara pengecekan timbangan meja: 1. Posisikan timbangan dalam keadaan datar pada tempat yang kokoh. 2. Periksa kapasitas timbangan pada identitas timbangan atau badan timbangan. 3. Kosongkan piring anak timbangan dan piring muatan (tembor). Gambar 1.2 Timbangan Meja 6
4. Amati posisi penunjukan indeks atau tolok. a. Apabila posisi kedua tolok setimbang, lanjutkan ke angka 5. b. Apabila posisi kedua tolok tidak setimbang, maka timbangan meja perlu ditera ulang. 5. Lakukan pengecekan timbangan dengan langkah-langkah sebagai berikut: - Piring anak, - Timbangan, - Piring muatan (tembor) a. Naikkan anak timbangan ke atas piring muatan (tembor) dan ke atas piring anak timbangan sesuai dengan kapasitas timbangan pada tabel 1.4 berikut: Tabel 1.4 Besarnya Anak Timbangan Standar untuk Pengecekan Timbangan Meja b. Amati penunjukan indeks atau tolok. Apabila penunjukan indeks atau tolok setimbang, maka timbangan meja berfungsi dengan baik. Apabila penunjukan indeks atau tolok tidak setimbang, lanjutkan ke butir c. c. Pilih imbuh sesuai dengan kapasitas maksimum timbangan pada tabel 1.5 di bawah ini: Tabel 1.5 Besarnya Imbuh untuk Pengecekan Timbangan Meja 7
d. Naikkan imbuh pada piring muatan atau piring anak timbangan yang menjungkit ke atas. e. Amati penunjukan tolok. i. Apabila tolok yang menjungkit ke atas bergerak sampai ke posisi setimbang, maka timbangan dinyatakan masih berfungsi dengan baik. ii. Apabila tolok yang menjungkit ke atas bergerak melewati posisi setimbang, maka timbangan dinyatakan masih berfungsi dengan baik. iii. Apabila tolok yang menjungkit ke atas bergerak tidak sampai ke posisi setimbang, maka timbangan harus ditera ulang. 4. Pemeriksaan dan Pengecekan Timbangan Dacin Logam Peralatan yang diperlukan dalam pengecekan timbangan dacin logam adalah anak timbangan standar setidaknya kelas M2 yang terdiri dari: a. 1 unit anak timbangan 10 g; b. 1 unit anak timbangan 20 g; c. 1 unit anak timbangan 50 g; dan d. 1 unit anak timbangan standar berbentuk pengait untuk dacin 10 kg. Adapun cara pengecekan yang dilakukan adalah dengan mengikuti langkah langkah Sebagai berikut : 1. Periksa kapasitas maksimum timbangan pada identitas timbangan atau badan timbangan. 2. Letakkan bobot ingsut pada skala nol timbangan dengan tepat. 3. Amati posisi jarum penunjuk terhadap tolok a. Apabila posisi jarum penunjuk berada dalam satu garis lurus dengan tolok (setimbang), maka timbangan dacin berfungsi dengan baik. Lanjutkan langkah ke empat. b. Apabila posisi jarum penunjuk tidak setimbang dengan tolok, maka timbangan dacin harus ditera ulang. 4. Gantungkan Anak Timbangan Standar 10 kg pada kait gantungan. 5. Geser bobot ingsut sampai ke skala 10 kg. 6. Amati posisi jarum penunjuk. 8
a. Apabila jarum penunjuk setimbang, maka timbangan dacin berfungsi dengan baik. b. Apabila jarum penunjuk tidak setimbang, pilih imbuh* sesuai dengan kapasitas maksimum timbangan dacin pada tabel 1.6 di bawah ini kemudian lanjutkan ke butir 1) atau 2). Tabel 1.6 Besarnya Imbuh untuk Pengecekan Timbangan Dacin 1) Apabila jarum penunjuk berada di sebelah kanan tolok : a) Tambahkan imbuh yang telah dipilih ke atas anak timbangan standar. b) Amati posisi jarum penunjuk. • Jika bergerak ke kiri sampai ke posisi setimbang, maka timbangan dacin berfungsi dengan baik. • Jika bergerak ke kiri melewati posisi setimbang, maka timbangan dacin berfungsi dengan baik • Jika bergerak ke kiri tetapi tidak sampai ke posisi setimbang, maka timbangan dacin harus ditera ulang. 2) Apabila jarum penunjuk berada di sebelah kiri tolok : a) Tambahkan imbuh yang telah dipilih pada tuas skala dengan cara digantung menggunakan benang pada garis skala NOL. b) Amati posisi jarum penunjuk. • Jika bergerak ke kanan sampai ke posisi setimbang, maka timbangan dacin berfungsi dengan baik. • Jika bergerak ke kanan melewati posisi setimbang, maka timbangan dacin berfungsi dengan baik. • Jika bergerak ke kanan tetapi tidak sampai posisi setimbang, maka timbangan dacin harus ditera ulang. 5. Pemeriksaan dan Pengecekan Timbangan Bobot Ingsut Untuk pengecekan timbangan bobot ingsut, hanya memerlukan 1 unit Anak tibangan standar 10 kg dengan kelas setidaknya M2. 9
Prosedur pengecekan timbangan bobot ingsut adalah sebagai berikut. Letakkan timbangan dalam keadaan datar di tempat yang kokoh. Pastikan posisi pengunci tuas utama terbuka sebelum dilakukan pengecekan. Letakkan bobot ingsut besar dan bobot ingsut kecil pada skala nol dengan tepat. Pastikan jarum penunjuk dan tolok dalam keadaan setimbang tanpa muatan (jarum penunjuk sejajar dengan tolok). Gambar 1.3 Timbangan Bobot Ingsut Apabila jarum penunjuk dan tolok tidak setimbang, maka timbangan bobot ingsut tidak berfungsi dengan baik dan harus dilakukan tera ulang. Apabila posisi jarum penunjuk dan tolok setimbang, lakukan pengecekan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Lantai muatan Jarum penunjuk Tolok Jarum penunjuk Tolok Pengunci tuas utama a. Periksa kapasitas maksimum timbangan pada identitas timbangan atau badan timbangan. b. Naikkan anak timbangan standar (ATS) 10 kg ke atas lantai muatan. c. Geser bobot ingsut besar sampai skala 10 kg. d. Amati penunjukan jarum penunjuk. i. Apabila jarum penunjuk setimbang dengan tolok, maka timbangan berfungsi dengan baik. 10
ii. Apabila jarum penunjuk berada di atas tolok, geser bobot ingsut kecil sebesar 2 skala. Jika jarum penunjuk bergerak turun ke posisi setimbang atau melewati posisi setimbang, maka timbangan berfungsi dengan baik. Apabila jarum penunjuk bergerak turun tetapi tidak sampai ke posisi setimbang, maka timbangan harus ditera ulang. iii. Apabila jarum penunjuk berada di bawah tolok, geser bobot ingsut besar ke sebelah kiri sebesar 1 skala dan bobot ingsut kecil sampai 2 skala sebelum maksimum. Apabila jarum penunjuk bergerak ke atas sampai atau melewati posisi setimbang, maka timbangan berfungsi dengan baik. Apabila jarum penunjuk bergerak ke atas tetapi tidak sampai ke posisi setimbang, maka timbangan harus ditera ulang. 11
BAB II DATA HASIL PRAKTIKUM PENGECEKAN TBO 1. Data Hasil Praktikum Pengecekan Timbangan Pegas Pada tugas praktikum pertama pengecekan terhadap alat timbangan pegas, peserta diberikan materi tentang prosedur pengecekan timbangan pegas oleh mentor bapak Sugeng Purwanto di Kantor Metrologi Jakarta. Prosedur yang dilakukan adalah : A. Peryaratan : 1. Timbangan yang diperiksa harus ada tanda tera yang sah berlaku 2. Tanda tera tidak putus 3. Timbangan dapat berfungsi dengan baik B. Peralatan : Anak timbangan standar M2, terdiri dari : 1. 2 Buah anak Timbangan 1 kg 2. 2 Buah anak Timbangan 2 kg 3. 2 Buah anak Timbangan 5 kg, dan 4. 1 Buah anak Timbangan 10 kg C. Tata cara pengecekan Timbangan Pegas 1. Posisikan timbangan dalam keadaan yang datar dan kokoh 2. Periksa tanda tera pada timbangan 3. Periksa identitas kapasitas maksimum timbangan 4. Periksa jarum skala, jika jarum skala tidak pada angka nol lakukan pemutaran skrup pengatur jarum skala hingga jarum menunjukan angka nol. 5. Pengujian timbangan dengan menggunakan anak timbangan kapasitas 5kg, karena kapasitas timbangan pegas 10kg. bisa dilihat pada tabel 2.1 massa anak timbangan standar untuk pengecekan timbangan pegas. Tabel 2.1 Massa ATS untuk Pengecekan Timbangan Pegas 12
6. Naikan anak timbangan yang telah dipilih dan diletakan pada lantai muatan. 7. amati jarum penunjuk 8. Apabila jarum penunjuk tidak melebihi batas penyimpangan lebih dari 3 skala. seperti dalam table 2.2, maka timbangan masih berfungsi dengan baik. Tabel 2.2 Batas Kesalahan Pengecekan Timbangan Pegas Kesimpulannya : Timbangan masih berfungsi dengan baik, namun perlu ditera ulang karena timbangan tidak terdapat tanda tera. 2. Data Hasil Praktikum Pengecekan Timbangan Elektronik Pada tugas praktikum kedua pengecekan terhadap alat timbangan elektronik, peserta diberikan materi tentang prosedur pengecekan timbangan elektronik oleh mentor bapak Edi Putrajaya di Kantor Metrologi Jakarta. A. Persyaratan 1. Timbangan yang akan diuji bertanda tera yang sah berlaku 2. Tanda tera tidak rusak 3. Timbangan dapat berfungsi dengan baik B. Peralatan Anak timbangan standar M2, terdiri dari : 1. 2 Buah anak timbangan 10 kg C. Tata Cara Pengecekan Timbangan Elektronik 1. Posisikan timbangan dalam keadaan datar dan kokoh 2. Periksa tanda tera pada timbangan 3. Periksa identitas kapasitas maksimum timbangan 4. Hidupkan timbangan dengan menekan tombol power dan pastikan angka dalam keadaan nol. 13
5. Mempersiapkan anak timbangan dengan kapasitas 10 kg. sudah disesuaikan dengan kapasitas maksimum timbangan. Penyesuain dapat dilihat pada tabel 2.3 masa anak timbangan elektronik. Tabel 2.3 Massa Anak Timbangan Standar untuk Pengecekan Timbangan Elektronik 6. Naikan anak timbangan yang telah dipilih dan diletakan pada lantai muatan. 7. Amati pada layar penujuk nilai timbangan : a. Apabila penujukan timbangan sama dengan massa uji yang diletakan, maka timbangan nyatakan berfungsi dengan baik. b. Apabila penunjukan timbangan berbeda dengan massa muatan uji yang diletakan, tetapi tidak melebihi ±3d (tiga kali daya baca), maka timbangan dalam keadaan baik. c. Apabila penunjukan timbangan berbeda dengan massa anak timbangan dan melebihi ±3d (tiga kali daya baca), maka timbangan tidak berfungsi dengan baik. Kesimpulannya : Untuk timbangan eletronik yang periksa masih berfungsi dengan baik, namun timbangan perlu ditera ulang karena tanda tera tahun 2018. 3. Data Hasil Praktikum Pengecekan Timbangan Meja Pada tugas praktikum Ketiga pengecekan terhadap alat timbangan Meja, peserta diberikan materi tentang prosedur pengecekan timbangan Meja oleh mentor bapak Warsono di Kantor Metrologi Jakarta. A Persyaratan 1. Timbangan yang akan diuji bertanda tera yang berlaku 2. Tanda tera tidak rusak 3. Timbangan dapat berfungsi dengan baik B. Peralatan Anak timbangan standar M2, terdiri dari : 14
1. 2 anak Timbangan 10 kg 2. 1 Unit anak timbangan Imbuhan C. Tata Cara Pengecekan Timbangan Meja 8. Posisikan timbangan dalam keadaan datar dan kokoh 9. Periksa tanda tera pada timbangan 10. Periksa identitas kapasitas maksimum timbangan 11. Amati keadaan tolok dan pastikan keadan tolok timbangan sejajar, apabila tolok dalam keadaan tidak seimbang, maka hal yang akan dilakukan : a. Jika tolok muatan piring menjungkit lebih tinggi maka tambahkan pemberat pada piring penyetel nol berada dibawah piring muatan. b. Jika tolok muatan piring menjungkit lebih rendah maka kurangi pemberat pada piring penyetel nol berada di piring muatan. 12. Mempersiapkan anak timbangan dengan kapasitas 10 kg. sudah disesuaikan dengan kapasitas maksimum timbangan. Tabel 2.4 Besarnya Anak Timbangan Standar untuk Pengecekan Timbangan Meja 13. Naikan anak timbangan yang telah dipilih dan diletakan pada lantai muatan. 14. Amati penujukan indeks atau tolok. a. Apabila penujukan timbangan sama dengan massa uji yang diletakan, maka timbangan nyatakan berfungsi dengan baik. b. Apabila penunjukan timbangan tolok tidak setimbang. Maka dilanjutkan dengan penambahan anak imbuh timbangan yang sudah disesuaikan. Tabel 2.5 Besarnya Imbuh untuk Pengecekan Timbangan Meja 15
1. Letakan anak imbuh timbangan pada lantai muatan timbangan. 2. Amati penunjukan indeks atau tolok. i. Jika posisi tolok tidak melebihi dari tolok ukur maka timbangan tidak berfungsi dengan baik ii. Jika posisi tolok ukur melebih dari tolok ukur, maka timbangan berfungsi dengan baik Kesimpulannya : Timbangan berfungsi dengan baik, namun timbangan harus ditera ulang karena tanda tera berlaku tahun tanggal 2003. 4. Timbangan Dacin Logam Pada tugas praktikum ke empat pengecekan terhadap alat timbangan dacin logam, peserta diberikan materi tentang prosedur pengecekan timbangan dacin logam oleh mentor bapak Suryatna di Kantor Metrologi Jakarta. Prosedur yang dilakukan adalah : A. Peryaratan : 1. Timbangan yang diperiksa harus ada tanda tera yang sah berlaku 2. Tanda tera tidak putus 3. Timbangan dapat berfungsi dengan baik B. Peralatan : Anak timbangan standar M2, terdiri dari : 1. 1 Buah anak Timbangan standar dengan bentuk pengait kapasitas 10 kg. 2. 1 Buah anak imbuhan timbangan 10 gr 3. 1 Buah anak imbuhan timbangan 20 gr. C. Tata cara pengecekan Timbangan Dacin Logam 1. Pastikan timbangan tergantung dipenumpu yang kuat dan kokoh 2. Periksa identitas kapasitas maksimum timbangan 3. Periksa tanda tera pada timbangan 4. Periksa bobot ingsut pada skala nol. 5. Amati tolok pengukur. a. jika penunjuk tolok berada pada satu garis lurus dengan tolok setimbang, maka timbangan dacin berfungsi dengan baik. 16
b. jika penujuk tolok tidak berada satu garis lurus dengan tolok setimbang, maka timbangan dacin tidak berfungsi dengan baik dan mesti ditera ulang. 6. Pengujian timbangan dacin logam dengan mengkaitkan anak timbangan standar kapasitas 10 kg. 7. Amati jarum penunjuk tolok setimbang a. jika penunjuk tolok berada pada satu garis lurus dengan tolok setimbang, maka timbangan dacin berfungsi dengan baik b. jika penujuk tolok tidak berada satu garis lurus dengan tolok setimbang, maka timbangan dacin perlu ditambahkan anak imbuh sebesar 20 gr, seperti Tabel 2.6 Besarnya Imbuh untuk Pengecekan Timbangan Dacin 8. Amati kembali jarum penunjuk tolok setimbang. a. jika penunjuk tolok berada pada satu garis lurus dengan tolok setimbang atau sudah melewati tolok setimbang, maka timbangan dacin berfungsi dengan baik. b. Jika penujuk tolok tidak berada satu garis lurus dengan tolok setimbang atau tidak melewati tolok setimbang, maka timbangan tidak berfunsi dengan baik. Kesimpulannya timbangan berfungsi dengan baik namum perlu ditera ulang karena tahun tera 2003. 5. Timbangan Bobot Ingsut Pada tugas praktikum ke lima pengecekan terhadap alat timbangan bobot ingsut, peserta diberikan materi tentang prosedur pengecekan timbangan bobot ingsut oleh mentor bapak Endarto di Kantor Metrologi Jakarta. Prosedur yang dilakukan adalah : A. Peryaratan : 1. Timbangan yang diperiksa harus ada tanda tera yang sah berlaku 17
2. Tanda tera tidak putus 3. Timbangan dapat berfungsi dengan baik B. Peralatan : Anak timbangan standar M2, terdiri dari : 1. 1 Buah anak Timbangan standar kapasitas 10 kg. C. Tata cara pengecekan Timbangan bobot ingsut 1. Posisikan timbangan dalam keadaan datar dan kokoh 2. Periksa identitas kapasitas maksimum timbangan 3. Periksa tanda tera pada timbangan 4. Sebelum pengujian timbangan pastikan posisi kunci tuas terbuka pada tolok setimbang. 5. Setel bobot pada ingsut pada skala nol. 6. Amati keadaan tolok dan pastikan keadan tolok timbangan sejajar, apabila tolok dalam keadaan berikut, maka hal yang akan dilakukan : a. Jika tolok menjungkit lebih tinggi maka putar baut di disamping beban pengenol mendekati bobot hingga tolok menjadi sejajar setimbang. b. Jika tolok menjungkit lebih rendah maka putar baut disamping beban nol menjauhi bobot hingga tolok menjadi sejajar setimbang. c. jika penunjuk tolok berada pada satu garis lurus dengan tolok setimbang, maka timbangan dacin siap dilakukan pengujian. 7. Apabila tolok sudah setimbang maka dilakukan pengujian dengan anak timbangan yang sudah dipilih dengan penyesuian kapasitas timbangan dengan menggunakan anak timbangan standar 10 kg.. 8. Letakan anak timbangan pada posisi tepat ditengah lantai muatan pada timbangan. 9. Geser bobot ingsut pada skala 10 kg sesuai dengan beban uji anak timbangan. 10. Amati jarum penunjuk tolok setimbang. a. jika penunjuk tolok berada pada satu garis lurus dengan tolok setimbang, maka timbangan bobot ingsut berfungsi dengan baik 18
b. jika penujuk tolok tidak berada satu garis lurus dengan tolok setimbang, maka hal yang perlu dilakukan : I. Apabila tolok berada lebih tinggi dari tolok setimbang, maka geser bobot imbuh naik pada 2 skala. a. Jika penunjuk tolok berada sejajar atau melebihi tolok setimbang maka timbangan berfungsi dengan baik. b. jika penunjuk tolok tidak melewati tolok setimbang, maka timbangan perlu ditera ulang. II. Apabila tolok berada lebih rendah dari tolok setimbang, maka kurangi bobot ingsut 1 skala dan geser bobot imbuh hingga skala penuh dan dikurangi 2 skala. a. Jika penunjuk tolok berada sejajar atau melebihi tolok setimbang maka timbangan berfungsi dengan baik. b. jika penunjuk tolok tidak melewati tolok setimbang, maka timbangan perlu ditera ulang. Kesimpulannya timbangan bobot ingsut berfungsi dengan baik, namun perlu ditera ulang karena tanda tera tahun 2003. 19
BAB III Dokumentasi Pelaksanaan Praktikum 1. Dokumentasi Praktikum Pengecekan Timbangan Pegas Gambar 3.1 format Cerapan Timbangan Pegas Gambar 3.2 Foto Kegiatan praktikum Timbangan Pegas 20
2. Dokumentasi Praktikum Pengecheakan Timbangan Elektronik - Gambar 3.3 Format Cerapan Timbangan Elektronik Gambar 3.4 Foto Kegiatan Praktikum Timbangan Eletronik 21
3. Dokumentasi Praktikum Pengechekan Timbangan Meja - Gambar 3.5 Format Cerapan Timbangan Meja Gambar 3.6 Foto Kegiatan Praktikum Timbangan Meja 22
4. Dokumentasi Praktikum Timbangan Dacin Logam Gambar 3.7 Format Cerapan Timbangan Dacin Logam Gambar 3.8 Foto Kegiatan Praktikum Timbangan Dacin Logam 23
5. Dokumentasi Praktikum timbangan Timbangan Bobot Ingsut Gambar 3.9 Format Cerapan Timbangan Bobot Ingsut - Gambar 3.10 Foto Kegiatan Praktikum Timbangan Bobot Ingsut 24
Search
Read the Text Version
- 1 - 25
Pages: