["Tindakan penanggulangan terhadap penyakit ini perlu dilakukan dengan cara pemberian cairan dan elektrolit untuk mengganti cairan yang hilang karena diare dan muntah, pemberian antibiotik untuk membunuh bakteri Vibrio cholerae, serta peningkatan asupan cairan dan garam untuk mencegah dehidrasi yang parah. Tindakan Mitigasi Bencana terhadap Penyakit Kolera Mitigasi penyakit Kolera pasca bencana harus dilakukan dengan cara: Peningkatan kesadaran masyarakat tentang cara mencegah penyebaran penyakit kolera, terutama selama periode pasca bencana Menjaga kebersihan lingkungan, termasuk penyediaan sanitasi yang baik Memberikan edukasi tentang kesehatan dan tata cara hidup bersih dan sehat kepada masyarakat Menyediakan obat-obatan dan peralatan medis yang cukup di pusat kesehatan atau posko kesehatan untuk memastikan bahwa pasien dengan kolera dapat diberikan perawatan yang memadai Menyediakan tempat pengungsian yang aman dan sehat, termasuk sanitasi yang baik dan fasilitas cuci tangan untuk mencegah penyebaran kolera di tempat pengungsian. 45","F. Campak Campak adalah penyakit infeksi virus yang sangat menular dan sering menyerang anak-anak. Virus campak menyebar melalui udara dan dapat menyebabkan gejala seperti ruam kulit, demam, batuk, dan pilek. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti radang paru-paru dan otak. Gambar 28. Kondisi anak-anak yang terkena penyakit campak Sumber : rs-jih.co.id Gejala penderita campak yaitu demam, batuk, pilek, mata merah dan berair, serta ruam kulit yang dimulai dari wajah dan menyebar ke seluruh wajah. Kolera disebabkan oleh virus campak yang menyebar melalui udara dan melalui kontak dengan orang yang terinfeksi. Penyakit campak dapat dicegah dengan cara imunisasi dengan vaksin campak, menjaga kebersihan tangan dan lingkungan, menjaga jarak dari orang yang terinfeksi campak, serta menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan olahraga teratur. 46","Tindakan penanggulangan terhadap penyakit ini perlu dilakukan dengan cara pemberian obat untuk mengurangi gejala seperti demam dan batuk, menjaga pasien agar tetap terhidrasi dengan memberikan cairan yang cukup, dan memberikan perawatan khusus jika terdapat komplikasi. Tindakan Mitigasi Bencana terhadap Penyakit Campak Mitigasi penyakit campak pasca bencana harus dilakukan dengan cara: Meningkatkan program imunisasi di daerah terdampak bencana untuk mencegah penyebaran campak Menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi yang baik untuk mencegah penyebaran virus Menyediakan obat-obatan dan peralatan medis yang cukup di pusat kesehatan atau posko kesehatan untuk memastikan bahwa pasien dengan campak dapat diberikan perawatan yang memadai Memberikan edukasi tentang cara mencegah penyebaran campak di tempat pengungsian, termasuk menghindari kerumunan dan menjaga jarak sosial Menyediakan fasilitas isolasi bagi pasien yang terinfeksi campak untuk mencegah penyebaran virus ke orang lain. 47","G. Hepatitis A Gambar 29. Hepatitis A yang menyerang tubuh Sumber : rs-jih.co.id Hepatitis A adalah penyakit infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). Virus ini menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan feses orang yang terinfeksi. Penyakit ini sering terjadi di daerah-daerah dengan sanitasi yang buruk dan kondisi kesehatan yang tidak memadai. Gejala penderita Hepatitis A misalnya seperti mual dan muntah, kehilangan nafsu makan, demam, kelelahan, nyeri perut, kulit dan mata yang menguning (jaundice). Penyakit ini dapat dicegah dengan melalui vaksinasi untuk melindungi diri dari virus hepatitis A, mencuci tangan secara teratur dan menjaga kebersihan lingkungan, hindari makanan atau minuman yang tidak bersih atau terkontaminasi, dan menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi hepatitis A 48","Tindakan penanggulangan terhadap penyakit ini perlu dilakukan dengan istirahat dan konsumsi makanan yang sehat, minum banyak air untuk menghindari dehidrasi, hindari alkohol dan obat-obatan yang berbahaya bagi hati, tidak bekerja atau bersekolah selama beberapa minggu untuk memastikan tidak menularkan virus ke orang lain, serta terapi obat untuk mengurangi gejala Gambar 30. Hasil Tes pada Penderita Hepatitis A Sumber : klikdokter.com Tindakan Mitigasi Bencana terhadap Penyakit Hepatitis A Mitigasi penyakit Hepatitis A pasca bencana harus dilakukan dengan cara: Menyediakan fasilitas sanitasi yang baik dan air bersih untuk mencegah penyebaran virus hepatitis A Mengedukasi masyarakat tentang cara menjaga kebersihan lingkungan dan mencuci tangan yang baik untuk mencegah penyebaran virus Menyediakan vaksinasi hepatitis A bagi masyarakat yang terkena dampak bencana Memastikan pasokan air bersih dan sanitasi yang cukup di pusat kesehatan atau posko kesehatan untuk memastikan bahwa pasien dapat diberikan perawatan yang memadai Memastikan peralatan medis yang cukup untuk mencegah penyebaran virus hepatitis A di rumah sakit atau puskesmas. 49","H. Gangguan Stres Pasca Trauma Gambar 31. PTSD Pasca Gangguan Stres Pasca Trauma Sumber : iStock.com Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) adalah kondisi psikologis yang dapat terjadi setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis, seperti bencana alam. Korban bencana yang selamat dari bencana alam, seperti gempa bumi, tsunami, banjir, atau badai topan, dapat mengalami PTSD. Gejala PTSD pada korban bencana dapat bervariasi, termasuk pengalaman yang mengganggu, perasaan cemas atau takut yang terus-menerus, kesulitan tidur, serta flashbacks atau kenangan yang menyakitkan dari bencana tersebut. Beberapa korban PTSD juga dapat mengalami depresi dan kecemasan yang parah. 50","Tindakan mitigasi bencana untuk mengurangi risiko PTSD meliputi peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana, pelatihan tentang cara menghadapi situasi darurat, serta persiapan fisik dan mental sebelum bencana terjadi. Selain itu, pemerintah dan lembaga terkait juga harus memfasilitasi pemberian dukungan psikologis dan konseling bagi korban bencana setelah bencana terjadi. Penyebab PTSD pada korban bencana adalah pengalaman yang sangat traumatis selama atau setelah bencana. Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami PTSD setelah bencana termasuk lamanya waktu pengungsi, kehilangan anggota keluarga atau teman dekat, kehilangan rumah dan harta benda, serta kecemasan dan ketidakpastian tentang masa depan. Gambar 32. Pengidap PTSD berisiko tinggi alami gangguan mental Sumber : rsipati.com 51","LEBIH SIAGA MENGHADAPI BENCANA DENGAN PERSIAPAN","bpbd.bogorkab.go.id TAS SIAGA BENCANA Tas Siaga Lebih Siap Bencana sebagai Hadapi Bencana persiapan ketika terjadi bencana dengan Tas agar dapat segera Siaga Bencana evakuasi ke titik kumpul dengan cepat, dan agar kita dapat berpikir lebih tenang karena hal penting telah disiapkan. Sumber : Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan I BPBD Kabupaten Bogor Uang Surat-Surat Penting Peluit Senter+Baterai Perlengkapan Mandi Pakaian 2-3 hari Radio\/Ponsel P3K\/Obat-obatan Masker 53 Makanan Ringan Air Minum","APA SAJA PENTINGNYA MENYEDIAKAN KOTAK ISI KOTAK P3K P3K DI RUMAH DAN DI SEKOLAH Sesuai Permenakertrans no PER.15\/MEN\/VIII\/2008 Kasa steril terbungkus Perban (Lebar 5 cm, 10 cm, 1,25 cm) Plester cepat Kapas (25 gram) Kain segitiga\/mittela Gunting Peniti Sarung tangan sekali pakai Masker Pinset Lampu Senter Gelas cuci mata Kantong plastik bersih Aquades (100 ml lar. Saline) Povidon Iodine (60 ml) Alkohol 70% Buku Panduan P3K Buku Catatan Daftar isi kotak 54","HAL YANG DIBUTUHKAN KORBAN BENCANA ALAM SAAT PENGUNGSIAN Sumber : indonesiabaik.id 55","5 Tips Protokol Kesehatan di Pengungsian Pasca Bencana 1.Jaga jarak fisik: Dalam situasi pengungsian, penting untuk tetap menjaga jarak fisik minimal satu meter antara satu orang dengan yang lain untuk menghindari penyebaran penyakit. 2.Gunakan masker: Penggunaan masker wajah yang menutupi hidung dan mulut harus diterapkan pada semua orang yang berada di tempat pengungsian untuk mencegah penyebaran penyakit. 3.Cuci tangan: Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih atau menggunakan hand sanitizer secara teratur, terutama sebelum makan atau setelah ke kamar mandi. 4.Menjaga kebersihan lingkungan: Penting untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat pengungsian. Pastikan tempat tidur dan perlengkapan pribadi tetap bersih dan dijaga kebersihannya secara teratur. 5.Tetap aktif secara fisik: Olahraga atau kegiatan fisik lainnya dapat membantu menjaga kesehatan dan meningkatkan suasana hati. Pastikan untuk berolahraga dengan aman dan mengikuti pedoman yang diberikan oleh tenaga medis. 6.Minum air yang aman: Pastikan untuk selalu minum air yang bersih dan aman untuk mencegah infeksi penyakit seperti diare atau kolera. 56","7. Cari pertolongan medis jika perlu: Jika Anda merasa sakit atau mengalami gejala-gejala tertentu, segera cari pertolongan medis untuk mencegah kondisi menjadi lebih buruk. 8. Patuhi aturan pengungsian: Pastikan untuk selalu mematuhi aturan pengungsian yang diberikan oleh pihak terkait, seperti jam malam dan pembatasan lainnya yang mungkin diterapkan untuk menjaga keamanan dan kesehatan seluruh pengungsi. Dengan mengikuti tips protokol kesehatan di atas, pengungsi dapat membantu mencegah penyebaran penyakit dan menjaga kesehatan mereka selama masa pengungsian setelah bencana alam. 57","CARA MENCUCI TANGAN YANG BENAR Sumber : farmalkes.kemkes.go.id 58","ETIKA BATUK DAN BERSIN Etika batuk atau bersin yang benar 1.Tutup hidung dan mulut saat batuk\/bersin dengan tisu atau lengan baju dalam. Hal ini agar virus tidak menyebar ke udara dan menular ke orang lain. 2.Segera buang tisu yang telah dipakai ke tempat sampah. 3.Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol. 4.Gunakan masker. Kebiasaan batuk\/bersin yang salah 1.Tidak menutup mulut saat batuk atau bersin di tempat umum. 2.Tidak mencuci tangan setelah digunakan untuk menutup mulut atau hidung saat batuk\/bersin. 3.Membuang ludah batuk di sembarang tempat. 4.Membuang atau meletakkan tisu yang sudah dipakai di sembarang tempat. 5.Tidak menggunakan masker saat flu atau batuk 59","CARA PENGGUNAAN MASKER Tenaga Kesehatan yang Menggunakan Masker Sumber : maranathanews.com Berikut beberapa cara menggunakan masker yang benar sesuai dengan rekomendasi WHO, diantaranya adalah : 1.Cuci tangan sebelum memakai masker, juga sebelum dan sesudah melepas masker, dan selalu setelah menyentuh 2.Pastikan masker menutupi hidung, mulut, dan dagu 3.Saat Anda melepas masker, simpan di dalam kantong plastik bersih. Jika masker kain, cuci setiap hari atau buang masker medis ke tempat sampah. 4.Jangan gunakan masker dengan katup udara 60","UNTUK MENGASAH KEMAMPUAN SILAHKAN KERJAKAN KUIS BERIKUT! SILAHKAN KLIK LINK BERIKUT GOOD LUCK!","GLOSARIUM B Bakteri : Organisme mikroskopis yang hanya memiliki satu sel. Banjir : Peristiwa ketika air menggenangi suatu Banjir wilayah yang biasanya tidak digenangi air Bandang dalam jangka waktu tertentu. Bencana : Banjir yang secara tiba-tiba dengan debit air yang besar, disebabkan terbendungnya E Erupsi aliran sungai pada alur sungai. G Gejala : Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang I Infeksi mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang K KLB disebabkan oleh faktor alam dan\/atau faktor nonalam maupun faktor manusia. Korban : Proses keluarnya lava dan gas dari gunung berapi. : Keadaan yang menjadi tanda-tanda akan timbulnya (terjadinya, berjangkitnya) sesuatu. : Kondisi dimana ada mikroorganisme atau benda asing masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan penyakit tertentu. : (Kejadian Luar Biasa), Timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan\/atau kematian yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah. : Orang yang mengalami penderitaan, meninggal dunia, atau hilang akibat Kecelakaan, Bencana, dan\/atau Kondisi Membahayakan Manusia. iv","GLOSARIUM Krisis : Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang kesehatan mengakibatkan timbulnya korban jiwa, korban M Mitigasi luka\/sakit, pengungsian, dan\/atau adanya potensi P P3K bahaya yang berdampak pada kesehatan masyarakat yang membutuhkan respon cepat di luar Pasca kebiasaan normal dan kapasitas kesehatan tidak Penyakit memadai. Penyakit menular : Upaya yang memiliki sejumlah tujuan yakni untuk R Risiko mengenali risiko, penyadaran akan risiko bencana, S Siaga perencanaan penanggulangan, dan sebagainya. : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan adalah upaya atau perawatan sementara terhadap korban kecelakaan. : Sesudah atau setelah : Istilah medis yang digambarkan sebagai gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan berkurangnya kapasitas. : Penyakit yang dapat menular ke manusia yang disebabkan oleh agen biologi, antara lain virus, bakteri, jamur, dan parasit. : Kemungkinan terjadinya sebuah event yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran entitas. : Upaya mempersiapkan diri, keluarga, dan komunitas di sekitar kita sebagai antisipasi ancaman bencana alam. v","GLOSARIUM V Virus : Organisme terkecil yang bersifat parasit dan bisa W Wabah menimbulkan penyakit dengan cara menginfeksi manusia, hewan, tumbuhan, jamur, bahkan bakteri. : Terjadinya penyakit menular di suatu masyarakat, di mana jumlah penderita meningkat secara signifikan, melebihi kondisi normal dalam waktu dan wilayah tertentu, serta dapat menyebabkan kehancuran. vi","DAFTAR PUSTAKA Annur, C. M. (2022). Hampir 3.500 Bencana Alam Terjadi di Inddi oIndeosinaesiSaepSaenpjanjgang2022022. 2.[O[Onlninlien]e.]. DDiaiakksseess dari httpsh:\/t\/tdpas:t\/a\/dbaotkasb.koaktsa.dkatad.caot.aid.c.o[A.idp.ri[lA2p0r2il32]0. 23]. Arifin, Danung. (2023). Pemerintah Upayakan Langkah AntisAipnatitsifipHaatifdaHpiaKdaprhi utKlaarThauhtluan T2a0h2u3n. [O2n0l2in3e.]. [DOinalkinse]s. dari hDtitapkss:\/e\/ws wdawr.ibhntptpbs.:g\/\/ow.iwd.w[.Abpnrpilb2.g0o2.3id].. [April 2023]. BNPB, BPS, & UNEFA. (2013). Pilot Survei Menghadapi BencBaennac.aBnNaP. BBNBPPBSBdPaSn dUaNnFUPNAF. nP.Ad. n.d. BPBD Kabupaten Bogor. (2021). Isi Tas Siaga Bencana. [Onli[nOen].linDe]i.aDksiaekssedsadriarihhtttptpss:\/:\/\/b\/bppbbdd.b.booggoorkrkaabb.g.goo.i.did. . [Mei 20232]0. 23]. BPBD. (2023). Penanganan Bencana. [Online]. Diakses dari hdtatprish:\/t\/tbpps:b\/\/db.pnbtbdp.nrotbvp.gro.vid.g.o[M.ide.i[2M0e2i32]0. 23]. Hermon, Dedi. (2015). Geografi Bencana Alam. Jakarta: PT RajaRGarajafGinrdaofinPdeorsPaedras.ada. Kemenkes. (2020). Profil Kesehatan Indonesia 2019. JakaJratak:aKrteam: KeenmtrieantrKiaenseKheasteahnaRtaI.n RI. Kemenkes RI, Farmalkes Setditjen. (2022). 6 Langkah MenMcuecni cuci TanTgaanng.an. [O[nOlinlein].e]. DDiaiakksseess dari httpsh:\/t\/tfpasr:m\/\/faalkrmesa.lkkeems.kesm.gkoe.sid.g.o[A.idp.ri[lA2p0r2il32]0. 23]. vii","DAFTAR PUSTAKA Nursyabani, N., Putera, R. E., & Kusdarini, K. (2020). MitigMaistigaBsienBceanncaanaDaDlaamlam PPeennininggkkaatatann Kewaspadaan TerhTaedrahpadAanpcamAnacnamGaenmpaGeBmumpai DBi uUmniveDrsiitaUsnAivnedrasiltaass. JurnAanl dIlamlausA. dJmuirnnisatlrasIlimNuegAardamAinSisIAtraNsi(ANsoesgiasrai IlmAuSwIAaNn Adm(iAnsisotrsaiassi iNIlemguawraa)n, 8A(d2m), in8i1s\u2013tr9a0s.i [NOenglianrea])., D8(ia2k),se8s1\u2013d9a0r.i https[O:\/\/ndloini.eo]r.g\/10.47828\/jianaaDsiiaank.sve8si2.12. [April 2023]. dari https:\/\/doi.org\/10.47828\/jianaasian.v8i2.12. [April 2023]. Pusat Krisis Kesehatan. (2022). Laporan Akuntabilitas KineKrjian.erja. [On[Olinneli]n. e]. DDiaikaskesses dari httpsh:t\/t\/pse:n\/\/apnegngaunlgagnuglaannkgraisnisk.rkiseism.kems.kgeos.i.dg.o[.Aidp.ril 2023[]A. pril 2023]. Salamar, Anna. M., Salamar, T. B., & Ubwarin, E. (2020). TrauTmraaumHaealiHngealdinagn EddaunkaEsiduPkearsliindPunegrlainnduAnngaakn PAansacak GemPpaascaBagGi emApnak-ABnaagki AdinaDk-eAsnaak Wdaiai.DeCsoammWuanaityi. DeveClompmmeunntitJyoDurenvael,lo1p(m3)e, n3t1J7o-3u2rn1a.l, 1(3), 317-321. Yanuarto, Theophilus. et al. (2019). Buku Saku Tanggap TangTkaansgkTaasngTgaunhggMuehngMhaednagphiaBdaepnicaBnae.ncJaankaa.rtaJ:aPkaursta:t DataPIunsfoartmDaastai dInafnorHmuamsai sdaBnNHPuBm. as BNPB. Yuliandi, Y. (2023). Gunung Api Semeru. [Online]. Diakses dari dhattrpi sh:t\/t\/pmsa:\/g\/mmaag.emsad.mes.gdom.i.dg.o[.Aidp.r[ilA2p0ri2l 32]0. 23]. viii","E-BOOK Mitigasi Wabah Penyakit Pasca Bencana E-book Mitigasi Wabah Penyakit Pasca Bencana ini disusun oleh Mahasiswi Universitas Pakuan yang bernama Raudhatul Jannah sebagai bahan ajar pada penyusunan skripsi di Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Penulis lahir di Jambi, 13 Juni 2001 dan bertempat tinggal di Kota Depok. Penulis telah menempuh Pendidikan pertama di TK Baiturrahim Kota Jambi yang lulus pada tahun 2006. Kemudian jenjang SD di Negeri 52 Kota Jambi hingga tahun 2012. Selanjutnya, jenjang SMP di Adhyaksa 1 Kota Jambi lulus tahun 2016, dan jenjang SMA di Ferdy Fery Putra Kota Jambi hingga tahun 2019. Penulis berharap semoga e-book ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan dengan baik untuk menambah pengetahuan mengenai materi ini.","PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan 2023"]
Search