PAKET INFORMASI KAIN SONGKET MELAYU KABUPATEN BATUBARA SUMATERA UTARA NOVIA AMIA AZIZAH LUBIS PRODI INFORMASI PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2021
PAKET INFORMASI KAIN SONGKET MELAYU KABUPATEN BATUBARA SUMATERA UTARA NOVIA AMIA AZIZAH LUBIS الَّس َالُم َع َلْيُكْم َوَرْحَم ُة ِهللا َوَبَرَكاُتُه
Perkenalan Penenun ZaPkaakria BIODATA: Nama: Zakaria Umur: 54 Tahun Agama: Islam Pekerjaan: Penenun dan Pendiri Komunitas Kenanga Indah Pak Zakaria adalah seorang penenun dan juga pendiri sebuah komunitas kerajinan tenun songket. Pak Zakaria juga merupakan pemenang kedua pameran songket di kota Madya Pematang Siantar dan dia memenangkan dan mendapatkan hadiah sebuah mesin jahit
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya maka penulis dapat menyelesaikan buku paket informasi ini dengan judul : “Kain Songket Melayu Kabupaten Batubara Sumatera Utara”. Buku ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam penulisan tugas akhir. Penulis menyadari bahwa penyusunan buku ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Atas segala kekurangan dan ketidak sempurnaan buku ini, penulis sangat mengharapkan masukan, kritik dan saran yang bersifat membangun kearah perbaikan dan penyempurnaan buku ini. Cukup banyak kesulitan yang penulis temui dalam penulisan buku ini, tetapi Alhamdullilah dapat penulis atasi dan selesaikan dengan baik. Akhir kata penulis berharap semoga buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Padang, Desember 2021 Penulis Novia Amia Azizah Lubis i
UCAPAN TERIMAKASIH Selama menyelesaikan penyusunan buku ini penulis telah banyak bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut membantu, khususnya : 1. Allah SWT dan Rasulullah SAW. 2. Mama dan Papa tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa serta dorongan moril maupun materil yang tak terhingga. 3. Kakak dan adik tercinta yang selalu memberikan dukungan. 4. Ibu Dosen Dr. Nurizzati, M. Hum., selaku dosen pembimbing tugas akhir. 5. Bapak Zakaria, selaku narasumber yang membantu memberikan informasi tentang tenun songket. 6. Idola-idola tercinta yang ikut membantu dalam memberikan semangat dan dukungan untuk dapat menyelesaian tugas ini ( Kim Namjoon, Kim Seokjin, Min Yoongi, Jung Hoseok, Park Jimin, Kim Taehyung, dan Jeon Jungkook). 7. Semua teman-teman atau pihak-pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas semuanya. ii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................ i UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................. iii DAFTAR ISI...................................................................................................... iii KAIN SONGKET BATUBARA .............................................................................. 1 A. Motif Kain Songket Batubara..................................................................... 3 1. Motif Istana Kerajaan Lima Laras Batubara .................................................3 2. Motif Pucuk Gergaji......................................................................................4 3. Motif Istana Maimun....................................................................................5 4. Motif Bunga Tanjung....................................................................................6 5. Motif Pucuk Rebung .....................................................................................7 6. Motif Bunga Bawang ....................................................................................8 7. Motif Wajik...................................................................................................9 B. Alat-Alat Pembuatan Kain Songket.......................................................... 10 1. Okik.............................................................................................................10 a. Pemukul Gorub/ Barera.........................................................................11 b. Karab......................................................................................................11 c. Belero.....................................................................................................12 d. Poso .......................................................................................................12 e. Pelenting................................................................................................12 f. Sumbi Bambu.........................................................................................13 g. Cocak .....................................................................................................13 h. Belebas...................................................................................................13 i. Kuda-Kuda..............................................................................................14 j. Torak ......................................................................................................14 k. Lidi-Lidi atau Gun...................................................................................14 l. Sisir.........................................................................................................14 2. Benang........................................................................................................15 a. Benang Kristal ........................................................................................15 b. Benang Lumekor....................................................................................15 c. Benang Yamalon ....................................................................................16 d. Benang Pakan Sinar Mas .......................................................................16 C. Souvenir yang Terbuat Dari Kain Songket ................................................ 16 1. Pakaian ................................................................................................17 2. Tanjak ..................................................................................................17 iii
3. Peci ......................................................................................................18 4. Lobe.....................................................................................................18 5. Dompet ...............................................................................................18 6. Tas .......................................................................................................19 7. Sepatu dan Sendal...............................................................................19 8. Kain Sesamping ...................................................................................20 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 21 iv
KAIN SONGKET BATUBARA Kain tenun songket adalah kain tradisional yang ditenun dengan tangan. Songket berasal dari pulau sumatera. Kain songket ini ditenun oleh para pengrajin dan ditenun dengan menggunakan benang berwarna emas dan perak sehingga kain yang dihasilkan akan terlihat indah. Kain songket biasanya dikenakan pada saat acara-acara resmi seperti acara pernikahan. Songket ditenun dengan menggunakan benang emas dan perak, yang ditenun dengan secara tradisional yaitu menggunakan tangan dan alat- alat tradisional. Kain songket pada umumnya digunakan pada acara-acara resmi terutama acara resmi yang berkaitan dengan acara adat. Meskipun berasal dari kerajinan tradisional, industri songket merupakan kerajinan yang terus hidup dan dinamis. Kain songket bukan hanya dijadikan sebagai kain pembuat pakaian saja, akan tetapi seiring perkembangan zaman kain songket juga dijadikan sebagai bahan pembuat peci/ lobe, tas, dompet, dan lain-lainnya. Kain songket Batubara merupakan kain tradisional masyarakat Kabupaten Batubara, Sumatera Utara. Batubara menyebut kain songket ini dengan sebutan kain sungkit. Batubara memang dikenal sebagai suatu kabupaten yang masyarakatnya terdiri dari orang-orang Melayu, akan tetapi bukan Melayu biasa tetapi Melayu yang berasal dari Siak. Kain songket Batubara memang belum 1
Kain songket Batubara terkenal di kalangan luas memiliki berbagai jenis motif, seperti Indonesia, tetapi kain songket ini motif istana maimun, pucuk rebung, justru sangat digemari oleh kaum nasi manis (wajik), pucuk gergaji, wanita dari Negara Jiran yaitu bunga tanjung, dan lain sebagainya. Malaysia, Singapura, dan Brunei Kain songket pertama Kain songket Darussalam. Kain songket Batubara ini di produksi oleh para Batubara ini dikembangkan oleh pengrajin tenun di suatu lembaga atau seseorang yaitu Datuk Wan komunitas penenun songket. Sakromi. Kain songket Batubara dikembangkan secara turun temurun dan sudah menjadi identitas bangsa Melayu yang perlu dilestarikan ke depannya. Kain tenun songket Batubara memiliki keunikan dan ciri khas yang menonjol dibandingkan dengan kain tenun songket lainnya yaitu songket Batubara mempunyai kualitas kain yang bagus, karena menggunakan benang- benang pilihan seperti sutera, polyester, emas, dan perak. Kain tenun songket Batubara juga memiliki variatif motif dan 2
ukiran yang dibuat dengan bentuk bermacam-macam bentuk serta memiliki makna yang bagus disetiap ukirannya. Penulis melakukan observasi di salah satu kelompok pengrajin tenun di Batubara, yaitu kelompok “Kenanga Indah” yang terletak di JL. Besar Imam Bonjol Labuhan Ruku, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batubara. Kelompok pengrajin tenun ini di ketuain oleh bapak Zakaria yang berusia 54 tahun. Bapak ini merupakan pemenang kedua dalam pameran songket di kota Madya Pematang Siantar. A. Motif Kain Songket Batubara Kain songket Batubara yang dihasilkan oleh kelompok pengrajin tenun kenanga indah ini ada terdiri dari beberapa motif yaitu: 1. Motif Istana Kerajaan Lima Laras Batubara Motif istana Lima Laras Batubara ini merupakan motif yang terinspirasi dari bentuk istana Lima Laras Batubara yang terletak di Desa Laras, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara. Istana ini dibangun atas Prakarsa Datuk Mad Yuda yang memerintah sebagai Datuk terakhir dari Kedatukan Lima Laras. Istana ini dibangun tahun 1907 dan selesai pada tahun 1912. Istana Lima Laras ini sudah berdiri sejak abad ke-18. Istana tersebut diberi nama “niat”, karena Datuk Mad Yuda sebagai pendiri istana ini bernazar kalau keberangkatannya ke Penang untuk berdagang menuai keuntungan yang besar, ia akan membangun sebuah istana yang megah untuk para istri tercintannya. Sejak didirikan sampai kedatukan ini runtuh, diperkirakan ada 12 orang raja (Datuk) yang pernah memerintah di istana tersebut. 3
Motif istana Lima Laras Batubara ini dibuat berdasarkan bentuk dari istana itu sendiri. Bapak Zakaria membuat motif ini karena terinspirasi saja serta dijadikan sebagai suatu kebanggaan bahwa Batubara memiliki istana yang begitu megah dan sudah berdiri sejak lama. Motif ini dipadukan dengan motif kris istana Lima Laras dan diletakan sebagai bunga dari kain songket tersebut. Makna filosofis dari motif istana Lima Laras ini ialah bermakna kebudayaan serta sebagai identitas dari Kabupaten Batubara tersebut. Motif ini ditenun menggunakan benang pakan sinar mas yang berwana kuning sebagai dasar kain, sedangkan yang berwarna hitam digunakan sebagai membuat motif. 2. Motif Pucuk Gergaji Motif pucuk gergaji ini merupakan motif yang berbentuk seperti gergaji yang ujungnya bergerigi dan runcing. Motif ini dipadupadankan dengan motif lainnya yaitu motif kembang goyang dan bunga padi. Motif kembang goyang merupakan motif yang berbentuk seperti kue kembang goyang yang merupakan kue tradisional khas Betawi. Kembang goyang memiliki bentuk yang menyerupai kelopak bunga atau kembang dan kue ini dibuat dengan cara digoyang- goyang hingga adonannya terlepas dari cetakan. Selain itu kain ini memiliki motif bunga padi atau biasa disebut bunga telanjang yang memiliki arti yaitu perhiasan bunga. Ketiga motif ini dipadukan dan dibentuk dalam satu kain songket. Motif-motif ini dibuat berdasarkan inspirasi dari benda, makanan, serta tumbuhan. Motif ini memiliki makna filosofis yaitu rendah hati, bersyukur menapaki hidup, dan kita sebagai manusia juga perlu untuk mengasah ilmu. Motif ini dibuat dengan menggunakan 4
benang pakan sebagai dasar kain dan menggunakan benang lumekor untuk membuat motifnya. 3. Motif Istana Maimun Motif Istana Maimun ini terinspirasi dari bentuk istana Maimun tersebut. Istana ini terletak di jalan Brigjen Katamso, Kota Medan, Sumatera Utara. Istana Maimun dibangun pada tanggal 28 Agustus 1888 dan selesai pada 18 Mei 1891. Istana Maimun ini didirikan oleh Sultan Makmum Al Rasyid Perkasa Alamsyah yang merupakan pendiri Kota Medan pada saat itu. Istana ini ditempati oleh para ahli waris keturunan Deli Serdang dan digunakan sebagai tempat pertunjukan musik tradisional Melayu. Istana ini merupakan salah satu bangunan cagar budaya karena memiliki perpaduan gaya tradisional Melayu dan gaya luar negeri. Maimun dibangun oleh arsitek dari Italia bernama Theo Van Erp. Ia sengaja merancang bangunan Istana ini dengan konsep perpaduan gaya arsitektur tradisional melayu, arsitektur Islam (Timur Tengah), serta Eropa. Motif Istana Maimun pada kain songket ini merupakan ide kreatif yang dihasilkan oleh bapak Zakaria. Ide kreatif ini dibuat sebagai bentuk suatu kebanggan karena kain songket merupakan suatu ciri khas dari suku Melayu, dan Istana Maimun merupakan istana dari suku Melayu. Motif ini juga dipadukan dengan motif berbentuk kipas yang ada di Istana Maimun, serta ada juga motif berbentuk pohon kelapa sawit, karena Istana Maimun juga dikelilingin oleh pohon kelapa sawit. Makna filosofis dari motif Istana Maimun ini ialah bermakna kebudayaan serta sebagai identitas dari suku Melayu yang ada di Kota Medan 5
tersebut. Motif ini ditenun menggunakan benang pakan sinar mas yang berwana hijau sebagai dasar kain, karena warna ini merupakan warna khas dari istana tersebut. Sedangkan yang berwarna perak digunakan sebagai membuat motif. Benang untuk membuat dasarnya menggunakan jenis benang yamalon dan untuk membuat motifnya menggunakan jenis benang lumekor yang berwaran kilat. 4. Motif Bunga Tanjung Motif ini merupakan motif yang terinspirasi dari bentuk bunga tanjong. Bunga Tanjung merupakan sejenis pohon yang berasal dari India, Sri Lanka dan Burma. Tanaman ini merupakan tumbuhan perindang yang biasa ditanam di taman-taman dan sisi jalan. Bunga tanjong ini merupakan tanaman yang harum dan banyak manfaat. Motif ini dibentuk berdasarkan inspirasi bapak Zakaria yang ingin menbuat kain songket dengan bentuk jenis-jenis bunga, salah satunya bunga tanjung ini. Motif ini dipadukan dengan motif lainnya yaitu, di bagian kepalanya ada motif wayang, di pinggir kepalanya bermotifkan bunga manis tabur atau bintang dan pinggir bawah kain bermotifkan bunga pakis. Kain songket ini merupakan pencampuran dari berbagai jenis motif, akan tetapi jenis motif kain songket ini tetap disebut bunga tanjung. Motif bunga tanjung ini dibentuk dengan menggunakan benang jenis yamalon sebagai dasarnya dan benang kristal untuk membuat motifnya. Motif ini memiliki makna filosofis yaitu diibaratkan pohon tanjung merupakan perlambangan seorang pemimpin masyarakat memiliki kewibawaan. Bunga tanjung ini juga memiliki makna bahwa 6
seorang pemimpin yang arif dan bijaksana, dapat dipercaya keindahan tutur katanya. 5. Motif Pucuk Rebung Motif pucuk rebung ini merupakan motif yang berbentuk seperti tanaman rebung. Rebung adalah jenis sayuran karena memiliki kandungan yang banyak manfaat untuk kesehatan. Rebung adalah tunas muda dari akar pohon bambu yang berpotensi diolah menjadi aneka macam olahan pangan, salah satunya keripik. Motif kain songket ini juga merupakan hasil ide kreatif bapak Zakaria. Selain itu motif rebung ini berasal dari Melayu dan sudah tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Motif pucuk rebung adalah motif yang paling dominan dan sering digunakan. Ciri utama dari motif pucuk rebung ini adalah bentuk segitiga yang diambil dari bentuk tunas bambu. Pucuk rebung mengandung nilai filosofis yaitu hidup manusia harus memberikan manfaat 7
bagi orang lain. Selain itu motif ini memiliki harapan dan kekuatan layaknya pohon bambu yang tidak mudah runtuh. Motif kain ini juga dipadukan dengan motif wajik (nasi manis), bunga manggis dan bunga bintang. Motif pucuk rebung ini diletakan dibagian kepala kain, motif bunga manggis dan wajik diletakan pada bagian badan kain, sedangkan untuk bagian pinggir kainnya dibentuk dengan motif bunga bintang. Motif ini dibuat dengan menggunakan jenis benang yamalon atau juga bisa menggunakan benang kristal sebagai dasarnya, sedangkan untuk motifnya menggunaka benang sinar mas atau juga bisa menggunakan benang lumekor sebagai motifnya. 6. Motif Bunga Bawang Motif bunga bawang merupakan motif yang berbentuk bunga bawang. Bunga bawang merupakan bunga dari tanaman bawang. Bunga bawang merupakan bunga yang sempurna, terdirir dari 5-6 benang sari dan sebuah putik. Bunga bawang merupakan jenis sayuran yang berupa bunga dan tangkai bawang merah. Bunga bawang ini berwarna putih dan batangnya berwarna hijau, dan aromanya persis seperti bawang merah. Biasanya bunga bawang ini dijadikan sayur lalapan oleh masyarakat Melayu. Selain dijadikan lalapan, bunga bawang ini juga dijadikan sebagai pelengkap masakan khas Batak dan Melayu. Motif kain songket ini juga merupakan hasil ide kreatif bapak Zakaria dan terinspirasi dari bentuk bunga bawang merah. Motif ini juga dipadukan dengan motif lainnya yaitu motif bunga gorga yang terletak di badan kain dan motif nasi manis (wajik) yang diletakin dibagian pinggir kain. Makna filosofis yang terkandung dalam bawang merah ini adalah membuktikan bahwa mereka yang melihat segala sesuatu 8
berdasarkan tampaknya saja, dan mereka yang mudah kagum pada sesuatu akan mudah menangis karena kekecewaan di kemudian hari, sebab hanya mengandalkan perkara yang tampak, tapi kerap menyepelekan perkara yang tidak tampak. Bawang merah juga mengajarkan kita untuk lebih mengakrabi kehidupan. Motif gorga ini bermakna tentang kebersihan, keindahan dan kebaikan. Sedangkan nasi manis (wajik) yang merupakan kue ketan dan bermakna agar pengantin tidak mudah putus ketika mengarungi bahtera rumah tangga bahkan tetap bisa merekatkan diri satu sama lain sebagai pasangan suami istri yang mengikat janji sampai mati. 7. Motif Wajik Motif ini terinspirasi dari kue tradisional yaitu nasi manis atau biasa dikenal dengan sebutan wajik. Wajik merupakan salah satu kue tradisional Indonesia yang terbuat dari beras ketan yang dikukus, kemudian dimasak dengan campuran santan dan gula hingga terasa lembut. Wajik juga merupakan makanan tradisional khas suku Melayu yang selalu dijadikan sebagai menu sajian disetiap acara-acara seperti, menyambut bulan puasa, lebaran atau acara-acara besar lainnya. 9
Motif ini dibuat bapak Zakaria karena wajik yang sudah dipotong-potong dalam bentuk segitiga sangat unik bentuknya, sehingga bapak Zakaria menjadikan bentuk wajik tersebut sebagai motif dari kain songket. Motif wajik ini juga dipadukan dengan motif lainnya yaitu motif tumbuhan lidah mertua, motif kue ciput atau biasa disebut kue sagon yang terletak di kepala kain, sedangkan motif bunga kol dan wajik terletak dibagian pinggir kain. Motif-motif ini memiliki makna filosofis yaitu wajik diakui menmiliki makna agar pengantin tidak mudah putus ketika mengarungi bahtera rumah tangga bahkan tetap bisa merekatkan diri satu sama lain sebagai pasangan suami istri yang mengikat janji sampai mati. Sedangkan tumbuhan lidah mertua memiliki makna kemakmuran, keindahan dalam hidup, dan hubungan sosial. Kue ciput atau sagon juga memiliki makna jika seseorang ingin menyampaikan permohonan maaf maka jangan main-main. Sagon juga memiliki makna sopan santun dan keseriusan. Motif wajik pada kain songket ini dibuat dengan menggunakan jenis benang yamalon sebagai dasarnya, sedangkan untuk membuat motif menggunakan benang kristal. B. Alat-Alat Pembuatan Kain Songket Kain songket Batubara yang dihasilkan oleh kelompok pengrajin kenanga indah ini memiliki banyak jenis motif lainnya, seperti motif bunga bertabur, pucuk betikam, siku keluang, pucuk kelumpang, merah manggis, tolap berantai, dan masih banyak lagi. Dalam pembuatan kain songket ini memerlukan banyak alat-alat tradisional yang terbuat dari bahan kayu dan lainnya yaitu terdiri dari: 1. Okik Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan kain songket yang utama adalah alat tenun atau biasa disebut dengan okik. Okik terbuat dari bahan kayu dan papan. Kayu yang digunakan adalah kayu sembarang atau kayu apa saja. Secara struktural, okik ini terdiri dari beberapa bagian seperti, gorub, karab, belero, poso, torak, sumbi bambu, pakan, cocak, belebas, dan kuda-kuda. 10
Secara umum okik memiliki fungsi untuk merentangkan benang, melintangkan benang, memadatkan tenunan, dan membuat lapisan benang tenunan,. a. Pemukul Gorub/ Barera Gorub atau barera adalah alat yang terbuat dari bahan kayu yang digunakan sebagai alat bertenun untuk merapatkan benang pakan agar kain tenun menjadi rapat. Gorub ini terbuat dari kayu-kayu yang berkualitas dan pastinya kuat, seperti kayu meranti, merbau, durian dan sejenisnya. b. Karab Karab digunakan sebagai alat untuk membuka dan memasukkan benang agar benang teratur letaknya. Alat ini terbuat dari rotan. Saat akan memasukkan benang karab diangkat, sehingga pemasukkan benang sesuai dengan alur motifnya. 11
c. Belero Belero yaitu berupa kayu pipih yang digunakan untuk merapatkan benang pakan. Belero dilakukan dengan menghentakkan agar benang pakan dan benang emas dapat menyatu dengan benang. Belero biasanya terbuat dari kayu nibung, karena kayu pipih ini harus berat supaya hasil hentakkannya kuat sehingga bisa menyatukan benang dengan rapat. d. Poso Poso berfungsi sebagai penggulung benang yang sudah ditenun menjadi sebuah kain, dan terletak dibagian depan penenun. Poso juga terbuat dari kayu yang kuat seperti kayu meranti ataupun jati. Poso ini mempunyai panjang 1,5 meter dan tebal 5 cm. e. Pelenting Pelenting yaitu sepotong kayu yang sudah diraut halus dan berbentuk silinder dengan panjang tidak lebih dari 30 cm. Pelenting ini digunakan untuk menggulung 12
benang pakan. Penggulungan benang dilakukan dengan mengikat ujung benangnya. Pelenting ini mempunyai ukuran panjang lebih kurang 35 cm. f. Sumbi Bambu Sumbi adalah sebuah alat tenun yang terbuat dari bambu yang sudah diraut kecil dan halus. Sumbi ini memiliki panjang dan lebar yang dimiliki oleh kain yang hendak ditenun. Sumbi ini berguna untuk merenggangkan ataupun merapatkan agar pinggiran kain yang ditenun tidak mengecil dan berkerut g. Cocak Cocak merupakan tumpuan untuk meletakkan benang, yang terdiri dari dua buah tiang yang berukir ataupun polosan. h. Belebas Belebas digunakan untuk memindahkan benang pakan dari undaran, atau memindahkan benang emas dari gulungan. Belebas terbuat dari kayu maupun terbuat dari sebuah kaleng. Akan tetapi, pada proses pembuatan songket ini masih menggunakan kayu. 13
i. Kuda-kuda Kuda-kuda berfungsi untuk mengayunkan kaki dengan cara menaik turunkan benang secara berulang-ulang. Kuda-kuda juga digunakan sebagai alat untuk menggantungkan karab. j. Torak Torak terbuat dari bambu dan ada juga terbuat dari pipa. Akan tetapi torak yang terbuat dari pipa dianggap lebih tahan lama yang pada setiap ujungnya ditutup dengan perekat (lem). Panjang torak ini sekitar 35-50 cm. Torak berfungsi sebagai tempat untuk melancarkan benang dasar dan sebagai tempat peleting yang sudah diisi dengan gulungan benang pakan. k. Lidi-Lidi atau Gun Lidi-Lidi atau gun berfungsi untuk membuat motif pada kain tenun. Semakin banyak motifnya maka semakin banyak pula lidi yang dibutuhkan. l. Sisir Sisir berfungsi untuk membuat hasil tenunan menjadi rapat. Alat ini memang menyerupai sisir dengan kedua ujungnya ditutup. Kerapatan bilah-bilah sisir 14
menentukan kualitas hasil tenunan yang dihasilkan. Bahan pembuatan sisir ini terbuat dari bambu. 2. Benang Dalam pembuatan kain tenun songket ini penenun membutuhkan benang sebagai bahan baku pembuatannya, karena kain tenun songket terbuat dari benang. Benang yang digunakan dalam pembuatan kain songket ini juga menggunakan benang khusus yaitu benang emas, benang perak, benang sutera yang berwarna, benang sulam, benang katun berwarna dan sebagainya. Semua jenis benang tersebut digunakan untuk menghias pemukaan kain tenun. Adapun jenis-jenis benang untuk pembuatan kain songket yaitu: a. Benang Kristal Benang kristal sangat cocok digunakan sebagai bahan pembuat kain tenun songket dan kain tradisional. Benang ini memberikan efek kilau yang memberikan kesan elegan. Benang ini juga memiliki tekstur yang lembut. Benang kristal ini juga memiliki banyak warna. Harga benang kristal ini juga cukup terjangkau yaitu lebih kurang Rp. 120.000,00. b. Benang Lumekor Benang lumekor ini digunakan untuk membuat motif pada kain tenun songket. Benang ini juga memiliki harga yang sangat murah yaitu lebih kurang Rp. 34.000,00/tungkulnya. Benang ini juga memiliki tekstur yang cukup lembut, mengkilap dan ukurannya juga cukup besar 15
c. Benang Yamalon Benang yamalon adalah benang yang berkualitas bagus, karena kuat untuk menjahit di permukaan lentur dan lemas seperti kain katun, oscar, polyester, dan lain-lain. Benang yamalon adalah benang yang sangat cocok untuk pemula di bidang jahit menjahit. Benang yamalon ini juga mudah putus. Benang ini memiliki harga yang cukup murah yaitu lebih kurang Rp.180.000,00. d. Benang Pakan Sinar Mas Benang sinar mas digunakan sebagai benang pembuatan bordir dan motif pada sebuah kain, karena benang sinar mas memiliki ukuran yang lebih besar dan harganya juga cukup terjangkau yaitu kurang lebih Rp. 108.000,00/ lusin. Benang ini banyak digunakan oleh para penenun untuk membuat motif karena benang sinar mas lebih mengkilap warnanya. C. Souvenir yang Terbuat Dari Kain Songket Kain tenun songket ini tidak hanya dijadikan bahan untuk pembuatan pakaian saja, akan tetapi kain tenun songket ini bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan souvenir lainnya seperti tas, tanjak, peci, lobe, dompet, kain sesamping, sepatu, tempat tisu, selendang, sarung aqua, tutup gelas, kain sarung, tepak gelas dan lain sebagainya. Dibawah ini ada beberapa macam souvenir yang terbuat dari bahan kain tenun songket yang dibuat oleh bapak Zakaria yaitu sebagai berikut: 16
1. Pakaian Batubara terkenal dengan adat suku Melayu, maka dari itu kain tenun songket dijadikan sebagai pakaian yang akan digunakan oleh masyarakat suku Melayu. Kain songket yang dibuat untuk pakaian seiring perkembangan zaman tidak lagi berperan sebagai pelindung dan dekorasi saja, akan tetapi juga berperan dalam sistem yang hidup dalam masyarakatnya, seperti sistem religi, upacara kematian, pernikahan, dan kegiatan organisasi. 2. Tanjak Tanjak merupakan salah satu aksesoris pakaian untuk laki-laki di Melayu, tanjak digunakan pada bagian kepala. Tanjak berasal dari zaman Kesultanan Melayu Melaka. Tanjak dahulunya merupakan identitas pemuda Melayu sebagai perlambangan status sosial, baik bagi kalangan bangsawan maupun masyarakat biasa. Tanjak juga memiliki makna filosofis yaitu memiliki makna seseorang yang bekerja keras demi melindungi anaknya, memiliki makna sebagai kedudukan seorang raja yang menghadapi musuh, keberanian, kesatria, dan rendah hati. 17
3. Peci Peci merupakan penutup kepala yang digunakan oleh kaum laki-laki. Peci biasanya digunakan untuk kegiatan keagamaan. Peci biasanya terbuat dari kain biasa atau yang lainnya. Peci yang dibuat oleh para penenun ini terbuat dari kain songket dan dengan kedua ujung peci ini tidak begitu runcing seperti peci biasanya. 4. Lobe Lobe juga merupakan penutup kepala yang digunakan oleh kaum laki-laki. Lobe juga digunakan untuk kegiatan keagamaan. Lobe memiliki bentuk yang berbeda dengan peci, lobe memiliki bentuk seperti lingkaran, tidak lonjong. Lobe yang dibuat oleh para penenun ini terbuat dari kain songket dan tekstur nya juga keras tidak seperti lobe biasa. 5. Dompet Dompet adalah sejenis tas yang memiliki ukuran kecil yang biasanya digunakan sebagai tempat penyimpanan uang, kartu identitas, kartu kredit dan lain sebagainya. Bagi seorang Wanita dompet adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari dirinya, karena selain difungsikan sebagai tempat penyimpanan uang dan lainnya, dompet juga dapat difungsikan sebagai aksesoris yang dapat mendukung penampilan. Dompet biasanya terbuat dari bahan kulit, plastik atau sebagainya, akan tetapi penenun membuat ide kreativitas dengan menjadikan kain 18
tenun songket sebagai bahan pembuatan dompet sehingga memiliki kesan yang begitu mewah dan unik. 6. Tas Tas merupakan barang yang wajib dimiliki oleh sebagian orang. Tas biasanya digunakan sebagai tempat penyimpanan barang dan perlengkapa, akan tetapi seiring perkembangan zaman tas juga dijadikan sebagai barang penunjang penampilan setiap orang. Tas tidak hanya digunakan oleh kaum wanita, namun laki-laki juga membutuhkan tas untuk menyimpan barang dan perlengkapannya. Tas biasanya terbuat dari bahan kain, kertas, kulit, plastik dan lain sebagainya. Tas yang dibuat oleh penenun terbuat dari bahan kain songket yang berkualitas agar terlihat indah, mewah dan unik. 7. Sepatu dan Sendal Sepatu dan sendal merupakan benda yang sangat diperlukan oleh setiap orang, baik itu buat orang dewasa, anak-anak, maupun orang tua. Sepatu dan sendal merupakan benda yang digunakan sebagai alas kaki, namun sepatu dan sendal memiliki perbedaan dalam segi bentuknya. Sepatu adalah salah satu jenis alas kaki yang berfungsi melindungi keseluruhan kaki. Sedangkan, sendal adalah salah satu model alas kaki yang terbuka pada bagian jari kaki atau tumit pada saat pemakaian. 19
Sendal dan sepatu biasanya terbuat dari bahan kulit, bahkan ada juga yang terbuat dari bahan plastik. Penenun kain songket membuat sebuah ide kreatif dengan membuat sepatu atau sendal dengan menggunakan kain songket sebagai bahan baku pembuatannya. 8. Kain Sesamping Kain sesamping merupakan kain songket bermotif yang penggunaannya dengan cara diikat pada bagian perut dan pinggang. Pada penggunaannya kain sesamping ini panjangnya sampai lutut dan lipatan kain sesamping ini bertemu di depan. Berbeda dengan Melayu lain seperti Melayu Deli dan Melayu Langkat yang lipatannya bertemu di bagian samping. 20
DAFTAR PUSTAKA Azmi, Ulul., Essy Syam., & Qori Islami Aris. 2020. “Pengenalan Pemakaian Tanjak Melayu Pada Mahasiswa Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya.” Bidik 1(1): 1-12. Effendi, Desy Irafadillah., Nurmasyitah., & Seprianto. 2020. “Pelatihan Pembuatan Keripik Rebung di Desa Birem Rayeuk Kabupaten Aceh Timur.” Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat 2(2): 451-458. Irmansyah, Dedek. 2019. “Makna Simbolis Busana Pengantin Kerajaan Melayu Tamiang Kec. Seruway.” Skripsi. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Sumatera Utara. Medan. Lumbantobing, Lolita Refani. 2019. “Identifikasi Gaya Pilar dan Pelengkung Istana Maimun.” Sangkhakala 22(1): 45-54. Lumbantobing, Natanael. 2018. “Pengembangan Fasilitas Rest Area Istana Maimun Untuk Meningkatkan Pelayanan Bagi Wisatawan.” Skripsi. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Sumatera Utara. Medan. Novitasari, Elsa., Fajar Restuhadi., & Raswen Efendi. 2019. “Pendugaan Umur Simpan Wajik yang Dikemas Dengan Kertas Minyak dan Edible Film Tapioka Menggunakan Metode Akselerasi.” Jom Faperta 6(1): 1-15. Putri, Indah Rezeki., Achiriah., & Anang Anas Azhar. 2020. “Pola Arsitektur Bangunan Istana Niat Lima Laras di Kabupaten Batu Bara.” Warisan 1(2): 61-68. 21
\" Bahasa adalah peta jalan dari suatu budaya, itu memberitahumu darimana asal orang-orangnya dan kemana mereke akan pergi. \" Rita Mae Brown 22
BIODATA PENULIS Nama : Novia Amia Azizah Lubis T.T.L : Kisaran, 19 November 1999 Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Jl. Labu No.39, Kel. Siumbut-Umbut, Kec. Kisaran Timur, Kab. Asahan, Provinsi Sumatera Utara Agama : Islam Email : [email protected] Riwayat Pendidikan : TK Alwashliyah Kisaran (2005) SD Alwashliyah Kisaran (2006-2011) SMPN 6 Kisaran (2012-2014) SMA Diponegoro Kisaran (2015-2017) Kuliah : Diploma III Prodi Informasi Perpustakaan dan Kearsipan
Search
Read the Text Version
- 1 - 30
Pages: