KONSEKUENSI LOGIS YANG MUNCUL PADA NEGARA KESEJAHTERAAN (2) (5)

KONSEKUENSI LOGIS YANG MUNCUL PADA NEGARA KESEJAHTERAAN

1. Adanya intervensi atau campur tangan yang cukup luas terhadap aspek kehidupan masyarakat oleh negara Tujuan intervensi : Demi terciptanya kesejahteraan masyarakat yang merata Bentuk intervensi : Pengaturan-pengaturan, pengarahan-pengarahan dari negara terhadap kehidupan masyarakat agar gerak kehidupan masyarakat searah dengan pembangunan yang dilaksanakan negara

2. DIGUNAKANNYA ASAS DISKRESI/FRIES ERMESSENDALAMPENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Roda pemerintahan seharusnya berjalan sesuai dengan pranata hukum yang berlaku , artinya setiap tindakan pemerintahan harus dapat dikembalikan pada peraturan perundang-undangan yang mengaturnya. Sebab kewenangan yang dimiliki apparat pemerintah diperoleh dari peraturan perundang-undangan tersebut.

Kewenangan yang diberikan peraturan perundang- undangan terhadap apparat pemerintah jika dilihat perumusannya dapat bersifat: 12

A. BERSIFAT MENGIKAT Rumusan peraturan hanya mendikte saja apa yang harus dilakukan apparat pemerintah Aparat pemerintah tidak boleh menafsirkan isi dari rumusan peraturan Konsekuensi dibidang penyelenggaraan pemerintahan

Konsekuensi dibidang penyelenggaraan pemerintahan sbb: Melahirkan pemerintahan yang bersifat terikat (Gebonden Bestuur) Dilaksanakannya asas Wetmatigheid van Bestuur Hal ini hanya mungkinterjadi jikaperaturan bersifat limitative dan tidak perlu penafsiran

B. Bersifat Bebas (Diskresioner) Maksudnya pemerintah diberi kebebasan untuk menentukan sendiri /menafsirkan ketentuan aturan hukum yang memberikan kewenangan padanya Konsekuensi dibidang pemerintahan: • Melahirkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat bebas (Vrij Bestuur) • Menyebabkan digunakannya asas diskresi

Bentuk Intervensi Yang Dapat Dilakukan Pemerintah (Irving Swerdlow) • Operasi Langsung (Direct Operation) • Pengendalian Langsung (Direct Control) • Pengendalian Tidak Langsung (Indirect Control) • Pemengaruhan Langsung (Direct Influence) • Pemengaruhan Tidak Langsung (Indirect Influence)