VAKSINASI COVID-19 DRIVE THRU “SOEROJO SAOMAH” INOVASI RSJS
daftar isi Edisi 58 Tahun 2021 Media Komunikasi RSJS MENGULIK SISI PERAWAT YANG BERTUGAS DI BANGSAL COVID-19 4 LAPORAN UTAMA KENALI GEJALA ANOSMIA PADA COVID-19 BP GAKI PERCAYAKAN MEDICAL CHEK-UP PEGAWAI KE RSJS MAGELANG VAKSINASI COVID-19 DRIVE THRU “SOEROJO SAOMAH” INOVASI RSJS 6 LAPORAN KHUSUS VAKSINASI COVID-19 DRIVE THRU “SOEROJO SAOMAH” KEMBALI DIGELAR 8 KEJIWAAN EDISI-58 TAHUN 2021 HINDARI STRESS SAAT ISOMAN 21 ANAK & REMAJA 10 KEPERAWATAN DAMPAK PANDEMI COVID-19 PADA KESEHATAN MENTAL ANAK DAN REMAJA MENGULIK SISI PERAWAT YANG BERTUGAS DI BANGSAL COVID - 19 35 SPIRIT 13 NON JIWA PERLUKAH MOTIVASI DIRI SENDIRI UNTUK MEMULAI USAHA? KENALI GEJALA ANOSMIA PADA COVID - 19 26 WARTA 36 INFO SEHAT YUK BERJEMUR... ROTASI PELANTIKAN PEJABAT TINGGI PRATAMA 29 KELUARGA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PELANTIKAN DIREKTUR UTAMA RSJS DR. SOEROJO TETAP BERPIKIR DAN MERASA POSITIF DIKALA HARUS MENJAGA KELUARGA 15 PROFIL YANG TERINFEKSI COVID-19 DIREKTUR UTAMA RSJ. PROF. DR. SOEROJO MAGELANG DR. RUKMONOSISWISHANTO, SP.OG (K), M.KES., MPH. MENUJU RSJ PROF. DR. SOEROJO YANG MODERN, MELAYANI SEPENUH HATI, DAN TERPERCAYA Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 3
LAPORAN UTAMA BP GAKI PERCAYAKAN MEDICAL CHEK-UP PEGAWAI KE RSJS MAGELANG MAGELANG - Balai Penelitian & Pengembangan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium Magelang (BP GAKI) mengerahkan seluruh jajarannya untuk melakukan Medical Chek-Up di RSJ Prof Dr Soerojo Magelang pada Senin - Jumat, (7-11/6). Dalam 5 hari pelaksanaan Medikal Diawali dengan proses pendaftaran, Chek-Up ini, seluruh pegawai BP GAKI setiap peserta menjalani seluruh pemeriksaan. Magelang yang terdiri dari 26 orang laki-laki Swab antigen COVID-19 menjadi dan 39 orang perempuan menjalani seluruh pemeriksaan pertama untuk mengetahui rangkaian pemeriksaan di Gedung Instalasi apakah peserta terpapar virus corona atau Medical Chek-Up Terpadu. 65 orang peserta tidak. Jika hasil pemeriksaan ini menunjukan Medical Chek-Up ini terbagi dalam 5 peserta terpapar COVID-19 maka proses kelompok dan masing-masing kelompok Medical Chek-Up ditunda dan dilakukan menjalani 15 rangkaian pemeriksaan dalam 1 pemeriksaan PCR sesuai dengan standar yang hari. telah ditentukan. Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 4
LAPORAN UTAMA Peserta yang dinyatakan tidak terpapar virus Mulut, Pemeriksaan Neurologi, Audiometri, corona, akan melanjutkan rangkaian Rontgen Thorax. pemeriksaan selanjutnya. Setiap orang akan dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan Semua rangkaian Medical Chek-Up pengambilan sampel darah dan urin. tersebut dilakukan dengan tetap menerapkan Dilanjutkan dengan Pemeriksaan Fisik, TTV & protokol kesehatan. Hasil Medical Chek-Up EKG, MMSE, Pemeriksaan Mata, Pemeriksaan tersebut akan dikirimkan kepada BP GAKI USG Abdomen, Pemeriksaan Status Gizi, Magelang pada Senin, (14/6) yang nantinya Pemeriksaan Pap Smear bagi peserta wanita akan diteruskan kepada masing-masing yang sudah menikah, Pemeriksaan Gigi & pegawainya. Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 5
LAPORAN KHUSUS VAKSINASI COVID-19 DRIVE THRU “SOEROJO SAOMAH” INOVASI RSJS MAGELANG - Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang (RSJS Magelang) kembali menggelar kegiatan Vaksinasi COVID-19 Drive Thru dengan tema \"Soerojo Saomah\" pada Rabu, (1/9) di RSJS Magelang. masyarakat bisa tervaksin dengan cepat hanya dengan duduk di kendaraan tanpa Vaksinasi Drive Thru ini akan harus menunggu antrian yang lama. dibuka untuk seluruh masyarakat umum dengan jumlah target kuota peserta vaksin yang terbidik sebanyak 1600 peserta. Konsep Vaksinasi COVID-19 Pelaksanaan vaksinasi ini akan \"Soerojo Saomah\" ini bertujuan untuk dilaksanakan selama 6 hari, yaitu pada memastikan seluruh anggota keluarga tanggal 1, 2, 3, 8, 9, 10 September 2021. mendapatkan vaksin COVID-19. Direktur Dalam pelaksanaan vaksinasi ini, RSJS Utama RSJS Magelang dr. Rukmono Magelang menggunakan jenis vaksin Siswishanto, Sp.OG(K)., M.Kes., MPH Sinovac yang sudah dipastikan aman bagi menjelaskan dihadapan awak media kesehatan seluruh masyarakat. bahwa Vaksinasi COVID-19 harus melindungi seluruh keluarga. Vaksinasi Drive Thru ini kembali digelar untuk mempercepat jumlah “Kasus penularan COVID-19 sekarang ini masyarakat yang tervaksin guna mendukung langkah gerakan nasional banyak berasal dari keluarga, untuk itulah Vaksinasi \"Soerojo Saomah\" diharapkan dalam menurunkan kasus COVID-19 yang dapat memfasilitasi satu keluarga dalam masih terjadi hingga saat ini. Selain itu, Vaksinasi Drive Thru ini diharapkan mendapatkan vaksin COVID-19\", Ujar Rukmono. mampu berjalan efektif dan esien dimana Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 6
LAPORAN KHUSUS Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 karya para rehabilitan. Tak sedikit peserta secara Drive Thru ini dilaksanakan tidak jauh vaksinasi yang turun dari kendaraannya dan berbeda dengan Vaksinasi COVID-19 membeli sayuran, souvenir, maupun makanan sebelumnya. Peserta vaksin datang ke lokasi hasil olahan para rehabilitan untuk dijadikan vaksinasi sesuai dengan petunjuk yang telah buah tangan sebelum pulang kerumah. disediakan. Disana petugas akan mendatangi Kedepan, Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo kendaraan peserta dan melakukan Magelang akan terus melanjutkan Vaksinasi pengukuran tanda vital dan skrining sebelum COVID-19 dengan metode Drive Thru akhirnya vaksinator menyuntikkan vaksin \"Soerojo Saomah\" ini, yang sampai detik ini COVID-19 kepada peserta. sudah terbukti efektif dan esien dalam melayani semua lapisan masyarakat untuk Setelah mendapat vaksin COVID-19 kebutuhan Vaksinasi COVID-19. para peserta diarahkan ke tempat observasi yang berada di lingkungan Shelter Workshop Rehabilitan RSJS Magelang. Sembari menjalani observasi peserta vaksin dapat melihat hasil pertanian dan produk-produk Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 7
KEJIWAAN HINDARI STRESS SAAT ISOMAN I dr. Kornelis Ibrawansyah, M.Sc., Sp.KJ solasi mandiri atau kita kenal dengan . Dampak adanya isolasi mandiri pada istilah isoman kerap kita dengar kebanyakan masyarakat menyebut dengan belakangan ini terutama di masa istilah stress atau tekanan, tepatnya kondisi ini pandemi COVID-19. Menurut keputusan Kementerian Kesehatan RI tentang panduan merupakan suatu distress yaitu keadaan yang memaksa seseorang untuk merubah sikapnya pelaksanaan pemeriksaan, pelacakan, agar dapat menyesuaikan diri dengan situasi karantina, dan isolasi dalam rangka percepatan pencegahan dan pengendalian baru. Bila bisa menyesuaikan tentunya tidak Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) tahun akan terjadi stress yang mungkin saja bisa berupa rasa takut yang berlebihan, cemas, 2021, menyebutkan bahwa isolasi adalah bahkan panik. Hilang nafsu makan, upaya memisahkan seseorang yang sakit yang membutuhkan perawatan COVID-19 atau kehilangan minat maupun kegembiraan, mudah lelah, kepercayaan diri berkurang seseorang terkonrmasi COVID-19, dari orang terutama mengingat masa depan yang suram yang sehat yang bertujuan untuk mengurangi risiko penularan. terhadap situasi pandemi ini yang mungkin akan berdampak pula terhadap pekerjaan dan Denisi isolasi yang disebutkan di atas menurunnya penghasilan. yang jelas menyebutkan adanya upaya pemisahan, walaupun hal ini bertujuan baik untuk mengurangi risiko penularan namun Selain berdampak terhadap kesehatan psikis stress juga membuat sik kita terganggu secara psikologis akan berdampak kurang baik baik berupa keluhan sakit kepala, nyeri ulu hati terutama bila proses isolasi ini sebelumnya tidak diberikan edukasi yang benar sehingga (maag), sesak nafas dan bahkan dapat menghambat proses pulihnya kita dari menimbulkan persepsi yang berbeda pada penyakit COVID-19 sehingga membuat masa pasien yang terpisah dari keluarganya selama masa isolasi isolasi mandiri dapat berlangsung lebih lama. Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 8
KEJIWAAN BERIKUT TIPS UNTUK MENCEGAH TERJADINYA STRESS SAAT ISOMAN: 3.Asupangizi Bagi yang hobi memasak mungkin bisa menyalurkan kegiatan membuat masakan selama isolasi mandiri sehingga tidak menimbulkan kejenuhan. Asupan gizi yang lengkap dan cukup termasuk vitamin yang dikonsumsi selama isoman tentunya dapat memperkuat imunitas untuk segera pulih dari COVID-19. 1. Social support atau dukungan sosial 4. Batasi informasi dari media sosial Dukungan sosial dapat memperbaiki koping Informasi dari media sosial yang terlalu (respon yang berupa perilaku psikologis untuk banyak dengan tema yang membuat pasien mengurangi tekanan/stres) atau memodikasi selama isoman semakin tidak nyaman atau pengaruh stresor psikososial maupun cemas terkait berita kematian akibat COVID- dampaknya. Sosial support dari masyarakat, 19 atau kasus-kasus yang sulit sebaiknya terutama teman, keluarga dan saudara berita tersebut dikurangi atau tidak disimak memberikan support kepada seseorang yang dengan terus menerus sepanjang waktu sedang isoman salah satunya dengan bahkan sebaiknya dicari tema lain serta memberikan bantuan berupa dukungan baik pengaturan waktu untuk melihat media sosial dengan melalui telpon, mengirim pesan dan dengan bijak. bahkan mengirimkan makanan yang disukai oleh orang yang sedang isoman. 2. Aktitas sik Aktitas sik secara teratur selama masa isolasi mandiri dapat dilakukan di antaranya dengan latihan pernafasan dalam dan senam. Latihan pernafasan selain merupakan kegiatan yang positif juga bisa mengurangi tingkat kecemasan dan menimbulkan relaksasi sehingga mengurangi ketegangan. Relaksasi pernafasan dalam dengan cara menarik nafas dalam perlahan selama 4 detik, tahan nafas dan pastikan menggunakan pernafasan perut (arahkan tarikan nafas tadi ke arah perut lalu tahan nafas) selama kurang lebih 4 detik selanjutnya keluarkan nafas secara perlahan sekitar 4 detik. Ulangi kurang lebih 5 menit atau senyaman yang diperlukan. Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 9
KEPERAWATAN HAZMATAN? KENAPA TIDAK? MENGULIK SISI PERAWAT YANG BERTUGAS DI BANGSAL COVID - 19 Triyana, S.Kep., Ns. \"Kita tidak cemas atau takut, karena kita menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) standar” \"Mau tidak mau, suka tidak suka,ketika SK turun...life must go on\" \"Awalnya ada rasa takut, cuman harus lebih siap sik dan mental karena beban kerja yang lebih dari biasanya” Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 10
KEPERAWATAN mungkin dibandingkan dengan dokter. Hal ini andemi Covid 19 di negeri tercinta juga diperberat jika perawat bekerja di daerah Indonesia yang sudah berjalan berisiko tinggi akan mengalami 2-3 kali lebih mungkin memiliki resiko Post Traumatic P1,5 tahun ini tentu saja membuat Syndrome Dissorders (PTSD) yang tinggi daripada mereka yang tidak memiliki paparan berbagai sendi kehidupan sangat tersebut. Faktor situasional, perawat yang terpengaruh. Berbagai macam efek dari sisi bekerja sebagai garda terdepan merupakan ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lain-lain hal yang paling berisiko terpapar virus, sangat dirasakan dampaknya bagi dikarenakan kontak langsung dengan pasien, masyarakat. Lantas bagaimanakah sisi lain sehingga menimbulkan kekhawatiran akan yang dirasakan oleh tenaga kesehatan di terinfeksi dan menginfeksi keluarga serta garda terdepan penanganan COVID-19 teman (kolega). Pada wabah SARS kontak dirumah sakit ? Penulis melakukan survei kecil langsung perawat dengan pasien, akan secara random sampling terhadap 30 orang meningkatkan risiko terinfeksi, namun pada perawat yang ditugaskan di bangsal covid RSJ masa epidemi paparan tidak hanya berasal Prof. Dr. Soerojo Magelang terkait beberapa dari pasien dan lingkungan, melainkan dapat aspek. berasal dari teman atau kerabat dekat, sehingga perawat cenderung mengalami Ungkapan di awal tulisan ini adalah apa stress dan kecemasan. Kecemasan dan yang dirasakan rekan-rekan tenaga kekhawatiran perawat setelah kontak dengan keperawatan terkait apa yang mereka rasakan pasien COVID-19 ditemukan ada sekitar 50% ketika pertama kali mendapatkan Surat yang mengalami pembatasan sosial. Penugasan ke bangsal covid. Sebanyak 70% Dilaporkan juga ada sekitar 70% perawat responden mengatakan takut dan ragu ketika memilih untuk mengasingkan diri dan pertama kali ditugaskan di bangsal covid. menghindari menghadiri acara sosial, namun Berbagai macam alasan diantaranya takut disisi lain perawat juga membutuhkan t e r t u l a r, a d a n y a s t i g m a m a s y a r a k a t , dukungan dari keluarga dan teman dekat. berkurangnya waktu cuti dan libur, serta hal Perawat yang bekerja di gawat darurat yang yang lain. merawat pasien terinfeksi MERS ditemukan bahwa dukungan yang buruk dari keluarga Terkait dengan APD yang digunakan dan teman-teman secara signikan 80% responden mengatakan percaya bahwa berkontribusi terhadap kelelahan perawat. APD yang digunakan akan mampu mencegah penularan COVID-19. Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 11 Kemudian terkait dengan faktor yang mempengaruhi kenyamanan bekerja di bangsal covid, diantaranya adalah; bekerja karena nilai kemanusian untuk membantu sesama, tersedianya peningkatan gizi dan vitamin, adanya peningkatan kesejahteraan nakes, tersedianya tim yang komunikatif, kompak, saling melengkapi dan solid. Faktor- faktor tersebut membuat pekerjaan yang berat terasa lebih ringan. Uraian diatas senada dengan jurnal literatur review tentang Gambaran Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Mental Perawat pada Masa Pandemi COVID-19 oleh Nurfadillah dkk (2021). Dalam jurnal tersebut dikatakan sebagai seorang perawat juga mengalami tingkat kecemasan, depresi, insomnia dan distress. Didapatkan bahwa profesi perawat mengalami stress 8 kali lebih
KEPERAWATAN Selain itu, faktor alat pelindung diri meliputi usia, jenis kelamin perempuan, sudah (APD) juga berpengaruh terhadap stress yang menikah, memiliki anak, memiliki orang tua dialami perawat. Pemakaian APD yang kurang yang berumur lansia, berprofesi sebagai memadai juga menjadi salah satu faktor seorang perawat dan bekerja di tempat yang penyebab infeksi, Selain menjadi faktor berisiko tinggi. penyebab infeksi, pemakaian APD juga dapat menimbulkan kecemasan bagi staf medis. Sedangkan, faktor situasional yang mempengrauhi kesehatan mental, Kesehatan mental staf medis selama diantaranya risiko paparan, dukungan sosial, epidemi MERS dipengaruhi oleh stigma. Hal ini APD, kebijakan dan manajemen dan stigma. juga berlaku pada pandemic COVID-19, Sehingga kesehatan mental perawat sebagai stigma dapat menimbulkan kecemasan, garda terdepan dimasa pandemi menjadi depresi dan insomnia. Pada suatu penelitian sangat penting untuk diperhatikan dan didapatkan perbedaan staf medis yang meminimalkan faktor-faktor situasional serta dikarantina dan tidak dikarantina pada wabah memberikan intervensi sesuai kebutuhan SARS, staf medis yang dikarantina secara psikologis yang dapat menurunkan tingkat signikan melaporkan stigmatisasi dan atau gejala kesehatan mental perawat. penolakan dari orang-orang dilingkungannya, memperlakukan mereka berbeda, Semoga perawat sebagai nakes yang menghindar, menaruh kecurigaan dan berada di garda terdepan di masa pandemi ini ketakutan serta membuat komentar buruk. selalu diberikan kesehatan dan dimampukan dalam melaksanakan tugasnya...aamiin. Gambaran faktor yang mempengaruhi kesehatan mental perawat pada masa pandemi COVID19 terdiri atas faktor personal maupun faktor situasional. Faktor personal (*Perawat dan Konselor adiksi di RSJ Prof. dr. Soerojo Magelang) Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 12
NON JIWA ANOSMIAKenali Gejala PADA COVID 19 Apa itu Anosmia? Oleh : dr. Bustanul Ardianto, Sp.THT-KL Anosmia adalah kondisi hilangnya Penyebab Anosmia: kemampuan penciuman seseorang terhadap Pada umumnya, anosmia ini bau. Pada beberapa kasus, kondisi anosmia ini disebabkan oleh pilek ataupun alergi, dan juga dapat menyebabkan hilangnya indra oleh karenanya hanya bersifat sementara. perasa. Kondisi ini tentu akan sangat Apabila gejala anosmia disertai dengan gejala mempengaruhi kehidupan seseorang, infeksi COVID-19 lainnya, sebaiknya Anda mengingat pentingnya peranan indra segera menghubungi fasilitas kesehatan penciuman dan indera perasa dalam memicu terdekat untuk melakukan tes demi nafsu makan karena tidak dapat merasakan mengetahui kepastian telah terinfeksi virus lezatnya makanan ataupun mencium wangi atau tidak. masakan tersebut. Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 13
NON JIWA Olfactory Bulb Pengobatan Anosmia Olfactory Receptors Kondisi anosmia dapat berlangsung sementara ataupun permanen. Nah pada kondisi yang berlangsung sementara, pengobatan anosmia ini ditujukan untuk mengatasi hal-hal yang menjadi penyebabnya. Pada kondisi ini, apabila anosmia terjadi karena iritasi hidung seperti pilek, u, ataupun alergi, maka pengobatan dalam hal ini tidak begitu diperlukan. Hanya dengan menunggu beberapa hari saja, indra penciuman Anda akan pulih dengan sendirinya. Adapun pada anosmia yang terjadi karena penyebab lainnya, berikut ini adalah beberapa metode pengobatan yang biasa digunakan. + Konsumsi obat-obatan seperti antihistamin atau dekongestan untuk hidung tersumbat. + Pemberian antibiotik untuk kondisi anosmia yang terjadi karena infeksi bakteri. + Penggunaan semprotan hidung steroid. + Pembedahan untuk kondisi anosmia yang terjadi karena tumor hidung, kelainan tulang hidung, dan polip hidung. Adapun untuk kondisi khusus di mana anosmia terjadi akibat kelainan sejak lahir, tidak ada pengobatan yang dapat dilakukan mengingat kondisi ini memang tidak dapat disembuhkan. Itulah penjelasan mengenai anosmia, sebuah kondisi di mana seseorang kehilangan indra penciuman dan bahkan indra perasanya. Apabila Anda mengalami kondisi ini, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang terbaik. Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 14
PROFILE Direktur Utama RSJ. Prof. Dr. Soerojo Magelang dr. Rukmono Siswishanto, Sp.OG (K), M.Kes., MPH. MENUJU RSJ PROF. DR. SOEROJO YANG MODERN, MELAYANI SEPENUH HATI, DAN TERPERCAYA “ Bila engkau bekerja dengan cinta, itu berarti engkau menenun dengan sutra dari hatimu, seakan kekasihmu sendiri yang mengenakannya.” “Itu berarti engkau menabur dalam kelembutan, memetik dengan sukacita, seakan kekasihmu sendiri yang menikmatinya di meja perjamuan.” “Kerja adalah cinta yang nyata, kasih yang tampak” Potongan puisi \"On Work\" yang digubah dan Promosi, dalam rangka peringatan HUT oleh Kahlil Gibran di atas sebagai penutup Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang pidato yang dibacakan oleh dr.Rukmono, pada ke-98, tahun 2021. sambutan acara Promosi Pelayanan Kesehatan
PROFILE dr. Rukmono Siswishanto, Sp.OG (K), melayani pasien jiwa dan non jiwa, menjadi M.Kes. MPH. adalah Direktur Utama RSJ Prof. rumah sakit yang benar-benar migunani Dr. Soerojo Magelang yang telah resmi dilantik tumrap ingliyan. Liyan itu berarti pada 12Juli 2021, menggantikan dr. Eniarti, dipersembahkan bagi seluruh mahluk, baik MSC, Sp.KJ, MMR . Dilahirkan di kota mahluk hidup, mahluk tidak hidup, mahluk Yogyakarta, 11 April 1964, masa SD, SMP dan kelihatan, maupun mahluk ghoib. RSJ Prof. Dr. SMA dr.Rukmono dihabiskan di Pekalongan. Soerojo Magelang ingin menjadi rumah sakit Kemudian beliau melanjutkan kuliah S1, S2, yang menjadi rahmat bagi semesta alam Spesialis dan Subspesialis Fetomaternal di dengan semangat: modern, melayani sepenuh fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta. hati, dan terpercaya. Beralamat di Perum Pesona Alam Hijau, Jl. Jambon Yogyakarta, dr.Rukmono mempunya Sangat penting merenungkan kembali istri bernama Ir. Nila Listyawati, dan berputera keberadaan RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang Aulia Ichlasul Rezza. beserta seluruh isinya itu untuk apa. Kalau menjadi seorang guru, maka keberadaannya dr. Rukmono mempunyai pemikiran: terbentuk karena adanya murid. Kalau kalau tidak memahami cita-cita dan kehendak menjadi pemimpin, maka keberadaannya mewujudkannya bukan karena cinta kepada akan terwujud karena ada yang dipimpinnya, Tuhan, maka kerja hanya menjadi sekadar keberadaan pondok pesantren tampak karena kerja saja, hanya menggugurkan kewajiban, adanya santri, keberadaan dokter bisa terjadi, atau melakukan kerja yang tidak akan karena adanya pasien. Kita semua ada, pada memuliakan. dasarnya karena untuk memberikan pelayanan. Visi RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang adalah menjadi Rumah Sakit yang bersinergi Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 16
Dr. Rukmono berharap agar bisa dirasa menyenangkan atau pun menyakitkan) mendengarkan suara pelanggan yang sayup- yang kita dapatkan saat ini, maka akan tiba sayup, karena kadang kebisingan dan saatnya nanti kita akan diperlakukan dengan kesibukan dalam bekerja membuat suara hal yang sama oleh generasi penerus kita pelanggan tidak pernah terdengar. Misalnya ketika pelanggan ingin dilayani secara lebih \"Karena itu mikul dhuwur mendhem jero cepat dan lebih ramah. Hidup akan lebih harus menjadi sesuatu yang secara sadar kita bermakna apabila ada pelanggan yang bisa junjung. Kita juga perlu merenungkan makna menikmati hasil kerja kita. kalimat bijak yang menyatakan: sakbejo- bejane wong kang lali, isih luwih bejo wong Saat hari ulang tahun adalah saat untuk kang eling lan waspada\", tandas dr. Rukmono. bersyukur. Karena sesungguhnya syukur lebih tinggi dari iman. Orang yang bersyukur pasti dr. Rukmono menambahkan bahwa beriman. Karena orang yang bersyukur itu niat bulan Juli 2021 menjadi puncak kasus COVID- kerjanya dipersembahkan karena dan bagi 19 di negeri kita, bersyukur sekarang sudah Tuhan. Dr. Rukmono merasa, semua yang kita menurun. Kita harus dapat menangkap dapatkan saat ini tidak dapat dipisahkan dari hikmah tentang apa itu COVID-19, secara keberadaan leluhur dan pendahulu. Beliau spiritual membolak balikkan tatanan, seolah- juga berharap kita harus hormat, menghargai, olah semua terbalik. Orang mau berhaji, tidak dan meneladani pendahulu dan leluhur atas bisa pergi haji, orang mau sholat tidak dapat hasil kerja pengabdian mereka. Bila kita tidak berjamaah, dan sebagainya. dapat bersyukur atas segala hal (baik yang Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 17
\"Kita harus adaptif. Seperti pohon yang PROFILE dapat hidup dimanapun berada. COVID-19 Untuk menjadi pembelajar, masing- telah sangat banyak mengajarkan banyak hal masing dari kita harus bersukarela untuk kepada kita. Kita tak hanya dituntut untuk saling bersahabat dan berkolaborasi. Bahwa harus tetap bisa hidup, tetapi juga harus bisa saat ini masih dapat dirasakan di RSJ Prof. Dr. tumbuh dan berkembang. Kata kunci yang Soerojo: lebih 'kami' dari pada \"kita\". Cita-cita akan mewarnai seluruh gerak langkah rumah bersama mewujudkan dan menikmati RSJ Prof. sakit : Menjadi rumah sakit yang hidup, Dr. Soerojo Magelang menjadi rumah sakit bertumbuh dan berkembang,\" kata dr. yang modern, melayani sepenuh hati, dan Rukmono. terpercaya baru akan terlaksana bila \"kami\" Ada lima halpenting (5R) yang oleh dr. masing-masing satuan kerja sudah ajurajer Rukmono berikan sebagai pegangan menjadi satu RSJ Prof. Dr.Soerojo Magelang menjalani masa baru pasca pandemi, yaitu: yang utuh, terkoneksi menjadi \"kita\". Jangan Resolve : mengatasi problem melalui upaya pernah lagi menyebutkamu ataupun kami: berkir dan bertindak secara stratejik untuk sekarang dan seterusnya sudah menjadi mengatasi masalah yang dirasakan \"kita\".. Resilience : merancang sistem yang efektf & 1) Memperbaiki tata kelola (baik klinis maupun berkelanjutan, bisa reliable (dapat manajerial); diandalkan) 2) Memperbaiki pengalaman pelanggan/ Return : memulihkan kembali hal-hal yang customer experience. Bagaimana cara sebelumnya sudah dicapai. membuat pengalaman pasien ketika masuk Reimagination : mengimajinasikan kembali rumah sakit menjadi pengalaman yang sangat rumah sakit kita akan seperti apa. Memvisikan menyenangkan. Setiap dari kita harus bias kembali bentuk-bentuk baru yang bahkan berkontribusi bondo-bahu-pikir untuk belum pernah terpikirkan sebelumnya, pengalaman pelanggan yang sangat menjadi bentuk yang lebih baik dari menyenangkan dan mengesankan. sebelumnya. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah : Reform: Setelah imajinasi muncul, segera apakah kita sudah berkontribusi untuk diwujudkan, dibentuk/ ditata kembali menjadi memberikan pengalaman terbaik bagi tatanan baru pelayanan di RSJ Prof. Dr. Soerojo pelanggan? Fasilitas kita harus bersih, rapi, yang modern, melayani sepenuh hati, dan tampak baru, dan ramah lingkungan; dan terpercaya. 3) Menciptakan nilai rumah sakit yang produktif (melalui upaya intensikasi, Kita harus menjadi pembelajar. Sedikit ekstensikasi, dan diversikasi), dan esiensi kritisi untuk kita semua: sebagian besar dari (penerapan konsep lean-six sigma). kita mungkin belum siap menjadi pembelajar. Sebagai penutup dr. Rukmono berharap Hampir semua dari kita pernah atau masih agar rasa kekeluargaan di lingkungan RSJ mengalami sindrom disfungsi sebagai Prof. Dr. Soerojo Magelang semakin tumbuh pembelajar, sehingga tidak bisa belajar apa- subur dan berkembang. Setiap warga Soerojo apa karena kemungkinan kita: haruslah berupaya memantaskan diri dengan (a) tidak bisa meninggalkan paradigma lama cara mewujudkan dirinya menjadi insan yang yang menjadi kendala penyelesaian krisis/ memiliki 4 ciri: (a) bisa dipercaya, (b) memberi masalah, (b) tidak mampu menghidupkan nilai tambah, (c) berperilaku menyenangkan, kembali paradigma lama yang masih relevan, dan (4) melayani pelanggan. Semoga Allah atau (c) tidak mau mempelajari, menguasi, SWT, Tuhan yang Maha Kuasa, Pengasih, dan dan mempraktekkan paradigma baru. Penyayang, senantiasa membimbing kita semua.*** Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 18
LENSA RSJS #PERCAYASOEROJO
ANAK & REMAJA DAMPAK PANDEMI COVID-19 PAANDAAKKESEDHAATNANRMEEMNTAALJA Pandemi COVID-19 yang melanda dr. Bayu Soenarsana Putra, Sp.KJ Indonesia berdampak pada sebagian Pemerhati Kesehatan Jiwa Anak besar aktivitas masyarakat, termasuk UNICEF, Ali Aulia Ramly mengatakan bahwa kelompok usia anak dan remaja. Perubahan salah satu dampak dari pandemi pada anak yang terjadi secara mendadak pada aktivitas dan remaja adalah adanya pembatasan sosial keseharian tidak hanya berdampak pada yang diterapkan oleh pemerintah untuk aspek fisik, namun juga pada aspek kesehatan mencegah potensi penularan virus COVID-19. mental. Hal tersebut tidak hanya dialami oleh Pembatasan sosial ini menimbulkan rasa takut kelompok usia dewasa, namun juga pada yang berlebihan pada anak dan remaja terkait kelompok usia anak dan remaja. banyaknya informasi yang mereka terima mengenai kondisi pandemi ini. Terlebih Menurut data UNICEF, April 2020. pemberitaan mengenai kondisi saat ini Menyatakan bahwa 60% anak tinggal di salah ditambah dengan berita hoax sehingga satu dari 82 negara dengan lockdown penuh (7 mengakibatkan anak dan remaja semakin persen) atau sebagian (53 persen) yang tidak nyaman. Selain itu, kondisi saat ini jumlahnya mencakup 1,4 miliar kelompok usia mengakibatkan kebosanan, karena harus anak dan remaja. berdiam diri dirumah dan tidak bisa lagi Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 20 berinteraksi dengan teman-temannya.
ANAK & REMAJA kekhawatiran mengenai apakah anak-anak Dampak lainnya adalah krisis yang hidup di era ini akan mengingatnya di kemudian hari sebagai salah satu bentuk pembelajaran. Penutupan semua akses kekhawatiran, kecemasan atau ketakutan pembelajaran mulai dari level PAUD, TK, SD, akan suatu penyakit. Anak akan memiliki SMP, SMA hingga universitas mengakibatkan dampak tertentu, utamanya apabila salah satu semua kelompok usia anak dan remaja tidak dari anggota keluarga mereka seperti mendapatkan pembelajaran langsung secara ayah/ibu/kakak/adik, sakit/meninggal. tatap muka. Dampak dari hal tersebut, anak Kondisi ini akan membuat anak mempunyai harus mempunyai sistem belajar sendiri kenangan yang tidak mengenakkan di dengan sumber daya yang dipunya sendiri. kemudian hari. Potensi ini akan memberikan Sekolah diminta untuk memfasilitasi dampak traumatik yang bisa dialami seumur pembelajaran di rumah melalui pembelajaran hidup. online. Meski begitu tidak semua dapat mengakses pembelajaran karena berbagai Faktor keluarga dapat menjadi faktor sebab dan bahkan beberapa diantaranya utama yang mempengaruhi status kesehatan tidak mendapatkan program belajar dalam mental anak dan remaja. Karena di masa bentuk apapun. Dampaknya tiap anak harus pandemi ini keluarga adalah tempat utama mempunyai sistem belajar sendiri, sudah tentu anak dan remaja untuk tinggal dan belajar. hal tersebut tidak hanya menyulitkan anak Keluarga yang berfungsi dengan baik adalah tetapi juga orang tua yang punya keterlibatan keluarga yang bisa membantu meredakan langsung terhadap pendidikan anak selama kecemasan dan kegelisahan serta mendorong dirumah. Hal tersebut dapat mempengaruhi adaptasi anak dengan cara belajar dari terutama dari anak, bagaimana anak kehidupan pandemi saat ini sehingga dapat kesulitan menguasai pembelajaran dan mengurangi masalah kesehatan mental. menyetarakan tingkat pemahaman satu anak dengan anak lain dengan melalui metode daring online, dibanding dengan tatap muka secara offline. Dan yang paling utama, dengan kondisi pandemi COVID-19 ini yang terjadi secara mendadak dan tiba-tiba menimbulkan Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 21
ANAK & REMAJA Penelitian yang dilakukan Singh et al Penelitian lain oleh Miranda et al tahun tahun 2020 tentang Impact of COVID-19 and 2020 mengenai how is COVID-19 pandemic lockdown on mental health of children and impacting mental health of children and adolescents memperlihatkan bahwa besarnya adolescents menunjukkan bahwa status dampak yang berlangsung dapat bergantung kesehatan mental pada anak yang disebabkan pada beberapa faktor kerentanan anak seperti pandemi ini dipengaruhi dari daya adaptasi usia, perkembangan, status pendidikan, terhadap isolasi sosial atau pembatasan kondisi kesehatan mental yang sudah ada bertemu dengan orang lain kecuali keluarga sebelumnya, status ekonomi yang kurang, inti. Anak yang memiliki respon yang baik ketakutan dan adanya masa isolasi karena terhadap stress dapat melalui fase yang baik terinfeksi. Bahkan pada anak yang lebih kecil dalam berbagai tahap perkembangannya. menunjukkan lebih banyak rasa kesepian, Begitu pula sebaliknya, bagi anak-anak adanya gangguan tidur, mengalami mimpi dengan daya adaptasi yang buruk akan buruk, nafsu makan yang kurang, merasa mempengaruhi laju perkembangannya kurangnya mendapatkan perhatian dari orang dengan potensi terkena permasalahan tua atau keluarga hingga masalah perpisahan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan dengan teman sebaya. atau gejala trauma akibat pandemi yang terjadi saat ini. Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 22
Orang tua merasa bahwa anak-anak ANAK & REMAJA belum memikirkan peristiwa yang terjadi pada Beberapa hal tersebut dapat menjadi era pandemi ini, padahal kenyataannya sebuah tanda sedang menghadapi stress bahwa anak-anak jauh lebih rentan terhadap sebagai suatu reaksi terhadap peristiwa dampak negatif dan bersifat menetap yang traumatik yang dialami anak. Orang tua harus disebabkan trauma. Perubahan yang terjadi lebih memperhatikan dan peduli ketika begitu cepat di era pandemi ini, dapat perubahan terjadi dalam waktu singkat. menimbulkan stress dan memberikan tekanan Gejala ini dapat sembuh dengan sendirinya yang dialami oleh anak agar dapat dalam beberapa hari atau minggu, namun di beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan beberapa anak bisa terjadi bahkan lebih lama. kondisi pandemi ini secepat mungkin. Jika gejala anak tidak berkurang dalam dua Kenyataannya hal tersebut tidak mudah, hingga empat minggu setelah kejadian, sehingga berefek secara luas pada masalah sebaiknya anak dikonsultasikan ke psikiater sik maupun psikis. Hal tersebut dapat dilihat terdekat terutama psikiater khusus kesehatan dari perilaku anak dalam keseharian seperti jiwa anak dan remaja untuk mendapatkan adanya keluhan sik yang berpengaruh dari hasil yang optimal dan anak dapat kembali psikis; sakit perut, pusing atau gejala sik lain, menjalani kehidupannya dengan baik dan terganggunya rutinitas harian, berkurangnya hebat. kemampuan anak bersosialisasi, ketidakmauan anak untuk mengerjakan tugas sekolah hingga anak tidak suka lagi dalam melakukan hal yang disuka sebelumnya. Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 23
WARTA ROTASI DAN PELANTIKAN PEJABAT TINGGI PRATAMA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN MAGELANG - Menteri Kesehatan Republik Adapun pejabat yang dilantik berdasarkan Indonesia (RI) baru saja melantik Pejabat surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Nomor: KP.03.03/MENKES/4832/2021 Kementerian Kesehatan RI pada Senin yaitu: tanggal 12 Juli 2021 pukul 13.00 WIB yang 1. dr. ENIARTI, M.Sc., Sp.KJ, M.M.R. sebagai dilaksanakan secara virtual. Acara pelantikan ini dihadiri oleh Wakil Menteri Direktur Utama Rumah Sakit Umum Kesehatan, Sekretaris Jenderal Kemenkes, Pusat dr. Sardjito Yogyakarta Inspektur Jenderal Kemenkes dan para 2. dr. RUKMONO SISWISHANTO, Sp.OG(K), pejabat eselon I Kemenkes. M.Kes., M.P.H sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 24
WARTA \"Rotasi dan mutasi jabatan merupakan Direktur Utama RSJ Soerojo Magelang hal yang biasa dalam penyegaran organisasi. Eniarti, mengungkapkan siap menjalankan Organisasi kita sekarang menghadapi amanah dan tugas baru yang diberikan dalam tekanan yang luar biasa karena adanya rangka meningkatkan kualitas mutu peningkatan dari penularan virus COVID-19 pelayanan RSU Pusat Sardjito Yogyakarta yang harus segera kita tangani dengan cepat dengan penuh tanggung jawab. dan tepat. Untuk itu dimana pun rekan-rekan berada sebagai pimpinan RS terutama yang \"Walaupun Saya sudah menyatu dengan merupakan RS Vertikal Kementerian Rumah Sakit Jiwa Soerojo Magelang tercinta Kesehatan harus dipastikan bahwa tugas kita ini, namun Insya Allah saya siap utama kita adalah melayani pasien, menjalankan amanah dan tugas baru di Rumah mempersiapkan infrastruktur, dan juga Sakit Sardjito Yogyakarta dengan sebaik- membina semua tenaga kesehatan yang ada baiknya dan dengan penuh tanggung jawab. di RS kita dengan sebaik-baiknya. Tekanan Saya juga mengucapkan mohon maaf sebesar- yang amat besar dari pandemi ini akan besarnya kepada seluruh rekan-rekan kerja membuat ketiga hal tersebut menjadi sangat semua apabila selama menjabat di sini, krusial dan penting untuk kita monitor terdapat perkataan dan perbuatan saya yang kesiapannya setiap harinya\", demikian mungkin kurang berkenan di hati rekan-rekan sambutan Menteri Kesehatan, Budi G Sadikin. semua. Namun Insya Allah semua itu saya tujukan untuk meningkatkan kemajuan dan pelayanan di rumah sakit tercinta kita ini\", ujar Eniarti. Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 25
WARTA PELANTIKAN DIREKTUR UTAMA RSJS DR. SOEROJO MAGELANG Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 26
WARTA LEPAS SAMBUT DIREKTUR UTAMA Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 27
TETAP BERPIKIR DAN MERASA POSITIF DIKALA HARUS MENJAGA KELUARGA YANG TERINFEKSI COVID-19 Oleh : Ni Made Ratna Paramita, M.Psi, Psikolog Tidak ada seorangpun yang menginginkan salah satu anggota bergantian dengan anggota keluarga lain. keluarganya terinfeksi COVID-19, Sebelumnya juga harus menjalani swab apalagi sampai harus menunggu di rumah minimal swab antigen dengan hasil negatif, sakit maupun di ruang ataupun rumah untuk mematuhi protokol kesehatan dan isolasi mandiri. Pendampingan keluarga pada serangkaian tindakan preventif yang saat salah satu keluarga sedang menjalani disarankan baik di rumah sakit, maupun perawatan COVID-19 merupakan salah satu tenaga kesehatan yang menjadi satgas yang bentuk dukungan moral pada anggota memantau di rumah karantina, hingga keluarga selama sakit. Dukungan keluarga aktivitas yang terbatas hanya di ruang atau penting karena merupakan salah satu cara dalam rumah bersama anggota yang meningkatkan motivasi dan imunitas tubuh terinfeksi. Belum lagi risiko tertular virus bagi anggota keluarga yang terinfeksi COVID- COVID-19 meski telah mematuhi protokol 19. Pendampingan keluarga sepanjang masa yang disarankan. Oleh karenanya bisa pandemi COVID-19 ini dalam penerapan dibayangkan sebagai penunggu anggota kesehariannya bukanlah hal yang sederhana, keluarga yang terinfeksi COVID-19 tidak saja hanya sekedar menjaga saja, apalagi jika membutuhkan stamina sik yang prima namun anggota keluarga yang terinfeksi COVID-19 juga kesiapan kesehatan mental yang baik sebelumnya telah memiliki penyakit penyerta sepanjang menjaga anggota keluarga yang yang beresiko seperti hipertensi, diabetes terinfeksi. Dengan situasi yang demikian ini mellitus, maag kronis, dst.Mengapa hal ini mau tidak mau dibutuhkan pula kerjasama menjadi menjadi tidak sederhana? Seperti anggota keluarga yang lain dalam yang diketahui bahwa selain harus merawat memberikan dukungan baik itu kebutuhan anggota keluarga yang terinfeksi COVID-19, logistik dan semangat melalui komunikasi anggota keluarga yang menunggu, baik saat di online seperti Video Call, Voice Call dan rumah sakit, di rumah karantina ataupun Whatapp Message, serta kebutuhan lain. Bila isolasi mandiri di rumah sepanjang masa dukungan keluarga terdekat tidak memandai, pandemi COVID-19 harus menunggu dari mau tidak mau mengandalkan kepedulian dari awal sampai akhir masa perawatan tanpa komunitas tempat tinggal dimana kita tinggal. Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 28
KELUARGA ayahnya yang memiliki maag kronis tidak Kompleksitas ini bisa kita lihat dari kunjung mengalami kemajuan yang berarti secara fisik, dan ingin ditemani anaknya pengalaman Ibu Z yang sebelumnya sudah karena merasa tidak nyaman dengan proses menunggu suaminya yang terinfeksi COVID- perawatan di rumah sakit dan orang baru yang 19, namun sebelumnya memiliki gangguan dikenalnya, sehingga Bapak J menemani cemas, sehingga sering mengalami serangan ayahnya agar segera pulih. Menurut Bapak J ia panik jika kondisi fisiknya dirasa tidak nyaman sebetulnya tidak menunggu ayahnya bukan sedikit saja selama masa perawatan. Pada karena tidak sayang ayahnya yang memang swab antigen awal hasil ibu Z negatif, namun keseharian tinggal dengannya, tetapi karena setelah tujuh (7) hari menunggu suaminya ia (1) aturan rumah sakit sebisa mungkin tidak akhirnya tumbang juga, hasil swab antigen ibu ditunggu, (2) ayahnya jika ditunggu menjadi Z akhirnya dinyatakan positif. Padahal sangat rewel, (3) pekerjaannya saat ini yang menurut Ibu Z selama menjaga suaminya ia tidak memungkinkan ditinggal, dan (4) ada sudah mencoba menjalani protokol kesehatan perasaan was-was dalam dirinya tertular juga yang diedukasi oleh perawat yang ada di karena masih memiliki anak usia balita di bangsal COVID-19.Beban mental semakin rumah. Namun, menilik laporan kondisi terasa ketika saat menjaga suaminya anaknya kesehatan ayahnya yang tidak kunjung yang kecil kelas 5 SD juga terkonfirmasi positif membaik, akhirnya ia mengambil cuti dari dan harus isolasi mandiri di rumah seorang pekerjaannya dan mempersiapkan diri. Beruntung anak tertua masih bisa keluarganya dengan kemungkinan resiko mengawasi dan tetangga terdekat seputaran yang terjadi jika menunggui ayahnya. rumah sangat membantu. Cerita berbeda dialami Bapak J yang akhirnya menunggui ayahnya yang berusia 76 tahun karena setelah 6 hari perawatan di bangsal COVID-19 Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 29Lenter
KELUARGA Menurut Bapak J, sebetulnya ini bukan menentukan yang mempengaruhi proses kali pertama ia menunggui ayahnya sakit, keberhasilan pengobatan. Vahedparast, namun dalam masa pandemi COVID-19 ini Mohammadi, Ahmadi, & Farhadi, (2017) beban mental yang dirasakannya lebih banyak menjelaskan bahwa atribut penting dari faktor dibandingkan sebelumnya. Ia bersyukur saat sosial ekonomi di dalamnya terdapat ini ayahnya setelah ditunggu semakin dukungan sosial. Ketika seseorang membaik dan diperbolehkan pulang. Setelah mendapatkan akses ke dukungan sosial yang pulang dari rumah sakit meski tidak memadai dapat meningkatkan hasil terkonfirmasi positif, Bapak J dengan pengobatan yang lebih baik pada anggota kesadarannya pribadi, melanjutkan isolasi keluarga yang sakit terutama sakit kronis. mandiri dirumah, menjaga kesehatan fisik Dukungan sosial sendiri adalah istilah yang dengan tetap mengkonsumsi vitamin dan olah luas, yang mencakup dua konstruksi raga dan lebih teliti lagi melakukan protokol dukungan yang dirasakan dan dukungan yang kesehatan dari cuci tangan, penggunaan diterima. Dukungan sosial yang dirasakan masker, secara rutin melakukan desinfektan di mengacu pada persepsi individu tentang rumah hingga pengaturan limbah rumah tingkat dan kualitas dukungan sosial yang tangga di rumahnya. tersedia, oleh karena itu, hal itu dianggap lebih penting daripada dukungan sosial yang Keberhasilan kesembuhan anggota diterima. Namun, perlu diketahui bahwa tidak keluarga yang sakit sangat tergantung dari semua hubungan interpersonal seorang berbagai aspek selain kepatuhan terhadap individu dianggap sebagai dukungan sosial, pengobatan itu sendiri. Menurut organisasi kecuali jika seseorang menganggapnya kesehatan dunia (WHO), faktor sosial ekonomi sebagai sumber yang signifikan dan tersedia merupakan salah satu faktor yang paling untuk memenuhi kebutuhan seseorang. Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 30
KELUARGA Yvonne; Fawkner & Niven (2018) oleh anggota keluarga yang sakit memberikan mengartikan dukungan sosial sebagai sumber pengaruh yang bervariasi terhadap perilaku daya yang disediakan dari interaksi dengan sehatnya. Dalam literatur yang lebih luas, orang lain yang signikan (misalnya, orang dukungan sosial yang dirasakan menghasilkan tua, teman) yang berada dalam jaringan sosial nilai prediktif bahwa hasil kesehatan yang seseorang. Dukungan sosial dapat berupa semakin positif pada perilaku kesehatan orang dukungan emosional (misalnya, dorongan, yang sedang sakit. Beberapa studi juga pujian), instrumental (misalnya, dukungan menunjukkan bahwa dukungan sosial secara logistik), informasi (misalnya, instruksi), atau signikan berkontribusi pada kesejahteraan partisipasi bersama (misalnya, terlibat dalam sik dan psikologis orang yang mengalami kegiatan anggota keluarga yang sakit). Selain sakit kronis dan perawatan mereka. Namun, itu, dukungan sosial dapat dirasakan oleh beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa penerima dukungan sosial atau dukungan perilaku suportif tertentu tidak berkontribusi sosial yang diberikan oleh pemberi dukungan. pada kesejahteraan orang yang sakit, dan Dukungan yang dirasakan versus dukungan sebaliknya juga dapat merusaknya dalam yang diterima memiliki arti penting untuk beberapa hal. Faktor sosial dan kultur sangat perubahan perilaku seseorang, misalnya, mempengaruhi bagaimana dukungan sosial seseorang mungkin percaya bahwa mereka yang diterima dipersepsikan bermanfaat bagi mendukung anggota keluarga yang sakit penerima dukungan sosial ini. untuk lebih sehat, tetapi jika ini tidak dirasakan
Apa yang dapat Anda lakukan untuk KELUARGA memberikan dukungan pada anggota Jika kesulitan, jangan malu untuk meminta keluarga yang terinfeksi COVID-19, terutama bantuan pada komunitas di lingkungan ketika Anda harus menjadi penunggu anggota terdekat Anda selama harus menjadi keluarga yang terinfeksi COVID-19 agar penunggu anggota keluarga yang terinfeksi dukungan yang Anda berikan dapat diterima COVID-19. secara optimal sehingga dapat menunjang (4) Ketika Anda sudah mampu memetakan kesembuhan mereka? kebutuhan bentuk dukungan apa yang sesuai (1) Ketika salah satu anggota keluarga yang dapat diberikan pada anggota keluarga terinfeksi Covid- 19 lakukan tracking yang terinfeksi COVID-19, cobalah mulai (pelacakan) pada anggota keluarga yang menelaah kembali kesiapan sik dan mental pernah kontak erat. Kemudian laporkan pada Anda selama menjaga anggota yang sakit ketua RT/RW/Satgas Penanganan COVID-19 minimal kurang lebih selama empat belas hari tempat Anda tinggal. (14) masa perawatan atau karantina. (2) Ketika harus menunggu anggota (5) Pastikan kuota internet Anda selalu ada keluarga yang terinfeksi COVID-19 baik itu di dan instal-lah aplikasi pesan antar online rumah sakit, di rumah karantina, maupun untuk kebutuhan makanan, vitamin isolasi mandiri di rumah, pastikan Anda tambahan, dll seperti GoJek, Grab, Indomaret, mendapatkan informasi yang akurat terkait Apotek, dll. Ini Anda lakukan untuk berjaga dengan alur, prosedur, protokol aturan yang ketika anggota keluarga tidak memungkinkan harus diketahui dengan baik. mengantar kebutuhan Anda selama di rumah (3) Diskusikan dan minta bantuan dengan sakit, di rumah karantina maupun isolasi segera pada anggota keluarga terdekat yang mandiri di rumah. memungkinkan untuk memberikan bantuan. Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 32
KELUARGA mindfulness sederhana seperti meditasi 6) Pastikan Anda memang cukup dekat pernafasan, kontak dengan keluarga terdekat dengan anggota kelurga yang akan Anda melalui video call, Whatapps, dll, Kesehatan tunggu, pahami karakternya terutama pada spiritual dengan menjalani ritual yang diyakini situasi yang tidak nyaman dan persiapkan pula dapat membantu lebih menenangkan secara untuk menghadapi kemungkinan- emosional. kemungkinan kerewelan yang tak terduga Dari point diatas secara umum yang perlu selama masa perawatan. dilakukan pada saat memberikan dukungan (7) Terbukalah pada layanan online bantuan pada anggota keluarga yang terinfeksi psikologis seperti layanan telemedicine, COVID-19 adalah berupaya untuk tetap support group online yang disediakan di tenang dalam kondisi sesulit apapun. rumah sakit maupun oleh lembaga Dengan Anda mampu tenang menghadapi independen lainnya. situasi selama masa menunggu perawatan (8) Jagalah pikiran positif dan emosi positif akan sangat membantu menjaga pikiran, Anda dengan melakukan pemeliharan sik, perasaan dan imunitas tubuh yang lebih positif emosi,maupun spiritual. Kesehatan sik dapat dan lebih stabil sehingga dapat mempercepat Anda lakukan dengan olah raga ringan, proses penyembuhan bagi anggota keluarga makan makan bergizi seimbang, konsumsi yang terinfeksi COVID-19 dan sebagai vitamin, dll. Kesehatan emosi dapat Anda penunggu tentunya waktu menunggu menjadi lakukan dengan mendengarkan musik tidak terlalu panjang. kesukaan Anda, membaca, melakukan teknik REFERENSI : Cohen, Sheldon; Underwood, Lynn G; Gotltlieb, Benjamin H. 2000. Social Support Measurement and Intervention : A Guide for Health and Social Scientist. New York : Oxford University Press. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang pedoman Pencegahan dan pengendalian COVID - 19. Laird,Yvonne; Fawkner, Samantha & Niven; Ailsa (2018) A Grounded Theory Of How Social Support Inuences Physical Activity In Adolescent Girls. International Journal Of Qualitative Studies On Health And Well-Being, 13:1, 1435099, DOI: 10.1080/17482631.2018.1435099. Diakses di : https://www.researchgate.net/publication/322963386 Saranson, Irwin G ; Saranson, Barbara G. 1985. Social Support : Theory, Research and Applications. France : Proceeding of The NATO Advance Research Workshop on Social Support Utami, DiahSetia; Keliat, Anna Budi; Marliana, Thika; Matulessy, Andik; dkk.(2020). Pedoman Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psiko sosial Pada Pandemi COVID-19.Jakarta : Direktorat Pencegahan dan pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan RI. Vahedparast, Hakimeh; Mohammadi, Eesa; Ahmadi, Fazlollah & Farhadi, Akram.(2017). The Role of Social Support in Adherence to Treatment Regimens: Experiences of Patients with Chronic Diseases. Medical - Surgical Nursing Journal, 7(1):e69646, doi: 10.5812/msnj.69646. Diaksesdi :https://www.researchgate.net/publication/326260457 Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 33
SPIRIT Perlukah motivasi diri sendiri untuk memulai hidup? Menurut wikipedia, Motivasi adalah adalah dengan melihat dan mengamati proses yang menjelaskan intensitas, sekitar kita. Carilah sesuatu yang arah, dan ketekunan seorang individu menyenangkan. Sesuatu yang tidak membuat untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen bosan, misalnya hobi kita sendiri, kesukan kita utama dalam denisi ini diantaranya adalah sendiri. intensitas, arah, dan ketekunan. Memulai usaha kadang juga bisa karena Maka perlukah kita memotivasi diri sendiri? kepepet. Contoh, seorang ibu rumah tangga Motivasi adalah kekuatan yang membuat kita yang membuka usaha kuliner untuk mendapat bisa melakukan tanpa keinginan untuk income karena gaji suami kurang, atau melakukan. Untuk mengerjakan yang bahkan suami kena PHK karena pengurangan sebelumnya selalu diabaikan. Untuk tetap karyawan dimasa pandemi. Dan, jika memang bejalan walaupun banyak ditentang. Untuk beruntung, usaha kuliner itu akhirnya tetap bekerja dengan tidak mempedulikan bisaberkembang menjadi warung atau omongan sekitar. Untuk maju terus pantang restoran. mundur. Motivasi adalah kekuatan diri yang Sebetulnya, dasar dari perkembangan usaha membuat angan-angan jadi kenyataan. itu adalah kesungguhan menjalankannya. Motivasi adalah kekuatan untuk Kesungguhan ini bisa karena terpaksa, suka menjalankannya. atau tertarik. Karena senang, terpaksa atau Bila tujuan mulia sudah ditetapkan, motivasi tertarik yang berbau emosional, pastiakan yang akan mengantar ke tujuan masa depan membuat orang fokus dan bersungguh- yang penuhbahagia dan sejahtera. Oleh sungguh dalam mencapai apa yang karena itu, segeralah memulai, jangan diinginkannya dalam berusaha. apapun itu akhirnya hanya tetap berada di Semua akhirnya kembali kediri kita sendiri, angan-angan. kekuatan motivasi kita yang penuh dengan Jangan menunda. Segera ambil langkah intensitas, arah, dan ketekunan, untuk meraih nyata. Untuk berusaha sendiri, untuk tujuan masa depan kita sendiri. (wq) wirausaha, carayang paling biasa dilakukan Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 34
INFOSEHAT Yuk Berjemur... Berjemur atau sunbathe marak nyenyak, maka berjemur dapat menjadi salah dilakukan selama pandemi COVID-19. satu solusinya. Berjemur dapat membuat Meskipun belum ada studi yang menyebutkan tubuh Anda memproduksi hormon melatonin bahwa berjemur dapat membunuh virus Covid yang dapat menimbulkan rasa kantuk dan 19, namun demikian berjemur ternyata berperan mengatur siklus tidur secara alami. memiliki beragam manfaat yang sayang sekali untuk Anda lewatkan. Berjemur juga mempunyai manfaat untuk meningkatkan kadar hormon serotonin Ketika kita berjemur, sinar matahari dalam tubuh sehingga dapat mengurangi akan mengenai kulit, sehingga secara alami resiko depresi. tubuh akan memproduksi vitamin D dengan membakar kolesterol dalam sel kulit. Waktu yang disarankan untuk Seperti kita ketahui bahwa vitamin D berperan mendapatkan manfaat sinar matahari adalah penting bagi kesehatan tulang dan gigi karena sebelum pukul 10.00 pagi. Hal tersebut membantu penyerapan kalsium. dimaksudkan agar dapat mengurangi efek negatif paparan sinar matahari dan terhindar Selain itu vitamin D berperan untuk dari bahaya sinar ultraviolet. Sedangkan waktu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yang dibutuhkan hanya sekitar 5-15 menit sehingga dapat menjadi tameng pertahanan dalam 2-3 kali seminggu. tubuh dari virus dan bakteri. Gunakan lotion pelindung sinar UV Dengan terpenuhinya kebutuhan ketika Anda sedang berjemur, pastikan Anda vitamin D, maka dapat mengurangi resiko berada di tempat yang nyaman dan cukupi gangguan kesehatan seperti, radang sendi, asupan air sehingga tubuh terus terhidrasi osteoporosis, penyakit jantung, gangguan dengan baik. pernafasan, bahkan resiko kanker. Anda juga tidak harus berdiam diri Manfaat lain dari berjemur adalah selama berjemur. Anda dapat melakukan dapat meningkatkan kualitas tidur Anda. Jika aktivitas lain seperti membaca buku, menyiram Anda memiliki kesulitan untuk tidur dengan tanaman, sedikit berolahraga ringan dll. (dari berbagai sumber) Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 35
PPEENNTTOOLL KKRRAAMMAATT Virus Corona-19 dapat menyerang siapa saja. Mungkin saja sanak saudara kita terpapar, atau bahkan kita sendiri yang mengalaminya? Berikut pengalaman sejumlah Civitas Hospitalia Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang yang pernah dinyatakan positif COVID-19. Yuli Hadiatri “Beberapa waktu yang lalu, kami sekeluarga terpaksa menginap di RS karena COVID-19. Alhamdulillah kami sekeluarga sembuh dan pulih seperti sebelumnya. Terimakasih kami ucapkan pada seluruh nakes yang telah merawat kami. Dengan memakai hazmat yang rapat petugas menolong dan merawat kami. Terimakasih pada keluarga dan rekan kerja yang memberikan kami semangat. Ayo pakai masker, jangan kasih kendor!\" dr. Muhammad Himawan Baihaqi, M.H.Kes Jangan abaikan prokes, apapun alasannya. Banyak hal yang harus kita korbankan ketika dinyatakan positif COVID-19, seperti tidak dapat berkumpul dengan keluarga, menjalani isolasi yang membuat kita tidak bisa bekerja, bisnis tertunda dll. Walaupun terpapar COVID-19 saya tetap bersyukur karena masih diberikan kesehatan sampai saat ini. dr. Nur Khasanah Saya adalah nakes yang kebetulan penyintas covid. Keluhan yang biasanya saya tanyakan kepada pasien sempat saya rasakan juga. Pengalaman yang cukup saya lewati sekali saja. Alhamdulillah Allah masih memberi saya kesehatan kembali. Kuncinya adalah semangat dan selalu berpikir positif, tentunya disertai disiplin melaksanakan terapi sesuai anjuran dokter. Terpapar covid membuat saya semakin bersyukur atas nikmat sehat dan betapa perhatian keluarga dan teman2 sungguh berharga. Covid sungguh nyata. Jangan sampai merasakan sendiri baru percaya. Taati prokes, lindungi diri sendiri dan keluarga kita Panji Sasangka “tak dapat dielakkan, saya kena endorse COVID-19 beberapa waktu yang lalu. shock? iya sih....bingung harus gimana. Untungnya keluarga dan tempat kerja saya selalu memberikan dukungan yang terbaik. selalu berpikir yang positif agar imun tetap terjaga. ingat prokes ya, lindungi diri kita, keluarga kita, dan lingkungan kita\" Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 36
Tiar Pernah positif Covid??? Qadarullah sampai juga covid 19 menghampiri raga saya, tidak mudah menjalaninya harus isolasi mandiri memisahkan diri dari tidak bertemu keluarga disaat merasakan berbagai gejala, bersyukur sekali bisa sehat lagi, memang benar salah satu yang paling mahal adalah sehat. Jadi banyakin bersyukur untuk yang masih sehat. Stop bilang pandemi ini konspirasi, covid itu nyata. Buat kalian yang sedang menjalaninya semangat yaa! Ingat pesan Ibu Memakai masker, Mencuci Tangan, Menjaga jarak! Jaga kesehatan semuanya ?? Fitri Nugraheni Terpukul ketika mendapat hasil pcr satu rumah positif. Melalui hari2 yang berat selama isoman, emosi yang campur aduk. Alhamdulillah berhasil melewatinya dan sembuh. Berpikir positif, jangan panik, menjaga prokes, dan yang terpenting adalah selalu bersyukur kepada Yang Maha Kuasa dalam berbagai situasi yang dialami, dalam kondisi terberat sekalipun. Kondisi ini juga membuat kami semakin mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa. Selama isoman di rumah, membuat saya lebih dekat dengan keluarga mendapatkan cinta dan kebahagiaan serta saling memberikan kekuatan dan semangat untuk bisa melawan virus COVID-19. Kesembuhan kami juga berkat doa dan dukungan dari keluarga, sahabat, teman, dan juga rekan kerja yang selalu peduli dan terus mensupport kami. Winarno Protokol kesehatan sudah, olah raga sudah, peningkatan daya tahan tubuh sudah... Tapi covid tetap bisa menghampiri, khawatir, cemas itu pasti, tapi ternyata itu malah membuat semakin terpuruk... Alhamdulillah dukungan dari teman teman kantor, dari RSJ tercinta, dari teman, tetangga sekitar telah mamompa semangat untuk bisa survive dari keadaan ini, tetap semangat kawan kawan semua, ini pasti akan segera berlalu Taufan Y Sunandar Bahkan ketika prokes sudah dijalankan dengan ketat pun, baik dilingkungan rumah maupun lingkungan kerja, tetap aja saya positif. Apa yang salah dengan yang telah saya lakukan, disitulah saya mulai bertanya-tanya. Dan saya pun telah melakukan vaksin yang kedua. Jadi, walaupun kita sudah melakukan itu semua, kita wajib hati-hati dalam melindungi diri sendiri maupun keluarga. Terkadang kita baru bisa merasakan bahwa sehat itu mahal ketika kita merasakan sakit. Bagus \"Awal terpapar COVID-19 itu gak enak banget, badan sakit, pikiran bingung, apalagi keluarga ikut terpapar juga. Disaat itulah support dari keluarga, lingkungan sekitar maupun lingkungan kerja di RSJ saling memberikan dukungan terbaik, sehingga saya dapat melaluinya. Selalu patuhi protokol kesehatan, jaga imun dan berdoa” Lentera Jiwa Edisi 58 Tahun 2021 37
FASILITAS 1. AlatMedis -X-Ray -RFA (Radio frequensi Ablasi) -USG 3D/4D -CT-Scan -Treadmill -ECG (Electrocardiography) -EEG (electroencephalogram) -Neurofeedback -EMG (Electromyography) -Audiometri -TMS (Transcranial Magneti Stimulation) -Spirometri -ECT (Electro Convulsif Therapy) -BERA -Stress Analyzer -GCMS -EEG Brain Mapping -HNFC -TCD -Ventilator -TCM -PCR -RFA( Radio FrekuensiAblasi) 2. Ambulance 3. PemulasaranJenazah 4. SistemInformasiRumahSakit 5. GedungDiklat -Skill Lab -Ruang Perpustakaan -Auido Visual -Asrama Mahasiswa Praktek 6. Kantin 7. Masjid &Musholla 8. Sport Center 9. Koperasi 10. Fotocopy
Search
Read the Text Version
- 1 - 40
Pages: