KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Radiofrequency Ablation Penanganan Nodul Tiroid Non Operasi yang Terkemuka
PERTANGGUNGJAWABAN MEDIS! Informasi dalam buku ini sebagai sumber literasi tentang alternatif terapi bagi nodul atau benjolan pada kelenjar tyroid. Tidak digunakan sebagai panduan pengobatan atau perawatan. Pasien yang memerlukan tindakan tersebut harap berkonsultasidengan penyedialayanankesehatanatindakan tersebut. Thyroid Radiofrequency Ablation mempunyai potensi risiko yang menimbulkan nyeri atau cidera pada saraf. Denganmembaca buku ini, anda setuju dengan syarat dan ketentuan sebelumnya yang dapat berubah atau berganti sewaktu-waktu. Bila anda tidak setuju dengan syarat dan ketentuan tersebut, harap tidak membaca buku ini.
Ucapan terima kasih kepada: dr. Harli Amir Mahmudji, Sp.PD., KEMD Dokter Spesialis Penyakit Dalam Sub Spesialis Endokrin, Metabolik dan Diabetikum Soerojo Hospital yang telah membantu dalam penyusunan buku ini
Sebelum dan Sesudah Penanganan Sebelum Sesudah 6 bulan Sebelum Sesudah 3 bulan
Sebelum Sesudah 12 bulan Sebelum Sesudah18 bulan Sebelum Sesudah 6bulan
Thyroid Radiofrequency Ablation Meskipun kelenjar tiroid kecil, namun memiliki tugas yang besar. Selain memiliki tanggung jawab utama sebagai pengatur metabolisme tubuh anda, kelenjar tiroid umumnya mampu mempengaruhi setiap bagian tubuh anda. Seperti aki mobil, kita jarang mengeceknya sampaiakhirnya mati total. Benjolan pada kelenjar tiroid dapat mempengaruhi kinerjanya dan langsung menimbulkan gejala. Meskipun 90% benjolan bersifat jinak, namun tetap dapat menimbulkan masalah. Beberapa benjolan tiroid jinak dapat menimbulkan ketidaknyamanan, kesulitan untuk menelan, memproduksi hormon tiroid yang berlebihan, atau dapat mengganggu penampilan.
Biasanya, bedah tiroid atau radioactive iodine merupakan pilihan penanganan satu-satunya bagi benjolan tiroid yang dianggap bermasalah. Bedah tiroid, merupakan prosedur penanganan yang aman, namun tetap mengandung potensi risiko akibat pembedahan tersebut seperti, waktu rawat inap yang lebih lama, bekas luka operasi, cidera pada saraf dan pembiusan dilakukan secara general. Efek dari pembedahan total menyebabkan pemberian terapi suplementasi hormon tiroid dan kalsium seumur hidup. Radioactive iodine therapy juga memiliki tantangan yang serupa. Pencegahan khusus perlu dilakukan untuk melindungi orang lain dari paparan radiasi, khususnya anak-anak. Bila anda memiliki anak, anda mungkin perlu menitipkan anak selama beberapa hari selama anda menjalani perawatan. Ada juga efek samping sementara seperti mual, bengkak dan lemas di area leher, bibir kering dan rasa logam untuk mengecap untuk sementara waktu. Anda mungkin membutuhkan beberapa kali masa perawatan, dan ini mungkin akan mengganggu rencana anda untuk memiliki buah hati. Kemudian, beberapa penelitian mengindikasikan kemungkinan terapi ini sedikit meningkatkan risiko kanker dari radiasi benjolan tiroid. Setelah penanganan, baik dengan radioactive iodine maupun bedah, terapi suplementasi hormon tiroid dan pemberian kalsium. Di beberapa negara barat, metode-metode ini merupakan pilihan satu- satunya bagi pasien yang menderita benjolan tiroid sampai sekarang.
Pilihan yang LebihMudah Praktek Radiofrequency ablation (RFA) yang umumnya dilakukan di negara Asia, Perkembangannya negara barat sudah mulai menerima inovasi pengelolaan nodul tiroid jinak dengan RFA. RFA dikembangkan sejak 15 tahun yang lalu, alternatif non bedah ini mengecilkan benjolan seringkali tanpa risiko yang mempengaruhi fungsi tiroid dan membantu menghindari waktu pemulihan yang lama dari bedah tiroid. RFA pada tiroid dipopulerkan oleh Profesor Baek dari Korea Selatan yang semenjak itu juga berlanjut diadopsi oleh banyak praktisi medis. Prosedur ini kurang lebih telah dilakukan sebanyak 7.000 kali pertahun di seluruh dunia pada beberapa fasilitas yang memadai.
Apa Itu Radiofrequency Ablation? Radiofrequency ablation adalah teknologi pemanfaatan gelombang radio yang diubah menjadi energi panas yang mempunyai radiasi panas yang bisa diatur sehingga dapat membakar nodul yang diinginkan, tanpa merusak jaringan tiroid yang sehat. Radiofrequency ablation cenderung tidak sakit karena dilakukan bius lokal. Pada saat pelaksanaanya RFA dipandu dengan menggunakan USG, untuk menjaga presisi lokasi yang akan dibakar. Melalui pemanasan selektif yang ditimbulkan ujung alat tadi, benjolan tadi dikeringkan. Jaringan yang kering tadi kemudian otomatis dileburkan oleh tubuh selama beberapa bulan.
Keuntungan Dari Radiofrequency Ablation Pada Benjolan Tiroid Dibandingkan bedah, manfaat pokok dari radiofrequency ablation adalah . Meningkatkan kemungkinan mempertahankan fungsi tiroid Berpotensi mengurangi komplikasi Umumnya mengurangi masa pemulihan dan cepat kembali beraktifitas seperti sediakala
Keseluruhan prosedur RFA berlangsung antara 15 sampai dengan 60 menit. Radiofrequency ablation juga dimungkinkan dapat mengurangi risiko kerusakan permanen pada saraf pita suara atau pada kelenjar parathyroid. Salah satu manfaat yang berharga dalam jangka waktu panjang adalah kemungkinan untuk tidak memerlukan medikasi tiroid seumur hidup. Penanganan ini mempertahankan jaringan tiroid yang sehat, sehingga fungsi tiroid diharapkan tetap menjalankan fungsinya dengan baik. Radiofrequency ablation sangat efektif menangani benjolan tiroid yang jinak. Benjolan mengecil antara 60-90% setelah 1 tahun dengan rata- rata 80 %, tergantung dari jenisnya (baik keras, cair, maupun gabungan keduanya)
Persiapan Untuk Prosedur Radiofrequency Ablation Radiofrequency ablation diselenggarakan pada Rawat Inap singkat atau 1 hari. Meskipun anda tidak akan dibius total, anda perlu mengikuti beberapa instruksi pasca penanganan yang disampaikan fasilitas kesehatan tersebut. Tenaga medis akan meninjau kembali riwayat medis yang sedang dijalani dan memberikan arahan. Pada banyak kasus, medikasi yang sedang anda jalani tidak akan mengganggu prosedur ini. Bila anda sedang menjalani medikasi diabetes atau tekanan darah tinggi, anda akan cenderung diperbolehkan melanjutkan medikasi anda tersebut.
Bila anda sedang menjalani medikasi pengenceran darah (untuk sakit jantung dan semacamnya), anda mungkin akan diminta untuk menghentikannya dahulu selama beberapa hari sebelum menjalani prosedur radiofrequency ablation. Pastikan untuk memberitahukan pada dokter bila anda menggunakan alat pacu jantung, implan, sedang hamil, atau medikasi lain (terutama bila sedang medikasi pengenceran darah). Jangan memakai make up, lipstik, atau perhiasan logam apapun saat menjalani prosedur tersebut.
Hal yang Akan Anda Alami Saat Menjalani Prosedur Anda tetap bisa bernapas normal, menelan dan berbicara dengan normal dari awal sampai akhir prosedur. Leher anda akan disterilkan dan kepala anda akan diletakkan pada bantal kecil yang mengatur agar leher anda terlihat seluruhnya. Dokter akan membius lokal area disekitar tiroid. Dokter akan sesekali menanyakan yang anda rasakan, apakah terasa sakit, dan memberikan jeda kapanpun saat prosedur bila anda merasa tidak nyaman.
Persiapan Untuk Prosedur Radiofrequency Ablation Generator akan menciptakan arus listrik yang didesain menciptakan energi optimal yang dipancarkan pada area yang sedang ditangani. Disaat prosedur, dokter akan menempatkan ujung alat medis khusus ke dalam benjolan tiroid. Generator akan menciptakan gelombang frekuensi tinggi yang dikirimkan langsung pada ujung alat medis khusus tersebut. Dokter kemudian dapat menentukan area yang akan diberikan penanganan untuk memastikan hasil yang diinginkan. Anda akan mendengar suara-suara desis dan meletup kecil selama prosedur. Suara-suara tadi normal terjadi yang mengindikasikan bahwa prosedur sedang dilakukan.
Berapa Lama Prosedur Radiofrequency Ablation ? Keseluruhan prosedur berlangsung selama 8 jam, namun prosedur utamanya hanya berlangsung selama kurang dari 1 jam. Pra dan pasca prosedur memerlukan waktu masing-masing 1 jam. Setelah keseluruhan prosedur selesai, akan ditempelkan plester kecil di tempat area yang ditangani dan leher mungkin akan didinginkan dengan kantong es. Apakah Radiofrequency Ablation Menyakitkan ? Pelaksanaan tindakan RFA akan mengakibatkan pasien mengalami sedikit tidak nyaman . Hal ini karena benjolan tiroid itu sendiri tidak sensitif padarasasakit. Selain suntikan biusdi awal, sensasi lain yang dialami yaitu rasa ditekan/disentuh. Rasa tidak nyaman lain yang kadang bisa timbul dapat dihilangkan dengan penambahan dosis bius atau pengaturan pada ujung alat medis yang digunakan.
Apa yang diharapkan Setelah Prosedur Radiofrequency Ablation ? Setelah pelaksanaan observasi tindakan RFA oleh dokter, maka pasien diperbolehkan untuk pulang, pasien dapat segera kembali beraktifitas seperti sedia kala. Hal-hal yang tidak disarankan bagi pasien pasca tindakan RFA : Jangan mengangkat benda- benda di atas4,5kg Aktifitas-aktifitas fisik yang berat. Aktifitas fisik yang menimbulkan nyeri atau rasa tidak nyaman pada leher anda (seperti pijat atau akupunktur) Pada umumnya, radiofrequency ablation tidak akan mempengaruhi energi atau tenaga anda. Bila terjadi efek samping setelah penanganan, diharapakan dapat berkonsultasi dengan dokter sesegera mungkin.
Apa yang Terjadi dengan Benjolan Setelah Penanganan RADIOFREQUENCY ABLATION?
Pada minggu-minggu awal setelahnya, sel-sel benjolan tiroid yang ditangani akan dibuang oleh sistem imun tubuh. Kebanyakan pasien menyadari bila benjolannya telah mengecil dalam 2 sampai 3 minggu, untuk benjolan keras proses pengecilan benjolan akan membutuhkan waktu yang lebih lama daripada tindakan RFA untuk benjolan lunak. Sebagian atau keseluruhan benjolan tiroid yang ditangani dimungkinkan dapat diatasi melalui tindakan RFA. Sel-sel imun tubuh kemudian bekerja pada area yang ditangani yang kemudian mengecilkan benjolan. Persentase pengecilan tergantung dari ukuran awal dan sifat benjolan, dengan sekitar 40-60% setelah tiga bulan dan sekitar 60-90% setelah satu tahun. Di tahun setelah penanganan, yang tersisa di area penanganan hanyalah bekas luka. Mungkin masih tersisa benjolan kecil di sekitar luka, namun ukurannya telah mengecil secara signifikan dibandingkan sebelum penanganan. kelenjar tiroid yang sehat disekitarnya tidak terganggu dan dapat melanjutkan memproduksi hormon tiroid. Seringkali, sulit menelan, rasa terjepit/tertekan pada leher, atau bentuk bengkak pada area benjolan akan berkurang signifikan bahkan tidak terdeteksi.
Bisakah Saya Diobati dengan Radiofrequency Ablation? The Korean Society of Thyroid Radiology (KSThR) memperke- nalkan pedoman perawatan radiofrequency ablation pertamanya di tahun 2012, dengan revisi pada tahun 2017. Menurut pedoman tahun 2017, prosedur radiofrequency ablation untuk menangani tumor jinak tiroid direkomendasikan bagi pasien dengan : Tumor jinak tiroid yang menimbulkan gejala atau mengganggu penampilan. Tumor yang mememproduksi hormon tiroid yang berlebihan. yang dikenal dengan sebutan AFTN (Autonomously Functioning, or “hot” Thyroid Nodules). Radiofrequency ablation tidak dianjurkan bagi pasien dengan : Kanker tiroid, benjolan tiroid dengan hasil biopsi yang belum diketahui ada tidaknya kanker Benjolan yang memenuhi kriteria kanker amerika serikat, meskipun dengan hasil FNAb (fine needle aspiration biopsy) atau CNB (core needle biopsy). Sebelum menjalani radiofrequency ablation, dokter terlebih dahulu memastikan benjolan tiroid bersifat jinak, dengan menggunakan FNAb (fine needle aspiration biopsy) atau CNB (core needle biopsy). Dalam beberapa kasus, bila ada satu jinak sudah mencukupi, sementara kasus lain ada yang membutuhkan dua macam penanganan.
Operasi bedah sementara ini merupakan penanganan standar untuk kanker pokok tiroid. Meskipun begitu, pasien dengan kanker pokok tiroid yang menolak operasi bedah atau yang tidak memenuhi syarat untuk dilakukan operasi, radiofrequency ablation menjadi salah satu alternatif penangannya. Untuk pasien yang menolak bedah atau berisiko bedah tinggi, radiofrequency ablation dapat juga dilakukan pada kanker tiroid kambuhan pada area kelenjar tiroid atau kelenjar getah bening yang terletak di leher. Kondisi tiroid berikut ini pada umumnya dianggap bisa ditangani dengan radiofrequency ablation : Tumor jinak atau “hot” (jenis yang memproduksi hormon tiroid berlebih). Bintil tiroid yang memproduksi hormon tiroid berlebih. Buruk kenampakannya Tumor jinak atau bintil yang membesar relatif cepat Benjolan jinak yang tidak dianjurkan dengan terapi radioactive iodine Pasien yang menolak dilakukan operasi Pasien yang memiliki risiko bius tinggi Radiofrequency ablation tidak dilakukan saat hamil atau pada pasien dengan implan pacu jantung atau defibrator
Seberapa Efektifkah Prosedur Ini? Percobaan klinis telah mengukur tingkat penurunan, keberhasilan terapeutik, perubahan pada gejala dan peningkatan tampilan pada benjolan tiroid jinak. Untuk benjolan jinak “cold” (benjolan yang tidak memproduksi hormon berlebih), percobaan klinis telah menunjukkan tingkat penurunan signifikan sebesar 32,7 sampai dengan 58,2% dalam satu bulan, dan 50,7 sampai dengan 84,8% dalam enam bulan pada kebanyakan pasien, gejala yang ditimbulkan dari benjolan dan gangguan penampilan menurun bahkan hilang sama sekali. Dalam penelitian jangka panjang lanjutan, radiofrequency ablation dengan efektif telah menurunkan gejala dan gangguan penampilan sampai dengan 93,5 % dalam kurun waktu empat tahun. Untuk benjolan tiroid jinak jenis “hot” (benjolan yang memproduksi hormon berlebih), percobaan klinis telah menunjukkan tingkat penurunan volume sebesar 52,6 sampai dengan 70,7% dalam 6 bulan, dan meningkatkan atau menormalkan fungsi tiroid pada kebanyakan pasien. Dalam penelitian bersama, hyperthyroidism yang disebabkan oleh benjolan berjenis “hot” menurun pada semua pasien dan telah normal kembali bagi 81,8% jumlah pasien yang ditangani. Hal ini memberikan kesimpulan bahwa radiofrequency ablation dapat dipertimbangkan sebagai alternatif bedah tiroid atau terapi radioactive iodine.
Berapa Kalikah Penanganan Yang Diperlukan? Pada kebanyakan benjolan yang kurang dari 4 cm, satu penanganan sudah cukup mengurangi ukuran benjolan dan memperbaiki gejala yang timbul. Bila benjolan tumbuh dekat dengan saraf pita suara, atau memiliki ukuran yang besar, prosedur berulang mungkin diperlukan. Area benjolan jenis “hot” yang tidak dirawat memiliki kemungkinan mengganggu peningkatan fungsi tiroid. Dalam hal ini, ablasi total mungkin diperlukan. Untuk alasan tersebut, lebih dari satu sesi tindakan mungkin diperlukan demi kesuksesan perawatan benjolan jenis “hot”.
Adakah Efek Samping atau Komplikasi Dari Prosedur Ini? Dalam penelitian bersama kepada pasien sebanyak 1459 yang diselenggarakan oleh Korean Society of Thyroid R adiology , keseluruhan tingkat komplikasi yang timbul dari radiofrequency ablation 3,3%. Tingkat komplikasi utama 1,4%. Sementara jarang terjadi, komplikasi yang timbul seperti : Perubahan suara sementara, seperti serak Sedikit berdarah – biasanya hilang sendiri dalam sehari, atau maksimal 3 bulan Infeksi luka Dalam kasus yang langka, muntah, batuk, atau bekas menghitam di area yang ditangani dimungkinkan muncul Pasien dengan AFTN (benjol tiroid jenis “hot”) memiliki kemungkinan menjadi hypothyroidism setelah prosedur. Meskipun jarang, komplikasi mungkin membutuhkan rawat inap atau penanganan lebih lanjut Apakah Ada Perawatan Lanjutan? Dokter akan melakukan observasi pasca tindakan dengan pemindai ultrasound atau tes lab.
Apakah Prosedur Ini Ditanggung Asuransi? Pelaksanaan RFA dapat ditanggung oleh BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku. Pilihan Terkemuka Untuk Mengatasi Benjolan Tiroid Jinak Sebagai kesimpulan penutup, radiofrequency ablation (RFA) adalah alternatif menarik bagi pasien yang mengalami masalah dari benjolan tiroid jinak dengan penanganan dengan sedikit rasa sakit, pemulihan yang singkat dan luka luar yang lebih kecil dari operasi dan tanpa risiko RAI. Prosedur ini aman dan berijin dan telah tersedia di Soerojo Hospital yang ditangani oleh dr. Harli Amir Mahmudji, Sp.PD., KEMD. Dengan efek yang tahan lama, radiofrequency ablation adalah terobosan dalam penanganan gejala benjolan tiroid. Dokter anda akan membantu menentukan perawatan terbaik bagi anda.
Jl.Jenderal Ahmad YaniNo.169Magelang,KodePos 56102TromolPos5 Telepon (0293) 363601, 363602 | Fax. (0293) 365183 email : [email protected] | website : www.soerojohospital.co.id @soerojohospital www.soerojohospital.co.id
Search
Read the Text Version
- 1 - 26
Pages: