PENGANTAR Dilihat dari wujudnya, paragraf umumnya terdiri atas sejumlah kalimat, atau merupakan kumpulan dari sejumlah kalimat meskipun ada juga yang hanya terdiri atas satu kalimat atau satu kata, misalnya kalimat penutup surat yang sering berupa kata terima kasih. Sejumlah kalimat dalam paragraf kait-mengait sehingga membentuk satu kesatuan. Dilihat dari isinya paragraf merupakan satuan informasi yang memiliki ide pokok sebagai pengendalinya. Dari uraian ini dapat dijelaskan bahwa paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri atas sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok sebagai pengendalinya. (1) Pengguna media sosial di Indonesia sebanyak 85% terhubung ke sosial media Facebook Group (facebook, instagram, whatsapp messenger) yang merupakan jumlah terbesar. (2) Menurut infografis APJII, sebanyak 65 juta aktif menggunakan facebook setiap hari dan 50% bergabung di grup facebook. (3) Pengguna instagram sebanyak 45 juta setiap hari dan jika dirata-ratakan memosting 2 kali lebih banyak dari global average (APJII, 2017). Kalimat (1) tersebut masih menimbulkan banyak pertanyaan, apa bukti dari sebanyak pengguna sosial media di Indonesia 85% terhubung dengan facebook, dll? Jawaban pertanyaan ini dijelaskan pada kalimat berikutnya, yaitu pada kalimat (2--3). (2) Menurut infografis APJII, sebanyak 65 juta aktif menggunakan facebook setiap hari dan 50% bergabung di grup facebook. (3) Pengguna instagram sebanyak 45 juta setiap hari dan jika dirataratakan memposting 2 kali lebih Dari contoh di atas dapat dijabarkan Kalimat (1) merupakan kalimat topik yang mengandung ide pokok sebagai pengendali paragraf. Dikatakan sebagai pengendali karena ide pokok itu mengendalikan uraian atau penjelasan selanjutnya sehingga ide pokok beserta penjelasan berikutnya membentuk satuan makna. Perhatikan contoh berikut! (1) Pendidikan literasi digital untuk usia muda menjadi hal yang penting dilakukan karena usia muda adalah kalangan yang paling rentan dalam mengkonsumsi media. (2) Selain itu, usia muda yang diharapkan sebagai agen perubahan untuk mengatasi berbagai permasalahan masyarakat digital. Keahlian dasar menjadikan aspek yang harus dimiliki oleh kalangan usia muda. Selanjutnyam keahlian lanjut menjadi kebutuhan lanjutan yang diperlukan untuk memaknai pesan-pesan media yang lebih kompleks yang memiliki banyak lapisan-lapisan makna. Semua keahlian tersebut pada akhirnya menentukan tingkat media literate dari setiap individu. Oleh karena itu pendidikan literasi media merupakan solusi yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan elemen masyarakat dan civitas akademika yang peduli terhadap kemajuan bangsa.
Dari contoh di atas dapat dijabarkan Kalimat (1) merupakan kalimat topik yang mengandung ide pokok sebagai pengendali paragraf. Sedangkan Kalimat (5) adalah kalimat penegas. Kalimat penegas berfungsi menegaskan kembali informasi yang termuat dalam kalimat (1), atau memberikan simpulan terhadap keseluruhan paragraf. DEFINISI PARAGRAF Berikut beberapa definisi tentang paragraf: • Bagian dari suatu karangan yang terdiri atas sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok sebagai pengendalinya • Sejumlah kalimat dalam paragraf kait-mengait sehingga membentuk satu kesatuan • Ditandai dengan indensi (dimulai dari huruf ke sekian dari margin kiri [kemedikbud]) • Sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan bersama-saa menjelaskan satu unit buah pikiran untuk mendukung pikiran yang lebih besar, yaitu pikiran yang diungkapkan dalam seluruh tulisan (Wijayanto:2004) SYARAT-SYARAT PARAGRAF YANG BAIK Dalam pengembangan paragraf, penulis harus menyajikan dan mengorganisasikan gagasan menjadi suatu paragraf yang memenuhi persyaratan. Persyaratan itu ialah: (1) kesatuan, (2) kepaduan, (3) kelengkapan. Syarat-syarat tersebut diuraikan berikut ini a. Kesatuan Syarat kesatuan paragraf terpenuhi apabila semua kalimat yang membangun paragraf secara bersama-sama menyatakan suatu hal atau tema tertentu. Kesatuan di sini tidak diartikan bahwa paragraf itu hanya memuat satu hal saja. Sebuah paragraf yang memiliki kesatuan bisa saja mengandung beberapa hal atau beberapa rincian, dengan catatan bahwa semua harus bersama-sama menunjang sebuah maksud atau tema tunggal. Jadi, sebuah paragraf dikatakan memiliki kesatuan apabila kalimat-kalimat dalam paragraf itu tidak
terlepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topiknya. Semua kalimat terfokus pada topik dan terhindar dari masuknya hal-hal yang tidak relevan. Contoh Setiap negara pada dasarnya harus mampu menghidupi dirinya sendiri dari kondisi, posisi, dan potensi wilayahnya masing masing. Tetapi, tidak semua wilayah kondisinya memungkinkan, posisinya menguntungkan, atau mempunyai potensi yang cukup untuk memberikan kesejahteraan kepada rakyat yang bermukim di wilayah itu, Sehingga harus mencukupinya dari tempat yang lain yang hampir selalu menyangkut kepentingan negara lain. Untuk itu dibinalah hubungan internasional yang memungkinkan terbukanya peluang bagi setiap negara untuk mencukupi kebutuhannya dari negara lain melalui jalan damai. Namun, untuk mencukupi kebutuhan ini tidak jarang pula ditempuh jalan kekerasan. Oleh sebab itu, masalah utama setiap negara selain meningkatkan kesejahteraan negaranya, juga mempertahankan eksistensinya yang meliputi kemerdekaan, kedaulatan, kesatuan bangsa, dan keGuatughaasnanwpiolakyoakhnatyaau. tema paragraf di atas adalah masalah utama setiap negara (meningkatkan kesejahteraan dan mempertahankan eksistensinya). Gagasan pokok ini diperinci atau dijelaskan oleh beberapa gagasan penunjang berikut setiap negara harusnya mampu menghidupi dirinya sendiri Tidak semua negara kondisinya memungkinkan Diperlukan hubungan dengan negara lain Perincian atau penjelasan ini diurut demikian rupa Sehingga hubungan antara satu kalimat dengan kalimat yang lain merupakan satu kesatuan yang bulat. Sebaliknya cobalah bandingkan contoh paragraf di atas dengan paragraf di bawah ini Kebutuhan hidup sehari-hari setiap keluarga dalam masyarakat tidaklah sama. Hal ini sangat tergantung dari besarnya penghasilan setiap keluarga. Keluarga yang berpenghasilan sangat rendah, mungkin kebutuhan pokok sulit terpenuhi. Lain halnya dengan keluarga yang berpenghasilan tinggi. Mereka dapat menyumbangkan sebagian penghasilannya untuk pembangunan tempat-tempat beribadah atau untuk kepentingan sosial lainnya. Tempat-tempat ibadah memang perlu bagi masyarakat. Pada umumnya tempat-tempat ibadah ini dibangun secara bergotong-royong dan sangat mengandalkan sumbangan para dermawan. Perbedaan penghasilan yang sangat besar dalam masyarakat telah menimbulkan jurang pemisah antara si kaya dan si miskin. Terlepas dari struktur kalimat yang digunakan, paragraf di atas tidak didukung oleh kesatuan. Ada kalimat yang sangat jauh hubungannya dengan gagasan utama. Gagasan pokok tentang penghasilan suatu keluarga dalam pengembangannya, kita jumpai lagi gagasan pokok yang lain yaitu tentang tempat beribadah. Hubungan antara satu kalimat dengan kalimat lain tidak merupakan suatu kesatuan yang bulat untuk menunjang gagasan utama.
b. Kepaduan Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah paragraf adalah kepaduan atau koherensi. Yang dimaksud kepaduanadalah kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk suatu paragraf. Kepaduan terjadi apabila hubungan timbal balik antarkalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Pembaca dengan mudah dapat mengikuti jalan pikiran penulis, tanpa mengalami hambatan karena urutan pikiran teratur baik tidak ada loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan. Kepaduan dalam sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, di antaranya ialah: (1) pengulangan kata kunci, (2) pengulangan kata ganti, (3) penggunaan transisi, dan (4) paralelisme. Contoh Dalam mengajarkan sesuatu, langkah pertama yang perlu kita lakukan ialah menentukan tujuan mengerjakan sesuatu itu. Tanpa adanya tujuan yang sudah ditetapkan, materi yang kita berikan, metode yang kita gunakan, dan evaluasi yang kita susun tidak akan banyak memberikan manfaat bagi anak dalam menerapkan hasil proses belajar mengajar. Dengan mengetahui tujuan Pengajaran kita dapat menentukan materi yang akan kita ajarkan metode yang akan kita gunakan serta bentuk evaluasi nya baik secara kualitatif maupun kuantitatif. (Perhatikan kata yang bercetak miring) Dalam paragraf diatas kepaduan didapat dengan pengulangan kata kunci yaitu kata yang dianggap penting dalam sebuah paragraf. Kata kunci yang dianggap penting mulai timbul pada awal paragraph, kemudian diulang-ulang dalam kalimat berikutnya. Pengulangan ini berfungsi memelihara kepaduan semua kalimat. Untuk menyatakan perpaduan atau koherensi dari sebuah paragraf, ada bentuk lain yang sering digunakan yaitu penggunaan kata atau frasa (kelompok kata) dalam bermacam-macam hubungan. 1) Hubungan yang menyatakan tambahan kepada sesuatu yang telah disebut sebelumnya bentuk transisi yang digunakan biasanya; tambahan, selanjutnya, disamping itu, lalu, seperti halnya juga, lagi pula, berikutnya, kedua, ketiga, akhirnya, dsb.
2) Hubungan yang menyatakan pertentangan seperti; tapi, namun, bagaimanapun, walaupun, demikian, sebaliknya, sama sekali tidak, meskipun, dsb. 3) Hubungan yang menyatakan perbandingan seperti; lain halnya, seperti, dalam hal yang sama, dalam hal yang demikian, sebagaimana, dsb. 4) Hubungan yang menyatakan akibat atau hasil seperti; sebab itu, oleh sebab itu, karena itu, jadi, maka, akibatnya, dsb. 5) Hubungan yang menyatakan tujuan seperti; untuk maksud itu, untuk maksud tersebut, dan supaya, dsb. 6) Hubungan dia menyatakan singkatan seperti; pendeknya, ringkasnya, secara singkat, pada umumnya, seperti yang sudah dikatakan dengan kata lain, misalnya, yakni, sesungguhnya, dsb. 7) Hubungan yang menyatakan waktu seperti; sementara itu, segera, beberapa saat kemudian, sesudah itu kemudian, dsb. 8) Hubungan yang menyatakan tempat seperti; di sini, di sana, dekat, di seberang, berdekatan, berdampingan dengan, dsb. c. Kelengkapan Yang dimaksud kelengkapan paragraf ialah paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kalimat topik. Paragraf yang hanya terdiri atas satu kalimat topik saja dikatakan paragraf yang belum lengkap. Contoh Suku Dayak tidak termasuk suku yang suka bertengkar. Mereka tidak suka berselisih atau bersengketa. Paragraf diatas merupakan contoh paragraf yang hanya diperluas dengan pengulangan. Kita lihat Ungkapan bertengkar pada kalimat pertama, hanya diulangi dengan Sinonimnya yaitu kata berselisih dan bersengketa. Perhatikan contoh berikut Masalah kelautan yang dihadapi dewasa ini ialah tidak adanya peminat atau penggemar jenis binatang laut Seperti halnya peminat atau penggemar penghuni darat atau burung burung yang indah. Dapat dilihat contoh paragraf di atas hanya terdiri dari satu kalimat yaitu kalimat topik. Tidak ada kalimat kalimat penjelas yang berfungsi menunjang kejelasan kalimat topik. Dengan kata lain kalimat topik tidak dikembangkan.
PARAGRAF BERDASARKAN PELETAKAN IDE POKOK Berdasarkan letak ide pokok, paragraf dibagi menjadi tiga jenis, yaitu; paragraf deduktif, induktif, dan campuran. a. Paragraf Deduktif Semua paragraf disusun oleh satu kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas yang menjelaskan topik. Pada paragraf dengan pola deduktif berarti meletakkan ide pokok/kalimat utama di awal paragraf yang kemudian disusun oleh kalimat-kalimat penjelas. Pengembangan pola deduktif dapat digambarkan sebagaimana berikut. Kalimat topik Generalisasi Gagasan Penunjang Gagasan Penunjang Gagasan Penunjang Contoh Kebudayaan dapat dilihat dari dua sisi, yaitu kebudayaan fisik dan nonfisik. Kebudayaan fisik cukup jelas karena merujuk kepada benda-benda. Adapun contoh kebudayan fisik, yaitu patung, lukisan, rumah, bangunan, mobil, dan jembatan. Bentuk kebudayaan selanjutnya ialah nonfisik ada yang berupa pemikiran dan juga tingkah laku. Adapun contoh kebudayaan dari hasil pemikiran ialah aliran filsafat, pengetahuan, ideologi, etika, dan estetika. Selanjutnya contoh dari kebudayaan tingkah laku ialah sikap, kebiasaan, adat istiadat, belajar, bertani, dan sebagainya. Dari contoh di atas apabila dijabarkan berdasarkan diagram di atas, dapat diuraikan sebagaimana di bawah ini. Kalimat topik/generalisasi (pernyataan umum) Kebudayaan dapat dilihat dari dua sisi, yaitu kebudayaan fisik dan nonfisik. Gagasan/kalimat penunjang 1) Kebudayaan fisik cukup jelas karena merujuk kepada benda-benda. 2) Adapun contoh kebudayan fisik, yaitu patung, lukisan, rumah, bangunan, mobil, dan jembatan.
3) Bentuk kebudayaan selanjutnya ialah nonfisik ada yang berupa pemikiran dan juga tingkah laku. 4) Adapun contoh kebudayaan dari hasil pemikiran ialah aliran filsafat, pengetahuan, ideologi, etika, dan estetika. 5) Selanjutnya contoh dari kebudayaan tingkah laku ialah sikap, kebiasaan, adat istiadat, belajar, bertani, dan sebagainya b. Paragraf Induktif Pola pengembangan induktif merupakan keterbalikan dari pola pengembangan deduktif. Pola pengembangan ini berarti memaparkan terlebih dahulu kalimat-kalimat gagasan yang kemudian ditutup/diakhiri dengan kalimat topik/generalisasi. Perhatikan diagram berikut. Gagasan Penunjang Gagasan Penunjang Gagasan Penunjang Kalimat topik Generalisasi Perhatikan contoh berikut! Kebudayaan suatu bangsa dapat dikembangkan dan diturunkan kepada generasi mendatang melalui bahasa. Semua yang berada di sekitar manusia, misalnya peristiwa-peristiwa, hasil karya manusia, dapat diungkapkan kembali melalui bahasa. Memang, bahasa adalah alat komunikasi yang penting, efektif, dan efesien. Kalimat penunjang: 1) Kebudayaan suatu bangsa dapat dikembangkan dan diturunkan kepada generasi mendatang melalui bahasa. 2) Semua yang berada di sekitar manusia, misalnya peristiwa-peristiwa, hasil karya manusia, dapat diungkapkan kembali melalui bahasa. Kalimat topik : Memang, bahasa adalah alat komunikasi yang penting, efektif, dan efesien.
c. Paragraf Campuran Jenis paragraf campuran merupakan gabungan dari pola deduktif dan pola induktif. Maksudnya, pada pola campuran terdapat kalimat topik/ide pokok/generalisasi di awal paragraf, kemudian dijelaskan oleh beberapa gagasan penjelas/penunjang, dan diakhiri oleh kalimat penegas. Sebagaimana namanya, kalimat terakhir dalam paragraf campuran bukanlah ide pokok/kalimat topik, tetapi sebagai kalimat penegas dari kalimat topik/penegasan kembali atas kalimat topik yang telah dipaparkan. Contoh Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesiamemerlukan rumah murah, sehat, dan kuat. Kementerian PU sudah lama menyelidiki bahan rumah yang murah, tetapi kuat. Agaknya bahan perlit yang diperoleh dari batu-batuan gunung berapi sangat menarik perhatian para ahli. Bahan ini tahan api dan tahan air. Lagi pula, bahan perlit dapat dicetak menurut bahan keinginana seseorang. Usaha ini menunjukkan bahwa pemerinrah berusaha membangun rumah murah, sehat, dan kuat untuk memenuhi keperluan rakyat. JENIS-JENIS PARAGRAF Berdasarkan fungsinya dalam sebuah karangan terdapat tiga jenis paragraf, yaitu (1) paragraf pengantar, (2)paragraf pengembang, dan (3) paragraf penutup. a. Paragraf Pengantar paragraf pengantar merupakan ungkapan yang bertujuan menarik perhatian, menggugah minat, dan memperoleh simpati dari pembaca untuk mengetahui lebih banyak mengenai apa yang diuraikan dalam sebuah karangan. Paragraf pengantar juga disebut sebagai paragraf topik yaitu paragraf yang menentukan arah dan tatanan sebuah karangan. Dalam karya ilmiah paragraf pengantar berfungsi untuk memberitahukan beberapa hal, yaitu; (1) latar belakang, (2) masalah,
(3) tujuan, dan (4) gagasan sentral atau tesis yang merupakan pendirian penulis. Untuk menarik minat pembaca, penulis dapat memulai karangan dengan percakapan yang menarik, memberikan ringkasan isi karangan, memberikan Contoh konkret berkenan dengan pokok pembicaraan, mengajukan pertanyaan yang tajam, memberikan analogi, kiasan, anekdot, dan lain-lain. b. Paragraf Pengembang Dalam paragraf pengembang, penulis menerangkan atau menjabarkan ide pokok karangan. Secara rinci paragraf pengembang berfungsi (1) memuat pernyataan-pernyataan pikiran utama, (2) menerangkan tiap pikiran utama (mendefinisikan, menjelaskan), (3) memberikan bukti-bukti (Contoh, alasan, fakta, rincian, dan sebagainya), dan (4) memberikan komentar tentang pentingnya pokok pembicaraan. Paragraf pengembang juga disebut paragraf baku karena tiap paragraf pengembang berisi satu pikiran utama, beberapa pikiran pendukung, dan beberapa pikiran penjelas. c. Paragraf Penutup Dalam karya ilmiah paragraf penutup berisi pernyataan bahwa karangan sudah selesai dan memberitahukan kepada pembaca akan pentingnya topik dan tujuan yang dimaksudkan. Usaha-usaha untuk menutup karangan agar memberikan kesan yang kuat kepada pembaca antara lain (1) menegaskan kembali tesis dengan kata-kata lain, (2) merangkum gagasan-gagasan penting yang telah disampaikan, dan (3) memberikan simpulan, saran, dan atau proyeksi ke depan, dan sebagainya. HARTA KARUN ITU BERNAMA PLASMA NUTFAH Kita mengetahui bahwa tanah air kita dihuni oleh ribuan jenis tumbuh tumbuhan yang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia. Diantaranya ada yang sudah dibudidayakan, ada yang sudah dipergunakan tetapi belum diperbudidayakan, dan ada pula yang belum diketahui manfaatnya. Kita juga mengetahui adanya kehawatiran bahwa jumlah persedian makanan semakin gawat berhubung jumlah manusia
bertambah terus meskipun keluarga berencana juga berhasil bayang bayang “Malthus” menghantui terus. Salah satu usaha untuk mencukupi persedian pangan yang lebih baik ialah dengan mengusahakan bibit unggul. Penting dicatat bahwa. Punggung tidak tercipta begitu saja. Untuk menciptakan bibit unggul ini diperlukan keanekaragaman sifat pada tanaman yang akan saling dikawinkan dengan maksud menjadi bibit unggul tersebut. Usaha ini dikenal dengan istilah pemuliaan. Keaneka ragaman yang luas dijumpai pada kerabat kerabat liar yang terdapat di hutan hutan atau tempat tempat lain yang belum dibudidayakan kelompok inilah yang disebut plasma nutfah. Jenis tumbuh tumbuhan yang kita makan sekarang ini diturunkan dari jenis jenis yang dimakan oleh nenek moyang kita dahulu. Bagaimana mereka tahu bahwa tumbuh tumbuhan yang satu dapat dimakan sedangkan yang lain tidak, Tentunya mereka mencoba lebih dahulu untuk memakannya. Pada saat saat kehidupan masa sederhana itu, hutan merupakan gudang makanan bagi manusia. Bagi Indonesia dan Negara-negara Asia Tenggara lainnya, padi menempati urutan paling atas dalam kelompok tanaman pangan. Karena itu tidaklah mengherankan kalau sebagian besar dana dan daya yang ada dikerahkan untuk mengembangkannya, baik melalui program intensifikasi maupun perluasan areal. Di bidang intensifikasi selain dilakukan penerapan teknologi pertanian modern, juga dikembangkan berbagai jenis bibit unggul terus-menerus. Di IRRI (International Price Research Institute) yang berada di Los Banos Filipina, terdapat puluhan ribu jenis padi yang berasal dari seluruh dunia. Juga plasma nutfah padi yang berasal dari Indonesia disimpan di sana. Dengan jalan menyilang berjenis jenis padi ini, akhirnya akan didapat jenis jenis padi unggul. PB 5 misalnya terjadi dari hasil perkawinan padi yang berasal dari Indonesia dan Taiwan. Kalau ternyata hasilnya kurang unggul, maka dicari dari jenis-jenis padi yang ada. Makin banyak jenis padi atau plasma nutfah yang tersedia, makin besar kemungkinan untuk menemukan jenis yang lebih unggul. Usaha untuk menemukan bibit unggul bertujuan untuk menyejahterakan manusia, maksudnya untuk mencukupi persedian pangan. Makanan pokok penduduk Asia Tenggara, khususnya Indonesia adalah padi. Jadi tidak mengherankan kalau sebagian besar dana dan daya dikerahkan pemerintah untuk keperluan ini. Wacana di atas terdiri dari 6 paragraf. Paragraf pertama merupakan pembuka. Sedangkan paragraf 2, 3, 4, dan 5 merupakan paragraf penghubung. Paragraf terakhir (6) merupakan paragraf penutup. Dapat dilihat masalah apa yang dipaparkan dalam paragraf pembuka, penghubung, dan penutup.
PARAGRAF BERDASARKAN ISI a. Narasi Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang berdasarakan kurun waktu (kronologis). Salah satu cirri karangan narasi adalah adanya organisasi detail-detail ke dalam urutan ruang waktu (times space sequence) yang menyarankan bagian awal, tengah, dan akhir cerita. Organisasi demikian menyarankan adanya pergantian detail-detail pengembangan dalam narasi (Suparno & Yunus dalam Suhartina, 2018 ) Ahmadi dalam mengkasifikasikan bahwa tujuan utama wacana narasi adalah untuk menguraikan suatu peristiwa yang saling berhubungan sedemikian rupa sehingga maknanya muncul atau berkembang di dalamnya. Narasi merupakan gaya pengungkapan yang bertujuan menceritakan atau mengisahkan rangkaian kejadian atau peristiwa –baik peristiwa kenyataan maupun rekaan— atau pengalaman hidup berdasarkan perkembangan waktu ke waktu sehingga tampak seolah- olah pembaca mengalami sendiri hal itu. Ciri utama paragraf ini ialah adanya peristiwa atau kejadian, baik yang benar-benar terjadi maupun berupa imajinasi ataupun gabudangan dari keduanya. Prof. DR. (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie merupakan seorang tokoh anutan yang menjadi kebanggan bagi banyak orang di Indonesia. Presiden ketiga Republik Indonesia itu dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A Tuti Marini Puspoward ojo. Habibie yang menikah dengan Hasri Aiunun Habibie pada 12 Mei 1962 dikaruniai dua orang putera, yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Pada masa kecil Habibie dilalu bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi selatan. Sikap yang berpegang pada prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang dikenal gemar berkuda ini telah dikenal cerdas sejak duduk di sekolah dasar. (www.dbiografi.com)
b. Deskriptif Deskriptif adalah jenis paragraf yang menggambarkan suatu hal, baik itu benda, peristiwa, keadaan, maupun manusia. Dengan paragraf ini, pembaca dapat seolah-oleh menyaksikan atau merasakan hal yang disajikan. Lebih lanjut, paragraf deskripsi berisi gambaran mengenai suatu objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan semacamnya yang ingin disampaikan penulis. Melalui pengesanan ini pembaca seolah-olah berada di suatu tempat dan dapat melihat, mendengar, meraba, mencium, atau merasakan apa yang tertulis dalam paragraf tersebut. Contoh Pantai Wediombo terletak di Kecamatan Girisobo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogjakarta. Pantai ini berjarak 70 km atau dua jem perjalanan dari pusat kota Yogyakarta. Di kanan kiri pantai landai yang berpasir putih ini, kita dapat meliat gugusan bukit kapur yang berwarna hijau ditumbuhi lumut. Namun perlu diperhatikan, pantai ini memiliki ombak yang cukup besar sehingga wisatawan dilarang berenang di pantai karena sangat berbahaya. c. Eksposisi Eksposisi adalah paragraf yang memaparkan atau menerangkan suatu hal atau objek dengan sejelas-jelasnya. Paragraf eksposisi menggunakan contoh, grafik, serta berbagai bentuk fakta dan data lainnya untuk memperjelas masalah yang dikemukakan. Lebij lanjut dijelaskan bahwa paragraf jenis ini bertujuan untuk menginformasikan sesuatu sehingga memperluas wawasan pembaca. Sumber penulisannya dapat diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian atau pengalaman. Adapun cirri-ciri paragraf ini adalah (a) berusaha menjelaskan sesuatu, (b) gaya tulisan bersifat informatif, (c) fakta dipakai sebagai alat kontribusi, dan (d) fakta sebagai alat untuk mengkonkretkan informasi. Contoh Pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan rumah atau bangunan kepada korban gempa. Bantuan rumah atau bangunan tersebut disesuaikan dengan tingkat kerusakannya. Warga yang rumahnya rusak ringan mendapat bantuan sekitar 10 juta. Warga yang rumahnya rusak sedang mendapakan bantuan sekitar 20 juta. Warga yang rumahnya rusak parah mendapakan bantuan 30 juta. Calon penerima bantuan tersebut ditentukan ‘ oleh aparat desa setempat dengan pengawasan dari pihak LSM.
d. Argumentasi Argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan alasan, contoh, dan bukti-bukti yang kuat, serta meyakinkan. Alasan-alasan, bukti-bukti, dan sejenisnya digunakan penulis untuk mempengaruhi pembaca agar mereka menyetujui pendapat, sikap atau keyakinan penulis. Ahli lain mendefinikasan paragraf argumentasi adalah suatu corak paragraf yang berisi pembuktian pendapat penulis agar pembaca menerima pendapatnya. Dalam paragraf penulis menyampaikan pendapatnya yang disertai dengan penjelasan dan alasan yang kuat dan meyakinkan dengan maksud agar pembaca bisa terpengaruh. Contoh Memilih SMA tanpa pertimbangan yang matang hanya akan menambah pengangguran karena pelajaran di SMA tidak member bekal bekerja. Menurut Iskandar, sudah saatnya masyarakat mengubah paradigm agar lulusan SMP tidak latah masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat pada jalur profesi, sebaiknya lulusan SMP masuk SMK. Dia mengingatkan sejumlah resiko bagi lulusan SMP yang sembarangan melanjutkan sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang tidak memiliki bakat-minat ke jalur akademik sampai perguruan tinggi, tetepi memaksakan diri masuk SMA, dia tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA. Namun, tanpa lulus UAN mustahil bisa sampai di perguruan tinggi. Dalam paragraf argumentasi, suatu gagasan utama dijelaskan dengan kalimat pengembang yang berupa alasan. Dengan data atau bukti yang nyata, pernyataan dalam gagasan utama semakin kuat. Penulis ingin meyakinkan pembaca terhadap idea tau gagasan utama yang dikemukakannya dengan argument dan fakta. Penulis ingin menyampaikan pesan bahwa dalam memilih sekolah perlu pertimbangan yang matang supaya tidak menambah pengangguran. Penulis member argumen bahwa seorang yang berorientasi kerja tidak masuk SMA, tetapi memilih SMK karena SMA tidak member bekal kerja. Kalimat 2 pada paragraf di atas hingga kalimat terakhir merupakan fakta yang memperkuat gagasan utama. e. Persuasi Persuasi adalah paragraf yang bertujuan untuk mempengaruhi emosionalitas pembaca. Paragraf ini jga membutuhkan data dan contoh-contoh untuk mempengaruhi pembaca. Ciri utama paragraf ini adalah adanya kalimat ajakan di dalam strukturnya.
Persuasi adalah jenis paragraf yang berisi ajakan. Paragraf ini juga bertujuan untuk membujuk pembaca agar mau melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu menyampaian bukti denan data dan fakta yang mendukung. Contoh paragraf persuasi yang sering kita temukan adalah propaganda yang dilakukan oleh berbagai lembaga, badan, dan organisasi serta iklan yang disampaikan dalam berbagai media untuk menarik perhatian konsumen dan mempromosikan suatu produk. Untuk mengajak atau menghimbau pembaca, penulis dapat menggunakan ungkapan persuatif, seperti ayo atau mari. Contoh Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menghasilkan penduduk yang berkualitas sebagai modal pembangunan. Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh bagi penguasaan pengetahuan dan teknologi yang amat sangat penting pada abad ke-21 ini. Sebagai Negara yang berkembang, Indonesia masih memiliki tingkat pendidikan yang bisa dibilang masih cukup rendah. Menurut data United Nation Development Programme (UNDP), tingkat pendidikan masyarakat Indonesia berada di tingkat 124 dari 187 negara yang disurvei. Tingginya angka putus sekolah karena ketidakaadan biaya mungkin menjadi penyebab rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Indonesia ini. Oleh Karena itu, sudah saatnya pendidikan menjadi tanggung jawab seluruh komponen bangsa. Seluruh lapisan masyarakat harus mengambil peran dalam pendidikan ini. Seluruh komponen masyarakatlah yang seharusnya membantu mereka yang membutuhkan agar dapat melanjutkan pendidikannya. Persuasi pada paragraf di atas tampak pada tiga kalimat terakhir, yaitu sudah saatnya pendidikan menjadi tanggung jawab seluruh komponen bangsa. Seluruh lapisan masyarakat harus mengambil peran dalam pendidikan ini. Seluruh komponen masyarakatlah yang seharusnya membantu mereka yang membutuhkan agar dapat melanjutkan pendidikannya. SUMBER Akhadiah, Sabarti. Arsjad, Masdar G. dan Ridwan, Sakura H. 1992. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:Erlangga
Nurdjan, Sukirman. Firman. Dan Mirnawati. 2016. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Makasar:Aksara Timur. Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia: Paragraf. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Suhartina. 2018. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi: Terampil Berbahasa Melalui Pembelajaran Berbasis Teks. Makasar: Angkasa Timur
LEMBAR KERJA KELOMPOK! 1. Buatlah satu paragraf dengan kreteria berikut! a. Ide pokok : penanaman disiplin b. Minimal 3 kalimat penjelas 2. Buatlah satu paragraf dengan ketentuan berikut! a. Ide pokok : perkuliahan ideal b. Minimal 4 kalimat penjelas c. Kalimat kelima/terakhir berisi kalimat penjelas 3. Carilah artikel, kemudian analisislah panulisan paragraf dengan ketentuan berikut! a. Tentukan 3 paragraf dan berilah pendapatmu apakah ketiganya telah memenuhi tiga syarat paragraf yang baik (kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan) berikut berilah buktinya. Contoh. Setiap negara pada dasarnya harus mampu menghidupi dirinya sendiri dari kondisi, posisi, dan potensi wilayahnya masing masing. Tetapi, tidak semua wilayah kondisinya memungkinkan, posisinya menguntungkan, atau mempunyai potensi yang cukup untuk memberikan kesejahteraan kepada rakyat yang bermukim di wilayah itu, Sehingga harus mencukupinya dari tempat yang lain yang hampir selalu menyangkut kepentingan negara lain. Untuk itu dibinalah hubungan internasional yang memungkinkan terbukanya peluang bagi setiap negara untuk mencukupi kebutuhannya dari negara lain melaluiPjaalraangrdaafmmaeim. Nenaumhuins,yuanratut kkemseantucuaknu, pkiakreenbautmuehmaniliinkii;tidak jarang pula diteimdepuphokjaolkan: kSektieapranseagna.rOa pleahdasedbaasabrnityua, hmaraussalmahamuptaummaensegthiiadpupniedgiarrinaysaelain meningkatkan kseesnedjiarhi teraan negaranya, juga mempertahankan eksistensinya ywainlagiydamehpenelyinpajeu.ltaiske: mkaelirmdeakt a2a…n,…ke…da…ul…ata…n,…k…esatuan bangsa, dan keutuhan kalimat 3 ……………………. Dst Kalimat penegas : ………………………….. Paragraf tersebut memenuhi syarat kepaduan, ditandai dengan penggunaan kata/frase pada setiap kalimat; Kalimat 2 pertentangan (tetapi) Kalimat 3 ….. Dst
Paragraf telah memenuhi syarat kelengkapan karena …. b. Dari artikel yang kamu pilih, tentukan bagian paragraf pembuka, pengembang, peralihan, dan penutup beserta buktinya!
Search
Read the Text Version
- 1 - 18
Pages: