KREATIF Menulis Puisi Dra. Yusra D., M.Pd KOMUNITAS GEMULUN INDONESIA
KREATIF MENULIS PUISI Copyright © 2023 Diterbitkan oleh Komunitas Gemulun Indonesia (anggota IKAPI) Jalan Kapten Abdul Hasan, Rt 26 nomor 38A, Kecamatan Telanai Pura, Jambi. Telepon: 0823-74662791 Email: [email protected] Instagram: komunitasgemulunindonesia Website: Gemulun.com Penulis: Dra. Yusra D Layout: Nazwa Sampul: Dimas Anugrah Adiyadmo ISBN: Februari 2023 Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku Ini tanpa izin tertulis dari penerbit
KATA PENGANTAR Rasa syukur yang paling tinggi adalah ketika masih ada kesadaran bahwa pertolongan Allah yang telah menyebabka selesainya sebuah usaha. Oleh karena itu,alhamdulillahirabbalalamin dilantunkan kepada Allah subhanahuwataala yang telah memberikan pikiran dan kesehatan yang baik untuk menuntaskan buku dengan judul “Kreatif Menulis Puisi”. Buku ini berisi penjelasan tentang posisi puisi sebagai gudang ilmu pengetahuan, hakekat puisi, dan teori-teori pendukung dalam menulis puisi, dan contoh puisi dengan berbagai tema yang dikembangkan dengan teknik mengidolakan seseorang atau sesuatu, yang ditulis oleh berbagai latar belakang penulis. Secara umum, temanya menggambarkan pengidolaan terhadap ibu, ayah, guru, nenek, anggota keluarga lainnya, semangat hidup, pertemanan, dan persaudaraan. Puisi yang ada di dalam buku ini semoga dapat menjadi contoh bagi siswa, mahasiswa, atau siapa pun bahwa menulis puisi itu tidak sulit asal ada kemauan
untuk berlatih mengasah imajinasi. Terima kasih untuk semuanya ini. Semoga buku ini menjadi kebanggaan bagi yang karyanya sudah dimuat di sini dan terus giat berkarya. Selain itu, tentu besar harapan penulis semoga buku ini juga bisa menjadi panduan pembaca dalam menulis puisi. Jambi, 2023 Penulis, Dra. Hj. Yusra D., M. Pd.
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................i DAFTAR ISI ......................................................... ii BAB 1 PUISI SEBAGAI GUDANG ILMU PENGETAHUAN................................. 1 BAB 2 HAKEKAT PUISI........................................ 4 2.1 Pengertian Puisi ............................................... 4 2.2 Jenis-jenis puisi .............................................. 6 2.3 Unsur Puisi ..................................................... 8 2.4 Struktur Puisi ................................................. 10 2.5 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia............. 13 2.6 Pembelajaran Menulis dan Mencipta Puisi..........18 BAB 3 KETERAMPILAN MENULIS PUISI................ 20 3.1 Langkah-langkah dalam Menulis Puisi................ 21 3.2 Menulis Puisi Berdasarkan Contoh..................... 22 DAFTAR PUSTAKA ............................................... 92
BAB I PUISI SEBAGAI GUDANG ILMU PENGETAHUAN Setiap orang berakal membutuhkan pendidikan karena pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting umtuk membangun manusia yang berpengetahuan, berbudi pekerti, dan bermartabat. Pendidikan diakui sebagai satu kekuatan (education as a power) yang menentukan prestasi dan produktivitas di bidang lain. Menurut Theodore Brameld, seorang filsuf dan pendidik yang mendukung filsafat pendidikan rekonstruksionisme sosial mengatakan bahwa pendidikan sebagai kekuatan berarti mempunyai kewenangan yang cukup kuat bagi kita, bagi rakyat banyak untuk menentukan suatu dunia bagaimana yang kita inginkan dan bagaimana mencapai dunia semacam itu. Tidak ada satu fungus dan jabatan di dalam masyarakat tanpa melalui proses pendidikan (https://education-stateuniversity-co). Pendidikan pada hakikatnya memiliki dua tujuan, yakni dapat membantu mencerdaskan anak bangsa dan membantu mereka untuk menjadi lebih baik (Mujayanah 1
& Fadilah, 2019). Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting guna membangun manusia yang berpengetahuan, bermoral, dan bermatabat. Sekolah menjadi salah satu lembaga yang memberikan pendidikan kepada siswa. Lembaga ini memberikan pengajaran secara formal dan terstruktur kepada peserta didik sesuai dengan tingkatan jenjangnya. Guru dan siswa menjadi unsur terpenting yang terdapat di sekolah. Tanpa guru dan siswa maka tidak akan terjadi proses belajar mengajar. Guru sebagai tenaga pendidik dituntut harus mampu menyesuaikan metode mengajar dengan situasi dan kondisi kelas. Pendidikan pada hakikatnya memiliki dua tujuan, yakni dapat membantu mencerdaskan anak bangsa dan membantu mereka untuk menjadi lebih baik (Mujayanah & Fadilah, 2019). Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah-sekolah, pembangunan pendidikan berfungsi dalam mengembangkan kemampuan dan meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia. Sekolah menjadi tempat berlangsungnya proses pengajaran bagi peserta didik. Oleh sebab itu dibutuhkan dua aspek utama yakni guru dan siswa. Kedua unsur ini merupakan bagian terpenting untuk menjalankan lembaga ini dengan baik. Sebagai tenaga pendidik tentunya harus memiliki metode dan strategi yang relefan dengan memperhatikan situasi dan kondisi untuk melangsungkan pembelajaran. 2
Sebelum melaksanakan pembelajaran seorang pendidik perlu memahami empat strategi dasar tenaga pendidik dalam mengajar, yaitu : Mengidentifikasi perilaku yang diharapkan; Memilih pendekatan yang tepat dan sesuai dengan materi serta karakter siswa; Menentukan prosedur; metode; dan teknik pembelajaran; Menetapkan ukuran keberhasilan (Djamarah 2002:5). Salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh pembelajar adalah mengasah emosiunya melalui kecintaan terhadap karya sastra. Kecintaan itu dapat diwujudkan melalui penulisan puisi. Menurut Tarigan (2008:3-4) keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung atau tidak secara tatap muka dengan oranglain. Menulis puisi adalah salah satu kegiatan yang dapat merangsang imajinasi dan kreativitas siswa. Sastra puisi secara esensia bertujuan untuk memberikan hiburan, menyenangkan, dan memuaskan pembaca. Oleh karena itu, puisi sebagai bagian dari sastra diyakini dapat memiliki kontribusi yang besar untuk perkembangan kepribadian dalam proses pendewasaan manusia (Nurgiyantoro, 2010:35). Wiyanto (2005:48), juga berpendapat “kemampuan menulis puisi sering dianggap sebagai bakat sehingga orang yang merasa tidak mempunyai bakat tidak akan dapat menulis, namun bakat tidak berarti tanpa ada pelatihan”. 3
BAB II HAKIKAT PUISI 2.1 Pengertian Puisi Puisi adalah sebuah karya sastra yang berasal dari gagasan, pemikian, maupun peristiwa yang dialami oleh penulisnya. Puisi pada hakikatnya berkaitan erat dengan keindahan, pemadatan, dan ketidaklangsungan ekspresi. Ketidaklangsungan ekspresi ini dapat terjadi dikarenakan adanya penggantianarti, penyimpangan arti, dan penciptaan arti. Puisi merupakan karya sastra yang paling tua. Karya-karya besar dunia yang bersifat monumental ditulis dalam bentuk puisi. Puisi selalu berubah-ubah sesuai dengan evolusi selera dan perubahan konsep estetiknya. Puisi adalah kata-kata yang indah dalam susunan terindah. Penyair atau pengarang memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun secara sebaik- baiknya, seimbang, dan simetris antara unsur satu dengan unsur yang lain. Puisi mengandung makna keseluruhan yang merupakan paduan antara tema penyair, perasaan, nada, dan amanat. Robert (Badrun, 1989:1) mengatakan, “Sebuah puisi diawali dengan kenangan dan diakhiri dengan kebijaksanaan”. 4
Pradopo (Badrun, 1989: 1) mengemukakan bahwa “Puisi merupakan karya seni yang puitis. Puitis dalam artian membangkitkan perasaan, menarik perhatian, menimbulkan tanggapan yang jelas atau secara umum menimbulkan keharuan.” Maka dapat disimpulkan bahwa puisi merupakan bentuk ekspresi yang mengungkapan emosi, imajinasi, pemikiran, ide, nada, irama, susunan kata, kiasan, kepadatan, dan perasaan yang dituangkan dalam bentuk puisi. Puisi selalu berkembang dari dahulu hingga sekarang. Oleh karena itu, pengertian puisi pun dari waktu ke waktu selalu berubah meskipun hakikatnya tetap sama. Perubahan pengertian itu disebabkan puisi selalu berkembang karena perubahan konsep keindahan dan evolusi selera. (Riffaterre, 1978: 1). Menurut Sumardi puisi ialah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (Suliani, 2011:84-85) mengemukakan bahwa puisi adalah buah pikiran, perasaan, dan pengalaman penyair yang diekspresikan dengan media bahasayang khas dan unik. Dari penjelasan pendapat para ahli ini dapat disimpulkan bahwa puisi ialah suatu karya sastra yang mengungkapkan pikiran, perasaan penyair yang disusun baik dengan bahasa yang terikat rima, lirik, bait, serta penuh makna. 5
2.2 Jenis-jenis Puisi 2.2.1Puisi Naratif Puisi naratif mengungkapkan suatu cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, yakni Balada dan Romansa. Balada ialah puisi yang berisi cerita tentang orang-orang perkasa ataupun tokoh pujaan. Contoh : Balada Orang-orang Tercinta dan Blues untuk Bonnie karya WS Rendra. Romansa ialah jenis puisi cerita yang memakai bahasa romantik yang berisi kisah percintaan, yang diselingi perkelahian dan petualangan. 2.2.2Puisi Lirik Jenis puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, yakni Elegi, Ode, dan Serenade. a. Elegi ialah puisi yang mengungkapkan perasaan duka. Misal Elegi Jakarta karya Asrul Sani yang mengungkapkan perasaan duka penyair di Kota Jakarta. b. Serenada merupakan sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Kata “serenada” bermakna nyanyian yang tepat dinyanyikan pada waktu senja. Rendra banyak menciptakan serenada dalam 4 Kumpulan Sajak. Misalnya “Serenada Biru”, “Serenada Hitam”, “Serenada Merah Jambu”, “Serenada Kelabu”, “Serenada Ungu”, dan lain sebagainya. Warna- warna di belakang serenade itu menggambarkan 6
sifat nyanyian cinta itu, ada yang bahagia, sedih, dan kecewa. c. Ode ialah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, sesuatu hal, atau sesuatu keadaan. Ode banyak ditulis sebagai pemujaan terhadap tokoh- tokoh yang dikagumi contohnya seperti Teratai (karya Sanusi Pane), Diponegoro (karya Chairil Anwar), dan Ode buat Proklamator (karya Leon Agusta). 2.2.3Puisi Deskriptif Dalam jenis puisi ini, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan/peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatian. Puisi yang termasuk kedalam jenis puisi deskriptif, misaInya Satire dan puisi yang bersifat Kritik Sosial. a. Satire ialah puisi yang mengungkapkan perasaan ketidak puasan penyair terhadap suatu keadaan, namun dengan cara menyindir atau menyatakan keadaan sebaliknya. b. Puisi kritik sosial ialah puisi yang juga menyatakan ketidak puasan penyair terhadap keadaan atau terhadap diri seseorang, namun dengan cara membeberkan kepincangan atau ketidak beresan keadaan atau orang tersebut. Kesan penyairan ini juga dapat kita hayati dalam puisipuisi impresionistik yang mengungkapkan kesan (impresi) penyair terhadap suatu hal. 7
2.3 Unsur Puisi Ada dua unsur yang membangun suatu puisi, yakni unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik puisi merupakan unsur-unsur yang terkandung dalam puisi dan mempengaruhi puisi sebagai karya sastra. Unsur intrinsik puisi terdiri dari diksi, imaji, majas, bunyi, rima, ritme, dan tema. a) Diksi (pilihan kata) Dalam membangun puisi, penyair hendaknya memilih kata dengan cermat dengan cara mempertimbangkan makna, komposisi bunyi dalam rima dan irama, kedudukan kata di tengah konteks kata lainnya, dan kedudukan kata dalam suatu puisi keseluruhan. b) Imaji Imaji sering juga disebut daya bayang, yakni ketika menulis sebuah puisi diperlukan penggunaan kata- kata yang konkret dan khas yang dapat menimbulkan imaji visual, auditif, ataupun taktil. c) Majas (Gaya Bahasa) Gaya bahasa atau majas atau bahasa figuratif dalam puisi ialah bahasa yang dipakai penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa atau memakai kata-kata yang bermakna kiasan atau lambing. d) Bunyi Bunyi dalam puisi mengacu pada dipakainya kata- kata tertentu sehingga menimbulkan efek nuansa tertentu. 8
e) Rima Rima ialah persamaan bunyi atau perulangan bunyi dalam puisi yang bertujuan untuk menimbulkan efek keindahan. f) Ritme Ritme dalam puisi adalah dinamika suara dalam puisi agar tidak dirasa monoton bagi penikmat puisi. g) Tema Tema dalam puisi ialah ide atau gagasan pokok yang ingin disampaikan oleh pengSarang melalui puisinya. Unsur ekstrinsik puisi merupakan unsur-unsur yang berada di luar puisi dan mempengaruhi kehadiran puisi sebagai karya seni. Adapun yang termasuk dalam unsur ekstrinsik puisi ialah aspek historis, psikologis, filsafat, dan religious. Aspek historis merupakan unsur-unsur kesejarahan atau gagasan yang terkandung dalam puisi. Aspek psikologis merupakan aspek kejiwaan pengarang yang termuat dalam puisi. Aspek filsafat berkaitan erat dengan puisi atau karya sastra keseluruhan dan beberapa ahli lainnya menyatakan bahwa filsafat dan karya sastra dalam hal ini puisi tidak saling terkait satu sama lain. Aspek religius dalam puisi mengacu pada tema yang umum diangkat dalam puisi oleh pengarang. 9
2.4 Struktur Puisi Struktur puisi terbagi atas dua, yaitu struktur batin dan fisik. Berikut akan dijelaskan kedua unsur tersebut. 2.4.1 Struktur Batin Puisi Struktur batin puisi bisa disebut juga struktus dalam suatu puisi, yang terdiri dari beberapa hal, seperti: 1. Makna, (sense) Ini ialah unsur utama dalam puisi karena dapat menjelaskan makna yang ingin disampaikan oleh seorang penyair dimana medianya berupa bahasa. 2. Rasa (feeling), Ini ialah sikap sang penyair terhadap suatu masalah yang diungkapkan dalam puisi. Pada umumnya, ungkapan rasa ini berkaitan dengan latar belakang sang penyair, misalnya agama, pendidikan, kelas sosial, jenis kelamin, pengalaman sosial, dan lain-lain. 3. Nada (tone), Nada adalah sikap seorang penyair terhadap audiensnya serta sangat berkaitan dengan makna dan rasa. Melalui nada, seorang penyair dapat menyampaikan suatu puisi dengan nada mendikte, menggurui, memandang rendah, dan sikap lainnya terhadap audiens. 4. Tujuan (intention), Tujuan/ maksud/ amanat ialah suatu pesan yang ingin disampaikan oleh sang penyair kepada audiensnya. 10
2.4.2 Struktur Fisik Puisi Struktur fisik suatu puisi terdiri dari beberapa hal berikut ini : 1. Perwajahan Puisi (tipografi) Tipografi ialah bentuk format suatu puisi, seperti pengaturan baris, tepi kanan-kiri, halaman yang tidak dipenuhi kata-kata. Perwujutan puisi ini sangat berpengaruh pada pemaknaan isi puisi itu sendiri. 2. Diksi Diksi merupakan pemilihan kata yang dilakukan oleh seorang penyair dalam mengungkapkan puisinya sehingga didapatkan efek sesuai dengan yang diinginkan. Pemilihan kata pada puisi sangat berkaitan dengan makna yang ingin disampaikan oleh sipenyair. 3. Imaji Imaji ialah susunan kata dalam puisi yang bisa mengungkapkan pengalaman indrawi sang penyair (pendengaran, penglihatan, dan perasaan) sehingga dapat mempengaruhi audiens seolah-olah merasakan yang dialami sang penyair. 4. Kata Konkret Kata konkret merupakan bentuk kata yang bisa ditangkap oleh indera manusia sehingga menimbulkan imaji. Kata-kata yang dipakai umumnya berbentuk kiasan (imajinatif), misalnya penggunaan kata “salju” untuk menjelaskan kebekuan jiwa. 5. Gaya Bahasa Gaya bahasa merupakan penggunaan bahasa yang bisa menimbulkan efek dan konotasi tertentu dengan bahasa figuratif sehingga mengandung banyak makna. Gaya bahasa ini bisa 11
disebut juga dengan majas (metafora, ironi, repetisi, pleonasme, dan lain-lain). 6. Rima/ Irama Irama/ rima ialah adanya persamaan bunyi dalam penyampaian puisi, baik di awal, tengah, maupun di akhir puisi. Beberapa bentuk rima yakni : Onomatope, yakni tiruan terhadap suatu bunyi. Misalnya „ng‟ yang mengandung efek magis. Bentuk intern pola bunyi, yakni aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi, dan sebagainya. Pengulangan kata, yakni penentuan tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lemah suatu bunyi. Contoh Puisi : Hujan Bulan Juni Karya: Sapardi Djoko Damono Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itutak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni dihapuskannya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu 12
tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu 2.5 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) (2006 : 317), menjelaskan bahwa secara umum mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis. 2. Menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara 3. Memahami Bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagaitujuan, 4. Menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial, 5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan, dan kemampuan berbahasa, 6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah dan intelektual manusia Indonesia. 13
Buku ini termasuk ke dalam usaha mengaplikasikan tujuan nomor 5 dan 6 dari tujuan pembelajaran bahasa Indonesia yang disampaikan oleh BSNP ini. Mewujudkannya dalam bentuk penulisan kreatif puisi atau menciptakan puisi. Menurut Sayuti (2008) menyatakan puisi pada dasarnya memiliki unsur pembentuknya sendiri. Puisi terbentuk dari berbagai unsur untuk membuatnya menjadi indah dan menarik. Menurut Sayuti (2008:101- 358) puisi terbentuk dari unsur bunyi dan aspek puitiknya, diksi, citraan, bahasa kias, wujud visual, dan makna. Berikut penjelasannya: a. Imajeri Sebagai salah satu alat kepuitisan, menurut Badrun (1989: 15) “Imajeri berfungsi untuk memperjelas dan menimbulkan suasana khusus.” Imajeri merupakan efek pikiran yang timbul sebagai refleksi atas objek yang dilihat, dirasakan, dan sebagainya. Dengan kata lain sebagai kesan dari pikiran, imajeri menampilkan aspek fisik pengalaman dalam imajinasi. Ketika memahami imajeri haruslah tanggap untuk menghubungkan imajeri dengan pengalaman dan juga harus memahami makna kata yang digunakan dalam puisi. b. Tema dan makna dalam menciptakan karya sastra tidak bisa hanya dengan membeberkan pengalaman maupun masalah secara gamblang tanpa pertimbangan berbagai hal. Hal yang dipilih terlebih 14
dahulu ialah pokok masalah yang hendak dijadikan topik dalam karangan. Setiap penyair mempunnyai konsep dalam menciptakan karya sastranya sendiri. Menurut Cohen (Badrun, 1989: 103) “Konsep utama atau ide sentral dalam karya sastra disebut tema.” Tema mencakup segala aspek kehidupan manusia. Kaitan tema dan makna yaitu keduanya merupakan aspek yang berbeda namun saling berkaitan. Makna memiliki cakupan yang lebih luas daripada tema, makna meliputi semua aspek yang terungkap dalam karya sastra. Makna lebih mengarah pada nilai yang terkandung dalam karya sastra, baik secara eksplisit maupun implisit. Makna dalam puisi bermacam-macam, sebanyak pengalaman manusia itu sendiri. c. Irama secara sederhana, Doreski (Badrun, 1989: 78) mengungkapkan, “Irama lebih kurang dapat diartikan sebagai perulangan bagian bunyi secara teratur.” Selanjutnya, Meyer (Badrun 1989: 78) menyatakan, “Irama adalah perulangan bunyi yang ditekan atau tidak ditekan.” Lebih lanjut lagi, Pradopo (Badrun: 1989: 78) menyatakan “Irama adalah pergantian turun naik, panjang pendek, keras lembut, cepat lambat ucapan bunyi dengan teratur.” Pada puisi, bunyi dan irama tidak terpisahkan. Irama dalam puisi tidak dapat dipisahkan dengan bahasa. Oleh karena itu, bahasa mempunyai kaidah atau ciri tersendiri yang 15
menyebabkan kualitas iramapun berbeda-beda. d. Diksi atau Pemilihan Kata memiliki peranan penting dalam penulisan puisi. Setiap kata mempunyai fungsi tertentu dalam menyampaikan ide penyairnya. Meyer (Badrun, 1989: 9) mengemukakan bahwa “Dalam fungsinya untuk memadatkan suasana, kata-kata dalam puisi hendaknya dapat menyampaikan makna secara lembut dan bersifat ekonomis.” Kata-kata dalam puisi hendaknya disusun sedemikian rupa sehingga dapat menyalurkan pikiran dan perasaan penulisnya dengan baik. e. Bahasa Kiasan menurut Abrams (Suryaman, 2012: 50) “Bahasa kiasan merupakan penyimpangan dari makna bahasa yang biasa yang makna katanya atau rangkaian katanya digunakan dengan tujuan untuk mencapai efek tertentu”. Selanjutnya, Perrine (Badrun, 1989: 26) menjabarkan bahasa kiasan sebagai berikut. Bahasa kiasan dapat menyampaikan makna secara efektif, karena dapat memberikan kenikmatan imajinatif pada pembaca, merupakan sebuah jalan untuk menyampaikan imaji tambahan dalam puisi, suatu cara untuk menambah intensitas emosi, dan alat untuk pemusatan dan sekaligus sebagai alat untuk menyatakan sesuatu secara jelas. Dapat ditarik satu pemahaman bahwa bahasa kiasan sebagai salah satu alat kepuitisan berfungsi membuat 16
sesuatu yang digambarkan dalam puisi menjadi hidup, intensif, dan menarik. Terdapat beragam bahasa kiasan dalam puisi, Pradopo (Suryaman, 2012: 50) mengungkapkan, “Beberapa jenis bahasa kiasan, di antaranya personifikasi, metafora, perumpamaan (simile), metonimia, sinekdok, 9 dan alegori.” f. Sarana Retorika merupakan susunan kata-kata yang artistik untuk memperoleh tekanan dan efek- efek tertentu. Sarana retorika tidak mengubah arti kata. Dengan adanya sarana retorika puisi lebih menarik sehingga pembaca ikut serta memikirkan dan merasakanefek yang ditimbulkan oleh puisi itu. Sarana retorika memiliki beragam bentuk. Pradopo (Badrun, 1989: 44) menjelaskan, “Sarana reotika yang digunakan penyair dalam setiap periode ditentukan oleh gaya sajaknya, aliran, paham, konvensi, dankonsepsi.” Beragam sarana retorika di antaranya, tautologi, pleonasme, kiasmus, ambiguitas, elipsis, dan sebagainya. g. Tipografi secara harfiah merupakan seni mencetak dengan desain khusus. Menurut Winkler (Badrun, 1989: 87) “Tipografi lebih mengarah pada bentuk, yaitu susunan atau rupa.” Tipografi mempunyai peranan yang sangat penting dalam visualisasi puisi karena dapat menarik minat para penikmat puisi. Selain itu tipografi dapat membantu penikmat puisi memahami makna atau situasi yang 17
tergambar dalam puisi. Aminuddin (Suryaman, 2012: 62) menyebutkan, “Tipografi dalam puisi berfungsi sebagai penampilan artistik serta memberikan nuansa dan suasana tertentu.” Selain itu, tipografi juga untuk mempertegas adanya loncatan gagasan dan memperjelas satuan-satuan makna tertentu. 2.6 Pembelajaran Menulis dan Menciptakan Puisi Menulis sama seperti halnya ketiga keterampilan berbahasa lainnya seperti mendengar, membaca dan berbicara yang dapat dikatakan sebagai suatu proses perkembangan. Menulis puisi menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, pelatihan, keterampilan khusus, dan pengajaran langsung yang harus dituangkan. Menurut Logan (Tarigan, 2013: 9), kegiatan menulis didasarkan pada, (1) tulisan dibuat untuk dibaca, (2) tulisan didasarkan pada pengalaman, (3) tulisan ditingkatkan melalui latihan terpimpin, (4) dalam tulisan, makna menggantikan bentuk, dan (5) kegiatan- kegiatan bahasa lisan hendaklah didahului kegiatan menulis. Dalam dunia pendidikan sangat diperlukan program pengajaran keterampilan menulis. Peck dan Schulz (Tarigan, 2013: 25-26) mengemukakan tujuan- tujuan program pengajaran menulis sebagai yaitu (1) Membantu para siswa memahami bagaimana 18
caranya ekspresi tulis dapat melayani mereka dengan jalan 10 menciptakan situasi-situasi di dalam kelas yang jelas memerlukan karya tulis dan kegiatan menulis. (2) Mendorong para siswa untuk mengekspresikan diri mereka secara bebas dalam tulisan. (3) Mengajar para siswa menggunakan bentuk yang tepat dan serasi dalam ekspresi tulis. (4) Mengembangkan pertumbuhan bertahap dalam menulis dengan cara membantu para siswa menulis sejumlah cara dengan penuh keyakinan pada diri sendiri secara bebas. Keterampilan menulis puisi wajib diajarkan dan dikembangkan dalam dunia pendidikan.Pengembangan keterampilan ini dapat dipelajari secara penuh pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Selain itu, pada dasarnya pelajaran bahasa Indonesia bertujuan meningkatkan pemahaman dan kemampuan siswa dalam mempelajari ilmu berbahasa dan bersastra termasuk puisi. 19
BAB 3 KETERAMPILAN MENULIS PUISI Keterampilan menulis merupakan salah satu di antara aspek berbahasa yang harus dikuasai. Menulis merupakan proses perkembangan, keterampilan, dan pengajaran langsung. Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa. Menulis merupakan suatu prose berfikir dan menuangkan pemikiran itu dalam bentuk karangan. Tulisan yang baik memerlukan pemikiran yang cermat baik dari segi teknik maupun penulisan. Sebagai kegiatan proses, maka kegiatan menulis sebagai aktivitas yang menggunakan proses berfikir. Dalam hal menulis puisi harus berkaitan dengan gagasan atau materi yang akan ditulis atau dituangkan. Tarigan (1999) menegaskan bahwa keterampilan menulis tidak secara otomatis dikuasai oleh siswa, akan tetapi harus melalui pelatihan dan prakktik yang banyak dan teratur. Menulis merupakan salah satu keteampilan berbahasa yang patut dikuasai oleh siswa. Hal tersebut dikarenakan menulis dapat membantu siswa untuk dapat mengembangkan kemampuan berbahasa. 20
3.1 Langkah-langkah dalam Menulis Puisi puisi Adapun langkah-langkah dalam menulis adalah sebagai berikut: a. Menentukan Tema Dalam menentukan tema, pilihlah tema yang menarik dan sesuai dengankeinginan sang penulis. Tema penulisan puisi bisa seperti persahabatan, sosial, keluarga, alam, atau ungkapan hati. b. Menentukan Kata Kunci Setelah menentukan tema, Langkah selanjutnya adalah menentukan kata kunci yang nanti akan dikembangkan menjadi kalimat. Contoh kata kunci yang seperti penggunaan satu kata kunci untuk dikembangkan menjadi satu bait dalam puisi. c. Menggunakan Gaya Bahasa Gaya Bahasa berfungsi untuk memperindah isi dari puisi itu sendiri. Saat menulis puisi gunakan berbagai macam majas agar pembaca atau pendengar tertarik untuk melihatnya. Namun, perlu diperhartikan bahwa majas yang tidak tepat dapat mengurangi bahkan menghilangkan maknadari isi yang ingin disampaikan. d. Mengembangkan Puisi Semenarik Mungkin Mengembangkan puisi menjadi semenarik mungkin seperti mengubah kalimat-kalimat indah yng mewakili 21
perasaan, ide, dan pemikiran yang ingin disampaikan. Pilihlah kata yang padat dan memiliki mkna yang mampu menyentuh perasaan pembaca atau pendengar. 3.2 Menulis Puisi Berdasarkan Contoh Keberhasilan aktivitas pembelajaran ditentukan oleh berbagai komponen. Komponen tersebut adalah guru, siswa, tujuan pembelajaran, materi atau bahan ajar, strategi, pendekatan, dan model pembelajaran, media pembelajaran, evaluasi, dan sarana prasarana. Di antara sekian banyak komponen pembelajaran, guru adalah sebagai pengelola keberlangsungan pembelajaran sekaligus penentu keberhasilan pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran didukung oleh model pembelajaran yang dipilih guru. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk berlatih menulis puisi. Dalam hal ini disebut juga sebagai model pembelajaran. Model pembelajaran merupakan rancangan yang dipakai sebagai acuan dalam perencanaan pembelajaran. Djalal (2017) mentakan bahwa model pembelajaran berorientasi pada pendekatan pembelajaran yang akan dipakai, tujuan- tujuan pengajaran, langkah-langkah dalam kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan lingkungan pembelajaran. Model pembelajaran disebut juga bingkai dari penerapan suatu pendekatan, strategi, metode, teknik, dan taktik pembelajaran. 22
Menurut para ahli, banyak model pembelajaran yang bisa digunakan. Misalnya, model pembelajaran berbasis masalah (PBL), pembelajaran bebrasis proyek (PJBL), pembelajarn discovery learning, pemberian contoh (example non-example, STAD, dan sebagainya. Dalam kegiatan pembelajaran menulis puisi ini dipilih pemberian contoh. Menurut Hamdayama (2014:97) Example Non- Example merupakan model yang mengajarkan pada siswa untuk belajar mengerti dan menganalisis sebuah konsep. Jadi, Konsep yang dimaksud yakni sebuah pengamatan seseorang agar berpikir kritis dalam memecahkan permasalahan. Kemudian, menurut Hamdani (2011:94) model pembelajaran Example Non-Example adalah metode belajar yang menggunakan contoh-contoh. Model pemberian contoh atau model eaxample non- examples adalah mampu mengoptimalkan hasil belajar siswa (Rahuma &Ananda, 2018). Itu sesuai dengan penelitian Wardika, Sulastri, & Dibia (2014), yang mana hasil belajar kelas eksperimen dengan model eaxample non-examples memperoleh hasil lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol dengan model konvensional. Menurut Basuni (2018), model pembelajaran examples non-examples adalah model pembelajaran yang menggunakancontoh-contoh. Contoh-contoh dapat diperoleh dari kasus atau gambar yang relevan dengan Kompetensi Dasar. Konsep model pembelajaran ini pada 23
umumnya dipelajari melalui dua cara. Paling banyak konsep yang kita pelajari di luar sekolah melalui pengamatan dan juga dipelajari melalui definisi konsep itu sendiri. Pada umumnya, tahap-tahap penerapan model example non-examples yakni: (1) membentuk kelompok kecil dengan jumlah anggota 4 atau 5 siswa, (2) menyajikan gambar bermuatan masalah sesuai materi yang diajarkan melalui power point, (3) melakukan diskusi pada kelompok masing-masing yang hasilnya dicatat pada kertas, (4) mempresentasikan hasil diskusi, dan (5) melakukan sesi tanya jawab. Model example non-examples mampu mengoptimalkan hasil belajara siswa (Rahuma & Ananda, 2018), (Hermuttaqien, dkk. 2022). Ini juga sesuai dengan penelitian Wardika, Sulastri, & Dibia (2014), yang menemukan bahwa hasil belajar kelas eksperimen dengan model example non example memperoleh hasil lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol dengan model konvensional. Hasil penelitian ini juga relevan dengan temuan penelitian Susanti (2014). Tetapi, dalam penerapannya ditemukan kelemahan yaitu proses diskusi kurang efektif dan kurang menarik. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini diintegrasikan dengan penayangan media power point interaktif yang berisi contoh puisi dan Dosen Pembimbing Lapangan dan Mahasiswa Praktikan. Selain itu, diskusi kelompok yang terdiri dari 4 – 5 orang hanya 24
digunakan untuk mendiskusikan materi tentang menulis puisi dan contoh puisi yang ditayangkan melalui media power point interaktif. Penulisan puisi dilakukan secara individu. Latihan menulis puisi berdasar contoh dapat dilihat seperti berikut. Contoh puisi: SENANDUNG BUAT BAPAKKU Karya: Yusra D. Sejarah mana telah mencatat tangan erkulai menggenggam granat siapa yang bicara mengantar maut di keindahan mata bayi di tengah tidur lelap para ingusan yang menetek di kehangatan dada ibu pertiwi Ibu yang menyusu pada musim Saat langit penuh damai saat mata tidur pulas hati kita kalah memupus mengoyak dendam mengikis mencabik amarah Semua jadi tak kuasa semua jadi bisu semua jadi sia-sia menggeliatkan nafas berat nafas penuh dendam kesumat menggeliatkan tangan-tangan pemegang granat menggeliatkan nafas perang perang keangkuhan zaman. Tuhan, bagi anak yang tak sempat mencatat tubuh-tubuh penuh kasih terkapar beri mereka semangat. 25
Tuhan, di kegelapan mata tua dan pedang kekuasaan beri mereka pinta beri mereka palu mengetuk cinta (M, 0210 1991) Aku Butuh Api Ibunda Karya: Yusra D. Aku tau tangan ibu bergetar jetika tinta menari mencari aku aku tau dada ibu koyak ketika pena melangkah memanggilku aku tau ibu luluh ketika tinta memelas melarangku aku tau mata ibu basah ketika tinta ibu habis menulis namaku. Tapi... Ibu tak tau anak ibu juga sedang lelah di jalan hidupnya. Ibu tak tau anak ibu sedang berlari mencari sekeping hatinya. Ibu... biarkan aku buka malam yang hitam di sini biarkan aku melangkah Aku hanya butuh apimu tuk menghangatkan jiwaku. Kembalikan wajahku pada keemasanmu. (Nipah Panjang Jambi, 241086) 26
HAMPA Oleh: Afrilia Nisa Hari berganti hari Bulan berganti bulan Tahun berganti tahun Ada apa denganku? Ada yang salah dari diriku Aku tidak maju tidak pula mundur Aku tidak terbang dan tidak pula jatuh Aku tidak bergerak, disaat semua roda kehidupan bergerak. Hampa... Perjalanan yang hanya itu-itu saja. Perjalanan yang sama yang selalu aku lalui Apa? Ada apa? Kemana semangat membara dulu? Hilang... Hilang bersama dengan angan dan omong kosong Sulung Oleh: Afrilia Nisa Sulung Kehadiran yang selalu dinanti Tangis pertama yang membuat semua orang tersenyum Semua ingin memeluk Semua ingin mencium Ada apa dengan si sulung sekarang? Kasih sayang yang dulu utuh Kini kian terkikis rasanya Ia sendiri memeluk dirinya Ia harus berdiri di atas kakinya sendiri Sulung Tumbuh dnegan kehangatan Dewasa dnegan sendirinya 27
Kuat, pura-pura, kebal rasa, menahan kecewa Semua sudah dirasakannya Meski pada akhirnya diam selalu menjadi solusi. Deru Krakatau Oleh: Dygta Aulia Terbujur kaku tubuh penuh debu. Porak-porandai isak tangis tersedu Ayah, Ibu tubuh mungilku terbujur kaku di bawah lahar abu-abu Menahan hiruk pikuk amarah Krakatau. Mengapa Tuhan, mengapa harus aku? Aku masih ingin melangkah dan ingin berlari Dalam hidup untuk mengejar harap anganku. Tapi aku kehilangan langkah kakiku, aku kehilangan genggaman orang-orang terdekatku Tuhan kembalikan langkahku... 28
RUMPANG Oleh Dygta Aulia Ketika aku menulis tentangmu kukira aku adalah gadis kuat yang akan selalu menemanimu. Namun nyatanya aku hanya gadis rapuh. Aku hanya elegi yang tak henti- hentinya mengiris hati. Rumpang, Kita tak sejalan, tak senada, tak juga seirama. Tahukah kau aku sangat mendamba ketika melihatmu dipelupuk netra? Bisakah kau diam di sana, aku ingin melukis indah senyummu. Banyak permintaan! ketika kau berkata seperti itu padaku, aku mulai menjalani lorong sepi. Padahal aku takut sepi. Kita hanyalah manusia biasa dengan banyak mimpi. Aku dengan impian bersamamu, sedangkan kau entah dengan siapa. Tatkala kau menunjukkan punggungmu dengan angkuh lantas aku mengadu pada bulan yang sedari tadi malu- malu untuk tampil, sebab dikekang oleh mendung. Sejak saat itu pula aku menengadah, merajut benang-benang kusut, mengukir dan mengukur segala rindu yang kian membatu. Tuan, bayangmu tertinggal di lubuk hati gadis yang kau acuhkan. 29
CERMIN Oleh: Yeni Tondang Cermin, kau sangat memahami diri ini kala aku menangis, kau juga menangis kala senyumanku datang, kau juga tersenyum. Ah, Betapa pengertiannya kau cermin. Kau adalah benda mati yang sangat berharga kemana-mana kau selalu kubawa untuk melihat bagaimana keadaan diri ini. Terima kasih untuk pengertian yang selalu kau berikan. Hanya dirimu yang dapat memahami diri dikala kumenangis maupun tertawa. 30
Rindu Oleh: Yeni Tondang Jarak jadi pemisah antara kita saat ini Diri ini menjadi gundah kala bayangan wajahmu terlintas dalam ingatan Akh, Kadang ku tak tau bagaimana mengekspresikan rasa rindu ini Kadang aku akan menangis karna mengingat lelahnya dirimu dan kadang aku hanya senyum kala bayang senyummu yang datang Mak, Pak anak perempuan kalian ingin merasakan peluk kalian saat ini Badan ini terasa tak berdaya saat ini Hanya peluk kalian yang dapat mengobatinya Tak berapa lama lagi jarak itu akan hilang dari kita sebentar lagi aku akan berada dipangkuan kalian, aku akan pulang Mak, Pak saat aku sampai kampung nanti, berikan peluk yang paling hangat dari kalian ya agar semua lelah yang kurasa terbayar lunas. Tak apa kan aku meminta hal seperti itu? walau pun ku tahu lelah kalian yang lebih besar Rindu ini sangat menggebu sampai temu rumah Mak, Pak. 31
Semangat tiada henti Oleh: Eva Yuliyanti Setiap pagi selalu ku temui dirimu Setiap hari engkau selalu siap sedia mendengar cerita baru ku Semangat yang engkau berikan adalah motivasi terbesar ku Tak akan pernah terbayangkan jikalau aku tanpamu Tanpamu jiwa dan raga ku seakan hancur berkeping- keping Ibuku Tetaplah menjadi sosok penyemangat ku Tetaplah menjadi motivator yang begitu berharga dan berhasa di dalam hidupku Ibuku Terima kasih Sampai saat ini engkau selalu Menjadi penyemangat hidupku Engkau yang selalu menjadi garda terdepan di dalam cerita hidup ku. Ibu terima kasih Terima kasih sudah menjadi sosok penyemangat yang tiada henti dalam kisah hidup ku. 32
Juli yang telah pergi Oleh: Eva Yuliyanti Kisah di bulan Juli Bulan bulan yang penuh dengan kesedihan. Waktu terus berganti tetapi hati seakan tidak berwarna dan penuh dengan kesuraman. Diriku yang selalu ia sebut namun kini telah hilang terbawa oleh angin yang begitu syahdunya. Aku seakan hancur, frustasi, dan terbalut dengan penuh kekecewaan aku sangat kecewa dengan mu. Karena mu harapan dan impian yang kita langitkan bersama seketika hancur dan terbang menjadi debu. Silahkan pergi, silahkan mencari arah yang engkau mau Kan ku do'akan semoga engkau dan aku akan bertemu di tempat terbaik menurut takdir. 33
Aku Si Overthingking Oleh: Fransiska Meri Indah Saputri Aku wanita yang isi kepalaku selalu dipenuhi dengan khayalan fantasi dunia fana ini. Berlebihan ? Siapa manusia yang tidak pernah berfikir berlebihan selama hidup yang mereka jalani Jangan tanya mengapa aku suka dengan hal ini Menyenangkan fikirmu? Tidakk, bohong sekali jika overthingking itu menyenangkan haha Fikiran ini selalu menjadikan diri seseorang sakit tanpa tau obat dari sakitnya Rindu Oleh: Fransiska Meri Indah Saputri Hai ma... ternyata begitu sakit menahan rindu yang tak ada ujungnya seperti ini ya.. Ma... rumah yang paling nyaman dan selalu dirindukan dari seorang anak adalah pelukan hangat mu. Ma... teringat masa dimana kita bercengkerama bersama diteras rumah yang penuh kenangan indah kita berduaaa... Tak tauu dimana lagi harus ku tuangkan rinduku yang sangat menggebu pada dirimu ma... Ma... harapku sangat sederhana, sesederhana aku dapat meluapkan rindu dan melihat senyum indahmu lagi seperti dulu... 34
Puisi berdasarkan hasil pemberian contoh SEPERCIK IMPIAN Oleh: Feny Farika Salah langkah, salah tingkahTitik rendah, titik lelah Tapi jangan sampai membuatmu mengucap kata“Ya sudahlah, Aku ingin menyerah” Silahkan saja orang-orang menertawakan impianmu Biarkan saja mereka merendahkan cita-cita dan anganmu Sebab yang menggenggam takdirmu bukan para mereka yang pandai mencacibukan pula mereka yang pandai dalam membuli Wahai kau jiwa muda Kau hanya perlu bermimpi, bermimpi Sebab tanpa mimpi kau tak akan mencapai apa-apa Tegakkan kepala, singsingkan lengan bajumu Dayunglah perahu Hempaskan virus-virus kegagalan, dari jiwa dan ragamu Be the new you!!! Dimulai dari sekarang, dari dirimu sendiriKarena apa? It‟s never to late Tiada kata terlambat untuk melangkah Jadilah yang terbaik. 35
KEBANGGAANKU Oleh: Syatria Alfiano Ibu adalah bidadariku Ayah adalah pahlawanku Mereka banting tulang Dari fajar hingga senja Ibu dan Ayahku Mereka orang yang hebat Mereka selalu berusaha membahagiakan anak-anaknya Aku bangga kepada Ibu dan Ayahku Ibu dan Ayahku Mereka selalu menyayangiku Orang tuaku adalah kesayanganku AYAHKU Oleh: Eni Gusnila Ayahku Kau adalah kepala keluarga Kau selalu bekerja keras untuk keluargaKau bekerja hingga bercucur keringat Ayahku Dari pagi hingga malamKau tak pernah lelah Bekeja keras menafkahi keluarga Ayahku Kau selalu memanjakanku Kau tak suka jika meihatku sedih Apa yang kuingin selalu kau berikan Ayahku Aku sangat menyayangimu 36
AYAH Oleh: Ayrin Rahmadani Ayah Kau tak pernah lelah Bekerja banting tulang Demi menafkahi anak dan istrimu Ayah Lelah dan letih saat ini kau rasakan Tetapi engkau tak pernah menyerahSemangatmu tak pernah goyah Demi menafkahi keluargamu Kau rela mengorbankan banyak hal Kau selalu mengajarkanku agar tak mudah menyerah sepertimu Ayah Jasa-jasa mu akan ku kenangSampai akhir hayat nanti. AYAHKU PAHLAWANKU Oleh Alya Juliyani Ayah Engkau sang pejuang Engkau sang pekerja keras Jikalau panas engkau terkena panasnya matahari Jikalau hujan engkau terkena rintikan hujan Ayah Engkau mengajariku tentang kesabaranMengajariku menjadi anak yang baik Mengajariku tentang kerasnya dunia Terima kasih telah mengajarkanku banyak hal Ayah Ayah Jikalau kau tak ada di dunia Maka aku tak akan pernah tau tentang kerasnya dunia Maka aku tak akan pernah tau tentang arti perjuanganmuTerima kasih banyak Ayahku 37
SATRIA TAK BERKUDA Oleh: Citristian Julman Taher Ayah… Kau adalah satria tak berkuda Siang dan malam engkau bekerjaBanting tulang tanpa lelah Ayah… Demi keluarga yang ada dirumahKau harus menahan rasa lelah Kau rela mengorbankan kesenanganmu Ayah… Jasamu tak akan kulupaHingga aku besar nanti Perjuangan yang kau lakukanSakitmu harus kau lupakan Ayah… Terima kasihTerima kasih Atas semua yang kau berikan kepadaku AYAH HEBATKU Oleh: Fresh Simon Gultom Ayah Engkau sosok pahlawan bagi keluargaEngkau yang selalu banting tulang Dari pagi hingga pagi lagi Ayah Demi anak-anakmu Engkau mengorbankan segalanya Hingga waktu untuk tidurpun rela kau korbankan untuk sesuap harapanSemua demi keluarga Ayah Terima kasih atas jasa-jasamu Jasa-jasa yang telah engkau berikan kepada kamiAku bangga punya Ayah sepertimu 38
HARAPAN AYAH Oleh M. Fahmi Ashari Ayahku Kau sang pekerja keras Sang pekerja keras yang rela menafkahi keluarga Kau rela membanting tulang ketika semua orang terlelap Kau bekerja dari malam hingga pagi Ayah Untuk menafkahi keluargaKau tak kenal lelah Kau pantang menyerah Kau mendidik anak-anakmu Agar bisa lebih darimu Ayahku Kau tak kenal lelah untuk membantuku meraih cita-cita Ayahku, kau tak ingin aku sepertimu Aku tau besar harpanmu Harapan untuk bisa melihatku lebih sukses darimu 39
SENYUM AYAHKU Oleh Clara Ozawa Wahai Ayahku… Engkaulah Ayah terbaikku Engkau selalu tersenyum dihadapanku Meski ku tau betapa banyaknya beban yang sedang kau tanggung Wahai Ayahku… Engkau selalu kuat Aku tau banyak masalah menimpamu Tapi senyum dibibirmu tak pernah memudar Wahai Ayahku… Andai kau tau isi hatiku Banyak yang ingin ku sampaikan Ayah inginku memelukmu saat iniAku menyayangimu Ayah AYAHKU PAHLAWANKU Oleh Diaz Saputra Bagiku ia adalah pahlawanPahlawan tanpa tanda jasa Bagiku tidak mudah menjadi sepertinya Begitu banyak pengorbanannya untukkuMerawatkku dari kecil hingga kini Mungkin sekarang ia tak sekuat dulu Yang bekerja keras dari pagi hingga sore demi keluarga Dia selalu mengingatkanku betapa pentingnya pendidikan Satu harapan Ayah yang masih terlintas dibenakkuAku harus lebih darinya Aku adalah harapannya Aku harapan terakhirnya 40
AYAHKU KEBANGAANKU Oleh M. Harun Dahlan Ayah Engkaulah kebanggaanku Engkaulah yang selalu menjagakuYang terus berkorban untukku selalu membantuku ketika aku dalam kesulitan Ayahku Maaf bila diri ini suka membuat kecewa Maaf bila diri ini tidak bisa menuruti keinginanmu Ayahku Aku akan berusaha Membuatmu bangga dan tidak mengecewakanmu Jika suatu saat kau tak sanggup lagiJika suatu saat melemah badanmu Ku akan menjagamu Seperti engakau menjagaku saat ini 41
AYAHKU Oleh Ferly Anggi Hidayat Ayahku Seseorang pekerja keras Ayah pergi bekerja siang dan malam Demi memenuhi setiap kebutuhanku dan adik-adikku Ayah Engkau Ayah yang baik Kami selalu bangga padamu Dengan setiap kasih sayangmu Setiap pagi kau selalu mengantar kami menuntut ilmu Ayah Disela kesibukanmu Engkau selalu menyisihkan waktumu Semua kau lakukan hanya untuk melihat senyum di wajah gembira anak-anakmuTerima kasih Ayahku 42
AYAHKU TERCINTA Oleh Yulianti C.P Wahai Ayahku tercinta Engkau adalah Ayah yang sangat kucintai Engkau adalah Ayah yang sangat kusayangi Setiap hari, kau bekerja keras untukku dan keluarga Wahai Ayahku tercinta Maafkan aku selama ini Maafkan aku yang selalu merepotkanmu Maafkan aku yang selalu menyusahkanmu Aku bangga mempunyai Ayah sepertimuMaaf, maaf, dan maaf Atas segala tingkahku Atas segala sifatku selama ini Wahai Ayahku tercinta Terima kasih untuk selama ini Engkau rela mendidikku sampai detik iniTerima kasih, terima kasih Ayahku Aku cinta Ayahku 43
RINDU UNTUK AYAH Oleh Mona Saputri Ayah Aku rindu senyummu Setiap saat tawa dan candamu melintasBagai angin yang berlalu begitu saja Kamu telah pergi melangkah jauh Ayah Tiada kebersamaan yang indah selain bersamamu Tiada kebersamaan yang lebih tenang selain bersamamu Dengan cinta dan kasih ayah selalu memanjakanku Terima kasih Ayah aku sangat merindukanmu AYAH Oleh Aura Zaskia Tri Setiyo Ayahku Kaulah ayahku yang selalu aku sayangi sepanjang masa Kaulah sosok pahlawan di hidupku Kau selalu mengajarkanku untuk sabar menghadapi masalah apapunKau mengajarkan aku untuk kuat Ayah Senyummu selalu terukir dibibirmuMeski ku tau semua hanya palsu Ku tau, ku tau kau menutupi semuanya dariku Lelah, letih, dan keringat yang kau keluarkan untukku Ayah Kaulah pahlawan tanpa tanda jasaJasamu takkan bisa kulupakan Jangan pernah kau tinggalkanku sendiri 44
Search